[YONSATU] Sumbangan Samud untuk Yon-I

2001-06-06 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
Bambang Samudra wrote:

[EMAIL PROTECTED]">Perangkat itu sudah milik YON-I, jadi terserah Danyon nya saja, yang penting bermanfaat.

Danyon, tuh sudah ada greenlight dari donaturnya. Tindak lanjutnya saya tunggu. Tilpon saja saya dulu.
  
Wasalam.


-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : 
Moderator : 
Unsubscribe   : 
---




Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org




[YONSATU] [PERTAMINA] Fw: [alumni-tk85-undip] Kenaikan Tarif Telepon

2001-06-08 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
Abdul Sodik wrote:

  Adakah ekek yang saat ini bekerja di TELKOM?. Mungkin bisa memberikan konfirmasi perihal kenaikan tarif telponyah.
  
Kalau Ekek yang di Telkom, saat ini, saya nggak tahu. Kalau tempo hari sih malahan Dirutnya (alumni Yon-II/Unpad).
Tapi kalau perihal kenaikan tarif tilpon itu, rasanya posting Syafril Hermansyah
di milis ini pada hari Selasa, 5 Juni 2001 jam 11:39:37 yang berjudul: 
[Yonsatu] Fwd: [warnet] PERS RELEASE : Tentang Ketidakwajaran Kenaikan Tarif Telepon] 
sudah cukup menjelaskan.
  
Bahkan Syafril kemudian kemarin juga sudah mem-posting-kan perihal kemungkinan
ditundanya kenaikan tarif itu. Ini sangat dimengerti karena Menteri yang
baru tentu saja langkah pertamanya mencari citra yang baik dulu.
  
Wasalam.

-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : 
Moderator : 
Unsubscribe   : 
---




Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org




[YONSATU] Tambah Alamat E-mail

2001-06-28 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
Syafril yth.,





Karena saya pakai akses internet melalui kabel, tolong tambahkan alamat e-mail di bawah ini pada subscription saya:
[EMAIL PROTECTED](Jadi dengan yang [EMAIL PROTECTED]  saya subscribe pakai 2 alamat. Tapi ini secondary, yang primary/default yang mweb).Terimakasih banyak.
Wasalam.


-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : 
Moderator : 
Unsubscribe   : 
---




[YONSATU] Kita simak yuk (Re: [PERTAMINA] Parachute Pramuka)

2001-07-05 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
Abdul Sodik wrote:
785FDA54E924D511A9B500062939BEAE153020@BPPKA">Untungnya yang ikut dalam pesawat dua orang Pramuka, buka Menwa yah?.Coba kalau itu menwa, wah kita bisa tanya sama Pak Edy Christ atau PakYoseph Wardi, kali aja mereka tahu ..he..he..^_^. Eh ngomong-ngomong "menwi" Yonsatu Mahawarman dulu (Ibu Awal-XIII dan Ibu Teti-XIV), yang juga aktif di pramuka ITB pada kemana yah?.
  
Kalau kita simak joke ini, "pramuka" dipakai hanya untuk "menghadirkan" ransel
yang disangka parasut itu, karena pramuka dianggap typical salahsatu kelompok
dalam masyarakat yang suka bawa-bawa ransel ke mana-mana. 
Sekarang Menwa suka bawa-bawa ransel nggak ya? 
Dan Awal-XIII maupun Teti-XIV, walau aktif di both Pramuka as well as Menwa,
rasanya nggak potongannya yang suka bawa-bawa ransel kan ya? :-)  :-)
  
Kalau kita simak lagi lebih lanjut, di samping Akbar Tanjung dan Amien Rais,
Arifin Panigoro juga dianggap Gus Dur sebagai musuh gerot-nya. 
Tapi dia tidak dimasukkan dalam joke ini. 
Barangkali karena si pembuat joke tahu bahwa Arifin penerjun freefall ya,
sehingga pasti tahu bedanya ransel dan parasut just by a glance. :-)  :-)
  
Wasalam.
PS: Syafril, ini urusan simak-menyimak lagi nih.
Saya simak dalam dua hari terakhir ini, kembali saya menerima postings [YONSATU]
pada kedua alamat e-mail saya. Kenapa ya? Padahal sebelumnya sudah OK, hanya
terima di satu alamat saja, yang [EMAIL PROTECTED], which I preferred.
  


-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : 
Moderator : 
Unsubscribe   : 
---




[YONSATU] Siapa suruh!? (Re: metromini vs bus NKRI)

2001-07-05 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
Abdul Sodik wrote:
785FDA54E924D511A9B500062939BEAE153022@BPPKA">Menarik yah ceritanya ..., Masihkah kita ingat beberapa tahun yang lalu tentang metromini yang sarat penumpang nyebur kekali (Sunter?). Sopir/kenek selamat..?, yang jelas banyak penumpang yang menjadi korban.Nah analogi saat ini, akankah "bus-NKRI" bernasib seperti metrominitersebut?. 
  
Moral of the story: Siapa suruh orang buta dijadiin supir... 
  
Wasalam.


-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : 
Moderator : 
Unsubscribe   : 
---




[YONSATU] Sudah selesai? (Re: Undangan dan Mohon Doa Restu)

2001-07-18 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
Rifki Muhida wrote:
[EMAIL PROTECTED]">Saya, Rifki Muhida bin H. Imam Tauchid (Angkatan XXVI/1993-Danyon I/ITB
1996/1997) akan melangsungkan pernikahan dengan Indra Listyarti binti Soeparno.
  

Selamat, selamat !!

All the best for the new and happy couple.
  

Ini ada di tanah air cuti sekolah atau sudah selesai dan tidak balik ke Jepang lagi?

Kalau sudah selesai, double congratulation.
  

Wasalam.
  



-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : 
Moderator : 
Unsubscribe   : 
---




Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org




[YONSATU] AWAS VIRUS! (Re: Ini benar?)

2001-08-20 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh



SUKRIS,

KOMPUTER KAMU ADA VIRUSNYA!!!

===

Edy Chris wrote:

  'Akhmad Bukhari Saleh' wrote:- Tolong dicheck rincian berita ini.- - Wasalam.- - - - Ikut Diklat Menwa, Mahasiswa Unpar Bandung Harus Cuci Darah- Reporter: MMI Ahyani- - detikcom - Bandung, Herik (18), mahasiswa Universitas Parahyangan - (Unpar) Bandung yang kondisi fisiknya drop saat mengikuti pendidikan - Resimen Mahasiswa (Menwa) di kampus itu, sudah 5 kali cuci darah. - Pasalnya, ginjal Herik mengalami  ...'
  
Take a look to the attachment. 




  

  
  
Norton AntiVirus report - 1.txt
  
  
  

  


Content-Type:

plain/text
  
  


Content-Encoding:

base64
  

  
  

  






-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : 
Moderator : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe   : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
---








Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org


[YONSATU] [Mahawarman_Unpad_YON2] Berita Duka

2001-08-22 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Turut berduka cita.

Saya masih ingat bagaimana beliau berusaha 'sikap sempurna' kalau sedang 
jadi Irup pakai uniform Mahawarman, walau tetap saja kelihatan 
miring-miring karena sepuhnya.

Wasalam.

===

Joesoef A.Ma'moen wrote:

 Hari Senin tanggal 20 Agustus 2001 pukul 03.00 WIB telah meninggal 
 dunia mantan Rektor UNPAD, Prof. Hindersah Wiratmadja, karena sakit 
 yang sudah agak lama dideritanya.

 Jenazah diberangkatkan ke pemakaman dari Kampus UNPAD pada jam 12.30,
 menuju Ciamis, tempat pemakaman keluarga.

 Semoga arwah almarhum diterima di sisi Allah Yang Maha Pengasih, dan
 keluarga yang ditinggal diberi kekuatan iman dalam menghadapi musibah
 ini.

 Joesoef A.Ma'moen

-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
---


Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org





[yonsatu] Coba tanpa r (Re: Nggak bisa masuk ke Sukris)

2001-09-06 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh



Betul, saya juga kesulitan kirim e-mail ke:  2skydive
r@attglobal.net.

Tetapi ketika saya coba melalui: [EMAIL PROTECTED]
 (tanpa "r")  atau ke: [EMAIL PROTECTED]
 kelihatannya bisa.

Kenapa begitu, mustinya Sukris sendiri yang bisa menjelaskannya.

Wasalam.



Andi Eka Sakya wrote:

[EMAIL PROTECTED]">
  Sukris!Aku nggak bisa masuk ke kamu, udah beberapa kali coba kirim melalui privat e-mail 2skydiver. How?!
  
  
  
-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : 
Moderator : 
Unsubscribe   : 
---



  




Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org


[yonsatu] Justru itu! (Re: [aves-spc] Coba tanpa r (Re: Nggak bisa masuk ke Sukris))

2001-09-06 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh



Arsal wrote:


  
  
  Perasaan dari dulu juga 
[EMAIL PROTECTED]
 alamat  e-mail Sukris.-
  Yanto.-
  
  Justru itu anehnya. Alamat e-mail Sukris memang tidak berubah, tetap

[EMAIL PROTECTED]
  
   Tapi hari-hari terakhir ini, kalau kita terima e-mail dari
dia, ada tulisan: "Reply-To: 
[EMAIL PROTECTED]
  ". Pakai "r"! 
Lihat contoh e-mail dia pada saya di bawah ini.
  Dan kalau kita membalas e-mail dia itu dengan langsung meng-klik
"Reply", maka e-mail kita ke dia itu akan teralamatkan ke alamat dia yang
pakai "r" itu. Sehingga tentu saja akan tidak bisa masuk ke dia.
  Kenapa bisa begitu? Entah!
  
  Wasalam.
  
=
  
  Original Message  
  

  
Subject: 
Re: [Fwd: IPC PLENARY MEETING - JANUARY 2002]
  
  
Date: 
Wed, 5 Sep 2001 09:14:08 -0700
  
  
From: 
"edy chris" [EMAIL PROTECTED]
  
  
Reply-To: 
"edy chris" [EMAIL PROTECTED]
  
  
Organization: 
    skydiver
  
  
To: 
"Akhmad Bukhari Saleh" [EMAIL PROTECTED]
  
  
References: 
[EMAIL PROTECTED]
  

  
  
  
  
  
  
  Wah mas Johny mesti dateng acara ini
Piye  ngature mas ?
  Sementara akan saya fax ke pak Nisfu  dulu....
  Sukris
  
  
  

- Original Message - 

From:
Akhmad BukhariSaleh


To:
EdyChristiono Soeparto, Ir. - 2


Sent: Tuesday, September 04, 2001 10:53AM

Subject: [Fwd: IPC PLENARY MEETING -JANUARY 2002]



  
-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : 
Moderator : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe   : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
---



  




Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org


[yonsatu] Re: WTC-attack

2001-09-14 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Joseph Wardi Ars. wrote:

Dengan sangat terpesona pada tanggal 11 Sept'01 sekitar jam 21:15 malam saya 
menyaksikan di Metro TV suatu skenario yang menakjubkan. Mulanya kukira bagian dari 
suatu film fiksi, nyatanya kejadian beneran yang disiarkan langsung.


Buat komunitas ITB, barangkali yang di bawah ini, dari milis PII, yang 
juga menarik.

Wasalam.

==

Why Did the World Trade Center Towers Collapse?
By Dahlia Lithwick

Why did the World Trade Center towers collapse? Weren't they designed to be 
earthquake-proof and impact-proof?

The 110-story twin towers of the World Trade Center, which stood at a height of 1,353 
feet, were designed to withstand earthquakes as well as impacts like that of a plane. 
This was evidenced by the fact that the buildings did not fall over on impact, says 
Brian Markham, a structural engineer with the Ove Arup  Partners engineering firm. 
The more likely cause of the buildings' collapse was the resulting fire, exacerbated 
by the huge quantities of jet fuel present.

When a fire ignites in a large building, its steel core does not melt, but over time 
it weakens. As the steel supporting the floors collapses, a pancaking effect will 
result, with each of the upper floors collapsing onto the floor below. This is why the 
disintegration of the towers was not limited to the top floors. With the accumulated 
weight of each collapsed floor, the stacked floors continued to fall. This explains 
why the building collapsed vertically, rather than tipping over.

Big buildings are structurally designed to withstand a blaze for between 2 to 3 
hours--time enough to put out the fire and evacuate occupants. Both World Trade Center 
towers collapsed in about an hour, probably because the jet fuel caused the fire to 
burn hotter and faster than any would have anticipated.

Markham, while unaware of the fire rating for the World Trade Center buildings, 
suggests that even with a standard 2- to 3-hour burn time, it would have been 
extremely difficult to evacuate the 50,000 people estimated possibly to have been 
inside the buildings. He adds that the tragedy would have been compounded because, 
while many of the buildings' occupants could not have been evacuated via the exits, 
they would have been moved to ostensibly safer floors. As it turned out, there were 
no safer floors.


Penjelasan lainnya:

2 Planes Hit Twin Towers at the Weakest Spot
By USHA LEE McFARLING, Times Staff Writer
 
The terrorists who piloted two planes into the World Trade Center apparently 
managed--either by careful calculation or evil luck--to have hit the buildings at 
their weakest spot to cause their disastrous collapse, structural engineers said 
Tuesday. 

It's like hitting someone at the back of the knee, said Nabih Youssef, a structural 
engineer who heads the Tall Building Council in Los Angeles and is an expert on the 
design and strength of skyscrapers. With enough weight above you, you take the entire 
building down. 

Government officials believe the terrorists wrested control of the passenger jets, 
then skillfully steered the planes toward the doomed towers. 

Whoever took over the plane knew what they were doing, said Greg Fenves, a professor 
of civil engineering at UC Berkeley. 

Had the buildings been hit higher up the towers, they would have sustained damage but 
probably would not have collapsed because the weight on the damaged portion of the 
building would not have been enough to overwhelm a tower's structural supports, 
engineers said. 

Planes Had to Clear Nearby Buildings

The planes might have done more damage if they had hit the buildings lower, but they 
had to fly at a height of about 60 stories to clear nearby buildings. The first tower 
was hit at about the 80th story. The second tower was hit at about the 60th story. 

They showed some knowledge of physics in the attempt to make the hits as low as 
possible, said Ron Hamburger, chief structural engineer for ABS Consulting in Oakland 
and a past president of the Structural Engineers Assn. of California. 

To many who saw the buildings fall on television, the collapse resembled a planned 
demolition, especially in the way that the twin towers imploded--tumbling in on 
themselves. But engineering experts discounted the notion that additional explosives 
had been planted around the base of the buildings to ensure that they came down. 

Demolition of a building the size of the ones in the World Trade Center would require 
literally hundreds of charges around the building, Hamburger said. It's 
inconceivable to me anyone would be able to place that many charges--even with years 
of planning. 

Instead, the impact of the planes themselves, and the tremendous heat generated by 
tons of burning jet fuel--upward of 1,000 degrees Fahrenheit--would suffice to destroy 
the buildings, said Scott Gustafson, owner of Demtech Inc. of Blue Springs, Mo., one 
of the world's 

[yonsatu] Gambarnya (Re: Re: WTC-attack)

2001-09-14 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Akhmad Bukhari Saleh wrote:

Buat komunitas ITB, barangkali yang di bawah ini, dari milis PII, yang juga menarik.

Maaf, sebetulnya ada gambar yang harus attached pada forwarded posting 
dari milis PII ini, tapi kelupaan.
Ini gambarnya disusulkan. Tetapi entah ya, apakah milis ini bisa 
menerima attachment.

Wasalam..



-- 
--[YONSATU - ITB]-
On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Owner : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] AA Ad

2001-09-19 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

  Believe it or not!

Advertisement in this week's NEWSWEEK:

WHY WASTE YOUR TIME AT THE AIRPORT?
AMERICAN AIRLINES FLY YOU DIRECT TO THE OFFICE

So maybe it wasn't a terrorist attack afterall, just an improvement of 
AA services to its customers.

Wasalam.


-- 
--[YONSATU - ITB]-
On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Owner : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Tom Clancy (Re: [anggota] Kegiatan Lapangan)

2001-11-12 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Syafril Hermansyah wrote:

Semalam  nonton  Film  di  TV  yg  didasarkan  atas novell Tom Clancy, kebetulan  
juga  sdg  baca  (belum  selesai) bukunya Tom Clancy bahasa Indonesia terakhir (baru 
terbit, terbitan Gramedia).
Ada  yg  menarik  mengikuti  kisah  si  Sersan  Ding  Chavez, saat dia digembleng 
ulang di Barak Colorado sebelum diterjunkan ke Columbia :
- S1 adalah Personal, S3 adalah Operasi (kok seperti salah terjemahan
  ya, Pak Djoni Saleh yg kebetulan baca versi Inggrisnya mungkin bisa
  komentar).

Waduh, ini kalau nggak salah kan Clear and Present Danger ya? Saya 
bacanya 1989, 12 tahun yang lalu, jadi sudah lupa. Nanti dilihat lagi 
deh, Bab berapa? Bab-5 Beginning?

Yang sekarang lagi terus teringat-ingat sih Executive Order (baca 
tahun 1996), karena di situ diceritakan ada pilot Japan Air Lines yang 
dendam sama Amerika, lalu menubrukkan Boeing-747 yang dipilotinya ke 
gedung Capitol sehingga runtuh dengan korban banyak sekali, dan kemudian 
di bagian lain buku itu diceritakan teroris melanjutkan serangannya pada 
Amerika dengan ... wabah penyakit (ebola).
He he he, jadi kayaknya Bin Laden tukang buku baca Tom Clancy juga nih!

Wasalam.


-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] [Fwd: RE: [Fwd: [tf] FW: kritik buat ITB...]]

2001-11-13 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Tanggapan beberapa alumni.
(Syafril, Ir. Irawan Poerwo, alumni Yon-I yang di Kaltim Prima Coal ini, 
sudah member milis kita apa belum ya?  Dulu anggota Yon-I yang sangat 
aktif, sempat ikut latihan Para di Batujajar).

Wasalam.

==

 Original Message 
Subject: RE: [Fwd: [tf] FW: kritik buat ITB...]
Date: Tue, 13 Nov 2001 16:10:42 +0800

From: Poerwo, Irawan (KPC) [EMAIL PROTECTED]
To: Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED]


Ada lagi yang bisa bikin alumni kita kalah bersaing.

Karena management tempat kerja saya orang bule, wawancara biasa dalam 
bahasa Inggeris.

Waduh lebih dari setengahnya anak ITB yang diwawancara payah bhs 
inggerisnya.

Ditanya a, jawabnya b , lalu ngomongnya belepotan lagi

Malu juga gua, sering sering gua bantuin bahasa indonesia biar lancar,

malah bilang ngerti kok , tapi enggak bisa jawab, he, he.

Yang bagus bahasanya, ya cuman satu dua orang aja

Kelihatannya kurang banyak baca literatur kali ya.

Bikin beberapa kuliahnya dalam bahasa inggeris aja kali, kayak di 
Malaysia dan Philipina.


Dengan skill, IQ, aptitude test yang sama, alumni kita akhirnya kalah 
bersaing dengan anak Gama, Trisakti, ITS, malahan ada anak2 UNSRI 
Palembang yang menonjol dalam bahasa Inggerisnya.

Ternyata mereka dapat pelajaran extra/elective bahasa Inggeris di 
tingkat akhir.

Soal sepele tapi menentukan career development kalau mau kerja di 
perusahaan asing

 

Cheers,
IP

=



 Original Message 
Subject: Re: [tf] FW: kritik buat ITB...]
Date: Tue, 13 Nov 2001 19:47:11 +0700
From: Bambang Subianto [EMAIL PROTECTED]
To: Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED]
References: [EMAIL PROTECTED]


Itulah beratnya menyandang persepsi perguruan tinggi terbaik di 
Indonesia.
Apa betul? Apa anggapan tersebut bukan justru membuat civitas academica, 
termasuk mahasiswanya terlena.
Boleh jadi karena itu drive dan motivation-nya menjadi minim. Puas di 
dunia fantasi.


Salam.



-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Tactical (Re: [hankam] Grand Strategi Taliban)

2001-11-15 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

  Purnomo Rusdiono wrote:
Paling tidak ada tiga grand strategi yang saat ini dimainkan oleh Taliban dalam 
meninggalkan kota Mazar Sharif dan Kabul. Karena secara logika tidaklah mungkin 
aliansi utara dengan mudah menembus propinsi-propinsi di Utara dan Kabul setelah 5 
minggu berturut-turut Milisi Taliban mampu menghadapi serangan AS dan sekutunya.


Ada pendapat/analisis yang lain.
Pertama, menurut analisis itu, langkah Taliban ini bukanlah langkah strategis.  
Apalagi  kalau mau dibilang grand-strategy, jauh dari itu. 
Tetapi ini hanya langkah taktis, yaitu tactical retreat.

Lalu, tactical bagaimana?  Marilah pertama-tama amati peta Afghanistan. Dari lokasi 
berbagai kota yang diperebutkan di sana, akan terlihat bahwa Taliban memang perlu 
mundur dari Kabul, karena jatuhnya kota Herat serta kemajuan pasukan Aliansi Utara 
dari Selatan. Keadaan itu mengakibatkan kedudukan Taliban di Kabul terancam terkena 
gerakan lambung musuh (encapsulated). Antara lain, garis komando dan logistik yang 
utama antara Kabul dan Kandahar, pusat kekuatan Taliban lainnya (Mullah Omar justru 
ada di Kandahar), terancam akan terputus.

Dengan analisis yang sama pun, kelihatannya mundurnya Taliban sebelumnya dari  kota 
Mazar-e-Syarif juga tactical retreat. Memang waktu itu Herat belum jatuh, tetapi 
Taliban sudah memprediksi kota itu toh akan jatuh karena penduduknya umumnya bukan 
suku Pashtun dan sangat membenci Taliban sebab pernah ada pembantaian kaum Syiah oleh 
Taliban di sana.
Jatuhnya Herat pun membuat jalur komando dan logistik Taliban terancam putus.

Putusnya garis komando dan logistik membuat posisi suatu garnisun Taliban, apakah 
Kabul ataukah Mazar-e-Syarif, menjadi rawan, karena saling bantu antar garnisun 
Taliban sudah sulit dilakukan mengingat adanya ancaman round-the-clock terhadap 
pergerakan (konvoi) pasukan maupun supply karena air superiority AS dan Inggris.
Setiap suatu garnizun Taliban yang stand alone, selanjutnya akan menjadi rawan, karena 
di tiap tempat ada saja unsur masyarakat yang memusuhi Taliban, baik karena masalah 
suku, mashab keIslamannya, maupun karena dendam-dendam lainnya. Memang begitulah 
kondisi Afghanistan yang petabumi politiknya sangat rumit.

Orang-orang di Indonesia yang tempo hari sok demo-demo mendukung Afghanistan tidak 
menyadari hal ini. Katanya mau jihad ke sana, tetapi tidak tahu mau jihad di pihak 
yang mana dan melawan yang mana?  Semua pihak juga Islam.
Mau melawan Amerika atau Inggris? Nyatanya sampai sekarang belum ada tentara kafir 
itu di darat di sana!
Mereka adanya di langit tuh, sementara laskar jihad Melayu ini nggak bisa terbang...

Kelihatannya tactical retreat Taliban dari Mazar-e-Syarif dan Kabul ini untuk 
memusatkan perlawanan di gunung-gunung sekitar Kandahar. Dikatakan sekitar karena 
kota Kandahar-nya sendiri pun mungkin akan dilepas, karena di dalam suatu kota ada 
banyak mata-mata maupun kolone ke-V musuh, sedangkan Taliban sendiri pada hakekatnya 
merupakan pergerakan purist fundamentalist yang berbasiskan pesantren-pesantren di 
pegunungan itu.

Kemarin-kemarin ini ada himbauan dari berbagai pihak, termasuk Amerika, agar pasukan 
Aliansi Utara tidak masuk Kabul. Tetapi nyatanya Kabul toh sekarang secara fisik sudah 
dikuasai pasukan anti Taliban itu.
Analisis ini menduga Amerika memang sengaja melempar dan membesar-besarkan issue bahwa 
 Aliansi Utara tidak akan masuk Kabul, dengan harapan agar Taliban tetap bertahan di 
kota ini. Dan untuk bertahan di Kabul, maka Taliban akan harus mengurangi 
(memperlemah) konsentrasi kekuatannya di Kandahar.

Selanjutnya pertahanan Taliban di Kandahar yang kurang kuat akan mendorong munculnya 
keberanian unsur-unsur milisia Taliban yang bukan asli orang pesantren untuk membelot, 
atau bahkan memberontak, pada rezim Mullah Omar itu.

Unsur-unsur moderat ini yang nantinya diharapkan Amerika akan mewakili faksi Taliban 
dalam suatu pemerintahan baru pasca-Taliban di Afghanistan, yang lebih American 
friendly. Adanya unsur Taliban ini penting bagi Amerika karena Aliansi Utara pada 
hakekatnya juga bukan sahabat Amerika.  Sehingga mereka (Amerika) sangat mengharapkan 
adanya balance of power dalam suatu pemerintahan koalisi Afghanistan.

Suatu pemerintahan koalisi yang tidak kompak akan mudah mereka atur-atur, apalagi 
kalau dua pendekatan dimainkan berganti-ganti secara taktis, pendekatan militer 
(stick) dan pendekatan bantuan ekonomi (carrot).  Sehingga upaya selanjutnya untuk 
mengkikis unsur milisia asing (Arab) yang dimotori Al Qaeda, sukur-sukur bisa 
menangkap Osama, dapat dilakukan justru dengan bantuan pemerintahan baru Afghanistan 
itu.

Sementara itu bagi Indonesia, kalau benar terjadi adanya keikut-sertaan TNI dalam 
pasukan perdamaian di Afghanistan pasca-Taliban, ini akan merupakan terobosan 
diplomasi yang gemilang. Ke dunia Islam citranya akan OK, ke Amerika juga OK. Jadi 
hari-hari ini semua upaya Deplu dan Dephan seharusnya difokuskan ke arah sini.


Wasalam.



-- 
--[YONSATU - 

[yonsatu] Adrianita (Re: FW: Re: Tokoh Yon-I (Re: Re: [PERTAMINA] Fw: [oilgasprof] vacancy))

2001-09-27 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Bachtiar Iskandar wrote:

Ada satu lagi, Mbak Adrianita Faroek, sebagai Staf Ahli Opr dan Prod. PT
Aneka Tambang.

Adrianita dan Faroek suami-istri memang 'asli'  Yon-I.
Tapi tentulah mereka tidak 'ngoprek' batubara. Kalau nickel barangkali iya.

Wasalam.


-- 
--[YONSATU - ITB]-
On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Owner : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Halal Bihalal Ala YON-1/ITB

2002-01-03 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

On Thu, 3 Jan 2002, 19:31, Epsi Budiardjo wrote:
sebenarnya ada berapa milis yg berkaitan dgn yon-1?
saya sendiri mengelola [EMAIL PROTECTED] 
kalau digabung lebih rame deh.

On Thu, 3 Jan 2002, 20:18, Syafril Hermansyah wrote:

Nah lho ?
Saya sendiri nggak tahu :-)


Tadinya saya kira hanya ada milis Yon-I, yaitu yang di mahawarman.net, 
dengan administrator/moderator Syafril Hermansyah.
Milis yang ini sekarang members-nya sekitar 50-an orang (betul nggak 
Syafril?) anggota aktif maupun alumni Yon-I, di antaranya Iftikar, Dosen 
Pembina Yon-I, beberapa mantan Dan Yon seperti Budiono dan Onang 
Mertoyono, beberapa alumni yang tinggal di luar negeri seperti Rifki 
Muhida dan Bambang Samudera, beberapa mantan Menteri seperti Giri Suseno 
dan Bambang Subianto, dan beberapa alumni Yon lain seperti Hariyadi 
Soewandar (Yon-III) dan Joesoef Ma'moen (Yon-II).
Milis ini mempunyai dua anak milis, satu untuk intern anggota (tidak 
mengikut-sertakan non Yon-I) dan satu lagi untuk anggota Pokja 
Restrukturisasi Yon-I.  Isi postings di kedua milis ini lebih 'serius 
(terlalu serius malahan) daripada milis 'induknya'.

Tetapi ternyata di yahoogroups pun ada milis Yon-I Mahawarman 
ITB, administrator/moderator-nya Epsi Budiardjo.
Kelihatannya milis yang ini lebih belakangan munculnya,  Mei 2000, dan, 
mungkin karena itu, members-nya pun baru 20-an orang (alumni saja). 
Beberapa di antaranya merangkap jadi members di kedua milis, seperti 
Purnomo Rusdiono, Indra Djauhari dan Epsi sendiri.
Tetapi di antara members itu ada mantan-mantan Kasmen, seperti Indra 
Djauharie dan I G. W. Samsi Gunarta (yang juga tinggal di luar negeri). 
Ada yang suami-istri, Wiwid Mulyadi dan Nining Sudarwati, yang kalau 
nggak salah juga di luar negeri.
Members lainnya antara lain Ahya Rusdi, Bagus Setiawan, Damianus, Diana 
'Nana' Hayati, Didiet Imanullah Adhianto, Edhie Haryoso Rahardjo, Eriga 
'Ega' Bernadia, Esthi Tunggul Birawati, Friatma 'Ferry' Mahmud, Giani 
'Anggiek' Suryowati, I G. N. Astawa, Joko Kunto, Mahfudz, Maria 
Abdulkadir,Sri Widarsih, Sutarman.
Barangkali karena para members milis yang ini relatif seumur, maka walau 
namanya milis Alumni Yon-I, tetapi isi posting-nya umumnya bersifat 
kekeluargaan, hampir tidak ada mengenai Yon-I khususnya dan/atau Menwa 
serta bela negara umumnya.
Dan uniknya pula, milis ini didominasi, baik dalam jumlah anggotanya 
maupun dalam jumlah yang aktif mengirim postings-nya, oleh para members 
yang Mahawarmin...

Mengenai usulan agar digabung, saya rasa baik sekali. Hanya saja, mana 
yang gabung ke mana?  Ada pendapat?


Wasalam.


-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Basye! (Re: Re: SUPERMI HUKUM?)

2002-01-03 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Abas F Soeriawidjaja wrote:

Mas Sodik Yth,
Hidup di Indonesia musti santai dan waspada.

... dst., ... dst., ...

Hai Basye!  Selamat nongol di milis old Ekeks ini, untuk alumni senior 
yang satu ini.
Sekali nongol langsung dengan posting yang bermutu lagi. Memang old 
Ekeks never die, they just get better!

Wasalam.



