In a message dated 9/28/99 8:56:19 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

> Sebagai penganut agama Non-Islam si Christianto Wibisono juga tidak sensitif
>  dengan para penganut Islam di Indonesia. Malaikat Jibril, sebagaimana
>  malaikat yg lain di dalam Islam tidak boleh dimain-mainkan hanya untuk
>  sekedar mencari sesuap nasi dari gaji sebagai kolumnis. Kedurhakaan CW
>  melebihi si Arswendo Atmowiloto yg berani-beraninya mendudukkan Nabi
>  Muhammad SAW dengan Suharto, Ainstein, dlsb.

Irwan:
Sebelum anda membawa masalah ini lebih jauh lagi sebaiknya
anda tahu lebih dulu bahwa malaikat Jibril itu bukan monopoli
agama Islam. Dalam agama Kristen juga dikenal malaikat Jibril
yg biasa ditulis dengan Gabriel.
Jadi, bung CW itu menulis malaikat Jibril konteksnya adalah
dalam agama Kristen. Sama seperti kalau kita lihat di kalender2
dimana hari2 raya umat Kristen yg berkaitan dengan Yesus ditulis
dengan nama Isa Almasih seperti "Kelahiran Isa Almasih",
"Kematian Isa Almasih, "Kebangkitan Isa Almasih", "Kenaikan Isa
Almasih". Walau ditulis dengan gaya Islam tapi yg dimaksud
adalah dalam agama Kristen. Demikian juga dengan malaikat Jibril nya
CW, karena CW adalah Kristen maka dalam menulis hal tersebut
tentu konteksnya dia adalah malaikatnya orang Kristen.

catatan:
Saya tidak sedang membenarkan atau pun menyalahkan
CW menggunakan malaikat Jibril (Gabriel) dalam wawancara
imajener tersebut karena bukan dalam kapasitas saya untuk
menghakimi CW. Saya hanya ingin meluruskan bahwa malaikat
Jibril itu tidak hanya monopoli agama Islam seperti yg sempat
diindikasikan oleh bung Anjasmara karena memang di agama
Kristen pun mengenal malaikat yg sama.
Bagi saya biarlah hal tersebut menjadi urusan pribadi CW
dengan Tuhannya karena memang bagi saya pribadi
Tuhan itu terlalu hebat untuk kita bela karena memang Tuhan
tidak butuh pembelaan saya sebagai manusia ciptaanNya.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu

Kirim email ke