nah di sini peliknya.....seperti apa sih konsep "dengan leluasa mendukung" itu......tidak turut campur, melindungi, memberikan batasan atau yang bagaimana........? sebagai catatan, agama itu sesuatu yang sangat intrisik, jadi pada satu titik akan menyinggung kehidupan bernegara juga.....nah di sini baru akan kelihatan bagaimana hal tersebut diterapkan...... kok beraninya mengkritik ?...... itulah yang mengherankan saya, yang bertanya dari guru sekolah anak-anak sampai teman-teman di kantor....jadi skopenya cukup luas, walau secara kuantitas tidak banyak sekali.........khan gak semua kenal saya he he ....... waktu mereka mempertanyakan, saya jawab saja "mengapa anda bertanya begitu ......?" nah di situ mereka akan bilang panjang lebar bahwa tidak baik anak "dididik begitu" karena itu feodal etc etc......tapi waktu aku tanya kenapa anak anda dididik untuk mencium pipi anda .....? apa bedanya...? keluarlah segala macam argumentasinya....he he he itulah yang mengherankan saya, banyak yang sudah "beradab" dan ber-intelektual, tapi masih pakai kaca mata kuda juga.....jadi kemajuan suatu negara (secara ekonomi....)kadang tidak mencerminkan kemajuan peradaban mereka..... contoh yang sering terjadi adalah soal "table manner"...ini secara manis bahkan diilustrarikan di film pretty woman......coba saja anda makan pakai tangan di resto eropa, wah akan dilihatin orang seruangan he he he he......... kelihatan betul betapa soal beradab itu referensinya sering bias....hanya karena beda kebiasaan/tradisi, seseorang bisa menjadi "tidak beradab" bagi orang lain.......itulah makanya seringkali pembahasan soal "cultural adaptation" menjadi mentok, karena referensinya seringkali bias dan sepihak...... kalau orang bule boleh berciuman secara bebas di pinggir jalan ( di negaranya sendiri atau di pinggir pantai Kuta)..., kenapa kita gak bebas untuk makan dengan tangan di restoran eropa....? salam, Noor Syarifuddin/XIX [EMAIL PROTECTED] wrote:
Iya, karena agama bukan bisnis pemerintah itulah, maka sang pemerintah bisa dengan leluasanya mendukung konsep 'freedom to believe' itu. Lho kok mereka berani kritik habis2an? Siapa mereka itu? Apakah anda nggak terlalu mengeneralisir? Ah, masak sih? Menurut saya hanya orang2 yang pakai 'kaca mata kuda' saja yang akan mengatakan demikian, dan rasanya saya kok ragu kalau masyarakat yang sistem pendidikannya sudah sangat maju ternyata masih bisa menciptakan masyarakat yang ber kacamata kuda juga. Kalau segelintir orang yang begitu sih wajar-wajar aja, tapi kalau mayoritas begitu, menurut saya rasanya nggak mungkin deh. --------------------------------- Do you Yahoo!? Yahoo! Small Business $15K Web Design Giveaway - Enter today --[YONSATU - ITB]--------------------------------------------- Arsip : <http://yonsatu.mahawarman.net> atau <http://news.mahawarman.net> News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman Other Info : <http://www.mahawarman.net>