Re: [iagi-net] Tes email dari sekretariat
ok. Pada Kamis, 12 November 2020 05.30.01 WIB, Abdul Bari menulis: Baik, terimakasih.Salam,AB Pada tanggal Rab, 11 Nov 2020 pukul 10.36 Sekretariat IAGI menulis: tgl 11/11/2020 jam 10:34am Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Facebook Page: IAGI Page Facebook Group: IAGI Group Instagram: @iagi Twitter: @iaginet Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
[iagi-net-l] Penerbit IAGI Bls: Re: [iagi-net-l] Re: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN
Kalau bpk noor syarifudin pernah mengurus ISBN d perpustakaan nasional, maka IAGI telah tercatat sbg penerbit. Sbg tanda anggota tentu oleh pihak perpus nas kepada IAGI diberikartu anggota. Gunanya kartu itu adalah untuk mengurus isbn buku lain yg diterbitkan oleh IAGI. Dgn kartu itu pula sebenarnya IAGI bs mengendalikan setiap penerbitan buku agar secara resmi d perpusnas tercatat diterbitkan oleh IAGI. Yg perlu kita tanyakan adalah apakah pak noor syarifudin msh menyimpan kartu anggota yg diperoleh ketika mengurus isbn dahulu? -- Terkirim dari telepon Nokia saya --Pesan asli-- Dari: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Date: Wednesday, October 3, 2012 5:34:30 PM GMT-0700 Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN sekedar nostalgia... PIT IAGI di Bidakara, ADB jadi ketuanya, saya sekretarisnya kami berdua waktu itu adalah orang swasta yang tidak pernah berpikir apa itu pentingnya ISBN. tapi waktu rapat koordinasi, banyak saran masuk untuk mendaftarkan proceedings IAGI supaya bisa dapat ISBN akhirnya saya jalan ke Perpustakaan nasional di Salemba (kalau gak salah ingat) dan bertanya soal hal ini, dan pegawai di sana dengan ramah membantu menerangkan apa itu ISBN, termausk bedanya dengan ISSN dan lain-lainnya. Juga diterangkan syarat-syaratnya yang ternyata tidak terlalu rumit uppss, kita penuhi syaratnya dan keluarlah ISBN untuk proceedings PIT (yang waktu itu untuk pertama kalinya dicetak dengan kualitas setara proceedings IPA - at least dari mutu kertas dan cetakannya...:-) salam, From: altin muhammad altin_muham...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Cc: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia fo...@hagi.or.id Sent: Wednesday, October 3, 2012 7:14 AM Subject: Fw: [iagi-net-l] Re: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN Sama hal nya dengan Pak Budhi Kuswan Susilo dari IAGI, kami dari perguruan tinggi atau mungkin pns dari instasi lain mengharapkan setiap prosiding PIT HAGI maupun PIT IAGI supaya diseratai dengan ISBN. Selama ini Prosiding HAGI tanpa ISBN.. Wass Muh. Altin Massinai Geofisika Unhas Makassar - Forwarded Message - From: otto ongkosongo ottoongkoso...@yahoo.co.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, October 2, 2012 11:12 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN Yang masih tersisa ditetel covernya, ganti dengan cover baru setelah dicetak dengan menambahkan ISBN (tentunya setelah diurus). Bila perlu IAGI buat cover baru yang sudah ditambahi ISBN, kemudian filenya dikirim ke semua peserta PIT (terutama yang membutuhkan). Jadi secara formal ada bukti dari IAGI sebagai penanggung jawab. Wassalam, Otto--- Pada Sel, 2/10/12, rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com menulis: Dari: rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com Judul: Re: [iagi-net-l] Re: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Selasa, 2 Oktober, 2012, 10:01 AM Bagus mbak Prem, jadi masalah waktu aja, jadi S3 jadi dong dan juga bisa naik pangkat.SalamAvi 2012/10/2 http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=premonow...@gmail.com Rekan2 ysh. ISBN sedang diuruskan oleh pak Sutardjo/PP. Apabila sdh siap, kami kirimkan penomoran beserta surat pernyataannya. Mhn maaf atas ketdknyamanan ini. Terima kasih. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Budhi Kuswan Susilo http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=budhikuswansus...@gmail.com Date: Tue, 2 Oct 2012 09:35:04 +0700 To: http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=rovi...@gmail.com; http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=seno...@ymail.com; http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=premonow...@gmail.com Cc: http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id; http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=iagisum...@googlegroups.com Subject: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN Yth. Pak Ketua Umum dan Sekjen IAGIYth. Ketua Panitia PIT IAGI ke-41 Yogyakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb., Salam sejahtera untuk kita semua, rekan-rekan IAGI Meriah PIT IAGI Yogya yang baru lalu!!! Kehadiran saya selain sebagai pribadi, juga mewakili Pengda IAGI Sumsel pada kegiatan Rakernas. Pada PIT kali ini, saya berkontribusi dengan menuliskan dan mempresentasikan dua paper: UG-09 dan EG-13. Namun, sepulang dari Yogya… sebagai pribadi saya kecewa sekali. Mengapa? 1. Prosiding yang dicetak tidak dilengkapi dengan ISBN (International Standard Book Number) 2. CD Prosiding dibuat, maaf, tidak standar: tidak sama seperti versi cetaknya, tidak ada cover, halaman judul, daftar isi. Per chapter: ada yang bernomer halaman, namun ada juga yang tidak, dan sayangnya nomor halaman tidak urut. Bukti publikasi bagi kami sangat penting sekali, apalagi yang berkarir di Pendidikan Tinggi atau Lembaga
[iagi-net-l] Penerbit IAGI Bls: Re: [iagi-net-l] Re: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN
Kalau bpk noor syarifudin pernah mengurus ISBN d perpustakaan nasional, maka IAGI telah tercatat sbg penerbit. Sbg tanda anggota tentu oleh pihak perpus nas kepada IAGI diberikartu anggota. Gunanya kartu itu adalah untuk mengurus isbn buku lain yg diterbitkan oleh IAGI. Dgn kartu itu pula sebenarnya IAGI bs mengendalikan setiap penerbitan buku agar secara resmi d perpusnas tercatat diterbitkan oleh IAGI. Yg perlu kita tanyakan adalah apakah pak noor syarifudin msh menyimpan kartu anggota yg diperoleh ketika mengurus isbn dahulu? -- Terkirim dari telepon Nokia saya --Pesan asli-- Dari: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Date: Wednesday, October 3, 2012 5:34:30 PM GMT-0700 Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN sekedar nostalgia... PIT IAGI di Bidakara, ADB jadi ketuanya, saya sekretarisnya kami berdua waktu itu adalah orang swasta yang tidak pernah berpikir apa itu pentingnya ISBN. tapi waktu rapat koordinasi, banyak saran masuk untuk mendaftarkan proceedings IAGI supaya bisa dapat ISBN akhirnya saya jalan ke Perpustakaan nasional di Salemba (kalau gak salah ingat) dan bertanya soal hal ini, dan pegawai di sana dengan ramah membantu menerangkan apa itu ISBN, termausk bedanya dengan ISSN dan lain-lainnya. Juga diterangkan syarat-syaratnya yang ternyata tidak terlalu rumit uppss, kita penuhi syaratnya dan keluarlah ISBN untuk proceedings PIT (yang waktu itu untuk pertama kalinya dicetak dengan kualitas setara proceedings IPA - at least dari mutu kertas dan cetakannya...:-) salam, From: altin muhammad altin_muham...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Cc: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia fo...@hagi.or.id Sent: Wednesday, October 3, 2012 7:14 AM Subject: Fw: [iagi-net-l] Re: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN Sama hal nya dengan Pak Budhi Kuswan Susilo dari IAGI, kami dari perguruan tinggi atau mungkin pns dari instasi lain mengharapkan setiap prosiding PIT HAGI maupun PIT IAGI supaya diseratai dengan ISBN. Selama ini Prosiding HAGI tanpa ISBN.. Wass Muh. Altin Massinai Geofisika Unhas Makassar - Forwarded Message - From: otto ongkosongo ottoongkoso...@yahoo.co.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, October 2, 2012 11:12 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN Yang masih tersisa ditetel covernya, ganti dengan cover baru setelah dicetak dengan menambahkan ISBN (tentunya setelah diurus). Bila perlu IAGI buat cover baru yang sudah ditambahi ISBN, kemudian filenya dikirim ke semua peserta PIT (terutama yang membutuhkan). Jadi secara formal ada bukti dari IAGI sebagai penanggung jawab. Wassalam, Otto--- Pada Sel, 2/10/12, rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com menulis: Dari: rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com Judul: Re: [iagi-net-l] Re: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Selasa, 2 Oktober, 2012, 10:01 AM Bagus mbak Prem, jadi masalah waktu aja, jadi S3 jadi dong dan juga bisa naik pangkat.SalamAvi 2012/10/2 http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=premonow...@gmail.com Rekan2 ysh. ISBN sedang diuruskan oleh pak Sutardjo/PP. Apabila sdh siap, kami kirimkan penomoran beserta surat pernyataannya. Mhn maaf atas ketdknyamanan ini. Terima kasih. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Budhi Kuswan Susilo http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=budhikuswansus...@gmail.com Date: Tue, 2 Oct 2012 09:35:04 +0700 To: http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=rovi...@gmail.com; http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=seno...@ymail.com; http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=premonow...@gmail.com Cc: http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id; http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=iagisum...@googlegroups.com Subject: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN Yth. Pak Ketua Umum dan Sekjen IAGIYth. Ketua Panitia PIT IAGI ke-41 Yogyakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb., Salam sejahtera untuk kita semua, rekan-rekan IAGI Meriah PIT IAGI Yogya yang baru lalu!!! Kehadiran saya selain sebagai pribadi, juga mewakili Pengda IAGI Sumsel pada kegiatan Rakernas. Pada PIT kali ini, saya berkontribusi dengan menuliskan dan mempresentasikan dua paper: UG-09 dan EG-13. Namun, sepulang dari Yogya… sebagai pribadi saya kecewa sekali. Mengapa? 1. Prosiding yang dicetak tidak dilengkapi dengan ISBN (International Standard Book Number) 2. CD Prosiding dibuat, maaf, tidak standar: tidak sama seperti versi cetaknya, tidak ada cover, halaman judul, daftar isi. Per chapter: ada yang bernomer halaman, namun ada juga yang tidak, dan sayangnya nomor halaman tidak urut. Bukti publikasi bagi kami sangat penting sekali, apalagi yang berkarir di Pendidikan Tinggi atau Lembaga
Bls: [iagi-net-l] [Fwd: Re: [Anggota] Piramida Garut, Tim Beberkan Temuan]
Apa yang dikatakan sebagai temuan Piramida Garut itu berkaitan dengan fenomena geologi.Oleh karena itu, seyogyanyalah di dalam tim itu ada ahli geologi yang terlibat di dalamnya.Apabila tidak ada ahli geologi di dalam tim itu, maka sangat besar kemungkinannya terjadi kekeliruan interpretasi. Perlu juga diingatkan bahwa jangan sampai silau dengan jabatan atau status seseorang dalam menilai suatu fenomena alam. Yang penting, lihat kompetensinya. Salam,WBS --- Pada Sab, 7/1/12, Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id menulis: Dari: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Judul: [iagi-net-l] [Fwd: Re: [Anggota] Piramida Garut, Tim Beberkan Temuan] Kepada: Sujatmiko none m...@cbn.net.id, iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Sabtu, 7 Januari, 2012, 7:23 AM Menarik ,apa ada yang bisa menerangkan riciannya ? si Abah Original Message Subject: Re: [Anggota] Piramida Garut, Tim Beberkan Temuan From:L. S. Djatnika sundadj...@gmail.com Date:Sat, January 7, 2012 4:11 am To: Milis Korps Mahawarman Batalyon 1 - ITB angg...@mahawarman.net -- Jurnalis TV Nasional Temukan Pintu Masuk Piramida Garut Hasil foto IFSAR di Gunung Sadaurip, Garut (ist) Politikindonesia - Temuan awal tentang struktur yang kuat diduga merupakan Piramida di Gunung Sadahurip Kabupaten Garut, oleh Tim Mitigasi Bencana Katastropik Purba menarik minat berbagai kalangan. Temuan itu, bukan hanya mengundang rasa ingin tahu dari Prof Openheimer dari Oxford University, Frank Joseph (assisten alm Prof Aryos Santos), lembaga riset Jerman DOG, Singapura, Australia dan China, tetapi juag disambut antusias oleh kalangan jurnalis Indonesia. Kabarnya, jurnalis dari salah satu stasiun TV nasional menemukan sesuatu yang baru di gunung Sadahurip tersebut. Hal ini dikemukakan oleh Asisten Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Iwan Sumule dalam perbincangannya dengan politikindonesia.com, Jumat (06/01). Iwan yang juga anggota Tim Katastropik Purba ini mengatakan, salah seorang jurnalis dari Stasiun TV Nasional, yang acaranya berjudul Jejak Temuan Misterius telah menemukan pintu masuk dari Piramida di Kabupaten Garut tersebut. Salah satu kru, Ali Taba mengatakan kepada kami, telah merekam pintu masuk piramida tersebut dengan kamera, ujar Iwan Sumule. Stasiun TV tersebut. ujar Iwan, memang antusias untuk mengetahui lebih lanjut indikasi temuan piramida di Gunung Sadahurip. Sebagai jurnalis investigatif kami antusias atas riset ilmiah ini dan kami berhasil temukan sesuatu,: ujar Iwan mengutip Ali Taba. Dikatakan Iwan, Ali Taba dan rekannya, berencana secepatnya membuat film dokumenter untuk menyiarkan kabar gembira ini ke masyarakat. Mereka turut mendukung riset tim katastropik, membangun nasionalisme baru Indonesia dan membuktikan bahwa dunia jurnalistik investigatif harus menjadi spirit profesionalisme media. Kata Iwan, Tim Katastropik Purba yang diinisiasi oleh Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana sangat senang dengan banyaknya inisiatif dan partisipasi masyarakat dari berbagai kalangan. Meski Piramida Garut ini, adalah temuan ikutan dari kegiatan utama Tim Katastropik Purba yang meneliti sumber-sumber Bencana di masa purba yang berpotensi mengulang, tetap saja temuan piramida Garut adalah sesuatu yang sangat berharga. Kata Iwan, tak hanya Ali Taba dkk, selama ini peran jurnalis dalam membantu riset ini sangat besar beberapa redaktur media online maupun cetak secara sukarela mendukung aktif riset Tim Katastropik Purba. Nanti saatnya akan kami umumkan siapa saja mereka, ujar Iwan. Mengenai riset ini sendiri, staf khusus Presiden Andi Arief mengatakan telah masuk ke tahap finishing. Tim ahli masih harus penuhi satu tahap scientific lagi sehingga dari segala sudut ilmiah bisa terpenuhi. Tim juga mendengarkan masukan secara informal dari para geologis/volkanologis/arkeologis senior, ahli filologi, Fakultas ilmu Budaya Universitas Indonesia, periset Bandung Fe Isitute, penulis produktif A Samantho, penulis dan pembawa acara TV serta pemilik perguruan Dicky Zainal. Secara formal juga sudah melakukan pertemuan dengan wakil dari Arkenas dan Dirjen Kepurbakalaan. (kap/rin/nis) On 12/20/11, bayu sandi czarb...@gmail.com wrote: Ada yang bisa menjelaskan apakah isi berita berikut dapat menghasilkan kesimpulan konvergen? Ataukah bukti-bukti yang disampaikan merupakan pembenaran (kesimpulan tergantung siapa yang menafsirkan dan kepentingannya apa)? http://nasional.vivanews.com/news/read/273418-piramida-garut--tim-beberkan-temuan *Dalam keterangan tertulis yang diterimaVIVAnews.com, Senin, 19 Desember 2011, Anggota Tim Bencana Katastropik Purba yang dibentuk Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Iwan Sumule mengatakan hasil geolistrik dengan jarak elektroda 20 meter dan 10 meter, menunjukan ada horizontal unconformity atau “pemancungan” pada tubuh batuan intrusi
[iagi-net-l] NPA 1348 Re: Bls: [iagi-net-l] Laporan Penghitungan Suara Pemilu IAGI 2011
Benar, NPA Rovicky 1348 (04-00-715-1348).Nomor itu antara lain tercatat dalam Daftar Iuran Anggota IAGI per 30 April 2003 yang dicantumkan di dalam Berita IAGI edisi no. 09.38/Mei 2003. Salam,Wahyu NPA 2300 --- Pada Kam, 6/10/11, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com menulis: Dari: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Judul: Re: Bls: [iagi-net-l] Laporan Penghitungan Suara Pemilu IAGI 2011 Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Kamis, 6 Oktober, 2011, 6:48 AM Abah Yanto, NPA saya 1348. Dulu yang mendaftarkan di IAGI dikoordinir Pak Witan. Kalau ngga salah sekitar tahun 1989. Salam Rovicky On Wed, Oct 5, 2011 at 9:23 PM, MINARWAN minarw...@gmail.com wrote: NPA Mas RDP tidak jelas Pak, sepertinya bukan anggota resmi IAGI deh. Wah gawat, sudah dipilih jadi ketua lagi :)) Salam Minarwan NPA 1590 2011/10/5 Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id: Mas Dhanu Ngomong ngomong mas RDP NPA - nya berapa sih ? si Abah -- - when one teaches, two learn - http://www.phpbber.com/phpbb/index.php?mforum=geotutor http://www.linkedin.com/in/minarwan PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - -- Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !
Bls: [iagi-net-l] Deformasi Merapi
Intensitas erupsi Merapi terus meningkat, dan saya yakin telah ada tambahan magma ke dapur magma dangkal. Dengan kecenderungan intensitas erupsi yang terus meningkat, dan keasaman magma yang telah bertambah, yang saya khawatirkan adalah kelanjutan skenario erupsi Merapi sekarang. Akankah erupsi Merapi kali ini akan mengikuti skenario erupsi Krakatau tahun 1883 yang menghancurkan sebagai puncaknya dan lalu collapse?Semoga tidak demikian. WBS --- Pada Jum, 5/11/10, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com menulis: Dari: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Judul: [iagi-net-l] Deformasi Merapi Kepada: IAGI iagi-net@iagi.or.id, Forum HAGI fo...@hagi.or.id, geologi...@googlegroups.com Tanggal: Jumat, 5 November, 2010, 8:23 AM Salah satu cara melihat seberapa besar jumlah magma yang akan keluar dapat dilihat dari deformasi gunung. Namun yang sulit diduga tambahan dari magma dalam ke dapur dangkal. Awal waktu dinyatakan AWAS, diperkirakan 30 juta yg akan dimuntahkan. Hingga kini sudah 50 juta keluar. Yakin kalau ada supply baru dari magma dalam. Apakah mungkin dengan dGPS memperkirakan deformasi ini ? Pray For Jogja RDP
Re: [iagi-net-l] Dua Tahun Semburan LUSI (29 Mei 2006-29 Mei 2008)
Lho, kok semoga pendek umurmu? Rasanya lebih tepat semoga panjang umurmu LUSI. Maksudnya panjang umur LUSI dalam ingatan manusia, khususnya bangsa Indonesia. LUSI semoga selalau diingat bagaimana suatu kelalaian berubah menjadi sesuatu yang luar biasa. Semoga selalu pula dingat bagaimana kelemahan kita dalam menyelesaikan suatu masalah. Salam, WBS --- On Thu, 5/29/08, Awang Satyana lt;[EMAIL PROTECTED]gt; wrote: From: Awang Satyana lt;[EMAIL PROTECTED]gt; Subject: [iagi-net-l] Dua Tahun Semburan LUSI (29 Mei 2006-29 Mei 2008) To: IAGI lt;iagi-net@iagi.or.idgt;, Forum HAGI lt;[EMAIL PROTECTED]gt;, Geo Unpad lt;[EMAIL PROTECTED]gt;, Eksplorasi BPMIGAS lt;[EMAIL PROTECTED]gt; Date: Thursday, May 29, 2008, 5:27 PM Hari ini, 29 Mei 2008 tepat dua tahun semburan LUSI (lumpur Sidoarjo) telah terjadi. Ia tetap menyemburkan lumpur sekitar 100.000 m3/hari dengan temperatur rata-rata di atas100 deg C. Area penurunannya makin meluas, makin keluar dari pusat erupsi. Setelah tepat dua tahun pula dilaporkan koran Bisnis Jakarta hari ini, 29 Mei 2008, gununglumpur lama bernama Kalang Anyar di kawasan Buncitan Tani, Sedati Sidoarjo, beberapa km di sebelah timurlaut LUSI membawa minyak dalam erupsi lumpurnya yang telah meleler selama puluhan tahun. Sebuah sumur air digali penduduk dua bulan lalu 500 meter dari Kalang Anyar. Baru-baru ini air sumurnya tercampur minyak dan terbakar ketika disulut api. Sumur ditutup dan ketika dibuka sangat berbau gas -jelas menunjukkan akumulasi gas terjadi. Proses naiknya lumpur dan gas di LUSI telah mengacaukan sistem plumbing fluida di wilayah ini, termasuk gunung-gununglumpur lama di wilayah ini. Rumah-rumah yang berdiri hanya beberapa belas meter dari leleran lumpur Kalang Anyar perlu waspada. Kalang Anyar tengah aktif lagi akibat plumbing system fluida yang diinduksi erupsi LUSI. Sementara itu, PT Minarak, perusahaan yang ditunjuk untuk mengganti rugi lahan terdampak LUSI telah mulai membayar sisa uang ganti rugi lahan penduduk. Masyrakat mengaku puas dengan ganti rugi itu (berita TransTV 28 Mei 2008). Sebuah berita yang menggembirakan. Sementara itu pula, belum ada lagi solusi dan operasi tepat yang dilakukan untuk menghentikan LUSI. Belum ada kasus penuntutan legal yang baru. Belum ada kesepakatan di antara para ahli apa penyebab semburan LUSI. Setiap kubu bertahan dengan keyakinannya masing-masing. Semua dari kita tengah belajar dengan LUSI. Selamat ulang tahun LUSI, semoga pendek umurmu (!) salam, awang
Re: [iagi-net-l] Sedimentasi Segara Anakan, Cilacap
Dear All, Untuk melengkapi informasi. Tentang sejarah pembentukan dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Segara Anakan telah saya bahas secara singkat dalam makalah yang saya presentasikan pada saat PIT IAGI ke-31 di Surabaya pada tahun 2002. Salam, WBS --- On Wed, 5/7/08, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Sedimentasi Segara Anakan, Cilacap To: iagi-net@iagi.or.id Date: Wednesday, May 7, 2008, 9:52 PM Pak Awang dan Rekans Yth., Sedimentasi Segara Anakan ini telah menjadi bahan tesis S2 (sudah lulus) bimbingan saya, Sdr. Praptisih MT.,dari Geoteknologi LIPI dengan kajian proses sedimentasi pada Zaman Kuarter - Holosen. Hasil tesis S2 tersebut kemudian diedit dalam bentuk makalah yang akan diterbitkan dalam Jurnal Teknologi Mineral (JTM) - ITB dengan penulis utama Praptisih dan saya sebagai penulis pendamping, sekarang ini sudah dalam tahap perbaikan penulisan setelah selesai direview. Segera setelah terbit, akan saya kirimkan copy print-nya ke Pak Awang. Wassalam, Yahdi Zaim KK Geologi Prodi Teknik Geologi FITB - ITB Mudjiono, Kepala Bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup Dinas Kebersihandan Lingkungan Hidup (DKLH) Cilacap, menguatirkan Segara Anakan (kini tinggal seluas 600 ha) akan hilang lima tahun mendatang akibat sedimentasi oleh sungai-sungai yang bermuara di laguna ini. ( Setiap tahun sekitar 1 juta m3 sedimen diendapkan di Segara Anakan, terutama berasal dari Sungai Citanduy, sungai yang menjadi batas alam antara Jawa Barat dan Jawa Tengah di bagian selatan. Sedimentasi ini mengancam kelestarian hutan mangrove dan sekaligus pada saatnya akan mengancam penurunan produksi ikan dan udang yang dibiakkan di laguna tersebut. Untuk mengurangi sedimentasi ini, Mudjiono mengatakan akan dibangun waduk-waduk di empat titik : Tasikmalaya, Ciamis, Banjarpatroman, dan Cilacap. Demikian berita singkat yang disarikan dari Media Indonesia 5 Mei 2008 halaman 19 kolom 1. Cukup mengejutkan mengetahui bahwa luas Segara Anakan kini hanya tersisa seluas 600 ha. Buku sangat bagus Ecology of Java and Bali (Whitten dkk., 1996) masih menyebutkan luas Segara Anakan 21.000 ha. Memang katanya luas laguna ini menyempit secara drastis dalam 20 tahun terakhir. Studi oleh Erftemeijer dkk (1988 - The importance of Segara Anakan for nature conservation...PHPA Bogor Report No. 5, Asian Wetland Bureau) dengan membandingkan peta/foto udara antara tahun 1917-1988 menunjukkan bagaimana penyempitan ini terjadi, yaitu mengerucut ke arah barat menuju muara Citanduy. Ahli lain (Kvalvagnaes, 1980) bahkan meramalkan bahwa Segara Anakan akan hilang pada tahun 1995 - sebuah perkiraan yang meleset ternyata. Melihat tingkat sedimentasinya yang tinggi, juga tingkat pendayagunaannya yang tak terkelola (termasuk pencurian kayu di wilayah ini), saat ini Segara Anakan dikelola ke dalam 11 zone peruntukan, antara lain : protection zone, reserve, forest, development, agriculture, human settlement, aquatic, ministry of justice (berhubungan dengan LP Nusa Kambangan), dan marine zone. Area mangrove Segara Anakan sebenarnya merupakan yang terluas di Jawa (13.500 ha). Jumlahnnya kini semakin menyusut seiring dengan banyaknya terjadi reklamasi lahan ilegal dan pencurian kayu bakau. Padahal, hutan mangrove ini menjadi tempat berlindung 85 spesies burung, termasuk spesies yang endemik hanya ada di Segara Anakan : Centropus nigrorufus. Bahkan hutan bakau Segara Anakan sering menjadi ajang berkumpulnya kawanan burung yang bermigrasi dari selatan saat di wilayah Australia musim dingin. Untuk kita para geologist, sebenarnya laguna Segara Anakan sangat ideal untuk belajar proses sedimentasi di lingkungan shallow estuarine lagoon. Intertidal mud flats-nya ideal. Rombongan kuliah lapangan dapat datang ke sini membawa sekop, sendok tembok, dan pipa paralon untuk membuat paritan sederhana, menghaluskan dindingnya dengan sendok tembok dan belajar struktur sedimen moderen yang muncul, lalu mengambil core sedimen pantai dengan melesakkan pipa paralon ke endapan pantai laguna dan memeriksanya. Saya melakukan teknik2 pengamatan ini saat mengikuti kuliah lapangan ke pantai Aquitaine Basin di Prancis bersama kawan2 Total Oktober 2007 - di Segara Anakan pun kita bisa melakukan hal yang sama. Lain lagi dengan Nusa Kambangan, barier yang menghalangi Segara Anakan ini tersusun atas karbonat Pegunungan Selatan Jawa. Itu adalah terminal terakhir karbonat muncul sebab ke sebelah timurnya mereka tenggelam sampai ke bawah laut akibat proses indentasi tektonik Jawa Tengah selatan, hanya muncul di ujung Karang Bolong, tempat perpotongan sesar-sesar besar di Jawa (barangkali bisa dibuka lagi diskusi2 tentang indentasi tektonik Jawa Tengah dalam milis ini untuk memahami maksud
Re: [iagi-net-l] Banyak Jurnal Tak Ada Penulis---was: Re: Nilai Majalah Ilmiah...