-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Berbagai milis Yon-I/ITB (Re: [anggota] Re: Re: Halal Bihalal Ala YON-1/ITB)

2002-01-05 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Oetomo Tri Winarno wrote:
Saya ingin menyampaikan koreksi kecil, mengenai milist yon 1 lain (di luar milist 
yang dikelola pak Syafril). Saya pernah ikutan milist tsb., tapi saya lupa nama 
persisnya, mungkin memang yang di yahoo. Anggotanya persis sama dengan yang 
disebutkan pak Joni Saleh. Seingat saya, saya ikutan milist lain ini mulai 98 s/d 99. 
Jadi lebih dulu dibanding milist yang dikelola pak
Syafril.

Tetapi moderator milis yon1@yahoogroups sendiri menyatakan bahwa milis 
itu founded 28 Mei 2000.

Milist ini kurang populer, barangkali karena pada waktu itu penggunaan internet belum 
meluas seperti sekarang. 

Kalau nyatanya milis ini mulai diluncurkannya Mei 2000, tentulah 
kekurang-populerannya bukan karena penggunaan internet belum meluas. 
Karena jangankan tahun 2000, tahun 1999 pun bermilis-ria sudah sangat 
populer.
Dan ternyata milis [EMAIL PROTECTED] pun dimulai tahun 2000 juga, 
hanya 1 atau 2 bulan lebih dahulu, namun toh (dengan anggota 130 orang) 
jauh lebih populer.

Kalau saya boleh menilai, kekurang-populeran milis yon1@yahoogroups 
adalah karena memulai membership-nya hanya pada sekitar Angkatan XX, XXI 
dan XXII saja. Dan setelah itu pun diskusinya hanya bersifat 
kekeluargaan (selamat ulang tahun, anak kamu sekarang berapa, minggu 
depan kamu datang nggak di Pasar Seni ITB, dll. semacamnya). Ini tentu 
bukan hal yang salah, namun lalu alumni yang bukan Angkatan sekitar 
XX-an menjadi gamang untuk bergabung, karena merasa diskusinya nggak 
nyambung.
Sementara itu milis [EMAIL PROTECTED] kalau pun ada posting yang 
bersifat kekeluargaan, itu pun nuansanya masih nostalgia ke-Ekek-an atau 
ke-ITB-an, sehingga susbtansinya dapat dipahami oleh semua Angkatan.

Faktor lain yang menyebabkan milis [EMAIL PROTECTED] menjadi 
populer adalah karena moderatornya rajin mempromosikan milisnya ini 
dalam berbagai acara copy darat.
Baik di batalyon (mahasiswa aktif), maupun dalam pertemuan Corps Yon-I 
di Bandung dan Jakarta.
Bahkan juga dalam pertemuan alumni antar batalyon (bukan Yon-I saja), 
malahan juga dalam dalam pertemuan alumni antar resimen (bukan 
Mahawarman saja). Itulah sebabnya, selain members alumni Mahawarman dari 
Yon lain, alumni Menwa Mahakarta, Sriwijaya, dll. pun ada yang jadi 
member milis ini.
(Sementara itu ada milis di yahoogroups yang mengaku sebagai milis Menwa 
se-Indonesia, tetapi members-nya hanya 20 orang).

Milist ini pernah dijadikan sarana komunikasi antar pengurus Corps pada saat pak 
Iftikar pertama kali menjabat sebagai ketua Corps.

Saya tidak lihat adanya materi komunikasi antar pengurus ini dalam arsip 
postings di milis yon1@yahoogroups sejak awalnya.
Barangkali yang dimaksud Oetomo ini adalah milis Yon-I yang lain lagi. 
Jangan-jangan ada 3 milis Yon-I  :-)  :-)

==

Bagaimana pun, terlepas dari milis mana yang lebih populer, saya rasa 
sebaiknya memang perlu dilakukan merger sehingga hanya ada satu saja 
milis utama Yon-I.

Namun merger itu tidak perlu dilakukan dengan me-likwidasi milis yang 
mana pun.  
Sebaiknya moderator milis [EMAIL PROTECTED], sebagai milis yang 
lebih besar (dan lebih tua, walau sedikit beda umurnya), mengundang 
dengan segala hormat semua members milis lainnya untuk bergabung pada 
milisnya. Undangan bisa disampaikan secara kolektif melalui moderator 
milis yon1@yahoogroups.
Tetapi milis yon1@yahoogroups tidak perlu dibubarkan. Eksistensinya 
dapat dilanjutkan sebagai milis paguyuban/kekeluargaan para alumni Yon-I 
Angkatan XX-an.


Wasalam.


-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?

2002-01-07 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Judulnya masih Supermi Hukum, koq isinya udah sampai ke joke tentang 
engineer segala nih...
Kalau boleh balik ke substansi semula, tentang semrawutnya situasi 
kebangsaan kita, saya teringat kata-kata ace Angkatan Udara Jerman Nazi, 
Herman Goering, yang kelihatannya malahan relevan dengan situasi kita 
(barangkali kita setback 60 tahun ya...)

Bah. Inggris aja ya, kalau bah. Jerman yang ngerti cuman satu-dua orang 
(tapi kalau bah. Indonesia, nuansa maknanya hilang) :
But, after all, it is the leaders of the country who determine the policy.
And it is always a simple matter to drag the people along, whether it is 
a democracy, or a fascist dictatorship, or a parliament, or a communist 
dictatorship.
Voice or no voice, the people can always be brought to the bidding of 
the leaders. That is easy. All you have to do is tell them they are 
being attacked and then denounce the peacemakers for lack of patriotism 
and exposing the country to danger.
It works the same in any country.

Jadi, sekarang siapa, atau apa, yang sebaiknya dijadikan musuh bersama kita?

Wasalam.


-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Double Addressing (Re: Re: Halal Bihalal Ala YON-1/ITB)

2002-01-08 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Abdul Sodik wrote:

Hallo gank.
Wah kalau iseng-iseng, saya kumpulkan yang aktif ber Emilia ini lumayan banyak yah 
(baru sebagian lho) 

... dst., ... dst., ...

Kalau posting ini sudah dialamatkan ke milis [EMAIL PROTECTED] 
ini, mengapa harus di-Cc.-kan ke SEMUA members milis ini ya?  Berapa 
banyak bandwith yang mubazir tuh...

Wasalam.


-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Attachment atau Virus? (Re: Re: Double Addressing (Re: Re: Halal Bihalal Ala YON- 1/ITB))

2002-01-10 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh



On  Thu, 10 Jan 2002 at 09:43:29 GMT +0700 [EMAIL PROTECTED] 
wrote to [EMAIL PROTECTED] :

none

Syafril Hermansyah wrote:
Milis  ini  tdk  membolehkan  attachment. Sementara HTML format akan di convert  ke  
plain text. Kalau perlu kirim attachment bisa kirimnya ke [EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED] (yg terakhir ini akan di upload ke 
http://pub.mahawarman.net   atau ftp://ftp.mahawarman.net.


Saya tadinya sempat heran juga, kenapa posting dari Budiawan koq nggak 
ada isinya apa-apa?  
Oh, rupanya Budiawan kirim attachment, dan tersensor oleh 
mahawarman.net sehingga sampainya ke kita kosong melompong.

Kalau boleh usul pada Budiawan, dan semua lainnya yang akan kirim 
attachment di e-mail, tolong kalau kirim attachment sebutkan di batang 
tubuh e-mail (bagian message-nya) bahwa Anda mengirim attachment yang 
judulnya anu anu anu.
Masalahnya sekarang ini virus menyebar di internet melalui attachment, 
sehingga kebanyakan orang kalau terima attachment yang nggak jelas 
statusnya, akan langsung di-delete tanpa membuka dan membacanya lebih 
dahulu..
Dan saya yakin, policy mahawarman.net) yang anti attachment ini pun 
untuk ikut membatasi peredaran virus.

Wasalam.
PS: Atau jangan-jangan memang Budiawan tidak kirim apa-apa, dan yang 
beredar seolah-olah dari dia ini justru malahan virus!!??


-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: Awas Virus [ was Re: Re: Siemens]

2002-01-30 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

  Syafril Hermansyah wrote:
Pak Lukman, PC Anda terkena Virus tuh :

This message has been scanned by MDaemon/DKAV and was found to contain
infected attachment(s).  Please review the list below.

AttachmentVirus name   Action taken
--
www.myparty.yahoo.com I-Worm.Myparty   Removed

Utk yg lain, jika ada mail dari Pak Lukman dg subject :new photos from
my party! langsung di delete saja.

Ini tambahan penjelasan dari Antivirus Club.
(Saya sempat ketipu juga tuh, saya kira foto keluarganya, dan udah cukup 
lama nggak ketemu sobat yang satu ini, jadi pingin lihat dan langsung 
klik...)

Wasalam.



Subject:  [AntivirusClub] Jangan klik attachment www.myparty.yahoo.com 
http://www.myparty.yahoo.com
   
W32/MyParty.A@mm mailto:W32/MyParty.A@mm
28 Januari 2002

Pengguna Outlook Express, Netscape Mail dan Eudora Mail harap anda 
berhati-hati jika menerima email dengan attachment seperti website link
www.myparty.yahoo.com http://www.myparty.yahoo.com . 
www.myparty.yahoo.com http://www.myparty.yahoo.com
BUKAN link tetapi merupakanfile virus (worm) W32/MyParty.A@mm 
mailto:W32/MyParty.A@mm . Jika anda mengklik link tersebut, worm akan 
langsung tereksekusi dan menginfeksi komputer anda. Setelah itu, dengan 
menggunakan setting smtp sendiri worm tersebut akan dapat mengirimkan 
dirinya sendiri ke seluruh alamat dalam address book anda.
Artinya, walaupun anda tidak mengaktifkan Outlook Express komputer anda 
tetap akan mengirimkan worm tersebut.

PENTING !!!
Bagi anda pengguna Eudora Mail dan Netscape Mail, harap memperhatikan 
peringatan ini, karena komputer anda dapat terinfeksi oleh worm ini jika 
anda mengklik attachment yang disebutkan.
Secara lebih detail, worm tersebut datang dengan :
Subject: new photos from my party!
Body:
Hello!
My party... It was absolutely amazing!
I have attached my web page with new photos!
If you can please make color prints of my photos. Thanks!
Attachment: www.myparty.yahoo.com http://www.myparty.yahoo.com

Worm ini tidak merusak tetapi cukup sukses mengelabui pengguna internet 
untuk mengklik dirinya sehingga dari saat pertama kemunculannya di 
internet, dalam waktu kurang dari 4 jam sudah langsung menempati 
peringkat pertama virus yang paling banyak ditemui oleh Message Labs ( 
www.messagelabs.com http://www.messagelabs.com ).

Untuk menghindari worm ini :
Jangan klik attachment.
Update definisi antivirus anda.

General characteristics
Type: Worm
Spreading mechanism: Email
Email characteristics:
Subject: new photos from my party!
Body:
Hello!
My party... It was absolutely amazing!
I have attached my web page with new photos!
If you can please make color prints of my photos. Thanks!
Attachment: www.myparty.yahoo.com http://www.myparty.yahoo.com/
Destructivity: None

Detected by virus detection files published: 28 Jan 2002
Virus characteristics first published: 28 Jan 2002 09:10 (CET)
Virus characteristics latest update: 28 Jan 2002 12:19 (CET)
Additional description of malicious program

Type
This is an email worm that sends itself to addresses in the Windows
Address Book.

Spreading mechanism
The attachment name resembles a web page URL, however the file is really 
a Win32 executable. The file is compressed with the compression utility 
UPX. When executed it will copy itself to the RECYCLED folder and 
attempt to send itself to users found in the Windows Address Book and 
addresses found in DBX files (mail database files used by f.ex. Outlook 
Express).



-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: Fwd: [itb77] Fwd: Posko banjir

2002-02-03 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Syafril Hermansyah wrote:
This is a forwarded message
From   : Wahyoe Prawoto [EMAIL PROTECTED]
To : [EMAIL PROTECTED]
Date   : Monday, February 4, 2002, 10:12:36 AM
Subject: [itb77] Fwd: Posko banjir
=Original message text===

Ikatan Alumni ITB membentuk Posko Banjir beralamat di Jl.Lauser No.32 Mayestik, 
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120 Telp. 7220547 Fax.7247186 

Apabila ingin menyalurkan sumbangan dapat melalui Bank Universal an IA ITB ac No. 
0-280250-333.

Tolong diteruskan ke alumni lainnya.

Terima kasih.
Amir Sambodo

Saya terima message yang sama dengan ini juga melalui SMS.
Tetapi kebetulan ada posko juga di Jalan Jenggala, jadi mohon maaf nggak 
bisa bantu materi.
Tetapi mungkin bisa bantu operasional-nya. Jalan Jenggala (Kebayoran) 
relatif jauh dari daerah banjir, jadi kami yang menjangkau daerah-daerah 
banjir untuk men-drop bantuan. Antara lain dengan mengoperasikan 2 
rubber raft (mempraktekan hasil latihan di Yon-I, asiiik juga, he he he, 
jadi teringat waktu jadi komandan operasi bakti ke banjir Ciamis bersama 
Budiono, Asdarianto, Robin Hutasoit, Utun, dll., 30-an tahun yang lalu).

Kalau posko IA-ITB perlu bantuan perahu karet itu untuk delivery 
bantuan, silahkan koordinasi dengan kami.
Hanya saja perahu karetnya, mohon maaf, tidak dapat di-BP-kan, karena 
banyak juga posko-posko lainnya yang minta share pakai sarana itu. Jadi 
kita aturlah ganti-ganti memakainya secara optimal.
Lebih lanjutnya silahkan hubungi Andi Sahrandi, alumni Yon-I juga, di 
(0816) 804 153.

Wasalam.


-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Sedikit koreksi (Re: Berita Duka.)

2002-02-24 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Abas F Soeriawidjaja wrote:
Telah Meninggal Dunia, pada Hari Minggu tgl. 24 Februari 2002 pada pukul 02.30 
dinihari,  YOLA SALINA usia 25 tahun, Putri dari Dewi Irawati Yogasurya (Ira, Biologi 
64, Anggota Yon I Angk.64) dan Basuki Subianto (Mesin 64).

Sedikit koreksi (ini mah saya rasa Basye salah ketik aja):
Ayah almarhumah adalah Basuki Subiakto (bukan Subianto), Mesin ITB '62 
(bukan '64)

Wasalam.


-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: Sedikit koreksi (Re: Berita Duka.)

2002-02-25 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Giri S. Hadihardjono wrote:
Ini apa tidak keliru? Ingat saya isteri Basuki bukan Irawati Yogasuria.
Kalau saya tidak salah Irawati Yogasuria itunisterinya Durban Latief. Mana
yang benar?

Wah, wah, Mas Giri ini benar-benar jeli. Walaupun selama ini hanya 
lurking saja di milis ini, tetapi begitu ada discrepancy, langsung 
saja muncul.

Mas, yang istrinya Durban itu Irawati yang SeniRupa (Angk.'62?), 
sedangkan ini yang istrinya Basuki ini Irawati yang Biologi Angk.'64.

Irawati yang SeniRupa memang sangat terkenal di jamannya, karena ketika 
itu merupakan seorang penari dengan reputasi internasional, dan 
memanglah dikenal di masyarakat sebagai Irawati Yogasuria.

Sementara Irawati yang Biologi ini pada jamannya sangat aktif di Yon-I 
dan PMB, dan karenanya saya kenal cukup dekat.  Dan, believe it or not 
(saya sendiri juga pernah heran) juga punya nama belakang Yogasuria. 
Tetapi karena menyadari ada Irawati Yogasuria lain, yang notabene lebih 
senior, maka Ira yang (realtif) lebih junior ini lebih suka dipanggil 
Dewi Irawati saja.

Gitu kan ya Basye?
(Basye Abas F. Soeriawidjaja ini kakaknya Mia Miranti Indra Abidin, 
sahabat seangkatan Ira di Biologi, so he should know better)

Wasalam.




-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Kecengengan seorang pengamat (Re: Fw: Ungkapan Menko Ekuin)

2002-03-05 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Berita Menko Ekonomi membeber unek-unek bukan baru sekali ini. Bahkan di 
acara pembukaan Kongres PII bulan lalu saya dengar sendiri dalam 
pidatonya juga begitu.
Tetapi dari berkali-kali penyampaian keluh-kesahnya itu, termasuk waktu 
menjawab pertanyaan gencar para insinyur di PII itu, justru yang 
terkesan adalah tidak kompetennya Dorodjatun sebagai seorang menteri, 
apalagi menko yang harus memimpin sejumlah menteri lain.
Sepertinya sudah 6 bulan dia jadi menko, yang terlihat muncul bukannya 
leadershipnya, tetapi tetap saja hanya sosoknya sebagai sekedar seorang 
pengamat ekonomi yang cengeng.

Mustinya paling lama sebulanlah dia boleh berkeluh-kesah ketika 
menemukan ketidak-beresan ekonomi kita, yang notabene semua orang juga 
sudah tahu. Tetapi selanjutnya dia harus keluar dengan konsep 
penyelesaian masalah, merumuskan kebijakan-kebijakan untuk melaksanakan 
konsep itu, mengambil langkah-langkah untuk melaksanakan kebijakan itu, 
dan memperlihatkan kinerja kepemimpinan sebagai nakhoda tim ekonomi.

Namun yang kita lihat semua itu nihil, konsep tidak jelas, kebijakan 
tidak muncul, langkah ragu-ragu terus, sesama menteri ekonomi jalan 
sendiri-sendiri bahkan saling ribut.
Dan terakhir ini sampai-sampai Presiden menugaskan Wapres membuat tim 
ekonomi, yang berarti fungsi koordinasi perekonomian kita sudah 
difungsikan oleh dua lembaga, kantor wapres dan kantor menko ekonomi. 
Wah, makin amburadul saja ekonomi Indonesia.

Dia juga berkeluh-kesah tidak mau tahu soal politik. Menteri nggak bisa 
ngomong begitu, karena jadi menteri itu jabatan politis.
Lihat Menko Kesra, tugasnya tidak hanya bagi-bagi beras untuk para 
pengungsi korban konflik Poso dan Ambon. Itu kerjaannya para birokrat 
pegawai negeri. Menko Kesra sebagai pejabat politis harus turun tangan 
mengatasi akar permasalahan konflik itu dari segi politisnya, antara 
lain dengan apa yang dilakukannya, yaitu berinisiatif mengadakan 
Pertemuan Malino.

Jadi analoginya Menko Ekonomi, yang pernah Dubes di AS, harusnya bisa 
menarik keuntungan dari sikap AS yang memerangi terorisme, untuk 
perbaikan perekonomian kita. Memang untuk itu seorang Menko Ekonomi 
mungkin harus mengambil pilihan yang sangat rumit dalam bersikap 
terhadap permintaan pemblokiran lembaga keuangan pendukung elemen Islam 
radikal, tetapi itulah risiko jabatan politis.

Saya bersahabat dekat sekali Dorodjatun, yang berpuluh tahun tetangga 
se-RT dengan saya. Seluruh keluarga dia dan keluarga saya saling kenal, 
bahkan salahsatu kakaknya lama sekali menjadi sekretaris ayah saya di 
suatu departemen. Waktu mahasiswa kami juga sering berinteraksi sebagai 
sesama aktivis mahasiswa yang aspirasi politisnya sealiran.
So my comments on him hereabove is nothing personal. It's just that we 
need a better person to anchor our economic team.

Wasalam.



-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: Fwd: Re: discussions

2002-03-12 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Iftikar, wah cool banget rasanya mengetahui ada rektor yang seperti 
beliau.
Wasalam.

==

[EMAIL PROTECTED] wrote:

WIDYA CASTRENE DHARMA SIDDHA,

Ini potongan brolnet (obrolan internet) saya dengan
Rektor ITB, al. ttg. peringatan HUT Yon I tgl 23/03/02.

Salam,
Iftikar.


Selanjutnya saya mendapatkan khabar rasa suka dari anak-

anak Menwa yang mendengar Rektornya menyampaikan ucapan
terimakasih pada Menwa untuk  dsb. Mereka senang men-
dengarnya karena baru pertamakali inilah setahu mereka
seorang Rektor menyatakannya secara publik dan didengar
hadirin yang sedang menyimak pada acare Dies. Very good
Pak, I appreciate it very much. Little things do mean a
lot.

The good things are among the gifts from Allah SWT. Amien.
It is my committment, Pak to invite active participations from all
stakeholders. Menwa is one of the important components of ITB.

Tanggal 23 ini mereka akan merayakan HUT nya yang ke 39,
biasanya dalam suatu upacara malam. Bila Anda berkenan,
mengapa tidak, hadir. Any way, terimakasih !

If the time is right, Insya Allah I'll come. Let them throw the invitation
to me, the sooner the better ! SO that the synchronization will not be a
problem.


wassalamu'alaikum wr. wb.

KK







-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Refleksi 21 Maret (Re: tahun tahun penuh warna)

2002-05-21 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Milis Yon-I/ITB ini haruslah disebut sebagai milis refleksi, milis
kenang-kenangan.
Karena isi postings-nya didominasi oleh refleksi kegiatan masa lalu dari
para members milis ini ketika mereka masih aktif sebagai anggota Yon-I pada
jaman dahulu.

Mengapa ada dominasi posting yang reflektif itu?
Salahsatu sebabnya tentulah karena memang kegiatan Yon-I sekarang ini tidak
terlalu tinggi intensitasnya, sehingga tidak banyak yang laik muat sebagai
postings dalam milis ini. Sehingga berita kegiatan mutakhir menjadi
minoritas di milis ini.
Sebab lain, yang menurut saya lebih menentukan, adalah jangka waktu yang
panjang sejak tahun-tahun awal Yon-I sampai sekarang memang menyimpan banyak
kisah-kisah kenangan. Selama ini tidak ada media untuk menyalurkannya yang
se-instant milis ini, dan sekarang perkembangan teknologi memungkinkan
munculnya kisah-kisah yang reflektif itu. Maka membanjirlah kisah masa lalu
di sini.

Yang namanya masa lalu itu pun tidak tanggung-tanggung ke-antik-annya.
Misalnya kisah-kisah klasik dari Joseph Wardi yang ber-serial, dan dari
Tutun Suntana beserta foto-fotonya, menceritakan kejadian-kejadian yang
berlangsung hampir 40 tahun yang lalu.
Posting yang berjudul tahun-tahun penuh warna yang tersebut pada subject
di atas ini, walau di-posting-kan sdr. Edy Christiono dari generasi yang
lebih kemudian, tetapi merupakan refleksi dari kegiatan anggota Yon-I yang
lebih senior pada 30 tahun yang lalu.
Cerita reflektif mengenai meninggalnya siswa latihan dasar Menwa Yon-I yang
dikisahkan generasi yang lebih muda, itu pun suatu kejadian yang terjadi
sudah belasan tahun yang lalu.

Tetapi hari ini saya ingin menyampaikan suatu kisah reflektif tentang Yon-I
yang terjadi belum lama berselang, yaitu di bulan-bulan pertama tahun 1998.
Refleksi ini sengaja saya posting-kan hari ini, karena tepat di tanggal 21
Mei ini pada 4 tahun yang lalu perjuangan para mahasiswa berhasil menurunkan
Soeharto dari tahta kepresidenannya.

Pada bulan-bulan itu para mahasiswa berjuang menggulirkan reformasi, dalam
suatu gerakan yang terus meningkat bagaikan bergulingnya bola salju. Pada
akhir bulan April 1998 intensitas gerakan itu sudah jauh lebih besar
daripada gerakan mahasiswa di tahun 1966 (di mana saya pribadi terlibat
cukup intens), karena kali ini sudah menyebar ke semua kota universitas di
seluruh Indonesia, sedangkan pergolakan 1966 praktis hanya berlangsung di
Jakarta dan Bandung.

Di tengah-tengah gejolak gerakan reformasi itu, para mahasiswa anggota Yon-I
merasa berada dalam dilema.
Ikut terjun ke tengah-tengah demonstrasi mahasiswa dirasakan sebagai tidak
sejalan dengan garis pimpinan ITB, padahal selama seperempat abad sudah
ditanamkan doktrin bahwa Yon-I adalah aparat Rektor selaku Kamatrik.
Tidak ikut berdemo dianggap sebagai melawan arus perjuangan para mahasiswa
yang pada saat itu sudah nyata-nyata terlihat sebagai perwujudan dari
aspirasi masyarakat bangsa secara keseluruhan.
Secara simplistis dapat dikatakan bahwa kalau anggota Yon-I ikut demo, lalu
ternyata Soeharto bertahan, maka Yon-I bubar. Dan sebaliknya kalau tidak
ikut demo, lalu ternyata Soeharto jatuh, Yon-I akan bubar juga.
Para anggota Yon-I mendiskusikan langkah apa yang pas, tetapi keputusan
sulit diperoleh. Sementara tanggungjawab pengambilan keputusan yang
menentukan mati-hidupnya Yon-I itu tentu ada pada Dan Yon.

Dalam suasana penuh tanda-tanya besar itu, Dan Yon, ketika itu sdr. Herman
Wijaya, mengambil suatu keputusan yang sungguh berani. Yaitu mengundang
saya, kalau tidak salah ingat pada Maret 1998 (tanggal berapanya barangkali
Herman Wijaya lebih ingat) untuk memberikan pandangan mengenai apa yang
sebaiknya dilakukan Yon-I dalam situasi dilematis itu.

Mengapa saya katakan sungguh berani.
Karena saya pribadi waktu itu dalam status berkasta paria.
Beberapa bulan sebelumnya, akhir Januari awal Pebruari 1998, saya bersama
beberapa teman lainnya (Arifin Panigoro, Zainal Arifin, Andi Sahrandi, yang
kebetulan semuanya alumni Yon-I) diinterogasi Koserse Polri, atas permintaan
BAIS (sekarang BIA) untuk tuduhan makar/subversif hendak menggulingkan
Soeharto. Walaupun tidak ditahan berlama-lama, tetapi berminggu-minggu
setelah itu saya secara berkala disidik di Mabes Polri dan 24 jam
dibayang-bayangi petugas intel. Sehingga banyak teman-teman yang risih
berada dekat-dekat saya.
Pada bulan-bulan akhir 1997 dan awal 1998 itu sedang berlangsung proses
pembentukan Yayasan Corps Yon-I, di mana saya diminta untuk ikut menjadi
anggota Badan Pendiri bersama beberapa senior lainnya, termasuk juga sdr.
Arifin Panigoro (Ketua Corps, apa kabarnya ya Yayasan ini?). Tetapi ketika
Arifin dan saya jadi tertuduh makar, ada senior-senior tertentu yang menekan
Dan Yon untuk mencoret nama Arifin dan saya dari daftar Badan Pendiri,
karena kita perlu clearance bagi dua orang ini katanya.
Sementara itu sdr. Andi Sahrandi ditekan di perusahaan tempatnya berkerja
untuk mengundurkan diri, karena posisinya sebagai tertuduh makar, walau
bersifat pribadi tetapi akan  

[yonsatu] Siapa bilang?

2002-05-27 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Suatu counter-refleksi...
Kenapa nggak sekalian pilih tanggalnya 21 Mei ya?
Wasalam.

===
 

Laporan ''Bali Post'' Langsung dari Cendana

 

SIAPA BILANG SOEHARTO SAKIT?

 

RR: keluarga dan pengacaranya, bukan? 

Lantas, siapa bilang pengacaranya tidak terlibat melindungi kliennya secara membabi 
buta?

 

Soeharto Ditemani Wiranto dan Hartono

 

Hingga saat ini, keluarga Cendana amat tertutup. Banyak kisah di dalamnya tak bisa 
terpantau publik. Termasuk ketika Kamis (23/5) kemarin, cucu Soeharto, Danty Rukmana, 
melangsungkan perkawinannya yang kedua. Tidak ada pers yang meliput acara ini dari 
dalam karena memang dilarang. Namun, Bali Post berhasil mengikuti prosesi sakral, 
perkawinan tersebut detik demi detik.

 

LANGIT di kediaman Siti Hardiyanti Indra Rukmana (Mbak Tutut) tampak teduh. 
Sayup-sayup alunan gending terdengar. Tenda biru menutup separo jalan di rumah putri 
sulung Soeharto itu. Tenda biru berselempang putih. Lengkap dengan janur kuning yang 
dirajut seperti penjor. Diikatkan di kedua sisi tenda. Beberapa laki-laki berpakaian 
beskap (pakaian adat Jawa) lengkap dengan blangkon dan keris. Mereka penerima tamu.

 

Siang itu, sekitar pukul 13.00 WIB, sedan-sedan mewah memadati jalanan. Berhenti 
sejenak di depan rumah Mbak Tutut, menurunkan sang majikan berpakaian jas dan 
gaun-gaun mewah. Mobil meluncur kembali mencari tempat parkir. Maka, Jalan Yusuf 
Adiwinata, Jl. Rasamala, dan Jl. Tanjung macet. Mobil berjajar di kanan kiri jalan.

 

Siang itu sedang berlangsung acara akad nikah Danty Rukmana dengan Adrianto Supoyo. 
Danty adalah anak kedua pasangan Mbak Tutut dan Indra Rukmana. Sementara Adrianto 
merupakan teman Dandy Rukmana (kakak Danty). Dia seorang pengusaha sarang burung 
walet, putra keluarga Supoyo.

 

Bali Post sengaja datang sedikit terlambat. Tidak ada undangan untuk pers. Sejumlah 
media cetak tidak diperkenankan masuk. Mereka menunggu di luar. Namun, Bali Post 
menyelinap mengikuti rombongan keluarga asal Bogor. Untungnya petugas absensi tidak 
menanyakan kartu undangan. Setelah membubuhkan nama dan tanda tangan, sebuah suvenir 
pun diberikan. Bentuk suvenirnya cukup cantik. Sebuah kotak perhiasan yang dimasukkan 
dalam kantong kain warna krem keemasan, diikat pernik-pernik bunga.

 

Undangan sudah penuh. Rumah Mbak Tutut disulap bak hotel bintang lima. Halaman teras 
depan dibuatkan panggung. Lantainya dilapisi karpet abu-abu keperakan. Kursi-kursi 
berlapis kain putih perak berjajar. Seluruh kursi dipenuhi oleh muda-mudi yang 
berdandan cantik dan bapak-ibu yang berpakaian mahal. Semuanya wangi oleh parfum 
bermerek. Agar suasananya nyaman, lima AC berkekuatan besar dipasang melingkar. Udara 
pun langsung sejuk.

 

Pun demikian di ruang garasi. Ruangan ini disulap menjadi ruang tamu yang istimewa. 
Sebuah layar datar ukuran 29 inci menampilkan detik-detik prosesi kedua mempelai yang 
ditempatkan di ruang utama. Sebuah pengeras suara yang memperdengarkan alunan pembawa 
acara bersuara merdu. Pengunjung tak perlu bersusah payah melihat secara langsung 
wajah kedua mempelai karena dari layar datar ini semua acara bisa ter-cover.

