[daarut-tauhiid] Lagi-lagi Penindasan Evolusionis di AS
== Namun bukannya bantahan ilmiah balik terhadap perancangan cerdas yang dikemukakan pendukung teori evolusi, tapi malah pembunuhan karakter. Jika evolusionis jujur dan berpendirian kokoh bahwa teori evolusi adalah ilmiah, maka mereka mestinya akan mudah membantah bukti-bukti dan penjelasan ilmiah yang disampaikan oleh pihak pendukung perancangan cerdas. Namun alih-alih membantah secara ilmiah dan obyektif apa yang disampaikan pendukung perancangan cerdas, mereka malah marah dan melakukan penindasan terhadap orangnya, dengan kata lain secara subyektif. == Lagi-lagi Penindasan Evolusionis di AS Wednesday, 28 April 2010 08:59 E-mail Print PDF Pakar IT AS dilecehkan dan diturunkan jabatannya setelah memperbincangkan perancangan cerdas yang menentang teori evolusi Hidayatullah.com--Kisah berbagai penindasan terhadap ilmuwan dan akademisi yang berani menyatakan keraguan, ketidaksetujuan, dan ketidakyakinannya terhadap teori evolusi, telah dipaparkan sebelumnya. Ini termasuk yang menimpa Profesor Robert Marks di Amerika Serikat (AS) dan Profesor Michael Reiss di Inggris. Bahkan untuk membongkar banyaknya perbuatan jahat ini, sampai ada yang menulis buku kumpulan korban penindasan evolusionis. Ada pula yang membuat film dokumenter kisah nyata korban kezaliman evolusionis yang sempat menjadi perbincangan ramai di media massa AS, yakni Expelled: No Intelligence Allowed. Kampanye pun dilakukan untuk menyadarkan dan mengajak warga AS untuk menghapuskan tindakan zalim itu melalui petisi kebebasan akademis. Namun evolusionis tetap saja tidak malu-malu melanjutkan perbuatan tidak terhormat dan tidak ilmiah itu. Kisah pilu kali ini giliran menimpa pakar proyek angkasa luar AS, David Coppedge. Pimpinan di Laboratorium Propulsi Jet NASA (NASA's Jet Propulsion Laboratory, JPL), AS, dilaporkan ke meja hijau karena dianggap melanggar hukum atas tindakan melecehkan, merendahkan, dan menurunkan jabatan seorang karyawannya, David Coppedge. Coppedge adalah seorang pakar komputer dan administrator sistem dengan jabatan tinggi di lembaga bergengsi itu. Dia diperlakukan sedemikian buruk lantaran mendukung perancangan cerdas (intelligent design), yang berseberangan dengan teori evolusi. Demikian bunyi tuntutan hukum yang diajukan di Pengadilan Tinggi California. David Coppedge adalah pakar teknologi informasi dan administrator sistem pada misi internasional Cassini JPL ke planet Saturnus, sebuah penjelajahan antarplanet paling ambisius yang pernah diluncurkan. Sebagai bagian dari California Institute of Technology, JPL melaksanakan kegiatan di bawah kontrak dengan Badan Antariksa Federal. Coppedge memegang jabatan Ketua Administrator Sistem 'pimpinan tim' pada misi tersebut. Namun jabatannya diturunkan oleh atasannya dan dia dilecehkan lantaran mengemukakan gagasan-gagasan yang dianggap tak diterima dan mengganggu. Gagasan itu adalah âperancangan cerdasâ, yang membantah secara ilmiah teori evolusi. Tertarik dengan penelitian ilmiah yang mempertanyakan penjelasan Darwin mengenai sejarah kehidupan, Coppedge menawarkan film dokumenter dalam bentuk DVD kepada rekan sekerjanya. Film yang juga dapat dinikmati gratis di video.google.com itu membahas tentang perancangan cerdas di jagat raya dan di dunia kehidupan. Namun atasan Coppedge malah menuduh bahwa ia menerima keluhan seputar DVD itu dari rekan sekerja Coppedge, tapi tidak dibeberkan siapa yang mengadukan keluhan itu. Pada tahun 2009, atasan tersebut awalnya sambil marah melecehkan Coppedge dan mengatakan bahwa perancangan cerdas adalah agama dan bahwa membagi-bagikan DVD tersebut kepada rekan sekerja sama saja dengan memaksakan agama. Setelah Coppedge mengeluhkan pelecehan ini, sang atasan malah membalas dengan mengerahkan pihak JPL untuk melancarkan penyidikan terhadap Coppedge. Tindakan ini mengakibatkan Coppedge malah dituduh balik bahwa dialah yang sebenarnya melakukan pelecehan. Coppedge lalu diberi sanksi pembatasan berat atas hak-hak kebebasannya untuk memperbincangkan bahasan seputar perancangan cerdas. Coppedge lantas dikenai penyidikan dan hukuman , meskipun karyawan JPL lainnya diberi kebebasan untuk mengungkapkan berbagai pandangan di tempat kerja mereka itu. Ini adalah perlakuan berat-sebelah alias diskriminasi. Uniknya, sebelum penyidikan, para atasan lain mengakui bahwa mereka belum pernah menerima keluhan apa pun mengenai percakapan Coppedge seputar perancangan cerdas. Pelanggaran prosedur Ini adalah pelanggaran berat prosedur internal dan prinsip-prinsip yang ada di JPL. Coppedge tidak diberitahu seluk beluk penyidikan JPL yang dilakukan terhadapnya. Ia hanya mendapat informasi setelah fakta tuduhan yang diarahkan terhadap dirinya, prosedur investigasi, dan putusan pada pertemuan akhir dilakukan. Di pertemuan itu ia diturunkan jabatannya dan diancam akan kehilangan pekerjaan jika ia bertahan memperbincangkan gagasan yang tidak disukai dan
[daarut-tauhiid] Siapakah Yang Menciptakan Allah?
http://www.hidayatullah.com/cermin-a-features/180-jalan-jalan/11403-siapakah-yang-menciptakan-allah Siapakah Yang Menciptakan Allah? Thursday, 15 April 2010 14:31 E-mail Print PDF Sepenggal kisah kehidupan di Hamburg, kota pelabuhan sungai Elbe. Kota hijau nan indah di utara Jerman itu menyimpan kenangan penuh hikmah. Hidayatullah.com--Hamburg adalah kota di bagian utara Jerman yang sangat indah dan termasuk kota terbesar kedua di Jerman dan ketujuh di Uni Eropa. Kota pelabuhan sungai Elbe ini memiliki tak kurang dari 40-an buah masjid, banyak di antaranya terpusat di dekat jantung kota dan stasiun utama kereta api (Hamburg Hauptbahnhof) serta terminal bus antar-kota dan antar-negara (Zentral-Omnibus-Bahnhof, ZOB). Di sekitar itulah bertaburan sejumlah masjid, tak terkecuali masjid yang menjadi pusat kegiatan ke-Islaman warga muslim Indonesia di Hamburg yang bernaung di bawah payung resmi Indonesisches Islamisches Centrum e.V. Sabtu 10 April 2010 itu cuaca masih dingin, masih di bawah 20°C, namun angin dingin yang berhembus memaksa orang mengenakan jaket tebal. Seperti biasa acara sabtu pagi hingga selepas Dzuhur diisi pengajian anak-anak, yakni belajar membaca Al Qur'an dan ceramah Islam dalam bahasa Jerman. Sorenya setelah Dzuhur giliran diadakan pengajian untuk mahasiswa dan remaja. Pengajian tersebut banyak melibatkan diskusi dua arah dan logika mengingat begitulah budaya dan pola pikir masyarakat yang ada di Jerman. Di antara yang dibahas adalah permasalahan yang mereka hadapi ketika bercengkerama dengan teman-teman Jerman mereka yang menanyakan seputar agama. Salah seorang peserta remaja, yang baru akan memasuki jenjang kuliah di perguruan tinggi, menanyakan bagaimana menjawab pertanyaan temannya: Kalau alam semesta ini diciptakan Tuhan, lalu siapakah yang menciptakan Tuhan? Nampaknya saat pengajian berlangsung, sang pembicara yang masih mahasiswa kelewat menjawab pertanyaan itu. Mungkin saking banyaknya masalah yang dibahas serta pembicaraan yang merambah ke mana-mana, sehingga terlupakan. Syukurlah sarana komunikasi internet cukup membantu, dan segera setelah pengajian usai, sang pembicara melayangkan email menjawab pertanyaan yang terlewatkan itu ke peserta pengajian. Sengaja isi jawabannya dipaparkan di sini, dengan maksud barangkali bisa diambil manfaatnya jika ada pertanyaan serupa di masa mendatang. Pertanyaan: Siapakah yang menciptakan Allah? Jawaban: Sebelum menjawab pertanyaan ini, ini ibarat ada pertanyaan dgn logika serupa seperti ini: Mengapa ular kok tidak punya dua kaki, dua sayap, bulu dan dapat terbang seperti burung? Jawabannya: karena kalau ular punya ciri seperti burung, dia tidak dinamakan ular, tapi ya burung. Mengapa kursi dan meja kok tidak bisa berbicara seperti pembuatnya, tidak punya otak, tidak punya keahlian membuat sesuatu seperti manusia? Jawabannya: ya karena kalau dia punya ciri dan sifat seperti manusia, maka dia bukan meja atau bukan kursi, tapi makhluk lain, atau mungkin malah dipanggil manusia. Mengapa pisang kok tidak punya rasa, warna, bau, bentuk dan kesamaan dengan Pizza? Jawabannya: ya karena kalau pisang seperti itu berarti bukan pisang, tapi ya Pizza. Sama, siapa yg menciptakan Allah atau Tuhan yang Maha Pencipta? Jawabannya: kalau Tuhan itu diciptakan maka dia tidak disebut Tuhan, tapi makhluk. Tuhan itu ya yang Maha Pencipta dan tidak diciptakan, abadi, dan Maha Segalanya. Itulah konsep Tuhan. Jika seseorang berpikir siapakah yang menciptakan Tuhan Yang Maha Pencipta, maka logika berpikirnya yang keliru, karena ini menyamakan Tuhan dengan bukan-Tuhan, menyamakan Pencipta dengan yang diciptakan, dan sebagainya. Ini sama saja dengan logika berpikir keliru: mengapa ular kok tidak punya organ tubuh yang sama persis seperti burung, mengapa meja dan kursi kok tidak punya kemampuan seperti manusia yang membuatnya, kenapa pisang kok tidak seperti Pizza...? Demikianlah sekelumit gambaran lika-liku pengajian di Hamburg, Jerman. Keadaan budaya, pendidikan dan pola pikir masyarakat yang hidup di negeri itu menuntut tantangan dakwah dengan bahasa, pola pikir, dan pengetahuan yang sesuai dengan masyarakatnya. [abuammar/www.hidayatullah.com]
[daarut-tauhiid] Fosil Laba-2 Cina Bantah Evolusi
Fosil Laba-Laba Cina Bantah Evolusi Monday, 22 March 2010 Hidayatullah.Com Baru-baru ini Paul A. Selden dari University of Kansas, AS, dan Diying Huang dari Nanjing Institute of Geology and Palaeontology, Cina, menerbitkan karya ilmiah seputar temuan fosil laba-laba yang berusia 165 juta tahun lalu. Fosil yang terawetkan lengkap ini berasal dari zaman Yura (Jurassic era) dan diberi nama ilmiah Eoplectreurys gertschi. Temuan teranyar yang tergali dari lapisan Yura Madya ini adalah 120 juta tahun lebih tua dibandingkan dua fosil laba-laba lain yang pernah diketahui. Awet dan tidak berubah Ada dua hal menarik seputar fosil yang ditemukan di daerah Daohugou, Cina Utara, tersebut: (1) derajat terawetkannya fosil tersebut yang utuh; dan (2) tingkat kemiripannya yang sama dengan laba-laba modern. Yang patut disimak lagi, bersama dengan fosil laba-laba itu, ditemukan juga salamander, mamalia kecil tingkat rendah, serangga dan udang air yang terfosilkan. Fosil laba-laba dari zaman setua Yura adalah jarang. Ini dikarenakan tubuh lunak sebagaimana yang dimiliki laba-laba tidak dapat terawetkan dengan baik. Namun pengawetan alamiah yang terjadi pada fosil Eoplectreurys gertschi ini mungkin terjadi akibat terperangkap dalam debu gunung berapi. Butiran-butiran debu teramat halus itu telah menimbun sang laba-laba tanpa menghancurkan lapisan kulit luar yang melapisi tubuh sang laba-laba. Menurut sang ilmuwan, Paul A Selden, fosil laba-laba E. gertschi tersebut menampakkan seluruh ciri laba-laba modern dari keluarga yang sama asal Amerika Utara. Ini mengisyaratkan laba-laba tersebut mengalami evolusi sangat sedikit sejak zaman Yura, kata Selden. Perawakan berbentuk pedang melengkung yang Anda cermati pada pejantan sungguhlah khas, ujarnya. Dengan melihat laba-laba modern, Anda akan berpikir, yah, [fosil] itu hanyalah kembarannya yang mati. Dogma evolusi Sungguh menarik bahwa selama 165 juta tahun, fosil laba-laba tersebut jika disandingkan dengan kerabat modernnya tidak menampakkan perbedaan mencolok. Saking nyaris sama persisnya, sampai-sampai sang ilmuwan, Paul A Selden, berkomentar fosil berusia jutaan tahun asal Cina itu tampak seperti kembaran yang mati dari laba-laba yang masih hidup saat ini. Anggaplah seekor laba-laba tertua yang pernah ada di bumi dapat hidup selama 20 tahun. Maka 165 juta tahun berarti laba-laba itu telah beranak pinak atau berketurunan selama sekitar 8 juta generasi. Ini adalah waktu yang cukup bagi laba-laba untuk mengalami mutasi dan berbagai tekanan alamiah lainnya yang mendorong terjadinya evolusi yang diduga ada itu. Namun ternyata evolusi itu tak terjadi. Fosil laba-laba yang hidup 165 juta tahun lalu memiliki segala ciri khas lengkap sebagaimana laba-laba modern yang masih hidup saat ini. Pernyataan bahwa laba-laba tersebut mengalami evolusi sangat sedikit sebagaimana kata Paul A. Selden di atas atau dalam kedok bahasa ilmiah evolutionary conservatism (kecenderungan untuk tidak berubah secara evolusi) sungguhlah tidak masuk akal. Ini menunjukkan betapa tempurung dogma evolusi menutupi seseorang untuk melihat fakta selain dogma buta evolusi, sehingga perlu untuk memaksakan penamaan dengan istilah yang berbau evolusi meski hakikatnya tidak ada evolusi yang terjadi. Ciri-ciri laba-laba 165 juta tahun lalu yang sama persis dengan penampakan laba-laba yang hidup saat ini, sebagaimana yang diakui ilmuwan itu, justru merupakan isyarat tidak terjadinya evolusi. Tidak dijumpai perubahan atau evolusi apa pun dari laba-laba menjadi hewan lain seperti kala jengking, kaki seribu, apalagi reptil, ikan, burung, mamalia, dan lain-lainnya. Selain itu, tidak ada fosil-fosil mata rantai atau peralihan yang pernah ditemukan yang menunjukkan laba-laba berevolusi dari hewan lain ataupun sebaliknya, berevolusi menjadi hewan lain. Fosil laba-laba ini dan fosil-fosil makhluk hidup lain yang telah ditemukan berlimpah adalah bukti nyata bahwa makhluk hidup muncul menjadi ada dalam keadaan diciptakan terpisah, masing-masing dengan kelengkapan tubuh sempurna sedari pertama kali diciptakan. Singkat kata, teori evolusi sejatinya telah ambruk dihadapan temuan-temuan fosil. Mereka yang tetap mempertahankan teori evolusi, meski dihadapkan bukti-bukti nyata ini, semakin memperlihatkan betapa evolusi bukanlah teori ilmiah. Teori evolusi adalah keyakinan buta yang dipercayai dan dipertahankan dengan menolak penjelasan lain. Teori evolusi, sebagaimana lazimnya dogma dan ideologi buta lain, merasa takut dan khawatir terhadap diajarkannya secara adil dan berimbang penjelasan ilmiah yang menyanggah evolusi di sekolah dan perguruan tinggi.(as/wiredscience/naturwissenschaften/hidayatulla.com http://www.hidayatullah.com/hidayatulla.com ) Referensi: 1. Ghose T (2010). Stunningly Preserved 165-Million-Year-Old Spider Fossil Found. Wired Science, 9 Februari 2010. (http://www.wired.com/wiredscience/2010/02/spider-fossil/ http://www.wired.com/wiredscience/2010/02/spider-fossil/ , terkunjungi pada 20 Maret 2010) 2.
[daarut-tauhiid] Di Inggris, Teori Evolusi Semakin Ambruk !!!
Diktatorisme Evolusionis Inggris Semakin Digoyang Saturday, 28 November 2009 09:51 Separuh lebih warga Inggris minta teori evolusi tidak diajarkan sendirian. Evolusionis semakin kecewa Hidayatullah.com--Rupanya perayaan besar-besaran Hari Ulang Tahun Charles Darwin mendapatkan satu kado akbar lagi yang menyedihkan evolusionis. Jajak pendapat teranyar oleh British Council menemukan banyak sekali warga Inggris yang menginginkan agar evolusi diajarkan bukan lagi sebagai satu-satunya penjelasan tunggal tentang kehidupan. Penciptaan dan perancangan cerdas (intelligent design), yang berseberangan dengan teori evolusi, mereka minta agar diajarkan pula dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah. Diktatorisme Darwinis digoyang Mayoritas warga Inggris mengatakan penciptaan sepatutnya diajarkan di sekolah. Lebih dari setengah penduduk negeri itu yakin bahwa murid seharusnya diajarkan penciptaan, yakni bahwa Tuhan menciptakan alam semesta, di pelajaran ilmu pengetahuan alam. Demikian rangkum Daily Mail baru-baru ini. Separuh lebih kalangan dewasa di negeri yang beribukota London itu berpendapat bahwa perancangan cerdas dan penciptaan sebaiknya diajarkan secara bersamaan dengan evolusi di pengajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah, demikian liput koran terkenal Inggris, The Guardian. Jumlah mereka yang mendukung hal ini cukup banyak, lebih dari 50%, dan telah melampui jumlah mereka di Amerika Serikat (AS) yang menginginkan hal serupa. selengkapnya: http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_contenttask=viewid=9956Itemid=95
[daarut-tauhiid] Gas Kentut Membawa Angin Segar Bagi Ilmuwan
http://www.hidayatullah.com/index.php/berita/iptek/9507-gas-kentut-membawa-angin-segar-bagi-ilmuwan Gas Kentut Membawa Angin Segar Bagi Ilmuwan Thursday, 04 June 2009 06:36 Hidrogen sulfida, salah satu gas penyebab bau kentut, ternyata bermanfaat. Selain sebagai anti-pembengkakan, gas ini turut mengatur tekanan darah Oleh: Syaefudin* hidayatullah.com--Terkadang, kemunculannya dianggap memalukan. Kebanyakan orang menilai tak sopan bila mengeluarkannya sembarangan. Bila ia #8216;terlanjur#8217; keluar, tak jarang orang berusaha menahan dan menyembunyikan. Baunya khas seperti kotoran. Ada pula yang mengatakan mirip telur busuk bahkan sampah dekat selokan di pinggir jalan. Gas kentut, atau lebih tepat yang akan dibicarakan adalah gas hidrogen sulfida, sejak dulu memang dipandang sebelah mata. Sedikit sekali yang memikirkan hikmah di balik ciptaan-Nya. Bahkan, di antara manusia ada yang berpaling setelah diperlihatkan tanda kekuasaan Allah. Menghadapi yang demikian, Allah telah mengingatkan manusia agar tidak berpaling dari tanda kekuasaan-Nya, meski berbau dan dianggap hina seperti hidrogen sulfida. #8220;Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling daripadanya#8221;. (QS. Yusuf 12:105) Hidrogen Sulfida dan Kehidupan Hidrogen sulfida merupakan gas alami yang sering dijumpai manusia. Di alam bebas, gas dengan rumus kimia H2S ini dihasilkan oleh tumpukan sampah dan gunung berapi. Tak hanya berbau busuk, gas tersebut juga berbahaya dan dapat menyebabkan keracunan jika dihirup dalam jumlah tertentu. Bagi manusia, gas ini juga tak asing didengar telinga. Di dalam tubuh, hidrogen sulfida secara alami dihasilkan oleh bakteri penghuni usus besar manusia. Gas tersebut adalah hasil samping pembusukan makanan yang dicerna. Seperti gas lain yang dihasilkan tubuh, ketakseimbangan produksi H2S menimbulkan berbagai penyakit. Dahulu, manusia enggan menelisik jauh makna dibalik kentut. Namun, kini agaknya orang perlu berpikir ulang atas sikap yang demikian. Sebagaimana hasil penelitian yang akan dipaparkan, gas tersebut ternyata bermanfaat bagi kesehatan. Penelitian #8216;Gas Kentut#8217; Penelitian yang sudah dirintis beberapa tahun lalu, sedikit demi sedikit kini membuahkan hasil. Berdasarkan penelitian, ada beberapa kegunaan hidrogen sulfida di dalam tubuh. Di antaranya, gas tersebut berperan dalam mengatur tekanan darah dan mencegah terjadinya pembengkakan (anti-pembengkakan/anti-inflamasi). Para peneliti dari Peninsula Medical School dan King#8217;s College di London telah berhasil mengetahui mekanisme peran gas hidrogen sulfida dalam pengaturan tekanan darah. Gas tersebut bekerja dengan melonggarkan jaringan pembuluh darah serta meningkatkan kelenturan pembuluh vena dan arteri. Akibatnya, peredaran darah dalam tubuh lebih lancar. Hasil penelitian juga dapat menjelaskan keterkaitan fungsi H2S dengan gas-gas lainnya, semisal oksida nitrit (NO), dopamin, dan asetilkolin. Gas-gas tersebut sangat berperan dalam penyampaian sinyal antar sel saraf serta dapat membangkitkan atau meredam aktivitas pemikiran di otak. Terkuaknya mekanisme peran gas kentut di dalam tubuh membawa angin segar bagi perkembangan dunia kesehatan. Penemuan ini dapat menginspirasi pembuatan dan modifikasi obat sehingga lebih tepat sasaran. Tak hanya itu, efek samping penggunaan obat juga dapat berkurang. #8220;Sekarang kita tahu peranan hidrogen sulfida dalam pengaturan tekanan darah. Adalah mungkin untuk merancang terapi obat yang meningkatkan pembentukan [pengaturan tekanan darah] itu sebagai alternatif cara menangani tekanan darah tinggi yang ada saat ini#8221;, kata Solomon H. Snyder, MD dari John Hopkins Medical Institutions. Selain berperan dalam pengaturan tekanan darah, gas hidrogen sulfida juga ternyata lebih aman dan efektif sebagai obat anti-pembengkakan (anti-inflamasi). Hal tersebut merupakan temuan terkini para peneliti dari Peninsula Medical School. #8220;Meskipun obat-obatan anti-pembengkakan tradisional sangat ampuh dan aman, keduanya dapat merusak lapisan permukaan dalam dinding lambung pada sebagian orang sehingga menimbulkan gangguan lebih lanjut. Pelepasan H2S secara terkendali dan terus-menerus memberikan peluang bagi pengembangan kelompok baru obat-obatan anti-pembengkakan atau mendorong perbaikan obat-obatan yang ada sekarang sehingga [obat-obatan] itu juga melepaskan H2S dan harapannya menimbulkan lebih sedikit akibat samping pada lambung-usus#8221;, papar Dr. Matt Whiteman. Ia juga menambahkan, #8220;kami baru saja mulai mengungkap peran mengejutkan H2S dalam tubuh. Tak hanya dalam sistem jantung-pembuluh darah, tetapi juga peranannya dalam anti-pembengkakan, pelemahan saraf, dan diabetes, serta perananya dalam kesehatan#8221;. Dianggap Hina, Tapi Berguna Demikianlah Allah menciptakan sesuatu dengan rancangan dan fungsi yang tepat. Tak satu pun di dunia ini yang Dia ciptakan
[daarut-tauhiid] Allah Menganjurkan Mendengarkan Tidur (?)
Misteri Mengorok Diungkap Ilmuwan http://www.hidayatullah.com/index.php/berita/iptek/9352-misteri-mengorok\ -diungkap-ilmuwan http://www.hidayatullah.com/index.php/berita/iptek/9352-misteri-mengoro\ k-diungkap-ilmuwan Mendengkur termasuk salah satu bidang penelitian pakar modern. Bahkan di Jerman ada museum khusus tentang mendengkur. Hidayatullah.com--Allah menjadikan tidur sebagai nikmat besar bagi hamba-Nya. Tidur juga merupakan tanda-tanda dari Allah yang dibentangkan di hadapan manusia, agar ia berupaya menguak rahasianya. Dengan tersingkapnya rahasia ini, manusia diharapkan merasakan nikmat karunia Allah itu, dan pada akhirnya menghaturkan syukur, serta mengakui kuasa Allah, Sang Pencipta tanpa tara. Mendengarkan tidur Seruan agar manusia memahami kehebatan Allah pada fenomena tidur nampaknya sangat penting. Bahkan sampai ada ayat khusus yang Allah wahyukan berkenaan dengan hal itu: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan. (QS. Ar Ruum, 30:23) Di ujung ayat Al Qur'an tersebut ada penegasan Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan. Sejenak barangkali kita bertanya, apa hikmah di balik pemakaian kata mendengarkan? Mengapa bukan melihat atau anjuran mengindera dengan cara lain? Pastilah ada hal besar di sini, sehingga Allah sengaja menyuruh manusia untuk mendengarkan fenomena tidurnya di malam dan siang hari serta upayanya mencari sebagian karunia-Nya. Apakah hikmah itu? Sudah pasti Allah-lah yang paling tahu keseluruhan kandungan makna perintah mendengar tersebut. Namun, marilah kita selami sedikit hikmah perintah mendengarkan itu dalam kehidupan sehari-hari, dan kita batasi bahasan kali ini mengenai tidur saja. Jika ada anjuran untuk mendengarkan fenomena tidur, maka sudah tentu yang didengarkan adalah suara atau bunyi. Dan salah satu di antara bunyi yang dihasilkan aktifitas tidur adalah mengorok atau mendengkur. Benarkah mendengkur itu bukan peristiwa remeh sehingga tidak patut diacuhkan, apalagi dijadikan bahan tertawaan? Penelitian mengorok Bagi orang yang menganggap mengorok sebagai hal biasa, maka tidak ada hal istimewa yang bisa diungkap. Namun bagi mereka yang serius mengkaji hal yang sekilas tampak sepele ini, maka mengorok adalah hal yang sungguh penting. Apalagi jika mengingat bahwa Allah, Pencipta Mahasempurna, adalah yang menciptakan peristiwa mengorok itu. Tidak mungkin ada kesia-siaan dalam penciptaan mendengkur. Kita bisa membuktikan hal ini melalui situs pencari terbitan ilmiah PubMed http://www.ncbi.nlm.nih.gov/sites/entrez , dan memasukkan kata snoring (yang berarti mengorok) pada kolom title (judul). Akan kita dapati bahwa hingga sekarang sudah 1000 lebih karya ilmiah tentang mendengkur yang diterbitkan ilmuwan mancanegara. Jika pengetahuan tentang mengorok bukan hal penting, para peneliti tidak akan bersusah payah menulis karya ilmiah seberlimpah itu. Satu dari sekian banyak karya ilmiah terbaru tersebut adalah hasil penelitian Ozgur Yoruk dkk. dari fakultas kedokteran Universitas Atatürk, Turki. Tulisan itu terbit di jurnal European Archives of Oto-rhino-laryngology baru-baru ini. Mereka mengulas hasil penelitian tentang teknik pengobatan yang dilakukan melalui operasi pada bagian dalam mulut yang seringkali bergetar dan memunculkan suara di saat mengorok, yakni jaringan pada anak tekak dan langit-langit mulut pasien. Teknik yang mereka kembangkan ini dinamakan Modified Radiofrequency-Assisted Uvulopalatoplasty (MRAUP). Ilmuwan gencar meneliti fenomena mengorok karena pada sebagian orang mengorok menimbulkan masalah besar. Masalah ini dapat berupa gangguan kesehatan atau tidak harmonisnya hubungan antar manusia. Mendengkur juga bisa merupakan gejala berbagai macam kelainan pernapasan yang berkaitan dengan tidur. Kelainan ini muncul akibat penyumbatan saluran udara yang terjadi di saat tidur. Penyumbatan pada tingkat kecil menyebabkan peristiwa mengorok biasa yang tidak berakibat fatal. Meskipun demikian, suara dengkuran yang terlalu berisik berakibat mengganggu pendamping tidur, keluarga, bahkan tetangga. Dengkuran superkeras merupakan sebuah pencemaran suara dan berdampak buruk pada kerukunan hidup sesama manusia. Contohnya adalah Alan Myatt asal Inggris, yang tercatat sebagai pendengkur terkeras dengan kekuatan 112,8 desibel. BBC menggambarkan angka ini setara dengan kebisingan suara mesin jet. Ia menuturkan bahwa dengkurannya tidak saja mengganggu sang istri, tapi juga para tetangganya. Jika penyumbatan saluran udara ketika tidur itu sangat parah, bahkan tersumbat sama sekali, ini mengakibatkan gangguan yang disebut sebagai sindrom terhentinya napas saat tidur (Obstructive Sleep Apnea, OSA) apnea secara harfiah berarti berhenti bernapas. Pendengkur yang menderita kelainan ini seringkali berhenti bernapas selama 1
[daarut-tauhiid] Paru-Paru Lemah Jantung Rusak Gara-Gara Marah
http://www.hidayatullah.com/index.php/berita/iptek/9385-ilmuwan-kurangi\ -marah-agar-lebih-sehat Ilmuwan meneliti dampak buruk marah dan sikap memusuhi bagi kesehatan. Keduanya terbukti membahayakan jantung dan paru-paru Oleh: Syaefudin* hidayatullah.com--Sungguh, tak ada satu pun perkara di dunia ini yang luput dari pengetahuan Allah. Setiap perintah-Nya selalu meninggalkan hikmah. Tak terkecuali perintah untuk saling memaafkan kesalahan dan menahan amarah. Ilmuwan modern semakin menemukan pentingnya sikap menahan marah. Berlimpah bukti ilmiah telah mengukuhkan bahwa marah merusak jantung dan fungsi paru-paru. Anjuran Tidak Marah Kehidupan manusia takkan lepas dari salah dan alpa, termasuk ketika bergaul dengan sesamanya. Ketika orang berbuat salah, sebaiknya ia segera meminta maaf. Sebaliknya, bila ia didzalimi, hendaknya kemarahan tidak dibiarkan terus membara. Langkah terbaik adalah segera memberi maaf. Sikap ini sangatlah dianjurkan Allah dalam firman-Nya: (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS. Ali Imron 3:134) Bahkan, lantaran pentingnya menahan marah, Rasulullah sampai berpesan melalui sabdanya: Dari Abu Hurairah r.a bahwa seorang lelaki telah berkata kepada nabi SAW yang maksudnya: Berwasiatlah kepada ku. Sabda Rasulullah SAW: Jangan kamu marah. Maka lelaki itu mengulangi kata-katanya berulang kali. Sabda Rasulullah SAW: Jangan kamu marah. (HR. Bukhari) Merusak Jantung Baru-baru ini, Journal of the American College of Cardiology mengeluarkan karya ilmiah bertajuk hubungan antara marah dengan penyakit jantung. Yoichi Chida, MD, Ph.D dari Departemen Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat, University College, London mengemukakan bahwa marah dan sikap permusuhan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner sebesar 19% pada orang sehat. Pada mereka yang sudah punya riwayat penyakit jantung sebelumnya, peningkatan ini mencapai 24%. Risiko terkena serangan jantung semakin besar bagi seorang laki-laki. Kesimpulan ini didasarkan pada penelitian Steven Boyle, Ph.D dari Duke University Medical Center terhadap 313 laki-laki. Penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatan jumlah protein yang dinamakan C3 dan C4. Kedua protein yang ada dalam sistem kekebalan tubuh ini merupakan penanda terjadinya peradangan dan luka. Perubahan jumlah protein dalam sistem C3 dan C4 berkaitan dengan sejumlah penyakit, seperti gangguan arteri hati. Pada pria yang memiliki rasa permusuhan, gejala perasaan tertekan, dan keadaan marah dengan tingkat tertinggi mengalami peningkatan kadar C3 sampai 7.1%. Dapatkah terapi psikologis mengurangi kadar C3? Saat ini, kami belum mengetahui apakah campur tangan dalam mengurangi sikap permusuhan dan marah dapat menurunkan kadar C3 atau penanda peradangan lainnya, kata Boyle. Akan tetapi, ia menambahkan, Bahkan seandainya peradangan tidak dapat berkurang dengan campur tangan seperti itu, sikap permusuhan dan marah dengan tingkat rendah berkemungkinan berdampak pada hubungan (antar-manusia) yang lebih baik dan kesehatan yang meningkat. Membahayakan Paru-Paru Selain dengan penyakit jantung, marah dan sikap permusuhan juga berkaitan dengan kematian, asma, dan paru-paru. Tingkat sikap permusuhan yang tinggi semakin mempercepat terjadinya penurunan alami fungsi paru-paru. Kesimpulan tersebut merupakan hasil analisis terhadap penelitian US Normative Aging Study kepada 670 laki-laki. Setiap kenaikan satu poin skor permusuhan (satuan tingkat permusuhan), setara dengan hilangnya FEV1 sebanyak 9 ml pertahun. FEV1 merupakan ukuran kekuatan paru-paru,yang dihitung dari volume udara yang dapat dihembuskan paru-paru per detik. Dalam pengantar hasil penelitian tersebut, Dr. Paul Lehrer dari University of Medicine and Dentistry di New Jersey, Amerika Serikat menuliskan, Sungguh sangat sulit menemukan suatu penyakit yang sama-sekali tidak dipengaruhi oleh emosi atau stres dalam hal keparahan gejala, keseringan atau kekuatan kambuhnya. Pernyataan tersebut semakin mempertegas hubungan marah dan sikap permusuhan dengan penurunan fungsi paru-paru. Demi Kebaikan Manusia Demikian sekilas rahasia di balik perintah menahan marah. Dahulu, siapa mengira marah dapat menimbulkan sakit jantung dan melemahkan kerja paru-paru? Bahkan sebagaimana dikutip di atas, ilmuwan modern pun membuat anjuran mengurangi marah dan sikap memusuhi, selaras anjuran Al Quran dan Hadits. Hal ini membuktikan kebesaran Allah atas segala hikmah dibalik perintah-Nya. Dengan terkuaknya rahasia ini, manusia diharapkan semakin memahami bahwa Allah memerintahkan sesuatu demi kebaikan manusia itu sendiri, sebagaimana dinyatakan Allah: Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertaqwa: apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu? Mereka menjawab: (Allah telah menurunkan) kebaikan... (QS. An Nahl, 16:30). Karena itu, sepatutnya-lah manusia semakin
[daarut-tauhiid] Cahaya Cinta Dalam Gelapnya Lorong Telinga
Cahaya Cinta Dalam Gelapnya Lorong Telinga http://www.hidayatullah.com/index.php/berita/iptek/9313-cahaya-cinta-dal\ am-gelapnya-lorong-telinga http://www.hidayatullah.com/index.php/berita/iptek/9313-cahaya-cinta-da\ lam-gelapnya-lorong-telinga Dari lorong gelap telinga terpancarlah seberkas cahaya. Nur itu menghidupkan nurani yang kemudian bertasbih mengagungkan Sang Pencipta. Hidayatullah.com--Mendengar namanya saja orang mungkin tidak berminat membincangkannya. Bahkan tak jarang orang menghabiskan waktu berjam-jam membersihkan telinga dari kotoran dekil itu, tanpa sedikit pun terlintas di benaknya akan makna agung di balik kotoran telinga. Sosoknya kecil, basah, lengket, dan licin. Asal-usulnya dari lorong gelap nan sempit. Semua ini hanya membuat orang jijik, bahkan nyaris melupakannya sama sekali. Seolah satu tanda-tanda kekuasaan Allah yang mahadahsyat ini tiada berguna, kosong makna, atau tanpa tujuan, sehingga wajarlah jika tercampakkan begitu saja. Padahal, Allah mengingatkan manusia agar tidak berpaling dari tanda-tanda kekuasaan-Nya, meski sekecil dan seremeh kotoran telinga. Allah menyuruh manusia agar tidak mencontoh perilaku semacam itu: Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling daripadanya. (QS. Yusuf, 12:105) Manusia perlu berprasangka baik terhadap Allah dan meluangkan waktu sejenak guna merenungkan penciptaan kotoran telinga. Dengan hati yang bersih dan terbuka, maka akan tersingkaplah tanda-tanda kebesaran Allah pada ciptaan-Nya yang satu itu. Kotoran telinga sejatinya bukanlah zat pengotor. Sebaliknya, justru kotoran telinga itulah bukti keberadaan perangkat pembersih telinga. Perangkat ini secara otomatis bekerja membersihkan telinga setiap detik, tanpa kita sadari. Dalam bahasa ilmiah, si kecil lengket ini dinamakan cerumen (ear wax, lilin telinga). Wujudnya cair kental dan menyerupai lilin berwarna kekuningan. Lilin ini dikeluarkan oleh kelenjar tertentu yang melapisi saluran telinga bagian luar. Allah menciptakan sekecil apa pun benda di alam ini dengan maksud dan tujuan yang benar, penuh manfaat dan kebaikan, tak terkecuali lilin telinga. Setidaknya ada tiga manfaat lilin telinga yang berhasil diungkap ilmuwan: (1). pembersih, (2). pelembab, dan (3). pembunuh kuman berbahaya. Ketiga manfaat itu diciptakan Allah dalam rangka memelihara telinga manusia agar manusia dapat mendengar dengan sempurna selama hidupnya. Ini adalah sebentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang lemah, yang sudah sepatutnya bersyukur atas pemberian telinga berikut lilinnya itu. Hal ini sebagaimana yang Allah perintahkan: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. An Nahl, 16:78) Allah Maha Tahu bahwa para hamba-Nya tidak bakal sanggup untuk setiap detik memelihara kebersihan saluran telinganya sendiri, meskipun hanya dua buah. Oleh karena itu, dengan kasih sayang-Nya, Allah mengaruniai manusia sistem pembersihan telinga. Nikmat besar pemberian Allah ini nyaris tidak pernah kita sadari. Bahkan sedikit sekali manusia bersyukur atas nikmat tak terkira berupa pendengaran ini, sebagaimana penegasan-Nya dalam Al Qur´an: Katakanlah: Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati. (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur. (QS. Al Mulk, 67:23) Allah menciptakan perangkat luar biasa yang mampu mengeluarkan lilin telinga ini secara otomatis dari lubang telinga. Lilin telinga berpindah dari bagian dalam menuju ke luar saluran telinga. Perpindahan ini diakibatkan oleh perpindahan sel-sel kulit pada permukaan saluran telinga. Sel-sel ini ibarat ban atau tangga berjalan yang senantiasa bergerak mengangkut gumpalan lilin telinga di atasnya. Sembari terangkut dan terbawa menuju bagian luar telinga, lilin ini menangkap kotoran, debu, dan butir-butir pengotor yang ada di saluran telinga itu untuk dibuang keluar. Proses ini dibantu oleh gerakan rahang, misalnya saat orang mengunyah. Lilin juga berfungsi melumasi, melembabkan dan melembutkan kulit saluran telinga. Hal ini mencegah kulit dari kekeringan dan rasa gatal, sehingga manusia dapat mendengar dengan nyaman. Kandungan zat-zat seperti asam lemak jenuh dan enzim lisozim pada lilin telinga sungguh ampuh membunuh mikroba. Termasuk di antaranya adalah bakteri penyebab penyakit yang sangat berbahaya seperti Haemophilus influenzae dan Staphylococcus aureus. Itulah segores kisah tentang lilin telinga (bukan kotoran telinga), yang sedari kecil kita tidak pernah meminta kepada Allah agar diberi. Namun keberadaanya itulah bukti hamparan cinta dan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Dialah Allah, yang memberi tanpa diminta, dan tanpa meminta imbalan. Allah tidak sekedar Pencipta dan Pemberi telinga, namun juga Pemelihara telinga. Ketiga Sifat Allah itu menjadikan manusia dapat mendengar suara setiap saat dengan sempurna, aman
[daarut-tauhiid] Rahasia Besar Ilahi Di Balik Khitan
sumber: http://hidayatullah.com/index.php/berita/iptek/9291-ilmuwan-khitan-anjuran-moder\ n-abad-ke-21 Ilmuwan: Khitan, Anjuran Modern Abad Ke-21 Thursday, 07 May 2009 16:33 Khitan terbukti secara medis mencegah penyakit berbahaya, termasuk AIDS. Hal yang sama tidak didapati pada kaum homoseksual Hidayatullah.Com-Temuan terkini tentang keampuhan khitan mengurangi penularan penyakit bukanlah hal pertama kali dan satu-satunya. Para ilmuwan mancanegara telah banyak melakukan penelitian ilmiah seputar khitan. Karya-karya ilmiah mereka yang diterbitkan jurnal-jurnal ilmiah terkemuka dunia semakin menguatkan kehebatan khitan dalam menanggulangi aneka penyakit berbahaya yang ditularkan melalui hubungan kelamin, termasuk di antaranya AIDS dan kanker. Hasil penelitian terbaru seputar khitan atau sunat belum lama ini diumumkan di pertemuan ilmiah tahunan ke-104 Ikatan Urologi Amerika (American Urological Association, AUA). Urologi adalah ilmu bedah yang khusus menangani masalah saluran kencing pria dan wanita, serta sistem reproduksi pria. Dua temuan penting menjadi bahan sorotan dalam acara itu. Selain terbukti mengurangi terjangkitnya virus penyebab AIDS (HIV), khitan juga mengurangi bahaya cedera saat persenggamaan. Hebatnya lagi, khitan ditemukan tidak mengurangi kenikmatan hubungan suami istri. Aman dan nyaman Para ilmuwan Australia menemukan bahwa sel-sel Langerhans ditemukan dalam jumlah paling besar pada kulit khitan bagian dalam dari kemaluan pria. Sel-sel Langerhans ini adalah sasaran awal proses penularan HIV melalui hubungan kelamin. Peneliti di benua kanguru itu meneliti 10 pria yang sudah berkhitan dan 10 pria yang belum berkhitan. Kulit khitan bagian dalam memiliki kepadatan sel-sel Langerhans lebih tinggi dibandingkan pada bagian-bagian lainnya dari kulit penutup kemaluan pria. Kulit khitan bagian dalam ini dibuang ketika orang dikhitan, hal ini menghilangkan permukaan kulit yang paling rentan terhadap penularan virus AIDS. Namun patut dicatat bahwa khitan hanyalah mengurangi dan bukan mencegah sama sekali bahaya terjangkiti penyakit AIDS. Pada penelitian berikutnya, para peneliti gabungan asal AS, Kanada dan Kenya menunjukkan bahwa tidak ditemukan perbedaan fungsi seksual antara mereka yang dikhitan dan yang tidak dikhitan. Namun pria yang dikhitan mendapatkan keuntungan lebih. Mereka yang bagian ujung kulit kemaluannya dibuang menghadapi bahaya lebih rendah terkena cedera saat berhubungan badan dibandingkan rekan mereka yang tidak dikhitan. Cedera ini meliputi pendarahan, tergores, teriris, lecet atau rasa pedih. Namun bukan berarti pria berkhitan boleh 100% merasa aman dari tertular AIDS. Ini adalah laporan penting yang menguatkan gagasan bahwa khitan tidaklah mengganggu fungsi seksual dan bahwa khitan adalah unsur penting pencegahan HIV di Afrika sub-Sahara. Pada saat yang sama, perlu ditegaskan bahwa khitan haruslah dipadukan dengan cara-cara pencegahan HIV lain, seperti seks aman dan pemeriksaan sukarela. Tidaklah cukup mengandalkan khitan saja untuk mencegah penularan HIV, kata juru bicara Ikatan Urologi Amerika (AUA), Ira D. Sharlip, MD. AUA didirikan pada tahun 1902 dan berpusat dekat Baltimore, Maryland, AS. AUA memiliki anggota berjumlah lebih dari 16.000 pakar urologi yang tersebar di seluruh dunia. Ada yang dikecualikan Berdasarkan penelusuran ilmiah oleh redaksi Hidayatullah.Com, keampuhan khitan menangkal AIDS ini tidak berlaku bagi kaum pria yang melakukan hubungan kelamin dengan sesama pria, (Men who have Sex with Men, disingkat MSM). Dalam kelompok ini termasuk di dalamnya kaum homoseksual. Hal ini telah dibuktikan dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Gregorio A. Millett, M.P.H. dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, di Atlanta, AS. Millett dan rekan-rekannya melakukan pengkajian terhadap 15 hasil penelitian untuk mengetahui kaitan antara khitan dengan penularan HIV atau penyakit-penyakit lain yang tertularkan melalui hubungan kelamin. Pengkajian ini melibatkan peserta berjumlah keseluruhan 53.567 orang yang termasuk dalam kelompok MSM, 52% di antaranya sudah dikhitan. Para peneliti itu menemukan hal aneh: meskipun kaum MSM yang dikhitan dan tertular virus AIDS berjumlah lebih rendah daripada jumlah mereka yang tidak dikhitan dan terjangkiti HIV, namun perbedaan jumlah ini tidaklah nyata, alias sama saja. Sebaliknya, secara statistik kemampuan khitan mengurangi penularan HIV ditemukan di kalangan MSM yang diteliti sebelum diterapkannya program pengobatan antiretrovirus sangat aktif (HAART) di tahun 1996. Namun pasca program HAART ini, secara statistik tidak ditemukan kaitan nyata antara khitan dan penularan HIV. Hal yang sama ditemukan pula pada kasus penyakit-penyakit lain selain AIDS, yang juga tertularkan melalui hubungan kelamin. Para peneliti itu menyimpulkan, secara statistik tidak ditemukan kaitan nyata antara khitan dengan penularan aneka penyakit tersebut di kalangan MSM. Dengan kata lain, tidak ada bukti statistik nyata yang