Menarik juga dialog tentang jurnal ini. Saya pernah berusaha mempelajari bagaimana agar sebuah jurnal dapat terbit dan bertahan. Hal itu saya lakukan dengan berkunjung ke Fakultas Biologi Universitas Atmajaya Yogyakarta. Berikut ini apa yang dapat saya tangkap dari dialog kami dengan pengelola jurnal di sana yang sejauh ini sukses. 1. Ruang sekretariat hrs ada dengan alamat yang jelas - kita sudah punya. 2. Satu orang di sekretariat yang ditugaskan penuh mengelola naskah yang masuk dan melakukan komunikasi berkaitan dengan jurnal - Bisa diadakan (atau bisa kita manfatkan tenaga di sekretariat IAGI sekarang. 3. Biaya penerbitan - saya kira keuangan IAGI sekarang cukup kuat. Bila sudah berjalan, nanti kita bisa minta kontribusi penulis untuk biaya pencetakan. Sekarang ini, beberapa jurnal menarik kontribusi dari para penulis yang naskahnya diterima sekitar Rp 200.000,- sampai Rp. 250.000,- per naskah. Kontribusi dimintakan setelah naskah siap diterbitkan. 4. Editor / Tim editor - Banyak potensi di IAGI. 5. Reviewer - Banyak potensi di IAGI. 6. Sumber makalah - seluruh anggota IAGI. Melihat makalah yang masuk pada setiap PIT, rasanya MGI ngak akan kekurangan makalah. Yang perlu dilakukan adalah: 1. Membentuk organissi pengelola MGI yang mapan dan relatif independen. Maksudnya, organisasi itu tidak terpengaruh dengan perubahan kepemimpinan di IAGI. - Organisasi pengurus MGI yang mapan dan stabil sangat menjamin kelangsungan hidup MGI. Perlu diatur masa aktif yang cukup lama (mungkin 5 tahun), perlu diatur pergantian yang bertahap dan sebagian-sebagian (maksudnya jangan mengganti pengelola secara total pada setiap pergantian pengurus, karena hal itu akan menyebabkan tidak ada kesinambungan pola kerja dan irama kerja). 2. Mengupayakan MGI mendapatkan akreditasi, bisa akreditasi dari DIKNAS atau LIPI, atau yang lainnya bila ada. Dengan akreditasi akan membuat makalah yang diterbitkan di MGI bernilai tinggi bila diajukan untuk kenaikan pangkat. Perlu diingat bahwa banyak diantara kita yang membutuhkan penilaian seperti itu. Untuk akreditasi di LIPI diperlukan terbitan selama dua tahun. Jadi, untuk MGI, kita sudah dapat mengajukan untuk akreditasi. Hal lain yang mungkin perlu dilakukan adalah: menjadikan MGI sebagai bagian dari aktifitas keanggotaan IAGI. Maksudnya MGI dibagikan kepada semua anggota IAGI yang aktif membayar iuran keanggotaan. Dengan cara ini, anggota IAGI akan merasakan langsung manfaat menjadi anggota IAGI. Selain itu, cara ini juga merupakan cara untuk promosi. Bila MGI tersebar ke sebagian besar anggota IAGI di Indonesia dan luar Indonesia, mungkin akan menarik pihak industri untuk beriklan melalui MGI. Hal lain lagi yang perlu diperhitungkan adalah bahwa IAGI adalah organisasi profesi. Sekarang ini ada kecenderungan untuk memberi nilai yang lebih tinggi kepada jurnal yang dipublikasi oleh organisasi profesi daripada yang dipublikasikan oleh suatu institusi. Saya kira ini bisa menjadi keunggulan MGI dibandingkan jurnal dari institusi. Ini sekedar sumbang saran. Semoga bermanfaat. Salam, WBS --- On Mon, 4/28/08, mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote: From: mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Banyak Jurnal Tak Ada Penulis---was: Re: Nilai Majalah Ilmiah... To: iagi-net@iagi.or.id Date: Monday, April 28, 2008, 3:11 PM kang minarwan, mungkin mesti dibuat dulu analisis swot-nya ya: mana keuntungan dan mana kelemahannya. kamu aja deh yg bikin, siapa tahu nanti keluar kesimpulan yg menguntungkan banyak pihak. salam, syaiful On 4/28/08, Minarwan (Min) [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Syaiful, Bagaimana yah? *sambil garuk2 kepala* Jalan paling baik adalah membuat sebuah jurnal yang betul2 super hebat di level Indonesia sehingga semua akhirnya memilih, dengan kesadaran sendiri untuk mengisi jurnal itu. :) Atau IAGInya yang ngalah hehehe..(gak mungkin kali yah?). Salam Minarwan On 4/28/08, mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote: Minarwan dkk lainnya, Saya pernah bertemu dg dua orang geolog dari dua perguruan tinggi berbeda (satu dari Jakarta dan satu lagi dari Bandung) dan satu orang dari badan pemerintah yg namanya kini sudah berubah dan terletak di Bandung. Saya pernah tanyakan kenapa ke-3 lembaga tsb punya 'jurnal' sendiri. Lagi2, mohon maaf, alasannya adalah tentang kum yg harus diperoleh. Dg punya jurnal sendiri, ada kepastian dan jaminan, bahwa dalam satu tahun yg diinginkan, makalahnya dapat dipublikasikan dan diajukan utk kenaikan pangkat. Kalau makalahnya dikirimkan ke acara pertemuan ilimiah tahunan organisasi (IAGI, IPA, HAGI, dll) belum tentu diterima 100%, masih ada kemungkinan utk ditolak dan hilanglah kesempatan utk menambah nilai kum tahun tsb. Jadi bagaimana sebaiknya? salam, syaiful -- Minarwan -When one teaches, two learn-
Re: [iagi-net-l] Nilai Majalah Ilmiah dan Saran untuk MGI [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation
menghargai poster sama dengan oral presentation. salam, awang wahyu budi [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Awang, Melihat perjalanan MGI (dari jauh), rasanya tinggal selangkah lagi yang diperlukan untuk merubah MGI dari sekedar tempat berekspresi menjadi media yang juga bernilai akademik, yaitu dengan mengajukan akreditasi. Saya yakin, bila telah terakreditasi, maka MGI akan diminati juga oleh para penulis yang membutuhkan penilaian untuk tulisannya. Dan, MGI tetap dapat dapat terbuka untuk kalangan manapun dengan berbagai latar belakang pekerjaan, karena akreditasi tidak membatasi seseorang untuk menulis berdasarkan latar belakang pekerjaan. Kiranya perlu juga diketahui bahwa nilai karya ilmiah yang dipublikasikan dalam bentuk prosiding berbeda nilainya dengan yang dipublikasikan di dalam majalah ilmiah terakreditasi. Untuk institusi penelitian, nilai tulisan di dalam prosiding adalah 10 poin, sedang di dalam majalah ilmiah terakreditasi nilainya 25. Apabila majalah ilmiah internasional nilainya 40. Sedang untuk tulisan yang hanya diseminarkan nilainya 5. (untuk perguruan tinggi saya tidak tahu bagaimana penilaiannya). Kondisi penilaian yang demikian akan membuat MGI sangat kompetitif bila terakreditasi. Apabila MGI terakreditasi, maka pada setiap PIT IAGI dapat ditawarkan pilihan kepada para peserta, apakah tulisannya akan dipublikasikan di dalam prosiding atau di dalam MGI. Memang akan ada pekerjaan tambahan untuk meng-improve makalah yang masuk agar sesuai untuk diterbitkan di dalam MGI (majalah ilmiah). Namun, mengingat nilainya (1 banding 2,5), saya kira akan banyak yang mau untuk diterbitkan di MGI. Apalagi sekarang biaya yang diperlukan untuk ikut PIT semakin tinggi, tentu penulis makalah juga mengharapan reward yang tinggi (bagi yang membutuhkan penilaian). Mengingat banyaknya makalah yang masuk pada setiap PIT, saya optimis MGI (yang terakreditasi) akan banyak diminati bila kepada penyumbang makalah diberikan tawaran seperti di atas. Mengenai ISSN, sekarang untuk mendapatkan ISSN sudah dapat dilakukan secara online melalui situs LIPI di http://www.lipi.go.id, di bagian layanan publik. Selain itu juga telah ada ISSN untuk serial yang diterbitkan secara digital. Jadi, berbeda nomor ISSN antara serial yang dicetak dan serial yang digital. Hanya, untuk serial digital diperlukan adanya situs dari serial itu. Salam, WBS --- On Fri, 4/25/08, Awang Satyana wrote: From: Awang Satyana Subject: Re: [iagi-net-l] Nilai Majalah Ilmiah dan Saran untuk MGI [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation To: iagi-net@iagi.or.id Date: Friday, April 25, 2008, 11:47 PM Pak Wahyu, Penjelasan yang rinci dan lugas tentang nilai jurnal serta saran yang baik untuk MGI, terima kasih. Kalau kita perhatikan terbitan-terbitan MGI sejak awal-terakhir ini, kelihatannya MGI tidak disiapkan secara khusus untuk bisa menjadi jurnal ilmiah yang bisa memberikan nilai akademik tinggi kepada para penulisnya. Ia lebih disiapkan sebagai media ekspresi berkarya para anggota IAGI. Artikel-artikel di dalamnya pun dikontribusi oleh para penulis dengan berbagai latar belakang pekerjaan. Dengan hadirnya beberapa jurnal sejenis di perguruan tinggi (misalnya Scientific Contribution di Lemigas, Warta Geologi di Badan Geologi), dan rutinnya pertemuan-pertemuan ilmiah tahunan yang dapat menghadirkan 100-150 makalah; maka kontribusi ke MGI sangat minimal; apalagi kalau penulisnya memikirkan nilai akademik yang akan diperoleh bila menulis di MGI kecil saja. Asalkan ada empat artikel saja yang masuk, MGI bisa diterbitkan. Saat ini hanya ada dua draft artikel, dan tak bertambah lagi sejak awal tahun 2008. Beberapa calon penulis potensial berencana berkontribusi, tetapi tak kunjung datang artikelnya. salam, awang wahyu budi wrote: Memang benar, bagi kalangan perguruan tinggi, lembaga penelitian dan litbang-litbang yang ada di berbagai departemen tulisan yang dipublikasikan dalam jurnal / majalah ilmiah itu memiliki nilai yang berbeda, tergantung pada jurnalnya. Hirarkinya saya kira sebagai berikut (dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi): (1) Majalah ilmiah yang tidak ber-ISSN (2) Majalah ilmiah yang ber-ISSN dan tidak terakreditasi (3) Majalah ilmiah yang ber-ISSN dan terakreditasi (boleh oleh DIKNAS, LIPI atau lembaga akreditasi lain). Majalah ilmiah dibedakan lagi menjadi: (1) ilmiah dan (2) ilmiah populer. Nilai di majalah ilmiah lebih tinggi. Majalah ilmiah juga dapat dibedakan lagi menjadi: (1) majalah ilmiah internasional, (2) nasional, dan (3) lokal. Nilai majalah ilmiah internasional paling tinggi nilainya. Kemudian, akreditasi majalah ilmiah itupun bertingkat menjadi Terakreditasi A, B, dan C. Majalah yang terakreditasi A nilainya tertnggi. Akreditasi suatu majalah ilmiah ditentukan oleh banyak faktor, antara lain mulai dari tampilan fisik majalah, kejelasan alamat, editor (termasuk stabilitasnya / tidak cepat berganti) dan reviewer, keteraturan jadwal terbit, distribusi sampai jumlah cadangan naskah yang siap
[iagi-net-l] Nilai Majalah Ilmiah dan Saran untuk MGI [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation
Memang benar, bagi kalangan perguruan tinggi, lembaga penelitian dan litbang-litbang yang ada di berbagai departemen tulisan yang dipublikasikan dalam jurnal / majalah ilmiah itu memiliki nilai yang berbeda, tergantung pada jurnalnya. Hirarkinya saya kira sebagai berikut (dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi): (1) Majalah ilmiah yang tidak ber-ISSN (2) Majalah ilmiah yang ber-ISSN dan tidak terakreditasi (3) Majalah ilmiah yang ber-ISSN dan terakreditasi (boleh oleh DIKNAS, LIPI atau lembaga akreditasi lain). Majalah ilmiah dibedakan lagi menjadi: (1) ilmiah dan (2) ilmiah populer. Nilai di majalah ilmiah lebih tinggi. Majalah ilmiah juga dapat dibedakan lagi menjadi: (1) majalah ilmiah internasional, (2) nasional, dan (3) lokal. Nilai majalah ilmiah internasional paling tinggi nilainya. Kemudian, akreditasi majalah ilmiah itupun bertingkat menjadi Terakreditasi A, B, dan C. Majalah yang terakreditasi A nilainya tertnggi. Akreditasi suatu majalah ilmiah ditentukan oleh banyak faktor, antara lain mulai dari tampilan fisik majalah, kejelasan alamat, editor (termasuk stabilitasnya / tidak cepat berganti) dan reviewer, keteraturan jadwal terbit, distribusi sampai jumlah cadangan naskah yang siap terbit. Akreditasi suatu majalah ilmiah berlaku untuk 3 (tiga) tahun. Setelah itu harus diakreditasikan lagi. Akhir-akhir ini sudah muncul wacana memberi nilai yang tinggi bagi najalah ilmiah yang diterbitkan oleh organisasi profesi, seperti IAGI. Berkaitan dengan kondisi seperti itu, maka majalah ilmiah yang baru lahir atau belum terakreditasi menghadapi kondisi yang berat dalam hal menarik para penulis untuk mempublikasikan tulisannya di dalam majalah itu. Karena, tulisan yang dipublikasikan di dalam majalah yang belum terakreditasi akan dinilai rendah. Saya kira, kondisi inilah yang sekarang dihadapi oleh MGI bila MGI belum diakreditasikan (berkaitan dengan langkanya naskah yang masuk). BIla suatu majalah ilmiah telah terakreditasi, maka kondisi itu akan menjadi daya tarik bagi para penulis untuk mempublikasikan tulisannya. Pengalaman menunjukkan, banyak penulis bersedia antri dan membayar biaya untuk dapat menerbitkan tulisannya di majalah yang telah terakreditasi. Jadi, saran saya untuk MGI: (1) yang perlu dilakukan agar MGI memiliki daya tarik adalah dengan mengajukannya untuk akreditasi. Rasanya kelengkapan bahan untuk pengajuan akreditasi telah ada. (2) agar menginternasional, deklarasikan MGI menjadi majalah dwi bahasa (Indonesia dan Ingris). Selain menerima naskah berbahas Inggris, tindakan teknis yang diperlukan a.l. nama majalah ditulis dalam dua bahasa, juga daftar isi, judul makalah, abstrak, keterangan gambar dan tabel. Bila dirasa perlu, tulisan berbahasa Indonesia dilengkapi dengan ringkasan (bukan abstrak) dalam Bahasa Indonesia. (3) jadikan MGI sebagai bagian dari reward yang diperoleh dari organisasi bagi para anggotanya. Maksudnya MI didistribusikan kepada seluruh anggota IAGI yang aktif membayar iuran keanggotaan. Kebijakan ini akan saling menguntungkan bagi Anggota, MGI dan IAGI. (4) pengelola MGI hendaknya dibuat terlepas dari kepengurusan IAGI dan alamatnya dibuat tetap. Maksudnya tidak terpengaruh oleh perubahan kepemimpinan IAGI, meskipun tetap harus bertanggungjawab kepada Ketua IAGI. Selama berkinerja baik, biarlah pengelola MGI bekerja terus selama mungkin sesanggupnya. Dalam hal ini perlu disepakati dahulu mekanisme pergantian pengelola, antara lain, pergantian pengelola jangan dilakukan sekaligus semuanya melainkan satu persatu, atau dengan menanyakan berapa lama seseorang bersedia menyumbangkan tenaganya untuk mengelola MGI. Salam, WBS --- On Fri, 4/25/08, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: RE: [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Date: Friday, April 25, 2008, 3:09 PM Nah, itu juga alasan yang selalu dikemukakan kebanyakan teman akademisi saat saya minta menyumbang tulisan untuk Majalah Geologi Indonesia (MGI). Saat ini MGI punya no. ISSN 0216-1061. Wah, kalau hanya ISSN malas-lah, coba naikkan dulu ke status ISBN, baru nanti saya kontribusi tulisan begitu kata seorang teman dari Perguruan Tinggi. Nilai kum jurnal ber-ISBN lebih tinggi daripada nilai kum jurnal ber-ISSN. Hm...ada maksud lain rupanya dengan menyumbang tulisan itu, tadinya saya hanya berpikir scientist must write Maka MGI pun sangat sepi dikontribusi... Seorang kandidat doktor pernah menghubungi saya bertanya bagaimana caranya memasukkan paper ke jurnal internasional, bila masuk, maka predikat judicium-nya akan naik. Memang begitulah aturan2 di akademik kelihatannya, semua ada perhitungannya. Berapa paper di simposium, berapa paper di jurnal (jurnal mana dulu nih; jurnal internasional dengan ISBN, yang terkenal, yang ada peer review-nya tentu akan dinilai tinggi kreditnya); semua ada nilainya (untuk jadi profesor atau
Re: [iagi-net-l] Nilai Majalah Ilmiah dan Saran untuk MGI [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation
Pak Awang, Melihat perjalanan MGI (dari jauh), rasanya tinggal selangkah lagi yang diperlukan untuk merubah MGI dari sekedar tempat berekspresi menjadi media yang juga bernilai akademik, yaitu dengan mengajukan akreditasi. Saya yakin, bila telah terakreditasi, maka MGI akan diminati juga oleh para penulis yang membutuhkan penilaian untuk tulisannya. Dan, MGI tetap dapat dapat terbuka untuk kalangan manapun dengan berbagai latar belakang pekerjaan, karena akreditasi tidak membatasi seseorang untuk menulis berdasarkan latar belakang pekerjaan. Kiranya perlu juga diketahui bahwa nilai karya ilmiah yang dipublikasikan dalam bentuk prosiding berbeda nilainya dengan yang dipublikasikan di dalam majalah ilmiah terakreditasi. Untuk institusi penelitian, nilai tulisan di dalam prosiding adalah 10 poin, sedang di dalam majalah ilmiah terakreditasi nilainya 25. Apabila majalah ilmiah internasional nilainya 40. Sedang untuk tulisan yang hanya diseminarkan nilainya 5. (untuk perguruan tinggi saya tidak tahu bagaimana penilaiannya). Kondisi penilaian yang demikian akan membuat MGI sangat kompetitif bila terakreditasi. Apabila MGI terakreditasi, maka pada setiap PIT IAGI dapat ditawarkan pilihan kepada para peserta, apakah tulisannya akan dipublikasikan di dalam prosiding atau di dalam MGI. Memang akan ada pekerjaan tambahan untuk meng-improve makalah yang masuk agar sesuai untuk diterbitkan di dalam MGI (majalah ilmiah). Namun, mengingat nilainya (1 banding 2,5), saya kira akan banyak yang mau untuk diterbitkan di MGI. Apalagi sekarang biaya yang diperlukan untuk ikut PIT semakin tinggi, tentu penulis makalah juga mengharapan reward yang tinggi (bagi yang membutuhkan penilaian). Mengingat banyaknya makalah yang masuk pada setiap PIT, saya optimis MGI (yang terakreditasi) akan banyak diminati bila kepada penyumbang makalah diberikan tawaran seperti di atas. Mengenai ISSN, sekarang untuk mendapatkan ISSN sudah dapat dilakukan secara online melalui situs LIPI di http://www.lipi.go.id, di bagian layanan publik. Selain itu juga telah ada ISSN untuk serial yang diterbitkan secara digital. Jadi, berbeda nomor ISSN antara serial yang dicetak dan serial yang digital. Hanya, untuk serial digital diperlukan adanya situs dari serial itu. Salam, WBS --- On Fri, 4/25/08, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Nilai Majalah Ilmiah dan Saran untuk MGI [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation To: iagi-net@iagi.or.id Date: Friday, April 25, 2008, 11:47 PM Pak Wahyu, Penjelasan yang rinci dan lugas tentang nilai jurnal serta saran yang baik untuk MGI, terima kasih. Kalau kita perhatikan terbitan-terbitan MGI sejak awal-terakhir ini, kelihatannya MGI tidak disiapkan secara khusus untuk bisa menjadi jurnal ilmiah yang bisa memberikan nilai akademik tinggi kepada para penulisnya. Ia lebih disiapkan sebagai media ekspresi berkarya para anggota IAGI. Artikel-artikel di dalamnya pun dikontribusi oleh para penulis dengan berbagai latar belakang pekerjaan. Dengan hadirnya beberapa jurnal sejenis di perguruan tinggi (misalnya Scientific Contribution di Lemigas, Warta Geologi di Badan Geologi), dan rutinnya pertemuan-pertemuan ilmiah tahunan yang dapat menghadirkan 100-150 makalah; maka kontribusi ke MGI sangat minimal; apalagi kalau penulisnya memikirkan nilai akademik yang akan diperoleh bila menulis di MGI kecil saja. Asalkan ada empat artikel saja yang masuk, MGI bisa diterbitkan. Saat ini hanya ada dua draft artikel, dan tak bertambah lagi sejak awal tahun 2008. Beberapa calon penulis potensial berencana berkontribusi, tetapi tak kunjung datang artikelnya. salam, awang wahyu budi [EMAIL PROTECTED] wrote: Memang benar, bagi kalangan perguruan tinggi, lembaga penelitian dan litbang-litbang yang ada di berbagai departemen tulisan yang dipublikasikan dalam jurnal / majalah ilmiah itu memiliki nilai yang berbeda, tergantung pada jurnalnya. Hirarkinya saya kira sebagai berikut (dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi): (1) Majalah ilmiah yang tidak ber-ISSN (2) Majalah ilmiah yang ber-ISSN dan tidak terakreditasi (3) Majalah ilmiah yang ber-ISSN dan terakreditasi (boleh oleh DIKNAS, LIPI atau lembaga akreditasi lain). Majalah ilmiah dibedakan lagi menjadi: (1) ilmiah dan (2) ilmiah populer. Nilai di majalah ilmiah lebih tinggi. Majalah ilmiah juga dapat dibedakan lagi menjadi: (1) majalah ilmiah internasional, (2) nasional, dan (3) lokal. Nilai majalah ilmiah internasional paling tinggi nilainya. Kemudian, akreditasi majalah ilmiah itupun bertingkat menjadi Terakreditasi A, B, dan C. Majalah yang terakreditasi A nilainya tertnggi. Akreditasi suatu majalah ilmiah ditentukan oleh banyak faktor, antara lain mulai dari tampilan fisik majalah, kejelasan alamat, editor (termasuk stabilitasnya / tidak cepat berganti) dan reviewer, keteraturan jadwal terbit, distribusi sampai jumlah cadangan naskah
Re: [iagi-net-l] Ironi pembangunan PLTN Muria
Ironi pembangunan PLTN Muria ini ternyata menambah daftar ironi yang terjadi di Indonesia. Seperti kita ketahui, dahulu Malaysia meminta bantuan Indonesia untuk meningkatkan pendidikan di negara itu. Sekarang, kondisi kualitas pendidikan kita telah tertinggal dari Malaysia. --- Ironi itu mungkin terjadi karena para pengambil keputusan di negara kita tidak memiliki visi ke depan. Tidak mampu membaca kemungkinan yang akan terjadi di masa depan. Atau, sibuk dengan kekuasaan baik itu dengan upaya merebut kekuasaan atau pun sibuk dengan upaya mempertahankan kekuasaan. Sehingga tidak sempat berpikir untuk kebutuhan masa depan. Salam, WBS --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Sungguh Ironis kalau membaca berita tentang usaha belajar mengelola PLTN dari Korea seperti dalam berita di sini. http://www.detikfinance.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tgl/28/time/002703/idnews/810501/idkanal/10 Kusmayanto dan lima anggota Komisi Energi DPR berkunjung ke Korea Selatan dan Jepang untuk melakukan studi banding proyek PLTN. Sebagian dana berasal dari lembaga Korean International Cooperation Agency dan Japan External Trade Organization. Kunjungan ini menuai kritik dari berbagai kalangan. Berita di KOMPAS menyebutkan angka hingga 5 Milyar dari dana APBN untuk biaya sosialisasi, yang salah satunya kunjungan ke PLTN di Korea seperti diatas. http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0707/27/humaniora/3718375.htm Yang ironis adalah apa yang dipermasalahkan oleh kalangan politisi pengritik, yaitu sumber dana. Sepertinya pemrotes ngga peduli soal tehnis PLTN tapi hanya menyerang sisi politis atau sisi ecek-ecek yang bukan fundamental dalam soal PLTN :( Lebih ironis lagi Banyak yang ngga tahu kalau Korea ini dulu belajar nuklir di reaktor Kartini. dikutip dari Tempo 49/XXXV/29 (4 Februari 2007) Pada 1987, Korea Selatan meminta bantuan Batan untuk membuat reaktor. Badan itu diajak bergabung karena sudah sejak 1979 mengoperasikan reaktor nuklir Kartini di Yogyakarta. Dua windu kemudian, negeri itu sudah memiliki lima pembangkit listrik nuklir. Awal Desember lalu, bersamaan dengan kunjungan presiden Korea Selatan Roh Moo-Hyun ke Jakarta, Korean Hydro Nuclear Power Co. Ltd. menawarkan bantuan untuk membangun pembangkit di Muria. Tanya kenappa ? -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: 228 papers have been accepted to be presented; send the extended-abstract or full paper by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - Building a website is a piece of cake. Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online. http://smallbusiness.yahoo.com/webhosting Hot News!!! EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: 228 papers have been accepted to be presented; send the extended-abstract or full paper by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Informasi Rig di perairan eretan Indramayu
Dear All, Untuk keperluan penelitian oseanografi (gelombang) di perairan Eretan, Indramayu, saya perlu melakukan mooring. Saya lihat di perairan pesisir Eretan ada sebuah Rig, dan bermaksud untuk mempergunakan rig itu untuk menambatkan Tide Gauge. Adakah diantara rekan-rekan yang mengetahui siapa pemilik rig yang di perairan Eretan itu? Dan, kemana saya harus meminta izin (siapa yang harus saya hubungi) bila ingin mempergunakannnya sebagai tempat mooring? Terima kasih. Salam WBS Finding fabulous fares is fun. Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel bargains. http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097 Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Hanya prasangka tak beralasan? - Re: [iagi-net-l] IAGI: Mary Sears Memata-matai
Dear All netter. Saya tidak akan memberikan konfirmasi, melainkan sedikit ulasan tentang kemungkinan kegiatan mematai-matai yang diprasangkakan itu. Ada hal yang perlu dicatat bahwa: 1. Kapal itu kapal oseanografi dan bekerja untuk mendeteksi suatu objek di dasar laut. Teknologi yang dipergunakan mungkin Sonar atau Multi Beam Echo Sounder. Hasil yang diperoleh adalah gambaran morfologi dasar laut, atau data pantulan gelombang dari objek-objek (logam) tertentu yang ada di dasar laut. Laporan dari kantor Berita Antara tanggal 15 Januari 2007 menyebutkan bahwa kapal itu menunggu hidrofon. Alat itu untuk mendeteksi benda atau gelombang suara dengan frekuensi yang sangat kecil. 2. Sepengetahuan saya, kapal tersebut tidak melakukan operasi seismik. Kita tahu bahwa seismik bukan untuk mengidentifikasi objek di permukaan. Jadi, sebagai kesimpulan: data yang akan diperoleh oleh kapal itu adalah data pantulan gelombang suara dari berbagai objek di dasar laut. Dari data ini, sangat mungkin mereka mengetahui morfologi atau topografi dasar laut. Kalau pun mereka mendapatkan data kondisi bawah permukaan, rasanya tidak sampai sangat dalam seperti bila menggukana operasi seismik. Pertanyaannya sekarang adalah: 1. apakah mungkin dari data morfologi dasar laut bisa diketahui cadangan minyak di dalam bumi? (saya kira tidak bisa, dan kalau saya salah tolong dikoreksi) 2. apakah ada teknologi lain, selain seismik, yang dapat memberikan data bawah permukaan sebagaimana yang diberikan data seismik? Dengan demikian, adalah tidak beralasan untuk curiga bahwa kapal itu memata-matai cadangan atau kandungan minyak bumi di dasar perairan Selat Makasar. Sedang kalau data morfologi dasar laut, pasti mereka dapatkan. Menurut hemat saya, data penting yang mereka peroleh adalah data batimetri selat makasar. Kita tahu bahwa kawasan itu adalah jalur pelayaran internasional. Siapa pun boleh melaluinya. Data batimetri itu penting untuk operasi pelayaran kapal selam. Salam WBS --- Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Mohon konfirmasi IAGI Pusat atas berita di bawah ini yang menyebut-nyebut nama IAGI. Terima kasih. Salam, BB -- Mary Sears Memata-matai (Tribun Jabar 30 Januari 2007) Kehadiran kapal oseanografi milik Amerika Serikat, USNS Mary Seras yang berjasa memastikan posisi kotak hitam (black box) pesawat Adam Air KI-574 ternyata dicuriagai punya agenda untuk memata-matai kandungan minyak bumi dan gas perairan Sulawesi. Kecurigaan ini dikemukakan pengamat perminyakan dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Ikhsyat Syukur dan pengamat serba bisa, Roy Suryo. Mary Sears merupakan kapal canggih yang di dalamnya dilengkapi alat survei laut. Disengaja atau tidak meneliti kandungan minyak bumi di perairan Sulawesi, kapal ini akan mendapat semua informasi yang ada di dalam laut maupun di kedalaman. Termasuk data kondisi letak muka laut di bawah selat Makassar mereka akan tahu ujar Ikhyat. Soal dugaan kapal Mary Sears memata-matai blok minyak itu sudah pasti. Dia sangat berkepentingan dengan mengajak beberapa ahli minyak dalam kapal itu. Ada beberapa ahli kelihatan dari backgroundnya bukan hanya ahli pesawat, ujar Roy Suryo yang mengaku sedang di Makassar untuk mengetahui data-data yang diungkap Mary Sears tentang kotak hitam. Lebih lanjut Ikhyat mengatakan, hasil penelitian awal IAGI sudah menunjukkan adanya indikasi sumber minyak di sekitar Selat Makassar. Apalagi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral terbukti menawarkan 12 blok migas di sana. Sedangkan menurut Roy Suryo, kecurigaan lainnya terhadap Mary Sears, adalah tidak ada ahli dari Indonesia yang disertakan di dalam kapal kecuali empat perwira TNI. Apalagi hasil temuan Mary Sears diumumkan lewat Duta Besar AS di Indonesia. Anehnya saat mengumumkan itu, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan para tokoh yang kompeten seperti Danlanal, tidak tahu (JBP/amb/tar). *** Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Terlalu peka? Re: [iagi-net-l] Klarifikasi Rudi Rubiandini
Sebaiknya kita jangan cepat marah, atau tersinggung. Berikut ini kutipan bagian yang dirasakan menyakitkan. Mari kita simak dengan interpretasi yang lain. Oleh karena itu, bencana alam ataupun tidak sangat ditentukan oleh selesainya relief well. Dan setelah itu baru dievaluasi oleh para geolog yang bukan dari Lapindo dan bukan dibayar oleh lapindo tetapi Harus oleh geolog independen. Jadi kalau memang pernyataan bencana alam nanti dikeluarkan di akhir pekerjaan, maka itu jelas akan diterima oleh semua orang, tandas Rudi Rubiandini. (der) --- Kata-kata para geolog yang bukan dari Lapindo, bisa berarti para geolog yang tidak bekerja pada Lapindo. Kata-kata para geolog yang bukan dibayar oleh Lapindo, bisa berarti geolog yang diminta bekerja dengan bayaran dari Lapindo. Untuk ini bisa ada 2 interpretasi: (1) geolog itu netral dan diminta bekerja, karena semua beban pembiayaan dipikulkan pada Lapindo, maka geolog itu pun dibayar oleh lapindo, dan ini tidak harus berarti dibayar dan mendapat pesanan, dan (2) geolog yang secara khusus diminta dengan bayaran untuk mengeluarkan suatu pendapat sesuai keinginan yang membayar. Kalau yang dimaksudkan itu adalah jenis geolog yan ke-dua, dan memang bisa dibuktikan ada, maka rekan-rekan geologi pantas untuk marah. tetapi bila yang dimaksudkan yang pertama, maka tidak perlu marah. Coba kita perhatikan. Semua urusan dibebankan kepada Lapindo pembayarannya. karena itu, rasanya juga wajar bila ada geolog netral yang kemudian juga dibayar. kalau geolgo itu tidak dibayar, mau bekerja bagaimana? Apakah ada yang suka rela mengeluarkan biaya dari sakunya pribadi? Kalau minta ke Pemerintah bayarannya, juga bisa ditafsirkan lain, misalnya ada kongkalingkon sehingga pemerintah mau membayar biaya geolog itu untuk bekerja, kan itu harusnya biaya ditanggung lapindo?. Atau IAGI mau mengeluarkan biaya untuk itu? Nanti juga bisa ada suara IAGI dibayar Lapindo untuk .. Jadi, sebaiknya kita bisa melihat pernyataan itu dengan kepoala dingin. Tidak perlu kita cepat marah dan berprasangka dan cepat tersinggung. Karena semua itu akan menambah keruh suasana yang memang rumit. Salam, WBS saya hanya ingin semuanya menjadi lebih baik dan bukan bertambah rumit Yahoo! Music Unlimited Access over 1 million songs. http://music.yahoo.com/unlimited - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] LUSI: maaf, tidak ada dana Pemerintah!
Dear All, Meskipun bencana lumpur di Sodiarjo dari hari ke hari makin banyak menimbulkan kerugian, tetapi Pemerintah masih berkeras pada pendiriannya: TIDAK ADA DANA PEMERINTAH UNTUK BENCANA ITU. Pada tahun anggaran 2006 dan 2007 nanti pun Pemerintah memang sengaja tidak mencadangkan dana (Detik.com, Rabu 29 Nopember 2006 jam 14.00 WIB). Untuk yang sedih, geram dan terluka, serta pengambil keputusan dengan LUSI. Silahkan ke http://wahyu-read.blogspot.com/ Salam, WBS --- ismail zaini [EMAIL PROTECTED] wrote: Disekitar situ ada infra struktur vital , Jalan Tol. Pipa Gas , Rel Kereta dan Jaringan Listrik. Satu persatu sudah berguguran ( yang paling fatal pipa gas kemarin dg menelan korban ) Apakah akan jatuh korban berikutnya ( jaringan transmisi listrik ) ? Jangan sampai kecolongan lagi seperti gas kemarin. ISM Yahoo! Music Unlimited Access over 1 million songs. http://music.yahoo.com/unlimited - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Kaldera Lumpur Sidoarjo semakin nyata
Dear All, Pagi dini hari ini diberitakan oleh Detik.com bahwa amblesan sedalam 5 meter telah menyebabkab terjadinya ledakan pipa gas Pertamina Porong. Ini menegaskan bahwa pementukan Kaldera Lumpur Sidoarjo semakin nyata secara visual. Ini berarti pula tuntutan pemindahan infrastruktur semakin tegas. Selanjutnya, silahkan ke: http://wahyu-read.blogspot.com Salam WBS __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Hotmudflow, terus saja-Re: [iagi-net-l] Media Center Lusi di Setiabudi Bldg
Rovicky, apabila memelihara hotmudflow.wordpress ngak menjadi beban, sebaiknya tetaplah jalan terus, karena masing-masing memiliki karakter yang berbeda. Salam Wahyu --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Itulah yang saya cari Pak Syaiful. Kalau ada digital file apalagi dalam media centre web, kan akan lebih mudah menyebarkan info. Jadi kalau sudah ada yg lebih kompeten nanti webblogku di http://hotmudflow.wordpress.com bisa aku istirahatkan :) RDP On 11/9/06, mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote: pak sugeng nggak cerita soal buletin yg sudah terbit paling tidak selama 4 nomor. pasti nggak kebagian ya? he..he.. salam, syaiful On 11/9/06, Sugeng Hartono [EMAIL PROTECTED] wrote: Di antara deretan restoran-2 hebat di Setiabudi Bld. Jl HR Rasuna Said, terdapat ruangan/ kantor yang menarik perhatian. Menarik karena di dindingnya banyak ditempel gambar, foto masyarakat, foto satelit, diagram, montage dll. Rupanya ini merupakan kantor Media Center Lusi, Timnas Penanggulangan Semburan Lumpur di Sidoardjo. Salah satu montage menarik yang dipasang adalah karya mas Bambang Istadi, memuat informasi lengkap, mulai dari penampang geologi, well diagram dll. Pengunjung akan mendapat informasi, juga brosur keluaran Timnas. Sampul brosur memuat foto rel kereta api yang melengkung, dan semburan lumpur. Wawancara Pak Basuki Hadimulyono, Ketua Timnas juga dimuat dalam brosur. Pada kolom wacana pakar diisi tulisan Pak Sukendar Asikin. Wawancara lainnya antara lain dengan Pak Asis Djajadiningrat (ITB) dan Pak Agus Guntoro (Trisakti). Juga ada foto-2 kegiatan membuat batu bata dari bahan lumpur, pemukiman sementara para pengungsi, bahkan penyaluran bantuan keuangan. Rekan-2 geosains yang berkantor di daerah Kuningan bisa berkunjung untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat. Semoga dengan kerja sama yang baik antara Timnas dan pihak-2 terkait, semburan lumpur bisa segera diatasi. Wassalam, Sugeng -- Mohammad Syaiful - Explorationist Mobile: 62-812-9372808 Email: [EMAIL PROTECTED] Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) Head Office: Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140 Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - -- http://rovicky.wordpress.com/ Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. http://new.mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Saya keliru?-website Media Center-Re: [iagi-net-l] Media Center Lusi di Setiabudi Bldg
Dear All, Pada website yang saya tuliskan alamatnya itu, tidak menyebutkan adanya alamat Setiabudi Bld. Jl HR Rasuna Said,Apakah saya keliru? Website tersebut dikelola Yayasan Air Putih, beralamat di Nariba Plaza jl. mampang Raya, Mampang Prapatan. Salam, WBS --- wahyu budi [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear All, Bagi yang ingin melhat website Media Center, ini alamatnya: http://www.mediacenter.or.id/ Sampai malam ini masih dapat dikunjungi. Salam, WBS --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Sugeng dan rekan lain Apakah ada websitenya Media Centre ini ? Thx RDP On 11/9/06, Sugeng Hartono [EMAIL PROTECTED] wrote: Di antara deretan restoran-2 hebat di Setiabudi Bld. Jl HR Rasuna Said, terdapat ruangan/ kantor yang menarik perhatian. Menarik karena di dindingnya banyak ditempel gambar, foto masyarakat, foto satelit, diagram, montage dll. Rupanya ini merupakan kantor Media Center Lusi, Timnas Penanggulangan Semburan Lumpur di Sidoardjo. Salah satu montage menarik yang dipasang adalah karya mas Bambang Istadi, memuat informasi lengkap, mulai dari penampang geologi, well diagram dll. Pengunjung akan mendapat informasi, juga brosur keluaran Timnas. Sampul brosur memuat foto rel kereta api yang melengkung, dan semburan lumpur. Wawancara Pak Basuki Hadimulyono, Ketua Timnas juga dimuat dalam brosur. Pada kolom wacana pakar diisi tulisan Pak Sukendar Asikin. Wawancara lainnya antara lain dengan Pak Asis Djajadiningrat (ITB) dan Pak Agus Guntoro (Trisakti). Juga ada foto-2 kegiatan membuat batu bata dari bahan lumpur, pemukiman sementara para pengungsi, bahkan penyaluran bantuan keuangan. Rekan-2 geosains yang berkantor di daerah Kuningan bisa berkunjung untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat. Semoga dengan kerja sama yang baik antara Timnas dan pihak-2 terkait, semburan lumpur bisa segera diatasi. Wassalam, Sugeng -- http://rovicky.wordpress.com/ Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. http://new.mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. http://new.mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Komentar lain ttg seminar IAGI ttg Lusi
Saat pertemuan dengan Presiden di dalam sidang kabinet yang lalu. Upaya untuk menghentikan semburan lumpur yang dilaporkan adalah apa yang dilakukan oleh (berdasarkan pendapat dari) Bapak Rudi Rubiandini. Selanjutnya, ketika Presiden memberikan 7 petunjuk, salah satunya adalah meneruskan upaya menghentikan lumpur yang sedang dilakukan saat ini (maksudnya upaya yang dilakukan Bapak Rudi Rubiandini). BIla demikian, dengan persetujuan untuk melanjutkannya, tentu kita bisa mengatakan bahwa hipotesa dari bapak Rudi Rubiandini bisa diterima dan dipersilahkan untuk mengujinya atau membuktikannya. Selanjutnya, bila alur pikiran di atas dapat diterima maka, konsekuensi dari hasilnya saya kira sebagai berikut: 1. Bila semburan berhasil diatasi, berarti hipotesa Bapak Rudi Rubiandini benar, yaitu semburan terjadi karena underground blow out. 2. Bila semburan tidak berhasil, berarti dua kemungkinan: a. semburan itu fenomena mud volcano atau hidrothermal (fenomena alam), atau b. underground blow out yang telah termodifikasi menjadi bencana alam. Selanjutnya, bila kita menerima itu sebagai fenomena alam, maka kita tidak fair bila membebankan semua biaya kepada Lapindo. Sebaliknya, bila itu underground blow out yang berkembang menjadi fenomena alam, apakah semuanya masih tetap ditanggung Lapindo? Bisakah untuk penyelesaiannya kita mengacu pada kasus Exxon Valdez? Salam, WBS --- oki musakti [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau relief well berhasil menghentikan lumpur, baru kita bisa bilang bahwa penyebabnya adalah underground blow out. Kalau gak berhasil? Bisa ketiga kemungkinan (UBO, geothermal, mud volcano) atau bahkan kemungkinan lainnya toh? Kalau relief well berhasil, orang pasti bilang UBO karena kecerobohan (atau bahkan ada yang bilang kesengajaan) praktek pengeboran Lapindo. Kalau gak berhasil .berarti kemungkinan dianggap sebagai bencana alam makin besar. Dengan segala konsekuensi hukum dan ekonomi nya. Embuh lah Lumpur sudah keruh...eeh makin banyak yang memperkeruh Oki wahyu budi [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagaimana mengetahui salah satunya? Ditentukan hasil relief well. Salam, WBS --- Rovicky Dwi Putrohari wrote: Sebenernya sejauh mana sih dampaknya kalau memang sudah diketahui pasti penyebabnya ? Apakah akan merubah rencana penanggulangannya atau sekedar masalah tanggung jawab ? Kan sudah pasti yg nanggung ya penduduk sekitar sana, dan yg njawab ya kita-kita ini ... bisane ngomong thok hihihihi, paling banter ngeblog . hef e nais whik en rdp On 9/29/06, Ismail Zaini wrote: Kalau diperhatikan sebetulnya perbedaan persepsi dari masing- masing ada pada sebab - akibat yang sampai sekarang belum diperoleh jawaban yang tegas . ISM - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http
Re: [iagi-net-l] Komentar lain ttg seminar IAGI ttg Lusi
Saya waktu itu ikut hadir di arena diskusi. Yang tertangkap oleh saya, ada 3 kemungkinan penyebab semburan LUSI: 1. Mud Volcano: 2. Geothermal: 3. Underground Blowout: Ke-3 kemungkinan itu mempunyai bukti-bukti pendukungnya, dan tidak ada yang mengklaim yang paling benar. Bapak Rudi Rubiandini, dengan keyakinannya bahwa ini adalah Underground Blowout, berpendapat semburan ini masih dapat diatasi dengan relief well. Sementara itu, dikhawatirkan bahwa LUSI mendapat suplai air dari sistem aquifer yang berpangkal di kawasan Gunung Arjuna. Kalau ini yang terjadi, maka ngak ada obatnya. Demikian pula kalau mud volcano. Ngak tahu cara menghentikannya. Tentang tanggungjawab, itu urusan pengadilan. Bagaimana mengetahui salah satunya? Ditentukan hasil relief well. Salam, WBS --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebenernya sejauh mana sih dampaknya kalau memang sudah diketahui pasti penyebabnya ? Apakah akan merubah rencana penanggulangannya atau sekedar masalah tanggung jawab ? Kan sudah pasti yg nanggung ya penduduk sekitar sana, dan yg njawab ya kita-kita ini ... bisane ngomong thok hihihihi, paling banter ngeblog . hef e nais whik en rdp On 9/29/06, Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau diperhatikan sebetulnya perbedaan persepsi dari masing- masing ada pada sebab - akibat yang sampai sekarang belum diperoleh jawaban yang tegas . ISM - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Mud Volcano Sidoarjo: status bahaya
Detik.com tanggal 22 September 2006 memberitakan bahwa Menteri ESDM menyatakan status bahaya lumpur Sidoarjo masih Darurat. Sementara itu Komisi VI DPR-RI menghendaki status dinaikkan menjadi Bahaya. Sampai sekarang, penentuan status bahaya belum jelas siapa yang memiliki otoritas menetapkan status itu, dan bagaimana status itu ditetapkan juga belum jelas. Sebenarnya bagaimana sih bahaya lumpur Sidoarjo itu? Silahkan lihat http://wahyu-read.blogspot.com/. Salam, WBS __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Mud Volcano Sidoarjo: kita hanya bicara
Minggu yang lalu kita mendengar kabar bahwa tanggul lumpur jebol. Malam ini juga terulang kembali tanggul jebol, di Siring. Belum musim hujan saja tanggul jebol, bagaimana bila di musim hujan? Katanya, upaya menyelesaikan masalah lumpur tersebut dengan mementingkan keselamatan warga. Tapi, upaya nyata lebul dilakukan, kecuali hanya berdebat. Saya mencoba merekam suasana selama sepekan yang lalu dari berita media massa, tentang perdebatan yang terjadi tanpa jalan keluar yang nyata. Ada 11 kutipan berita. Selanjutnya, silahkan simak di http://wahyu-read.blogspot.com/. Salam WBS __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Geothermal BPJ
Pak Yatno, Secara sederhana, apakah kita bisa mengharapkan bahwa indikator untuk geothermal low T adalah kandungan karbonat yang tinggi di dalam air panasnya, dan untuk geothermal high T kandungan silikanya yang tinggi? Kemudian, tentu tidak sulit untuk membedakan antara fluida hidrothermal dan fluida jenis lainnya. Selanjutnya, apakah ada yang tahu (atau pernah melakukan), kalau kita menyulut api di atas semburan lumpur itu, terbakar ngak? Salam, WBS --- Y S Yuwono [EMAIL PROTECTED] wrote: Melihat kondisi geologinya, mungkin sekali ada kontribusi air geothermal yang ikut bercampur derngan lumpur Porong ini. Pengalaman saya di Geothermal Field, air panas dapat muncul dengan jarak sampai 20 km dari pusat erupsi gunungapi. Airpanas jenis ini bisa menghasilkan endapat travertin (kalsit) dan indikator yang baik bagi low T geotermal di bawahnya. Sedangkan airpanas yang dekat pusat erupsi biasanya menghasilkan endapan silika sinter (SiO2) dan sebagai indikator yang baik bagi High T (175 C) geotermal di bawahnya. Hanya saja pengendapan travertin maupun silika sinter tidak dapat diharapkan terjadi dalam waktu singkat, bisa puluhan ataupun ratusan tahun baru terakumulasi endapannya. Ada satu tipe energi geotermal yang disebut Geopressurized Type. Melihat datanya (lumpurnya berasaldari pressured zone) , lumpur Porong ini sudah dapat diklasifikasikan sebagai aktifitas geotermal tipe ini (geopressurized type menurut klasifikasi Muffler 1976). Apalagi kalau nantinya terbukti ada tambahan supply fluida hidrotermal dari gunungapi di dekatnya (G. Welirang). Dalam hal ini penanganan akan makin bertambah sulit. Salam, Yatno - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, September 18, 2006 2:35 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Geothermal BPJ Vick : Nggak tau rek. Seperti kubilang tempo hari aku nggak punya data apa-apa tentang Lusi. Dari komposisi kimia air dan lumpur mungkin bisa dilihat signature geothermal. Chloride ya bisa dari geothermal, tidak harus air laut. Di Bandung ada pemboran air ketemu air payau. Dugaanku berasal dari geothermal field. Besok presentasi di seminar international di Bandung. Trims Lambok. On 9/18/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Komentar tentang Lumpur Sidoarjo dan Geothermal. Penggunaan isotop dalam penentuan sumber fluida bisa dilakukan tanpa penyuntikan (tracer test). Deuterium dan O-18 biasa digunakan, dan kami sudah memakainya untuk lapangan geotermal Wayang-Windu, mata air asin Wamena (Papua) dan mata air Sibolangit (Sumut) Trims, Lambok. Pak Lambok, apakah ada indikasi geothermal sbg sumber steam dibawah semburan Lapindo ini ? kalau liat geothermal gradien yg saya miliki utk daerah ini sepertinya suhu di formasi Kujung (karbonate yg ditembus Porong-1) sekitar 260deg F atau sekitar 120 dec C. lah minggu kemarin di permukaan saja 120 C (dr Pak Awang tadi). thx RDP - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.405 / Virus Database: 268.12.6/453 - Release Date: 9/20/2006
[iagi-net-l] Ringkasan - Technical Report dari UN-OCHA
Pada tanggal 20 Juni 2006, Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) mengajukan permintaan bantuan teknis untuk mengidentifikasi dampak lingkungan dari aliran lumpur kepada United Nation Office of Humanitarian Affair (OCHA). Environmental Emergencies Section OCHA dengan bekerjasama dengan Field Coordination Support Section OCHA mengirimkan tim United Nation Disaster Assessment and Coordination (UNDAC) yang beranggotakan 5 orang ahli masalah lingkungan dari tanggal 25 Juni sampai 6 Juli 2006. Menyusul permintaan ke-2 dari KLH pada akhir misi darurat UNDAC pada tanggal 27 Juli 2006, seorang ahli lingkungan kembali dikirimkan ke Indonesia. Pemerintah Swiss mengirimkan ahlinya untuk misi tindak lanjut. Laporan lengkapnya beberapa hari yang lalu telah diberikan oleh http://rovicky.wordpress.com/ Bagi yang tidak punya waktu untuk men-download-nya, ringkasan laporan itu bisa dilihat di http://wahyu-read.blogspot.com/ Semoga bermanfaat. Salam WBS --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Hot Mud Flow East Java, Indonesia Final Technical Report: Environmental Assessment by United Nation http://rovicky.wordpress.com/ Nah, sebelum beradu argumentasi tentang analisa kimia-fisika, berikut ada sebuah laporan Environmental Assessment Hot Mud Flow East Java, Indonesia. Final Technical Report: United Nations Disaster Assessment and Coordination mission in June July 2006 and follow-up mission in July 2006, UNITED NATIONS. Kalau kita menganggap UNDAC (United Nations Disaster Assessment and Coordination) cukup fair dan kredible. Sebaiknya data-data seperti ini yang kita gunakan. Data-data yang ada disini tentunya dapat sebagai acuan bersama. Semoga dengan penyatuan hasil data ini semua mengarah ke kesamaan langkah penanganannya. Silahkan di unduh disini. File dalam pdf 400 Kb Terimakasih Mas Amien, semoga report yg free distributed ini mengurangi kepenasaran pembaca dan masyarakat awam. rdp -- http://rovicky.wordpress.com/ - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Lumpur jadi batubata?
Kalau kemudian ternyata benar mereka sanggup membuat batubata dengan kecepatan yang dapat mengimbangi keluarnya lumpur, lalu: 1. berapa banyak batubata yang akan dihasilkan? 2. siapa yang akan memakai? 3. kalau dipakai untuk daerah yang jauh, biaya angguknya tinggi, harga bata jadi tinggi, (dibagi gratisan batanya?) 4. lalu bagaimana dengan nasib para pembuat batubata yang ada sekarang di berbagai daerah? usaha mereka bisa mati (tentu mereka akan protes berat). Lalu.? Salam, WBS --- Yudi S Purnama [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya sepakat dengan Pak Rovicky: MENGANGGAP LUMPUR SEBAGAI BAHAN SUATU PRODUCT. Dalam beberapa tayangan Metro TV beberapa minggu lalu, sudah ada beberapa pengusaha setempat yang membuat batubata dari lumpur lapindo menurutnya hasilnya lebih bagus dari bahan lempung yang biasanya mereka dapatkan. Dari segi penambangan batubata tersebut, bahkan mereka akan mendapatkan bahan baku yang melimpah, sehingga tidak harus menggali lempung, melainkan cukup dengan 'menimba' lumpur yang ada. Bahkan saya 'dengar-dengar' juga kalau lumpur itu juga baik sebagai bahan baku keramik lainnya. Jika, kecepatan pengolahan lumpur lapindo (didukung dengan serapan pasar) kurang lebih sama dengan volume keluarnya lumpur, nampaknya lumpur lapindo tidak perlu dibuang ke laut. Jadi, menurut saya, salah satu hal yang perlu kita pikirkan mengenai lumpur lapindo adalah bagaimana lumpur tersebut justru bisa menjadi BLESSING IN DISGUISE !... Salam, Yudi - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, September 07, 2006 2:12 PM Subject: [iagi-net-l] Re: Buang Lumpur Lapindo ke Laut! saya stuju lumpur itu bukan polutan, namun akan lebih bagus seandainya lumpur itu dijadikan komoditi, ini first priority. membuang itu jelas ada masalah lain, yang masih belum terlihat saat ini adalah menganggap lumpur sbg bahan galian. ini harus digali dan diciptakan. lebih banyak yg menganggap lumpur sbg bahan tak berguna, alias sampah dan bahkan polutan. adanya Hg memang menakutkan tapi kebenarannya perlu ditliti lebih detil. dalam bentuk atau terikat sbg unsur apa, berapa jumlahnya, bagaimana genesanya, dan apakah benar identifikasi bahwa ini memang sampah. analisa fisis mineralogis lumpur ini sangat penting utk diketahui. pirowene nglakuin analisa mineraloginya ini seeh ? rdp On 9/7/06, Pangestu, Sonny T [EMAIL PROTECTED] wrote: sudah pak bisa lihat di sini http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/092006/06/0901.htm -Original Message- From: koesoema [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 07 September 2006 9:44 To: iagi-net Subject: Re: [iagi-net-l] Buang Lumpur Lapindo ke Laut! Apakah Pikiran Rakyat telah memuat artikel saya ini? RPK On 9/7/2006, Erik_Yogapurana [EMAIL PROTECTED] wrote: - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - -- http://rovicky.wordpress.com/ - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED]
[iagi-net-l] Lumpur Sidoarjo, persoalan volume yang sangat besar
Memang benar, secara substansial, lumpur bukan polutan. Bila tidak mengandung material yang beracun dan berbahaya, lumpur tidak berbahaya. Yang menjadi persoalan adalah, volume lumpur yang sangat besar dan kita juga tidak tahu sampai kapan akan bertambah terus volumenya itu. Bila lumpur dalam jumlah sedikit dibuang ke laut, tentu tidak jadi masalah. Yang jadi masalah adalah bila jumlahnya sngat banyak. Bila volume lumpur yang sangat besar itu dibuang ke laut, maka yang akan terjadi adalah: (1) kekeruhan yang tinggi di kolom air, dan (2) sedimentasi yang sangat tinggi di dasar perairan. Kedua hal inilah yang akan merusak kegiatan perikanan dan ekosistem pesisir. Salam, WBS Selengkapnya ada di http://wahyu-read.blogspot.com/2006/09/bila-lumpur-dibuang-ke-laut-siapa-dan.html --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: saya stuju lumpur itu bukan polutan, namun akan lebih bagus seandainya lumpur itu dijadikan komoditi, ini first priority. membuang itu jelas ada masalah lain, yang masih belum terlihat saat ini adalah menganggap lumpur sbg bahan galian. ini harus digali dan diciptakan. lebih banyak yg menganggap lumpur sbg bahan tak berguna, alias sampah dan bahkan polutan. adanya Hg memang menakutkan tapi kebenarannya perlu ditliti lebih detil. dalam bentuk atau terikat sbg unsur apa, berapa jumlahnya, bagaimana genesanya, dan apakah benar identifikasi bahwa ini memang sampah. analisa fisis mineralogis lumpur ini sangat penting utk diketahui. pirowene nglakuin analisa mineraloginya ini seeh ? rdp On 9/7/06, Pangestu, Sonny T [EMAIL PROTECTED] wrote: sudah pak bisa lihat di sini http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/092006/06/0901.htm -Original Message- From: koesoema [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 07 September 2006 9:44 To: iagi-net Subject: Re: [iagi-net-l] Buang Lumpur Lapindo ke Laut! Apakah Pikiran Rakyat telah memuat artikel saya ini? RPK On 9/7/2006, Erik_Yogapurana [EMAIL PROTECTED] wrote: - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - -- http://rovicky.wordpress.com/ - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers
[iagi-net-l] Mengapa kita tidak duduk bersama?
Sampai hari ini, agaknya pihak-pihak yang saling berbeda pendapat tentang apa yang harus dilakukan terhadap Lumpur Sidoarjo masih terus saling bersilang pendapat. Sementara Pemerintah masih tetap tampak ragu dan belum mengambil keputusan, dan penduduk mulai hilang kepercayaannya terhadap upaya menyelesaikan masalah ini, tampaknya mulai ada upaya menyelesaikan persoalan itu secara irrasional (Detik.com, Selasa, 5 September 2006). Untuk bisa menyelesaikan masalah yang multi-dimensi ini, tidakkah baik bila kita semua duduk bersama, saling mengemukakan pendapat, saling mendengarkan, dan kemudian bersama-sama memikirkan jalan keluar yang terbaik. Kita menimbang persoalan tersebut dari berbagai sudut pandang dan kepentingan. Memikirkan dan mengambil keputusan apa yang seharusnya kita lakukan. Dengan volume lumpur yang demikian besar dan terus menerus bertambah tanpa kepastian kapan akan berhenti, rasanya tidak ada pilihan penyelesaian yang tidak memiliki resiko atau dampak negatif. Oleh karena itu, yang perlu kita pikirkan sekarang adalah mencari alternatif penyelesaian yang paling sedikit resiko dampak negatifnya. Saya rasa semua pihak setuju dengan cara berpikir seperti ini: memilih alternatif dengan resiko negatif minimal diantara berbagai alternatif pilihan berresiko negatif. Saling bersikeras dengan pendapat masing-masing rasanya tidak akan menyelesaan persoalan, dan yang akan timbul adalah silang pendapat yang akan menambah rumit persoalan yang sebenarnya bisa disederhanakan. Saya telah mencoba mengumpulkan berbagai pendapat dan yang muncul berkaitan dengan semburan Lumpur Sidoarjo ini. Semuanya saya beberkan di dalam: http://wahyu-read.blogspot.com/ Salam, WBS --- Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED] wrote: Vick, saya yakin bencana lumpur di Sidoarjo itu gak akan menjadi MULTIDIMENSI kalau yang melakukan kecelakaan kerja pemboran sumur Banjar Panji-1 itu bukan Lapindo. Katakanlah misalnya BP yang ngebor di Banjarpanji, kalau mereka diperlakukan seperti saat ini, saya yakin kedutaan besar Inggris juga akan turun tangan, atau Exxon atau Total... , persoalan menjadi Multidimensi (atau runyamnya) itu kan gak terlepas dari masalah salahseorang pemilik Lapindo yang dibenci banyak orang. kalo urusan penanganan bencana dicampur dengan dendam bisnis, sentimen dll. duh, kasian rakyatnya euy tidur bersama lumpur terus. Modal dasarnya Lapindo itu berapa ya, pengeluaran untuk lumpurnya apa ya masih bisa ngatasi. kalo secara hukum harusnya sudah pailit, lha kenapa Lapindo gak memailitkan diri saja. resiko emang ditahan, tapi akan jelas yang akan kebakaran jenggot. lam-salam, ar-. Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: ** *Salah seorang teman netter menanyakan pendapat saya tentang penanganan lumpur ini.* Perlu kehati-hatian dalam menangani hal ini karena sudah menjadi multi dimensi ketika sebuah proses bencana alam terpicu oleh proses manusia. Awalnya sangat mungkin hanyalah sebuah kecelakaan industri, akhirnya * memicu* proses alam yg berkembang menjadi sebuah bencana. Dan akhirnya bermuara kehal-hal yang berdampak luas ke masalah sosial, ekonomi dan akhirnya politis. Curiga-mencurigai antar penduduk desa sekitar kolam-kolam penampungan ini jelas menunjukkan adanya dampak sosial yg kritis. Ketika sudah berkembang menjadi wacana politis, lagi-lagi diluar kompetensi saya sebagai seorang *natural scientist*. [image: More...] Seperti yg saya uraikan dalam tulisan-tulisan saya di webblog *dongeng geologi* (http://rovicky.wordpress.com ) dimana saya lebih berkonsentrasi dengan apa yg terjadi dan bagaimana bisa terjadi proses keluarnya lumpur dari perut bumi. Awalnya kejadian ini hanyalah sebuah niatan untuk menambah pasokan energi Indonesia. Niatan ini tentunya terpicu oleh niat ekonomis, mencari untung. Proses awal inilah yg mungkin sekali menjadikan kejadian bencana banjir lumpur. Sesuai dengan kompetensi saya, maka saya hanya membatasi proses alami yng terjadi. *Lumpur Lapindo bukan limbah dan juga bukan tailing.* ** Lumpur yang keluar itu merupakan material alami bawah permukaan yg keluar dengan sendirinya (tanpa dipompa, dan tanpa usaha manusia untuk mengeluarkannya). Lumpur yg keluar ini bisa dan mungkin saja keluar akibat terpicu oleh aktifitas pengeboran. Aktifitas pemboran inilah yang diduga sebagai penyebab namun perlu diingat bahwa dugaan ini perlu pembuktian pengadilan, sehingga pembahasannya adalah pembahasan aspek hukum yg diluar kompetensi saya. Menurut penghertian saya limbah merupakan side product dari sebuah proses produksi industri yg tidak dapat dipergunakan atau tidak memilki nilai ekonomi. Perlu diketahui juga bahwa lumpur yg keluar ini bukanlah tailing dari sebuah proses pertambangan. Tidak ada penambangan apapun dari material yg keluar dari lubang keluarnya lumpur ini. Tidak ada material ekonomis yg
[iagi-net-l] Tercemar Industri? RE: [iagi-net-l] Lusi, Sampel yang ada Hg tersebut dari desa Siring
Ya, mengingat ada beberapa pabrik yang sekarang tergenang lumpur, sangat mungkin Hg berasal dari salah satu kegiatan industri yang ada. Yang selama ini terlupakan adalah kemungkinan bahan-bahan pencemar yang tersimpan di pabrik-pabrik yang tergenang lumpur. Kita perlu mencari informasi pabrik apa saja yang sekarang tergenang lumpur itu, dan bahan-bahan apa saja yang tersimpan di sana dan sekarang tergenang lumpur. Ada baiknya bila kita bisa membandingkan komposisi lumpur yang berasal dari dekat pusat erupsi dengan komposisi lumpur dari kawasan pabrik yang tergenang, dan dengan dari daerah pemukiman yang tergenang. Maaf, saya hanya bisa menyarankan. Salam, WBS --- Agus Hendratno [EMAIL PROTECTED] wrote: Informasi dari teman-teman IAGI Jatim, tentang polemik Hg, tersebut bahwa ibu Tity (ITS) mengambil raw material luberan lumpur yang ada di desa Siring. (nah sekitar Siring itu juga banyak Industri, sebelum kebanjiran lumpur). Nah, interpretasi sementara bisa jadi Hg tersebut kontaminan dari limbah-limbah cair di sekitar industri, yang bercampur dengan LUSI. Coba kalau ada yang mau cek sampel LUSI di dekat erupsi LUSI atau minimal 50 m dari pusat semburan LUSI. Adakah Hg?? Silahkan Nuwun Agus Hendratno --- Maryanto (Maryant) [EMAIL PROTECTED] wrote: Cak Andang Bachtiar, yang Exploration Think Thank Indonesia ini, biasanya tahu hingga detil-detil bagaimana kadar merkuri Jatim. Ya tak Cak ? Atawa yang lain ? MYT. -Original Message- From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, September 01, 2006 5:08 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Yang saya uraikan sebetulnya hanyalah lelucon. Intinya apakah benar lumpur itu mengandung kadar Hg begitu tinggi? Kalau benar begitu tinggi, geologist yang jadinya pusing, dari mana asalnya kadar Hg begitu tinggi? Jangan-jangan sample yang diambil itu adalah dari lumpur yng sudah dicemari oleh air sungai sekitar daerah industri, bukan dari lumpur yang masih fresh keluar dari semburan! RPK - Original Message - From: budi santoso [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, September 01, 2006 1:17 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Dari uraian pak RPK, hal ini mestinya bisa di'masukkan' ke dalam skenario penanganan dari bencana ini, karena ternyata (mungkin) sesuatu yang tadinya berpeluang sangat mengancam, hingga perlu dibahas dan dipertentangkan oleh banyak pihak yang saya yakin sebagian besar dari beliau-beliau itu hanya melihat dari sisi 'bahayanya', sisi buruknya dst, tapi dengan pemikiran yang selalu mengedepankan ada hikmah di balik sesuatu yang terjadi maka hal ini malah jadi 'tantangan' yang sepertinya akan segera menjadi 'peluang'. Tentu jika benar-benar ditindak lanjuti dengan hitungan-hitungan teknis, ekonomis dan logis . . jika akhirnya Hg tsb bisa dimanfaatkan dan justru menguntungkan, wah huebatt itu!!. Mungkin PEMDA kabupaten setempat/propinsi bisa memberdayakan Perusda yang ada . . . dan bu Lily/ITS bisa sebagai konsultannya . . . cak Imam Utomo, pripun niki ??, sudah dibantu oleh alam melalui Lapindo untuk mengeluarkannya, sekarang tinggal . . . . TJ --- R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebetulnya kalau walaupun kadar Hg itu 2,565 mg/l boleh jadi ekonomis untuk ditambang karena tidak ada lagi biaya penggalian, transport, penghancuran (crushing), pelarutan dsb, tinggal diendapkan dan disaring saja, bahkan mungkin tidak perlu dipompakan, karena sudah ngalir sendiri. Tinggal menghitung harga Hg sekarang per kg nya berapa dan bahan2 untuk terjadinya pengendapan. Barangkali ada entrepreneur yang ingin memproduksi Hg dengan keuntungan? RPK - Original Message - From: Maryanto (Maryant) [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 31, 2006 4:57 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Lusi Terimakasih Pak Koesoema. Analisa yang tajam. Kami cenderung pilihan kedua, yang kecil. Kita lihat kalimat aslinya, Mas Moko Darjatmoko, menulis : analisa Lily Pudjiastuti (ITS) tentang kandungan merkuri (Hg) yang didapati 2.565 mg/liter Hg (limit 0.002 mg/liter) yang dikutip Koran Tempo. Tulisan itu, cenderung kami artikan berat merkuri (Hg) 2,565 mg/liter dari ambang batas 0,002 mg/liter (koma dalam bhs Indonesia). Bahwa satu liter air beratnya mendekati 1 kg (tergantung tekanan dan temperatur). Maka 1 liter Lusi yg 70 % air, ada sekitar 1 kg juga (bisa 1 sampai 3 kg). Persentasi berat merkuri 2,565 mg/l, menjadi= = 2,565 mg/liter x 1 kg/1.000.000 mg x 1 liter/1 kg x 100 % = 0,0002565 %.
[iagi-net-l] Menimbang perlakuan terhadap Lumpur Sidoarjo
Di tengah-tengah ketidak-pastian kapan semburan Lumpur Sidoarjo akan berhenti, dan kepastian datangnya musim hujan yang semakin mendekat, dan Pemerintah yang belum mengambil keputusan, muncul dua kubu pendapat: (1) yang menginginkan lumpur tetap di darat, dan (2) yang menginginkan lumpur dialirkan ke laut. Bagaimana keuntungan dan kerugian dari kedua varian pendapat itu? Silahkan kunjungi http://wahyu-read.blogspot.com/ Salam, WBS __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Realistis menghadapi lumpur Sidoarjo
Persoalan banjir lumpur panas Sidoarjo dari hari ke hari semakin kritis dengan ancaman bahaya yang makin terus meningkat pula. Sementara semburan lumpur masih terus berlangsung, dan kita tidak tahu kapan akan berakhir, musim hujan makin mendekat. Semburan lumpur panas yang tanpa henti menyebabkan genangan lumpur yang makin tinggi. Tanggul telah dibuat, dan terus ditinggikan mengikuti tingginya permukaan genangan lumpur, tapi kita tahu bahwa tanggul itu adalah tanggul sementara yang tidak memiliki pondasi yang kuat karena hanya dibuat dari tumpukan timbunan tanah, tanpa kaki tertanam dengan kuat. Dengan kondisi yang demikian itu, tidaklah kita heran bila akhir-akhir ini makin sering terdengar kabar bahwa tanggul jebol. Menghadapi persoalan yang makin lama semakin berbahaya itu, apa yang telah dilakukan Pemerintah? Rasanya tidak ada satu pun tindakan nyata Pemerintah untuk mengurangi bahaya lumpur itu selain dari menunggu. Menunggu lumpur itu dihentikan. Sementara itu, volume genangan lumpur dari hari hari terus bertambah, dan makin berbahaya. Sampai saat ini, praktis tidak ada kegiatan pengurangan volume lumpur yang berarti. Apa yang kita tunggu? Uraian lebih lanjut silahkan lihat di http://wahyu-read.blogspot.com/ Salam, WBS --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: dilaporkan semakin deras, berapakah debit saat ini ? rdp === 30/08/2006 12:10 - Nusantara/Headline News Rapat kabinet terbatas yang salah satunya membahas masalah lumpur panas di Sidoarjo. (Metro TV) Metrotvnews.com, Jakarta: Masalah lumpur panas di Sidoarjo menjadi agenda pembahasan dalam rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/8) pagi. Rapat yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB ini dipimpin langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dibahas mengenai kondisi terakhir di Porong dan upaya penanganannya. Rapat terbatas ini diikuti sejumlah menteri antara lain Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, Mentri Negara Lingkungan Hidup Rahmat Witoelar, Menteri Perhubungan Hatta Rajasa dan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah. Dalam rapat ini hadir pula Bupati Sidoarjo Win Hendrarso dan Gubernur Jatim Imam Utomo. Dari Sidoarjo, dilaporkan, jalan tol Gempol-Surabaya, masih ditutup akibat masih tingginya lumpur panas di ruas jalan kilometer 39/300 hingga 39/200. PT Jasa Marga menilai ketinggian lumpur yang mencapai 30 sentimeter bisa membahayakan para pengguna jalan. Penutupan jalan tol Gempol-Surabaya mengakibatkan kemacetan di jalur alternatif, yakni jalur Porong-Gempol. Berdasarkan pemantauan siang ini, antrean kendaraan mencapai sekitar dua kilometer. Volume kendaraan semakin bertambah di jalur ini karena kendaraan dari arah Surabaya, pun dialihkan ke jalur alternatif ini. Sementara semburan lumpur panas dari sumur PT Lapindo Brantas di Porong, semakin deras. Di bagian lain, ratusan warga korban lumpur kembali berunjuk-rasa. Aksi yang digelar di jalan tol ini menuntut agar segera dilakukan perbaikan tanggul. Bahkan, warga sempat mengambil sebuah truk pengangkut sirtu--material padat--untuk segera menutup tanggul yang jebol. Namun, tuntutan ini tak bisa segera dipenuhi karena lokasi tanggul yang jebol sulit dijangkau. Hingga saat ini, warga masih berkerumun di sepanjang tol, tepatnya di kilometer 39/200.(DEN) -- http://rovicky.wordpress.com/ - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma
[iagi-net-l] Membuang lumpur ke Laut: Pilihan terbaik dari yang buruk
Adalah ide yang menarik dari Rovicky, mengalirkan lumpur ke laut dan mengharapkannya menjadi delta (buatan). Hal itu memang mungkin terjadi, karena banyak contoh yang demikian. Selain Ujung Pangkah, delta baru Ciujung-Cidurian di Serang, Banten juga demikian halnya. Mungkin persoalannya adalah bahwa kedua delta buatan itu dibuat dengan tidak sengaja atau tidak disadari, sementara pembuangan lumpur panas itu dilakukan dengan sadar sehingga kerugian yang timbul dapat dicari penanggung-jawabnya. Untuk kasus delta Ciujung-Cidurian, motif pembuatan kanal yang berujung pada munculnya delta baru dan matinya delta lama (Tanjung Pontang), adalah upaya mengatasi banjir. Karena arah perubahan itu tidak disadari, maka semuanya terasa alamiah sehingga segala kerugian yang terjadi dapat diterima. Sangat berbeda dengan masalah rencana pembuangan lumpur sekarang. Semua kerugian yang akan dirasakan sangat disadari dan dapat dihitung berapa rupiahnya. Diketahui penyebabnya, sehingga diketahui kemana meminta ganti rugi. Persoalan lain adalah masalah waktu. Waktu pembentukan delta buatan itu. Selama pembentukan delta buatan itu, praktis pencaharian masyarakat sekitarnya akan terganggu. Berapa banyak yang akan terganggu dan berapa lama, serta berapa kompensasi yang harus dibayarkan, adalah hal yang perlu dipikirkan. Bila lumpur jadi dibuang ke laut, memang persoalan di darat dapat dibatasi sampai batas yang sekarang (lumpur bisa dikurung dalam batas tanggul sekarang). tetapi persoalan itu meluas ke laut dan pesisir. Bayangan secara kasar, kerugian ekonomii bila lumpur dibuang ke laut lebih kecil daripada mempertahankannnya di darat. Sementara itu, di laut kita juga mendapat bantuan dari alam untuk menyelesaikan masalah ini. Salam WBS __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Siapa yang harus Ganti ?????
Bisa ngak ya, kalau kasus LUSI ini disebandingkan dengan bencana lainnya, seperti kebakaran hutan, banjir bandang, atau kekeringan. Pada Kebakaran Hutan, pemerintah (pusat atau daerah)langsung turun tangan mengatasinya tanpa berusaha menimpakan biaya kerugian pada siapa pun. Diketahui titik-titik apinya, tetapi pengelola areal tempat titik-titik api itu tidak serta merta menjadi penanggungjawab kebakaran hutan. (?). Pada Banjir Bandang, diketahui bahwa banjir bandang itu berkaitan dengan penggunduan hutan. Entah siapa yang melakukan, tetapi areal yang gundul dan titik awal banjir tentu jelas lokasi atau arealnya. Tetapi, mengapa tidak serta merta pengelola areal hutan yang gundul itu atau areal titik awal banjir bandang yang dinyatakan sebagai penanggung-jawab kerugian. (?). Pada Kekeringan, diketahi bahwa hal itu terjadi karena kawasan hutan atau DAS (daerah aliran sungai) yang rusak tataairnya. Daerah itu dengan mudah diketahui, dan pengelolanya pun diketahui pula. Tetapi mengapa kepada mereka tidak serta merta dimintakan pertanggung-jawabannya. (?). Bisa ngak ya ketiga contoh itu disebandingkan dengan kasus semburan lumpus sidoarjo? Kalau bisa, mengapa pada tiga kasus contoh itu tidak terdengar ada yang tertuduh yang harus bertanggung-jawab. Kalau tidak bisa, ada yang bisa membantu memberikan penjelasannya? Salam, WBS --- [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan rekan Re - Lusi , Sub - Re : Siapa yang harus melakukan ganti rugi ? Berita mas media , pernyataan RI-1 , opini publik , seluruhnya mengatakan : TERJADINYA BENCANA LUMPUR SIDOARJO ADALAH AKIBAT PEMBORAN BANJIR PANJI - 1, SEHINGGA LAPINDO BRANTAS BERTANGGUNG JAWAB 100 PERSEN Kan kira kira begitu ! Apakah betul pemboran dan/atau kesalahan operasional yang terjadi dalam pemboran Banjar Panji - 1 adalah 100 % penyebab terjadinya tragedi LUSI ? Apakah data bawah permukaan yang sudah ada , maupun yang terhimpun selama ini sudah memBUKTIKAN bahwa memang pemboran/ dan atau kesalahan operasional dalam pemboran Banjar Panji- 1 sebagai satu satunya penyebab ? Dari awal saya posting perihal ini , saya sudah meng-indikasikan bahwa kejadian ini akan mempunyai implikasi hukum yang sangat rumit (posting saya dua hari setelah adanya aliran lumpur). Kalau ini menjadi kasus hukum , maka berlaku asas praduga tak ber - salah . Artinya bahwa Lapindo Brantas belum berkewajiban untuk melakukan ganti rugi kepada siapa - pun selama putusan pengadilan belum mempunyai kekuatan hukum yang tetap . Padahal (!) yang dirugikan merupakan masyarakat yang berjumlah cukup banyak ? Menurut saya , bagaimanapun ganti rugi / kerugian masyarakat harus segera diganti , agar mereka bisa kembali hidup normal. Jadi bagaimana ? Si- Abah tidak mencoba memmenangkan Lapindo , akan tetapi sebagai salah satu asosiasi ahli kebumian , mestinya kita bisa memberikan penjelasan dari sisi ilmu kebumian sebagai SALAH SATU pertimbangan bagi suatu keputusan hukum kelak . Siapkah kita ??? Si - Abah __ - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta
[iagi-net-l] Bila Lumpur di buang ke sungai / laut - was Re: [iagi-net-l] BERIKUT ARTIKEL TENTANG KERUGIAN AKIBAT LUMPUR PANAS:
Ide untuk membuang lumpur porong ke laut mulai memuncak. Ada pihak yang setuju dan ada pihak yang tidak setuju. Secara geologis, pembuangan lumpur tersebut ke sungai atau laut tidak menjadi masalah, karena itu hanya sedimen biasa. Tetapi kita perlu melihat hal lain, yaitu penduduk atau masyarakat yang hajat hidupnya berkaitan dengan sumberdaya hayati di pantai dan perairan pesisir atau laut. Secara sederhana, bila lumpur itu dibuang ke laut yang terjadi adalah munculnya kekeruhan yang sangat tinggi di perairan pantai atau pasisir. Hal ini dapat dipandang sebagai pencemaran oleh muatan sedimen. Dampak negatif dari hal itu secara ekonomi bagi nelayan atau petani tambak adalah: 1. Tambak tidak dapat dioperasikan, karena tambak membutuhkan air laut yang baik. Kita perlu menghitung berapa luas tambak yang akan terpengaruh dan nilainya. 2. Kekeruhan perairan yang tinggi menyebabkan tempat hidup ikan rusak dan ikan-ikan akan lari menjauh. Dari sisi nelayan, hal ini berarti kerusakan daerah penangkapan ikan mereka. Akibatnya, para nelayan harus mencari ikan ke daerah yang lebih jauh lagi (yang berarti tambahan biaya operasional). Kita perlu menghitung dimana dan berapa luas daerah penangkapan ikan yang akan terpengaruh. Hal yang penting dilakukan sebelum membuang lumpur itu ke laut atau sungai adalah mempelajari hal berikut: 1. Pola arus dan gelombang, yang akan menentukan arah penyebaran dari lumpur tersebut setelah masuk ke laut. Dari sini bisa diperoleh gambaran daerah-daerah yang akan terkena dampak. 2. Mempelajari residence time dari lumpur tersebut bila masuk ke perairan. Hal ini penting untuk memperhitungkan berapa lama lumpur tersebut akan menghilang dari kolom air, dan untuk memperkirakan lamanya penderitaan para nelayan yang harus ditanggung atau diberi kompensasi. 3. Dari sisi ekologi, perlu dipelajari berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk recovery kerusakan ekosistem yang terjadi. Selanjutnya, hal terpenting dari semua itu adalah: membicarakan semua itu dengan masyarakat nelayan di daerah yang mungkin akan terkena dampak. Tentang apa yang akan dilakukan, bagaimana dampaknya, dan bagaimana kompensasi yang diberikan selama kondisi lingkungan belum pulih. Ini berarti harus ada yang mau menanggung dan memberi kompensasi terganggunya pencaharian para nelayan, sampai semuanya normal kembali. Analisa neraca untuk rugi antara membuang lumpur ke laut dan tidak membuangnya ke laut perlu dilakukan secara transparan. Sehingga tidak ada pihak yang merasa teraniaya. Salam, WBS --- Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] wrote: kenapa tidak dibuang di sungai saja ya..? toh ini sedimen biasa, bukan tailing. LSM lingkungan saja yang paling keras menentang. Daripada tumpah kemana-mana , apa tidak membuat kerusakan lebih luas. Berikutnya lapangan ini bisa diekplorasi lagi. Kalau sampai bangkrut, terus dibeli asing dengan harga murah. Inikah yang diinginkan LSM 2 itu? salam, *** Amir Al Amin Operation/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Re: [iagi-net-l] Bila Lumpur di buang ke sungai / laut - was Re: [iagi-net-l] BERIKUT ARTIKEL TENTANG KERUGIAN AKIBAT LUMPUR PANAS:
Ya. Tulisan saya sebelumnya dibuat dengan asumsi lumpur dibuang ke perairan Selat Madura. Di perairan selat itu, berdasarkan pada kedalamannya, tidak akan dijumpai termoklin. 1. lumpur bisa dipompakan ke laut dalam, sampai di bawah zona termoklin. Tetapi itu berarti harus membangun pipa ke Samudera Hindia di selatan yang panjangnya mungkin mencapai 75 km. 2. bisa juga diangkut dengan tongkang lalu di lepas ke laut lepas. Untuk ini juga hanya mungkin di lakukan di Samudera Hindia. Ini juga berarti harus menarik sekian ribu tongkang. 3. pengeringan juga bisa, tetapi volumenya yang sangat besar juga perlu diperhitungkan. Dengan berbagai alternatif itu, selain masalah biaya yang harus dikeluarkan, hal yang juga perlu diingat adalah masalah waktu, yaitu bahwa: 1. kita belum tahu kapan semburan lumpur itu akan berhenti. Sehingga kita juga belum tahu berapa banyak lumpur yang akan kita buang dan berapa lama. 2. kita berpacu dengan kemungkinan datangnya hal hang lebih buruk bila musim hujan tiba. Rasanya perlu juga dipikirkan bila ternyata semburan lumpur itu permanen. Salam, WBS --- Wayan Ismara Heru Young [EMAIL PROTECTED] wrote: atau mungkin bisa di pompa ke laut dalam (seperti tailing tambang newmont nusa tenggara gitu)... tinggal hitung-2an saja, mana yang paling murah, paling kecil dampaknya, dan bisa dilakukan dengan mudah dan cepat (yang paling feasible)... Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Budi, misalnya lumpur yang seabreg itu (yang water content-nya diatas 70%) itu dikeringkan, lantas sisa solid yang ada unload di laut yang lebih lepas jauh dari kawasan budidaya (tambak dsb) .apa tidak memungkinkan? (anggap saja kayak bawa batubara dari Kaltim, tapi dilepas dilautan lepas, jauh dari batas thermoklin) . itu juga kalau mau dibuang, atau barangkali malah bisa dijual ke Singapore jadi gak perlu ngeruk dari pasir Riau atau dimanfaatkan lebih serius lagi sebagai sumberdaya baru, misalnya jadi bahan batubata. kayak2nya dengan de-watering (pengeringan) - masak teknologi dan modal kuat gak mampu menangani sih- dan dilakukan simultan oleh beberapa tim permukaan, misalnya : 1. Tim-1 : menangani lumpur yang saat ini existing keluar, asumsi 50.000 M3 per hari. 2. Tim-2 : Menangani lumpur yang sudah terlanjur nyebar berjuta meter kubik itu, dikeringkan juga. Asalkan kita gak buru-buru bilang susah, rasanya kok seberapa truk, berapa tongkang, berapa banyak kompor untuk nguapin air dari lumpur, dsb... pasti bisa dihitung dan jangan-jangan jauh lebih murah dari pembiayaan selama ini. Syaratnya satu : Asal mau, dan yang mau ya kudu kompak dari berbagai macam pihak, baik pemerintah, baik lapindo, baik masyarakat. atau pilihannya adalah tiap hari kita saksikan kesedihan masyarakat sekitar yang semakin perih. Setelah beres urusan permukaan, putuskan penanganan dengan mengkaitkan fakta bawah permukaannya. salam, ar- wahyu budi wrote: Ide untuk membuang lumpur porong ke laut mulai memuncak. Ada pihak yang setuju dan ada pihak yang tidak setuju. Secara geologis, pembuangan lumpur tersebut ke sungai atau laut tidak menjadi masalah, karena itu hanya sedimen biasa. Tetapi kita perlu melihat hal lain, yaitu penduduk atau masyarakat yang hajat hidupnya berkaitan dengan sumberdaya hayati di pantai dan perairan pesisir atau laut. Secara sederhana, bila lumpur itu dibuang ke laut yang terjadi adalah munculnya kekeruhan yang sangat tinggi di perairan pantai atau pasisir. Hal ini dapat dipandang sebagai pencemaran oleh muatan sedimen. Dampak negatif dari hal itu secara ekonomi bagi nelayan atau petani tambak adalah: 1. Tambak tidak dapat dioperasikan, karena tambak membutuhkan air laut yang baik. Kita perlu menghitung berapa luas tambak yang akan terpengaruh dan nilainya. 2. Kekeruhan perairan yang tinggi menyebabkan tempat hidup ikan rusak dan ikan-ikan akan lari menjauh. Dari sisi nelayan, hal ini berarti kerusakan daerah penangkapan ikan mereka. Akibatnya, para nelayan harus mencari ikan ke daerah yang lebih jauh lagi (yang berarti tambahan biaya operasional). Kita perlu menghitung dimana dan berapa luas daerah penangkapan ikan yang akan terpengaruh. Hal yang penting dilakukan sebelum membuang lumpur itu ke laut atau sungai adalah mempelajari hal berikut: 1. Pola arus dan gelombang, yang akan menentukan arah penyebaran dari lumpur tersebut setelah masuk ke laut. Dari sini bisa diperoleh gambaran daerah-daerah yang akan terkena dampak. 2. Mempelajari residence time dari lumpur tersebut bila masuk ke perairan. Hal ini penting untuk memperhitungkan berapa lama lumpur tersebut akan menghilang dari kolom air, dan untuk memperkirakan lamanya penderitaan para nelayan yang harus ditanggung atau diberi kompensasi. 3. Dari sisi ekologi, perlu dipelajari berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk recovery kerusakan ekosistem yang
Re: [iagi-net-l] Bila Lumpur di buang ke sungai / laut - was Re: [iagi-net-l] BERIKUT ARTIKEL TENTANG KERUGIAN AKIBAT LUMPUR PANAS:
Saya membayangkan ban mobil yang dipompa dengan keras. Sampai tekanan tertentu pembesaran volume terjadi, tetapi bila terus dipompa, tekanan masih dapat naik sedang volume ban tetap. Demikian pula pada kasus semburan lumpur itu. Bila kondisinya sebanding maka keluarnya lumpur itu sebanding pula dengan keluarnya angin dari dalam ban mobil yang dipompa dengan keras. Jadi perubahan volume ruang yang terjadi karena keluarnya lumpur itu relatif kecil, dan interaksi dinding-dinding ruang yang ada dapat mencegah terjadinya collapse. Apalagi letak sumber lumpur yang cukup dalam (berapa dalam ?). Meskipun demikian, tidak ada salahnya bila sejak dini sudah dipelajari dan dilakukan pemantauan terhadap kemungkinan terjadinya collapse. Salam, WBS --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau lumpur ini dibuang, lantas material apakah yg nantinya menggantikan volume yg dibuang ini ? Secara natural tentunya ada supply - demand, kalau dibawah terambil harus ada yg menggantikan, lah kalau dibuang ke laut trus apakah membiarkan terbentuk cekungan karena nantinya terbentuk crater (collapse) ? rdp On 8/15/06, wahyu budi [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya. Tulisan saya sebelumnya dibuat dengan asumsi lumpur dibuang ke perairan Selat Madura. Di perairan selat itu, berdasarkan pada kedalamannya, tidak akan dijumpai termoklin. 1. lumpur bisa dipompakan ke laut dalam, sampai di bawah zona termoklin. Tetapi itu berarti harus membangun pipa ke Samudera Hindia di selatan yang panjangnya mungkin mencapai 75 km. 2. bisa juga diangkut dengan tongkang lalu di lepas ke laut lepas. Untuk ini juga hanya mungkin di lakukan di Samudera Hindia. Ini juga berarti harus menarik sekian ribu tongkang. 3. pengeringan juga bisa, tetapi volumenya yang sangat besar juga perlu diperhitungkan. Dengan berbagai alternatif itu, selain masalah biaya yang harus dikeluarkan, hal yang juga perlu diingat adalah masalah waktu, yaitu bahwa: 1. kita belum tahu kapan semburan lumpur itu akan berhenti. Sehingga kita juga belum tahu berapa banyak lumpur yang akan kita buang dan berapa lama. 2. kita berpacu dengan kemungkinan datangnya hal hang lebih buruk bila musim hujan tiba. Rasanya perlu juga dipikirkan bila ternyata semburan lumpur itu permanen. Salam, WBS --- Wayan Ismara Heru Young [EMAIL PROTECTED] wrote: atau mungkin bisa di pompa ke laut dalam (seperti tailing tambang newmont nusa tenggara gitu)... tinggal hitung-2an saja, mana yang paling murah, paling kecil dampaknya, dan bisa dilakukan dengan mudah dan cepat (yang paling feasible)... Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Budi, misalnya lumpur yang seabreg itu (yang water content-nya diatas 70%) itu dikeringkan, lantas sisa solid yang ada unload di laut yang lebih lepas jauh dari kawasan budidaya (tambak dsb) .apa tidak memungkinkan? (anggap saja kayak bawa batubara dari Kaltim, tapi dilepas dilautan lepas, jauh dari batas thermoklin) . itu juga kalau mau dibuang, atau barangkali malah bisa dijual ke Singapore jadi gak perlu ngeruk dari pasir Riau atau dimanfaatkan lebih serius lagi sebagai sumberdaya baru, misalnya jadi bahan batubata. kayak2nya dengan de-watering (pengeringan) - masak teknologi dan modal kuat gak mampu menangani sih- dan dilakukan simultan oleh beberapa tim permukaan, misalnya : 1. Tim-1 : menangani lumpur yang saat ini existing keluar, asumsi 50.000 M3 per hari. 2. Tim-2 : Menangani lumpur yang sudah terlanjur nyebar berjuta meter kubik itu, dikeringkan juga. Asalkan kita gak buru-buru bilang susah, rasanya kok seberapa truk, berapa tongkang, berapa banyak kompor untuk nguapin air dari lumpur, dsb... pasti bisa dihitung dan jangan-jangan jauh lebih murah dari pembiayaan selama ini. Syaratnya satu : Asal mau, dan yang mau ya kudu kompak dari berbagai macam pihak, baik pemerintah, baik lapindo, baik masyarakat. atau pilihannya adalah tiap hari kita saksikan kesedihan masyarakat sekitar yang semakin perih. Setelah beres urusan permukaan, putuskan penanganan dengan mengkaitkan fakta bawah permukaannya. salam, ar- wahyu budi wrote: Ide untuk membuang lumpur porong ke laut mulai memuncak. Ada pihak yang setuju dan ada pihak yang tidak setuju. Secara geologis, pembuangan lumpur tersebut ke sungai atau laut tidak menjadi masalah, karena itu hanya sedimen biasa. Tetapi kita perlu melihat hal lain, yaitu penduduk atau masyarakat yang hajat hidupnya berkaitan dengan sumberdaya hayati di pantai dan perairan pesisir atau laut. Secara sederhana, bila lumpur itu dibuang ke laut yang terjadi adalah munculnya kekeruhan yang sangat tinggi di perairan pantai atau pasisir. Hal ini dapat dipandang sebagai
Re: [iagi-net-l] Kita masih diberi waktu menyelamatkan diri dari Tsunami !
Tadi malam sudah saya baca di news stick transtv bahwa BMG akan bekerja sama dengan para operator tlp seluler untuk penyebaran berita gempa via sms. Ini suatu kemajuan. salam, wbs --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Menit-menit mendebarkan saat tsunami tanggal 17 July 2006 di Pangandaran http://rovicky.wordpress.com/2006/07/21/menit-menit-mendebarkan-saat-tsunami-tanggal-17-july-2006-di-pangandaran/ - Berikut foto-foto kiriman kawan saya Mas Sonny yang mendapat slide dari Arianes dan Daniel yg kebetulan berada di Pangandaran waktu terjadi tsunami itu. Mereka sedang memeriksa tambak di Pangandaran. Saya minta ijin Arianes dan Daniel untuk memposting di Blog ini, sebagai ajang berbagi info utk kita semua, belajar. Trimakasih dan bersyukur anda berdua selamat. Kronologi kejadian Jam 08.45 - 15.30 : More...Kami berangkat dari Ancol menuju Pangandaran . Dengan tujuan untuk melakukan sampling di dempond tambak udang daerah Babakan Pangandaran. Jam 15.30 Kami langsung ke tambak, terlihat 3 kolam yang kering setelah panen. Udara cerah Jam 15.30 Kami langsung ke tambak, terlihat 3 kolam yang kering setelah panen. Udara cerah 15 45 16.00 slide6.JPG slide7.JPG slide8.JPG slide9.JPGslide10.JPG slide11.JPG slide12.JPG slide13.JPG slide14.JPG slide15.JPG slide16.JPG slide17.JPG slide18.JPG slide19.JPG slide20.JPG slide21.JPG Ada bahan pelajaran dan data penting buatku buat kita, yang harus dipelajari saat ini. Ternyata tsunami datang sekitar 45 menit - satu jam setelah gempa utama (main shock). Hal ini sebenernya mirip dengan gempa-tsunami di Aceh. Dan . bingo sesuai dengan catatan di blogku sendiri serta yang aku buat di Web IAGI disini. Ini pertanda bagus utk early warning. Ada kemungkinan ada generation time yang bisa saja tidak instan oleh main shock, atau ada kemungkinan lain bahwa traveling speed / kecepatan rambat dari gelombang ini kurang dari 800Km sejam seperti model2 sebelumnya. Ada dua hal yg sangat penting : 1. Kalau memang bener, berarti kita masih punya cukup waktu untuk dimanfaatkan dalam emmberikan warning ke masyarakat. 2. Walaupun dekat dengan pantai Arienes dan Daniel tidak merasakan adanya getaran, hanya sms kawannya yg justru sebenarnya merupakan early warning buatnya. Trimaksih Arienes dan Daniel. Informasi anda ini bermanfaat untuk studi tsunamic warning. - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Salah kutip? Re: [iagi-net-l] Jawa Barat Selatan Aman dari Tsunami
Itu hanya berita di surat kabar. Setelah saya cermati, saya tidak mengerti bagaimana mereka sampai pada kesimpulan bahwa gelombang sampai ke pantai hanya satu meter tingginya. Apakah para ahli itu salah melakukan analisa, atau media yang salah mengutip dan terlalu bombastis. Perhatikan kutipan ini: Karena dengan kondisi laut dalam serta pantai terjal, sehingga energi gelombang yang diakibatkan dari tabrakan lempengan Benua Australia dan Asia, tidak akan sampai ke daerah kawasan pantai ini, jelasnya. Salam, WBS -- kutipan--- --- [EMAIL PROTECTED] wrote: Itu bukan ramalan, tapi hasil penelitian. Tolong baca deh semua http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0305/04/04p03.htm Tsunami tak Akan Terjadi di Jabar Selatan Tim Ahli Pastikan Pangandaran Aman Dari kajian kajian ilmiah dan lainnya, akhirnya menyimpulkan bahwa tidak ada masalah dengan pantai di daerah ini. Dari hasil kajian atau penelitian yang kita lakukan, akhirnya kami simpulkan bahwa pantai ini, termasuk Pangandaran aman dari tsunami. Karena dengan kondisi laut dalam serta pantai terjal, sehingga energi gelombang yang diakibatkan dari tabrakan lempengan Benua Australia dan Asia, tidak akan sampai ke daerah kawasan pantai ini, jelasnya. Pihaknya juga melakukan simulasi dari kemungkinan skenario terburuk ada bencana gempa tektonik di laut. Hasilnya bahwa kalaupun ada gelombang besar, kemungkinannya hingga ke pantai dengan ketinggian gelombangnya satu meter. Itu kondisi paling buruk, sehingga pantai Jabar Selatan itu relatif aman, dan tenang. Wisatawan tidak perlu takut lagi untuk datang ke Pangandaran, tegasnya. Penelitian ini bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah, karena pakar yang tergabung juga benar-benar ahli dan punya dasar keilmuan yang kuat dalam bidangnya. ---akhir kutipan __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Menyedihkan - Fwd: [ISOI_net] Beberapa berita evaluasi kejadian tsunami di Pangandaran
Berikut ini kutipan dari email tetangga. Apa yang salah dengan kita?, sehinga kita sedemikian tidak berdaya dan lambat. Sangat menyedihkan. Salam WBS --- Eny Buchary [EMAIL PROTECTED] wrote: To: Eny Anggraini Buchary [EMAIL PROTECTED] From: Eny Buchary [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 19 Jul 2006 13:19:58 -0700 Subject: [ISOI_net] Beberapa berita evaluasi kejadian tsunami di Pangandaran Dear all, Berikut ada News Digest yang saya pikir bermanfaat untuk dishare sebagai informasi dan renungan kita bersama⦠bahwa negara kita masih amat sangat tidak siap untuk menghadapi tsunami; kalah dengan Thailand dan Malaysia yang kayaknya sudah lebih siap sistemnya (sejak kejadian tsunami 2004 menimpa mereka), lengkap dengan menara sirene-nya di daerah pesisir yang siap mengumumkan peringatan evakuasi dalam berbagai bahasa! Salam, Eny Vancouver, Canada - SAMUDRA News Alert: Today's Headlines 19 Jul 2006-5:00 PM IST * Indonesia http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2006/07/18/AR2006071800499.html didn't relay tsunami warnings A government minister said Tuesday that Indonesia received warnings from two regional agencies that the powerful undersea earthquake had the potential to trigger a tsunami, but it did not try to pass them on to threatened communities. Science and Technology Minister Kusmayanto Kadiman said Indonesia received the bulletins from the Pacific Tsunami Warning Center and Japan's Meteorological Agency after the quake, but we did not announce them. The warnings were sent about 45 minutes before the tsunami struck. Even if the government had an attempt to contact the local authorities by phone, radio or e-mail, it's unclear how those warnings would have been passed along to residents or tourists on the beach with no system of sirens or alarms in place. Coastal residents reported that they did not feel the earthquake. Source: Associated http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2006/07/18/AR2006071800499.html Press * Tsunami http://www.ft.com/cms/s/bdb2efae-1699-11db-8b7b-779e2340.html warning system questioned By Shawn Donnan Questions were being asked on Tuesday night about the effectiveness of a warning system set up in the wake of the 2004 Indian Ocean tsunami after Indonesian officials said an e-mailed warning about Monday's offshore earthquake was received 14 minutes after towering waves hit southern Java. The death toll from the latest tsunami -- the result of a 7.7-magnitude earthquake in the Indian Ocean -- rose to around 400 on Wednesday as rescuers continued to scour the rubble in coastal communities. But as the toll rose, observers were beginning to question the efficacy of the much-touted Indian Ocean tsunami warning network. For a local tsunami, there is no way to warn people in advance, said Budi Waluyo, the deputy head of earthquake information at Indonesia's Bureau of Meteorology and Geophysics. The tsunami was moving very fast. It emerged on Tuesday that the Pacific Tsunami Warning Centre in Hawaii issued an e-mail bulletin on Monday warning of the possibility of a local tsunami that could affect coasts no more than 100 kilometres from the earthquake epicentre. However, the e-mail landed at Indonesia's Meteorological and Geophysical Agency 20 minutes after the earthquake, which happened at 3.19pm local time. According to Mr Waluyo, the first of a series of waves -- moving at 900 km an hour -- hit the southern coast of Java at 3.25pm, 14 minutes before the e-mail landed. Tony Elliott, head of the inter-governmental co-ordination group overseeing the deployment of the Indian Ocean tsunami warning system, led by the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation, said the 20 minutes it took to issue the warning was a very good result. Officials in India concurred with the warning, causing authorities to monitor the sea around the Andaman and Nicobar islands for five to six hours -- the time it would have taken a tsunami to cross the Indian Ocean -- before declaring the all-clear. Mr Elliott said the goal was to cut the time it took to issue a tsunami warning to five minutes or less. But in places such as Indonesia, which sits on several seismic fault-lines, even that may do little to save lives. Indonesia had a deadly relationship with tsunamis long before the December 2004 disaster, which left more than 160,000 dead in the Sumatran province of Aceh. In 1883 more than 36,000 died after the eruption of Krakatoa. Tsunamis also hit the eastern island of Flores in 1992 and eastern Java in 1994, causing hundreds of fatalities each time. Even if the warning had arrived before the waves, Indonesian officials said on Tuesday, the country still did not have a system to pass on warnings to the public. A team of experts led by Unesco warned last September that the
[iagi-net-l] IAGI terbatas (: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI 2006 : Apakah perlu ditunda/dibatalkan ?)
IAGI tidak mungkin dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan semua anggotanya. Banyak hal yang menyebabkannya. Secara alamiah, anggota-anggota yang aktif terlibat dalam berbagai kegiatan IAGI akan terseleksi dengan sendirinya. Banyak hal yang menyebabkannya, antara lain waktu / kesempatan, biaya, tenaga dan komunikasi. Kita dapat melihat hal ini dalam beberapa hal berikut: 1. Interaksi via iagi-net / website iagi. Dalam interaksi internet ini, dengan sendirinya terpilah antara anggota yang memiliki kemudahan akses dan yang tidak memilikinya. 2. PIT-IAGI. a). Acara ini dilaksanakan berpindah-pindah. Tidak samanya kekuatan keuangan anggota membuat tidak semua anggota dapat ikut serta pada setiap PIT yang diadakan. (mungkin memiliki makalah maupun kesempatan / waktu). b). Untuk acara seminar. Tidak semua anggota memiliki kesempatan menulis makalah. (dengan berbagai sebab) c). Sebagai tempat pertemuan interaksi anggota. Tidak semua memandangnya penting. Atau ingin hadir tapi tidak ada biaya. 3. Keterlibatan dalam kegiatan IAGI. Tidak semua anggota memiliki kesempatan / waktu. Keterbatasan biaya. Hambatan komunikasi (anggota tidak tahu rencana kegiatan iagi dan iagi tidak tahu kondisi anggotanya, kecuali yang dekat dengan pengurus). 4. Warta IAGI. Apakah dapat selalu terbit? Apakah isinya mencerminkan kegiatan IAGI? Apakah selalu dikirimkan kepada semua anggota? Apakah semua anggota bayar iuran anggota? IAGI memiliki anggota mendekati 3000 orang (?) tetapi yang membayar iuran kurang dari 300 orang (?)(per Agustus 2004). Dari iuran ini, bila warta IAGI hanya diberikan kepada yang membayar iuran, praktis hanya 300 orang itu yang selalu berkomunkasi dengan IAGI. Dengan keterbatasan itu, rasanya tak mungkin IAGI dapat memenuhi keinginan / kebutuhan semua anggotanya dengan baik. Untuk memperbaiki komunikasi, kemungkinan yang nampak mudah adalah melalui warta IAGI, tetapi ini pun terbentur pada masalah Iuran Anggota (alamat anggota). Yang tidak membayar iuran, dianggap tidak memandang penting berkomunikasi dengan iagi, jadi kepadanya tidak dikirimkan warta iagi. Lalu ???!!! 1. Kalau ada kesempatan ke warnet, sekali-kali, buka email, lihat diskusi iagi-net atau website iagi. 2. Kalau pas PIT-IAGI diadakan di dekat rumah, datanglah kalau pas ada rezeki untuk bayar regristrasi (yang sekarang semakin tinggi,?) 3. Kalau ingin terus berkomunikasi dengan biaya sedikit, cukup bayar iuran iagi saja (yang masih murah)(saya sendiri masih nunggak iuran 2 tahun..., maaf) Salam WBS --- sanggam hutabarat [EMAIL PROTECTED] wrote: wah Cak Ar koq past tense melulu..gimana Panitia? eh perlu juga nich denger suara Pak Ketum salam geologi shb == Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED] wrote: Broers, IAGI adalah milik rakyat Indonesia, IAGI bukanlah milik segelintir golongan orang2 sukses, seperti yang tersinyalir. dipotong lam-salam, ar- (Divisi Sumberdaya Manusia PP-IAGI 2005-2008.. heri ferius wrote: Saya mungkin masih anggota IAGI, itupun karena didaftarkan oleh, dan sampai saat ini belum pernah ikut iuran, sudah ngak terima kartu anggota baru lagi sejak th2000 an, mungkin IAGI ngak bikin baru atau salah alamat ?, ngak tahulah kalau dibayarin terus, tapi rasanya tidak mungkin lah.. Maaf, karena awan dengan kegiatan IAGI, tapi yang ketangkap dari info2 dan email di IAGI, sepertinya sama saja dengan assosiasi2 lainnya, hanya milik atau dinikmati oleh segelintir orang2 sukses, berduit, perusahaan, pejabat dll, dsb. Selain dari itu, yang lain mungkin hanya sekedar liwet. Sudah saat nya IAGI mikir dan kalau dapat saling membantu tentang masa depan geologist yang kurang mampu / tidak sukses, bukan jadi barrier, malah banyak geologist yang banting stir ke bidang lain, hanya sekedar menutupi kehidupan primer, karena mungkin dulu salah jurusan, tapi terpaksa tamat PT sebagai geologist dalam rangka menyenangkan hati ortu. Bila perlu IAGI dan atau anggota2 dapat memberi jalan keluarnya bagi masyarakat geologi dimana saja berada. Kalau itu masuk agenda saluto buat IAGI. Saya sendiri di Riau malah hanya sekedar tahu akan ada PIT IAGI di PKU (ngak / belum aktif aja, kok protes..) Begitu juga, mengapa kita lebih mudah dapat data dari BULE, dari pada bangsa sendiri, mungkin jawabannya ada pada diri masing2. Seperti: ngak PD, takut bersaing, ABS, dll, dsb. Coba saja di Indonesia untuk bertanya gaji saja, katanya tidak ettis, padahal maksud bertanya untuk menawarkan gaji yang lebih tinggi. PIT IAGI akan lebih menggigit bila membahas hal2 sehari2 spt; bencana gempa, longsor dll dsb. Kalau perlu ganti topik dan lokasi agar lebih update dan akan dikenal masyarakat.. Jangan hanya perusahaan2, institusi aja, sekedar bikin buku warna-warni. Sementara yang diluar garis lingkaran ngapain aja Sekedar pemikiran dan semoga berkenan walaupun dari sisi negatif. Salam Heri Ferius 1393 - Original Message -
Re: [iagi-net-l]Banjar Panji Mud-Extrusion: Objek wisata
Memang, kita perlu hati-hati dalam membuat kawasan itu sebagai objek wisata. Tentunya kita tidak mengundang banyak orang untuk melihat dalam jarak yang sangat dekat seperti di Bledug Kuwu itu, yang sebenarnya salah dalam pengelolaan. Di sana tidak ada petunjuk apapun tentang objek itu. Tidak ada zonasi batas keamanan, sehingga semua orang diperbolehkan mendekat bahkan sampai tetapi kubangan lumpur yang lunak. tidak ada rambu-rambu peringatan bahaya. Tidak ada petugas yang mengawasi pengunjung. Saya kira, dengan pengelolaan yang baik dan benar, kawasan semburan lumpur Banjar Panji dapat menjadi objek wisata yang sangat menarik. Objek itu akan menarik banyak pengunjung karena sangat dekat dengan kota besar, dan jalan raya. Dua hal itu sangat menguntungkan bagi objek wisata, selain tentu saja daya tarik alamiah ojeknya sendiri. Pengunjung yang bepergian kesuatu tujuan dan lewat dekat dengan kawasan itu dapat berhenti mampir sebentar untuk melihatnya. Apalagi bila ada kekhawatiran tentang collapsnya struktur permukaan Banjar Panji. Tentu akan sangat aman bila dalam radius tertentu kawasan itu dikosongkan dari berbagai kegiatan permanen seperti pemukiman dan sebagainya. Salam, WBS --- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Tetapi, harus hati2 menjadikan wilayah small catastrophism seperti ini untuk objek geo-wisata. Bercermin ke Bledug Kuwu, tanahnya sangat labil dan siap mengisap siapa saja kalau tak hati-hati memilih jalan. Coba kita lihat di Bledug Kuwu, di situ ada kerangka2 sapi yang dulunya mendekat ke Bledug Kuwu untuk mencecap air asinnya dan tenggelam lalu terapung lagi setelah sekian lama sebagai kerangka. Teman saya, seorang expat berbadan tinggi besar, melesak kakinya ketika salah memilih jalan mau melihat Bledug Kuwu dari dekat. Kalau kelak struktur permukaan Banjar Panji collaps, mau tak mau ia bisa jadi rawa. salam, awang wahyu budi [EMAIL PROTECTED] wrote: Semburan lumpur Banjar Panji ini mengingatkan pada Bledug Kuwu di sebelah timur Purwodadi. Melihat perkembangannya saat ini, rasanya tidak untuk menghentikan semburan lumpur itu. Biaya yang telah dialokasinya untuk menghentikan semburan atau membersihkan lumpur, sebaiknya dipergunakan untuk merelokasi warga. Saya setuju dengan Bung Ujay, sebaiknya lokasi disekitar semburan segera dikosongkan saja dari pemukiman dan aktifitas lain, dan kemudian kawasan itu dijadikan objek wisata alam small catatrophism. tentu akan sangat menarik. Salam WBS --- Ujay wrote: setahu saya saat ini sudah ada tim independen di lokasi yang melakukan penelitian, kemudian akan disusul oleh tim berikutnya dari institusi yang berbeda. Waktu bagi merteka adalah 2 minggu untuk menentukan/memberikan second opini ke BPMIGAS mengenai yang sedang terjadi di banjarpanji. kalo saya sih lebih baik saat ini dibebaskan dulu 80-100 ha disekitar 5 lokasi hotspring yang sudah terlanjur menjadi ajang lumpur panas, dibangun bendungan atau waduk untuk menghambat pergerakan lumpur tersebut lebih meluas. hal ini untuk melokalisasi bencana. baru kemudian diputuskan apakah akan mematikan lumpur tersebut ataukah didiamkan dan dijadikan objek wisata small catatrophism. udah ga tahan liat lumpur yang makin merajalela sambil kita belum tau gimana matiinnya.. mending warga sekitar direlokasi dikasih kompensasi atas tanah dan rumahnya sesuai dengan harga yang layak... at least dari musibah ini mereka jadi kaya mendadak... apa terlalu gila yah? rgds ujay __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Menyambut liburan sekolah (Re: [iagi-net-l]Banjar Panji Mud-Extrusion: Objek wisata)
Pak Amir, kalau ingin melihat Merapi yang aman dan jelas bisa dilakukan dari lintasan Blabak - Ketep - Selo - Cepogo - Boyolali. Pada lintasan ini daerah Ketep terlewati, dan kalau mau bisa berbelok untuk mampir sebentar (berbelok masuk kira-kira 1 km dari jalur itu). Kalau berangkat dari Yogya, anda berjalan ke arah Magelang (jalan Yogya - Magelang). Sesampai di Blabak (Pabrik Kertas Blabak, setelah Muntilan) belok ke kanan (satu-satunya jalan yang ke arah kanan di Blabak). Setelah berjalan sekitar 7 atau 10 km (?, lupa), ada persimpangan yang menunjukkan ke arah Ketep ke arah kiri. Rambunya cukup jelas. Bila ke kiri ke arah Ketep, dan ke kanan (lurus) ke arah Selo - Cepogo - Boyolali. Melalui jalur ini, Merapi dapat dilihat jelas mulai dari simpang tiga Ketep sampai Selo. Jalur ini adalah jalur penghubung Magelang - Boyolali yang dilalui kenderaan penumpang. Rasanya jalur ini cukup aman. Bahaya yang mungkin ada adalah tebing jalan yang longsor di waktu hujan (seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu). Saya melewati jalur ini bersama keluarga pada 25 Mei yang lalu. Sebaiknya melintas daerah itu sebelum tengah hari. Bila lepas tengah hari, kemungkinan puncak Merapi tertutup awan lebih besar. Semoga bermanfaat. Salam, WBS --- Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] wrote: Babadan dan ketep itu kalau dari Jogja ke arah mana? Thanks.. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l]Banjar Panji Mud-Extrusion: Objek wisata
Semburan lumpur Banjar Panji ini mengingatkan pada Bledug Kuwu di sebelah timur Purwodadi. Melihat perkembangannya saat ini, rasanya tidak untuk menghentikan semburan lumpur itu. Biaya yang telah dialokasinya untuk menghentikan semburan atau membersihkan lumpur, sebaiknya dipergunakan untuk merelokasi warga. Saya setuju dengan Bung Ujay, sebaiknya lokasi disekitar semburan segera dikosongkan saja dari pemukiman dan aktifitas lain, dan kemudian kawasan itu dijadikan objek wisata alam small catatrophism. tentu akan sangat menarik. Salam WBS --- Ujay [EMAIL PROTECTED] wrote: setahu saya saat ini sudah ada tim independen di lokasi yang melakukan penelitian, kemudian akan disusul oleh tim berikutnya dari institusi yang berbeda. Waktu bagi merteka adalah 2 minggu untuk menentukan/memberikan second opini ke BPMIGAS mengenai yang sedang terjadi di banjarpanji. kalo saya sih lebih baik saat ini dibebaskan dulu 80-100 ha disekitar 5 lokasi hotspring yang sudah terlanjur menjadi ajang lumpur panas, dibangun bendungan atau waduk untuk menghambat pergerakan lumpur tersebut lebih meluas. hal ini untuk melokalisasi bencana. baru kemudian diputuskan apakah akan mematikan lumpur tersebut ataukah didiamkan dan dijadikan objek wisata small catatrophism. udah ga tahan liat lumpur yang makin merajalela sambil kita belum tau gimana matiinnya.. mending warga sekitar direlokasi dikasih kompensasi atas tanah dan rumahnya sesuai dengan harga yang layak... at least dari musibah ini mereka jadi kaya mendadak... apa terlalu gila yah? rgds ujay --- Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Masalah penelitian untuk cost recovery ada saatnya nanti. Itu pun dalam kewenangan BPMIGAS. Semua data tentu akan diteliti. Yang sekarang lebih penting adalah memang penelitian dari mana sumber lumpur di permukaan itu. Sebab, ini akan menentukan tindakan selanjutnya untuk mengatasinya. Kalau dari kemarin2 sudah diketahui dengan pasti asal semburannya, tentu relieve well telah dibor. Kalau kasusnya lain, dan ini mungkin yang berlaku untuk Banjar Panji, tentu tak sesederhana itu. Semua tim bergerak, tim subsurface mencari asal sumber lumpur. Tim surface menanggulangi semburan lumpur dengan menggali kali2 baru, membendung, dll. Untuk informasi saja, ini tak sesederhana blow out Randublatung yang baru2 ini terjadi. Salam, awang -Original Message- From: heri ferius [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, June 13, 2006 4:20 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Informasinya benar (Banjar Panji Mud-Extrusion) Catatan saya dari berberapa milis ini: 1. Sayang sekali info FS dimana @ .DD ?. 2. Apakah di Banjar Panji adalah ekstrusi liquefied clay yang berasal dari Upper Kalibeng clay di kedalalaman 4000-6000 ft apa sudah dicover oleh casing ?. 3. Dari hasil LOT di shoe casing terakhir dan perjalanan profil MW versud depth menunjukkan tak perlu set casing baru di sekuen bawahnya , sementara LOT hanya dilakuan beberapa feet dibawah FS, bukan berarti aman sampai target. 4. Sampai kedalaman 9000Ft, pihak Lapindo diingatkan lagi untuk set casing karena semua orang di lokasi sudah ketar-ketir apabila terjadi semburan, blm ada proteksinya, lagi2, Lapindo menolaknya. 5. Akhirnya di +/- 9200, terjadi loss total (indikasi telah masuk formasi gas), tentu akan terjadi instabilitas lobang bor terutama pada clay Kalibeng . 6. Saat itupun sebenarnya keadaan masih bisa dikendalikan, harusnya langsung dipompakan cement untuk plug sumur, lagi2 Lapindo masih berpikir untuk menyelamatkan sumur yg sudah di bor. 7. Apa di cement plug secara kontinue sampai kedalam casing, sebelum di Abandoned?. Bila tidak, tentu pressure dari bawah sebagai pendorong bisa connect dengan liquefied clay dr Kalibeng dan akan menerus ke fracture2 yang menerus sampai ke permukaan. 8. Sekarang rig sudah keluar, yang bisa dilakukan hanya meneliti ?, sementara lumpur panas liquefied clay terus mengalir dan dialirkan ke ? Semoga diteliti seobjekif mungkin, apalagi menyangkut cost recovery, kasihan rakyat, korban gempa saja belum dapat ini itu. Salam HF 1393 - Original Message - From: Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, June 13, 2006 1:59 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Informasinya benar (Banjar Panji Mud-Extrusion) Hm...setahu saya likuefaksi umumnya hanya terjadi pada pasir yang jenuh air, tidak pada lumpur, dan biasanya hanya terjadi saat digoncang gempa. Setelah goncangan hilang, ia akan kembali menjadi pasir yang pasif. Lumpur panas yang terus mengalir karena likuefaksi? Terlalu mencari alasan... BB Informasinya belum tentu benar ? Tak ada yang serakah. Media massa memang sumber informasi, tetapi belum tentu akurat. Kemarin
RE: [iagi-net-l] mata air panas di gedung arsip nasional Jakarta
Benar, lebih baik lagi kalau sebelum memberikan komentar, kita periksa dahulu kondisi sebenarnya di lokasi mata air. Saya punya pengalaman dengan kejadian seperti ini. Ketika itu di Ambon, di rawa-rawa sagu di dalam Kampus Universitas Pattimura, tahun 1993 (?). Saya diberitahu bahwa ada mata air panas di dalam kampus. Pengamatan sekilas memang tampak ada uap putih yang keluar dari rawa . Setelah saya periksa bersama pegawai PLN, ternyata sumber panasnya adalah dari kabel PLN yang tertanam di dalam rawa yang rusak pembungkusnya. Salam, WBS --- Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebaiknya, dicek dulu peta geologi Kuarter dan seismotektonik DKI Jakarta skala besar yang diterbitkan P3G Bandung. Dan, kalau memang ada patahan Ciputat-Kota, mengapa mesti segera menyebutnya sebagai patahan gempa ? Masyarakat kita sekarang ini sedang traumatik dengan masalah kebencanaan geologi sejak Tsunami Aceh Desember 2004. Dan mereka pun akan berpikir, jangan-jangan Jakarta benar2 akan diserang gempa besar. Kata seorang teman, dua DI di Indonesia sudah diporakporandakan gempa (Aceh dan Yogya), tinggal DKI-nya nih (!) Sebaiknya, bijaklah kita mengeluarkan pendapat, jangan sensasional selagi kita belum tau duduk perkaranya dengan benar sebab seperti kata Bowo, berita2 sensasional (bad news)itu sangat disukai media (good news), tetapi itu akan menimbulkan keresahan kepada masyarakat. Coba diteliti dulu, apakah mata air panas itu memang keluar dari patahan Ciputat-Kota. Kita tahu memang mata air (panas) bisa sebagai penanda sesar. Bagaimana bisa langsung menghubungkannya ke patahan gempa ? Coba kita lihat, andai patahan ini benar ada dan disebutkan sebagai patahan gempa, maka penduduk Ciputat, Pondok Indah, Kebayoran Baru, Senayan, Slipi, Tomang, Grogol, Kota yang berada di atas patahan SBD-UTL ini bisa saja resah dan membayangkan kalau saja gempa datang, kerusakannya akan seperti di Jetis - Klaten yang duduk di atas Sesar Opak. Sejauh apa kemungkinannya ini patahan yang diaktifkan gempa ? Saya pikir sih kecil sekali. Pertama, Jakarta jauh dari pusat konvergensi lempeng di Samudra Hindia, 375 km jauhnya. Kejauhan ini tak akan menimbulkan gempa dangkal 60 km karena kompresi lempeng seperti terjadi kemarin di Yogya. Banyak konfigurasi batuan masif yang berada di selatan Jakarta sebelum ia meretakkan lempeng Eurasia di bawah Jakarta. Kalaupun ada pusat gempa di bawah Jakarta, ia akan dalam, paling tidak 300 km, sebab kemiringan Wadati-Benioff makin dalam makin ke utara Jawa. Gempa dalam tak akan menimbulkan goncangan besar. Apakah sesar Ciputat-Kota tersambung ke sesar lain yang punya pengalaman pernah digiatkan kembali oleh gempa (seperti sesar Cimandiri dan Baribis ?). Kalau sesar Cimandiri memang punya pengalaman digiatkan gempa2 di sekitar Sukabumi, sebab ia juga di ujung baratnya bisa berhubungan dengan pusat2 gempa di selatan Sunda. Apakah Ciputat-Kota menyambung ke Cimandiri ? Ada beberapa yang bilang begitu via batas antara Teluk Jakarta-Teluk Pelabuhanratu dan Banten Block, tetapi asumsinya lemah. Penelitian terakhir malah menyebutkan Cimandiri tersambung ke Baribis di timur-timurlaut, dan Baribis tersambung ke Citanduy-Kroya di Banyumas. Baribis tidak lewat Jakarta, ia masuk ke Pamanukan, dari Pamanukan ke utara Kep Seribu via NST (North Seribu Trough). Kalau saya, tak melihat Cimandiri-Baribis melintasi Jakarta via splay faults-nya. Artinya, kecil kemungkinan Ciputat-Kota dirambati gempa dari Cimandiri dan Baribis. Andai dirambati pun energinya akan jauh melemah karena selama perambatan itu melalui kerak2 masif yang bisa meredam propagasi energi. Justru Citanduy-Kroya yang harus diwaspadai sejak sekarang, ia adalah pasangan sesar Opak di batas barat indentasi Jawa Tengah. Kalau ada kerak overriding plate di selatan Nusa Kambangan yang sedang dalam stress tinggi dan siap pecah, gayanya bisa terpropagasi ke baratlaut via Citanduy-Kroya Fault yang dextral. Patahan Ciputat-Kota memang perlu diindahkan, tetapi jangan berlebihan. Kita lihat dulu dengan benar peta seismotektonik dan geologi Kuarter wilayah Jakarta, dan kumpulkan data histori gempa di Jakarta. Salam, awang -Original Message- From: Bowo Pangarso [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 09, 2006 8:10 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] mata air panas di gedung arsip nasional Jakarta Rekans, Sebelum memulai pembicaraan saintifik yang mendalam. Apa ya kira-kira jawaban praktis tetapi tetap valid yang bisa diberikan ke misalnya tetangga sebelah rumah kalau ada yang bertanya bakalan ada gempa merusak kayak di yogya ngga ya di jakarta?, soalnya saya liat diberita ada air panas keluar pak di gd. Arsip Nasional, ya mirip kayak pertanyaannya pak Aziz, sebesar apa potensi gempa yang ada? Karena saya pikir saat ini masyarakat benar-benar perlu diedukasi (dan perasaan saya kok mengatakan ini salah satu
Re: [iagi-net-l] EARTHQUAKE STORM ?! (was RE: [iagi-net-l] Gempa 5.5 SR Menggoyang Menado)
Kalau Earthquake Strom dikaitkan dengan terjadinya serangkaian gempa di suatu kawasan yang dipicu oleh gempa di kawasan lain di dekatnya, dan semuanya terjadi di suatu lempeng yang sama, maka fenomena gempa yang sekarang terjadi di Indonesia mungkin berbeda. Dengan teori tektonik lempeng, diterima pandangan bahwa di kawasan Indonesia dan sekitarnya setidaknya berinteraksi tiga lempeng utama (Eurasia, India, Pasifik) dan satu lempeng yang kecil (Filipina). Setiap lempeng tersebut bergerak relatif satu terhadap yang lainnya. Keadaan ini bisa kita bayangkan sebagai kepingan-kepingan papan yang mengapung di atas air yang terkumpul di suatu kawasan. Dengan kondisi yang demikian, maka mungkin terjadi guncangan pada suatu lempeng atau batas lempeng dapat mempengaruhi atau mengguncang lempeng atau batas lempeng lainnya. Salam, WBS --- Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Hanya dalam 10 hari, Indonesia dikurung gempa di selatan-barat-utara-timur. Setiap batas konvergensi lempeng yang memagari wilayah Indonesia tak mau ketinggalan menggelar goncangannya. Bergantung kepada lokasi episentrum di mana, kedalaman berapa, magnitudo berapa, berapa padat dihuni, berapa fleksibilitas bangunan terhadap gempa - itulah yang akan mengontrol jumlah korban. Apakah Indonesia tengah mengalami earthquake storm, badai gempa ? Menarik untuk diselidiki lebih jauh. Earthquake storm adalah terminologi relatif baru, sebuah teori yang diajukan bahwa sebuah gempa besar dapat memicu serangkaian gempa besar lainnya di dalam suatulempeng yang sama karena stress/gaya gempa dirambatkan melalui sesar. Serangkaian gempa besar ini berpotensi menghancurkan suatu kawasan geografi atau suatu negri. Beberapa kasus yang dikemukakan oleh paleoseismologi adalah kejadian gempa di akhir Abad Perunggu dan saat Kerajaan Romawi. Juga apa yang pernah terjadi di Turki katanya juga itu earthquake storm. Earthquake storm sebenarnya istilah yang ditemukan oleh media (BBC), istilah ilmiah resminya : remotely triggered earthquakes. Penelitian ini dimulai tahun 1992 saat sebuah gempa bermagnitude 7.2 mengguncang California di wilayah Landers. Dikatakan bahwa gempa Landers ini telah memicu semua gempa di California di luar wilayah perkiraan aftershocks-nya. Orang membayangkan, gempa Landers seolah seperti saklar yang dihidupkan saja, sesudah itu peta gempa California menyala, seperti lampu-lampu pada pohon Natal. Peristiwa tersebut mendorong lahirnya konsep remotely triggered earthquakes. Dipostulasikan bahwa gempa besar dapat mempengaruhi gempa lain sampai jauh di luar wilayah immediate aftershock-nya. Ini bisa berlangsung dalam hitungan hari, minggu, bulan, atau tahun. Untuk merambat, estafet gempa ini akan butuh sesar, dan progressive faulting biasa terjadi di earthquake storm. Orang sering menyebut Anatolian Fault di wilayah Turki adalah contoh bagus progressive faulting pembawa estafet gempa. Bagaimana dengan gempa2 terakhir di Indonesia ini ? Tak ada salahnya melihat-lihat apa syarat2 earthquake storm bisa dipenuhi oleh kejadian2 gempa belakangan ini. Sebagai catatan saja, konfigurasi tektonik Indonesia jauh lebih rumit daripada California. Tak bisa membawa semua postulasi earthquake storm ke Indonesia. Hanya ini tantangan untuk dipikirkan kembali. Siapa tahu goncangan2 di pagar tektonik ini saling berhubungan. Salam, awang -Original Message- From: Arief Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 07, 2006 7:44 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Gempa 5.5 SR Menggoyang Menado Ada lagi yg lebih dahsyat mbak? Apa tuh? Ada prediksi dimana, kapan dan seberapa besar? A R I E F B U D I M A N Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Dr. Premonowati [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, June 06, 2006 2:33 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Gempa 5.5 SR Menggoyang Menado Ini baru fase awal kita...pemanasan untuk menuju yang lebih dahsyat.. Salam Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Nah, maka dalam 10 hari terakhir ini lengkaplah Indonesia dikurung oleh gempa : di selatan ada gempa Yogya, di barat ada gempa Padang, di utara ada gempa Menado, di timur ada gempa Wamena. Pertanda apa ini ? Seperti kata Pak Yatno, silakan menafsirkannya secara kerohanian atau secara sains, mana yang lebih suka, setiap orang tentu berbeda-beda. Yang jelas, kalau Indonesia dikurung oleh jalur-jalur subduksi lempeng, ya memang gempa sudah risikonya. Tapi jangan lupa, negri kita pun kaya akan energi dan mineral juga karena dikurung oleh jalur2 subduksi itu. Yang lebih penting, kita - bangsa Indonesia harus sangat earthquake alert, waspada gempa. Mulai sekarang, coba kita amati rumah kita masing2 ke sisi mana kita sebaiknya segera lari atau bersembunyi bila gempa tiba-tiba datang. We are sleeping with earthquake ! Salam, awang -- No
Re: [iagi-net-l] JAWABAN: Gerakan lempeng di selatan Yogya penyebab gempa.
--- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: APA YANG MENYEBABKAN GEMPA YOGJA-JATENG 27 MEI 2006 KEMARIN? KEGIATAN GUNUNG MERAPI (Komisi Tektonik PP-IAGI) GERAKAN LEMPENG BUMI DI LAUT SELATAN YOGJA (BMG) GERAKAN PATAHAN LAPISAN BUMI YANG MEMANJANG DARI BANTUL SAMPAI KLATEN (BG-ESDM) Untuk memilih salah satu dari tiga kemungkinan di atas yang sampai sekarang belum ada kesepakatan, saya kira kita perlu melihat skala luasan pengaruh gempa, dan lokasi pusat gempa. Secara teoritis, memang ketiga hal tersebut mungkin, tetapi bila kita perhatikan skala pengaruhnya maka kita bisa mengeliminir dua dari tiga kemungkinan yang ada. Perlu kita ketahui bahwa gempa utama pukul 05.55 Yogya-Jateng 27 Mei 2006 itu terasa sampai di Semarang, Demak, Kudus (di kawasan Utara). Dari jarak pusat gempa dan radius daerah yang terkena pengaruh gempa, dua alternatif penyebab gempa dapat dieliminir, yaitu: 1. Kegiatan Gunung Merapi. Saya belum pernah menemukan informasi bahwa gempa yang disebabkan oleh aktifitas volkanisme dapat terasa sampai sedemikian jauh (dari Yogya sampai Semarang). Apabila kita perhatikan aktifitas erupsi Merapi yang hanya mengeluarkan semburan awan panas, rasanya sangat tidak mungkin mencetuskan gempa yang cukup kuat hingga terasa sampai ke Semarang. 2. Patahan yang memanjang dari Bantul sampai Klaten. Dari skalanya, kembali kemungkinan ini sulit untuk dapat diterima. Apabila kembali kita perhatikan ukuran patahannya, maka secara regional JAwa Tengah, ukuran patahan tersebut relatif kecil. Dengan mengeliminasi ke-2 kemungkinan tersebut, maka tinggal satu kemungkinan yaitu Gerakan lempeng di di laut selatan Yogya. Dari sudut pandang skala pengaruhnya, kemungkinan yang terakhir ini sangat mungkin. Sejauh ini bisa diterima bahwa pola berbagai struktur geologi di Jawa sangat dipengaruhi oleh sistem interaksi lempeng yang ada di selatan jawa. Vokanisme di Jawa pun dapat diterangkan berkaitan dengan aktifitas penunjaman di selatan Jawa. Dengan demikian, kemungkinan yang paling kuat dan logis adalah bahwa penunjaman di selatan jawa yang mencetuskan gempa 27 mei 2006 itu. Gerakan gelombang gempa dari laur selatan itu kemudian mempengaruhi patahan Kali Opak yang memanjang dari Bantul sampai Klaten. Selain itu getaran gempa juga dapat mempengaruhi aktifitas Gunung Merapi. Dapur dan saluran magma dari gunungapi tersebut diguncang. Guncangan terhadap dapur dan saluran magma tersebut memberikan beberapa kemungkinan: 1. terbentuk retakan atau celah, dan magma yang semula akan naik kemudian masuk ke dalamnya, sementara saluran utama tetap terbuka. Bila ini terjadi, aktifitas erupsi Merapi akan mereda, 2. terbentuk retakan atau celah, sementara saluran utama menjadi tersumbat atau menyempit. Bila kemungkinan ini yang terjadi maka aktifitas erupsi di saluran utama mereda, tetapi magma akan mendesak masuk ke retakan atau celah baru dan membuat jalan keluar yang baru. 3. guncangan gempa mempersempit saluran utama, sedang celah baru tidak terbentuk atau tidak memadai. Bila alternatif ini yang terjadi maka sekarang tekanan di dalam tubuh Gunung Merapi sekarang sedang meningkat. 4. guncangan gempa tidak menyebabkan perubahan kondisi sebelum gempa secara signifikan. Bila kemungkinan ini yang terjadi maka pola erupsi sebelumnya akan terus berlanjut. Untuk mengetahui alternatif mana yang terjadi, perlu pemantauan terus terhadap aktifitas Merapi setelah gempa. Salam, WBS __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Problem Waktu dan Proses Geologi Yang Abstrak
Berkaitan dengan penjelasan atau sosialisasi tentang bencana geologi kepada masyarakat, pengalaman yang saya alami mengajarkan bahwa ada masalah yang sangat sulit dipahami oleh masyarakat umum tentang Waktu Geologi dan Proses Geologi. Keduanya sangat abstrak, dan sulit dipahami. Kedua hal tersebut menyebabkan masyarakat menjadi tidak peduli dengan bencana geologi yang belum pernah mereka alami sendiri. Masalah seruan mengungsi dari bahaya dari erupsi gunug Merapi bisa menjadi contoh. Bagi masyarakat Turgo yang pernah mengalami dilanda awan panas, seruan untuk mengungsi akan serta merta ditaati (karena mereka pernah mengalami hal itu sebelumnya); sementara bagi masyarakat daerah lain, mereka masih berpikir bahwa awan panas belum pernah mereka alami melanda daerah mereka sehingga sulit sekali meminta mereka mengungsi. Pemerintah pun demikian. Sebelum tsunami di aceh, berbicara masalah bahaya tsunami rasanya seperti membicarakan suatu dongeng. tetapi sekarang, setelah bencana tsunami itu benar-benar terjadi, persoalannya menjadi lain. Masalah gempa di yogya juga demikian. Di tahun 1970-an akhir, ketika saya melihat saudara yang membangun rumah tanpa tulang besi dan mempertanyakannya, hal itu dikatakan ngak apa. tetapi barang kali sekarang, setelah melihat banyak bangunan tanpa tulang roboh karena gempa, mungkin akan lebih mudah berbicara masalah itu. Apakah karakter masyarakat kita memang demikian? Harus mengalami dahulu baru percaya? Atau kita (yang paham geologi) tidak memiliki bahasa yang mudah dipahami masyarakat? Salam, WBS --- Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Tentu saja masyarakat Yogya dan sekitarnya akan menganggap bahwa gempa Yogya kemarin itu berhubungan dengan Merapi sebab telah berminggu2 ini mereka melihat Merapi bergiat. Dan, itulah yang kasat mata sehari-hari. Tidak ada yang kasat mata terlihat di selatan Yogya bahwa 300 km dari Parangtritis di kedalaman 5000-7000 meter dua kerak batuan sesungguhnya sedang saling tindih-menindih, tekan-menekan. Dan, retakan akibat tekan-menekan itulah yang membangkitkan guncangan ke seantero Yogya dan sekitarnya Sabtu pagi lalu. Gawir Kali Opak sudah ada dari dulu, apa masyarakat Bambanglipuro, Jetis, dan wilayah2 Bantul lainnya yang sebelah-menyebelah dengan gawir itu tahu bahwa itu gawir sesar, gawir dua batas litologi yang sangat kontras, dan yang kemudian telah menjadi garis kematian menebar malapetaka ke sekitarnya ? Dari tahun 1970-an sampai sekarang, bahkan mungkin sejak zaman Bothe tahun 20-30an, para ahli geologi sudah tahu itu sesar, tetapi sekarang pun masyarakat di sekitarnya tak tahu itu sesar pembunuh. Tak ada yang memberitahukannya kepada mereka. Memang ada seminar geotechnical hazard di Yogya tepat sebulan sebelum bumi Yogyakarta dan sekitarnya diguncang gempa, tetapi itu terkunci di ruang seminar, atau dibawa yang hadir, dilihat-lihat lagi materinya sebentar dan...dilupakan ! Atau ada sosialisasi hasil seminar ke Pemda karena geotechnical hazard menyangkut hajat hidup orang banyak ? Bagus kalau ada, tetapi tak akan menjamin info sampai ke pelosok2. Dan...lagi-lagi kita lalu tertikam dari belakang oleh gempa ini. Perlu dipikirkan bagaimana caranya kita meneruskan info2 geotechnical hazard ini ke masyarakat sampai pelosok. Setiap mahasiswa atau ahli geologi yang melakukan pemetaan di pelosok2 yang mereka tahu rawan bencana geologi, mestinya menyosialisasikan penemuannya ke masyarakat di balai2 pertemuan dusun. Dan, mereka juga harus diperlengkapi dengan pengetahuan bagaimana tindakan tanggap darurat menghadapi bencana geologi dan bagaimana membangun di daerah rawan dengan mengikuti earthquake code of building. Geologist adalah ilmuwan pengabdi kemanusiaan, kita tak ingin hanya diskusi2 ilmiah di ruang seminar atau tumpukan tebal paper2. Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, May 30, 2006 7:15 AM To: Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI); iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Re: Mengapa pengamatan kita terlepas ? Wah trims infonya. Dan seperti yang saya duga bahwa hampir setiap gejala gempa di Jogja dan sekitarnya lebih diasosiasikan akibat aktifitas G Merapi. Tidak (belum) terpikirkan bahwa itu aktifitas tektonik aktif. Dan mungkin yang lebih menarik adalah bahwa adanya hubungan antara gempa tektonik dengan aktifitas G Merapi. Catatan yg dikemukakan Danny ini datingnya bisa jadi mirip dengan aktifitas G Merapi. Ini yg menjadi pelajaran dan barangkali alert buat G Merapi dalam dua minggu ini. Status Awas merapi mungkin masih perlu diteruskan. Dan bukan hal yang aneh kalau Gempa Jogja selama ini tidak dipikirkan akibat tektonik. Coba bayangkan 50 tahun yang lalu kalau ada gempa, siapa sih yg berpikir akibat aktifitas plate tectonik ? Lah wong teori plate tektonik saja belum lama kita kenal, kok. Mungkin saja kalau kejadian gempa ini terjadi 50 tahun
[iagi-net-l] Perubahan karakter mongso
Mas Maryanto, tentang el Nino dan la Nina saya belum bisa bicara banyak, tetapi saya pernah membaca (lupa di mana) bahwa sejak beberapa dekade yang lalu terdapat kecenderungan bahwa intensitas angin topan makin meningkat. Saya kira ada suatu kondisi atmosfer yang mempengaruhi fenomena angin topan itu yang juga mempengaruhi geala el Nino dan la Nina. Dari segi driving factor-nya, fenomena angin dan hujan sangat berbeda bila dibandingkan dengan fenomena gerhana. Fenomena gerhana (bulan atau matahari) hanya ditentukan oleh pergerakan rotasi dan revolusi Bumi dan Bulan terhadap Matahari. Kedua jenis gerakan tersebut dapat dikatakan adalah tetap (deviasi sangat kecil). Oleh karena itu, perhitungan kejadian gernaha dapat dilakukan (bisa diprediksi) dengan baik. Lain halnya dengan fenomena cuaca (angin dan hujan). Pengaruhi oleh gerak rotasi dan revolusi benda langit terhadap fenomena cuaca sifatnya tidak langsung, tepai melalui perbedaan tingkat intensitas penyinaran simar matahari terhadp permukaan Bumi yang tercermin pada temperatur udara secara umum. Secara garis besar (dalam skala global), perbedaan temperatur udara itu dari satu tempat ke tempat yang lain sangat ditentukan oleh posisi lintang. Pada skala global ini ada pola angin global. Pada skala yang lokal yang lebih kecil, tempertur udara yang mempengaruhi pergerakan angin, uap air dan pembentukan hujan, juga ditengaruhi oleh kondisi lokal. Kondisi lokal itu seperti ketinggian lokasi, dan kondisi permukaan Bumi. Pemanasan udara di atas permukaan Laut akan berbeda dengan udara di atas permukaan Bumi. Sehingga ada angin laut dan angin darat. Demikian pula dengan perbedaan ketinggian, ada angin yang bergerak ke atas di atas lereng gunung atau daerah pegunungan. Di permukaan Bumi pun dapat terjadi perbedaan intensitas pemantulan panas yang terjadi ke udara. Hal ini ditentukan oleh kondisi tutupan lahan (tataguna lahan). Daerah hutan yang bervegetasi lebat tentu akan berbeda dengan kawasan bervegetasi tipis, persawahan, pemukiman. Secara teoritis berkurangnya lahan bervegetasi lebat di jawa karena konversi menjadi lahan pemukiman, persawahan, pasti akan menyebabkan perubahan intensitas pemantulan panas dari permukaan Bumi ke atmosfer. Secara matematis, gambaran tentang Perubahan Mongso (PM) di Pulau Jawa dipengaruhi oleh berbagai faktor dapat kita gambarkan sebagai berikut: PM = (pengaruh benda langit + pemanasan suhu udara global + pengaruh la Nina dan el Nino + kondisi lokal Pulau Jawa) Kondisi seperti itulah yang menyebabkan kondisi angin dan hujan menjadi sulit diprediksi. Kalender Mongso di Jawa dahulu dibuat oleh pendahulu kita ketika kondisi permukaan Bumi belum seperti sekarang. Di masa itu industri dan penebangan hutan yang mempengaruhi suhu udara global belum seperti sekarang. El Nino dan la Nina pun intensitasnya belum sebesar sekarang (?), dan vegetasi / hutan masih banyak di Pulau Jawa. Dengan kondisi seperti itu di masa lalu, maka praktis tinggal faktor posisi Bumi, Bulan, dan Matahari yang dominan mempengaruhi cuaca. Sekarang kondisinya telah banyak berubah. Karena itu, sangat mungkin Kalender Mongso Jawa juga mengalami perubahan, minimal secara lokal. Ini suatu tantangan yang menarik untuk dipelajari. Salam, WBS --- Maryanto (Maryant) [EMAIL PROTECTED] wrote: Ngomong-ngomong, masih ikuti siklus muson ini mirip dengan selama 40 th ini ? Di jawa ada 12 masa Mongso, yakni Mongso 1 hingga 12, di mana mongso ke-3, terkenal dengan Mongso Ketigo. Ini di Maret, awal musim kering di Jawa itu. Nah, banyak yang relatif merubah pola angin muson itu, misal el nino, juga la nina. Gimana Mas Wahyu perintah ke angin-angin di Jawa ini ? Peristiwa gerhana bulan dan matahari, telah di hitung hingga 1000 th kedepan, dengan deviasi hanya dalam ukuran menitan, apalagi kalau hanya soal terbit dan terbenam. Astronom ini, membuat banyak manusia (atau semua) bisa nyuruh matahari dan bulan dengan akurasi yang amat kecil itu. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Arah Debu Merapi: angin di yogya
Sekarang bulan Mei. Di Jawa, saat ini berlangsung musim peralihan dari Musim Barat (des - maret) ke musim timur (juni - sep). Pada saat ini di selatan Pulau Jawa (di Samudera Hindia) bertiup angin dengan arah umum dari selatan-tenggara, dan angin tersebut melemah di Pulau Jawa. Dengan kondisi angin yang demikian maka wajar bila debu dari Gunung Merapi dominan bertiup ke arah barat sampai utara. Karena tiupan angin relatif lemah, maka debu relatif tersebar tidak jauh. Bila erupsi terjadi di bulan Oktober, maka debu akan tertiup lebih jauh lagi dapa arah yang sama dengan arah sekarang (barat sampai utara)sampai Temanggung. Bila di bulan Januari ke arah timur ke Boyolali dan Sragen. Bila bulan Juli ke arah barat (magelang, Purworejo). Secara umum, di Jawa bagian tengah (yogya) tidak ada angin yang bertiup ke arah selatan dari utara. Salam, WBS --- Maryanto (Maryant) [EMAIL PROTECTED] wrote: Hujan abu: Kini matahari di utara katulistiwa. Dugakan angin dari tenggara ke arah barat laut. Wah tempat embah, yang di tenggara Merapi, lebih aman oleh bantuan angin ini. Lava kebanyakan ke arah barat-daya, maksimum 4 km. Kalau ke tenggara maksimum 1 km. Angin akan lebih banyak ke arah Magelang, Secang, Wonosobo, Dieng, Tegal, ... Tapi ya tak tahu kebenarannya, wong cuma duga-duga saja, tak punya data. Nah, kalau Kulonprogo, yang notabene di barat daya Merapi, jarak 25 km saja kena abu, mestinya yang barat laut akan lebih jauh dari 25 km. Atau di jarak 25 km akan lebih tebal, di banding abu di Kulonprogo. Begitu ? Salam, Maryanto. -Original Message- From: Dr. Premonowati ..bahkan sampai Kulonprogo (West Progo), kira-kira 25 kilometer arah barat daya Merapi. Hujan abu, eh masudnya abu berterbangan (walaupun air hujannya tak ada), menyebar hingga Umumbulhajo (Cangkringan), Kaliurang (Pakem), Dukun (Muntilan), Selo (Boyolali), radius 5 - 7 km dari puncak. - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Dance of Giant Continents
Tentang Supercontinent bisa dicari dengan google, dengan kata kunci antara lain: Ur continent, Ur Rodinia, Dance Giant Continent, scotese paleomap. Secara ringkas, perkembangan superkontinen sebagai berikut: 3 Ga Supercontinent Ur 1,2 Ga Supercontinent Rodinia 830 Ma (Rodinia terbagi menjadi) Gondwana Barat dan Timur 630 Ma Superkontinent Gondwana ? Pannotia 530 Ma Gondwana terbagi 300 Ma Pangea 200 Ma pange terbagi ref. Cawood, P.A., 2005. Terra Australis Orogen: Rodinia breakup and development of the Pacific and Iapetus margin of Gondwana during the Neoproterozoic and Paleozoic. Earth-Science Review, 69: 249-279. Referensi lain bisa dilihat pada website. Salam, WBS --- Maryanto (Maryant) [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Awang, Apa bisa sedikit memberikan info hasil diskusi tentang :Supercontinent Cycle Hypothesis ? Pendapat siapa saja, umur-umur siklusnya, serta deviasi umur (kalau ada). Salam, Maryanto. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] RE: REDI Merapi: pasang surut
--- Maryanto (Maryant) [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagaimana sih siklus tertinggi muka laut harian ? Jam berapa tertinggi-terrendah ? Siklus tahunan ? Ada yang bisa kasih tahu ? Pak Maryanto, posisi tinggi muka laut sangat ditentukan oleh tataletak Bumi, Bulan, dan Matahari. Tinggi muka laut harian, ditentukan oleh posisi bulan pada hari itu, dan posisi itu terus bergeser. Posisi tinggi muka laut di suatu tempat setip harinya selalu terlambat 50 menit dari hari sebelumnya. Sedang tingginya tergantung posisi bulan pada waktu itu. (Variasi harian). Untuk variasi bulanan, posisi muka laut tertinggi di suatu tempat terjadi pada saat bulan purnama atau bulan mati. Untuk variasi tahunan, posisi matahari. Pasang tertinggi terjadi bila matahari berada di khatulistiwa, yaitu pada tanggal 21 Maret dan 21 September setiap tahunnya. Kemudian, pasang tertinggi sepanjang tahun akan terjadi pada waktu posisi bumi terdekat dengan matahari (lintasa Bumi terhadap matahari berbentuk ellips). Pasang surut bisa diprediksi. Dinas Hidro-oseanografi TNI-AL setiap tahun melakukan prediksi pasang surut dan di publikasikan dalam bentuk buku Tabel Pasang Surut yang dijual bebas. Bila kurang jelas tentang pasang surut, karena saya hanya tahu sedikit, bisa ditanyakan kepada Dinas Hidro-Oseanografi TNI-AL di Ancol, Bakosurtanal Cibinong, Oseanografi ITB Bandung atau IPB Bogor, atau Puslit Oseanografi LIPI di Ancol. Salam, WBS __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Tonga quacke and (No) tsunami
Saya juga bersyukur bahwa tidak terjadi tsunami dengan gempa tersebut. Malam itu saya mendapat info peringatan dini dari beberapa stasiun pemantau di kawasan Pasifik sampai 6 kali yang terus mengabarkan perkembangannya sampai tengah malam. Sayangnya, situs BMG tidak ikut mengabarkannya, pada hal, kawasan timur Indonesia ada kemungkinan ikut kena bila gelombang itu terjadi. Gempa yang sedemikian kuat tidak menimbulkan tsunami, benar karena kurangnya vertical displacement. Sementara itu, di kawasan tersebut tidak ada palung laut dalam yang memungkinkan bagi terjadinya longsoran bawah laut seperti yang pernah terjadi di sebelah utara Papua beberapa tahun yang lalu (tahun? lupa). Tsunami karena longsoran bawah laut berasosiasi dengan keberadaan palung laut dalam atau atau daerah tepi benua. Salam, WBS --- oki musakti [EMAIL PROTECTED] wrote: Sambil bersyukur bahwa hal ini tidak terjadi, ada yang bisa mencerahkan kenapa gempa magnitude 8 di dekat Tonga kemarin tidak sampai menimbulkan tsunami? Apakah karena tidak ada longsoran bawah laut, kurangnya vertical displacement atau ada sebab2 lain? Cheers Oki - Blab-away for as little as 1¢/min. Make PC-to-Phone Calls using Yahoo! Messenger with Voice. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Mengendalikan Memanfaatkan alam
Alam memang tidak dapat ditaklukkan, tetapi dalam batas-batas tertentu dapat dimanfaatkan atau dikendalikan untuk kepentingan manusia. Pengembangan prinsip pengendalian dan pemanfaatan inilah yang membuat kita dapat mendapai kemajuan treknologi dan dapat hidup dengan lebih baik. Contoh sederhana: dengan mengendalikan api dan memanfaatkan logam-logam kita membuat mesin, dengan memanfaatkan api dan logam-logam dan angin kita bisa menerbangakan pesawat terbang. Di pantai, dengan bangunan teknik tertentu kita bisa mengatur pola arus dan dapat merubah kondisi erosi menjadi sedimentasi. Panas bumi dari magma bisa dimanfaatkan sebagai sumber tenaga pembangkit listrik. Tentang perubahan lingkungan akibat aktifitas manusia? Itu suatu pilihan. Bisa diperhitungkan neraca untung ruginya. Untuk Terusan Suez atau Panama misalnya. Bila tidak dibuat hanya karena takut lingkungan berubah atau rusak, sampai sekarang manusia yang berlayar masih harus berkeliling ujung Afrika dan Amarika Selatan. Keruskan ada, tapi keuntungan jauh lebih besar. Prinsipnya, alam itu harus dipelajari, dikonservasi dan dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Ketiga hal itu harus seimbang. Tentang menaklukkan Gunung Merapi? Jangan mimpilah! Mengapa harus ditaklukkan? Saat ini Gunung Merapi sedang memenuhi kodratnya untuk mengeluarkan isi perutnya yang nanti akan menjadi lahan yang subur bagi manusia untuk bercocok tanam dan berternak. Toh apapun yang akan dikeluarkan oleh Gunung Merapi nanti untuk kepentingan manusia juga. Karena itu, apa salahnya untuk sementara manusia menyingkir dahulu. Sebentar saja. Bayangkan, kalau Gunung Merapi mengikuti keinginan manusia. Melantur sedikit ya. Untung manusia hadir setelah gunung, laut dan segalanya siap untuk dimanfaatkan. kalau tidak mungkin manusia akan berkeinginan jangan ada letusan gunung api, jangan ada gempa, jangan ada erosi, jangan ada banjir, jangan ada badai, dan lain sebagainya yang oleh manusia sekarang dipandang sebagai bencana. Padahal semua itu bagian dari skenario memakmurkan bumi dari yang menciptakannya untuk kepentingan manusia. Salam, WBS --- R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Harus disadari bahwa terjadi perubahan paradigma pada sekitar pertengahan abad ke-20. Sebelumnya para cendekiawan/ilmuwan itu begitu arrogant bahwa alam itu dapat ditaklukan oleh manusia dengan sains dan teknologinya. Makanya Belanda melakukan reklamasi dan dapat lahan di bawah permukaan laut dengan sistim tanggulnya, Suez canal dan Panama canal digali, bendungan-bendungan raksasa dibangun untuk mengendalikan banjir, irigasi dan tenaga listrik dsb Sekarang adalah bahwa manusia harus hidup menyesuaikan diri dengan alam, jangan mengganggu alam. Jika Suez canal baru dicanangkan sekarang, mungkin tidak akan pernah dibangun, karena mungkin akan merusak ecosystem Samudra Hindia dengan tercampurnya ecosystem dari Laut Tengah. Sekarang membangun bendungan kecil saja sudah harus memperhitungkan dampak lingkungan dan banyak ditentang. Gn Merapi mau ditaklukan oleh manusia? RPK - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, April 24, 2006 8:10 AM Subject: Re: [iagi-net-l] ETHO-GEOLOGICAL FORECASTING Ga setuju, Lobeck hidupnya kan dulu, udah ngga trendi ah. Nature is to be understood, hence to be managed for the better world for human beings ( ini menurut Siregar, 2006) Alam itu untuk dimengerti untuk kemudian dimanage/diatur/dikontrol untuk kebaikan umat manusia. Jadi bapak2 IAGI yang punya nama ALAM, (Harry Alam, Syamsu Alam) sudah nasib kalianlah dikontrol kalau menunjukkan gejala2 keluar jalur, paling ngga sama istri2nya mereka masing2. :-) Smile, everybody, it's still monday. Parvita H. Siregar Geologist-ENI Indonesia Atrium Mulia 3A floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B10-11 Jakarta 12910 Indonesia Tel: (62-21) 3000-3200, 5296-2200 Fax: (62-21) 3000-3230 mailto:[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 04/21/2006 08:52 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:Re: [iagi-net-l] ETHO-GEOLOGICAL FORECASTING alam bukan untuk diatur atau dilawan..tetapi untuk dipahami dan dimengerti Ingat tulisan pada halaman depan suatu buku klasik geologi (kalau tidak salah karangan Lobeck, cmiiw), tertulis 'Nature, to be commanded, must be obeyed'. Budi Satrio Nataniel Mangiwa To: iagi-net@iagi.or.id nataniel.mangiwa cc: @gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] ETHO-GEOLOGICAL FORECASTING 21/04/2006 09:20 AM Please respond to iagi-net betul, setuju! jgn kita merasa dgn pengetahuan dan teknologi yg
[iagi-net-l] Menunggu kabar baik dari Gunung Merapi
Persiapan pemerintah pusat dan daerah dan berbagai pihak untuk menghadapi kemungkinan erupsi Gunung Merapi telah dilakukan. Pengungsian sejumlah ribuan penduduk dari beberapa desa yang berada dalam zona bahaya telah dilakukan. Dan, 4 skenario evakuasi telah pula disiapkan (Kompas online, Sabtu, 22 April, 06.30). Disebutkan pula bahwa untuk menghindari simpang siur, wewenang telah diberikan kepada Direktorat Volkanologi dan Mitigasi Gunung Berapi untuk mengubah dan menetapkan status Gunung Merapi menjadi lebih berbahaya atau bersahabat. Para ahli gunungapi pun terus bekerja keras mengawasi aktifitas Gunung Merapi. Dan, sekarang semuanya tinggal menunggu waktu perubahan status Siaga menjadi Awas (Kompas online, Sabtu 22 April 14.49). Dari berita-berita terakhir itu, tampaknya kita semua telah siap untuk menghadapi erupsi Gunung Merapi bila benar-benar terjadi. Selama menunggu perubahan status itu sebenarnya ada persoalan lain yang perlu perhitungkan. Pertanyaannya adalah Berapa lama kita harus menunggu?. Berapa lama penduduk harus berada di pengungsian dengan segala ketidak-nyamanan dan ketidak-pastian?, Bagaimana dengan nafkah hidup mereka selama dipengungsian?, Bagaimana dengan pengawasan terhadap keamanan harta benda yang mereka tinggalkan selama mengungsi? Setelah semua bersiaga dan menunggu. Tantangan terbesar sekarang ada dipundak para ahli volkanologi untuk memastikan apakah akan terjadi erupsi atau tidak. Mereka harus dapat menjawab pertanyaan yang nantinya akan muncul, yaitu: Kapan kami boleh pulang?, dari para pengungsi bila mereka mulai jemu dan menjadi tidak sabar di pengungsian. Itulah tantang yang sedang kita hadapi sekarang. Daya tahan dan kesabaran penduduk untuk tetap di pengungsian. Kemampuan Pemerintah mengakomodasi mereka selama di pengungsian. Kemampuan para ahli membaca Gunung Merapi. Dan, kredibilitas Pemerintah dan Ilmuwan serta keselamatan penduduk menjadi taruhannya. Pada kasus erupsi gunung De Colima episode 1998-2000 di Meksiko (Gavilanes-Ruiz, 2000), evakuasi dilakukan sampai 3 (tiga) kali. Semoga kita segera mendengar kabar baik dari Gunung Merapi, sebelum kesabaran habis dan kredibilitas runtuh. Salam, WBS __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Sukses Mitigasi Bencana GA: Pelajaran dari Filipina dan Meksiko
Sukses atau gagalnya upaya mitigasi bencana gunungapi diukur dari ada atau tidaknya korban jiwa karena erupsi gunungapi. Persoalan inilah yang sekarang sedang kita hadapi seiring dengan aktifitas gunung Merapi di Jawa Tengah saat ini. Ada 2 contoh kasus sukses mitigasi bencana gunungapi, yaitu dari Filipina ketika erupsi Gunung Mayon tahun 2000, dan Meksiko ketika erupsi Gunung De Colima episode 1998-2000. Dari Filipina, Corpuz et al. (2000) menyebutkan sukses tersebut ditentukan oleh 4 hal: 1). pengamatan terus menerus sepanjang waktu, 2). asesmen bencana bertahun-tahun, 3). pemerintah pusat dan lokal yang responsif, 4). sedikit KEBERUNTUNGAN. Dari Meksiko, Ganivales-Ruiz (2000) menyebutkan mitigasi bencana gunungapi tidak akan berhasil hanya dengan penelitian dan monitoring aktifitas gunungapi. Diperlukan juga pemahaman lingkungan sosial masyarakat setempat. Untuk mendapatkan partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana, pemerintah dan ilmuwan perlu memandang serius batas-batas bencana yang dapat diterima oleh masyarakat. Untuk itu diperlukan dukungan penelitian geo-sosial dan aktifitas komunkasi bencana dengan memasukkan spesialis yang ahli dalam kerentanan sosial dalam komite ilmiah gunungapi aktif. Kemudian, dari Meksiko disebutkan bahwa: kemampuan memprediksi terjadinya erupsi gunungapi dan efeknya dalam bentuk suatu Peta Daerah Bahaya merupakan kunci utama keberhasilan kegiatan mitigasi. Kemampuan dikatakan sangat penting karena: 1). dengan kemampuan itu dapat ditentukan apa yang harus dilakukan dalam upaya mitigasi, 2). peta bahaya sangat diperlukan bagi penyusunan rancangan pengelolaan bencana ketika bencana itu terjadi, 3). kredibilitas pemerintah dan para ilmuwan dipertaruhkan di hadapan masyarakat yang terancam bahaya erupsi gunungapi, dan ini mempengaruhi sukses atau tidaknya upaya mitigasi bencana. Berkaitan dengan kondisi Gunung Merapi saat ini, yang perlu dilakukan adalah: 1). ilmuwan terus berupaya mengamati tingkah laku gunungapi dalam upaya memprediksi waktu terjadinya erupsi dan bahaya yang akan terjadi, 2). pemerintah pusat dan daerah terus melakukan persiapan untuk melakukan tindakan penyelamatan bila bencana itu benar-benar terjadi, 3). para ilmuwan beserta pemerintah (pusat dan daerah) hendaknya berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan berkaitan dengan prediksi waktu terjadinya erupsi untuk menjaga kredibilitas di mata masyarakat. Perlu disadari bahwa peringatan yang semu (false alarm) akan memunculkan masalah sosial-ekonomi bagi penduduk yang dievakuasi, dan dapat menghilangkan kredibilitas pemerintah serta ilmuwan di hadapan masyarakat yang perlu dievakuasi. Salam, WBS __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Lagi lagi energi, saatnya bangun