 

Bali Post diminta memasuki ruang utama kedua. Di kanan-kiri berjajar pagar ayu. 
Sebelah kiri laki-laki berpakaian beskap. Di sebelah kanan perempuan-perempuan cantik 
berpakaian Jawa yang tampak ketat dan ramping. Semuanya serba ungu. Dari deretan 
penerima tamu ini ada desainer M Rusli yang tampak mungil memakai beskap dan 
menyelipkan keris di bagian belakang. Artis Camelia Malik dan Siti Hediyati alias 
Titiek (bekas istri mantan Danjen Kopassus Prabowo) pun tampak ikut mengatur tamu.

 

Ruang utama terletak di samping garasi. Lantainya berkarpet merah bercorak ala Mesir. 
Tebal dan empuk. Ruangan ini memiliki sejumlah foto dalam pigura ukuran besar. Di 
antaranya foto mantan Presiden Soeharto berpakaian militer lengkap dengan tanda jasa 
dan penghargaan serta bintang lima. Soeharto tampak gagah dengan memegang tongkat 
komando. Foto ini diletakkan di dekat pintu masuk.

 

Juga ada foto Ibu Tien dengan kebaya hitam. Tubuhnya masih tampak seksi dengan rambut 
dikonde dan kedua tangannya memegang ujung kebaya. Foto itu tampak hidup. Wajahnya 
tersenyum seperti mengingatkan kita saat Ibu Tien mendampingi Pak Harto dalam 
menjalankan tugas. Kaca mata putih memperlihatkan korneanya. Dinding sebelah kanan 
yang luas dengan warna krem terang seolah menjadi tempat tidurnya yang sejuk. Tak 
luput foto tuan rumah, Indra Rukmana dan Siti Hardiyanti, yang dipasang di dinding 
sebelah kiri. Cukup apik dan eksotik.

 

Ruangan cukup luas hanya diberi beberapa kursi tamu undangan. Tampak di ruangan VIP 
ini adik Pak Harto, Probosutedjo dan istri, mantan Panglima ABRI Jenderal (Purn) 
Wiranto dan mantan Kasad/Menpen Jenderal R Hartono. Semuanya beserta istri. Selebihnya 
sejumlah kerabat dua mempelai. Tidak terlihat Mamiek dan istri Tommy, Ardhia Pramesti 
Regita Cahyani dalam deretan kursi VIP 

[yonsatu] Iwan Poerwo

2002-06-09 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Syafril yth.,

Hari Kemis yang lalu ketemu Iwan Poerwo di Jakarta.
Katanya permintaannya untuk ganti alamat e-mail dari alamat perusahaan
(Kaltim Prima Coal) ke alamat pribadi belum terlaksana. Jadi posting Yon-I
masih berdatangan ke alamat kantor, padahal beliau sudah pensiun.

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Yayasan (Re: Re: Kepengurusan PP Ika Menwa)

2002-06-10 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

- Original Message -
From: Dayan [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, June 10, 2002 11:51 PM
Subject: [yonsatu] Re: Kepengurusan PP Ika Menwa
 At 10:10 09-06-2002 +0700, Akhmad Bukhari Saleh wrote:
  Coba juga hubungi Sekjennya

 Terima kasih, Pak. Bagaimana kabar mengenai Yayasan Widya Çastrena
Dharmasiddha ?

Wah saya tidak paham soal itu.
Kebetulan saja saya, seperti juga Kang Joesoef Ma'moen, kenal pribadi pada
Mas Tjipto Soekardhono, Rangkuti, Chaidar, Parlin Simandjuntak (Sekjennya
Chaidar), Agustomo, dan Icu Zukafril.
Tetapi kalau mengenai yayasan, kami tidak tahu apa-apa.

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Belajar sembari... (Re: Re: katanya wajar)

2002-06-12 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

- Original Message -
From: Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, June 12, 2002 2:12 PM
Subject: [yonsatu] Re: katanya wajar
 -  Belajar  bisa  sambil  makan,  sambil  sakit, sambil liburan, sembari
ngobrol  (interaksi  sosial),  sembari  nonton  TV,  sembari olahraga
(kalau perlu sambil tidur/mimpi).

Yang pasti, gara-gara jadi anggota Yon-I, dan terlatih piket, jaga gardu
monyet, ikut longmarch, saya jadi punya kemampuan, sampai sekarang, untuk
tidur sembari duduk, sembari berdiri dan sembari ... jalan!
Kalau tidur sembari rapat sih, eh salah, rapat sembari tidur, jangan ditanya
lagi...

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: Belajar sembari... (Re: Re: katanya wajar)

2002-06-12 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

- Original Message -
From: Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, June 12, 2002 6:00 PM
Subject: [yonsatu] Re: Belajar sembari... (Re: Re: katanya wajar)
  Yang pasti, gara-gara jadi anggota Yon-I, dan terlatih piket, jaga gardu
  monyet, ikut longmarch, saya jadi punya kemampuan, sampai sekarang,
untuk
  tidur sembari duduk, sembari berdiri dan sembari ... jalan!
 Benar  Pak,  mulai  belajar/berlatih tidur sambil jalan saat speed march
 gila-2x-an  waktu  kader,  dari  Batujajar ke Darangdan. Habis capek-2x
 turun  tebing disuruh ngebut ke Darangdan, gelo juga si Iwan Ompong tea.

Tapi, yang saya herankan, cukup banyak orang, yang tidak pernah mengalami
apa yang kita-kita pernah alami, sulit untuk bisa percaya bahwa kemampuan
itu bukan alami tetapi merupakan hasil latihan...

Orang banyak membahas dengan ketakjuban bahwa di rapat kabinetnya, Gus Dur
selalu tidur, tetapi di akhir rapat dia bisa menyimpulkan hasilnya.
Buat kita itu kan nggak aneh, waktu rapat kita terlihat pulas, tetapi kalau
ketua rapat mengarahkan pertanyaan pada kita, langsung ... Siap! Mengenai
hal itu, pendapat saya adalah bla, bla, bla, 

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: Selamat Ulang Tahun

2002-06-13 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

HUT Mahawarman berkebetulan juga HUT dari rekan-rekan Hardi Soesilo dan
Triawan Saleh, dua alumni senior yang terkemuka dari Yon-I/ITB (dan juga
Skomenwa Mahawarman).
Selamat HUT bagi semuanya!

Wasalam.

==

- Original Message -
From: Joesoef A.Ma'moen [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, June 13, 2002 5:58 AM
Subject: [yonsatu] Selamat Ulang Tahun
 WCDS,
 Kepada semua Waga Ekek, baik yang masih aktif di Batalyon
 masing-masing maupun yang sudah berkiprah di masyarakat, saya
 mengucapkan Selamat Ulang Tahun.
 Hari ini, 13 Juni, 43 tahun yang lalu, Batalyon Wala yang terdiri dari 6
 kompi (3 kompi dari ITB, 1 kompi dari UNPAD, 1 kompi dari gabungan uni-
 versitas swasta, dan 1 kompi dari gabungan akademi-akademi di Bandung)
 mulai mengikuti mengikuti latihan dasar kemiliteran, dan pada tanggal 14
 November 1959 dilantik oleh Panglima Siliwangi (Panglima Tentara 
 Teritorium III) sebagai Batalyon Wala 59.
 Tanggal 13 Juni itulah yang kemudian disepakati sebagai tanggal
 kelahiran Resimen Mahasiswa Mahawarman.
 Sekali lagi, selamat ulang tahun, semoga keberadaan warga ekek, baik di
 kampus maupun di masyarakat akan memberikan sumbangan yang positif dalam
 usaha rakyat dan bangsa Indonesia untuk mencapai hari esok yang lebih
 baik.
 Wasalam,
 Joesoef Ma'moen




--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] NRP (Re: Re: [Fwd: Re: Kepengurusan PP Ika Menwa])

2002-06-14 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

- Original Message -
From: Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, June 14, 2002 10:25 AM
Subject: [yonsatu] Re: [Fwd: Re: Kepengurusan PP Ika Menwa]


  Joni Soebandono
  B 64 1022
Hebat euy, apal keneh NRP na :-)

Oh lamun NRP mah abdi oge apal keneh: A 64 0145.
Nggak tahu kenapa, tapi rasanya banyak teman lain seangkatan saya, seperti
Tjipto Soekardhono, Joesoef Ma'moen, Hariyadi Soewandar, Yoseph Wardi,
Tuntun Suntana, dsb., juga masih ingat NRPnya.

Saya yakin kalau yang seperti Yoni Soebandono sih bahkan masih menyimpan
kartu anggotanya. Anu cap maung tea...

Wasalam.




--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: [anggota] World Cup

2002-06-15 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Content-Type: text/plain;
charset=iso-8859-1
Content-Transfer-Encoding: quoted-printable
Tun,

Sepakbola memang olahraga berat, terutama karena body charge =
diperbolehkan...

Dan tim favorit juga belum tentu tersisih karena penakut, mungkin saja =
karena justru terlalu berani ... belanja!

Wasalam.

=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=
=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D

- Original Message -=20
From: Suntana [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, June 15, 2002 10:20 AM
Subject: [anggota] World Cup

 Ini ada adegan lain yang juga luput ditayangkan RCTI, kenapa team =
favorit
 itu kalah. Ternyata mereka itu penakut semua .!!=20
 Ada juga yang nyuri kesempatan dipinggir lapangan yang engga kelihatan =
wasit.
=20
 Tutun.




-- Binary/unsupported file stripped by Listar --
-- Type: image/jpeg
-- File: Body Charge.JPG


-- Binary/unsupported file stripped by Listar --
-- Type: image/jpeg
-- File: Kebanyakan Belanja.jpg


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: Selamat Ulang Tahun

2002-06-19 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

- Original Message -
From: J.P. Soebandono [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, June 19, 2002 9:57 AM
Subject: [yonsatu] Re: Selamat Ulang Tahun


 Endriartono ini
... clipped 
 kakaknya Hetty (Psikologi Unpad) anggauta Yon II. D

Waktu saya (dan juga Yoni Soebandono) di Skomen, Hetty Soetarto ini AsTri
Kaskomenwa (Asisten Keputrian, jabatan yang tidak ada di satuan lain
manapun, he he he). Jadi mestinya a good starting point.

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: Teknik Kimia

2002-08-08 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Kalau betul, cocok sekali bertanya pada Ambar, karena dia lulusan TK-ITB.

Wasalam.

==

- Original Message -
From: Budiono [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, August 09, 2002 8:32 AM
Subject: [yonsatu] Re: Teknik Kimia


 Simamora,

 Soal ITENAS, kalau tak salah ir. Ambarukmi (alumni yon-1angk 65) jadi
 pengajar di ITENAS.
 Beliaunya ini istrinya Prof.DR.Ir. Harsono Taruprceka dari TI.  Alamatnya
 aku tak tahu, tanyakan di Jurusan Teknik Industri
 Coba saja mungkin ada manfaatnya

 Budiono
--
 - Original Message -
 From: Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Cc: - S.Simamora - [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, August 08, 2002 9:27 PM
 Subject: [yonsatu] Re: Teknik Kimia

  - Original Message -
  From: -S.Simamora- [EMAIL PROTECTED]
  To: Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Thursday, August 08, 2002 10:06 AM
  Subject: Teknik Kimia
 
  Assalamu'alaikum Wr.wb.
 
  Teriring do'a semoga pak Jhoni dan keluarga dalam keadaan sehat
wal'afiat.
  Amin.
  Mudah-mudahan pak Jhoni masih ingat dengan saya, Simamora, Angkatan 28,
  1994.
  Saya bermaksud minta informasi kepada Bapak, tentang peluang kuliah di
  ITENAS, khususnya jurusan Teknik Kimia.
  Informasi ini sangat saya butuhkan untuk disampaikan kepada mas Nomo
  Ruswanto mantan Danyon ke-29). Beliau bermaksud untuk meneruskan
  kuliahnya di sana. Beliau sudah menghadap pak Iftikar, tetapi untuk
informasi
  jurusan Teknik Kimia, beliau tidak begitu banyak tahu.
  Informasi ini saya dapatkan dari mas Nomo via e-mail, kemudian saya
ingat
  bahwa pak Jhoni adalah juga dari jurusan Teknik Kimia, makanya saya
  beranikan diri untuk menghubungi Bapak via e-mail ini.
  Atas perhatian dan perkenan Bapak, saya ucapkan terimakasih.
 
   Wassalam,
  -S. Simamora-
 
  =
 
  Waduh maaf, saya tidak punya info mengenai itu.
  Jaman saya masih di Bandung dulu, jangankan jurusan Teknik Kimia-nya,
  ITENAS-nya pun belum ada...
  Kalau Iftikar tidak punya info-nya, barangkali dosen-dosen lainnya ada
  yang tahu, walaupun bukan dosen TK. Kumaha Luk, Icak, Asis?



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Peristilahan komputer (Re: Re: Fw: [itb] You Suck, Penulis Buku Lokal!)

2002-08-12 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

- Original Message - 
From: edy christiono 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Cc: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, August 12, 2002 6:11 PM
Subject: [yonsatu] Re: Fw: [itb] You Suck, Penulis Buku Lokal!

 Rekan Youppie Arliansyah mungkin tidak pernah baca 
 komik silat... bahwa di atas langit masih ada 
 langit..

 Masih untung ada yang mau menulis dan menterjemahkan 
 buku, kalau kurang sempurna adalah wajar namanya juga 
 manusia.bukan malaikat...

===

Tetapi memang koq, kalau baca buku komputer terjemahan bahasa Indonesia, memang lieur 
euy, terjemahannya nggak bunyi.

Di antara para linguist bah. Indonesia, penerjemahan istilah komputer ini juga sudah 
banyak dibahas, dan mayoritas mereka berpendapat sebaiknya istilah komputer tidak 
diterjemahkan tetapi diserap saja (Dalam pengertian bah. Indonesia, diserap adalah 
kata asing langsung dipakai sebagai kata bah. Indonesia, tetapi ejaannya 
di-Indonesia-kan. Misalnya memory ditulis memori, dan click ditulis klik).

Salah satu alasannya adalah karena di bah. Inggris pun (American English, asal dari 
kebanyakan istilah komputer), banyak istilah-istilah itu sudah berbeda maknanya dengan 
pengertian aslinya. 
Contohnya ya memory tadi itu. Makna kata ini dalam dunia perkomputeran sudah bukan 
lagi ingatan, tetapi sudah berubah menjadi simpanan informasi/data. 
Contoh lain, yang lebih heboh lagi, adalah istilah mouse!!

Alasan lain untuk tidak menerjemahkan sesuai dengan makna awalnya dalam bah. Inggris, 
adalah karena ternyata banyak istilah komputer yang kelihatannya seperti bah. Inggris, 
padahal sebetulnya istilah itu tidak ada dalam bah. Inggris.
Contohnya adalah kata undo dan undelete, yang sebetulnya tidak ada dalam bah. 
Inggris. Kedua kata ini hanya berlaku di bidang perkomputeran, sekedar untuk 
memudahkan mengatakan tindakan yang kebalikan dari do dan delete.

Nah, yang begini-begini ini yang sulit menerjemahkannya ke bah. Indonesia. Apa iya 
kita mau bikin buku komputer bah. Indonesia yang penuh dengan kata ingatan, tikus, 
papan-kunci, pemantau, cakram-keras, muat-ke-bawah, batal-hapus, atau 
pelabuhan!?
Lieur atuh euy!!

Wasalam.
PS:  Oh ya, istilah-istilah di atas ini maksudnya berturut-turut memory, mouse, 
keyboard, monitor, harddisk, download, undelete, dan port!!

--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Fw: [hankam] The Jakarta Axis (bagian 1)

2002-08-12 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Posting menarik di milis Hankam.
Wasalam.

===
- Original Message - 
From: grupv 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, July 26, 2002
Subject: [hankam] The Jakarta Axis (bagian 1)
Lanjutan Bagian 1.

Indonesia and the wars in Indochina
 

Indonesia's involvement in the murky world of Southeast Asian politics spanned more 
than 30 years.

 

BY KENNETH CONBOY

Vietnam Magazine, Volume 15 Number 2, August 2002, p 42-47.

 

Indonesia and the former states of Indochina have much in common. 

All were colonialized by European nations - the Dutch in the case of Indonesia, the 
French in the case of Indochina's Laos, Cambodia and Vietnam - and all were occupied 
by the Japanese during World War II.

Similarly, Indonesia and most of Indochina prematurely declared independence during 
the closing days of that war, only to be subjugated once again by returning Europeans. 
And ultimately, Indonesia and Vietnam became the only nations of Southeast Asia to 
successfully wage bloody revolutionary struggle to assert their national sovereignty.

 

On the political front, too, there was much they shared. Indonesia's President Achmed 
Sukarno was a neutralist of a decidedly leftist and anti-Western bent. The same could 
be said of Cambodia's Prince Norodom Sihanouk, who never lost an opportunity to tweak 
the West's nose. At least some of the leaders in the varied political landscape of 
Laos claimed the same mindset, while North Vietnam's Socialist leader, Ho Chi Minh, 
made no pretense of neutrality but still retained warm ties with Sukarno on the 
grounds of their common revolutionary heritage.

 

During early 1964, Sukarno attempted to translate that political affinity into 
military co-operation. At the time, the Indonesian military was in the midst of a 
heated confrontation - in Indonesian, Konfrontasi - over control of the northern 
portion of Kalimantan (encompassing Brunei and insular malaysia). Opposing the 
Indonesians were the British, Australian and New Zealand forces of the Commonwealth.

 

Despite numerically larger forces and the use of some of their most elite units, the 
Indonesians were having only fleeting success. One of the few formations to make a 
decent showing was the army's airborne ranger regiment (Resimen Para Komando Angkatan 
Darat, or RPKAD). Headquartered in Jakarta, the RPKAD totaled two battalions at the 
time. In a reflection of the country's ostensibly neutralist stance, members of the 
regiment had at various times been trained under U.S., British, Indian and Yugoslavian 
auspices. 

 

The RPKAD commander, Colonel Mung Parhadimulyo, was a toughened commando known for his 
spartan and often bizarre edicts. In a country where officers were given considerable 
perks, for example, Mung insisted on riding a bus. He also forbade his men to drink 
milk - Indonesia had too many people living in poverty to justify such privileges, he 
claimed - and he once even refused medical attention when he received a bullet wound 
in battle. On another occasion, he wrestled a crocodile to prove his mettle.

 

Mung was also a proponent of learning from other elite units. Himself a ranger 
graduate from Fort Benning, Georgia, U.S.A., he had instituted a mountain climbing 
course for his regiment after returning from the United States. He also directly 
adopted U.S. Army Special Forces doctrine for a specialized unconventional warfare 
team within his airborne ranger regiment. 

 

In May 1964, the opportunity arose for Mung to share his expertise with the North 
Vietnamese. Out of economic necessity more than anything else, the People's Army of 
Vietnam (PAVN) was Mung's equal in spartan outlook. This was especially true for the 
PAVN's array of commando units, collectively known as Dac Cong (Special Task), which 
were renowned for their innovation and physical conditioning. 

For 20 days, Mung and a team of observers from the Indonesian army were guests at the 
main Dac Cong training center near the town of Xuan Mai. The PAVN used the opportunity 
to demonstrate their skills with booby traps (especially punji sticks) and survival 
foods. They also showed Mung how to safely fire a mortar in the near vertical position 
for extremely close support. 

 

In addition, the PAVN taught the Indonesian commando how to wield an 82mm mortar 
horizontally as a makeshift bazooka against hardened targets such as pillboxes or 
tank. Claiming to have used this tactic to good effect against the French, the North 
Vietnamese instructors demonstrated how to brace the mortar tube with sandbags, place 
a rope across a round at the mouth of the tube and then yank the rope backward to 
force the round toward the pin.

 

Returning to Indonesia, Mung attempted to put his PAVN training into practice. But 
when he tried to demonstrate a mortar horizontally to visiting North Korean 
dignitaries, the shell misfired. During a subsequent attempt, disaster struck. The 
mortar tube dropped 

[yonsatu] Fw: [hankam] The Jakarta Axis (bagian 2)

2002-08-13 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Lanjutan dari Bagian 1.
Wasalam.

===
- Original Message - 
From: grupv 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Sunday, July 28, 2002
Subject: [hankam] The Jakarta Axis (bagian 2) 
Indonesia was also developing close ties with Laos during this same period. 

In late April 1965, Laotian Maj Gen Kong Le was invited to Jakarta as a special guest 
of the Indonesian military. 

In the confused scorecard of Laotian politics, Kong Le was originally a neutralist 
with pro-leftist leanings, who had recast himself slightly toward the right. 

He fielded his own army, called the Neutralist Armed Forces (known by its French 
initials, FAN). Two other Laotian leaders, Prince Souphanouvong (one of the leftist 
leaders of the Communist rebel group, the Pathet Lao) and Prince Souvanna Phouma (the 
pro-Westren head of the royal government and its anti-Communist armed forces), were 
also invited to Indonesia during the same era.

 

Indonesia's reactions toward the three Laotians varied considerably. In keeping with 
Sukarno's own leftist tendencies, Souphanouvong was feted in high fashion. Souvanna 
Phouma, by contrast, was given a much cooler reception.

 

Kong Le was a slightly different case. As an army officer, he was to be exclusively 
handled by his peers in the Indonesian army. 

Unlike the Indonesian air force or marines - which were reputed to be somewhat 
sympathetic toward the left - the army was traditionally adverse to communism. This 
was roughly comparable to Kong Les own revised politics.

 

Kong Le's escort for the duration of his month-long stay in Indonesia was Colonel 
Widjojo Willy Soejono, a former RPKAD chief of staff who had recently returned from 
the U.S. Army Command and General Staff College at Fort Leavenworth. Regarding the 
Laotian general, Willy recalled I was told to make him our friend.

 

The colonel's efforts met with success. As a former airborne officer, Kong Le was 
particularly drawn to Indonesia's commando and airborne schools at Batujajar in West 
Java. 

His FAN included no less than six parachute battalions, though all were airborne in 
little more than name. 

By the end of the general's tour, he had agreed to send a battalion of FAN recruits to 
Batujajar for intensive instruction.

 

Coordinating the Laotian training program was Indonesian Lt. Col. Herman Sarenz 
Soediro. 

Working through the consulate general in the Laotian capital of Vientiane, he 
requested Kong Le to collect candidates for movement to Indonesia in mid August 1965. 

 

On August 21, 1965, an Indonesian air force Lockheed C-130 departed Jakarta and took a 
circuitous northwest heading. Because of  the Konfrontasi - and the possibility of 
being shot down by marauding British jets over Malaysian airspace - the Hercules flew 
over the island of Sumatra and headed in a low-level clockwise arc toward Thailand.

 

On his arrival at Vientiane's Wattay Airport, Herman was greeted by Kong Le on the 
tarmac. 

Seven tons of medicine, uniforms and boots were offloaded into FAN trucks. Coming 
aboard were 65 junior FAN officers, who were immediately flown back to Indonesia. 

Two days later, a second C-130 unloaded another 7 tons of supplies and hauled back 61 
more men and officers. 

A third flight never materialized.

 

Both planeloads of FAN trainees were taken to Batujajar. 

The initial plans were for them to stay in Indonesia for at least 18 months, and 
perhaps as long as three years. 

All went through five weeks of Indonesian language classes, followed by what was 
expected to be six months of commando instruction. 

It was not to be. On the night of September 30, six senior Indonesian generals were 
murdered in an apparent coup attempt. 

Though the episode is still clouded in mystery, the perpetraitors appeared to be a 
handful of leftist army officers secretly allied with the powerful Indonesian 
Communist Party. 



(Bersambung ke Bagian-3)


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Fw: Tanggapan saya (Fw: [hankam] The Jakarta Axis (bagian 3))

2002-08-15 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Sudah baca Bagian-3 dari posting The Jakarta Axis di milis Hankam yang saya 
forward kemarin?
Saya sempat mem-posting-kan pada milis tersebut tanggapan sebagai di bawah ini.
Bagian-4-nya segera menyusul...

Wasalam.

==

- Original Message - 
From: Akhmad Bukhari Saleh 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, August 13, 2002 12:25 PM
Subject: Re: [hankam] The Jakarta Axis (bagian 3)


Cerita ini sebetulnya mengandung banyak fakta detail yang benar, tetapi sayangnya lalu 
kesimpulannya sebagian dipelintir


 - Original Message - 
 From: grupv 
 To: [EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Tuesday, August 13, 2002 6:58 AM
 Subject: [hankam] The Jakarta Axis (bagian 3)

  Serving with the commando instructor cadre, Lieutenant Anda
  (who like many Indonesians used only one name) was not 
  impressed with what he saw. Their mental aptitude was low, 
  he noted. 

Memang betul tentara Laos yang di Batujajar dulu itu mental juangnya payah, selalu 
mengeluh kelaparan, dan banyak yang terkena GO.

Tetapi itu bukan karena Pusdik Parako (nama Group 3 Kopasus, Batujajar, ketika itu) 
yang tidak/kurang memberi mereka makan, seperti yang dikesankan di cerita ini:
  Food, in fact, was a central issue. Because of the poor state 
  of the Indonesian economy, Batu Jajar could not afford 
  sufficient meals for its students.

Tetapi mental yang buruk itu karena dari sononya mereka itu merupakan hasil 
rekrutmen a'la tentara kolonial (d.h.i. Perancis).

Typical tentara seperti itu, mereka datang ke Indonesia dengan macam-macam seragam, 
PDL, PDL rimba, PDU, PDU upacara besar, PDH, dan ... PDH pesiar. 
PDH pesiarnya itu, waduh necis banget, lebih keren dari PDU-nya TNI, dan itulah 
seragam tempur mereka untuk mendatangi lokalisasi pelacuran, karena sambutan di sana 
bagi mereka yang ber-PDH pesiar necis itu sangat meriah...
(Di jaman itu, anggota TNI yang terpilih dididik di Batujajar dapat pembagian satu 
stel PDL rimba loreng (gaya lama), dan itulah yang terus dipakai dari awal sampai 
akhir biarpun sampai sobek-sobek. Dengan seragam satu-satunya yang compang-camping 
itu, tidak mungkin mereka mampir ke lokalisasi...)

Faktor lainnya, yang meyumbang kebobrokan mental mereka adalah, juga typical tentara 
kolonial, uang sakunya yang berlimpah, terutama untuk ukuran Batujajar 
(Tentara Indonesia hanya uang LP-nya saja yang dimutasikan ke Pusdik Parako selama 
mereka dididik di sana. Sementara mereka yang pada waktu itu dilatih di Batujajar 
dengan kategori Sukwan, benar-benar sukarela, tidak ada uang sakunya samasekali). 
Kalau saja mereka tidak dibeali uang saku yang berlimpah itu, tak akan mampu mereka 
hampir tiap malam ke lokalisasi (yang bagi mereka tarifnya murah-meriah!), sehingga 
banyak terkena GO (gonorrhea, veneral disease yang paling populer jaman itu) 
sebagaimana dilaporkan di cerita ini.
  recalled the CIA station chief, Hugh Tovar, but the Lao spent 
  more time going on leave and getting venereal diseases.

Dengan uang saku yang berlimpah itu mereka juga banyak jajan makanan di luar kampemen 
(perimeter Pusdik), sehingga menumbuh-kembangkan (sampai jaman sekarang) 
warung-warung makanan yang semula tidak dikenal di Batujajar.

Sumber dana untuk uang saku itu berasal dari sumber yang sama yang membiayai program 
pendidikan yang dikisahkan di cerita ini. Kalau dikatakan Indonesia yang membiayainya, 
don't you believe it.
Kalau mau tahu dari mana sumber dana itu, check saja di mana kemudian Kong Le 
menikmati hari-hari tuanya.



  As they had no family support, the Laotians became gaunt 
  and were forced to mix their staple diet of rice with corn and 
  other fillers. 

Soal laparnya mereka, semua mantan pelatih tua di Batujajar bisa cerita bagaimana 
luarbiasa lahapnya tentara Laos ini. Mereka biasa makan nasi tiga sampai empat kali 
volume yang dimakan orang Indonesia, dan itu pun masih belum kenyang.
Jadi bukan karena mereka kurang dapat jatah dan had no family support. 
Seperti saya uraikan di atas, uang saku mereka banyak, sehingga mampu jajan di luar 
atau menambah sendiri lauk-pauknya (mix their staple diet of rice with other 
fillers).

Karena hanya diberi jatah makanan kira-kira satu setengah sampai dua  kali lebih 
banyak daripada tentara kita, mereka beberapa kali demo memprotes kondisi itu. Yaitu 
seperti yang dalam cerita ini disebut sebagai dikatakan pelatih Batujajar, Letnan Anda:
  They made lots of demands for food, but didn't want to work

Jaman itu di dinding barak-barak di Batujajar banyak grafiti (corat-coret) 
satire/parodi tulisan tentara Laos yang terjemahan bebasnya kira-kira berbunyi: 
Tentara-tentara Indonesia pastilah akan jadi kaya-raya dalam waktu singkat, sebab 
mereka sangat menghemat makanannya, sehingga akan dapat banyak menabung !

===

Hanya sekitar 60% - 70% tentara Laos yang berhasil lulus pendidikan para (dibanding 
95% tingkat kelulusan tentara Indonesia). 
Lalu hanya 50% dari mereka lulus pendidikan komando tahap

[yonsatu] Fw: [hankam] The Jakarta Axis (bagian 4)

2002-08-15 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Lanjutan dari Bagian-3.

Wasalam.

=

- Original Message - 
From: grupv 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 15, 2002 12:56 AM
Subject: [hankam] The Jakarta Axis (bagian 4)


Indonesia had also been courting Cambodia prior to the 1965 coup attempt. 

Both Sihanouk and Sukarno talked wishfully about a powerful axis between Jakarta, 
Phnom Penh, Pyongyang and Beijing. 

To crown this aspiring bloc, Cambodia hosted a quasi-Olympiad in 1965 called Games of 
the New Emerging Forces (GANEFO). Few outsiders took notice.

Indonesian military cooperation with Cambodia was minimal. 

Indonesian An-12s made occasional calls on Phnom Penh's Pochentong airport, usually in 
conjuction with visits of dignitaries. 

Although former Cambodian air force officers claimed Indonesian aircraft staged from 
Pochentong to drop supplies to Communists near the South Vietnamese border (allegedly 
part of Sukarno's solidarity with the left), Indonesian airmen insisted this never 
took place.

Following the abortive September 1965 coup in Jakarta and the subsequent ouster of 
Sukarno, Indonesia's ties with Cambodia cooled appreciably. 

The fate of the former left-leaning commander of the Indonesian air force, Air Marshal 
Omar Dhani, proved a sore point when he fled to Phnom Penh during October. With many 
of his colleagues dead or in detention, Omar was understandably reluctant to return. 

The Suharto regime was equally adamant that the air marshal come back to face trial. 

Two teams of RPKAD commandos were smuggled into Sihanoukville aboard commercial 
freighters in early 1966, with order to kidnap Omar and forcibly return him to 
Indonesia. 

They never had to exercise this option, however, as the ex-air force chief bowed to 
pressure and boarded an Indonesian C-130 in March. 

He was subsequently imprisoned untill the 1990s.

For the remainder of the 1960s, Indonesia watched Indochina from the sidelines. With 
its own economy in shambles, Jakarta focused on domestic development. 

One exception was Colonel Benny Moerdani, a former RPKAD officer then serving in 
military intellegence, who made fact-finding trips to both North and South Vietnam 
during 1967 and 1968. It's harder to fight a defensive war, he concluded, than an 
offensive guerilla campaign.

In March 1970, Indonesia stepped back into the foray. That month, Cambodia's Sihanouk 
was ousted and replaced by a pro-western republic led by General (soon to be Marshal) 
Lon Nol. 

The similarities with Jakarta - which also had a conservative ex-general taking over 
from a mercurial left-of-center civilian - were hard to ignore. 

By the first week of April, the powerful Indonesian military was responding to feelers 
sent by Phnom Penh requesting assistance. 

The next week, U.S. diplomats reported that the Cambodians were seeking an emergency 
shipment of arms from the Indonesians. 

(There may have been some self-fulfilling prophecy in the U.S. reports: The New York 
Times later claimed U.S. officials helped write Lon Nol's appeal for aid.)

By the following week, a military mission from Jakarta arrived in the Cambodian 
capital. 

One of Phnom Penh's problems, they discovered, was that it had more volunteers than 
weapons. 

To rectify the disparity, Indonesia gathered thousands of its Soviet-made AK-47s 
(variants of the AK-47 were the standard firearm of the Cambodian military) and rushed 
them to Pochentong. 

The United States had already been supplying the Indonesian military with the M-16, 
making its stocks of AK-47s redundant.

Indonesia was willing to do more than just supply weapons. Several hawkish generals 
were lobbying to send entire military units to Phnom Penh, but they faced staunch 
opposition from Indonesian Foreign Minister, Adam Malik. 

As a compromise, a team of military officers went to Cambodia in 1971 to explore 
training possibilities. 

Heading the team was Colonel Seno Hartono. A 1962 graduate of the Ranger School at 
Fort Benning, Seno was commander of the Batujajar special forces training center.

Once in Cambodia, the team spent nine months completing an assessment. During that 
time, agreement was reached to train 60 Cambodians in commando and airborne tactics. 

Two dozen of these men  would come from the Phnom Penh-based 5th Infantry Brigade. 
Significantly, the 5th Brigade consisted almost exclusively of Muslims from the Cham 
minority group. For Indonesians, 95 percent of whom are adherents of Islam, the 
opportunity to help their fellow Muslims train for battle held particular appeal.


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Tanggapan saya (Fw: [hankam] The Jakarta Axis (bagian 4))

2002-08-17 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

- Original Message - 
From: Akhmad Bukhari Saleh 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Saturday, August 17, 2002 5:41 PM
Subject: Re: [hankam] The Jakarta Axis (bagian 4)

The Jakarta Axis Bagian-4, walaupun tetap menarik, makin banyak kekurang-cermatan 
infonya.

Wasalam.

==

- Original Message - 
From: grupv 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 15, 2002 12:56 AM
Subject: [hankam] The Jakarta Axis (bagian 4)


 Cambodia hosted a quasi-Olympiad in 1965 called 
 Games of the New Emerging Forces (GANEFO). 

Ini tentu saja data yang kurang akurat. Ganefo itu tahun 1963 di Jakarta.

==

 Although former Cambodian air force officers claimed 
 Indonesian aircraft staged from Pochentong to drop 
 supplies to Communists near the South Vietnamese 
 border (allegedly part of Sukarno's solidarity with the 
 left), Indonesian airmen insisted this never took place.

Ini pun tidak benar. Walaupun netralis, Norodom Sihanouk lebih tidak suka komunis 
daripada Soekarno, sehingga tidak mungkin ia membiarkan Pochentong dipakai sebagi 
staging base untuk membantu Vietcong.
Memang perbatasan Kamboja-Vietnam seringkali dipakai bersembunyi Vietcong, karena 
kekuatan Sihanouk terlalu lemah untuk mencegah terjadinya hal semecam itu di daerah 
yang jauh. Tepai kalau hanya sampai Pochentong, bandara Phnom Penh, jangkauan kekuatan 
Sihanouk masih cukup efektif.

===

 The Suharto regime was equally adamant that the air 
 marshal come back to face trial. Two teams of 
 RPKAD commandos were smuggled into Sihanoukville 
 aboard commercial freighters in early 1966, with order 
 to kidnap Omar and forcibly return him to Indonesia. 
 They never had to exercise this option, however, as the 
 ex-air force chief bowed to pressure and boarded an 
 Indonesian C-130 in March. 

Ini pun tidak betul. Omar Dhani mau pulang ke Indonesia itu karena dijamin 
keselamatannya oleh Bung Karno. Dan memanglah sesampainya di tanah air, sempat tidak 
ditahan karena dilindungi Bung Karno.
Bahwa jaminan itu tidak efektif untuk jangka lama, itu soal lain. Apalagi Bung Karno 
sendiri pun tidak lama kemudian jatuh juga.

= 
 
 agreement was reached to train 60 Cambodians in commando 
 and airborne tactics. Two dozen of these men would come from 
 the Phnom Penh-based 5th Infantry Brigade. 
 Significantly, the 5th Brigade consisted almost exclusively of 
 Muslims from the Cham minority group. 

Kalau bagian ini memang mengandung kebenaran. Rencana itu memang ada, tetapi setahu 
saya tidak sempat terlaksana karena tidak lama kemudian Lon Nol dikalahkan oleh Khmer 
Rouge (Khmer Merah).

Tetapi memang benar latihan commando di Batujajar untuk tentara Kamboja itu rencananya 
akan berintikan Brigade 5. Karena pada saat itu di Kamboja mereka pasukan paling 
terkemuka, sudah dianggap commando-nya tentara Kamboja, dan dipercayakan sebagai 
pasukan pengawal istana.

Di tahun 1969, dalam suatu lawatan kemahasiswaan ke Phnom Penh, saya sempat berkenalan 
dengan Kol. (kemudian Brigjen) Kaseem, komandan brigade ini (dan juga dengan 
tokoh-tokoh dari semacam Menwa-nya Kamboja). 
Dari lencana yang dengan bangga dikenakan Kol. Kaseem di dada kanannya, saya 
mengetahui bahwa ternyata dia itu lulusan Seskoad! 
(Jaman dulu ada lencana khusus yang dipakai di sebelah kanan baju seragam TNI, di atas 
papan nama, yang menunjukkan bahwa pemakainya adalah perwira abiturien Sesko. Ini 
lencana kebanggaan, karena jaman dulu itu yang terpilih bersekolah di Sesko hanya 
selected few. Tetapi lencana ini kemudian dihapus, setelah praktis semua perwira 
menengah TNI dan Polri menempuh kariernya melalui pendidikan Sesko/Sespim). 

Bahasa asing yang dikuasai orang Kamboja adalah bah. Perancis, sehingga sebetulnya 
sulit buat saya, yang pemahamannya terhadap bahasa itu sangat minim, untuk 
berkomunikasi dengan mereka. 
Tetapi komunikasi saya dengan Kol. Kaseem lancar, karena ternyata suku Cham itu, 
selain Muslim, juga berbicara dalam bahasa Melayu! Bahkan lebih dekat ke bah. 
Indonesia daripada bah. Melayu yang dipakai orang Malaysia, Singapur dan Brunei.
Sayang sekali, di masa berkuasanya Khmer Merah, seluruh Brigade 5 di-wiped out di 
killing fields, termasuk Brigjen Kaseem...

Wasalam.



Bagaimana tokoh-tokoh Menwanya? Ya iya wiped out juga tentu...

Wasalam.


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: Bahasa Kamboja [ was Re: Tanggapan saya (Fw: [hankam] The Jakarta Axis (bagian 4))]

2002-08-17 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

- Original Message - 
From: Syafril Hermansyah 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Saturday, August 17, 2002 9:55 PM
Subject: [yonsatu] Bahasa Komboja [ was Re: Tanggapan saya (Fw: [hankam] The Jakarta 
Axis (bagian 4))]
 On Sat, 17 Aug 2002 21:22:42 +0700 Akhmad 
 Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Tetapi komunikasi saya dengan Kol. Kaseem lancar, 
  karena ternyata suku Cham itu, selain Muslim, juga 
  berbicara dalam bahasa Melayu! Bahkan lebih dekat 
  ke bah. Indonesia daripada bah. Melayu yang dipakai 
  orang Malaysia, Singapur dan Brunei.
 Kok bisa mereka menggunakan bahasa Melayu, pernah 
 tanya asal-muasalnya Pak ?
 Bagaimana dg Laos, apakah ada suku disana yg berbahasa 
 Melayu juga ?

Saya bukan ahli linguistik maupun antropologi, jadi tidak bisa menjelaskan dengan 
pasti.
Tetapi tentu saja saya curious waktu itu. Dan saya perhatikan banyak juga orang Cham 
lain di ibukota Phnom Penh, selain dari anggota tentara itu. Antara lain banyak mereka 
yang jadi tukang becak, pedagang asongan, dan tentu juga ... pegawai lokal (local 
staff) di KBRI.

Dari ngobrol-ngobrol dengan local-staff tersebut, kelihatannya apa yang dalam Babad 
Tanah Jawi disebut sebagai Putri Cempa, yang oleh orang Jawa disebut juga Putri 
Cina itu, besar kemungkinan sebetulnya bukan putri dari Cina, tetapi putri dari suku 
Cham ini. Jadi hubungan kultural Indonesia-Kamboja rupanya sudah berlangsung 500-an 
tahun. 

Seperti kita ketahui bahasa Melayu menjadi lingua franca di Asia Tenggara karena 
merupakan bahasa yang dipakai kaum pedagang (traders) antar pulau (inter-insulair) di 
kawasan ini. Dan kita juga tahu bahwa para pedagang itu selain mengembangkan bahasa 
Melayu, juga mengembangkan agama Islam. Karena itulah kesultanan Islam di Jawa, 
misalnya, mulai terbentuk di daerah pesisir.

Dan Kamboja punya pantai di Teluk Siam yang cukup panjang, lebih 500 km. Jadi tentu 
ada orang-orang di pantai itui yang jaman dulu berinteraksi dengan para traders Asia 
Tenggara itu, sehingga lalu juga menjadi berbahasa Melayu (dan juga menjadi beragama 
Islam).

Dalam berbagai literature Barat, suku Cham itu disebut sebagai Cham Malay, atau Moslem 
Khmer. Bahkan literature yang sama ini menyebutkan bahwa di abad ke-8, bangsa Khmer 
pernah diserbu orang Jawa (disebutnya Javanese Malay), dan mendudukinya selama 
beberapa puluh tahun. Sampai kemudian digusur oleh penyerbu baru, orang Thai, yang 
menduduki Khmer mulai abad ke-10 sampai ke 15, lalu orang Vietnam (abad 17), dan 
kemudian orang Cina (abad 17 sampai 19).

Pengaruh budaya Melayu di Kamboja antara lain tampak dari banyaknya kota-kota di 
Kamboja (yang umumnya berukuran kecil) yang namanya dimulai dengan kata Kampung. 
Tetapi dengan ejaan mereka, lafalnya menjadi Kämpong atau Kompong. 
Yang banyak disebut-sebut dalam berita-berita mengenai perang saudara segitiga antara 
kelompok Heng Samrin / Hun Sen,  kelompok royalis (Son Senn / Ranaridh) dan kelompok 
Khmer Merah, adalah Kampong Thom, yang merupakan kota pelabuhan strategis yang selalu 
diperebutkan. 
Kota-kota lainnya misalnya Kampong Speu, Kampong Chnang, dan, tentu saja, . 
Kampong Cham.

Tetapi walau orang Cham cukup punya pengaruh kesejarahan, pengaruh kemasyarakatannya 
kecil. Mereka tetap berstatus kaum minoritas, karena agamanya yang Islam, dibanding 94 
% penduduk yang beragama Budha.

Saya belum pernah ke Laos, jadi nggak tahu apa di sana ada suku berbahasa Melayu. 
Tetapi rasanya sih tidak, karena tentara Laos yang pernah ditemui di Batujajar 
kelihatannya memperoleh kemampuan berbahasa Indonesianya dari kursus yang mereka ikuti 
di Jakarta (sebelum masuk Batujajar). 
Mungkin karena Laos itu land-locked (tidak punya pantai), jadi dalam sejarah mereka 
tidak ada suku yang sempat berinteraksi dengan traders yang berbahasa Melayu. 

Wasalam.

--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: Fwd: Fw: [aves-spc] Tanggapan saya (Fw: [hankam] The Jakarta Axis (bagian 3))

2002-08-22 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Content-Type: text/plain;
charset=iso-8859-1
Content-Transfer-Encoding: quoted-printable
Maaf saya baru kembali dari pergi beberapa hari tempat yang no =
connection to e-mail, jadi baru baca posting Edy Christiono ini, yang =
mem-forward-kan posting saya di milis Aves..
Kelihatannya posting-nya kurang jelas karena di milis Aves bisa =
mem-posting-kan dengan format HTML, sedangkan di sini tidak.

Jadi saya coba posting ulang dengan format plain text.
(Di posting pada milis Aves ada attachment foto patung Meadows di Fort =
Bragg. Di milis ini tentu saja hanya akan muncul apabila Sang Moderator =
berkenan).

Wasalam.

=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=
=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D
   - Original Message -=20
   From: edy_christiono=20
   To: [EMAIL PROTECTED]=20
   Sent: Monday, August 19, 2002 10:53 AM
   Subject: [yonsatu] Fwd: Fw: [aves-spc] Tanggapan saya (Fw: [hankam] =
The Jakarta Axis (bagian 3))


   Maaf mungkin pembaca bingung siapa itu Dick Meadows,=20
   komandan pembebasan penjara Son Tay di Vietnam dan=20
   pointman di Teheran, yang rupanya pernah ngajar MTT=20
   US-Army di Pusdik Sandha Linud Batujajar dan berkenalan=20
   dengan para senior YON I Mahawarman
   Atas lobby senior itu YON I, Dick Meadows menghadiahkan=20
   parasutnya kepada peterjun mahasiswa di Bandung via Aves=20
   SPC yang notabene didirkan oleh para senior YON I=20
   Mahawarman,

   Salam,
   Sukris

  =
=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=
=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D

- Original Message -=20
From: Akhmad Bukhari Saleh=20
To: Aves SPC=20
Sent: Saturday, August 17, 2002 1:58 AM
Subject: Fw: [aves-spc] Tanggapan saya (Fw: [hankam] The Jakarta =
Axis (bagian 3))



Ini jawaban saya terhadap e-mail dari Aussie tentang=20
tentara Laos.
Sebetulnya dikirim japri ke saya, tapi rasanya menarik=20
juga untuk sama-sama diketahui Avesers lainnya.

Wasalam.

=
=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=3D=
=3D=3D=3D=3D



   From: aussie gautama=20
   To: [EMAIL PROTECTED]=20
Sent: Thursday, August 15, 2002 11:21 PM
   Subject: Re: [aves-spc] Tanggapan saya=20
   (Fw: [hankam] The Jakarta Axis (bagian 3))


halo mas Johny,
aku baca with great interest: memang banyak =
kesimpulan/laporan=20
yg dijadikan acuan US yg ternyata bias / banyak dipelintir =
(atau=20
memang nggak tahu  sok tahu..), but still it gives =
interesting=20
reading

 Cerita tentang tentara Laos di Batujajar ini pernah saya=20
 postingkan di milis Aves, kira-kira setahun yang lalu,=20
 karena Jendral Kong Lee itu sahabat Pak Tris.=20


Btw, pak Sentot itu yg di Batujajar, yg waktu Kejuaraan =
Terjun=20
Payung Asean ke-I di Bdg th 1978(?) ikut jadi panitia ?

 Iya lah, siapa lagi.

 Tahun 1964 almarhum (waktu itu Letda) ceramah di Yon-I=20
 tentang latihan komando (waktu itu saking banyaknya anggota=20
 Yon-I, ceramahnya dilangsungkan di Aula Barat). Sejak itu saya=20
 akrab dengan dia.
 Kemudian dengan jasa baik beliau diatur bahwa tiap angkatan=20
 siswa Latko menjadikan kampus ITB sebagai salahsatu=20
 sasarannya ketika latihan raid perkotaan di malam hari, dengan=20
 Yon-I sebagai sparing partner-nya (seperti kita ketahui, setelah =

 selesai tahap gunung-hutan di Situ Lembang, dalam perjalanan=20
 menuju Cilacap, siswa Latko harus melakukan latihan urban=20
 night raid terhadap beberapa sasaran di kota Bandung).

 Di awal 1970-an, setelah terbentuknya FASI, atas anjuran saya,=20
 beliau (ketika itu Letkol) membentuk Perkumpulan Olahraga=20
 Terjun Payung Angk. Darat (PORTP-AD) di Batujajar, dan=20
 beliau jadi ketuanya.=20
 Dalam kapasitas itu beliau banyak berkerjasama dengan kita=20
 (Aves). Saya sempat kenal juga, dan jadi akrab sampai=20
 sekarang, dengan pembantu-pembantunya di PORTP-AD
 Batujajar, penerjun-penerjun junior, Kapt. Bambang Soembodo
 (sekarang Mayjen. Purn., terakhir Aslog Mabes ABRI) dan=20
 Letda Albert Inkiriwang (sekarang Mayjen. di Lemhanas,
 sebelumnya Pangdam Trikora).

 Pak Sentot juga sempat memperkenalkan saya di tahun 1975
 dengan seorang Amerika yang memimpin mobile training=20
 team (MTT) US Special Forces di Batujajar. Saya, bersama
 Saryanto, sempat berhasil mengakrabi bule satu itu, begitu
 akrabnya sampai berhasil membujuk dia untuk menyumbang=20
 satu complete-rig parasut Para Commander buat Aves.

 Belakangan saya baru tahu bahwa si bule itu bukan sembarang=20
 orang.=20
  =20
 Dia adalah komandan serangan Green Beret 21 Nop. 1970 ke=20
 Son Tay POW Camp ('Hanoi Hilton') yang maunya=20
 membebaskan prisoners of war AS yang ditahan Vietnam=20
 Utara di sana, tetapi

[yonsatu] Re: Fwd: Fw: [aves-spc] Tanggapan saya (Fw: [hankam] The Jakarta Axis (bagian 3))

2002-08-22 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Wah sorry, malah jadi kacau-balau. Abis mau kirim format plain-text tapi
setengah-setengah sih, masih tercampur HTML.
Jadi ini saya coba lagi.
Wasalam.

===

- Original Message -
From: Akhmad Bukhari Saleh
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, August 22, 2002 2:38 PM
Subject: Re: [yonsatu] Fwd: Fw: [aves-spc] Tanggapan saya (Fw: [hankam] The
Jakarta Axis (bagian 3))


Maaf saya baru kembali dari pergi beberapa hari tempat yang no connection to
e-mail, jadi baru baca posting Edy Christiono ini, yang mem-forward-kan
posting saya di milis Aves..
Kelihatannya posting-nya kurang jelas karena di milis Aves bisa
mem-posting-kan dengan format HTML, sedangkan di sini tidak.

Jadi saya coba posting ulang dengan format plain text.
(Di posting pada milis Aves ada attachment foto patung Meadows di Fort
Bragg. Di milis ini tentu saja hanya akan muncul apabila Sang Moderator
berkenan).

Wasalam.


 - Original Message -
 From: edy_christiono
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, August 19, 2002 10:53 AM
 Subject: [yonsatu] Fwd: Fw: [aves-spc] Tanggapan saya (Fw: [hankam]
 The Jakarta Axis (bagian 3))


 Maaf mungkin pembaca bingung siapa itu Dick Meadows,
 komandan pembebasan penjara Son Tay di Vietnam dan
 pointman di Teheran, yang rupanya pernah ngajar MTT
 US-Army di Pusdik Sandha Linud Batujajar dan berkenalan
 dengan para senior YON I Mahawarman
 Atas lobby senior itu YON I, Dick Meadows menghadiahkan
 parasutnya kepada peterjun mahasiswa di Bandung via Aves
 SPC yang notabene didirkan oleh para senior YON I
 Mahawarman,

 Salam,
 Sukris



  - Original Message -
  From: Akhmad Bukhari Saleh
  To: Aves SPC
  Sent: Saturday, August 17, 2002 1:58 AM
  Subject: Fw: [aves-spc] Tanggapan saya (Fw: [hankam] The Jakarta Axis
(bagian 3))


  Ini jawaban saya terhadap e-mail dari Aussie tentang
  tentara Laos.
  Sebetulnya dikirim japri ke saya, tapi rasanya menarik
  juga untuk sama-sama diketahui Avesers lainnya.

  Wasalam.

  =

   From: aussie gautama
   To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, August 15, 2002 11:21 PM
   Subject: Re: [aves-spc] Tanggapan saya
   (Fw: [hankam] The Jakarta Axis (bagian 3))

Hallo mas Johny,
Aku baca with great interest: memang banyak kesimpulan/laporan
yg dijadikan acuan US yg ternyata bias / banyak dipelintir (atau
memang nggak tahu  sok tahu..), but still it gives interesting
reading

   Cerita tentang tentara Laos di Batujajar ini pernah saya
   postingkan di milis Aves, kira-kira setahun yang lalu,
   karena Jendral Kong Lee itu sahabat Pak Tris.


Btw, pak Sentot itu yg di Batujajar, yg waktu Kejuaraan Terjun
Payung Asean ke-I di Bdg th 1978(?) ikut jadi panitia ?

   Iya lah, siapa lagi.

   Tahun 1964 almarhum (waktu itu Letda) ceramah di Yon-I
   tentang latihan komando (waktu itu saking banyaknya anggota
   Yon-I, ceramahnya dilangsungkan di Aula Barat). Sejak itu saya
   akrab dengan dia.
   Kemudian dengan jasa baik beliau diatur bahwa tiap angkatan
   siswa Latko menjadikan kampus ITB sebagai salahsatu
   sasarannya ketika latihan raid perkotaan di malam hari, dengan
   Yon-I sebagai sparing partner-nya (seperti kita ketahui, setelah
   selesai tahap gunung-hutan di Situ Lembang, dalam perjalanan
   menuju Cilacap, siswa Latko harus melakukan latihan urban
   night raid terhadap beberapa sasaran di kota Bandung).

   Di awal 1970-an, setelah terbentuknya FASI, atas anjuran saya,
   beliau (ketika itu Letkol) membentuk Perkumpulan Olahraga
   Terjun Payung Angk. Darat (PORTP-AD) di Batujajar, dan
   beliau jadi ketuanya.
   Dalam kapasitas itu beliau banyak berkerjasama dengan kita
   (Aves). Saya sempat kenal juga, dan jadi akrab sampai
   sekarang, dengan pembantu-pembantunya di PORTP-AD
   Batujajar, penerjun-penerjun junior, Kapt. Bambang Soembodo
   (sekarang Mayjen. Purn., terakhir Aslog Mabes ABRI) dan
   Letda Albert Inkiriwang (sekarang Mayjen. di Lemhanas,
   sebelumnya Pangdam Trikora).

   Pak Sentot juga sempat memperkenalkan saya di tahun 1975
   dengan seorang Amerika yang memimpin mobile training
   team (MTT) US Special Forces di Batujajar. Saya, bersama
   Saryanto, sempat berhasil mengakrabi bule satu itu, begitu
   akrabnya sampai berhasil membujuk dia untuk menyumbang
   satu complete-rig parasut Para Commander buat Aves.

   Belakangan saya baru tahu bahwa si bule itu bukan sembarang
   orang.

   Dia adalah komandan serangan Green Beret 21 Nop. 1970 ke
   Son Tay POW Camp ('Hanoi Hilton') yang maunya
   membebaskan prisoners of war AS yang ditahan Vietnam
   Utara di sana, tetapi menubruk tempat kosong.
   Itu sebelum saya kenal dia di Batujajar.

   Setelah itu, tokoh ini juga yang menjadi tim aju (advance team)
   yang lebih dahulu masuk Teheran untuk operasi pembebasan
   sandera di Kedubes AS tahun 1980 yang gagal karena badai

[yonsatu] Re: Fwd: Fw: [aves-spc] Tanggapan saya (Fw: [hankam] The Jakarta Axis (bagian 3))

2002-08-22 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

 - Original Message - 
 From: Syafril Hermansyah 
 To: [EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Thursday, August 22, 2002 2:51 PM
 Subject: [yonsatu] Re: Fwd: Fw: [aves-spc] Tanggapan saya 
 (Fw: [hankam] The Jakarta Axis (bagian 3))

 Pilihannya (utk attachement gambar) adalah :
 1. Sampaikan ke [EMAIL PROTECTED] untuk nantinya
di upload ke  http://pub.mahawarman.net

Ini sudah dilakukan.


 2. Posting ke [EMAIL PROTECTED]

Ini akan dilakukan. Memang opsi ini kelupaan tadi.

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: Fwd: Fw: [aves-spc] Tanggapan saya (Fw: [hankam] The Jakarta Axis (bagian 3))

2002-08-22 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

- Original Message -
 From: Syafril Hermansyah
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, August 22, 2002 3:14 PM
 Subject: [yonsatu] Re: Fwd: Fw: [aves-spc] Tanggapan saya
  (Fw: [hankam] The Jakarta Axis (bagian 3))

  On Thu, 22 Aug 2002 14:57:57 +0700 Akhmad Bukhari
  Saleh (ABS) wrote:
   1. Sampaikan ke [EMAIL PROTECTED] untuk
   nantinya di upload ke  http://pub.mahawarman.net

  Ini sudah dilakukan.

 Cuma satu gambar ya Pak ?
 http://pub.mahawarman.net/photo/meadows.jpg

Lha iya lah, abis legenda Green Beret yang sempat saya kenal dekat ya cuma
dia satu itu (he he he, kenal satu juga udah lumayan banget atuh).

Kalau lihat foto dari patung itu, terutama rambutnya, kelihatannya itu
penggambaran Dick Meadows waktu akhir 1960-an awal 1970-an (jaman di
Vietnam). Karena Dick Meadows yang sempat saya kenal di Batujajar medio
1970-an sudah mulai agak menipis rambut di bagian depan kepalanya.

(Maka itu dia bisa lolos masuk ke Teheran ketika operasi pembebasan sandra
Kedubes AS, melalui bandara internasionalnya, dengan menyamar sebagai
pedagang tekstil Irlandia setengah baya, karena rambut depan kepalanya sudah
lebih botak lagi sehingga penampilannya tidak lagi seperti agen special ops,
tetapi sudah lebih seperti pengusaha bonafid. Jadi teman-teman yang sudah
mulai botak (atau sudah benar-benar botak), tidak perlu minder, itu justru,
he he he, tanda bonafiditas)

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: Fw: [aves-spc] testing

2002-08-22 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

- Original Message -
From: Syafril Hermansyah
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, August 22, 2002 10:30 AM
Subject: [yonsatu] Re: Fw: [aves-spc] testing

 On Wed, 21 Aug 2002 18:23:22 +0700 Krishna S. Pribadi
 (KSP) wrote:
  Utk mas Koni, FYI, istri saya memang sama sama perempuan
  spt Iyet, hanya sekarang sudah mendahului kita (1,5 thn lalu)

 Oops.. Inna Lilahi wa Inna Ilaihi Rojiun.
 Sakit apa ?

Beberapa tahun lalu, ketika masih menjadi dosen pembina Yon-I, Krishna
pernah menceritakan pada saya bahwa istrinya menderita gagal ginjal akut.

Tetapi memang kelihatannya Krishna tidak banyak cerita-cerita mengenai hal
itu. Pernah sekitar setahun lalu saya tanyakan pada Iftikar, yang
menggantikan Krishna sebagai dosen pembina, tentang ini, dia malahan belum
tahu bahwa istri Krishna sakit.

Tentulah ini musibah berat bagi Krishna sekeluarga, saya (dan juga istri
saya, rekan sekelas Krishna di SMA-2) sungguh turut berbela-sungkawa.

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: Arbain Rambey

2002-08-29 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

- Original Message -
From: epsi budihardjo
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, August 29, 2002 2:35 PM
Subject: [yonsatu] Arbain Rambey

 Arbain Rambey gelar pameran foto koleksi pribadi
 di Medan, ini Arbain Rambey Yon-1 bukan?
 Rasanya Arbain ular Rambey cuma ada di Yon-1 :)

Iya. Itulah makanya beberapa hari lalu dia pernah mem-posting-kan di milis
kita ini undangan untuk menghadiri pembukaan pamerannya itu.
Bahkan dengan meng-attach-kan beberapa contoh foto-fotonya.
(Siapa tuh ya yang lalu menanggapi bahwa mau menghadiri undangan itu asalkan
tiket ke Medannya disediakan Arbain?)

Arbain, masih ingat terakhir kita ketemu hampir 2 tahun lalu di Jalan
Jenggala, ketika Anda, sebagai fotografer grup Kompas menemani reporter
Kontan mewawancarai AP?

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Daripada sepi nih... (Re: test)

2002-09-11 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

- Original Message -
From: Indradjaja Dalel
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, September 12, 2002 9:34 AM
Subject: [yonsatu] test

 rasanya sepiii yaaak

Daripada sepi, ini saya forward-kan Bagian-6, terakhir, dari seri The
Jakarta Axis.
Ceritanya sudah anti klimaks sih, tapi namanya juga kan daripada sepi!

Lalu dicantumkan juga beberapa posting yang menanggapinya, sekali lagi buat
mengisi kesepian...

Wasalam.

===

- Original Message -
From: grupv
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, September 07, 2002 3:49 AM
Subject: [hankam] The Jakarta Axis (bagian 6)


After the 1975 collapse of pro-western governments in Cambodia, South
Vietnam and Laos, Indonesians felt vulnerable and exposed. At least
initially, they were fearful of further Communist gains across Southeast
Asia, spearheaded by the North Vietnamese. There were even rumors, almost
certainly unfounded, that pockets of Communist insurgents on the island of
Kalimantan had received support from Hanoi.