[daarut-tauhiid] Temuan Ilmiah: Wanita Berbusana Minim Terlihat Bukan Manusia
inikah hikmah disyariatkan menutup aurat bagi manusia? http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_contentview=articleid=9231:temuan-ilmiah-wanita-berbusana-minim-terlihat-bukan-manusia-catid=103:iptekItemid=56 Temuan Ilmiah: Wanita Berbusana Minim Terlihat Bukan Manusia Thursday, 30 April 2009 13:16 Pakar AS meneliti pria yang melihat wanita berbusana seronok. Hasilnya, wanita terbayang bukan manusia Hidayatullah.com--Masih perlukah aturan khusus berpakaian atau menutup aurat contoh dari MRIbagi pria dan wanita di zaman semodern dan sebebas seperti sekarang ini? Tampaknya temuan ilmiah terbaru memberikan masukan penting guna menjawab pertanyaan tersebut. Temuan ilmiah terkini menghasilkan penjelasan mengejutkan seputar wanita berpakaian hampir telanjang yang dilihat oleh kaum pria. Dalam otak lelaki yang memandangnya, gambaran kaum hawa berbikini, yang mengenakan baju mandi nyaris telanjang, dikenali bukan lagi sebagai manusia. Tapi mereka dianggap sebagai barang atau benda untuk dipergunakan. Demikian hasil kajian ilmiah terkini tentang perilaku kaum pria. Penelitian ini didasarkan pada pengamatan citra atau gambaran otak dengan menggunakan teknik #8220;MRI brain scan#8221;, yakni pemindaian otak melalui pencitraan resonansi magnetis. Ketika otak kaum lelaki yang sedang memandang gambar-gambar wanita nyaris tak berbusana dipindai, maka bagian otak tertentu ditemukan menyala terang. Bagian otak ini berhubungan dengan kegiatan menggunakan alat atau perkakas, misalnya obeng. Wanita tidak berotak Saya tidak berkata bahwa mereka secara harafiah berpikir, foto-foto wanita ini adalah foto-foto perkakas dalam arti sesungguhnya, atau foto-foto bukan-manusia, tapi apa yang dimungkinkan oleh data pencitraan otak ini adalah, kita melihatnya sebagai kiasan ilmiah. Yakni, mereka memberikan tanggapan terhadap foto-foto ini, sebagaimana orang memberikan tanggapan terhadap barang, papar Fiske, yang menyabet gelar PhD dari Harvard University di tahun 1978. Berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan redaksi hidayatullah.com, temuan ini juga mengungkap bahwa kaum pria lebih cenderung mengaitkan gambar-gambar perangsang birahi itu dengan kata-kata kerja orang pertama, seperti #8220;Saya dorong, saya dekap, saya pegang.#8221; Yang mengejutkan, sebagian lelaki yang diteliti tampak tidak menampakkan aktivitas pada bagian otak,yang biasanya memperlihatkan tanggapan ketika seseorang memikirkan maksud orang lain yang dilihatnya. Apa arti temuan ini? Ini maknanya bahwa para lelaki tersebut memandang wanita itu sebagai sesuatu yang membangkitkan nafsu birahi, tapi mereka tidak mempedulikan apa yang ada dalam pikiran wanita itu. Hal ini sungguh aneh karena hampir tak pernah terjadi. Demikian dituturkan Susan Fiske, profesor psikologi di Princeton University, AS. Laporan ini disampaikan di Chicago baru-baru ini dalam rangka pertemuan tahunan lembaga ilmiah bergengsi AS, American Association for the Advancement of Science. Fiske dan rekan-rekannya melibatkan 21 pria bukan homoseksual dalam penelitiannya. Setelah diberi sejumlah pertanyaan tertentu untuk dijawab, mereka lantas dipertontonkan gambar-gambar pria dan wanita, baik yang berpakaian minim maupun berbusana penuh. Hasilnya, sebagian besar mereka memiliki daya ingat paling kuat terhadap foto-foto wanita yang berbikini, alias nyaris tanpa busana, meski wanita dalam foto-foto itu tanpa kepala, dan mereka melihatnya hanya selama seperlima detik. ...daya ingat ini terkait dengan pengaktifan pada bagian otak pra-motor, yang memiliki kehendak bertindak terhadap sesuatu. Jadi seolah mereka dengan seketika berpikir bagaimana mereka bisa memperlakukan tubuh-tubuh ini,#8221; ujar Fiske. Bukan manusia Secara khusus lagi, terdapat temuan menarik pada kaum pria yang memiliki kecenderungan tinggi berpraduga tertentu terhadap kaum hawa - yakni bahwa wanita menguasai dan menjarah wilayah kaum pria. Pada otak jenis pria yang berpandangan seperti ini, tidak didapati bukti aktivitas otak yang memperlihatkan bahwa mereka melihat wanita nyaris telanjang sebagai manusia yang memiliki pikiran dan kehendak. Mereka bereaksi terhadap wanita-wanita ini seolah mereka (wanita itu) bukan sepenuhnya manusia, tutur Fiske. Hasil kajian ini masih dalam tahap awal. Fiske berniat meneruskan penelitiannya itu dengan melibatkan jumlah orang yang lebih besar. Meskipun begitu Fiske menyimpulkan, ...temuan-temuan ini semuanya cocok dengan pendapat bahwa mereka menanggapi foto-foto ini seperti mereka memberikan tanggapan terhadap barang (benda) dan bukan terhadap manusia yang memiliki kehendak (kuasa) mandiri. [ah/ng/sciam/guardian/www.hidayatullah.com] Sumber: 1). Christine Dell'Amore (2009) #8220;Bikinis Make Men See Women as Objects, Scans Confirm#8221;, National Geographic News, 16 Feb. 2009.
[daarut-tauhiid] Fujimura dikabarkan punya kekuatan gaib
Demi Berdakwah Kebatilan, Mereka Berbuat Kebohongan ikuti serial berkala teori evolusi di: http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_contentview=categorylayout=blogid=89Itemid=86 Pemalsuan Heboh Bukti Evolusi Jepang (Bagian 4 - Habis) Print Monday, 20 April 2009 12:22 Ahli Jepang mengakui kepiawaian Fujimura memalsu temuan purbakala. Ia bahkan dikabarkan punya kekuatan gaib. Hidayatullah.com--Berdasarkan temuan purbakala Shinichi Fujimura, sejarah Jepang sebelumnya diperkirakan berusia 700 ribu hingga 800 ribu tahun. Namun anggapan itu keliru setelah temuan Fujimura terbukti palsu. #8220;Ini berarti peradaban kita hanyalah 70.000 hingga 80.000 tahun. Jadi sejarah Jepang menjadi sepersepuluh dari yang kita duga,#8221; kata Toshiki Takeoka, pakar ilmu purbakala di Kuromitsu Kyoritsu University, Tokyo. (1) Reruntuhan Kami-Takamori dulunya terkenal sebagai situs Zaman Batu Awal tertua di Jepang. Terlebih penting lagi, temuan-temuan perkakas batu mengisyaratkan manusia awal Homo erectus di tempat tersebut memiliki tingkat kecerdasan simbolik yang jauh melebihi pendapat mana pun yang didasarkan pada temuan di Afrika dan Eropa. (2) Namun simbol kebanggaan nasional masyarakat Jepang itu kini tidak hanya runtuh, tapi juga berubah menjadi aib memalukan di mata dunia semenjak terkuaknya pemalsuan Fujimura. Keadaan ini digambarkan sendiri oleh Charles T. Keally, pakar purbakala di Sophia University, Tokyo: #8220;Kini hal itu #8211; dan mungkin keseluruhan Zaman Batu Mula dan Pertengahan Jepang #8211; telah tenggelam ke dalam lumpur perilaku memalukan, sesuatu yang menghiasi halaman-halaman muka surat kabar setiap hari, ketika para politikus, pejabat pemerintah, pengusaha, doktor, pengacara dan pemimpin di hampir setiap bidang kehidupan tampil di halaman-halaman muka dengan kepala mereka tertunduk malu.#8221; (2) Pemalsuan akbar tersebut memunculkan pertanyaan besar, bagaimana mungkin Fujimura, yang kini dijuluki #8220;Si Penggali Kotor#8221;, tidak kepergok selama 20 tahun? Sejumlah ahli di Jepang berpendapat bahwa si kambing hitamnya adalah Fujimura sendiri, disamping sebab luar. Fujimura diakui sejumlah kalangan sebagai sosok meyakinkan dan memiliki keahlian luar biasa dalam mengubur temuan palsunya. Faktor luar melibatkan berbagai pihak, terutama kalangan akademisi. Lihai menipu Shoh Yamada, pakar purbakala yang pernah menggali situs bersama Fujimura, tercengang oleh keterampilan luar biasa Fujimura dalam mengelabui. Berdasarkan pengalamannya sendiri dan pengakuan pakar arkeologi lain, adalah sulit membedakan mana galian purbakala alami yang asli dan mana yang sengaja dipalsukan oleh Fujimura. Apa yang semula mereka duga asli, belakangan diketahui hasil karya #8220;tangan kotor#8221; Fujimura. Kelihaian memalsu benda arkeologi itu selain masih menjadi teka-teki, juga cukup membuat pakar arkeologi keheranan. Apalagi jika mengingat Fujimura hanyalah tamatan sekolah atas, pekerja pabrik alat elektronik, dan tidak memiliki latar belakang pendidikan formal di bidang arkeologi. Bagaimana Fujimura yang tidak terdidik profesional di bidang arkeologi bisa menipu sedemikian banyak pakar Jepang dalam rentang waktu lama? #8220;Ini menunjukkan bahwa kita belum tahu semua teknik yang digunakan oleh Fujimura#8221;, kata Shoh Yamada. (3) Berkekuatan gaib Sejumlah kalangan tidak menaruh praduga buruk terhadap Fujimura lantaran penampilan dan kepribadiannya yang terlihat meyakinkan. Bahkan ada yang sampai memberi sanjungan berlebihan atas Fujimura. Selain julukan #8220;Sang Tangan Tuhan#8221; lantaran keberuntungannya mendapatkan banyak temuan purbakala (yang di kemudian hari diketahui palsu), Shinichi Fujimura didesas-desuskan memiliki pula kekuatan gaib (4). Bahkan ada ilmuwan Jepang sendiri yang sampai percaya hal gaib itu. Keiichi Omoto, pakar antropologi biologi terkemuka Jepang, yakin kalau Fujimura punya kekuatan gaib. Sebagaimana dikisahkannya sendiri, ia mengakui bahwa keraguannya sirna saat bertemu langsung dengan Fujimura: #8220;...beberapa tahun silam saya mulai menjalin hubungan dengan kelompok Serizawa dan benar-benar bertemu dengan Fujimura sendiri. Ketika berbincang seputar beragam hal dengannya, saya berpikir bahwa itu karena pengalaman dan pemikiran [Fujimura] dan, entah bagaimana, percaya bahwa ia mampu memahami #8216;arwah#8217; Homo erectus (genjin no kokoro)#8221; (5) Melibatkan banyak pihak Charles T. Keally berpendapat seluruh masyarakat Jepang, terutama akademisi, dan khususnya kalangan arkeologi, pada akhirnya bertanggung jawab atas terjadinya skandal itu. Charles T. Keally telah 30 tahun bekerja di bidang arkeologi Jepang, terutama Zaman Batu Jepang, di dalam negeri Jepang sendiri. Ia secara khusus tertarik dengan masalah Zaman Batu Mula dan Pertengahan di Jepang. Menurutnya, permasalahan ini penuh pertentangan sejak permulaannya di awal 1960-an. Tapi hal itu belum pernah dibahas dengan pendekatan
[daarut-tauhiid] [Bag.3] Pemalsu Bukti Evolusi Jepang Tidaklah Sendirian
[Bag.3] Pemalsu Bukti Evolusi Jepang Ternyata Tidaklah Sendirian! Pemalsuan Heboh Bukti Evolusi Jepang [Bagian 3] Written by usamah Monday, 13 April 2009 11:20 Bagaimana mungkin selama 20 tahun pemalsuan sejarah evolusi Jepang tidak terungkap? Menurut pakar ia tidaklah sendirian! Hidayatullah.com Pemalsuan menggemparkan oleh Shinichi Fujimura sebenarnya bisa saja dicegah atau setidaknya dapat diungkap sedari awal, jika saja para arkeolog yang berwenang di Jepang tidak bersikap dogmatis dan berpikiran lebih terbuka. Kekakuan mereka dalam menolak pandangan lain yang berseberangan atas temuan purbakala yang dianggap bukti sejarah evolusi nenek moyang bangsa Jepang itu akhirnya justru merugikan Jepang sendiri. Sebut saja profesor Charles T. Keally, yang bersama rekannya Oda Shizuo pernah mempertanyakan keabsahan ilmiah temuan-temuan Paleolitikum Jepang itu. Keally telah menghabiskan banyak kegiatan akademisnya di Jepang. Ia adalah ilmuwan di bidang Zaman Batu Jepang dan budaya Jomon, yakni masa prasejarah Jepang. Pada tahun 1986 keduanya menerbitkan tulisan di jurnal ilmiah terkemuka yang mengritik temuan di situs Paleolitikum Muda dan Madya, propinsi Miyagi. Namun yang mereka dapatkan malah cercaan dari arkeolog terkemuka yang mengatakan bahwa pemikiran Keally dan rekannya itu salah dan bahwa kritik itu seharusnya tidak diterbitkan di jurnal ilmiah. Kritik kedua pakar ini pun lantas dilupakan begitu saja. Namun kebenaran berpihak pada Keally dan rekannya. Empat belas tahun kemudian, pemalsuan Fujimura pun dibongkar media massa ketika ia kepergok sedang mengubur sengaja benda-benda purbakala palsu di dua situs Paleolitikum Muda. Sejak itu, bangunan sejarah Paleolitikum Muda Jepang yang telah disusun sejak 1980 pun hancur berantakan. Kerugian dunia ilmiah Menurut jurnal ilmiah Anthropological Science (Vol. 113, no. 2, 131139, tahun 2005), setidaknya sejak tahun 1976, atau mungkin lebih awal, Shinichi Fujimura telah memalsukan temuan di kurang lebih 186 tempat galian purbakala di Jepang timur. Fujimura yang dijuluki Si Tangan Tuhan itu tidak segan melakukan pemalsuan, meskipun penggalian ilmiah tersebut didukung oleh pemerintah daerah setempat dan dua lembaga nirlaba Sekki Bunka Danwakai (Kelompok Penelitian Zaman Batu) dan Tohoku Kyusekki Bunka Kenkyujo (Lembaga Penelitian Paleolitikum Tohoku). Pemalsuan bukti sejarah evolusi masyarakat Jepang ini mendorong Japanese Archaeological Association (Ikatan Arkeologi Jepang, JAA) menerbitkan laporan akhir hasil penyidikannya setebal 625 halaman. Laporan tersebut membeberkan bahwa tak satu pun benda-benda purbakala temuan Fujimura memiliki nilai ilmiah. Demikian ungkap jurnal Anthropological Science itu dengan judul For the people, by the people: postwar Japanese archaeology and the Early Paleolithic hoax (Untuk rakyat, dari rakyat: arkeologi Jepang pasca perang dan pemalsuan zaman batu mula). Berdasarkan informasi yang diperoleh redaksi hidayatullah.com dari jurnal Archaeology (Vol. 54 No. 1, Jan./Feb. 2001) terbitan Archaeological Institute of America, Museum Nasional Tokyo telah menyingkirkan lebih dari 20 buah pajangan purbakala hasil temuan Fujimura. Museum-museum lain di Jepang pun melakukan hal serupa. Akibat tindakan tidak terpujinya, Fujimura dipecat dari Institut Tohoku dan Ikatan Arkeologi Jepang (JAA). Wibawa lembaga Institut Tohoku ambruk. Tidak ada lagi yang dapat Anda katakan... Dengan pembeberan media massa ini, seluruh hasil kerja kami selama bertahun-tahun hancur lebur, ujar mantan kepala lembaga itu, Toshiaki Kamata, yang mengundurkan diri paska terkuaknya skandal buruk tersebut. Tersingkapnya pemalsuan ini memaksa perombakan buku-buku pelajaran sejarah Jepang. Institut Paleolitikum Tohoku, tempat sebelumnya Fujimura menjabat sebagai deputi direktur, juga dibubarkan. Terbuang sia-sia Perbuatan Fujimura memalsukan bukti sejarah evolusi manusia Jepang itu tidak hanya merugikan dunia ilmu pengetahuan. Pemalsuan ini juga telah menghambur-hamburkan uang jutaan dolar dalam pembiayaan kegiatan penggalian situs purbakala, penerbitan ilmiah, pertemuan ilmiah, pameran dan museum, serta kucuran dana penelitian dari pemerintah yang diperuntukkan bagi berbagai ilmuwan dan organisasi. Berdasarkan temuan Fujimura mengenai situs-situs purbakala yang dianggap penting, para pengusaha dan pemerintah daerah tempat digalinya situs purbakala tersebut juga telah terlanjur menanamkan modal untuk membangun sarana pariwisata dan memproduksi cendera mata. Dunia pariwisata yang telah susah payah dikembangkan pun terkena getah pahit perbuatan Fujimura itu setelah terbukti bahwa benda-benda purbakala yang ditemukan di situs-situs tersebut terbukti palsu. Selain itu para pakar purbakala dan kalangan arkeolog profesional yang telah bekerja bersama Fujimura telah membuang-buang waktu lebih dari 20 tahun secara sia-sia. Bahkan
[daarut-tauhiid] Si Tangan Tuhan yang Tergoda Setan = pemalsuan evolusi Jepang bag. 2
kutipan: Dalam perkataannya sendiri, Fujimura, yang dijuluki Sang Tangan Tuhan, mengaku telah dibujuk setan untuk melakukan perbuatan buruk itu: I was tempted by the devil. I don't know how I can apologize for what I did...I was impatient that the ruins have not produced as much in findings as the Ogasaka Ruins in Saitama Prefecture... (Saya tergoda oleh setan. Saya tidak tahu bagaimana saya dapat meminta maaf atas apa yang telah saya perbuat... Saya tidak sabar karena reruntuhan itu tidak menghasilkan temuan sebanyak Reruntuhan Ogasaka di Provinsi Saitama...). selengkapnya baca berikut: http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_contentview=categoryl\ ayout=blogid=89Itemid=86 Written by usamah Wednesday, 25 February 2009 14:41 Selama 20 tahun Fujimura memalsukan bukti evolusi manusia Jepang di 42 tempat. Dunia arkeologi Jepang pun dipermalukan Hidayatullah.com--Salah seorang yang pernah ikut dalam penggalian kepurbakalaan bersama dengan sang pemalsu akbar Shinichi Fujimura [Fujimura] adalah Shoh Yamada. Shoh Yamada, doktor lulusan Harvard University, adalah pakar zaman neolitikum, yakni zaman batu muda, di kawasan Asia Barat Daya. Dalam tulisannya di terbitan ilmiah Harvard Asia Quarterly, Vol. VI, No. 3, tahun 2002, ia mengulas aneka peristiwa di balik salah satu pemalsuan terbesar di dunia arkeologi itu dengan judul Politics and Personality: Japan's Worst Archaeology Scandal (Politik dan Kepribadian: Perbuatan Memalukan Arkeologi Terburuk Jepang). Sebelum pemalsuan itu terbongkar, Shinichi Fujimura dijuluki oleh rekan-rekannya sebagai God's Hand (Sang Tangan Tuhan). Ini lantaran mereka takjub akan keberuntungan hebat Fujimura dalam menemukan keberadaan situs-situs purbakala. Fujimura dulunya adalah direktur senior di Tohoku Paleolithic Institute. Temuannya berupa benda-benda purbakala yang diperkirakan berasal dari Zaman Batu awal (600.000-120.000 tahun lalu) di reruntuhan Kamitakamori, provinsi Miyagi, di tahun 1994 ditetapkan sebagai situs tertua Jepang. Dipergoki media massa Sebelum pemalsuannya terbongkar, selama 20 tahun terakhir Fujimura menjadi bintang di dunia ilmu pengetahuan maupun pemberitaan media massa lantaran kepiawaian dan prestasi gemilangnya dalam menemukan benda-benda purbakala yang diyakini berasal dari Zaman Batu Awal dan Pertengahan. Situs Kamitakamori secara khusus menjadi daya tarik seluruh dunia. Ini dikarenakan benda-benda purbakala yang berhasil digali dan ditemukan oleh Fujimura tampak membuktikan sejumlah hal penting. Pertama, bukti itu menyatakan bahwa manusia awal mendiami wilayah tersebut 600.000 tahun lalu. Kedua, manusia awal ini lebih cerdas dibandingkan rekan-rekan sezamannya yang ada di belahan bumi lainnya. Temuan luar biasa ini mendorong seorang pakar arkeologi bertutur bahwa Fujimura tengah menulis ulang sejarah evolusi manusia. Berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan www.hidayatullah.com http://www.hidayatullah.com/ , ternyata ada pula ilmuwan yang meragukan temuan-temuan Fujimura. Di antaranya adalah Takeoka Toshiki dari Kyoritsu Women's University. Takeoka berpendapat bahwa sejumlah benda-benda temuan Fujimura itu terlalu modern jika dibandingkan dengan benda-benda lain sezaman yang pernah ia teliti di Prancis. Pendapat Takeoka ini mendorong pihak media massa Mainichi Shinbun untuk melakukan penyelidikan. Mainichi Shinbun awalnya memberangkatkan sejumlah orang untuk mengintai Fujimura di situs penggalian Fudozaka di Hokkaido pada bulan Agustus 2000, di mana mereka menyaksikan sesuatu yang kemungkinan merupakan pemalsuan di pagi hari. Namun kala itu mereka gagal membidik foto-foto kamera yang jelas. Tiga bulan kemudian, tepatnya di Kamitakamori, mereka berhasil merekam video perbuatan memalukan Fujimura yang sedang mengubur secara sengaja perkakas yang terbuat dari batu. Namun pihak Mainichi Shinbun menunda penerbitan berita dan foto skandal itu hingga setelah Fujimura dan rekan-rekannya sesama penggali situs purbakala mengumumkan temuan penting teranyar mereka. Setelah tersebar luas, berita dan foto-foto yang mengabadikan perbuatan buruk Fujimura ini pun menjadi sebab kehancuran nama baik rekan-rekannya. Penerbitan berita di bulan November 2000 itu juga menyebabkan pihak berwenang arkeologi Jepang dan masyarakat umum kaget luar biasa. Harian Jepang Mainichi Shimbun memampang gambar-gambar potongan video yang menangkap basah perbuatan memalukan Fujimura. Di gambar itu terlihat sang arkeolog kondang Fujimura dengan cueknya mengubur barang-barang yang dipalsukannya di pagi hari bulan Oktober 2000. Pakar arkeologi Jepang yang dijuluki Sang Tangan Tuhan itu kepergok mengubur dengan sengaja perkakas-perkakas batu di situs penggalian Kamitakamori, provinsi Miyagi. Pemalsuan dua puluh tahun Pengujian ulang terhadap beberapa situs penggalian tempat Fujimura turut bekerja telah mengungkap barang-barang yang ia palsukan. Sejumlah temuan Fujimura telah dikaji ulang dan menyingkap kerusakan pada bagian permukaan serta sisa-sisa beragam
