Re: [iagi-net] Tes email dari sekretariat

2020-11-11 Terurut Topik wahyu budi - wahyubudisetya...@yahoo.com
 ok.
Pada Kamis, 12 November 2020 05.30.01 WIB, Abdul Bari 
 menulis:  
 
 Baik, terimakasih.Salam,AB
Pada tanggal Rab, 11 Nov 2020 pukul 10.36 Sekretariat IAGI  
menulis:

tgl 11/11/2020 jam 10:34am










Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314


Facebook Page: IAGI Page


Facebook Group: IAGI Group

Instagram: @iagi

Twitter: @iaginet



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.




Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.

  


Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)

No. Rek: 123 0085005314





Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.



[iagi-net-l] Penerbit IAGI Bls: Re: [iagi-net-l] Re: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN

2012-10-04 Terurut Topik wahyu budi
Kalau bpk noor syarifudin pernah mengurus ISBN d perpustakaan nasional, maka 
IAGI telah tercatat sbg penerbit. Sbg tanda anggota tentu oleh pihak perpus nas 
kepada IAGI diberikartu anggota. Gunanya kartu itu adalah untuk mengurus isbn 
buku lain yg diterbitkan oleh IAGI. Dgn kartu itu pula sebenarnya IAGI bs 
mengendalikan setiap penerbitan buku agar secara resmi d perpusnas tercatat 
diterbitkan oleh IAGI. Yg perlu kita tanyakan adalah apakah pak noor syarifudin 
msh menyimpan kartu anggota yg diperoleh ketika mengurus isbn dahulu? 

--
Terkirim dari telepon Nokia saya

--Pesan asli--
Dari: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Date: Wednesday, October 3, 2012 5:34:30 PM GMT-0700
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN

sekedar nostalgia...
 
PIT IAGI di Bidakara, ADB jadi ketuanya, saya sekretarisnya 
kami berdua waktu itu adalah orang swasta yang tidak pernah berpikir apa itu 
pentingnya ISBN. tapi waktu rapat koordinasi, banyak saran masuk untuk 
mendaftarkan proceedings IAGI supaya bisa dapat ISBN
akhirnya saya jalan ke Perpustakaan nasional di Salemba (kalau gak salah ingat) 
dan bertanya soal hal ini, dan pegawai di sana dengan ramah membantu 
menerangkan apa itu ISBN, termausk bedanya dengan ISSN dan lain-lainnya. Juga 
diterangkan syarat-syaratnya yang ternyata tidak terlalu rumit
uppss, kita penuhi syaratnya dan keluarlah ISBN untuk proceedings PIT (yang 
waktu itu untuk pertama kalinya dicetak dengan kualitas setara proceedings IPA 
- at least dari mutu kertas dan cetakannya...:-)
 
 
salam,

From: altin muhammad altin_muham...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
Cc: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia fo...@hagi.or.id 
Sent: Wednesday, October 3, 2012 7:14 AM
Subject: Fw: [iagi-net-l] Re: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN

Sama hal nya dengan Pak Budhi Kuswan Susilo dari IAGI, kami dari perguruan 
tinggi atau mungkin pns dari instasi lain mengharapkan setiap prosiding PIT 
HAGI maupun PIT IAGI supaya diseratai dengan ISBN.   

Selama ini Prosiding HAGI tanpa ISBN..

Wass

Muh. Altin Massinai
Geofisika Unhas Makassar



- Forwarded Message -
From: otto ongkosongo ottoongkoso...@yahoo.co.id
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, October 2, 2012 11:12 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN

Yang masih tersisa ditetel covernya, ganti dengan cover baru setelah dicetak 
dengan menambahkan ISBN (tentunya setelah diurus). Bila perlu IAGI buat cover 
baru yang sudah ditambahi ISBN, kemudian filenya dikirim ke semua peserta PIT 
(terutama yang membutuhkan). Jadi secara formal ada bukti dari IAGI sebagai 
penanggung jawab.
Wassalam,
Otto--- Pada Sel, 2/10/12, rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com 
menulis:

Dari: rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com
Judul: Re: [iagi-net-l] Re: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 2 Oktober, 2012, 10:01 AM


Bagus mbak Prem, jadi masalah waktu aja, jadi S3 jadi dong dan juga bisa naik 
pangkat.SalamAvi 
2012/10/2 
http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=premonow...@gmail.com 
Rekan2 ysh. ISBN sedang diuruskan oleh pak Sutardjo/PP. Apabila sdh siap, kami 
kirimkan penomoran beserta surat pernyataannya. Mhn maaf atas ketdknyamanan 
ini. Terima kasih. 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss...!
From: Budhi Kuswan Susilo 
http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=budhikuswansus...@gmail.com 
Date: Tue, 2 Oct 2012 09:35:04 +0700
To: http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=rovi...@gmail.com; 
http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=seno...@ymail.com; 
http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=premonow...@gmail.com
Cc: http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id; 
http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=iagisum...@googlegroups.com
Subject: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN
Yth. Pak Ketua Umum dan Sekjen IAGIYth. Ketua Panitia PIT IAGI ke-41 
Yogyakarta
 
Assalamu’alaikum Wr. Wb.,
Salam sejahtera untuk kita semua, rekan-rekan IAGI
  
Meriah PIT IAGI Yogya yang baru lalu!!! 
Kehadiran saya selain sebagai pribadi, juga mewakili Pengda IAGI Sumsel pada 
kegiatan Rakernas. 
Pada PIT kali ini, saya berkontribusi dengan menuliskan dan mempresentasikan 
dua paper: UG-09  dan EG-13. 
Namun, sepulang dari Yogya… sebagai pribadi saya kecewa sekali. Mengapa? 
   1.    Prosiding yang dicetak tidak dilengkapi dengan ISBN 
(International Standard Book Number)
   2.    CD Prosiding dibuat, maaf, tidak standar: tidak sama 
seperti versi cetaknya, tidak ada cover, halaman judul, daftar isi. Per 
chapter: ada yang bernomer halaman, namun ada juga yang tidak, dan sayangnya 
nomor halaman tidak urut.
  
Bukti publikasi bagi kami sangat penting sekali, apalagi yang berkarir di 
Pendidikan Tinggi atau Lembaga 

[iagi-net-l] Penerbit IAGI Bls: Re: [iagi-net-l] Re: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN

2012-10-04 Terurut Topik wahyu budi
Kalau bpk noor syarifudin pernah mengurus ISBN d perpustakaan nasional, maka 
IAGI telah tercatat sbg penerbit. Sbg tanda anggota tentu oleh pihak perpus nas 
kepada IAGI diberikartu anggota. Gunanya kartu itu adalah untuk mengurus isbn 
buku lain yg diterbitkan oleh IAGI. Dgn kartu itu pula sebenarnya IAGI bs 
mengendalikan setiap penerbitan buku agar secara resmi d perpusnas tercatat 
diterbitkan oleh IAGI. Yg perlu kita tanyakan adalah apakah pak noor syarifudin 
msh menyimpan kartu anggota yg diperoleh ketika mengurus isbn dahulu? 

--
Terkirim dari telepon Nokia saya

--Pesan asli--
Dari: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Date: Wednesday, October 3, 2012 5:34:30 PM GMT-0700
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN

sekedar nostalgia...
 
PIT IAGI di Bidakara, ADB jadi ketuanya, saya sekretarisnya 
kami berdua waktu itu adalah orang swasta yang tidak pernah berpikir apa itu 
pentingnya ISBN. tapi waktu rapat koordinasi, banyak saran masuk untuk 
mendaftarkan proceedings IAGI supaya bisa dapat ISBN
akhirnya saya jalan ke Perpustakaan nasional di Salemba (kalau gak salah ingat) 
dan bertanya soal hal ini, dan pegawai di sana dengan ramah membantu 
menerangkan apa itu ISBN, termausk bedanya dengan ISSN dan lain-lainnya. Juga 
diterangkan syarat-syaratnya yang ternyata tidak terlalu rumit
uppss, kita penuhi syaratnya dan keluarlah ISBN untuk proceedings PIT (yang 
waktu itu untuk pertama kalinya dicetak dengan kualitas setara proceedings IPA 
- at least dari mutu kertas dan cetakannya...:-)
 
 
salam,

From: altin muhammad altin_muham...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
Cc: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia fo...@hagi.or.id 
Sent: Wednesday, October 3, 2012 7:14 AM
Subject: Fw: [iagi-net-l] Re: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN

Sama hal nya dengan Pak Budhi Kuswan Susilo dari IAGI, kami dari perguruan 
tinggi atau mungkin pns dari instasi lain mengharapkan setiap prosiding PIT 
HAGI maupun PIT IAGI supaya diseratai dengan ISBN.   

Selama ini Prosiding HAGI tanpa ISBN..

Wass

Muh. Altin Massinai
Geofisika Unhas Makassar



- Forwarded Message -
From: otto ongkosongo ottoongkoso...@yahoo.co.id
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, October 2, 2012 11:12 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN

Yang masih tersisa ditetel covernya, ganti dengan cover baru setelah dicetak 
dengan menambahkan ISBN (tentunya setelah diurus). Bila perlu IAGI buat cover 
baru yang sudah ditambahi ISBN, kemudian filenya dikirim ke semua peserta PIT 
(terutama yang membutuhkan). Jadi secara formal ada bukti dari IAGI sebagai 
penanggung jawab.
Wassalam,
Otto--- Pada Sel, 2/10/12, rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com 
menulis:

Dari: rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com
Judul: Re: [iagi-net-l] Re: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 2 Oktober, 2012, 10:01 AM


Bagus mbak Prem, jadi masalah waktu aja, jadi S3 jadi dong dan juga bisa naik 
pangkat.SalamAvi 
2012/10/2 
http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=premonow...@gmail.com 
Rekan2 ysh. ISBN sedang diuruskan oleh pak Sutardjo/PP. Apabila sdh siap, kami 
kirimkan penomoran beserta surat pernyataannya. Mhn maaf atas ketdknyamanan 
ini. Terima kasih. 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss...!
From: Budhi Kuswan Susilo 
http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=budhikuswansus...@gmail.com 
Date: Tue, 2 Oct 2012 09:35:04 +0700
To: http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=rovi...@gmail.com; 
http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=seno...@ymail.com; 
http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=premonow...@gmail.com
Cc: http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id; 
http://id.mc1905.mail.yahoo.com/mc/compose?to=iagisum...@googlegroups.com
Subject: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN
Yth. Pak Ketua Umum dan Sekjen IAGIYth. Ketua Panitia PIT IAGI ke-41 
Yogyakarta
 
Assalamu’alaikum Wr. Wb.,
Salam sejahtera untuk kita semua, rekan-rekan IAGI
  
Meriah PIT IAGI Yogya yang baru lalu!!! 
Kehadiran saya selain sebagai pribadi, juga mewakili Pengda IAGI Sumsel pada 
kegiatan Rakernas. 
Pada PIT kali ini, saya berkontribusi dengan menuliskan dan mempresentasikan 
dua paper: UG-09  dan EG-13. 
Namun, sepulang dari Yogya… sebagai pribadi saya kecewa sekali. Mengapa? 
   1.    Prosiding yang dicetak tidak dilengkapi dengan ISBN 
(International Standard Book Number)
   2.    CD Prosiding dibuat, maaf, tidak standar: tidak sama 
seperti versi cetaknya, tidak ada cover, halaman judul, daftar isi. Per 
chapter: ada yang bernomer halaman, namun ada juga yang tidak, dan sayangnya 
nomor halaman tidak urut.
  
Bukti publikasi bagi kami sangat penting sekali, apalagi yang berkarir di 
Pendidikan Tinggi atau Lembaga 

Bls: [iagi-net-l] [Fwd: Re: [Anggota] Piramida Garut, Tim Beberkan Temuan]

2012-01-07 Terurut Topik wahyu budi
Apa yang dikatakan sebagai temuan Piramida Garut itu berkaitan dengan fenomena 
geologi.Oleh karena itu, seyogyanyalah di dalam tim itu ada ahli geologi yang 
terlibat di dalamnya.Apabila tidak ada ahli geologi di dalam tim itu, maka 
sangat besar kemungkinannya terjadi kekeliruan interpretasi.
Perlu juga diingatkan bahwa jangan sampai silau dengan jabatan atau status 
seseorang dalam menilai suatu fenomena alam. Yang penting, lihat kompetensinya.
Salam,WBS

--- Pada Sab, 7/1/12, Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id menulis:

Dari: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
Judul: [iagi-net-l] [Fwd: Re: [Anggota] Piramida Garut, Tim Beberkan Temuan]
Kepada: Sujatmiko none m...@cbn.net.id, iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Sabtu, 7 Januari, 2012, 7:23 AM



Menarik ,apa ada yang bisa menerangkan riciannya ?

si Abah

 Original Message

Subject: Re: [Anggota] Piramida Garut,
Tim Beberkan Temuan
From:L. S. Djatnika
sundadj...@gmail.com
Date:Sat, January 7, 2012 4:11 am
To:  Milis Korps Mahawarman Batalyon 1 - ITB
angg...@mahawarman.net
--

Jurnalis TV Nasional Temukan Pintu Masuk Piramida Garut

Hasil foto IFSAR di Gunung Sadaurip, Garut (ist)

Politikindonesia - Temuan awal tentang struktur yang kuat diduga
merupakan Piramida di Gunung Sadahurip Kabupaten Garut, oleh Tim
Mitigasi Bencana Katastropik Purba menarik minat berbagai kalangan.
Temuan itu, bukan hanya mengundang rasa ingin tahu dari Prof
Openheimer dari Oxford University, Frank Joseph (assisten alm Prof
Aryos Santos), lembaga riset Jerman DOG, Singapura, Australia dan
China, tetapi juag disambut antusias oleh kalangan jurnalis
Indonesia.
Kabarnya, jurnalis dari salah satu stasiun TV nasional
menemukan
sesuatu yang baru di gunung Sadahurip tersebut.

Hal ini dikemukakan oleh Asisten Staf Khusus Presiden bidang Bantuan
Sosial dan Bencana, Iwan Sumule dalam perbincangannya dengan
politikindonesia.com, Jumat (06/01).

Iwan yang juga anggota
Tim Katastropik Purba ini mengatakan, salah
seorang jurnalis dari
Stasiun TV Nasional, yang acaranya berjudul
Jejak Temuan Misterius
telah menemukan pintu masuk dari Piramida di
Kabupaten Garut
tersebut. Salah satu kru, Ali Taba mengatakan kepada
kami,
telah merekam pintu masuk piramida tersebut dengan kamera, ujar
Iwan Sumule.

Stasiun TV tersebut. ujar Iwan, memang antusias
untuk mengetahui lebih
lanjut indikasi temuan piramida di Gunung
Sadahurip. Sebagai jurnalis
investigatif kami antusias atas
riset ilmiah ini dan kami berhasil
temukan sesuatu,: ujar Iwan
mengutip Ali Taba.

Dikatakan Iwan, Ali Taba dan rekannya,
berencana secepatnya membuat
film dokumenter untuk menyiarkan kabar
gembira ini ke masyarakat.
Mereka turut mendukung riset tim
katastropik, membangun nasionalisme
baru Indonesia dan membuktikan
bahwa dunia jurnalistik investigatif
harus menjadi spirit
profesionalisme media.

Kata Iwan, Tim Katastropik Purba yang
diinisiasi oleh Staf Khusus
Presiden bidang Bantuan Sosial dan
Bencana sangat senang dengan
banyaknya inisiatif dan partisipasi
masyarakat dari berbagai kalangan.
Meski Piramida Garut ini, adalah
temuan ikutan dari kegiatan utama Tim
Katastropik Purba yang meneliti
sumber-sumber Bencana di masa purba
yang berpotensi mengulang, tetap
saja temuan piramida Garut adalah
sesuatu yang sangat berharga.

Kata Iwan, tak hanya Ali Taba dkk, selama ini peran jurnalis
dalam
membantu riset ini sangat besar beberapa redaktur media online
maupun
cetak secara sukarela mendukung aktif riset Tim Katastropik
Purba.
Nanti saatnya akan kami umumkan siapa saja mereka,
ujar Iwan.

Mengenai riset ini sendiri, staf khusus Presiden
Andi Arief mengatakan
telah masuk ke tahap finishing. Tim ahli masih
harus penuhi satu tahap
scientific lagi sehingga dari segala sudut
ilmiah bisa terpenuhi.

Tim juga mendengarkan masukan secara
informal dari para
geologis/volkanologis/arkeologis senior, ahli
filologi, Fakultas ilmu
Budaya Universitas Indonesia, periset Bandung
Fe Isitute, penulis
produktif A Samantho, penulis dan pembawa acara
TV serta pemilik
perguruan Dicky Zainal. Secara formal juga sudah
melakukan pertemuan
dengan wakil dari Arkenas dan Dirjen
Kepurbakalaan.

(kap/rin/nis)


On 12/20/11, bayu
sandi czarb...@gmail.com wrote:
 Ada yang bisa
menjelaskan apakah isi berita berikut dapat menghasilkan

kesimpulan konvergen? Ataukah bukti-bukti yang disampaikan merupakan
 pembenaran (kesimpulan tergantung siapa yang menafsirkan dan
kepentingannya
 apa)?


http://nasional.vivanews.com/news/read/273418-piramida-garut--tim-beberkan-temuan

 *Dalam keterangan tertulis yang diterimaVIVAnews.com,
Senin, 19 Desember
 2011, Anggota Tim Bencana Katastropik Purba
yang dibentuk Kantor Staf
 Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial
dan Bencana, Iwan Sumule mengatakan
 hasil geolistrik dengan
jarak elektroda 20 meter dan 10 meter, menunjukan
 ada horizontal
unconformity atau “pemancungan” pada tubuh batuan intrusi
 

[iagi-net-l] NPA 1348 Re: Bls: [iagi-net-l] Laporan Penghitungan Suara Pemilu IAGI 2011

2011-10-05 Terurut Topik wahyu budi
Benar, NPA Rovicky 1348 (04-00-715-1348).Nomor itu antara lain tercatat dalam 
Daftar Iuran Anggota IAGI per 30 April 2003 yang dicantumkan di dalam Berita 
IAGI edisi no. 09.38/Mei 2003.
Salam,Wahyu NPA 2300

--- Pada Kam, 6/10/11, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com menulis:

Dari: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Judul: Re: Bls: [iagi-net-l] Laporan Penghitungan Suara Pemilu IAGI 2011
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Kamis, 6 Oktober, 2011, 6:48 AM

Abah Yanto,
NPA saya 1348. Dulu yang mendaftarkan di IAGI dikoordinir Pak Witan. Kalau ngga 
salah sekitar tahun 1989.
 
Salam
Rovicky

On Wed, Oct 5, 2011 at 9:23 PM, MINARWAN minarw...@gmail.com wrote:

NPA Mas RDP tidak jelas Pak, sepertinya bukan anggota resmi IAGI deh.
Wah gawat, sudah dipilih jadi ketua lagi :))


Salam
Minarwan
NPA 1590

2011/10/5 Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id:


 Mas Dhanu

 Ngomong ngomong mas RDP NPA - nya berapa sih ?

 si Abah



--
- when one teaches, two learn -
http://www.phpbber.com/phpbb/index.php?mforum=geotutor

http://www.linkedin.com/in/minarwan


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id

sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...


Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id

To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id


Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.

-




-- 
Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !





Bls: [iagi-net-l] Deformasi Merapi

2010-11-04 Terurut Topik wahyu budi
Intensitas erupsi Merapi terus meningkat, dan saya yakin telah ada tambahan 
magma ke dapur magma dangkal. Dengan kecenderungan intensitas erupsi yang terus 
meningkat, dan keasaman magma yang telah bertambah, yang saya khawatirkan 
adalah kelanjutan skenario erupsi Merapi sekarang. Akankah erupsi Merapi kali 
ini akan mengikuti skenario erupsi Krakatau tahun 1883 yang menghancurkan 
sebagai puncaknya dan lalu collapse?Semoga tidak demikian.
WBS

--- Pada Jum, 5/11/10, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com menulis:

Dari: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Judul: [iagi-net-l] Deformasi Merapi
Kepada: IAGI iagi-net@iagi.or.id, Forum HAGI fo...@hagi.or.id, 
geologi...@googlegroups.com
Tanggal: Jumat, 5 November, 2010, 8:23 AM

Salah satu cara melihat seberapa besar jumlah magma yang akan keluar dapat
dilihat dari deformasi gunung. Namun yang sulit diduga tambahan dari magma
dalam ke dapur dangkal. Awal waktu dinyatakan AWAS, diperkirakan 30 juta yg
akan dimuntahkan. Hingga kini sudah 50 juta keluar. Yakin kalau ada supply
baru dari magma dalam.
Apakah mungkin dengan dGPS memperkirakan deformasi ini ?


Pray For Jogja
RDP




Re: [iagi-net-l] Dua Tahun Semburan LUSI (29 Mei 2006-29 Mei 2008)

2008-05-29 Terurut Topik wahyu budi
Lho, kok semoga pendek umurmu?

Rasanya lebih tepat semoga panjang umurmu LUSI. 

Maksudnya panjang umur LUSI dalam ingatan manusia, khususnya bangsa Indonesia. 
LUSI semoga selalau diingat bagaimana suatu kelalaian berubah menjadi sesuatu 
yang luar biasa. Semoga selalu pula dingat bagaimana kelemahan kita dalam 
menyelesaikan suatu masalah.

Salam,
WBS

--- On Thu, 5/29/08, Awang Satyana lt;[EMAIL PROTECTED]gt; wrote:
From: Awang Satyana lt;[EMAIL PROTECTED]gt;
Subject: [iagi-net-l] Dua Tahun Semburan LUSI (29 Mei 2006-29 Mei 2008)
To: IAGI lt;iagi-net@iagi.or.idgt;, Forum HAGI lt;[EMAIL PROTECTED]gt;, 
Geo Unpad lt;[EMAIL PROTECTED]gt;, Eksplorasi BPMIGAS lt;[EMAIL 
PROTECTED]gt;
Date: Thursday, May 29, 2008, 5:27 PM

Hari ini, 29 Mei 2008 tepat dua tahun semburan LUSI (lumpur Sidoarjo) telah
terjadi. Ia tetap menyemburkan lumpur sekitar 100.000 m3/hari dengan temperatur
rata-rata di atas100 deg C. Area penurunannya makin meluas, makin keluar dari
pusat erupsi.
   
  Setelah tepat dua tahun pula dilaporkan koran Bisnis Jakarta hari ini, 29 Mei
2008, gununglumpur lama bernama Kalang Anyar di kawasan Buncitan Tani, Sedati
Sidoarjo, beberapa km di sebelah timurlaut LUSI membawa minyak dalam erupsi
lumpurnya yang telah meleler selama puluhan tahun.
   
  Sebuah sumur air digali penduduk dua bulan lalu 500 meter dari Kalang Anyar.
Baru-baru ini air sumurnya tercampur minyak dan terbakar ketika disulut api.
Sumur ditutup dan ketika dibuka sangat berbau gas -jelas menunjukkan akumulasi
gas terjadi.
   
  Proses naiknya lumpur dan gas di LUSI telah mengacaukan sistem
plumbing fluida di wilayah ini, termasuk gunung-gununglumpur lama
di wilayah ini. Rumah-rumah yang berdiri hanya beberapa belas meter dari
leleran lumpur Kalang Anyar perlu waspada. Kalang Anyar tengah aktif lagi
akibat plumbing system fluida yang diinduksi erupsi LUSI.
   
  Sementara itu, PT Minarak, perusahaan yang ditunjuk untuk mengganti rugi
lahan terdampak LUSI telah mulai membayar sisa uang ganti rugi lahan penduduk.
Masyrakat mengaku puas dengan ganti rugi itu (berita TransTV 28 Mei 2008).
Sebuah berita yang menggembirakan.
   
  Sementara itu pula, belum ada lagi solusi dan operasi tepat yang dilakukan
untuk menghentikan LUSI. Belum ada kasus penuntutan legal yang baru. Belum ada
kesepakatan di antara para ahli apa penyebab semburan LUSI. Setiap kubu
bertahan dengan keyakinannya masing-masing.
   
  Semua dari kita tengah belajar dengan LUSI. 
   
  Selamat ulang tahun LUSI, semoga pendek umurmu (!)
   
  salam,
  awang


  

Re: [iagi-net-l] Sedimentasi Segara Anakan, Cilacap

2008-05-07 Terurut Topik wahyu budi
Dear All, 

Untuk melengkapi informasi. Tentang sejarah pembentukan dan faktor-faktor yang 
mempengaruhi perkembangan Segara Anakan telah saya bahas secara singkat dalam 
makalah yang saya presentasikan pada saat PIT IAGI ke-31 di Surabaya pada tahun 
2002.

Salam,
WBS


--- On Wed, 5/7/08, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:

 From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [iagi-net-l] Sedimentasi Segara Anakan, Cilacap
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Wednesday, May 7, 2008, 9:52 PM
 Pak Awang dan Rekans Yth.,
 Sedimentasi Segara Anakan ini telah menjadi bahan tesis S2
 (sudah lulus)
 bimbingan saya, Sdr. Praptisih MT.,dari Geoteknologi LIPI
 dengan kajian
 proses sedimentasi pada Zaman Kuarter - Holosen. Hasil
 tesis S2 tersebut
 kemudian diedit dalam bentuk makalah yang akan diterbitkan
 dalam Jurnal
 Teknologi Mineral (JTM) - ITB dengan penulis utama
 Praptisih dan saya
 sebagai penulis pendamping, sekarang ini sudah dalam tahap
 perbaikan
 penulisan setelah selesai direview.
 Segera setelah terbit, akan saya kirimkan copy print-nya ke
 Pak Awang.
 
 Wassalam,
 
 Yahdi Zaim
 KK Geologi
 Prodi Teknik Geologi
 FITB - ITB
 
 
 
  Mudjiono, Kepala Bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Dinas Kebersihandan
  Lingkungan Hidup (DKLH) Cilacap, menguatirkan Segara
 Anakan (kini tinggal
  seluas 600 ha) akan hilang lima tahun mendatang akibat
 sedimentasi oleh
  sungai-sungai yang bermuara di laguna ini. ( Setiap
 tahun sekitar 1 juta
  m3 sedimen diendapkan di Segara Anakan, terutama
 berasal dari Sungai
  Citanduy, sungai yang menjadi batas alam antara Jawa
 Barat dan Jawa Tengah
  di bagian selatan.
 
Sedimentasi ini mengancam kelestarian hutan mangrove
 dan sekaligus pada
  saatnya akan mengancam penurunan produksi ikan dan
 udang yang dibiakkan
  di laguna tersebut. Untuk mengurangi sedimentasi ini,
 Mudjiono
  mengatakan akan dibangun waduk-waduk di empat titik :
 Tasikmalaya,
  Ciamis, Banjarpatroman, dan Cilacap.
 
Demikian berita singkat yang disarikan dari
 Media Indonesia 5 Mei 2008
  halaman 19 kolom 1.
 
Cukup mengejutkan mengetahui bahwa luas Segara
 Anakan kini hanya tersisa
  seluas 600 ha. Buku sangat bagus Ecology of Java
 and Bali (Whitten
  dkk., 1996) masih menyebutkan luas Segara Anakan
 21.000 ha. Memang
  katanya luas laguna ini menyempit secara drastis dalam
 20 tahun
  terakhir. Studi oleh Erftemeijer dkk (1988 - The
 importance of Segara
  Anakan for nature conservation...PHPA Bogor Report No.
 5, Asian Wetland
  Bureau) dengan membandingkan peta/foto udara antara
 tahun 1917-1988
  menunjukkan bagaimana penyempitan ini terjadi, yaitu
 mengerucut ke arah
  barat menuju muara Citanduy. Ahli lain (Kvalvagnaes,
 1980) bahkan
  meramalkan bahwa Segara Anakan akan hilang pada tahun
 1995 - sebuah
  perkiraan yang meleset ternyata.
 
Melihat tingkat sedimentasinya yang tinggi, juga
 tingkat
  pendayagunaannya yang tak terkelola (termasuk
 pencurian kayu di wilayah
  ini), saat ini Segara Anakan dikelola ke dalam 11 zone
 peruntukan,
  antara lain : protection zone, reserve, forest,
 development,
  agriculture, human settlement, aquatic, ministry of
 justice (berhubungan
  dengan LP Nusa Kambangan), dan marine zone.
 
Area mangrove Segara Anakan sebenarnya merupakan
 yang terluas di Jawa
  (13.500 ha). Jumlahnnya kini semakin menyusut seiring
 dengan banyaknya
  terjadi reklamasi lahan ilegal dan pencurian kayu
 bakau. Padahal, hutan
  mangrove ini menjadi tempat berlindung 85 spesies
 burung, termasuk
  spesies yang endemik hanya ada di Segara Anakan :
 Centropus nigrorufus.
  Bahkan hutan bakau Segara Anakan sering menjadi ajang
 berkumpulnya
  kawanan burung yang bermigrasi dari selatan saat di
 wilayah Australia
  musim dingin.
 
Untuk kita para geologist, sebenarnya laguna Segara
 Anakan sangat ideal
  untuk belajar proses sedimentasi di lingkungan shallow
 estuarine lagoon.
  Intertidal mud flats-nya ideal. Rombongan kuliah
 lapangan dapat datang
  ke sini membawa sekop, sendok tembok, dan pipa paralon
 untuk membuat
  paritan sederhana, menghaluskan dindingnya dengan
 sendok tembok dan
  belajar struktur sedimen moderen yang muncul, lalu
 mengambil core
  sedimen pantai dengan melesakkan pipa paralon ke
 endapan pantai laguna
  dan memeriksanya. Saya melakukan teknik2 pengamatan
 ini saat mengikuti
  kuliah lapangan ke pantai Aquitaine Basin di Prancis
 bersama kawan2
  Total Oktober 2007 - di Segara Anakan pun kita bisa
 melakukan hal yang
  sama.
 
Lain lagi dengan Nusa Kambangan, barier yang
 menghalangi Segara Anakan
  ini tersusun atas karbonat Pegunungan Selatan Jawa.
 Itu adalah terminal
  terakhir karbonat muncul sebab ke sebelah timurnya
 mereka tenggelam
  sampai ke bawah laut akibat proses indentasi tektonik
 Jawa Tengah
  selatan, hanya muncul di ujung Karang Bolong, tempat
 perpotongan
  sesar-sesar besar di Jawa (barangkali bisa dibuka lagi
 diskusi2 tentang
  indentasi tektonik Jawa Tengah dalam milis ini untuk
 memahami maksud
 

Re: [iagi-net-l] Banyak Jurnal Tak Ada Penulis---was: Re: Nilai Majalah Ilmiah...

2008-04-28 Terurut Topik wahyu budi
Menarik juga dialog tentang jurnal ini.

Saya pernah berusaha mempelajari bagaimana agar sebuah jurnal dapat terbit dan 
bertahan. Hal itu saya lakukan dengan berkunjung ke Fakultas Biologi 
Universitas Atmajaya Yogyakarta. Berikut ini apa yang dapat saya tangkap dari 
dialog kami dengan pengelola jurnal di sana yang sejauh ini sukses.

1. Ruang sekretariat hrs ada dengan alamat yang jelas - kita sudah punya.
2. Satu orang di sekretariat yang ditugaskan penuh mengelola naskah yang masuk 
dan melakukan komunikasi berkaitan dengan jurnal - Bisa diadakan (atau bisa 
kita manfatkan tenaga di sekretariat IAGI sekarang.
3. Biaya penerbitan - saya kira keuangan IAGI sekarang cukup kuat. Bila sudah 
berjalan, nanti kita bisa minta kontribusi penulis untuk biaya pencetakan. 
Sekarang ini, beberapa jurnal menarik kontribusi dari para penulis yang 
naskahnya diterima sekitar Rp 200.000,- sampai Rp. 250.000,- per naskah. 
Kontribusi dimintakan setelah naskah siap diterbitkan.
4. Editor / Tim editor - Banyak potensi di IAGI.
5. Reviewer - Banyak potensi di IAGI.
6. Sumber makalah - seluruh anggota IAGI. Melihat makalah yang masuk pada 
setiap PIT, rasanya MGI ngak akan kekurangan makalah.

Yang perlu dilakukan adalah:
1. Membentuk organissi pengelola MGI yang mapan dan relatif independen. 
Maksudnya, organisasi itu tidak terpengaruh dengan perubahan kepemimpinan di 
IAGI. - Organisasi pengurus MGI yang mapan dan stabil sangat menjamin 
kelangsungan hidup MGI. Perlu diatur masa aktif yang cukup lama (mungkin 5 
tahun), perlu diatur pergantian yang bertahap dan sebagian-sebagian (maksudnya 
jangan mengganti pengelola secara total pada setiap pergantian pengurus, karena 
hal itu akan menyebabkan tidak ada kesinambungan pola kerja dan irama kerja). 
2. Mengupayakan MGI mendapatkan akreditasi, bisa akreditasi dari DIKNAS atau 
LIPI, atau yang lainnya bila ada. Dengan akreditasi akan membuat makalah yang 
diterbitkan di MGI bernilai tinggi bila diajukan untuk kenaikan pangkat. Perlu 
diingat bahwa banyak diantara kita yang membutuhkan penilaian seperti itu. 
Untuk akreditasi di LIPI diperlukan terbitan selama dua tahun. Jadi, untuk MGI, 
kita sudah dapat mengajukan untuk akreditasi.

Hal lain yang mungkin perlu dilakukan adalah: menjadikan MGI sebagai bagian 
dari aktifitas keanggotaan IAGI. Maksudnya MGI dibagikan kepada semua anggota 
IAGI yang aktif membayar iuran keanggotaan. Dengan cara ini, anggota IAGI akan 
merasakan langsung manfaat menjadi anggota IAGI. Selain itu, cara ini juga 
merupakan cara untuk promosi. Bila MGI tersebar ke sebagian besar anggota IAGI 
di Indonesia dan luar Indonesia, mungkin akan menarik pihak industri untuk 
beriklan melalui MGI.

Hal lain lagi yang perlu diperhitungkan adalah bahwa IAGI adalah organisasi 
profesi. Sekarang ini ada kecenderungan untuk memberi nilai yang lebih tinggi 
kepada jurnal yang dipublikasi oleh organisasi profesi daripada yang 
dipublikasikan oleh suatu institusi. Saya kira ini bisa menjadi keunggulan  MGI 
dibandingkan jurnal dari institusi.

Ini sekedar sumbang saran.

Semoga bermanfaat. 

Salam,
WBS 




--- On Mon, 4/28/08, mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote:

 From: mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [iagi-net-l] Banyak Jurnal Tak Ada Penulis---was: Re: Nilai 
 Majalah Ilmiah...
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Monday, April 28, 2008, 3:11 PM
 kang minarwan,
 
 mungkin mesti dibuat dulu analisis swot-nya ya: mana
 keuntungan dan
 mana kelemahannya. kamu aja deh yg bikin, siapa tahu nanti
 keluar
 kesimpulan yg menguntungkan banyak pihak.
 
 salam,
 syaiful
 
 On 4/28/08, Minarwan (Min) [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
  Mas Syaiful,
 
   Bagaimana yah? *sambil garuk2 kepala*
 
   Jalan paling baik adalah membuat sebuah jurnal yang
 betul2 super hebat
   di level Indonesia sehingga semua akhirnya
 memilih, dengan kesadaran
   sendiri untuk mengisi jurnal itu. :)
 
   Atau IAGInya yang ngalah hehehe..(gak mungkin
 kali yah?).
 
   Salam
 
  Minarwan
 
 
   On 4/28/08, mohammad syaiful
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
Minarwan dkk lainnya,
   
Saya pernah bertemu dg dua orang geolog dari dua
 perguruan tinggi
berbeda (satu dari Jakarta dan satu lagi dari
 Bandung) dan satu orang
dari badan pemerintah yg namanya kini sudah
 berubah dan terletak di
Bandung.
   
Saya pernah tanyakan kenapa ke-3 lembaga tsb
 punya 'jurnal' sendiri.
Lagi2, mohon maaf, alasannya adalah tentang kum
 yg harus diperoleh. Dg
punya jurnal sendiri, ada kepastian dan jaminan,
 bahwa dalam satu
tahun yg diinginkan, makalahnya dapat
 dipublikasikan dan diajukan utk
kenaikan pangkat.
   
Kalau makalahnya dikirimkan ke acara pertemuan
 ilimiah tahunan
organisasi (IAGI, IPA, HAGI, dll) belum tentu
 diterima 100%, masih ada
kemungkinan utk ditolak dan hilanglah kesempatan
 utk menambah nilai
kum tahun tsb.
   
Jadi bagaimana sebaiknya?
   
salam,
syaiful
   
 
 
  --
 
  Minarwan
   -When one teaches, two learn-
   

Re: [iagi-net-l] Nilai Majalah Ilmiah dan Saran untuk MGI [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation

2008-04-26 Terurut Topik wahyu budi
 menghargai poster sama dengan
oral presentation.
   
  salam,
  awang

wahyu budi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pak Awang, 

Melihat perjalanan MGI (dari jauh), rasanya tinggal selangkah lagi yang
diperlukan untuk merubah MGI dari sekedar tempat berekspresi menjadi media yang
juga bernilai akademik, yaitu dengan mengajukan akreditasi. Saya yakin, bila
telah terakreditasi, maka MGI akan diminati juga oleh para penulis yang
membutuhkan penilaian untuk tulisannya. Dan, MGI tetap dapat dapat terbuka
untuk kalangan manapun dengan berbagai latar belakang pekerjaan, karena
akreditasi tidak membatasi seseorang untuk menulis berdasarkan latar belakang
pekerjaan.

Kiranya perlu juga diketahui bahwa nilai karya ilmiah yang dipublikasikan dalam
bentuk prosiding berbeda nilainya dengan yang dipublikasikan di dalam majalah
ilmiah terakreditasi. Untuk institusi penelitian, nilai tulisan di dalam
prosiding adalah 10 poin, sedang di dalam majalah ilmiah terakreditasi nilainya
25. Apabila majalah ilmiah internasional nilainya 40. Sedang untuk tulisan yang
hanya diseminarkan nilainya 5. (untuk perguruan tinggi saya tidak tahu
bagaimana penilaiannya). Kondisi penilaian yang demikian akan membuat MGI
sangat kompetitif bila terakreditasi. 

Apabila MGI terakreditasi, maka pada setiap PIT IAGI dapat ditawarkan pilihan
kepada para peserta, apakah tulisannya akan dipublikasikan di dalam prosiding
atau di dalam MGI. Memang akan ada pekerjaan tambahan untuk meng-improve
makalah yang masuk agar sesuai untuk diterbitkan di dalam MGI (majalah ilmiah).
Namun, mengingat nilainya (1 banding 2,5), saya kira akan banyak yang mau untuk
diterbitkan di MGI. Apalagi sekarang biaya yang diperlukan untuk ikut PIT
semakin tinggi, tentu penulis makalah juga mengharapan reward yang tinggi (bagi
yang membutuhkan penilaian). Mengingat banyaknya makalah yang masuk pada setiap
PIT, saya optimis MGI (yang terakreditasi) akan banyak diminati bila kepada
penyumbang makalah diberikan tawaran seperti di atas.

Mengenai ISSN, sekarang untuk mendapatkan ISSN sudah dapat dilakukan secara
online melalui situs LIPI di http://www.lipi.go.id, di bagian layanan publik.
Selain itu juga telah ada ISSN untuk serial yang diterbitkan secara digital.
Jadi, berbeda nomor ISSN antara serial yang dicetak dan serial yang digital.
Hanya, untuk serial digital diperlukan adanya situs dari serial itu.

Salam,
WBS

--- On Fri, 4/25/08, Awang Satyana wrote:
From: Awang Satyana 
Subject: Re: [iagi-net-l] Nilai Majalah Ilmiah dan Saran untuk MGI [iagi-net-l]
Re: Poster vs Oral Presentation
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Friday, April 25, 2008, 11:47 PM

Pak Wahyu,

Penjelasan yang rinci dan lugas tentang nilai jurnal serta saran yang baik
untuk MGI, terima kasih. 

Kalau kita perhatikan terbitan-terbitan MGI sejak awal-terakhir ini,
kelihatannya MGI tidak disiapkan secara khusus untuk bisa menjadi jurnal ilmiah
yang bisa memberikan nilai akademik tinggi kepada para penulisnya. Ia lebih
disiapkan sebagai media ekspresi berkarya para anggota IAGI. Artikel-artikel di
dalamnya pun dikontribusi oleh para penulis dengan berbagai latar belakang
pekerjaan.

Dengan hadirnya beberapa jurnal sejenis di perguruan tinggi (misalnya
Scientific Contribution di Lemigas, Warta Geologi di
Badan Geologi), dan rutinnya pertemuan-pertemuan ilmiah tahunan yang dapat
menghadirkan 100-150 makalah; maka kontribusi ke MGI sangat minimal; apalagi
kalau penulisnya memikirkan nilai akademik yang akan diperoleh bila menulis di
MGI kecil saja.

Asalkan ada empat artikel saja yang masuk, MGI bisa diterbitkan. Saat ini
hanya ada dua draft artikel, dan tak bertambah lagi sejak awal tahun 2008.
Beberapa calon penulis potensial berencana berkontribusi, tetapi tak kunjung
datang artikelnya.

salam,
awang

wahyu budi wrote:
Memang benar, bagi kalangan perguruan tinggi, lembaga penelitian dan
litbang-litbang yang ada di berbagai departemen tulisan yang dipublikasikan
dalam jurnal / majalah ilmiah itu memiliki nilai yang berbeda, tergantung pada
jurnalnya.

Hirarkinya saya kira sebagai berikut (dari yang paling rendah sampai yang
paling tinggi):
(1) Majalah ilmiah yang tidak ber-ISSN
(2) Majalah ilmiah yang ber-ISSN dan tidak terakreditasi
(3) Majalah ilmiah yang ber-ISSN dan terakreditasi (boleh oleh DIKNAS, LIPI
atau lembaga akreditasi lain).

Majalah ilmiah dibedakan lagi menjadi: (1) ilmiah dan (2) ilmiah populer. Nilai
di majalah ilmiah lebih tinggi.

Majalah ilmiah juga dapat dibedakan lagi menjadi: (1) majalah ilmiah
internasional, (2) nasional, dan (3) lokal. Nilai majalah ilmiah internasional
paling tinggi nilainya.

