[yonsatu] Re: Hubungan militer Indo-Israel
he he he.. dengan sangat menyesal Skyhawk A-4 kita paling banyak memakan korban.. ada yang gasnya nggak mau dimatiin sesaat setelah touchdown, ada yang masuk spin, ada yang engine quit saat landing pattern...dan sayang ada yang kehabisan bensin karena kehilangan orientasi (terbang malam belum ada GPS jaman itu) dan harus bail out . Dilingkungan pilot pesawat tempur di Indonesia , mereka memberi julukan A- 4 flying coffein... karena oleh tni au juga sudah dipublikasikan maka tidak ada salahnya disampaikan disini, memang benar adanya A-4 skyhawk di beli dari israel di tahun 1979. 10 penerbang saat transit di singapore diambil paspornya untuk diganti SPLP (selembar kertas penggganti kalau kita hilang paspor) dan menuju negeri antah berantah via frankfurt, selesai training para pilot memang mampir ke Yuma Arizone (pangkalan skadron US Marine)untuk berfoto bersama agar ada bukti latihan di Yuma. demikian... salam, sukris -Original Message- From: Doddy Samperuru [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Date: Sun, 19 Oct 2003 22:57:12 -0700 (PDT) Subject: [yonsatu] Re: Hubungan militer Indo-Israel WCDS, Pak Sukris, dua pertanyaan: 1. Kenapa A4 SkyHawk dijulukin The flying coffin ? 2. Maksud Pak Sukris A4 TNI-AU kita diambil dari Yuma, Arizona, AS ? Salam, Doddy Date: Sat, 18 Oct 2003 14:09:27 +0700 From: Edy Christiono [EMAIL PROTECTED] Subject: [yonsatu] Re: Fwd: Hubungan militer Indo-Israel Doddy: Kembali ke subjek awal, saya hanya bermaksud mengatakan bahwa Indonesia, sadar tidak sadar, suka tidak suka, disetujui atau tidak, telah cukup lama berhubungan dgn Israel, baik militer maupun sipil. That's all. Saya yakin, banyak di antara kita belum tahu. Sukris: tanyakan kepada para penerbang tempur senior (yang saat ini sudah pada pensiun).kemana mereka mengambil pesawat A-4 Skyhawk si peti mati terbang ? jawabannya akan selalu sama : Yuma...Arizona... sukris __ Do you Yahoo!? The New Yahoo! Shopping - with improved product search http://shopping.yahoo.com --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED] --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]
[yonsatu] A-4 Skyhawk (Re: Re: Hubungan militer Indo-Israel)
- Original Message - From: Edy Christiono To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 20 Oktober 2003 14:50 Subject: [yonsatu] Re: Hubungan militer Indo-Israel dengan sangat menyesal Skyhawk A-4 kita paling banyak memakan korban.. ada yang gasnya nggak mau dimatiin sesaat setelah touchdown, ada yang masuk spin, ada yang engine quit saat landing pattern... dan sayang ada yang kehabisan bensin karena kehilangan orientasi (terbang malam Ada yang hilang begitu saja lagi terbang di atas laut... sampai sekarang nggak ketahuan apa yang terjadi. selesai training para pilot memang mampir ke Yuma, Arizona (pangkalan skadron US Marine) untuk berfoto bersama agar ada bukti latihan di Yuma. Sama-sama padang pasirnya, he he he... Wasalam. --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]
[yonsatu] Re: yonsatu Digest V3 #201
saya ingin nimbrung hanya untuk topik yang kata bu Evy aja...tentang yang lainnya nggak tahu deh.. mungkin keterangan tentang pembantaian yang dimaksud jawabannya adalah keterangan berikut: Rasulullah dan kaum muslimin tidak memenggal kepala-kepala tawanan orang Yahudi (Bani Quraizhah) di Madinah. Kejadian ini adalah pada tahun ke 5 hijrah setelah perang Khandaq (Ahzab). Bani Quraizhah adalah yang ikut menandatangani pakta perjanjian damai dengan Rasulullah pada tahun pertama hijrah. Tetapi ketika terjadi perang Khandaq (parit) atau perang Ahzab (sekutu) pada tahun ke 5 hijrah, Bani Quraizhah memutuskan perjanjian damai secara sepihak dan membelot memihak kaum bersekutu (kaum Quraish, Bani Fazara, Bani Murrah, Bani Sulaim) dan ikut mengepung kaum muslimin. Setelah selesai perang Khandaq (parit) atau perang Ahzab (sekutu), Rasulullah berserta pasukannya mengepung benteng pertahanan Bani Quraizhah. Karena Bani Quraizhah merasa sudah tidak berdaya, mereka mengajukan usul kepada Rasulullah untuk mengangkat Sa'd bin Mu'adz pemimpin suku Aus sebagai penengah dan mereka siap menerima keputusan apa saja