[daarut-tauhiid] [bagian 2] = kado inggris di ultah Darwin ke-200
Kado Inggris di Ulang Tahun Darwin ke-200 Written by usamah Wednesday, 11 February 2009 09:43 Biologi molekuler mulanya diyakini bakal makin mengokohkan pohon evolusi Darwin. Di luar dugaan, temuan terkini justru menguburnya Hidayatullah.com Dengan ditemukannya struktur molekul DNA di tahun 1953, maka dimulailah pengkajian baru di bidang evolusi molekuler. Teknologi maju memungkinkan pembacaan urutan satuan molekul pembentuk rantai DNA, RNA dan protein. Hal ini membuat para ilmuwan perintisnya bersemangat dan yakin bahwa temuan-temuan di bidang ini bakal membuktikan kebenaran pohon silsilah evolusi makhluk hidup rekaan Darwin. Para ilmuwan itu bertumpu pada anggapan yang sederhana: semakin dekat kekerabatan dua spesies makhluk hidup maka semakin miriplah urutan rantai DNA, RNA dan protein keduanya. Anggapan Darwin salah Awalnya penelitian itu berjalan baik. Namun lambat laun, semakin banyak temuan yang didapatkan, maka semakin jelaslah bahwa pohon evolusinya Darwin semakin tidak terbukti, alias khayalan semata. Misalnya, pohon silsilah evolusi sejumlah spesies yang didasarkan pada urutan rantai RNA ternyata tidak cocok dengan pohon silsilah evolusinya yang didasarkan pada susunan rantai DNA. Tidak hanya itu, anggapan dasar Darwin bahwa sifat-sifat bawaan makhluk hidup diturunkan hanya secara vertikal saja, yakni makhluk hidup menurunkan sifat-sifatnya hanya kepada keturunannya saja, ternyata juga keliru. Dengan semakin banyaknya susunan gen-gen yang berhasil tersekuensi (terbaca), maka semakin jelaslah bahwa pandangan Darwin itu salah sama sekali. Terdapat pertukaran informasi genetis tanpa pilih antar kelompok-kelompok yang beraneka ragam, kata Michael Rose, pakar biologi evolusi di University of California, AS, sebagaimana dikutip majalah iptek pro-evolusi New Scientist, 21 Januari 2009. Ilmuwan menamakan pertukaran informasi genetis antar spesies makhluk hidup ini sebagai pemindahan gen secara horisontal, Horizontal Gene Transfer (HGT). HGT seringkali terjadi pula antar kelompok yang sangat berbeda secara taksonomi. HGT tidaklah diketahui di masa Darwin, di mana sarana penelitian ilmiah sangatlah kuno dan terbelakang. Kini HGT diketahui ilmuwan sebagai pemeran penting dalam pertukaran informasi genetis. Tanggapan ilmuwan evolusionis Kalangan evolusionis memiliki tanggapan beragam, namun mereka sepakat bahwa pohon evolusinya Darwin sudah tidak absah lagi secara ilmiah. Tapi karena dogma yang diyakini buta, sebagian tampak sulit mengakui bahwa evolusi hanyalah skenario khayalan yang tidak ada di alam nyata. Contohnya adalah Eric Bapteste, pakar biologi evolusi di Pierre and Marie Curie University, Paris, Prancis yang berujar: If you don't have a tree of life, what does it mean for evolutionary biology?... At first it's very scary... but in the past couple of years people have begun to free their minds... The tree of life was useful... It helped us to understand that evolution was real. But now we know more about evolution, it's time to move on. [Jika Anda tidak memiliki pohon kehidupan, apa itu artinya bagi biologi evolusi?... Awalnya hal itu sangatlah menakutkan... namun dalam beberapa tahun silam orang telah mulai membebaskan pikiran mereka Pohon kehidupan tersebut [dulu] berguna... [Pohon] itu [dulu] membantu kita memahami bahwa evolusi adalah nyata. Tapi sekarang kita tahu lebih banyak mengenai evolusi, ini saatnya untuk melangkah ke depan] Michael Syvanen, Biologiwan asal University of California, Davis, AS, berpendapat mirip, Kita telah menghancurkan pohon kehidupan tersebut. Ia bukan lagi sebuah pohon. Ia adalah sebentuk jalinan yang secara keseluruhan berbeda. Michael Rose bahkan punya tanggapan yang lebih terbuka lagi, katanya: The tree of life is being politely buried, we all know that... What's less accepted is that our whole fundamental view of biology needs to change. [Pohon kehidupan itu sedang dikubur dengan sopan, kita semua tahu itu Apa yang kurang diakui adalah bahwa keseluruhan pandangan mendasar kita tentang biologi perlu diubah] Demikianlah, penuturan jujur Rose itu mengisyaratkan betapa sulit bagi penganut dogmatis teori evolusi untuk meninggalkan cara pandang lama tentang ilmu biologi, atau tepatnya cara pandang terhadap hidup dan kehidupan yang terkungkung rapat oleh tempurung teori evolusi. Sudah jelas bahwa tumbangnya pohon kehidupan Darwin adalah sebuah isyarat ambruknya pokok-pokok ajaran mengenai makhluk hidup dan kehidupan yang didasarkan pada teori evolusi. Ini karena pohon silsilah evolusi kehidupan rekaan Charles Darwin adalah pilar utama yang tanpanya teori evolusi tidak akan pernah muncul, sebagaimana dinyatakan sendiri oleh New Scientist: The tree-of-life concept was absolutely central to Darwin's thinking, equal in importance to natural selection, according to biologist W. Ford Doolittle of Dalhousie University in Halifax, Nova Scotia, Canada. Without it the theory of evolution would never have happened. [Gagasan pohon kehidupan itu
[daarut-tauhiid] Kado Inggris di Ulang Tahun Darwin ke-200 [Bagian I]
Kado Inggris di Ulang Tahun Darwin ke-200 [Bagian I] [PDF] Monday, 09 February 2009 09:23 Malang nasib Charles Darwin. Di hari ulang tahunnya, selain pohon evolusinya tumbang, separuh warga Inggris tak lagi percaya teorinya Hidayatullah.com Meski hingar-bingar perayaan Hari Darwin 2009 disemarakkan para pendukung teori evolusi, namun mereka tidak bisa menutupi kenyataan bahwa teori evolusi semakin terpuruk. Di detik-detik menjelang peringatan yang jatuh pada tanggal 12 Februari 2009 itu, majalah iptek Inggris pro-evolusi New Scientist mengumumkan tercabutnyatree of life, alias tumbangnya pohon silsilah evolusi kehidupan rekaan Darwin. Kado kedua di hari ulang tahun Darwin adalah hasil temuan ComRes, perusahaan konsultan ternama di bidang jajak pendapat dan penelitian. Sebagaimana diberitakan Telegraph, 6 Februari 2009, dari jajak pendapat itu terungkap bahwa lebih dari separuh warga Inggris percaya bahwa teori evolusi tidak dapat menjelaskan kerumitan makhluk hidup di Bumi dan bahwa suatu perancang atau pencipta pastilah terlibat. Pohon evolusi yang keliru dan menyesatkan Pohon silsilah evolusi makhluk hidup buatan Charles Darwin, yang memperlihatkan bagaimana jenis-jenis makhluk hidup berkerabat satu sama lain, ternyata salah dan menyesatkan, kata para ilmuwan. Pernyataan ini ditulis apa adanya dalam kolom iptek harian Inggris, Telegraph, 22 Januari 2009 dengan judul Charles Darwin's tree of life is 'wrong and misleading', claim scientists. Para ilmuwan evolusionis sendiri bahkan yakin bahwa buah pikir Darwin itu telah menyesatkan masyarakat. Ini dikarenakan teorinya Darwin tentang pohon silsilah evolusi kehidupan itu membatasi bahkan mengaburkan penelitian tentang makhluk-makhluk hidup dan nenek moyang mereka. New Scientist, 21 Januari 2009, menjelaskan bahasan tersebut panjang lebar dengan judul yang terang-terangan menyatakan kekeliruan pohonnya Darwin itu: Why Darwin was wrong about the tree of life (Mengapa Darwin salah mengenai pohon kehidupan). New Scientist menuturkan, Darwin pertama kali memunculkan gagasan tentang pohon silsilah evolusi kehidupan di tahun 1837, sekitar 22 tahun sebelum terbit buku kondangnya, the Origin of Species. Menurut W. Ford Doolittle, biologiwan asal Dalhousie University, Kanada, gambar pohon silsilah evolusi itu merupakan bagian inti terpenting dan terutama bagi pemikiran Darwin. Pohon ini sama pentingnya dengan seleksi alam. Tanpanya, teori evolusi tidak akan pernah muncul. Darwin menjelaskan bahwa pohon silsilah evolusi itu adalah fakta di alam. Untuk menjelaskan fakta pohon silsilah evousi itu, Darwin pun memunculkan gagasan tentang natural selection, seleksi alam. Pohon silsilah evolusi makhluk hidup rekaan Darwin itu bermakna bahwa seluruh makhluk hidup memiliki satu nenek moyang tunggal yang sama, yang digambarkan sebagai bagian pangkal pohon paling bawah dari pohon itu. Dari pangkal pohon ini tumbuhlah batang utama pohon tersebut, yang semakin lama semakin tumbuh ke atas dan semakin mengalami percabangan ganda di bagian ujung-ujungnya. Setiap cabang mewakili satu spesies makhluk hidup, sedangkan titik percabangan pohon itu adalah tempat di mana satu spesies berevolusi menjadi dua spesies. Sebagian besar cabang atau ranting pohon silsilah kehidupan itu akhirnya berhenti tumbuh, yang melambangkan spesies tersebut mengalami kepunahan. Namun sebagian ranting lainnya tumbuh hingga ke puncak, ini adalah spesies-spesies yang masih bertahan hidup. Dengan demikian keseluruhan gambaran pohon silsilah kehidupan ini diyakini sebagai fakta bahwa seluruh jenis makhluk hidup yang pernah ada di alam adalah berkerabat dan berasal mula dari satu nenek moyang tunggal yang sama, melalui proses evolusi. Karena keterbelakangan iptek Pohon silsilah evolusi kehidupan khayalan Darwin itu dibuat di masa ilmu pengetahuan (iptek) sangatlah terbelakang. Di masa itu belumlah ada mikroskop elektron dan seluk beluk rumit sel seperti kromosom, DNA, RNA, struktur protein tidaklah diketahui Darwin. Tanpa pengetahuan iptek di bidang biologi sel dan biologi molekuler ini wajarlah jika perumpamaan Darwin mengenai pohon evolusi lebih banyak didasarkan pada rekaan atau believe (meyakini) tanpa bukti, sebagaimana ia akui sendiri dalam tulisannya: The affinities of all the beings of the same class have sometimes been represented by a great tree. I believe this simile largely speaks the truth. [Kekerabatan seluruh makhluk hidup dari kelas yang sama adakalanya diumpamakan sebagai sebuah pohon besar. Saya yakin perumpamaan ini sebagian besar menyatakan kebenaran]. (Charles Darwin,(1872), pp. 170-171. The Origin of Species. Sixth Edition. The Modern Library, New York.) Demikianlah, meskipun pohon silsilah evolusi ini hanyalah rekaan Darwin yang didasarkan pada kepercayaan tanpa bukti, namun para ilmuwan evolusionis sepeninggal Darwin meyakininya sepenuh hati. Karena diyakini buta secara dogmatis dan dijadikan sebagai landasan kebenaran ilmiah, selama sekitar 150 tahun
[daarut-tauhiid] Pemalsuan Heboh Bukti Evolusi Jepang [Bagian 1]
Pemalsuan Heboh Bukti Evolusi Jepang [Bagian 1] Written by usamah Hidayatullah.com--Detik-detik menjelang peringatan hari lahir Charles Darwin yang ke-200 membuat berbagai media massa sibuk memperbincangkan hal-hal seputar Darwin dan teorinya, Darwinisme. Tak terkecuali koran Inggris, The Sunday Times (11/1/2009), yang meliput sikap ilmuwan Inggris yang mendukung maupun menolak Darwinisme dalam tulisan berjudul; For God's sake, have Charles Darwin's theories made any difference to our lives? (Demi Tuhan, sudahkah teori-teori Charles Darwin membuat hidup kita berbeda?). Darwin dan ateisme Bagi pendukung Darwinisme, terutama dari kalangan ilmuwan, Darwinisme dianggap sebagai visi emas ilmu pengetahuan masa kini, kerangka berpijak biologi dan lambang kedigdayaan ilmu pengetahuan dalam mengungkap cara kerja alam materi. Lain halnya dengan kalangan ilmuwan yang tidak `menuhankan' Charles Darwin dan tidak mengabsolutkan teori yang dianggap ilmiah seperti Darwinisme. Bagi mereka, Darwinisme adalah teori yang dimunculkan di masa ketika sarana penelitian ilmiah masih sangat terbelakang, dan kini sudah ambruk di hadapan temuan ilmiah modern. Salah satunya adalah dokter medis sekaligus penulis, James Le Fanu. Dalam karya teranyarnya, Why Us? How Science Rediscovered the Mystery of Ourselves (Mengapa Kita? Bagaimana Ilmu Pengetahuan Menemukan Kembali Misteri Diri Kita Sendiri) ia menegaskan bahwa temuan-temuan baru di bidang biologi telah merobohkan Darwinisme alias teori evolusinya Darwin mengenai kehidupan. Darwinisme bukanlah sekedar teori di bidang biologi atau ilmu tentang makhluk hidup. Tapi Darwinisme adalah cara pandang terhadap makhluk hidup, hidup dan kehidupan itu sendiri. Menurut Le Fanu, Darwin telah mengubah dunia secara mendasar. Le Fanu melanjutkan: Along with those now fallen idols Marx and Freud, he accounts for the secularisation of western society. Darwinism is the foundational theory of all atheistic, scientific and materialist doctrines and of the notion that everything is ultimately explicable and that there is nothing special about ... Bersama dengan berhala-berhala yang kini telah ambruk itu, yakni [Karl] Marx dan [Sigmund] Freud, [Darwin] menyebabkan sekulerisasi masyarakat barat. Darwinisme adalah teori yang melandasi seluruh doktrin-doktrin ateis, ilmiah dan materialis serta gagasan bahwa setiap sesuatu pada akhirnya dapat diterangkan dan bahwa tidak ada yang istimewa mengenai hal itu... Sebagaimana ditulis Bryan Appleyard dalam koran The Sunday Times tersebut Charles Darwin sendiri bahkan menyadari bahwa teorinya memiliki dampak besar. Dari karyanya sendiri, Darwin lalu mulai menarik kesimpulan-kesimpulan yang semakin meragukan keberadaan Pencipta, kalaulah bukan dianggap ateis sama sekali. Inilah yang menjadi jurang pemisah antara Charles Darwin dan istri tercintanya yang taat beragama, Emma. Pemalsuan Demi 'tuhan' Darwin [Palsu] Darwinisme bukanlah sekedar teori di bidang biologi, tapi lebih dari itu, landasan ideologi ateisme dan materialisme. Ini adalah fakta nyata yang tidak dipungkiri lagi. Tidaklah mengherankan jika para penganutnya di seluruh dunia berjuang mati-matian mempertahankannya. Sebab jika tidak, maka hal yang sangat mereka takutkan bakal terjadi: ambruknya seluruh tatanan kehidupan materialis-ateis global yang telah mereka bangun dengan susah payah selama ratusan tahun. Sebagian dari pendukungnya bahkan tidak ragu-ragu membuat penipuan dan kebohongan demi mempertahankan apa yang mereka anggap sebagai landasan ilmu pengetahuan yang menurut mereka harus absolut benar ini. Pemalsuan ini ternyata bukan saja dilakukan di Eropa, benua tempat kelahiran Darwinisme, namun juga di Asia. Sebut saja di Jepang. Pemalsuan memalukan ini mengulang sejarah kebohongan evolusionis akbar tanpa jera di Inggris dan di Jerman yang terkenal di dunia itu: Manusia Piltdown dan Manusia Hahnhöfersand. Penipuan bukti evolusi manusia di Jepang ini sangatlah menghebohkan dunia ilmu pengetahuan, terutama masyarakat arkeologi Jepang di awal tahun 2000-an. Berita itu sedemikian memalukannya sampai-sampai jurnal ilmiah Harvard Asia Quarterly (Vol. VI, No. 3., 2002) menjulukinya sebagai Japan's Worst Archaeology Scandal (Perbuatan Memalukan Arkeologi Terburuk Jepang). Dalam skandal ini, pakar arkeologi terkemuka Jepang, Fujimura Shinichi, tertangkap basah oleh bidikan kamera video ketika sedang memalsukan temuan-temuan bukti evolusi nenek moyang orang Jepang. Ia kepergok sedang mengubur benda-benda palsu itu di lubang-lubang yang ia gali sendiri. Rekannya, Kagawa Mitsuo, dituduh memalsukan pula, tapi bukan hal yang terkait dengan pemalsuan Fujimura Shinichi. Tuduhan ini membuat Kagawa Mitsuo, profesor emeritus di Beppu University Jepang, melakukan bunuh diri sebagai protes bahwa ia tidak bersalah. (bersambung). [ah/the-Sunday-times/harvard-asia-quaterly/bbc/www.hidayatullah.com http://www.hidayatullah.com/ ] [Non-text portions of this message have been removed]
[daarut-tauhiid] Menggugat Teori Evolusi, Ilmuwan AS Diteror
Meskipun ia bukan pendukung penciptaan, Chandra Wickramasinghe berbicara lantang mendukung agar teori evolusi tidak diajarkan sendirian sebagai teori satu-satunya. Namun gara-gara sikapnya yang terbuka ini ia menerima ancaman pembunuhan, serta surat dan panggilan telepon mengerikan selama berbulan-bulan. Peringatan Hari Darwin di Amerika Serikat Written by Administrator Friday, 02 January 2009 09:45 Hari Darwin ke-200 bakal diperingati di seluruh dunia. Perayaannya dijadikan momen menyingkap wajah gelap Darwinisme Hidayatullah.com--Darwin Day (Hari Darwin) yang akan diperingati pada 12 Februari 2009 nanti adalah hari ulang tahun kelahiran bapak teori evolusi Charles Darwin yang ke-200. Para pendukung teori evolusi bakal merayakannya besar-besaran di seluruh dunia. Di sisi lain, peringatan ini digunakan oleh sebagian kalangan untuk membongkar sisi gelap teori evolusi dan evolusionis di hadapan khalayak ramai. Berbagai acara diselenggarakan demi menyadarkan masyarakat akan kekeliruan teori evolusi serta memberitahu mereka tentang adanya penindasan terhadap para intelektual dan ilmuwan yang berani meragukan atau mengungkap ketidakabsahan teori evolusi. Nasib penentang teori evolusi Buku yang barusan terbit dengan judul Slaughter of the Dissidents, the Shocking Truth about Killing the Careers of Darwin Doubters karya Dr. Jerry Bergman merupakan salah satu sarana untuk menyingkap wajah gelap teori evolusi. Sebagaimana dimaksud judulnya, buku ini memaparkan kisah nyata berbagai macam bentuk penindasan terhadap para ilmuwan dan akademisi yang berani menyatakan keraguan, ketidaksetujuan dan ketidakyakinannya terhadap teori Darwin. Sang penulis sendiri, Dr. Jerry Bergman, telah menjadi korban perilaku dzalim itu, dan telah mendalami permasalahan ini selama 30 tahun terakhir sebelum menerbitkan bukunya. Dr. Jerry Bergman telah mengajar mata pelajaran biologi, genetika, kimia, biokimia, antropologi, geologi dan mikrobiologi selama 35 tahun di perguruan tinggi. Secara keseluruhan ia menyandang 9 gelar, semuanya di bidang sains. Sebagaimana dipaparkan di situs resminya, www.slaughterofthedissidents.com http://www.slaughterofthedissidents.com/ , buku ini melengkapi apa yang tidak sempat diungkap dalam film bertopik serupa yang telah tayang sebelumnya: Expelled: No Intelligence Allowed , www.expelledthemovie.com http://www.expelledthemovie.com/ . Karya Dr. Bergman ini adalah jilid pertama dari beberapa jilid yang direncanakan bakal terbit kemudian. Di antara kisah nyata kekejaman yang dipaparkan dalam buku itu adalah yang menimpa pakar astronomi ternama, Chandra Wickramasinghe. Meskipun ia bukan pendukung penciptaan, Chandra Wickramasinghe berbicara lantang mendukung agar teori evolusi tidak diajarkan sendirian sebagai teori satu-satunya. Namun gara-gara sikapnya yang terbuka ini ia menerima ancaman pembunuhan, serta surat dan panggilan telepon mengerikan selama berbulan-bulan. Hari Kebebasan Akademis Center for Science http://www.discovery.org/csc and Culture at Discovery Institute adalah salah satu lembaga di AS yang gigih memperjuangkan kebebasan akademis agar teori evolusi diajarkan secara seimbang, baik penjelasan ilmiah dari pihak yang mendukung maupun yang mengungkap kelemahan teori itu. Dalam perayaan Hari Darwin, lembaga ini menggagas lomba karya video dan karya tulis yang mengangkat perkataan Charles Darwin sendiri: A fair result can be obtained only by fully stating and balancing the facts and arguments on both sides of each question. (Hasil yang jujur dapat diperoleh hanya dengan menyatakan dan menyeimbangkan secara lengkap fakta-fakta dan sanggahan-sanggahan di kedua sisi setiap pertanyaan.) Sebagaimana disampaikan situs resminya, www.academicfreedomday.com http://www.academicfreedomday.com/ , dalam perayaan Hari Darwin nanti, para siswa dan mahasiswa AS dianjurkan melakukan kampanye menentang penindasan yang membungkam kebebasan berbicara secara adil mengenai bukti-bukti yang dianggap mendukung maupun membantah teori evolusi. Singkatnya, topik Hari Darwin tahun ini adalah Academic Freedom Day! (Hari Kebebasan Akademis). Situs www.academicfreedomday.com http://www.academicfreedomday.com/ juga menyediakan berbagai sarana yang dapat digunakan untuk mengkampanyekan Hari Kebebasan Akademis itu seperti film, kaos, presentasi, logo dan alamat-alamat tokoh dan organisasi terkait. Berhadiah 100.000 Lira Turki Selain AS, Turki juga menyelenggarakan lomba serupa dengan topikMengapa Teori Evolusi Tidak Absah Secara Ilmiah. Pemenang pertama lomba ini akan mendapat hadiah uang senilai 100.000 Lira Turki, atau sekitar 700 juta rupiah (kurs per 1 Januari 2009). Sebagaimana dijelaskan secara rinci di www.harunyahya.com http://www.harunyahya.com/ , lomba ini diadakan oleh Science Research Foundation (SRF) ini, di mana Harun Yahya menjabat sebagai presiden kehormatan. Dalam wawancaranya dengan media kondang Jerman Der Spiegel beberapa waktu lalu Harun Yahya berpendapat bahwa 2009 adalah tahun
[daarut-tauhiid] Kebohongan Evolusi Yang Dilakukan Berjamaah
Terbongkarnya Penipuan Profesor Evolusionis Jerman (Bagian 3 - habis) http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_contentview=categorylayout=blogid=89Itemid=86 Bagaimana mungkin Prof. Protsch sampai melakukan kebohongan secara sistematis selama 30 tahun tanpa kepergok? Media massa Jerman menguak, ternyata sang Profesor tidaklah sendirian. Hidayatullah.com--Di antara fosil-fosil yang usianya dipalsukan oleh profesor Protsch adalah Manusia Hahnhöfersand. Fosil ini memainkan peran kunci dalam perdebatan mengenai benar tidaknya Manusia Neanderthal telah mengawini Homo sapiens zaman modern. Manusia Neanderthal, yang terpisahkan dari manusia modern semata-mata karena perbedaan-perbedaan ras, menghilang sekitar 30.000 tahun lalu. Di masa itu Eropa adalah wilayah kekuasaan mereka, Homo sapiens datang kemudian. Apakah Homo sapiens terlibat pertikaian dengan ras Neanderthal dan kemudian menghabisinya, atau apakah keduanya telah kawin? Di antara mereka yang mencari jawaban atas pertanyaan itu, kalangan peneliti tertentu yang berpihak pada teori perkawinan silang antar kedua jenis ras tersebut, menyatakan bahwa mereka melihat bekas-bekas anatomis keduanya pada fosil Manusia Hahnhöfersand dan mengemukakan hal ini sebagai bukti kebenaran pendapat mereka. Menurut para peneliti ini, fosil itu menunjukkan bahwa manusia Neanderthals dan Homo sapiens telah membaur dan saling mengawini. Namun, mereka yang merujuk fosil itu sebagai bukti tidaklah sadar bahwa Protsch telah memalsukan usia fosil tersebut. Umur palsu yang ditetapkan bagi Manusia Hahnhöfersand oleh Protsch adalah 36.000 tahun. Oleh karena Neanderthal menghilang 30.000 tahun silam, penanggalan usia yang diberikan Protsch menyingkap keadaan yang sama sekali cocok untuk digunakan sebagai bukti yang mendukung teori kawin campur itu. Nenek moyang palsu orang Jerman Dengan penanggalan usia ini Protsch dengan seketika menjadikan fosil ini bernilai amat penting, dan menyatakan bahwa fosil itu sebagai mata rantai hilang yang harus ada antara manusia modern dan Neanderthal. Demikian ulasan korang Inggris The Guardian, 19 Februari 2005. Ketika debat mengenai Neanderthal dan Homo sapiens berlanjut, fosil ini mendapatkan tempat istimewa tersendiri di mata masyarakat Jerman. Itu karena fosil tersebut, yang ditemukan di Jerman sebelah utara, adalah yang tertua yang pernah ditemukan di wilayah itu, dan diberi julukan manusia Jerman tertua. Penanggalan palsu oleh Protsch dan penggunaan istilah menipu seperti mata rantai hilang telah menjadikan si manusia Jerman tertua dibubuhi ciri-ciri khayalan yang sejatinya tidak ada padanya. Alhasil, propaganda evolusi menjadi bagian dari pengenalan fosil itu kepada rakyat Jerman. Masyarakat Jerman dicekoki dengan pemikiran bahwa nenek moyang mereka adalah sesosok mata rantai yang hilang, makhluk mirip monyet yang dimunculkan melalui proses evolusi rekaan. Sebuah lembaga yang mengemuka dalam penipuan yang dijadikan propaganda evolusi ini adalah Museum Helms di Hamburg. Pejabat Museum, yang menyelenggarakan pameran untuk mengenalkan fosil tersebut kepada masyarakat umum, membuat poster yang sama sekali tidak ilmiah. Meskipun tulang-belulang itu tidak menyediakan bukti apa pun mengenai seluk-beluk seperti bibir, hidung, warna kulit dan tatapan wajah Manusia Hahnhöfersand, mereka sampai pada sebuah bentuk reka-ulang atau rekonstruksi, yang memunculkan ciri-ciri tulang-belulang menyerupai kera. Banyak pengunjung membanjiri museum untuk melihat fosil tersebut. Mereka diberitahu kisah manusia yang terbentuk melalui evolusi dan bahwa Manusia Hahnhöfersand mewakili sesosok matai rantai yang hilang dalam apa yang dijuluki sebagai sejarah evolusi orang-orang Jerman. Namun, tulang-belulang yang disaksikan para pengunjung tersebut ternyata adalah bukti yang tidak membenarkan teori evolusi. Sebaliknya, kerangka itu malah menjadi petunjuk nyata pemalsuan evolusionis. Penentuan usia dan penafsiran berdasarkan bukti palsu Protsch menjadikan Manusia Hahnhöfersand dijuluki sebagai mata rantai hilang, yang ditampilkan oleh pihak museum menurut dongeng khayal evolusi yang mereka percayai dengan membabi buta. Meskipun begitu, ada penipuan besar sedang terjadi di sini. Kebenaran yang diungkap saat pengujian terakhir di Oxford menyingkap bahwa fosil tersebut, yang dikemukakan kaum evolusionis sebagai berpenampakan manusia-kera, ternyata hanya berusia 7.500 tahun. Manusia Hahnhöfersand adalah manusia biasa yang telah hidup hanya sekitar 2.000 tahun sebelum adanya peradaban-peradaban seperti Sumeria dan Mesir Kuno, serta tidak ada kaitannya dengan lukisan manusia-kera yang ditampilkan dalam poster museum Helms itu. Ia sangat pasti bukanlah mata rantai hilang yang menghubungkan Neanderthal dan Homo sapiens. Protsch telah membohongi rekan-rekannya sekaligus seluruh masyarakat dengan pernyataan itu. Pakar arkeologi Thomas Terberger membuat pernyataan ini ketika penipuan itu dibongkar: Karya Prof Protsch tampak membuktikan bahwa secara
[daarut-tauhiid] Evolusionis Inggris Semakin Sewot !
http://www.hidayatullah.com/index.php? option=com_contentview=articleid=7971:guru-inggris-ajarkan- penciptaan-disamping-evolusicatid=89:teori-evolusi-menanti- ajalItemid=86 Guru Inggris: Ajarkan Penciptaan Disamping Evolusi Written by Administrator Wednesday, 19 November 2008 07:23 Tokoh evolusionis Inggris semakin gundah dan khawatir. Ini karena semakin membesarnya dukungan agar teori evolusi tidak diajarkan sebagai dogma tunggal Hidayatullah.com --Jajak pendapat baru-baru ini tampaknya membuat kalangan evolusionis, khususnya di Inggris, semakin tidak bisa tidur nyenyak. Pasalnya terungkap dalam jajak pendapat bahwa para siswa di hampir sepertiga dari seluruh sekolah di Inggris telah belajar tentang penjelasan asal-usul alam semesta menurut penjelasan Penciptaan. Bahkan guru-guru pelajaran ilmu pengetahuan alam berpendapat bahwa hal itu perlu diajarkan selama pelajaran di sekolah. Sebagaimana dilaporkan www.telegraph.co.uk, 7 November 2008, dengan judul One in three teachers says teach creationism alongside evolution (Satu dari tiga guru berkata: ajarkan Penciptaan beriringan dengan evolusi), temuan ini mendukung pandangan Prof. Michael Reiss. Sebelumnya dilaporkan bahwa akibat tekanan kuat kalangan evolusionis, Prof. Reiss dipaksa mengundurkan diri sebagai direktur pendidikan di Royal Society, lembaga ilmiah bergengsi di Inggris, setelah dalam pidatonya ia menganjurkan agar Penciptaan dimasukkan dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah. Jajak pendapat ini melibatkan 1.200 pemirsa Teachers TV, www.teachers.tv. Mengulas hasil yang tidak menyenangkan evolusionis ini, kepala pelaksana Teachers TV berkata: Hasil jajak pendapat ini membenarkan bahwa perdebatan apakah ada tempat bagi pengajaran Penciptaan di ruang kelas masih sengit. Ajarkan juga Penciptaan dan Perancangan Cerdas Dari jajak pendapat itu 31% guru setuju bahwa Penciptaan atau Perancangan Cerdas hendaknya diberi kedudukan yang sama sebagaimana teori evolusi dalam kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Termasuk dalam angka ini, sekitar seperlimanya adalah para guru ilmu pengetahuan alam. Separuh dari mereka yang dilibatkan dalam jajak pendapat itu setuju dengan pandangan Prof. Reiss bahwa melarang penjelasan selain evolusi justru berdampak menghambat tercapainya tujuan kegiatan belajar- mengajar. Jika pelarangan itu dilakukan maka akan menjadikan para murid yang agamis merasa terasingkan, imbuh mereka sebagaimana dilaporkan Alexandra Frean, editor kolom pendidikan di Times Online 7 November 2008 dengan judul Put creationism on a par with evolution, say third of teachers (Tempatkan Penciptaan setara dengan evolusi, kata sepertiga guru). Sementara itu sekitar 9 dari 10 peserta jajak pendapat yakin bahwa para guru hendaknya diijinkan memperbincangkan Penciptaan jika para murid memunculkan bahasan tersebut. Demikian papar koran The Guardian 7 November 2008 di bawah tajuk Creationism should be taught as science, say 29% of teachers (Penciptaan sepatutnya diajarkan sebagai ilmu pengetahuan, kata 29% guru). Diperkirakan sekitar 10% siswa sekolah negeri di Inggris meyakini pandangan Penciptaan. Rupanya angka yang serendah 10% ini sudah cukup membuat gelisah evolusionis Inggris. Dengan perkembangan ini, sampai- sampai profesor ateis evolusionis, Richard Dawkins, pernah mengecam pemerintah Inggris dan para guru atas sikapnya yang menurut Dawkins tidak patut dengan menghargai para murid dan orang tua yang tidak meyakini teori evolusi. Evolusionis Takut dan Cemas Selain kalangan ilmuwan, pendukung teori evolusi lain seperti Terry Sanderson, presiden National Secular Society (Perkumpulan Sekuler Kebangsaan), pun merasa tidak nyaman dengan keadaan ini. Ia berkata, Temuan dalam jajak pendapat itu sungguh sangat mengkhawatirkan. Kini saatnya bagi pemerintah untuk mengeluarkan perintah ke sekolah-sekolah agar Penciptaan tidak diberikan pengakuan dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam. Tempat untuk memperbincangkannya adalah di kelas pendidikan agama. Rupanya, kedzaliman diktator evolusionis yang telah memaksa pemecatan Prof. Reiss menghasilkan pengaruh yang malah sebaliknya, dan sangat tidak mereka inginkan. Yang terjadi di Inggris malah semakin membesarnya dukungan agar teori evolusi tidak diajarkan sebagai satu- satunya penjelasan asal-usul kehidupan, tanpa ada pembanding lain seperti Penciptaan dan Perancangan Cerdas. Ketakutan evolusionis akan adanya pembanding teori evolusi sebenarnya tidaklah perlu, jika teori evolusi memang ilmiah. Ketakutan itu hanya menjadikan semakin banyak orang penasaran, ada apa gerangan yang disembunyikan di balik teori evolusi sesungguhnya? Mengapa perlu ada seruan agar teori evolusi dilindungi pemerintah melalui undang-undang, bukankah fakta dan bukti ilmiah cukup untuk menegakkan teori evolusi, jika memang ilmiah? Jika menurut evolusionis Penciptaan dan Perancangan Cerdas tidaklah ilmiah, mengapa perlu takut diajarkan bersama-sama dengan teori evolusi? Bukankah teori evolusi tidak perlu dipaksakan agar
[daarut-tauhiid] Evolusionis Kalang Kabut, Membuktikan Evolusi Dengan Jam Rolex
http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_contentview=articleid=:-genetikawan-inggris-membuktikan-evolusi-dengan-jam-rolexcatid=89:teori-evolusi-menanti-ajalItemid=86 Genetikawan Inggris Membuktikan Evolusi Dengan Jam Rolex Saturday, 25 October 2008 03:34 Kebohongan ilmiah teori evolusi semakin terbongkar luas hingga evolusionis kalang kabut. Apa pun digunakan agar masyarakat kembali mempercayai teori palsu itu, termasuk jam tangan Rolex Hidayatullah.com--Koran kondang Jerman, Die Welt terbitan 20 Oktober 2008 menurunkan wawancara dengan pakar genetika Inggris, Steve Jones dengan judul Die Evolution ist am Ende (Evolusi Telah Usai). Profesor evolusionis di University College London, Inggris itu mengemukakan pendapatnya bahwa evolusi manusia telah berakhir. Dalam wawancara itu sang profesor sama sekali tidak menyentuh bukti-bukti fosil makhluk setengah kera setengah manusia yang selama ini diajukan sebagai bukti evolusi manusia. Fosil-fosil yang tidak disebutkan itu seluruhnya sudah terbantahkan secara ilmiah. Dengan kata lain, yang ada hanyalah fosil kera sesungguhnya atau fosil manusia sesungguhnya. Tidak ada bentuk pertengahan ataupun pohon silsilah evolusi manusia, kecuali sekedar lukisan khayalan manusia. Tidak heran jika teks wawancara itu dihiasi bukti berupa gambar tidak ilmiah alias lukisan khayal runtutan evolusi dari makhluk mirip kera hingga manusia. Mengakui evolusi bisa salah Hal menarik lain adalah jawabannya ketika ditanya sang wartawan: Die Welt: Was, wenn die Evolutionstheorie irgendwann widerlegt wird? (Die Welt: Bagaimana, jika Teori Evolusi suatu saat dibuktikan keliru?) Jones: Das wäre für die Wissenschaft eigentlich ganz normal: Man hat eine Hypothese und versucht, sie zu widerlegen. Gelingt das nicht, dann stimmt sie vermutlich. Jede Theorie kann widerlegt werden, auch Newton wurde widerlegt. Sollte ich also jemals einem Cro-Magnon-Menschen begegnen, der eine Rolex trägt, würde ich die Evolutionstheorie sofort verwerfen. Aber das ist mir noch nie passiert. Deshalb werde ich sie akzeptieren, zumindest vorläufig. (Jones: Hal itu bagi ilmu pengetahuan sesungguhnya hal yang sama sekali lumrah: Orang punya hipotesa dan orang berupaya menyangkalnya. Jika itu tidak berhasil, maka teori itu mungkin benar. Setiap teori bisa dibantah, juga Newton telah dibantah. Jadi andai saya pernah bertemu manusia Cro-Magnon yang memakai [jam tangan] Rolex, maka saya akan segera membuang Teori Evolusi. Tapi itu belum pernah terjadi pada saya. Karenanya saya akan tetap menerimanya, setidaknya untuk sementara waktu). Di satu sisi, adalah jujur untuk berkata bahwa Teori Evolusi, sebagaimana teori lain, bisa saja suatu saat terbantahkan. Namun di sisi lain alasan tentang jam tangan Rolex yang disebut sang profesor untuk tetap mempercayai teori itu sungguh keliru, dan tidak mencerminkan pendapat dari kalangan ilmiah sama sekali. Bukti tidak ilmiah Jam Rolex Perhiasan, pakaian, teknologi, perkakas dan benda apa pun yang dipakai atau digunakan manusia atau makhluk hidup tidaklah membuktikan secara ilmiah evolusi yang dikhayalkan ada itu. Di zaman dahulu ada manusia, sebagian berbudaya maju, sebagian berperadaban rendah, namun mereka sama-sama manusia. Budaya rendah, perhiasan primitif bukanlah bukti bahwa mereka spesies lebih rendah. Bahkan di zaman superkomputer secanggih sekarang, masih ada manusia di Afrika, Kalimantan, Papua, dan hutan Amazon misalnya, yang nyaris tidak berpakaian dan hidup dengan perhiasan dan perkakas sangat primitif, termasuk tanpa jam tangan Rolex. Namun mereka yang secara teknologi sangat terbelakang ini tetaplah manusia. Mereka 100% manusia secara morfologis dan genetis, dan bisa menghasilkan keturunan ketika menikah dengan lawan jenisnya dari negara berteknologi paling modern sekalipun. Perkakas sederhana dari batu, kayu atau kulit binatang yang mereka punya bukanlah bukti bahwa mereka makhluk yang lebih menyerupai kera, atau berada pada anak tangga lebih rendah dalam proses rekaan evolusi manusia. Sebaliknya, banyak manusia masa kini yang katanya modern justru bergaya hidup menyerupai manusia primitif. Sebut saja mereka yang gemar berpakaian minim, atau enggan mengenakan perhiasan apa pun, atau bahkan menganut budaya nudisme, yakni hidup tanpa mengenakan pakaian sehelai benang pun. Jika kaum pemuja telanjang itu hidup terus, berketurunan yang juga nudis, hal itu lantas tidak menjadikan mereka mengalami evolusi secara morfologis-genetis dan berubah menjadi makhluk mirip kera. Mereka secara biologis dan genetis tetap 100% manusia, tidak berubah. Fakta tentang manusia Cro-Magnon Manusia Cro-Magnon hidup sekitar 30,000 tahun silam. Tengkoraknya mempunyai penonjolan alis mata tebal dan tonjolan tulang di bagian belakang. Ini adalah ciri manusia Neanderthal dan Homo erectus. Walaupun dianggap ras Eropa, volume dan struktur tengkorak Cro-Magnon sangatlah menyerupai beberapa ras di Afrika dan di daerah tropis saat ini. Berdasarkan kesamaan ini,
[daarut-tauhiid] Darwinis Eropa Dilanda Panik
Darwinis Eropa Dilanda Panik http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_contentview=articleid=7686:da\ rwinis-eropa-dilanda-panikcatid=89:teori-evolusi-menanti-ajal Tuesday, 07 October 2008 03:29 Runtuhnya `berhala Darwinisme' akibat Atlas Penciptaan membuat Eropa panik. Mereka pun melancarkan serangan balasan. Perang pemikiran dahsyat pun detik ini tengah berkecamuk Hidayatullah.com--Di seantero Eropa dan Amerika Serikat serangan tiba-tiba ribuan buku Atlas Penciptaan karya Harun Yahya, yang membongkar kebohongan teori evolusi yang merupakan akidah ateisme dan materialisme, terjadi satu-dua tahun lalu. Meskipun begitu, hingga kini dampak kejiwaan dan kepanikannya masih terasa. Harun Yahya, tokoh pegiat Penciptaan asal Turki itu pun menjadi buah bibir media massa terkemuka Eropa hingga saat ini. Sebut saja Der Spiegel, majalah kondang asal Jerman, baru-baru ini menerbitkan wawancara dengan Harun Yahya berjudul Alle Terroristen sind Darwinisten (Semua teroris adalah darwinis). Di Spiegel Online 22 September 2008 itu (www.spiegel.de), Harun Yahya berbincang di antaranya tentang kaitan Darwinisme dan ideologi teroris, kebohongan teori evolusi, serta perancangan cerdas. Lonceng kematian Darwinisme Di wawancara itu, wartawan Der Spiegel bertanya kepada Harun Yahya apakah tahun depan ia akan turut merayakan hari kelahiran ke-200 Charles Darwin dan peringatan ulang tahun ke-150 penerbitan bukunya The Origin of Spesies. Jawab Harun Yahya: Itu akan menjadi perayaan keruntuhan Darwinisme. Orang akan heran, bagaimana orang di seluruh dunia bisa mempercayai Darwinisme, bagaimana mereka bertahun-tahun telah termakan oleh kebohongan. Bagaimana ratusan, ribuan universitas dan profesor telah disesatkan... En Belgique, le combat contre le créationnisme s'organise (Serangan balik melawan paham Penciptaan sedang diorganisir di Belgia), demikian judul harian terkemuka Prancis, Le Monde, 7 Februari 2008. Laporan ini merupakan cermin kegalauan evolusionis menghadapi tersebarnya keimanan pada penciptaan di negeri itu, dan ditinggalkannya ateisme berkedok teori evolusi. Dilaporkan di artikel itu, para pakar dari sejumlah besar universitas menandatangani pernyataan bersama di penghujung tahun 2007. Pernyataan bersama ini menyuarakan ancaman tersebarnya pemikiran penciptaan menyusul penyebarluasan berjumlah besar buku Atlas Penciptaan, yang menolak teori evolusi Darwin, secara gratis ke sekolah-sekolah dan universitas-universitas khususnya. Sebuah wawancara di VRT menyingkap bahwa siswa Muslim secara khusus semakin lantang menentang guru-guru biologi berkenaan dengan teori asal-usul spesies. Berbagai program dirancang evolusionis untuk mengembalikan keyakinan masyarakat kepada teori evolusi, terutama di hari lahir ke-200 Charles Darwin nanti. Upaya-upaya seperti ini adalah isyarat utama kekalahan teori evolusi. Prancis belum pulih Sedemikian besarnya dampak Atlas Penciptaan, sampai-sampai majalah terkenal Perancis Science Et Vie (Ilmu Pengetahuan dan Kehidupan) Desember 2007 mengkhususkan sembilan halaman guna mengulas Atlas Penciptaan-nya Harun Yahya dan dampaknya terhadap dunia, terutama Perancis. Majalah tersebut dengan jelas menyingkap kekalahan teori evolusi dan dampak kejiwaannya yang mengguncang evolusionis. Di ulasan majalah itu, Adeline Lecot, profesor ilmu hayati dan ilmu bumi di sebuah perguruan tinggi di Paris, memaparkan pandangannya tentang dampak Atlas Penciptaan terhadap teori evolusi. Dia berkata: ... Penolakan jauh lebih tajam dibanding sebelumnya. Saya mendapati 5 orang penentang evolusi di kelas saya. Sebagian adalah mahasiswa unggul. Mereka menguatkan jawaban-jawaban mereka dengan jauh lebih berani, merujuk pada pembuktian-pembuktian yang dikemukakan Harun Yahya, yang mereka temukan di internet. Hal serupa dilontarkan Annie Mamecier, pejabat penilik umum Kementrian Pendidikan dan pejabat tinggi di Departemen Ilmu Hayati dan Ilmu Bumi: Beberapa hal kadangkala terjadi di mana siswa tingkat atas menulis jawaban atas pertanyaan ujian tentang teori evolusi sebagaimana yang telah diajarkan di sekolah, tapi juga menulis bahwa mereka tidak sependapat dengan teori evolusi, Di kelas, para siswa membuat presentasi tentang bahasan evolusi menurut hasil buah pikir, lingkungan budaya-masyarakat dan keyakinan agama mereka sendiri, dan jarang menurut isi bahasan yang diajarkan kepada mereka, ujar Corinne Fortin, profesor ilmu hayati dan pengarang tesis tentang pengajaran teori evolusi. Demikianlah, ilmu pengetahuan itu sendiri telah menggagalkan jebakan mereka yang menginginkan orang kembali kepada ideologi-ideologi gelap ateis materialis warisan dua abad lampau melalui penipuan Abad Pencerahan yang bernama teori evolusi. Setiap kemajuan ilmiah selama 150 tahun terakhir telah membantah pernyataan-pernyataan yang dikemukakan dalam lingkungan keterbelakangan ilmu pengetahuan masa Darwin. Tembok pertahanan runtuh Banyak ilmuwan sekarang mengakui ketidakabsahan teori evolusi, sehingga mereka pun lalu