Kemudian, akreditasi majalah ilmiah itupun bertingkat menjadi Terakreditasi A,
B, dan C. Majalah yang terakreditasi A nilainya tertnggi. 

Akreditasi suatu majalah ilmiah ditentukan oleh banyak faktor, antara lain
mulai dari tampilan fisik majalah, kejelasan alamat, editor (termasuk
stabilitasnya / tidak cepat berganti) dan reviewer, keteraturan jadwal terbit,
distribusi sampai jumlah cadangan naskah yang siap

[iagi-net-l] Nilai Majalah Ilmiah dan Saran untuk MGI [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation

2008-04-25 Terurut Topik wahyu budi
Memang benar, bagi kalangan perguruan tinggi, lembaga penelitian dan 
litbang-litbang yang ada di berbagai departemen tulisan yang dipublikasikan 
dalam jurnal / majalah ilmiah itu memiliki nilai yang berbeda, tergantung pada 
jurnalnya.

Hirarkinya saya kira sebagai berikut (dari yang paling rendah sampai yang 
paling tinggi):
(1) Majalah ilmiah yang tidak ber-ISSN
(2) Majalah ilmiah yang ber-ISSN dan tidak terakreditasi
(3) Majalah ilmiah yang ber-ISSN dan terakreditasi (boleh oleh DIKNAS, LIPI 
atau lembaga akreditasi lain).

Majalah ilmiah dibedakan lagi menjadi: (1) ilmiah dan (2) ilmiah populer. Nilai 
di majalah ilmiah lebih tinggi.

Majalah ilmiah juga dapat dibedakan lagi menjadi: (1) majalah ilmiah 
internasional, (2) nasional, dan (3) lokal. Nilai majalah ilmiah internasional 
paling tinggi nilainya.

Kemudian, akreditasi majalah ilmiah itupun bertingkat menjadi Terakreditasi A, 
B, dan C. Majalah yang terakreditasi A nilainya tertnggi. 

Akreditasi suatu majalah ilmiah ditentukan oleh banyak faktor, antara lain 
mulai dari tampilan fisik majalah, kejelasan alamat, editor (termasuk 
stabilitasnya / tidak cepat berganti) dan reviewer, keteraturan jadwal terbit, 
distribusi sampai jumlah cadangan naskah yang siap terbit.

Akreditasi suatu majalah ilmiah berlaku untuk 3 (tiga) tahun. Setelah itu harus 
diakreditasikan lagi.

Akhir-akhir ini sudah muncul wacana memberi nilai yang tinggi bagi najalah 
ilmiah yang diterbitkan oleh organisasi profesi, seperti IAGI.

Berkaitan dengan kondisi seperti itu, maka majalah ilmiah yang baru lahir atau 
belum terakreditasi menghadapi kondisi yang berat dalam hal menarik para 
penulis untuk mempublikasikan tulisannya di dalam majalah itu. Karena, tulisan 
yang dipublikasikan di dalam majalah yang belum terakreditasi akan dinilai 
rendah. Saya kira, kondisi inilah yang sekarang dihadapi oleh MGI bila MGI 
belum diakreditasikan (berkaitan dengan langkanya naskah yang masuk).

BIla suatu majalah ilmiah telah terakreditasi, maka kondisi itu akan menjadi 
daya tarik bagi para penulis untuk mempublikasikan tulisannya. Pengalaman 
menunjukkan, banyak penulis bersedia antri dan membayar biaya untuk dapat 
menerbitkan tulisannya di majalah yang telah terakreditasi.

Jadi, saran saya untuk MGI:

(1) yang perlu dilakukan agar MGI memiliki daya tarik adalah dengan 
mengajukannya untuk akreditasi. Rasanya kelengkapan bahan untuk pengajuan 
akreditasi telah ada.

(2) agar menginternasional, deklarasikan MGI menjadi majalah dwi bahasa 
(Indonesia dan Ingris). Selain menerima naskah berbahas Inggris, tindakan 
teknis yang diperlukan a.l. nama majalah ditulis dalam dua bahasa, juga daftar 
isi, judul makalah, abstrak, keterangan gambar dan tabel. Bila dirasa perlu, 
tulisan berbahasa Indonesia dilengkapi dengan ringkasan (bukan abstrak) dalam 
Bahasa Indonesia.

(3) jadikan MGI sebagai bagian dari reward yang diperoleh dari organisasi bagi 
para anggotanya. Maksudnya MI didistribusikan kepada seluruh anggota IAGI yang 
aktif membayar iuran keanggotaan. Kebijakan ini akan saling menguntungkan bagi 
Anggota, MGI dan IAGI.

(4) pengelola MGI hendaknya dibuat terlepas dari kepengurusan IAGI dan 
alamatnya dibuat tetap. Maksudnya tidak terpengaruh oleh perubahan kepemimpinan 
IAGI, meskipun tetap harus bertanggungjawab kepada Ketua IAGI.  Selama  
berkinerja baik, biarlah pengelola MGI bekerja terus  selama mungkin 
sesanggupnya.  Dalam hal ini perlu  disepakati dahulu mekanisme pergantian 
pengelola, antara lain, pergantian pengelola jangan dilakukan sekaligus 
semuanya melainkan satu persatu, atau dengan menanyakan berapa lama seseorang 
bersedia menyumbangkan tenaganya untuk mengelola MGI.

Salam,
WBS




--- On Fri, 4/25/08, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: RE: [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Date: Friday, April 25, 2008, 3:09 PM

Nah, itu juga alasan yang selalu dikemukakan kebanyakan teman akademisi saat
saya minta menyumbang tulisan untuk Majalah Geologi Indonesia (MGI). Saat ini
MGI punya no. ISSN 0216-1061. Wah, kalau hanya ISSN malas-lah, coba
naikkan dulu ke status ISBN, baru nanti saya kontribusi tulisan begitu
kata seorang teman dari Perguruan Tinggi. Nilai kum jurnal ber-ISBN lebih
tinggi daripada nilai kum jurnal ber-ISSN. Hm...ada maksud lain rupanya dengan
menyumbang tulisan itu, tadinya saya hanya berpikir scientist must
write Maka MGI pun sangat sepi dikontribusi...

Seorang kandidat doktor pernah menghubungi saya bertanya bagaimana caranya
memasukkan paper ke jurnal internasional, bila masuk, maka predikat
judicium-nya akan naik. Memang begitulah aturan2 di akademik kelihatannya,
semua ada perhitungannya. Berapa paper di simposium, berapa paper di jurnal
(jurnal mana dulu nih; jurnal internasional dengan ISBN, yang terkenal, yang
ada peer review-nya tentu akan dinilai tinggi kreditnya); semua ada nilainya
(untuk jadi profesor atau 

Re: [iagi-net-l] Nilai Majalah Ilmiah dan Saran untuk MGI [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation

2008-04-25 Terurut Topik wahyu budi
Pak Awang, 

Melihat perjalanan MGI (dari jauh), rasanya tinggal selangkah lagi yang 
diperlukan untuk merubah MGI dari sekedar tempat berekspresi menjadi media yang 
juga bernilai akademik, yaitu dengan mengajukan akreditasi. Saya yakin, bila 
telah terakreditasi, maka MGI akan diminati juga oleh para penulis yang 
membutuhkan penilaian untuk tulisannya. Dan, MGI tetap dapat dapat terbuka 
untuk kalangan manapun dengan berbagai latar belakang pekerjaan, karena 
akreditasi tidak membatasi seseorang untuk menulis berdasarkan latar belakang 
pekerjaan.

Kiranya perlu juga diketahui bahwa nilai karya ilmiah yang dipublikasikan dalam 
bentuk prosiding berbeda nilainya dengan yang dipublikasikan di dalam majalah 
ilmiah terakreditasi. Untuk institusi penelitian, nilai tulisan di dalam 
prosiding adalah 10 poin, sedang di dalam majalah ilmiah terakreditasi nilainya 
25. Apabila majalah ilmiah internasional nilainya 40. Sedang untuk tulisan yang 
hanya diseminarkan nilainya 5. (untuk perguruan tinggi saya tidak tahu 
bagaimana penilaiannya). Kondisi penilaian yang demikian akan membuat MGI 
sangat kompetitif bila terakreditasi. 

Apabila MGI terakreditasi, maka pada setiap PIT IAGI dapat ditawarkan pilihan 
kepada para peserta, apakah tulisannya akan dipublikasikan di dalam prosiding 
atau di dalam MGI. Memang akan ada pekerjaan tambahan untuk meng-improve 
makalah yang masuk agar sesuai untuk diterbitkan di dalam MGI (majalah ilmiah). 
Namun, mengingat nilainya (1 banding 2,5), saya kira akan banyak yang mau untuk 
diterbitkan di MGI. Apalagi sekarang biaya yang diperlukan untuk ikut PIT 
semakin tinggi, tentu penulis makalah juga mengharapan reward yang tinggi (bagi 
yang membutuhkan penilaian). Mengingat banyaknya makalah yang masuk pada setiap 
PIT, saya optimis MGI (yang terakreditasi) akan banyak diminati bila kepada 
penyumbang makalah diberikan tawaran seperti di atas.

Mengenai ISSN, sekarang untuk mendapatkan ISSN sudah dapat dilakukan secara 
online melalui situs LIPI di http://www.lipi.go.id, di bagian layanan publik. 
Selain itu juga telah ada ISSN untuk serial yang diterbitkan secara digital. 
Jadi, berbeda nomor  ISSN antara  serial yang dicetak dan serial yang digital. 
Hanya, untuk serial digital diperlukan adanya situs dari serial itu.

Salam,
WBS

--- On Fri, 4/25/08, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Nilai Majalah Ilmiah dan Saran untuk MGI [iagi-net-l] 
Re: Poster vs Oral Presentation
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Friday, April 25, 2008, 11:47 PM

Pak Wahyu,
   
  Penjelasan yang rinci dan lugas tentang nilai jurnal serta saran yang baik
untuk MGI, terima kasih. 
   
  Kalau kita perhatikan terbitan-terbitan MGI sejak awal-terakhir ini,
kelihatannya MGI tidak disiapkan secara khusus untuk bisa menjadi jurnal ilmiah
yang bisa memberikan nilai akademik tinggi kepada para penulisnya. Ia lebih
disiapkan sebagai media ekspresi berkarya para anggota IAGI. Artikel-artikel di
dalamnya pun dikontribusi oleh para penulis dengan berbagai latar belakang
pekerjaan.
   
  Dengan hadirnya beberapa jurnal sejenis di perguruan tinggi (misalnya
Scientific Contribution di Lemigas,  Warta Geologi di
Badan Geologi), dan rutinnya pertemuan-pertemuan ilmiah tahunan yang dapat
menghadirkan 100-150 makalah; maka kontribusi ke MGI sangat minimal; apalagi
kalau penulisnya memikirkan nilai akademik yang akan diperoleh bila menulis di
MGI kecil saja.
   
  Asalkan ada empat artikel saja yang masuk, MGI bisa diterbitkan. Saat ini
hanya ada dua draft artikel, dan tak bertambah lagi sejak awal tahun 2008.
Beberapa calon penulis potensial berencana berkontribusi, tetapi tak kunjung
datang artikelnya.
   
  salam,
  awang

wahyu budi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Memang benar, bagi kalangan perguruan tinggi, lembaga penelitian dan
litbang-litbang yang ada di berbagai departemen tulisan yang dipublikasikan
dalam jurnal / majalah ilmiah itu memiliki nilai yang berbeda, tergantung pada
jurnalnya.

Hirarkinya saya kira sebagai berikut (dari yang paling rendah sampai yang
paling tinggi):
(1) Majalah ilmiah yang tidak ber-ISSN
(2) Majalah ilmiah yang ber-ISSN dan tidak terakreditasi
(3) Majalah ilmiah yang ber-ISSN dan terakreditasi (boleh oleh DIKNAS, LIPI
atau lembaga akreditasi lain).

Majalah ilmiah dibedakan lagi menjadi: (1) ilmiah dan (2) ilmiah populer. Nilai
di majalah ilmiah lebih tinggi.

Majalah ilmiah juga dapat dibedakan lagi menjadi: (1) majalah ilmiah
internasional, (2) nasional, dan (3) lokal. Nilai majalah ilmiah internasional
paling tinggi nilainya.

Kemudian, akreditasi majalah ilmiah itupun bertingkat menjadi Terakreditasi A,
B, dan C. Majalah yang terakreditasi A nilainya tertnggi. 

Akreditasi suatu majalah ilmiah ditentukan oleh banyak faktor, antara lain
mulai dari tampilan fisik majalah, kejelasan alamat, editor (termasuk
stabilitasnya / tidak cepat berganti) dan reviewer, keteraturan jadwal terbit,
distribusi sampai jumlah cadangan naskah

Re: [iagi-net-l] Ironi pembangunan PLTN Muria

2007-08-14 Terurut Topik wahyu budi
Ironi pembangunan PLTN Muria ini ternyata menambah 
daftar ironi yang terjadi di Indonesia.

Seperti kita ketahui, dahulu Malaysia meminta bantuan
Indonesia untuk meningkatkan pendidikan di negara itu.
Sekarang, kondisi kualitas pendidikan kita telah
tertinggal dari Malaysia.

---

Ironi itu mungkin terjadi karena para pengambil
keputusan di negara kita tidak memiliki visi ke depan.
Tidak mampu membaca kemungkinan yang akan terjadi di
masa depan. Atau, sibuk dengan kekuasaan baik itu
dengan upaya merebut kekuasaan atau pun sibuk dengan
upaya mempertahankan kekuasaan. Sehingga tidak sempat
berpikir untuk kebutuhan masa depan.


Salam,
WBS


--- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sungguh Ironis kalau membaca berita tentang usaha
 belajar mengelola
 PLTN dari Korea seperti dalam berita di sini.

http://www.detikfinance.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tgl/28/time/002703/idnews/810501/idkanal/10
 
 Kusmayanto dan lima anggota Komisi Energi DPR
 berkunjung ke Korea
 Selatan dan Jepang untuk melakukan studi banding
 proyek PLTN. Sebagian
 dana berasal dari lembaga Korean International
 Cooperation Agency dan
 Japan External Trade Organization. Kunjungan ini
 menuai kritik dari
 berbagai kalangan.
 
 Berita di KOMPAS menyebutkan angka hingga 5 Milyar
 dari dana APBN
 untuk biaya sosialisasi, yang salah satunya
 kunjungan ke PLTN di Korea
 seperti diatas.

http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0707/27/humaniora/3718375.htm
 
 Yang ironis adalah apa yang dipermasalahkan oleh
 kalangan politisi
 pengritik, yaitu sumber dana. Sepertinya pemrotes
 ngga peduli soal
 tehnis PLTN tapi hanya menyerang sisi politis atau
 sisi ecek-ecek yang
 bukan fundamental dalam soal PLTN … :(
 
 Lebih ironis lagi
 Banyak yang ngga tahu kalau Korea ini dulu belajar
 nuklir di reaktor Kartini.
 dikutip dari Tempo 49/XXXV/29 (4 Februari 2007)
 
 Pada 1987, Korea Selatan meminta bantuan Batan
 untuk membuat
 reaktor. Badan itu diajak bergabung karena sudah
 sejak 1979
 mengoperasikan reaktor nuklir Kartini di Yogyakarta.
 Dua windu
 kemudian, negeri itu sudah memiliki lima pembangkit
 listrik nuklir.
 Awal Desember lalu, bersamaan dengan kunjungan
 presiden Korea Selatan
 Roh Moo-Hyun ke Jakarta, Korean Hydro Nuclear Power
 Co. Ltd.
 menawarkan bantuan untuk membangun pembangkit di
 Muria.
 
 Tanya kenappa ?
 
 -- 
 http://rovicky.wordpress.com/
 


 Hot News!!!
 EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
 228 papers have been accepted to be presented;
 send the extended-abstract or full paper
 by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
 Joint Convention Bali 2007
 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI
 Annual Convention and Exhibition,
 Bali Convention Center, 13-16 November 2007


 To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi

-
 
 



   

Building a website is a piece of cake. Yahoo! Small Business gives you all the 
tools to get online.
http://smallbusiness.yahoo.com/webhosting 


Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Informasi Rig di perairan eretan Indramayu

2007-04-11 Terurut Topik wahyu budi
Dear All,

Untuk keperluan penelitian oseanografi (gelombang) di
perairan Eretan, Indramayu, saya perlu melakukan
mooring. Saya lihat di perairan pesisir Eretan ada
sebuah Rig, dan bermaksud untuk mempergunakan rig itu
untuk menambatkan Tide Gauge.

Adakah diantara rekan-rekan yang mengetahui siapa
pemilik rig yang di perairan Eretan itu? Dan, kemana
saya harus meminta izin (siapa yang harus saya
hubungi) bila ingin mempergunakannnya sebagai tempat
mooring?

Terima kasih.

Salam
WBS


   

Finding fabulous fares is fun.  
Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel 
bargains.
http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Hanya prasangka tak beralasan? - Re: [iagi-net-l] IAGI: Mary Sears Memata-matai

2007-02-04 Terurut Topik wahyu budi
Dear All netter.

Saya tidak akan memberikan konfirmasi, melainkan
sedikit ulasan tentang kemungkinan kegiatan
mematai-matai yang diprasangkakan itu.

Ada hal yang perlu dicatat bahwa:
1. Kapal itu kapal oseanografi dan bekerja untuk
mendeteksi suatu objek di dasar laut. Teknologi yang
dipergunakan mungkin Sonar atau Multi Beam Echo
Sounder. Hasil yang diperoleh adalah gambaran
morfologi dasar laut, atau data pantulan gelombang
dari objek-objek (logam) tertentu yang ada di dasar
laut. Laporan dari kantor Berita Antara tanggal 15
Januari 2007 menyebutkan bahwa kapal itu menunggu
hidrofon. Alat itu untuk mendeteksi benda atau
gelombang suara dengan frekuensi yang sangat kecil.

2. Sepengetahuan saya, kapal tersebut tidak melakukan
operasi seismik. Kita tahu bahwa seismik bukan untuk
mengidentifikasi objek di permukaan.

Jadi, sebagai kesimpulan: data yang akan diperoleh
oleh kapal itu adalah data pantulan gelombang suara
dari berbagai objek di dasar laut. Dari data ini,
sangat mungkin mereka mengetahui morfologi atau
topografi dasar laut. Kalau pun mereka mendapatkan
data kondisi bawah permukaan, rasanya tidak sampai
sangat dalam seperti bila menggukana operasi seismik.

Pertanyaannya sekarang adalah: 
1. apakah mungkin dari data morfologi dasar laut bisa
diketahui cadangan minyak di dalam bumi? (saya kira
tidak bisa, dan kalau saya salah tolong dikoreksi)

2. apakah ada teknologi lain, selain seismik, yang
dapat memberikan data bawah permukaan sebagaimana yang
diberikan data seismik?

Dengan demikian, adalah tidak beralasan untuk curiga
bahwa kapal itu memata-matai cadangan atau kandungan
minyak bumi di dasar perairan Selat Makasar. Sedang
kalau data morfologi dasar laut, pasti mereka
dapatkan.

Menurut hemat saya, data penting yang mereka peroleh
adalah data batimetri selat makasar. Kita tahu bahwa
kawasan itu adalah jalur pelayaran internasional.
Siapa pun boleh melaluinya. Data batimetri itu penting
untuk operasi pelayaran kapal selam.

Salam
WBS



 



--- Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mohon konfirmasi IAGI Pusat atas berita di bawah ini
 yang menyebut-nyebut
 nama IAGI. Terima kasih.
 
 
 Salam,
 BB
 
 --
 
 Mary Sears Memata-matai
 (Tribun Jabar 30 Januari 2007)
 
 Kehadiran kapal oseanografi milik Amerika Serikat,
 USNS Mary Seras yang
 berjasa memastikan posisi kotak hitam (black box)
 pesawat Adam Air KI-574
 ternyata dicuriagai punya agenda untuk memata-matai
 kandungan minyak bumi
 dan gas perairan Sulawesi.
 
 Kecurigaan ini dikemukakan pengamat perminyakan dari
 Ikatan Ahli Geologi
 Indonesia (IAGI), Ikhsyat Syukur dan pengamat serba
 bisa, Roy Suryo. Mary
 Sears merupakan kapal canggih yang di dalamnya
 dilengkapi alat survei
 laut.
 
 Disengaja atau tidak meneliti kandungan minyak bumi
 di perairan Sulawesi,
 kapal ini akan mendapat semua informasi yang ada di
 dalam laut maupun di
 kedalaman. Termasuk data kondisi letak muka laut di
 bawah selat Makassar
 mereka akan tahu ujar Ikhyat.
 
 Soal dugaan kapal Mary Sears memata-matai blok
 minyak itu sudah pasti.
 Dia sangat berkepentingan dengan mengajak beberapa
 ahli minyak dalam kapal
 itu. Ada beberapa ahli kelihatan dari backgroundnya
 bukan hanya ahli
 pesawat, ujar Roy Suryo yang mengaku sedang di
 Makassar untuk mengetahui
 data-data yang diungkap Mary Sears tentang kotak
 hitam.
 
 Lebih lanjut Ikhyat mengatakan, hasil penelitian
 awal IAGI sudah
 menunjukkan adanya indikasi sumber minyak di sekitar
 Selat Makassar.
 Apalagi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
 terbukti menawarkan 12
 blok migas di sana.
 
 Sedangkan menurut Roy Suryo, kecurigaan lainnya
 terhadap Mary Sears,
 adalah tidak ada ahli dari Indonesia yang disertakan
 di dalam kapal
 kecuali empat perwira TNI. Apalagi hasil temuan Mary
 Sears diumumkan lewat
 Duta Besar AS di Indonesia. Anehnya saat mengumumkan
 itu, Ketua Komite
 Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan para
 tokoh yang kompeten
 seperti Danlanal, tidak tahu (JBP/amb/tar). ***
 
 
 
 


 Hot News!!!
 CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007
 to [EMAIL PROTECTED]
 Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI  the
 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, 
 Patra Bali, 19 - 22 November 2007


 To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi

-
 
 



 

[iagi-net-l] Terlalu peka? Re: [iagi-net-l] Klarifikasi Rudi Rubiandini

2006-12-14 Terurut Topik wahyu budi
Sebaiknya kita jangan cepat marah, atau tersinggung.

Berikut ini kutipan bagian yang dirasakan
menyakitkan. Mari kita simak dengan interpretasi
yang lain.

Oleh karena itu, bencana alam ataupun tidak
sangat ditentukan oleh
selesainya relief well. Dan setelah itu baru
dievaluasi oleh para geolog
yang bukan dari Lapindo dan bukan dibayar oleh
lapindo tetapi Harus oleh
geolog independen. Jadi kalau memang pernyataan
bencana alam nanti
dikeluarkan di akhir pekerjaan, maka itu jelas
akan diterima oleh semua
orang, tandas  Rudi Rubiandini. (der)
---

Kata-kata para geolog yang bukan dari Lapindo, bisa
berarti para geolog yang tidak bekerja pada Lapindo.

Kata-kata para geolog yang bukan dibayar oleh
Lapindo, bisa berarti geolog yang diminta bekerja
dengan bayaran dari Lapindo. Untuk ini bisa ada 2
interpretasi: (1) geolog itu netral dan diminta
bekerja, karena semua beban pembiayaan dipikulkan pada
Lapindo, maka geolog itu pun dibayar oleh lapindo, dan
ini tidak harus berarti dibayar dan mendapat
pesanan, dan (2) geolog yang secara khusus diminta
dengan bayaran untuk mengeluarkan suatu pendapat
sesuai keinginan yang membayar.

Kalau yang dimaksudkan itu adalah jenis geolog yan
ke-dua, dan memang bisa dibuktikan ada, maka
rekan-rekan geologi pantas untuk marah. tetapi bila
yang dimaksudkan yang pertama, maka tidak perlu
marah.

Coba kita perhatikan. Semua urusan dibebankan kepada
Lapindo pembayarannya. karena itu, rasanya juga wajar
bila ada geolog netral yang kemudian juga dibayar.

kalau geolgo itu tidak dibayar, mau bekerja bagaimana?
Apakah ada yang suka rela mengeluarkan biaya dari
sakunya pribadi? Kalau minta ke Pemerintah bayarannya,
juga bisa ditafsirkan lain, misalnya ada
kongkalingkon sehingga pemerintah mau membayar biaya
geolog itu untuk bekerja, kan itu harusnya biaya
ditanggung lapindo?. Atau IAGI mau mengeluarkan biaya
untuk itu? Nanti juga bisa ada suara IAGI dibayar
Lapindo untuk ..

Jadi, sebaiknya kita bisa melihat pernyataan itu
dengan kepoala dingin.

Tidak perlu kita cepat marah dan berprasangka dan
cepat tersinggung. Karena semua itu akan menambah
keruh suasana yang memang rumit.

Salam,
WBS

saya hanya ingin semuanya menjadi lebih baik dan
bukan bertambah rumit




 

Yahoo! Music Unlimited
Access over 1 million songs.
http://music.yahoo.com/unlimited

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] LUSI: maaf, tidak ada dana Pemerintah!

2006-11-29 Terurut Topik wahyu budi
Dear All,

Meskipun bencana lumpur di Sodiarjo dari hari ke hari
makin banyak menimbulkan kerugian, tetapi Pemerintah
masih berkeras pada pendiriannya: TIDAK ADA DANA
PEMERINTAH UNTUK BENCANA ITU. Pada tahun anggaran 2006
dan 2007 nanti pun Pemerintah memang sengaja tidak
mencadangkan dana (Detik.com, Rabu 29 Nopember 2006
jam 14.00 WIB).

Untuk yang sedih, geram dan terluka, serta pengambil
keputusan dengan LUSI. Silahkan ke
http://wahyu-read.blogspot.com/

Salam,
WBS

--- ismail zaini [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Disekitar situ ada infra struktur vital , Jalan Tol.
 Pipa Gas , Rel Kereta 
 dan Jaringan Listrik. Satu persatu sudah berguguran
 ( yang paling fatal pipa 
 gas kemarin dg menelan korban )
 Apakah akan jatuh korban berikutnya ( jaringan
 transmisi listrik ) ? Jangan 
 sampai kecolongan lagi seperti gas kemarin.
 
 ISM
 
 



 

Yahoo! Music Unlimited
Access over 1 million songs.
http://music.yahoo.com/unlimited

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Kaldera Lumpur Sidoarjo semakin nyata

2006-11-22 Terurut Topik wahyu budi
Dear All,

Pagi dini hari ini diberitakan oleh Detik.com bahwa
amblesan sedalam 5 meter telah menyebabkab terjadinya
ledakan pipa gas Pertamina Porong. Ini menegaskan
bahwa pementukan Kaldera Lumpur Sidoarjo semakin nyata
secara visual. Ini berarti pula tuntutan pemindahan
infrastruktur semakin tegas. 

Selanjutnya, silahkan ke: 
http://wahyu-read.blogspot.com 

Salam
WBS

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Hotmudflow, terus saja-Re: [iagi-net-l] Media Center Lusi di Setiabudi Bldg

2006-11-09 Terurut Topik wahyu budi
Rovicky, apabila memelihara hotmudflow.wordpress ngak
menjadi beban, sebaiknya tetaplah jalan terus, karena
masing-masing memiliki karakter yang berbeda.

Salam
Wahyu




--- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Itulah yang saya cari Pak Syaiful. Kalau ada digital
 file apalagi dalam
 media centre web, kan akan lebih mudah menyebarkan
 info.
 Jadi kalau sudah ada yg lebih kompeten nanti
 webblogku di
 http://hotmudflow.wordpress.com bisa aku
 istirahatkan :)
 
 RDP
 
 On 11/9/06, mohammad syaiful
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  pak sugeng nggak cerita soal buletin yg sudah
 terbit paling tidak
  selama 4 nomor. pasti nggak kebagian ya? he..he..
 
  salam,
  syaiful
 
  On 11/9/06, Sugeng Hartono
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Di antara deretan restoran-2 hebat di Setiabudi
 Bld. Jl HR Rasuna Said,
  terdapat ruangan/ kantor yang menarik perhatian.
   Menarik karena di dindingnya banyak ditempel
 gambar, foto masyarakat,
  foto satelit, diagram, montage dll.
   Rupanya ini merupakan kantor Media Center Lusi,
 Timnas Penanggulangan
  Semburan Lumpur di Sidoardjo.
   Salah satu  montage menarik yang dipasang adalah
 karya mas Bambang
  Istadi, memuat informasi lengkap, mulai dari
 penampang geologi,
   well diagram dll.
  
   Pengunjung akan mendapat informasi, juga brosur
 keluaran Timnas. Sampul
  brosur memuat foto rel kereta api yang melengkung,
 dan semburan lumpur.
   Wawancara Pak Basuki Hadimulyono, Ketua Timnas
 juga dimuat dalam brosur.
  Pada kolom wacana pakar diisi tulisan Pak Sukendar
 Asikin.
   Wawancara lainnya antara lain dengan Pak Asis
 Djajadiningrat (ITB) dan
  Pak Agus Guntoro (Trisakti).
   Juga ada foto-2 kegiatan membuat batu bata dari
 bahan lumpur, pemukiman
  sementara para pengungsi, bahkan penyaluran
 bantuan keuangan.
   Rekan-2 geosains yang berkantor di daerah
 Kuningan bisa berkunjung untuk
  mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat.
   Semoga dengan kerja sama yang baik antara Timnas
  dan pihak-2 terkait,
  semburan lumpur bisa segera diatasi.
  
   Wassalam,
   Sugeng
  
  
  
  
 
 
  --
  Mohammad Syaiful - Explorationist
  Mobile: 62-812-9372808
  Email: [EMAIL PROTECTED]
 
  Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
  Head Office:
  Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810
 Indonesia
  Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
  Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
 
 

-
  -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November
 2006
  -  detail information in
 http://pekanbaru2006.iagi.or.id
 

-
  To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 

-
 
 
 
 
 -- 
 http://rovicky.wordpress.com/
 



 

Do you Yahoo!?
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.
http://new.mail.yahoo.com

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Saya keliru?-website Media Center-Re: [iagi-net-l] Media Center Lusi di Setiabudi Bldg

2006-11-09 Terurut Topik wahyu budi
Dear All,

Pada website yang saya tuliskan alamatnya itu, tidak
menyebutkan adanya alamat Setiabudi Bld. Jl HR Rasuna
Said,Apakah saya keliru?

Website tersebut dikelola Yayasan Air Putih, beralamat
di Nariba Plaza jl. mampang Raya, Mampang Prapatan.

Salam,
WBS 

--- wahyu budi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dear All,
 
 Bagi yang ingin melhat website Media Center, ini
 alamatnya:
 
 http://www.mediacenter.or.id/
 
 Sampai malam ini masih dapat dikunjungi.
 
 Salam,
 WBS
 
 
 
 --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Pak Sugeng dan rekan lain
  Apakah ada websitenya Media Centre ini  ?
  
  Thx
  RDP
  
  On 11/9/06, Sugeng Hartono
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Di antara deretan restoran-2 hebat di Setiabudi
  Bld. Jl HR Rasuna Said,
   terdapat ruangan/ kantor yang menarik perhatian.
   Menarik karena di dindingnya banyak ditempel
  gambar, foto masyarakat, foto
   satelit, diagram, montage dll.
   Rupanya ini merupakan kantor Media Center Lusi,
  Timnas Penanggulangan
   Semburan Lumpur di Sidoardjo.
   Salah satu  montage menarik yang dipasang adalah
  karya mas Bambang Istadi,
   memuat informasi lengkap, mulai dari penampang
  geologi,
   well diagram dll.
  
   Pengunjung akan mendapat informasi, juga brosur
  keluaran Timnas. Sampul
   brosur memuat foto rel kereta api yang
 melengkung,
  dan semburan lumpur.
   Wawancara Pak Basuki Hadimulyono, Ketua Timnas
  juga dimuat dalam brosur.
   Pada kolom wacana pakar diisi tulisan Pak
 Sukendar
  Asikin.
   Wawancara lainnya antara lain dengan Pak Asis
  Djajadiningrat (ITB) dan Pak
   Agus Guntoro (Trisakti).
   Juga ada foto-2 kegiatan membuat batu bata dari
  bahan lumpur, pemukiman
   sementara para pengungsi, bahkan penyaluran
  bantuan keuangan.
   Rekan-2 geosains yang berkantor di daerah
 Kuningan
  bisa berkunjung untuk
   mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat.
   Semoga dengan kerja sama yang baik antara Timnas
 
  dan pihak-2 terkait,
   semburan lumpur bisa segera diatasi.
  
   Wassalam,
   Sugeng
  
  
  
  
  
  
  -- 
  http://rovicky.wordpress.com/
  
 
 
 
  


 Do you Yahoo!?
 Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail
 beta.
 http://new.mail.yahoo.com
 

-
 -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November
 2006
 -  detail information in
 http://pekanbaru2006.iagi.or.id

-
 To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi

-
 
 



 

Do you Yahoo!?
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.
http://new.mail.yahoo.com

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Komentar lain ttg seminar IAGI ttg Lusi

2006-10-03 Terurut Topik wahyu budi
Saat pertemuan dengan Presiden di dalam sidang kabinet
yang lalu. Upaya untuk menghentikan semburan lumpur
yang dilaporkan adalah apa yang dilakukan oleh
(berdasarkan pendapat dari) Bapak Rudi Rubiandini.
Selanjutnya, ketika Presiden memberikan 7 petunjuk,
salah satunya adalah meneruskan upaya menghentikan
lumpur yang sedang dilakukan saat ini (maksudnya upaya
yang dilakukan Bapak Rudi Rubiandini). BIla demikian,
dengan persetujuan untuk melanjutkannya, tentu kita
bisa mengatakan bahwa hipotesa dari bapak Rudi
Rubiandini bisa diterima dan dipersilahkan untuk
mengujinya atau membuktikannya.

Selanjutnya, bila alur pikiran di atas dapat diterima
maka, konsekuensi dari hasilnya saya kira sebagai
berikut:
1. Bila semburan berhasil diatasi, berarti hipotesa
Bapak Rudi Rubiandini benar, yaitu semburan terjadi
karena underground blow out.
2. Bila semburan tidak berhasil, berarti dua
kemungkinan:
a. semburan itu fenomena mud volcano atau hidrothermal
(fenomena alam), atau 
b. underground blow out yang telah termodifikasi
menjadi bencana alam.


Selanjutnya, bila kita menerima itu sebagai fenomena
alam, maka kita tidak fair bila membebankan semua
biaya kepada Lapindo.

Sebaliknya, bila itu underground blow out yang
berkembang menjadi fenomena alam, apakah semuanya
masih tetap ditanggung Lapindo? Bisakah untuk
penyelesaiannya kita mengacu pada kasus Exxon Valdez?

Salam,
WBS


--- oki musakti [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kalau relief well berhasil menghentikan lumpur, baru
 kita bisa bilang bahwa penyebabnya adalah
 underground blow out.

   Kalau gak berhasil? Bisa ketiga kemungkinan
 (UBO, geothermal, mud volcano) atau bahkan
 kemungkinan lainnya toh?

   Kalau relief well berhasil, orang pasti bilang UBO
 karena kecerobohan (atau bahkan ada yang bilang
 kesengajaan) praktek pengeboran Lapindo.

   Kalau gak berhasil .berarti kemungkinan
 dianggap sebagai bencana alam makin besar. Dengan
 segala konsekuensi hukum dan ekonomi nya.

   Embuh lah
   Lumpur sudah keruh...eeh makin banyak yang
 memperkeruh
 
   Oki
   
 wahyu budi [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
 Bagaimana mengetahui salah satunya? Ditentukan hasil
 relief well.
 
 Salam,
 WBS
 
 
 --- Rovicky Dwi Putrohari wrote:
 
  Sebenernya sejauh mana sih dampaknya kalau memang
  sudah diketahui
  pasti penyebabnya ?
  Apakah akan merubah rencana penanggulangannya atau
  sekedar masalah
  tanggung jawab ? Kan sudah pasti yg nanggung ya
  penduduk sekitar sana,
  dan yg njawab ya kita-kita ini ... bisane ngomong
  thok hihihihi,
  paling banter ngeblog .
  
  hef e nais whik en
  
  rdp
  
  On 9/29/06, Ismail Zaini 
 wrote:
   Kalau diperhatikan sebetulnya perbedaan persepsi
  dari masing- masing ada
   pada  sebab - akibat  yang sampai sekarang
 belum
  diperoleh jawaban yang
   tegas .
  
   ISM
  
 

-
  - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
  - Call For Papers until 26 May 2006 
  
  - Submit to:
  [EMAIL PROTECTED] 
 

-
  To unsubscribe, send email to:
  iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to:
  iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  IAGI-net Archive 1:
  http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2:
  http://groups.yahoo.com/group/iagi
 

-
  
  
 
 
 __
 Do You Yahoo!?
 Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam
 protection around 
 http://mail.yahoo.com 
 

-
 - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
 - Call For Papers until 26 May 2006 
 - Submit to:
 [EMAIL PROTECTED] 

-
 To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi

-
 
 
 
   
 -
 Do you Yahoo!?
  Everyone is raving about the  all-new Yahoo! Mail.


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http

Re: [iagi-net-l] Komentar lain ttg seminar IAGI ttg Lusi

2006-09-29 Terurut Topik wahyu budi
Saya waktu itu ikut hadir di arena diskusi.
Yang tertangkap oleh saya, ada 3 kemungkinan penyebab
semburan LUSI:
1. Mud Volcano: 
2. Geothermal:
3. Underground Blowout:

Ke-3 kemungkinan itu mempunyai bukti-bukti
pendukungnya, dan tidak ada yang mengklaim yang paling
benar.

Bapak Rudi Rubiandini, dengan keyakinannya bahwa ini
adalah Underground Blowout, berpendapat semburan ini
masih dapat diatasi dengan relief well.

Sementara itu, dikhawatirkan bahwa LUSI mendapat
suplai air dari sistem aquifer yang berpangkal di
kawasan Gunung Arjuna. Kalau ini yang terjadi, maka
ngak ada obatnya.

Demikian pula kalau mud volcano. Ngak tahu cara
menghentikannya.

Tentang tanggungjawab, itu urusan pengadilan.

Bagaimana mengetahui salah satunya? Ditentukan hasil
relief well.

Salam,
WBS


--- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sebenernya sejauh mana sih dampaknya kalau memang
 sudah diketahui
 pasti penyebabnya ?
 Apakah akan merubah rencana penanggulangannya atau
 sekedar masalah
 tanggung jawab ? Kan sudah pasti yg nanggung ya
 penduduk sekitar sana,
 dan yg njawab ya kita-kita ini ... bisane ngomong
 thok hihihihi,
 paling banter ngeblog .
 
 hef e nais whik en
 
 rdp
 
 On 9/29/06, Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Kalau diperhatikan sebetulnya perbedaan persepsi
 dari masing- masing ada
  pada  sebab - akibat  yang sampai sekarang belum
 diperoleh jawaban yang
  tegas .
 
  ISM
 

-
 -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
 -  Call For Papers until 26 May 2006
 
 -  Submit to:
 [EMAIL PROTECTED]

-
 To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi

-
 
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Mud Volcano Sidoarjo: status bahaya

2006-09-26 Terurut Topik wahyu budi
Detik.com tanggal 22 September 2006 memberitakan bahwa
Menteri ESDM menyatakan status bahaya lumpur Sidoarjo
masih Darurat. Sementara itu Komisi VI DPR-RI
menghendaki status dinaikkan menjadi Bahaya. Sampai
sekarang, penentuan status bahaya belum jelas siapa
yang memiliki otoritas menetapkan status itu, dan
bagaimana status itu ditetapkan juga belum jelas.
Sebenarnya bagaimana sih bahaya lumpur Sidoarjo itu?
Silahkan lihat http://wahyu-read.blogspot.com/.

Salam,
WBS

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Mud Volcano Sidoarjo: kita hanya bicara

2006-09-25 Terurut Topik wahyu budi
Minggu yang lalu kita mendengar kabar bahwa tanggul
lumpur jebol. Malam ini juga terulang kembali tanggul
jebol, di Siring. Belum musim hujan saja tanggul
jebol, bagaimana bila di musim hujan?
Katanya, upaya menyelesaikan masalah lumpur tersebut
dengan mementingkan keselamatan warga. Tapi, upaya
nyata lebul dilakukan, kecuali hanya berdebat. 
Saya mencoba merekam suasana selama sepekan yang lalu
dari berita media massa, tentang perdebatan yang
terjadi tanpa jalan keluar yang nyata. Ada 11 kutipan
berita. Selanjutnya, silahkan simak di
http://wahyu-read.blogspot.com/.

Salam
WBS



__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Geothermal BPJ

2006-09-23 Terurut Topik wahyu budi
Pak Yatno,

Secara sederhana, apakah kita bisa mengharapkan bahwa
indikator untuk geothermal low T adalah kandungan
karbonat yang tinggi di dalam air panasnya, dan untuk
geothermal high T kandungan silikanya yang tinggi?

Kemudian, tentu tidak sulit untuk membedakan antara
fluida hidrothermal dan fluida jenis lainnya.

Selanjutnya, apakah ada yang tahu (atau pernah
melakukan), kalau kita menyulut api di atas semburan
lumpur itu, terbakar ngak?

Salam,
WBS


--- Y S Yuwono [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Melihat kondisi geologinya, mungkin sekali ada
 kontribusi air geothermal 
 yang ikut bercampur derngan lumpur Porong ini.
 Pengalaman saya di Geothermal Field, air panas dapat
 muncul dengan jarak 
 sampai 20 km dari pusat erupsi gunungapi. Airpanas
 jenis ini bisa 
 menghasilkan endapat travertin (kalsit) dan
 indikator yang baik bagi low T 
 geotermal di bawahnya. Sedangkan airpanas yang dekat
 pusat erupsi biasanya 
 menghasilkan endapan silika sinter (SiO2) dan
 sebagai indikator yang baik 
 bagi High T  (175 C) geotermal di bawahnya. Hanya
 saja pengendapan 
 travertin maupun silika sinter tidak dapat
 diharapkan terjadi dalam waktu 
 singkat, bisa puluhan ataupun ratusan tahun baru
 terakumulasi endapannya. 
 Ada satu tipe energi geotermal yang disebut
 Geopressurized Type. Melihat 
 datanya (lumpurnya berasaldari pressured zone) ,
 lumpur Porong ini sudah 
 dapat diklasifikasikan sebagai aktifitas geotermal
 tipe ini (geopressurized 
 type menurut klasifikasi Muffler 1976). Apalagi
 kalau nantinya terbukti ada 
 tambahan supply fluida hidrotermal dari gunungapi di
 dekatnya (G. Welirang). 
 Dalam hal ini penanganan akan makin bertambah sulit.
 Salam,
 Yatno
 
 - Original Message - 
 From: [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Monday, September 18, 2006 2:35 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Geothermal BPJ
 
 
  Vick :
 
  Nggak tau rek. Seperti kubilang tempo hari aku
 nggak punya data apa-apa
  tentang Lusi. Dari komposisi kimia air dan lumpur
 mungkin bisa dilihat
  signature geothermal. Chloride ya bisa dari
 geothermal, tidak harus air 
  laut.
  Di Bandung ada pemboran air ketemu air payau.
 Dugaanku berasal dari 
  geothermal
  field. Besok presentasi di seminar international
 di Bandung.
 