In reaction, the Indonesian army's special forces (formerly known as the
RPKAD, now called Kopasandha) instituted Vietnamese language training for a
handful of its commandos. The intent was to place these linguists within
some of their operational detachments, thereby allowing them to operate more
effectively behind Vietnamese lines should the Hanoi-led Communist
juggernaut roll into insular Southeast Asia.

In the end, this juggernaut never materialized. Although Vietnam invaded
Cambodia in early 1979, Hanoi's war machine was bogged down for more than a
decade. Along with the other non-Communist nations of Southeast Asia,
Indonesia was in the forefront of states applying diplomatic pressure on
Vietnam to withdraw. By 1993, Hanoi's troops were gone and the United
nations was dispatching peacekeepers for a brief transition period.
Indonesia answered that call, sending two composite battalions and a police
detachment to the U.N's Blue Helmets.

In a postcript rife with deja vu, Indonesia's most recent military links to
Indochina involved training Cambodians at Batu Jajar beginning in late 1994.
Nearly 300 Cambodian students in several cycles have received commando,
basic airborne, freefall and pathfinder instruction. Ironically, the leader
of the first contingent - a major general named Chap Tony - had been a young
captain among the cambodians who trained at Batu jajar during 1971 - 1972.
These latest Indonesia graduates currently form the core of Cambodia's elite
911th Special Forces Regiment.

Teks photo:
Captain Chap Tony (seated at right) was one of a group of 60 Cambodians who
underwent training by Indonesian special forces at batu Jajar in 1972. The
Indonesians trained them in basic infantry,
airborne and commando tactics.

LEFT:
Lieutenant Colonel Herman Soediro (center) poses with crew members of a
Lockheed C-130 Hercules at Wattay Airport in Vientiane

THE END.

=
- Original Message -
From: erid_h
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, September 07, 2002 11:18 PM
Subject: [hankam] Re: The Jakarta Axis (bagian 6)

Menarik sekali tulisan2 Kenneth Conboy ini.
Si Ken ini kayaknya penulis yang specialist TNI, setidaknya banyak tahu
operasi2 yang berhubungan dengan TNI.

Saya pernah baca tulisannya di majalah penerbangan beberapa tahun lalu
tentang Operasi CIA/PRRI/AUREV lawan AURI yang lumayan detail walaupun
keakuratannya perlu diuji (wajar
untuk ukuran orang yang 'out of mission').

Ada baiknya tanggapan pak Joni dikirimkan ke pak Ken untuk memberi sisi
Indonesian-nya sehingga lebih akurat.
Sayang sekali kita tidak tahu E-mail address-nya penulis.
Mungkin kalau dikirim ke redaksi Majalah 'Vietnam' atau ke kolom surat
pembaca majalah tersebut, akan sampai ke penulis sehingga  banyak
'meluruskan' penulisan sejarah ini.

Semoga membantu.

Erid

===

- Original Message -
From: Akhmad Bukhari Saleh
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, September 08, 2002 12:29 AM
Subject: Ken Conboy (Re: [hankam] Re: The Jakarta Axis (bagian 6))

- Original Message -
From: erid_h
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, September 07, 2002 11:18 PM
Subject: [hankam] Re: The Jakarta Axis (bagian 6)

 Menarik sekali tulisan2 Kenneth Conboy ini.
 Si-Ken ini kayaknya penulis yang specialis
 TNI setidaknya banyak tahu operasi2 yang
 berhubungan dengan TNI.
 Saya pernah baca tulisannya di majalah penerbangan
 beberapa tahun lalu tentang Operasi CIA/PRRI/
 AUREV lawan AURI yang lumayan detail walaupun
 keakuratannya perlu diuji (wajar untuk ukuran orang
 yang 'out of mission').

Betul, memang menarik. Terutama menunjukkan bahwa TNI pernah begitu jayanya.
Sekaligus merupakan pandangan pihak ketiga (independen) yang menunjukkan,
bagi yang masih ragu-ragu, bahwa TNI memang telah mengalami penurunan mutu,
dibanding 30 - 40 tahun lalu.

Operasi udara AURI dulu itu yang disebut Erid di atas ini, dari segi luas
mandalanya, setara dengan mandala Eropa

[yonsatu] Mengisi kesepian lagi... (Fw: [hankam] Pusdikpassus (d/h: The Jakarta Axis (bagian 5)))

2002-09-12 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Ini lagi nih forward-an dari milis Hankam untuk mengisi kesepian.

Wasalam.



- Original Message -
From: Pria Duarsa
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, September 09, 2002 10:57 AM
Subject: [hankam] Pusdikpassus (d/h: The Jakarta Axis (bagian 5))

 - Original Message -
 From: Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [hankam] The Jakarta Axis (bagian 5)

  ... Kebetulan dari pertengahan 1960-an sampai awal
  1970-an saya sering sekali main ke Batujajar (termasuk
  Situ Lembang) karena punya hobby yang kebetulan
  ditekuni juga oleh teman-teman di Pusdik itu.

Pak Akhmad Bukhari, bisa nggak diceritain sedikit ttg Pusdikpassus di Batu
Jajar..?
Ya situasinya, atau apalah. Soalnya saya tertarik dengan satuan ini.

Makasih sebelumnya.

Salam,

=

- Original Message -
From: Akhmad Bukhari Saleh
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, September 10, 2002 6:34 PM
Subject: Salah ingat (Re: [hankam] Pusdikpassus (d/h: The Jakarta Axis
(bagian 5)))

 Pak Akhmad Bukhari, bisa nggak diceritain sedikit
 ttg Pusdikpassus di Batu Jajar..?  Ya situasinya,
 atau apalah.. Soalnya saya tertarik dengan satuan ini.

Wah, saya sudah cukup lama tidak ke sana.
Terakhir waktu Prabowo belum lama menjadi Komandan di sana, ada HUT Kopassus
yang dirayakan di berbagai unit-unitnya, dan dia mengundang saya ke upacara
yang di Batujajar.
Ketika itu masih Kolonel (bayangkan, sekarang dia sudah Letjen Purn), dan
Kol. Edi Wibowo, ajudan Presiden sekarang, waktu itu Komandan Latihan Para
(Danlatra) di sana dengan pangkat Mayor.
Setelah sekian lama mestinya ada cukup banyak perubahan di sana
(mudah-mudahan), sehingga tentunya pengetahuan saya tentang unit ini sudah
kadaluwarsa.

Tetapi yang pasti bisa saya katakan, kurang tepat menyebut mereka sebagai
satuan, karena personil Kopassus di sana tidak terbentuk dalam satuan
seperti group-group Kopassus lainnya, melainkan hanya personil yang
mengawaki suatu institusi pendidikan saja.
Namun karena personil lembaga pendidikan ini semuanya berkwalifikasi
para-komando, dalam sejarahnya memang pernah mereka dikerahkan untuk
penugasan combat dalam format satuan. Antara lain ketika serangan pertama ke
Timtim di tahun 1975. Kali yang lain, sebelumnya, adalah ketika unit ini,
komandannya ketika itu Letkol. Djaelani, terlibat dalam semacam kudeta di
Jakarta pada awal tahun 1950-an, tetapi karena communication failure, mereka
tidak jadi masuk Jakarta.
Selebihnya, kalau personil Batujajar terlibat dalam penugasan combat,
keterlibatannya bersifat perorangan, yaitu dengan di-BP-kan dalam
satuan-satuan Kopassus lainnya.

Walaupun sudah lama tidak ke sana, setahu saya secara garis besarnya unit
itu masih tetap berfungsi sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan untuk
menghasilkan prajurit TNI-AD dengan kwalifikasi special forces.

Pusdik ini hanya menerima siswa yang sudah menjadi tentara, bukan new
recruit.
Program utamanya adalah pendidikan airborne dan commando.
Di airborne school-nya ada pendidikan para dasar, pandu udara (pathfinder),
dan terjun bebas (baik HALO = high altitude low opening, maupun HAHO = high
altitude high opening).
Di commando school-nya ada pendidikan komando, sandi yudha, dan akhir-akhir
ini gultor (penanggulangan teror).

Airborne school-nya memakai sistem Fort Benning, USA, semua peralatannya 90%
sama dengan yang ada di Amrik sana.
Sedangkan commando school-nya memakai sistem Inggris, yang lebih
mengandalkan pada skill, mental and character build-up ketimbang teknik
penguasaan pemakaian peralatan khusus dan canggih, walaupun lambat laun ada
juga pengaruh USSOCOM (simulator menembak dengan laser baru saja dipasang di
sana).

Tentunya ada teman-teman lain di milis ini yang bisa mengemukakan keadaan
Bautujajar secara lebih up to date. Kalau saya yang harus cerita, kuatir
terlalu banyak salah ingatnya.

Dalam hubungan salah ingat ini, saya ingin menyampaikan koreksi.
Dalam tanggapan saya terhadap posting The Jakarta Axis Bagian 5, saya
katakan:
 Kalau tentara Laos memang iya, pernah saya lihat dilatih
 di sana. Begitu juga adanya anggota US Special Forces
 sebagai MTT di sana, antara lain tokoh legendarisnya,
 Dick Meadows (dan tentang tentara Laos serta Meadows
 ini sudah pernah saya posting-kan juga di milis kita ini).
 Tetapi tidak pernah saya ingat melihat adanya tentara
 Kamboja dan Malaysia sebagai siswa di sana pada
 masa-masa itu.
 (Namun bisa saja saya salah ingat, ini sudah lebih dari
 30 tahun yang lampau).

Ternyata saya memang telah salah ingat!
Bulan Juli yang lalu di Jedah, Arab Saudi, ada kejuaraan terjun payung
internasional
Di sana, salahsatu atlet tim Indonesia yang kebetulan personil Batujajar,
sempat terlihat akrab dengan dua anggota tim Malaysia.
Ketika ditanya, ia mengatakan bahwa mereka itu, seorang kolonel dan seorang
mayor, adalah bekas muridnya di Batujajar 30 tahun yang lalu.

Jadi dulu itu memang ada tentara Malaysia yang dilatih komando di

[yonsatu] Re: Mohon Dimaafkan.....

2002-09-20 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

- Original Message -
From: Poeloengan (GAE-MEK/EVE) [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: 20 September 2002 13:49
Subject: [yonsatu] Re: Mohon Dimaafkan.


 Sdr. Syafril sebagai pengatur lalu lintas memberikan
 tegurannya (memperbaiki yang dalam lingkup pengaruh,
 sekecil apapun dan saat ini juga).
 Sdr.Tatang mengakui kekeliruan/ketidaktahuannya,
 anda gentleman.

Tetapi saya masih merasakan bahwa sebetulnya Tatang belum benar-benar tahu
kesalahan apa yang dilakukannya.
Karena kesalahannya itu, menuliskan message di e-mail dengan huruf besar
(capital) semua, belum pernah jelas-jelas ditunjukkan oleh para
pengiritiknya.
Tatang, coba kalau posting Anda itu diketik dengan huruf biasa (tidak
kapital semuanya), tentulah akan lain nuansanya (walau kalimatnya tetap
begitu).


Wasalam.
-
Thazar, waktu acara IA-ITB di JDC, saya ketemu Simon.
Saya tanya: Mana Thazar, jawab dia: Ah, dia sih males kumpul-kumpul
begini
He he he.




--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Penggantian Judul Posting (Re: Re: Matematika)

2002-09-20 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Ada satu lagi tatakrama milis yang sering tidak dipatuhi, sebagai yang
diperlihatkan pada posting ini, yaitu kemalasan mengganti judul, padahal
substansi isi posting-nya sudah berganti:
 - Original Message -
 From: agus pujobroto [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: 20 September 2002 14:35
 Subject: [yonsatu] Re: Matematika
  Pak Safril,
  Apa beliau nggabung di milis ini, saya juga pengin
  tahu khabar rekan rekan Kennedy Simanjuntak,
  Bambang Aji, TM Riza, Gunawan(XIV), dimana mereka,
  AP

Kita sudah mengharapkan membaca tanggapan tentang matematika huruf
kata-kata bahasa Inggris dan Indonesia (yang diawali oleh Tutun pada delapan
posting Matematika yang lalu), eh yang nongol pesan menanyakan kabarnya
teman-teman yang sudah lama nggak ketemu...

--

Kalau kita kilas balik cermati, bahkan teguran pertama untuk Tatang pun
melanggar tatakrama ini:
 - Original Message -
 From: [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: 20 September 2002 8:49
 Subject: [yonsatu] Re: Purnomo Danyon lulus sarjana
  Pak Tatang,
  Tolong diperhatikan saran dari pak Syafril.
  Tulisannya harus etis. Jangan sak karepe dewe.
  Biar kita juga enak melihatnya.
  Terima kasih,
  Agung Budiyanto

-

Sebaliknya, tanggapan minta maaf dari Tatang malahan justru menunjukkan dia
mengerti tatakrama, langsung menyesuaikan judulnya dengan substansi isi
postingnya, padahal ketika itu Tatang belum tahu dia itu ditegur soal apa:
 - Original Message -
 From: [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
 Sent: 20 September 2002 9:49
 Subject: [yonsatu] Mohon Dimaafkan.
  WCDS
  Pak  Agung,
  Saya mohon maaf kalau begitu, ..dan saya baru joint
  3 hari yang lalu, ini diakibatkan saya ikutan juga di
  mailling list tempat lain yang anggotanya seumur dan
  seangkatan.
  Jadi sering tanpa batas dan tendeng aling-aling dalam
  menulis email.
  Untuk sementara saya jadi pembaca yang setia.
  Tapi kalau saya boleh minta konfirmasi, .letak tidak
  etisnya di mana?
... dst., ... dst., ... (disingkat).



Wasalam.





--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: Matematika

2002-09-20 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

- Original Message - 
From: Abas F Soeriawidjaja [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: 21 September 2002 1:43
Subject: [yonsatu] Re: Matematika


 Aku tambahain deh, matematiknya.
 Mathematics between Man and Woman.
Intelegent Man + Intelegent Woman = Romance.
Intelegent Man + Stupid Woman  = Pregnant.
Stupid Man + Intelegent Woman  = Affair.
Stupid Man + Stupid Woman   = Marriage.
 Believe it or not..

Basye,
Eta mah reaksi kimia atuh...
(BIar jangan anak MA aja yang kebagian kredit, anak TK juga mau dong)

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Paradigm shifting (Re: Re: Tulisan tentang menwa di Koran oleh alumni Yon I)

2002-09-23 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

- Original Message -
From: Rifki Muhida
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, September 23, 2002 6:57 PM
Subject: [yonsatu] Re: Tulisan tentang menwa di Koran oleh alumni Yon I

 Ini ada tulisan tentang Menwa oleh alumni Yon I,
 di Suara Merdeka tanggal 21 September lalu,
 menyikapi tuntutan beramai-ramai untuk
 pembubaran Menwa di kampus UMS
 (Suara Merdeka, 13 September 2002) yang
 ditulis oleh Bimo (angkatan 28, danyon 1997/98)
 dan saya (angkatan 26, danyon 1996/97).

Saya sangat mendukung pandangan Rifki dan Bimo tentang penggeseran paradigma
Menwa ke arah menjadikannya Korps Pacad.

Ketika acara kampanye calon Ketua IA ITB di JDC Jakarta, minggu lalu, saya
jumpa rekan alumni Yon-I yang sekarang dosen ITB dan juga menjabat di
Rektorat untuk urusan kemahasiswaan (Sorry Iftikar, saya lupa namanya, kalau
lihat wajah saya langsung ingat seorang alumni Yon-I, tapi kalau
mengingat-ingat nama, wah payah betul memory capacity saya, maklum uzur...)
Rekan itu bilang bahwa untuk menyelamatkan Yon-I yang sekarang makin kecil
jumlah pendaftarnya setiap ada penerimaan anggota baru, perlu ada paradigma
baru.
Saya jawab bahwa satu-satunya yang  bisa menyelamatkan Menwa (secara
nasional, tidak hanya Yon-I ITB saja), adalah paradigm shifting menjadi
ROTC-nya Indonesia.

Argument-nya banyak, seperti a.l. lebih murah daripada mendidik perwira
melalui Akmil, terutama untuk kwalifikasi banpur dan banmin, Malaysia bisa
kenapa kita tidak, dsb.
Variant-nya juga banyak, seperti a.l. Men Teknologi itu.
Kita masing-masing juga sudah tahu, tinggal bagaimana memperjuangkannya.
Tentang memperjuangkan hal ini pun sebetulnya juga sudah banyak pemikiran
dan inisiatif, bahkan juga sudah banyak pendukungnya di kalangan pejabat
hankam kita, tinggal di-fokus-kan dan lalu di-optimal-kan saja upayanya.

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Bener nih!? Ada wacana tentang Pacad?

2002-09-24 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

detikcom - Bandung, 
ITB tengah mempertimbangkan kemungkinan untuk membuka program pasca sarjana di bidang 
pertahanan. Pasalnya, sektor pertahanan dan keamanan dinilai tidak lagi hanya menjadi 
beban 
militer tetapi juga seluruh komponen bangsa termasuk sipil.
Rencana pembentukan program studi ini dibahas tim dari Departemen Pertahanan yang 
dipimpin Sekjen Dephankam Letjen TNI Johny J. Lumintang dan tim dari ITB di Gedung 
Balai Pertemuan Ilmiah (BPI) ITB Jl Surapati Bandung, Selasa (24/9/2002).

Johny mengungkapkan, bahwa fungsi pertahanan dan keamanan sudah menjadi hak dan 
kewajiban seluruh elemen nasional. Jadi bukan semata-mata tanggung jawab Departemen 
Pertahanan dan TNI saja. Karena itu, perlu diadakan program studi pertahanan untuk 
seluruh elemen masyarakat, kata Johny di sela-sela pertemuan.

Paradigma melibatkan peran masyartakat sipil ini diperlukan untuk memperkuat sistem 
pertahanan dan keamanan nasional karena arus perubahan global yang begitu cepat 
membutuhkan kerjasama skala 
nasional dari semua pihak.

Perkembangan bidang ilmu manajemen dan administrasi yang pesat, kondisi geopolitik 
dunia yang cepat berubah ditambah adanya isu globalisasi, ekonomi, demokratisasi HAM 
dan lingkungan hidup membuat pihak militer membutuhkan kerjasama dengan semua lapisan 
masyarakat, tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Dephan DR Ir H 
Soefjan Tsauri, MSc mengungkapkan saat ini Dephan membutuhkan tenaga intelektual 
setingkat pasca sarjana dan doktoral untuk memberikan masukan ilmiah sehingga mampu 
memberikan kontribusi positif dalam pelaksanaan pembangunan baik yang menyangkut aspek 
pertahanan maupun aspek kehidupan berbangsa dan bernegara lainnya.

ITB sendiri berharap, jika rencana ini terwujud nantinya maka pada September 2003 
mendatang sudah bisa dilaksanakan. Menurut itu Direktur Program Pascasarjana ITB, Dr 
Sularso, ITB akan tanggap 
melayani program pascasarjana dan penelitian di bidang pertahanan dan keamanan ini.


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Untung! (Re: Fw: coba lagi)

2002-09-26 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Wah, untung salah ngomongnya pas lagi:  Aku coba lagi MAS.
Padahal Edy Chris sih biasanya ngomong: Aku coba lagi MBAK!  Atau Aku
coba lagi JENG!
Jadi kali ini terselamatkan... nggak ketahuan!

Wasalam.


- Original Message -
From: edy christiono
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, September 26, 2002 9:15 PM
Subject: [yonsatu] Fw: coba lagi

 Aduh maaf om2, mas-mas, tante.ketahuan
 begonya.maksudnya untuk ANDI ES,
 kecapean, nggak lihat-lihat lagi langsung reply
 aja.
 sekali lagi mohon maaf salah kirim pls ignore.

 salam,
 sukris

--

 - Original Message -
 From: edy christiono [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, September 26, 2002 9:10 PM
 Subject: coba lagi

  Aku coba lagi mas

  salam,
  edychris




--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: Potensi Singkong untuk Ekspor

2002-10-01 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, October 01, 2002 9:55 AM
Subject: [yonsatu] Potensi Singkong untuk Eksport

 Setelah membaca artikel yang ditulis Pak Unus Suriawira
 (Dosen senior Biologi ITB) di harian Kompas, Rabu,  25
 September 2002, tentang Potensi Singkong Untuk Ekspor,
 it's amazing itu kesan saya.
 Ini adalah bisnis masa depan yang potensial,

Produksi singkong Indonesia sekarang dipakai/dibutuhkan terutama untuk
tapioka. Dan katanya itu pun kurang supply-nya. Sementara itu per-mafia-an
industri tapioka luarbiasa maraknya.

Usaha memperluas lahan untuk singkong juga sulit karena komoditi ini
tergolong yang rawan penjarahan.

Jadi ternyata kalau mau sukses di agrobisnis, ilmu yang diperlukan bukan
hanya biologi saja...
(Barangkali didikan dan pengalaman menwa malah lebih perlu!)

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: Potensi Singkong untuk Ekspor

2002-10-01 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

 - Original Message -
 From: [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, October 02, 2002 7:48 AM
 Subject: [yonsatu] Re: Potensi Singkong untuk Ekspor
  perusahaan kami bergerak di bidang modified
  tapioca starch. Berbagai jenis keunggulan tapioca
  bisa digunakan sebagai bahan penguat kertas,
  bahan penguat textil, sebagai pengembang
  makanan (roti, mie, es krim, dsb), bahan perekat,
  bisa berfungsi sebagai pengganti semen
  pada sumur minyak, makanan ternak, dsb.
  Sekarang ini kami sedang mencari vendor (pabrik
  tepung) dengan kapasitas produksi dan kualitas
  yang baik. Per hari kami mengkonsumsi rata-rata
  80 ton.

- Original Message -
From: Syafril Hermansyah
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, October 02, 2002 10:20 AM
Subject: [yonsatu] Re: Potensi Singkong untuk Ekspor
 Nah peluang tuh.
 Selama ini supplynya dari mana ?

Kata kuncinya adalah kapasitas produksi dan kualitas.
Yield (rendemen) singkong menjadi tapioka tidak besar (tapi Syafril jangan
tanya berapa %-nya, saya juga nggak tahu). Apalagi kalau untuk sampai
menjadi tapioka grade industri.
Maka itu, ditambah berbagai kendala sosial-ekonomis yang ada, jarang ada
supplier yang kapasitas produksinya bisa sustanaible pada jumlah yang
stabil. Apalagi kalau bicara tentang kualitas.

Ini baru bicara pemenuhan kebutuhan domestik. Bicara ekspor masih lebih jauh
lagi.
Bahkan beberapa industri yang memakai tapioka sebagai bahan baku, kalau
tidak salah termasuk perusahaan tempat Budiyanto bekerja, masih harus
mengimpor kekurangan supply bahan bakunya.

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Pak Dali Yogya

2002-10-15 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

Inna Lillahi wa Inna Illaihi Rojiun.
Telah meninggal dunia hari Selasa, 15 Oktober 2002, pada sekitar jam 15.00, di 
Yogyakarta, sahabat kita:

Drs. Sadali Susilo Haditono
(Lahir di Noumea, 8 Juni 1943)

Almarhum adalah salah seorang pendiri Perkumpulan Terjun Payung MATARAM (MSPC), 
Yogyakarta, di tahun 1974, bersama rekan-rekannya mahasiswa Yogya seperti Wardiyono 
(kemudian berkerja di TVRI Yogya), dan teman-teman almarhum dari PTP Aves, Bandung, 
seperti Saryanto, Rudi Spoor, Koni Nusetyo Ekantono, dsb.
Kemudian Pak Dali, demikian almarhum dikenal masyarakat Yogya, cukup lama menjadi 
Ketua perkumpulan itu, yang sempat juga menghasilkan atlit-atlit penerjun nasional, 
seperti Hendro Satriyo.

Dalam sejarah terjun payung dan kemahasiswaan Indonesia, almarhum tercatat sebagai 
mahasiswa Indonesia pertama yang dilatih terjun payung, yaitu ketika sebagai anggota 
Resimen Mahasiswa Mahakarta, almarhum, yang waktu itu mahasiswa STO Yogyakarta, 
mengikuti Latihan Dasar Para di Pusdik Para-Komando TNI-AD, Batujajar, pada tahun 1965.
Baru kemudian menyusul dilatih di Batujajar anggota-anggota Menwa Mahajaya, Jakarta, 
dan Mahawarman, Jawa Barat.

Almarhum berkarier sebagai guru olahraga di SMUN-3 Padmanaba (SMA perjuangan yang 
sangat tersohor di Yogya), dan merupakan guru olahraga yang unik, satu-satunya di 
Indonesia yang langsung mengajarkan terjun payung pada murid-muridnya. Tidak terhitung 
siswa dan siswi SMUN-3 yang dididiknya menjadi penerjun.
Kemudian almarhum sempat menjadi Wakil Kepala Sekolah di SMU itu, serta kemudian lagi 
menjadi Kepala Sekolah di SMUN lainnya di Yogyakarta.

Beberapa tahun lalu almarhum terkena stroke, dan walaupun telah recovered, namun tidak 
pernah 100% sembuh kembali, sehingga wafatnya itu.

Menurut rencana almarhum akan dimakamkan hari Rabu, 16 Oktober 2002, setelah Lohor.

Wasalam.

--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Ngarang! (Re: FW: FYI... bocoran)

2002-10-18 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh

- Original Message -
From: Bachtiar Iskandar [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, October 18, 2002 3:23 PM
Subject: [yonsatu] FW: FYI... bocoran


 Menambah Conspiracynya Pak Abdul Sodik,
 input bagi kita semua agar dapat berfikir bebas
 dari tekanan .



Ha ha ha, kan kelihatan kalau itu sih bocoran palsu.
Repot kita kalau mau berfikir bebas tetapi dengan mengacu pada
disinformasi seperti itu.

Di pertambangan terbuka, mosok pakai Semtex.
Kan mendingan pakai dinamit/TNT, yang lebih murah, mana buatan dalam negeri,
dan prosedur pemakaiannya (perizinannya) pun lebih mudah.
Betul gak Iwan Purwo? Saya nggak ngerti tambang nih...

Yang pakai Semtex di TNI adalah satuan khusus, seperti Kopassus dan Den Jaka
(Marinir).
Bukan Zeni, yang malahan lebih banyak pakai dinamit/TNT.
Orang BIN (yang beneran) tentu tahu ini.

Terus dibilang ledakan di Menado berkekuatan rendah karena pakai C4.
Wah, C4 koq dibilang berkekuatan ledakan rendah!?

Analisis tentang kelompok yang disebutnya fundamentalis juga kelihatan
meremehkan potensi bahaya mereka.
Laskar Jihad (LJ) dibilang tidak punya kemampuan persenjataan. Tidak mungkin
BIN bikin analisis begitu tentang LJ.

(Justru pembubaran mendadak LJ, langsung sehari setelah bom Bali, sangat
mencurigakan!
LJ itu mengoperasikan ribuan orang dari Jawa di Maluku dan Poso,
masing-masing membawa keluarganya. Ini suatu operasi yang TNI pun tidak
mampu melakukannya (pergi perang bawa keluarga).
Kemudian ketika katanya dibubarkan, semua orang itu sekaligus didemobilisasi
dalam waktu sangat singkat. Pemerintah RI mau mengangkut pulang TKI dari
Nunukan kelabakan setengah mati, tetapi LJ melakukan itu lancar-lancar saja.
Tidak terbayangkan kekuatan keuangan mereka. Tidak mungkin diperoleh dari
ngedarin kencreng di perempatan dan pintu tol (Bahkan kebanyakan orang di
tempat-tempat itu sebal lihat mereka, sehingga yang nyumbang sedikit
sekali). Jadi darimana dana mereka!?
Bodoh kita kalau hanya mengamati fenomena LJ ini secara sambil lalu saja!!)

Kemudian, mana ada analisis Staf-1 yang sampai kepada menyuruh prosesi
keagamaan, lengkap dengan tanggal sekian untuk Islam, tanggal sekian untuk
Kristen dst.
Itu kan urusan Staf-2 dan/atau Staf-5, setelah membaca analisis S-1...

Akhirnya, yang paling mentertawakan, analisis ditutup dengan kalimat:
Demikian hasil Analisa Intelejen ini dibuat untuk dirilis secara terbatas
kepada Pihak
Keamanan, Pemerintahan Pusat dan di daerah, Organisasi Masyarakat dan Umum
tertentu.
Analisis Staf-1 sih hanya dikasih kode Distribusi xyz, yang baca juga
sudah lantas mengerti bagaimana level confidentiality dan distribusinya.
Lagipula apa itu Umum tertentu?? Itu kan contradictio-in-terminis...

Nomor suratnya juga mosok No.1.
Kelihatan betul ngarangnya...


Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:yonsatu-moderators;mahawarman.net
Unsubscribe: mailto:yonsatu-unsubscribe;mahawarman.net
Vacation   : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: Ngarang! (Re: FW: FYI... bocoran)

2002-10-18 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
Silahkan klik ini:
http://homepage.ntlworld.com/steveseymour/nuke/bali_nuke.htm

Kelihatannya disinformasi juga, tetapi jauh lebih halus dan cantik
daripada bocoran analisis BIN...
Lagipula kalau memang benar, wuih ... ngerii!!

Wasalam.





--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:yonsatu-moderators;mahawarman.net
Unsubscribe: mailto:yonsatu-unsubscribe;mahawarman.net
Vacation   : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Edy Christiono (Re: Re: BLBI ulah intelejen asing)

2002-10-22 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message -
From: Doedoeng Z. Arifin [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, January 01, 1990 12:53 AM
Subject: [yonsatu] Re: BLBI ulah intelejen asing


 Kalau informasi soal Kopasus  dan Den Jaka Marinir
 saya yakin bukan disinformasi, Pak John namanya
 ganti jadi Pa Karna.

 Tapi ... apa yang sebenarnya terjadi dengan Pak
 Edy Christiono dengan C4-nya?

Oh, dengan Edy Chris sih tidak terjadi apa2.
Tetapi anggota-anggota Den Jaka Marinir yang gugur ketika latihan dengan C-4
kebetulan adalah sahabat-sahabat dia.
Seingat saya Edy juga pernah menceritakan peristiwa itu di milis ini
beberapa waktu yang lalu.
Butl kan Ed?

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:yonsatu-moderators;mahawarman.net
Unsubscribe: mailto:yonsatu-unsubscribe;mahawarman.net
Vacation   : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Gerah (Re: Re: Tim Pembela ABB)

2002-10-22 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message -
From: Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, October 22, 2002 4:26 PM
Subject: [yonsatu] Re: Tim Pembela ABB


 On Tue, 22 Oct 2002 15:49:57 +0700 [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Apa bait kalimat dibawah tidak akan menimbulkan
  perasaan gerah terhadap polisi. Mungkin diantara
  kita ada keluarganya, mertua, saudara yang polisi.
  So...

 Kalau 'gerah' nya membuat ybs melakukan perbaikan kan bagus tuh :-)

Lagipula rendahnya mutu intelektualitas TNI/Polri, karena input-nya yang
lemah, sudah cukup lama menjadi wacana akademis, sejak masih namanya ABRI.
Bukan baru ini saja.
Perlu juga diingat bahwa yang mengemukakan soal ini adalah seorang akademisi
(ITS?) dalam suatu diskusi resmi, yang kemudian dikutip di milis ini.

Jadi memang sudah saatnya ybs untuk merasa 'gerah'.
Tetapi di kalangan ABRI pun soal ini sudah beberapa lama menjadi concern
juga.

Wasalam



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:yonsatu-moderators;mahawarman.net
Unsubscribe: mailto:yonsatu-unsubscribe;mahawarman.net
Vacation   : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Fw: Malah penyakit baru! (Re: [anggota] Re: usulan kegiatan pertempuran-Penyakit lama kok)

2002-10-01 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message - 
From: Akhmad Bukhari Saleh 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, October 01, 2002 5:17 PM
Subject: Malah penyakit baru! (Re: [anggota] Re: usulan kegiatan  
pertempuran-Penyakit lama kok)


- Original Message -
From: Nusetyo Ekantono
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, October 01, 2002 1:42 PM
Subject: [anggota] Re: usulan kegiatan  pertempuran-Penyakit lama kok

 Dulu Polisi digabungkan ke ABRI supaya enggak berantem,
 waktu itu memang sering saling baku apa saja, nah di jadikan
 satu atap.
 Setelah reformasi dilihat fungsinya, maka Polri enggak pantas
 satu atap dengan angkatan perang, jadi dipisah, tapi. ada
 yang lupa kalau potensi untuk salaing baku.. itu pernah
 ada dan ternyata masih ada.
 Nah ini dia jadinya.

Ah mosok sih Kon?  Kayaknya jarang dulu itu polisi berani sama tentara,
tetapi tentara juga nggak pernah cari gara-gara sama polisi.
Yang sering berantem dulu itu kan RPKAD (Kopassus) sama KKo (Marinir),
masing-masing merasa paling elite. Tapi kan penyelesaiannya juga bukan
lantas dijadikan satu pasukan.

Pokok permasalahannya, dulu itu di antara mereka semua (yang pegang bedil)
nggak ada persoalan rebutan lahan.
Semua, sekali lagi semua, bentrokan antar aparat sekarang ini asal-muasalnya
soal itu.

Wasalam.


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:yonsatu-moderators;mahawarman.net
Unsubscribe: mailto:yonsatu-unsubscribe;mahawarman.net
Vacation   : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: Symbol Intelejen !@7*%

2002-10-30 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message -
From: Abas F Soeriawidjaja [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, October 30, 2002 11:38 AM
Subject: [yonsatu] Re: Symbol Intelejen !@7*%


 Dengan pandangan saya yang dangkal soal etnis,
 organisasi yang saat ini dianggap sebagai Garis
 Keras Islam  semua dipimpin oleh keturunan Timur
 Tengah / Arab ( Ba'asyir, Jakfar Umar Thalib-Laskar
 Jihad, Habib Rizik-FPI) dan bukan oleh Wong
 Solo.

He he he, dua-duanya benar,  Basye.
Wong Solo iya, Arab juga iya. Persisnya yaa Arab-Solo (Kan ada juga
Arab-Pekalongan, Arab-Surabaya, Arab-Krukut, dsb.).

Bagian pendanaannya katanya juga Arab Solo, Fuad Bawazier. Tapi dia cuma
kasirnya, sumbernya yaa big boss-nya dia itu...

Di bawah ini dua analisis tentang fenomena per-Arab-an ini yang muncul dalam
suatu seminar Muhammadiyah.
Yang pertama telaahan Rektor UIN (dahulu IAIN) Jakarta. Yang kedua reportase
dari seminar itu.

Wasalam.

==

http://www.pesantrenonline.com/berita/detailberita.php3?detail=1593

NU dan Muhammadiyah Diminta Rumuskan Program Alternatif

PesantrenOnline.Com-Jakarta: Organisasi besar Islam--Nahdlatul Ulama (NU)
dan Muhammadiyah--diminta merumuskan pemikiran dan program alternatif guna
menghadapi gejala sosio-religius yang berkembang dewasa ini.

Pengamat sosial keagamaan Azyumardi Azra meminta hal itu di Jakarta,
kemarin, dalam seminar bertema Arab dan Islam di Indonesia Dewasa Ini.

Seminar yang diselenggarakan Majelis Tablik dan Dakwah Khusus Pengurus Pusat
Muhammadiyah berkaitan dengan munculnya kelompok gerakan Islam yang dipimpin
warga keturunan Arab di Indonesia.

Saya kira sudah waktunya Muhammadiyah, NU, dan organisasi-organisasi
mainstream lainnya bersikap lebih proaktif untuk mengantisipasi perkembangan
tersebut, katanya.

Menurut Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah itu,
kelompok-kelompok seperti Laskar Jihad, Front Pembela Islam (FPI), dan
Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) serta Jamaah Ikhwal Al-Muslim Indonesia
menjadi menonjol, terutama karena pemahaman keagamaan mereka yang literal
dan aksi-aksi mereka yang cenderung radikal.

Ia memberi contoh, Laskar Jihad di bawah kepemimpinan Ja'far Umar Thalib tak
bisa dimungkiri terkait dengan gerakan jihad di Ambon, Maluku.

Habib Rizieq Shihab yang mengomandani FPI, kata dia, selalu disandingkan
dengan razia yang kadang kala diikuti tindakan perusakan sejumlah tempat
hiburan dunia gelap malam seperti kafe, diskotek, klub malam.

Sementara Abu Bakar Ba'asyir dengan MMI-nya, kata dia, dianggap melekat
dengan jaringan Al-Qaeda. Seperti diketahui, beberapa waktu lalu majalah
Time mengutip intelijen Amerika Serikat, CIA, memberitakan tudingan
keterkaitan Ba'asyir dengan Al-Qaeda.

Mengamati pemahaman Islam, wacana, serta praksis yang mereka kembangkan,
imbuhnya, kelompok ini dapat dikategorisasikan sebagai kelompok 'salafi
radikal' yang berorientasi pada penegakan dan pengamalan 'Islam murni' atau
'Islam otentik'.

Disebut 'salafi radikal' sebab kelompok Islam ini cenderung menempuh
pendekatan dengan cara kekerasan guna mencapai tujuan ketimbang pendekatan
lewat cara damai dan persuasif. Sementara Muhammadiyah dan NU hanya
melakukan pendekatan melalui dakwah yang persuasif, katanya.


Islam murni

Pada acara yang menghadirkan ahli peneliti utama pada Pusat Penelitian
Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Riza Sihbudi itu,
Azyumardi mengatakan, kemenonjolan warga keturunan Arab dalam kepemimpinan
kelompok-kelompok tersebut pada sisi tertentu tidak mengherankan.

Hal itu, kata dia, karena secara historis dan sosiologis terdapat pandangan
di antara warga keturunan Arab yang merasa sebagai keturunan Arab mereka
memiliki tugas suci yakni 'memurnikan Islam Indonesia' dan membawanya
menjadi 'Islam murni' atau 'Islam otentik' seperti pernah dipraktikkan di
tanah Arab.

Islam Indonesia dipandang sebagai 'Islam tidak murni' yang telah tercampur
dengan kepercayaan dan praktik keagamaan lokal. Berkaitan dengan masalah
ini, sejatinya kaum muslimin di mana pun berada tetap melaksanakan ajaran
agama sesuai dengan kepercayaannya, katanya.

Menurut dia, orang Islam yang baik ada di mana-mana, dan sebaliknya orang
Islam yang kurang baik juga terdapat di mana-mana.

Kedua kategori ini bisa ditemukan di Indonesia, di Mesir, dan bahkan di
Tanah Suci sendiri tidak tertutup kemungkinan adanya yang baik dan kurang
baik, kata Azyumardi.

Sebenarnya, awal tahun ini, NU dan Muhammadiyah sudah sepakat untuk
melakukan gerakan moral bersama dan melupakan perbedaan yang ada untuk
menyelamatkan Indonesia ke depan.

Dalam pertemuan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi dan Ketua Umum Pimpinan Pusat
Muhammadiyah Syafii Maarif pada 2 Januari 2002 itu juga disepakati untuk
bersama-sama mengupayakan kerukunan agama, golongan, suku, dan organisasi
politik. Di kalangan umat muslim sendiri akan diupayakan merangkul kelompok
Islam radikal guna menyatukan makna perjuangan bagi kaum muslim di negeri
yang plural ini.

Sesungguhnya, 

[yonsatu] Arab, huh! (Re: Re: Symbol Intelejen !@7*%)

2002-11-01 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message -
From: Abdul Sodik [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, October 31, 2002 10:37 AM
Subject: [yonsatu] Re: Symbol Intelejen !@7*%

 Pak Abas FS yang terhormat,
 Jangan mudah untuk mengatakan bahwa Nation Character
 kita sudah runtuh atau diruntuhkan oleh fundamentalisme
 Islam. Berbahaaayyaalho, apakah pak Abas FS ada
 bukti yang bisa dipertanggung jawabkan..?

Jangan salah, baca baik-baik, yang dimaksud Basye bukan karakter bangsa kita
jatuh oleh Islam lho, tetapi oleh fundamentalisme yang nggak karuan-karuan
itu, yang runtang-runtung menebar teror sambil mengusung bendera Islam.
Basye sama sekali nggak nuduh Islam, wong kita-kita juga Islam koq.
Jadi di mana berbaaahayyaanya!?

Minta bukti keruntuhan karakter bangsa oleh fundamentalisme Islam ngawur
itu?
Contoh sederhana nih! Lihat saja kelakuan mereka yang menyebar teror dengan
mengusung-ngusung bendera Islam itu ... semuanya pada pake pakaian
keArab-Araban!
Pikiran yang karakter kebangsaannnya sudah keblinger itu mengira kalau sudah
pake baju gaya Arab, gaya Habib, jadi gagah, jadi nyeremin, paling benar
sendiri, dan orang Indonesia yang masih berpakaian menurut karakter
bangsanya yang asli harus ketakutan...


 Opini publik saat ini dengan globalisasinya sudah
 banyak dikuasai media barat (Yahudi)

Ah jangan niru-niru askar penjaga Masjidil Haram dong, yang ringan mulut
mengkambing-hitamkan Yahudi, kalau sudah buntu pikiran.
Pinter-pinternya Yahudi lah kalau mereka menguasai media dunia, itu sah-sah
saja sebagai hasil upaya dan kerja keras, dan tololnya kita kalau tidak bisa
balik menguasainya kembali.
Terutama salahnya orang Arab kalau tidak bisa merebut menguasai media,
duitnya kan juga nggak kalah banyak, kalau bukannya lebih banyak, tetapi
dipakai buat apa? Untuk foya-foya nggak karuan, sehingga tidak mendapat
ridha Allah.

Dari segi karakter juga kelihatan konyolnya Arab-Arab itu. Jumlahnya
berpuluh-puluh kali lipat Yahudi tapi perangnya kalahan terus. OK-lah,
Yahudi dibantu Inggris dan Perancis di awalnya, dan juga AS kemudiannya,
tetapi Arab-Arab juga sempat habis-habisan dibantu Rusia, dan dalam posisi
mengepung, tapi toh kalah juga. Kenapa?
Karena sesama muslim, sesama Arab, menghadapi musuh yang sama, tetapi terus
saja dengki dan hasud di antara mereka sendiri.
Coba sebutkan satu negara Arab, satu saja, jangan banyak-banyak, yang
sekarang ini berani muncul membela Palestina yang lagi ditekan habis sama
Israel. Kosong melompong...
Jauh lebih konkrit negara-negara Eropa dalam membantu Palestina, seperti
Perancis, Jerman dan negara-negara Skandinavia, sampai Jerman sempat ribut
dengan AS, padahal muslim bukan, Arab apalagi.

Sementara si Arab-Arab itu sibuk menebarkan kekacauan di negara sesama
muslim seperti Indonesia, anak muda yang lagi pengangguran dimodalin pakai
khamis dan sorban, dikasih nasi bungkus, lalu disuruh ngrusak sana ngrusak
sini.

Saya koq seperti sebel betul ya sama Arab? Memang iya Sodik! Dendam lama
nih...

Di tahun-tahun awal dekade 1960-an Bung Karno habis-habisan menggelorakan
semangat bangsa Indonesia untuk solider pada bangsa Arab dalam perjuangan
mereka melawan Israel.
Pas tahun 1964 ada Olympiade di Tokyo, Jepang.  Dan Indonesia yang baru
berjaya muncul sebagai ranking kedua di Asian Games 1962, menyiapkan diri
dengan moril tinggi untuk berprestasi memuncak di Olympiade yang pertama
kalinya diselenggarakan di Asia itu. Beberapa cabang olahraga memacu
prestasinya dengan berlatih dan try-out di berbagai negara lain dengan hasil
yang menjanjikan, dan demi efisiensi maka tanpa balik lagi ke Jakarta,
team-team olahraga tersebut langsung menuju Tokyo menjelang hari pembukaan.
Mendadak ada perintah dari Bung Karno supaya jangan masuk Jepang dulu karena
ada gejala Jepang akan mengizinkan Israel ikut Olympiade itu. Demi
solidaritas dengan negara-negara Arab, Indonesia akan mengikuti ajakan
mereka untuk memboikot Olympiade kalau Israel diizinkan ikut. Jadi berbagai
team itu harus hold dulu, standby saja di Hongkong, atau Pyongyang, atau
Singapore.
Ternyata kejadian, Israel boleh ikut Olympiade. Dan Bung Karno juga
konsekwen, kita konsisten mengekor pada negara-negara Arab untuk memboikot
Olympiade! Semua team yang standby di sekitar Jepang disuruh pulang, dan
yang masih di Jakarta, dibubarkan pelatnas-nya.
Akibatnya Jepang, yang sahabat dekat Indonesia, apalagi salahsatu istri Bung
Karno orang Jepang, protes keras pada pemerintah Indonesia, karena
mencampur-adukkan olahraga dengan politik.
Tetapi, demi solidaritas dengan Arab, Bung Karno tidak bergeming, perduli
amat persahabatan dengan Jepang, perduli amat istri cantik orang Jepang,
yang penting solider dengan bangsa Arab yang lagi menderita!
Biar dunia melihat bagaimana rasanya kalau suatu Olympiade diboikot
negara-negara yang sedang berjuang!
Eh, ujung-ujungnya ternyata Indonesia menjadi satu-satunya negara yang
memboikot Olympiade itu. Semua negara-negara Arab ramai-ramai tetap datang
ke Tokyo dan ikut berlomba!!! 

[yonsatu] Re: Hot News : Israel memang terlibat ko !!

2002-11-01 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, November 01, 2002 9:14 AM
Subject: [yonsatu] Hot News : Israel memang terlibat ko !!


 FYI...mudah2an belum baca.

  Ledakan Bom Bali Bukan C4 Tapi Mikro Nuklir!
  Reporter : Rita Uli Hutapea

  Jakarta,
  Berita yang beredar selama ini adalah bahan peledak C4
  digunakan dalam ledakan bom Bali, 12 Oktober lalu. Namun
  ternyata ada kabar baru. Bukan C4 yang digunakan, melainkan
  99,78 persen murni plutonium 239 tanpa uranium 238 #8220;
  neutron reflector#8221;.
  Plutonium yang digunakan ini diproduksi di Dimora, Negev, Israel.

Wah, ini milisnya anak ITB apa anak IKIP nih?
Malulah menyebarkan dongeng yang beginian.
(Eh. sorry, jangan IKIP dong ya... Tapi nggak apa-apa lah, kan sekarang IKIP
sudah nggak ada lagi).

Bahkan si Rita Hutapea sendiri pun sudah menulis artikel lanjutan sebagai di
bawah ini.

Wasalam.

==

Kontroversi Mikro Nuklir Dipakai di Bali
Reporter : Rita Uli Hutapea

detikcom - Jakarta, Kemungkinan bom Bali adalah mikro nuklir sebagaimana
dipublikasikan situs www.halturnershow.com/BaliBlast2.html mengundang
kontroversi. Setidaknya kontroversi ini mendapat tanggapan serius dari
kalangan pembaca detikcom.

Seorang pembaca bernama Petit Wiringgalih yang ahli di bidang sains nuklir
melalui emailnya mencoba meluruskan 'rumor' digunakannya bom mikro nuklir di
Bali.
Saya tidak mampu mengerti mengapa cerita seaneh itu bisa muncul dalam
pemberitaan, kata mahasiswa Chemical Engineering at University of Adelaide,
South Australia ini.

Menurut Petit, artikel yang disajikan www.halturnershow.com tersebut sama
sekali tidak ilmiah karena banyak mengandung kesalahan-kesalahan
fatal. Saya lebih melihat artikel Hal Turner sebagai karangan yang penuh
lelucon, kata Petit yang menurut situs pribadinya harus bekerja di
BATAN-Puspitek Serpong setelah lulus sekolah.

Masih dikatakan Petit, Plutonium 239 memang adalah bahan ledak nuklir yang
pernah dipakai di Nagasaki, dan memerlukan unsur yang stabil seperti Uranium
238 (Uranium 235 merupakan bahan ledak nuklir yang dipakai di
Hiroshima) untuk menyaring neutron yang dipancarkannya.

Jika diledakkan, selain menimbulkan daya tekan dan hawa panas yang luar
biasa, radiasi-radiasi pun dipancarkan, tapi yang berbahaya hanyalah gamma
dan neutron.
Radiasi beta dan alpha tidak akam mampu membunuh manusia karena beta hanya
mempunyai daya jelajah beberapa cm dan alpha hanya beberapa mm.

Kertas tipis dan kulit manusia pun mampu menahan radiasi alpha.
Bahan pemancar beta dan alpha baru berbahaya bila dikonsumsi manusia yang
bisa berakibat kanker.
Jadi jelas mustahil sinar alpha yang dipancarkan bom mikro-nuklir itu
bertanggung jawab atas kematian ratusan orang dalam sekejap, jelas Petit
yang terlihat ahli dalam soal nuklir.

Saya juga tidak mengerti, bagaimana mungkin sebuah bahan radioaktif bisa
'dicuci' dari radiasi beta dan gamma sehingga hanya radiasi alpha yang
muncul, kata Petit.

Masih dikatakan Petit, kesemua radiasi itu adalah bagian integral dari bahan
radioaktif yang berhubungan dengan tingkat energi dalam inti atom.
Anak SMU pun tahu kalau ini mustahil dilakukan. Memang benar Geiger counter
takkan mampu mendeteksi sinar alpha, namun radiasi beta dan gamma yang
mustahil 'dicuci' pasti akan terdeteksi. Kontaminasi oleh radiasi alpha juga
tidak begitu sulit dideteksi.

Saya bisa saja menelanjangi lebih lanjut tentang dongeng si Hal Turner,
tapi ini sudah cukup untuk menunjukkan bahwa berita itu tidak masuk akal,
kata Petit.

Sedangkan seorang pembaca bernama Lili Santoso juga menyatakan tidak percaya
atas analisa yang dilemparkan oleh situs Hal Turner.
Lili sebagaimana juga Petit menyayangkan detikcom ikut menerjemahkan dan
melansir kontroversi yang dinilainya tidak bermutu itu.

Emilia Tjandrawati melalui emailnya malah menuding Hal Turner tidak layak
dipercaya. Emilia menuding situs Hal Turner jelas-jelas situsnya gerakan ext
rem kanan macam Neo Nazi atau Klux Klux Clan, sangat anti-Semit, anti-Asia,
anti-Islam dan anti-toleransi.





--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:yonsatu-moderators;mahawarman.net
Unsubscribe: mailto:yonsatu-unsubscribe;mahawarman.net
Vacation   : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Kuliah (Re: Re: Hot News : Israel memang terlibat ko !!)

2002-11-02 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
Kalau memang tertarik dengan senjata pemusnah massal (WMD, Weapon of Mass
Destruction), terutama senjata nuklir, serta hubungannya dengan bom Legian,
di bawah ini kuliahnya.
(Dari milisnya Dayan, yang mendapatkannya dari milis:
[EMAIL PROTECTED]).

Sorry, agak panjang, tapi anak ITB ya bacanya yang kayak gini lah...

Wasalam.



- Original Message -
From: Muh. Ma'rufin Sudibyo
Sent: Thursday, October 31, 2002 10:05 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: SADM down to 1 ton TNT

Sistem Persenjataan Nuklir

Deskripsi umum

Sistem persenjataan nuklir pada prinsipnya memanfaatkan fenomena alamiah
(natural) yang terjadi pada unsur-unsur tertentu yang ada di alam semesta.
Dari unsur-unsur tertentu ini kemudian diubah menjadi unsur-unsur lain yang
pada prinsipnya sangat berbeda dengan unsur semula (baik secara fisis maupun
kimiawi). Proses konversi ini menyebabkan sejumlah bagian tertentu dari
massa unsur semula hilang, dan dengan menerapkan prinsip ekivalensi
massa-energi dari teorinya Einstein yang terkenal itu (E : mc^2) sehingga
didapatkan pelepasan energi dalam jumlah yang sangat besar. Kalo pada
reaksi-reaksi kimia biasa yang bersifat eksotermik, pelepasan energi per
atom yang terlibat dalam reaksi tidak lebih dari beberapa eV, namun dalam
reaksi nuklir skala energi yang terlibat jutaan kali lebih besar (dalam orde
MeV).
(Catatan : eV = elektronvolt, sebuah satuan untuk menggambarkan kuantitas
energi yang dikandung sebuah partikel dalam skala atomik/subatomik, disini 1
eV didefinisikans ebagai energi yang dibutuhkan/dilepaskan saat sebuah
elektron (yang muatannya eksak -e) pindah dari satu tempat ke tempat lain
yang beda potensialnya 1 volt. Mev : Mega elektronvolt = 1 juta eV).

Secara teoritik semua unsur yang ada di alam semesta (sampai kini jumlahnya
sudah 109 buah) mampu mengalami reaksi nuklir. Maksudnya, ke dalam inti-inti
atom setiap unsur yang ada mampu ditembuskan sebuah partikel berenergi
tinggi (baik proton, neutron, elektron, partikel alfa ataupun sinar gamma)
hingga menyebabkan terjadinya reaksi nuklir, yang merubah komposisi inti
tersebut menjadi inti unsur lain. Dalam bahasa fisika nuklir proses semacam
ini dikenal sebagai transmutasi.

Tiap-tiap inti atom (termasuk yang ada dalam tubuh kita) memiliki
keistimewaan untuk senantiasa menjaga agar perbandingan antara jumlah proton
dan jumlah neutron yang dikandungnya (atau rasio n/p) senantiasa tak
bergeser lebih jauh dari angka 1. Inti-inti atom (apapun) dengan rasio n/p
semacam ini disebut inti stabil, karena memang tak bertingkah macam-macam.
Tapi untuk inti-inti atom (unsur apapun) dengan n/p  1, ia sangat tidak
stabil dan secara alamiah berusaha mengubah dirinya supaya rasio n/p nya
mendekati 1. Demikian juga dengan inti-inti atom (apapun) yang rasio n/p 
1. Nah, tiap-tipa inti atom yang stabil jika kemudian dibuatan grafik n/p
nya, akan terbentuk sebuah pita dalam grafik tersebut yang di kalangan
fisikawan nuklir disebut pita kestabilan. Pita kestabilan berakhir pada
unsur Bismuth (Z=83), yang artinya semua inti atom yang lebih berat dari
Bismuth bersifat tidak stabil (radioaktif).

Reaksi inti jenis apapun (sampai kini ada empat jenis yang dikenal : reaksi
nuklir, radioaktivitas, fusi dan fissi) senantiasa bergantung pada sifat
alamiah yang mendasar dalam bentuk probabilitas. Kalangan fisika nuklir
menyebutkan probabilitas ini dengan skala tersendiri, yang disebut tampang
lintang (cross section), yang diibaratkan mirip dengan sebuah tembok dengan
bola (sebagai partikel inti) terletak tepat di tengah-tengahnya. Jika tembok
ini dibombardir dengan tembakan beruntun, tidak semua tembakan ini mengenai
bola tersebut. Nah, perbandingan luas bidang di sekitar bola dengan luas
tembok ini yang disebut cross section. Besaran cross section bersifat
alamiah, tak bisa diganggu gugat oleh segala macam bentuk rekayasa dan
berkait langsung dengan prinsip dasar fisika modern dan statistik kuantum.
Kalo mau merubah besaran ini secara rekayasa ya artinya dasar-dasar fisika
modern dan statistika kuantum harus ditinggalkan dan hal itu tidak mungkin
(Alm. Prof. Baiquni malah menyebut besaran-besaran dasar ini sebagai sebuah
sunnatullah atau ayat-ayat kauniyah). Dalam lapangan praktisnya di beberapa
inti atom radioaktif, cross section menampakkan diri sebagai waktu paruh
unsur tersebut. Nah data-data tentang cross section setiap unsur di alam
dalam setiap tingkat energi partikel yang digunakan ini sekarang tersimpan
di Atomic Energy Comission di bawah yurisdiksi Pentagon dan merupakan
data-data paling rahasia yang dimiliki Dephan AS ini. Di tahun 1980-an
Pentagon (yang dikuasai golongan konservatif paranoid yang radikal) sempat
membuat sebuah RUU yang melarang penyebarluasan data-data cross section
dalam bentuk apapun dari AEC ini dan siapapun yang melanggarnya akan dihukum
berat, dan resikonya buku-buku ajar tentang fisika modern dan fisika nuklir
pun konon harus ditarik dengan UU ini dan penyebarluasannya berarti akan
dicap 

[yonsatu] Joesoef Ma'moen

2002-11-02 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
Inna lillahi wa inna illaihi rojiun.

Turut berduka cita atas meninggalnya salah satu pendiri Menwa Mahawarman:

H. JOESOEF A. MA'MOEN, SH

pada hari ini, Minggu, 3 Nopember 2002.

Semoga Allah mengampuni kesalahan-kesalahan Almarhum selama hidupnya dan
memberikan kelapangan kuburnya dan kelurusan jalannya ke surga-Nya. Amin.

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:yonsatu-moderators;mahawarman.net
Unsubscribe: mailto:yonsatu-unsubscribe;mahawarman.net
Vacation   : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] IKIP pisan (Re: Israel memang terlibat ko Republika)

2002-11-05 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message -
From: Abdul Sodik [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, November 05, 2002 11:56 AM
Subject: [yonsatu] Israel memang terlibat ko  Republika


 Yth. pak Akhmad Bukhari Saleh
 Kalau E-mail yang dikirim pak Tatang Juhatta,
 oleh pak Akhmad Bukhari dianggap sebagai
 milis anak IKIP, alu kalau yang saya kirim dari
 Republika ini masuk katagori apa yah pak... he..he..

Ya masuk kategori yang sama lah, IKIP pisan!

Walaupun yang nulis pakai doktor, kalau bukan di Republika sih, nggak
bakalan deh junk article kayak gitu dimuat (entah doktor fisika atau doktor
IAIN tuh?).

Tulisan itu hanya mengatakan ada tiga macam bom nuklir, tetapi yang ketiga,
dirty bomb, bukan nuklir, jadi sebetulnya hanya ada dua bom nuklir yang
dijelaskan di situ, yang fisi dan yang fusi itu. Tidak lebih dari
menjelaskan itu (walaupun agak dipanjang-panjangkan menjelaskannya). Padahal
ihwal itu, anak SMA juga sudah tahu.
Samasekali tidak ada penjelasan apakah kedua jenis fisi dan fusi itu bisa
di-miniaturisasi-kan sehingga bisa jadi bom micro-nuke (SDAM).
Boro-boro ada penjelasan teknis tentang hubungan antara nuklir dengan
ledakan Legian, nihil!!

Selebihnya tulisan hanya berisi wishful thinking dan spekulasi, kalau-kalau
ledakan Legian bisa dibuktikan sebagai nuklir, maka siapa tahu ummat Islam
lantas tidak tersudutkan.
Karena kalau itu nuklir, maka pasti Yahudi. Dan kalau Yahudi, maka pasti
bukan Islam.
Begitulah harapan-harapan yang menjadi benang merah tulisan sederhana itu.

Ah, tapi buat apa ya saya musti men-summary-kan tulisan itu?
Siapa pun yang membacanya dengan runut dan selesai, juga pasti akan sampai
pada kesimpulan yang sama koq.
Kalau Sodik mempertanyakannya, jangan-jangan memang karena belum membacanya
dengan tuntas?

Wasalam.

=

Bagi yang ada waktu, silahkan baca terus yang di bawah ini.
Kalau lagi sibuk, ya kapan-kapan saja deh, I've adequately made my point
hereabove.



--

Lagipula kalau dilihat bahwa dalam tulisan tersebut Z. A. Maulani, tentara
intel antek Soeharto-Habibie itu, yang dijadikan acuan utama, kita tahulah
seberapa mutunya dan ke mana maksud tulisan itu.
Penulis artikel dalam milis [wanita-muslimah] yang saya quote
kemarin-kemarin ini juga sudah mengatakan:
 Saya pribadi bertemu langsung dengan ZA Maulani
 dua kali, tanggal 23 Oktober (di Masjid Kampus UGM)
 dan 30 Oktober (di Fisipol UGM), kedua-duanya pada
 suatu dialog.
 Saat dialog setelah rehat dan saya ajukan beberapa
 pertanyaan yang berkait dengan senjata nuklir, kesan
 yang bisa saya ambil, ZA Maulani sangat sedikit
 mengetahui fakta dan info sebenarnya di balik senjata yang
 satu ini.
 Ini sangat jelas waktu saya 'tekan' dengan pertanyaan
 tentang efek ledakan nuklir (fireball, awan cendawan,
 gelombang kejut, kawah dan trinitite) dan perbandingannya
 dengan ledakan Legian.
 Hampir semua jawabannya tak pernah mengarah ke jawaban
 untuk pertanyaan saya, dan saya malah mendapatkan kesan
 beliau 'jengkel' dengan rentetan pertanyaan saya..


Untuk yang belum sempat membaca uraian tentang ledakan Legian dalam artikel
di milis [wanita-muslimah], saya ulang bagian itu di sini.
Jelas perbedaan mutu tulisan itu dengan tulisan di Republika!!

