Pak Andyanto, anda jangan pura2 bodoh dan tolol padahal saya tahu pasti bahwa 
anda ngerti permasalahannya, cuma lagi2 anda bertindak sebagai provokator. 
Sudah berkali-kali dijelaskan tidak ada masalah kalau istri Boediono benar2 
beragama Katolik. Masalahnya kan nggak benar tetapi ada orang yang menyebarkan 
issue yang tidak benar itu di dalam kampanye JkWin. Yang pengen diketahui apa 
motifnya? Bukankah itu black campaign? Karena di Indonesia ini masih banyak 
orang yang masih mau termakan gossip dan tidak rela istri seorang Presiden 
beragama bukan muslim. Jadi janganlah sok tolol.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Adyanto Aditomo <adyantoadit...@yahoo.co.id>

Date: Fri, 26 Jun 2009 16:59:11
To: <Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com>
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Apa Masalahnya kalau Istri Boediono Bukan 
Islam?


Iya lho, benar juga pernyataan Tim Kampanye JK - Wiranto: Apa masalahnya jika 
istrinya Boediono itu beragama Katolik dan bukan Muslimah???
Memangnya ada peraturan di Republik ini yang menyatakan bahwa selain Muslim 
atau Muslimah dilarang untuk menjadi Pemimpin atau menjadi Suami atau Istri 
dari Pemimpin Politik di Indonesia???
Katanya SBY - Boediono akan menegakkan UUD'45 dan Pancasila yang intinya adalah 
mengayomi seluruh masyarakat di Indonesia, tidak perduli dari suku apa, ras 
apa, golongan apa dan agama apa.
Lha tapi saat istrinya Boediono diisukan beragama Katolik kok kelihatannya 
seperti  "kebakaran jenggot"???
Memangnya ada yang salah kalau istri seorang Wakil Presiden beragama Katolik???
 
Jangan - jangan dalam konsep "Koalisi Pelangi" antara PD dan Partai - Partai 
Islam ada klausul yang menyatakan bahwa: Bila SBY menang maka Rakyat Indonesia 
yang beragama Katolik, baik yang bersangkutan atau pasangannya, "dilarang keras 
menduduki Pos Strategis" di Republik ini.
 
Kalau memang benar ada klausul ini, tentu saja amat sangat disayangkan.
Adanya klausul ini akan membuat masyarakat yang beragama Katolik akan "berpura 
- pura" masuk Islam hanya agar bisa menduduki jabatan strategis di negri ini.
 
Pertanyaan saya: Apakah ada  hubungan antara kasus ini dengan perintah SBY 
kepada Tim Bayonet untuk memprovokasi etnis Arab sehingga ada sekelompok muslim 
merasa "tidak nyaman"???
 
Sebaiknya ada klarifikasi dari Tim Sukses SBY untuk kasus ini.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

Kirim email ke