  Trims
 
  Lambok.
 
 
  On 9/18/06, [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Komentar tentang Lumpur Sidoarjo dan Geothermal.
 Penggunaan isotop dalam
  penentuan sumber fluida bisa dilakukan tanpa
 penyuntikan (tracer test).
  Deuterium dan O-18 biasa digunakan, dan kami
 sudah memakainya untuk
  lapangan geotermal Wayang-Windu, mata air asin
 Wamena (Papua) dan mata 
  air
  Sibolangit (Sumut)
 
  Trims,
 
  Lambok.
 
 
 
  Pak Lambok, apakah ada indikasi geothermal sbg
 sumber steam dibawah 
  semburan
  Lapindo ini ?
  kalau liat geothermal gradien yg saya miliki utk
 daerah ini sepertinya 
  suhu
  di formasi Kujung (karbonate yg ditembus
 Porong-1) sekitar 260deg F atau
  sekitar 120 dec C. lah minggu kemarin di
 permukaan saja 120 C (dr Pak 
  Awang
  tadi).
 
  thx
 
  RDP
 
 

-
 -
  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
  -  Call For Papers until 26 May 2006
  -  Submit to:
 [EMAIL PROTECTED]
 

-
 To
  unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 

-
 
 
 
 
 

-
  -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
  -  Call For Papers until 26 May 2006
  -  Submit to:
 [EMAIL PROTECTED]
 

-
  To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 

-
 
 
 
  -- 
  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition.
  Version: 7.1.405 / Virus Database: 268.12.6/453 -
 Release Date: 9/20/2006
  
 
 


[iagi-net-l] Ringkasan - Technical Report dari UN-OCHA

2006-09-14 Terurut Topik wahyu budi
Pada tanggal 20 Juni 2006, Kementrian Lingkungan Hidup
(KLH) mengajukan permintaan bantuan teknis untuk
mengidentifikasi dampak lingkungan dari “aliran
lumpur” kepada United Nation Office of Humanitarian
Affair (OCHA). Environmental Emergencies Section OCHA
dengan bekerjasama dengan Field Coordination Support
Section OCHA mengirimkan tim United Nation Disaster
Assessment and Coordination (UNDAC) yang beranggotakan
5 orang ahli masalah lingkungan dari tanggal 25 Juni
sampai 6 Juli 2006. Menyusul permintaan ke-2 dari KLH
pada akhir misi darurat UNDAC pada tanggal 27 Juli
2006, seorang ahli lingkungan kembali dikirimkan ke
Indonesia. Pemerintah Swiss mengirimkan ahlinya untuk
misi tindak lanjut.

Laporan lengkapnya beberapa hari yang lalu telah
diberikan oleh http://rovicky.wordpress.com/

Bagi yang tidak punya waktu untuk men-download-nya,
ringkasan laporan itu bisa dilihat di
http://wahyu-read.blogspot.com/

Semoga bermanfaat.

Salam
WBS


--- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Hot Mud Flow East Java, Indonesia Final Technical
 Report:
 Environmental Assessment by United Nation
 
 http://rovicky.wordpress.com/
 
 Nah, sebelum beradu argumentasi tentang analisa
 kimia-fisika, berikut
 ada sebuah laporan Environmental Assessment Hot Mud
 Flow East Java,
 Indonesia. Final Technical Report: United Nations
 Disaster Assessment
 and Coordination mission in June  July 2006 and
 follow-up mission in
 July 2006, UNITED NATIONS.
 
 Kalau kita menganggap UNDAC (United Nations Disaster
 Assessment and
 Coordination) cukup fair dan kredible. Sebaiknya
 data-data seperti ini
 yang kita gunakan. Data-data yang ada disini
 tentunya dapat sebagai
 acuan bersama. Semoga dengan penyatuan hasil data
 ini semua mengarah
 ke kesamaan langkah penanganannya. Silahkan di unduh
 disini.
 
 File dalam pdf 400 Kb
 
 Terimakasih Mas Amien, semoga report yg free
 distributed ini
 mengurangi kepenasaran pembaca dan masyarakat awam.
 
 rdp
 -- 
 http://rovicky.wordpress.com/
 

-
 -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
 -  Call For Papers until 26 May 2006
 
 -  Submit to:
 [EMAIL PROTECTED]

-
 To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi

-
 
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Lumpur jadi batubata?

2006-09-07 Terurut Topik wahyu budi
Kalau kemudian ternyata benar mereka sanggup membuat
batubata dengan kecepatan yang dapat mengimbangi
keluarnya lumpur, lalu:

1. berapa banyak batubata yang akan dihasilkan?

2. siapa yang akan memakai?

3. kalau dipakai untuk daerah yang jauh, biaya
angguknya tinggi, harga bata jadi tinggi, (dibagi
gratisan batanya?)

4. lalu bagaimana dengan nasib para pembuat batubata
yang ada sekarang di berbagai daerah? usaha mereka
bisa mati (tentu mereka akan protes berat).

Lalu.?

Salam,
WBS


--- Yudi S Purnama [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya sepakat dengan Pak Rovicky: MENGANGGAP  LUMPUR
 SEBAGAI BAHAN SUATU 
 PRODUCT. Dalam beberapa tayangan Metro TV beberapa
 minggu lalu, sudah ada 
 beberapa pengusaha setempat  yang membuat batubata
 dari lumpur lapindo 
 menurutnya hasilnya lebih bagus dari bahan lempung
 yang biasanya mereka 
 dapatkan. Dari segi penambangan batubata tersebut,
 bahkan mereka akan 
 mendapatkan bahan baku yang melimpah, sehingga tidak
 harus menggali lempung, 
 melainkan cukup dengan 'menimba' lumpur yang ada.
 Bahkan saya 
 'dengar-dengar' juga kalau lumpur itu juga baik
 sebagai bahan baku keramik 
 lainnya.
 
 Jika, kecepatan pengolahan lumpur lapindo (didukung
 dengan serapan pasar) 
 kurang lebih sama dengan volume keluarnya lumpur,
 nampaknya lumpur lapindo 
 tidak perlu dibuang ke laut. Jadi, menurut saya,
 salah satu hal yang perlu 
 kita pikirkan mengenai lumpur lapindo adalah
 bagaimana lumpur tersebut 
 justru bisa menjadi BLESSING IN DISGUISE !...
 
 
 Salam,
 Yudi
 
 
 - Original Message - 
 From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, September 07, 2006 2:12 PM
 Subject: [iagi-net-l] Re: Buang Lumpur Lapindo ke
 Laut!
 
 
  saya stuju lumpur itu bukan polutan, namun akan
 lebih bagus seandainya
  lumpur itu dijadikan komoditi, ini first
 priority.
  membuang itu jelas ada masalah lain, yang masih
 belum terlihat saat
  ini adalah menganggap lumpur sbg bahan galian. ini
 harus digali dan
  diciptakan. lebih banyak yg menganggap lumpur sbg
 bahan tak berguna,
  alias sampah dan bahkan polutan.
  adanya Hg memang menakutkan tapi kebenarannya
 perlu ditliti lebih
  detil. dalam bentuk atau terikat sbg unsur apa,
 berapa jumlahnya,
  bagaimana genesanya, dan apakah benar identifikasi
 bahwa ini memang
  sampah.
  analisa fisis mineralogis lumpur ini sangat
 penting utk diketahui.
 
  pirowene nglakuin analisa mineraloginya ini seeh ?
 
  rdp
 
  On 9/7/06, Pangestu, Sonny T
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  sudah pak bisa lihat di sini
 

http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/092006/06/0901.htm
 
  -Original Message-
  From: koesoema [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: 07 September 2006 9:44
  To: iagi-net
  Subject: Re: [iagi-net-l] Buang Lumpur Lapindo ke
 Laut!
 
  Apakah Pikiran Rakyat telah memuat artikel saya
 ini?
  RPK
 
  On 9/7/2006, Erik_Yogapurana
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  
 
 

-
  -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
  -  Call For Papers until 26 May 2006
  -  Submit to:
 [EMAIL PROTECTED]
 

-
  To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
  Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran
 anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara
  Mulia No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 

-
 
 

-
  -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
  -  Call For Papers until 26 May 2006
  -  Submit to:
 [EMAIL PROTECTED]
 

-
  To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 

-
 
 
 
 
  -- 
  http://rovicky.wordpress.com/
 
 

-
  -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
  -  Call For Papers until 26 May 2006  
   -  Submit to: 
  [EMAIL PROTECTED]   


[iagi-net-l] Lumpur Sidoarjo, persoalan volume yang sangat besar

2006-09-07 Terurut Topik wahyu budi
Memang benar, secara substansial, lumpur bukan
polutan. Bila tidak mengandung material yang beracun
dan berbahaya, lumpur tidak berbahaya. Yang menjadi
persoalan adalah, volume lumpur yang sangat besar dan
kita juga tidak tahu sampai kapan akan bertambah terus
volumenya itu.

Bila lumpur dalam jumlah sedikit dibuang ke laut,
tentu tidak jadi masalah. Yang jadi masalah adalah
bila jumlahnya sngat banyak. 

Bila volume lumpur yang sangat besar itu dibuang ke
laut, maka yang akan terjadi adalah: (1) kekeruhan
yang tinggi di kolom air, dan (2) sedimentasi yang
sangat tinggi di dasar perairan. Kedua hal inilah yang
akan merusak kegiatan perikanan dan ekosistem pesisir.

Salam,
WBS

Selengkapnya ada di 
http://wahyu-read.blogspot.com/2006/09/bila-lumpur-dibuang-ke-laut-siapa-dan.html


--- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

 saya stuju lumpur itu bukan polutan, namun akan
 lebih bagus seandainya
 lumpur itu dijadikan komoditi, ini first priority.
 membuang itu jelas ada masalah lain, yang masih
 belum terlihat saat
 ini adalah menganggap lumpur sbg bahan galian. ini
 harus digali dan
 diciptakan. lebih banyak yg menganggap lumpur sbg
 bahan tak berguna,
 alias sampah dan bahkan polutan.
 adanya Hg memang menakutkan tapi kebenarannya perlu
 ditliti lebih
 detil. dalam bentuk atau terikat sbg unsur apa,
 berapa jumlahnya,
 bagaimana genesanya, dan apakah benar identifikasi
 bahwa ini memang
 sampah.
 analisa fisis mineralogis lumpur ini sangat penting
 utk diketahui.
 
 pirowene nglakuin analisa mineraloginya ini seeh ?
 
 rdp
 
 On 9/7/06, Pangestu, Sonny T [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
  sudah pak bisa lihat di sini
 

http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/092006/06/0901.htm
 
  -Original Message-
  From: koesoema [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: 07 September 2006 9:44
  To: iagi-net
  Subject: Re: [iagi-net-l] Buang Lumpur Lapindo ke
 Laut!
 
  Apakah Pikiran Rakyat telah memuat artikel saya
 ini?
  RPK
 
  On 9/7/2006, Erik_Yogapurana
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  
 
 

-
  -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
  -  Call For Papers until 26 May 2006
  -  Submit to:
 [EMAIL PROTECTED]
 

-
  To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
  Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran
 anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara
  Mulia No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 

-
 
 

-
  -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
  -  Call For Papers until 26 May 2006
  -  Submit to:
 [EMAIL PROTECTED]
 

-
  To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 

-
 
 
 
 
 -- 
 http://rovicky.wordpress.com/
 

-
 -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
 -  Call For Papers until 26 May 2006
 
 -  Submit to:
 [EMAIL PROTECTED]

-
 To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi

-
 
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers 

[iagi-net-l] Mengapa kita tidak duduk bersama?

2006-09-05 Terurut Topik wahyu budi
Sampai hari ini, agaknya pihak-pihak yang saling
berbeda pendapat tentang apa yang harus dilakukan
terhadap Lumpur Sidoarjo masih terus saling bersilang
pendapat. Sementara Pemerintah masih tetap tampak ragu
dan belum mengambil keputusan, dan penduduk mulai
hilang kepercayaannya terhadap upaya menyelesaikan
masalah ini, tampaknya mulai ada upaya menyelesaikan
persoalan itu secara irrasional (Detik.com, Selasa, 5
September 2006).
Untuk bisa menyelesaikan masalah yang multi-dimensi
ini, tidakkah baik bila kita semua duduk bersama,
saling mengemukakan pendapat, saling mendengarkan, dan
kemudian bersama-sama memikirkan jalan keluar yang
terbaik. Kita menimbang persoalan tersebut dari
berbagai sudut pandang dan kepentingan. Memikirkan dan
mengambil keputusan apa yang seharusnya kita lakukan.
Dengan volume lumpur yang demikian besar dan terus
menerus bertambah tanpa kepastian kapan akan berhenti,
rasanya tidak ada pilihan penyelesaian yang tidak
memiliki resiko atau dampak negatif. Oleh karena itu,
yang perlu kita pikirkan sekarang adalah mencari
alternatif penyelesaian yang paling sedikit resiko
dampak negatifnya. Saya rasa semua pihak setuju dengan
cara berpikir seperti ini: memilih alternatif dengan
resiko negatif minimal diantara berbagai alternatif
pilihan berresiko negatif. Saling bersikeras dengan
pendapat masing-masing rasanya tidak akan menyelesaan
persoalan, dan yang akan timbul adalah silang pendapat
yang akan menambah rumit persoalan yang sebenarnya
bisa disederhanakan.

Saya telah mencoba mengumpulkan berbagai pendapat dan
yang muncul berkaitan dengan semburan Lumpur Sidoarjo
ini. Semuanya saya beberkan di dalam:
 http://wahyu-read.blogspot.com/

Salam,
WBS


--- Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Vick,
   saya yakin bencana lumpur di Sidoarjo itu gak akan
 menjadi MULTIDIMENSI kalau yang melakukan kecelakaan
 kerja pemboran sumur Banjar Panji-1 itu bukan
 Lapindo.
   Katakanlah misalnya BP yang ngebor di Banjarpanji,
 kalau mereka diperlakukan seperti saat ini, saya
 yakin kedutaan besar Inggris juga akan turun tangan,
 atau Exxon atau Total... , persoalan menjadi
 Multidimensi (atau runyamnya) itu kan gak terlepas
 dari masalah salahseorang pemilik Lapindo yang
 dibenci banyak orang. kalo urusan penanganan
 bencana dicampur dengan dendam bisnis, sentimen
 dll. duh, kasian rakyatnya euy tidur bersama
 lumpur terus.

   Modal dasarnya Lapindo itu berapa ya, pengeluaran
 untuk lumpurnya apa ya masih bisa ngatasi. kalo
 secara hukum harusnya sudah pailit, lha kenapa
 Lapindo gak memailitkan diri saja. resiko emang
 ditahan, tapi akan jelas yang akan kebakaran
 jenggot.


   lam-salam,
   ar-.


   
 Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
   **
 
 *Salah seorang teman netter menanyakan pendapat saya
 tentang penanganan
 lumpur ini.*
 
 Perlu kehati-hatian dalam menangani hal ini karena
 sudah menjadi multi
 dimensi ketika sebuah proses bencana alam terpicu
 oleh proses manusia.
 Awalnya sangat mungkin hanyalah sebuah kecelakaan
 industri, akhirnya *
 memicu* proses alam yg berkembang menjadi sebuah
 bencana. Dan akhirnya
 bermuara kehal-hal yang berdampak luas ke masalah
 sosial, ekonomi dan
 akhirnya politis. Curiga-mencurigai antar penduduk
 desa sekitar kolam-kolam
 penampungan ini jelas menunjukkan adanya dampak
 sosial yg kritis. Ketika
 sudah berkembang menjadi wacana politis, lagi-lagi
 diluar kompetensi saya
 sebagai seorang *natural scientist*.
 
 [image: More...]
 Seperti yg saya uraikan dalam tulisan-tulisan saya
 di webblog *dongeng
 geologi* (http://rovicky.wordpress.com ) dimana
 saya lebih berkonsentrasi
 dengan apa yg terjadi dan bagaimana bisa terjadi
 proses keluarnya lumpur
 dari perut bumi. Awalnya kejadian ini hanyalah
 sebuah niatan untuk menambah
 pasokan energi Indonesia. Niatan ini tentunya
 terpicu oleh niat ekonomis,
 mencari untung. Proses awal inilah yg mungkin sekali
 menjadikan kejadian
 bencana banjir lumpur. Sesuai dengan kompetensi
 saya, maka saya hanya
 membatasi proses alami yng terjadi.
 
 *Lumpur Lapindo bukan limbah dan juga bukan
 tailing.*
 
 **
 Lumpur yang keluar itu merupakan material alami
 bawah permukaan yg keluar
 dengan sendirinya (tanpa dipompa, dan tanpa usaha
 manusia untuk
 mengeluarkannya). Lumpur yg keluar ini bisa dan
 mungkin saja keluar akibat
 terpicu oleh aktifitas pengeboran. Aktifitas
 pemboran inilah yang diduga
 sebagai penyebab namun perlu diingat bahwa dugaan
 ini perlu pembuktian
 pengadilan, sehingga pembahasannya adalah pembahasan
 aspek hukum yg diluar
 kompetensi saya.
 
 Menurut penghertian saya limbah merupakan side
 product dari sebuah proses
 produksi industri yg tidak dapat dipergunakan atau
 tidak memilki nilai
 ekonomi. Perlu diketahui juga bahwa lumpur yg keluar
 ini bukanlah tailing
 dari sebuah proses pertambangan. Tidak ada
 penambangan apapun dari material
 yg keluar dari lubang keluarnya lumpur ini. Tidak
 ada material ekonomis yg
 

[iagi-net-l] Tercemar Industri? RE: [iagi-net-l] Lusi, Sampel yang ada Hg tersebut dari desa Siring

2006-09-03 Terurut Topik wahyu budi
Ya, mengingat ada beberapa pabrik yang sekarang
tergenang lumpur, sangat mungkin Hg berasal dari salah
satu kegiatan industri yang ada.

Yang selama ini terlupakan adalah kemungkinan
bahan-bahan pencemar yang tersimpan di pabrik-pabrik
yang tergenang lumpur. Kita perlu mencari informasi
pabrik apa saja yang sekarang tergenang lumpur itu,
dan bahan-bahan apa saja yang tersimpan di sana dan
sekarang tergenang lumpur.

Ada baiknya bila kita bisa membandingkan komposisi
lumpur yang berasal dari dekat pusat erupsi dengan
komposisi lumpur dari kawasan pabrik yang tergenang,
dan dengan dari daerah pemukiman yang tergenang.

Maaf, saya hanya bisa menyarankan.

Salam,
WBS



--- Agus Hendratno [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Informasi dari teman-teman IAGI Jatim, tentang
 polemik
 Hg, tersebut bahwa ibu Tity (ITS) mengambil raw
 material luberan lumpur yang ada di desa Siring.
 (nah
 sekitar Siring itu juga banyak Industri, sebelum
 kebanjiran lumpur). Nah, interpretasi sementara bisa
 jadi Hg tersebut kontaminan dari limbah-limbah cair
 di
 sekitar industri, yang bercampur dengan LUSI. Coba
 kalau ada yang mau cek sampel LUSI di dekat erupsi
 LUSI atau minimal 50 m dari pusat semburan LUSI.
 Adakah Hg?? Silahkan
 
 Nuwun
 Agus Hendratno
 
 --- Maryanto (Maryant) [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
  
  Cak Andang Bachtiar, yang Exploration Think Thank
  Indonesia ini,
  biasanya tahu hingga detil-detil bagaimana kadar
  merkuri Jatim. 
  
  Ya tak Cak ? 
  
  Atawa yang lain ?
  
  MYT.
  
  -Original Message-
  From: R.P. Koesoemadinata
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Friday, September 01, 2006 5:08 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi
  
  Yang saya uraikan sebetulnya hanyalah lelucon.
  Intinya apakah benar
  lumpur itu mengandung kadar Hg begitu tinggi?
  Kalau benar begitu tinggi, geologist yang jadinya
  pusing, dari mana
  asalnya kadar Hg begitu tinggi? Jangan-jangan
 sample
  yang diambil itu
  adalah dari lumpur yng sudah dicemari oleh air
  sungai sekitar daerah
  industri, bukan dari lumpur yang masih fresh
 keluar
  dari semburan!
  RPK
  - Original Message -
  From: budi santoso [EMAIL PROTECTED]
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Friday, September 01, 2006 1:17 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi
  
  
   Dari uraian pak RPK, hal ini mestinya bisa
  di'masukkan' ke dalam 
   skenario penanganan dari bencana ini, karena
  ternyata (mungkin) 
   sesuatu yang tadinya berpeluang sangat
 mengancam,
  hingga perlu dibahas
  
   dan dipertentangkan oleh banyak pihak yang saya
  yakin sebagian besar 
   dari beliau-beliau itu hanya melihat dari sisi
  'bahayanya', sisi 
   buruknya dst, tapi dengan pemikiran yang selalu
  mengedepankan ada 
   hikmah di balik sesuatu yang terjadi maka hal
 ini
  malah jadi 
   'tantangan' yang sepertinya akan segera menjadi
  'peluang'. Tentu jika 
   benar-benar ditindak lanjuti dengan
  hitungan-hitungan teknis, ekonomis
  
   dan logis .
   .  jika akhirnya Hg tsb bisa dimanfaatkan dan
  justru menguntungkan, 
   wah huebatt itu!!. Mungkin PEMDA kabupaten
  setempat/propinsi bisa 
   memberdayakan Perusda yang ada . . . dan bu
  Lily/ITS bisa sebagai 
   konsultannya . . . cak Imam Utomo, pripun niki
 ??,
  sudah dibantu 
   oleh alam melalui Lapindo untuk
 mengeluarkannya,
  sekarang tinggal . 
   . . .
  
   TJ
  
   --- R.P. Koesoemadinata
 [EMAIL PROTECTED]
   wrote:
  
   Sebetulnya kalau  walaupun kadar Hg itu 2,565
  mg/l boleh jadi 
   ekonomis untuk ditambang karena tidak ada
 lagi
  biaya penggalian, 
   transport, penghancuran (crushing), pelarutan
  dsb, tinggal diendapkan
  
   dan disaring saja, bahkan mungkin tidak perlu
  dipompakan, karena 
   sudah ngalir sendiri. Tinggal menghitung harga
 Hg
  sekarang per kg nya
  
   berapa dan
   bahan2 untuk terjadinya
   pengendapan. Barangkali ada entrepreneur yang
  ingin memproduksi Hg 
   dengan keuntungan?
   RPK
   - Original Message -
   From: Maryanto (Maryant)
 [EMAIL PROTECTED]
   To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli
  Geofisika Indonesia (HAGI)
   [EMAIL PROTECTED]
   Sent: Thursday, August 31, 2006 4:57 PM
   Subject: RE: [iagi-net-l] Lusi
  
  
   
Terimakasih Pak Koesoema. Analisa yang tajam.
  Kami
   cenderung pilihan
kedua, yang kecil.
   
Kita lihat kalimat aslinya, Mas Moko
  Darjatmoko,
   menulis :
 analisa Lily Pudjiastuti (ITS) tentang
   kandungan merkuri (Hg)
yang didapati 2.565 mg/liter Hg (limit 0.002
   mg/liter) yang dikutip
Koran Tempo.
   
Tulisan itu, cenderung kami artikan berat
  merkuri
   (Hg) 2,565 mg/liter
dari ambang batas 0,002 mg/liter (koma dalam
  bhs
   Indonesia). Bahwa satu
liter air beratnya mendekati 1 kg (tergantung
   tekanan dan temperatur).
Maka 1 liter Lusi yg 70 % air, ada sekitar 1
 kg
   juga (bisa 1 sampai 3
kg).
   
Persentasi berat merkuri  2,565 mg/l,
 menjadi=
  = 2,565 mg/liter  x
  
1 kg/1.000.000 mg  x  1
   liter/1 kg x 100 %
= 0,0002565 %.
   
 

[iagi-net-l] Menimbang perlakuan terhadap Lumpur Sidoarjo

2006-09-02 Terurut Topik wahyu budi
Di tengah-tengah ketidak-pastian kapan semburan Lumpur
Sidoarjo akan berhenti, dan kepastian datangnya musim
hujan yang semakin mendekat, dan Pemerintah yang belum
mengambil keputusan, muncul dua kubu pendapat: (1)
yang menginginkan lumpur tetap di darat, dan (2) yang
menginginkan lumpur dialirkan ke laut.

Bagaimana keuntungan dan kerugian dari kedua varian
pendapat itu?

Silahkan kunjungi http://wahyu-read.blogspot.com/

Salam,
WBS



__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Realistis menghadapi lumpur Sidoarjo

2006-08-30 Terurut Topik wahyu budi
Persoalan banjir lumpur panas Sidoarjo dari hari ke
hari semakin kritis dengan ancaman bahaya yang makin
terus meningkat pula. Sementara semburan lumpur masih
terus berlangsung, dan kita tidak tahu kapan akan
berakhir, musim hujan makin mendekat. Semburan lumpur
panas yang tanpa henti menyebabkan genangan lumpur
yang makin tinggi. Tanggul telah dibuat, dan terus
ditinggikan mengikuti tingginya permukaan genangan
lumpur, tapi kita tahu bahwa tanggul itu adalah
tanggul sementara yang tidak memiliki pondasi yang
kuat karena hanya dibuat dari tumpukan timbunan tanah,
tanpa kaki tertanam dengan kuat. Dengan kondisi yang
demikian itu, tidaklah kita heran bila akhir-akhir ini
makin sering terdengar kabar bahwa tanggul jebol. 

Menghadapi persoalan yang makin lama semakin berbahaya
itu, apa yang telah dilakukan Pemerintah? Rasanya
tidak ada satu pun tindakan nyata Pemerintah untuk
mengurangi bahaya lumpur itu selain dari menunggu.
Menunggu lumpur itu dihentikan. Sementara itu, volume
genangan lumpur dari hari hari terus bertambah, dan
makin berbahaya. Sampai saat ini, praktis tidak ada
kegiatan pengurangan volume lumpur yang berarti.

Apa yang kita tunggu?
Uraian lebih lanjut silahkan lihat di
http://wahyu-read.blogspot.com/

Salam,
WBS


--- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

 dilaporkan semakin deras,
 berapakah debit saat ini ?
 
 rdp
 ===
 30/08/2006 12:10 - Nusantara/Headline News
 Rapat kabinet terbatas yang salah satunya membahas
 masalah lumpur
 panas di Sidoarjo.
 (Metro TV)
 
 Metrotvnews.com, Jakarta: Masalah lumpur panas di
 Sidoarjo menjadi
 agenda pembahasan dalam rapat kabinet terbatas di
 Kantor Kepresidenan,
 Jakarta, Rabu (30/8) pagi. Rapat yang dimulai
 sekitar pukul 09.00 WIB
 ini dipimpin langsung Presiden Susilo Bambang
 Yudhoyono. Dibahas
 mengenai kondisi terakhir di Porong dan upaya
 penanganannya.
 
 Rapat terbatas ini diikuti sejumlah menteri antara
 lain Menteri
 Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Aburizal
 Bakrie, Menteri
 Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro,
 Mentri Negara
 Lingkungan Hidup Rahmat Witoelar, Menteri
 Perhubungan Hatta Rajasa dan
 Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah. Dalam rapat ini
 hadir pula Bupati
 Sidoarjo Win Hendrarso dan Gubernur Jatim Imam
 Utomo.
 
 Dari Sidoarjo, dilaporkan, jalan tol
 Gempol-Surabaya, masih ditutup
 akibat masih tingginya lumpur panas di ruas jalan
 kilometer 39/300
 hingga 39/200. PT Jasa Marga menilai ketinggian
 lumpur yang mencapai
 30 sentimeter bisa membahayakan para pengguna jalan.
 Penutupan jalan
 tol Gempol-Surabaya mengakibatkan kemacetan di jalur
 alternatif, yakni
 jalur Porong-Gempol. Berdasarkan pemantauan siang
 ini, antrean
 kendaraan mencapai sekitar dua kilometer. Volume
 kendaraan semakin
 bertambah di jalur ini karena kendaraan dari arah
 Surabaya, pun
 dialihkan ke jalur alternatif ini.
 
 Sementara semburan lumpur panas dari sumur PT
 Lapindo Brantas di
 Porong, semakin deras. Di bagian lain, ratusan warga
 korban lumpur
 kembali berunjuk-rasa. Aksi yang digelar di jalan
 tol ini menuntut
 agar segera dilakukan perbaikan tanggul. Bahkan,
 warga sempat
 mengambil sebuah truk pengangkut sirtu--material
 padat--untuk segera
 menutup tanggul yang jebol. Namun, tuntutan ini tak
 bisa segera
 dipenuhi karena lokasi tanggul yang jebol sulit
 dijangkau. Hingga saat
 ini, warga masih berkerumun di sepanjang tol,
 tepatnya di kilometer
 39/200.(DEN)
 
 -- 
 http://rovicky.wordpress.com/
 

-
 -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
 -  Call For Papers until 26 May 2006
 
 -  Submit to:
 [EMAIL PROTECTED]

-
 To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi

-
 
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma 

[iagi-net-l] Membuang lumpur ke Laut: Pilihan terbaik dari yang buruk

2006-08-28 Terurut Topik wahyu budi

Adalah ide yang menarik dari Rovicky, mengalirkan
lumpur ke laut dan mengharapkannya menjadi delta
(buatan). Hal itu memang mungkin terjadi, karena
banyak contoh yang demikian. Selain Ujung Pangkah,
delta baru Ciujung-Cidurian di Serang, Banten juga
demikian halnya.

Mungkin persoalannya adalah bahwa kedua delta buatan
itu dibuat dengan tidak sengaja atau tidak
disadari, sementara pembuangan lumpur panas itu
dilakukan dengan sadar sehingga kerugian yang timbul
dapat dicari penanggung-jawabnya. Untuk kasus delta
Ciujung-Cidurian, motif pembuatan kanal yang berujung
pada munculnya delta baru dan matinya delta lama
(Tanjung Pontang), adalah upaya mengatasi banjir.
Karena arah perubahan itu tidak disadari, maka
semuanya terasa alamiah sehingga segala kerugian
yang terjadi dapat diterima. Sangat berbeda dengan
masalah rencana pembuangan lumpur sekarang. Semua
kerugian yang akan dirasakan sangat disadari dan dapat
dihitung berapa rupiahnya. Diketahui penyebabnya,
sehingga diketahui kemana meminta ganti rugi.

Persoalan lain adalah masalah waktu. Waktu pembentukan
delta buatan itu. Selama pembentukan delta buatan itu,
praktis pencaharian masyarakat sekitarnya akan
terganggu. Berapa banyak yang akan terganggu dan
berapa lama, serta berapa kompensasi yang harus
dibayarkan, adalah hal yang perlu dipikirkan.

Bila lumpur jadi dibuang ke laut, memang persoalan di
darat dapat dibatasi sampai batas yang sekarang
(lumpur bisa dikurung dalam batas tanggul sekarang).
tetapi persoalan itu meluas ke laut dan pesisir.

Bayangan secara kasar, kerugian ekonomii bila lumpur
dibuang ke laut lebih kecil daripada
mempertahankannnya di darat. Sementara itu, di laut
kita juga mendapat bantuan dari alam untuk
menyelesaikan masalah ini.

Salam

WBS

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Siapa yang harus Ganti ?????

2006-08-28 Terurut Topik wahyu budi
Bisa ngak ya, kalau kasus LUSI ini disebandingkan
dengan bencana lainnya, seperti kebakaran hutan,
banjir bandang, atau kekeringan.

Pada Kebakaran Hutan, pemerintah (pusat atau
daerah)langsung turun tangan mengatasinya tanpa
berusaha menimpakan biaya kerugian pada siapa pun.
Diketahui titik-titik apinya, tetapi pengelola areal
tempat titik-titik api itu tidak serta merta menjadi
penanggungjawab kebakaran hutan. (?).

Pada Banjir Bandang, diketahui bahwa banjir bandang
itu berkaitan dengan penggunduan hutan. Entah siapa
yang melakukan, tetapi areal yang gundul dan titik
awal banjir tentu jelas lokasi atau arealnya. Tetapi,
mengapa tidak serta merta pengelola areal hutan yang
gundul itu atau areal titik awal banjir bandang yang
dinyatakan sebagai penanggung-jawab kerugian. (?).

Pada Kekeringan, diketahi bahwa hal itu terjadi karena
kawasan hutan atau DAS (daerah aliran sungai) yang
rusak tataairnya. Daerah itu dengan mudah diketahui,
dan pengelolanya pun diketahui pula. Tetapi mengapa
kepada mereka tidak serta merta dimintakan
pertanggung-jawabannya. (?).

Bisa ngak ya ketiga contoh itu disebandingkan dengan
kasus semburan lumpus sidoarjo?

Kalau bisa, mengapa pada tiga kasus contoh itu tidak
terdengar ada yang tertuduh yang harus
bertanggung-jawab.

Kalau tidak bisa, ada yang bisa membantu memberikan
penjelasannya?

Salam,

WBS

--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 
 
  Rekan rekan
 
  Re  -  Lusi , Sub - Re : Siapa yang harus
 melakukan ganti rugi ?
 
  Berita mas media , pernyataan RI-1 , opini
 publik , seluruhnya
  mengatakan :
   TERJADINYA BENCANA LUMPUR SIDOARJO ADALAH
 AKIBAT PEMBORAN BANJIR
  PANJI - 1, SEHINGGA LAPINDO BRANTAS BERTANGGUNG
 JAWAB 100 PERSEN
 
  Kan kira kira begitu !
 
  Apakah betul  pemboran dan/atau kesalahan
 operasional yang terjadi
  dalam pemboran Banjar Panji - 1 adalah 100 %
 penyebab terjadinya
  tragedi LUSI ?
 
  Apakah data bawah permukaan yang sudah ada ,
 maupun yang terhimpun
  selama ini  sudah memBUKTIKAN bahwa memang
 pemboran/ dan atau
  kesalahan operasional dalam pemboran Banjar
 Panji- 1 sebagai satu
  satunya penyebab ?
 
  Dari awal saya posting perihal ini , saya sudah
 meng-indikasikan
  bahwa kejadian ini akan mempunyai implikasi
 hukum yang sangat rumit
  (posting saya dua hari setelah adanya aliran
 lumpur).
 
 Kalau ini menjadi kasus hukum , maka berlaku
 asas praduga tak ber -
 salah .
 
 Artinya bahwa Lapindo Brantas belum berkewajiban
 untuk melakukan ganti
 rugi kepada siapa - pun selama putusan
 pengadilan belum mempunyai
 kekuatan hukum yang tetap .
 
 Padahal (!) yang dirugikan merupakan
 masyarakat yang berjumlah
 cukup banyak ?
 Menurut saya , bagaimanapun ganti rugi /
 kerugian masyarakat harus
 segera diganti , agar mereka bisa kembali hidup
 normal.
 
 Jadi bagaimana ?
 
 Si- Abah tidak mencoba memmenangkan Lapindo ,
 akan tetapi sebagai salah
 satu asosiasi ahli kebumian , mestinya kita bisa
 memberikan penjelasan
 dari sisi ilmu kebumian sebagai SALAH SATU
 pertimbangan bagi suatu
 keputusan hukum kelak .
 
 Siapkah kita ???
 
 
 Si - Abah
 


__
 
 

-
 -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
 -  Call For Papers until 26 May 2006
 
 -  Submit to:
 [EMAIL PROTECTED]

-
 To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi

-
 
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta 

[iagi-net-l] Bila Lumpur di buang ke sungai / laut - was Re: [iagi-net-l] BERIKUT ARTIKEL TENTANG KERUGIAN AKIBAT LUMPUR PANAS:

2006-08-15 Terurut Topik wahyu budi
Ide untuk membuang lumpur porong ke laut mulai
memuncak. Ada pihak yang setuju dan ada pihak yang
tidak setuju.

Secara geologis, pembuangan lumpur tersebut ke sungai
atau laut tidak menjadi masalah, karena itu hanya
sedimen biasa. Tetapi kita perlu melihat hal lain,
yaitu penduduk atau masyarakat yang hajat hidupnya
berkaitan dengan sumberdaya hayati di pantai dan
perairan pesisir atau laut.

Secara sederhana, bila lumpur itu dibuang ke laut yang
terjadi adalah munculnya kekeruhan yang sangat tinggi
di perairan pantai atau pasisir. Hal ini dapat
dipandang sebagai pencemaran oleh muatan sedimen.
Dampak negatif dari hal itu secara ekonomi bagi
nelayan atau petani tambak adalah:

1. Tambak tidak dapat dioperasikan, karena tambak
membutuhkan air laut yang baik. Kita perlu menghitung
berapa luas tambak yang akan terpengaruh dan nilainya.

2. Kekeruhan perairan yang tinggi menyebabkan tempat
hidup ikan rusak dan ikan-ikan akan lari menjauh. Dari
sisi nelayan, hal ini berarti kerusakan daerah
penangkapan ikan mereka. Akibatnya, para nelayan harus
mencari ikan ke daerah yang lebih jauh lagi (yang
berarti tambahan biaya operasional). Kita perlu
menghitung dimana dan berapa luas daerah penangkapan
ikan yang akan terpengaruh.

Hal yang penting dilakukan sebelum membuang lumpur itu
ke laut atau sungai adalah mempelajari hal berikut:

1. Pola arus dan gelombang, yang akan menentukan arah
penyebaran dari lumpur tersebut setelah masuk ke laut.
Dari sini bisa diperoleh gambaran daerah-daerah yang
akan terkena dampak.

2. Mempelajari residence time dari lumpur tersebut
bila masuk ke perairan. Hal ini penting untuk
memperhitungkan berapa lama lumpur tersebut akan
menghilang dari kolom air, dan untuk memperkirakan
lamanya penderitaan para nelayan yang harus
ditanggung atau diberi kompensasi.

3. Dari sisi ekologi, perlu dipelajari berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk recovery kerusakan
ekosistem yang terjadi.

Selanjutnya, hal terpenting dari semua itu adalah:
membicarakan semua itu dengan masyarakat nelayan di
daerah yang mungkin akan terkena dampak. Tentang apa
yang akan dilakukan, bagaimana dampaknya, dan
bagaimana kompensasi yang diberikan selama kondisi
lingkungan belum pulih. Ini berarti harus ada yang mau
menanggung dan memberi kompensasi terganggunya
pencaharian para nelayan, sampai semuanya normal
kembali.

Analisa neraca untuk rugi antara membuang lumpur ke
laut dan tidak membuangnya ke laut perlu dilakukan
secara transparan. Sehingga tidak ada pihak yang
merasa teraniaya.

Salam,
WBS
 

--- Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] wrote:

 kenapa tidak dibuang di sungai saja ya..? toh ini
 sedimen biasa, bukan tailing.
 
 LSM lingkungan saja yang paling keras menentang.
 Daripada tumpah
 kemana-mana , apa tidak membuat kerusakan lebih
 luas.
 
 Berikutnya lapangan ini bisa diekplorasi lagi.
 Kalau sampai bangkrut, terus dibeli asing dengan
 harga murah.
 Inikah yang diinginkan LSM 2 itu?
 
 salam,
 
 ***
 Amir Al Amin
 Operation/ Wellsite Geologist
 (62)811592902
 amir13120[at]yahoo.com
 amir.al.amin[at]gmail.com
 
 

-
 -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
 -  Call For Papers until 26 May 2006
 
 -  Submit to:
 [EMAIL PROTECTED]

-
 To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi

-
 
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Re: [iagi-net-l] Bila Lumpur di buang ke sungai / laut - was Re: [iagi-net-l] BERIKUT ARTIKEL TENTANG KERUGIAN AKIBAT LUMPUR PANAS:

2006-08-15 Terurut Topik wahyu budi
Ya. Tulisan saya sebelumnya dibuat dengan asumsi
lumpur dibuang ke perairan Selat Madura. Di perairan
selat itu, berdasarkan pada kedalamannya, tidak akan
dijumpai termoklin.

1. lumpur bisa dipompakan ke laut dalam, sampai di
bawah zona termoklin. Tetapi itu berarti harus
membangun pipa ke Samudera Hindia di selatan yang
panjangnya mungkin mencapai 75 km.

2. bisa juga diangkut dengan tongkang lalu di lepas ke
laut lepas. Untuk ini juga hanya mungkin di lakukan di
Samudera Hindia. Ini juga berarti harus menarik sekian
ribu tongkang.

3. pengeringan juga bisa, tetapi volumenya yang sangat
besar juga perlu diperhitungkan.

Dengan berbagai alternatif itu, selain masalah biaya
yang harus dikeluarkan, hal yang juga perlu diingat
adalah masalah waktu, yaitu bahwa:

1. kita belum tahu kapan semburan lumpur itu akan
berhenti. Sehingga kita juga belum tahu berapa banyak
lumpur yang akan kita buang dan berapa lama.

2. kita berpacu dengan kemungkinan datangnya hal hang
lebih buruk bila musim hujan tiba.

Rasanya perlu juga dipikirkan bila ternyata semburan
lumpur itu permanen.

Salam,
WBS 


--- Wayan Ismara Heru Young [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 atau mungkin bisa di pompa ke laut dalam (seperti
 tailing tambang newmont  nusa tenggara gitu)...
 tinggal hitung-2an saja, mana yang paling murah,
 paling kecil dampaknya, dan bisa dilakukan dengan
 mudah dan cepat (yang paling feasible)...
 
 Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Mas Budi,
   misalnya lumpur yang seabreg itu (yang water
 content-nya diatas 70%) itu dikeringkan, lantas sisa
 solid yang ada unload di laut yang lebih lepas jauh
 dari kawasan budidaya (tambak dsb) .apa tidak
 memungkinkan? (anggap saja kayak bawa batubara
 dari Kaltim, tapi dilepas dilautan lepas, jauh dari
 batas thermoklin) . itu juga kalau mau dibuang,
 atau barangkali malah bisa dijual ke Singapore
 jadi gak perlu ngeruk dari pasir Riau atau
 dimanfaatkan lebih serius lagi sebagai sumberdaya
 baru, misalnya jadi bahan batubata.

   kayak2nya dengan de-watering (pengeringan) - masak
 teknologi dan modal kuat gak mampu menangani sih-
 dan dilakukan simultan oleh beberapa tim permukaan,
 misalnya :
   1. Tim-1 : menangani lumpur yang saat ini existing
 keluar, asumsi 50.000 M3 per hari.
   2. Tim-2 : Menangani lumpur yang sudah terlanjur
 nyebar berjuta meter kubik itu, dikeringkan juga.

   Asalkan kita gak buru-buru bilang susah, rasanya
 kok seberapa truk, berapa tongkang, berapa banyak
 kompor untuk nguapin air dari lumpur, dsb... pasti
 bisa dihitung dan jangan-jangan jauh lebih murah
 dari pembiayaan selama ini. Syaratnya satu : Asal
 mau, dan yang mau ya kudu kompak dari berbagai macam
 pihak, baik pemerintah, baik lapindo, baik
 masyarakat. atau pilihannya adalah tiap hari
 kita saksikan kesedihan masyarakat sekitar yang
 semakin perih.

   Setelah beres urusan permukaan, putuskan
 penanganan dengan mengkaitkan fakta bawah
 permukaannya.

   salam,
   ar-


   
 
 wahyu budi  wrote:
   Ide untuk membuang lumpur porong ke laut mulai
 memuncak. Ada pihak yang setuju dan ada pihak yang
 tidak setuju.
 
 Secara geologis, pembuangan lumpur tersebut ke
 sungai
 atau laut tidak menjadi masalah, karena itu hanya
 sedimen biasa. Tetapi kita perlu melihat hal lain,
 yaitu penduduk atau masyarakat yang hajat hidupnya
 berkaitan dengan sumberdaya hayati di pantai dan
 perairan pesisir atau laut.
 
 Secara sederhana, bila lumpur itu dibuang ke laut
 yang
 terjadi adalah munculnya kekeruhan yang sangat
 tinggi
 di perairan pantai atau pasisir. Hal ini dapat
 dipandang sebagai pencemaran oleh muatan sedimen.
 Dampak negatif dari hal itu secara ekonomi bagi
 nelayan atau petani tambak adalah:
 
 1. Tambak tidak dapat dioperasikan, karena tambak
 membutuhkan air laut yang baik. Kita perlu
 menghitung
 berapa luas tambak yang akan terpengaruh dan
 nilainya.
 
 2. Kekeruhan perairan yang tinggi menyebabkan tempat
 hidup ikan rusak dan ikan-ikan akan lari menjauh.
 Dari
 sisi nelayan, hal ini berarti kerusakan daerah
 penangkapan ikan mereka. Akibatnya, para nelayan
 harus
 mencari ikan ke daerah yang lebih jauh lagi (yang
 berarti tambahan biaya operasional). Kita perlu
 menghitung dimana dan berapa luas daerah penangkapan
 ikan yang akan terpengaruh.
 
 Hal yang penting dilakukan sebelum membuang lumpur
 itu
 ke laut atau sungai adalah mempelajari hal berikut:
 
 1. Pola arus dan gelombang, yang akan menentukan
 arah
 penyebaran dari lumpur tersebut setelah masuk ke
 laut.
 Dari sini bisa diperoleh gambaran daerah-daerah yang
 akan terkena dampak.
 
 2. Mempelajari residence time dari lumpur tersebut
 bila masuk ke perairan. Hal ini penting untuk
 memperhitungkan berapa lama lumpur tersebut akan
 menghilang dari kolom air, dan untuk memperkirakan
 lamanya penderitaan para nelayan yang harus
 ditanggung atau diberi kompensasi.
 
 3. Dari sisi ekologi, perlu dipelajari berapa lama
 waktu yang dibutuhkan untuk recovery kerusakan
 ekosistem yang

Re: [iagi-net-l] Bila Lumpur di buang ke sungai / laut - was Re: [iagi-net-l] BERIKUT ARTIKEL TENTANG KERUGIAN AKIBAT LUMPUR PANAS:

2006-08-15 Terurut Topik wahyu budi
Saya membayangkan ban mobil yang dipompa dengan keras.
Sampai tekanan tertentu pembesaran volume terjadi,
tetapi bila terus dipompa, tekanan masih dapat naik
sedang volume ban tetap.

Demikian pula pada kasus semburan lumpur itu. Bila
kondisinya sebanding maka keluarnya lumpur itu
sebanding pula dengan keluarnya angin dari dalam ban
mobil yang dipompa dengan keras. Jadi perubahan volume
ruang yang terjadi karena keluarnya lumpur itu relatif
kecil, dan interaksi dinding-dinding ruang yang ada
dapat mencegah terjadinya collapse. Apalagi letak
sumber lumpur yang cukup dalam (berapa dalam ?).
Meskipun demikian, tidak ada salahnya bila sejak dini
sudah dipelajari dan dilakukan pemantauan terhadap
kemungkinan terjadinya collapse.

Salam,
WBS



--- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kalau lumpur ini dibuang, lantas material apakah yg
 nantinya
 menggantikan volume yg dibuang ini ?
 Secara natural tentunya ada supply - demand, kalau
 dibawah terambil
 harus ada yg menggantikan, lah kalau dibuang ke laut
 trus apakah
 membiarkan terbentuk cekungan karena nantinya
 terbentuk crater
 (collapse) ?
 
 rdp
 
 On 8/15/06, wahyu budi [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
  Ya. Tulisan saya sebelumnya dibuat dengan asumsi
  lumpur dibuang ke perairan Selat Madura. Di
 perairan
  selat itu, berdasarkan pada kedalamannya, tidak
 akan
  dijumpai termoklin.
 
  1. lumpur bisa dipompakan ke laut dalam, sampai di
  bawah zona termoklin. Tetapi itu berarti harus
  membangun pipa ke Samudera Hindia di selatan yang
  panjangnya mungkin mencapai 75 km.
 
  2. bisa juga diangkut dengan tongkang lalu di
 lepas ke
  laut lepas. Untuk ini juga hanya mungkin di
 lakukan di
  Samudera Hindia. Ini juga berarti harus menarik
 sekian
  ribu tongkang.
 
  3. pengeringan juga bisa, tetapi volumenya yang
 sangat
  besar juga perlu diperhitungkan.
 
  Dengan berbagai alternatif itu, selain masalah
 biaya
  yang harus dikeluarkan, hal yang juga perlu
 diingat
  adalah masalah waktu, yaitu bahwa:
 
  1. kita belum tahu kapan semburan lumpur itu akan
  berhenti. Sehingga kita juga belum tahu berapa
 banyak
  lumpur yang akan kita buang dan berapa lama.
 
  2. kita berpacu dengan kemungkinan datangnya hal
 hang
  lebih buruk bila musim hujan tiba.
 
  Rasanya perlu juga dipikirkan bila ternyata
 semburan
  lumpur itu permanen.
 
  Salam,
  WBS
 
 
  --- Wayan Ismara Heru Young [EMAIL PROTECTED]
  wrote:
 
   atau mungkin bisa di pompa ke laut dalam
 (seperti
   tailing tambang newmont  nusa tenggara gitu)...
   tinggal hitung-2an saja, mana yang paling murah,
   paling kecil dampaknya, dan bisa dilakukan
 dengan
   mudah dan cepat (yang paling feasible)...
  
   Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
   Mas Budi,
 misalnya lumpur yang seabreg itu (yang water
   content-nya diatas 70%) itu dikeringkan, lantas
 sisa
   solid yang ada unload di laut yang lebih lepas
 jauh
   dari kawasan budidaya (tambak dsb) .apa
 tidak
   memungkinkan? (anggap saja kayak bawa
 batubara
   dari Kaltim, tapi dilepas dilautan lepas, jauh
 dari
   batas thermoklin) . itu juga kalau mau
 dibuang,
   atau barangkali malah bisa dijual ke
 Singapore
   jadi gak perlu ngeruk dari pasir Riau atau
   dimanfaatkan lebih serius lagi sebagai
 sumberdaya
   baru, misalnya jadi bahan batubata.
  
 kayak2nya dengan de-watering (pengeringan) -
 masak
   teknologi dan modal kuat gak mampu menangani
 sih-
   dan dilakukan simultan oleh beberapa tim
 permukaan,
   misalnya :
 1. Tim-1 : menangani lumpur yang saat ini
 existing
   keluar, asumsi 50.000 M3 per hari.
 2. Tim-2 : Menangani lumpur yang sudah
 terlanjur
   nyebar berjuta meter kubik itu, dikeringkan
 juga.
  
 Asalkan kita gak buru-buru bilang susah,
 rasanya
   kok seberapa truk, berapa tongkang, berapa
 banyak
   kompor untuk nguapin air dari lumpur, dsb...
 pasti
   bisa dihitung dan jangan-jangan jauh lebih
 murah
   dari pembiayaan selama ini. Syaratnya satu :
 Asal
   mau, dan yang mau ya kudu kompak dari berbagai
 macam
   pihak, baik pemerintah, baik lapindo, baik
   masyarakat. atau pilihannya adalah tiap hari
   kita saksikan kesedihan masyarakat sekitar yang
   semakin perih.
  
 Setelah beres urusan permukaan, putuskan
   penanganan dengan mengkaitkan fakta bawah
   permukaannya.
  
 salam,
 ar-
  
 
 
  
   wahyu budi  wrote:
 Ide untuk membuang lumpur porong ke laut mulai
   memuncak. Ada pihak yang setuju dan ada pihak
 yang
   tidak setuju.
  
   Secara geologis, pembuangan lumpur tersebut ke
   sungai
   atau laut tidak menjadi masalah, karena itu
 hanya
   sedimen biasa. Tetapi kita perlu melihat hal
 lain,
   yaitu penduduk atau masyarakat yang hajat
 hidupnya
   berkaitan dengan sumberdaya hayati di pantai dan
   perairan pesisir atau laut.
  
   Secara sederhana, bila lumpur itu dibuang ke
 laut
   yang
   terjadi adalah munculnya kekeruhan yang sangat
   tinggi
   di perairan pantai atau pasisir. Hal ini dapat
   dipandang sebagai

Re: [iagi-net-l] Kita masih diberi waktu menyelamatkan diri dari Tsunami !

2006-07-21 Terurut Topik wahyu budi
Tadi malam sudah saya baca di news stick transtv bahwa
BMG akan bekerja sama dengan para operator tlp seluler
untuk penyebaran berita gempa via sms.
Ini suatu kemajuan.

salam,
wbs

--- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Menit-menit mendebarkan saat tsunami tanggal 17 July
 2006 di Pangandaran

http://rovicky.wordpress.com/2006/07/21/menit-menit-mendebarkan-saat-tsunami-tanggal-17-july-2006-di-pangandaran/
 -
 
 Berikut foto-foto kiriman kawan saya Mas Sonny yang
 mendapat slide
 dari Arianes dan Daniel yg kebetulan berada di
 Pangandaran waktu
 terjadi tsunami itu. Mereka sedang memeriksa tambak
 di Pangandaran.
 Saya minta ijin Arianes dan Daniel untuk memposting
 di Blog ini,
 sebagai ajang berbagi info utk kita semua, belajar.
 Trimakasih dan
 bersyukur anda berdua selamat.
 
 Kronologi kejadian Jam 08.45 - 15.30 :
 More...Kami berangkat dari Ancol menuju Pangandaran
 .
 Dengan tujuan untuk melakukan sampling di dempond
 tambak udang daerah
 Babakan – Pangandaran.
 
 Jam 15.30 Kami langsung ke tambak, terlihat 3 kolam
 yang kering
 setelah panen. Udara cerah Jam 15.30
 Kami langsung ke tambak, terlihat 3 kolam yang
 kering setelah panen.
 Udara cerah
 15 45 16.00 slide6.JPG slide7.JPG slide8.JPG
 slide9.JPGslide10.JPG
 slide11.JPG slide12.JPG slide13.JPG slide14.JPG
 slide15.JPG
 slide16.JPG slide17.JPG slide18.JPG slide19.JPG
 slide20.JPG
 slide21.JPG
 
 Ada bahan pelajaran dan data penting buatku buat
 kita, yang harus
 dipelajari saat ini.
 
 Ternyata tsunami datang sekitar 45 menit - satu jam
 setelah gempa
 utama (main shock). Hal ini sebenernya mirip dengan
 gempa-tsunami di
 Aceh. Dan . bingo sesuai dengan catatan di
 blogku sendiri serta
 yang aku buat di Web IAGI disini. Ini pertanda bagus
 utk early
 warning. Ada kemungkinan ada generation time yang
 bisa saja tidak
 instan oleh main shock, atau ada kemungkinan lain
 bahwa traveling
 speed / kecepatan rambat dari gelombang ini kurang
 dari 800Km sejam
 seperti model2 sebelumnya.
 
 Ada dua hal yg sangat penting :
 
1. Kalau memang bener, berarti kita masih punya
 cukup waktu untuk
 dimanfaatkan dalam emmberikan warning ke masyarakat.
2. Walaupun dekat dengan pantai Arienes dan
 Daniel tidak merasakan
 adanya getaran, hanya sms kawannya yg justru
 sebenarnya merupakan
 early warning buatnya.
 
 Trimaksih Arienes dan Daniel. Informasi anda ini
 bermanfaat untuk
 studi tsunamic warning.
 

-
 -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
 -  Call For Papers until 26 May 2006
 -  Submit to:
 [EMAIL PROTECTED]

-
 To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi

-
 
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Salah kutip? Re: [iagi-net-l] Jawa Barat Selatan Aman dari Tsunami

2006-07-20 Terurut Topik wahyu budi
Itu hanya berita di surat kabar. Setelah saya cermati,
saya tidak mengerti bagaimana mereka sampai pada
kesimpulan bahwa gelombang sampai ke pantai hanya satu
meter tingginya.

Apakah para ahli itu salah melakukan analisa, atau
media yang salah mengutip dan terlalu bombastis.

Perhatikan kutipan ini:
  Karena dengan kondisi laut dalam serta pantai
  terjal,
  sehingga energi
  gelombang yang diakibatkan dari tabrakan lempengan
  Benua Australia dan
  Asia, tidak akan sampai ke daerah kawasan pantai
  ini,
  jelasnya.

Salam,
WBS




-- kutipan---
--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Itu bukan ramalan, tapi hasil penelitian. Tolong
 baca deh semua

http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0305/04/04p03.htm
 
  Tsunami tak Akan Terjadi di Jabar Selatan
  Tim Ahli Pastikan Pangandaran Aman
  Dari kajian kajian ilmiah dan lainnya, akhirnya
  menyimpulkan bahwa
  tidak ada masalah dengan pantai di daerah ini.
 
  Dari hasil kajian atau penelitian yang kita
 lakukan,
  akhirnya kami
  simpulkan bahwa pantai ini, termasuk Pangandaran
  aman
  dari tsunami.
  Karena dengan kondisi laut dalam serta pantai
  terjal,
  sehingga energi
  gelombang yang diakibatkan dari tabrakan lempengan
  Benua Australia dan
  Asia, tidak akan sampai ke daerah kawasan pantai
  ini,
  jelasnya.
 
  Pihaknya juga melakukan simulasi dari kemungkinan
  skenario terburuk
  ada bencana gempa tektonik di laut. Hasilnya bahwa
  kalaupun ada
  gelombang besar, kemungkinannya hingga ke pantai
  dengan ketinggian
  gelombangnya satu meter. Itu kondisi paling buruk,
  sehingga pantai
  Jabar Selatan itu relatif aman, dan tenang.
  Wisatawan
  tidak perlu
  takut lagi untuk datang ke Pangandaran, tegasnya.
 
  Penelitian ini bisa dipertanggungjawabkan secara
  ilmiah, karena pakar
  yang tergabung juga benar-benar ahli dan punya
 dasar
  keilmuan yang
  kuat dalam bidangnya. 

---akhir kutipan


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Menyedihkan - Fwd: [ISOI_net] Beberapa berita evaluasi kejadian tsunami di Pangandaran

2006-07-19 Terurut Topik wahyu budi
Berikut ini kutipan dari email tetangga.
Apa yang salah dengan kita?, sehinga kita sedemikian
tidak berdaya dan lambat.
Sangat menyedihkan.

Salam
WBS  

--- Eny Buchary [EMAIL PROTECTED] wrote:

 To: Eny Anggraini Buchary
 [EMAIL PROTECTED]
 From: Eny Buchary [EMAIL PROTECTED]
 Date: Wed, 19 Jul 2006 13:19:58 -0700
 Subject: [ISOI_net] Beberapa berita evaluasi
 kejadian tsunami di Pangandaran
 
 Dear all,
 
 Berikut ada News Digest yang saya pikir bermanfaat
 untuk dishare sebagai informasi dan renungan kita
 bersama… bahwa negara kita masih amat sangat tidak
 siap untuk menghadapi tsunami; kalah dengan Thailand
 dan Malaysia yang kayaknya sudah lebih siap
 sistemnya (sejak kejadian tsunami 2004 menimpa
 mereka), lengkap dengan menara sirene-nya di daerah
 pesisir yang siap mengumumkan peringatan evakuasi
 dalam berbagai bahasa! 
 
 Salam,
  
 Eny
 
 Vancouver, Canada
 
 -

 SAMUDRA News Alert: Today's Headlines
 
 19 Jul 2006-5:00 PM IST 
 
 * Indonesia

http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2006/07/18/AR2006071800499.html
  didn't relay tsunami warnings
 
 A government minister said Tuesday that Indonesia
 received warnings from two regional agencies that
 the powerful undersea earthquake had the potential
 to trigger a tsunami, but it did not try to pass
 them on to threatened communities. 
 
 Science and Technology Minister Kusmayanto Kadiman
 said Indonesia received the bulletins from the
 Pacific Tsunami Warning Center and Japan's
 Meteorological Agency after the quake, but we did
 not announce them. 
 
 The warnings were sent about 45 minutes before the
 tsunami struck. Even if the government had an
 attempt to contact the local authorities by phone,
 radio or e-mail, it's unclear how those warnings
 would have been passed along to residents or
 tourists on the beach with no system of sirens or
 alarms in place. Coastal residents reported that
 they did not feel the earthquake.
 
 Source: Associated

http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2006/07/18/AR2006071800499.html
  Press
 
 
 * Tsunami

http://www.ft.com/cms/s/bdb2efae-1699-11db-8b7b-779e2340.html
  warning system questioned
 By Shawn Donnan
 
 Questions were being asked on Tuesday night about
 the effectiveness of a warning system set up in the
 wake of the 2004 Indian Ocean tsunami after
 Indonesian officials said an e-mailed warning about
 Monday's offshore earthquake was received 14 minutes
 after towering waves hit southern Java. 
 
 The death toll from the latest tsunami -- the result
 of a 7.7-magnitude earthquake in the Indian Ocean --
 rose to around 400 on Wednesday as rescuers
 continued to scour the rubble in coastal
 communities. But as the toll rose, observers were
 beginning to question the efficacy of the
 much-touted Indian Ocean tsunami warning network. 
 
 For a local tsunami, there is no way to warn people
 in advance, said Budi Waluyo, the deputy head of
 earthquake information at Indonesia's Bureau of
 Meteorology and Geophysics. The tsunami was moving
 very fast. 
 
 It emerged on Tuesday that the Pacific Tsunami
 Warning Centre in Hawaii issued an e-mail bulletin
 on Monday warning of the possibility of a local
 tsunami that could affect coasts no more than 100
 kilometres from the earthquake epicentre. 
 
 However, the e-mail landed at Indonesia's
 Meteorological and Geophysical Agency 20 minutes
 after the earthquake, which happened at 3.19pm local
 time. According to Mr Waluyo, the first of a series
 of waves -- moving at 900 km an hour -- hit the
 southern coast of Java at 3.25pm, 14 minutes before
 the e-mail landed. 
 
 Tony Elliott, head of the inter-governmental
 co-ordination group overseeing the deployment of the
 Indian Ocean tsunami warning system, led by the
 United Nations Educational, Scientific and Cultural
 Organisation, said the 20 minutes it took to issue
 the warning was a very good result. 
 
 Officials in India concurred with the warning,
 causing authorities to monitor the sea around the
 Andaman and Nicobar islands for five to six hours --
 the time it would have taken a tsunami to cross the
 Indian Ocean -- before declaring the all-clear. 
 
 Mr Elliott said the goal was to cut the time it took
 to issue a tsunami warning to five minutes or less.
 But in places such as Indonesia, which sits on
 several seismic fault-lines, even that may do little
 to save lives. 
 
 Indonesia had a deadly relationship with tsunamis
 long before the December 2004 disaster, which left
 more than 160,000 dead in the Sumatran province of
 Aceh. In 1883 more than 36,000 died after the
 eruption of Krakatoa. Tsunamis also hit the eastern
 island of Flores in 1992 and eastern Java in 1994,
 causing hundreds of fatalities each time. 
 
 Even if the warning had arrived before the waves,
 Indonesian officials said on Tuesday, the country
 still did not have a system to pass on warnings to
 the public.
 
 A team of experts led by Unesco warned last
 September that the 

[iagi-net-l] IAGI terbatas (: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI 2006 : Apakah perlu ditunda/dibatalkan ?)

2006-06-30 Terurut Topik wahyu budi
IAGI tidak mungkin dapat memenuhi keinginan atau
kebutuhan semua anggotanya. Banyak hal yang
menyebabkannya.
Secara alamiah, anggota-anggota yang aktif terlibat
dalam berbagai kegiatan IAGI akan terseleksi dengan
sendirinya. Banyak hal yang menyebabkannya, antara
lain waktu / kesempatan, biaya, tenaga dan komunikasi.

Kita dapat melihat hal ini dalam beberapa hal berikut:

1. Interaksi via iagi-net / website iagi. Dalam
interaksi internet ini, dengan sendirinya terpilah
antara anggota yang memiliki kemudahan akses dan yang
tidak memilikinya. 

2. PIT-IAGI. 
a). Acara ini dilaksanakan berpindah-pindah. Tidak
samanya kekuatan keuangan anggota membuat tidak semua
anggota dapat ikut serta pada setiap PIT yang
diadakan. (mungkin memiliki makalah maupun kesempatan
/ waktu).
b). Untuk acara seminar. Tidak semua anggota memiliki
kesempatan menulis makalah. (dengan berbagai sebab)
c). Sebagai tempat pertemuan interaksi anggota. Tidak
semua memandangnya penting. Atau ingin hadir tapi
tidak ada biaya.

3. Keterlibatan dalam kegiatan IAGI. Tidak semua
anggota memiliki kesempatan / waktu. Keterbatasan
biaya. Hambatan komunikasi (anggota tidak tahu rencana
kegiatan iagi dan iagi tidak tahu kondisi anggotanya,
kecuali yang dekat dengan pengurus). 

4. Warta IAGI. Apakah dapat selalu terbit? Apakah
isinya mencerminkan kegiatan IAGI? Apakah selalu
dikirimkan kepada semua anggota? Apakah semua anggota
bayar iuran anggota? IAGI memiliki anggota mendekati
3000 orang (?) tetapi yang membayar iuran kurang dari
300 orang (?)(per Agustus 2004). Dari iuran ini, bila
warta IAGI hanya diberikan kepada yang membayar iuran,
praktis hanya 300 orang itu yang selalu berkomunkasi
dengan IAGI.

Dengan keterbatasan itu, rasanya tak mungkin IAGI
dapat memenuhi keinginan / kebutuhan semua anggotanya
dengan baik.

Untuk memperbaiki komunikasi, kemungkinan yang nampak
mudah adalah melalui warta IAGI, tetapi ini pun
terbentur pada masalah Iuran Anggota (alamat anggota).
Yang tidak membayar iuran, dianggap tidak memandang
penting berkomunikasi dengan iagi, jadi kepadanya
tidak dikirimkan warta iagi.

Lalu ???!!!

1. Kalau ada kesempatan ke warnet, sekali-kali, buka
email, lihat diskusi iagi-net atau website iagi.

2. Kalau pas PIT-IAGI diadakan di dekat rumah,
datanglah kalau pas ada rezeki untuk bayar regristrasi
(yang sekarang semakin tinggi,?)

3. Kalau ingin terus berkomunikasi dengan biaya
sedikit, cukup bayar iuran iagi saja (yang masih
murah)(saya sendiri masih nunggak iuran 2 tahun...,
maaf) 

Salam
WBS


--- sanggam hutabarat [EMAIL PROTECTED] wrote:

 wah Cak Ar koq past tense melulu..gimana Panitia? eh
 perlu  juga nich denger suara Pak Ketum

   salam geologi
   shb
   ==
   
 
 Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Broers,
 IAGI adalah milik rakyat Indonesia, IAGI bukanlah
 milik segelintir golongan orang2 sukses, seperti
 yang tersinyalir. 

 dipotong
 
 lam-salam,
 ar-
 (Divisi Sumberdaya Manusia PP-IAGI 2005-2008..
 
 
 
 heri ferius wrote:
 Saya mungkin masih anggota IAGI, itupun karena
 didaftarkan oleh, dan sampai saat ini belum
 pernah ikut iuran, sudah ngak terima kartu anggota
 baru lagi sejak th2000 an, mungkin IAGI ngak bikin
 baru atau salah alamat ?, ngak tahulah kalau
 dibayarin terus, tapi rasanya tidak mungkin lah..
 
 Maaf, karena awan dengan kegiatan IAGI, tapi yang
 ketangkap dari info2 dan email di IAGI, sepertinya
 sama saja dengan assosiasi2 lainnya, hanya milik
 atau dinikmati oleh segelintir orang2 sukses,
 berduit, perusahaan, pejabat dll, dsb. Selain dari
 itu, yang lain mungkin hanya sekedar liwet. 
 
 Sudah saat nya IAGI mikir dan kalau dapat saling
 membantu tentang masa depan geologist yang kurang
 mampu / tidak sukses, bukan jadi barrier, malah
 banyak geologist yang banting stir ke bidang lain,
 hanya sekedar menutupi kehidupan primer, karena
 mungkin dulu salah jurusan, tapi terpaksa tamat PT
 sebagai geologist dalam rangka menyenangkan hati
 ortu.
 
 Bila perlu IAGI dan atau anggota2 dapat memberi
 jalan keluarnya bagi masyarakat geologi dimana saja
 berada. Kalau itu masuk agenda saluto buat IAGI.
 Saya sendiri di Riau malah hanya sekedar tahu akan
 ada PIT IAGI di PKU (ngak / belum aktif aja, kok
 protes..)
 
 Begitu juga, mengapa kita lebih mudah dapat data
 dari BULE, dari pada bangsa sendiri, mungkin
 jawabannya ada pada diri masing2. Seperti: ngak PD,
 takut bersaing, ABS, dll, dsb. Coba saja di
 Indonesia untuk bertanya gaji saja, katanya tidak
 ettis, padahal maksud bertanya untuk menawarkan gaji
 yang lebih tinggi.
 
 PIT IAGI akan lebih menggigit bila membahas hal2
 sehari2 spt; bencana gempa, longsor dll dsb. Kalau
 perlu ganti topik dan lokasi agar lebih update dan
 akan dikenal masyarakat.. Jangan hanya perusahaan2,
 institusi aja, sekedar bikin buku warna-warni.
 Sementara yang diluar garis lingkaran ngapain aja
 
 
 Sekedar pemikiran dan semoga berkenan walaupun dari
 sisi negatif.
 
 
 Salam
 Heri Ferius
 1393
 
 
 
 - Original Message - 
 

Re: [iagi-net-l]Banjar Panji Mud-Extrusion: Objek wisata

2006-06-14 Terurut Topik wahyu budi
Memang, kita perlu hati-hati dalam membuat kawasan itu
sebagai objek wisata. Tentunya kita tidak mengundang
banyak orang untuk melihat dalam jarak yang sangat
dekat seperti di Bledug Kuwu itu, yang sebenarnya
salah dalam pengelolaan. Di sana tidak ada petunjuk
apapun tentang objek itu. Tidak ada zonasi batas
keamanan, sehingga semua orang diperbolehkan mendekat
bahkan sampai tetapi kubangan lumpur yang lunak. tidak
ada rambu-rambu peringatan bahaya. Tidak ada petugas
yang mengawasi pengunjung. 

Saya kira, dengan pengelolaan yang baik dan benar,
kawasan semburan lumpur Banjar Panji dapat menjadi
objek wisata yang sangat menarik. Objek itu akan
menarik banyak pengunjung karena sangat dekat dengan
kota besar, dan jalan raya. Dua hal itu sangat
menguntungkan bagi objek wisata, selain tentu saja
daya tarik alamiah ojeknya sendiri. Pengunjung yang
bepergian kesuatu tujuan dan lewat dekat dengan
kawasan itu dapat berhenti mampir sebentar untuk
melihatnya.

Apalagi bila ada kekhawatiran tentang collapsnya
struktur permukaan Banjar Panji. Tentu akan sangat
aman bila dalam radius tertentu kawasan itu
dikosongkan dari berbagai kegiatan permanen seperti
pemukiman dan sebagainya. 

Salam,
WBS


--- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Tetapi, harus hati2 menjadikan wilayah small
 catastrophism seperti ini untuk objek geo-wisata.
 Bercermin ke Bledug Kuwu, tanahnya sangat labil dan
 siap mengisap siapa saja kalau tak hati-hati memilih
 jalan. Coba kita lihat di Bledug Kuwu, di situ ada
 kerangka2 sapi yang dulunya mendekat ke Bledug Kuwu
 untuk mencecap air asinnya dan tenggelam lalu
 terapung lagi setelah sekian lama sebagai kerangka.
 Teman saya, seorang expat berbadan tinggi besar,
 melesak kakinya ketika salah memilih jalan mau
 melihat Bledug Kuwu dari dekat. Kalau kelak struktur
 permukaan Banjar Panji collaps, mau tak mau ia bisa
 jadi rawa.

   salam,
   awang
 
 wahyu budi [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Semburan lumpur Banjar Panji ini mengingatkan pada
 Bledug Kuwu di sebelah timur Purwodadi. Melihat
 perkembangannya saat ini, rasanya tidak untuk
 menghentikan semburan lumpur itu. Biaya yang telah
 dialokasinya untuk menghentikan semburan atau
 membersihkan lumpur, sebaiknya dipergunakan untuk
 merelokasi warga.
 
 Saya setuju dengan Bung Ujay, sebaiknya lokasi
 disekitar semburan segera dikosongkan saja dari
 pemukiman dan aktifitas lain, dan kemudian kawasan
 itu
 dijadikan objek wisata alam small catatrophism.
 tentu akan sangat menarik.
 
 Salam
 WBS
 
 
 
 
 
 --- Ujay wrote:
 
  setahu saya saat ini sudah ada tim independen di
  lokasi yang melakukan penelitian, kemudian akan
  disusul oleh tim berikutnya dari institusi yang
  berbeda. Waktu bagi merteka adalah 2 minggu untuk
  menentukan/memberikan second opini ke BPMIGAS
  mengenai
  yang sedang terjadi di banjarpanji. 
  
  kalo saya sih lebih baik saat ini dibebaskan dulu
  80-100 ha disekitar 5 lokasi hotspring yang sudah
  terlanjur menjadi ajang lumpur panas, dibangun
  bendungan atau waduk untuk menghambat pergerakan
  lumpur tersebut lebih meluas. hal ini untuk
  melokalisasi bencana. baru kemudian diputuskan
  apakah
  akan mematikan lumpur tersebut ataukah didiamkan
 dan
  dijadikan objek wisata small catatrophism. 
  
  udah ga tahan liat lumpur yang makin merajalela
  sambil
  kita belum tau gimana matiinnya.. mending warga
  sekitar direlokasi dikasih kompensasi atas tanah
 dan
  rumahnya sesuai dengan harga yang layak... at
 least
  dari musibah ini mereka jadi kaya mendadak... 
  
  apa terlalu gila yah? 
  
  
  rgds
  ujay
  
 
  __
 Do You Yahoo!?
 Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam
 protection around 
 http://mail.yahoo.com 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Menyambut liburan sekolah (Re: [iagi-net-l]Banjar Panji Mud-Extrusion: Objek wisata)

2006-06-14 Terurut Topik wahyu budi
Pak Amir, kalau ingin melihat Merapi yang aman dan
jelas bisa dilakukan dari lintasan Blabak - Ketep -
Selo - Cepogo - Boyolali. Pada lintasan ini daerah
Ketep terlewati, dan kalau mau bisa berbelok untuk
mampir sebentar (berbelok masuk kira-kira 1 km dari
jalur itu).

Kalau berangkat dari Yogya, anda berjalan ke arah
Magelang (jalan Yogya - Magelang). Sesampai di Blabak
(Pabrik Kertas Blabak, setelah Muntilan) belok ke
kanan (satu-satunya jalan yang ke arah kanan di
Blabak). Setelah berjalan sekitar 7 atau 10 km (?,
lupa), ada persimpangan yang menunjukkan ke arah Ketep
ke arah kiri. Rambunya cukup jelas. Bila ke kiri ke
arah Ketep, dan ke kanan (lurus) ke arah Selo - Cepogo
- Boyolali.

Melalui jalur ini, Merapi dapat dilihat jelas mulai
dari simpang tiga Ketep sampai Selo.

Jalur ini adalah jalur penghubung Magelang - Boyolali
yang dilalui kenderaan penumpang. Rasanya jalur ini
cukup aman. Bahaya yang mungkin ada adalah tebing
jalan yang longsor di waktu hujan (seperti yang
terjadi beberapa waktu yang lalu). Saya melewati jalur
ini bersama keluarga pada 25 Mei yang lalu.

Sebaiknya melintas daerah itu sebelum tengah hari.
Bila lepas tengah hari, kemungkinan puncak Merapi
tertutup awan lebih besar.

Semoga bermanfaat.

Salam,
WBS



--- Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Babadan dan ketep itu kalau dari Jogja ke arah mana?
 
 Thanks..
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l]Banjar Panji Mud-Extrusion: Objek wisata

2006-06-13 Terurut Topik wahyu budi
Semburan lumpur Banjar Panji ini mengingatkan pada
Bledug Kuwu di sebelah timur Purwodadi. Melihat
perkembangannya saat ini, rasanya tidak untuk
menghentikan semburan lumpur itu. Biaya yang telah
dialokasinya untuk menghentikan semburan atau
membersihkan lumpur, sebaiknya dipergunakan untuk
merelokasi warga.

Saya setuju dengan Bung Ujay, sebaiknya lokasi
disekitar semburan segera dikosongkan saja dari
pemukiman dan aktifitas lain, dan kemudian kawasan itu
dijadikan objek wisata alam small catatrophism.
tentu akan sangat menarik.

Salam
WBS

 



--- Ujay [EMAIL PROTECTED] wrote:

 setahu saya saat ini sudah ada tim independen di
 lokasi yang melakukan penelitian, kemudian akan
 disusul oleh tim berikutnya dari institusi yang
 berbeda. Waktu bagi merteka adalah 2 minggu untuk
 menentukan/memberikan second opini ke BPMIGAS
 mengenai
 yang sedang terjadi di banjarpanji. 
 
 kalo saya sih lebih baik saat ini dibebaskan dulu
 80-100 ha disekitar 5 lokasi hotspring yang sudah
 terlanjur menjadi ajang lumpur panas, dibangun
 bendungan atau waduk untuk menghambat pergerakan
 lumpur tersebut lebih meluas. hal ini untuk
 melokalisasi bencana. baru kemudian diputuskan
 apakah
 akan mematikan lumpur tersebut ataukah didiamkan dan
 dijadikan objek wisata small catatrophism. 
 
 udah ga tahan liat lumpur yang makin merajalela
 sambil
 kita belum tau gimana matiinnya.. mending warga
 sekitar direlokasi dikasih kompensasi atas tanah dan
 rumahnya sesuai dengan harga yang layak... at least
 dari musibah ini mereka jadi kaya mendadak... 
 
 apa terlalu gila yah? 
 
 
 rgds
 ujay
 
 --- Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Masalah penelitian untuk cost recovery ada saatnya
  nanti. Itu pun dalam kewenangan BPMIGAS. Semua
 data
  tentu akan diteliti. Yang sekarang lebih penting
  adalah memang penelitian dari mana sumber lumpur
 di
  permukaan itu. Sebab, ini akan menentukan tindakan
  selanjutnya untuk mengatasinya. Kalau dari
 kemarin2
  sudah diketahui dengan pasti asal semburannya,
 tentu
  relieve well telah dibor. Kalau kasusnya lain, dan
  ini mungkin yang berlaku untuk Banjar Panji, tentu
  tak sesederhana itu.
  
  Semua tim bergerak, tim subsurface mencari asal
  sumber lumpur. Tim surface menanggulangi semburan
  lumpur dengan menggali kali2 baru, membendung,
 dll.
  Untuk informasi saja, ini tak sesederhana blow out
  Randublatung yang baru2 ini terjadi.
  
  Salam,
  awang
  
  -Original Message-
  From: heri ferius [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Tuesday, June 13, 2006 4:20 PM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Informasinya benar
 (Banjar
  Panji Mud-Extrusion)
  
  Catatan saya dari berberapa milis ini:
  1. Sayang sekali info  FS dimana @ .DD ?.
  2. Apakah di Banjar Panji adalah ekstrusi
 liquefied
  clay yang berasal dari
  Upper Kalibeng clay di kedalalaman 4000-6000 ft 
 apa
  sudah dicover oleh
  casing ?.
  3. Dari hasil  LOT di shoe casing terakhir dan
  perjalanan profil MW versud
  depth menunjukkan tak perlu set casing baru di
  sekuen bawahnya , sementara
  LOT hanya dilakuan beberapa feet dibawah FS, bukan
  berarti aman sampai
  target.
  4. Sampai kedalaman 9000Ft, pihak Lapindo
 diingatkan
  lagi untuk set casing
  karena semua orang di lokasi sudah ketar-ketir
  apabila terjadi semburan, blm
  ada proteksinya, lagi2, Lapindo menolaknya.
  5. Akhirnya di +/- 9200, terjadi loss total
  (indikasi telah masuk formasi
  gas), tentu akan terjadi instabilitas lobang bor
  terutama pada clay Kalibeng
  .
  6. Saat itupun sebenarnya keadaan masih bisa
  dikendalikan, harusnya langsung
  dipompakan cement untuk plug sumur, lagi2 Lapindo
  masih berpikir untuk
  menyelamatkan sumur yg sudah di bor.
  7. Apa di cement plug secara kontinue sampai
 kedalam
  casing, sebelum di
  Abandoned?. Bila tidak,  tentu pressure dari bawah
  sebagai pendorong bisa
  connect dengan liquefied clay dr Kalibeng dan akan
  menerus ke fracture2 yang
  menerus sampai ke permukaan.
  8. Sekarang rig sudah keluar, yang bisa dilakukan
  hanya meneliti ?,
  sementara lumpur panas liquefied clay terus
 mengalir
  dan dialirkan ke
  ?
  
  Semoga diteliti seobjekif mungkin, apalagi
  menyangkut cost recovery, kasihan
  rakyat, korban gempa saja belum dapat ini itu.
  
  Salam
  HF 1393
  
  
  - Original Message - 
  From: Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED]
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Tuesday, June 13, 2006 1:59 PM
  Subject: RE: [iagi-net-l] Informasinya benar
 (Banjar
  Panji Mud-Extrusion)
  
  
   Hm...setahu saya likuefaksi umumnya hanya
 terjadi
  pada pasir yang jenuh
   air, tidak pada lumpur, dan biasanya hanya
 terjadi
  saat digoncang gempa.
   Setelah goncangan hilang, ia akan kembali
 menjadi
  pasir yang pasif.
   Lumpur panas yang terus mengalir karena
  likuefaksi? Terlalu mencari
   alasan...
  
   BB
  
  
   Informasinya belum tentu benar ? Tak ada yang
  serakah. Media massa
   memang sumber informasi, tetapi belum tentu
  akurat.
  
   Kemarin 

RE: [iagi-net-l] mata air panas di gedung arsip nasional Jakarta

2006-06-09 Terurut Topik wahyu budi
Benar, lebih baik lagi kalau sebelum memberikan
komentar, kita periksa dahulu kondisi sebenarnya di
lokasi mata air.

Saya punya pengalaman dengan kejadian seperti ini.
Ketika itu di Ambon, di rawa-rawa sagu di dalam Kampus
Universitas Pattimura, tahun 1993 (?). Saya diberitahu
bahwa ada mata air panas di dalam kampus. Pengamatan
sekilas memang tampak ada uap putih yang keluar dari
rawa . Setelah saya periksa bersama pegawai PLN,
ternyata sumber panasnya adalah dari kabel PLN yang
tertanam di dalam rawa yang rusak pembungkusnya.

Salam,
WBS



--- Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 
 Sebaiknya, dicek dulu peta geologi Kuarter dan
 seismotektonik DKI Jakarta skala besar yang
 diterbitkan P3G Bandung. Dan, kalau memang ada
 patahan Ciputat-Kota, mengapa mesti segera
 menyebutnya sebagai patahan gempa ? Masyarakat kita
 sekarang ini sedang traumatik dengan masalah
 kebencanaan geologi sejak Tsunami Aceh Desember
 2004. Dan mereka pun akan berpikir, jangan-jangan
 Jakarta benar2 akan diserang gempa besar. Kata
 seorang teman, dua DI di Indonesia sudah
 diporakporandakan gempa (Aceh dan Yogya), tinggal
 DKI-nya nih (!)
 
 Sebaiknya, bijaklah kita mengeluarkan pendapat,
 jangan sensasional selagi kita belum tau duduk
 perkaranya dengan benar sebab seperti kata Bowo,
 berita2 sensasional (bad news)itu sangat disukai
 media (good news), tetapi itu akan menimbulkan
 keresahan kepada masyarakat.
 
