Salam, 
Semuanya tergantung kepada Pemerintah yang mengendalikan bangsa dan negara.
Kalau yang d contoh adalah negara seperti Irak, Pakistan, Afganistan-Taliban 
dan beberapa negara Afrka. Maka rakyat harus siap PASRAH atau mengambil OPER 
pemerintahan sekarang. .

Wasalam,
Wal Suparmo

--- Pada Jum, 30/7/10, manneke budiman <hepaest...@yahoo.ca> menulis:


Dari: manneke budiman <hepaest...@yahoo.ca>
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS)
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 30 Juli, 2010, 2:22 PM


  



Hehehe, ini logikanya morat-marit banget.
 
Tidak ada satupun negara Eropa melarang umat Muslim ke mesjid dan menunaikan 
shalat. Swiss melarang pendirian menara mesjid atau minaret, tapi tidak 
melarang pembangunan mesjid. Prancis tidak hanya melarang burqa dan niqab, tapi 
juga melarang pemakaian simbol-simbol agama lainnya di tempat umum.
 
Belgia, belanda dan Inggris kini sedang mewacanakan pelarangan burqa dan niqab, 
tapi bukan pelarangan shalata ataupun ibadah di mesjid.
 
Siria yang negara Arab pun melarang burqa dan niqab di tempat umum. Apa Anda 
pikir Siria itu mayoritas bukan orang Islam? Atau Siria sudah pindah lokasinya 
ke benua Eropa?
 
Terakhir, kalau ada negara lain (apalagi yang dicap "kafir") melakukan 
kebodohan, situ yang ngaku lebih ber-Tuhan jangan ikut-ikutan bodoh dengan 
meniru-niru ulah mereka. Kok demi membenarkan perbuatan tercela di negeri 
sendiri, lalu pake negara lain sebagai dalih? Kaya anak baru belajar gnompol 
aja :)
 
Tugas sebuah negara adalah melindungi semua warganya dari tindak diskriminasi 
ataupun tekanan apapun. MInoritas justru lebih perlu dilindungi sebab selalu 
terancam oleh ulah bully kaum mayoritas yang mentang-mentang dan aji mumpung.
 
manneke

--- On Fri, 7/30/10, arrur...@yahoo.co.id <arrur...@yahoo.co.id> wrote:

From: arrur...@yahoo.co.id <arrur...@yahoo.co.id>
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin 
(PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Friday, July 30, 2010, 12:32 AM

Tidak hanya di Indonesia saja, minoritas selalu dipersulit dalam beribadah, di 
negara-negara Eropa lainnya seperti itu juga. 
Contohnya saja, Swiis yang tidak pernah menerapkan aturan pelarangan agama, 
malah ikut-ikutan menyetujui pelarangan Burqa atau jilbab. 
Demikian juga di Prancis, Belgia dan negara Eropa lainnya. Justru sebaliknya, 
Amerika Serikat berdasarkan jajak pendapat di sana tidak mempersoalkan Burqa 
atau jilbab tersebut. 
Minoritas tetap minoritas.  
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT









[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke