dear all....
kalau menurut saya usaha yang harus dilakukan untuk menurunkan angka kematian 
ibu adalah dimatikan akar permasalahannya. kalau menurut saya akar masalah yang 
paling mendasar adalah masalah politik dan ekonomi. kalau ekonomi masyarakat 
baik, diharapkan mereka mempunyai pengetahuan tentang kesehatan yang baik, 
mempunyai dana untuk dapat meengakses ke pelayanan kesehatan, dapat mencukupi 
kebutuhan pangan yang bergizi sehingga ibu hamil tidak mengalami KEK, dapat 
melakukan pemeriksaan kehamilan (ANC). kemudian untuk masalah politik, berantas 
semua korupsi, para penentu kebijakan tidak mementingkan kepentingan pribadi 
dan golongan, para legislatif dan eksekutif juga harus belajar tentang 
kesehatan sehingga kebijakan yang dibuat pun tepat guna.




________________________________
 Dari: Edy Purba <endypurb...@ymail.com>
Kepada: "desentralisasi-kesehatan@yahoogroups.com" 
<desentralisasi-kesehatan@yahoogroups.com> 
Dikirim: Jumat, 4 Oktober 2013 18:19
Judul: [des-kes] USAHA APA LAGIKAH YANG DIPERLUKAN?
 


  
USAHA APA LAGIKAH YANG DIPERLUKAN?
          Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi
mengakui angka kematian ibu dan anak di Indonesia masih menjadi masalah serius.
Hingga kini pemerintah terus mendata dan mengkaji cara menekan kematian ibu dan
bayi. Hasil pendataan menjadi bahan evaluasi untuk mempercepat capaian target
MDGs, yaitu angka kematian ibu maksimal 102 per 100 ribu kelahiran hidup dan
angka kematian bayi 23 per 1.000 kelahiran hidup. Namun kenyataannya bahwa
angka kematian ibu meningkat, jauh dari hasil survei yang sebelumnya. Tetapi di
sisi lain harus  diakui bahwa angka
kematian bayi dan anak menurun bila dibandingkan dengan survei yang sebelumnya.
(SDKI 2012) 
        Hal ini menjadi suatu
pertanyaan yang serius karena sudah banyak usaha yang dilakukan untuk mencegah
terjadinya  kondisi yang seperti ini seperti kebijakan kesehatan ibu dan anak 
yang
dibuat untuk menekan angka kematian ibu dan anak yang ada di Indonesia, tetapi 
hasilnya
jauh dari apa yang diharapkan meskipun pendanaan yang diberikan untuk kebijakan
dan intervensi sudah besar. Program-program yang dilaksanakan untuk
mengimplementasikan kebijakan kesehatan ibu dan anak pun mengalami stagnasi
sehingga perlu adanya pembahasan mengenai usulan kebijakan yang masih butuh
dikaji dalam upaya strategi intervensi di masa mendatang. 
Paket
policy brief adalah suatu bentuk paket kebijakan yang sangat diperlukan untuk
menekan tingginya angka kematian ibu dan anak, artinya bahwa pengimplementasian
program kebijakan KIA tidak bisa dipotong-potong, semua harus seimbang baik
pendekatan kebijakan di hulu (pemberdayaan masyarakat, promosi kesehatan,
perencanaan lintas sektor, perbaikan gizi dan pencegahan penyakit malaria pada
ibu hamil) maupun pendekatan kebijakan di hilir (penurunan kematian bayi,
strategi penurunan jumlah kematian ibu dan bayi, penggunaan data kematian
absolut, dsb). Dari hasil SDKI 2012 ada beberapa usaha yang sangat perlu
ditingkatkan seperti keberadaan fasilitas kesehatan, akses ke fasilitas
kesehatan, dan petugas kesehatan baik dalam jumlah dan kualitas. Sehingga
perlu adanya kerjasama atau koordinasi lintas sektor mulai dari DPRD,
pemerintah daerah melalui SKPD terkait seperti Dinas Kesehatan, Kantor
Pemberdayaan Perempuan, Badan Pemberdayaan Masyarakat, BKKBN, dan masyarakat
sipil dalam upaya perbaikan program dan peningkatan derajat kesehatan ibu dan
anak.

By : Edy Marjuang Purba FETP UGM 2013

Kirim email ke