yang akan dijatuhkan oleh Sa'd bin Mu'adz (waktu itu antara suku Aus dan suku Quraizhah sangat erat hubungannya). Lalu Sa'd bin Mu'adz memutuskan menurut Perjanjian Lama (Taurah), kitab suci orang Yahudi. Keputusan ini menyatakan bahwa orang-orang yang menerjunkan diri kedalam perang dipancung, kaum wanita dan anak-anak menjadi tawanan dan harta milik harus disita. Walaupun putusan ini kelihatan kejam, tetapi itulah yang bisa dilakukan bangsa Yahudi terhadap musuh-musuh mereka (Ibnu Sa'd, Ath-Thabaqat al-Kubra). ini saya dapatkan dari http://www.dataphone.se/~ahmad/990517.htm mudah mudahan itu yang dimaksud. Msg: #2 in digest From: DZArifin [EMAIL PROTECTED] Subject: [yonsatu] Re: Hubungan militer Indo-Israel Date: Sat, 18 Oct 2003 23:19:24 +0700 AWW. Membaca dua tulisan di bawah (Pak Hermansyah dan Bu Evy), membuat saya terkejut. Bukan informasinya, karena yang lebih dahsyat dari itu pun sering saya baca. Yang membuat saya kaget karena informasi tersebut disampaikan oleh alumni ITB dan alumni Menwa yang pasti mengerti strategi pertempuran. Kaget karena tidak dijelaskan (atau memang tidak tahu, atau bahkan disembunyikan???) apa latar belakang kasus tersebut, dan tidak melakukan cross check dari sumber lain sebagai pembanding apakah kesimpulan pembantaian tersebut valid. Sayang Wassalam. DZArifin. - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, October 17, 2003 9:18 PM Subject: [yonsatu] Re: Hubungan militer Indo-Israel Nabi Muhammad dengan membantai ratusan orang Yahudi pada masa lalu dapat dikategorikan sebagai bukan seorang humanist, berdasarkan definisi masa kini, apalagi kalau dasar pembantian itu adalah agresi, bukan untuk membela diri. EVY ARYANTI [EMAIL PROTECTED] 10/17/2003 15:06 Please respond to yonsatu Jika berbicara masalah humanisme, sebenarnya Nabi Muhamad pun telah melanggar HAM (NB: Ini sekedar wacana, bagi yang muslim jangan tersinggung, saya juga muslim). Dalam buku 'Riwayat Sang Nabi' karangan Karel Amstrong (yang mengarang buku 'Hystory of God' (best seller)), diceritakan bahwa pada saat di Madinah, Nabi Muhamad pernah melakukan pembantaian terhadap ratusan orang Yahudi yang ada di Madinah (di Pasar Jum'at). Kejadian tsb sempat membuat citra Nabi Muhamad turun drastis walaupun ada pembenaran politis atas tindakan tsb (demi kepentingan syi'ar Islam). Silahkan kisah tsb direnungkan. Wass.Wr.Wb. Evy --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]
[yonsatu] Re: Fwd: Hubungan militer Indo-Israel
Berarti ini salahnya Gus Dur dong ya, kok ya mengait-ngaitkan keputusan politik dengan keyakinan agama, padahal sudah jelas bahwa kalau menjadikan agama sebagai salah satu pertimbangan atau sebagai platform untuk memecahkan masalah multi-dimensi, hanya akan menciptakan masalah baru saja. Bukannya masalah ekonomi yang terpecahkan, tetapi polemik tak ada guna yang justru berkembang yang dapat berlangsung berkepanjangan dengan segala eksesnya. Melihat contoh diatas, tepat sekali pendapat pak ABS yang mengatakan bahwa pemimpin itu adalah seorang 'Yang membuat bangsa ini merasa bahwa mereka ada yang memimpin'. Apa sih kurangnya negara kita ini? Presiden kita punya, Ketua MPR kita punya, Ketua DPR kita punya, para Mentri kita punya, Gubernur, Bupati, Walikota, Camat, Ketua RW, Ketua RT kita punya, ulama, pastor, kiayi, pendeta, bhiksu alias pemimpin umat, kita punya, bahkan 'pebelatak', kata orang Sunda bilang. Kita punya tokoh2 itu semua, sayangnya yang kita nggak punya adalah ya... PEMIMPIN itu tadi. Sayangnya pak ABS nggak menjabarkan contoh2 soal, apa yang dapat membuat rakyat merasa dipimpin. Barangkali, Pak ABS bisa menyampaikannya di email beliau yang akan datang. Menurut saya, seorang pemimpin itu dapat diaku sebagai pemimpin kalau pernyataannya2 dan pikiran2nya mampu menginspirasi dan menggerakkan orang2 yang dipimpinnya untuk bersatu padu mendukung pikiran2 itu. Karena Indonesia adalah negara demokratis dengan penduduk yang beraneka ragam, yang berpaham sekularisme alias memisahkan urusan kenegaraan dengan urusan ketuhanan, maka seyogyanya para pemimpin republik ini menyampaikan pikiran2 dan pernyataan2 yang dapat merangkul seluruh lapisan, golongan, suku yang berhak