La Tando alias MQ ("cucunya" HMNA) si juara ngibul ini masih terus
bernyanyi dengan suaranya yang jelek itu, dengan menuduh Ahmadiyah
menambah-nambah dua kalimat Syahadat.

Sungguh fitnah yang luar biasa.

Tapi faktanya, HMNA ini sendiri yang telah melakukan penodaan kepada
nama baik Rasulullah s.a.w. dengan menambah-nambah kalimat palsu yang
sebenarnya tidak pernah diucapkan Rasulullah s.a.w. dalam Khutbah
Terakhirnya.

Ole sio sayange, kebohongan publik dan fitnah telah tersebar luas, dan
HMNA ini adalah salah satu dari pendukung kebohongan itu.

Beta ulang:

HMNA,

Kalimat ini: "Wahai manusia, tidak ada nabi atau rasul yang akan
datang sesudahku dan tidak ada agama baru yang akan lahir" - asalnya
dari mana?

Kok bisa-bisanya diklaim oleh Anda kalimat itu sebagai kalimat yang
diucapkan oleh Kanjeng Rasulullah s.a.w. dalam khutbah terakhirnya?

Begini saja, kalau Anda tidak bisa membuktikan kalimat Khutbah
Terakhir Rasulullah s.a.w. berasal dari Hadits, maka artinya Anda
telah melakukan penodaan kepada perkataan Rasulullah s.a.w.

Sanggup?

Agar terus diingat, bahwa fitnah dan dusta adalah dosa besar menurut
ajaran islam.

Salam,
MAS

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tana Doang" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Ole sio sayange, setelah Ghulam Ahmad meninggal dunia, maka
pengikut-pengikutnya terpecah dalam dua kelompok. Ada yang berpusat di
Qadiyan menyandang nama Akmadiyah Qadiyan, dan yang satu Akmadiyah
Lahore yang berpusat di Lahore. Ahmadiyah Qadiyan di bawah pimpinan
Bashiruddin Mahmud Ahmad  mengubah Dua Kalimah Syahadat menjadi tiga
(2+1=3), yaitu 2 Kalinah Syahadatain + 1 syahadat pengakuan Ghulam
Ahmad sebagai nabi, sedangkan Ahmadiyah Lahore di bawah pimpinan Mawli
Muhammad Ali tidak mengakui Ghulam Ahmad sebagai nabi hanya sebagai
mujaddid saja. Dengan demikian Ahmadiyah Lahore aqidahnya tetap, yaitu
tetap dua Kalimah Syahadatain, jadi tetap Islam. Di Pakistan hanya
Ahmadiyah Qadiyan yang dilarang pakai identitas Islam, sedangkan
Ahmadiyah Lahore digolongkan dalam Sunni (Ahlus-Sunnah).
>  
> Ahmadiyah Qadiyan, yang selanjutnya disebut Qadianisme karena
menambah-nambah Dua Kalimah Syahadat menjadi tiga, yaitu pengakuan
Ghulam Ahmad sebagai nabi, maka rusaklah aqidahnya, syahadatnya
Qadiyanisme batal. Karena batal syahadatnya, Rukun Islam Pertama
batal, maka Qadianism bukan Islam. Qadianisme mempergunakan tiga ayat
dalam Al Quran sebagai pembenaran (2+1=3) Tiga Kalimah Syahadat. 
> 
> Salam
> Muammar Qaddhafi


Kirim email ke