 Coba diteliti dulu, apakah mata air panas itu memang
 keluar dari patahan Ciputat-Kota. Kita tahu memang
 mata air (panas) bisa sebagai penanda sesar.
 Bagaimana bisa langsung menghubungkannya ke patahan
 gempa ? Coba kita lihat, andai patahan ini benar ada
 dan disebutkan sebagai patahan gempa, maka penduduk
 Ciputat, Pondok Indah, Kebayoran Baru, Senayan,
 Slipi, Tomang, Grogol, Kota yang berada di atas
 patahan SBD-UTL ini bisa saja resah dan membayangkan
 kalau saja gempa datang, kerusakannya akan seperti
 di Jetis - Klaten yang duduk di atas Sesar Opak.
 
 Sejauh apa kemungkinannya ini patahan yang
 diaktifkan gempa ? Saya pikir sih kecil sekali.
 Pertama, Jakarta jauh dari pusat konvergensi lempeng
 di Samudra Hindia, 375 km jauhnya. Kejauhan ini tak
 akan menimbulkan gempa dangkal 60 km karena
 kompresi lempeng seperti terjadi kemarin di Yogya.
 Banyak konfigurasi batuan masif yang berada di
 selatan Jakarta sebelum ia meretakkan lempeng
 Eurasia di bawah Jakarta. Kalaupun ada pusat gempa
 di bawah Jakarta, ia akan dalam, paling tidak 300
 km, sebab kemiringan Wadati-Benioff makin dalam
 makin ke utara Jawa. Gempa dalam tak akan
 menimbulkan goncangan besar. Apakah sesar
 Ciputat-Kota tersambung ke sesar lain yang punya
 pengalaman pernah digiatkan kembali oleh gempa
 (seperti sesar Cimandiri dan Baribis ?). Kalau sesar
 Cimandiri memang punya pengalaman digiatkan gempa2
 di sekitar Sukabumi, sebab ia juga di ujung baratnya
 bisa berhubungan dengan pusat2 gempa di selatan
 Sunda. 
 
 Apakah Ciputat-Kota menyambung ke Cimandiri ? Ada
 beberapa yang bilang begitu via batas antara Teluk
 Jakarta-Teluk Pelabuhanratu dan Banten Block, tetapi
 asumsinya lemah. Penelitian terakhir malah
 menyebutkan Cimandiri tersambung ke Baribis di
 timur-timurlaut, dan Baribis tersambung ke
 Citanduy-Kroya di Banyumas. Baribis tidak lewat
 Jakarta, ia masuk ke Pamanukan, dari Pamanukan ke
 utara Kep Seribu via NST (North Seribu Trough).
 Kalau saya, tak melihat Cimandiri-Baribis melintasi
 Jakarta via splay faults-nya. Artinya, kecil
 kemungkinan Ciputat-Kota dirambati gempa dari
 Cimandiri dan Baribis. Andai dirambati pun energinya
 akan jauh melemah karena selama perambatan itu
 melalui kerak2 masif yang bisa meredam propagasi
 energi.
 
 Justru Citanduy-Kroya yang harus diwaspadai sejak
 sekarang, ia adalah pasangan sesar Opak di batas
 barat indentasi Jawa Tengah. Kalau ada kerak
 overriding plate di selatan Nusa Kambangan yang
 sedang dalam stress tinggi dan siap pecah, gayanya
 bisa terpropagasi ke baratlaut via Citanduy-Kroya
 Fault yang dextral.
 
 Patahan Ciputat-Kota memang perlu diindahkan, tetapi
 jangan berlebihan. Kita lihat dulu dengan benar peta
 seismotektonik dan geologi Kuarter wilayah Jakarta,
 dan kumpulkan data histori gempa di Jakarta.
 
 Salam,
 awang
 
 
 -Original Message-
 From: Bowo Pangarso [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Friday, June 09, 2006 8:10 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] mata air panas di gedung
 arsip nasional Jakarta
 
 Rekans,
 Sebelum memulai pembicaraan saintifik yang mendalam.
 Apa ya kira-kira jawaban praktis tetapi tetap valid
 yang bisa diberikan ke
 misalnya tetangga sebelah rumah kalau ada yang
 bertanya bakalan ada gempa
 merusak kayak di yogya ngga ya di jakarta?, soalnya
 saya liat diberita ada
 air panas keluar pak di gd. Arsip Nasional, ya
 mirip kayak pertanyaannya
 pak Aziz, sebesar apa potensi gempa yang ada?
 
 Karena saya pikir saat ini masyarakat benar-benar
 perlu diedukasi (dan
 perasaan saya kok mengatakan ini salah satu 

Re: [iagi-net-l] EARTHQUAKE STORM ?! (was RE: [iagi-net-l] Gempa 5.5 SR Menggoyang Menado)

2006-06-06 Terurut Topik wahyu budi
Kalau Earthquake Strom dikaitkan dengan terjadinya
serangkaian gempa di suatu kawasan yang dipicu oleh
gempa di kawasan lain di dekatnya, dan semuanya
terjadi di suatu lempeng yang sama, maka fenomena
gempa yang sekarang terjadi di Indonesia mungkin
berbeda.

Dengan teori tektonik lempeng, diterima pandangan
bahwa di kawasan Indonesia dan sekitarnya setidaknya
berinteraksi tiga lempeng utama (Eurasia, India,
Pasifik) dan satu lempeng yang kecil (Filipina).
Setiap lempeng tersebut bergerak relatif satu terhadap
yang lainnya. Keadaan ini bisa kita bayangkan sebagai
kepingan-kepingan papan yang mengapung di atas air
yang terkumpul di suatu kawasan.

Dengan kondisi yang demikian, maka mungkin terjadi
guncangan pada suatu lempeng atau batas lempeng dapat
mempengaruhi atau mengguncang lempeng atau batas
lempeng lainnya.

Salam,
WBS





--- Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Hanya dalam 10 hari, Indonesia dikurung gempa di
 selatan-barat-utara-timur. Setiap batas konvergensi
 lempeng yang memagari wilayah Indonesia tak mau
 ketinggalan menggelar goncangannya. Bergantung
 kepada lokasi episentrum di mana, kedalaman berapa,
 magnitudo berapa, berapa padat dihuni, berapa
 fleksibilitas bangunan terhadap gempa - itulah yang
 akan mengontrol jumlah korban.
 
 Apakah Indonesia tengah mengalami earthquake
 storm, badai gempa ? Menarik untuk diselidiki
 lebih jauh. Earthquake storm adalah terminologi
 relatif baru, sebuah teori yang diajukan bahwa
 sebuah gempa besar dapat memicu serangkaian gempa
 besar lainnya di dalam suatulempeng yang sama karena
 stress/gaya gempa dirambatkan melalui sesar.
 Serangkaian gempa besar ini berpotensi menghancurkan
 suatu kawasan geografi atau suatu negri. Beberapa
 kasus yang dikemukakan oleh paleoseismologi adalah
 kejadian gempa di akhir Abad Perunggu dan saat
 Kerajaan Romawi. Juga apa yang pernah terjadi di
 Turki katanya juga itu earthquake storm.
 
 Earthquake storm sebenarnya istilah yang ditemukan
 oleh media (BBC), istilah ilmiah resminya :
 remotely triggered earthquakes. Penelitian ini
 dimulai tahun 1992 saat sebuah gempa bermagnitude
 7.2 mengguncang California di wilayah Landers.
 Dikatakan bahwa gempa Landers ini telah memicu semua
 gempa di California di luar wilayah perkiraan
 aftershocks-nya. Orang membayangkan, gempa Landers
 seolah seperti saklar yang dihidupkan saja, sesudah
 itu peta gempa California menyala, seperti
 lampu-lampu pada pohon Natal. 
 
 Peristiwa tersebut mendorong lahirnya konsep
 remotely triggered earthquakes. Dipostulasikan
 bahwa gempa besar dapat mempengaruhi gempa lain
 sampai jauh di luar wilayah immediate
 aftershock-nya. Ini bisa berlangsung dalam hitungan
 hari, minggu, bulan, atau tahun. Untuk merambat,
 estafet gempa ini akan butuh sesar, dan progressive
 faulting biasa terjadi di earthquake storm. Orang
 sering menyebut Anatolian Fault di wilayah Turki
 adalah contoh bagus progressive faulting pembawa
 estafet gempa.  
 
 Bagaimana dengan gempa2 terakhir di Indonesia ini ?
 Tak ada salahnya melihat-lihat apa syarat2
 earthquake storm bisa dipenuhi oleh kejadian2 gempa
 belakangan ini. Sebagai catatan saja, konfigurasi
 tektonik Indonesia jauh lebih rumit daripada
 California. Tak bisa membawa semua postulasi
 earthquake storm ke Indonesia. Hanya ini tantangan
 untuk dipikirkan kembali.
 
 Siapa tahu goncangan2 di pagar tektonik ini saling
 berhubungan.
 
 Salam,
 awang
 
 -Original Message-
 From: Arief Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Wednesday, June 07, 2006 7:44 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Gempa 5.5 SR Menggoyang
 Menado
 
 Ada lagi yg lebih dahsyat mbak? Apa tuh? Ada
 prediksi dimana, kapan dan seberapa besar?
 
  
  
 A R I E F   B U D I M A N
 Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
 
 
 -Original Message-
 From: Dr. Premonowati
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Tuesday, June 06, 2006 2:33 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Gempa 5.5 SR Menggoyang Menado
 
 Ini baru fase awal kita...pemanasan untuk menuju
 yang lebih dahsyat..
 Salam
   
 Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Nah, maka dalam 10 hari terakhir ini lengkaplah
 Indonesia dikurung oleh gempa : di selatan ada gempa
 Yogya, di barat ada gempa Padang, di utara ada gempa
 Menado, di timur ada gempa Wamena. Pertanda apa ini
 ? Seperti kata Pak Yatno, silakan menafsirkannya
 secara kerohanian atau secara sains, mana yang lebih
 suka, setiap orang tentu berbeda-beda. 
 
 Yang jelas, kalau Indonesia dikurung oleh
 jalur-jalur subduksi lempeng, ya memang gempa sudah
 risikonya. Tapi jangan lupa, negri kita pun kaya
 akan energi dan mineral juga karena dikurung oleh
 jalur2 subduksi itu. 
 
 Yang lebih penting, kita - bangsa Indonesia harus
 sangat earthquake alert, waspada gempa. Mulai
 sekarang, coba kita amati rumah kita masing2 ke sisi
 mana kita sebaiknya segera lari atau bersembunyi
 bila gempa tiba-tiba datang.
 
 We are sleeping with earthquake !
 
 Salam,
 awang
 
 -- 
 No 

Re: [iagi-net-l] JAWABAN: Gerakan lempeng di selatan Yogya penyebab gempa.

2006-06-01 Terurut Topik wahyu budi


--- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 APA YANG MENYEBABKAN GEMPA YOGJA-JATENG 27 MEI 2006
 KEMARIN?
 •KEGIATAN GUNUNG MERAPI (Komisi Tektonik PP-IAGI)
 •GERAKAN LEMPENG BUMI DI LAUT SELATAN YOGJA (BMG)
 •GERAKAN PATAHAN LAPISAN BUMI YANG MEMANJANG DARI
 BANTUL SAMPAI KLATEN (BG-ESDM)
 

Untuk memilih salah satu dari tiga kemungkinan di atas
yang sampai sekarang belum ada kesepakatan, saya kira
kita perlu melihat skala luasan pengaruh gempa, dan
lokasi pusat gempa. 

Secara teoritis, memang ketiga hal tersebut mungkin,
tetapi bila kita perhatikan skala pengaruhnya maka
kita bisa mengeliminir dua dari tiga kemungkinan yang
ada.

Perlu kita ketahui bahwa gempa utama pukul 05.55
Yogya-Jateng 27 Mei 2006 itu terasa sampai di
Semarang, Demak, Kudus (di kawasan Utara).

Dari jarak pusat gempa dan radius daerah yang terkena
pengaruh gempa, dua alternatif penyebab gempa dapat
dieliminir, yaitu:
1. Kegiatan Gunung Merapi.  Saya belum pernah
menemukan informasi bahwa gempa yang disebabkan oleh
aktifitas volkanisme dapat terasa sampai sedemikian
jauh (dari Yogya sampai Semarang). Apabila kita
perhatikan aktifitas erupsi Merapi yang hanya
mengeluarkan semburan awan panas, rasanya sangat tidak
mungkin mencetuskan gempa yang cukup kuat hingga
terasa sampai ke Semarang.

2. Patahan yang memanjang dari Bantul sampai Klaten.
Dari skalanya, kembali kemungkinan ini sulit untuk
dapat diterima. Apabila kembali kita perhatikan ukuran
patahannya, maka secara regional JAwa Tengah, ukuran
patahan tersebut relatif kecil.

Dengan mengeliminasi ke-2 kemungkinan tersebut, maka
tinggal satu kemungkinan yaitu Gerakan lempeng di di
laut selatan Yogya.

Dari sudut pandang skala pengaruhnya, kemungkinan yang
terakhir ini sangat mungkin. Sejauh ini bisa diterima
bahwa pola berbagai struktur geologi di Jawa sangat
dipengaruhi oleh sistem interaksi lempeng yang ada di
selatan jawa. Vokanisme di Jawa pun dapat diterangkan
berkaitan dengan aktifitas penunjaman di selatan Jawa.

Dengan demikian, kemungkinan yang paling kuat dan
logis adalah bahwa penunjaman di selatan jawa yang
mencetuskan gempa 27 mei 2006 itu. Gerakan gelombang
gempa dari laur selatan itu kemudian mempengaruhi
patahan Kali Opak yang memanjang dari Bantul sampai
Klaten. Selain itu getaran gempa juga dapat
mempengaruhi aktifitas Gunung Merapi. Dapur dan
saluran magma dari gunungapi tersebut diguncang.

Guncangan terhadap dapur dan saluran magma tersebut
memberikan beberapa kemungkinan:
1. terbentuk retakan atau celah, dan magma yang semula
akan naik kemudian masuk ke dalamnya, sementara
saluran utama tetap terbuka. Bila ini terjadi,
aktifitas erupsi Merapi akan mereda,

2. terbentuk retakan atau celah, sementara saluran
utama menjadi tersumbat atau menyempit. Bila
kemungkinan ini yang terjadi maka aktifitas erupsi di
saluran utama mereda, tetapi magma akan mendesak masuk
ke retakan atau celah baru dan membuat jalan keluar
yang baru.

3. guncangan gempa mempersempit saluran utama, sedang
celah baru tidak terbentuk atau tidak memadai. Bila
alternatif ini yang terjadi maka sekarang tekanan di
dalam tubuh Gunung Merapi sekarang sedang meningkat.

4. guncangan gempa tidak menyebabkan perubahan kondisi
sebelum gempa secara signifikan. Bila kemungkinan ini
yang terjadi maka pola erupsi sebelumnya akan terus
berlanjut.

Untuk mengetahui alternatif mana yang terjadi, perlu
pemantauan terus terhadap aktifitas Merapi setelah
gempa.

Salam,
WBS


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Problem Waktu dan Proses Geologi Yang Abstrak

2006-05-30 Terurut Topik wahyu budi
Berkaitan dengan penjelasan atau sosialisasi tentang
bencana geologi kepada masyarakat, pengalaman yang
saya alami mengajarkan bahwa ada masalah yang sangat
sulit dipahami oleh masyarakat umum tentang Waktu
Geologi dan Proses Geologi. Keduanya sangat abstrak,
dan sulit dipahami. Kedua hal tersebut menyebabkan
masyarakat menjadi tidak peduli dengan bencana geologi
yang belum pernah mereka alami sendiri.

Masalah seruan mengungsi dari bahaya dari erupsi gunug
Merapi bisa menjadi contoh. Bagi masyarakat Turgo yang
pernah mengalami dilanda awan panas, seruan untuk
mengungsi akan serta merta ditaati (karena mereka
pernah mengalami hal itu sebelumnya); sementara bagi
masyarakat daerah lain, mereka masih berpikir bahwa
awan panas belum pernah mereka alami melanda daerah
mereka sehingga sulit sekali meminta mereka mengungsi.

Pemerintah pun demikian. Sebelum tsunami di aceh,
berbicara masalah bahaya tsunami rasanya seperti
membicarakan suatu dongeng. tetapi sekarang, setelah
bencana tsunami itu benar-benar terjadi, persoalannya
menjadi lain.

Masalah gempa di yogya juga demikian. Di tahun 1970-an
akhir, ketika saya melihat saudara yang membangun
rumah tanpa tulang besi dan mempertanyakannya, hal itu
dikatakan ngak apa. tetapi barang kali sekarang,
setelah melihat banyak bangunan tanpa tulang roboh
karena gempa, mungkin akan lebih mudah berbicara
masalah itu.

Apakah karakter masyarakat kita memang demikian? Harus
mengalami dahulu baru percaya?
Atau kita (yang paham geologi) tidak memiliki bahasa
yang mudah dipahami masyarakat?

Salam,
WBS

--- Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Tentu saja masyarakat Yogya dan sekitarnya akan
 menganggap bahwa gempa Yogya kemarin itu berhubungan
 dengan Merapi sebab telah berminggu2 ini mereka
 melihat Merapi bergiat. Dan, itulah yang kasat mata
 sehari-hari. 
 
 Tidak ada yang kasat mata terlihat di selatan Yogya
 bahwa 300 km dari Parangtritis di kedalaman
 5000-7000 meter dua kerak batuan sesungguhnya sedang
 saling tindih-menindih, tekan-menekan. Dan, retakan
 akibat tekan-menekan itulah yang membangkitkan
 guncangan ke seantero Yogya dan sekitarnya Sabtu
 pagi lalu. 
 
 Gawir Kali Opak sudah ada dari dulu, apa masyarakat
 Bambanglipuro, Jetis, dan wilayah2 Bantul lainnya
 yang sebelah-menyebelah dengan gawir itu tahu bahwa
 itu gawir sesar, gawir dua batas litologi yang
 sangat kontras, dan yang kemudian telah menjadi
 garis kematian menebar malapetaka ke sekitarnya ?
 Dari tahun 1970-an sampai sekarang, bahkan mungkin
 sejak zaman Bothe tahun 20-30an, para ahli geologi
 sudah tahu itu sesar, tetapi sekarang pun masyarakat
 di sekitarnya tak tahu itu sesar pembunuh. Tak ada
 yang memberitahukannya kepada mereka.
 
 Memang ada seminar geotechnical hazard di Yogya
 tepat sebulan sebelum bumi Yogyakarta dan sekitarnya
 diguncang gempa, tetapi itu terkunci di ruang
 seminar, atau dibawa yang hadir, dilihat-lihat lagi
 materinya sebentar dan...dilupakan ! Atau ada
 sosialisasi hasil seminar ke Pemda karena
 geotechnical hazard menyangkut hajat hidup orang
 banyak ? Bagus kalau ada, tetapi tak akan menjamin
 info sampai ke pelosok2. Dan...lagi-lagi kita lalu
 tertikam dari belakang oleh gempa ini.
 
 Perlu dipikirkan bagaimana caranya kita meneruskan
 info2 geotechnical hazard ini ke masyarakat sampai
 pelosok. Setiap mahasiswa atau ahli geologi yang
 melakukan pemetaan di pelosok2 yang mereka tahu
 rawan bencana geologi, mestinya menyosialisasikan
 penemuannya ke masyarakat di balai2 pertemuan dusun.
 Dan, mereka juga harus diperlengkapi dengan
 pengetahuan bagaimana tindakan tanggap darurat
 menghadapi bencana geologi dan bagaimana membangun
 di daerah rawan dengan mengikuti earthquake code of
 building.
 
 Geologist adalah ilmuwan pengabdi kemanusiaan, kita
 tak ingin hanya diskusi2 ilmiah di ruang seminar
 atau tumpukan tebal paper2.
 
 Salam,
 awang
 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Tuesday, May 30, 2006 7:15 AM
 To: Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI);
 iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Re: Mengapa pengamatan kita
 terlepas ?
 
 Wah trims infonya.
 Dan seperti yang saya duga bahwa hampir setiap
 gejala gempa di Jogja dan
 sekitarnya lebih diasosiasikan akibat aktifitas G
 Merapi. Tidak (belum)
 terpikirkan bahwa itu aktifitas tektonik aktif. Dan
 mungkin yang lebih
 menarik adalah bahwa adanya hubungan antara gempa
 tektonik dengan aktifitas
 G Merapi. Catatan yg dikemukakan Danny ini datingnya
 bisa jadi mirip dengan
 aktifitas G Merapi. Ini yg menjadi pelajaran dan
 barangkali alert buat G
 Merapi dalam dua minggu ini. Status Awas merapi
 mungkin masih perlu
 diteruskan.
 
 Dan bukan hal yang aneh kalau Gempa Jogja selama ini
 tidak dipikirkan akibat
 tektonik. Coba bayangkan 50 tahun yang lalu kalau
 ada gempa, siapa sih yg
 berpikir akibat aktifitas plate tectonik ? Lah wong
 teori plate tektonik
 saja belum lama kita kenal, kok. Mungkin saja kalau
 kejadian gempa ini
 terjadi 50 tahun 

[iagi-net-l] Perubahan karakter mongso

2006-05-20 Terurut Topik wahyu budi
Mas Maryanto, tentang el Nino dan la Nina saya belum
bisa bicara banyak, tetapi saya pernah membaca (lupa
di mana) bahwa sejak beberapa dekade yang lalu
terdapat kecenderungan bahwa intensitas angin topan
makin meningkat. Saya kira ada suatu kondisi atmosfer
yang mempengaruhi fenomena angin topan itu yang juga
mempengaruhi geala el Nino dan la Nina.

Dari segi driving factor-nya, fenomena angin dan
hujan sangat berbeda bila dibandingkan dengan fenomena
gerhana. Fenomena gerhana (bulan atau matahari) hanya
ditentukan oleh pergerakan rotasi dan revolusi Bumi
dan Bulan terhadap Matahari. Kedua jenis gerakan
tersebut dapat dikatakan adalah tetap (deviasi
sangat kecil). Oleh karena itu, perhitungan kejadian
gernaha dapat dilakukan (bisa diprediksi) dengan baik.

Lain halnya dengan fenomena cuaca (angin dan hujan).
Pengaruhi oleh gerak rotasi dan revolusi benda langit
terhadap fenomena cuaca sifatnya tidak langsung,
tepai melalui perbedaan tingkat intensitas penyinaran
simar matahari terhadp permukaan Bumi yang tercermin
pada temperatur udara secara umum. Secara garis besar
(dalam skala global), perbedaan temperatur udara itu
dari satu tempat ke tempat yang lain sangat ditentukan
oleh posisi lintang. Pada skala global ini ada pola
angin global.

Pada skala yang lokal yang lebih kecil, tempertur
udara yang mempengaruhi pergerakan angin, uap air dan
pembentukan hujan, juga ditengaruhi oleh kondisi
lokal. Kondisi lokal itu seperti ketinggian lokasi,
dan kondisi permukaan Bumi. Pemanasan udara di atas
permukaan Laut akan berbeda dengan udara di atas
permukaan Bumi. Sehingga ada angin laut dan angin
darat. Demikian pula dengan perbedaan ketinggian, ada
angin yang bergerak ke atas di atas lereng gunung atau
daerah pegunungan.

Di permukaan Bumi pun dapat terjadi perbedaan
intensitas pemantulan panas yang terjadi ke udara. Hal
ini ditentukan oleh kondisi tutupan lahan (tataguna
lahan). Daerah hutan yang bervegetasi lebat tentu akan
berbeda dengan kawasan bervegetasi tipis, persawahan,
pemukiman.

Secara teoritis berkurangnya lahan bervegetasi lebat
di jawa karena konversi menjadi lahan pemukiman,
persawahan, pasti akan menyebabkan perubahan
intensitas pemantulan panas dari permukaan Bumi ke
atmosfer.

Secara matematis, gambaran tentang Perubahan Mongso
(PM) di Pulau Jawa dipengaruhi oleh berbagai faktor
dapat kita gambarkan sebagai berikut:

PM = (pengaruh benda langit + pemanasan suhu udara
global + pengaruh la Nina dan el Nino + kondisi lokal
Pulau Jawa)

Kondisi seperti itulah yang menyebabkan kondisi angin
dan hujan menjadi sulit diprediksi.

Kalender Mongso di Jawa dahulu dibuat oleh pendahulu
kita ketika kondisi permukaan Bumi belum seperti
sekarang. Di masa itu industri dan penebangan hutan
yang mempengaruhi suhu udara global belum seperti
sekarang. El Nino dan la Nina pun intensitasnya belum
sebesar sekarang (?), dan vegetasi / hutan masih
banyak di Pulau Jawa. Dengan kondisi seperti itu di
masa lalu, maka praktis tinggal faktor posisi Bumi,
Bulan, dan Matahari yang dominan mempengaruhi cuaca.

Sekarang kondisinya telah banyak berubah. Karena itu,
sangat mungkin Kalender Mongso Jawa juga mengalami
perubahan, minimal secara lokal.

Ini suatu tantangan yang menarik untuk dipelajari.

Salam,
WBS


--- Maryanto (Maryant) [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 
 Ngomong-ngomong, masih ikuti siklus muson ini mirip
 dengan selama 40 th
 ini ? Di jawa ada 12 masa Mongso, yakni Mongso 1
 hingga 12, di mana
 mongso ke-3, terkenal dengan Mongso Ketigo. Ini di
 Maret, awal musim
 kering di Jawa itu. Nah, banyak yang relatif merubah
 pola angin muson
 itu, misal el nino, juga la nina. Gimana Mas Wahyu
 perintah ke
 angin-angin di Jawa ini ?
 
 Peristiwa gerhana bulan dan matahari, telah di
 hitung hingga 1000 th
 kedepan, dengan deviasi hanya dalam ukuran menitan,
 apalagi kalau hanya
 soal terbit dan terbenam. Astronom ini, membuat
 banyak manusia (atau
 semua) bisa nyuruh matahari dan bulan dengan
 akurasi yang amat kecil
 itu. 
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Arah Debu Merapi: angin di yogya

2006-05-18 Terurut Topik wahyu budi
Sekarang bulan Mei. Di Jawa, saat ini berlangsung
musim peralihan dari Musim Barat (des - maret) ke
musim timur (juni - sep). Pada saat ini di selatan
Pulau Jawa (di Samudera Hindia) bertiup angin dengan
arah umum dari selatan-tenggara, dan angin tersebut
melemah di Pulau Jawa. Dengan kondisi angin yang
demikian maka wajar bila debu dari Gunung Merapi
dominan bertiup ke arah barat sampai utara. Karena
tiupan angin relatif lemah, maka debu relatif tersebar
tidak jauh. Bila erupsi terjadi di bulan Oktober, maka
debu akan tertiup lebih jauh lagi dapa arah yang sama
dengan arah sekarang (barat sampai utara)sampai
Temanggung. Bila di bulan Januari ke arah timur ke
Boyolali dan Sragen. Bila bulan Juli ke arah barat
(magelang, Purworejo). Secara umum, di Jawa bagian
tengah (yogya) tidak ada angin yang bertiup ke arah
selatan dari utara.

Salam,
WBS 


--- Maryanto (Maryant) [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Hujan abu:
 Kini matahari di utara katulistiwa. Dugakan angin
 dari tenggara ke arah
 barat laut. Wah tempat  embah, yang di tenggara
 Merapi, lebih aman oleh
 bantuan angin ini. Lava kebanyakan ke arah
 barat-daya, maksimum 4 km.
 Kalau ke tenggara maksimum 1 km.
 
 Angin akan lebih banyak ke arah Magelang, Secang,
 Wonosobo, Dieng,
 Tegal, ...
 Tapi ya tak tahu kebenarannya, wong cuma duga-duga
 saja, tak punya data.
 
 Nah, kalau Kulonprogo, yang notabene di barat daya
 Merapi, jarak 25 km
 saja kena abu, mestinya yang barat laut akan lebih
 jauh dari 25 km. Atau
 di jarak 25 km akan lebih tebal, di banding abu di
 Kulonprogo. 
 
 Begitu ?
 
 Salam,
 Maryanto.  
 
 -Original Message-
 From: Dr. Premonowati 
 
 
   ..bahkan sampai Kulonprogo (West Progo), kira-kira
 25 kilometer arah
 barat daya Merapi.

   Hujan abu, eh masudnya abu berterbangan (walaupun
 air hujannya tak
 ada), menyebar hingga Umumbulhajo (Cangkringan),
 Kaliurang (Pakem),
 Dukun (Muntilan), Selo (Boyolali), radius 5 - 7 km
 dari puncak.
 
 

-
 -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
 -  Call For Papers until 26 May 2006
 -  Submit to:
 [EMAIL PROTECTED]

-
 To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi

-
 
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Dance of Giant Continents

2006-05-10 Terurut Topik wahyu budi
Tentang Supercontinent bisa dicari dengan google,
dengan kata kunci antara lain: Ur continent, Ur
Rodinia, Dance Giant Continent, scotese paleomap.

Secara ringkas, perkembangan superkontinen sebagai
berikut:

3 Ga Supercontinent Ur
1,2 Ga Supercontinent Rodinia
830 Ma (Rodinia terbagi menjadi) Gondwana Barat dan
Timur
630 Ma Superkontinent Gondwana ? Pannotia
530 Ma Gondwana terbagi
300 Ma Pangea
200 Ma pange terbagi

ref.
Cawood, P.A., 2005. Terra Australis Orogen: Rodinia
breakup and development of the Pacific and Iapetus
margin of Gondwana during the Neoproterozoic and
Paleozoic. Earth-Science Review, 69: 249-279.

Referensi lain bisa dilihat pada website.

Salam,
WBS


--- Maryanto (Maryant) [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Mas Awang,
 Apa bisa sedikit memberikan info hasil diskusi
 tentang :Supercontinent
 Cycle Hypothesis ?
 Pendapat siapa saja, umur-umur siklusnya, serta
 deviasi umur (kalau
 ada).
 
 Salam,
 Maryanto.
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] RE: REDI Merapi: pasang surut

2006-05-09 Terurut Topik wahyu budi


--- Maryanto (Maryant) [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Bagaimana sih siklus tertinggi muka laut harian ?
 Jam berapa
 tertinggi-terrendah ? Siklus tahunan ? Ada yang bisa
 kasih tahu ? 

Pak Maryanto, posisi tinggi muka laut sangat
ditentukan oleh tataletak Bumi, Bulan, dan Matahari.

Tinggi muka laut harian, ditentukan oleh posisi bulan
pada hari itu, dan posisi itu terus bergeser. Posisi
tinggi muka laut di suatu tempat setip harinya selalu
terlambat 50 menit dari hari sebelumnya. Sedang
tingginya tergantung posisi bulan pada waktu itu.
(Variasi harian).

Untuk variasi bulanan, posisi muka laut tertinggi di
suatu tempat terjadi pada saat bulan purnama atau
bulan mati.

Untuk variasi tahunan, posisi matahari. Pasang
tertinggi terjadi bila matahari berada di
khatulistiwa, yaitu pada tanggal 21 Maret dan 21
September setiap tahunnya.

Kemudian, pasang tertinggi sepanjang tahun akan
terjadi pada waktu posisi bumi terdekat dengan
matahari (lintasa Bumi terhadap matahari berbentuk
ellips).

Pasang surut bisa diprediksi. Dinas Hidro-oseanografi
TNI-AL setiap tahun melakukan prediksi pasang surut
dan di publikasikan dalam bentuk buku Tabel Pasang
Surut yang dijual bebas. Bila kurang jelas tentang
pasang surut, karena saya hanya tahu sedikit, bisa
ditanyakan kepada Dinas Hidro-Oseanografi TNI-AL di
Ancol, Bakosurtanal Cibinong, Oseanografi ITB Bandung
atau IPB Bogor, atau Puslit Oseanografi LIPI di Ancol.

Salam,
WBS 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Tonga quacke and (No) tsunami

2006-05-08 Terurut Topik wahyu budi
Saya juga bersyukur bahwa tidak terjadi tsunami dengan
gempa tersebut. Malam itu saya mendapat info
peringatan dini dari beberapa stasiun pemantau di
kawasan Pasifik sampai 6 kali yang terus mengabarkan
perkembangannya sampai tengah malam. Sayangnya, situs
BMG tidak ikut mengabarkannya, pada hal, kawasan timur
Indonesia ada kemungkinan ikut kena bila gelombang itu
terjadi.

Gempa yang sedemikian kuat tidak menimbulkan tsunami,
benar karena kurangnya vertical displacement.
Sementara itu, di kawasan tersebut tidak ada palung
laut dalam yang memungkinkan bagi terjadinya longsoran
bawah laut seperti yang pernah terjadi di sebelah
utara Papua beberapa tahun yang lalu (tahun? lupa).
Tsunami karena longsoran bawah laut berasosiasi dengan
keberadaan palung laut dalam atau atau daerah tepi
benua.

Salam,
WBS

--- oki musakti [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sambil bersyukur bahwa hal ini tidak terjadi, ada
 yang bisa mencerahkan kenapa gempa magnitude 8 di
 dekat Tonga kemarin tidak sampai menimbulkan
 tsunami?

   Apakah karena tidak ada longsoran bawah laut,
 kurangnya vertical displacement atau ada sebab2
 lain?

   Cheers
   Oki
 
   
 -
 Blab-away for as little as 1¢/min. Make  PC-to-Phone
 Calls using Yahoo! Messenger with Voice.


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Mengendalikan Memanfaatkan alam

2006-04-24 Terurut Topik wahyu budi
Alam memang tidak dapat ditaklukkan, tetapi dalam
batas-batas tertentu dapat dimanfaatkan atau
dikendalikan untuk kepentingan manusia. Pengembangan
prinsip pengendalian dan pemanfaatan inilah yang
membuat kita dapat mendapai kemajuan treknologi dan
dapat hidup dengan lebih baik.

Contoh sederhana: dengan mengendalikan api dan
memanfaatkan logam-logam kita membuat mesin, dengan
memanfaatkan api dan logam-logam dan angin kita bisa
menerbangakan pesawat terbang. Di pantai, dengan
bangunan teknik tertentu kita bisa mengatur pola arus
dan dapat merubah kondisi erosi menjadi sedimentasi.
Panas bumi dari magma bisa dimanfaatkan sebagai sumber
tenaga pembangkit listrik.

Tentang perubahan lingkungan akibat aktifitas manusia?
Itu suatu pilihan. Bisa diperhitungkan neraca untung
ruginya. Untuk Terusan Suez atau Panama misalnya. Bila
tidak dibuat hanya karena takut lingkungan berubah
atau rusak, sampai sekarang manusia yang berlayar
masih harus berkeliling ujung Afrika dan Amarika
Selatan. Keruskan ada, tapi keuntungan jauh lebih
besar.

Prinsipnya, alam itu harus dipelajari, dikonservasi
dan dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Ketiga hal
itu harus seimbang.

Tentang menaklukkan Gunung Merapi? Jangan mimpilah!
Mengapa harus ditaklukkan? Saat ini Gunung Merapi
sedang memenuhi kodratnya untuk mengeluarkan isi
perutnya yang nanti akan menjadi lahan yang subur bagi
manusia untuk bercocok tanam dan berternak. Toh apapun
yang akan dikeluarkan oleh Gunung Merapi nanti untuk
kepentingan manusia juga. Karena itu, apa salahnya
untuk sementara manusia menyingkir dahulu. Sebentar
saja.

Bayangkan, kalau Gunung Merapi mengikuti keinginan
manusia. 

Melantur sedikit ya. Untung manusia hadir setelah
gunung, laut dan segalanya siap untuk dimanfaatkan.
kalau tidak mungkin manusia akan berkeinginan jangan
ada letusan gunung api, jangan ada gempa, jangan ada
erosi, jangan ada banjir, jangan ada badai, dan lain
sebagainya yang oleh manusia sekarang dipandang
sebagai bencana. Padahal semua itu bagian dari
skenario memakmurkan bumi dari yang menciptakannya
untuk kepentingan manusia.

Salam,
WBS



--- R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Harus disadari bahwa terjadi perubahan paradigma
 pada sekitar pertengahan 
 abad ke-20. Sebelumnya para cendekiawan/ilmuwan itu
 begitu arrogant bahwa 
 alam itu dapat ditaklukan oleh manusia dengan sains
 dan teknologinya. 
 Makanya Belanda melakukan reklamasi dan dapat lahan
 di bawah permukaan laut 
 dengan sistim tanggulnya, Suez canal dan Panama
 canal digali, 
 bendungan-bendungan raksasa dibangun untuk
 mengendalikan banjir, irigasi dan 
 tenaga listrik dsb
 Sekarang adalah bahwa manusia harus hidup
 menyesuaikan diri dengan alam, 
 jangan mengganggu alam. Jika Suez canal baru
 dicanangkan sekarang, mungkin 
 tidak akan pernah dibangun, karena mungkin akan
 merusak ecosystem Samudra 
 Hindia dengan tercampurnya ecosystem dari Laut
 Tengah.
 Sekarang membangun bendungan kecil saja sudah harus
 memperhitungkan dampak 
 lingkungan dan banyak ditentang.
 Gn Merapi mau ditaklukan oleh manusia?
 RPK
 - Original Message - 
 From: [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Monday, April 24, 2006 8:10 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] ETHO-GEOLOGICAL
 FORECASTING
 
 
  Ga setuju, Lobeck hidupnya kan dulu, udah ngga
 trendi ah.
 
  Nature is to be understood, hence to be managed
 for the better world for
  human beings ( ini menurut Siregar, 2006)
  Alam itu untuk dimengerti untuk kemudian
 dimanage/diatur/dikontrol untuk
  kebaikan umat manusia.
 
 
 
  Jadi bapak2 IAGI yang punya nama ALAM, (Harry
 Alam, Syamsu Alam) sudah
  nasib kalianlah dikontrol kalau menunjukkan
 gejala2 keluar jalur, paling
  ngga sama istri2nya mereka masing2.  :-)
 
  Smile, everybody, it's still monday.
 
 
  Parvita H. Siregar
  Geologist-ENI Indonesia
  Atrium Mulia 3A floor
  Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B10-11
  Jakarta 12910 Indonesia
  Tel: (62-21) 3000-3200, 5296-2200
  Fax: (62-21) 3000-3230
  mailto:[EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 
 
 
 
  [EMAIL PROTECTED]
  04/21/2006 08:52 AM
  Please respond to iagi-net
 
 
 To: iagi-net@iagi.or.id
 cc:
 Subject:Re: [iagi-net-l]
 ETHO-GEOLOGICAL FORECASTING
 
 
 
  alam bukan untuk diatur atau dilawan..tetapi untuk
 dipahami dan dimengerti
 
  Ingat tulisan pada halaman depan suatu buku klasik
 geologi (kalau tidak
  salah karangan Lobeck, cmiiw), tertulis
  'Nature, to be commanded, must be obeyed'.
 
  Budi Satrio
 
 
 
 
   Nataniel
   Mangiwa  To:
 iagi-net@iagi.or.id
 
   nataniel.mangiwa cc:
   @gmail.com  
 Subject: Re: [iagi-net-l]
  ETHO-GEOLOGICAL FORECASTING
 
   21/04/2006 09:20
   AM
   Please respond to
   iagi-net
 
 
 
 
 
  betul, setuju!
 
  jgn kita merasa dgn pengetahuan dan teknologi yg
 

[iagi-net-l] Menunggu kabar baik dari Gunung Merapi

2006-04-22 Terurut Topik wahyu budi
Persiapan pemerintah pusat dan daerah dan berbagai
pihak untuk menghadapi kemungkinan erupsi Gunung
Merapi telah dilakukan. Pengungsian sejumlah ribuan
penduduk dari beberapa desa yang berada dalam zona
bahaya telah dilakukan. Dan, 4 skenario evakuasi telah
pula disiapkan (Kompas online, Sabtu, 22 April,
06.30). Disebutkan pula bahwa untuk menghindari
simpang siur, wewenang telah diberikan kepada
Direktorat Volkanologi dan Mitigasi Gunung Berapi
untuk mengubah dan menetapkan status Gunung Merapi
menjadi lebih berbahaya atau bersahabat. Para ahli
gunungapi pun terus bekerja keras mengawasi aktifitas
Gunung Merapi. Dan, sekarang semuanya tinggal menunggu
waktu perubahan status Siaga menjadi Awas (Kompas
online, Sabtu 22 April 14.49). 

Dari berita-berita terakhir itu, tampaknya kita semua
telah siap untuk menghadapi erupsi Gunung Merapi bila
benar-benar terjadi.

Selama menunggu perubahan status itu sebenarnya ada
persoalan lain yang perlu perhitungkan. Pertanyaannya
adalah Berapa lama kita harus menunggu?. Berapa lama
penduduk harus berada di pengungsian dengan segala
ketidak-nyamanan dan ketidak-pastian?, Bagaimana
dengan nafkah hidup mereka selama dipengungsian?,
Bagaimana dengan pengawasan terhadap keamanan harta
benda yang mereka tinggalkan selama mengungsi?

Setelah semua bersiaga dan menunggu. Tantangan
terbesar sekarang ada dipundak para ahli volkanologi
untuk memastikan apakah akan terjadi erupsi atau
tidak. Mereka harus dapat menjawab pertanyaan yang
nantinya akan muncul, yaitu: Kapan kami boleh
pulang?, dari para pengungsi bila mereka mulai jemu
dan menjadi tidak sabar di pengungsian. 

Itulah tantang yang sedang kita hadapi sekarang. Daya
tahan dan kesabaran penduduk untuk tetap di
pengungsian. Kemampuan Pemerintah mengakomodasi mereka
selama di pengungsian. Kemampuan para ahli membaca
Gunung Merapi. Dan, kredibilitas Pemerintah dan
Ilmuwan serta keselamatan penduduk menjadi taruhannya.

Pada kasus erupsi gunung De Colima episode 1998-2000
di Meksiko (Gavilanes-Ruiz, 2000), evakuasi dilakukan
sampai 3 (tiga) kali. 

Semoga kita segera mendengar kabar baik dari Gunung
Merapi, sebelum kesabaran habis dan kredibilitas
runtuh.

Salam,

WBS

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Sukses Mitigasi Bencana GA: Pelajaran dari Filipina dan Meksiko

2006-04-20 Terurut Topik wahyu budi
Sukses atau gagalnya upaya mitigasi bencana gunungapi
diukur dari ada atau tidaknya korban jiwa karena
erupsi gunungapi. Persoalan inilah yang sekarang
sedang kita hadapi seiring dengan aktifitas gunung
Merapi di Jawa Tengah saat ini.