hidup di wilayah nusantara ini. Bukan justru mengeluarkan pernyataan2 yang dapat menimbulkan polemik, pertentangan bahkan mempertajam pengelompokan yang ada. Disamping itu, sang pemimpin harus terlihat bersih lahir bathin oleh yang dipimpin. Jadi, kalau sudah jadi koruptor dan bermoral bejat, sudahlah jangan nafsu lagi untuk jadi pemimpin rakyat, mundur saja, jangan berdalih2, apa lagi mengintimidasi rakyat untuk memilihnya kembali. Kalau jadi ulama tapi kerjanya cuma menghasut dan memperdaya umat, sudahlah, berenti saja jadi ulama, jangan menakut-nakuti dan menghasut umat terus, apa nggak takut sama 'api neraka'?, karena dibumi kerjanya hanya menciptakan keresahan dan kekacauan, dan lebih parah lagi mengambil kesempatan dalam kesempitan?. Menurut saya, para pemimpin republik ini harus mau dan berani untuk tidak mengaitkan pernyataan2 mereka dengan keyakinan suatu agama. Biarkan itu tugas para ulama. Dan ulama, sebaliknya tidak boleh mengeluarkan pernyataan2 yang berkaitan dengan pengaturan suatu negara, biarklah hal itu diurusi oleh para politikus dan pemimpin2 negara. Bahwasanya para pemimpin negara menjadikan agama sebagai salah satu sumber inspirasi mereka dalam berpikir, berkata, dan bekerja, itu tentulah sangat diharapkan, karena agama tidak pernah mengajarkan orang untuk berdusta dan mencuri, namun cukuplah itu disimpan di belakang kepala saja, tidak perlu hal itu sang pemimpin sebut2 dalam pidato2nya. Menurut saya, garis demarkasi antara pemimpin negara dan pemimpin umat ini harus jelas ditarik dengan tinta merah, kalau perlu dengan api. Kalau tidak, maka republik Indonesia ini cuman akan jadi republik-republikan saja. Dan kita rakyatnya cuman akan menjadi bulan2an para pemimpin gadungan saja. Dilain pihak, kita yang sang rakyat mbok ya sadar, mbok ya bangun, kalau perlu mbok ya maju lah menjadi pemimpin negeri ini. Seyogyanya kita ingat bahwa yang berkuasa atas negeri ini adalah kita secara bersama-sama, bukan segelintir pemimpin negara dan pemimpin umat itu. Tanpa kita, tidak akan mungkin pemimpin2 gadungan itu duduk di singgasana kekuasaan rakyat atas nama kita. Nggak mungkin ada republik ini tanpa kita, nggak mungkin ada jalan2, gedung2, hotel2 dlsb. tanpa pajak yang selalu kita bayar ke negara. Nggak mungkin ada mesjid, gereja, candi, vihara, dan klenteng kalau kita nggak turut menyumbang biaya pembangunannya. Jadi, mbok ya kita jangan gebleg2 dan takut2 lah sama mereka (Ini memang gampang diucapkan, tapi sulit dilaksanakan. Akan tetapi prinsip bahwa kedaulatan negara berada ditangan rakyat itulah yang sekurang-kurangnya perlu ditanamkan didalam sanubari setiap rakyat Indonesia secara terus menerus). Mungkinkah (para) pemimpin negeri idaman dapat lahir dari Corps? Salam hangat, HermanSyah XIV. EVY ARYANTI [EMAIL PROTECTED] 10/18/2003 07:11 Please respond to yonsatu To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:[yonsatu] Re: Fwd: Hubungan militer Indo-Israel WCDS, Alasan mantan presiden GusDur ketika membuka hubungan dagang dengan Israel kecuali aspek keuntungan secara ekonomi, juga ada pertimbangan politis dan .ternyata...agama juga...kebetulan saya pernah membaca reason/alasannyaya itu
[yonsatu] Re: Fwd: Hubungan militer Indo-Israel
Ah, cantik nian argumentasi Pak ABS. Saya setuju sekali dengan your opinion, sir! Cuman ada dikit koreksi nih. Soal Musa. Pada abad 13 SM, Musa memang memerdekakan bangsa Yahudi dari penjajahan bangsa Mesir (yang kata pak ABS, untung bangsa Mesir pada waktu itu masih belum disebut bangsa Arab). Tapi memerdekakan ini bukan dalam arti mengenyahkan bangsa Mesir dari negeri mereka, melainkan Musa berhasil membebaskan bangsa Yahudi keluar dari Mesir sebagai bangsa merdeka, menuju 'tanah terjanji'. Salam hangat, HermanSyah XIV. Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] 10/18/2003 20:08 Please respond to yonsatu To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:[yonsatu] Re: Fwd: Hubungan militer Indo-Israel Soal jajah-menjajah ini Doeng, sudah lama hal ini menjadi urusan yang tidak jelas. Lihat saja, ketika kita merebut Timor Timur, di tahun 1970-an, kita menyelamatkan mereka dari penjajah. Begitu kata kita, begitu pula kata dunia. Begitu jugalah menurut UUD 45! Tetapi di tahun 1990-an, berubahlah status kita jadi penjajah di Timor Timur yang itu-itu juga. Sehingga kita harus ikhlas memberikan kemerdekaan pada wilayah itu. Begitu kata dunia, begitu pula kata sebagian bangsa kita yang juga mendasarkan argumennya pada UUD 45 yang itu juga, sama-sama versi sebelum di-amandemen (dan yang tadinya pendapat bahwa kita menjajah di sana itu merupakan pendapat sebagian bangsa kita, sekarang sudah menjadi pendapat resmi negara kita, dengan pengakuan RI pada negara Timor Leste itu) Mereka yang gugur dalam operasi Serodja dulu itu, Doedoeng, semula adalah pahlawan kemerdekaan. Sekarang mereka itu, tanpa berpindah kubur dan nisannya di Dilli sana, berubah menjadi tentara pendudukan penjajah. UUD 45 nya sih eta keneh eta keneh... - Kemudian, dengan UUD 45 yang sama itu-itu juga, kita bisa mengatakan kita membebaskan Irian Barat, tetapi kita juga bisa mengatakan kita menjajah tanah Papua. - Begitu pula sama tidak jelasnya urusan jajah-menjajah ini di Timur Tengah sana itu. Kalau dikatakan Israel menjajah suatu wilayah di sana, itu kan kata orang Arab, dan baru sejak 1948... Ratusan tahun sebelumnya, orang Arab yang menjajah wilayah itu, kata orang Yahudi. Bahkan walaupun sejak 1948 sebagian wilayah mereka sudah merdeka, tetapi sampai tahun 1967 Jeruzalem masih dikuasai Yordania. Apa haknya Yordania untuk menjajah di kota itu, kata orang Yahudi... Sekian ribu tahun sebelumnya, Musa a.s. memerdekakan wilayah itu dari penjajahan Firaun yang orang Mesir itu, kata kitab-kitab suci. Untung waktu itu orang Mesir belum disebut orang Arab seperti sekarang ini. Kalau orang Mesir sudah dianggap orang Arab sejak jaman itu, maka sebetulnya orang Arab lah penjajah di wilayah itu yang paling awal tercatat sejarah... Seribu tahun yang lalu, waktu Isa a.s. lahir di sana, wilayah itu menjadi bagian kekaisaran Romawi. Untung Isa a.s. tidak membawa misi revolusi, kalau tidak tentu ia sudah menuduh bangsa Romawi sebagai penjajah, dan ia memimpin suatu perang kemerdekaan di sana itu... Tetapi toh seratus tahun kemudian ummat Isa a.s. lah yang menjajah wilayah itu. Memangnya ummat Isa a.s. itu secara etnis orang apa? Ya Arab! Dalam jaman Perang Salib, berbilang ratusan tahun berganti-ganti orang Arab dan Anglo-Saxon menjajah wilayah itu. Dan selama itu pula orang Yahudi jadi bangsa terjajah, yang terpaksa pasrah menerima siapa saja yang giliran menjadi penjajah mereka. Begitu lamanya orang Yahudi di wilayah itu menjadi bangsa terjajah, sehingga mereka mengungsi, menyebar di seluruh penjuru dunia. Ini ber-diaspora, kata orang Yahudi... Tetapi fenomena tersebarnya orang Yahudi ini, katanya merupakan kutukan atas bangsa Yahudi. Kata orang Arab... - Jadi, kembali pada pengambilan sikap Indonesia dalam konflik Arab-Israel, apa mau ditinjau dari sudut agama, apa mau ditinjau dari sudut jajah-menjajah, tidak ada kebenarannya untuk kita mengambil pihak! Kalau mau mengambil sikap, ya seperti kata Hermansyah itu, ditinjau dari segi kemanusiaan, menentang kekerasan dan kekejaman pihak-pihak yang bersengketa di sana. Tetapi ini pun case by case, dilihat pihak mana yang sedang melakukan kekerasan dan kekejaman itu. Atau, dalam jaman ekonomi kita sulit begini, kalau mau mengambil sikap, ya seperti kata Onang itu, dagang ya dagang. Sejarah membuktikan bahwa sikap mereka, terutama orang Arab, kepada kita (karena dengan Yahudi kita belum banyak berhubungan) pun begitu juga koq! Bagi mereka, Indonesia yang dilihat bukan agama Islam atau non Islamnya, bukan kulit bule atau sawo matangnya, bukan mata sipit atau belo-nya, tetapi partner dagang yang menguntungkan atau tidak... Why should we be different from themselves? Wasalam. === - Original Message - From: DZArifin To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 18 Oktober 2003 23:31 Subject: [yonsatu] Re: Fwd: Hubungan militer Indo-Israel AWW. Memang
[yonsatu] Re: Pandangan politik ,...Re: Fwd: Hubungan militer Indo-Israel
Ah, memang amat sedih kalau kita melihat nasib tentara, yang memang dimana-mana fungsinya adalah sebagai instrumen negara. Yang tadinya pahlawan negara sekarang dibilang tentara penjajah (oleh orang TimTim tentunya). Tapi, saya kira, Republik Indonesia tentu akan tetap menghargai mereka sebagai pahlawan. Kalau nggak, menurut saya itu baru benar2 mencla-mencle. Bahwasanya TimTim akhirnya jadi negara merdeka, ya, kalau saya melihat karena memang rakyatnya sendiri yang kepingin merdeka. Yang perlu dipertanyakan barangkali, kenapa kok mereka kepingin merdeka? Padahal tahun 1976 jelas2 katanya menyatakan diri ingin bergabung ke RI. Salam hangat, HermanSyah XIV. Priyo Pribadi Soemarno [EMAIL PROTECTED] 10/19/2003 00:51 Please respond to yonsatu To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:[yonsatu] Re: Pandangan politik ,...Re: Fwd: Hubungan militer Indo-Israel Mas Djoni , pas sekali pandangan mas Djoni , Memang , pandangan kita adalah dari sudut mana kita melihat ,. Yang sulit , sering orang berubah pandangan untuk suatu hal yang tidak prinsipiil , sehingga dinamakan mencla-mencle . Tetapi , kalau Timor Timur , ..masak sih kita bisa berbalik180 derajat , padahal sudah berapa banyak prajurit kita yang gugur membela kehormatan bangsa kita ?? Kalau hal tersebut terjadi karena kemampuan Pemimpin dalam mengarahkan pandangannya (politik) , yang mana yang keliru , ...yang memerintahkan pendudukan Timor Timur atau yang menyerahkan nya ?? Wassalam , - From: Akhmad Bukhari Saleh Reply-To: [EMAIL PROTECTED] To: Subject: [yonsatu] Re: Fwd: Hubungan militer Indo-Israel Date: Sun, 19 Oct 2003 01:08:41 +0700 Soal jajah-menjajah ini Doeng, sudah lama hal ini menjadi urusan yang tidak jelas. Lihat saja, ketika kita merebut Timor Timur, di tahun 1970-an, kita menyelamatkan merekadari penjajah. Begitu kata kita, begitu pula kata dunia. Begitu jugalah menurut UUD 45! Tetapi di tahun 1990-an, berubahlah status kita jadi penjajah di Timor Timur yang itu-itu juga. Sehingga kita harus ikhlas memberikan kemerdekaan pada wilayah itu. Begitu kata dunia, begitu pula katasebagian bangsa kita yang juga mendasarkan argumennya pada UUD 45 yang itu juga, sama-sama versi sebelum di-amandemen (dan yang tadinya pendapat bahwa kita menjajah di sana itu merupakan pendapat sebagian bangsa kita, sekarang sudah menjadi pendapat resmi negara kita, dengan pengakuan RI pada negara Timor Leste itu) Mereka yang gugur dalam operasi Serodja dulu itu, Doedoeng, semula adalah pahlawan kemerdekaan. Sekarang mereka itu, tanpa berpindah kubur dan nisannya di Dilli sana, berubah menjadi tentara pendudukan penjajah. UUD 45 nya sih eta keneh eta keneh... - Kemudian, dengan UUD 45 yang sama itu-itu juga, kita bisa mengatakan kita membebaskan Irian Barat, tetapi kita juga bisa mengatakan kita menjajah tanah Papua. - Begitu pula sama tidak jelasnya urusan jajah-menjajah ini di Timur Tengah sana itu. Kalau dikatakan Israel menjajah suatu wilayah di sana, itu kan kata orang Arab, dan baru sejak 1948... Ratusan tahun sebelumnya, orang Arab yang menjajah wilayah itu, kata orang Yahudi. Bahkan walaupun sejak 1948 sebagian wilayah mereka sudah merdeka, tetapi sampai tahun 1967 Jeruzalem masih dikuasai Yordania. Apa haknya Yordania untuk menjajah di kota itu, kata orang Yahudi... Sekian ribu tahun sebelumnya, Musa a.s. memerdekakan wilayah itu dari penjajahan Firaun yang orang Mesir itu, kata kitab-kitab suci. Untung waktu itu orang Mesir belum disebut orang Arab seperti sekarang ini. Kalau orang Mesir sudah dianggap orang Arab sejak jaman itu, maka sebetulnya orang Arab lah penjajah di wilayah itu yang paling awal tercatat sejarah... Seribu tahun yang lalu, waktu Isa a.s. lahir di sana, wilayah itu menjadi bagian kekaisaran Romawi. Untung Isa a.s.tidak membawa misi revolusi, kalau tidak tentu ia sudah menuduh bangsa Romawi sebagai penjajah, dan ia memimpin suatu perang kemerdekaan di sana itu... Tetapi toh seratus tahun kemudian ummat Isa a.s. lah yang menjajah wilayah itu. Memangnya ummat Isa a.s. itu secara etnis orang apa? Ya Arab! Dalam jaman Perang Salib, berbilang ratusan tahun berganti-ganti orang Arab dan Anglo-Saxon menjajah wilayah itu. Dan selama itu pula orang Yahudijadi bangsa terjajah, yang terpaksa pasrah menerima siapa saja yang giliran menjadi penjajah mereka. Begitu lamanya orang Yahudi di wilayah itumenjadi bangsa terjajah, sehingga mereka mengungsi, menyebar di seluruh penjuru dunia. Ini ber-diaspora, kata orang Yahudi... Tetapi fenomena tersebarnya orang Yahudi ini, katanya merupakan kutukan atas bangsa Yahudi. Kata orang Arab... - Jadi, kembali pada pengambilan sikap Indonesia dalam konflik Arab-Israel, apa mau ditinjau darisudut agama, apa mau ditinjau dari sudut jajah-menjajah, tidak ada kebenarannya untuk kita mengambil pihak! Kalau mau mengambil
