Bahasa Jawa ada versi bhs Ngoko dan bhs Kromo, kalau kita pakai ngoko, tentu 
akan aneh menggunakan istilah Cinten, itu saja.

ZFy

  ----- Original Message ----- 
  From: peter liem 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, October 30, 2007 9:58 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Istilah Tiongkok dan Cina di Wikipedia 
Indonesia ==...


  Bung Skalaras dan BungDanar:
  Saya kira istilah Cino(bah jawa) tetap tidak enak
  didengar. Lain dengan "wong cino" yang rasanya neutral
  kedengaranya. Lebih enak lagi kedengarannya ialah
  istilah "cinten".
  Peter Liem
  --- RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]>
  wrote:

  > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Skalaras"
  > <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  > >
  > > Betul, Pak Danar, saya yang masa kecilnya hidup di
  > Solo, tidak pernah 
  > merasa tersinggung saat dipanggil Cino, tapi menjadi
  > sangat marah saat 
  > orba dng sengaja mempopulerkan kata Cina untuk
  > mengganti kata Tionghoa. 
  > Bahasa memang unik, hanya beda satu huruf, kandungan
  > sosialnya sudah 
  > sedemikian jauh.
  > > 
  > > Salam,
  > > 
  > 
  > Begitulah pak. Politisi politisi asal Jawa kala itu,
  > TERMASUK bung 
  > Karno, walau menggunakan istilah "wong Cino" bila
  > memakai bahasa Jawa, 
  > TETAP menggunakan istilah Tionghoa kalau mereka
  > berbicara, berpidato 
  > atau menulis dalam bahasa Indonesia.
  > 
  > Herannya malah politisi asal Tionghoa yang mengawali
  > pemakaian kata 
  > yang menyakitkan ini.
  > 
  > Salam
  > 
  > Danardono
  > 
  > 



   

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke