--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "satriyo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Anda tahu kata sinonim? sinonim itu persamaan satu kata dengan kata 
> yang lain di DALAM satu bahasa. kalo lain bahasa bukan sinonim.
> 
> kalo lain bahasa, di bahasa indonesia istilahnya 'padanan kata' 
atau 
> dalam bahasa inggris 'translation' ...
> 
> dalam linguistik, tidak ada dua bahasa yang peris memiliki padanan 
> kata yang one on one, atau a=b, misal god=tuhan. 

Arti kamus bisa jadi memang begitu.
Tapi jika kita bicara rasa, nilai, dua kultur manusia itu lebih 
banyak mirip dan samanya daripada bedanya.

> contoh lain, kalo 
> yang anda maksud agama adalah islam, tuhan dalam bahasa indonesia, 
> dikenal dengan istilah 'rabb' dan 'ilah' dalam bahasa arab. 

'ilah' itu sesembahan, yang disembah, tuhan
'rabb' itu bukan mengarah ke tuhan, tetapi kepada sesuatu yang 
mengatur, memelihara.

Dalam konteks tertentu memang menjadi fungsi tuhan yang memang maha 
memelihara dan mengatur. Dalam konteks lain rabb itu 'pengatur' spt. 
dalam konteks pemusik dengan hasil gubahannya, pengarang dengan hasil 
tulisannya.

> jadi 
> rancu kalo kita murni mengandalkan terjemahan dalam mencoba engerti 
> firman Allah yang dalam bahasa arab, dan hemat saya pasti ada 
> hikmahnya mengapa Allah memilih bahasa Arab, selain the fact that 
> setting turunnya wahyu Allah itu kepada komunitas bangsa Arab, dan 
> uniknya tidak semua orang arab ketika itu 'familiar' dengan bahasa 
> arab Quran, bahkan hingga kini.
> 

murni terjemahan tentu tidak baik.
tapi menafikkan tentu juga tidak baik.

Allah bilang menurunkan Al-Quran dalam bahasa Arab yang jelas.
Artinya bahkan bahasa Arab pun banyak masalah.
Hanya kalimat-kalimat dan kata-kata dalam Al-Quran dipilih agar Al-
Quran dapat menjadi apa-apa yang dimaksudkan ketika diciptakan.

Bukan berarti bahasa Arab itu superior dari bahasa yang lain. Itu 
cuman mitos belaka.

IMHO, Islam diturunkan di tanah Arab, hikmahnya adalah Arab berhasil 
dijinakkan dari kebiadaban yang sangat dan dibawa kedalam masyarakat 
yang beradab.

Saat itu, bangsa yang paling membutuhkan pencerahan adalah bangsa 
Arab. Ketika di belahan lain dunia Romawi, Persia, Cina BAHKAN 
INDONESIA (!!!), kebudayaan sedang dipuncak. Bangsa Arab merupakan 
bangsa yang luar biasa biadabnya. Contoh klasik: anak perempuan 
dikubur hidup2, perempuan yang sekedar jadi properti dll.

Alih-alih sombong, seharusnya bangsa Arab lebih rendah hati.

Salam
Ary

> terserah anda mau berpendapat apa ...
> 
> salam,
> satriyo
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sunny" <ambon@> wrote:
> >
> > Kalau orang Arab beragama Nasrani mengatakan  yang 
disebut "Tuhan" 
> itu Allah, dan orang Indonesia beragama Nasrani menyatakan Tuhan 
> telah menjadi masalah dan dipersoalkan oleh sebahagian orang 
> dikalangan kaum Muslimin/Muslimah, maka tentunya timbul pertanyaan  
> apakah Allah,  menjadi murka dan mengutuk orang Nasrani [Kristen] 
> dengan mendatangkan bencana alam silih berganti atau telah 
diketahui 
> bahwa para Nasrani yang mati bertumpuk di neraka, sedangkan yang 
> memakai nama Allah itu diselamatkan? 
> > 
> > Di luar dari pada itu apakah bukan  suatu cara membodohkan umat 
> dengan topeng agama? Bukankah dalam ilmu bahasa itu ada 
> istilah "sinonim", apakah dalam agama istilah tersebut  tidak 
berlaku?
> > 
> > Patut diketahui dalam bahasa lain seperti Spanyol  
dibilang "Dios, 
> [Senior], 
> >  Polandia = "Pan Bog"
> > Yunani = Θεός
> > Perancis = Dieu
> > Belanda & Inggris = God
> > Jerman = Gott
> > 
> > Wass
> > 
> >  
> > 
> >   ----- Original Message ----- 
> >   From: satriyo 
> >   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
> >   Sent: Tuesday, April 17, 2007 9:07 AM
> >   Subject: [wanita-muslimah] Re: "My Choice, My Image, My Dress," 
> Muslimah Australia
> > 
> > 
> >   yakin tu bahwa God, Gott dll di berbagai bahasa itu adalah 
> terjemahan 
> >   untuk TUHAN yang dalam Islam adalah ALLAH?
> > 
> >   Memang bisa ketika kita bicara membedakan antara God dan god, 
> atau 
> >   mungkin Gott dan gott? Jika bahasa Inggris god itu 
adalah 'dewa' 
> >   dalam bahasa Indonesia, tentu agar congruent dan sekaligus 
> consistent 
> >   ya God terjemahannya Dewa, bukan TUHAN atau dalam Islam ALLAH!
> > 
> >   Coba simak kutipan berikut: ...
> > 
> >   " ...
> > 
> >   Karena Islam adalah agama yang bersifat benar dan final (QS 
5:3), 
> >   maka istilah-istilah kunci dalam Islam juga memiliki makna 
> standar 
> >   yang tetap. Itu disebabkan sifat Al-Quran yang terjaga teks dan 
> >   maknanya. Sifat Al-Quran ini tentu berbeda dengan Bibel kaum 
> Yahudi 
> >   dan Kristen yang mengalami perkembangan dan perubahan teks dari 
> zaman 
> >   ke zaman. Karena itulah, ada perbedaan yang sangat besar antara 
> >   tradisi Islam dengan tradisi Kristen dalam masalah penggunaan 
> istilah-
> >   istilah keagamaan.
> > 
> >   Sebagai contoh, dalam penyebutan nama Tuhan. Umat Islam sangat 
> >   berdisiplin dalam menyebut nama Tuhan dengan sebutan 'Allah', 
> dengan 
> >   bacaan tertentu. Umat Islam seluruh dunia, dari generasi ke 
> generasi, 
> >   dari waktu ke waktu, dari satu tempat ke tempat lain, tidak 
> berbeda 
> >   dalam mengucapkan lafaz 'Allah', sebab teks Al-Quran dan cara 
> >   membacanya juga tidak berubah dari waktu ke waktu.
> > 
> >   Tradisi ini sangat berbeda dengan kaum Kristen yang sangat 
> beragam 
> >   dalam menyebut dan mengucapkan nama Tuhan. Di Arab, kaum 
Kristen 
> ada 
> >   yang menyebut Tuhan mereka dengan sebutan 'Alloh', sama dengan 
> orang 
> >   Islam. Di Indonesia menyebut 'Allah'. Di Barat menyebut God 
atau 
> >   Lord. Di Indonesia, kini muncul aliran Kristen yang menolak 
> >   penggunaan nama 'Allah' dan menggantinya dengan Yahweh.
> > 
> >   Tahun 1999, muncul kelompok Kristen yang menamakan dirinya 
> >   kelompok 'Iman Taqwa Kepada Shirathal Mustaqim' (ITKSM) yang 
> >   melakukan kampanye agar kaum Kristen menghentikan penggunaan 
> lafaz 
> >   Allah. Kelompok ini kemudian mengganti nama menjadi Bet Yesua 
> >   Hamasiah (BYH). Kelompok ini juga menerbitkan Bibel sendiri 
> dengan 
> >   nama Kitab Suci Torat dan Injil yang pada halaman dalamnya 
> ditulis 
> >   Kitab Suci 2000.
> > 
> >   Kitab Bibel versi BYH ini mengganti kata "Allah" 
menjadi "Eloim", 
> >   kata "TUHAN" diganti menjadi "YAHWE"; kata "Yesus" diganti 
> >   dengan "Yesua", dan "Yesus Kristus" diubah menjadi "Yesua 
> Hamasiah". 
> >   Berikutnya, muncul lagi kelompok Kristen yang menamakan 
> >   dirinya "Jaringan Gereja-gereja Pengagung Nama Yahweh" yang 
> >   menerbitkan Bibel sendiri dengan nama "Kitab Suci Umat 
Perjanjian 
> >   Tuhan ini".
> > 
> >   Kelompok ini menegaskan, "Akhirnya nama "Allah" tidak dapat 
> >   dipertahankan lagi." Problem penyebutan nama Tuhan atau nama 
nabi 
> >   seperti dalam agama Kristen tersebut, tidak dijumpai dalam 
Islam. 
> >   Sebab, Islam memiliki Al-Quran yang teksnya, cara membacanya, 
dan 
> >   maknanya terjaga sepanjang zaman. Di sinilah terjadi perbedaan 
> dalam 
> >   soal penggunaan istilah-istilah keagamaan antara Islam dan 
> Kristen. 
> >   Para ulama Islam selama berabad-abad dikenal memiliki tradisi 
> yang 
> >   kuat dalam penggunaan istilah-istilah keagamaan. Banyak ulama 
> yang 
> >   secara khusus menulis kamus dan kitab tentang definisi-definisi 
> >   (ta'rifat).
> > 
> >   ..."
> > 
> >   Saya kutip dari artikel Adian Husaini MA, dan untuk lengkapnya 
> >   silakan wikan ke 
> >   http://adianhusaini.blogspot.com/2007_03_01_archive.html
> > 
> >   Di beberapa link juga bisa dilihat diskusi seputar ini spt di 
> >   wikipedia atau harun yahya, yang intinya memang ada sebagian 
> ulama 
> >   yang menerjemahkan ALLAH ke, let's say, Inggris menjadi God, 
> sehingga 
> >   syahadat menjadi "There is no god but God" yg lalu dipopulerkan 
> oleh 
> >   Nurcholish Madjid dengan argumen dia sendiri; tapi ada juga 
Ulama 
> >   yang menyatakan bahwa ALLAH itu nama, sehingga tidak bisa 
> >   diterjemahkan. Bagaimana kita bisa membedakan secara 
lisan "Tidak 
> ada 
> >   tuhan selain Tuhan" atau "There is no god but God"? Sulit kan?
> > 
> >   Sementara sekian dulu.
> > 
> >   salam,
> >   satriyo
> > 
> >   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo" 
> >   <wikan.danar@> wrote:
> >   >
> >   > kalau di Eropa sih, Allah ya disebutnya God (bahasa Inggris), 
> atau
> >   > Gott (bahasa Jerman) dsb. Pas saya lihat terjemahannya film 
The
> >   > Messenger (Ar Risalah), La Illaha Illallah diterjemahkan 
> There's no
> >   > god but God. Di terjemahan Al Quran bahasa Prancis, 
terjemahan 
> Allah
> >   > sebagai "Tuhan" malah dipuji mendekatkan pemahaman orang 
Prancis
> >   > kepada Islam.
> >   > Di mesjid di tempat saya (Dresden), pengurus mesjid malah 
sibuk
> >   > menanamkan pemahaman bahwa Allah itu ya Tuhan, sama dengan 
> Tuhan di
> >   > Bibel, sama dengan Tuhan di Torah, maksudnya biar orang non-
> muslim
> >   > juga tahu, bahwa Tuhannya orang Islam itu ya sama saja dengan 
> >   Tuhannya
> >   > orang Kristen & Yahudi.
> >   > 
> >   > salam,
> >   > --
> >   > wikan
> >   > http://wikan.multiply.com
> >   > 
> >   > On 4/17/07, satriyo <efikoe@> wrote:
> >   > > Soal nama, proper name dalam terminologi Inggris atau isim 
> dalam
> >   > > Arab, bukankah semua itu punya nama, bukan sekedar nama 
> generik?
> >   > >
> >   > > Apakah anda bersedia dipangging 'perempuan' atau 
> >   bahkan 'heh!'saja
> >   > > padahal anda punya nama dan itu fungsi nama bukan? Coba 
lihat
> >   > > alasmaaul husna, nama2 indah Allah. apakah di list itu anda 
> temui
> >   > > kata TUHAN sebagai bagian dari nama2 indah Allah? TUHAN itu 
> dalam
> >   > > bahasa ARAB adalah RABB dan ILAH.
> >   > >
> >   > > Jadi tidak benar menurut saya, berdasar sumber yang saya 
> tahu, 
> >   tanpa
> >   > > bermksud berlindung atau lempar batu sembunyi tangan, klaim 
> atau
> >   > > pernyataan ibu bahwa ALLAH itu nama TUHAN dalam bahasa 
ARAB. 
> Yang
> >   > > benar, itu NAMA TUHAN, dalam segala bahasa. Kalo memang 
ALLAH 
> itu
> >   > > nama tuhan dalam bahasa Arab, ...
> >   > > [1] mengapa bahasa inggris tidak punya nama pengganti untuk 
> >   ALLAH?
> >   > > [2] penduduk Arab yang kristen dari sebelum masa Islam, 
> menyapa 
> >   ALLAH
> >   > > dengan ALLAH hingga kini, dan hanya di Indonesia saja 
kalangan
> >   > > kristianinya ADA yang memakai nama ini tapi dengan 
> >   pelafalan 'alah',
> >   > > selain nama2 lain sesuai denominasi kristen yang dianut, 
> >   misalnya ada
> >   > > kalangan kristiani yang lebih suka 'back to basic' dengan 
> >   menyebut
> >   > > nama ALLAH itu yahweh, misalnya, dan ini FAKTA, bukan 
OPINI, 
> >   bisa cek
> >   > > ke para pendeta, pastor atau kalangan gerejawan. Apakah 
arab 
> >   kristen
> >   > > itu tidak tahu kalo ALLAH itu 'milik' tradisi Islam? ;-)
> >   > > [3] (konsekuensi lain) dengan pernyataan ibu bahwa ALLAH 
itu 
> nama
> >   > > TUHAN dalam bahasa Arab adalah MUHAMMAD itu nama Rasul dan 
> Nabi 
> >   Islam
> >   > > dalam bahasa Arab, dan dalam bahasa Indonesia namanya 
> >   adalah 'Yang
> >   > > Terpuji' ... nah ini sama juga dengan mengatakan ISLAM itu 
> nama
> >   > > keyakinan dalam bahasa Arab, yang di indonesiakan menjadi 
> >   BERSERAH
> >   > > DIRI!
> >   >
> > 
> > 
> > 
> >    
> > 
> > 
> > ------------------------------------------------------------------
--
> ----------
> > 
> > 
> >   No virus found in this incoming message.
> >   Checked by AVG Free Edition.
> >   Version: 7.5.446 / Virus Database: 269.5.1/764 - Release Date: 
> 4/17/2007 4:43 AM
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>


Kirim email ke