[yonsatu] Re: Hubungan militer Indo-Israel
Ibu Evy, Satu-satunya pembataian ratusan Yahudi yang saya ketahui adalah sebagai hukuman akibat pengkhianatan mereka terhadap Piagam Madinah, yaitu ketika orang Yahudi berpihak kepada orang Makkah yang menyerang Madinah dalam perang Khandaq. Dalam hukum yang paling modern pun, pengkhianatan (treason) terhadap konstitusi negara akan berakibat hukuman mati. Apalagi pengkhianatan dalam suatu peperangan, biasanya akan langsung ditembak. Kejadiannya ketika itu justru tidak langsung dihukum mati, tetapi diadili. Dan diputuskan oleh hakim bahwa semua laki-laki dari beberapa suku Yahudi di sana harus dihukum mati. Peritiwa di atas justru dibahas sendiri oleh Karen Armstrong dalam film Muhammad, Legacy of the Prophet. Dan pendapatnya jauh sekali kalau dibandingkan dengan nada-nada tuduhan seperti pelanggaran HAM, dll. Bahkan dalam film itu diungkapkan bahwa setelah peristiwa itu, masih ada sebagian kabilah Yahudi yang lain yang tetap tinggal dengan aman di Madinah. Tapi informasi ini belum saya cross-check ke sumber lain. Jadi ttg pembantaian Yahudi dalam peristiwa pelepasan jilbab di pasar sebaiknya diteliti lebih jauh sumber informasinya, dan kita cross-check di sumber-sumber Islam dulu. Kisah itu janggal, karena bertentangan dengan prinsip keadilan yang diperintahkan Tuhan, walau pun kepada musuh. Tidak mungkin nabi Muhammad melanggarnya, apalagi hanya karena masalah sepele sampai memenggal sekian banyak kepala. Sejarah mudah diputarbalikkan faktanya, tergantung siapa yang mengemukakannya.Riwayat sejarah seperti itu tampaknya bukan berdasarkan sumber-sumber yang benar atau justru sekadar fakta sejarah buatan orientalis -Original Message- From: EVY ARYANTI [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, October 18, 2003 11:56 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [yonsatu] Re: Hubungan militer Indo-Israel Ass.Wr.Wb. Wah, saya tidak mengira diskusinya akan berjalan seperti ini. Mohon ma'af sekali lagi jika banyak yang tersinggung. Secara garis besar, saya setuju dengan pandangan P' Hermansyah dan juga P' Priyo yang lebih arif dalam menyikapi statement tsb. Sudah lama saya berusaha mengkaji dan memahami Al-Qur'an dan Injil (lewat bimbingan guru tentunya) untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam benak saya. Dalam pencarian itu, saya juga berusaha membaca sebanyak mungkin buku-buku ttg sejarah/riwayat Nabi Muhammad dan Nabi Isa. Buku 'Riwayat Sang Nabi' karangan Karen Amstrong, hanya salah satu referensi saja, tentu saja saya juga membaca buku-buku lainnya sebagai pembanding seperti karangan Muhammad Haeckal dsb. Pembantaian Yahudi di Pasar Jum'at oleh Nabi Muhammad adalah sebuah fakta sejarah yang cukup menggemparkan, tentu saja buku itu merefer pada referensi sejarah yang valid. Penyebab tindakan pembantaian itu adalah bukan masalah perdagangan tapi lebih kepada aspek politis. Pada saat itu, di Madinah, kaum yahudi terpecah menjadi dua bagian yaitu yang netral dan yang kontra terhadap ajaran Nabi Muhammad. Yang kontra terhadap ajaran Nabi Muhammad, melihat bahwa ada beberapa surat/ayat yang isinya tidak sesuai/bertentangan dengan kitab-kitab mereka. Nabi Muhammad memandang bahwa pendapat-pendapat yang dikeluarkan oleh kelompok ini akan membahayakan/menggerogoti keyakinan para pengikutnya. Kemudian terjadi suatu peristiwa sepele di suatu Pasar Jum'at. Seorang Yahudi membuka/melepas paksa kerudung yang dikenakan oleh seorang muslimah, kejadian itu kemudian dijadikan moment oleh Nabi Muhammad untuk menghabisi kelompok yahudi yang menentang ajarannya. Ratusan yahudi dipenggal kepalanya dan di kubur dalam suatu parit besar yang digali di dekat pasar jum'at di Madinah. Begitu keseluruhan ceritanya. Saya sangat setuju dengan pendapat P' Hermansyah, bahwa tidak ada salahnya jika kita bersikap kritis terhadap agama. Tidak seluruh ajaran harus ditelan bulat-bulat. Akal budi dan hati adalah filternya. Karena berfikir maka aku ada, itu kata seorang filsuf. Ok, Begitu saja klarifikasi dari saya. Mohon ma'af sekali lagi, jika ada yang tidak berkenan dengan statement/pendapat saya. Wass.Wr.Wb. Evy [EMAIL PROTECTED] wrote: Menurut saya kenapa kita harus takut untuk kritis terhadap agama. Agama kan hanyalah wahana untuk bertemu dengan Tuhan YME. Sebagai wahana, tidak mengherankan kalau ada ajaran2 didalam agama tsb. yang tidak bisa dicerna oleh akal manusia masa kini. Selama tujuan kritis tsb. itu adalah untuk mencari jawaban semaksimal mungkin atas hal2 yang sulit dicerna itu, why not? Yang penting kan tidak ada maksud jelek. Nabi Muhammad dengan membantai ratusan orang Yahudi pada masa lalu dapat dikategorikan sebagai bukan seorang humanist, berdasarkan definisi masa kini, apalagi kalau dasar pembantian itu adalah agresi, bukan untuk membela diri. Terlepas dari pembantaian tsb., menurut saya kita memang pantas menaruh respek kepada Muhammad dan mengikuti segala perilaku teladannya. Namun, bukan berarti bahwa kita tidak boleh bersikap kritis
[yonsatu] Hubungan militer Indo-Israel
Pak Sukris kelihatannya ahli soal TNI-AU pesawat. Pertanyaan di benak saya, kenapa AURI pada waktu itu memutuskan utk membeli A-4 Sky Hawk ex-Israel? Karena murah ? Pressure dari AS ? Saya pernah baca, performans A-4 ini tidak begitu bagus. Banyak tertembak jatuh SAMnya Suriah Mesir (mirip adegan awal film The Sum of Fears-nya Ben Afleck) walau knalpotnya sudah dimodifikasi AU Israel. Jawaban Pak Sukris yg kedua semakin mendukung pernyataan saya bahwa Indo-Israel telah lama berhubungan (walau di tahun 1979 masih dibrokerin AS). Salam, Doddy Original message: dengan sangat menyesal Skyhawk A-4 kita paling banyak memakan korban.. ada yang gasnya nggak mau dimatiin sesaat setelah touchdown, ada yang masuk spin, ada yang engine quit saat landing pattern...dan sayang ada yang kehabisan bensin karena kehilangan orientasi (terbang malam belum ada GPS jaman itu) dan harus bail out . Dilingkungan pilot pesawat tempur di Indonesia , mereka memberi julukan A-4 flying coffein... karena oleh tni au juga sudah dipublikasikan maka tidak ada salahnya disampaikan disini, memang benar adanya A-4 skyhawk di beli dari israel di tahun 1979. 10 penerbang saat transit di singapore diambil paspornya untuk diganti SPLP (selembar kertas penggganti kalau kita hilang paspor) dan menuju negeri antah berantah via frankfurt, selesai training para pilot memang mampir ke Yuma Arizone (pangkalan skadron US Marine)untuk berfoto bersama agar ada bukti latihan di Yuma. salam, sukris __ Do you Yahoo!? The New Yahoo! Shopping - with improved product search http://shopping.yahoo.com --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]
[yonsatu] Re: Hubungan militer Indo-Israel
Pertanyaan di benak saya, kenapa AURI pada waktu itu memutuskan utk membeli A-4 Sky Hawk ex-Israel? Karena murah ? Pressure dari AS ? Yang ini jelas saya tidak bisa jawab...beli pesawat sih bukan keputusan TNI AU , seperti kita beli pesawat Sukhoibiasanya matra TNI pertama-tama hanya diminta cocok tidak menggunakan alut sista itu.. Saya pernah baca, performans A-4 ini tidak begitu bagus. Ah nggak juga, di Vietnam merupakan backbone US NAVY/Marine selain Phantom, mengenai perang Suriah/Mesir 7 hari ?.silahkan cari literatur berapa banyak MIG negara Arab auger in dibandingkan Israel..terus terang MIG hancur lebur Jawaban Pak Sukris yg kedua semakin mendukung pernyataan saya bahwa Indo-Israel telah lama berhubungan (walau di tahun 1979 masih dibrokerin AS). saya pikir ini hanya masalah dagang biasa, seperti orang pingin beli jam tangan yang di impi-impikan tapi duitnya nggak nyampe, akhirnya beli bekas...kalau perlu masuk-masuk gang disekitar hayamwuruk/mangga dua...yang banyak ayamnya.. salam, sukris --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]
[yonsatu] Re: A-4 Skyhawk
Ada yang hilang begitu saja lagi terbang di atas laut... sampai sekarang nggak ketahuan apa yang terjadi. Alm. Lettu Pnb. Hirsan Habib, hilang di laut Banda/22 januari 1988 dengan TT-0406 karena cuaca buruk..sebelumnya pakai TT-0407 eject dengan escapac1-c1 karena throttle stuck open saat landing.sukris masih ingat betapa Pak Hasnan Habibtidak rela akan hilangnya putra tercinta sampai nulis di surat pembaca koran Kompastercatat 10 penerbang eject dari A-4 dan selamat, 5 penerbang bought the farm. ultra light, cessna, mig, skyhawk dan bahkan airliner kalau nekad menerjang cumulus nimbus salah-salah bisa nyemplung di bengawan solo...kami akan sangat mengerti sekali jika di radio radar control kadang-kadang mendengar permintaan seperti ini jakarta control singapore 153 request ten degrees left turn heading three five zero due to weather condition.. atau mau ke Manado tahu-tahu mendarat di Balikpapan , disuruh nginep lagi.padahal bubur manado telah menanti...ampun minah. sukris --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]
[yonsatu] Re: A-4 Skyhawk (Re: Re: Hubungan militer Indo-Israel)
Tambahan, 2 skyhawk saat latihan menjelang demo airshow terbang tandem (atas bawah, salah satunya upside down ) dan bersenggolan, dan game dua-dua nya di jawa timur. Innalillahi wa innaillaihi rojiun. sayang, Tapi ada yang hebat, Hawk yang di operasikan di Tim-Tim sempat mengunci F-18 Hornet Australia, diatas Dili (saya tidak tahu jenis Hawk yang mana), yang jelas setelah kejadian itu pilotnya dipanggil di Mabes AU dan ... naik pangkat ! Ishak Ismullah - Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, October 20, 2003 3:31 PM Subject: [yonsatu] A-4 Skyhawk (Re: Re: Hubungan militer Indo-Israel) - Original Message - From: Edy Christiono To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 20 Oktober 2003 14:50 Subject: [yonsatu] Re: Hubungan militer Indo-Israel dengan sangat menyesal Skyhawk A-4 kita paling banyak memakan korban.. ada yang gasnya nggak mau dimatiin sesaat setelah touchdown, ada yang masuk spin, ada yang engine quit saat landing pattern... dan sayang ada yang kehabisan bensin karena kehilangan orientasi (terbang malam Ada yang hilang begitu saja lagi terbang di atas laut... sampai sekarang nggak ketahuan apa yang terjadi. selesai training para pilot memang mampir ke Yuma, Arizona (pangkalan skadron US Marine) untuk berfoto bersama agar ada bukti latihan di Yuma. Sama-sama padang pasirnya, he he he... Wasalam. --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED] --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]
[yonsatu] Re: Hubungan militer Indo-Israel
Tentang perang Suriah ini, saya ingat betul, Suriah kehilangan 81 (delapan puluh satu) Mig 21 dan Mig 23 ! Israel memanfaatkan kecanggihan Hawkeye-nya, itu pesawat AWACS yang type kecil. Satu hal yang saya baca, para penerbang Arab tidak mampu terbang malam dan juga kurang mampu memanfaatkan fasilitas fly by wire di pesawat mereka. Ishak Ismullah - Original Message - From: Edy Christiono [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, October 20, 2003 5:55 PM Subject: [yonsatu] Re: Hubungan militer Indo-Israel Pertanyaan di benak saya, kenapa AURI pada waktu itu memutuskan utk membeli A-4 Sky Hawk ex-Israel? Karena murah ? Pressure dari AS ? Yang ini jelas saya tidak bisa jawab...beli pesawat sih bukan keputusan TNI AU , seperti kita beli pesawat Sukhoibiasanya matra TNI pertama-tama hanya diminta cocok tidak menggunakan alut sista itu.. Saya pernah baca, performans A-4 ini tidak begitu bagus. Ah nggak juga, di Vietnam merupakan backbone US NAVY/Marine selain Phantom, mengenai perang Suriah/Mesir 7 hari ?.silahkan cari literatur berapa banyak MIG negara Arab auger in dibandingkan Israel..terus terang MIG hancur lebur Jawaban Pak Sukris yg kedua semakin mendukung pernyataan saya bahwa Indo-Israel telah lama berhubungan (walau di tahun 1979 masih dibrokerin AS). saya pikir ini hanya masalah dagang biasa, seperti orang pingin beli jam tangan yang di impi-impikan tapi duitnya nggak nyampe, akhirnya beli bekas...kalau perlu masuk-masuk gang disekitar hayamwuruk/mangga dua...yang banyak ayamnya.. salam, sukris --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED] --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]