[daarut-tauhiid] Harun Yahya: Muslim Indonesia Bersiap Jemput Masa Keemasan
http://www.suaramerdeka.com/beta1/index.php?fuseaction=news.detailNewsid_news=13242 http://www.waspada.co.id/Berita/Internasional/Muslim-Indonesia-siapkan-diri.html http://www.nu.or.id/page.php?lang=idmenu=news_viewnews_id=14128 http://www.antara.co.id/arc/2008/9/6/harun-yahya-muslim-indonesia-bersiap-jemput-masa-keemasan/ http://www.depag.go.id/index.php?a=detilberitaid=2085 http://republika.co.id/launcher/view/mid/22/kat/0/news_id/1741 06/09/08 17:04 Harun Yahya: Muslim Indonesia Bersiap Jemput Masa Keemasan Istanbul (ANTARA News) - Cendikiawan Turki Dr. Adnan Oktar yang kondang di dunia dengan nama pena Harun Yahya menyatakan, Muslim Indonesia agar menyiapkan diri menjemput masa keemasan yang datang sepuluh tahun ke depan. Asal anda bersatu, tidak terpecah-pecah, Insya Allah kebangkitan Islam di Asia akan berpusat di Indonesia. Kami di Turki akan mendorong 'renaissance' (kebangkitan kembali) yang sama di Eropa, katanya dalam wawancara khusus dengan Antara di kediamannya, pinggiran selat Bhosporus, Istanbul, Turki, Sabtu. Harun Yahya adalah cendekiawan Muslim yang dihormati dan punya andil besar dalam perjuangan Islamisasi dalam masyarakat Turki yang sekuler. Ia dianggap tokoh yang mengantarkan kemenangan Partai Keadilan dan Kesejahteraan (AKP) dalam Pemilu di Turki dan keberhasilan Abdullah Gul menduduki kursi orang nomor satu di negara sekuler itu. Abdullah Gul meraih suara mayoritas dari parlemen yang memang didominasi AKP. Ini dianggap sejumlah kalangan sebagai awal era Islamisasi Turki yang dalam kurun waktu lama sangat kuat memegang sekularisme. Terhitung, sejak ambruknya Khilafah Islamiyah Turki pada 1924, negeri itu menjadi simbol sekulerisme dipelopori pendirinya, Mushtafa Kamal Ataturk. Islam sudah bangkit di Turki dan tentu saja di Indonesia, katanya. Harun pernah datang ke Indonesia dua tahun lalu dalam Konferensi Cendikiawan Muslim dunia dan melihat perkembangan pemahaman dan pelaksanaan Islam yang makin kuat di Indonesia. Semarak agama dan ibadah sangat terasa, namun dari segi segi kepartaian dianggap terlalu banyak partai yang berlabel Islam. Sekarang kehidupan partai di negeri anda nampak masih berkaum-kaum, nanti Insya Allah akan fokus bersatu, kata Harun Yahya yang menulis ratusan buku dan DVD tentang Islam dan diterjemahkan ke dalam banyak bahasa. Situs yayasannya bahkan dikunjungi lima juta orang setiap bulan. Ia menekankan pentingnya kaum Muslim di Indonesia, Turki atau di mana pun untuk berjuang menggapai kekuasaan melalui cara-cara demokratis lewat Pemilu, bukan dengan kekerasan, anarki, apalagi terorisme. Prinsip Islam itu sejalan dengan demokrasi. Mari berjuang dengan cara (demokrasi) ini, nasihatnya. Dalam 10 tahun yang akan datang, lanjutnya, Islam akan bangkit setelah terpuruk akibat serangan 11 September 2001. Islam yang Rahmatan Lilalamin sudah dibajak oleh radikalisme Taliban dan Al-Qaeda. Mereka bukan representasi Islam. Mayoritas Muslim adalah moderat dan cinta damai. Terorisme dan kekerasan bukan jiwa Islam, katanya. Tapi radikalisme dan terorisme, justru membuat fobia Islam (ketakutan pada Islam) meningkat di Eropa dan negara Barat. Ia mengatakan model pemerintahan masa kekuasan Otoman 500 tahun lalu bisa mengakhiri fobia Islam dan paranoia di Barat terhadap Islam dan kaum Muslimin. Kesultan Otoman (Usmaniyah), katanya, sangat toleran terhadap warga Kristen dan Yahudi selama berabad-abad masa kekuasaannya. Indonesia dan Turki bisa berperan penting dalam menepis isu terorisme dan Islamophobia di Barat, dan harus berkampanye mencegah prasangka buruk dan pemahaman yang salah tentang isu-isu itu. Misi kita adalah agar Barat bisa memahami Islam yang sebenarnya dan tidak salah faham terhadapnya, demikian Dr. Harun Yahya. (*) COPYRIGHT © 2008 Ketentuan Penggunaan Versi CetakBeritahu TemanBeri Komentar
[daarut-tauhiid] Temuan Ilmiah Modern: Syukur Menambah Nikmat !
Temuan Ilmiah Modern: Syukur Menambah Nikmat ! http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_contentview=articleid=7489:temuan-ilmiah-modern-syukur-menambah-nikmat-catid=103:iptekItemid=56 Written by Administrator Tuesday, 02 September 2008 08:47 Ilmuwan meneliti peran sikap bersyukur atau berterima kasih. Bersyukur, selain menyehatkan jiwa-raga, juga mendorong terjalin dan terbinanya persahabatan antar manusia Hidayatullah.com--Sikap berterima kasih atau bersyukur mendorong terjalin dan terbinanya persahabatan antar manusia. Inilah kesimpulan S.B. Alqoe dkk. asal University of Virginia, Amerika Serikat (AS). Hasil penelitiannya dimuat di jurnal ilmiah Emotion, edisi Juni 2008 dengan judul Beyond reciprocity: gratitude and relationships in everyday life (Lebih dari sekedar hubungan timbal balik: sikap bersyukur dan persahabatan dalam hidup keseharian). Dalam karya ilmiah itu para ilmuwan meneliti peran sikap bersyukur atau berterima kasih yang muncul secara alamiah dalam perkumpulan mahasiswa di perguruan tinggi selama acara pekan pemberian hadiah dari anggota lama kepada anggota baru. Para anggota baru mencatat tanggapan atas manfaat yang mereka dapatkan selama pekan tersebut. Di akhir pekan itu, dan satu bulan kemudian, anggota lama dan anggota baru menilai keadaan persahabatan dan hubungan di antara mereka. Kesimpulannya, rasa terima kasih atas pemberian hadiah berpeluang memicu terbentuknya dan terpeliharanya persahabatan di antara mereka. Aneka manfaat syukur Selain jalinan persahabatan yang baik, sikap bersyukur kini terbukti secara ilmiah memicu pula aneka manfaat lain. Di antaranya manfaat kesehatan jasmani, ruhani dan kehidupan bermasyarakat yang lebih baik. Tidak heran jika gratitude research atau penelitian tentang sikap bersyukur menjadi salah satu bidang yang banyak diteliti ilmuwan abad ke-21 ini. Profesor psikologi asal University of California, Davis, AS, Robert Emmons, sekaligus pakar terkemuka di bidang penelitian sikap bersyukur, telah memperlihatkan bahwa dengan setiap hari mencatat rasa syukur atas kebaikan yang diterima, orang menjadi lebih teratur berolah raga, lebih sedikit mengeluhkan gejala penyakit, dan merasa secara keseluruhan hidupnya lebih baik. Dibandingkan dengan mereka yang suka berkeluh kesah setiap hari, orang yang mencatat daftar alasan yang membuat mereka berterima kasih juga merasa bersikap lebih menyayangi, memaafkan, gembira, bersemangat dan berpengharapan baik mengenai masa depan mereka. Di samping itu, keluarga dan rekan mereka melaporkan bahwa kalangan yang bersyukur tersebut tampak lebih bahagia dan lebih menyenangkan ketika bergaul. Tak tersentuh sebelumnya Dulu, sikap bersyukur atau berterima kasih sama sekali tidak terjamah dalam kajian ilmuwan psikologi tatkala profesor Emmons mulai mengkajinya di tahun 1998. Penelitian pertama prof Emmons melibatkan para mahasiswa kuliah psikologi kesehatan di universitasnya. Saat itu sang profesor mewajibkan sebagian dari para mahasiswa tersebut untuk menuliskan lima hal yang menjadikan mereka bersyukur setiap hari. Sedangkan mahasiswa selebihnya diminta mencatat lima hal yang menjadikan mereka berkeluh kesah. Tiga pekan kemudian, mahasiswa yang bersyukur memberitahukan adanya peningkatan dalam hal kesehatan jiwa-raga dan semakin membaiknya hubungan kemasyarakatan dibandingkan rekan mereka yang suka menggerutu. Di tahun-tahun berikutnya, profesor Emmons melakukan aneka penelitian yang melibatkan beragam kondisi manusia, termasuk pasien penerima organ cangkok, orang dewasa yang menderita penyakit otot-saraf dan murid kelas lima SD yang sehat. Di semua kelompok manusia ini, hasilnya sama: orang yang memiliki catatan harian tentang ungkapan rasa syukurnya mengalami perbaikan kualitas hidupnya. Dampak latihan bersyukur Melalui latihan, perasaan bersyukur dapat dibiasakan dalam diri seseorang. Pelatihan sengaja untuk menanamkan rasa syukur ini ternyata membawa dampak positif dalam beragam sisi kehidupan. Dalam penelitian menggunakan metoda membandingkan, ditemukan bahwa mereka yang menuliskan rasa syukurnya setiap pekan mendapatkan manfaat jasmani-ruhani yang lebih baik dibandingkan mereka yang terbiasa mencatat peristiwa menjengkelkan dan kejadian yang biasa-biasa saja. Di antara manfaat ini adalah olah raga yang lebih teratur, lebih sedikit mengeluhkan gejala penyakit badan, merasa hidupnya secara keseluruhan lebih baik, dan berpengharapan lebih baik di minggu mendatang. Manfaat lain sikap berterima kasih tampak pada keberhasilan dalam mewujudkan cita-cita. Dibandingkan dengan orang-orang yang bersikap sebaliknya, mereka yang senantiasa memiliki daftar ungkapan rasa syukur lebih cenderung mengalami kemajuan dalam pencapaian cita-cita mereka. Cita-cita ini dapat berupa prestasi akademis, hubungan antar-sesama dan kondisi kesehatan. Penelitian lain dilakukan dengan melatih pembiasaan sikap bersyukur setiap hari pada diri sendiri. Kondisi positif seperti: waspada, bersemangat, tabah,
[daarut-tauhiid] Psikologi ala Darwin Ternyata Keliru
Profesor Belanda: Psikologi ala Darwin Ternyata Keliru Ilmu psikologi yang dijelaskan berlandaskan teori evolusi Darwin ternyata keliru, kata para pakar. Metoda dan datanya tidak bisa dijadikan bukti. Psikologi evolusioner ala Darwin mulai tumbang ! Hidayatullah.comPakar biologi asal Belanda, Johan J. Bolhuis, yang juga presiden Royal Dutch Zoological Society, baru-baru ini menulis di terbitan ilmiah pro-evolusi terkemuka, Science, 6 Juni 2008. Di jurnal itu, profesor di Institute of Biology, Leiden University, Belanda ini membedah sebuah buku penting yang baru terbit, Evolutionary Psychology as Maladapted Psychology (Psikologi Evolusioner sebagai Psikologi Salah Tempat), karya Robert C. Richardson. Buku tersebut membongkar kekeliruan penerapan teori evolusi Darwin di bidang psikologi. Pendekatan evolusi ini menarik perhatian kalangan masyarakat luas karena, sebagaimana dituturkan Bolhuis, seringkali menyentuh bahasan-bahasan seperti birahi manusia, seks dan nafsu. Psikologi ala Darwin Dalam ulasannya yang berjudul Psychology: Piling On the Selection Pressure di majalah Science itu, Johan J Bolhuis menyatakan bahwa Charles Darwin memperluas cakupan teori evolusi dalam buku The Origin of Species-nya untuk menjelaskan kemampuan berpikir pada manusia. Ini dituangkan Darwin dalam bukunya yang lain, The Descent of Man, di mana Darwin berpendapat bahwa sifat-sifat pada diri manusia seperti moralitas dan emosi muncul melalui evolusi. Dalam perkembangan selanjutnya, para pakar di bidang psikologi yang datang kemudian lalu mengekor jejak sang guru Charles Darwin, berusaha menerapkan teori evolusi untuk menjelaskan akal pikiran manusia, atau yang dikenal dengan istilah evolutionary psychology (psikologi evolusioner, yakni psikologi yang dijelaskan menurut teori evolusi). Lebih khusus lagi, psikologi evolusioner mengemukakan bahwa akal pikiran manusia terdiri dari simpul-simpul daya pikir yang berevolusi sebagai tanggapan atas tekanan seleksi yang dihadapi nenek moyang manusia pada Zaman Batu. Evolusi adalah ideologi Awalnya berupaya menjelaskan asal usul keanekaragaman makhluk hidup dengan menihilkan pencipta, teori evolusi pun lalu merambah ke ranah psikologi manusia. Ini menyiratkan betapa evolusi bukanlah sekedar teori di bidang biologi semata. Lebih luas dari itu, evolusi adalah ideologi atau akidah ateis materialis, yang diterima benar secara dogmatis, meski tanpa bukti nyata, dan dijadikan penganutnya sebagai cara pandang serta pijakan dalam mengembangkan ilmu-ilmu lain, termasuk psikologi manusia. Karena dijadikan landasan dogma tanpa bukti di bidang psikologi evolusioner, tidak heran jika terjadi kejumudan dengan menolak penjelasan selainnya. Bolhuis menegaskan permasalahan penting ini: The main problem with evolutionary psychology is that it usually does not consider alternative explanations but takes the assumption of adaptation through natural selection as given. Permasalahan utama dengan psikologi evolusioner adalah biasa tidak dipertimbangkannya penjelasan-penjelasan alternatif tapi menjadikan anggapan (asumsi) adaptasi melalui seleksi alam sebagai kebenaran yang wajib diterima. Perkataan di atas adalah bukti jelas yang menggambarkan sifat teori evolusi yang tidak mencerminkan teori ilmiah, melainkan akidah, dogma ataupun ideologi yang wajib diterima dengan menutup diri dari penjelasan lain. Tak punya bukti Sang pengarang buku Evolutionary Psychology as Maladapted Psychology, Robert Richardson, adalah pendukung evolusi, yang percaya bahwa kemampuan psikologis manusia merupakan sifat yang terevolusi. Meskipun begitu, filsuf asal University of Cincinnati itu menyatakan bahwa penafsiran psikologi evolusioner dari sudut pandang biologi evolusi adalah salah. Richardson sampai pada kesimpulan tersebut berdasarkan kajiannya yang berpegang teguh pada ilmu pengetahuan, terutama pada metoda-metoda ilmiah yang digunakan dalam penelitian di bidang tersebut. Menurut Bolhuis, karya Richardson ini merupakan pelengkap karya yang telah terbit sebelumnya, yang juga memberikan bantahan telak terhadap penerapan teori evolusi selama ini di bidang psikologi. Karya yang lebih dulu terbit tahun 2005 itu berjudul Adapting Minds (Akal Yang Beradaptasi), yang juga karya pendukung evolusi, David Buller, pakar filsafat asal Northern Illinois University. Berbeda dari Richardson, karya Buller lebih terperinci, menitikberatkan pada bukti-bukti dan memberikan penafsiran lain. Para pakar psikologi evolusioner seringkali bersikukuh dengan pendapat mereka hingga timbul kesan bahwa kemampuan nalar manusia hanya dapat dipahami berdasarkan sejarah evolusi manusia. Akan tetapi dalam kajiannya, sebagaimana dituangkan di banyak tempat dalam bukunya Evolutionary Psychology as Maladaptive Psychology, Richardson berkesimpulan bahwa tidak ada bukti sejarah yang dapat digunakan untuk merekonstruksi evolusi kemampuan berpikir manusia. Contoh nyatanya adalah kemampuan berbahasa pada manusia. Penjelasan yang cenderung digunakan
[daarut-tauhiid] Harun Yahya: Kami Menerima Ancaman yang Datang dari Para Freemason
Harun Yahya: Kami Menerima Ancaman yang Datang dari Para Freemason Cetak halaman ini Kirim halaman ini melalui E-mail Senin, 26 Mei 2008 Keputusan pengadilan untuk menjebloskan Harun Yahya tak lepas dari keterkaitan Freemansory internasional. Inilah pengakuan beliau ImageHidayatullah.comPerjuangan gencar Adnan Oktar atau lebih dikenal Harun Yahya dalam membongkar kekeliruan ilmiah teori Evolusi membuat ia kembali di penjara. Memski demikian, ilmuwan Turki yang karyanya banyak menggoncang dunia itu tetap menerima dengan lapang. Di bawah ini ia memberikan pernyataan menjawab keputusan pengadilan beberapa hari lalu. Ini adalah sebuah kasus yang mungkin akan tercatat dalam sejarah. Saya belum pernah mendengar, melihat atau membaca kasus yang penuh tipu daya semacam ini. Namun kami masih menaruh rasa hormat yang sepatutnya. Kami menghormati sistem keadilan. Kami menghormati keputusan pengadilan. Ada suatu kebaikan dalam segala hal. Keputusan itu telah ditakdirkan dalam pandangan Allah sebelum para orang tua hakim itu dilahirkan. Mereka mengeluarkan pernyataan putusan hakim ketika saatnya tiba. Mereka mengeluarkan pernyataan putusan pengadilan yang ada dalam takdir mereka. Tak seorang pun dapat menentukan untuk dirinya sendiri, tidak pula membuat pernyataan apa pun sekehendaknya sendiri. Setiap orang membuat pernyataan yang telah ditetapkan dalam takdirnya. Mengapa ini terjadi dengan cara sedemikian itu? Sebab kebaikan akan muncul dengan takdir itu terjadi. Sebagaimana dengan Nabi Yusuf AS. Ia adalah hamba yang dicintai Allah. Meskipun demikian Allah menakdirkannya dijebloskan ke dalam penjara bawah tanah selama tujuh tahun. Insya Allah, kami juga berada pada jalan Nabi Yusuf AS. Kami berada pada jalan para nabi yang dirahmati. Kami menetapi sunnah mereka yang agung. Insya Allah kami melakukan apa yang mendatangkan kebaikan. Orang mukmin berada di jalan para nabi, dan di dalam Al-Quran, Allah berfirman bahwa Dia menghendaki kita mengambil mereka sebagai teladan. Dia memerintahkan kita agar menaati mereka dan menyerupai mereka. Dan kehidupan kita mungkin memiliki sisi yang mirip dengan sisi kehidupan mereka. Ayat-ayat Al-Quran berlaku bagi seluruh Muslim. Dalam pengertian tersebut, ayat-ayat itu berlaku pula bagi saya dan sahabat-sahabat saya. Dalam ayat ke-35 Surat Yusuf, misalnya, Dia berfirman: Kemudian timbul pikiran pada mereka setelah melihat tanda-tanda (kebenaran Yusuf) bahwa mereka harus memenjarakannya sampai waktu tertentu. Ayat ini menyiratkan pengertian bahwa ada kebimbangan apakah akan memenjarakannya atau tidak, tapi pilihan pertama pada akhirnya mengemuka. Sungguh terdapat sebuah kemiripan di sini. Allah berfirman perihal Yusuf AS bahwa ia dikenai hukuman sedikitnya tiga tahun penjara. Al-Quran merujuk pada beberapa tahun. Ini berarti sekurang-kurangnya tiga, masa antara tiga dan sembilan. Ini adalah sebuah isyarat. Al-Quran berlaku sepanjang zaman, untuk seluruh manusia dan seluruh peristiwa, dan inilah salah satu keajaiban Al-Quran. Tak seorang pun dapat melukai saya di mana pun dengan cara bagaimana pun; kecuali hanya hal-hal yang Pencipta saya, Allah Yang Mahakuasa, menghendaki benar-benar terjadi demikian. Saya akan hidup sesuai takdir saya. Apa pun yang ada dalam takdir saya, itulah yang akan terjadi. Saatnya akan datang ketika ruh saya diambil. Ketika saat itu datang, Dia akan mengambil ruh saya. Tapi di luar itu, tidak seorang pun mampu menyakiti saya sehelai rambut pun pada kepala saya. Tidak sesuatu pun akan terjadi pada saya. Apa pun yang ada dalam takdir saya, hal itu akan terjadi ketika saatnya tiba, di waktu yang telah ditetapkan. Pada peristiwa-peristiwa yang terkini, sedikit tekanan yang terkini, kami menerima kabar bahwa seseorang yang tak pernah kami duga, yang kami yakini sebagai seorang yang teguh, taat beragama, ternyata adalah seorang Freemason. Kami sangat terkejut. Kami dulunya benar-benar yakin bahwa ia orang yang shaleh, beraliran kanan, dan kami menaruh kepercayaan kepadanya sebagaimana mestinya. Akan tetapi ia terbukti seorang Freemason kelas atas. Ada delapan surat [dari Freemasonry luar negeri], yang dikirim ke sini, ke markas [Freemasonry Turki]. Surat-surat itu membicarakan tentang kami, dan tentang saya secara pribadi, dengan merujuk langsung ke buku saya, Atlas Penciptaan. Mereka merujuk kepada kemampuan saya melakukan kegiatan tanpa kesulitan. Mereka menanyakan bagaimana ini dapat terjadi, bagaimana saya dapat bebas melakukan kegiatan seperti itu. Mereka mengatakan [buku Atlas Penciptaan] telah menimbulkan dampak dahsyat, seperti bom atom. Itulah yang mendasari adanya tekanan terhadap kami di tahun-tahun belakangan. Kami bahkan berpendapat bahwa tekanan itu dilakukan terhadap pemerintah untuk menekan kami. Saya dapat memahami mengapa tamatnya Darwinisme telah membuat mereka sangat terganggu, sebab hal ini telah benar-benar meruntuhkan keseluruhan sistem mereka. Filsafat-filsafat, cara pandang dan ideologi-ideologi mereka telah
