Menurut hemat saya, untuk HAri Geologi NAsional,
sebaiknya dipilih tanggal 16 Mei 1929 saat Museum
Geologi Indonesia pertama kali dibuka.
WBS
--- Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya mendapat kabar dari Setdirjen GSDM bahwa: untuk
mengapresiasi profesi
geologi dan peranan geologist
Rasanya semua kegerahan (kegeraman,?) itu dapat
diterima dan semuanya bermuara pada kegerahan karena
sikap pengambil keputusan yang tidak memuaskan dalam
menangani masalah tersebut.
Ada satu hal penting yang tersirat bagi yang kegerahan
itu. Kegerahan itu menyiratkan masih adanya rasa
Terima kasih atas terusan pandangan ini. Saya juga
setuju dengan pandangan tersebut dan memberi
pencerahan.
Salam,
wbs
--- Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya ambilkan tulisan ini dari milis lain, karena
saya melihat sudut pandang yang berbeda dari yang
selama ini saya baca
Untuk berbagai urusan yang tidak ekonomis, memang
seharusnyalah menjadi tanggung jawab pemerintah. Saya
pikir, itulah salah satu guna adanya pemerintah yang
mengumpulkan pajak, dan mengelola sumberdaya alam
milik bersama.
WBS
--- Andri [EMAIL PROTECTED] wrote:
Justru yang menjadi kendala
Kalau saya tidak salah, perpustakaan ITB Bandung
memiliki koleksi-koleksi tersebut. Selain itu bisa
juga dicoba untuk mencari ke perpustakaan LIPI di
Cisitu, Bandung. Beberapa dari koleksi yang dixcari
itu pernah saya dapatkan dari kedua perpustakaan itu.
Saran saya, untuk mempermudah mencarinya,
: wahyu budi [EMAIL PROTECTED]
Untuk berbagai urusan yang tidak ekonomis, memang
seharusnyalah menjadi tanggung jawab pemerintah.
Saya
pikir, itulah salah satu guna adanya pemerintah
yang
mengumpulkan pajak, dan mengelola sumberdaya alam
milik bersama.
WBS
--- Andri [EMAIL
bila
dibandingkan dengan
jumlah gunungnya. Minim dan kurang cangihnya
peralat-alatan yang kita
miliki. Ini juga tercermin jelas dari sedikitnya
hasil-2 penelitian/paper
geologi yang berkaitan dengan kegunungapian.
Salam,
Ben Sapiie
- Original Message -
From: wahyu budi
Kekurangan Sembako bagi para pengungsi dan petugas
pemantau dan lainnya itu mungkin efek dari otonomi
daerah.
Undang-undang otonomi daerah seingat saya tidak
mengatur masalah bencana. Sehingga jiga terjadi
bencana siapa yang harus bertanggung jawab?
Kalau sudah dinyatakan sebagai bencana
Sekedar info:
Berikut ini kutipan dari Suara Merdeka Semarang.
-
Tanah di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Windusari,
Kabupaten Magelang, retak. Garis retakan memanjang,
menembus dinding rumah milik Sumarlan dan Parlan,
sehingga mengakibatkan rumah tersebut rusak.
Tanah yang retak di desa
bencana
nasional dan
bencana daerah itu apa ya?
-Original Message-
From: wahyu budi
[mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Monday, November 25, 2002 5:09 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Pengawas aktifitas G.
Papandayan / efek
otonomi?
Kekurangan Sembako bagi
Saya setuju dengan pendapat Mas Andang bahwa IAGI
bukan organisasi bisnis.
Selain kepada anggotanya, tentu ada sumbangan IAGI
bagi masyarakat atau terlibat dalam kegiatan
kemasyarakatan.
Tetapi hendaknya kegiatan yang berkaitan dengan
masyarakat diarahkan kepada peningkatan kesadaran
masyarakat
berguna bagi
masyarakat. Kalau hanya
mengandalkan iuran dan sumbangan kelihatannya agak
sulit.
Witan
- Original Message -
From: wahyu budi [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, January 29, 2003 8:11 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] memposisikan iagi, geologi
dalam
Saya sendiri belum melihat artikel dalam majalah Bobo
tersebut, tetapi rasanya kita jangan terlalu cepat
mengatakan penulisnya bukan dari geologi.