 Konklusi Untuk Bali

 Dari berbagai penjelasan di atas, sangat sulit untuk
 memasukkan bom Legian ke dalam salahsatu kriteria di atas.
 Bola api ledakan Legian didominasi warna merah (lihat
 Halterturnershow) dan ini bukan tipikal bola api produk
 ledakan nuklir, sekelas SADM sekalipun.
 Selanjutnya awan cendawan Legian pun berupa gumpalan
 asap berwarna merah kekuningan dan ini juga bukan tipikal
 awan cendawan produk ledakan nuklir yang selalu berwarna
 putih oleh adanya efek kamar kabut. Dari segi kawahnya,
 sangat jauh untuk mengatakan bahwa ini merupakan produk
 ledakan nuklir. Kawah ledakan SADM akan memiliki diameter
 lebih dari 20 meter dengan kedalaman beberapa meter. Di
 sekeliling kawah akan ditemui bekuan material yang
 dinamakan trinitite.
 Semua ini tidak dijumpai di Legian.

 Bagaimana dengan penggunaan DU? Jelas tidak mungkin.
 Kekuatan DU itu hanya beberapa kg TNT saja dan ia
 difokuskan untuk menghancurkan kendaraan lapis baja,
 bukan penghancuran wilayah.
 DP pun juga tidak mungkin, karena ia masih sekedar wacana
 dan bahan polemik.
 Bagaimana dengan DB? Ini juga tidak mungkin, sebab hingga
 kini tak ada laporan epidemi massal yang masuk sebagai
 akibat dari paparan radiasi yang menerpa areal yang sangat luas.
 Gejala-gejala yang meliputi pusing-pusing, pandangan mata kabut,
 anemia, luka borok, turunnya kadar sel darah putih yang
 semuanya merupakan tipikal penyakit akibat radiasi ternyata pun
 tak ditemukan di Legian dan sekitarnya.
 Jadi, kasus Legian tidak masuk semua kriteria yang ada di atas
 dan dalam sudut pandang saya, ini sekedar ledakan konvensional
 semata.

 Kekuatan ledakannya memang kecil. Saya pribadi berasumsi
 bahan peledak itu ditaruh dalam mobil, sehingga ada jarak
 0,5

[yonsatu] Fisika (Re: Re: IKIP pisan (Re: Israel memang terlibat ko Republika))

2002-11-05 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message -
From: Abdul Sodik [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, November 05, 2002 6:06 PM
Subject: [yonsatu] Re: IKIP pisan (Re: Israel memang terlibat ko 
Republika)


 Terima kasih Emailnya pak Akhmad BS
 Baca sih sudah tuntas, tetapi karena latar belakang
 saya bukan Fisika (Nuklir), yah mungkin sama dengan
 para pembaca lainnya yang berbeda dengan latar
 belakang sampeyan.

Saya juga bukan orang Fisika, Sodik.
Jurusan pendidikan saya Teknik Kimia. Walau katanya kimia dekat dengan
fisika, tetapi saya juga nggak tahu apa-apa tentang nuklir, dulu tergolong
yang bodoh sih, sekolahnya lama banget, bisa lulus juga karena rajin ...
nyontek
(sahabat saya seangkatan dan sejurusan, yang bekas boss Anda, Martiono,
adalah salahsatu narasumber nyontek saya, dia masuk kategori yang pinter
sih).

Tetapi sebodoh-bodohnya anak ITB, kalau ada pengetahuan umum ya saya coba
bisa mengerti, dengan banyak membaca serta berlogika.
Waktu muncul spekulasi nuklir ini, saya browsing ke-mana, ndilalah ketemu
kuliah fisika nuklir yang menguraikan kebohongan issue nuklir itu malahan
di milis [wanita-muslimah]. Setelah saya baca tuntas, dan substansi-nya
masuk logika saya, ya saya forward-kan untuk referensi bersama.

Tulisan doktor MUI yang Anda forwardkan itu, tentu saya baca juga dengan
tuntas, dan ya itulah, isinya IKIP pisan tea.


Dari response-response Anda, jelas kalau kuliah dari milis
[wanita-muslimah] itu belum Anda baca, at least belum baca yang tuntas. Tapi
itu sangat dapat dimengerti, karena panjangnya memang bikin malas, terutama
bagi orang yang tidak benar-benar mau mendalami masalahnya.

Tetapi dari cara Anda mengkomentari tulisan doktor MUI yang Anda forward-kan
sendiri, ternyata kelihatan bahwa Anda sendiri tidak tahu apa yang ada di
tulisan itu karena rupanya belum baca yang tuntas tulisan itu. Padahal
pemahaman pada tulisan yang saya katakan sederhana ini bukanlah masalah
latar belakang pendidikan, namun masalah logika, visi dan persepsi.


Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:yonsatu-moderators;mahawarman.net
Unsubscribe: mailto:yonsatu-unsubscribe;mahawarman.net
Vacation   : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Arab vs. Israel (Re: Arab, huh! New World)

2002-11-05 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message - 
From: Abdul Sodik [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, November 05, 2002 8:31 AM
Subject: [yonsatu] Arab, huh!  New World
 Wah terlalu naif dan dangkal sekali pak, kalau saya 
 cuma niru-niru askar penjaga Masjidil Haram tentang 
 Yahudi dari milis ini (yang nota bene relatif baru dari 
 kehidupan kita). 
 Kelihatannya pak Akhmad Bukhari ini pura-pura tidak 
 tahu nih, bahwa sebenarnya kita ini tanpa disadari telah 
 dijajah Yahudi. 

Kita dijajah Yahudi??  Kita itu siapa? Yang dijajah Yahudi itu siapa?

Kalau yang dijajah Yahudi itu orang Arab, apa dengan kalimat Anda itu mau bilang bahwa 
kita ini orang Arab juga? 
Kan pasti bukan itu maksud Anda, wong kita ini bukan orang Arab!

Ataukah yang Anda maksud dengan kita itu adalah kita ummat Islam ini. Dan kalimat 
Anda itu mau bilang bahwa sekarang ummat Islam sedang dijajah Yahudi?

Wah, wah, jangan naif dan dangkal dong Sodik, perseteruan Israel-Palestina itu 
samasekali bukan permusuhan antara agama-agama, antara agama Islam dengan agama Yahudi.
Wong istrinya Yasser Arafat itu orang Kristen. Wong orang Arab Libanon yang dibantai 
Israel itu kebanyakan Kristen. Masih ingat nggak beberapa bulan lalu bagaimana orang 
Palestina Kristen dan Islam sama-sama melawan tentara Israel di gereja kelahiran Isa 
Almasih di Betlehem?
Memang banyak juga orang Arab Islam yang dibantai Israel, tetapi bukan karena mereka 
Islam lantas dibantai, tetapi karena mereka Arab.

Itu kan urusan rebutan tanah, antara bani Israel melawan orang Arab, yang sudah 
berlangsung ribuan tahun, nggak ada hubungannya sama Islam, wong waktu itu agama Islam 
(yang berkitabkan Al Quran) pun belum lahir.

Kalau Indonesia membela Palestina, itu adalah karena amanat Mukadimmah UUD kita yang 
mengatakan kita anti kolonialisme, bukan karena keIslaman sebagian besar warganegara 
Indonesia.
Dan sikap Indonesia yang anti negara Israel itu juga dihayati oleh teman-teman 
sebangsa kita yang non-Muslim. 

Di lain segi, negara-negara Arab pun jelas melawan Israel karena urusan duniawi (tanah 
wilayah, sumber daya alam minyak), samsekali bukan karena fisabilillah. 
Kalau perjuangannya demi Islam, fokusnya kan mustinya bagaimana supaya Jeruzalem aman 
dan nyaman diziarahi penganut semua agama yang menganggap tempat itu suci, termasuk 
kaum Muslimin. Misalnya dengan mengutamakan upaya mencapai kompromi menjadikan 
Jeruzalem kota bebas di bawah pengelolaan PBB, tidak lagi di kelola orang Yahudi.
Tapi  nyatanya perjuangan orang Arab, baik yang Islam maupun Kristen, kan memunculkan 
negara Palestina, dan mengakuisisi Jeruzalem menjadi ibukotanya. Jadi jelas urusan 
tanah wilayahlah yang mereka ributkan. Ngapain kita musti ikut ngurusin, sampai ikut 
merasa terjajah segala!?


Bahkan banyak tokoh organisasi Islam terbesar kita, NU, Gus Dur di antaranya, yang 
malahan lebih jauh lagi melihat bahwa selain itu bukan soal Islam, ternyata JUGA BUKAN 
soal kolonialisme (karena mereka melihat nyatanya dulu Palestinalah yang menjajah 
Israel). Itu melainkan seratus persen perseteruan antar etnis di Timur Tengah sana, 
yang tidak perlu kita campuri.

Bahkan menurut pandangan mereka, kalau Indonesia sebagai negara Islam terbesar di 
dunia, berhubungan baik dengan Israel, justru akan lebih besar manfaatnya bagi 
kepentingan Islam di tanah suci Jeruzalem, khususnya di Masjidil Aqsa, karena Israel 
akan lebih mudah memberikan konsesi keIslaman pada Indonesia daripada pada negara 
Srab. 
Mereka sampai pada kesimpulan mendingan baikan sama Israel daripada baikan sama 
Palestina. Kata mereka, apa untungnya mbelain Palestina buat Islam?

Buat kita-kita yang selama ini dicekoki pemahaman bahwa yang terjadi di sana itu 
permusuhan Islam melawan agama lain, pandangan NU itu mbalelo. Tapi kalau dilihat 
secara nalar, koq ya make sense...


Wasalam.

--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:yonsatu-moderators;mahawarman.net
Unsubscribe: mailto:yonsatu-unsubscribe;mahawarman.net
Vacation   : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: Arab vs. Israel (Re: Arab, huh! New World)

2002-11-07 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
Penjelasan sepotong dulu, meluruskan info.
Lainnya menyusul.

- Original Message -
From: Doedoeng Z. Arifin [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, November 07, 2002 11:23 PM
Subject: [yonsatu] Re: Arab vs. Israel (Re: Arab, huh!  New World)


 negara Palestina yang sekuler. Hal ini berbeda dengan
 pejuang Islam lainnya seperti Hamas yang memang
 tidak di bawah kontrol Arafat.
 Bahwa banyak warga Palestina non muslim yang
 meninggal akibat serbuan Israel, hal itu terjadi karena
 memang peluru tidak pandang bulu. Yang diburu
 oleh Israel adalah para pejuang Islam yang memiliki
 keberanian luar biasa, bahkan mereka sanggup
 melakukan bom syahid,

Sebagai orang Islam, kita memang cenderung terkagum-kagum (dan bangga) pada
para martir bom syahid Hamas. Tetapi kalau info kita lengkap, kita tahu
bahwa Hamas bukan satu-satunya yang hebat seperti itu. Kelompok FPLP
pimpinan George Habash yang Kristen sama berani matinya seperti Hamas.

Bedanya mereka muncul lebih dahulu, di saat intel Israel Mossad masih
efektif untuk mengejar dan lalu mengeksekusi satu-per-satu pimpinan pejuang
underground Palestina (Mungkin Doedoeng tidak mengalami jaman keemasan
Mossad. Sekarang, setelah satu generasi kemudian, Mossad payah sekali,
sehingga untuk mengejar satu tokoh pejuang Palestina, sebuah resimen lengkap
kavaleri/tank IDF harus menghancurkan sebuah kota Palestina).

Mudahnya bagi Hamas, mereka sekarang punya basis untuk mashalling serangan
bunuh-dirinya di wilayah Palestina, yang diserahkan Israel karena perjanjian
Camp David dan perjanjian Oslo, jadi berkat jasa Amerika). Di jaman George
Habash, pasukan berani-matinya harus menyusup jauh dari Libanon, bahkan
Tunisia.

Bagi saya yang hobby kemiliteran, ada lagi satu beda George Habash dengan
Hamas yang sangat terasa. Hamas hanya menghancurkan sasaran non-militer,
dengan korbannya orang sipil, kebanyakan wanita dan anak-anak. Tetapi tim
bunuh-dirinya George Habash beberapa kali mampu menghancurkan sasaran
militer.
Sehingga secara kemiliteran FPLP jelas lebih efektif daripada Hamas.
Sebaliknya secara psy-war Hamas lebih efektif, karena korban wanita dan
anak-anak Yahudi itu membuat tentara Israel sangat kalap dan membunuhi juga
orang sipil Palestina, yang membuat opini dunia menjadi benci Israel.

Namun walau kelihatannya kelompok FPLP lebih hebat dari kelompok Hamas, di
antara keluarga bangsa Palestina sendiri tidak ada samasekali perasaan untuk
mengatakan siapa yang lebih hebat, apalagi sampai mengatakan kelompok Islam
lebih hebat dari kelompok Kristen dan/atau kelompok sekuler,  atau
sebaliknya.
Buat kita, bangsa Indonesia, mudah sekali memahami ini. Di jaman revolusi
kemerdekaan banyak sekali pejuang kita yang berani mati. Dan kehebatan
mereka dikagumi seluruh bangsa ini, tanpa pernah sekalipun disebut apa
agamanya (dan juga apa sukunya), karena perjuangan kemerdekaan, kafah atau
tidak kafah, adalah perjuangan kemerdekaan, bukan perjuangan agama.

Perihal Hamas tidak di bawah kontrol Arafat, memang ada betulnya, tetapi itu
bukan karena Hamas itu Islam dan Arafat itu sekuler. Kelompok George Habash
pun berseteru dengan Arafat, bahkan perseteruan kelompok Fatah (Arafat)
dengan FPLP (George Habash) sangat lebih berdarah-darah daripada perseteruan
Arafat dengan Hamas, tetapi itu pun bukan karena Habash itu Kristen dan
Arafat itu Islam.
Perseteruan itu biasa dalam suatu gerakan perjuangan yang mana saja. Selalu
akan ada gradasi persepsi tentang prioritas perlawanan, cara berjuang,
sasaran yang diutamakan, timing kapan keras kapan diplomasi, dan akhirnya
... siapa yang jadi pemimpin setelah kemenangan mulai nampak.
Dulu di jaman revolusi kemerdekaan kita juga banyak perseteruan, yang
berlnagsung damai maupun yang sampai culik-menculik dan bunuh-membunuh,
seperti ada kelompok Tan Malaka, Mayjen Sudarsono, dsb., yang akar
masalahnya perbedaan pandangan tentang taktik perjuangan.
Akan tetapi, seperti halnya di Indonesia, di mana perseteruan antar kita itu
tidak mengurangi efektivitas perjuangan fisik kita melawan Belanda, demikian
pula perseteruan Arafat (kelompok Fatah) dengan FPLP (George Habash) dan
Hamas, tidak mengurangi efektivitas perjuangan Palestina melawan Israel.

Dan kalau Doedoeng katakan yang diburu oleh Israel hanya para pejuang Islam,
itu jelas ngawur. IDF kalau ngejar orang Palestina nggak pernah lihat KTP
untuk ngecheck apa agama orang yang diburunya dong! Kalau mau bunuh orang
Hamas, ya bunuh saja.  Kalau mau bunuh anakbuah George Habash, ya bunuh
saja. Pokoknya siapa yang mereka anggap pentolan serangan berani mati
Palestina, ya dieksekusi.
Ini sama saja dulu Belanda kalau kejar ekstremis republik, nggak
membedakan apakah dia anggota Hizbullah yang Islam atau anggota KRIS yang
Kristen atau pasukan Ngurah Rai yang Hindu, ya mereka sikat.


 kebetulan mereka bersembunyi di wilayah yang dihuni
 juga oleh warga Kristen, bahkan bersembunyi di gereja
 yang tentu saja tempat beribadahnya umat Kristen.
 Israel kalap, akhirnya dibombardirlah 

[yonsatu] Kesempatan berhaji (Re: Re: IKIP/ITB pisan ?)

2002-11-10 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message -
From: Kunto H Baiquni [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, November 11, 2002 9:06 AM
Subject: [yonsatu] Re: IKIP/ITB pisan ?


 Sukris,..
 Biasanya anggota yonsatu ITB menyambut antusias kalau diundang (mendapat
 kesempatan).
 Bagaimana kalau didelegasikan saja ke peterjun lain yang sudah siap dan
 menunggu (tapi nggak punya dana)?. Lumayan kan...kedua pihak (Ind. dan
 Saudi) bisa saling memanfaatkan.

Yang belum diceritakan oleh Sukris adalah bahwa kesempatan berumroh tahun
ini (dan berhaji tahun depan) diberikan Gubernur Mekkah dalam kapasitasnya
sebagai Ketua Penyelenggara Kejuaraan Tahunan Terjun Payung Terbuka Arab
Saudi, yang diberikan bagi para atlit dari berbagai negara peserta
perlombaan tersebut.

Pada pihak Indonesia, ketika menyusun kontingen yang akan mengikuti
perlombaan tersebut, satu-satunya pertimbangan yang dipakai dalam memilih
siapa yang diberangkatkan ke Arab Saudi itu tentulah tingkat prestasi atlit
ybs.
Tidak ada pertimbangan lainnya lagi, termasuk apakah penerjun ybs. sudah
siap berhaji (gimana ya ngukur kesiapan berhaji seseorang...) tetapi tidak
punya dana. Bahkan kalau atlit yang terbaik kebetulan non-Muslim, ya dialah
yang berangkat (tentunya lantas di sana dia ini tidak bisa masuk Haramain).

He he he, jadi yang secara tawadu tidak dengan eksplisit disebut oleh Sukris
adalah bahwa dia itu ... penerjun payung terbaik Indonesia!

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:yonsatu-moderators;mahawarman.net
Unsubscribe: mailto:yonsatu-unsubscribe;mahawarman.net
Vacation   : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] AR-15 (Re: Aneh, Simpan Senjata Canggih)

2002-11-13 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message -
From: Abdul Sodik [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, November 13, 2002 2:26 PM
Subject: [yonsatu] Aneh, Simpan Senjata Canggih


 Sumber petugas jihandak menyebutkan, AR15-A2
 tergolong jenis senjata supercanggih.

AR-15 adalah cikal-bakal M-16.

Di US Army, kalau sudah resmi jadi senjata standar, baru diberi kode huruf
M, seperti M-1 yang Garrand itu.

Kalau belum standar US Army, masih pakai kode huruf pabrik/perusahaannya.
AR-15 adalah design dari perusahaan Armalite. Tidak heran kode hurufnya
memakai AR.
Senapan ini pertama kali dimunculkan Armalite di pasaran dengan kode AR-10,
menggunakan peluru kaliber 7.62.
Kemudian license-nya dibeli Colt, yang menyempurnakannya, tetapi tetap
mempertahankan pemakaian kode huruf AR itu, dan melepasnya ke pasaran
dengan kode AR-15 di tahun 1959.

AR-15 pertama kali dipakai di Indonesia oleh Resimen Pelopor (Menpor) Brimob
Polri, ketika mereka mempersiapkan diri untuk didaratkan (melalui seaborne
insertion) ke Irian Jaya dalam upaya membebaskan propinsi itu dari Belanda
di tahun 1962.
Jadi barang yang dibilang super canggih itu malahan sudah ada di Indonesia
sejak 1960, ketika Sodik pun mungkin lahir saja belum.
Ketika itu memang betul-betul senjata super-canggih. Saya terbengong-bengong
ketika itu melihat koq ada bedil terbuat dari plastik... Tapi itu lebih 40
tahun yang lalu!!

Kemudian ternyata ditemukan banyak sekali kelemahan AR-15, dan barulah
setelah banyak dilakukan perbaikan-perbaikan, akhirnya di awal 1970-an versi
yang telah jauh disempurnakan, termasuk ukuran pelurunya sudah berubah
menjadi kaliber 5.56 standar NATO, diresmikan menjadi US Rifle M-16, standar
US Army sampai sekarang.

Kalau kita cermati adanya tambahan kode huruf A2 pada AR-15 yang ditemukan
di Lamongan, itu menunjukkan bahwa senapan itu merupakan versi yang sudah
lebih diperbaiki dari AR-15 versi awal (versi A1).
Namun demikian, AR-15 A2 itu hanyalah penyempurnaan yang membuatnya identik
dengan M-16 A1, yaitu versi awal dari seri M-16 (Seri M-16 ini, yang diawali
M-16 A1, telah berevolusi menjadi M-16 A2, M-16 A3, dan terakhir M-4).

Lalu kalau AR-15 A2 adalah identik dengan M-16 A1, mengapa koq musti ada
pembedaan kode huruf itu?
Masalahnya M-16 adalah standar tentara, jadi hanya boleh dipakai tentara,
sedang AR-15 adalah versi komersial yang dijual untuk segmen pasar para
pemburu di Amerika!
Ya begitulah sistem bisnis senjata api yang berlaku di Amerika, walau
barangnya persis sama, tetapi kalau dipakai militer kodenya beda, dan kalau
dipakai sipil, untuk berburu, kodenya beda lagi (Pembedaan seperti ini
berlaku juga di berbagai sektor bisnis lainnya, antara lain pesawat terbang.
Pesawat Dakota yang termasyhur itu, kalau dipakai untuk militer kodenya
C-47, sedangkan kalau dipakai untuk sipil kodenya DC-3).

Namun karena hanya dipakai untuk berburu, pada AR-15 A2 dilakukan
perubahan-perubahan yang membatasi kinerjanya dibanding M-16 A1. Antara lain
pada AR-15 tidak dapat dipasang magasen yang berisi 30 peluru seperti pada
M-16, sehingga pada AR-15 hanya dapat dilakukan single loading.

Akhirnya, mengapa koq saya bisa menguraikan hal-hal di atas ini, sementara
koq ada orang bisa termakan omongan bullshit dan mengatakan AR-15 super
canggih, bisa melontarkan granat dengan remote control??
Jawabnya sederhana. Karena saya ini seorang Ekek, sementara dia hanya
seorang wartawan koran lokal!!!

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:yonsatu-moderators;mahawarman.net
Unsubscribe: mailto:yonsatu-unsubscribe;mahawarman.net
Vacation   : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Republika (Re: Aneh, Simpan Senjata Canggih Artikel)

2002-11-14 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message -
From: Abdul Sodik [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, November 14, 2002 9:00 AM
Subject: [yonsatu] Aneh, Simpan Senjata Canggih  Artikel


 Hallo gank,
 Di bawah ini artikel menarik yang mungkin
 layak kita telaah.

Karena artikel itu yang mem-posting-kan Sodik, jadi walau tidak disebut
tetapi kita bisa kira-kira sumbernya. Dan ternyata memang dari:
http://www.republika.co.id/cetak_detail.asp?id=103692kat_id=3

Koran yang dulu sangat gigih membela Habibie ini memang sedang mati
angin setelah boss-nya jatuh. Oplah-nya yang pernah 200-ribuan,
sekarang di bawah 30-ribuan, dan terus menurun.

Jadi memang sedang menggapai-gapai, mencari berita sensasional dari
mana-mana yang kiranya bisa mendongkrak tirasnya.
Contohnya ya berita seperti ini. Kalau koran yang bonafide tidak akan
mau merujuk pada so called pengamat yang tidak bonafide seperti
Joe Vialls,  yang untuk website saja musti numpang pada fasilitas
gratisan seperti Geocities itu.

Dulu waktu kita di-bom ketika latihan dasar Menwa pada saat
latihan alarm dan stelling, bom plastik kecil saja, sebesar kepalan tangan,
bunyinya bikin pekak telinga dan kita begitu terkejut. Apalagi ini bom
satu kwintal yang ditaruh dalam L-300 oleh Amrozy.
Jadi nggak usah ngomong nuklir deh, kalau benar nuklir, jangankan
Legian, seluruh Kuta pun sudah terhapus dari peta.

Saya kasihan pada Amrozy. Semangat keIslamannya (yang barangkali
beneran ingin kafah tea...) disalah-gunakan para elite kelompoknya
yang memompanya dengan indoktrinasi sesat sehingga terjerumus
terlibat dalam kegiatan yang tidak Islami, sambil dia sendiri nggak tahu
urusannya.
Kasihan dia yang tidak sadar bahwa kepentingan para elite-nya itu
samasekali tidak ada urusannya sama membela Islam, sama fisabilillah,
sama anti Amerika, sama anti Israel, ataupun bahkan sama anti maksiat
dan judi.

Kita tunggu sebentar lagi Imam Samudera akan tertangkap. Karena Bali
blast ini terfokus under international spotlight, maka elemen-elemen yang
selama ini dapat menghalangi kerja polisi setiap akan sampai pada
penangkapan pelaku pemboman, sekarang akan sangat kesulitan
melakukan kebiasaannya itu.
Sehingga garis benang merah antar berbagai peristiwa pemboman dan
konflik bersenjata sejak 1998 sampai 2002 akan tampak bagi masyarakat
awam.
Sekaligus akan jelas bagi publik beberapa fenomena misterius seperti
dari mana sumber dana LJ dan FPI yang maha besar itu, serta mengapa
mendadak mereka membubarkan diri...

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:yonsatu-moderators;mahawarman.net
Unsubscribe: mailto:yonsatu-unsubscribe;mahawarman.net
Vacation   : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Hartojo (Re: PEMERINTAHAN NEGARA SEKULAR FEDERAL AMERIKA BRENGSEK)

2002-11-14 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message -
From: Abdul Sodik [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, November 14, 2002 4:10 PM
Subject: [yonsatu] PEMERINTAHAN NEGARA SEKULAR FEDERAL AMERIKA BRENGSEK


  KHUSUS PEMERINTAHAN NEGARA SEKULAR
  FEDERAL AMERIKA DI BAWAH BUSH MEMANG
  BRENGSEK
  Hartojo Wignjowijoto
  Jakarta - INDONESIA.

Ha ha ha, waktu saya aktivis mahasiswa jalanan, hampir 40 tahun yang lalu,
ada juga tokoh punokawan persis model Hartojo ini.
Namanya Hasibuan. Teman-teman Ekek dari jaman itu pasti ingat nama ini.
Sampai-sampai ada lagu plesetan yang berjudul namanya itu, yang sangat
favorit untuk kami nyanyikan kalau lagi demo.

Sayang saya sudah lupa lirik(kata-kata)-nya.
Barangkali rekan Iwan Poerwo masih ingat, he he he, karena dulu lagu
resminya, yang sebetulnya berjudul Abunawas, dinyanyikan oleh trio Yanti
Sisters, yang salahsatu anggotanya kemudian jadi istrinya!

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:yonsatu-moderators;mahawarman.net
Unsubscribe: mailto:yonsatu-unsubscribe;mahawarman.net
Vacation   : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] MAK COMBLANG (Re: Re: Kualitas ulasan (Re: Republika (Re: Aneh, Simpan Senjata Canggih Artikel), renungan))

2002-11-15 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message -
From: Abdul Sodik [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, November 15, 2002 4:10 PM
Subject: [yonsatu] Re: Kualitas ulasan (Re: Republika (Re: Aneh, Simpan
Senjata Canggih  Artikel), renungan)


 Saya cuma buat pendahuluan sekedarnya (seperti diskusi
 subsidi BBM dulu), biar jangan kayak tukang pos tinggal
 kirim, selesai.
 Seharusnya yang dikomentari itu isi dari yang saya forward
 (biar bisa saya forward balik) dan bukan mengomentari
 mak comblangnya yang memforward (...karena artikel itu
 yang mem-posting-kan Sodik, jadi walau , lho..lho...
 jangan gicu akh..).

Lho ya harus gicu dong!!!

a. Kalau seorang mak comblang mem-forward cerita tentang anak dara dari
keluarganya sendiri, ya tentu tidak perlu, malah jangan, otoritas si mak
comblang itu dikomentari.

b. Tapi kalau seseorang berperan jadi mak comblang mempromosikan anak dara
dari keluarga orang lain, ya selain kita menilai si anak dara itu, maka
nomor satu kita menilai otoritas si mak comblang dalam mempromosikan anak
dara keluarga orang lain itu.
Apakah dia betul-betul orang yang mengenali si anak dara keluarga orang lain
itu, cantik atau tidak, berbudi atau tidak.
Kalau ternyata si mak comblang nggak kenal si anak dara, tapi bilang si anak
dara cantik jelita padahal buruk rupa, yah sorry saja, yang nomor satu
disemprot ya si mak comblang.

c. Apalagi kalau yang kita kenal hanya si mak comblang itu, sedangkan si
anak dara kita nggak kenal, yah sekali lagi sorry saja, si mak comblanglah
satu-satunya yang kita semprot.
Sedangkan si anak dara ya jangan disemprot, wong kita nggak kenal koq.

A. Karena itu ketika mak comblang Sodik yang kerja di Pertamina
mem-forward cerita tentang anak dara keluarganya, yaitu si Pertamina itu
sendiri, ya tentu tidak perlu, malah jangan, otoritas si mak comblang
Sodik itu dikomentari.

B. Tetapi kalau mak comblang Sodik memforward cerita tentang anak dara
orang lain, yaitu si AR-15 sebagai seorang yang cantik jelita (senjata
supercanggih yang bisa melontarkan granat dengan remote control), padahal
dengan uraian teknis yang terperinci dan runut saya bisa jelaskan siapa dan
bagaimana anak dara AR-15 itu yang jauh dari cantik jelita, ya si mak
comblang-nya harus disemprot dong sebagai yang seharusnya tahu itu barang
jelek tapi dipromosikan sebagai barang cantik jelita.

C. Lalu Sodik nyuruh saya nulis artikel ke koran ybs.!?  Enak aja! Wong ini
bukan anak dara yang saya kenal,  koq saya yang disuruh nyemprot!


Lagian kan Sodik sudah kepalang membanggakan diri sebagai mak comblang
piawiai, yang menurut Sodik sendiri:
Peran saya, hanya sebagai mak comblang, yang konsekwensinya saya harus
memforward dari dan ke dua pihak (pertamina, bpst-ep dan yon satu).
Jadi ya monggo konsekwen mem-forward-kan bolak-balik.

Jangan kalau enaknya saja Sodik yang mem-forward bolak-balik antara milis
pertamina dan yon satu, pas nggak enak buat Sodik lantas saya yang
disuruh maju nulis artikel ke koran...
Paling gampang sih langsung si mak comblang mem-forward balik. Tapi kalau
mak comblang kita ini merasa kurang menguasai substansi teknisnya sehingga
agak-agak malu kalau begitu saja langsung di-forward balik, ya bilang saja
terus terang, nanti banyak teman di milis ini, termasuk saya, yang bantuin
dari segi teknisnya, tapi urusan mem-forward-nya balik ke sana, ya
konsekwennya silahkan kerjakan sendiri.

Gicu lho Sodik...
(Dikira enak jadi mak comblang?  Saya sudah beberapa kali bertugas jadi
mak comblang betulan, baik mempromosikan maupun melamarkan anak dara
orang.  Dag dig dug asli, man...  He he he)

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:yonsatu-moderators;mahawarman.net
Unsubscribe: mailto:yonsatu-unsubscribe;mahawarman.net
Vacation   : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Panitianya dulu! (Re: Acara Hanata)

2002-11-24 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message -
From: Joseph Wardi Ars. [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, November 23, 2002 4:34 PM
Subject: [yonsatu] Acara Hanata


 Bagus juga - karena ada yang berinisiatip - mengajukan
 Gagasan Hanata-2003 - sehingga komunikasi antar kita
 bisa berkembang.

Mengenai acara kumpul-kumpul awal Januari 2003 ini, makin lama baca posting
tentang itu di milis ini, saya koq makin cemas.

Banyak sekali usulan yang sangat positif daijukan di sini, tetapi semuanya
itu diajukan pada orang lain!!
Maksud saya, nada penyampaian usul itu menunjukkan adanya asumsi pada si
pengusul bahwa yang jadi panitia/organizer acara ini sudah pasti orang lain,
si pengusul tinggal usul, pelaksanaan usulnya itu silahkan dikerjakan si
panitia yang adalah orang lain.

Bahkan lebih parahnya lagi, ada usul-usul, misalnya usul supaya uang
sumbangan demi praktisnya dikirim ke Tutun saja, yang asumsinya sudah pasti
Tutunlah yang panitia, kita tinggal bayar dan Tutunlah yang kerja.
Ini tentu tidak fair bagi Tutun yang sudah berbaik hati menawarkan rumahnya
sebagai salahsatu pilihan tempat acara ini. Itu kita ngelunjak namanya...
(Walaupun saya mencatat juga usul yang considerate bagi calon tuan rumah,
seperti usul Onang agar kemasan penyajian makanan jangan sampai merepotkan
tuan rumah untuk harus mencuci piring, tapi kan tetap asumsinya somebody
else provide the food).

Percayalah, kalau hari-hari ini (sebentar lagi kita semua sibuk berlebaran),
kita belum menetapkan siapa yang akan bertanggungjawab sebagai panitianya,
acara itu pasti akan gagal ... larut/cair sendirinya dengan berjalannya
waktu, persis seperti usulan-usulan untuk reuni yang sebelum ini.

Jadi tolong dalam satu atau dua hari ini, fokuskan usulan tentang reuni ini
pada soal siapa yang seyogianya jadi ketua panitia.
Nanti kalau sudah jelas siapa dia itu, ribuan usulan tentan hal lainnya
bisa diajukan, dan dia akan menampungnya, mencatatnya, dan
melaksanakannya.
Tetapi sebelum dia itu ada, semua usulan yang diajukan hanya akan jadi
arsip di http://yonsatu.mahawarman.net.

Sementara ini saya hanya melihat tiga alternatif untuk memilih panitia ini.
Yang pertama, kita persilahkan (dalam batas waktu satu atau dua hari ini)
member milis ini yang bersedia jadi ketua panitia mengajukan dirinya untuk
itu. Silahkan sekaligus menyebut siapa-siapa rekan lain yang akan diajaknya
menjadi panitia.
Yang kedua, Dan Yon beserta para anggotanya yang assume this responsibility,
dengan catatabahwa kelemahannya adalah mereka semua sedang sibuk
mempersiapkan diri untuk ujian semester.
Yang ketiga, yang kelihatannya paling mendekati kenyataan, mereka para
Team Pandu yang hadir pada pertemuan di Gatra tempo hari yang menjadi
panitia, dengan catatan bahwa kelemahannya adalah mereka semua berdomisili
di Jakarta, sedangkan kelihatannya pilihan lokasi adalah di sekitar Bandung.


Mudah-mudahan dalam pertemuan Team Pandu yang kedua, Selasa lusa ini, mereka
itu sudah dapat menetapkan siapa yang jadi ketuanya.
Jadi, nanti kalau sudah jelas siapa yang jadi ketua panitia, kalau kita
mem-posting-kan usulan tentang reuni, maka salutation-nya, tidak lagi Hallo
Gank!, tetapi sudah Hallo Tatang, atau Hallo Sodik, atau Hallo
Budiono...

Dan tentunya panitia juga diharapkan untuk segera mengumumkan siapa yang
jadi anchor-man panitia di Bandung, dan account-nya pakai rekening
bank-nya siapa.

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: MELACAK/KONTAK : ....RE: HANATA 2003

2002-11-24 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message - 
From: Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, November 22, 2002 10:06 PM
Subject: [yonsatu] Re: MELACAK/KONTAK : RE: HANATA 2003


 E-mail address Pak Giri Suseno bounce terus, sejak 
 domain yg digunakan pindah ISP.

Syafril,

Mas Giri punya dua alamat.
Yang bounced itu yang [EMAIL PROTECTED] atau yang [EMAIL PROTECTED] ?

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Asdar (Re: Re: Vote Tempat-Usulan acara)

2002-11-24 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message -
From: Wimoko, Gardjito (Supraco) [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, November 22, 2002 2:37 PM
Subject: [yonsatu] Re: Vote Tempat-Usulan acara


 Desain mendesain kaos mengkaos mah pak Ongky (Tulang)
 Asdarjanto tuhh yang jawara nya yang selalu rapiih dan trendy.
 Yang nggak pakai kaos pun bisa dia desain, hexx...
 Mana mas Asdarjanto,  belum terdengar suaranya lag..

Seingat saya 'mBalung (Asdarianto Asmoeadji) sudah member di milis ini. Tapi
saya lupa e-mail address-nya.
Kalau belum, dapat ditilpon di (0816) 810 316.

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] The Poskos's (Re: Re: Panitianya dulu! (Re: Acara Hanata))

2002-11-26 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
 On Tue, 26 Nov 2002 07:45:42 +0700 Ishak Ismullah wrote:

  Mohon didaftarkan di milis ini, rekan kita I.F. Poernomosidhi Poerwo,
  Ir, MSc, PhD dia angkatan IV dan yang mukul beduk di Ganesha Yudha
  alias The Posko's.

- Original Message -
From: Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, November 26, 2002 12:29 PM
Subject: [yonsatu] Re: Panitianya dulu! (Re: Acara Hanata)


 BTW. Memangnya jaman dulu ada beduk di Posko ?

Ha ha ha, tentulah yang dimaksud Icak dengan Ganesha Yudha dan The
Posko's itu adalah nama-nama music-bands anggota Yon-I jaman itu, di mana
Poernomosidhi menjadi drummer-nya.

Kalau tidak salah, sekitar 2 tahun lalu saya lihat foto band tersebut,
nampak juga Poernomosidhi di dalamnya, di-posting-kan di milis ini. Kalau
tidak salah lagi, yang mem-posting-kan either Wimoko atau Lukman Azis.

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Saling kenal (Re: Re: Konfirmasi Kehadiran Hanata 2003)

2002-11-26 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message -
From: Wimoko, Gardjito (Supraco) [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, November 27, 2002 12:42 PM
Subject: [yonsatu] Re: Konfirmasi Kehadiran Hanata 2003


 Pak Bachtiar, jangan terlalu jauh kenalannya sama isteri pak Onang lho.



 -Original Message-
 From: Bachtiar Iskandar [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Wednesday, November 27, 2002 11:18 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [yonsatu] Konfirmasi Kehadiran Hanata 2003

 Assalammualaikum  wr wb..
 Pak Syafril, saya  ( Bachtiar Iskandar) juga akan datang dengan Istri.
 Trims

 Untuk Bapak bapak Ishak, Purnomosidhi,Luqman, Onang, kita belum saling
 mengenalkan istri dan anak masing2, (Istri Pak Onang sih udah kenal dari
 dulu, cuma sudah lupa lagi rupanya) nanti kita bisa kenalan lagi lebih
jauh



I'm not trying to discourage anyone, tetapi pengalaman saya menghadiri
berbagai reuni, ketika sampai pada saat kita mulai asyik larut dalam
guyubnya reuni ybs., pastilah pada saat yang sama keluarga yang kita bawa
mulai bosan dengan suasana dan crowd yang tidak saling kenal-mengenali itu.
Kecuali untuk yang seperti Budiono-Yuni, Mokodompit-Endang, dsb.

Betul nggak ya?

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: [anggota] Re: ROTC

2002-12-02 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
Rasanya diskusi tentang ROTC ini lebih baik di milis yonsatu, jangan hanya di 
anggota.

- Original Message - 
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: 02 Desember 2002 21:34
Subject: [anggota] Re: ROTC


 Rame juga rupanya soal ROTC ini.
Tuh kan Indrajaya, apa saya bilang? Ternyata sudah banyak kan ahli ROTC di 
lingkungan Yon-I kita ini.


 Saya kira, sekarang sangat diperlukan dukungan semua 
 pihak termasuk (terutama) para alumni dengan networkingnya 
 untuk mengembangkan lebih jauh ide ROTC ini sehingga 
 dapat terwujud
Cocok!
Waktu ada simulasi pemilihan Ketua IA-ITB di gedung JDC, Jakarta, beberapa bulan lalu, 
saya ketemu, dan ngobrol singkat dengan seorang alumni Yon-I, dosen ITB yang termasuk 
staf dosen pembina Yon-I, dan sekarang menjabat di Rektorat, di bagian yang sekarang 
ini merupakan penerusan dari yang dulu disebut sebagai PR-III (Kemahasiswaan). Siapa 
ya nama dia itu, Iftikar?  Maaf nih, saya bisa lama ingat wajah tapi cepat lupa nama, 
udah mulai uzur nih...
Ketika bertemu itu, saya kemukakan bahwa program ROTC adalah satu-satunya cara 
sekarang ini untuk melanjutkan eksistensi Menwa.
Dan sekarang ini sebetulnya lingkungan stratejik sangat mendukung tercapainya hal itu.
Nanti di rumah Tutun kita bahas lebih detail program of action-nya.


Wasalam.

===

- Original Message - 
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: 02 Desember 2002 21:34
Subject: [anggota] Re: ROTC


WCDS !

Rame juga rupanya soal ROTC ini. ROTC di Indonesia ? Rupanya dia punya sejarah 
panjang. Dari pembicaraan-pembicaraan dengan senioren seperti Mas Tjip, Mas Bud, Mas 
Indra dan sebagainya, juga dengan Pak Theo Pieters yang dua minggu yl sengaja datang 
ke lab saya untuk membicarakan tentang 800.000 ex menwa, wala dll dan ROTC ini, jelas 
terlihat corps khusus ini sudah dicita-citakan sejak lama. Bahkan pernah ada seorang 
Dan Anwar (terakhir Brigjen ?) di awal tahun 60'an (kalau tdk salah dengar dari Pak 
Theo) pernah dikirim ke AS untuk mempelajari ROTC disana. Bahkan katanya, sebagai 
tindak lanjutnya sudah dibuat semacam program (entah seberapa detail), untuk 
mewujudkannya di Indonesia. Tetapi karena situasi yang begini dan begitu belum ada 
follow up lebih jauh. 

Mengapa tidak kita angkat lagi cita-cita ini ? Bukankah ini dapat berwujud sebagai 
solusi bagi sebagian masalah-masalah berat yang dihadapi bangsa ini ? NAH, sampai 
disini saya melihat sambungan eratnya pembahasan ROTC  dengan diskusi 'perang masa 
damai' nya Pak Budiono di mailing group ini. SEMINAR PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM 
KETAHANAN NASIONAL tahun 2001 yl membahas hal ini. Berbicara pada waktu itu Rektor ITB 
(ceramah pembuka), Letjen Agus Wijaya (MABES TNI), Mayjen ... (Dirjen di Dephan), Pak 
 (Depdiknas), Gubernur Lemhannas, Hendro Priono (Ketua Alumni Lemhannas), Anggota 
DPR komisi I, PR-III ITB, Pak Mahdi Kartasasmita (ekek, Ketua LAPAN) dll.  

Corps (yang ini Corps Menwa ITB, bukan Corps ROT) mengajukan makalah yang intinya 
mengusulkan ITB menyelenggarakan program-program pendidikan ROTC dan S2 di bidang 
(Manajemen/Teknologi) Pertahanan dimana keduanya itu saling terkait dan dalam suatu 
kesatuan yang tepadu dengan/dalam kurikulum formal ITB. Hadir pada seminar (di Aula 
Barat) itu 300'an anggota Menwa dari Banda Aceh sampai Kendari. Sambutannya sangat 
positif. Mereka berharap ITB dapat menjadi contoh tentang ROTC ini. 

Saya kira, sekarang sangat diperlukan dukungan semua pihak termasuk (terutama) para 
alumni dengan networkingnya untuk mengembangkan lebih jauh ide ROTC ini sehingga dapat 
terwujud : dukungan  lobi untuk ke dalam ITB dan di tingkat nasional (pemerintah 
pusat). Kalau S2-nya sekarang tengah dikembangkan programnya di ITB (dengan Dephan, 
Mabes dan Cranfield University (Inggeris)). Mungkin tahun ajaran depan (Ag.2003) sudah 
mulai dengan angkatan pertamanya, tetapi belum dengan ROTC.

Karena itu, saya dukung ide agar untuk Pak Tino disediakan waktu untuk menyampaikan 
apa yang ia tahu tentang ROTC.

Iftikar.

==

- Original Message - 
From: Budiono 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: 02 Desember 2002 21:32
Subject: [anggota] Re: Sejarah US ROTC 


WCDS

Kalau mau berburu info ROTC,bisa ke www.armyrotc.com untuk army. 
www.afrotc.com/home.htm?flash=yes untuk Air Force dan 
www.chinfo.navy.mil/navpalib/questions/nrotc.html  Sedangkan, kalau mau handbook dari 
tiap batalyon [satu universitas, 1 batalyon dan yg jadi DanYon biasanya kepala jurusan 
Military Science]  akses aja  ke google, tulis  rotc handbook, nah! ada macem2 hand 
book yang ada, bisa dipilih. Dari handbook itu, banyak info tentang bagaimana 
mengorganisasikan ROTC. Kebanyakan, sangat ideal, dan menarik sekali buat ekek. Tapi, 
bukan tidak mungkin kita bisa se-ideal itu juga kan ?

Kalau mau tahu Code tentang AB amerika,  adanya di US Code Title 10 Armed Forces, bisa 
dicari di  http://uscode.house.gov/title_10.htm dan khusus tentang 

[yonsatu] Presentasi ROTC di HANATA (Re: Re: [anggota] Re: ROTC)

2002-12-03 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message -
From: Indradjaja Dalel [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: 03 Desember 2002 10:18
Subject: [yonsatu] Re: [anggota] Re: ROTC


 Mas Tino yth,
 OK, terima kasih. Nanti pak Budiono akan bawa proyektor
 Infocus dan PC kecilnya. Tolong siapkan saja disket (yang
 bebas virus) tentang ROTC, mungkin sebaiknya dalam
 bentuk Power Point. Usahakan maksimum 30 slides.

Dengan tanpa maksud mengecilkan hati ybs., saya koq meragukan viability
melakukan suatu presentasi dengan PowerPoint (dan LCD projector / Infocus)
pada acara HaNaTa.

Kalau pada salahsatu waktu di antara berbagai acara HaNaTa itu kita ngobrol
melingkar selama sekitar sejam dengan topik serius (bisa saja topiknya
ROTC), masih terbayangkan oleh saya.
Tapi kalau harus duduk resmi menghadap tembok/layar, menyimak presentasi
(tentang apapun), rasanya nggak pas dengan suasana waktu itu.

Bagaimana Panitia? Bagaimana Tutun?

Mungkin sebaiknya presentasi dengan PowerPoint dan Infocus itu dilakukan di
forum yang khusus untuk itu, dengan audience yang lebih terfokus juga
minatnya.

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--

Copy Darat (Halal Bihalal, Natal dan Tahun Baru) akan dilaksanakan 4-5 Januari 2003, 
lihat footer Milis [EMAIL PROTECTED]

Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu





[yonsatu] Tutuka dan Samsi (Re: Re: [anggota] Re: ROTC)

2002-12-03 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message -
From: epsi budihardjo [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: 03 Desember 2002 20:28
Subject: [yonsatu] Re: [anggota] Re: ROTC


 FYI:
 tepatnya Tutuka Ariaji, angkatan XIX sama dengan Samsi
 KaStaf Log thn. 88-89

Epsi, yang KaStaf Log thn. 88-89 itu yang mana, Tutuka-nya atau Samsi-nya?

Eh iya, KaStaf Log itu apa sih ya? Apa sama dengan Kasi-4 di Yon ataukah
Asslog di Skomen?
(Maaf nih, pengetahuan Dinas Staf saya sudah kuno banget...).

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--

Copy Darat (Halal Bihalal, Natal dan Tahun Baru) akan dilaksanakan 4-5 Januari 2003, 
lihat footer Milis [EMAIL PROTECTED]

Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu





[yonsatu] Fw: [anggota] Penggalangan duluan (Re: Re: ROTC)

2002-12-03 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
Di-forward ke milis [yonsatu] dari [anggota].

- Original Message -
From: Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: 04 Desember 2002 2:26
Subject: [anggota] Penggalangan duluan (Re: Re: [yonsatu] ROTC)


- Original Message -
From: Budiono [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: 03 Desember 2002 22:19
Subject: [anggota] Re: [yonsatu] ROTC


 2. Tahap Dua : PENGGALANGAN . Sasarannya, Konsep
 tahap satu diterima oleh Legislati, Eksekutif dan diaksep
 Publik.
 Tahap ini tak perlu mulai Juni, bisa sebelumnya. Setidaknya,
 setelah tahap satu selesai 50%. Dan perlu pengerahan
 Alumni ekek yang berkecimpung dengan atau di dalam
 Eksekutif, Legislatif dan Pembentuk Opini Publik.
 Mudah-x2an semua ini bisa selesai Akhir Desember 2003.

Kalau entrepreneur, apalagi orang marketing, maunya penggalangan duluan Bud,
jadi produk selesai, market sudah siap, he he he.
Tapi seriously, saya sekarang ini berpikir begitu. Setidaknya
paralel/simultan.

Wasalam.



---[Anggota YON-1 ITB]--

Acara HANATA (Halal Bihalal Natal dan Tahun Baru) 2003 dilaksanakan
tgl 4-5 Januari 2003.
Iuran per kepala Rp. 100.000,- (minimum) mohon ditransfer sebelum
tanggal 20 Desember 2002 ke :

Bank : BCA Cabang Ahmad Yani - Bandung
Account Name : Onang Mertoyono
Account #: 4370582055

Ancangan acara dapat dilihat di :
http://pub.mahawarman.net/hanata2003/hanata_2003.ppt

Milis Internal Keluarga Besar YON-1 ITB Bandung.
Diluar anggota dilarang masuk, anggota dilarang keluar, hanya boleh
cuti :-)




--[YONSATU - ITB]--

Copy Darat (Halal Bihalal, Natal dan Tahun Baru) akan dilaksanakan 4-5 Januari 2003, 
lihat footer Milis [EMAIL PROTECTED]

Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu





[yonsatu] Hariyadi Soewandar (Re: Re: Hanata 2003)

2002-12-04 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
Nah ini dia sang begawan turun gunung!

Hariyadi Soewandar adalah mantan Danyon-III (Unpar) dan Kaskomen kedua
(setelah Haryanto Dhanutirto).
Kalau kasih paparan tentang filosofi dan konsep mengenai partisipasi
masyarakat umum sebagai bala cadangan dalam bela negara, wah, para dirjen di
Dephan (waktu itu masih Dephankam) yang mendengarkan hanya bisa
manggut-manggut terkagum-kagum.

Indrajaya, dalam proses penyusunan konsep ROTC, Mas Har ini jangan hanya
diminta untuk lihat-lihat, harus diminta untuk lead the way!

Tentang belajar dari Malaysia, memang sudah suratan sejarah harus begitu.
Waktu saya sekolah di ITB, ada teman kuliah anak-anak Malaysia. Tetapi
sekarang terbalik, orang Indonesia yang sekolah di Malaysia.
Itu yang positifnya. Yang negatifnya ada juga, he he he, dulu para radikal
Malaysia ramai-ramai berguru dari tokoh-tokoh DaruI Islam, sekarang
terbalik, Imam Samudera belajarnya bikin bom dari profesor Malaysia!

Wasalam.

=

- Original Message -
From: hariyadi suwandar [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: 04 Desember 2002 13:22
Subject: [yonsatu] Re: Hanata 2003


Dari Hariyadi

Hanata 2003 adalah kesempatan yg baik utk menjalin jejaring, karena bagi
kita2, kesempatan yg akan datang belum tentu ada.
Acara yg lintas angkatan merupakan forum untuk  menengok ke belakang dan
menatap ke depan dengan
tegak, tegar dan  cerdas.
Coba renungkan potensi yg tersedia, dan dapat  merupakan potensi yg siap,
bila diperlukan.
Saya pikir Organisasi Menwa telah membangun sikap peduli dengan watak
militansi yg tinggi, yg tentunya
merupakan asset yg tak terhingga.

Tentang konsep mere ROTC dapat disimak apa yg berkembang/dialami di AS,
tetapi jangan lupa bahwa dinegara jiran, konsep dan program PALAPES (Pasukan
Latih Pegawai Simpan) cukup berhasil, meskipun pd awalnya mereka beroleh
asupan dari Menwa Indonesia.
Tak ada salahnya kita berani belajar dari mereka yg sukses. Tak usah malu
belajar yg baik.
Sila buka web PALAPES  yg boleh diakses setiap saat, sebagai acuan bahwa
konsep ROTC di negara
jiran telah berjaya.
Latar belakang budaya di sana lebih mirip dengan kita ketimbang di AS.
Ini hanya pandangan sebagai sumbahan untuk sindikat ROTC yg akan ditugasi
memperdalam konsep dan aplikasi di Indonesia.
Selamat bekerja.
Salam se-Corps
Hariyadi Suwandar



--[YONSATU - ITB]--

Copy Darat (Halal Bihalal, Natal dan Tahun Baru) akan dilaksanakan 4-5 Januari 2003, 
lihat footer Milis [EMAIL PROTECTED]

Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu





[yonsatu] test

2002-12-09 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
test
--[YONSATU - ITB]--

Copy Darat (Halal Bihalal, Natal dan Tahun Baru) akan dilaksanakan 4-5 Januari 2003, 
lihat footer Milis [EMAIL PROTECTED]

Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu





[yonsatu] Re: Acara Hanata

2002-12-10 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
Setuju!
Seems to be a perfect agenda.

Wasalam.
NB: Untuk Wimoko: Kalijati-Lembang tidak lebih lama ditempuhnya dari
Husein-Lembang, apalagi di jaman traffic macet seperti sekarang ini.

===

- Original Message -
From: Djanaka AD [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: 10 Desember 2002 15:39
Subject: [yonsatu] Re: Acara Hanata


Melihat fasilitas yang ada di Pusdikajen maka sudah bisa dipastiin saja
bahwa acaranya kita atur sebagai berikut:

Sabtu, 4 Januari 2003.
Jam 09.00 Panitia Kumpul di rumah Pak Tutun, Jl. Maribaya No. 39 Lembang.
Jam 14.00 Peserta Check In di Hotel.
Jam 16.00 Welcome Drink di rumah Pak Tutun Jl. Maribaya 39 Lembang.
Jam 19.00 Pertemuan Mantan Anggota Yon I di rumah Pak Tutun, dengan acara:
- makan malam, sambil denger musik dari orgen tunggal profesional.
- spontanitas nyanyi dan penampilan musik dari para mantan Yon I.
- nostalgia photo2 lama.
- presentasi tentang topik menarik.
- acara lain-lain (spontanitas yang sudah direncanakan).
NB: Acara ini diperuntukan khusus untuk mantan anggota dan anggota Yon I
saja, keluarga belum diikut-sertakan. Untuk ini mohon masing2 sudah mengatur
acara untuk para spouses dan para kids-nya.

Minggu, 5 Januari 2003.
Jam 06.30 Mantan anggota Yon I termasuk Keluarganya kumpul di lapangan
Pusdikajen, Jl. Maribaya (200 m dari rumah Pak Tutun). Kendaraan diparkir di
dalam halaman Pusdikajen.
Jam 06.30-07.30 Persiapan Jalan Santai / Cross Country  Beli kaos.
Jam 07.30 Start Jalan Santai.
Jam 10.30 Finish Jalan Santai di lapangan bola Pusdikajen  minum susu
sapi asli Lembang.
Jam 10.30 Terjun Payung di lapangan bola Pusdikajen.
Jam 11.00 Permainan Keluarga, Photo Bersama di lapangan bola Pusdikajen.
Jam 12.00 Makan Siang, sambil diiringi musik Orgen Tunggal dan penyanyi di
dalam ruangan Aula Pusdikajen. Kesempatan untuk menyampaikan pesan dan
kesan.
Jam 14.00 Acara Selesai, peserta kembali ke habitatnya masing-masing.

Apabila pada hari Minggu turun hujan yang berkepanjangan, maka acara
dipindah ke dalam ruangan Aula Pusdikajend.

Apabila akan ada acara tambahan lain, agar di dalam batasan waktu yang kami
sebutkan di atas.

Djanaka.



--[YONSATU - ITB]--

Copy Darat (Halal Bihalal, Natal dan Tahun Baru) akan dilaksanakan 4-5 Januari 2003, 
lihat footer Milis [EMAIL PROTECTED]

Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu





[yonsatu] Re: Hati-hati terima SMS

2002-12-11 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message -
From: abdullah sodik [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: 11 Desember 2002 16:31
Subject: [yonsatu] Hati-hati terima SMS


 Hati-hati...terima SMS


 To: [EMAIL PROTECTED],
 [EMAIL PROTECTED],
 [EMAIL PROTECTED]
 From: SOESILO SOESILO [EMAIL PROTECTED]
 Date:Tue, 26 Nov 2002 22:18:39 -0800 (PST)
 Subject:[bdi-kps] Fw: Daftar SMS Penipu (Hati-hati)

  Hadi Sriyanta [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Dari millist sebelah.

  -Original Message-
  From: Wahyu Avianto Subject:
  Fw: Daftar SMS Penipu (Hati-hati)

   Inilah no handphone penipu yang perlu diberi 'pelajaran' dan 'hadiah'
   Kepada pihak yang berwenang, terutama pada operator sellular,
   mohon agar melakukan tindakan sehingga tidak ada lagi penipuan
   via sms

   * updated : 20 November 2002 -- 08.00 wib *
   08124276037 dan 08124105155
   Selamat, anda menjadi jutawan TELKOMANIA dalam GEBYAR
   SMS 2002/2003
   dr PT. telkomsel u/konfirmasi segera hub...0812427603777/
   081241051
   http://www.dotcel.co.id
   08124141707 dan 08124265236
   SLM..! dpt undian interactif, Rp35jt dari TELKOMSEL 'AWARD'
   2002;
   Utk konfirmasi hub: Bp Ir.SISWOYO.
   Di: 0812414170777. 081242652366.
   Terimakasih.

Kalau jelas-jelas no. HP-nya kepala 0812 (pra-bayar), tapi ngaku dari
Telkomsel, lalu kita percaya, yaaah gimana git...
Bahkan operator seluler-nya pun praktis tidak bisa apa-apa, kalau kartu
pra-bayar yang dipakai si penipu.

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--

Copy Darat (Halal Bihalal, Natal dan Tahun Baru) akan dilaksanakan 4-5 Januari 2003, 
lihat footer Milis [EMAIL PROTECTED]

Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu





[yonsatu] Re: Sumbangan Acara Hanata

2002-12-13 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message -
From: Onang Mertoyono [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, December 14, 2002 5:25 AM
Subject: [yonsatu] Re: Sumbangan Acara Hanata


 Bagaimana dengan yang lainnya, apakah setuju dengan hanya
 di tampilkan jumlahnya dana yang tersedia tanpa dituliskan dari siapa?

Sebaiknya nama pengirimnya disebut KECUALI ybs minta di-anonim-kan.

Juga, sebaiknya seperti Djandjan bilang, sampai saatnya acara Hanata pun
kalau masih ada yang ngasih dana ya diterima saja, tidak usah dibatasi 20
Des.

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--

Copy Darat (Halal Bihalal, Natal dan Tahun Baru) akan dilaksanakan 4-5 Januari 2003, 
lihat footer Milis [EMAIL PROTECTED]

Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu





[yonsatu] Usman Bangun

2002-12-15 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
Tadi siang waktu melayat alm. Pak Wiyarso, ketemu Usman Bangun Harahap.
Dia bilang dia akan datang ke Lembang nanti.

Udah lama nggak ketemu dia, jadi walau di tengah-tengah majelis takziah kita
mah ribut ngomongin Ekek...

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--

Copy Darat (Halal Bihalal, Natal dan Tahun Baru) akan dilaksanakan 4-5 Januari 2003, 
lihat footer Milis [EMAIL PROTECTED]

Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu





[yonsatu] Re: Mas Tjip, Irawati, Rubin

2002-12-15 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message - 
From: Budiono [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, December 16, 2002 9:01 AM
Subject: [yonsatu] Re: Mas Tjip, Irawati, Rubin


 Mas Tjip, Irawati , dan Rubin Hutasoit saya bisa kontak, cuma buat Neni,
 alamatnya hilang bersama rusaknya HP saya. 
 Mungkin Djoni bisa kontak melalui Tio, suaminnya.

Neni lagi sibuk banget mau mantu hari Minggu besok ini.
Nanti deh, kalau dia sudah bisa mikir lagi, baru saya hubungi.

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--

Copy Darat (Halal Bihalal, Natal dan Tahun Baru) akan dilaksanakan 4-5 Januari 2003, 
lihat footer Milis [EMAIL PROTECTED]

Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu





[yonsatu] Fw: kasi tau dong

2002-12-15 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message - 
From: thoriq 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, December 16, 2002 12:08 PM
Subject: kasi tau dong


  WCDS

  Halo Moderator
  Saya: Thoriq Hadi Kusuma, pernah menjadi anggota Menwa Yon I ITB angkatan 22.  
NBP: 8967 08 22 653 (kalo gak salah).
  Kebetulan ketika saya iseng searching di google, saya dapatkan milis ini . tapi 
saya belum tahu cara subscribe ke milis ini.
  Kasi tau dong alamat subcribe-nya  atau subcribe-in

  ==

  Sudah di-subscribe-kan oleh Syafril.

  Ini saya posting-kan untuk pengetahuan bersama, terutama mereka yang seangkatan 
dengan Thoriq.

  Wasalam. 
 
 
___
IncrediMail - Email has finally evolved - Click Here 

--[YONSATU - ITB]--

Copy Darat (Halal Bihalal, Natal dan Tahun Baru) akan dilaksanakan 4-5 Januari 2003, 
lihat footer Milis [EMAIL PROTECTED]

Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu





  1   2   3   >