[daarut-tauhiid] Meruntuhkan Teori Evolusi, Harun Yahya Divonis Penjara
simak biografi penuh derita, dera dan percobaan pembunuhan di: http://www.harunyahya.com/indo/m_riwayat.htm Di media massa pemberitaan pro evolusi dan pro freemasonry sperti reuters, dsb, Harun Yahya difitnah melakukan kegiatan utk mengeruk keuntungan material pribadi. Sungguh tidak masuk akal, mengingat segala karyanya dapat didownload gratis dari internet tanpa perlu bayar, dan dia pernah menolak sogokkan uang besar dari Freemasonry agar berhenti menulis buku. Meruntuhkan Teori Evolusi, Harun Yahya Divonis Penjara Cetak halaman ini Kirim halaman ini melalui E-mail Senin, 26 Mei 2008 Untuk kesekian kalinya, Adnan Oktar alias Harun Yahya dipenjarakan. Inilah penindasan para ilmuwan yang berani mengungkap kekeliruan ilmiah teori evolusi ImageHidayatullah.com--Penindasan terhadap para ilmuwan dan intelektual yang berani mengungkap kekeliruan ilmiah teori evolusi Darwin, dan berbagai sisi gelap teori itu tidak hanya berlaku di Amerika Serikat. Untuk kesekian kalinya, Adnan Oktar, dengan nama pena Harun Yahya, diganjar pengadilan Turki 3 tahun penjara, lantaran mengemukakan kebenaran bahwa teori evolusi Darwin tidaklah ilmiah. Sebelum ini, Harun Yahya sudah dipenjara beberapa kali. Ia pernah dikurung di rumah sakit jiwa bersama para pasien penyakit jiwa berbahaya. Di tempat itu, beliau dicoba untuk dibunuh beberapa kali. Meski demikian, Harun Yahya tetap tidak bergeming membongkar kepalsuan teori evolusi, beserta gerakan ideologis yang mendukungnya, termasuk Freemasonry. Pembunuhan Karakter Sebagaimana diketahui, ilmuwan Muslim yang karyanya sudah merambah dunia itu beberapa tahun terakhir ini mengagetkan dunia. Buku besar Harun Yahya berjudul Atlas Penciptaan muncul di Eropa, dan mengagetkan pihak berwenang di negara-negara seperti Perancis, Denmark, Austria, dan Italia. Tidak mampu menanggapi balik secara ilmiah dan intelektual, organisasi dunia setinggi Dewan Eropa mengeluarkan resolusi yang melarang buku Atlas Penciptaan dan pemikiran kritis semacamnya atas teori evolusi diajarkan di sekolah-sekolah Eropa. Lebih dari itu, tindakan penyusupan agen rahasia Freemasonry pun dilakukan demi membungkam kegiatan Harun Yahya. Bisa ditebak, media massa pro evolusi memanfaatkan peristiwa ini untuk melakukan pembunuhan karakter Harun Yahya untuk kesekian kalinya dengan berbagai tuduhan negatif, tak terkecuali situs rujukan seperti wikipedia. Menjawab putusan pengadilan ini, Harun Yahya menyampaikan pernyataan penting dalam sebuah konferensi pers. Ini adalah sebuah kasus yang mungkin akan tercatat dalam sejarah. Saya belum pernah mendengar, melihat atau membaca kasus yang penuh tipu daya semacam ini. Namun kami masih menaruh rasa hormat yang sepatutnya. Kami menghormati sistem keadilan. Kami menghormati keputusan pengadilan. Ada suatu kebaikan dalam segala hal. Keputusan itu telah ditakdirkan dalam pandangan Allah sebelum para orang tua hakim itu dilahirkan. Mereka mengeluarkan pernyataan putusan hakim ketika saatnya tiba. Mereka mengeluarkan pernyataan putusan pengadilan yang ada dalam takdir mereka. Tak seorang pun dapat menentukan untuk dirinya sendiri, tidak pula membuat pernyataan apa pun sekehendaknya sendiri. Setiap orang membuat pernyataan yang telah ditetapkan dalam takdirnya. Mengapa ini terjadi dengan cara sedemikian itu? Sebab kebaikan akan muncul dengan takdir itu terjadi, ujarnya. Harun Yahya menyebut pemenjaraan dirinya diibaratkan kasus Nabi Yusuf AS. Insya Allah, kami juga berada pada jalan Nabi Yusuf AS. Kami berada pada jalan para nabi yang dirahmati. Kami menetapi sunnah mereka yang agung. Insya Allah kami melakukan apa yang mendatangkan kebaikan. Orang mukmin berada di jalan para nabi, dan di dalam Al-Quran, katanya dikutip www.harunyahya.com. [as/cha/berbagai sumber/www.hidayatullah.com] simak biografi penuh derita, dera dan percobaan pembunuhan di: http://www.harunyahya.com/indo/m_riwayat.htm Di media massa pemberitaan pro evolusi dan pro freemasonry sperti reuters, dsb, Harun Yahya difitnah melakukan kegiatan utk mengeruk keuntungan material pribadi. Sungguh tidak masuk akal, mengingat segala karyanya dapat didownload gratis dari internet tanpa perlu bayar, dan dia pernah menolak sogokkan uang besar dari Freemasonry agar berhenti menulis buku.
[daarut-tauhiid] Pengajaran Seimbang Teori Evolusi Diperjuangkan di AS
sumber: KOLOM TEORI EVOLUSI MENANTI AJAL, www.hidayatullah.co.id Pengajaran Seimbang Teori Evolusi Diperjuangkan di AS Thursday, 15 May 2008 Evolusionis Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat mulai cemas. Dogma suci evolusi semakin dibeberkan dan terus digoyang Hidayatullah.com--Evolusionis Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain patut cemas. Pasalnya, kejahatan diktatorisme mereka yang selama ini mengangkangi dunia ilmu pengetahuan dan menindas mereka yang berani mempertanyakan dogma suci evolusi semakin dibeberkan dan digoyang. Film dokumenter fakta nyata Expelled: No Intelligence Allowed sudah sejak 18 April 2008 lalu diputar di sekitar 1000 gedung bioskop di seantero AS dan mendapat sambutan luar biasa. Film yang bersitus di www.expelledthemovie.com tersebut mengungkap fakta masa kini tentang derita korban-korban kebiadaban penindasan evolusionis itu. Dampaknya, kini masyarakat luas AS menjadi tersadarkan, bahwa ada sesuatu yang salah di negeri mereka: kebebasan akademis yang dijunjung tinggi di AS diinjak-injak oleh para ilmuwan evolusionis. Di sisi lain, media massa, lembaga dan para ilmuwan Darwinis termasuk yang paling lantang mencemooh dan memburuk-burukkan film tersebut. Namun cercaan ini menjadi bukti tersendiri bahwa aib evolusionis yang diungkap film tersebut adalah benar. Lantang bersuara Evolusionis dogmatis ini memecat dan mencemooh rekan sesama ilmuwan yang berani mengritik dan mempertanyakan keabsahan teori evolusi, atau berpandangan selain teori evolusi. Sebagian korban-korban penindasan ini bungkam, sebagian lagi menyembunyikan pandangannya yang menolak teori evolusi agar tidak mengalami nasib tragis sebagaimana dialami rekan-rekannya yang lain yang dikeluarkan dari jabatan akademisnya. Namun sebagian lagi, seperti Dr. Guillermo Gonzalez dan Dr. Richard Sternberg, lantang bersuara dan pantang menyerah menghadapi kedzaliman evolusionis itu. Dr. Sternberg adalah pakar biologi evolusi yang menekuni kaitan antara gen dan homologi morfologi, serta seluk beluk informasi genomik. Di situs resminya, www.rsternberg.net, ia menuturkan panjang lebar kekejaman akademis yang dialaminya di Smithsonian Institution. Penindasan ini dideritanya setelah ia meloloskan penerbitan tulisan ilmiah yang mendukung perancangan cerdas di jurnal biologi yang dieditnya. Kisah pilu serupa menimpa Dr. Guillermo Gonzalez, profesor astronomi di Iowa State University (ISU), AS. Di situs www.freegonzalez.com ia memaparkan pemecatan yang ia alamai di tempat penelitiannya. Dengan 68 tulisan ilmiah di akhir masa kontrak akademisnya, Dr. Gonzalez sebenarnya telah melampaui batas jenjang luar biasa di departemennya dalam hal penelitian dengan prestasi 350% lebih tinggi dari yang ditargetkan. Berdasarkan prestasi gemilang ini, salah seorang ilmuwan terkemuka yang menilai pengajuan perpanjangan kontrak Dr. Gonzalez mendukung perpanjangan kontrak yang diajukannya. Pada tahun 2004, Dr. Guillermo Gonzalez menulis buku berjudul The Privileged Planet (Planet Yang Diistimewakan), yang kemudian diangkat menjadi film, www.privilegedplanet.com. Buku dan film tersebut mengemukakan bukti dari ilmu astronomi dan fisika bahwa alam semesta dirancang sengaja bagi kehidupan dan penemuan ilmiah. Dr. Gonzalez mendapatkan penghargaan penting berupa dana dari the Templeton Foundation untuk menulis bukunya The Privileged Planet sebagai bagian dari kewajiban resminya di Iowa State University (ISU). Namun rekan-rekannya di ISU menolak memperpanjang kerjanya, karena mereka tidak menghendaki pendukung perancangan cerdas seperti Dr. Gonzalez ada di departemen mereka. Akhirnya, Presiden ISU Gregory Geoffrey dan kemudian lembaga Board of Regents of the State of Iowa di bulan Februari 2008 menolak tuntutan perpanjangan kontrak kerjanya. Ideologi evolusi Perancangan cerdas memiliki pandangan bahwa kesempurnaan alam kehidupan ini merupakan bukti keberadaan perancangan sengaja yang memunculkan makhluk hidup, bertolak belakang dengan teori evolusi yang menolak gagasan itu. Teori evolusi menihilkan adanya perancangan sengaja di alam sebagaimana perkataan Charles Darwin sendiri: There seems to be no more design in the variability of organic beings, and in the action of natural selection, than in the course which the winds blow. Tampaknya tidak ada perancangan pada keberagaman makhluk hidup, dan pada tindakan seleksi alam, selain dari proses yang digerakkan oleh tiupan angin. (Francis Darwin (editor), The Life and Letters of Charles Darwin (New York: D. Appleton, 1887), Volume I, hal. 278-285; Volume II, hal. 105-106.) Evolusionis terkemuka, Stephen Jay Gould menegaskan hal serupa mengenai pemikiran Darwin ini dalam perkataannya: Darwin developed an evolutionary theory based on chance variation and natural selection imposed by an external environment: a rigidly materialistic (and basically atheistic) version of evolution. Darwin membangun sebuah teori evolusi berdasarkan variasi kebetulan dan seleksi alam yang dikenakan oleh
[daarut-tauhiid] Menyingkap Kebesaran Allah Melalui Kentut
Penelitian Terbaru, Menyingkap Rahasia Kentut sumber: www.mitrafm.com Buang angin, kentut, atau yang dalam istilah ilmiahnya disebut flatulence, flatulency, flatus, adalah ciptaan Allah, yang sudah pasti bukanlah peristiwa biasa. Anda dapat membuktikannya dengan mencari tulisan ilmiah seputar kentut di mesin pencari pustaka ilmiah di internet, misalnya di scholar.google.com dengan mengetikkan kata kunci flatulence intestine. Yang akan Anda dapatkan adalah tidak kurang dari 4800 rujukan ilmiah yang membahas atau mengandung rujukan tentang kentut dari tahun 2000 hingga sekarang! Tidak sampai di situ saja. Rujukan ilmiah tersebut diterbitkan oleh beragam jurnal ilmiah dari berbagai disiplin, dari ilmu gizi, kedokteran, hingga kesehatan dan pengobatan. Sudah pasti ini bermakna pula peneliti dan para ilmuwan yang berkecimpung di bidang penelitian kentut juga berasal dari beragam disiplin ilmu. Fisika di balik kentut Keluarnya angin dari anus itu sendiri juga merupakan peristiwa yang memperlihatkan kebesaran Sang Pencipta. Di dalam saluran pencernaan makanan, terutama di dalam usus, terdapat berbagai zat berwujud padat, cair, gas, serta dengan tingkat kepadatan dan keenceran beragam. Hebatnya, angin kentut yang berbentuk gas bisa mengalir ke arah bawah, dan menerobos cairan dan padatan di dalam usus, untuk kemudian keluar meninggalkan dubur. Ini bukan peristiwa yang tidak aneh. Mengapa? Anda bisa mencoba mencampur zat padat, zat cair dan gas di dalam tabung atau gelas yang memiliki katup pengeluaran di bagian dasarnya. Lalu Anda berikan tekanan pada campuran tersebut, bisakah Anda memastikan bahwa gas tersebut bergerak ke arah bawah dan bahwa yang keluar dari katup pengeluaran tersebut hanya gas saja? Biasanya gas atau gelembung udara bergerak menuju ke atas karena lebih ringan, dan sulit mengeluarkan gas tanpa mencegah keluarnya cairan atau padatannya melalui katup tersebut. Tapi peristiwa kentut terjadi melalui cara di luar kebiasaan itu berkat sempurnanya ciptaan Allah pada otot cincin yang membuka dan menutup lubang anus itu. Otot lingkar pada dubur ini mampu merasakan keberadaan gas kentut dan mengatur pengeluarannya sedemikian rupa sehingga hanya gas saja, dan bukan padatan dan cairan, yang keluar dari anus. Bayangkan seandainya otot ini tidak mampu memilah dan mencegah keluarnya cairan dan padatan dari usus besar kita di saat kita buang angin di tempat terbuka. Sangat diragukan jika ada alat buatan manusia yang mampu melakukan kerja seperti lubang anus yang luar biasa itu. Otot-otot dan jaringan terkait di seputar anus adalah organ ciptaan Allah yang Mahahebat, yang mampu melakukan kerja pelepasan gas kentut sekitar 10 kali per hari dengan sempurna, selama puluhan tahun usia manusia. Kimia gas kentut Di dalam usus besar, sekitar 70% gas berasal dari udara yang tertelan melalui mulut kita. Ketika makan, orang pada saat yang sama menelan ke dalam perutnya sekitar 2-3 cc udara. Misalnya, jika kita makan apel, udara tambahan yang ikut tertelan ke dalam tubuh kita adalah sekitar 20 cc. Begitu pula dengan minum. Kurang lebih 17 cc udara memasuki saluran pencernaan makanan saat seseorang meminum 10 cc air. Gas selebihnya yang terdapat pada usus adalah gas asli buatan dalam negeri, alias muncul dari dalam usus itu sendiri dan bukan dari luar tubuh. Gas ini dihasilkan melalui aktifitas penguraian oleh mikroba di dalam saluran pencernaan kita. Bagaimana gas-gas itu terbentuk? Tidak semua makanan yang kita telan dicerna sempurna dan diserap keseluruhannya di dalam usus halus. Sebagian makanan berserat atau zat tepung yang tak tercerna sempurna ini, misalnya kacang-kacangan, kemudian dirombak atau diuraikan oleh mikroba yang menghuni saluran pencernaan kita. Penguraian ini di antaranya menghasilkan zat-zat berwujud gas seperti metana dan hidrogen sulfida, serta gas-gas yang mengandung unsur belerang lainnya. Gas kentut adalah campuran beragam gas. Kentut sebagian besarnya terdiri atas gas oksigen, nitrogen, karbon dioksida dan metana yang kesemuanya ini bukan penyebab bau tidak sedap. Yang memunculkan aroma tidak sedap pada kentut adalah gas-gas yang mengandung belerang. Di antaranya adalah hidrogen sulfida (bau telur busuk), methanethiol (bau sayur membusuk). Namun ada pula dimetil sulfida yang memiliki bau manis. Kreatif karena kentut Ternyata kentut memiliki nilai komersial. Sebut saja Josef Pujol, warga Prancis kelahiran Marseilles tahun 1857. Ia memiliki kelebihan mampu dengan sengaja mengendalikan otot-otot perutnya. Dengannya, ia dapat dengan mudah menyedot 2 liter udara ke dalam usus besarnya melalui anus, dan meniupkan kembali ke luar anus. Dengan kata lain, ia mampu membuat kentut buatan. Berbekal bakat ini, ia memasuki dunia pentas hiburan. Sebelum pentas, ia mencuci usus besarnya agar tidak menimbulkan bau tak sedap. Suara buang anginnya hanya memiliki 4 tangga nada: do, mi, sol dan do lagi. Pentas profesionalnya berawal di tahun1887. Karirnya mulai menanjak ketika ia naik panggung di
[daarut-tauhiid] Teori Evolusi Buntu, Tokoh Ateis Dunia Taubat
Teori Evolusi Buntu, Tokoh Ateis Dunia Taubat http://viekyhartanto.multiply.com/journal/item/163/Teori_Evolusi_Buntu_\ Tokoh_Ateis_Dunia_Taubat_ Selasa, 18 Desember 2007 Tokoh ateis dunia Anthony Flew berubah keyakinan. Selain mengimani keberadaan Tuhan. Ia mengatakan, teori evolusi gagal menjelaskan asal usul kehidupan Hidayatullah.com--Awal bulan Desember 2007 menyaksikan gelombang serangan baru terhadap dogmatisme teori evolusi di Inggris. Diselenggarakan di sejumlah kampus universitas di negeri pangeran Charles, serangkaian konferensi yang mengungkap keruntuhan teori evolusi menghadirkan para pembicara dari kelompok Harun Yahya, Turki. Topik seputar ketidakabsahan teori evolusi menjadi bahasan dalam konferensi yang diselenggarakan di Nottingham University, Imperial College London, dan King's College London. Kegiatan lain seperti pameran fosil turut meramaikan rangkaian konferensi yang berlangsung dari 24 November hingga 6 Desember 2007 itu. Pukulan telak tokoh ateis There Is a God: How the World's Most Notorious Atheist Changed His Mind (Ada Tuhan: Bagaimana Ateis Tersohor Sejagat Berubah Pandangannya) boleh dikata termasuk karya terpenting dunia yang terbit akhir Oktober 2007 lalu. Buku ini mengisahkan perjalanan hidup sang penulis, tokoh ateis kukuh terkemuka di dunia, Anthony Flew, yang telah meninggalkan ateisme dan berganti mengimani Tuhan. Anthony Flew bukanlah cendekiawan biasa. Selain pernah menyandang gelar profesor filsafat di sejumlah universitas terkenal di Inggris dan luar Inggris, dia adalah perintis ateisme modern. Theology and Falsification (Teologi dan Pembuktian Salah) adalah karya paling terkenalnya dan menjadi terbitan paling luas dicetak ulang dalam rentang 50 tahun terakhir. Di kancah debat tentang Tuhan, dia dikenal sebagai dedengkot ateis rujukan kelas dunia. Einstein dan teori evolusi Di samping pandangan Einstein, alasan utama lain yang menyebabkan kepindahan keyakinan Anthony Flew adalah ketidakmampuan teori evolusi, yang menolak penciptaan dan Pencipta, dalam menjelaskan asal usul kehidupan. Dalam wawancara yang diterbitkan situs www.tothesource.org http://www.tothesource.org/ , 30 Oktober 2007, Anthony Flew menjawab sebagaimana berikut saat ditanya tentang kepindahannya dari ateisme menuju iman kepada Tuhan: Ada dua hal khususnya yang menentukan. Pertama adalah kecenderungan menguat dalam berpendapat sama dengan pemahaman Einstein dan ilmuwan terkemuka lainnya bahwa pasti terdapat suatu Kecerdasan di balik kerumitan yang saling terpadukan dari jagat raya materi ini. Kedua adalah pemahaman pribadi saya bahwa kerumitan yang saling terpadukan dari kehidupan itu sendiri yang jauh lebih rumit dibandingkan jagat raya materi hanya dapat dijelaskan dengan istilah Sumber Cerdas. Saya percaya bahwa asal usul kehidupan dan perkembangbiakan tidak dapat begitu saja dijelaskan dari sudut pandang biologis kendatipun banyak upaya untuk melakukan hal tersebut. Dengan setiap berlalunya tahun, semakin bertambah yang ditemukan tentang keberlimpahan dan kecerdasan fitri dari makhluk hidup, tampak semakin kurang mungkin bahwa sup kimiawi mampu layaknya sihir memunculkan kode genetis. Perbedaan antara hidup dan tak-hidup, menjadi jelas bagi saya, adalah bersifat keberadaan dan bukan kimiawi. Penegasan terbaik tentang perbedaan mendasar ini adalah upaya menggelikan Richard Dawkin dalam [bukunya] The God Delusion (Khayalan Tuhan) untuk berpendapat bahwa asal usul kehidupan dapat disebabkan oleh kebetulan mujur. Jika itu penjelasan terbaik yang Anda punya, maka permainan telah usai... [...] Bukti itu sendirilah yang mengarahkan saya pada kesimpulan ini. Demikianlah, teori evolusi telah diakui oleh mantan tokoh ateis terbesar dunia Anthony Flew sebagai tidak lagi memadai untuk menjelaskan asal usul kehidupan. Sebaliknya, ini berarti ilmu pengetahuan modern semakin membuktikan dengan jelas bahwa makhluk hidup diciptakan sengaja oleh Pencipta, dan bukan melalui peristiwa alamiah belaka tanpa ada penciptaan sengaja, sebagaimana dipaparkan teori evolusi. [Non-text portions of this message have been removed]
[daarut-tauhiid] Pemalsuan Fosil Terlama (?): 116 Tahun Dipajang di Museum....
Setelah 116 Tahun, Fosil Reptil Diketahui Palsu Selasa, 13 November 2007 Setelah diperlihatkan kepada pengunjung selama 116 tahun, fosil reptil laut di sebuah Museum Inggris akhirnya diketahui sebagai pemalsuan yang disengaja Hidayatullah.com--Darwin Day, atau Hari Darwin, diperingati layaknya hari besar suci di Eropa dan Amerika Serikat. Perayaan Hari Darwin, Pengakuan Dunia Ilmu Pengetahuan dan Kemanusiaan , demikian papar situs www.darwinday.org http://www.darwinday.org/ . Situs itu menampilkan pula berbagai acara yang bakal diselenggarakan di berbagai negara pada atau seputar tanggal 12 Februari 2008 nanti dalam rangka merayakan hari lahir bapak evolusi dunia, Charles Darwin. Namun, bagi kalangan intelektual yang memahami kekurangan dan kelemahan ilmiah teori evolusi, perayaan ini dijadikan ajang penyebarluasan informasi tentang kekeliruan ilmiah teori evolusi di hadapan ilmu pengetahuan modern. Tidak hanya itu saja, teori evolusi sampai sekarang memang masih dipenuhi silang pendapat di kalangan evolusionis sendiri, termasuk pemalsuan beragam fosil oleh evolusionis sendiri. Pemalsuan selama 116 tahun Dinosaur exposed as fake (Dinosaurus diungkap palsu), demikian judul situs berita tersohor Inggris, BBC, 8 Desember 2000. Laporan itu memberitakan fosil reptil laut yang dipajang di Museum Nasional Wales di kota Cardiff, Inggris. Setelah diperlihatkan kepada pengunjung selama 116 tahun, akhirnya diketahui fosil itu adalah pemalsuan yang disengaja. Makhluk yang telah menjadi fosil itu sebelumnya diyakini sebagai spesimen sempurna reptil laut bernama Icthyosaurus. Namun, ketika pegawai museum hendak meremajakan kerangkanya, fosil yang telah dipajang seabad lebih itu diketahui palsu. Fosil campur aduk Fosil itu bukanlah berasal dari satu binatang utuh, melainkan gabungan dari dua hewan laut yang berbeda. Selain itu, pada bukti evolusi palsu itu terdapat tulang palsu yang terbuat dari plester. Ditemukan bahwa bagian tengkorak fosilnya disambungkan pada kerangka selebihnya dengan merekatkan di dalam beragam jenis bebatuan, kata para ahli yang menelitinya. Makhluk ini adalah pemberian seorang pengumpul fosil bernama Samuel Allen pada tahun1884. Kepergok secara tidak disengaja Penipuan tersebut terbongkar setelah pihak museum memutuskan bahwa plester yang retak perlu diganti. Di saat itulah ditemukan bahwa ternyata tengkorak kepalanya adalah milik hewan Icthyosaurus communis yang terekat pada batu berwarna abu-abu. Akan tetapi, bagian tubuhnya terekat pada batu berwarna coklat muda, dan diketahui milik binatang berbeda, namun mirip, Leptonectes tenuirostris. Tulang belulang selebihnya dibuat dari plester dan ditempelkan pada batu tersebut agar tampak asli. Selain itu, salah satu siripnya juga palsu. Menanggapi temuan ini, pejabat pelestarian di museum itu, Dr. Caroline Buttler, berujar, Kami telah yakin selama ini bahwa itu adalah spesimen sempurna dari seekor Icthyosaurus. Icthyosaurus adalah reptil laut raksasa purba yang menyerupai ikan dan lumba-lumba. Pemalsuan Zaman Viktoria Meskipun fosil tersebut masih akan dipajang di museum, namun statusnya kini telah berubah. Fosil ini dijadikan contoh bagaimana orang-orang yang hidup di zaman Viktoria (sekitar tahun 1840 1900) memalsukan pajangan. Seputar pemalsuan ini, Dr. Caroline Buttler, mengisahkan lebih lanjut: Tapi ketika plester itu mulai retak dan rontok dan kami menguliti lima lapisan cat, kami temukan [spesimen] itu adalah pemalsuan sengaja. Ini gabungan dua jenis berbeda dari Icthyosaurus ditambah upaya cerdas menambah bagian-bagian palsu. Sangatlah mengejutkan untuk menemukan bahwa makhluk itu tidaklah sebagaimana yang tampak selama bertahun-tahun tapi karya amburadul, kata Dr Buttler. Ia menambahkan, Tapi Anda harus menyalahkan orang-orang zaman Viktoria yang telah melakukan pemalsuan seperti itu dan telah membodohi kita selama bertahun-tahun ini. Demikianlah, bahkan pakar fosil sekalipun sulit untuk membedakan barang palsu dan asli. Diperlukan 116 tahun untuk membongkar pemalsuan ini, itupun diawali oleh ketidaksengajaan, dan bukan pemeriksaan sengaja untuk mengetahui tingkat keaslian fosil itu. Lalu, bagaimana dengan nilai ilmiah teori evolusi yang juga didasarkan oleh rekonstruksi fosil-fosil?. [cr/www.hidayatullah.com http://hidayatullah.com/ ]
[daarut-tauhiid] TV Harun Yahya dlm bhs indonesia
kunjungi www.harunyahya.tv http://www.harunyahya.tv/index.php?l=21 [Non-text portions of this message have been removed]
[daarut-tauhiid] Alkisah, Fulan dan Fulanah adalah sepasang suami istri ...
Membaca Ciptaan, Melupakan Pencipta * Kisah Fulan dan Fulanah Alkisah, Fulan dan Fulanah adalah sepasang suami istri yang baru saja menikah. Namun tak lama kemudian, keduanya harus berpisah dan hidup berjauhan lantaran Fulan ditugaskan meneruskan studi S2-nya di luar negeri. Jarak yang memisahkan mereka memaksa keduanya untuk berhubungan lewat surat. Setiap kali menerima surat dari sang Istri, Fulan sangat bergembira. Dibukanyalah surat-surat sang istri dan dibacanya. Bahkan seringkali ia menimbang surat tersebut untuk mengetahui berat kertas surat, termasuk jenis bahan baku yang dipakai untuk membuat kertas tersebut. Lebih dari itu, Fulan yang sedang belajar di jurusan Kimia di salah satu universitas di luar negeri ini seringkali meneliti seluk-beluk tulisan istrinya. Tapi bukan isi surat tersebut. Melainkan meneliti apa bahan baku tinta pulpen yang digunakan istrinya menulis surat. Fulan berusaha mengambil sampel tinta yang sudah mengering pada surat tersebut dan meneliti komposisi senyawa kimia penyusunnya. Ia melakukannya dengan menggunakan berbagai peralatan dan metode ilmiah di laboratorium canggih tempat ia sehari-hari mengerjakan riset tesisnya Tidak puas hingga di sini, Fulan juga mengukur dimensi huruf tulisan tangan sang istri, mengambil ukuran rata-rata huruf yang dipakai dan membandingkan tipe huruf tulisan tangan tersebut dengan yang ada di komputernya. Ia bahkan memperkirakan besar tekanan yang diberikan tangan Fulanah pada pulpen ketika sedang menulis surat berdasarkan kedalaman goresan tinta pada kertas surat tersebut. Begitulah, Fulan selalu asyik menjadikan kertas dan tulisan surat-surat dari istrinya sebagai obyek pengamatan dan penelitiannya. Saking seringnya, ia kini sangat tahu komposisi senyawa kimia dari tinta pulpen yang dipakai istrinya untuk menulis surat. Ia paham betul ukuran rata-rata huruf yang dipakai pada surat-surat Fulanah, termasuk besar gaya tekan rata-rata pulpen pada kertas per satuan luas. Ia bahkan tahu jenis kayu yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan kertas surat yang dipakai istrinya. Teman-teman Fulan bukannya tidak tahu tingkah lakunya yang aneh ini. Mereka bahkan sering bengong sendiri mendengar jawaban Fulan atas pertanyaan temannya seputar isi surat istrinya. Ketika ditanya bagaimana kabar istrinya di tanah air, Fulan seringkali dengan polos mengatakan lupa, tidak tahu atau bahkan tidak penting. Ia seolah tidak pernah ingat Fulanah ketika membaca suratnya, bahkan seringkali lupa. Tidak ada ekspresi kegembiraan, kesedihan ataupun perasaan lain yang menyentuh hati ketika membaca, bahkan ketika meneliti isi surat tersebut kata demi kata, huruf demi huruf. Tidak pernah muncul dalam pikirannya bahwa surat-surat yang dikirim istrinya merupakan bentuk kepedulian, perhatian dan kasih sayang sang istri kepadanya. Sehingga tidak heran jika ia jarang mengingat istrinya, bahkan tidak pernah membalas surat sang istri, sekalipun hanya untuk mengucapkan terima kasih. Yang lebih aneh lagi, apa yang seringkali diceritakan Fulan pada teman-temannya mengenai surat-surat tersebut justru mengenai senyawa kimia penyusun tinta pulpen istrinya, kesimpulannya tentang proses pembuatan kertas surat yang dipakai istrinya bahkan sampai bahan baku lem yang digunakan Fulanah untuk menempelkan perangko. Singkat kata, semua aspek ilmiah dan teknik dari bagian-bagian surat tersebut diceritakannya, bahkan dipresentasikannya dalam bentuk tulisan ilmiah! Mempelajari Alam, Melupakan Allah Setelah menyimak sekelumit kisah di atas, kita pasti akan berkesimpulan bahwa kejadian di atas mustahil, atau sangat mustahil, terjadi. Kalaupun ada, kita akan berkesimpulan bahwa Fulan atau orang yang berperilaku demikian mungkin telah kehilangan akal sehingga perilakunya tidak lagi normal. Akan tetapi, jika kita ambil kisah di atas sebagai analogi untuk konteks peristiwa lain dalam kehidupan ini, hal ini mungkin, bahkan seringkali terjadi. Marilah kita renungkan bersama. Taruhlah surat-surat di atas kita umpamakan sebagai lembaran-lembaran yang berisi gambaran tentang fenomena alam, yakni alam semesta beserta seluk-beluk isinya yang merupakan ciptaaan Allah. Kini tanyakan pada diri kita masing-masing. Sejak kapan kita menyaksikan alam nan indah ini, dan betapa sering kita melihat, mengamati, mempelajari bahkan meneliti alam ini? Jawaban yang umum kita berikan adalah kita menyaksikan alam ini secara sadar sejak kecil, yakni sejak kita mulai menyadari eksistensi kita di dunia ini. Sejak masa ini, kita sering, bahkan tiap hari, melihat dan memandangi isi alam ini, dari hewan dan tumbuhannya yang beraneka ragam hingga sungai, lautan dan langitnya yang luas. Kitapun mempelajari bahkan meneliti alam ini sejak di bangku SD, SMP dan seterusnya hingga perguruan tinggi melalui berbagai cabang ilmu pengetahuan maupun mata pelajaran yang kita ambil. Kita baca buku-buku pelajaran tentang tumbuhan, bagian-bagiannya serta fungsi masing-masing organ tumbuhan tersebut. Kita dengarkan guru atau dosen
[daarut-tauhiid] !!! - PENGARUH PERBUATAN BAIK DAN UCAPAN YANG BAIK - !!!
PENGARUH PERBUATAN BAIK DAN UCAPAN YANG BAIK Harun Yahya selengkapnya, klik: www.hyahya.org/indo www.hyahya.org/indo Manusia senantiasa mencari lingkungan yang tenang tempat merekadapat hidup dengan aman, gembira, dan membina persahabatan. Meskipunmereka merindukan keadaan yang demikian itu, mereka tidak pernahmelakukan usaha untuk menyuburkan nilai-nilai tersebut, tetapisebaliknya, mereka sendirilah yang menjadi penyebab terjadinya konflikdan kesengsaraan. Sering kali orang mengharapkan agarorang lain memberikan ketenangan, kedamaian, dan bersikap bersahabat.Hal ini berlaku dalam hubungan keluarga , hubungan antarpegawai diperusahaan, hubungan kemasyarakatan, maupun persoalan internasional. Namun, untuk membina persahabatan dan menciptakan kedamaian dankeamanan dibutuhkan sikap mau mengorbankan diri. Konflik dan keresahantidak dapat dihindari jika orang-orang hanya bersikukuh pada ucapannya,jika mereka hanya mementingkan kesenangannya sendiri tanpa bersediamelakukan kompromi atau pengorbanan. Bagaimanapun, orang-orang yangberiman dan bertakwa kepada Allah tidak bersikap seperti itu. Orang-orang yang beriman tidak mementingkan diri sendiri, sukamemaafkan, dan sabar. Bahkan ketika mereka dizalimi, mereka bersediamengabaikan hak-hak mereka. Mereka menganggap bahwa kedamaian,keamanan, dan kebahagiaan orang lain lebih penting dibandingkan dengankepentingan pribadi mereka, dan mereka menunjukkan sikap yang santun.Ini merupakan sifat mulia yang diperintahkan Allah kepada orang-orangberiman: Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklahkejahatan itu dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yangantaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi temanyang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkanmelainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkanmelainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.(Q.s. Fushshilat: 34-5). Ajaklahkepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik danbantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialahyang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya danDialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.s.an-Nahl: 125). Sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut, sebagai balasan atasperbuatan baiknya bagi orang-orang yang beriman, Allah mengubah musuhmereka menjadi teman yang setia. Ini merupakan salahsatu rahasia Allah. Bagaimanapun juga, hati manusia berada di tanganAllah. Dia mengubah hati dan pikiran siapa saja yang Dia kehendaki. Dalam a yat lainnya, Allah mengingatkan kita tentang pengaruhucapan yang baik dan lemah lembut. Allah memerintahkan Nabi Musa danHarun a.s. agar mendatangi Fir'aun dengan lemah lembut. MeskipunFir'aun itu zalim, congkak, dan kejam, Allah memerintahkan rasul-Nyaagar berbicara kepadanya dengan lemah lembut. Allah menjelaskanalasannya dalam al-Qur'an: Pergilahkamu berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas.Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemahlembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut. (Q.s. Thaha: 43-4). Ayat-ayat ini memberitahukan kepada orang-orang yang berimantentang sika p yang harus mereka terapkan terhadap orang-orang kafir,musuh-musuh mereka, dan orang-orang yang sombong. Tentu saja inimendorong kepada kesabaran, kemauan, kesopanan, dan kebijakan. Allahtelah mengungkapkan sebuah rahasia bahwa Dia akan menjadikan perbuatanorang-orang beriman itu akan menghasilkan manfaat dan akan mengubahmusuh-musuh menjadi teman jika mereka menaati perintah-Nya danmenjalankan akhlak yang baik. ---ööö--- selengkapnya, klik: www.hyahya.org/indo www.hyahya.org/indo
[daarut-tauhiid] Poster gratis utk pesantren ramadan, pameran islam dan iptek, dll
Assalamu'alaikum Poster gratis di: http://www.hyahya.org/indo/m_poster.htm Darwinisme dan teori evolusi sedang mengalami kemundurannya di eropa dan amerika. Terakhir, pameran fosil di banyak tempat di Turki dan kemunculan buku Harun Yahya berjudul Atlas Penciptaan di Eropa menimbulkan kepanikan dahsyat di Eropa. (selengkapnya baca link berikut: www.harunyahya.com/indo) Utk menyongsong keruntuhan evolusi dan darwinisme di seluruh dunia, dan terbitnya fakta penciptaan, ada baiknya pihak2 di indonesia melakukan hal serupa. Misalnya dgn pameran poster ilmiah tentang fakta penciptaan. Anda dapat mencetak sendiri poster ukuran besar atau pun kecil. Sebanyak 29 posters dalam bentuk file jpg resolusi tinggi dapat Anda download di link berikut: http://www.hyahya.org/indo/m_poster.htm