Ada kemungkinan, penulisnya orang geologi atau tahu
geologi, tetapi memang demikian itulah bahasa yang
dapat dipahami untuk anak-anak yang
Rasanya cara mensitir dokumen on-line yang disarankan
dalam makalah tersebut tidak berlaku umum (baca: tidak
benar).
Yang berlaku umum rasanya seperti berikut ini:
Lambert B. (2003). Micropaleontological investigations
in the modern Mahakam delta, East Kalimantan
(Indonesia).
Dear All,
Saya mendapat info tentang adanya virus baru yang
nampaknya sangat berbahaya. Berhati-hatilah.
Penjelasan lebih lanjut seperti di bawah ini.
Salam
WBS
Message: 7
Date: Mon, 31 Mar 2003 11:25:10 +0800
From: Nuriman, Harry (kem)
[EMAIL PROTECTED]
Subject: WARNING:
Dear Organizing Comm.
Bagaimana kabarnya dengan abstrak-abstrak yang telah
dikirimkan melalui e-mail reguler sebelum ada
kebijakan baru ini?
WBS
--- Abdul Mutalib Masdar
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Kepada Yth.
Seluruh Anggota HAGI/IAGI dan seluruh Geoscienties
dimana pun berada,
Untuk
Saya rasa kabar ini hanya isapan jempol, seperti
halnya kabar tentang harta karun di situs purbakala di
Bogor tempo hari. Masih ingat kan?
Salam,
WBS
--- Sena Reksalegora [EMAIL PROTECTED] wrote:
WACANA (Pikiran Rakyat Cyber Media, 16 Juni 2003)
Benarkan Perut Monas Menyimpan Cadangan
Maunya sih, ikut. Tetapi waktu yang tidak ada.
Saya dan banyak teman lainnya tentu senang mengetahui
hasil diskusi itu.
Salam,
WBS
--- IAGI Pusat [EMAIL PROTECTED] wrote:
IAGI Netters,
PP IAGI akan mengadakan Diskusi Tebatas Menggugat
Keberadaan Celah Timor dan Gugusan Pulau Pasir
Kami turut berharap Pak Taka diberi kekuatan oleh Yang
Maha Kuasa dan dapat sehat kembali.
WBS
--- M.Untung [EMAIL PROTECTED] wrote:
Hari ini, menurut berita yang saya terima dari Pak
Budiharto, anggota IAGI senior, bapak FRED TAKA
sedang mengalami koma di Rumah Sakit CAROLIUS,
Jakarta.
Bahasa yang campur aduk itu menunjukkan Bahasa
Indonesia perlu diperkaya, dan juga menunjukkan kita
memerlukan Ensiklopedi.
WBS
--- Istadi, Bambang P
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Note: Maaf bahasanya campur aduk, tapi istilah2
teknis kalau
diIndonesiakan malah saya-nya yang binggung.
wass.
Di bumi ini ada 100 lebih unsur kimia, mulai dari
unsur mayor, minor, sampai trace element. Ada yang
logam, non-logam, dan radioaktif.
Sekarang, kalau benda-benda, makhluk-makhluk atau
apapun yang ada di bumi ini (juga alam semesta?) ini
'diuraikan', maka, hasilnya tidak akan lari dari
Mari kita perhatikan sebutir biji yang bernas.
Bagaimana butiran biji itu kemudian mulai retak di
tanah, kemudian mulai tumbuh.
Ambil sebuah contoh biji asam jawa.
Kalau ada waktu (sambilan), coba ikuti
pertumbuhannya.
Biji itu tumbuh dan berkembang menurut suatu urutan
waktu dan kadar yang
Kita mulai pembicaraan dari manusia (yang belum
mengetahui teknologi seperti sekarang ini) dan bumi
tempat tinggalnya.
Dalam pikiran saya, semula manusia hanya tahu membawa
sesuatu dengan kedua tangannya atau menyeretnya tanpa
alat bantu.
Selanjutnya, membawa sesuatu dengan alat bantu,
seperti
Sekarang ini sedang musim kemarau, dan di banyak
bagian Indonesia sedang mengalami kekeringan. Mungkin
ini saatnya untuk mengajukan bukti tentang kaitan
kerusakan hutan, kegiatan pertambangan dan kekeringan.
Yang perlu dilakukan pada tahap awal hanya memetakan
daerah hutan lindung, daerah
Sebenarnya, yang diperlukan adalah menjaga
keseimbangan antara pemanfaatan sumberdaya alam dan
menjaga kondisi lingkungan agar tetap dapat melayani
kebutuhan manusia (bukan dilestarikan).
Kita semua tentu tahu bahwa alam itu menjalani suatu
proses. Lahir dan kemudian Mati.
Perhatikan manusia,
tanggal 31
Oktober 2003, sementara itu dalam web site disebutkan
tanggal 30 September 2003. Mana yang harus diikuti?
Salam,
Wahyu Budi Setyawan
--- Allo, Paulus T
[EMAIL PROTECTED] wrote:
daftar paper yg diterima utk JCJ 2003 bisa dilihat
di:
http://jcj2003.iagi.or.id/list.php
daftar ini akan
1980an untuk Delta
Cimanuk di Jawa Barat (Pak Ade bisa konfirmasi ?)
atau juga LON (Pak Wahyu Budi bisa konfirmasi ?) dan
juga daerah muara Citanduy-Nusa Kambangan. Harusnya,
mengingat pentingnya Delta Mahakam sebagai
laboratorium alam untuk geologi, studi semacam itu
penting. Juga, apakah erosi
(hanya beberapa KM). Karena itu,
untuk kasus di kepulauan Seribu, mungkin ada sumber
sedimen yang lain. Mungkin saja dari Citarum.
Salam,
WBS
--- [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pak Wahyu Budi dan rekan2 lainnya,
Kalau kerusakan delta Mahakam bisa dideteksi lewat
citra satelit, tentunya
hal yang
.
Salam,
WBS
--- R.P.Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Pantai rusak karena erosi? Bukankah erosi itu
process alam? Bagaimana alam
merusak diri sendiri?
- Original Message -
From: wahyu budi [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, October 15, 2003 6:44 PM
Intensitas erupsi Merapi terus meningkat, dan saya yakin telah ada tambahan
magma ke dapur magma dangkal. Dengan kecenderungan intensitas erupsi yang terus
meningkat, dan keasaman magma yang telah bertambah, yang saya khawatirkan
adalah kelanjutan skenario erupsi Merapi sekarang. Akankah erupsi
Memang benar, bagi kalangan perguruan tinggi, lembaga penelitian dan
litbang-litbang yang ada di berbagai departemen tulisan yang dipublikasikan
dalam jurnal / majalah ilmiah itu memiliki nilai yang berbeda, tergantung pada
jurnalnya.
Hirarkinya saya kira sebagai berikut (dari yang paling
sejak awal tahun 2008.
Beberapa calon penulis potensial berencana berkontribusi, tetapi tak kunjung
datang artikelnya.
salam,
awang
wahyu budi [EMAIL PROTECTED] wrote:
Memang benar, bagi kalangan perguruan tinggi, lembaga penelitian dan
litbang-litbang yang ada di berbagai departemen
,
tetapi proceedings PIT IAGI dan IPA ada tim peer review-nya (a.l. saya sering
diminta sebagai peer review di kedua proceedings itu). Sistem penilaian
mestinya telah berubah, seperti kita juga harus menghargai poster sama dengan
oral presentation.
salam,
awang
wahyu budi [EMAIL PROTECTED
Menarik juga dialog tentang jurnal ini.
Saya pernah berusaha mempelajari bagaimana agar sebuah jurnal dapat terbit dan
bertahan. Hal itu saya lakukan dengan berkunjung ke Fakultas Biologi
Universitas Atmajaya Yogyakarta. Berikut ini apa yang dapat saya tangkap dari
dialog kami dengan pengelola
Dear All,
Untuk melengkapi informasi. Tentang sejarah pembentukan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan Segara Anakan telah saya bahas secara singkat dalam
makalah yang saya presentasikan pada saat PIT IAGI ke-31 di Surabaya pada tahun
2002.
Salam,
WBS
--- On Wed, 5/7/08, [EMAIL
Lho, kok semoga pendek umurmu?
Rasanya lebih tepat semoga panjang umurmu LUSI.
Maksudnya panjang umur LUSI dalam ingatan manusia, khususnya bangsa Indonesia.
LUSI semoga selalau diingat bagaimana suatu kelalaian berubah menjadi sesuatu
yang luar biasa. Semoga selalu pula dingat bagaimana
Dear All netter.
Saya tidak akan memberikan konfirmasi, melainkan
sedikit ulasan tentang kemungkinan kegiatan
mematai-matai yang diprasangkakan itu.
Ada hal yang perlu dicatat bahwa:
1. Kapal itu kapal oseanografi dan bekerja untuk
mendeteksi suatu objek di dasar laut. Teknologi yang
Dear All,
Untuk keperluan penelitian oseanografi (gelombang) di
perairan Eretan, Indramayu, saya perlu melakukan
mooring. Saya lihat di perairan pesisir Eretan ada
sebuah Rig, dan bermaksud untuk mempergunakan rig itu
untuk menambatkan Tide Gauge.
Adakah diantara rekan-rekan yang mengetahui
Ironi pembangunan PLTN Muria ini ternyata menambah
daftar ironi yang terjadi di Indonesia.
Seperti kita ketahui, dahulu Malaysia meminta bantuan
Indonesia untuk meningkatkan pendidikan di negara itu.
Sekarang, kondisi kualitas pendidikan kita telah
tertinggal dari Malaysia.
---
Ironi itu
Sukses atau gagalnya upaya mitigasi bencana gunungapi
diukur dari ada atau tidaknya korban jiwa karena
erupsi gunungapi. Persoalan inilah yang sekarang
sedang kita hadapi seiring dengan aktifitas gunung
Merapi di Jawa Tengah saat ini.
Ada 2 contoh kasus sukses mitigasi bencana gunungapi,
yaitu
Persiapan pemerintah pusat dan daerah dan berbagai
pihak untuk menghadapi kemungkinan erupsi Gunung
Merapi telah dilakukan. Pengungsian sejumlah ribuan
penduduk dari beberapa desa yang berada dalam zona
bahaya telah dilakukan. Dan, 4 skenario evakuasi telah
pula disiapkan (Kompas online, Sabtu, 22
Alam memang tidak dapat ditaklukkan, tetapi dalam
batas-batas tertentu dapat dimanfaatkan atau
dikendalikan untuk kepentingan manusia. Pengembangan
prinsip pengendalian dan pemanfaatan inilah yang
membuat kita dapat mendapai kemajuan treknologi dan
dapat hidup dengan lebih baik.
Contoh sederhana:
Saya juga bersyukur bahwa tidak terjadi tsunami dengan
gempa tersebut. Malam itu saya mendapat info
peringatan dini dari beberapa stasiun pemantau di
kawasan Pasifik sampai 6 kali yang terus mengabarkan
perkembangannya sampai tengah malam. Sayangnya, situs
BMG tidak ikut mengabarkannya, pada hal,
--- Maryanto (Maryant) [EMAIL PROTECTED] wrote:
Bagaimana sih siklus tertinggi muka laut harian ?
Jam berapa
tertinggi-terrendah ? Siklus tahunan ? Ada yang bisa
kasih tahu ?
Pak Maryanto, posisi tinggi muka laut sangat
ditentukan oleh tataletak Bumi, Bulan, dan Matahari.
Tinggi muka
Tentang Supercontinent bisa dicari dengan google,
dengan kata kunci antara lain: Ur continent, Ur
Rodinia, Dance Giant Continent, scotese paleomap.
Secara ringkas, perkembangan superkontinen sebagai
berikut:
3 Ga Supercontinent Ur
1,2 Ga Supercontinent Rodinia
830 Ma (Rodinia terbagi menjadi)
Sekarang bulan Mei. Di Jawa, saat ini berlangsung
musim peralihan dari Musim Barat (des - maret) ke
musim timur (juni - sep). Pada saat ini di selatan
Pulau Jawa (di Samudera Hindia) bertiup angin dengan
arah umum dari selatan-tenggara, dan angin tersebut
melemah di Pulau Jawa. Dengan kondisi
Mas Maryanto, tentang el Nino dan la Nina saya belum
bisa bicara banyak, tetapi saya pernah membaca (lupa
di mana) bahwa sejak beberapa dekade yang lalu
terdapat kecenderungan bahwa intensitas angin topan
makin meningkat. Saya kira ada suatu kondisi atmosfer
yang mempengaruhi fenomena angin topan
Berkaitan dengan penjelasan atau sosialisasi tentang
bencana geologi kepada masyarakat, pengalaman yang
saya alami mengajarkan bahwa ada masalah yang sangat
sulit dipahami oleh masyarakat umum tentang Waktu
Geologi dan Proses Geologi. Keduanya sangat abstrak,
dan sulit dipahami. Kedua hal tersebut
--- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
APA YANG MENYEBABKAN GEMPA YOGJA-JATENG 27 MEI 2006
KEMARIN?