Ada 2 contoh kasus sukses mitigasi bencana gunungapi,
yaitu dari Filipina ketika erupsi Gunung Mayon tahun
2000, dan Meksiko ketika erupsi Gunung De Colima
episode 1998-2000.

Dari Filipina, Corpuz et al. (2000) menyebutkan sukses
tersebut ditentukan oleh 4 hal:
1). pengamatan terus menerus sepanjang waktu,
2). asesmen bencana bertahun-tahun,
3). pemerintah pusat dan lokal yang responsif,
4). sedikit KEBERUNTUNGAN.

Dari Meksiko, Ganivales-Ruiz (2000) menyebutkan
mitigasi bencana gunungapi tidak akan berhasil hanya
dengan penelitian dan monitoring aktifitas gunungapi.
Diperlukan juga pemahaman lingkungan sosial masyarakat
setempat. Untuk mendapatkan partisipasi masyarakat
dalam mitigasi bencana, pemerintah dan ilmuwan perlu
memandang serius batas-batas bencana yang dapat
diterima oleh masyarakat. Untuk itu diperlukan
dukungan penelitian geo-sosial dan aktifitas komunkasi
bencana dengan memasukkan spesialis yang ahli dalam
kerentanan sosial dalam komite ilmiah gunungapi aktif.

Kemudian, dari Meksiko disebutkan bahwa: kemampuan
memprediksi terjadinya erupsi gunungapi dan efeknya
dalam bentuk suatu Peta Daerah Bahaya merupakan kunci
utama keberhasilan kegiatan mitigasi. Kemampuan
dikatakan sangat penting karena:
1). dengan kemampuan itu dapat ditentukan apa yang
harus dilakukan dalam upaya mitigasi,
2). peta bahaya sangat diperlukan bagi penyusunan
rancangan pengelolaan bencana ketika bencana itu
terjadi,
3). kredibilitas pemerintah dan para ilmuwan
dipertaruhkan di hadapan masyarakat yang terancam
bahaya erupsi gunungapi, dan ini mempengaruhi sukses
atau tidaknya upaya mitigasi bencana.

Berkaitan dengan kondisi Gunung Merapi saat ini, yang
perlu dilakukan adalah:
1). ilmuwan terus berupaya mengamati tingkah laku
gunungapi dalam upaya memprediksi waktu terjadinya
erupsi dan bahaya yang akan terjadi,
2). pemerintah pusat dan daerah terus melakukan
persiapan untuk melakukan tindakan penyelamatan bila
bencana itu benar-benar terjadi,
3). para ilmuwan beserta pemerintah (pusat dan daerah)
hendaknya berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan
berkaitan dengan prediksi waktu terjadinya erupsi
untuk menjaga kredibilitas di mata masyarakat. Perlu
disadari bahwa peringatan yang semu (false alarm) akan
memunculkan masalah sosial-ekonomi bagi penduduk yang
dievakuasi, dan dapat menghilangkan kredibilitas
pemerintah serta ilmuwan di hadapan masyarakat yang
perlu dievakuasi.

Salam,

WBS


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Lagi lagi energi, saatnya bangun

2005-08-18 Terurut Topik wahyu budi
Nampaknya kita terbuai dengan kekayaan. Seingat saya,
sejak kecil (SD) kita telah dibuai dengan cerita bahwa
Indonesia adalah kaya dengan sumberdaya alam.

Akibatnya adalah, meskipun hidup di abad 21, sikap
kita masih sebagai pengumpul, seperti dahulu ketika
bercocok-tanam belum dikenal.
 
Kita mengumpulkan sumberdaya alam seakan sumberdaya
itu tidak akan habis. Dan, tidak pernah berpikir untuk
menghemat atau mendaur ulang atau mencari
sumber-sumber alternatif lain. Berkaitan dengan
energi, sekarang kita mulai merasakan akibatnya.
Mungkin nanti menyusul dengan kayu dan air tanah.

Terkait dengan sumber energi alternatif, banyak negara
telah berusaha mengembangkannya. Ada yang telah
berhasil dan ada yang belum. Tetapi nampaknya kita
belum mau belajar dengan serius dan konsisten. 

Semoga, masalah energi sekarang ini menyadarkan kita
semua untuk mau lebih serius dan konsisten dengan
upaya mengembangkan sumber-sumber energi alternatif.

Matahari masih bersinar, Angin masih bertiup,
Gelombang masih bergerak, Hujan masih turun, Sungai
masih mengalir, Gunungapi masih aktif, Tanah masih
subur, dan Hutan masih mau tumbuh. Yang dibutuhkan
adalah siapa yang mau bergerak .., memanfatkannya
dengan bijaksana.

Salam
WBS 


--- Minarwan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak Ismail,
 
 Pertanyaan pendek saja, apakah Pak Ismail tahu
 kira-kira kebijakan
 energi kita (dalam hal riset-riset untuk
 menggantikan fossil fuel di
 masa yang akan datang) di masa datang seperti apa?
 Di negara maju
 (yang tidak punya cukup SDA) mereka sudah lama
 berusaha menggantikan
 fossil fuel tapi sepertinya di Indonesia tidak/belum
 berjalan?
 
 Salam
 Minarwan
 On 8/19/05, ismail [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Belum selesai sepenuhnya masalah kelangkaan BBM ,
 sekarang terjadi
  kelangkaan setrum yang tba tiba mati sejak pagi
 tadi. Begitu rawannya
  masalah suplai energi akhir akhir ini, ada
 goyangan dikit saja , sudah
  terjadi kekacauan suplai, Padahal sumberdaya
 alam ( kususnya SDA energi
  Migas,batubara, geothermal) kita merupakan suatu
 keunggulan dibanding di
  negara negara Asean lainnya, namun justru
 malapetaka disektor ini (
  energi),yg sering terjadi, Malah di tempatnya
 sendiri yg kaya akan SDA
  energi , industri energinya tdk bisa berkembang.
   Ibaratnya kalau umur sudah 60 tahun, maka akan
 rentan thd penyakit, lha
  kita yang sudah merdeka 60 tahun ini ternyta
 sangat rentan thd masalah
  energi ini, dan kelihatnnya kerentanan ini akan
 terus bertambah seiring dg
  pertambahan umur.Seharusnya semakin berumur kan
 semakin banyak
  pengalamannya, sehingga semakin resisten thd
 gangguan gangguan. Jangan
  jangan ada yang salah selama ini dalam
 pengelolaannya, terutama dalam
  pengelolaan SDA kita ini mulai dari hulu nya.tapi
 salahnya dimana
  ya..
  
  ISM
  
 
 -- 
 - 100 Gmail invitations to go, contact me if you're
 interested.
 - Articles on Liverpool FC at
 http://minarwan.spymac.net/blog
 

-
 To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina

(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy
 Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang
 Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
 Komisi Sertifikasi : M.
 Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
 Komisi OTODA : Ridwan
 Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
 Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
 Komisi Database Geologi : Aria A.
 Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)

-
 
 




__ 
Do you Yahoo!? 
Read only the mail you want - Yahoo! Mail SpamGuard. 
http://promotions.yahoo.com/new_mail 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] Kita mendapat dua kata baru

2005-06-10 Terurut Topik wahyu budi
Nampaknya kita mendapat dua istilah baru.

PERTAAMA.
membuyat - oleh RPD diartikan politisasi.
Contoh pemakaian:
1. Peristiwa itu telah membuyat. - Artinya:
peristiwa itu telah mengalami politisasi.

2. Masalah ini jangan dibuyatkan. - Artinya: masalah
ini jangan dipolitisasi.

Jadi, kata buyat berarti politisasi.

Sejarahnya: ingat peristiwa heboh pencemaran Teluk
Buyat di Sulawesi Utara.

KEDUA.
membusang - oleh RPD diartikan exagerasi.
Contoh pemakaian:
1. Peristiwa itu telah membusang. - Artinya:
peristiwa itu telah mengalami eksagerasi atau
dibesar-besarkan.

2. Masalah itu telah dibusangkan. - Artinya: masalah
itu telah dibesar-besarkan atau dieksagerasi.

Jadi, kata busang berarti eksagerasi.

Sejarahnya: ingat peristiwa heboh penemuan emas di
Busang, Kalimantan Timur.


Dengan demikian, dari uraian di atas, kita mendapatkan
bahwa:
1. Kata buyat sinonim dari kata politisasi.
2. Kata busang sinonim dari kata eksagerasi.

Maaf, bila ini di luar konteks. Tapi, tidak salahkan
bila kita luangkan waktu untuknya.

Berikut adalah teks asli dari munculnya kedua kata
baru itu:

--- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya rasa, paling tidak ada beberapa target yg ingin
 dicapai dengan
 seminar ini ie:
 - Pertama, Informasi yg ada selama ini tidak menjadi
 bias karena hanya
 dari sisi kedua pihak yg bertarung
 (pertamina-ExxonMobil, atau
 Indonesia-Amrik hehehe atau Bush-SBY :). Aku pikir
 IAGI sebagai
 organisasi lokal perlu memberikan pandangannya,
 sebagai bagian dari
 stake holder. Termasuk kemungkinan ada tidaknya
 membuyat
 (politisasi) serta membusang (exagerasi).
 - Lapangan Cepu mesti dikelola dengan sebaik2nya
 demi Indonesia
 (paling tidak itu kan visinya IAG Indonesia).

-- dihilangkan--

 Salam
 RDP
 

Salam,
WBS




__ 
Discover Yahoo! 
Find restaurants, movies, travel and more fun for the weekend. Check it out! 
http://discover.yahoo.com/weekend.html 


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] Kita mendapat dua kata baru

2005-06-10 Terurut Topik wahyu budi
Nampaknya kita mendapat dua istilah baru.

PERTAAMA.
membuyat - oleh RPD diartikan politisasi.
Contoh pemakaian:
1. Peristiwa itu telah membuyat. - Artinya:
peristiwa itu telah mengalami politisasi.

2. Masalah ini jangan dibuyatkan. - Artinya: masalah
ini jangan dipolitisasi.

Jadi, kata buyat berarti politisasi.

Sejarahnya: ingat peristiwa heboh pencemaran Teluk
Buyat di Sulawesi Utara.

KEDUA.
membusang - oleh RPD diartikan exagerasi.
Contoh pemakaian:
1. Peristiwa itu telah membusang. - Artinya:
peristiwa itu telah mengalami eksagerasi atau
dibesar-besarkan.

2. Masalah itu telah dibusangkan. - Artinya: masalah
itu telah dibesar-besarkan atau dieksagerasi.

Jadi, kata busang berarti eksagerasi.

Sejarahnya: ingat peristiwa heboh penemuan emas di
Busang, Kalimantan Timur.


Dengan demikian, dari uraian di atas, kita mendapatkan
bahwa:
1. Kata buyat sinonim dari kata politisasi.
2. Kata busang sinonim dari kata eksagerasi.

Maaf, bila ini di luar konteks. Tapi, tidak salahkan
bila kita luangkan waktu untuknya.

Berikut adalah teks asli dari munculnya kedua kata
baru itu:

--- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya rasa, paling tidak ada beberapa target yg ingin
 dicapai dengan
 seminar ini ie:
 - Pertama, Informasi yg ada selama ini tidak menjadi
 bias karena hanya
 dari sisi kedua pihak yg bertarung
 (pertamina-ExxonMobil, atau
 Indonesia-Amrik hehehe atau Bush-SBY :). Aku pikir
 IAGI sebagai
 organisasi lokal perlu memberikan pandangannya,
 sebagai bagian dari
 stake holder. Termasuk kemungkinan ada tidaknya
 membuyat
 (politisasi) serta membusang (exagerasi).
 - Lapangan Cepu mesti dikelola dengan sebaik2nya
 demi Indonesia
 (paling tidak itu kan visinya IAG Indonesia).

-- dihilangkan--

 Salam
 RDP
 

Salam,
WBS




__ 
Discover Yahoo! 
Stay in touch with email, IM, photo sharing and more. Check it out! 
http://discover.yahoo.com/stayintouch.html

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] online books

2005-06-09 Terurut Topik wahyu budi
Terima kasih untuk informasinya.
Sangat bermanfaat, dan memang butuh kesabaran untuk
dapat membacanya.
Tapi, lumayan, daripada tidak ada. 

Salam,
WBS


--- Paulus Tangke Allo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 buat rekan2 yg ingin baca2 textbookscr online bisa
 lihat di:
 
 http://print.google.com
 
 sayang, bukunya tidak bisa di-download.
 
 
 --pta
 

-
 To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina

(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy
 Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang
 Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
 Komisi Sertifikasi : M.
 Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
 Komisi OTODA : Ridwan
 Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
 Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
 Komisi Database Geologi : Aria A.
 Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)

-
 
 




__ 
Yahoo! Mail Mobile 
Take Yahoo! Mail with you! Check email on your mobile phone. 
http://mobile.yahoo.com/learn/mail 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] online books

2005-06-09 Terurut Topik wahyu budi
Dear All,

Untuk mendapatkan buku-buku gratis, silahkan masuk ke
webnya National Academic Press di bawah ini:

http://www.nap.edu/catalog/9812.html

Setelah login, saya tidak dapat mundur lagi ke halaman
muka yang menunjukkan informasi gratis bagi pembaca
dari Indonesia. Jadi, silahkan dicoba sendiri.

Mereka memiliki kebijakan untuk menggratiskan buku
bagi pembaca dari Indonesia. Hanya, untuk buku-buku
yang spesifik geologi mungkin tidak ada. Kalau Earth
Sciences, ada.

Saya telah mencoba mendownload satu judul buku, dan
berhasil dengan baik.

Semoga bermanfaat.

Salam,
WBS


--- Paulus Tangke Allo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 buat rekan2 yg ingin baca2 textbookscr online bisa
 lihat di:
 
 http://print.google.com
 
 sayang, bukunya tidak bisa di-download.
 
 
 --pta
 

-
 To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina

(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy
 Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang
 Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
 Komisi Sertifikasi : M.
 Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
 Komisi OTODA : Ridwan
 Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
 Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
 Komisi Database Geologi : Aria A.
 Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)

-
 
 




__ 
Discover Yahoo! 
Get on-the-go sports scores, stock quotes, news and more. Check it out! 
http://discover.yahoo.com/mobile.html

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] TATA RUANG BERBASIS GEOLOGI

2005-06-08 Terurut Topik wahyu budi
Ada dua tanggapan / usul:

1. Di dalam alinea pembuka / pertama perlu ditegaskan
pengertian Tata Ruang Berbasis Geologi. Mungkin bisa
ditambahkan kalimat berikut: Tata Ruang Bersasis
Geologi adalah tata ruang yang dibuat berdasarkan pada
data-data geologi ...dst.

2. Sebaiknya diberikan satu contoh kasus aktual di
Indonesia (ada kan?) persoalan dalam pengembangan kota
atau wilayah yang tidak memperhatikan kondisi geologi.
Hal tersebut saya kira penting karena uraian tentang
contoh yang diberikan di dalam naskah tersebut memberi
kesan sangat rumit dan banyak pekerjaan yang halus
dilakukan untuk mendapat suatau kesimpulan (idealnya
memang demikian). Sementara itu, yang sekarang
berlangsung, tanpa semua kerumitan tersebut,
pembangunan kota atau pembuatan tata ruang tepat dapat
dilakukan (meskipun dengan berbagai resiko - dari
masalah lingkungan, bencana alam sampai konflik).
Dengan adanya contoh kasus aktual diharapkan, semua
gambaran kerumitan yang ada di dalam perencanaan
tataruang berbasis geologi dapat tereliminir oleh
gambaran resiko yang akan dihadapi di masa depan bila
tata ruang dibuat tanpa memperhitungkan kondisi
geologi.

Salam,
WBS



--- Sekretariat Pengurus Pusat [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 
 Mohon tanggapannya tentang Tata Ruang Berbasis
 Geologi ini, karena akan
 masuk dalam pembahasan (point ke 4) di Rapat Dengar
 Pendapat dengan
 Komisi VII DPR RI
 
 
 Terimakasih
 
 
 -lina-
 
 
 TATA RUANG BERBASIS GEOLOGI
 
 Dalam perencanaan tata ruang dibutuhkan dua(2) tahap
 proses , yakni
 proses kajian kesesuaian geologi dan kajian
 perencanaan tata ruang.Tata
 ruang berbasis geologi merupakan salah satu bagian
 dalam menghasilkan
 PETA KESESUAIAN GEOLOGI yang menggambarkan semua
 informasi potensi dan
 kendala dari berbagai PETA DASAR (Peta Kemampuan
 Lahan). Peta ini harus
 mampu memberikan informasi kemampuan fisik secara
 kuantitatif ataupun
 semi kuantitatif. Berbagai peta dasarnya dapat
 berupa peta-peta bentang
 alam, geologi teknik, daya dukung tanah, erosi dan
 gerakan tanah
 (Bencana Geologi), airtanah, lokasi limbah,
 drainase, bahan galian dan
 sebagainya. Setiap peta dasar mempunyai sebaran
 setiap unit lahannya.
 Informasi potensi dan kendala, dari setiap unit
 lahan telah mampu
 dinilai secara kuantitatif. Pada prinsipnya Peta
 Kesesuaian Geologi
 merupakan peta gabungan dari berbagai peta dasar
 yang siap digunakan
 oleh Ahli Perencana dalam membuat Tata Ruang
 Berbasis Geologi.
  Sebagai contoh untuk mendapatkan satu Peta
 Kemampuan Lahan Airtanah
 (Peta Dasar Airtanah), maka kita harus mendapatkan
 semua informasi
 airtanah (kuantitas dan kualitas) dalam wilayah peta
 tersebut. Datanya
 dapat berupa data bor airtanah (dangkal/dalam) yang
 terdiri dari data
 log bor (jenis akifer), uji pemompaan (debit/K/T),
 uji kualitas (air
 bersih + unsur-unsur utama airtanah) dan mungkin ada
 data lain yang
 terkait dengan airtanah. Semua data ini dapat
 menghasilkan informasi
 POTENSI dan KENDALA dari AIRTANAH, yang akan
 menghasilkan unit-unit
 airtanah (dikaitkan dengan unit geologinya). Setiap
 unit lahan yang
 dihasilkan haruslah diberi NILAI(Penilaian) dalam
 kisaran  5(Terbaik)
 hingga 1(Terburuk)/  
  Begitu pula untuk peta dasar lainnya yang
 memungkinkan kita untuk
 mendapatkan lebih dari delapan (8) lembar peta
 dasar, sesuai dengan data
 dasar yang mampu diperoleh. Selanjutnya adalah
 menentukan RANGKING BOBOT
 ke delapan peta tersebut dalam kisaran 5 (tertinggi)
 hingga 1
 (tertendah), penentuan nilai bobot harus dilakukan
 secara bersama dalam
 Tim Tataruang. Karena ke delapan peta dasar telah
 mempunyai Bobot, maka
 kita tinggal mengalikan antara Bobot dengan Nilai
 unit lahannya. Dalam
 tahap akhir setiap unit lahan dari peta dasar (Peta
 Kemampuan Lahan)
 akan mempunyai nilai. 
  Untuk mendapatkan Peta Kesesuaian Lahan, maka semua
 Peta Kemampuan
 Lahan harus dilakukan tumpang-tindih (overlay), dan
 akhirnya akan
 didapatkan beberapa unit lahan yang setiap unitnya
 mempunya informasi
 potensi kendala, kisaran nilai dan rekomendasi untuk
 mengatasi kendala
 ataupun terkait dengan informasi yang belum jelas.
 Peta Kesesuaian
 Geologi yang dihasilkan telah digunakan oleh ahli
 perencana (planologi)
 dalam merumuskan kebijakan tata ruang yang akan
 direncanakannya.
  Kalau setiap wilayah di Indonesia (Propinsi) telah
 melakukan Kajian
 Tataruang Berbasiskan Data Geologi, maka beberapa
 hal sudah dapat
 dilakukan ANTISIPASI/MONITORING/KONSERVASI yang
 terkait dengan :
 Mitigasi dan Potensi Bencana Geologi ; Eksplorasi
 Sumberdaya Air dan
 Tinjauan Geologi atas Konflik Kepentingan antar
 Sektor
 Pertambangan/Lingkungan.
  
 




__ 
Discover Yahoo! 
Use Yahoo! to plan a weekend, have fun online and more. Check it out! 
http://discover.yahoo.com/

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: 

Re: [iagi-net-l] Sumatera Tsunami Chapter...In Japan

2005-05-23 Terurut Topik wahyu budi

--- Fajar Lubis [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kebetulan hari ini saya menghadiri `Japan Earth and
 Planetary Science Joint Meeting 2005` ini seperti
 PIT-nya IAGI kita, hanya bedanya cakupannya lebih
 luas yaitu untuk seluruh ahli ilmu kebumian
 (Geologi, Geofisika, Geodesi, Meteorologi,
 Oceanografi dan lain-lain). Acara ini berlangsung
 selama 5 hari. (bisa dilihat di
 http://epsu.jp/jmoo2005/index_e.html )
 
 beberapa pertanyaan yang tersisa : 
 - Kenapa mereka tidak memanggil ahli dari Indonesia
 yang juga meneliti hal yang sama sebagai komparasi?

Saya telah melihat Web site tersebut. Itu acara
internasional yang terbuka untuk siapapun. Jadi, yang
menjadi pertanyaan adalah mengapa diantara kita di
Indonesia tidak ada yang tahu atau berinisiatif untuk
hadir? Tidak ada keharusan kan bagi mereka untuk
mengundang peneliti dari Indonesia?

 - Kira-kira apa output dari riset yang melibatkan
 berbagai disiplin ilmu ini untuk mereka? 

Pengetahuan mereka lebih banyak. Mereka juga sadar
bahwa hal yang sama bisa juga mereka alami. Kata
tsunami berasal dari mereka.

 - Seandainya didapatkan hasil yang baik di kemudian
 hari..apakah kita berhak untuk ikut mengetahui atau
 mengaplikasikannya?

Anda yang berada di forum itu, raihlah
sebanyak-banyaknya dan bawa pulang. Tentu kita tidak
berharap disulang kan?

  
 Yang terakhir Sepertinya tidak ada data Aceh
 terbaru yang tidak mereka punya
 jangan-jangan.Hmmm.

Jangan berprasangka buruk dulu. Mereka serius dan
sungguh-sungguh dalam bekerja. Tentu hasilnya juga
banyak dan baik. Kalau kita serius dan sungguh-sungguh
seperti mereka, tentu hasilnya akan lebih baik, karena
semua itu ada di rumah kita. 

Salam,

Wahyu

  
  
 Salam,
 Fajar Lubis
 
 
  
 __
 Do You Yahoo!?
 Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam
 protection around 
 http://mail.yahoo.com 



__ 
Do you Yahoo!? 
Yahoo! Small Business - Try our new Resources site
http://smallbusiness.yahoo.com/resources/

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Tujuan Reklamasi?

2003-10-17 Terurut Topik wahyu budi
Pak Koesoema, terima kasih dengan pertanyaannya. Dan
izinkan saya memberikan sedikit penjelasan mengenai
hal tersebut.

Apabila kita melihat dari kacamata geologi, memang
istilah rusak, dan juga bencana alam, itu tidak
ada. 
Istilah tersebut muncul setelah kita melihat dari
kacamata kepentingan manusia. Dengan kacamata ini, dan
ini dipakai dalam hal pengelolan wilayah pesisir,
erosi dan sedimentasi bisa dipandang sebagai hal yang
merusak dan menguntungkan.
Apabila kedua proses alam itu bersinggungan dengan
kepentingan manusia dan dipandang merugikan, maka
dipandang sebagai hal yang merusak atau merugikan.
Sebagai contoh sedimentasi. Dari sudut pandang
pertambahan lahan, dipandang positif, tetapi dari
sudut pandang perubahan ekosistem dipandang merusak
(biasanya dilihat oleh pecinta lingkungan).
Erosi juga serupa. Hal itu tidak pernah
dipermasalahkan selama tidak mengangkut kepentingan
manusia secara langsung. Bila mengenai kepentingan
manusia, seperti kehilangan lahan pertanian, kerusakan
daerah pemukiman, kerusakan daerah wisata, merusak
keindahan (biasanya pantai pasir yang landai yang
dipandang indah untuk kepentingan wisata), maka proses
erosi dipandang sebagai merusak.

Salam,
WBS




--- R.P.Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED]
wrote:
 Pantai rusak karena erosi? Bukankah erosi itu
 process alam? Bagaimana alam
 merusak diri sendiri?
 
 - Original Message -
 From: wahyu budi [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, October 15, 2003 6:44 PM
 Subject: [iagi-net-l] Tujuan Reklamasi?
 
 
  Pandangan umum memang program reklamasi bertujuan
  untuk menambah luas daratan, tetapi ada hal lain
 yang
  dapat dicapai, yaitu:
  - memperbaiki kondisi fisik pantai (seperti bila
  pantai rusak karena erosi),
  - memperbaiki keindahan lingkungan pantai
 (bayangkan
  bila setiap pemilik zona pantai masing-masing
  mereklamasi pantai sendiri-sendiri),
  - mendapatkan kondisi lingkungan pantai yang lebih
  sehat.
  - untuk pengelolaan pantai yang jelas
  penanggungjawabnya.
 
  Saya pernah berjalan di sepanjang pantai di daerah
  Carita. Sepanjang sekitar 16 km garis pantai dari
  Pasauran sampai Labuan, sampai setiap penguasa
 lahan
  pantai melakukan reklamasi pantai sendiri-sendiri,
  terutama pengelolan hotel dan lokasi wisata.
  Akibatnya:
  - garis pantai menjadi tidak menentu. ada yang
 jauh
  menjorok ke laut di atas reef flat tetapi ada yang
  tidak direklamasi.
  - reklamasi dengan cara yang tidak menentu. ada
 yang
  tinggi dan ada yang rendah. ada yang kualitanya
 baik
  dan ada yang burut. akibatnya garis pantai tampak
  seperti pakaian tambal sulam.
  - akses umum untuk masyarakat menjadi hilang
 karena
  yang melakukan reklamasi tidak memperhatikan
 ketentuan
  adanya public domain untuk daerah sepanjang
 pantai.
  ketika melakukan perjalana itu, saya harus naik
 turun
  tembok dinding pantai. berhadapan dengan satpam di
  banyak kapling.
  - penguasaan terhadap reef flat menjadi tidak
 jelas.
  reef flat seharusnya menjadi publik domain, tetapi
 di
  beberapa segmen telah dikuasai pemilik modah.
 
  Dari pengalaman lapangan di Carita itu, mungkin
 ada
  baiknya kebijakan reklamasi diperhitungkan sebagai
  salah satu cara pengelolaan wilayah pesisir. Agar
 kita
  mendapat lingkungan yang baik dan sehat dan indah
 dan
  jelas siapa pengelolanya dan kita semua dapat
  menikmatinya.
 
  Salam,
  WBS
 
 
 
  --- Imam A. Sadisun [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
   Sedikit menambahkan: Secara umum reklamasi
 pantai
   bertujuan untuk menambah
   jumlah daratan, dapat dilaksanakan dengan:
   - filling
   - polder
   - drainage
   atau kombinasi dari ketiga metode tsb., terutama
   tergantung morfologi
   pantai yg akan direklamasi.
  
   Salam,
   ~imam
  
   On Wed, 15 Oct 2003, Untung Sudarsono wrote:
  
Gampangnya ya ngurug laut alias lautnya
 ditimbun
   begitu.
   
 
 
  __
  Do you Yahoo!?
  The New Yahoo! Shopping - with improved product
 search
  http://shopping.yahoo.com
 
 

-
  To unsubscribe, e-mail:
 [EMAIL PROTECTED]
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
  Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
  Komisi SDM/Pendidikan : Edy
 Sunardi([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Karst : Hanang
 Samodra([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
  Komisi OTODA : Ridwan
 Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
 Dahlius([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Database Geologi : Aria A.
 Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 

-
 
 
 
 
 

-
 To unsubscribe, e-mail:
 [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1:
 http

Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak, Teluk Jakarta

2003-09-25 Terurut Topik wahyu budi
Ibu Parvita, berkaitan dengan pola sedimentasi di
Teluk Jakarta, setahu saya memang PPGL pernah bekerja
di Teluk Jakarta dan terutama untuk wilayah yang dekat
dengan Kota Jakarta. Kepastian lebih jauh mengenai hal
ini tentu kita tunggu respon dari rekan-relan di PPGL.

Kalau mengenai sedimentasi di Kepulauan Seribu sampai
jarak sekitar 50-an km, dan sumber materialnya dari
Jakarta, saya rasa terlalu jauh pernyataan itu.
Pengalaman dari kawasan Tanjung Pontang di Banten,
yang sekarang ini mendapat influx muatan sedimen yang
besar dari Ciujung, penyebaran suspensi dari muara
tidak sejauh itu (hanya beberapa KM). Karena itu,
untuk kasus di kepulauan Seribu, mungkin ada sumber
sedimen yang lain. Mungkin saja dari Citarum. 

Salam,
WBS

--- [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Pak Wahyu Budi dan rekan2 lainnya,
 
 Kalau kerusakan delta Mahakam bisa dideteksi lewat
 citra satelit, tentunya
 hal yang sama bisa dilakukan untuk melihat kondisi
 Teluk Jakarta dan
 sekitarnya.  Ada yang tahu saya bisa memperolehnya
 di mana, karena ada yang
 mengatakan sedimentasi di Utara Jakarta sampai ke
 Kepulauan Seribu (sampai
 ke Pulau Kotok-Pulau Matahari-Pulau Papateo). 
 Lumayan jauh itu, sekitar 50
 km-an.  Saya sendiri mengalami bahwa visibility di
 Pulau Seribu selama
 bulan2 terakhir ini luarbiasa jeleknya, dan banyak
 koral2 yang tertutup
 oleh silt.  Apa ada pulse yang extraordinary tahun
 ini, dan kalau itu
 karena kegiatan manusia, misalnya ada proyek
 besar2an di Utara Jakarta,
 mustinya bisa kelihatan ya.  Mungkin dari PPGL bisa
 bantu?
 
 
 Parvita H. Siregar
 
 
 
 
 
 
 
  
 wahyu budi  
 
  
 wahyubudisetyawan@   To:   
  [EMAIL PROTECTED]
  
 yahoo.comcc:   
 
  
  
 Subject: Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam
 Rusak
 09/24/2003 07:27 PM 
 
  
 Please respond to   
 
  
 iagi-net
 
  
 
 
  
 
 
  
 
 
 
 
 Pak Awang dan rekan-rekan lainnya, saya sendiri
 belum
 pernah secara langsung mempelajari apa yang terjadi
 dengan Delta Mahakam. Tetapi, apa saya lihat dari
 hasil analisis citra satelit yang pernah di lakukan
 teman-teman sebelumnya, nampaknya memang aktifitas
 manusia membuka kawasan mangrove untuk dikonversi
 menjadi areal tambak sekarang ini sangat dominan di
 Delta Mahakam. Namun, bagaimana kaitannya antara
 aktifitas tersebut (dan juga yang lainnya) dengan
 pola
 pertumbuhan (sedimentasi) dan pola perusakan (erosi)
 Delta Mahakam, saya belum bisa memberikan keterangan
 apa-apa.
 
 Study yang sejenis, tahun ini, sedang saya lakukan
 di
 pesisir utara Banten (Jawa bagian barat) antara
 Tanjung Pontang sampai Tanjung Kait. Sebagian hasil
 awalnya telah saya presentasikan pada pertemuan di
 PPGL pada tanggal 25 Agustus 2003 yang lalu. Apabila
 ada yang berminat dengan naskah lengkapnya silahkan
 hubungi saya.
 
 Salam,
 Wahyu
 
 
 --- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Apakah pernah ada studi foto udara untuk
  mengkonfirmasi pola pertumbuhan (sedimentasi) dan
  pola perusakan (erosi) delta Mahakam dari 1946 ke
  2001 ? Studi sejenis pernah intensif dilakukan
 oleh
  teman-teman LGPN LIPI tahun-tahun 1980an untuk
 Delta
  Cimanuk di Jawa Barat (Pak Ade bisa konfirmasi ?)
  atau juga LON (Pak Wahyu Budi bisa konfirmasi ?)
 dan
  juga daerah muara Citanduy-Nusa Kambangan.
 Harusnya,
  mengingat pentingnya Delta Mahakam sebagai
  laboratorium alam untuk geologi, studi semacam itu
  penting. Juga, apakah erosi itu hanya sebab
 manusia
  (petani tambak), bukan pola oseanografi yang
 berubah
  (katakanlah yang tadinya tide-wave dominated
 mungkin
  jadi wave dominated). Semuanya itu kan bisa
 terekam
  di foto udara. Kalau rusak begitu, maka area field
  trip Mahakam di deltaic plain akan
  terganggu...Tetapi, apakah dredging untuk lokasi
  sumur bukannya lama-lama akan merusak juga ?
 
  Salam,
  Awang
 
  ERY ARIFULLAH [EMAIL PROTECTED] wrote:
  (Cuplikan Kaltim Post/ 19 Sept. 2003):
 
  1000 km2 luasan daratan Delta Mahakam (Delta
 Plain)
 
  ternyata 85 % diantaranya telah rusak yang telah
  beralih
  fungsi menjadi tambak. Kepala Departemen
 Lingkungan
  Total
  EP Indonesie

Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak

2003-09-24 Terurut Topik wahyu budi
Pak Awang dan rekan-rekan lainnya, saya sendiri belum
pernah secara langsung mempelajari apa yang terjadi
dengan Delta Mahakam. Tetapi, apa saya lihat dari
hasil analisis citra satelit yang pernah di lakukan
teman-teman sebelumnya, nampaknya memang aktifitas
manusia membuka kawasan mangrove untuk dikonversi
menjadi areal tambak sekarang ini sangat dominan di
Delta Mahakam. Namun, bagaimana kaitannya antara
aktifitas tersebut (dan juga yang lainnya) dengan pola
pertumbuhan (sedimentasi) dan pola perusakan (erosi)
Delta Mahakam, saya belum bisa memberikan keterangan
apa-apa.

Study yang sejenis, tahun ini, sedang saya lakukan di
pesisir utara Banten (Jawa bagian barat) antara
Tanjung Pontang sampai Tanjung Kait. Sebagian hasil
awalnya telah saya presentasikan pada pertemuan di
PPGL pada tanggal 25 Agustus 2003 yang lalu. Apabila
ada yang berminat dengan naskah lengkapnya silahkan
hubungi saya.

Salam,
Wahyu


--- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Apakah pernah ada studi foto udara untuk
 mengkonfirmasi pola pertumbuhan (sedimentasi) dan
 pola perusakan (erosi) delta Mahakam dari 1946 ke
 2001 ? Studi sejenis pernah intensif dilakukan oleh
 teman-teman LGPN LIPI tahun-tahun 1980an untuk Delta
 Cimanuk di Jawa Barat (Pak Ade bisa konfirmasi ?)
 atau juga LON (Pak Wahyu Budi bisa konfirmasi ?) dan
 juga daerah muara Citanduy-Nusa Kambangan. Harusnya,
 mengingat pentingnya Delta Mahakam sebagai
 laboratorium alam untuk geologi, studi semacam itu
 penting. Juga, apakah erosi itu hanya sebab manusia
 (petani tambak), bukan pola oseanografi yang berubah
 (katakanlah yang tadinya tide-wave dominated mungkin
 jadi wave dominated). Semuanya itu kan bisa terekam
 di foto udara. Kalau rusak begitu, maka area field
 trip Mahakam di deltaic plain akan
 terganggu...Tetapi, apakah dredging untuk lokasi
 sumur bukannya lama-lama akan merusak juga ?
  
 Salam,
 Awang
 
 ERY ARIFULLAH [EMAIL PROTECTED] wrote:
 (Cuplikan Kaltim Post/ 19 Sept. 2003):
 
 ”1000 km2 luasan daratan Delta Mahakam (Delta Plain)
 
 ternyata 85 % diantaranya telah rusak yang telah
 beralih 
 fungsi menjadi tambak. Kepala Departemen Lingkungan
 Total 
 EP Indonesie Suripno kepada Kaltim Post tanggal 18 
 September 2003 mengemukakan bahwa alih fungsi
 menjadi 
 tambak akan mengancam keseimbangan ekosistem yang
 ada di 
 Delta Mahakam. Pada tahun 1986 kondisi Delta Mahakam
 masih 
 bagus. Pada tahun 1992 sudah mulai ada pembangunan
 tambak 
 dan mulai ada kerusakan-kerusakan dan pada tahun
 1999, 85 
 % Delta Mahakam sudah menjadi tambak. Dengan
 demikian 
 perbandingan laju sedimentasi dan erosi telah
 menjadi 1:2 
 selama tahun 1946-1996. Sementara perbandingan laju 
 sedimentasi dan erosi tahun 1996-2001 sudah mencapai
 1:50. 
 Artinya kehilangan luas daratan yang terjadi selama
 50 
 tahun (1946-1996) seluas 635 ha. Sedangkan selama
 lima 
 tahun (1996-2001) telah kehilangan daratan seluas
 697 
 ha” .
 
 
 Pertumbuhan tambak yang tidak terkontrol menyebabkan
 
 degradasi mangrove. Kegagalan produksi seperti
 terjadi di 
 Jawa, pantai timur Lampung dan Sulawesi
 mengakibatkan 
 penambahan areal tambak semakin meningkat tajam,
 apalagi 
 keuntungan ekonomis sangat menjanjikan dalam
 menyumbang 
 PAD.
 
 Sejak tahun 1970-an sampai sekarang riset geologi
 telah 
 dilakukan secara antusias di Delta Mahakam. Delta
 Mahakam 
 modern adalah laboratorium alam geologi ”recent 
 analogues” yang khas di Indonesia yang punya kaitan 
 erat dengan sedimen-sedimen di Kutai Basin. Dari
 studi 
 geologi di Delta Mahakam selama tiga dasawarsa telah
 
 memberikan pemahaman yang bagus kepada kita dalam 
 dileneasi lingkungan pengendapan di Kutai Basin
 untuk 
 eksplorasi. Jadi bisa dibayangkan seberapa besar
 jasa 
 Delta Mahakam bagi pengetahuan geologi?? 
 
 Kelestarian Delta Mahakam bukan hanya tanggung jawab
 
 environmentalist, tapi juga tanggung jawab kita
 sebagai 
 ahli geologi (?). 
 
 Salam,
 Ery Arifullah
 Mhs. Prog. Master Geologi ITB.
 

===
 TELKOMNet INSTAN : mudah pemakaiannya, luas
 jangkauannya dan sekarang . ada hadiahnya
 pula !

===
 

-
 To unsubscribe, e-mail:
 [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy
 Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]
 atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
 Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A.
 Mulhadiono([EMAIL PROTECTED

Re: [iagi-net-l] List of accepted papers for JCJ 2003, format penulisan makalah?

2003-09-13 Terurut Topik wahyu budi
Dear Sekretariat JCJ 2003,

Setelah mengumuman abstrak yang diterima, untuk
penulisan makalah, adakah format penulisan atau
template yang harus diikuti?

Apabila untuk hal tersebut belum terpikirkan, saya
menyarankan agar dibuat format penulisan atau template
yang harus diikuti oleh para penulis makalah.

Ini demi keseragaman cara penulisan dan memperingan
pekerjaan editing. Sedang apabila hal tersebut telah
ada, tolong segera disebarkan, agar kami dapat
mengikutinya dalam menulis makalah untuk JCJ 2003.

Kemudian, dalam First Circular disebutkan bahwa
deadline pemasukan full paper adalah tanggal 31
Oktober 2003, sementara itu dalam web site disebutkan
tanggal 30 September 2003. Mana yang harus diikuti?

Salam,
Wahyu Budi Setyawan

--- Allo, Paulus T
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 daftar paper yg diterima utk JCJ 2003 bisa dilihat
 di:
 http://jcj2003.iagi.or.id/list.php
 
 daftar ini akan terus di-update, jadi bila paper
 anda belum tertera
 disitu, silahkan lihat 1-2 hari lagi.
 
 
 thanks,
 
 Paulus
 

-
 To unsubscribe, e-mail:
 [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy
 Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]
 atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
 Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A.
 Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-
 


__
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
http://sitebuilder.yahoo.com

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Renungan IAGI Lingkungan; keseimbangan

2003-09-11 Terurut Topik wahyu budi
Sebenarnya, yang diperlukan adalah menjaga
keseimbangan antara pemanfaatan sumberdaya alam dan
menjaga kondisi lingkungan agar tetap dapat melayani
kebutuhan manusia (bukan dilestarikan).

Kita semua tentu tahu bahwa alam itu menjalani suatu
proses. Lahir dan kemudian Mati. 
Perhatikan manusia, tumbuhan, hewan.
Perhatikan batuan, daratan, dan air.
Tanpa campur tangan manusia pun perubahan akan
terjadi, dan manusia pun adalah bagian dari perubahan
tersebut.

Persoalan yang sebenarnya kan ., bagaimana
perubahan itu berlangsung dan tidak menyakiti
manusia.

Dalam menjaga berlangsungnya proses-proses geologi
itu, agar tidak terlalu cepat, di situlah
peranan geologi.

Salam,
WBS


--- [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Urun rembug,
 
 Bukannya pesimis, tapi untuk zero (0) terhadap
 dampak lingkungan oleh
 industri ekstratif kebumian adalah impossible.
 Kecuali semua industi ekstraktif kebumian secara
 serempak dihentikan di
 seluruh dunia, dan menurut saya ini juga impossible.
 Kasarnya kemajuan teknologi dan kehidupan tidak bisa
 di reset kaya
 komputer jika terjadi error 
 
 Kita tidak bisa mengatakan tidak ada kemudahan
 transportasi kecuali jalan
 kaki setelah penemuan sepeda, kita tidak bisa
 mengatakan tidak ada yang
 lebih cepat dari sepeda setelah manusia menemukan
 motor, kita tidak bisa
 mengatakan motor paling nyaman setelah manusia
 menemukan mobil, dst, dst.
 
 Misalkan kita menghapus mobil untuk menghilangkan
 polusi udara, dengan
 langkah menghentikan industri eksploitasi bahan
 bakar, maka kita akan
 beralih ke sepeda sehingga perusahaan tambang besi,
 baja, nickel harus
 hidup. Jika kita melarang penggunaan sepeda sehingga
 dampak industri tambang
 bisa kita hentikan, maka kita akan terpaksa jalan
 kaki. Dan sanggupkah kita
 jalan kaki saat ini?
 
 Rekan-rekan bisa bayangkan jika tempat tinggal di
 Bekasi dan tiap hari harus
 jalan kaki menuju Sudirman atau Gatot Subroto, butuh
 berapa jam untuk
 perjalanan? tahankah dengan debu, panas, dan
 keringat serta capek? Hilang
 berapa jam dalam sehari hanya untuk jalan PP? Belum
 lagi jika rekan-rekan
 kampungnya di Jawa Timur, cuti dapat 12 hari
 setahun, untuk jalan pulang
 Bekasi- jawa Timur pp butuh berapa lama? Intinya
 saya ingin mengatakan,
 marilah bersikap realistis, bahwa setelah semua
 kemajuan ini yang mau tidak
 mau melibatkan industri ekstraktif kebumian, kita
 pada dasarnya tidak
 mungkin kembali ke zero (0) lagi.
 
 Kata orang bijak tentang hukum kesuksesan adalah
 SUKSES ADA HARGANYA, JIKA
 MAU SUKSES, KITA HARUS BERANI MEMBAYAR HARGANYA,
 hanya orang gila yang
 maunya sukses namun tidak mau membayar harga
 kesuksesan yang diinginkan.
 
 a. JIka demi kelangsungan hidup manusia, menutup
 semua industri kebumian
 adalah jalannya. 
 b. Dilain pihak, demi kelangsungan hidup budaya
 manusia, meneruskan industri
 ektraktif kebumian adalah jalannya. 
 
 Jika a yang kita pilih, maka kita siap jalan kaki
 kalo cuti dari Jakarta ke
 jawa timur (jangan tanggung tanggung)
 Namun jika pilih b, polusi dan kerusakan tak
 terhindarkan.
 Maka jika saya yang suruh milih, Saya akan memilih B
 dengan catatan kita
 menyadari bahwa akan ada harga kerusakan lingkungan
 yang musti kita bayar.
 Jadi masalahnya tinggal bayar membayar tingkat
 kerusakan lingkungan, yang
 harus kita lakukan adalah bagaimana kita bisa
 mewujudkan seringan-ringannya,
 sekecil kecilnya kerusakan lingkungan. 
 
 Ibarat komputer, kita tidak mampu reset lagi, yang
 bisa kuta lakukan
 adalah mengatasi dan memperkecil error nya
 Dan langkah Pak ketum untuk deket dan bersahabat
 dengan kaum environmentalis
 adalah salah satu caranya.
 
 Salam,
 didik
 
 


__
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
http://sitebuilder.yahoo.com

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] Evolusi === Memahami cara kerja Tuhan (1), contoh dari alam.

2003-09-03 Terurut Topik wahyu budi
Mari kita perhatikan sebutir biji yang bernas.
Bagaimana butiran biji itu kemudian mulai retak di
tanah, kemudian mulai tumbuh.
Ambil sebuah contoh biji asam jawa.
Kalau ada waktu (sambilan), coba ikuti
pertumbuhannya.
Biji itu tumbuh dan berkembang menurut suatu urutan
waktu dan kadar yang telah ditentukan untuknya.

Setelah tiba waktunya, biji terangat oleh batang
lunak, kemudian terbelah dan keluar daun.

Setelah waktunya tiba, batang lunak itu bercabang dan
di setiap cabang ada daun.

Setelah waktunya tiba, batang lunak mengeras dan pohon
terus membesar dan makin banyak cabangnya.

Setelah waktunya tiba, pohon berbungan dan kemudian
bunga berubah menjadi buah muda dan kemudian buah
masak. Selanjutnya biji dari buah masak siap
mengulangi apa yang dilakui induknya.

Siapa yang menentukan waktu-waktu perkembangan dan
kadar perkembangan itu?
Siapa yang menentukan unsur-unsur dari dalam tanah
yang dihisap akar akan menjadi batang, daun, bunga,
buah, kulit dll?
Kita harus mengakui bahwa kita tidak tahu. Bagi yang
percaya Tuhan, akan menjawab: Tuhan. Bagi yang tidak:
hukum alam.

Selanjutnya, coba kita lihat pohon-pohon lain.
bagaimana itu berbeda satu sama lain, sementara semua
itu tumbuh di tanah yang sama? (tentu dengan sedikit
perbedaan unsur kimianya).

masih banyak contoh-contoh lain yang bisa kita buat
(termasuk bagaimana perubahan magma yang keluar dari
dalam bumi menjadi aneka ragam batuan dan mineral yang
asosiasinya berbeda satu sama lain).

Dengan contoh ini, saya hanya ingin mengatakan bahwa
banyak rahasia Tuhan yang belum kita ketahui.




__
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
http://sitebuilder.yahoo.com

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] Evolusi === Memahami cara kerja Tuhan (1), manusia dan evolusi karyanya.

2003-09-03 Terurut Topik wahyu budi
Kita mulai pembicaraan dari manusia (yang belum
mengetahui teknologi seperti sekarang ini) dan bumi
tempat tinggalnya.

Dalam pikiran saya, semula manusia hanya tahu membawa
sesuatu dengan kedua tangannya atau menyeretnya tanpa
alat bantu.
Selanjutnya, membawa sesuatu dengan alat bantu,
seperti memikul dan menandu (membawa dengan tandu
sederhana).
Selanjutnya, menyeret dengan alat bantu.

Selanjutnya, manusia menekukan teknologi roda, maka
dipasang roda pada alat bantu yang diseret itu.

Selanjutnya, dari alat bantu beroda, katakanlah
gerobak, terus berkembang menjadi alat angkut yang
ditarik oleh hewan.

Jumlah roda, mungkin dari 2 (seperti gerobak
sapi)bertambah menjadi 4 (seperti kereta kuda beroda
4).

Dengan ditemukan mesin, muncul mobil.
varian lainnya adalah sepeda motor, dan kereta api.
Mobil ada yang kemudian menjadi beroda 3 seperti Bemo
dan Bajai. Mobil ada juga yang rodanya terus bertambah
menjadi Truk, Truk gandeng, dan Trailer.

Varian lain dari roda muncul Traktor beroda besar,
atau beroda rantai.

-- 

Entah sejak kapan, manusia menyadari kayu dan
sejenisnya bisa mengapung. 

Selanjutnya muncul rakit, perahu dayung, perahu layar,
parahu motor (ketika mesin dipadukan dengan perahu).
Dari perahu motor, muncul jenis-jenis kapal penumpang
dari yang kecil sampai raksasa seperti Titanic, muncul
juga kapal-kapal angkut barang seperti kapal curah,
kapal peti kemas, kapal pengangkut gas alam cair.
Muncul juga kemudian Kapal Selam, baik diesel maupun
nuklir.



Ketika kemudian manusia ingi terbang seperti burung,
muncul pesawat terbang. Mulai dari yang sederhana,
sampai pesawat penumpang moderen seperti Concord, Air
Bus, Boing dll. Muncul juga pesawat tempur seperti
Sukhoi yang sekarang jadi pembicara di tanah air kita.

kemudian, ketika manusia ingin ke ruang angkasa,
muncul Apollo, Soyuz dan berbagai pesawat lainnya yang
tanpa awak diluncurkan ke angkasa, juga satelit.

-

Semua alat transportasi itu, dari yang paling awal
sampai mutakhir, sekarang masih dapat kita saksikan
dipergunakan. Di desa-desa kita masih melihat kereta
yang ditarik sapi. Kita melihat Bapak pemungut sampah
menarik gerobak sampah. Di desa-desa nelayan, kita
melihat perahu dayung. 

Tentu kita tidak akan mengatakan, kalau kapal induk
itu dari perahu, tentu perahu itu sekarang tidak ada
lagi sekarang.

Tentu juga kita tidak akan mengatakan, kalau BMW atau
Mercy itu dari gerobak, tentu gerobak itu tidak ada
lagi sekarang.

-

Perkembangan alat transportasi itu tentu saja tidak
berkembang sendirian. Tanpa ditunjang dengan
perkembangan lain seperti teknologi elektronika,
pengolahan logam, misalnya; serta keinginan manusia
untuk mengungkapkan berbagai gejala alam lainnya; dan
berbagai kebetulan (seperti Archimedes dengan
airnya, dan pengamatan Apel jatuh yang kemudian
lelahirkan hukum gravitasi oleh .? maf lupa),
semuanya tidak akan ada seperti sekarang.

Lalu.?, Kita bisa atau tidak mengatakan: untuk
menciptakan semua itu dan apa yang ada sekarang ini,
seperti handphone yang paling baru komputer yang
kita pakai untuk berkomunikasi ini, Tuhan cukup
menciptakan manusia dengan segala potensinya dan Bumi
tempat hidupnya. 
Semua perkembangan dan penemuan itu, sudah ditentukan
waktunya, oleh Tuhan.

Salam,

WBS











__
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
http://sitebuilder.yahoo.com

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Pertambangan ....., melihat hubungan spasial

2003-09-03 Terurut Topik wahyu budi
Sekarang ini sedang musim kemarau, dan di banyak
bagian Indonesia sedang mengalami kekeringan. Mungkin
ini saatnya untuk mengajukan bukti tentang kaitan
kerusakan hutan, kegiatan pertambangan dan kekeringan.

Yang perlu dilakukan pada tahap awal hanya memetakan
daerah hutan lindung, daerah kegiatan pertambangan,
daerah hutan yang rusak dan daerah kekeringan yang
sekarang terjadi. 

Dari peta-peta tersebut secara spasial akan terlihat
hubungan antara daerah kekeringan dan kawasan hutan
dan pertambangan.

Untuk mencari siapa penyebab kerusakan hutan yang
sebenarnya, dapat ditambahkan peta penyebaran kegiatan
pemanfaatan hutan / lahan, baik itu HPH, penduduk
setempat, pertanian, perkebunan, maupun pertambangan.

Apabila kita dapat membuat peta-peta tersebut, tentu
akan diperoleh bukti yang kuat tentang apa yang sedang
diperdebatka sekarang.

Salam,
WBS



--- Sukmandaru Prihatmoko [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Berita di media tsb memang sangat tendensius, banyak
 pernyataan yang
 dikutip, sepertinya nyambung satu sama lain, padahal
 tidak (bisa
 dipertanyakan). Saya harap ini karena ke-piawai-an
 wartawan saja dalam
 menyajikan berita. Contohnya:
 ...Pemerintah dan DPR diminta tidak meloloskan
 lagi pertambangan
 terbuka di hutan lindung. Perusakan hutan lindung
 secara terus-menerus akan
 berdampak pada kekeringan yang semakin parah di
 masa-masa mendatang.
 .(saya kutip seperti aslinya).
 
 Pertambangan terbuka di hutan lindung mengakibatkan
 perusakan hutan lindung
 = masih nyambung; perusakan hutan lindung
 mengakibatkan kekeringan = masih
 nyambung juga. Tapi menyambungkan pertambangan di
 hutan lindung dengan
 kekeringan = nanti dulu, karena ini bukan matematika
 dimana kalau A = B dan
 B = C, maka A = C. Karena kita musti lihat berapa
 banyak seh
 pertambangan di hutan lindung, kemudian seberapa
 banyak hutan lindung yang
 rusak (secara keseluruhan), serta seberapa luas
 hutan lindung yang rusak
 karena pertambangan.
 
 Itu tadi satu conto saja.. masih ada
 beberapa lagi pernyataan yang
 tidak saling nyambung tapi enak dibaca.
 
 Ini saya kutipkan data ttg hutan dan tambang
 Indonesia, sumbernya Made
 Astawa Rai, 2002 (Seminar - Isu dan Kendala
 Pengelolaan Sumberdaya
 Pertambangan dan Kehutanan).
 (1) Area Kontrak Karya = 21 juta ha (termasuk
 wilayah eksplorasi)
 (2) Area tambang = 0,135 juta ha
 (3) Luas hutan total Indonesia = 120 juta ha
 (4) HPH = 66 juta ha
 (5) Hutan lindung = 33,5 juta ha
 (6) Hutan konservasi = 20,5 juta ha
 (7) Laju kerusakan hutan dalam 7 tahun terakhir
 (hutan konservasi, hutan
 lindung, dan hutan produksi) = 1,36 juta ha/ tahun
 (Kongres Kehutanan
 Indonesia, Jakarta, 2001).
 
 Jika diasumsikan seluruh area tambang rusak, berarti
 hanya 10% dari laju
 kerusakan hutan per tahun. Padahal kenyataanya tidak
 demikian karena banyak
 lahan bekas tambang yang telah direklamasi.
 (Meskipun, tidak perlu
 dipungkiri pasti ada juga perusahaan nakal yang
 tidak beres
 reklamasinya).
 
 Jadi silakan tebak sendiri yang 90% itu dilakukan
 oleh siapa.
 
 Salam - Daru
 
 - Original Message -
 From: [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, August 28, 2003 10:46 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] Pertambangan di hutan
 lindung harus diminimalisir
 
 
  Saya setuju dengan Mas Bondan Brillianto.
 
  Jangan gebyah uyah bahwa kerusakan hutan
 semata-mata disebabkan hanya
 oleh
  perusahaan Tambang.
  Mari kita buka mata dan telinga, berapa hutan yang
 rusak (area) dan apakah
  ada kontribusi perusahaan tambang disana
 (jangan-jangan di daerah rusak
  hutan tersebut tidak ada perusahaan tambangnya).
 
  Sebab pencurian kayu liar dan penebangan liar oleh
 penduduk tidak bisa
  dilihat sebelah mata.
  Disekitar konsesi INCO, ada wilayah yang namanya
 Danau Towuti... Di desa
  pinggir danau tersebut ada beberapa orang yang
 bisa dikategorikan sangat
  kaya dengan jenis usaha membeli kayu dari para
 penebang liar (dari dulu
 dan
  berlanjut hingga sekarang ..). Hasilnya mereka
 jual ke Jawa dan
 disepanjang
  jalan dari daerah itu ke Makassar ada retribusi
 khusus yang sudah rutin
  mereka lakukan.
 
  Selain itu, sejauh yang saya tahu hampir semua
 perusahaan tambang punya
  seksi revegetasi / reklamasi lahan dan ada hukum
 yang bisa dikenakan jika
  melanggar peraturan pemerintah tersebut ...
  So saya setuju jika peninjauan kembali izin
 tambang dengan melakukan
  pengecekan seberapa jauh si perusahaan mengikuti
 hukum sudah dilakukan.
 Jika
  memang melanggar, musti dikenakan sanksi, namun
 jika bersih.. perusahaan
  tetap bisa dijalankan ...
 
  Masalahnya, pernah penebang liar di daerah towuti
 tersebut ditertibkan ..
  ujungnya ratusan orang demo minta PEMDA
 menyediakan lapangan kerja ..
 pemda
  tidak sanggup .. yaaa tebang lagi lah hutannya ..
 
  Salam,
  didik
 
 
 
 

-
 To unsubscribe, e-mail:
 [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net 

Re: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yoooook.

2003-08-27 Terurut Topik wahyu budi
Di bumi ini ada 100 lebih unsur kimia, mulai dari
unsur mayor, minor, sampai trace element. Ada yang
logam, non-logam, dan radioaktif. 

Sekarang, kalau benda-benda, makhluk-makhluk atau
apapun yang ada di bumi ini (juga alam semesta?) ini
'diuraikan', maka, hasilnya tidak akan lari dari
kelompok unsur-unsur kimia yang sekarang ada di bumi
kita tercinta ini. bedanya hanya... jumlahnya saja
yang berbeda dan berbedaan sedikit ada tidaknya unsur
tertentu (mungkin tak mampu terdeteksi saja). mari
kita ingat-ingat lagi perbandingan komposisi kimia
batuan dan mineral (bila kita geologist).

lalu, pertanyaannya? Bagaimana semua itu bisa
demikian? Sebagai contoh: masak sih, ketika membuat
basalt, andesit, atau granit, dll, Tuhan harus bekerja
seperti analist kimia setiap waktu?, mulai dari
Pracambrium sampai Sekarang. Manusia saja maunya kalau
membuat sesuatu sekali kerja semua urusan beres.

Untuk makhluk hidup?
Juga, masak sih, Tuhan, harus menciptakan beberapa
jenis, memusnahkan dan lalu menciptakan beberapa jenis
lain berulang-ulang? Kita saja sekarang kalau disuruh
menulis makalah dengan komputer atau dengan mesin
ketik manual, tentu memilih komputer. Diantara
alasanya mungkin supaya mudah memperbaiki, mudah
memperbanyak, dan mudah mudah memodifikasi.

Kalau kita memperhatikan sejarah manusia menciptakan
barang-barang., rasanya berevolusi.

Misalnya kemampuan manusia menulis, telah berevolusi
sedemikian rupa sehingga sekarang ini ada komputer,
printer, fax, foto kopi, telegram, scanner dll. Semua
itu dimulai dari kemampuan manusia menulis.

Transportasi juga demikian, dimulai dari berjalan
kaki, sekarang ada pesawat terbang, mobil, sepeda
motor, becak, gerobak dorong, kereta kuda, kereta api,
gerobak sapi serta pesawat ruang angkasa dll dst.

lalu.., sambung sendiri-sendiri saja ya!!!


WBS

--- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
wrote:
 Kalo aku kok malah mudah sekali menerima evolusi ya
 ...
 Karena aku yakin wadag manusia ini merupakan
 'benda' atau 'bahan alam'
 yang mempunyai sifat sangat 'alami'.  Buktinya sudah
 terlalu banyak utk
 menyatakan bahwa sifat2 bendawinya  yang ternyata
 sangat berguna buat kita
 termasuk ilmu kesehatan kedokteran dll yg merupakan
 ilmu atau alat
 pertahanan diri manusia.
 
 Evolusi sendiri merupakan sebuat ilusi historis yg
 merupakan hasil
 perekaman impuls otak akibat penerimaan data-data
 dari input-input indera
 penglihatan penciuman, peraba dll  serta .
 nalar. Tapi bukan berarti
 yg ngga percaya evolusi berarti ngga pake nalar looh
 ya  Awas kalo
 di-puter2  :)
 
 Evolusi juga hanya merupakan ilusi waktu yg juga
 akibat
 perekaman-perekaman alam
 terhadap peristiwa-peristwa yang dilaluinya ...
 lagi-lagi dimensi waktu
 ini yg menjadi sebuah dimensi baru dalam kehidupan
 manusia ... setelah
 dimensi ketiga yang belum lama juga disadari
 manusia  Coba anda lihat
 gambar di Mesir ... pernahkan anda melihat gambar 3
 di Pyramid ?
 Gambar yg menunjukkn 3 dimensi yg bagus baru
 dilakukan ketika Leonardo Da
 Vinci menggambar the last supper (jamuan makan
 malam) ... itu saja kan baru
 kemaren sore :-)
 Menembus dimensi baru emang selalu mengundang
 pro-kontra ... termasuk
 Columbus yang tidak takut jatuh kelaut !! Namun
 masih juga ada yg percaya
 bumi ini datar ... :p
 Banyak juga yang ngga percaya teori kuantum 
 tapi sudah menggunakan
 
 Soal tuhan ... upst !!
 Aku ngga ngerti apaan sih keberatannya sehingga ada
 yg menganggap  Tuhan '
 tersinggung' adanya teori evolusi ?
 
 rdp
 - Original Message -
 From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, August 25, 2003 9:57 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Evolusi === was Re:
 [iagi-net-l] Batugamping dan
 Homo P Erectus
 
 
  Memang sangat susah menerima teori evolusi,
 apalagi kalau sudah
 dihubungkan ke manusia. Kita akan lebih gampang
 menerima teori penciptaan
 terpisah, semua spesies yang ada sekarang
 diciptakan terpisah satu demi
 satu, tidak ada nenek moyang bersama. Sejak pertama
 diciptakan bentuknya
 sudah sama persis dengan sekarang. Bahkan variasi
 sekecil apapun di spesies
 sekecil apa pun itu adalah hasil penciptaan
 terpisah, bukan evolusi. Kalau
 Darwin menemukan 15 variasi paruh kutilang di
 Galapagos, ya itu ga mesti
 evolusi atau adaptasi, memang sudah dari sononya
 begitu. 15 nya diciptakan
 terpisah sudah dengan paruh yang macam-macam. Jadi,
 tak heranlah kenapa
 teori evolusi menimbulkan debate of centuries...
 Tak langsung dapat
 diterima akal saat itu juga, mungkin ini alasan
 utamanya, dan masa mau kita
 disatu phylogeni-kan (pohon kehidupan) dengan
 protozoa
 
  Benarkah teori evolusi, ada apa dengan teori
 evolusi ?  Kalau buat saya,
 karena saya gak bisa konsisten sebagai evolusionis,
 juga saya gak bisa
 konsisten sebagai kreasionis, juga saya gak bisa
 mengabaikan begitu saja
 ajaran iman tentang penciptaan, dan saya juga
 seorang geologist yang sangat
 sudah biasa berhadapan dengan sejarah kehidupan
 jutaan 

Re: [iagi-net-l] berita sakit

2003-07-18 Terurut Topik wahyu budi
Kami turut berharap Pak Taka diberi kekuatan oleh Yang
Maha Kuasa dan dapat sehat kembali.

WBS



--- M.Untung [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Hari ini, menurut berita yang saya terima dari Pak
 Budiharto, anggota IAGI senior, bapak FRED TAKA
 sedang mengalami koma di Rumah Sakit CAROLIUS,
 Jakarta. Beliau telah sakit beberapa lama. Pak Taka
 adalah anggota IAGI senior, aktif pada waktu
 berdirinya IAGI. Mari kita doakan semoga pak Taka
 diberi kesembuhan oleh Yang Maha Kuasa dan kembali
 sehat seperti sediakala. Saya kurang mengetahui
 apakah dapat ditengok atau tidak. Alamat rumahnya
 ialah:
 Jl. Kenanga 2, Komplek Perumahan Ferry Sonnevile,
 Gunung Putri, Cibinong 16961. Telepon: 021-8670190.
 Demikian berita yang saya dapat.
 M. Untung
 
 
 
 
 


__
Do you Yahoo!?
SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month!
http://sbc.yahoo.com

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Deepwater Source rock - akhirnya (Bahasa campur aduk !!!)

2003-07-18 Terurut Topik wahyu budi
Bahasa yang campur aduk itu menunjukkan Bahasa
Indonesia perlu diperkaya, dan juga menunjukkan kita
memerlukan Ensiklopedi.

WBS

--- Istadi, Bambang P
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Note:  Maaf bahasanya campur aduk, tapi istilah2
 teknis kalau
 diIndonesiakan malah saya-nya yang binggung.
 
 wass. 
 
 Bambang Istadi
 ConocoPhillips Inc.
 New Ventures Exploration
 +1-281-293-3763
 
 


__
Do you Yahoo!?
SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month!
http://sbc.yahoo.com

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Diskusi Tebatas !!

2003-07-08 Terurut Topik wahyu budi
Maunya sih, ikut. Tetapi waktu yang tidak ada.
Saya dan banyak teman lainnya tentu senang mengetahui
hasil diskusi itu.

Salam,
WBS

--- IAGI Pusat [EMAIL PROTECTED] wrote:
 IAGI Netters,
 
 PP IAGI akan mengadakan Diskusi Tebatas Menggugat
 Keberadaan Celah Timor dan Gugusan Pulau Pasir
 pada:
 
 Hari/Tanggal: Senin, 14 Juli 2003
 Pukul : 10.00 WIB
 Tempat: Sekretariat IAGI, Jl. Dr. Supomo SH, No.: 10
 Nara Sumber: Dr. Bona Situmorang 
 
 Kalau teman-teman di IAGI Netter berminat untuk tahu
 apa, mengapa dan bagimana Timor Gap, Ikuti share
 blak-blakan dari Pak Bona!
 
 Krn tempat sangat terbatas, mohon bagi yang berminat
 melakukan reservasi ke sekretariat IAGI,
 Ijul/Benz... 021 83702848 / 83702577 email:
 [EMAIL PROTECTED]
 
 salam,
 -chandra
 
 
 


__
Do you Yahoo!?
SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month!
http://sbc.yahoo.com

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Benarkan Perut Monas Menyimpan Cadangan Minyak Bumi?

2003-06-16 Terurut Topik wahyu budi
Saya rasa kabar ini hanya isapan jempol, seperti
halnya kabar tentang harta karun di situs purbakala di
Bogor tempo hari. Masih ingat kan?

Salam,
WBS

--- Sena Reksalegora [EMAIL PROTECTED] wrote:
 WACANA (Pikiran Rakyat Cyber Media, 16 Juni 2003)
 
 Benarkan Perut Monas Menyimpan Cadangan Minyak
 Bumi?
  
 
 ..partly deleted.
 
 Belakangan ini, teka-teki keberadaan Monas ini mulai
 diusik orang. Ada yang mengatakan, Bung Karno
 memilih
 lokasi itu, karena di bawah tugu Monas terdapat
 sumber
 minyak bumi yang cadangannya cukup besar. Namun,
 untuk
 mengeksploitasinya tidak semudah yang dilakukan
 penambang di kawasan pantai maupun di daerah
 lainnya. 
 
 Seorang pengusaha yang bergerak di bidang konsultan
 perminyakan dalam suatu perbincangan mengakui
 besarnya
 cadangan minyak bumi di bawah kawasan Monas itu. 
 
 Itu sudah ada penelitiannya. Hanya saja, cara
 mengeksplotiasinya yang sedang dicari. Masalahnya,
 kawasan Monas tidak mungkin dibongkar, seperti
 pekerjaan minyak di Riau atau daerah lainnya.
 Diperlukan teknologi super modern, ujar pengusaha
 yang tidak mau disebutkan namanya itu. 
 
 Pengusaha ini pun memperkirakan, Bung Karno
 membangun
 Tugu Monas di kawasan itu bukan sembarangan. Sebagai
 seorang Insinyur, -- apalagi Bung Karno katanya
 memiliki indera keenam -- tentu ia bisa melihat dan
 mengetahui apa yang ada di dalam perut bumi itu. 
 
 Untuk mengeksplotasinya, diperlukan teknonolgi
 super
 modern. Penambangannya, harus dilakukan di bawah
 tanah. Bayangkan, berdasarkan penelitian, sumber
 minyak bumi itu berada di bawah tiang pancang Tugu
 Monas. Mungkin 135 meter di bawah baru ditemukan
 sumber minyaknya. Jadi, penambangannya akan
 dilakukan
 dengan cara pengeboran dan kemudian dengan memasang
 pipa bawah tanah mencapai ratusan kilometer ke
 Balongan, Indramayu atau ke Cirebon, kata pengusaha
 yang sangat optimis minyak itu bisa digali. 
 
 Upaya mengeksploitasi minyak di Monas itu, katanya,
 sedang dibicarakan dengan perusahaan minyak raksasa
 Amerika Serikat. 
 
 Apa yang dikemukakan pengusaha itu, juga dibenarkan
 oleh sebuah sumber di Lembaga Penelitian Minyak dan
 Gas (Lemigas). Lembaga yang berada di bawah
 Departemen
 Energi dan Sumber Daya Mineral itu telah melakukan
 penelitian. Hanya saja, lembaga ini diminta tutup
 mulut mengenai hasil penelitiannya. 
 
 Ada seorang staf Lemigas yang ingin mencoba
 membeberkan hasil penelitian ini. Tetapi, ia
 langsung
 dipecat, kata sumber yang tak mau disebut namanya
 itu. Sumber di Lemigas ini juga mengakui, cadangan
 minyak di bawah Monas itu sangat besar. 
 
 Sebenarnya, fakta-fakta adanya sumber minyak di
 kawasan Monas selama ini banyak. Misalnya, seringnya
 masyarakat di sekitar -- seperti di Setiabudi atau
 kawasan Tanah Abang yang kelelap ketika sedang
 menggali sumur. Dan setelah diteliti, sumur yang
 digali itu mengandung gas -- yang tidak lain juga
 sumber minyak. 
 
 Atau barangkali, Api Nan Tak Kunjung Padam di
 Puncak
 Tugu Monas itu nantinya menjadi kenyataan, karena
 kalau minyak dieksploitasi, harus ada buangan api
 yang
 tidak padam, seperti di Balongan. (H. Mangarahon
 Dongoran/PR)***
  
 
 
 __
 Do you Yahoo!?
 SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month!
 http://sbc.yahoo.com
 

-
 To unsubscribe, e-mail:
 [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy
 Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]
 atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
 Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A.
 Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-
 


__
Do you Yahoo!?
SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month!
http://sbc.yahoo.com

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Launching website JCJ-2003

2003-06-04 Terurut Topik wahyu budi
Dear Organizing Comm.
Bagaimana kabarnya dengan abstrak-abstrak yang telah
dikirimkan melalui e-mail reguler sebelum ada
kebijakan baru ini?
WBS


--- Abdul Mutalib Masdar
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kepada Yth.
 Seluruh Anggota HAGI/IAGI dan seluruh Geoscienties
 dimana pun berada,
 
 Untuk memudahkan pengiriman abstraks ke panitia
 JCJ-2003, kami informasikan bahwa per hari ini
 tanggal 2 Juni 2003 Bapak-bapak/Ibu/Sdr/i dapat
 mengirimkannya langsung melalui website resmi
 JCJ-2003 untuk call for papers dengan alamat :
 http://jcj2003.iagi.or.id/ . Seluruh abstrak/paper
 yang masuk akan dikelola secara elektronik dan
 informasi yang berhubungan dengan kegiatan JCJ-2003
 juga akan disampaikan melalui website tersebut.
 Terimakasih kepada Pengurus IAGI pusat yang sudah
 memberikan izinnya untuk menggunakan websitenya
 untuk kegiatan JCJ-2003. Terimakasih juga kepada
 seluruh anggota OC JCJ-2003 yang sudah bersusah-ria
 membangun website dimaksud.
 
 Demikian disampaikan, mohon untuk disebarluaskan
 kepada seluruh geophysicist/geologist/geoscientist
 atau perusahaan-perusahaan, institusi-institusi,
 lembaga pemerintah maupun non pemerintah, yang
 berminat untuk berpartisipasi di Joint Convention
 Jakarta 2003, The 32nd IAGI dan The 28th HAGI Annual
 Convention. 
 
 Masukan dan sarannya sangat kami harapkan.
 Terimakasih atas perhatiannya dan Semoga bermanfaat.
 
 Salam
 Abdul Mutalib Masdar
 Organizing Committe JCJ 2003.
 
 


__
Do you Yahoo!?
Yahoo! Calendar - Free online calendar with sync to Outlook(TM).
http://calendar.yahoo.com

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] Awas Virus!!!!

2003-03-31 Terurut Topik wahyu budi
Dear All,

Saya mendapat info tentang adanya virus baru yang
nampaknya sangat berbahaya. Berhati-hatilah.
Penjelasan lebih lanjut seperti di bawah ini.

Salam
WBS

Message: 7
   Date: Mon, 31 Mar 2003 11:25:10 +0800
   From: Nuriman, Harry (kem)
[EMAIL PROTECTED]
Subject: WARNING: VIRUS



  Subject: URGENT
  
  Thu, 20 Mar 2003 09:41:54 +0700
  
  PERHATIAN !!!
  
  Kepada rekan-rekan semuanya, Bila suatu hari
anda menerima e-mail 
  Powerpoint
  Presentation dgn
  judul Life is beautiful.pps, JANGAN DIBUKA
DENGAN ALASAN APAPUN
  dan delete-lah segera. Apabila anda membuka file
tsb, maka di 
layar 
  anda
  akan terbaca Now it is too late, your
  life is no longer beatiful, setelah itu kamu
akan KEHILANGAN 
  SEMUANYA 
  BAIK
  DATA,
  SOFTWARE, PROGRAM ATAUPUN SEJENISNYA YANG ADA DI
PC
  anda, jenis virus ini sangat merusak dan orang
yang mengirimkanya 
  akan
  mendapat nama akses,
  e-mail  password anda. Itu adalah jenis virus
baru yang mulai 
  pada hari
  Sabtu malam dan belum ada anti virusnya. Berita
ini dikirimkan 
oleh 
  seorang
  kawan saya yang kini belajar di Taiwan,
berhubung PC temannya 
telah
  terjangkit virus ini.
  
  MOHON E-MAIL INI DI FORWARD KEPADA SEMUA TEMAN
  DAN RELASI ANDA !
  
  


__
Do you Yahoo!?
Yahoo! Platinum - Watch CBS' NCAA March Madness, live on your desktop!
http://platinum.yahoo.com

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Mengutip dokumen on-line

2003-03-13 Terurut Topik wahyu budi
Rasanya cara mensitir dokumen on-line yang disarankan
dalam makalah tersebut tidak berlaku umum (baca: tidak
benar). 

Yang berlaku umum rasanya seperti berikut ini:
Lambert B. (2003). Micropaleontological investigations
in the modern Mahakam delta, East Kalimantan
(Indonesia).
http://imbi.uwc.ac.za/cg/CG2003_A02_BL/CG2003_A02_BL.pdf.
March, 14, 2003.

Setelah penulisan judul, dituliskan alamay URL dan
tanggal akses dilakukan.

WBS
 

--- PUTROHARI Rovicky
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Aku pikir ini sebuah paper bagus ... tambahan
 referensi buat para pecinta 
 paleontologi dan mahakam explorer, 
 Confidential ?? ah bukan ... paper ini sudah
 online sejak minggu lalu 
 ... masih anget ...:-D
 silahkan donlod kumplit dengan gambar berwarna : 

http://imbi.uwc.ac.za/cg/CG2003_A02_BL/CG2003_A02_BL.pdf
 atau
 http://imbi.uwc.ac.za/cg/CG2003_A02_BL/index.html 
 
  start quote ==
 PLATE 2
 Fig. 1: Pseudorotalia conoides (ORBIGNY) 1826
 Fig. 1a: umbilical view
 Fig. 1b: profile view
 Fig. 1c: spiral view
  ah jadi inget ngulik-ulik kutu air nih 
 
 yg menarik lainnya  cara mensitir dokumen online
 (kenapa tanpa url ya) 
 -- ada dibawah ...
 
 
 hef e nais whik en ..
 RDP
 masih mencari lowstand reservoir, nih ;-(
 
 
 ==
 
 Micropaleontological investigations in the modern
 Mahakam delta, East 
 Kalimantan (Indonesia)
 Bernard Lambert
 Total Fina Elf, DGEP/GSR/PN, Tour Coupole, 2 Place
 de Coupole, La Défense 
 6 - Cédex 4, 92078 Paris La Défense (France)
 [EMAIL PROTECTED]
 Manuscript online since March 8, 2003
 
 Abstract
  The Mahakam delta is a mixed, fluvial and wave
 dominated delta located in 
 the eastern part of the island of Borneo (the East
 Kalimantan province of 
 Indonesia). The distribution of benthic fauna in
 this delta system is 
 influenced by the combined or antagonistic action of
 three main 
 parameters: fluvial input of fresh water and
 sediment, tide, and a strong 
 regional north to south drift current. A model of
 the present-day faunal 
 distribution has been established taking into
 account the perturbations 
 induced by the tide and by the regional drift
 current. This model has been 
 extrapolated into the recent past through the study
 of shallow cores that 
 permit the reconstruction of late Holocene deltaic
 regression patterns. 
 
 Key Words
 Indonesia, Kalimantan, Mahakam Delta, fluvial input,
 tide, drift current, 
 benthonic Foraminifera, biofacies, distribution
 pattern. 
 
 Citation
 Lambert B. (2003).- Micropaleontological
 investigations in the modern 
 Mahakam delta, East Kalimantan (Indonesia).- Carnets
 de Géologie / 
 Notebooks on Geology, Maintenon, Article 2003/02
 (CG2003_A02_BL) 
 
 

-
 To unsubscribe, e-mail:
 [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy
 Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]
 atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
 Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A.
 Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-
 


__
Do you Yahoo!?
Yahoo! Web Hosting - establish your business online
http://webhosting.yahoo.com

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] kid-tainment, geologi dalam bahasa anak-anak

2003-02-07 Terurut Topik wahyu budi
Saya sendiri belum melihat artikel dalam majalah Bobo
tersebut, tetapi rasanya kita jangan terlalu cepat
mengatakan penulisnya bukan dari geologi.

Ada kemungkinan, penulisnya orang geologi atau tahu
geologi, tetapi memang demikian itulah bahasa yang
dapat dipahami untuk anak-anak yang mengkonsumsi
majalah Bobo.

Tidak mudah...kan menyampaikan sesuatu yang orang
dewasa awam pun sulit mengerti kepada anak-anak
pengkonsumsi majalah Bobo itu?

WBS


--- SYARIFUDDIN Noor
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Buat yang concern sama anak-anak :
 
 - kalau mau nerangin ttg kejadian minyak bumi ke
 anak-anak, Bobo edisi 
 minggu ini membuat artikel  kartun tentang
 terjadinya minyak bumi (2 
 halaman). Cukup bagus, cuman sayangnya yang nulis
 bukan dari geologi kali 
 ya:-(
 
 salam,
 


__
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up now.
http://mailplus.yahoo.com

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




Re: [iagi-net-l] memposisikan iagi, bisnis IAGI

2003-01-30 Terurut Topik wahyu budi

kalau memang IAGI perlu berbisnis untuk memenuhi
kebutuhan keuangannya, mungkin kita sudah saatnya
mulai memikirkan bisnis macam apa yang pantas bagi
IAGI. Apakah ada yang mengetahui contoh organisasi
serupa IAGI yang berbisnis? Mungkin pula kita perlu
belajar pada organisasi profesi besar kelas
internasional tentang cara mereka mengelola keuangan
(mendapatkan uang).

---  Witan OA [EMAIL PROTECTED] wrote:
 IAGI memang bukan organisasi bisnis, tapi seharusnya
 ada seksi yg mengurusi
 bisnis secara serius (business development). Karena
 hasilnya bisa dipakai
 untuk menunjang usaha2 mulia yg berguna bagi
 masyarakat. Kalau hanya
 mengandalkan iuran dan sumbangan kelihatannya agak
 sulit.
 
 Witan
 - Original Message -
 From: wahyu budi [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, January 29, 2003 8:11 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] memposisikan iagi, geologi
 dalam kehidupan
 sehari-hari
 
 
  Saya setuju dengan pendapat Mas Andang bahwa IAGI
  bukan organisasi bisnis.
 
 
 
 
 

-
 To unsubscribe, e-mail:
 [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy
 Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]
 atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
 Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A.
 Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-
 


__
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up now.
http://mailplus.yahoo.com

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




Re: [iagi-net-l] memposisikan iagi, geologi dalam kehidupan sehari-hari

2003-01-29 Terurut Topik wahyu budi
Saya setuju dengan pendapat Mas Andang bahwa IAGI
bukan organisasi bisnis.

Selain kepada anggotanya, tentu ada sumbangan IAGI
bagi masyarakat atau terlibat dalam kegiatan
kemasyarakatan.

Tetapi hendaknya kegiatan yang berkaitan dengan
masyarakat diarahkan kepada peningkatan kesadaran
masyarakat akan pentingnya geologi dalam kehidupan
sehari-hari (Public Awareness). Kesadaran itu dapat
berkaitan dengan hal-hal yang berkaitan dengan
sumberdaya geologi dan harus pula berkaitan dengan
sumber bencana geologi.

Dengan memahami sumberdaya geologi, tentu masyarakat
akan dapat memanfaatkan sumberdaya tersebut untuk
kehidupannya. 
Dengan memahami sumber bencana geologi, masyarakat
akan dapat terhindar bencana geologi atau mengurangi
ancaman resiko kerugian akibat bencana geologi.
Saya kira, dalam dua lapangan itulah peranan IAGI yang
sebenarnya ditunggu oleh masyarakat luas.

Dengan munculnya kesadaran-kesadaran tersebut, dan
kemudian masyarakat dapat merasakan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari, tentu nama IAGI akan harum di
tengah-tengah kehidupan masyarakat.

Salam,

WBS



--- Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Memposisikan IAGI
 
  
 
 Oleh: Andang Bachtiar (Ketua Umum IAGI)
 
  
 
  
 
  
 
 Bermula dari surat
 
  
 
 Surat dari seorang anggota ditahun 2002 yang lalu
 menyarankan dengan sangat kepada saya untuk dapat
 kiranya membentuk kepengurusan daerah IAGI di suatu
 propinsi di luar Jawa, karena masyarakat / pemda
 didaerah tersebut membutuhkan konsultan geologi
 untuk membangun daerahnya, termasuk mengeksplorasi
 sumberdaya buminya. Kebetulan wakil gubernur daerah
 tersebut juga adalah seorang sarjana geologi.
 Anggota tersebut tidak menyadari bahwa sebenarnya
 Pengda IAGI di Propinsi tersebut sudah terbentuk
 paling tidak sejak jaman kepengurusan sebelum saya, 
 tetapi tidak pernah terdengar kabar berita
 kegiatannya. Yang menarik untuk dikemukakan disini
 bukanlah fenomena “tertidurnya” Pengda-Pengda IAGI
 di hampir sebagian besar daerah luar Jawa tersebut
 -kecuali Riau dan Nusa Tenggara-, tetapi lebih pada
 persepsi kawan saya yang  anggota IAGI tadi tentang
 perlunya IAGI menjadi konsultan geologi bagi
 daerah-daerah di Indonesia.
 
  
 
 IAGI bukan entitas bisnis
 
 Apakah memang IAGI bisa menjadi konsultan? 
 Konsultan yang seperti apa? Kalau bayangan kawan
 tersebut konsultan pelaksana seperti Geoindo, Kwarsa
 Hexagon, Geoservices, Sumagud Sapta Sinar, Robertson
 Research, Corelab, GDA,  Eksindo Pratama, dan yang
 lain-lainnya, maka alangkah naasnya citra IAGI
 dimata anggotanya. Karena apa? Karena dengan
 pemikiran demikian, maka kita telah memposisikan
 IAGI tak lebih dari sebuah entitas bisnis. Padahal
 IAGI didirikan bukan untuk berbisnis secara
 komersial seperti itu. IAGI ada untuk jadi wadah
 yang meningkatkan kesejahteraan anggotanya lewat
 peningkatan ilmu, networking, diskusi dalam
 pertemuan-pertemuan ilmiah, penerbitan majalah dan
 prosiding; selain juga meningkatkan pengembangan
 ilmu geologi, dan ikut berperan dalam pembangunan
 nasional di Indonesia. IAGI ada bukan untuk
 berbisnis, apalagi sampai menyaingi bisnis
 konsultan-konsultan yang sudah ada yang notabene
 juga dilahirkan dan dijalankan oleh anggota IAGI. 
 
