Mas Trijoko,

Dalam era desentralisasi ini maka salah satu peran baru yang strategis dari
Kemenkes adalah melakukan advokasi yang sistematik dan berkelanjutan ke
daerah agar aparat di daerah (eksekutif dan legislatif) memiliki pemahaman
yang benar tentang pentingnya kesehatan sebagai investasi jangka panjang
dan jangan diposisikan sebagai cost, perlunya keseimbangan
preventif-promotif dan kuratif sehingga kesehatan jangan diartikan sempit
sebagai membangun rumahsakit yang canggih saja dll. Advokasi serupa juga
perlu dilakukan di tingkat pusat karena eksekutif dan legislatif di pusat
juga belum punya pemahaman yang benar tentang peranan sektor kesehatan.

Jadi meskipun "tidak punya kaki dan tangan" tapi jika otak (brainware)
masih sehat maka "kaki dan tangan" bisa bergerak secara harmonis.

Salam,


AS


2013/10/7 yudopuspito trijoko <tyu...@yahoo.com>

> **
>
>
> He he he Kesehatan adalah bagian desentralisasi
> kalo dibebankan ke Kemenkes saja, padahal kemenkes hanya kepala tanpa
> tangan dan kaki, mau apa ?
> Omong doang .....
>
>   ------------------------------
>  *From:* "Soendoro, Triono" <tsoen...@jhsph.edu>
> *To:* "desentralisasi-kesehatan@yahoogroups.com" <
> desentralisasi-kesehatan@yahoogroups.com>
> *Sent:* Sunday, October 6, 2013 5:02 PM
> *Subject:* RE: [des-kes] USAHA APA LAGIKAH YANG DIPERLUKAN?
>
> he..he...menemukan leverage/daya ungkit ternyata not that simple ya..
>
> Triono
> RPC-WHO SEARO
> ________________________________________
>
> From: desentralisasi-kesehatan@yahoogroups.com [
> desentralisasi-kesehatan@yahoogroups.com] On Behalf Of Hasbullah Thabrany
> [hasbullah.thabr...@yahoo.com]
> Sent: Saturday, October 05, 2013 11:50 PM
> To: Deskes-Milis
> Subject: Re: [des-kes] USAHA APA LAGIKAH YANG DIPERLUKAN?
>
> Kalo saya Sih mengaca pada Malaysia Dan Srilanka yg AKI dan AKB sama dg
> angka di negara maju sejak Satu dekade lalu. Faktor nya suma Satu, yg sama,
> bebas biaya ANC Dan bersalin di RS, RB atau Klinik/PKM.
> PKM kita masih jualan layanan Resproduksi.
>
> Hasbullah Thabrany
> Center for Health Economics and Policy Universitas Indonesia, Depok,
> Indonesia
> ________________________________
> From: dk_sunj...@yahoo.co.id
> Sender: desentralisasi-kesehatan@yahoogroups.com
> Date: Sat, 5 Oct 2013 20:35:18 +0000
> To: <desentralisasi-kesehatan@yahoogroups.com>
> ReplyTo: desentralisasi-kesehatan@yahoogroups.com
> Subject: Re: [des-kes] USAHA APA LAGIKAH YANG DIPERLUKAN?
>
>
>
> Yang bicara AKI dan AKB mestinya presiden selain Menkes.
> Presiden bisa membuat 5 langkah atau "n" langkah. Karena sejak lama
> masalah ini merupakan masalah bangsa yang "besar" dan "memalukan".
> Besar dan memalukan karena membiarkan para ibu menderita dan mengalami
> fatalitas.
> Bayangkan di setiap propinsi besar di Jawa, setiap bulan terdapat 2 bus
> berisi jenazah para ibu.
> Selama ukuran "impact" ini masih dibebankan pada kemenkes, MDG hanya mimpi.
> Berbekal Logic model yang dibuat, kontribusi sektor kesehatan paling
> tinggi hanya 40 persen.
> Salam.
> DK Sunjaya
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> ________________________________
> From: Edy Purba <endypurb...@ymail.com>
> Sender: desentralisasi-kesehatan@yahoogroups.com
> Date: Sat, 5 Oct 2013 09:19:14 +0800 (SGT)
> To: desentralisasi-kesehatan@yahoogroups.com<
> desentralisasi-kesehatan@yahoogroups.com>
> ReplyTo: desentralisasi-kesehatan@yahoogroups.com
> Subject: [des-kes] USAHA APA LAGIKAH YANG DIPERLUKAN?
>
>
>
> USAHA APA LAGIKAH YANG DIPERLUKAN?
>           Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengakui angka kematian ibu dan
> anak di Indonesia masih menjadi masalah serius. Hingga kini pemerintah
> terus mendata dan mengkaji cara menekan kematian ibu dan bayi. Hasil
> pendataan menjadi bahan evaluasi untuk mempercepat capaian target MDGs,
> yaitu angka kematian ibu maksimal 102 per 100 ribu kelahiran hidup dan
> angka kematian bayi 23 per 1.000 kelahiran hidup. Namun kenyataannya bahwa
> angka kematian ibu meningkat, jauh dari hasil survei yang sebelumnya.
> Tetapi di sisi lain harus  diakui bahwa angka kematian bayi dan anak
> menurun bila dibandingkan dengan survei yang sebelumnya. (SDKI 2012)
>         Hal ini menjadi suatu pertanyaan yang serius karena sudah banyak
> usaha yang dilakukan untuk mencegah terjadinya  kondisi yang seperti ini
> seperti kebijakan kesehatan ibu dan anak yang dibuat untuk menekan angka
> kematian ibu dan anak yang ada di Indonesia, tetapi hasilnya jauh dari apa
> yang diharapkan meskipun pendanaan yang diberikan untuk kebijakan dan
> intervensi sudah besar. Program-program yang dilaksanakan untuk
> mengimplementasikan kebijakan kesehatan ibu dan anak pun mengalami stagnasi
> sehingga perlu adanya pembahasan mengenai usulan kebijakan yang masih butuh
> dikaji dalam upaya strategi intervensi di masa mendatang.
> Paket policy brief adalah suatu bentuk paket kebijakan yang sangat
> diperlukan untuk menekan tingginya angka kematian ibu dan anak, artinya
> bahwa pengimplementasian program kebijakan KIA tidak bisa dipotong-potong,
> semua harus seimbang baik pendekatan kebijakan di hulu (pemberdayaan
> masyarakat, promosi kesehatan, perencanaan lintas sektor, perbaikan gizi
> dan pencegahan penyakit malaria pada ibu hamil) maupun pendekatan kebijakan
> di hilir (penurunan kematian bayi, strategi penurunan jumlah kematian ibu
> dan bayi, penggunaan data kematian absolut, dsb). Dari hasil SDKI 2012 ada
> beberapa usaha yang sangat perlu ditingkatkan seperti keberadaan fasilitas
> kesehatan, akses ke fasilitas kesehatan, dan petugas kesehatan baik dalam
> jumlah dan kualitas. Sehingga perlu adanya kerjasama atau koordinasi lintas
> sektor mulai dari DPRD, pemerintah daerah melalui SKPD terkait seperti
> Dinas Kesehatan, Kantor Pemberdayaan Perempuan, Badan Pemberdayaan
> Masyarakat, BKKBN, dan masyarakat sipil dalam upaya perbaikan program dan
> peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak.
>
>
> By : Edy Marjuang Purba FETP UGM 2013
>
>
>
>
> ------------------------------------
>
> Archives terdapat di
> http://www.yahoogroups.com/group/desentralisasi-kesehatan
> Situs web terkait http://www.desentralisasi-kesehatan.net
>
>
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>   
>



-- 
Adi Sasongko
A good teacher teaches, a better teacher motivates, the best teacher
inspires

Kirim email ke