Hahahaa, ... rupanya saya sedang berhadapan dengan seorang radikalis yang udah 
gak ketolongan lagi! Bagaikan binatang jalang meraung-raung dalam sekarat, 
gunakan berbagai jurus menyerang PKT dan berusaha membusukkan dengan segala 
berita/tulisan tanpa peduli lagi darimana sumbernya! Sungguh heibat penyataan, 
peduli amat dari Falungong, pokoknya bisa digunakan untuk menyerang dan 
menjelekkan PKT! 

Tanpa disadari lagi, dimana PENDIRIAN anda kalau begitu? Atau memang begitu 
ekstrimnya anda jadi tidak lagi peduli ternyata sejalan dengan Falungong, 
begundanya AS itu untuk menghujat PKT? Sampai-sampai begitu senangnya seperti 
mendapatkan “SENJATA” ampuh menembak saya sampai KO, tidak berkutik lagi? 
Padahal saya tetap saja duduk tenang dibelakang meja computer, lari pun tidak. 
Hehehee, ...

Begitu PERCAYAnya apa yang dinyatakan Falungong “deMaoisasi” seperti itulah 
kenyataan yang ada. Padahal itu FITNAH yang sama sekali tidak berdasar! Tanpa 
berani melihat KESALAHAN dari praktek nyata yang telah terjadi, ... bahwa 
Lenin, Stalin dan Mao betapapun genius yang harus kita akui, tetap adalah 
MANUSIA normal saja yang bisa berbuat KESALAHAN! Bukan DEWA-DEWA yang tidak 
mungkin berbuat kesalahan. Dan, pada saat mengkritik kesalahan tertentu, jangan 
diangkat menjadi menegasi semua ajarannya bahkan menjadi anti Lenin, anti Mao! 

Satu-satunya andalan saya pernyataan ketua PK Jepang? Hehehee, ... Tapi, anda 
tidak mampu membantah kenyataan yang diajukan Fuwa Tetsuro, bahwa Lenin lah 
orang komunis pertama didunia ini yang meneliti hubungan ekonomi sosialis dan 
ekonomi pasar! Yang pasti Fuwa Tetsuro, sekalipun anda tuduh REMO, tidak 
memfitnah bahwa Lenin telah membuat kesimpulan keharusan memadukan ekonomi 
sosialis dan ekonomi-pasar itu!

Tapi ngomong-ngomong, ... mbak Tatiana, sekarang ini didunia hanya Korea Utara 
saja yang tidak REMO, ya? Lalu bagaimana melihat video kehebatan Kim Jung Un 
dikerumuni perempuan-perempuan Korea begitu, bagaimana perasaan anda sebagai 
perempuan melihat video itu??? Begitukah seorang Marxis sesungguhnya didunia 
ini? Kalau begitu, biarlah saya dibilang remo saja, ketimbang dibilang Marxis 
modelnya kayak Kim Jung Un itu! Hahahaa, ...

Salam,
ChanCT



From: mailto:GELORA45@yahoogroups.com 
Sent: Wednesday, September 21, 2016 10:07 PM
To: temu_er...@yahoogroups.com ; GELORA_In 
Cc: Daeng ; Mitri ; Mang Broto ; Roeslan ; Rachmat Hadi-Soetjipto ; Ronggo A. ; 
Lusi.D ; Lingkar Sitompul ; Jonathan Goeij ; Hsin Hui Lin ; Wuting301 ; 
Marsiswo Dirgantoro 
Subject: [GELORA45] Re: [temu_eropa] Re: Program Anti KKN dan Demaoisasi Harus 
Berjalan Bareng (1)

  

Ha....ha....ha.. Udah kepojok, KO, nggak berkutik,  picek lagi dan terus ngotot 
berpikir pakai dengkul!!!Falungong kek, falingging kek, emangnya gue pikirin!! 
Yang jelas "demaoisasi" tidak ada hubungannya dengan falunggong atau 
falingging...."demaoisasi" adalah  bukti dari pengkhianatan terhadap Mao dan 
Fikirannya yang selalu anda coba sembunyikan!!!! Ah, ini mah cuma bukti yang 
sangat kecil sekali yang menguatkan seluruh argumentasi yang saya ajukan sejak 
perdebatan yang dimulai tiga tahun yang lalu. Bukti ilmiah sudah diberikan oleh 
penelitian /research para profesor dan sejarawan seperti Wertheim, Pao yuching, 
Mo Bogao, Dong Pinghan, Maurice Meisner, Ming Qili, W. Huttington, Hongsheng 
Jiang, Joseph Ball, Joel Andreas, dan oleh MAO TSEDONG sendiri yang sudah sejak 
awal mengingatkan akan BAHAYA restorasi kapitalis oleh kaum revisionis yang 
dikepalai oleh ¨¨Chrushchov Tiongkok yang tidur di samping kita¨¨¨¨!!! Itulah 
canang yang dikeluarkan Mao ketika RBKP. Bagi Chan, semua para peneliti yang 
saya sebut di atas adalah orang-orang penganggur dan hanya iseng-iseng saja 
bikin research!!! Oooo, jelas wong Chan itu seorang genius yang sudah bikin 
teori baru untuk mengukur negeri yang gimana yang bisa dibilang SOSIALIS !!! 
TAK PEDULI APA MODE OF PRODUCTIONNYA!!!Sedangkan referensi ( sampai sekarang 
SATU-SATUNYA referensi) yang digunakan Chan adalah kata-katanya pemimpin Partai 
Komunis  Jepang revisionis!!!! Ha...ha...ya nggak heran apa yang ada 
dikepalanya orang-orang REMO, sejak Berstein sampai Khrustjov, Liu shaoqi,  
Deng, dan murid kerdilnya Chan!!!!



On Wednesday, September 21, 2016 3:37 PM, "'Chan CT' sa...@netvigator.com 
[temu_eropa]" <temu_er...@yahoogroups.com> wrote:




  
Inilah orang-orang penganggur yang keisengan menggunakan tulisan kelompok 
Falungong sebagai dasar pemikiran untuk menyerang PKT!


From: Tatiana Lukman 
Sent: Wednesday, September 21, 2016 8:06 PM
To: yahoogroups ; DISKUSI FORUM HLD 
Cc: Daeng ; Mitri ; Mang Broto ; Marsiswo Dirgantoro ; Roeslan ; Rachmat 
Hadi-Soetjipto ; Ronggo A. ; Lusi.D ; Lingkar Sitompul ; Jonathan Goeij ; Hsin 
Hui Lin ; Chan CT ; Wuting301 
Subject: Program Anti KKN dan Demaoisasi Harus Berjalan Bareng (1)

Kalau baru sekarang orang sadar akan adanya "demaoisasi", orang itu kesiangan 
bangunnya!!! Ingat tuh hasil penelitian dan kesimpulan prof. Wertheim yang  
sejak Deng xiaoping naik panggung sudah bilang PKT "pura-pura mendukung Fikiran 
Mao Tsedong". Pernyataan siapa yang sesuai dengan kenyataan? Pernyataannya  
Chan atau prof. Wertheim? Boleh terus melempar dan mengobral segala macam 
ejekan dan julukan peyoratif kepada saya. Tidak masalah!Kenyataan akan terus 
membelejeti orang-orang seperti Chan sebagai pengkhianat usaha sosialisme dan 
renegat!!! Jangan membelokkan tema ke Falonggong. Itu bukan tema perdebatan 
saya. Tema perdebatan saya dengan Chan adalah masalah PKT yang sudah lama 
mengkhianati FMTT dan membongkar struktur sosialisme dan kepalsuan pemakaian 
kata "sosialisme dengan ciri Tkk" untuk menutupi KAPITALISME BRUTAL yang telah 
melahirkan elit Tkk yang hidup dalam kemewahan yang sangat memuakkan dan 
ratusan juta buruh dan tani dan rakyat jelata yang menderita penghisapan dan 
penindasan para kabir dan komprador yang merangkap anggota dan kader PKT.


Program Anti KKN dan Demaoisasi Harus Berjalan Bareng (1)
By Erabaru -
  
17/09/2016
 Isi pidato Wang Qangjiang, kepala Biro Riset Pembangunan Partai pada Akademi 
Partai Pusat PKT, menyangkal Marxisme dan menyangkal ajaran Mao Zedong, 
menandakan teori Marxisme dan pemikiran Mao Zedong yang sejalan dengan PKT 
telah ditinggalkan oleh para akademisi partai, ideologi komunis pun telah 
usang. (internet)
9 September 2016, adalah peringatan 40 tahun meninggalnya sang diktator PKT Mao 
Zedong. Para pengikut Mao (faksi ekstrem kiri dari Partai Komunis 
Tiongkok/PKT-red.) sebelumnya sudah melakukan persiapan membuat suatu 
pergerakan pada peringatan 40 tahun meninggalnya Mao, untuk melawan aksi 
pemberantasan korupsi “memukul macan” yang dilancarkan oleh pemerintahan Xi 
Jinping dalam rangka meringkus Jiang.
Akan tetapi, serangkaian kegiatan peringatan oleh pengikut Mao di dalam negeri 
dihentikan oleh pihak kepolisian, dan diberi peringatan. Pemerintah Beijing 
tidak mau melihat pemberitaan apa pun terkait Mao, bahkan kegiatan terkait di 
luar negeri pun dilarang. Selain itu, media massa ofisial PKT serempak membisu 
soal pemberitaan terkait topik Mao.
Untuk itu agenda Xi Jinping memilih hari yang sama dengan hari wafatnya Mao, 
melakukan inspeksi besar-besaran di sekolah almamaternya yakni Akademi 81 dan 
menyampaikan pidato penting di sekolah tersebut. Ini membuat para fans Mao 
sangat terpukul, serangkaian fenomena ini menjelaskan, gerakan demaoisasi oleh 
pemerintahan Xi Jinping yang tadinya hanya di balik layar kini sudah bergeser 
menjadi di depan panggung.
Menilik kembali dari awal menjabatnya Xi Jinping sebagai pemimpin tertinggi 
sejak Kongres Nasional PKT ke-18, orientasi yang ditempuh adalah menggulingkan 
Jiang bersamaan dengan itu menghapus pengaruh Mao (de-maoisasi). Dan fenomena 
lain yang muncul adalah, setiap kali aksi anti-korupsi “memukul harimau” yang 
digalakkan Xi dan Wang (Wang Qishan, tangan kanan Xi Jinping dalam 
pemberantasan KKN) telah mencapai tahap krusial, kubu Jiang dan para pengikut 
Mao selalu berusaha menghalangi upaya pemerintah Xi.
Kubu Jiang juga berusaha mengacau, menjegal berbagai upaya reformasi yang 
diterapkan Xi dan Li (PM Li Keqiang) atau merusak dan mengacaukan tatanan hukum 
pada pemerintahan Xi dan Wang, atau menyerang dan menghambat aksi pemberantasan 
korupsi “memukul harimau” untuk menggulingkan Jiang.
Baik kubu Jiang maupun pengikut Mao dengan berani nekad mengusung arwah Mao 
untuk melawan pemerintahan Xi Jinping, karena Mao Zedong adalah leluhur PKT, 
adalah asal muasal kediktatoran, korupsi, dan kekacauan.
Mao Zedong semasa hidup, menerapkan teori ekstrim kiri seperti “revolusi”, dan 
“Perjuangan Kelas (konflik antar kelas)” serta serangkaian metode ekstrim untuk 
menutupi ambisi pribadinya demi menjadi kaisar turun temurun.
“Revolusi Kebudayaan” yang dilakukan Mao di masa itu, adalah menggalang massa 
muda mudi yang lugu untuk menggulingkan pihak berkuasa yang berhaluan paham 
kapitalis, dan bersumpah melindungi kelangsungan Dinasti Merah”, yang 
realitanya guna menutupi segala kejahatan yang dilakukan Mao akan terungkap 
(seperti programnya Lompatan Besar ke Depan yang gagal total dan menimbulkan 
bencana kelaparan terparah dalam sejarah, Red.) jika Mao kehilangan 
kekuasaannya dan dijadikan penjahat sejarah.
Kondisi Jiang Zemin dan para anteknya sekarang, persis seperti posisi Mao pada 
saat itu, maka itu arwah Mao pun diusung, untuk membuat kekacauan, menjegal, 
bahkan mereka tidak segan-segan melakukan aksi teror dan upaya pembunuhan serta 
kudeta untuk merebut kekuasaan tertinggi dari Xi Jinping, agar kejahatan Jiang 
Zemin berikut para pengikutnya tidak terungkap.
Mao Zedong adalah politisi yang paling berambisi dalam sejarah PKT, juga 
seorang diktator besar, dan sumber segala korupsi dan kebobrokan. Teori ekstrim 
kirinya beserta perilaku tidak berperikemanusiaannya, telah menjadi pedoman 
bagi pengikutnya yakni Jiang Zemin, menjadi cadar, sekaligus jimat dan tameng 
bagi Jiang Zemin.
Jadi, hanya dengan pemberantasan korupsi “memukul harimau” dan menggulingkan 
Jiang tanpa melenyapkan pengaruh Mao, tidak akan sempurna, tidak akan tuntas, 
juga tidak mungkin bisa mewujudkan Impian Tiongkok (yang digagas Xi) dan 
kebangkitan kebangsaan Tiongkok.
Itu sebabnya pada Januari tahun ini, sebuah patung Mao Zedong setinggi 36 meter 
di provinsi Henan yang belum genap sehari dirampungkan pengerjaannya, sudah 
diperintahkan untuk dibongkar. Ini mungkin menjelaskan intensitas pemerintahan 
Xi Jinping. (Ran Shazhou/sud/whs)




  • [GELORA45] Re: Program A... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
    • [GELORA45] Re: [tem... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
      • Re: [GELORA45] ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
        • Re: [GELORA... 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
          • Re: [GE... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
            • Re... 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
              • ... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
                • ... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
                • ... 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
                • ... ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
          • Re: [GE... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
            • Re... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]

Kirim email ke