  
 
 Partisipasi dalam pembangunan nasional
 
 Mungkin ada yang berargumentasi, bahwa “menjadi
 konsultan bagi pemda-pemda”, merupakan perwujudan
 dari tujuan IAGI untuk ikut berpartisipasi dalam
 pembangunan nasional. Menurut saya, argumentasi
 tersebut agak kurang benar, karena berpartisipasi
 dalam pembangunan nasional tidak harus dilakukan
 dengan mengorbankan prinsip-prinsip IAGI.
 Partisipasi dapat dilakukan dengan memberikan
 masukan ke pemda-pemda tentang geologi dan
 sumberdaya bumi pada tataran kebijakan dan
 strategis, bukannya pada tataran operasional, dimana
 lahan tersebut sebenarnya merupakan arena bermain
 dari sebagian anggota IAGI yang memang berprofesi
 sebagai konsultan ataupun di perusahan jasa.
 Lagipula, kalau IAGI harus menjadi konsultan
 pelaksana seperti itu, siapa yang akan jadi
 pasukannya? Pengurus IAGI? Pengurus IAGI, baik PP
 maupun Pengda kesemuanya bukanlah geologist
 pengangguran; mereka semua punya “title” dan
 “occupation” yang jelas. Selain menjadi pengurus PP
 ataupun Pengda, mereka semua adalah: pegawai
 perusahaan minyak, pegawai perusahaan tambang,
 dosen, peneliti, konsultan independen, pegawai
 perusahaan jasa bidang geologi, pejabat pemerintah,
 dan sebagainya. Mereka semua tidak mungkin bekerja
 untuk IAGI dengan mengerjakan proyek-proyek geologi
 seperti yang dikerjakan di konsultan-konsultan
 maupun di perusahaan jasa geologi, yang mendorong
 mereka kedalam kelompok KKN yang secara etis harus
 dihindarkan. Kalau mereka lakukan itu semua,
 dikhawatirkan banyak terjadi pemecatan karena
 aktivis-aktivis IAGI ternyata mempunyai konflik
 kepentingan dengan perusahaan dimana mereka bekerja.
 Jadi jelasnya, IAGI bukan merupakan PT atau
 Perusahaan Tbk atau apapun yang mempunyai
 pegawai-pegawai yang bekerja secara 

Re: [iagi-net-l] Pengawas aktifitas G. Papandayan / efek otonomi?

2002-11-25 Terurut Topik wahyu budi
Kekurangan Sembako bagi para pengungsi dan petugas
pemantau dan lainnya itu mungkin efek dari otonomi
daerah.

Undang-undang otonomi daerah seingat saya tidak
mengatur masalah bencana. Sehingga jiga terjadi
bencana siapa yang harus bertanggung jawab? 

Kalau sudah dinyatakan sebagai bencana nasional,
urusannya jelas, urusan negara / pusat. Tetapi bila
biasa-biasa saja? siapa yang bertangung jawab, daerah
atau pusat?

Salam,
WBS

--- Franciscus B Sinartio [EMAIL PROTECTED]
wrote:
 Menurut berita dari Indosiar yang saya dengar pagi
 ini
 bukan hanya pengungsi korban G. Papandayan yang
 keadaannnya mengenaskan, tetapi juga petugas
 pemantau
 (dll) aktifitas G. Papandayan.  Mereka kekurangan
 sembako.
 kasihan juga, apakah pemerintah sudah kekurangan
 dana
 untuk membiayai mereka yang bertugas untuk rakyat ?
 atau IAGI mau membantu ? atau paling tidak koordinir
 bantuan dari anggota IAGI (kalau di kumpulkan bisa
 lumayan juga)?
 
 fbs
 
 
 --- Koesoema [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Berita terkini:
  Imam Samudra telah melakukan pengakuan pada polisi
  bahwa selain dia itu telah menjadi otak pemboman
 di
  Bali, dia juga telah membidani pemboman lainnya
  seperti pemboman gereja dan mesjid Istiqlal di
  Jakarta beberapa tahun lalu, termasuk peledakan G.
  Papandayan baru-baru ini.
  
 
 
 __
 Do you Yahoo!?
 Yahoo! Mail Plus – Powerful. Affordable. Sign up
 now.
 http://mailplus.yahoo.com
 

-
 To unsubscribe, e-mail:
 [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
 Komisi FOSI : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy
 Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan
 Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi
 Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A.
 Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-
 


__
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail Plus – Powerful. Affordable. Sign up now.
http://mailplus.yahoo.com

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi FOSI : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]), 
   Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




Re: [iagi-net-l] RE: Longsor dan banjir

2002-11-25 Terurut Topik wahyu budi
Sekedar info:
Berikut ini kutipan dari Suara Merdeka Semarang.

-

Tanah di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Windusari,
Kabupaten Magelang, retak. Garis retakan memanjang,
menembus dinding rumah milik Sumarlan dan Parlan,
sehingga mengakibatkan rumah tersebut rusak.

Tanah yang retak di desa yang terletak di lereng timur
Gunung Sumbing itu ada tiga lokasi. Semuanya garis
retakan memanjang dari arah berat ke timur. ''Retaknya
tanah itu, diketahui bersamaan dengan persediaan air
di belakang rumah yang mendadak habis,'' kata Parlan,
Senin (25/11).

Panjang retakan ratusan meter. Setelah rumah Parlan,
menembus rumah Sumarlan, Busro dan Dawam. Di tengah
pemukiman penduduk Kembangkuning juga terjadi retakan
tanah yang lebih besar. Sebuah tiang listrik di depan
rumah Muh Juri nyaris roboh, akibat tanah untuk menam
tiang tadi, retak.

Tanah di seberang Jalan Raya bandongan-Windusari juga
retak. Yang menjaid korban, rumah Yoso. Pondasi ruang
dapur rumahnya terputus, diterjang retakan tanah.

Camat Windusari, Agus Subroto SSos, mengemukakan,
upaya penduduk Kembang Kuning mengatasi tanah retak,
yakni dengan mengurug tanah sampai padat. Kondisi
tanah di situ memang gembur dan warnanya memerah. 

Menurut rencana, Tim dari Fakultas Teknik Geologi UGM
Yogyakarta akan melakukan penelitian di lokasi Kembang
Kuning. 

---

Salam,
WBS

--- Sukmandaru Prihatmoko [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kompas hari ini memuat Tanah longsor di Pemalang,
 Jateng, 70 rumah
 tertimbun. Sekedar nambah info.
 
 Salam - Daru
 
 - Original Message -
 From: Ariadi Subandrio
 [EMAIL PROTECTED]
 To: Untung Sudarsono [EMAIL PROTECTED];
 IAGI_Sek
 [EMAIL PROTECTED]; iagi-net
 [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, November 22, 2002 12:48 PM
 Subject: [iagi-net-l] RE: Longsor dan banjir
 
 
  OK boss,
  kalo ada bahannya, mungkin kita [IAGI] bisa
 riliskan ke masyarakat luas,
  mungkin lewat media koran, mungkin juga informasi
 secara langsung ke
 daerah2
  potensi bahaya, dll.
 
  marhaban ya ramadhan, wal nuzulul qur'an. salam.
  ar-.
 
 
  -Original Message-
  From: Untung Sudarsono
 [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
  Sent: Friday, November 22, 2002 1:21 PM
  To: Ariadi Subandrio; IAGI_Sek; iagi-net
  Subject: Longsor dan banjir
 
 
  Kalau Jawa untuk longsor dan banjir saya upayakan,
 kapan butuhnya. Untuk
 
  sosialisasi bisa ngomong ke koran dan di Jakarta
 kan banyak koran-koran
  gede.
  PAK ketum dan anda bisa bicara, bahan dari kita
 seperti biasanya.
  Salam: Untung Sudarsono
 
 
 

-
 To unsubscribe, e-mail:
 [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
 Komisi FOSI : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy
 Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan
 Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi
 Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A.
 Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-
 


__
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail Plus – Powerful. Affordable. Sign up now.
http://mailplus.yahoo.com

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi FOSI : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]), 
   Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




[iagi-net-l] Bencana nasional dan daerah

2002-11-25 Terurut Topik wahyu budi
Bencana nasinal adalah bencana yang presiden atau
wakil presiden ikut merasa prihatin. Sehingga
mengeluarkan pernyataan bahwa suatu bencana menjadi
bencana nasional.

Bencana daerah adalah bencana yang presiden dan wakil
presiden tidak ikut prihatin. Sehingga tidak ada
pernyataan bahwa suatu bencana menjadi bencana
nasional.

Kalau bencana teroris internasional adalah bencana
yang presiden dengan sangat segera merasa ikut
prihatin. Contohnya Bom Bali.

Maaf juga, definisi yang rada bodoh juga.


--- Siregar, Parvita
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Maaf pertanyaannya rada bodoh.  Perbedaannya bencana
 nasional dan
 bencana daerah itu apa ya?  
 
 
 -Original Message-
 From: wahyu budi
 [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Monday, November 25, 2002 5:09 PM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [iagi-net-l] Pengawas aktifitas G.
 Papandayan / efek
 otonomi? 
 
 
 Kekurangan Sembako bagi para pengungsi dan petugas
 pemantau dan lainnya itu mungkin efek dari otonomi
 daerah.
 
 Undang-undang otonomi daerah seingat saya tidak
 mengatur masalah bencana. Sehingga jiga terjadi
 bencana siapa yang harus bertanggung jawab? 
 
 Kalau sudah dinyatakan sebagai bencana nasional,
 urusannya jelas, urusan negara / pusat. Tetapi bila
 biasa-biasa saja? siapa yang bertangung jawab,
 daerah
 atau pusat?
 
 Salam,
 WBS
 
 --- Franciscus B Sinartio [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
  Menurut berita dari Indosiar yang saya dengar
 pagi
  ini
  bukan hanya pengungsi korban G. Papandayan yang
  keadaannnya mengenaskan, tetapi juga petugas
  pemantau
  (dll) aktifitas G. Papandayan.  Mereka kekurangan
  sembako.
  kasihan juga, apakah pemerintah sudah kekurangan
  dana
  untuk membiayai mereka yang bertugas untuk rakyat
 ?
  atau IAGI mau membantu ? atau paling tidak
 koordinir
  bantuan dari anggota IAGI (kalau di kumpulkan
 bisa
  lumayan juga)?
  
  fbs
  
  
  --- Koesoema [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Berita terkini:
   Imam Samudra telah melakukan pengakuan pada
 polisi
   bahwa selain dia itu telah menjadi otak
 pemboman
  di
   Bali, dia juga telah membidani pemboman lainnya
   seperti pemboman gereja dan mesjid Istiqlal di
   Jakarta beberapa tahun lalu, termasuk peledakan
 G.
   Papandayan baru-baru ini.
   
  
  
 
 __
  Do you Yahoo!?
  Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up
  now.
  http://mailplus.yahoo.com
  
 

-
  To unsubscribe, e-mail:
  [EMAIL PROTECTED]
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  IAGI-net Archive 1:
 
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2:
  http://groups.yahoo.com/group/iagi
  
  Komisi FOSI : F. Hasan
  Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
  Komisi SDM/Pendidikan : Edy
  Sunardi([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Karst : Hanang
 Samodra([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Sertifikasi : M.
 Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
  Komisi OTODA : Ridwan
  Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]), 
 Arif Zardi
  Dahlius([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Database Geologi : Aria A.
  Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 

-
  
 
 
 __
 Do you Yahoo!?
 Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up
 now.
 http://mailplus.yahoo.com
 

-
 
 To unsubscribe, e-mail:
 [EMAIL PROTECTED]
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
 
 
 Komisi FOSI : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy
 Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 
 Komisi Karst : Hanang
 Samodra([EMAIL PROTECTED])
 
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 
 Komisi OTODA : Ridwan
 Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]), 
 
Arif Zardi
 Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 
 Komisi Database Geologi : Aria A.
 Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 

-
 
 
 

-
 To unsubscribe, e-mail:
 [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
 Komisi FOSI : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy
 Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan
 Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi
 Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A.
 Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-
 


__
Do you Yahoo!?
Yahoo

Re: [iagi-net-l] G. Papandayan aktif lagi ?----Apa yang selanjutnya akan terjadi?

2002-11-17 Terurut Topik wahyu budi
Saya tidak berkata demikian. Yang saya maksudkan
begini, dalam suatu erupsi, untuk dapat memprediksi
apa yang akan terjadi selanjutnya setelah suatu
gejala, hanya dapat dilakukan setelah kita memahami
karakter suatu erupsi dan sekarang yang kita amati itu
gejala apa. Dari sini baru kita dapat mengatakan apa
yang akan terjadi, dan kapan.

Mengenai kapan ini dan apa yang akan terjadi, kita
pun hanya dapat memprediksi, tidak dapat memastikan.
Sementara yang namanya prediksi tersebut bisa tepat
dan bisa meleset. Resikonya adalah, kita menjadi
pahlawan karena menyelamatkan banyak orang, atau
menjadi sararan makian atau tidak dipercaya lagi oleh
masyarakat karena menyuruh banyak orang meninggalkan
rumah dan kampung mereka, dan setelah mereka menurut,
ternyata prediksi kita meleset. Tentunya, dalam
melakukan prediksi itu, bila yang diprediksi akan
menimbulkan dampak negatif (misalnya memprediksi akan
terjadi letusan hebat) tentu kita sendiri berharap
agar prediksi kita tersebut meleset. Sementara
sebaliknya, bila kita memprediksikan bahwa kondisi
akan membaik, kita berharap prediksi itu tepat. 

Saya pernah menulis sedikit mengenai hal ini, tentang
prediksi yang tepat, dalam publikasi khusus BPPT
(Mitigasi bencana gunung api, tahun 2001). Tulisan itu
saya buat berdasarkan apa yang saya peroleh dari
mengikuti IAVCEI Gen. Ass. di Bali tahun 2000 yang
lalu. Dalam tulisan tersebut saya memberikan contoh
tentang dua prediksi yang sukses, dari Filipina
(Pinatubo) dan Meksiko (nama gunungnya ?, maaf lupa)

Selanjutnya, mengenai prediksi arah letusan, itu tentu
saja dapat kita perkirakan. Tetapi hal itu kembali
pada kalau letusan terjadi, baru kita mengetahui
kebenarannya.

Salam,
WBS


--- bsapiie [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Bukankah kalau statementnya demikian kita mengatakan
 bahwa geologi tidak
 akan mampu memprediksi suatu aktifitas gunung api
 karena yang hanya bisa
 kita lakukan adalah hanya  mempelajarinya.
 
 Sepanjang pengetahuan saya kasus Mt. Pinatubo
 (1992?) selain St. Helen
 adalah contoh sebuah keberhasilan monitoring yang
 menghasilkan prediksi
 bahaya gunung api baik waktu maupun arah letusan,
 sehingga pangkalan militer
 amrik sempat dipindahkan sebelum letusan dahsyatnya
 terjadi (kalau tidak
 salah beberapa jam setelah evakuasi).
 
 Yang terjadi dikita adalah kombinasi ekonomi dan
 ahlian. Dimana sangat
 sedikit sekali ahli-2 gunung api dinegri kita bila
 dibandingkan dengan
 jumlah gunungnya.  Minim dan kurang cangihnya
 peralat-alatan yang kita
 miliki. Ini juga tercermin jelas dari sedikitnya
 hasil-2 penelitian/paper
 geologi yang berkaitan dengan kegunungapian.
 
 
 Salam,
 
 Ben Sapiie
 
 - Original Message -
 From: wahyu budi [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, November 15, 2002 2:42 PM
 Subject: [iagi-net-l] G. Papandayan aktif lagi
 ?Apa yang selanjutnya
 akan terjadi?
 
 
  Sambil menunggu kabar dari rekan-rekan dari VSI,
  mungkin ini dapat sebagai gambaran awal tentang
  bagaimana memahami kondisi g.a. yang sedang
 bererupsi.
 
  1). Setiap g.a. punya karakter tersendiri, dan itu
  dapat terbaca dari sejarah erupsinya.
 
  2). Setiap erupsi memiliki siklus tersendiri,
 sehingga
  bila kita akan memprediksi apa yang akan terjadi
  selanjutnya, maka yang perlu kita ketahui adalah
  erupsi yang sekarang ini berlangsung sudah
 mencapai
  fase apa dari suatu siklus erupsi. Disinilah
 perlunya
  pemantauan terus menerus sejak awal erupsi.
 
  3). Berkenaan dengan Gunung Papandayan sekarang
 ini,
  yang perlu segera diketahui adalah bahwa aktifitas
  erupsi sekarang ini sudah masuk fase apa dari
 suatu
  jenis siklus erupsi. Bila hal itu dapat kita
 ketahui
  maka kita akan dapat mempresiksi apa yang
 selanjutnya
  akan terjadi (meskipun belum tentu terjadi apa
 yang
  kita prediksikan itu).
 
  4). Akhirnya, kita baru dapat memahami semua yang
  sedang terjadi sekarang ini, setelah semuanya
 mereda.
  Meskipun demikian, hasil analisis setelah erupsi
 ini
  tetap penting sebagai pengisi sejarah erupsi
 Gunung
  papandayan.
 
  5). Mengenai bahaya lahar dingin, kemungkinan itu
  sangat besar karena sekarang ini kita memasuki
 musim
  penghujan.
 
  Salam,
  WBS
 
 
  --- Untung Sudarsono [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
   Coba kontak ke [EMAIL PROTECTED]
  
   [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
ada yg bisa kasih info ttg status G.
 Papandayan,
   mungkin mas-mas dan
bpk-bpk yg berkecimpung di volkanologi..
denger-denger statusnya sudah siaga 1 tp ada
 juga
   yg bilang hanya longsoran
lumpur biasa (lahar dingin ??)
   
salam
   
Ferry Hakim
   
   
  
 

-
   
To unsubscribe, e-mail:
   [EMAIL PROTECTED]
   
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
   
IAGI-net Archive 1:
  
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
   
IAGI-net Archive 2:
   http://groups.yahoo.com/group/iagi

[iagi-net-l] Urusan tidak ekonomis? ditanggung pemerintah

2002-11-08 Terurut Topik wahyu budi
Untuk berbagai urusan yang tidak ekonomis, memang
seharusnyalah menjadi tanggung jawab pemerintah. Saya
pikir, itulah salah satu guna adanya pemerintah yang
mengumpulkan pajak, dan mengelola sumberdaya alam
milik bersama.

WBS



--- Andri [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Justru yang menjadi kendala utama banyak yang
 memandang dari untung ruginya!
 Ini mah jelas tanggung jawab pemerintah untuk
 mengangkat kehidupan
 masyarakat Gunung Kidul yang nota bene yang hidup
 dilahan kering batu
 gamping dan kesulitan air!
 
 
 - Original Message -
 From: Prasiddha Hestu Narendra
 [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, November 08, 2002 10:37 AM
 Subject: [iagi-net-l] Re: Angin kencang Gunung Kidul
 untuk mompa air
 
 
  wah kalo melihat profitable yg langsung
 menghasilkan berupa keuntungan
  jangka pendek misalnya APBD ya syusyahhh
  tapi kalo dilihat jangka panjangnya kan lumayan,
 contoh gampang
  - proyek tsb akan memudahkan masyarakat utk dapet
 air, shg cost hidup
  mereka berkurang.
  - Dan waktu yg biasanya digunakan utk mencari air
 menjadi berkurang, shg
  waktunya bisa dimanfaatkan utk hal lain. Shg
 msyarakat bisa lebih
  produktif...harapannyaaa..
  - meningkatkan kesehatan masyarakat, nah ini ada
 hubungannya dg
 peningkatan
  SDM yg berguna utk jangka panjang
  begitu kali yaaa...
  kalo ada satu daerah yg bisa melangkah maju, kan
 lumaya..
 
  PHN
 


__
Do you Yahoo!?
U2 on LAUNCH - Exclusive greatest hits videos
http://launch.yahoo.com/u2

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=




Re: [iagi-net-l] Re: need hlp/referensi

2002-11-08 Terurut Topik wahyu budi
Kalau saya tidak salah, perpustakaan ITB Bandung
memiliki koleksi-koleksi tersebut. Selain itu bisa
juga dicoba untuk mencari ke perpustakaan LIPI di
Cisitu, Bandung. Beberapa dari koleksi yang dixcari
itu pernah saya dapatkan dari kedua perpustakaan itu.
Saran saya, untuk mempermudah mencarinya, judul naskah
hendaknya juga disertakan dalam pencarian, karena ada
kemungkinan orang mengingat judul dan lupa penulisnya.

Salam,
WBS


--- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Wah kebetulan kok yg dicari paper-paper lama .. aku
 ndak ada yang punya.
 btw aku FW ke milist lain barangkali ada yg bisa
 membantu
 
 adakah yang bisa membantu ?
 
 RDP
 
 - Original Message -
 From: #SRI WIDIASTUTI# [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Cc: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, November 07, 2002 1:03 PM
 Subject: need hlp
 
 
  mas Rovicky,
 
  mungkin mas Rovicky bingung..eh ini sapa yang yang
 ngirim email en tahu2
 minta tolong..hm..gini yang jelas tuty alumni
 geologi UGM juga satu angkatan
 dengan Prawoto en Ujay...terus tuty sekarang lagi
 S-2 di NTU (Nanyang
 Geotechnical University), Singapore. To the
 point..tuty need some papers
 dari AAPG, journal of Sedimentary Petrology, Journal
 of Geology, dan
 Semimentology. semua itu nggak ada di NTU karena NTU
 nggak ada jurusan
 geologi or petroleum. Tadi tuty sudah minta tolong
 mbak Ira sapa tahu di
 kondur ada paper yang tuty cari tapi kata mbak Ira
 nggak ada, en kebetulan
 mbak Ira bukan member AAPG jadi mbak Ira nyaranin
 minta tolong ke mas
 Rovickykarena itu tuty nge'email mas Rovicky mo
 minta tolong dan maaf
 nih mas..kalau bisa segera soalnya cuman dikasih
 waktu ama supervisor tuty 4
 hari aja ...tuty harus bikin literature study dari
 paper-2 itu dan di submit
 hari sabtu besok sedangkan di suruhnya baru rabu
 kemaren.jadi tuty mohon
 banget mas Rovicky bisa bantuin tuty search dari
 webnya.
 
  ohya ini daftar paper yang tuty perlu, klo misale
 ada ntr papernya tolong
 di send ke email tuty ...:
 
  1. Peterson, R., Bulletin No. 69, Geological
 Society of America,Boulder,
 CO, 1958, pp. 1113-1124
  2. Swarzenski, W.V., Bulletin No. 43, American
 Association of Petroleum
 Geologists, 1959, pp. 1995-1998
  3. Emery, K.O and Ritternberg, S.C., Bulletin No.
 36, AAPG, 1952,
 pp.735-806
  4. Powers, M.C., Journal of Sedimentary Petrology,
 vol. 27,
 1957,pp.355-372
  5. Ritternberg, S.C. et al., Journal of
 Sedimentary Petrology vol.
 33,1963, pp. 141-173
  6. Scholl, D.W., Sedimentology, Vol. 2, 1963,
 pp.156-163
  7. Siever, R., Journal of Sedimentary Petrology,
 Vol. 32, 1962, pp.329-331
  8. Manheim, F.T., Professional Paper 550-C, U.S.
 Geological
 Survey,Washington, D.C, 1966,  pp.256-262
  9. Engelhardt,W. V. and Gaida, K.H., Journal of
 Sedimentary Petrology,vol.
 33, 1963, pp.919-930
  10. Siever, R., Beck, K.C., and Berner, R.A.,
 Journal of Geology, Vol.73,
 1965, pp.39-73
  11. Manheim, F.T. and Bischoff, J.L.,
 Geochemistry of Pore Waters from
 Shell Oil Company Drill Holes on the Continental
 Slope on Northern Gulf of
 Mexico, Chemical Geology, vol. 4, 1969, pp 63-82
 
  Thank you for your assistance. I look forward to
 hearing from you as soon
 as possible
 
  regards,
  tuty
 
 
 
 
 

-
 To unsubscribe, e-mail:
 [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi

=
 


__
Do you Yahoo!?
U2 on LAUNCH - Exclusive greatest hits videos
http://launch.yahoo.com/u2

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=




Re: [iagi-net-l] Upst -- Urusan tidak ekonomis? ditanggung pemerintah

2002-11-08 Terurut Topik wahyu budi
Maksudnya tidak bahwa pemerintah mesti rugi. Contohnya
begini, seperti pembukaan jalan di daerah yang jarang
penduduknya. Kalau menunggu harus mendatangkan
keuntungan ekonomi, kapan mbangunnya. Tentu yang
diharapkan adalah dengan membangun jalan, diharapkan
akan ada orang yang akan datang dan berusaha di sana,
sehingga terbuka daerah-daerah baru. Contoh yang sama,
berkaitan dengan masalah air tawar di kawasan gunung
kidul itu. Contoh lain, pembangunan dermaga-dermaga di
daerah terpencil. Pengadaan kapal penumpang yang
menghubungkan antar daerah di Indonesia.

Tentu, untuk urusan lain (seperti contoh-contoh yang
disebutkan itu) pemerintah harus untuung, karena itu
salah satu pemasukan bagi keuangan negara.

OK, Salam
WBS





--- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
wrote:
 Wah bahaya nih kalo berpikir begini  masak
 pemerintah (negara ?)
 diperbolehkan atau bertanggung jawab soal urusan
 yang tidak ekonomis. Lah
 kalo negaranya bangkrut seperti saat ini ya gawat
 doonk ... Trus hartanya
 dijuwalin semua ...:-(
 
 Negara juga musti untung ...
 Pemerintah ya musti untung ...
 BUMN ya musti untung ...
 Pertamina ya musti untung ...
 PLN juga ...
 Dan jangan lupa masyarakat juga musti untung ...
 Bahkan organisasi seperti IAGI kalau punya gawe ya
 musti yang menguntungkan
 ...
 
 Yang diperlukan adalah aturannya dalam mencari
 keuntungan ...
 caranya ...
 dsb
 
 Mungkin perlu kita coba deh, jangan dikit-dikit kalo
 ada kesulitan trus ini
 urusannya pemerintah ... justru kesempatan seperti
 ini diurusin oleh swasta
 atau masyarakat sendiri ... siapa tahu bisa lebih
 mandiri ndak tergantung
 pemerintah, kan ...
 
 Dalam industri eksplorasipun mestinya ya sama saja
 ...
 Apakah kegiatan eksplorasi boleh merugi ??
 
 salam
 rdp
 
 - Original Message -
 From: wahyu budi [EMAIL PROTECTED]
 
 
  Untuk berbagai urusan yang tidak ekonomis, memang
  seharusnyalah menjadi tanggung jawab pemerintah.
 Saya
  pikir, itulah salah satu guna adanya pemerintah
 yang
  mengumpulkan pajak, dan mengelola sumberdaya alam
  milik bersama.
 
  WBS
 
 
 
  --- Andri [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Justru yang menjadi kendala utama banyak yang
   memandang dari untung ruginya!
   Ini mah jelas tanggung jawab pemerintah untuk
   mengangkat kehidupan
   masyarakat Gunung Kidul yang nota bene yang
 hidup
   dilahan kering batu
   gamping dan kesulitan air!
  
  
   - Original Message -
   From: Prasiddha Hestu Narendra
  
wah kalo melihat profitable yg langsung
   menghasilkan berupa keuntungan
jangka pendek misalnya APBD ya syusyahhh
tapi kalo dilihat jangka panjangnya kan
 lumayan,
   contoh gampang
- proyek tsb akan memudahkan masyarakat utk
 dapet
   air, shg cost hidup
mereka berkurang.
- Dan waktu yg biasanya digunakan utk mencari
 air
   menjadi berkurang, shg
waktunya bisa dimanfaatkan utk hal lain. Shg
   msyarakat bisa lebih
produktif...harapannyaaa..
- meningkatkan kesehatan masyarakat, nah ini
 ada
   hubungannya dg
   peningkatan
SDM yg berguna utk jangka panjang
begitu kali yaaa...
kalo ada satu daerah yg bisa melangkah maju,
 kan
   lumaya..
   
PHN
 
 

-
 To unsubscribe, e-mail:
 [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi

=
 


__
Do you Yahoo!?
U2 on LAUNCH - Exclusive greatest hits videos
http://launch.yahoo.com/u2

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=




Re: [iagi-net-l] INDONESIA DISERANG

2002-11-02 Terurut Topik wahyu budi
Terima kasih atas terusan pandangan ini. Saya juga
setuju dengan pandangan tersebut dan memberi
pencerahan.
Salam,
wbs

--- Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Saya ambilkan tulisan ini dari milis lain, karena
 saya melihat sudut pandang yang berbeda dari yang
 selama ini saya baca dimana-mana. Saya suka sekali
 dan sangat setuju dengan tulisan PRIV ITS ini.
 Mudah-mudahan dapat juga memberi pencerahan kepada
 rekan-rekan lain.
 
  
 
  
 
 INDONESIA DISERANG !
 ( sebuah alternatif semantik )
 Daniel Mohammad Rosyid
 Pembantu Rektor IV ITS Surabaya
 Telp./fax 031-5923411,e-mail : [EMAIL PROTECTED]
 
 Antara teori dan fakta
 
 Hampir selama seminggu ini, bangsa Indonesia
 dibombardir oleh informasi yang telah diolah, oleh
 sebagian besar media massa asing dan domestik,
 sehingga dipahami seolah sebagai fakta. Ledakan bom
 - beserta ratusan korbannya - di Legian, Kuta, Bali
 pada tanggal 12 Oktober 2002 yang lalu adalah fakta,
 sementara serangan teror hanyalah teori - lebih
 tepat disebut hipotesis - yang dibangun di atas
 fakta itu. Dalam hujan informasi tersebut,timbul
 kesan luas, bahwa teror - yang sebenarnya hanya
 teori itu - menjadi fakta.
 
 Penting untuk dipahami - mengikuti metoda ilmiah
 yang ketat -, bahwa atas fakta yang sama, kita dapat
 menyusun teori alternatif yang berbeda: Indonesia
 diserang. Teori ini telah dipakai oleh Amerika
 Serikat sewaktu menghadapi fakta keruntuhan 2 menara
 kembar World Trade Centre di New York 11 September
 2001 yang lalu. Beberapa jam setelah peristiwa itu,
 GW. Bush, dan juga koran Amerika Serikat mengatakan
 bahwa :USA under attack !, kemudian segera mencari
 kambing hitam di luar USA :
  Osamah bin Laden dengan jaringan Al Qaedah-nya.
 
 Bangsa Indonesia tidak menyadari, bahwa kini USA
 menerapkan teori yang sama untuk lokasi lain, yaitu
 tanah air mereka sendiri : Indonesia. Faktanya
 adalah bahwa di Indonesia (Bali) telah terjadi
 serangkaian ledakan bom yang telah menewaskan
 ratusan orang (sebagian besar orang asing), dan
 ratusan lainnya luka-luka. Dengan teori serangan
 teroris itu, kini USA menuding tersangka yang sama
 (al qaedah), dengan kombinasi lokal (Jamaah
 islamiah), padahal yang dirugikan adalah Indonesia
 !. Bagi USA, ledakan bom di Bali itu adalah bukti
 bahwa teroris ada di Indonesia sebagaimana yang
 telah diteorikannya selama ini.
 
 Liputan media juga amat tidak seimbang. Respons
 cepat sebagian penduduk Denpasar seperti para
 relawan muslim PAN Bali untuk melakukan pertolongan
 atas ratusan korban bom di Legian - kurang dari 2
 jam setelah ledakan - juga sama sekali tidak diliput
 oleh media massa. Namun justru kegiatan aparat dan
 orang-orang sebuah organisasi yang datang terlambat,
 baru dibentuk, justru diliput habis-habisan oleh
 media massa. Sebagian orang Indonesia, dan juga
 orang asing yang pro kampanye anti-teror Amerika,
 tentu mengira bahwa disinformasi ini menguntungkan
 mereka, padahal tidak. Setiap disinformasi akan
 diikuti oleh disinformasi berikutnya yang tidak akan
 sustainable.
 
 Teori Serangan Teroris
 
 Beberapa hal berikut merupakan tindak lanjut dari
 teori ini. Bisa dipastikan, para penyelidik gabungan
 internasional (dibantu FBI USA dan AFP Australia)
 yang sekalipun dipimpin POLRI, akan bertindak diatas
 pijakan hipotesis serangan terorisini. Bisa
 diperkirakan bahwa para penyelidik akan dengan mudah
 menemukan bukti-bukti melalui serangkaian
 penangkapan para teroris - lebih tepat diteorikan
 sebagai teroris - tersebut di berbagai daerah di
 Indonesia. Di tingkat ini, banyak penyelidik POLRI -
 bahkan Menteri Pertahanan dan Menko Polkam - yang
 kurang menyadari bahaya dari teori serangan
 teroris ini bagi bangsa Indonesia. Karena kalau
 teori serangan teroris ini diikuti terus, akan
 banyak lagi bukti-bukti serangan teroris yang
 sengaja dibuat oleh
  pihak-pihak yang tidak menghendaki Indonesia
 sebagai negeri yang kuat, dan bangsa Indonesia akan
 terpecah belah, dan hancur infrastruktur
 sosio-ekonominya.
 
 Bahkan pimpinan POLRI tidak menyadari jebakan
 metoda ilmiah ini yang tampaknya tidak dikuasai
 oleh banyak aparat hukum Indonesia (menurut catatan
 Saya, berbeda dengan di USA, di Indonesia, lulusan
 SMU yang pintar sedikit yang mau masuk fakultas
 hukum,dan akademi kepolisian. Mereka yang pintar
 berjuang untuk diterima di fakultas teknik dan
 kedokteran. Kelucuan-kelucuan dunia peradilan dan
 hukum di Indonesia  akhir-akhir ini sebagian besar
 disebabkan oleh karena mereka yang masuk fakultas
 hukum bukan dari mereka yang terbaik).
 
 Tindak lanjut  berikutnya adalah kemarahan orang
 Australia,dan kepergian orang-orang asing dari
 Indonesia akibat dianjurkan pergi meninggalkan
 Indonesia karena Indonesia dianggap merupakan sarang
 teroris. Bila ada bom-bom berikutnya, itu daftar
 bukti tambahan bahwa memang banyak teroris
 berkeliaran di Indonesia. Serangan-serangan
 teroris lain bakal akan terjadi di sarana
 transportasi, perdagangan, dan wisata, dan Indonesia
 justru kembali sebagai 

RE: [iagi-net-l] Masalah air antara Malaysia vs Singapura = masla lah pasir laut antara RI vs Singapura

2002-10-20 Terurut Topik wahyu budi
Rasanya semua kegerahan (kegeraman,?) itu dapat
diterima dan semuanya bermuara pada kegerahan karena
sikap pengambil keputusan yang tidak memuaskan dalam
menangani masalah tersebut.

Ada satu hal penting yang tersirat bagi yang kegerahan
itu. Kegerahan itu menyiratkan masih adanya rasa
nasionalisme yang merasa terusik karena negara terus
dirugikan.

wbs

--- Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED]
wrote:
 Bah, kadang kita udah gak tahu lagi gerah terhadap
 apa [+siapa] terhadap
 masalah2 seperti ini, apakah kita gerah
 - pada pasir laut yang berpindah lokasi ?
 - pada luasan singapore yang bertambah 14%
 - harga yang komoditas yang sangat murah, atau ..
 - kartel [pengeruk, penambang - pembeli, hingga
 lost-nya nilai perpajakan]
 - atau apa lagi, atau siapa kah?
 
 beberapa kali IAGI juga diundang membahas masalah
 ini [dalam salah satu
 agenda pembahasan garis pantai sebagai garis batas
 negara]. Ujung-ujung dari
 pembahasan/rapat koordinasi interdept+society
 seperti ini selalu berkonklusi
 bahwa kita perlu membuat Tim Evaluasi. Sementara
 IAGI melihat bahwa
 berbagai bahan hasil berbagai evaluasi dari berbagai
 instansi sudah
 menghasilkan berbagai laporan. Mbok yao, dengan
 bejibun berbagai bahan itu
 pemerintah sudah bisa membuat keputusan yang
 memberikan rasa fair pada
 masyarakat indonesia, kok selalu ending dari
 pertemuan untuk pembahasan
 seperti ini berujung pada kreativitas evaluasi baru
 lagi. 
 
 Sampai kapan
 
 salam,
 ar-
 
 
 -Original Message-
 From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrsnki;rad.net.id]
 Sent: Friday, October 18, 2002 8:52 PM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [iagi-net-l] Masalah air antara Malaysia vs
 Singapura =
 maslalah pasir laut antara RI vs Singapura
 
 
 Rekan IAGI
 
 Menyambung e-mail saya kemarin , terlampir
 dilampirkan betapa
 mengerikan kerugian RI sebagai pemilik sumberdaya
 alam  pasir laut
 dalam perdagangan dengan negara tetangga kita
 Singapura .(Kompas 18
 Oktober 2002).Mudah mudahan kita tergugah untuk
 turut memikirkannya.
 
 1. Pemegang proyek reklamasi adalh Pemerintah
 Singapura yang
 mengharapkan perluasan daerah teritorialnya, untuk
 dipergunakan sebagai
 tempat hidup mereka.
 2.Pelaksana reklamasi adalah perusahaan (sebagian
 besar adalah non
 Singapura) yang berkepentingan atau sangat
 mebutuhkan bahan berupa pasir
 laut.
 3. Perluasan Singapura ( yang dulunya hanya seluas
 580 Km - persegi )
 telah dimulai sejak tahun 1960 an (dus direncanakan
 secara terperinci)
 dan tentunya dengan sudah mempersiapkan segala aspek
 , mungkin juga
 aspek hukum internasionalnya)
 Dengan demikian telah berlangsung lebih dari empat
 pulh tahun.
 Sekarang luas teritorial Singapura telah menjadi 660
 Km-persegi
 pertambahan kl.25 % dari awal.
 Ini dicapai dengan membeli pasir laut dari Indonesia
 dengan harga murah
 dimana pengusaha Indonesia tidak mempunyai posisi
 tawar yang kuat (atau
 bahkan tidak punya kekuatan sama sekali).
 5. Jumlah pasir laut yang telah diekspor
 diperkirakan mencapai 7- 8
 milyar meter kubik.Kemana uang hasil penjualan
 yanah air  ini ?
 Saat ini harga pasir laut adalah Sin $ 3.00/meter
 kubik.
 Sebagian besar pasir laut ini dengan berbagai cara
 diselundupkan ke
 Singapura, sehingga Pemerintah (Pusat maupun daerah)
 kehilangan
 pendapatan yang sangat besar.
 Menurut Kompas kehilangan pendapatan pertahun
 (berdasarkan produksi
 thn 2001dan kontrak 2002-2006 ) adalah sebesar
 :(pertahun)
 Pajak ekspor  -   Rp.483 milyard
 Royality (Pusat dan daerah - RP. 1.000.000.000.000,-
 (kl 1 triliun).
 7. Mengingat posisi tawar Pengusaha nasional
 Indonesia (yang sudah
 menjadi kartel) sangat lemah dihadapan pembeli dari
 Singapura, sudah
 waktunya Pemerintah campur tangan dengan melakukan G
 to G agreement
 mengenai penjualan pasir laut , kelihatannya ini
 akan memberikan suatu
 cara penambangan yang lebih baik , dan dapat
 menghindarkan kerusaan yang
 akan timbul dilaut.
 
 Disamping itu tentunya peraturan yang lebih tegas
 dengan hukuman yang
 lebih keras bagi pelanggar penambangan terlepas
 apakah itu WNI atau WNA.
 
 Menurut saya jumlah pasir laut yang akan ditambang
 harus ditentukan
 berdasarkan kepentingan Indonesia dengan
 memperhatikan segala dampak
 yang akan timbul bagi rakyat Kepulauan Riau seperti
 nelayan , biota 
 atau lingkungan biologi laut.
 Saya tidak apriori bahwa penambangan pasir laut
 harus dihentikan , akan
 tetapi haruslah dilakukan dengan mendapatkan
 sebesar-besarnya keuntungan
 bagi rakyat Indonesia , bukankah itu sudah merupakan
 komitmen kita dalam
 UUD ???
 
 Apakah kita akan melakukan tindakan seperti Malaysia
 yang menjual air
 dan menuntut secara wajar , atau kita menjadi
 penjual tanah yang tidak
 bermartabat?
 
 Si Abah
 

-
 
 To unsubscribe, e-mail:
 [EMAIL PROTECTED]
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 


Re: [iagi-net-l] Hari Geologi Nasional

2002-08-29 Terurut Topik wahyu budi

Menurut hemat saya, untuk HAri Geologi NAsional,
sebaiknya dipilih tanggal 16 Mei 1929 saat Museum
Geologi Indonesia pertama kali dibuka.

WBS

--- Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Saya mendapat kabar dari Setdirjen GSDM bahwa: untuk
 mengapresiasi profesi
 geologi dan peranan geologist dalam pembangunan
 bangsa Indonesia, saat ini
 sedang digodok penentuan Hari Geologi Nasional oleh
 pemerintah.
 
 Dua dari beberapa pilihannya adalah 16 Mei (1929)
 atau 7 Mei (1949). Pada 16
 Mei 1929 Museum Geologi Indonesia pertama kali
 dibuka/diresmikan bersamaan
 dengan Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik di Bandung.
 Sedangkan pada 7 Mei
 1949, pertama kali Pak Lasut sebagai geologist dan
 orang Indonesia pertama
 yang memimpin Jawatan Tambang dan Geologi Negara
 Republik Indonesia.
 
 Apakah ada pendapat dari IAGI soal Hari Geologi
 Nasional tersebut??
 
 IAGI membutuhkan feed-back dari anda semua
 
 
 Andang
 Ketua Umum IAGI
 
 
 

-
 To unsubscribe, e-mail:
 [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi

=
 Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st
 Annual Convention
 September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel,
 SURABAYA
 


__
Do You Yahoo!?
Yahoo! Finance - Get real-time stock quotes
http://finance.yahoo.com

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=
Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention
September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA