Setuju sekali Bro
Tathagata = yang tidak kembali lagi.
Sebutan lain untuk Yang Tercerahkan
 
----- Original Message -----
Sent: Wednesday, 10 May, 2006 08:47 PM
Subject: [Dharmajala] Re: Apakah Buddha Balik lagi?

Namanya saja Tathagata.


--- In Dharmajala@yahoogroups.com, harryson huang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Rekan-rekan,
>
> Saya kira pertanyaan "apakah Buddha balik lagi" atau tidak, sungguh merupakan pertanyaan yang bersifat spekulatif, yang bahkan Buddha sendiri tidak menjawabnya. Karena itu saya tidak akan berusaha menjawabnya juga.
>
> Bagi saya sendiri itu bukanlah pertanyaan penting. Jika Buddha balik atau tidak balik lagi nggak ada efeknya buat saya. Malah karena pandangan "Buddha balik lagi" muncul / ada kepercayaan pada "buddha gadungan" seperti Lu Shen Yen atau Rinpoche2 tidak jelas.
>
> Jika Buddha datang lagi ke dunia dalam bentuk seorang pengemis, akankah saya mengenal-Nya? Buddha sendiri, ketika masih hidup, tidak punya "tanda" yang jelas: tidak ada lampu di kepala-Nya. Bagi orang non-Buddhis, beliau tampak seperti pertapa lain umumnya. Apa lagi kalo beliau datang dalam bentuk pengemis...!
>
> Yang penting dalam ajaran Buddha, terutama yan ditekankan dalam pandangan "Buddha balik lagi" yang dipelopori Mahayana, adalah transformasi batin para praktisi. Bisakah kita melihat Buddha dalam para pengemis? Bahwa mereka punya potensi kebuddhaan dan karena itu perlu dihargai, dikasihi juga?
>
> Saya kira itu pertanyaan yang lebih relevan.
>
> salam dhamma,
> Harryson
>
>
>
>
 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.392 / Virus Database: 268.5.5/335 - Release Date: 09-May-06


** Menyadari apa yang sesungguhnya sedang terjadi SAAT INI di dalam diri saya maupun di luar diri saya **

** Kami kembali tuk hidup dalam kekinian yang menakjubkan; tuk menanami taman hati kami benih-benih kebajikan; serta membuat fondasi pengertian dan cinta kasih yang kokoh **

** Kami mengikuti jalur perhatian penuh, latihan tuk melihat dan memahami secara mendalam agar mampu melihat hakikat segala sesuatu, sehingga terbebas dari belenggu kelahiran dan kematian **

** Kami belajar tuk: berbicara dengan penuh cinta kasih, menjadi penuh welas asih, menjadi perhatian terhadap pihak-pihak lain pagi ataupun sore hari,  membawa akar-akar suka cita ke banyak tempat, membantu sesama melepaskan kesedihan; dan tuk menanggapi dengan penuh rasa syukur kebajikan orang tua, para guru, serta sahabat-sahabat kami **




SPONSORED LINKS
Religion and spirituality Spirituality


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke