Bung Mulyadi, Terima kasih perhatian dan simpati, doa-nya ... Semoga semua berbalas pahala untuk Anda sekeluarga ... Setelah mengetahui suspect MM .. anak2 saya rajin browsing untuk mengenal MM .. dan memang benar penyembuhan paling eefektif ialah dengan terapi, atau transplatasi sel ... konon sel dari placenta menjadi pilihan yang banyak dilakukan ..
mengenai senam yang berfungsi memperlancar kelnjar getah bening menarik juga ... mendiang isteri saya termasuk aktif mengikuti fitness, bahkan trermasuk kategori maniac (seminggu 4 kaliaerobic, kadang2 ditambah dengan dengan jalan cepat) ... anak2 saya sedang merampungkan catatan mereka seputar pengobatan dan tindakan medis (ada juga yang tidak manusiawi) terhadap ibunya ... serta hasil dari berbagai sumber yang sempat kita jadikan referensi dan argumen untuk mendekat dokter ... Insya Allah segera rampung akan kami sebar-luaskan untuk diambil hikmahnya .. Sekali lagi terima kasih dan Salam ... ----- Original Message ----- From: PTMI Facility - P2 To: bicara@yahoogroups.com Sent: Saturday, September 08, 2007 8:40 AM Subject: RE: [Bicara] Re: Innalillahi wa inna illaihi rajiun. Innalillahi wa inna illaihi rajiun Saya turut berduka pada bapak yang telah ditinggal istri tercinta semoga tabah menghadapi cobaan saya yakin ada hikmah di balik musibah yang di alami setiap orang. Cuma kadang kadang orang kurang mendapat informasi yang lengkap tentang derita yang dialami si penderita dalam hal ini CA . Sebenarnya ada konsep yang bisa mencegah bahkan bisa menyembuhkan CA itu sendiri misal dengan terapi sel atau dengan senam yang berfungsi untuk memperlancar kelenjar getah bening.Menurut informasi yang saya dapat terjadinya CA.Diakibatkan kurang optimalnya kelenjar getah bening. Mulyadi ------------------------------------------------------------------------------ From: bicara@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ikhwan Sopa Sent: Wednesday, August 29, 2007 8:01 PM To: bicara@yahoogroups.com Subject: [Bicara] Re: Innalillahi wa inna illaihi rajiun. Innalillahi wa inna illaihi rajiun. Yth Pak Taufan. Saya kaget sekali menerima posting ini, sebab sampai hari ini memang tidak ada yang memberitahu tentang musibah yang Pak Taufan alami. Dalam kesempatan ini, saya secara pribadi dan keluarga, dan sekaligus mewakili keluarga besar Milis Bicara, ikut berduka cita. Semoga arwah almarhumah di terima di sisi Allah SWT, dan Pak Taufan serta keluarga lain yang ditinggalkan, diberi kekuatan untuk bisa bersabar dan ikhlas. Amiieen. Ikhwan Sopa Moderator Milis Bicara. --- In bicara@yahoogroups.com, "IBNU TAUFAN" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Ibu Lies yang tegar ... > > Luar biasa ! > > Saya pikir pengalaman Bu Lies dapat menjadi "knowledge" yang akan membantu bukan cuma dokter, tetapi juga penderita (pasien) dan lebih- lebih juga keluarga penderita ... seperti yang baru saja saya alami ! > > Saya baru saja kehilangan, ditinggal pergi oleh isteri saya, Shermine atau Cherry (sempat juga bertemu dengan Bu Lies) .. persisnya tanggal 17 Agustus 2007, pukul 22.45.. Ketika meninggal dunia, kami keluarga besar belum percaya dengan indikasi suspect multiple myeloma ...CA pada plasma darah.... Kamis 16/8 pagi masih bisa mandi sendiri, bahkan sekitar pukul 13.00 masih sempat mengubungi saya per telpon mengabarkan kesulitan bernafas ... Minta agar saya menghubungi dokter ahli pernafasan yang merujuk kami untuk observasi ke RS PELNI ... Sayangnya, --meskipun saya ikhlas dan menilai ini adalah keputusan Allah-- pihak rumah sakit atau tim dokter terlambat mengambil tindakan .. Bayangkan keluhan semakin sesak sejak menjelang siang (pk 11 - 12) ..kok baru ditangani sekitar pukul 21.00. Itu pun gagal karena perlu guided CT scan yang Alhamdulillah karena 17/8 hari libur (dokter dan sistem pelayanan di RS juga libur !!??) ..katanya baru bisa dilakukan hari Sabtu 18/8 .. Sekali lagi, mungkin ini juga karena sudah keputusan Allah, tengah malam (pk 24,00) ternyata ruang/petugas CT Scan bisa membantu dan dokter bedah pun siap untuk melakukan tindakan (memasang selang semi permanen guna mengeluarkan cairan dari rongga paru & diafragma) .. Memang hasilnya tidak banyak menolong, bahkan Almarhumah semakin merosot kondisinya setelah masuk ICU pada pkl 02.00 dinihari, dan bertahan sampai pukul 22.45 WIB. Innalillahi wa inna illaihi rajiun ! Mohon doanya ... > > Hikmah yang ingin saya sharing, karena tidak puas dengan penjelasan dokter, --makanya saya ingin mendorong Bu Lies untuk menuliskan pengalaman hebat-nya menghadapi CA dengan sangat luarbiasa--, ketika mendapat kabar isteri suspect MM ... saya dan anak2 saya setiap malam browsing internet. Menelusuri semua situs yang bisa menjelaskan "what, why, when, how" tentang MM ... sumber2 di negeri kita memang sangat sedikit .. Alhamdulillah kami belajar sangat banyak, dari tidak tahu sama sekali, sampai mengenai cukup banyak semua gejala awal, symptom dan keluhan2 yang sering ditemukan, berbagai tes klinik dan lab yang harus dilewati, stadium dan setiap implikasinya..sampai pengobatan yang hanya memberikan "perpanjangan waktu" saja ... BAHKAN, ini yang sangat menjadi inspirasi kami ... kami menemukan banyak sekali (sekitar 150-an) tulisan dari beberapa situs dan blog para survivor MM .. yang menceritakan indikasi awal, masa penderitaan, masa pengobatan ..dan yang melewati vonis waktu secara klinis tetapi masih bertahan hidup ... apa saja yang mereka lakukan, bagaimana upaya untuk menjaga kondisi tubuh dan metabolismanya, diet dan suplemen2 yang mereka pergunakan .. Pokoknya kami belajar banyak ..meski pun pelajaran tersebut tidak dapat kami lakukan untuk isteri/ ibu kami tercinta, karena Allah lebih menyayangi-Nya dan memanggil lebih dahulu ... > > NAH, Ibu Lies yang super ... saya sudah dua-tiga kali mendengar dan juga membaca cuplikan cerita tentang perjuangan Ibu Lies memerangi CA ... Alangkah bagus-nya seperti yang Ibu sampaikan untuk menyusun CHICKEN SOUP tentang CA itu .. Ibu sudah memulainya, mohon untuk diteruskan serta dilengkapi dengan sisi human interest-nya .. termasuk atau yang paling penting menguraikan gejala awal yang Ibu alami ... juga peran keluarga untuk memotivasi sampai Ibu bertekad untuk terus berjuang .. Semoga Allahu Rabbi memberikan hidayah-Nya ..dan karena Dia yang memiliki semua penyakit, maka pasti Dia juga punya Penawar terbaik ..dan dengan ridha-Nya juga mengangkat penyakit Ibu ..serta tentu menyembuhkan dengan sesembuh-sembuhnya .. Amin. > > Sekedar catatan ... yang saya pahami, untuk jenis penyakit tertentu, seperti CA yang serius dan pasti punya pengaruh psikologis kepada penderita mau pun keluarga, sebaiknya disampaikan kepada keluarga terdekat ....untuk kemudian dengan bijakasana disampaikan kepada penderita, pertimbangnya keluarga yang tahu persis kondisi psikologis penderita... TETAPI dalam kasus Almarhumah isteri saya, justru disampaikan langsung oleh dokter kepada isteri saya ... dan bayangkan stress yang dihadapi, dampaknya menghadapi kami semua .. sampai tidak mengijinkan kami menunggui di rumah sakit, kecuali yang diijinkan hanya pada hari Kamis 16/7 karena esoknya adalah hari libur nasional ..dan akhirnya hari itulah hari terbaik dia pergi meninggalkan kami semua, --terutama saya bersama tiga puteri saya ... > > Ibu Lies ... terus tegar... !! > Saya dan saya pikir kita semua ingin Ibu terus berjuang dan Insya Allah semua perhitungan akan dilakukan oleh Allahu Rabbi sesuai dengan kemampuan dan ikhtiar Ibu .. Dan doa kami, agar Ibu terus sehat dan disempatkan menuliskan/melengkapi semua pengalaman tersebut ... Saya juga sedang mencoba menuliskan pengalaman kami berempat "mengenali dan memahami serta mendampingi penderita MM" ... > > Salam dan Doa dari saya, > > Ibnu Taufan > > > ----- Original Message ----- > From: Lies Sudianti > To: [EMAIL PROTECTED] ; milis Bicara ; lintas milis ; lintasmilis ; KemahmarComm ; [EMAIL PROTECTED] ; hobby club ; Komunikasi Empati ; mayapadaprana > Cc: Dede Farhan ; Yetti ; tevy ambara ; muhammad ridwan > Sent: Tuesday, August 28, 2007 5:24 PM > Subject: [Bicara] BAGAIMANA CARA MENGHADAPI SEBUAH VONIS > > > > > VONIS...... dalam bidang apapun seringkali merupakan sesuatu yang sangat tidak menyenangkan, apakah itu menderita suatu penyakit yang mematikan, dipecat atau diputus kontrak, dituduh melakukan kejahatan yang membuat seseorang harus mendekam di penjara, ditolak, dicerai..... atau vonis dibidang apapun termasuk kegagalan dalam bidang pendidikan, semuanya sangat tidak menyenangkan dan terkadang bisa mempengaruhi kestabilan fisik maupun mental. > > Aku ingat sembilan tahun lalu aku divonis menderita kanker mulut rahim stadium 3 B dimana waktu itu dokter memberikan bayangan bahwa aku tidak perlu dioperasi yang membuat aku berpikir penyakit ku ternyata tidak parah dan hatiku terasa besar karena dibebaskan dari penyakit yang menakutkan itu. Tapi apa yang sebenarnya terjadi? ternyata aku tidak jadi dioperasi justru karena sel kankerku sudah menyebar kemana mana sehingga tidak ada gunanya dioperasi. Yang membuat aku merasa semakin down justru karena aku merasa penyakitku tidak berbahaya.... seandainya aku tidak merasa diberi harapan kemungkinan aku tidak se-shock saat itu. Ada kemarahan, ketakutan dan nyaris putus asa yang menyelimuti akal sehatku yang membuat aku merasa kematian sudah sangat dekat. > Tapi dengan serta merta aku melawan pikiran yang mengharu biru yang nyaris membuatku benar benar putus asa dan apatis karena merasa sudah tidak mungkin ada harapan. aku memang marah kepada suami dan adikku yang menerima message dari sang dokter yang tidak mau menyampaikan langsung pada pasien karena alasan keluarga lebih mengenal watak pasien sehingga diharapkan lebih mampu menyampaikan berita yang kurang menggembirakan tsb. ternyata penanganan seperti itu justru membuatku marah, tidak ada seorang pun di dunia ini yang lebih berhak tahu tentang nasib seseorang selain orang itu sendiri apalagi kalau menyangkut hidup dan mati. > Dengan segera kulawan semua pikiran dan perasaan negatip yang melemahkan itu, aku segera bangkit dan berkata pada diriku sendiri bahwa umur di tangan Tuhan, tidak ada seorang pun yang bisa menentukan kapan kita mati ... walau seorang dokter ahli sekalipun. Aku yakin sakit tidak berbanding lurus dengan kematian, sakit berbanding lurus dengan sehat sebagai bentuk hukum alam tentang keseimbangan karena itu sampai ajal menjemput kita tidak boleh menyerah separah apapun penyakit yang kita derita. Dan pada saat itu aku menanamkan pada diriku sendiri bahwa kalaupun sel sel kanker itu akan merenggut nyawaku maka dia harus bekerja keras untuk menaklukkan tubuhku karena aku tidak akan membiarkannya menaklukkan aku dengan mudah. Yang aku lakukan selanjutnya adalah bertanya langsung pada dokter tentang kondisi penyakitku serta kansku untuk sembuh sekecil apapun itu layak diperjuangkan dan waktu itu aku memperjuangkan peluang hidup yang 25%. Yang mengherankan saat aku mengembalikan segalanya kepada realita tiba tiba semua rasa takut hilang yang ada justru semangat untuk melawan, semangat untuk menjalani proses kehidupan baru yang belum pernah kubayangkan sebelumnya, bahkan walau sering mendengar tentang kanker aku sendiri tidak punya bayangan seperti apakah bentuknya. > > Aku mencari bahan referensi tentang kanker dan membaca banyak tulisan tentang mereka yang sukses melawan kanker salah satunya adalah CHICKEN SOUP buat penderita kanker, aku terus menerus berkomunikasi dengan semua dokter yang menangani aku, aku membuat catatan dari semua peristiwa yang kujalani obat yang kumakan, kemoterapi, radiasi, sinar dalam, penderitaan yang harus kujalani selama 4 bulan di rumah sakit, doa dan sholat yang menjadi sangat nikmat karena jelas yang diminta, aku menjalani semuanya dengan santai, tanpa rasa takut, dan rasa sakit yang luar biasa pun tidak membuatku mau menelan morfin karena aku yakini ini adalah proses mengurangi dosa dosaku yang menggunung. Aku ikhlaskan semuanya hanya kepada Allah. Aku melakukan meditasi, visualisasi untuk bisa membunuh dan melawan sel sel kanker yang bersarang ditubuhku, setiap hari aku olah raga dan olah napas di rumah sakit dan yang pasti aku tidak mau merasa seperti pasien yang sedang menunggu kematian, aku makan apa saja seperti orang sehat. Dan aku akan marah sekali kalau ada pengunjung yang menangis karena buatku justru itu membuat aku menjadi lemah, aku juga menolak mereka yang sakit karena kondisiku sangat rentan akibat kemoterapi sehingga anti bodiku tidak akan sanggup melawan penyakit seringan flu sekalipun. Dengan segala daya akhirnya aku terbebas dari penyakit itu, walau dokter wanti wanti agar aku tetap kontrol karena katanya tidak ada istilah sembuh buat pasien kanker yang ada sel kankernya sudah tidak aktif tapi bisa saja kambuh lagi jika ada pemicunya yang salah satunya adalah STRESS selain hidup yang tidak teratur, kita harus kembali ke alam seperti yang memang sudah dirancang oleh Tuhan agar layak untuk menjadi tempat hidup makhluk ciptaanNya, sayangnya tangan tangan jail dan ambisi manusia yang seringkali justru merusaknya.Kini sembilan tahun sudah berlalu tapi aku tetap tidak berani takabur karena banyak orang yang kukenal pernah menderita kanker sekarang ini terjangkit lagi dengan stadium yang lebih parah. Aku hanya ingin menekankan di sini bahwa VONIS apapun yang kita terima jangan langsung membuat kita terpuruk, percayalah segala sesuatu terjadi untuk sebuah alasan karena tidak ada yang sia sia di alam semesta ini. > > Hari ini aku baru saja mendapat VONIS ke dua yang aku anggap cukup berat yaitu KONTRAK KERJA ku di NISSAN akan berakhir bulan depan, aku sempat shock, gamang, sedih, merasa dicampakkan setelah pengabdianku selama ini, belum lagi membayangkan ke 3 anakku yang masih sekolah yang membutuhkan banyak biaya tapi kemudian aku sadar semua perasaan negatip itu justru akan membuat aku semakin lemah dan tidak berdaya karena itu langsung aku switch off. Aku tanamkan pada diriku bahwa WE ARE THE MASTER OF OURSELVES..... SO NEVER LET ANYTHING TAKE THE CONTROL. > > Aku percaya Tuhan tidak akan mencoba umatNya di luar kemampuannya, pasti ini hanya merupakan proses tertutupnya sebuah pintu untuk memberi kesempatan terbukanya pintu pintu lain yang lebih menjanjikan. > > Beruntung aku kini punya PROFEC yang memberi sebuah arti buatku semoga aku bisa punya lebih banyak waktu untuknya. Akupun yakin keberadaan milis ini pasti bukan tanpa alasan, karena tak ada satupun kejadian di alam semesta ini tanpa ijin Tuhan bahkan sebuah daun kering pun berjatuhan karena ijin Nya. > > Salam EPOS, > > Lies Sudianti > Founder & Moderator the Profec > 0816995258 > [EMAIL PROTECTED] > ------------------------------------------------------------------------------ This message (including any attachments) is only for the use of the person(s) for whom it is intended. It may contain Mattel confidential, proprietary and/or trade secret information. If you are not the intended recipient, you should not copy, distribute or use this information for any purpose, and you should delete this message and inform the sender immediately.