KEGIATAN GUNUNG MERAPI (Komisi Tektonik PP-IAGI)
GERAKAN LEMPENG BUMI DI LAUT SELATAN YOGJA (BMG)
GERAKAN PATAHAN LAPISAN BUMI YANG MEMANJANG DARI
BANTUL SAMPAI KLATEN
Kalau Earthquake Strom dikaitkan dengan terjadinya
serangkaian gempa di suatu kawasan yang dipicu oleh
gempa di kawasan lain di dekatnya, dan semuanya
terjadi di suatu lempeng yang sama, maka fenomena
gempa yang sekarang terjadi di Indonesia mungkin
berbeda.
Dengan teori tektonik lempeng,
Benar, lebih baik lagi kalau sebelum memberikan
komentar, kita periksa dahulu kondisi sebenarnya di
lokasi mata air.
Saya punya pengalaman dengan kejadian seperti ini.
Ketika itu di Ambon, di rawa-rawa sagu di dalam Kampus
Universitas Pattimura, tahun 1993 (?). Saya diberitahu
bahwa ada mata air
Semburan lumpur Banjar Panji ini mengingatkan pada
Bledug Kuwu di sebelah timur Purwodadi. Melihat
perkembangannya saat ini, rasanya tidak untuk
menghentikan semburan lumpur itu. Biaya yang telah
dialokasinya untuk menghentikan semburan atau
membersihkan lumpur, sebaiknya dipergunakan untuk
struktur
permukaan Banjar Panji collaps, mau tak mau ia bisa
jadi rawa.
salam,
awang
wahyu budi [EMAIL PROTECTED] wrote:
Semburan lumpur Banjar Panji ini mengingatkan pada
Bledug Kuwu di sebelah timur Purwodadi. Melihat
perkembangannya saat ini, rasanya tidak untuk
menghentikan
Pak Amir, kalau ingin melihat Merapi yang aman dan
jelas bisa dilakukan dari lintasan Blabak - Ketep -
Selo - Cepogo - Boyolali. Pada lintasan ini daerah
Ketep terlewati, dan kalau mau bisa berbelok untuk
mampir sebentar (berbelok masuk kira-kira 1 km dari
jalur itu).
Kalau berangkat dari Yogya,
IAGI tidak mungkin dapat memenuhi keinginan atau
kebutuhan semua anggotanya. Banyak hal yang
menyebabkannya.
Secara alamiah, anggota-anggota yang aktif terlibat
dalam berbagai kegiatan IAGI akan terseleksi dengan
sendirinya. Banyak hal yang menyebabkannya, antara
lain waktu / kesempatan, biaya,
Berikut ini kutipan dari email tetangga.
Apa yang salah dengan kita?, sehinga kita sedemikian
tidak berdaya dan lambat.
Sangat menyedihkan.
Salam
WBS
--- Eny Buchary [EMAIL PROTECTED] wrote:
To: Eny Anggraini Buchary
[EMAIL PROTECTED]
From: Eny Buchary [EMAIL PROTECTED]
Date: Wed, 19 Jul
Itu hanya berita di surat kabar. Setelah saya cermati,
saya tidak mengerti bagaimana mereka sampai pada
kesimpulan bahwa gelombang sampai ke pantai hanya satu
meter tingginya.
Apakah para ahli itu salah melakukan analisa, atau
media yang salah mengutip dan terlalu bombastis.
Perhatikan kutipan
Tadi malam sudah saya baca di news stick transtv bahwa
BMG akan bekerja sama dengan para operator tlp seluler
untuk penyebaran berita gempa via sms.
Ini suatu kemajuan.
salam,
wbs
--- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
Menit-menit mendebarkan saat tsunami tanggal 17 July
2006 di
Ide untuk membuang lumpur porong ke laut mulai
memuncak. Ada pihak yang setuju dan ada pihak yang
tidak setuju.
Secara geologis, pembuangan lumpur tersebut ke sungai
atau laut tidak menjadi masalah, karena itu hanya
sedimen biasa. Tetapi kita perlu melihat hal lain,
yaitu penduduk atau masyarakat
-
wahyu budi wrote:
Ide untuk membuang lumpur porong ke laut mulai
memuncak. Ada pihak yang setuju dan ada pihak yang
tidak setuju.
Secara geologis, pembuangan lumpur tersebut ke
sungai
atau laut tidak menjadi masalah, karena itu hanya
sedimen biasa. Tetapi kita perlu melihat hal lain,
yaitu
ini ?
Secara natural tentunya ada supply - demand, kalau
dibawah terambil
harus ada yg menggantikan, lah kalau dibuang ke laut
trus apakah
membiarkan terbentuk cekungan karena nantinya
terbentuk crater
(collapse) ?
rdp
On 8/15/06, wahyu budi [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Ya. Tulisan saya
Adalah ide yang menarik dari Rovicky, mengalirkan
lumpur ke laut dan mengharapkannya menjadi delta
(buatan). Hal itu memang mungkin terjadi, karena
banyak contoh yang demikian. Selain Ujung Pangkah,
delta baru Ciujung-Cidurian di Serang, Banten juga
demikian halnya.
Mungkin persoalannya adalah
Bisa ngak ya, kalau kasus LUSI ini disebandingkan
dengan bencana lainnya, seperti kebakaran hutan,
banjir bandang, atau kekeringan.
Pada Kebakaran Hutan, pemerintah (pusat atau
daerah)langsung turun tangan mengatasinya tanpa
berusaha menimpakan biaya kerugian pada siapa pun.
Diketahui titik-titik
Persoalan banjir lumpur panas Sidoarjo dari hari ke
hari semakin kritis dengan ancaman bahaya yang makin
terus meningkat pula. Sementara semburan lumpur masih
terus berlangsung, dan kita tidak tahu kapan akan
berakhir, musim hujan makin mendekat. Semburan lumpur
panas yang tanpa henti menyebabkan
Di tengah-tengah ketidak-pastian kapan semburan Lumpur
Sidoarjo akan berhenti, dan kepastian datangnya musim
hujan yang semakin mendekat, dan Pemerintah yang belum
mengambil keputusan, muncul dua kubu pendapat: (1)
yang menginginkan lumpur tetap di darat, dan (2) yang
menginginkan lumpur dialirkan
Ya, mengingat ada beberapa pabrik yang sekarang
tergenang lumpur, sangat mungkin Hg berasal dari salah
satu kegiatan industri yang ada.
Yang selama ini terlupakan adalah kemungkinan
bahan-bahan pencemar yang tersimpan di pabrik-pabrik
yang tergenang lumpur. Kita perlu mencari informasi
pabrik apa
Sampai hari ini, agaknya pihak-pihak yang saling
berbeda pendapat tentang apa yang harus dilakukan
terhadap Lumpur Sidoarjo masih terus saling bersilang
pendapat. Sementara Pemerintah masih tetap tampak ragu
dan belum mengambil keputusan, dan penduduk mulai
hilang kepercayaannya terhadap
Kalau kemudian ternyata benar mereka sanggup membuat
batubata dengan kecepatan yang dapat mengimbangi
keluarnya lumpur, lalu:
1. berapa banyak batubata yang akan dihasilkan?
2. siapa yang akan memakai?
3. kalau dipakai untuk daerah yang jauh, biaya
angguknya tinggi, harga bata jadi tinggi,
Memang benar, secara substansial, lumpur bukan
polutan. Bila tidak mengandung material yang beracun
dan berbahaya, lumpur tidak berbahaya. Yang menjadi
persoalan adalah, volume lumpur yang sangat besar dan
kita juga tidak tahu sampai kapan akan bertambah terus
volumenya itu.
Bila lumpur dalam
Pada tanggal 20 Juni 2006, Kementrian Lingkungan Hidup
(KLH) mengajukan permintaan bantuan teknis untuk
mengidentifikasi dampak lingkungan dari aliran
lumpur kepada United Nation Office of Humanitarian
Affair (OCHA). Environmental Emergencies Section OCHA
dengan bekerjasama dengan Field
Pak Yatno,
Secara sederhana, apakah kita bisa mengharapkan bahwa
indikator untuk geothermal low T adalah kandungan
karbonat yang tinggi di dalam air panasnya, dan untuk
geothermal high T kandungan silikanya yang tinggi?
Kemudian, tentu tidak sulit untuk membedakan antara
fluida hidrothermal dan
Minggu yang lalu kita mendengar kabar bahwa tanggul
lumpur jebol. Malam ini juga terulang kembali tanggul
jebol, di Siring. Belum musim hujan saja tanggul
jebol, bagaimana bila di musim hujan?
Katanya, upaya menyelesaikan masalah lumpur tersebut
dengan mementingkan keselamatan warga. Tapi, upaya
Detik.com tanggal 22 September 2006 memberitakan bahwa
Menteri ESDM menyatakan status bahaya lumpur Sidoarjo
masih Darurat. Sementara itu Komisi VI DPR-RI
menghendaki status dinaikkan menjadi Bahaya. Sampai
sekarang, penentuan status bahaya belum jelas siapa
yang memiliki otoritas menetapkan
Saya waktu itu ikut hadir di arena diskusi.
Yang tertangkap oleh saya, ada 3 kemungkinan penyebab
semburan LUSI:
1. Mud Volcano:
2. Geothermal:
3. Underground Blowout:
Ke-3 kemungkinan itu mempunyai bukti-bukti
pendukungnya, dan tidak ada yang mengklaim yang paling
benar.
Bapak Rudi Rubiandini,
) praktek pengeboran Lapindo.
Kalau gak berhasil .berarti kemungkinan
dianggap sebagai bencana alam makin besar. Dengan
segala konsekuensi hukum dan ekonomi nya.
Embuh lah
Lumpur sudah keruh...eeh makin banyak yang
memperkeruh
Oki
wahyu budi [EMAIL PROTECTED
Rovicky, apabila memelihara hotmudflow.wordpress ngak
menjadi beban, sebaiknya tetaplah jalan terus, karena
masing-masing memiliki karakter yang berbeda.
Salam
Wahyu
--- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
Itulah yang saya cari Pak Syaiful. Kalau ada digital
file apalagi dalam
Dear All,
Pada website yang saya tuliskan alamatnya itu, tidak
menyebutkan adanya alamat Setiabudi Bld. Jl HR Rasuna
Said,Apakah saya keliru?
Website tersebut dikelola Yayasan Air Putih, beralamat
di Nariba Plaza jl. mampang Raya, Mampang Prapatan.
Salam,
WBS
--- wahyu budi [EMAIL PROTECTED
Dear All,
Pagi dini hari ini diberitakan oleh Detik.com bahwa
amblesan sedalam 5 meter telah menyebabkab terjadinya
ledakan pipa gas Pertamina Porong. Ini menegaskan
bahwa pementukan Kaldera Lumpur Sidoarjo semakin nyata
secara visual. Ini berarti pula tuntutan pemindahan
infrastruktur semakin
Dear All,
Meskipun bencana lumpur di Sodiarjo dari hari ke hari
makin banyak menimbulkan kerugian, tetapi Pemerintah
masih berkeras pada pendiriannya: TIDAK ADA DANA
PEMERINTAH UNTUK BENCANA ITU. Pada tahun anggaran 2006
dan 2007 nanti pun Pemerintah memang sengaja tidak
mencadangkan dana
Sebaiknya kita jangan cepat marah, atau tersinggung.
Berikut ini kutipan bagian yang dirasakan
menyakitkan. Mari kita simak dengan interpretasi
yang lain.
Oleh karena itu, bencana alam ataupun tidak
sangat ditentukan oleh
selesainya relief well. Dan setelah itu baru
dievaluasi oleh para
Nampaknya kita terbuai dengan kekayaan. Seingat saya,
sejak kecil (SD) kita telah dibuai dengan cerita bahwa
Indonesia adalah kaya dengan sumberdaya alam.
Akibatnya adalah, meskipun hidup di abad 21, sikap
kita masih sebagai pengumpul, seperti dahulu ketika
bercocok-tanam belum dikenal.
Kita
--- Fajar Lubis [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kebetulan hari ini saya menghadiri `Japan Earth and
Planetary Science Joint Meeting 2005` ini seperti
PIT-nya IAGI kita, hanya bedanya cakupannya lebih
luas yaitu untuk seluruh ahli ilmu kebumian
(Geologi, Geofisika, Geodesi, Meteorologi,
Oceanografi
Ada dua tanggapan / usul:
1. Di dalam alinea pembuka / pertama perlu ditegaskan
pengertian Tata Ruang Berbasis Geologi. Mungkin bisa
ditambahkan kalimat berikut: Tata Ruang Bersasis
Geologi adalah tata ruang yang dibuat berdasarkan pada
data-data geologi ...dst.
2. Sebaiknya diberikan satu
Terima kasih untuk informasinya.
Sangat bermanfaat, dan memang butuh kesabaran untuk
dapat membacanya.
Tapi, lumayan, daripada tidak ada.
Salam,
WBS
--- Paulus Tangke Allo [EMAIL PROTECTED] wrote:
buat rekan2 yg ingin baca2 textbookscr online bisa
lihat di:
http://print.google.com
Dear All,
Untuk mendapatkan buku-buku gratis, silahkan masuk ke
webnya National Academic Press di bawah ini:
http://www.nap.edu/catalog/9812.html
Setelah login, saya tidak dapat mundur lagi ke halaman
muka yang menunjukkan informasi gratis bagi pembaca
dari Indonesia. Jadi, silahkan dicoba
Nampaknya kita mendapat dua istilah baru.
PERTAAMA.
membuyat - oleh RPD diartikan politisasi.
Contoh pemakaian:
1. Peristiwa itu telah membuyat. - Artinya:
peristiwa itu telah mengalami politisasi.
2. Masalah ini jangan dibuyatkan. - Artinya: masalah
ini jangan dipolitisasi.
Jadi, kata buyat
Nampaknya kita mendapat dua istilah baru.
PERTAAMA.
membuyat - oleh RPD diartikan politisasi.
Contoh pemakaian:
1. Peristiwa itu telah membuyat. - Artinya:
peristiwa itu telah mengalami politisasi.
2. Masalah ini jangan dibuyatkan. - Artinya: masalah
ini jangan dipolitisasi.
Jadi, kata buyat
Benar, NPA Rovicky 1348 (04-00-715-1348).Nomor itu antara lain tercatat dalam
Daftar Iuran Anggota IAGI per 30 April 2003 yang dicantumkan di dalam Berita
IAGI edisi no. 09.38/Mei 2003.
Salam,Wahyu NPA 2300
--- Pada Kam, 6/10/11, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com menulis:
Dari: Rovicky
Apa yang dikatakan sebagai temuan Piramida Garut itu berkaitan dengan fenomena
geologi.Oleh karena itu, seyogyanyalah di dalam tim itu ada ahli geologi yang
terlibat di dalamnya.Apabila tidak ada ahli geologi di dalam tim itu, maka
sangat besar kemungkinannya terjadi kekeliruan interpretasi.
Kalau bpk noor syarifudin pernah mengurus ISBN d perpustakaan nasional, maka
IAGI telah tercatat sbg penerbit. Sbg tanda anggota tentu oleh pihak perpus nas
kepada IAGI diberikartu anggota. Gunanya kartu itu adalah untuk mengurus isbn
buku lain yg diterbitkan oleh IAGI. Dgn kartu itu pula
Kalau bpk noor syarifudin pernah mengurus ISBN d perpustakaan nasional, maka
IAGI telah tercatat sbg penerbit. Sbg tanda anggota tentu oleh pihak perpus nas
kepada IAGI diberikartu anggota. Gunanya kartu itu adalah untuk mengurus isbn
buku lain yg diterbitkan oleh IAGI. Dgn kartu itu pula
ok.
Pada Kamis, 12 November 2020 05.30.01 WIB, Abdul Bari
menulis:
Baik, terimakasih.Salam,AB
Pada tanggal Rab, 11 Nov 2020 pukul 10.36 Sekretariat IAGI
menulis:
tgl 11/11/2020 jam 10:34am
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran
92 matches
Mail list logo