Sekedar menambahkan lagi, bagaimana pengaruh penjajahan belanda selama
250 tahun dan bisa kita bayangkan berapa generasi terputus akan
pemahaman Islam secara utuh. Dan Adakah dampk sejarah tersebut
berpengaruh pada pendidikan kita di zaman sekarang ? Contoh konkrit
hukum saja ternyata negara Indonesia masuh merujuk dari warisan Belanda.
Wallahu a'lam

Islam pada Masa Kolonialisme Belanda
Pada masa kolonialisme Belanda pengembangan Islam mulai agak
tersendat,meskipun awalnya Belanda datang sebagai pedagang karena banyak
para pedagang Belanda yang menyiarkan agama Masehi melalui kaum
misionaris yang datang bersama mereka. Hal ini telah melahirkan semangat
kolaborasi dari perusahaan-perusahaan dagang disana untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih besar di Nusantara. Keuntungan yang berlipat ganda
ini membuat para pedagang Belanda memegang kekuasaan ekonomi di
Nusantara. Dan untuk melancarkan upaya ini, pemerintah Belanda mulai
memegang kekuasaan politik agar kolonialisme Nusantara bisa dilanjutkan.

Belanda mendirikan Zending (pusat misi Kristen) di Tapanuli pada tahun
1897 M. Namun dalam misi Kristen tersebut tidak mendapatkan simpati
penduduk pribumi. Para dai dari kalangan Islam yang mendakwahkan agama
Islam disana mendapatkan simpati dari penduduk pribumi. Seperti yang ada
di daerah Sipirok dalam jangka 25 tahun hampir seluruh penduduknya
menjadi pemeluk Islam. Kedatangan bangsa Barat disatu pihak memang telah
membawa kemajuan teknologi, tetapi bukan dinikmati oleh masyarakat
pribumi melainkan untuk meningkatkan hasil penjajahan. Begitu juga
dengan pendidikan.
Kebijakan Politik terhadap Pendidikan Islam
Kebijaksaan Belanda dalam mengatur jalannya pendidikan untuk kepentingan
mereka sendiri terutama untuk kepentingan agama Kristen. Misalnya ketika
Van Den Boss menjadi Gubernut Jenderal di Jakarta tahun 1831 M
mengeluarkan kebijakan bahwa sekolah-sekolah gereja dianggap dan
diperlukan sekolah pemerintah dan departemen yang mengurus pendidikan
dan keagamaan dijadikan satu. Sementara di setiap daerah Keresidenan
didirikan satu sekolah agama Kristen.

Berbagai peraturan dan kebijakan :

    1. Bahwa orang yang memberikan pengajian agama Islam harus terlebih
dahulu meminta izin kepada pemerintah Belanda.
    2. Tidak semua orang dan kyai boleh memberikan pengajian agama Islam
kecuali telah mendapat semacam rekomendasi pemerintah Belanda
    3. Memberantas dan menutup madrasah dan sekolah yang tidak ada
izinnya      atau memberikan pelajaran yang tidak disukai oleh
pemerintah Belanda (Hasbullah,2000      : 32)
Wassalam

anut

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "banganut" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Salah satu penyebab yang pokok  memang benar begitu sekedar menambahi
> juga, karena kurangnya pemahaman terhadap nilai sehingga sering kali
> termakan isu. Sebagaimana dalam Qur'an kalau kita mendapat kabar
berita
> hendaklah selidiki terlebih dahulu. Terkadang karena isu kita lebih
> cepat ikut memvonis, atau menghidari, atau mengecam dan lain-lain.
>
> dan sekedar mendukung pandangan Kang gotholoco berkenaan sejarah
> http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/message/16478
>
> Dan perbedaan yang tidak prinsip yang sering dibesar-besarkan sehingga
> peluang antar ummat untuk saling bermusuhan selalu terbuka dan menjadi
> kesenangan bagi orang yang punya kepentingan untuk memperbesar
> permusuhan antar ummat. Lalu inti perjuangan ummat Islam pun jadi
> melenceng mereka sibuk ngurusin peroalan iktilaf dan ribut sana-ribut
> sini. Sedangkan kapan al-Qur'an itu tegak 100% minded itu tidak pernah
> menjadi rencana strategis perjuangan ummat.
>
> Belum lagi kita menghadapi kelompok munafiq yang begitu cerdasnya
mereka
> bisa mempolitisir ayat untuk kepentingan rezim dan begitu cantiknya
> mereka menutup ayat yang sekiranya bakal menjegal rezim yang ada. Lalu
> generasi selanjutnya menganggap biasa saja. Sehingga persoalan siapa
> yang dimaksud orang Munafiq itu sendiri sudah tidak jelas.
>
> Masih banyak lagi "skenario" yang intinya melumpuhkan kebangkitan
Islam
> dengan cara sesama ummat Islam saling membuat skenario saling jatuh
> menjatuhkan satu sama yang lain. Dan anehnya hal ini sangat jarang ada
> yang menyadari hal ini. Begitu terlenanya bersibuk diri dengan
> perbedaan. Dan begitu teganya kita seperti lupa untuk apa para Rasul
dan
> Nabi itu di utus kalau bukan menjadikan Islam ini paripurna di muka
bumi
> bukan hanya sebatas satu sisi saja.
>
> Wassalam
>
> anut
>
>
>
>
> --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "gotholoco" gotholoco@
> wrote:
> >
> > Terima kasih atas tanggapan BangAnut sama Bung Paulus .
> >
> > Menurut BangAnut apakah sering "diadu domba" itu apa penyebabnya
yah?
> > Kalau menurut saya karena kuatnya "pengaruh" dari kelompok
kepentingan
> > yang dahulunya berusaha meraih kepemimpinan tertinggi dalam suatu
> > kaum/bangsa/masyaratat/negara. Orientasinya akhirnya kepada
> > kepentingan dunia, menurut BangAnut Bagaimana?
> >
> > Menarik apa yang disampaikan oleh Bung Paulus (maaf saya mo nanya
dulu
> > apakah anda moeslim?).
> > Jika benar demikian, sepertinya saya dan banyak moeslim lainnya
> > seharusnya banyak belajar dari para mualaf, karena mereka
mendapatkan
> > hidayah atau kebenaran yang timbul dari diri sendiri, bukan warisan
> > ketururunan orang tuanya, atau hanya dasar dalil dan dalil saja yang
> > ada dalam 1001 macam kitab.
> >
> > Soal nama, jika seorang nasrani masuk Islam, IMHO nggak perlu ganti
> > nama yang ke arab-araban.
> >
> > Bagaimana menurut teman-teman lainnya.
> >
> > Salam
> >
> > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "banganut" banganut@ wrote:
> > >
> > > Mengapa orang Islam suka dan senang di adu domba ?
> > > Yang akhirnya diwarisi dari  generasi ke generasi
> > >
> > > wassalam
> > >
> > > anut
> > >
> > > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, joseph khaidar
> > > <paulus_hanedsabeni@> wrote:
> > > >
> > > > tanggapan aye :
> > > >
> > > > mungkin karena orang agama islam lebih banyak membaca buku
> karangan si
> > > ini dan si itu dibanding membaca apa yang seharusnya jadi pedoman
> orang
> > > ntu... kebanyakan orang - orang islam yang membuat kelemahan
> kelemahan
> > > itu sendiri.. kaya pergantian siang dan malam (3/190) hari ini
islam
> > > lagi malam merekalah yang terang. lagian kalo ada orang nasrani
> nerangin
> > > mengenai kitabnye kan ga masaleh orang itu kitab Alloh juga, tapi
> tetep
> > > sebagai islam tolok/tolak ukur pada Al-qur'an. lagian bukannya
umat
> > > islam sekarang emang udah melintir dari jalan lurusss...????
> > > >
> > > >   kalo ada yang punya tanggapan laen sok lah..
> > > >
> > > >   Paulus hamed sabeni
> > > >
> > > > gotholoco gotholoco@ wrote:
> > > >           Assalamualaikum wr.wb.
> > > >
> > > > Kadang dalam benak saya timbul pemikiran begini, dalam masalah
> sistem
> > > > pengkajian kitab suci, ummat islam kalah metode dan pendekatan
> dengan
> > > > sistem yang dilakukan oleh umat nasrani (kristen protestan dan
> > > > katolik) atau pun umat agama lainnya.
> > > >
> > > > Apakah di jaman sekarang ini justru umat yang lain itu
> memanfaatkan
> > > > "kelemahan" yang ada itu untuk "memelintirkan" umat Islam dari
> jalan
> > > > lurus?
> > > > Sekian ribu hadits, dari kisah 100 tahun setelah Nabi Muhammad
> wafat,
> > > > mana yang soheh mana yang dhoif?. Peluang ini dimanfaatkan oleh
> "ahlul
> > > > kitab" untuk memutarbalikan kitab.
> > > >
> > > > Bagaimana tanggapan anda-anda?
> > > >
> > > > Sekian
> > > > Salam
> >
>

Kirim email ke