Nampaknya kita terbuai dengan kekayaan. Seingat saya, sejak kecil (SD) kita telah dibuai dengan cerita bahwa Indonesia adalah kaya dengan sumberdaya alam. Akibatnya adalah, meskipun hidup di abad 21, sikap kita masih sebagai pengumpul, seperti dahulu ketika bercocok-tanam belum dikenal. Kita mengumpulkan sumberdaya alam seakan sumberdaya itu tidak akan habis. Dan, tidak pernah berpikir untuk menghemat atau mendaur ulang atau mencari sumber-sumber alternatif lain. Berkaitan dengan energi, sekarang kita mulai merasakan akibatnya. Mungkin nanti menyusul dengan kayu dan air tanah. Terkait dengan sumber energi alternatif, banyak negara telah berusaha mengembangkannya. Ada yang telah berhasil dan ada yang belum. Tetapi nampaknya kita belum mau belajar dengan serius dan konsisten. Semoga, masalah energi sekarang ini menyadarkan kita semua untuk mau lebih serius dan konsisten dengan upaya mengembangkan sumber-sumber energi alternatif. Matahari masih bersinar, Angin masih bertiup, Gelombang masih bergerak, Hujan masih turun, Sungai masih mengalir, Gunungapi masih aktif, Tanah masih subur, dan Hutan masih mau tumbuh. Yang dibutuhkan adalah siapa yang mau bergerak .., memanfatkannya dengan bijaksana. Salam WBS --- Minarwan [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Ismail, Pertanyaan pendek saja, apakah Pak Ismail tahu kira-kira kebijakan energi kita (dalam hal riset-riset untuk menggantikan fossil fuel di masa yang akan datang) di masa datang seperti apa? Di negara maju (yang tidak punya cukup SDA) mereka sudah lama berusaha menggantikan fossil fuel tapi sepertinya di Indonesia tidak/belum berjalan? Salam Minarwan On 8/19/05, ismail [EMAIL PROTECTED] wrote: Belum selesai sepenuhnya masalah kelangkaan BBM , sekarang terjadi kelangkaan setrum yang tba tiba mati sejak pagi tadi. Begitu rawannya masalah suplai energi akhir akhir ini, ada goyangan dikit saja , sudah terjadi kekacauan suplai, Padahal sumberdaya alam ( kususnya SDA energi Migas,batubara, geothermal) kita merupakan suatu keunggulan dibanding di negara negara Asean lainnya, namun justru malapetaka disektor ini ( energi),yg sering terjadi, Malah di tempatnya sendiri yg kaya akan SDA energi , industri energinya tdk bisa berkembang. Ibaratnya kalau umur sudah 60 tahun, maka akan rentan thd penyakit, lha kita yang sudah merdeka 60 tahun ini ternyta sangat rentan thd masalah energi ini, dan kelihatnnya kerentanan ini akan terus bertambah seiring dg pertambahan umur.Seharusnya semakin berumur kan semakin banyak pengalamannya, sehingga semakin resisten thd gangguan gangguan. Jangan jangan ada yang salah selama ini dalam pengelolaannya, terutama dalam pengelolaan SDA kita ini mulai dari hulu nya.tapi salahnya dimana ya.. ISM -- - 100 Gmail invitations to go, contact me if you're interested. - Articles on Liverpool FC at http://minarwan.spymac.net/blog - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - __ Do you Yahoo!? Read only the mail you want - Yahoo! Mail SpamGuard. http://promotions.yahoo.com/new_mail - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
[iagi-net-l] Kita mendapat dua kata baru
Nampaknya kita mendapat dua istilah baru. PERTAAMA. membuyat - oleh RPD diartikan politisasi. Contoh pemakaian: 1. Peristiwa itu telah membuyat. - Artinya: peristiwa itu telah mengalami politisasi. 2. Masalah ini jangan dibuyatkan. - Artinya: masalah ini jangan dipolitisasi. Jadi, kata buyat berarti politisasi. Sejarahnya: ingat peristiwa heboh pencemaran Teluk Buyat di Sulawesi Utara. KEDUA. membusang - oleh RPD diartikan exagerasi. Contoh pemakaian: 1. Peristiwa itu telah membusang. - Artinya: peristiwa itu telah mengalami eksagerasi atau dibesar-besarkan. 2. Masalah itu telah dibusangkan. - Artinya: masalah itu telah dibesar-besarkan atau dieksagerasi. Jadi, kata busang berarti eksagerasi. Sejarahnya: ingat peristiwa heboh penemuan emas di Busang, Kalimantan Timur. Dengan demikian, dari uraian di atas, kita mendapatkan bahwa: 1. Kata buyat sinonim dari kata politisasi. 2. Kata busang sinonim dari kata eksagerasi. Maaf, bila ini di luar konteks. Tapi, tidak salahkan bila kita luangkan waktu untuknya. Berikut adalah teks asli dari munculnya kedua kata baru itu: --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya rasa, paling tidak ada beberapa target yg ingin dicapai dengan seminar ini ie: - Pertama, Informasi yg ada selama ini tidak menjadi bias karena hanya dari sisi kedua pihak yg bertarung (pertamina-ExxonMobil, atau Indonesia-Amrik hehehe atau Bush-SBY :). Aku pikir IAGI sebagai organisasi lokal perlu memberikan pandangannya, sebagai bagian dari stake holder. Termasuk kemungkinan ada tidaknya membuyat (politisasi) serta membusang (exagerasi). - Lapangan Cepu mesti dikelola dengan sebaik2nya demi Indonesia (paling tidak itu kan visinya IAG Indonesia). -- dihilangkan-- Salam RDP Salam, WBS __ Discover Yahoo! Find restaurants, movies, travel and more fun for the weekend. Check it out! http://discover.yahoo.com/weekend.html - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
[iagi-net-l] Kita mendapat dua kata baru
Nampaknya kita mendapat dua istilah baru. PERTAAMA. membuyat - oleh RPD diartikan politisasi. Contoh pemakaian: 1. Peristiwa itu telah membuyat. - Artinya: peristiwa itu telah mengalami politisasi. 2. Masalah ini jangan dibuyatkan. - Artinya: masalah ini jangan dipolitisasi. Jadi, kata buyat berarti politisasi. Sejarahnya: ingat peristiwa heboh pencemaran Teluk Buyat di Sulawesi Utara. KEDUA. membusang - oleh RPD diartikan exagerasi. Contoh pemakaian: 1. Peristiwa itu telah membusang. - Artinya: peristiwa itu telah mengalami eksagerasi atau dibesar-besarkan. 2. Masalah itu telah dibusangkan. - Artinya: masalah itu telah dibesar-besarkan atau dieksagerasi. Jadi, kata busang berarti eksagerasi. Sejarahnya: ingat peristiwa heboh penemuan emas di Busang, Kalimantan Timur. Dengan demikian, dari uraian di atas, kita mendapatkan bahwa: 1. Kata buyat sinonim dari kata politisasi. 2. Kata busang sinonim dari kata eksagerasi. Maaf, bila ini di luar konteks. Tapi, tidak salahkan bila kita luangkan waktu untuknya. Berikut adalah teks asli dari munculnya kedua kata baru itu: --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya rasa, paling tidak ada beberapa target yg ingin dicapai dengan seminar ini ie: - Pertama, Informasi yg ada selama ini tidak menjadi bias karena hanya dari sisi kedua pihak yg bertarung (pertamina-ExxonMobil, atau Indonesia-Amrik hehehe atau Bush-SBY :). Aku pikir IAGI sebagai organisasi lokal perlu memberikan pandangannya, sebagai bagian dari stake holder. Termasuk kemungkinan ada tidaknya membuyat (politisasi) serta membusang (exagerasi). - Lapangan Cepu mesti dikelola dengan sebaik2nya demi Indonesia (paling tidak itu kan visinya IAG Indonesia). -- dihilangkan-- Salam RDP Salam, WBS __ Discover Yahoo! Stay in touch with email, IM, photo sharing and more. Check it out! http://discover.yahoo.com/stayintouch.html - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] online books
Terima kasih untuk informasinya. Sangat bermanfaat, dan memang butuh kesabaran untuk dapat membacanya. Tapi, lumayan, daripada tidak ada. Salam, WBS --- Paulus Tangke Allo [EMAIL PROTECTED] wrote: buat rekan2 yg ingin baca2 textbookscr online bisa lihat di: http://print.google.com sayang, bukunya tidak bisa di-download. --pta - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - __ Yahoo! Mail Mobile Take Yahoo! Mail with you! Check email on your mobile phone. http://mobile.yahoo.com/learn/mail - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] online books
Dear All, Untuk mendapatkan buku-buku gratis, silahkan masuk ke webnya National Academic Press di bawah ini: http://www.nap.edu/catalog/9812.html Setelah login, saya tidak dapat mundur lagi ke halaman muka yang menunjukkan informasi gratis bagi pembaca dari Indonesia. Jadi, silahkan dicoba sendiri. Mereka memiliki kebijakan untuk menggratiskan buku bagi pembaca dari Indonesia. Hanya, untuk buku-buku yang spesifik geologi mungkin tidak ada. Kalau Earth Sciences, ada. Saya telah mencoba mendownload satu judul buku, dan berhasil dengan baik. Semoga bermanfaat. Salam, WBS --- Paulus Tangke Allo [EMAIL PROTECTED] wrote: buat rekan2 yg ingin baca2 textbookscr online bisa lihat di: http://print.google.com sayang, bukunya tidak bisa di-download. --pta - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - __ Discover Yahoo! Get on-the-go sports scores, stock quotes, news and more. Check it out! http://discover.yahoo.com/mobile.html - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] TATA RUANG BERBASIS GEOLOGI
Ada dua tanggapan / usul: 1. Di dalam alinea pembuka / pertama perlu ditegaskan pengertian Tata Ruang Berbasis Geologi. Mungkin bisa ditambahkan kalimat berikut: Tata Ruang Bersasis Geologi adalah tata ruang yang dibuat berdasarkan pada data-data geologi ...dst. 2. Sebaiknya diberikan satu contoh kasus aktual di Indonesia (ada kan?) persoalan dalam pengembangan kota atau wilayah yang tidak memperhatikan kondisi geologi. Hal tersebut saya kira penting karena uraian tentang contoh yang diberikan di dalam naskah tersebut memberi kesan sangat rumit dan banyak pekerjaan yang halus dilakukan untuk mendapat suatau kesimpulan (idealnya memang demikian). Sementara itu, yang sekarang berlangsung, tanpa semua kerumitan tersebut, pembangunan kota atau pembuatan tata ruang tepat dapat dilakukan (meskipun dengan berbagai resiko - dari masalah lingkungan, bencana alam sampai konflik). Dengan adanya contoh kasus aktual diharapkan, semua gambaran kerumitan yang ada di dalam perencanaan tataruang berbasis geologi dapat tereliminir oleh gambaran resiko yang akan dihadapi di masa depan bila tata ruang dibuat tanpa memperhitungkan kondisi geologi. Salam, WBS --- Sekretariat Pengurus Pusat [EMAIL PROTECTED] wrote: Mohon tanggapannya tentang Tata Ruang Berbasis Geologi ini, karena akan masuk dalam pembahasan (point ke 4) di Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI Terimakasih -lina- TATA RUANG BERBASIS GEOLOGI Dalam perencanaan tata ruang dibutuhkan dua(2) tahap proses , yakni proses kajian kesesuaian geologi dan kajian perencanaan tata ruang.Tata ruang berbasis geologi merupakan salah satu bagian dalam menghasilkan PETA KESESUAIAN GEOLOGI yang menggambarkan semua informasi potensi dan kendala dari berbagai PETA DASAR (Peta Kemampuan Lahan). Peta ini harus mampu memberikan informasi kemampuan fisik secara kuantitatif ataupun semi kuantitatif. Berbagai peta dasarnya dapat berupa peta-peta bentang alam, geologi teknik, daya dukung tanah, erosi dan gerakan tanah (Bencana Geologi), airtanah, lokasi limbah, drainase, bahan galian dan sebagainya. Setiap peta dasar mempunyai sebaran setiap unit lahannya. Informasi potensi dan kendala, dari setiap unit lahan telah mampu dinilai secara kuantitatif. Pada prinsipnya Peta Kesesuaian Geologi merupakan peta gabungan dari berbagai peta dasar yang siap digunakan oleh Ahli Perencana dalam membuat Tata Ruang Berbasis Geologi. Sebagai contoh untuk mendapatkan satu Peta Kemampuan Lahan Airtanah (Peta Dasar Airtanah), maka kita harus mendapatkan semua informasi airtanah (kuantitas dan kualitas) dalam wilayah peta tersebut. Datanya dapat berupa data bor airtanah (dangkal/dalam) yang terdiri dari data log bor (jenis akifer), uji pemompaan (debit/K/T), uji kualitas (air bersih + unsur-unsur utama airtanah) dan mungkin ada data lain yang terkait dengan airtanah. Semua data ini dapat menghasilkan informasi POTENSI dan KENDALA dari AIRTANAH, yang akan menghasilkan unit-unit airtanah (dikaitkan dengan unit geologinya). Setiap unit lahan yang dihasilkan haruslah diberi NILAI(Penilaian) dalam kisaran 5(Terbaik) hingga 1(Terburuk)/ Begitu pula untuk peta dasar lainnya yang memungkinkan kita untuk mendapatkan lebih dari delapan (8) lembar peta dasar, sesuai dengan data dasar yang mampu diperoleh. Selanjutnya adalah menentukan RANGKING BOBOT ke delapan peta tersebut dalam kisaran 5 (tertinggi) hingga 1 (tertendah), penentuan nilai bobot harus dilakukan secara bersama dalam Tim Tataruang. Karena ke delapan peta dasar telah mempunyai Bobot, maka kita tinggal mengalikan antara Bobot dengan Nilai unit lahannya. Dalam tahap akhir setiap unit lahan dari peta dasar (Peta Kemampuan Lahan) akan mempunyai nilai. Untuk mendapatkan Peta Kesesuaian Lahan, maka semua Peta Kemampuan Lahan harus dilakukan tumpang-tindih (overlay), dan akhirnya akan didapatkan beberapa unit lahan yang setiap unitnya mempunya informasi potensi kendala, kisaran nilai dan rekomendasi untuk mengatasi kendala ataupun terkait dengan informasi yang belum jelas. Peta Kesesuaian Geologi yang dihasilkan telah digunakan oleh ahli perencana (planologi) dalam merumuskan kebijakan tata ruang yang akan direncanakannya. Kalau setiap wilayah di Indonesia (Propinsi) telah melakukan Kajian Tataruang Berbasiskan Data Geologi, maka beberapa hal sudah dapat dilakukan ANTISIPASI/MONITORING/KONSERVASI yang terkait dengan : Mitigasi dan Potensi Bencana Geologi ; Eksplorasi Sumberdaya Air dan Tinjauan Geologi atas Konflik Kepentingan antar Sektor Pertambangan/Lingkungan. __ Discover Yahoo! Use Yahoo! to plan a weekend, have fun online and more. Check it out! http://discover.yahoo.com/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website:
Re: [iagi-net-l] Sumatera Tsunami Chapter...In Japan
--- Fajar Lubis [EMAIL PROTECTED] wrote: Kebetulan hari ini saya menghadiri `Japan Earth and Planetary Science Joint Meeting 2005` ini seperti PIT-nya IAGI kita, hanya bedanya cakupannya lebih luas yaitu untuk seluruh ahli ilmu kebumian (Geologi, Geofisika, Geodesi, Meteorologi, Oceanografi dan lain-lain). Acara ini berlangsung selama 5 hari. (bisa dilihat di http://epsu.jp/jmoo2005/index_e.html ) beberapa pertanyaan yang tersisa : - Kenapa mereka tidak memanggil ahli dari Indonesia yang juga meneliti hal yang sama sebagai komparasi? Saya telah melihat Web site tersebut. Itu acara internasional yang terbuka untuk siapapun. Jadi, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa diantara kita di Indonesia tidak ada yang tahu atau berinisiatif untuk hadir? Tidak ada keharusan kan bagi mereka untuk mengundang peneliti dari Indonesia? - Kira-kira apa output dari riset yang melibatkan berbagai disiplin ilmu ini untuk mereka? Pengetahuan mereka lebih banyak. Mereka juga sadar bahwa hal yang sama bisa juga mereka alami. Kata tsunami berasal dari mereka. - Seandainya didapatkan hasil yang baik di kemudian hari..apakah kita berhak untuk ikut mengetahui atau mengaplikasikannya? Anda yang berada di forum itu, raihlah sebanyak-banyaknya dan bawa pulang. Tentu kita tidak berharap disulang kan? Yang terakhir Sepertinya tidak ada data Aceh terbaru yang tidak mereka punya jangan-jangan.Hmmm. Jangan berprasangka buruk dulu. Mereka serius dan sungguh-sungguh dalam bekerja. Tentu hasilnya juga banyak dan baik. Kalau kita serius dan sungguh-sungguh seperti mereka, tentu hasilnya akan lebih baik, karena semua itu ada di rumah kita. Salam, Wahyu Salam, Fajar Lubis __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com __ Do you Yahoo!? Yahoo! Small Business - Try our new Resources site http://smallbusiness.yahoo.com/resources/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Tujuan Reklamasi?
Pak Koesoema, terima kasih dengan pertanyaannya. Dan izinkan saya memberikan sedikit penjelasan mengenai hal tersebut. Apabila kita melihat dari kacamata geologi, memang istilah rusak, dan juga bencana alam, itu tidak ada. Istilah tersebut muncul setelah kita melihat dari kacamata kepentingan manusia. Dengan kacamata ini, dan ini dipakai dalam hal pengelolan wilayah pesisir, erosi dan sedimentasi bisa dipandang sebagai hal yang merusak dan menguntungkan. Apabila kedua proses alam itu bersinggungan dengan kepentingan manusia dan dipandang merugikan, maka dipandang sebagai hal yang merusak atau merugikan. Sebagai contoh sedimentasi. Dari sudut pandang pertambahan lahan, dipandang positif, tetapi dari sudut pandang perubahan ekosistem dipandang merusak (biasanya dilihat oleh pecinta lingkungan). Erosi juga serupa. Hal itu tidak pernah dipermasalahkan selama tidak mengangkut kepentingan manusia secara langsung. Bila mengenai kepentingan manusia, seperti kehilangan lahan pertanian, kerusakan daerah pemukiman, kerusakan daerah wisata, merusak keindahan (biasanya pantai pasir yang landai yang dipandang indah untuk kepentingan wisata), maka proses erosi dipandang sebagai merusak. Salam, WBS --- R.P.Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Pantai rusak karena erosi? Bukankah erosi itu process alam? Bagaimana alam merusak diri sendiri? - Original Message - From: wahyu budi [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 15, 2003 6:44 PM Subject: [iagi-net-l] Tujuan Reklamasi? Pandangan umum memang program reklamasi bertujuan untuk menambah luas daratan, tetapi ada hal lain yang dapat dicapai, yaitu: - memperbaiki kondisi fisik pantai (seperti bila pantai rusak karena erosi), - memperbaiki keindahan lingkungan pantai (bayangkan bila setiap pemilik zona pantai masing-masing mereklamasi pantai sendiri-sendiri), - mendapatkan kondisi lingkungan pantai yang lebih sehat. - untuk pengelolaan pantai yang jelas penanggungjawabnya. Saya pernah berjalan di sepanjang pantai di daerah Carita. Sepanjang sekitar 16 km garis pantai dari Pasauran sampai Labuan, sampai setiap penguasa lahan pantai melakukan reklamasi pantai sendiri-sendiri, terutama pengelolan hotel dan lokasi wisata. Akibatnya: - garis pantai menjadi tidak menentu. ada yang jauh menjorok ke laut di atas reef flat tetapi ada yang tidak direklamasi. - reklamasi dengan cara yang tidak menentu. ada yang tinggi dan ada yang rendah. ada yang kualitanya baik dan ada yang burut. akibatnya garis pantai tampak seperti pakaian tambal sulam. - akses umum untuk masyarakat menjadi hilang karena yang melakukan reklamasi tidak memperhatikan ketentuan adanya public domain untuk daerah sepanjang pantai. ketika melakukan perjalana itu, saya harus naik turun tembok dinding pantai. berhadapan dengan satpam di banyak kapling. - penguasaan terhadap reef flat menjadi tidak jelas. reef flat seharusnya menjadi publik domain, tetapi di beberapa segmen telah dikuasai pemilik modah. Dari pengalaman lapangan di Carita itu, mungkin ada baiknya kebijakan reklamasi diperhitungkan sebagai salah satu cara pengelolaan wilayah pesisir. Agar kita mendapat lingkungan yang baik dan sehat dan indah dan jelas siapa pengelolanya dan kita semua dapat menikmatinya. Salam, WBS --- Imam A. Sadisun [EMAIL PROTECTED] wrote: Sedikit menambahkan: Secara umum reklamasi pantai bertujuan untuk menambah jumlah daratan, dapat dilaksanakan dengan: - filling - polder - drainage atau kombinasi dari ketiga metode tsb., terutama tergantung morfologi pantai yg akan direklamasi. Salam, ~imam On Wed, 15 Oct 2003, Untung Sudarsono wrote: Gampangnya ya ngurug laut alias lautnya ditimbun begitu. __ Do you Yahoo!? The New Yahoo! Shopping - with improved product search http://shopping.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http
Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak, Teluk Jakarta
Ibu Parvita, berkaitan dengan pola sedimentasi di Teluk Jakarta, setahu saya memang PPGL pernah bekerja di Teluk Jakarta dan terutama untuk wilayah yang dekat dengan Kota Jakarta. Kepastian lebih jauh mengenai hal ini tentu kita tunggu respon dari rekan-relan di PPGL. Kalau mengenai sedimentasi di Kepulauan Seribu sampai jarak sekitar 50-an km, dan sumber materialnya dari Jakarta, saya rasa terlalu jauh pernyataan itu. Pengalaman dari kawasan Tanjung Pontang di Banten, yang sekarang ini mendapat influx muatan sedimen yang besar dari Ciujung, penyebaran suspensi dari muara tidak sejauh itu (hanya beberapa KM). Karena itu, untuk kasus di kepulauan Seribu, mungkin ada sumber sedimen yang lain. Mungkin saja dari Citarum. Salam, WBS --- [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Wahyu Budi dan rekan2 lainnya, Kalau kerusakan delta Mahakam bisa dideteksi lewat citra satelit, tentunya hal yang sama bisa dilakukan untuk melihat kondisi Teluk Jakarta dan sekitarnya. Ada yang tahu saya bisa memperolehnya di mana, karena ada yang mengatakan sedimentasi di Utara Jakarta sampai ke Kepulauan Seribu (sampai ke Pulau Kotok-Pulau Matahari-Pulau Papateo). Lumayan jauh itu, sekitar 50 km-an. Saya sendiri mengalami bahwa visibility di Pulau Seribu selama bulan2 terakhir ini luarbiasa jeleknya, dan banyak koral2 yang tertutup oleh silt. Apa ada pulse yang extraordinary tahun ini, dan kalau itu karena kegiatan manusia, misalnya ada proyek besar2an di Utara Jakarta, mustinya bisa kelihatan ya. Mungkin dari PPGL bisa bantu? Parvita H. Siregar wahyu budi wahyubudisetyawan@ To: [EMAIL PROTECTED] yahoo.comcc: Subject: Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak 09/24/2003 07:27 PM Please respond to iagi-net Pak Awang dan rekan-rekan lainnya, saya sendiri belum pernah secara langsung mempelajari apa yang terjadi dengan Delta Mahakam. Tetapi, apa saya lihat dari hasil analisis citra satelit yang pernah di lakukan teman-teman sebelumnya, nampaknya memang aktifitas manusia membuka kawasan mangrove untuk dikonversi menjadi areal tambak sekarang ini sangat dominan di Delta Mahakam. Namun, bagaimana kaitannya antara aktifitas tersebut (dan juga yang lainnya) dengan pola pertumbuhan (sedimentasi) dan pola perusakan (erosi) Delta Mahakam, saya belum bisa memberikan keterangan apa-apa. Study yang sejenis, tahun ini, sedang saya lakukan di pesisir utara Banten (Jawa bagian barat) antara Tanjung Pontang sampai Tanjung Kait. Sebagian hasil awalnya telah saya presentasikan pada pertemuan di PPGL pada tanggal 25 Agustus 2003 yang lalu. Apabila ada yang berminat dengan naskah lengkapnya silahkan hubungi saya. Salam, Wahyu --- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Apakah pernah ada studi foto udara untuk mengkonfirmasi pola pertumbuhan (sedimentasi) dan pola perusakan (erosi) delta Mahakam dari 1946 ke 2001 ? Studi sejenis pernah intensif dilakukan oleh teman-teman LGPN LIPI tahun-tahun 1980an untuk Delta Cimanuk di Jawa Barat (Pak Ade bisa konfirmasi ?) atau juga LON (Pak Wahyu Budi bisa konfirmasi ?) dan juga daerah muara Citanduy-Nusa Kambangan. Harusnya, mengingat pentingnya Delta Mahakam sebagai laboratorium alam untuk geologi, studi semacam itu penting. Juga, apakah erosi itu hanya sebab manusia (petani tambak), bukan pola oseanografi yang berubah (katakanlah yang tadinya tide-wave dominated mungkin jadi wave dominated). Semuanya itu kan bisa terekam di foto udara. Kalau rusak begitu, maka area field trip Mahakam di deltaic plain akan terganggu...Tetapi, apakah dredging untuk lokasi sumur bukannya lama-lama akan merusak juga ? Salam, Awang ERY ARIFULLAH [EMAIL PROTECTED] wrote: (Cuplikan Kaltim Post/ 19 Sept. 2003): 1000 km2 luasan daratan Delta Mahakam (Delta Plain) ternyata 85 % diantaranya telah rusak yang telah beralih fungsi menjadi tambak. Kepala Departemen Lingkungan Total EP Indonesie
Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak
Pak Awang dan rekan-rekan lainnya, saya sendiri belum pernah secara langsung mempelajari apa yang terjadi dengan Delta Mahakam. Tetapi, apa saya lihat dari hasil analisis citra satelit yang pernah di lakukan teman-teman sebelumnya, nampaknya memang aktifitas manusia membuka kawasan mangrove untuk dikonversi menjadi areal tambak sekarang ini sangat dominan di Delta Mahakam. Namun, bagaimana kaitannya antara aktifitas tersebut (dan juga yang lainnya) dengan pola pertumbuhan (sedimentasi) dan pola perusakan (erosi) Delta Mahakam, saya belum bisa memberikan keterangan apa-apa. Study yang sejenis, tahun ini, sedang saya lakukan di pesisir utara Banten (Jawa bagian barat) antara Tanjung Pontang sampai Tanjung Kait. Sebagian hasil awalnya telah saya presentasikan pada pertemuan di PPGL pada tanggal 25 Agustus 2003 yang lalu. Apabila ada yang berminat dengan naskah lengkapnya silahkan hubungi saya. Salam, Wahyu --- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Apakah pernah ada studi foto udara untuk mengkonfirmasi pola pertumbuhan (sedimentasi) dan pola perusakan (erosi) delta Mahakam dari 1946 ke 2001 ? Studi sejenis pernah intensif dilakukan oleh teman-teman LGPN LIPI tahun-tahun 1980an untuk Delta Cimanuk di Jawa Barat (Pak Ade bisa konfirmasi ?) atau juga LON (Pak Wahyu Budi bisa konfirmasi ?) dan juga daerah muara Citanduy-Nusa Kambangan. Harusnya, mengingat pentingnya Delta Mahakam sebagai laboratorium alam untuk geologi, studi semacam itu penting. Juga, apakah erosi itu hanya sebab manusia (petani tambak), bukan pola oseanografi yang berubah (katakanlah yang tadinya tide-wave dominated mungkin jadi wave dominated). Semuanya itu kan bisa terekam di foto udara. Kalau rusak begitu, maka area field trip Mahakam di deltaic plain akan terganggu...Tetapi, apakah dredging untuk lokasi sumur bukannya lama-lama akan merusak juga ? Salam, Awang ERY ARIFULLAH [EMAIL PROTECTED] wrote: (Cuplikan Kaltim Post/ 19 Sept. 2003): 1000 km2 luasan daratan Delta Mahakam (Delta Plain) ternyata 85 % diantaranya telah rusak yang telah beralih fungsi menjadi tambak. Kepala Departemen Lingkungan Total EP Indonesie Suripno kepada Kaltim Post tanggal 18 September 2003 mengemukakan bahwa alih fungsi menjadi tambak akan mengancam keseimbangan ekosistem yang ada di Delta Mahakam. Pada tahun 1986 kondisi Delta Mahakam masih bagus. Pada tahun 1992 sudah mulai ada pembangunan tambak dan mulai ada kerusakan-kerusakan dan pada tahun 1999, 85 % Delta Mahakam sudah menjadi tambak. Dengan demikian perbandingan laju sedimentasi dan erosi telah menjadi 1:2 selama tahun 1946-1996. Sementara perbandingan laju sedimentasi dan erosi tahun 1996-2001 sudah mencapai 1:50. Artinya kehilangan luas daratan yang terjadi selama 50 tahun (1946-1996) seluas 635 ha. Sedangkan selama lima tahun (1996-2001) telah kehilangan daratan seluas 697 ha . Pertumbuhan tambak yang tidak terkontrol menyebabkan degradasi mangrove. Kegagalan produksi seperti terjadi di Jawa, pantai timur Lampung dan Sulawesi mengakibatkan penambahan areal tambak semakin meningkat tajam, apalagi keuntungan ekonomis sangat menjanjikan dalam menyumbang PAD. Sejak tahun 1970-an sampai sekarang riset geologi telah dilakukan secara antusias di Delta Mahakam. Delta Mahakam modern adalah laboratorium alam geologi recent analogues yang khas di Indonesia yang punya kaitan erat dengan sedimen-sedimen di Kutai Basin. Dari studi geologi di Delta Mahakam selama tiga dasawarsa telah memberikan pemahaman yang bagus kepada kita dalam dileneasi lingkungan pengendapan di Kutai Basin untuk eksplorasi. Jadi bisa dibayangkan seberapa besar jasa Delta Mahakam bagi pengetahuan geologi?? Kelestarian Delta Mahakam bukan hanya tanggung jawab environmentalist, tapi juga tanggung jawab kita sebagai ahli geologi (?). Salam, Ery Arifullah Mhs. Prog. Master Geologi ITB. === TELKOMNet INSTAN : mudah pemakaiannya, luas jangkauannya dan sekarang . ada hadiahnya pula ! === - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED
Re: [iagi-net-l] List of accepted papers for JCJ 2003, format penulisan makalah?
