Yth Pak Bangsing, pak Ketut dan teman2,
pada intinya semua orang ingin melakukan sesuatu yang
dirasakannya memang perlu tindakan real. Tapi biasanya
sebelumnya orang juga akan ramai berwacana, sebagai
gambaran dari kegundahannya, juga ada kekecewaan
karena tidak ada yang melakukan sesuatu langsung di
lapangan, hal tersebut berlangsung terus dan terus,
saling menyalahkan terus dan akhirnya harapan tinggal
harapan. Kesimpulannya; Mari kita lakukan sesuatu
mulai dari diri sendiri, lakukan saja....jangan
menunggu siapa-siapa. 
Saya orang yang sudah sangat capai berharap dan
menunggu sapaan ketika saya berjalan sendiri (romantis
dan tragis ..he..he..)dan akhirnya ketika saya terus
saja berjalan....saya disapa, saya ditanya dan
akhirnya saya ditemani dalam perjalanan tersebut. 
Jadi deh....Clean up ramai-ramai. 
Seribu orang mendukung Clean up Lempuyang, diluar
target saya. Nasi bungkusnya 800, untung cukup, karena
instansi dari Karangasem, sudah pulang duluan habis
Clean up. Saya tumben begadang nonton wayang I.B
Mambal yang sangat bagus, suaranya keren dan bukan
wayang "ecek2". Paginya Bondresnya juga lucu dan ngena
banget. Akhirnya puasssss..........banget(yang ini
asli karena Clean up...bukan hal lainnya).

salam : Widi

--- Nyoman Bangsing <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Ysh. Teman teman anggota milis lp3b
> 
> Buat Ketut Artana, saya kira kita mesti melihatnya
> dengan bijaksana. Mungkin 
> itulah potret riil dari masyarakat kita. Untuk
> menyadarkan masyarakat kita, 
> maka hal itu mesti dimulai sejak seseorang masih
> kanak-kanak. Coba kita fair 
> saja, mana ada dulu orang desa yang punya wc. Saya
> dulu lahir di desa 
> Nagasepaha dan umur pra sekolah tinggal di
> pegunungan tepatnya di atas 
> Gitgit yaitu di Banjar Wirabuana, desa Gitgit(di
> kilometer 15 sebelum tugu 
> pahlawan, kalau dari arah singaraja), dan SD kelas
> satu sekolah di desa 
> Nagasepaha. Waktu itu yah belum ada WC di
> rumah-rumah penduduk. Bahwa kita 
> perlu mengajak masyarakt agar peduli dengan
> kebersihan lingkungannya, saya 
> kira kita semua sepaham. Hanya saja, perlu waktu,
> sabar Tut.
> Saya ikut bergembira bahwa teman-teman di Bali sudah
> aware dengan masalah 
> lingkungan. Bahwa banyak yang hanya bicara Tri Hita
> Karana, yah lupakan saja 
> mereka. Kita memerlukan orang-orang yang melakukan
> tindakan nyata. Saya 
> berharap suatu saat nanti saya bisa ikut Ngayah.
> 
> Saya baru saja punya kesempatan untuk membuka mail.
> Saat ini saya sedang 
> berada di Montreal, Kanada, dalam rangka mengikuti
> conference. Hari ini 
> adalah registrasinya. Besok 9 - 12 juni diisi dengan
> presentasi dari paper-
> paper yang ada. Saya kebagian mempresentasikan paper
> saya tanggal 12 juni 
> nanti. Peserta seminar banyak yang meng-cancel
> kedatangan mereka, berhubung 
> mereka khawatir dengan kasus SARS. Tolong doakan ya,
> semoga saya sehat-sehat 
> saja.
> Saat ini waktu setempat menunjukkan pukul 21.00,
> mungkin di Bali Jam 9.00 
> pagi. Okey segitu dulu cerita singkat dari Montreal,
> sampai jumpa.
> 
> Om Shanti Shanti Shanti Om
> salam sejahtera dari
> Nyoman Bangsing
> 
> On Fri, 6 Jun 2003 00:58:40 -0700 (PDT), ketut
> arthana wrote
> > Ibu made,
> >  
> > Saya mau support kegiatan anda( saya kira teman
> teman yg lain mau 
> > support juga, pak nyoman sudarma dll ?), apa yang
> bisa saya bantu, 
> > cuman sekarang schedule saya sempit sekali. Saya
> ada idea, gimana 
> > kalau diwacanakan bahwa : SAMPAH-SAMPAH ITU
> MENGGANGU KESUCIAN PURA, 
> > TERUTAMA SAMPAH PELASTIK, istilahnya LETEH.
> Seperti saya ceritrakan 
> > dulu, saya sempat uring-uringan melihat
> sampah-sampah ini, banyak 
> > orang omong besar tentang Tri Hita Karana, cuman
> tempat sucinya aja 
> > penuh sampah yang bau sekali, apalagi rumahnya ya.
> Dengan jumlah 
> > sampah yang ada disitu, terakhir saya ke Lempuyang
> beberapa bulan 
> > yang lalu, kayaknya perlu beberapa hari untuk
> membersihkan areal 
> > sepanjang rute utama dan rute dari Lempuyang
> Madya, so discusting, 
> > really need big effort to do this Sebenarnya
> kondisi ini tidak hanya 
> > di lempuyang, juga tempat suci lainnya, sampai
> anak saya yang umur 
> > enam tahun berkata : daddy, why don't you tell the
> Balinese to take 
> > care the island, they have to learn to take care
> the 
> > sampah.......rasanya menampar muka saya. Bagaimana
> saya bisa kontak 
> > anda, or anda kontak saya di 0811392639, or SMS,
> saya akan kontak balik.
> > Saya perlu beberapa orang seperti anda, do it and
> talk dan bukan NATO.
> >  
> > Best regards
> >  
> >  
> > ketut arthana
> >  
> >  
> >  
> > 
> > nimade widiasari <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> > Dear Friends,
> > saya minta maaf nggak aktif selama ini dalam
> "kancah"
> > Bali Heritage. He..he..Tapi saya selalu baca dan
> > mengikuti ide2, perbantahan dan lain-lain.
> > Kebetulan saya sedang sibuk nyiapin acara Clean up
> di
> > Pura Lempuyang. Ya...bolak-balik deh ke
> > Karangsem/Abang/Tista.
> > Oh ya, bagi teman-teman yang ingin ikut
> berpartisipasi
> > dalam acara ini berikut susunan acaranya :
> > Tanggal 7 Juni 2003 malam Pk 18.30-selesai,Ada
> > pertunjukkan wayang, tari2an dari murid2 desa adat
> > setempat (makemit). Kami juga mengundang bapak
> Bupati
> > dan kita coba agar ada dialog tentang rencana
> > pengelolaan sampah di Pura antara masyarakat
> dengan
> > pemerintah Karangsemnya. 
> > Tanggal 8 pagi Clean up yang dilakukan oleh murid2
> (7
> > sekolahan : SD, SMP dan SMK), masyarakat, kelompok
> > pariwisata, instansi terkait di propinsi dan
> > kabupaten, dll. Setelah Clean up ada Bondres dong,
> > buat refreshing.
> > Kami harap setelah selama 1 bulan ini mutar2
> (safari
> > kampanye ke sekolah2 dan kelompok masyarakat)
> tentang
> > bagaimana sebaiknya mengelola sampah, ada semacam
> > pencerahan dan pemicu bagi semua yang terlibat
> untuk
> > mulai merubah kebiasaan buruk tentang sampah.
> > Ya, saya harap di lempuyang tidak lagi ditemui
> Ibu2
> > yang pakai brokat perancis, dengan berlian segede
> > jagung, membuang sampah dengan seenaknya ke
> tegalan
> > atau semak2. Juga bapak2 dan anak2nya (kalau yang
> ini
> > biasanya lebih melekat).
> > Ada beberapa teman yang juga menyumbang bibit
> pohon
> > majagau (300 pohon), yang dititipkan ke desa adat
> > untuk ditanam pada musim hujan nanti.
> > Untuk Desa adat Tanjung Bungkak juga sudah terima
> 300
> > bibit pohon kelapa (100 belum sempat diambil) dan
> 10
> > pohon cendana untuk di tanam tanggal 8 Juni 2003,
> > ditelajakan masing2 (sekalian yang punya telajakan
> > yang merawat.
> > Ok, selamat berdiskusi tentang Bali Heritage, saya
> mau
> > ke Gunung dulu..Habis enak sih...(Kagak ada
> > Matinya...)
> > Keep Bali Clean.
> > salam : Widi
> > 
> > __________________________________
> > Do you Yahoo!?
> > Yahoo! Calendar - Free online calendar with sync
> to Outlook(TM).
> > http://calendar.yahoo.com
> > 
> > -- 
> > Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia.
> > 
> > Publikasi : http://www.lp3b.or.id
> > Arsip : http://bali.lp3b.or.id
> > Moderators : 
> > Berlangganan : 
> > Henti Langgan : 
> > 
> > ---------------------------------
> > Do you Yahoo!?
> > Free online calendar with sync to Outlook(TM).
> 
> 
> 
> ===================================
>  Nyoman Bangsing
>  Engineering Physics Department
>  Bandung Institute of Technology
>  Ganesha 10. Bandung
>  Indonesia
>  Phone/fax : +62-22-2504424/2504424
>  e.-mail   : [EMAIL PROTECTED]
> ===================================
> 
> 
> 
> --  
> Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia.
> 
> Publikasi     : http://www.lp3b.or.id
> Arsip         : http://bali.lp3b.or.id
> 
=== message truncated ===


__________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! Calendar - Free online calendar with sync to Outlook(TM).
http://calendar.yahoo.com

--  
Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia.

Publikasi     : http://www.lp3b.or.id
Arsip         : http://bali.lp3b.or.id
Moderators    : <mailto: [EMAIL PROTECTED]>
Berlangganan  : <mailto: [EMAIL PROTECTED]>
Henti Langgan : <mailto: [EMAIL PROTECTED]>

Kirim email ke