Ysh. Teman teman anggota milis lp3b

Buat Ketut Artana, saya kira kita mesti melihatnya dengan bijaksana. Mungkin 
itulah potret riil dari masyarakat kita. Untuk menyadarkan masyarakat kita, 
maka hal itu mesti dimulai sejak seseorang masih kanak-kanak. Coba kita fair 
saja, mana ada dulu orang desa yang punya wc. Saya dulu lahir di desa 
Nagasepaha dan umur pra sekolah tinggal di pegunungan tepatnya di atas 
Gitgit yaitu di Banjar Wirabuana, desa Gitgit(di kilometer 15 sebelum tugu 
pahlawan, kalau dari arah singaraja), dan SD kelas satu sekolah di desa 
Nagasepaha. Waktu itu yah belum ada WC di rumah-rumah penduduk. Bahwa kita 
perlu mengajak masyarakt agar peduli dengan kebersihan lingkungannya, saya 
kira kita semua sepaham. Hanya saja, perlu waktu, sabar Tut.
Saya ikut bergembira bahwa teman-teman di Bali sudah aware dengan masalah 
lingkungan. Bahwa banyak yang hanya bicara Tri Hita Karana, yah lupakan saja 
mereka. Kita memerlukan orang-orang yang melakukan tindakan nyata. Saya 
berharap suatu saat nanti saya bisa ikut Ngayah.

Saya baru saja punya kesempatan untuk membuka mail. Saat ini saya sedang 
berada di Montreal, Kanada, dalam rangka mengikuti conference. Hari ini 
adalah registrasinya. Besok 9 - 12 juni diisi dengan presentasi dari paper-
paper yang ada. Saya kebagian mempresentasikan paper saya tanggal 12 juni 
nanti. Peserta seminar banyak yang meng-cancel kedatangan mereka, berhubung 
mereka khawatir dengan kasus SARS. Tolong doakan ya, semoga saya sehat-sehat 
saja.
Saat ini waktu setempat menunjukkan pukul 21.00, mungkin di Bali Jam 9.00 
pagi. Okey segitu dulu cerita singkat dari Montreal, sampai jumpa.

Om Shanti Shanti Shanti Om
salam sejahtera dari
Nyoman Bangsing

On Fri, 6 Jun 2003 00:58:40 -0700 (PDT), ketut arthana wrote
> Ibu made,
>  
> Saya mau support kegiatan anda( saya kira teman teman yg lain mau 
> support juga, pak nyoman sudarma dll ?), apa yang bisa saya bantu, 
> cuman sekarang schedule saya sempit sekali. Saya ada idea, gimana 
> kalau diwacanakan bahwa : SAMPAH-SAMPAH ITU MENGGANGU KESUCIAN PURA, 
> TERUTAMA SAMPAH PELASTIK, istilahnya LETEH. Seperti saya ceritrakan 
> dulu, saya sempat uring-uringan melihat sampah-sampah ini, banyak 
> orang omong besar tentang Tri Hita Karana, cuman tempat sucinya aja 
> penuh sampah yang bau sekali, apalagi rumahnya ya. Dengan jumlah 
> sampah yang ada disitu, terakhir saya ke Lempuyang beberapa bulan 
> yang lalu, kayaknya perlu beberapa hari untuk membersihkan areal 
> sepanjang rute utama dan rute dari Lempuyang Madya, so discusting, 
> really need big effort to do this Sebenarnya kondisi ini tidak hanya 
> di lempuyang, juga tempat suci lainnya, sampai anak saya yang umur 
> enam tahun berkata : daddy, why don't you tell the Balinese to take 
> care the island, they have to learn to take care the 
> sampah.......rasanya menampar muka saya. Bagaimana saya bisa kontak 
> anda, or anda kontak saya di 0811392639, or SMS, saya akan kontak balik.
> Saya perlu beberapa orang seperti anda, do it and talk dan bukan NATO.
>  
> Best regards
>  
>  
> ketut arthana
>  
>  
>  
> 
> nimade widiasari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Dear Friends,
> saya minta maaf nggak aktif selama ini dalam "kancah"
> Bali Heritage. He..he..Tapi saya selalu baca dan
> mengikuti ide2, perbantahan dan lain-lain.
> Kebetulan saya sedang sibuk nyiapin acara Clean up di
> Pura Lempuyang. Ya...bolak-balik deh ke
> Karangsem/Abang/Tista.
> Oh ya, bagi teman-teman yang ingin ikut berpartisipasi
> dalam acara ini berikut susunan acaranya :
> Tanggal 7 Juni 2003 malam Pk 18.30-selesai,Ada
> pertunjukkan wayang, tari2an dari murid2 desa adat
> setempat (makemit). Kami juga mengundang bapak Bupati
> dan kita coba agar ada dialog tentang rencana
> pengelolaan sampah di Pura antara masyarakat dengan
> pemerintah Karangsemnya. 
> Tanggal 8 pagi Clean up yang dilakukan oleh murid2 (7
> sekolahan : SD, SMP dan SMK), masyarakat, kelompok
> pariwisata, instansi terkait di propinsi dan
> kabupaten, dll. Setelah Clean up ada Bondres dong,
> buat refreshing.
> Kami harap setelah selama 1 bulan ini mutar2 (safari
> kampanye ke sekolah2 dan kelompok masyarakat) tentang
> bagaimana sebaiknya mengelola sampah, ada semacam
> pencerahan dan pemicu bagi semua yang terlibat untuk
> mulai merubah kebiasaan buruk tentang sampah.
> Ya, saya harap di lempuyang tidak lagi ditemui Ibu2
> yang pakai brokat perancis, dengan berlian segede
> jagung, membuang sampah dengan seenaknya ke tegalan
> atau semak2. Juga bapak2 dan anak2nya (kalau yang ini
> biasanya lebih melekat).
> Ada beberapa teman yang juga menyumbang bibit pohon
> majagau (300 pohon), yang dititipkan ke desa adat
> untuk ditanam pada musim hujan nanti.
> Untuk Desa adat Tanjung Bungkak juga sudah terima 300
> bibit pohon kelapa (100 belum sempat diambil) dan 10
> pohon cendana untuk di tanam tanggal 8 Juni 2003,
> ditelajakan masing2 (sekalian yang punya telajakan
> yang merawat.
> Ok, selamat berdiskusi tentang Bali Heritage, saya mau
> ke Gunung dulu..Habis enak sih...(Kagak ada
> Matinya...)
> Keep Bali Clean.
> salam : Widi
> 
> __________________________________
> Do you Yahoo!?
> Yahoo! Calendar - Free online calendar with sync to Outlook(TM).
> http://calendar.yahoo.com
> 
> -- 
> Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia.
> 
> Publikasi : http://www.lp3b.or.id
> Arsip : http://bali.lp3b.or.id
> Moderators : 
> Berlangganan : 
> Henti Langgan : 
> 
> ---------------------------------
> Do you Yahoo!?
> Free online calendar with sync to Outlook(TM).



===================================
 Nyoman Bangsing
 Engineering Physics Department
 Bandung Institute of Technology
 Ganesha 10. Bandung
 Indonesia
 Phone/fax : +62-22-2504424/2504424
 e.-mail   : [EMAIL PROTECTED]
===================================



--  
Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia.

Publikasi     : http://www.lp3b.or.id
Arsip         : http://bali.lp3b.or.id
Moderators    : <mailto: [EMAIL PROTECTED]>
Berlangganan  : <mailto: [EMAIL PROTECTED]>
Henti Langgan : <mailto: [EMAIL PROTECTED]>

Kirim email ke