Dear Sekretariat JCJ 2003, Setelah mengumuman abstrak yang diterima, untuk penulisan makalah, adakah format penulisan atau template yang harus diikuti? Apabila untuk hal tersebut belum terpikirkan, saya menyarankan agar dibuat format penulisan atau template yang harus diikuti oleh para penulis makalah. Ini demi keseragaman cara penulisan dan memperingan pekerjaan editing. Sedang apabila hal tersebut telah ada, tolong segera disebarkan, agar kami dapat mengikutinya dalam menulis makalah untuk JCJ 2003. Kemudian, dalam First Circular disebutkan bahwa deadline pemasukan full paper adalah tanggal 31 Oktober 2003, sementara itu dalam web site disebutkan tanggal 30 September 2003. Mana yang harus diikuti? Salam, Wahyu Budi Setyawan --- Allo, Paulus T [EMAIL PROTECTED] wrote: daftar paper yg diterima utk JCJ 2003 bisa dilihat di: http://jcj2003.iagi.or.id/list.php daftar ini akan terus di-update, jadi bila paper anda belum tertera disitu, silahkan lihat 1-2 hari lagi. thanks, Paulus - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - __ Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software http://sitebuilder.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Renungan IAGI Lingkungan; keseimbangan
Sebenarnya, yang diperlukan adalah menjaga keseimbangan antara pemanfaatan sumberdaya alam dan menjaga kondisi lingkungan agar tetap dapat melayani kebutuhan manusia (bukan dilestarikan). Kita semua tentu tahu bahwa alam itu menjalani suatu proses. Lahir dan kemudian Mati. Perhatikan manusia, tumbuhan, hewan. Perhatikan batuan, daratan, dan air. Tanpa campur tangan manusia pun perubahan akan terjadi, dan manusia pun adalah bagian dari perubahan tersebut. Persoalan yang sebenarnya kan ., bagaimana perubahan itu berlangsung dan tidak menyakiti manusia. Dalam menjaga berlangsungnya proses-proses geologi itu, agar tidak terlalu cepat, di situlah peranan geologi. Salam, WBS --- [EMAIL PROTECTED] wrote: Urun rembug, Bukannya pesimis, tapi untuk zero (0) terhadap dampak lingkungan oleh industri ekstratif kebumian adalah impossible. Kecuali semua industi ekstraktif kebumian secara serempak dihentikan di seluruh dunia, dan menurut saya ini juga impossible. Kasarnya kemajuan teknologi dan kehidupan tidak bisa di reset kaya komputer jika terjadi error Kita tidak bisa mengatakan tidak ada kemudahan transportasi kecuali jalan kaki setelah penemuan sepeda, kita tidak bisa mengatakan tidak ada yang lebih cepat dari sepeda setelah manusia menemukan motor, kita tidak bisa mengatakan motor paling nyaman setelah manusia menemukan mobil, dst, dst. Misalkan kita menghapus mobil untuk menghilangkan polusi udara, dengan langkah menghentikan industri eksploitasi bahan bakar, maka kita akan beralih ke sepeda sehingga perusahaan tambang besi, baja, nickel harus hidup. Jika kita melarang penggunaan sepeda sehingga dampak industri tambang bisa kita hentikan, maka kita akan terpaksa jalan kaki. Dan sanggupkah kita jalan kaki saat ini? Rekan-rekan bisa bayangkan jika tempat tinggal di Bekasi dan tiap hari harus jalan kaki menuju Sudirman atau Gatot Subroto, butuh berapa jam untuk perjalanan? tahankah dengan debu, panas, dan keringat serta capek? Hilang berapa jam dalam sehari hanya untuk jalan PP? Belum lagi jika rekan-rekan kampungnya di Jawa Timur, cuti dapat 12 hari setahun, untuk jalan pulang Bekasi- jawa Timur pp butuh berapa lama? Intinya saya ingin mengatakan, marilah bersikap realistis, bahwa setelah semua kemajuan ini yang mau tidak mau melibatkan industri ekstraktif kebumian, kita pada dasarnya tidak mungkin kembali ke zero (0) lagi. Kata orang bijak tentang hukum kesuksesan adalah SUKSES ADA HARGANYA, JIKA MAU SUKSES, KITA HARUS BERANI MEMBAYAR HARGANYA, hanya orang gila yang maunya sukses namun tidak mau membayar harga kesuksesan yang diinginkan. a. JIka demi kelangsungan hidup manusia, menutup semua industri kebumian adalah jalannya. b. Dilain pihak, demi kelangsungan hidup budaya manusia, meneruskan industri ektraktif kebumian adalah jalannya. Jika a yang kita pilih, maka kita siap jalan kaki kalo cuti dari Jakarta ke jawa timur (jangan tanggung tanggung) Namun jika pilih b, polusi dan kerusakan tak terhindarkan. Maka jika saya yang suruh milih, Saya akan memilih B dengan catatan kita menyadari bahwa akan ada harga kerusakan lingkungan yang musti kita bayar. Jadi masalahnya tinggal bayar membayar tingkat kerusakan lingkungan, yang harus kita lakukan adalah bagaimana kita bisa mewujudkan seringan-ringannya, sekecil kecilnya kerusakan lingkungan. Ibarat komputer, kita tidak mampu reset lagi, yang bisa kuta lakukan adalah mengatasi dan memperkecil error nya Dan langkah Pak ketum untuk deket dan bersahabat dengan kaum environmentalis adalah salah satu caranya. Salam, didik __ Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software http://sitebuilder.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Evolusi === Memahami cara kerja Tuhan (1), contoh dari alam.
Mari kita perhatikan sebutir biji yang bernas. Bagaimana butiran biji itu kemudian mulai retak di tanah, kemudian mulai tumbuh. Ambil sebuah contoh biji asam jawa. Kalau ada waktu (sambilan), coba ikuti pertumbuhannya. Biji itu tumbuh dan berkembang menurut suatu urutan waktu dan kadar yang telah ditentukan untuknya. Setelah tiba waktunya, biji terangat oleh batang lunak, kemudian terbelah dan keluar daun. Setelah waktunya tiba, batang lunak itu bercabang dan di setiap cabang ada daun. Setelah waktunya tiba, batang lunak mengeras dan pohon terus membesar dan makin banyak cabangnya. Setelah waktunya tiba, pohon berbungan dan kemudian bunga berubah menjadi buah muda dan kemudian buah masak. Selanjutnya biji dari buah masak siap mengulangi apa yang dilakui induknya. Siapa yang menentukan waktu-waktu perkembangan dan kadar perkembangan itu? Siapa yang menentukan unsur-unsur dari dalam tanah yang dihisap akar akan menjadi batang, daun, bunga, buah, kulit dll? Kita harus mengakui bahwa kita tidak tahu. Bagi yang percaya Tuhan, akan menjawab: Tuhan. Bagi yang tidak: hukum alam. Selanjutnya, coba kita lihat pohon-pohon lain. bagaimana itu berbeda satu sama lain, sementara semua itu tumbuh di tanah yang sama? (tentu dengan sedikit perbedaan unsur kimianya). masih banyak contoh-contoh lain yang bisa kita buat (termasuk bagaimana perubahan magma yang keluar dari dalam bumi menjadi aneka ragam batuan dan mineral yang asosiasinya berbeda satu sama lain). Dengan contoh ini, saya hanya ingin mengatakan bahwa banyak rahasia Tuhan yang belum kita ketahui. __ Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software http://sitebuilder.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Evolusi === Memahami cara kerja Tuhan (1), manusia dan evolusi karyanya.
Kita mulai pembicaraan dari manusia (yang belum mengetahui teknologi seperti sekarang ini) dan bumi tempat tinggalnya. Dalam pikiran saya, semula manusia hanya tahu membawa sesuatu dengan kedua tangannya atau menyeretnya tanpa alat bantu. Selanjutnya, membawa sesuatu dengan alat bantu, seperti memikul dan menandu (membawa dengan tandu sederhana). Selanjutnya, menyeret dengan alat bantu. Selanjutnya, manusia menekukan teknologi roda, maka dipasang roda pada alat bantu yang diseret itu. Selanjutnya, dari alat bantu beroda, katakanlah gerobak, terus berkembang menjadi alat angkut yang ditarik oleh hewan. Jumlah roda, mungkin dari 2 (seperti gerobak sapi)bertambah menjadi 4 (seperti kereta kuda beroda 4). Dengan ditemukan mesin, muncul mobil. varian lainnya adalah sepeda motor, dan kereta api. Mobil ada yang kemudian menjadi beroda 3 seperti Bemo dan Bajai. Mobil ada juga yang rodanya terus bertambah menjadi Truk, Truk gandeng, dan Trailer. Varian lain dari roda muncul Traktor beroda besar, atau beroda rantai. -- Entah sejak kapan, manusia menyadari kayu dan sejenisnya bisa mengapung. Selanjutnya muncul rakit, perahu dayung, perahu layar, parahu motor (ketika mesin dipadukan dengan perahu). Dari perahu motor, muncul jenis-jenis kapal penumpang dari yang kecil sampai raksasa seperti Titanic, muncul juga kapal-kapal angkut barang seperti kapal curah, kapal peti kemas, kapal pengangkut gas alam cair. Muncul juga kemudian Kapal Selam, baik diesel maupun nuklir. Ketika kemudian manusia ingi terbang seperti burung, muncul pesawat terbang. Mulai dari yang sederhana, sampai pesawat penumpang moderen seperti Concord, Air Bus, Boing dll. Muncul juga pesawat tempur seperti Sukhoi yang sekarang jadi pembicara di tanah air kita. kemudian, ketika manusia ingin ke ruang angkasa, muncul Apollo, Soyuz dan berbagai pesawat lainnya yang tanpa awak diluncurkan ke angkasa, juga satelit. - Semua alat transportasi itu, dari yang paling awal sampai mutakhir, sekarang masih dapat kita saksikan dipergunakan. Di desa-desa kita masih melihat kereta yang ditarik sapi. Kita melihat Bapak pemungut sampah menarik gerobak sampah. Di desa-desa nelayan, kita melihat perahu dayung. Tentu kita tidak akan mengatakan, kalau kapal induk itu dari perahu, tentu perahu itu sekarang tidak ada lagi sekarang. Tentu juga kita tidak akan mengatakan, kalau BMW atau Mercy itu dari gerobak, tentu gerobak itu tidak ada lagi sekarang. - Perkembangan alat transportasi itu tentu saja tidak berkembang sendirian. Tanpa ditunjang dengan perkembangan lain seperti teknologi elektronika, pengolahan logam, misalnya; serta keinginan manusia untuk mengungkapkan berbagai gejala alam lainnya; dan berbagai kebetulan (seperti Archimedes dengan airnya, dan pengamatan Apel jatuh yang kemudian lelahirkan hukum gravitasi oleh .? maf lupa), semuanya tidak akan ada seperti sekarang. Lalu.?, Kita bisa atau tidak mengatakan: untuk menciptakan semua itu dan apa yang ada sekarang ini, seperti handphone yang paling baru komputer yang kita pakai untuk berkomunikasi ini, Tuhan cukup menciptakan manusia dengan segala potensinya dan Bumi tempat hidupnya. Semua perkembangan dan penemuan itu, sudah ditentukan waktunya, oleh Tuhan. Salam, WBS __ Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software http://sitebuilder.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Pertambangan ....., melihat hubungan spasial
Sekarang ini sedang musim kemarau, dan di banyak bagian Indonesia sedang mengalami kekeringan. Mungkin ini saatnya untuk mengajukan bukti tentang kaitan kerusakan hutan, kegiatan pertambangan dan kekeringan. Yang perlu dilakukan pada tahap awal hanya memetakan daerah hutan lindung, daerah kegiatan pertambangan, daerah hutan yang rusak dan daerah kekeringan yang sekarang terjadi. Dari peta-peta tersebut secara spasial akan terlihat hubungan antara daerah kekeringan dan kawasan hutan dan pertambangan. Untuk mencari siapa penyebab kerusakan hutan yang sebenarnya, dapat ditambahkan peta penyebaran kegiatan pemanfaatan hutan / lahan, baik itu HPH, penduduk setempat, pertanian, perkebunan, maupun pertambangan. Apabila kita dapat membuat peta-peta tersebut, tentu akan diperoleh bukti yang kuat tentang apa yang sedang diperdebatka sekarang. Salam, WBS --- Sukmandaru Prihatmoko [EMAIL PROTECTED] wrote: Berita di media tsb memang sangat tendensius, banyak pernyataan yang dikutip, sepertinya nyambung satu sama lain, padahal tidak (bisa dipertanyakan). Saya harap ini karena ke-piawai-an wartawan saja dalam menyajikan berita. Contohnya: ...Pemerintah dan DPR diminta tidak meloloskan lagi pertambangan terbuka di hutan lindung. Perusakan hutan lindung secara terus-menerus akan berdampak pada kekeringan yang semakin parah di masa-masa mendatang. .(saya kutip seperti aslinya). Pertambangan terbuka di hutan lindung mengakibatkan perusakan hutan lindung = masih nyambung; perusakan hutan lindung mengakibatkan kekeringan = masih nyambung juga. Tapi menyambungkan pertambangan di hutan lindung dengan kekeringan = nanti dulu, karena ini bukan matematika dimana kalau A = B dan B = C, maka A = C. Karena kita musti lihat berapa banyak seh pertambangan di hutan lindung, kemudian seberapa banyak hutan lindung yang rusak (secara keseluruhan), serta seberapa luas hutan lindung yang rusak karena pertambangan. Itu tadi satu conto saja.. masih ada beberapa lagi pernyataan yang tidak saling nyambung tapi enak dibaca. Ini saya kutipkan data ttg hutan dan tambang Indonesia, sumbernya Made Astawa Rai, 2002 (Seminar - Isu dan Kendala Pengelolaan Sumberdaya Pertambangan dan Kehutanan). (1) Area Kontrak Karya = 21 juta ha (termasuk wilayah eksplorasi) (2) Area tambang = 0,135 juta ha (3) Luas hutan total Indonesia = 120 juta ha (4) HPH = 66 juta ha (5) Hutan lindung = 33,5 juta ha (6) Hutan konservasi = 20,5 juta ha (7) Laju kerusakan hutan dalam 7 tahun terakhir (hutan konservasi, hutan lindung, dan hutan produksi) = 1,36 juta ha/ tahun (Kongres Kehutanan Indonesia, Jakarta, 2001). Jika diasumsikan seluruh area tambang rusak, berarti hanya 10% dari laju kerusakan hutan per tahun. Padahal kenyataanya tidak demikian karena banyak lahan bekas tambang yang telah direklamasi. (Meskipun, tidak perlu dipungkiri pasti ada juga perusahaan nakal yang tidak beres reklamasinya). Jadi silakan tebak sendiri yang 90% itu dilakukan oleh siapa. Salam - Daru - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 28, 2003 10:46 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung harus diminimalisir Saya setuju dengan Mas Bondan Brillianto. Jangan gebyah uyah bahwa kerusakan hutan semata-mata disebabkan hanya oleh perusahaan Tambang. Mari kita buka mata dan telinga, berapa hutan yang rusak (area) dan apakah ada kontribusi perusahaan tambang disana (jangan-jangan di daerah rusak hutan tersebut tidak ada perusahaan tambangnya). Sebab pencurian kayu liar dan penebangan liar oleh penduduk tidak bisa dilihat sebelah mata. Disekitar konsesi INCO, ada wilayah yang namanya Danau Towuti... Di desa pinggir danau tersebut ada beberapa orang yang bisa dikategorikan sangat kaya dengan jenis usaha membeli kayu dari para penebang liar (dari dulu dan berlanjut hingga sekarang ..). Hasilnya mereka jual ke Jawa dan disepanjang jalan dari daerah itu ke Makassar ada retribusi khusus yang sudah rutin mereka lakukan. Selain itu, sejauh yang saya tahu hampir semua perusahaan tambang punya seksi revegetasi / reklamasi lahan dan ada hukum yang bisa dikenakan jika melanggar peraturan pemerintah tersebut ... So saya setuju jika peninjauan kembali izin tambang dengan melakukan pengecekan seberapa jauh si perusahaan mengikuti hukum sudah dilakukan. Jika memang melanggar, musti dikenakan sanksi, namun jika bersih.. perusahaan tetap bisa dijalankan ... Masalahnya, pernah penebang liar di daerah towuti tersebut ditertibkan .. ujungnya ratusan orang demo minta PEMDA menyediakan lapangan kerja .. pemda tidak sanggup .. yaaa tebang lagi lah hutannya .. Salam, didik - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net
Re: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yoooook.
Di bumi ini ada 100 lebih unsur kimia, mulai dari unsur mayor, minor, sampai trace element. Ada yang logam, non-logam, dan radioaktif. Sekarang, kalau benda-benda, makhluk-makhluk atau apapun yang ada di bumi ini (juga alam semesta?) ini 'diuraikan', maka, hasilnya tidak akan lari dari kelompok unsur-unsur kimia yang sekarang ada di bumi kita tercinta ini. bedanya hanya... jumlahnya saja yang berbeda dan berbedaan sedikit ada tidaknya unsur tertentu (mungkin tak mampu terdeteksi saja). mari kita ingat-ingat lagi perbandingan komposisi kimia batuan dan mineral (bila kita geologist). lalu, pertanyaannya? Bagaimana semua itu bisa demikian? Sebagai contoh: masak sih, ketika membuat basalt, andesit, atau granit, dll, Tuhan harus bekerja seperti analist kimia setiap waktu?, mulai dari Pracambrium sampai Sekarang. Manusia saja maunya kalau membuat sesuatu sekali kerja semua urusan beres. Untuk makhluk hidup? Juga, masak sih, Tuhan, harus menciptakan beberapa jenis, memusnahkan dan lalu menciptakan beberapa jenis lain berulang-ulang? Kita saja sekarang kalau disuruh menulis makalah dengan komputer atau dengan mesin ketik manual, tentu memilih komputer. Diantara alasanya mungkin supaya mudah memperbaiki, mudah memperbanyak, dan mudah mudah memodifikasi. Kalau kita memperhatikan sejarah manusia menciptakan barang-barang., rasanya berevolusi. Misalnya kemampuan manusia menulis, telah berevolusi sedemikian rupa sehingga sekarang ini ada komputer, printer, fax, foto kopi, telegram, scanner dll. Semua itu dimulai dari kemampuan manusia menulis. Transportasi juga demikian, dimulai dari berjalan kaki, sekarang ada pesawat terbang, mobil, sepeda motor, becak, gerobak dorong, kereta kuda, kereta api, gerobak sapi serta pesawat ruang angkasa dll dst. lalu.., sambung sendiri-sendiri saja ya!!! WBS --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalo aku kok malah mudah sekali menerima evolusi ya ... Karena aku yakin wadag manusia ini merupakan 'benda' atau 'bahan alam' yang mempunyai sifat sangat 'alami'. Buktinya sudah terlalu banyak utk menyatakan bahwa sifat2 bendawinya yang ternyata sangat berguna buat kita termasuk ilmu kesehatan kedokteran dll yg merupakan ilmu atau alat pertahanan diri manusia. Evolusi sendiri merupakan sebuat ilusi historis yg merupakan hasil perekaman impuls otak akibat penerimaan data-data dari input-input indera penglihatan penciuman, peraba dll serta . nalar. Tapi bukan berarti yg ngga percaya evolusi berarti ngga pake nalar looh ya Awas kalo di-puter2 :) Evolusi juga hanya merupakan ilusi waktu yg juga akibat perekaman-perekaman alam terhadap peristiwa-peristwa yang dilaluinya ... lagi-lagi dimensi waktu ini yg menjadi sebuah dimensi baru dalam kehidupan manusia ... setelah dimensi ketiga yang belum lama juga disadari manusia Coba anda lihat gambar di Mesir ... pernahkan anda melihat gambar 3 di Pyramid ? Gambar yg menunjukkn 3 dimensi yg bagus baru dilakukan ketika Leonardo Da Vinci menggambar the last supper (jamuan makan malam) ... itu saja kan baru kemaren sore :-) Menembus dimensi baru emang selalu mengundang pro-kontra ... termasuk Columbus yang tidak takut jatuh kelaut !! Namun masih juga ada yg percaya bumi ini datar ... :p Banyak juga yang ngga percaya teori kuantum tapi sudah menggunakan Soal tuhan ... upst !! Aku ngga ngerti apaan sih keberatannya sehingga ada yg menganggap Tuhan ' tersinggung' adanya teori evolusi ? rdp - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, August 25, 2003 9:57 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Evolusi === was Re: [iagi-net-l] Batugamping dan Homo P Erectus Memang sangat susah menerima teori evolusi, apalagi kalau sudah dihubungkan ke manusia. Kita akan lebih gampang menerima teori penciptaan terpisah, semua spesies yang ada sekarang diciptakan terpisah satu demi satu, tidak ada nenek moyang bersama. Sejak pertama diciptakan bentuknya sudah sama persis dengan sekarang. Bahkan variasi sekecil apapun di spesies sekecil apa pun itu adalah hasil penciptaan terpisah, bukan evolusi. Kalau Darwin menemukan 15 variasi paruh kutilang di Galapagos, ya itu ga mesti evolusi atau adaptasi, memang sudah dari sononya begitu. 15 nya diciptakan terpisah sudah dengan paruh yang macam-macam. Jadi, tak heranlah kenapa teori evolusi menimbulkan debate of centuries... Tak langsung dapat diterima akal saat itu juga, mungkin ini alasan utamanya, dan masa mau kita disatu phylogeni-kan (pohon kehidupan) dengan protozoa Benarkah teori evolusi, ada apa dengan teori evolusi ? Kalau buat saya, karena saya gak bisa konsisten sebagai evolusionis, juga saya gak bisa konsisten sebagai kreasionis, juga saya gak bisa mengabaikan begitu saja ajaran iman tentang penciptaan, dan saya juga seorang geologist yang sangat sudah biasa berhadapan dengan sejarah kehidupan jutaan
Re: [iagi-net-l] berita sakit
Kami turut berharap Pak Taka diberi kekuatan oleh Yang Maha Kuasa dan dapat sehat kembali. WBS --- M.Untung [EMAIL PROTECTED] wrote: Hari ini, menurut berita yang saya terima dari Pak Budiharto, anggota IAGI senior, bapak FRED TAKA sedang mengalami koma di Rumah Sakit CAROLIUS, Jakarta. Beliau telah sakit beberapa lama. Pak Taka adalah anggota IAGI senior, aktif pada waktu berdirinya IAGI. Mari kita doakan semoga pak Taka diberi kesembuhan oleh Yang Maha Kuasa dan kembali sehat seperti sediakala. Saya kurang mengetahui apakah dapat ditengok atau tidak. Alamat rumahnya ialah: Jl. Kenanga 2, Komplek Perumahan Ferry Sonnevile, Gunung Putri, Cibinong 16961. Telepon: 021-8670190. Demikian berita yang saya dapat. M. Untung __ Do you Yahoo!? SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month! http://sbc.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Deepwater Source rock - akhirnya (Bahasa campur aduk !!!)
Bahasa yang campur aduk itu menunjukkan Bahasa Indonesia perlu diperkaya, dan juga menunjukkan kita memerlukan Ensiklopedi. WBS --- Istadi, Bambang P [EMAIL PROTECTED] wrote: Note: Maaf bahasanya campur aduk, tapi istilah2 teknis kalau diIndonesiakan malah saya-nya yang binggung. wass. Bambang Istadi ConocoPhillips Inc. New Ventures Exploration +1-281-293-3763 __ Do you Yahoo!? SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month! http://sbc.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Diskusi Tebatas !!
Maunya sih, ikut. Tetapi waktu yang tidak ada. Saya dan banyak teman lainnya tentu senang mengetahui hasil diskusi itu. Salam, WBS --- IAGI Pusat [EMAIL PROTECTED] wrote: IAGI Netters, PP IAGI akan mengadakan Diskusi Tebatas Menggugat Keberadaan Celah Timor dan Gugusan Pulau Pasir pada: Hari/Tanggal: Senin, 14 Juli 2003 Pukul : 10.00 WIB Tempat: Sekretariat IAGI, Jl. Dr. Supomo SH, No.: 10 Nara Sumber: Dr. Bona Situmorang Kalau teman-teman di IAGI Netter berminat untuk tahu apa, mengapa dan bagimana Timor Gap, Ikuti share blak-blakan dari Pak Bona! Krn tempat sangat terbatas, mohon bagi yang berminat melakukan reservasi ke sekretariat IAGI, Ijul/Benz... 021 83702848 / 83702577 email: [EMAIL PROTECTED] salam, -chandra __ Do you Yahoo!? SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month! http://sbc.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Benarkan Perut Monas Menyimpan Cadangan Minyak Bumi?
Saya rasa kabar ini hanya isapan jempol, seperti halnya kabar tentang harta karun di situs purbakala di Bogor tempo hari. Masih ingat kan? Salam, WBS --- Sena Reksalegora [EMAIL PROTECTED] wrote: WACANA (Pikiran Rakyat Cyber Media, 16 Juni 2003) Benarkan Perut Monas Menyimpan Cadangan Minyak Bumi? ..partly deleted. Belakangan ini, teka-teki keberadaan Monas ini mulai diusik orang. Ada yang mengatakan, Bung Karno memilih lokasi itu, karena di bawah tugu Monas terdapat sumber minyak bumi yang cadangannya cukup besar. Namun, untuk mengeksploitasinya tidak semudah yang dilakukan penambang di kawasan pantai maupun di daerah lainnya. Seorang pengusaha yang bergerak di bidang konsultan perminyakan dalam suatu perbincangan mengakui besarnya cadangan minyak bumi di bawah kawasan Monas itu. Itu sudah ada penelitiannya. Hanya saja, cara mengeksplotiasinya yang sedang dicari. Masalahnya, kawasan Monas tidak mungkin dibongkar, seperti pekerjaan minyak di Riau atau daerah lainnya. Diperlukan teknologi super modern, ujar pengusaha yang tidak mau disebutkan namanya itu. Pengusaha ini pun memperkirakan, Bung Karno membangun Tugu Monas di kawasan itu bukan sembarangan. Sebagai seorang Insinyur, -- apalagi Bung Karno katanya memiliki indera keenam -- tentu ia bisa melihat dan mengetahui apa yang ada di dalam perut bumi itu. Untuk mengeksplotasinya, diperlukan teknonolgi super modern. Penambangannya, harus dilakukan di bawah tanah. Bayangkan, berdasarkan penelitian, sumber minyak bumi itu berada di bawah tiang pancang Tugu Monas. Mungkin 135 meter di bawah baru ditemukan sumber minyaknya. Jadi, penambangannya akan dilakukan dengan cara pengeboran dan kemudian dengan memasang pipa bawah tanah mencapai ratusan kilometer ke Balongan, Indramayu atau ke Cirebon, kata pengusaha yang sangat optimis minyak itu bisa digali. Upaya mengeksploitasi minyak di Monas itu, katanya, sedang dibicarakan dengan perusahaan minyak raksasa Amerika Serikat. Apa yang dikemukakan pengusaha itu, juga dibenarkan oleh sebuah sumber di Lembaga Penelitian Minyak dan Gas (Lemigas). Lembaga yang berada di bawah Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral itu telah melakukan penelitian. Hanya saja, lembaga ini diminta tutup mulut mengenai hasil penelitiannya. Ada seorang staf Lemigas yang ingin mencoba membeberkan hasil penelitian ini. Tetapi, ia langsung dipecat, kata sumber yang tak mau disebut namanya itu. Sumber di Lemigas ini juga mengakui, cadangan minyak di bawah Monas itu sangat besar. Sebenarnya, fakta-fakta adanya sumber minyak di kawasan Monas selama ini banyak. Misalnya, seringnya masyarakat di sekitar -- seperti di Setiabudi atau kawasan Tanah Abang yang kelelap ketika sedang menggali sumur. Dan setelah diteliti, sumur yang digali itu mengandung gas -- yang tidak lain juga sumber minyak. Atau barangkali, Api Nan Tak Kunjung Padam di Puncak Tugu Monas itu nantinya menjadi kenyataan, karena kalau minyak dieksploitasi, harus ada buangan api yang tidak padam, seperti di Balongan. (H. Mangarahon Dongoran/PR)*** __ Do you Yahoo!? SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month! http://sbc.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - __ Do you Yahoo!? SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month! http://sbc.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Launching website JCJ-2003
Dear Organizing Comm. Bagaimana kabarnya dengan abstrak-abstrak yang telah dikirimkan melalui e-mail reguler sebelum ada kebijakan baru ini? WBS --- Abdul Mutalib Masdar [EMAIL PROTECTED] wrote: Kepada Yth. Seluruh Anggota HAGI/IAGI dan seluruh Geoscienties dimana pun berada, Untuk memudahkan pengiriman abstraks ke panitia JCJ-2003, kami informasikan bahwa per hari ini tanggal 2 Juni 2003 Bapak-bapak/Ibu/Sdr/i dapat mengirimkannya langsung melalui website resmi JCJ-2003 untuk call for papers dengan alamat : http://jcj2003.iagi.or.id/ . Seluruh abstrak/paper yang masuk akan dikelola secara elektronik dan informasi yang berhubungan dengan kegiatan JCJ-2003 juga akan disampaikan melalui website tersebut. Terimakasih kepada Pengurus IAGI pusat yang sudah memberikan izinnya untuk menggunakan websitenya untuk kegiatan JCJ-2003. Terimakasih juga kepada seluruh anggota OC JCJ-2003 yang sudah bersusah-ria membangun website dimaksud. Demikian disampaikan, mohon untuk disebarluaskan kepada seluruh geophysicist/geologist/geoscientist atau perusahaan-perusahaan, institusi-institusi, lembaga pemerintah maupun non pemerintah, yang berminat untuk berpartisipasi di Joint Convention Jakarta 2003, The 32nd IAGI dan The 28th HAGI Annual Convention. Masukan dan sarannya sangat kami harapkan. Terimakasih atas perhatiannya dan Semoga bermanfaat. Salam Abdul Mutalib Masdar Organizing Committe JCJ 2003. __ Do you Yahoo!? Yahoo! Calendar - Free online calendar with sync to Outlook(TM). http://calendar.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Awas Virus!!!!
Dear All, Saya mendapat info tentang adanya virus baru yang nampaknya sangat berbahaya. Berhati-hatilah. Penjelasan lebih lanjut seperti di bawah ini. Salam WBS Message: 7 Date: Mon, 31 Mar 2003 11:25:10 +0800 From: Nuriman, Harry (kem) [EMAIL PROTECTED] Subject: WARNING: VIRUS Subject: URGENT Thu, 20 Mar 2003 09:41:54 +0700 PERHATIAN !!! Kepada rekan-rekan semuanya, Bila suatu hari anda menerima e-mail Powerpoint Presentation dgn judul Life is beautiful.pps, JANGAN DIBUKA DENGAN ALASAN APAPUN dan delete-lah segera. Apabila anda membuka file tsb, maka di layar anda akan terbaca Now it is too late, your life is no longer beatiful, setelah itu kamu akan KEHILANGAN SEMUANYA BAIK DATA, SOFTWARE, PROGRAM ATAUPUN SEJENISNYA YANG ADA DI PC anda, jenis virus ini sangat merusak dan orang yang mengirimkanya akan mendapat nama akses, e-mail password anda. Itu adalah jenis virus baru yang mulai pada hari Sabtu malam dan belum ada anti virusnya. Berita ini dikirimkan oleh seorang kawan saya yang kini belajar di Taiwan, berhubung PC temannya telah terjangkit virus ini. MOHON E-MAIL INI DI FORWARD KEPADA SEMUA TEMAN DAN RELASI ANDA ! __ Do you Yahoo!? Yahoo! Platinum - Watch CBS' NCAA March Madness, live on your desktop! http://platinum.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Mengutip dokumen on-line
Rasanya cara mensitir dokumen on-line yang disarankan dalam makalah tersebut tidak berlaku umum (baca: tidak benar). Yang berlaku umum rasanya seperti berikut ini: Lambert B. (2003). Micropaleontological investigations in the modern Mahakam delta, East Kalimantan (Indonesia). http://imbi.uwc.ac.za/cg/CG2003_A02_BL/CG2003_A02_BL.pdf. March, 14, 2003. Setelah penulisan judul, dituliskan alamay URL dan tanggal akses dilakukan. WBS --- PUTROHARI Rovicky [EMAIL PROTECTED] wrote: Aku pikir ini sebuah paper bagus ... tambahan referensi buat para pecinta paleontologi dan mahakam explorer, Confidential ?? ah bukan ... paper ini sudah online sejak minggu lalu ... masih anget ...:-D silahkan donlod kumplit dengan gambar berwarna : http://imbi.uwc.ac.za/cg/CG2003_A02_BL/CG2003_A02_BL.pdf atau http://imbi.uwc.ac.za/cg/CG2003_A02_BL/index.html start quote == PLATE 2 Fig. 1: Pseudorotalia conoides (ORBIGNY) 1826 Fig. 1a: umbilical view Fig. 1b: profile view Fig. 1c: spiral view ah jadi inget ngulik-ulik kutu air nih yg menarik lainnya cara mensitir dokumen online (kenapa tanpa url ya) -- ada dibawah ... hef e nais whik en .. RDP masih mencari lowstand reservoir, nih ;-( == Micropaleontological investigations in the modern Mahakam delta, East Kalimantan (Indonesia) Bernard Lambert Total Fina Elf, DGEP/GSR/PN, Tour Coupole, 2 Place de Coupole, La Défense 6 - Cédex 4, 92078 Paris La Défense (France) [EMAIL PROTECTED] Manuscript online since March 8, 2003 Abstract The Mahakam delta is a mixed, fluvial and wave dominated delta located in the eastern part of the island of Borneo (the East Kalimantan province of Indonesia). The distribution of benthic fauna in this delta system is influenced by the combined or antagonistic action of three main parameters: fluvial input of fresh water and sediment, tide, and a strong regional north to south drift current. A model of the present-day faunal distribution has been established taking into account the perturbations induced by the tide and by the regional drift current. This model has been extrapolated into the recent past through the study of shallow cores that permit the reconstruction of late Holocene deltaic regression patterns. Key Words Indonesia, Kalimantan, Mahakam Delta, fluvial input, tide, drift current, benthonic Foraminifera, biofacies, distribution pattern. Citation Lambert B. (2003).- Micropaleontological investigations in the modern Mahakam delta, East Kalimantan (Indonesia).- Carnets de Géologie / Notebooks on Geology, Maintenon, Article 2003/02 (CG2003_A02_BL) - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - __ Do you Yahoo!? Yahoo! Web Hosting - establish your business online http://webhosting.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] kid-tainment, geologi dalam bahasa anak-anak
Saya sendiri belum melihat artikel dalam majalah Bobo tersebut, tetapi rasanya kita jangan terlalu cepat mengatakan penulisnya bukan dari geologi. Ada kemungkinan, penulisnya orang geologi atau tahu geologi, tetapi memang demikian itulah bahasa yang dapat dipahami untuk anak-anak yang mengkonsumsi majalah Bobo. Tidak mudah...kan menyampaikan sesuatu yang orang dewasa awam pun sulit mengerti kepada anak-anak pengkonsumsi majalah Bobo itu? WBS --- SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED] wrote: Buat yang concern sama anak-anak : - kalau mau nerangin ttg kejadian minyak bumi ke anak-anak, Bobo edisi minggu ini membuat artikel kartun tentang terjadinya minyak bumi (2 halaman). Cukup bagus, cuman sayangnya yang nulis bukan dari geologi kali ya:-( salam, __ Do you Yahoo!? Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up now. http://mailplus.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] memposisikan iagi, bisnis IAGI
kalau memang IAGI perlu berbisnis untuk memenuhi kebutuhan keuangannya, mungkin kita sudah saatnya mulai memikirkan bisnis macam apa yang pantas bagi IAGI. Apakah ada yang mengetahui contoh organisasi serupa IAGI yang berbisnis? Mungkin pula kita perlu belajar pada organisasi profesi besar kelas internasional tentang cara mereka mengelola keuangan (mendapatkan uang). --- Witan OA [EMAIL PROTECTED] wrote: IAGI memang bukan organisasi bisnis, tapi seharusnya ada seksi yg mengurusi bisnis secara serius (business development). Karena hasilnya bisa dipakai untuk menunjang usaha2 mulia yg berguna bagi masyarakat. Kalau hanya mengandalkan iuran dan sumbangan kelihatannya agak sulit. Witan - Original Message - From: wahyu budi [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, January 29, 2003 8:11 PM Subject: Re: [iagi-net-l] memposisikan iagi, geologi dalam kehidupan sehari-hari Saya setuju dengan pendapat Mas Andang bahwa IAGI bukan organisasi bisnis. - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - __ Do you Yahoo!? Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up now. http://mailplus.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] memposisikan iagi, geologi dalam kehidupan sehari-hari
Saya setuju dengan pendapat Mas Andang bahwa IAGI bukan organisasi bisnis. Selain kepada anggotanya, tentu ada sumbangan IAGI bagi masyarakat atau terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan. Tetapi hendaknya kegiatan yang berkaitan dengan masyarakat diarahkan kepada peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya geologi dalam kehidupan sehari-hari (Public Awareness). Kesadaran itu dapat berkaitan dengan hal-hal yang berkaitan dengan sumberdaya geologi dan harus pula berkaitan dengan sumber bencana geologi. Dengan memahami sumberdaya geologi, tentu masyarakat akan dapat memanfaatkan sumberdaya tersebut untuk kehidupannya. Dengan memahami sumber bencana geologi, masyarakat akan dapat terhindar bencana geologi atau mengurangi ancaman resiko kerugian akibat bencana geologi. Saya kira, dalam dua lapangan itulah peranan IAGI yang sebenarnya ditunggu oleh masyarakat luas. Dengan munculnya kesadaran-kesadaran tersebut, dan kemudian masyarakat dapat merasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, tentu nama IAGI akan harum di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Salam, WBS --- Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] wrote: Memposisikan IAGI Oleh: Andang Bachtiar (Ketua Umum IAGI) Bermula dari surat Surat dari seorang anggota ditahun 2002 yang lalu menyarankan dengan sangat kepada saya untuk dapat kiranya membentuk kepengurusan daerah IAGI di suatu propinsi di luar Jawa, karena masyarakat / pemda didaerah tersebut membutuhkan konsultan geologi untuk membangun daerahnya, termasuk mengeksplorasi sumberdaya buminya. Kebetulan wakil gubernur daerah tersebut juga adalah seorang sarjana geologi. Anggota tersebut tidak menyadari bahwa sebenarnya Pengda IAGI di Propinsi tersebut sudah terbentuk paling tidak sejak jaman kepengurusan sebelum saya, tetapi tidak pernah terdengar kabar berita kegiatannya. Yang menarik untuk dikemukakan disini bukanlah fenomena tertidurnya Pengda-Pengda IAGI di hampir sebagian besar daerah luar Jawa tersebut -kecuali Riau dan Nusa Tenggara-, tetapi lebih pada persepsi kawan saya yang anggota IAGI tadi tentang perlunya IAGI menjadi konsultan geologi bagi daerah-daerah di Indonesia. IAGI bukan entitas bisnis Apakah memang IAGI bisa menjadi konsultan? Konsultan yang seperti apa? Kalau bayangan kawan tersebut konsultan pelaksana seperti Geoindo, Kwarsa Hexagon, Geoservices, Sumagud Sapta Sinar, Robertson Research, Corelab, GDA, Eksindo Pratama, dan yang lain-lainnya, maka alangkah naasnya citra IAGI dimata anggotanya. Karena apa? Karena dengan pemikiran demikian, maka kita telah memposisikan IAGI tak lebih dari sebuah entitas bisnis. Padahal IAGI didirikan bukan untuk berbisnis secara komersial seperti itu. IAGI ada untuk jadi wadah yang meningkatkan kesejahteraan anggotanya lewat peningkatan ilmu, networking, diskusi dalam pertemuan-pertemuan ilmiah, penerbitan majalah dan prosiding; selain juga meningkatkan pengembangan ilmu geologi, dan ikut berperan dalam pembangunan nasional di Indonesia. IAGI ada bukan untuk berbisnis, apalagi sampai menyaingi bisnis konsultan-konsultan yang sudah ada yang notabene juga dilahirkan dan dijalankan oleh anggota IAGI. Partisipasi dalam pembangunan nasional Mungkin ada yang berargumentasi, bahwa menjadi konsultan bagi pemda-pemda, merupakan perwujudan dari tujuan IAGI untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan nasional. Menurut saya, argumentasi tersebut agak kurang benar, karena berpartisipasi dalam pembangunan nasional tidak harus dilakukan dengan mengorbankan prinsip-prinsip IAGI. Partisipasi dapat dilakukan dengan memberikan masukan ke pemda-pemda tentang geologi dan sumberdaya bumi pada tataran kebijakan dan strategis, bukannya pada tataran operasional, dimana lahan tersebut sebenarnya merupakan arena bermain dari sebagian anggota IAGI yang memang berprofesi sebagai konsultan ataupun di perusahan jasa. Lagipula, kalau IAGI harus menjadi konsultan pelaksana seperti itu, siapa yang akan jadi pasukannya? Pengurus IAGI? Pengurus IAGI, baik PP maupun Pengda kesemuanya bukanlah geologist pengangguran; mereka semua punya title dan occupation yang jelas. Selain menjadi pengurus PP ataupun Pengda, mereka semua adalah: pegawai perusahaan minyak, pegawai perusahaan tambang, dosen, peneliti, konsultan independen, pegawai perusahaan jasa bidang geologi, pejabat pemerintah, dan sebagainya. Mereka semua tidak mungkin bekerja untuk IAGI dengan mengerjakan proyek-proyek geologi seperti yang dikerjakan di konsultan-konsultan maupun di perusahaan jasa geologi, yang mendorong mereka kedalam kelompok KKN yang secara etis harus dihindarkan. Kalau mereka lakukan itu semua, dikhawatirkan banyak terjadi pemecatan karena aktivis-aktivis IAGI ternyata mempunyai konflik kepentingan dengan perusahaan dimana mereka bekerja. Jadi jelasnya, IAGI bukan merupakan PT atau Perusahaan Tbk atau apapun yang mempunyai pegawai-pegawai yang bekerja secara
Re: [iagi-net-l] Pengawas aktifitas G. Papandayan / efek otonomi?
Kekurangan Sembako bagi para pengungsi dan petugas pemantau dan lainnya itu mungkin efek dari otonomi daerah. Undang-undang otonomi daerah seingat saya tidak mengatur masalah bencana. Sehingga jiga terjadi bencana siapa yang harus bertanggung jawab? Kalau sudah dinyatakan sebagai bencana nasional, urusannya jelas, urusan negara / pusat. Tetapi bila biasa-biasa saja? siapa yang bertangung jawab, daerah atau pusat? Salam, WBS --- Franciscus B Sinartio [EMAIL PROTECTED] wrote: Menurut berita dari Indosiar yang saya dengar pagi ini bukan hanya pengungsi korban G. Papandayan yang keadaannnya mengenaskan, tetapi juga petugas pemantau (dll) aktifitas G. Papandayan. Mereka kekurangan sembako. kasihan juga, apakah pemerintah sudah kekurangan dana untuk membiayai mereka yang bertugas untuk rakyat ? atau IAGI mau membantu ? atau paling tidak koordinir bantuan dari anggota IAGI (kalau di kumpulkan bisa lumayan juga)? fbs --- Koesoema [EMAIL PROTECTED] wrote: Berita terkini: Imam Samudra telah melakukan pengakuan pada polisi bahwa selain dia itu telah menjadi otak pemboman di Bali, dia juga telah membidani pemboman lainnya seperti pemboman gereja dan mesjid Istiqlal di Jakarta beberapa tahun lalu, termasuk peledakan G. Papandayan baru-baru ini. __ Do you Yahoo!? Yahoo! Mail Plus Powerful. Affordable. Sign up now. http://mailplus.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi FOSI : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - __ Do you Yahoo!? Yahoo! Mail Plus Powerful. Affordable. Sign up now. http://mailplus.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi FOSI : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] RE: Longsor dan banjir
Sekedar info: Berikut ini kutipan dari Suara Merdeka Semarang. - Tanah di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, retak. Garis retakan memanjang, menembus dinding rumah milik Sumarlan dan Parlan, sehingga mengakibatkan rumah tersebut rusak. Tanah yang retak di desa yang terletak di lereng timur Gunung Sumbing itu ada tiga lokasi. Semuanya garis retakan memanjang dari arah berat ke timur. ''Retaknya tanah itu, diketahui bersamaan dengan persediaan air di belakang rumah yang mendadak habis,'' kata Parlan, Senin (25/11). Panjang retakan ratusan meter. Setelah rumah Parlan, menembus rumah Sumarlan, Busro dan Dawam. Di tengah pemukiman penduduk Kembangkuning juga terjadi retakan tanah yang lebih besar. Sebuah tiang listrik di depan rumah Muh Juri nyaris roboh, akibat tanah untuk menam tiang tadi, retak. Tanah di seberang Jalan Raya bandongan-Windusari juga retak. Yang menjaid korban, rumah Yoso. Pondasi ruang dapur rumahnya terputus, diterjang retakan tanah. Camat Windusari, Agus Subroto SSos, mengemukakan, upaya penduduk Kembang Kuning mengatasi tanah retak, yakni dengan mengurug tanah sampai padat. Kondisi tanah di situ memang gembur dan warnanya memerah. Menurut rencana, Tim dari Fakultas Teknik Geologi UGM Yogyakarta akan melakukan penelitian di lokasi Kembang Kuning. --- Salam, WBS --- Sukmandaru Prihatmoko [EMAIL PROTECTED] wrote: Kompas hari ini memuat Tanah longsor di Pemalang, Jateng, 70 rumah tertimbun. Sekedar nambah info. Salam - Daru - Original Message - From: Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED] To: Untung Sudarsono [EMAIL PROTECTED]; IAGI_Sek [EMAIL PROTECTED]; iagi-net [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, November 22, 2002 12:48 PM Subject: [iagi-net-l] RE: Longsor dan banjir OK boss, kalo ada bahannya, mungkin kita [IAGI] bisa riliskan ke masyarakat luas, mungkin lewat media koran, mungkin juga informasi secara langsung ke daerah2 potensi bahaya, dll. marhaban ya ramadhan, wal nuzulul qur'an. salam. ar-. -Original Message- From: Untung Sudarsono [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, November 22, 2002 1:21 PM To: Ariadi Subandrio; IAGI_Sek; iagi-net Subject: Longsor dan banjir Kalau Jawa untuk longsor dan banjir saya upayakan, kapan butuhnya. Untuk sosialisasi bisa ngomong ke koran dan di Jakarta kan banyak koran-koran gede. PAK ketum dan anda bisa bicara, bahan dari kita seperti biasanya. Salam: Untung Sudarsono - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi FOSI : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - __ Do you Yahoo!? Yahoo! Mail Plus Powerful. Affordable. Sign up now. http://mailplus.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi FOSI : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Bencana nasional dan daerah
Bencana nasinal adalah bencana yang presiden atau wakil presiden ikut merasa prihatin. Sehingga mengeluarkan pernyataan bahwa suatu bencana menjadi bencana nasional. Bencana daerah adalah bencana yang presiden dan wakil presiden tidak ikut prihatin. Sehingga tidak ada pernyataan bahwa suatu bencana menjadi bencana nasional. Kalau bencana teroris internasional adalah bencana yang presiden dengan sangat segera merasa ikut prihatin. Contohnya Bom Bali. Maaf juga, definisi yang rada bodoh juga. --- Siregar, Parvita [EMAIL PROTECTED] wrote: Maaf pertanyaannya rada bodoh. Perbedaannya bencana nasional dan bencana daerah itu apa ya? -Original Message- From: wahyu budi [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, November 25, 2002 5:09 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Pengawas aktifitas G. Papandayan / efek otonomi? Kekurangan Sembako bagi para pengungsi dan petugas pemantau dan lainnya itu mungkin efek dari otonomi daerah. Undang-undang otonomi daerah seingat saya tidak mengatur masalah bencana. Sehingga jiga terjadi bencana siapa yang harus bertanggung jawab? Kalau sudah dinyatakan sebagai bencana nasional, urusannya jelas, urusan negara / pusat. Tetapi bila biasa-biasa saja? siapa yang bertangung jawab, daerah atau pusat? Salam, WBS --- Franciscus B Sinartio [EMAIL PROTECTED] wrote: Menurut berita dari Indosiar yang saya dengar pagi ini bukan hanya pengungsi korban G. Papandayan yang keadaannnya mengenaskan, tetapi juga petugas pemantau (dll) aktifitas G. Papandayan. Mereka kekurangan sembako. kasihan juga, apakah pemerintah sudah kekurangan dana untuk membiayai mereka yang bertugas untuk rakyat ? atau IAGI mau membantu ? atau paling tidak koordinir bantuan dari anggota IAGI (kalau di kumpulkan bisa lumayan juga)? fbs --- Koesoema [EMAIL PROTECTED] wrote: Berita terkini: Imam Samudra telah melakukan pengakuan pada polisi bahwa selain dia itu telah menjadi otak pemboman di Bali, dia juga telah membidani pemboman lainnya seperti pemboman gereja dan mesjid Istiqlal di Jakarta beberapa tahun lalu, termasuk peledakan G. Papandayan baru-baru ini. __ Do you Yahoo!? Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up now. http://mailplus.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi FOSI : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - __ Do you Yahoo!? Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up now. http://mailplus.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi FOSI : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi FOSI : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - __ Do you Yahoo!? Yahoo
Re: [iagi-net-l] G. Papandayan aktif lagi ?----Apa yang selanjutnya akan terjadi?
Saya tidak berkata demikian. Yang saya maksudkan begini, dalam suatu erupsi, untuk dapat memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya setelah suatu gejala, hanya dapat dilakukan setelah kita memahami karakter suatu erupsi dan sekarang yang kita amati itu gejala apa. Dari sini baru kita dapat mengatakan apa yang akan terjadi, dan kapan. Mengenai kapan ini dan apa yang akan terjadi, kita pun hanya dapat memprediksi, tidak dapat memastikan. Sementara yang namanya prediksi tersebut bisa tepat dan bisa meleset. Resikonya adalah, kita menjadi pahlawan karena menyelamatkan banyak orang, atau menjadi sararan makian atau tidak dipercaya lagi oleh masyarakat karena menyuruh banyak orang meninggalkan rumah dan kampung mereka, dan setelah mereka menurut, ternyata prediksi kita meleset. Tentunya, dalam melakukan prediksi itu, bila yang diprediksi akan menimbulkan dampak negatif (misalnya memprediksi akan terjadi letusan hebat) tentu kita sendiri berharap agar prediksi kita tersebut meleset. Sementara sebaliknya, bila kita memprediksikan bahwa kondisi akan membaik, kita berharap prediksi itu tepat. Saya pernah menulis sedikit mengenai hal ini, tentang prediksi yang tepat, dalam publikasi khusus BPPT (Mitigasi bencana gunung api, tahun 2001). Tulisan itu saya buat berdasarkan apa yang saya peroleh dari mengikuti IAVCEI Gen. Ass. di Bali tahun 2000 yang lalu. Dalam tulisan tersebut saya memberikan contoh tentang dua prediksi yang sukses, dari Filipina (Pinatubo) dan Meksiko (nama gunungnya ?, maaf lupa) Selanjutnya, mengenai prediksi arah letusan, itu tentu saja dapat kita perkirakan. Tetapi hal itu kembali pada kalau letusan terjadi, baru kita mengetahui kebenarannya. Salam, WBS --- bsapiie [EMAIL PROTECTED] wrote: Bukankah kalau statementnya demikian kita mengatakan bahwa geologi tidak akan mampu memprediksi suatu aktifitas gunung api karena yang hanya bisa kita lakukan adalah hanya mempelajarinya. Sepanjang pengetahuan saya kasus Mt. Pinatubo (1992?) selain St. Helen adalah contoh sebuah keberhasilan monitoring yang menghasilkan prediksi bahaya gunung api baik waktu maupun arah letusan, sehingga pangkalan militer amrik sempat dipindahkan sebelum letusan dahsyatnya terjadi (kalau tidak salah beberapa jam setelah evakuasi). Yang terjadi dikita adalah kombinasi ekonomi dan ahlian. Dimana sangat sedikit sekali ahli-2 gunung api dinegri kita bila dibandingkan dengan jumlah gunungnya. Minim dan kurang cangihnya peralat-alatan yang kita miliki. Ini juga tercermin jelas dari sedikitnya hasil-2 penelitian/paper geologi yang berkaitan dengan kegunungapian. Salam, Ben Sapiie - Original Message - From: wahyu budi [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, November 15, 2002 2:42 PM Subject: [iagi-net-l] G. Papandayan aktif lagi ?Apa yang selanjutnya akan terjadi? Sambil menunggu kabar dari rekan-rekan dari VSI, mungkin ini dapat sebagai gambaran awal tentang bagaimana memahami kondisi g.a. yang sedang bererupsi. 1). Setiap g.a. punya karakter tersendiri, dan itu dapat terbaca dari sejarah erupsinya. 2). Setiap erupsi memiliki siklus tersendiri, sehingga bila kita akan memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya, maka yang perlu kita ketahui adalah erupsi yang sekarang ini berlangsung sudah mencapai fase apa dari suatu siklus erupsi. Disinilah perlunya pemantauan terus menerus sejak awal erupsi. 3). Berkenaan dengan Gunung Papandayan sekarang ini, yang perlu segera diketahui adalah bahwa aktifitas erupsi sekarang ini sudah masuk fase apa dari suatu jenis siklus erupsi. Bila hal itu dapat kita ketahui maka kita akan dapat mempresiksi apa yang selanjutnya akan terjadi (meskipun belum tentu terjadi apa yang kita prediksikan itu). 4). Akhirnya, kita baru dapat memahami semua yang sedang terjadi sekarang ini, setelah semuanya mereda. Meskipun demikian, hasil analisis setelah erupsi ini tetap penting sebagai pengisi sejarah erupsi Gunung papandayan. 5). Mengenai bahaya lahar dingin, kemungkinan itu sangat besar karena sekarang ini kita memasuki musim penghujan. Salam, WBS --- Untung Sudarsono [EMAIL PROTECTED] wrote: Coba kontak ke [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: ada yg bisa kasih info ttg status G. Papandayan, mungkin mas-mas dan bpk-bpk yg berkecimpung di volkanologi.. denger-denger statusnya sudah siaga 1 tp ada juga yg bilang hanya longsoran lumpur biasa (lahar dingin ??) salam Ferry Hakim - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
[iagi-net-l] Urusan tidak ekonomis? ditanggung pemerintah
Untuk berbagai urusan yang tidak ekonomis, memang seharusnyalah menjadi tanggung jawab pemerintah. Saya pikir, itulah salah satu guna adanya pemerintah yang mengumpulkan pajak, dan mengelola sumberdaya alam milik bersama. WBS --- Andri [EMAIL PROTECTED] wrote: Justru yang menjadi kendala utama banyak yang memandang dari untung ruginya! Ini mah jelas tanggung jawab pemerintah untuk mengangkat kehidupan masyarakat Gunung Kidul yang nota bene yang hidup dilahan kering batu gamping dan kesulitan air! - Original Message - From: Prasiddha Hestu Narendra [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, November 08, 2002 10:37 AM Subject: [iagi-net-l] Re: Angin kencang Gunung Kidul untuk mompa air wah kalo melihat profitable yg langsung menghasilkan berupa keuntungan jangka pendek misalnya APBD ya syusyahhh tapi kalo dilihat jangka panjangnya kan lumayan, contoh gampang - proyek tsb akan memudahkan masyarakat utk dapet air, shg cost hidup mereka berkurang. - Dan waktu yg biasanya digunakan utk mencari air menjadi berkurang, shg waktunya bisa dimanfaatkan utk hal lain. Shg msyarakat bisa lebih produktif...harapannyaaa.. - meningkatkan kesehatan masyarakat, nah ini ada hubungannya dg peningkatan SDM yg berguna utk jangka panjang begitu kali yaaa... kalo ada satu daerah yg bisa melangkah maju, kan lumaya.. PHN __ Do you Yahoo!? U2 on LAUNCH - Exclusive greatest hits videos http://launch.yahoo.com/u2 - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi =
Re: [iagi-net-l] Re: need hlp/referensi
Kalau saya tidak salah, perpustakaan ITB Bandung memiliki koleksi-koleksi tersebut. Selain itu bisa juga dicoba untuk mencari ke perpustakaan LIPI di Cisitu, Bandung. Beberapa dari koleksi yang dixcari itu pernah saya dapatkan dari kedua perpustakaan itu. Saran saya, untuk mempermudah mencarinya, judul naskah hendaknya juga disertakan dalam pencarian, karena ada kemungkinan orang mengingat judul dan lupa penulisnya. Salam, WBS --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah kebetulan kok yg dicari paper-paper lama .. aku ndak ada yang punya. btw aku FW ke milist lain barangkali ada yg bisa membantu adakah yang bisa membantu ? RDP - Original Message - From: #SRI WIDIASTUTI# [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, November 07, 2002 1:03 PM Subject: need hlp mas Rovicky, mungkin mas Rovicky bingung..eh ini sapa yang yang ngirim email en tahu2 minta tolong..hm..gini yang jelas tuty alumni geologi UGM juga satu angkatan dengan Prawoto en Ujay...terus tuty sekarang lagi S-2 di NTU (Nanyang Geotechnical University), Singapore. To the point..tuty need some papers dari AAPG, journal of Sedimentary Petrology, Journal of Geology, dan Semimentology. semua itu nggak ada di NTU karena NTU nggak ada jurusan geologi or petroleum. Tadi tuty sudah minta tolong mbak Ira sapa tahu di kondur ada paper yang tuty cari tapi kata mbak Ira nggak ada, en kebetulan mbak Ira bukan member AAPG jadi mbak Ira nyaranin minta tolong ke mas Rovickykarena itu tuty nge'email mas Rovicky mo minta tolong dan maaf nih mas..kalau bisa segera soalnya cuman dikasih waktu ama supervisor tuty 4 hari aja ...tuty harus bikin literature study dari paper-2 itu dan di submit hari sabtu besok sedangkan di suruhnya baru rabu kemaren.jadi tuty mohon banget mas Rovicky bisa bantuin tuty search dari webnya. ohya ini daftar paper yang tuty perlu, klo misale ada ntr papernya tolong di send ke email tuty ...: 1. Peterson, R., Bulletin No. 69, Geological Society of America,Boulder, CO, 1958, pp. 1113-1124 2. Swarzenski, W.V., Bulletin No. 43, American Association of Petroleum Geologists, 1959, pp. 1995-1998 3. Emery, K.O and Ritternberg, S.C., Bulletin No. 36, AAPG, 1952, pp.735-806 4. Powers, M.C., Journal of Sedimentary Petrology, vol. 27, 1957,pp.355-372 5. Ritternberg, S.C. et al., Journal of Sedimentary Petrology vol. 33,1963, pp. 141-173 6. Scholl, D.W., Sedimentology, Vol. 2, 1963, pp.156-163 7. Siever, R., Journal of Sedimentary Petrology, Vol. 32, 1962, pp.329-331 8. Manheim, F.T., Professional Paper 550-C, U.S. Geological Survey,Washington, D.C, 1966, pp.256-262 9. Engelhardt,W. V. and Gaida, K.H., Journal of Sedimentary Petrology,vol. 33, 1963, pp.919-930 10. Siever, R., Beck, K.C., and Berner, R.A., Journal of Geology, Vol.73, 1965, pp.39-73 11. Manheim, F.T. and Bischoff, J.L., Geochemistry of Pore Waters from Shell Oil Company Drill Holes on the Continental Slope on Northern Gulf of Mexico, Chemical Geology, vol. 4, 1969, pp 63-82 Thank you for your assistance. I look forward to hearing from you as soon as possible regards, tuty - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi = __ Do you Yahoo!? U2 on LAUNCH - Exclusive greatest hits videos http://launch.yahoo.com/u2 - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi =
Re: [iagi-net-l] Upst -- Urusan tidak ekonomis? ditanggung pemerintah
Maksudnya tidak bahwa pemerintah mesti rugi. Contohnya begini, seperti pembukaan jalan di daerah yang jarang penduduknya. Kalau menunggu harus mendatangkan keuntungan ekonomi, kapan mbangunnya. Tentu yang diharapkan adalah dengan membangun jalan, diharapkan akan ada orang yang akan datang dan berusaha di sana, sehingga terbuka daerah-daerah baru. Contoh yang sama, berkaitan dengan masalah air tawar di kawasan gunung kidul itu. Contoh lain, pembangunan dermaga-dermaga di daerah terpencil. Pengadaan kapal penumpang yang menghubungkan antar daerah di Indonesia. Tentu, untuk urusan lain (seperti contoh-contoh yang disebutkan itu) pemerintah harus untuung, karena itu salah satu pemasukan bagi keuangan negara. OK, Salam WBS --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah bahaya nih kalo berpikir begini masak pemerintah (negara ?) diperbolehkan atau bertanggung jawab soal urusan yang tidak ekonomis. Lah kalo negaranya bangkrut seperti saat ini ya gawat doonk ... Trus hartanya dijuwalin semua ...:-( Negara juga musti untung ... Pemerintah ya musti untung ... BUMN ya musti untung ... Pertamina ya musti untung ... PLN juga ... Dan jangan lupa masyarakat juga musti untung ... Bahkan organisasi seperti IAGI kalau punya gawe ya musti yang menguntungkan ... Yang diperlukan adalah aturannya dalam mencari keuntungan ... caranya ... dsb Mungkin perlu kita coba deh, jangan dikit-dikit kalo ada kesulitan trus ini urusannya pemerintah ... justru kesempatan seperti ini diurusin oleh swasta atau masyarakat sendiri ... siapa tahu bisa lebih mandiri ndak tergantung pemerintah, kan ... Dalam industri eksplorasipun mestinya ya sama saja ... Apakah kegiatan eksplorasi boleh merugi ?? salam rdp - Original Message - From: wahyu budi [EMAIL PROTECTED] Untuk berbagai urusan yang tidak ekonomis, memang seharusnyalah menjadi tanggung jawab pemerintah. Saya pikir, itulah salah satu guna adanya pemerintah yang mengumpulkan pajak, dan mengelola sumberdaya alam milik bersama. WBS --- Andri [EMAIL PROTECTED] wrote: Justru yang menjadi kendala utama banyak yang memandang dari untung ruginya! Ini mah jelas tanggung jawab pemerintah untuk mengangkat kehidupan masyarakat Gunung Kidul yang nota bene yang hidup dilahan kering batu gamping dan kesulitan air! - Original Message - From: Prasiddha Hestu Narendra wah kalo melihat profitable yg langsung menghasilkan berupa keuntungan jangka pendek misalnya APBD ya syusyahhh tapi kalo dilihat jangka panjangnya kan lumayan, contoh gampang - proyek tsb akan memudahkan masyarakat utk dapet air, shg cost hidup mereka berkurang. - Dan waktu yg biasanya digunakan utk mencari air menjadi berkurang, shg waktunya bisa dimanfaatkan utk hal lain. Shg msyarakat bisa lebih produktif...harapannyaaa.. - meningkatkan kesehatan masyarakat, nah ini ada hubungannya dg peningkatan SDM yg berguna utk jangka panjang begitu kali yaaa... kalo ada satu daerah yg bisa melangkah maju, kan lumaya.. PHN - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi = __ Do you Yahoo!? U2 on LAUNCH - Exclusive greatest hits videos http://launch.yahoo.com/u2 - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi =
Re: [iagi-net-l] INDONESIA DISERANG
Terima kasih atas terusan pandangan ini. Saya juga setuju dengan pandangan tersebut dan memberi pencerahan. Salam, wbs --- Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya ambilkan tulisan ini dari milis lain, karena saya melihat sudut pandang yang berbeda dari yang selama ini saya baca dimana-mana. Saya suka sekali dan sangat setuju dengan tulisan PRIV ITS ini. Mudah-mudahan dapat juga memberi pencerahan kepada rekan-rekan lain. INDONESIA DISERANG ! ( sebuah alternatif semantik ) Daniel Mohammad Rosyid Pembantu Rektor IV ITS Surabaya Telp./fax 031-5923411,e-mail : [EMAIL PROTECTED] Antara teori dan fakta Hampir selama seminggu ini, bangsa Indonesia dibombardir oleh informasi yang telah diolah, oleh sebagian besar media massa asing dan domestik, sehingga dipahami seolah sebagai fakta. Ledakan bom - beserta ratusan korbannya - di Legian, Kuta, Bali pada tanggal 12 Oktober 2002 yang lalu adalah fakta, sementara serangan teror hanyalah teori - lebih tepat disebut hipotesis - yang dibangun di atas fakta itu. Dalam hujan informasi tersebut,timbul kesan luas, bahwa teror - yang sebenarnya hanya teori itu - menjadi fakta. Penting untuk dipahami - mengikuti metoda ilmiah yang ketat -, bahwa atas fakta yang sama, kita dapat menyusun teori alternatif yang berbeda: Indonesia diserang. Teori ini telah dipakai oleh Amerika Serikat sewaktu menghadapi fakta keruntuhan 2 menara kembar World Trade Centre di New York 11 September 2001 yang lalu. Beberapa jam setelah peristiwa itu, GW. Bush, dan juga koran Amerika Serikat mengatakan bahwa :USA under attack !, kemudian segera mencari kambing hitam di luar USA : Osamah bin Laden dengan jaringan Al Qaedah-nya. Bangsa Indonesia tidak menyadari, bahwa kini USA menerapkan teori yang sama untuk lokasi lain, yaitu tanah air mereka sendiri : Indonesia. Faktanya adalah bahwa di Indonesia (Bali) telah terjadi serangkaian ledakan bom yang telah menewaskan ratusan orang (sebagian besar orang asing), dan ratusan lainnya luka-luka. Dengan teori serangan teroris itu, kini USA menuding tersangka yang sama (al qaedah), dengan kombinasi lokal (Jamaah islamiah), padahal yang dirugikan adalah Indonesia !. Bagi USA, ledakan bom di Bali itu adalah bukti bahwa teroris ada di Indonesia sebagaimana yang telah diteorikannya selama ini. Liputan media juga amat tidak seimbang. Respons cepat sebagian penduduk Denpasar seperti para relawan muslim PAN Bali untuk melakukan pertolongan atas ratusan korban bom di Legian - kurang dari 2 jam setelah ledakan - juga sama sekali tidak diliput oleh media massa. Namun justru kegiatan aparat dan orang-orang sebuah organisasi yang datang terlambat, baru dibentuk, justru diliput habis-habisan oleh media massa. Sebagian orang Indonesia, dan juga orang asing yang pro kampanye anti-teror Amerika, tentu mengira bahwa disinformasi ini menguntungkan mereka, padahal tidak. Setiap disinformasi akan diikuti oleh disinformasi berikutnya yang tidak akan sustainable. Teori Serangan Teroris Beberapa hal berikut merupakan tindak lanjut dari teori ini. Bisa dipastikan, para penyelidik gabungan internasional (dibantu FBI USA dan AFP Australia) yang sekalipun dipimpin POLRI, akan bertindak diatas pijakan hipotesis serangan terorisini. Bisa diperkirakan bahwa para penyelidik akan dengan mudah menemukan bukti-bukti melalui serangkaian penangkapan para teroris - lebih tepat diteorikan sebagai teroris - tersebut di berbagai daerah di Indonesia. Di tingkat ini, banyak penyelidik POLRI - bahkan Menteri Pertahanan dan Menko Polkam - yang kurang menyadari bahaya dari teori serangan teroris ini bagi bangsa Indonesia. Karena kalau teori serangan teroris ini diikuti terus, akan banyak lagi bukti-bukti serangan teroris yang sengaja dibuat oleh pihak-pihak yang tidak menghendaki Indonesia sebagai negeri yang kuat, dan bangsa Indonesia akan terpecah belah, dan hancur infrastruktur sosio-ekonominya. Bahkan pimpinan POLRI tidak menyadari jebakan metoda ilmiah ini yang tampaknya tidak dikuasai oleh banyak aparat hukum Indonesia (menurut catatan Saya, berbeda dengan di USA, di Indonesia, lulusan SMU yang pintar sedikit yang mau masuk fakultas hukum,dan akademi kepolisian. Mereka yang pintar berjuang untuk diterima di fakultas teknik dan kedokteran. Kelucuan-kelucuan dunia peradilan dan hukum di Indonesia akhir-akhir ini sebagian besar disebabkan oleh karena mereka yang masuk fakultas hukum bukan dari mereka yang terbaik). Tindak lanjut berikutnya adalah kemarahan orang Australia,dan kepergian orang-orang asing dari Indonesia akibat dianjurkan pergi meninggalkan Indonesia karena Indonesia dianggap merupakan sarang teroris. Bila ada bom-bom berikutnya, itu daftar bukti tambahan bahwa memang banyak teroris berkeliaran di Indonesia. Serangan-serangan teroris lain bakal akan terjadi di sarana transportasi, perdagangan, dan wisata, dan Indonesia justru kembali sebagai
RE: [iagi-net-l] Masalah air antara Malaysia vs Singapura = masla lah pasir laut antara RI vs Singapura
Rasanya semua kegerahan (kegeraman,?) itu dapat diterima dan semuanya bermuara pada kegerahan karena sikap pengambil keputusan yang tidak memuaskan dalam menangani masalah tersebut. Ada satu hal penting yang tersirat bagi yang kegerahan itu. Kegerahan itu menyiratkan masih adanya rasa nasionalisme yang merasa terusik karena negara terus dirugikan. wbs --- Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED] wrote: Bah, kadang kita udah gak tahu lagi gerah terhadap apa [+siapa] terhadap masalah2 seperti ini, apakah kita gerah - pada pasir laut yang berpindah lokasi ? - pada luasan singapore yang bertambah 14% - harga yang komoditas yang sangat murah, atau .. - kartel [pengeruk, penambang - pembeli, hingga lost-nya nilai perpajakan] - atau apa lagi, atau siapa kah? beberapa kali IAGI juga diundang membahas masalah ini [dalam salah satu agenda pembahasan garis pantai sebagai garis batas negara]. Ujung-ujung dari pembahasan/rapat koordinasi interdept+society seperti ini selalu berkonklusi bahwa kita perlu membuat Tim Evaluasi. Sementara IAGI melihat bahwa berbagai bahan hasil berbagai evaluasi dari berbagai instansi sudah menghasilkan berbagai laporan. Mbok yao, dengan bejibun berbagai bahan itu pemerintah sudah bisa membuat keputusan yang memberikan rasa fair pada masyarakat indonesia, kok selalu ending dari pertemuan untuk pembahasan seperti ini berujung pada kreativitas evaluasi baru lagi. Sampai kapan salam, ar- -Original Message- From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrsnki;rad.net.id] Sent: Friday, October 18, 2002 8:52 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Masalah air antara Malaysia vs Singapura = maslalah pasir laut antara RI vs Singapura Rekan IAGI Menyambung e-mail saya kemarin , terlampir dilampirkan betapa mengerikan kerugian RI sebagai pemilik sumberdaya alam pasir laut dalam perdagangan dengan negara tetangga kita Singapura .(Kompas 18 Oktober 2002).Mudah mudahan kita tergugah untuk turut memikirkannya. 1. Pemegang proyek reklamasi adalh Pemerintah Singapura yang mengharapkan perluasan daerah teritorialnya, untuk dipergunakan sebagai tempat hidup mereka. 2.Pelaksana reklamasi adalah perusahaan (sebagian besar adalah non Singapura) yang berkepentingan atau sangat mebutuhkan bahan berupa pasir laut. 3. Perluasan Singapura ( yang dulunya hanya seluas 580 Km - persegi ) telah dimulai sejak tahun 1960 an (dus direncanakan secara terperinci) dan tentunya dengan sudah mempersiapkan segala aspek , mungkin juga aspek hukum internasionalnya) Dengan demikian telah berlangsung lebih dari empat pulh tahun. Sekarang luas teritorial Singapura telah menjadi 660 Km-persegi pertambahan kl.25 % dari awal. Ini dicapai dengan membeli pasir laut dari Indonesia dengan harga murah dimana pengusaha Indonesia tidak mempunyai posisi tawar yang kuat (atau bahkan tidak punya kekuatan sama sekali). 5. Jumlah pasir laut yang telah diekspor diperkirakan mencapai 7- 8 milyar meter kubik.Kemana uang hasil penjualan yanah air ini ? Saat ini harga pasir laut adalah Sin $ 3.00/meter kubik. Sebagian besar pasir laut ini dengan berbagai cara diselundupkan ke Singapura, sehingga Pemerintah (Pusat maupun daerah) kehilangan pendapatan yang sangat besar. Menurut Kompas kehilangan pendapatan pertahun (berdasarkan produksi thn 2001dan kontrak 2002-2006 ) adalah sebesar :(pertahun) Pajak ekspor - Rp.483 milyard Royality (Pusat dan daerah - RP. 1.000.000.000.000,- (kl 1 triliun). 7. Mengingat posisi tawar Pengusaha nasional Indonesia (yang sudah menjadi kartel) sangat lemah dihadapan pembeli dari Singapura, sudah waktunya Pemerintah campur tangan dengan melakukan G to G agreement mengenai penjualan pasir laut , kelihatannya ini akan memberikan suatu cara penambangan yang lebih baik , dan dapat menghindarkan kerusaan yang akan timbul dilaut. Disamping itu tentunya peraturan yang lebih tegas dengan hukuman yang lebih keras bagi pelanggar penambangan terlepas apakah itu WNI atau WNA. Menurut saya jumlah pasir laut yang akan ditambang harus ditentukan berdasarkan kepentingan Indonesia dengan memperhatikan segala dampak yang akan timbul bagi rakyat Kepulauan Riau seperti nelayan , biota atau lingkungan biologi laut. Saya tidak apriori bahwa penambangan pasir laut harus dihentikan , akan tetapi haruslah dilakukan dengan mendapatkan sebesar-besarnya keuntungan bagi rakyat Indonesia , bukankah itu sudah merupakan komitmen kita dalam UUD ??? Apakah kita akan melakukan tindakan seperti Malaysia yang menjual air dan menuntut secara wajar , atau kita menjadi penjual tanah yang tidak bermartabat? Si Abah - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Re: [iagi-net-l] Hari Geologi Nasional
Menurut hemat saya, untuk HAri Geologi NAsional, sebaiknya dipilih tanggal 16 Mei 1929 saat Museum Geologi Indonesia pertama kali dibuka. WBS --- Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya mendapat kabar dari Setdirjen GSDM bahwa: untuk mengapresiasi profesi geologi dan peranan geologist dalam pembangunan bangsa Indonesia, saat ini sedang digodok penentuan Hari Geologi Nasional oleh pemerintah. Dua dari beberapa pilihannya adalah 16 Mei (1929) atau 7 Mei (1949). Pada 16 Mei 1929 Museum Geologi Indonesia pertama kali dibuka/diresmikan bersamaan dengan Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik di Bandung. Sedangkan pada 7 Mei 1949, pertama kali Pak Lasut sebagai geologist dan orang Indonesia pertama yang memimpin Jawatan Tambang dan Geologi Negara Republik Indonesia. Apakah ada pendapat dari IAGI soal Hari Geologi Nasional tersebut?? IAGI membutuhkan feed-back dari anda semua Andang Ketua Umum IAGI - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi = Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA __ Do You Yahoo!? Yahoo! Finance - Get real-time stock quotes http://finance.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi = Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA