Pada Minggu, 25 September 2016 6:56, "nesa...@yahoo.com [GELORA45]" 
<GELORA45@yahoogroups.com> menulis:
 

     Koq BUMN = swasta dibilang ngawur?Kalau BUMN = public company ngawur 
enggak?Kalau jawabannya ngawur juga, jadi BUMN itu perusahaan apa? Bukan 
swasta/private, juga bukan perusahaan public. Apakah ente mau bilang BUMN itu 
perusahaan abal2 hahahaha.  Kalau jawabannya tidak ngawur alias benar, artinya 
BUMN itu = perusahaan yang sudah go public artinya saham2nya sudah dijual di 
pasar alias diperdagangkan di bursa saham. Kalau begini artinya apa? Kan 
artinya hanya 1: BUMN = public company dan bukan private company. Gimana 
ceritanya ente koq BUMN bisa jadi public company????!!!!!!  Ane mau lihat 
gimana logika umumnya berjalan? Berjalan kekiri, kesamping masuk jurang atau 
jalan terus. Kalau jalan terus ane mau lihat gimana argumennya: BUMN itu 
perusahaan apa? Perusahaan swasta atau public? Hehehehe    Sudah dijelaskan 
kaya’ anak kecil artinya private company vs. public company.Masih enggak mudeng 
juga.  Nesare    From: GELORA45@yahoogroups.com 
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Friday, September 23, 2016 11:35 AM
To: yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com>
Subject: Re: [GELORA45] Lenin dan Ekonomi Pasar ==> Program Anti KKN dan 
Demaoisasi Harus Berjalan Bareng (1)    Bung Chan, hakekat state capitalism itu 
ya industri dipegang negara bukannya tidak ada industri besar sama sekali, 
adanya industri pertambangan besar ditangan BUMN itu jelas bagian dari state 
capitalism, rupanya anda terkecoh atau kacau dgn pendapat ngawur yg mengatakan 
BUMN itu swasta ha ha ha. Saya setuju dgn yg dikemukakan Tatiana NEP itu hanya 
"temporary retreat" tujuan utamanya sebenarnya mengembalikan pertanian, didalam 
NEP ini yg ditolerir Stalin para petani gurem, industri ringan skala kecil, 
perdagangan eceran kelas mom and dad pokoknya hanya UKM sedang industri skala 
besar, perbankan, transportasi, ekspor impor ditangani negara. Dan ingat ini 
hanyalah sementara saja. Sedang investment asing pada industri minyak joint 
venture dgn BUMN yg anda sebutkan itu selain hanya utk ekspor juga tujuan 
utamanya cuman ahli tehnologi.  Sedang tentang Tiongkok dewasa ini bung Chan 
bagaimana bisa bilang "Tapi, kenyataan yang saya lihat, tali kendali ekonomi 
nasional tetap dipegang kuat oleh NEGARA!" kalau billioner dan millioner itu 
bejibun menguasai parlemen yg mengeluarkan kebijakan negara?    ---In 
GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :

Tidak, bung Goei! Lenin justru pegang kuat industri besar, spt. pertambangan 
tetap milik Negara, hanya memperkenankan UKM, borjuis kecil tumbuh berkembang 
dengan kebijakan NEP nya di tahun 1921. Tapi, kemudian  Lenin juga berani 
membuka modal asing masuk kerjakan tambang dan kehutanan, dalam bentuk 
kerjasama dengan Negara dan bentuk sewa. Yaa, bagaimana kalau teknologi dan 
ahli-ahli dalam negeri belum bisa mengerjakan, untuk mengejar 
ketertinggalannya, ya harus berani membuka pintu, mempersilahkan modal asing 
masuk dan dari situ BELAJAR. Dari tulisan kisah Lenin menentukan NEP (bhs. 
Tionghoa), merubah pikiran semula sama sekali menentang yang berbau kapitalis, 
Lenin sampai juga pada kesimpulan dengan menyatakan: “Masyarakat Rusia yang 
mayoritas mutlak adalah petani, tenaga produksi sangat terbelakang dan tingkat 
budaya masih sangat rendah, tanpa mengembangkan kapitalisme khususnya 
kapitalisme negara, adalah sulit bisa dibayangkan negara sosialis bisa mengejar 
ketertinggalan dari negara maju kapitalis bahkan sulit untuk melewati transisi 
menjadi negara murni sosialisme dengan sistim pembagian sosialis. Adalah 
sesuatu yang berada diluar kemampuan kita sendiri.” Hanya saja sayang, dari 
tulisan Lenin yang mana dan dimana diambil kata-kata Lenin itu. Dari 
penangkapan dan pengertian saya, tidak seharusnya diambil secara ekstrim atau 
dimutlakkan antara sosialisme dan kapitalisme itu! Baiknya justru memadukan 
keunggulan kedua sistem itu dengan bijaksana, banyak masalah praktis jadi 
berlawanan dengan prinsip sosialisme itu sendiri kalau dilakukan dengan ektrim. 
Prinsip mengembangkan/membebaskan TENAGA Produksi misalnya, dengan cara 
pembagian kerja Komune Rakyat yang begitu ketatnya, setiap petani tidak lagi 
berhak mengerjakan ditanah-sendiri, itu dalam kenyataan memukul atau mengekang 
petani yang giat kerja. Mestinya boleh saja setiap petani mengerjakan tanah-nya 
sendiri diluar jam kerja kolektif, bahkan harus didorong begitu. Begitu juga 
hasil produksi kelebihan ditanahnya sendiri itu, boleh-boleh saja dia jual pada 
orang lain yang butuh. Kenapa pula harus dilarang? Sekalipun dengan 
dibiarkannya jual-beli bebas, menjadi muncul pasar bebas. Uaa, akhirnya akan 
berkembang dan tumbuh kapitalis. Tapi, itu sikap dan cara merangsang setiap 
orang lebih giat bekerja untuk meningkatkan taraf hidupnya. Bukan dilarang, 
tapi ditertipkan saja, jangan sampai terjadi penipuan, dan kecurangan, ... Yang 
terjadi di Tiongkok, perkembangan cepat di masa Jiang, kemudian dilanjutkan 
oleh Hu harus dikatakan sedikit kebablasan, pertumbuhan ekonomi begitu dahsyat 
dicapai dengan munculnya kapitalis-kapitalis miliuner bahkan billiuner dengan 
tertinggalnya sistem/ketentuan yang mengontrol, dengan maraknya koruptor sampai 
pucuk pimpinan pusat. Tapi, kenyataan yang saya lihat, tali kendali ekonomi 
nasional tetap dipegang kuat oleh NEGARA! Baru setelah Xi-Li bisa ada ketegasan 
memngendalikan dan memberantas koruptor dan gang mafia yang sudah menyusup 
dahsyat itu, ... banyak orang, khususnya kader-kader tua yang bisa bernafas 
lega melihat ketegasan Xi-Li. PKT bisa diselamatkan dari keruntuhan. 
Salam,ChanCT  From: mailto:GELORA45@yahoogroups.comSent: Friday, September 23, 
2016 12:13 PMTo: GELORA45@yahoogroups.comSubject: Re: [GELORA45] Lenin dan 
Ekonomi Pasar ==> Program Anti KKN dan Demaoisasi Harus Berjalan Bareng (1) 
hampir bung Chan tetapi masih kurang tepat, Lenin menentang "petty-bourgeois" 
dan "private capitalism" yg menurut beliau akan membawa ke capital imperialism, 
ekonomi pasar yg dimaksud beliau pada level UKM. Yg terjadi di Tiongkok justru 
petty-bourgeois dan private capitalism inilah yg merajalela, ditambah dgn 
dominasi billioner dan millioner ini diparlemen sukar disangkal Tiongkok 
dibawah cengkeraman capitalist imperialist seperti yg dimaksud Lenin. 

---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :

Baguuuslah, ternyata masalah aktual yang dihadapi untuk menjernihkan hubungan 
ekonomi sosialis dan ekonomi pasar bisa mendapatkan tanggapan dari banyak 
kawan, ...! Terkadang memang agak sulit berdiskusi dengan sementara orang, 
khususnya mbak Tatiana yang TIDAK BERANI menggunakan otak sendiri untuk 
berpikir, maunya apa yang dikatakan Lenin secara tertulis bagaimana. Apa benar 
seperti dikatakan Fuwa Tetsiro, Ketua PKJepang itu, Lenin PERNAH memadukan 
ekonomi sosialis dan ekonomi pasar? Satu kata Lenin juga tidak ada! Tandas 
Tatiana. Terus terang saja, saya sendiri tidak banyak membaca karya Lenin, 
semalam juga jadi ribet dimana saya harus mencari kata-kata Lenin sehubungan 
ekonomi pasar itu? Ternyata baru tahu pagi ini dari tanggapan beberapa kw, yang 
digunakan Lenin malah “Kapitalisme Negara” bukan ekonomi pasar! Sungguh 
menarik, di Tiongkok, Deng juga menggunakan sebutan ekonomi pasar, tidak 
meenggunakan “kapitalisme negara”. Padahal pengertian saya selama ini, kalau 
sudah menyatakan “Kapitalisme Negara” itu berarti negara dikuasai kapitalisme! 
Bagaimana bisa tetap dikendalikan oleh diktatur Proletariat, 2 sistem yang 
bertolak belakang? Entah bagaimana sesungguhnya Lenin ketika itu menggunakan 
istilahnya. Barangkali ada kw yang bisa memberi pencerahan. Kalau gak salah 
ingat, bung Tjaniago pernah mengulas masalah ini, ya? Coba nanti saya aduk-aduk 
kumpulan email lama di GELORA45.  Lenin dengan berani menyebutkan “kapitalisme 
negara” masih dibawah diktatur proletariat, karena tali kendali ekonomi 
nasional tetap dipegang oleh NEGARA, dengan menggunakan BUMN-BUMN nya. Sedang 
Deng, menyatakan ekonomi sosialis mempunyai ekonomi pasar nya sendiri, dengan 
tetap mempertahankan keunggulan ekonomi sosialis dengan mengambil keunggulan 
ekonomi pasar! Membuag bagian-bagian ekonomi sosialis berencana yang terlalu 
tersentralisasi, artinya berikan kebebasan daerah juga ikut menentukan sendiri 
pengembangan ekonomi daerah sesuai kebutuhan dan kondisi konkritnya. Sedang 
ekonomi pasar juga dijalankan secara terbatas saja, tidak dibiarkan berkeembang 
liar apalagi menjadi neolibralisme! Dan kenyataan yang dijalan RRT, tali 
kendali ekonomi nasional TETAP dipegak erat-erat oleh NEGARA! Tidak bedanya 
dengan pemikiran Lenin. Jadi, nampak jelas, yang SALAH adalah Stalin, yang kata 
Fuwa Tetsiro, setelah 5 tahun Lenin meninggal, keputusan Lenin NEP nya itu 
dicabut, membatalkan meneruskan “kepitalisme negara” dibawah diktatur 
propletariat! Dan itulah yang kemudian juga diikuti oleh Mao setelah tahun 1956 
di Tiongkok. Jadi ikutan SALAH! TENTU, menyatakan Stalin dan Mao salah dalam 
hal membabat kapitalis, jangan kebablasan menjadi menghujat bahkan menegasi 
jasa-jasanya yang luar biasa besarnya bagi RAKYAT Rusia dan RAKYAT Tiongkok! 
Begitu sikap Deng terhadap kesalahan Mao dan dengan TEGAS menyalahkan sikap 
Krushchove yang menghujat Stalin dan anti-Stalin! Begitu juga dengan Deng 
membubarkan komune rakyat ditahun 1980 itu, dia tidak anti-komune rakyat secara 
prinsip. Tidak! Yang disalahkan, dilaksanakan terlalu cepat, karena KESADARAN 
petani di TIongkok belum sampai kekesadaran sepenuhnya kerja kolektif, usaha 
meningkatkan KESADARAN rakyat itu TIDAK bisa dipaksakan apalagi gunakan 
KEKERASAN! Harus dilakukan dengan SABAR melalui proses kehidupan dan kerja yang 
cukup panjang, agar mereka sendiri mencapai kekesadaran KERJA KOLEKTIF sebagai 
KEHARUSAN! Itulah yang saya perhatikan mengapa desa Xiao Gang yang dipilih dan 
diangkat menjadi model desa reformasi yang BERHASIL, merubah desa miskin 
terbelakang menjadi desa yang maju sekarang ini. Karena desa Xiao Gang itulah 
yang menempuh jalan wajar sebagaimana proses kesadaran PETANI yang terjadi. 
Setelah hak-guna tanah diserahkan kembali pada setiap keluarga petani, kembali 
terjadi kerja petani secara individual, sendiri-sendiri yang ternyata sulit 
untuk berkembang. Muncullah 18 petani bertekad mensukseskan produksi 
pertaniannya, menyatukan diri bekerjasama, dan kemudian membentuk koperasi 
kerja dan kemudian ditingkatkan menjadi koperasi tingkat tinggi, yang mengolah 
kebutuhan dan kepentingan warga desa Xiao Gang. Kalau diperhatikan lebih 
lanjut, sekalipun belum menyebutkan diri komune rakyat, hakekat 
koperasi-tingkat tinggi di Xiao Gang itu ya sudah komune rakyat! Mengapa? 
Karena hak-guna tanah yang semula dibagikan pada petani itu, semua sudah 
tergabung kembali dalam SAHAM koperasi yang mereka bentuk, dan pembagian 
pekerjaan juga dilakukan oleh barisan produksi yang mereka tentukan sendiri.   
From: mailto:GELORA45@yahoogroups.comSent: Friday, September 23, 2016 3:40 
AMTo: yahoogroupsSubject: RE: [GELORA45] Lenin dan Ekonomi Pasar ==> Program 
Anti KKN dan Demaoisasi Harus Berjalan Bareng (1)   Saya rubah sedikit 
highlight anda utk meliputi "Large businesses would still be nationalized" 
disini terlihat ekonomi pasar yg dimaksud Lenin itu pada level UKM yg 
dijalankan masyarakat kebanyakan bukannya ekonomi pasar yg dijalankan 
perusahaan2 besar, atau dalam istilah Indonesia mungkin mirip2 dgn istilah 
ekonomi kerakyatan walaupun tidak sepenuhnya sama. Kita juga bisa lihat 
penekanan Lenin pada State Capitalism yg disebut beliau sebagai aspek penting 
yg prinsipal "The state capitalism, which is one of the principal aspects of 
the New Economic Policy...". Pengertian ekonomi pasar Lenin ini adalah jauh 
berbeda dgn pemahaman ekonomi pasar bung Chan yg diterapkan di Tiongkok yg 
lebih cenderung kearah ekonomi pasar-nya capital imperialist. "As stated by 
Lenin, “economically and politically speaking the New Economic Policy 
completely ensures to us the possibility of building the foundation of a 
socialist economy.” It was meant to be based off of the existence of 
capitalism. Basically it would be a combination of the capitalist economy and 
the communist politics. Large businesses would still be nationalized, in order 
to ensure that the “petty bourgeoisie,” or the capitalist Imperialists, would 
not gain too much power over or get in the way of the growing Socialist 
society. Lenin believed that capitalism would lead to Imperialism, which is the 
entity which they had only just eliminated." ---In GELORA45@yahoogroups.com, 
<nesare1@...> wrote :

Jelas ente gak ngerti NEP nya lenin. Baca dulu sebelum sesumbar!Bagi ane: NEP 
itu resep Lenin untuk menanggulangi masalah ekonomi setelah revolusi. Karena 
ingin mempertahankan politik sosialismenya, ekonominya “dibebaskan” 
kepasar.Lenin yang anti imperialism dan takut kapitalisme itu menjadi 
imperialism (ini salah satu ide utamanya lenin bahwa imperialism is the highest 
stake of capitalism. Ini juga ide bung Karno dan para pemimpin negara2 dunia 
setelah PD2).NEP itu adalah cara memanipulasi kapitalisme utk meyakinkan bahwa 
capital itu adalah hasil dari labor, sehingga imperialism tidak bisa masuk 
infiltrasi dan menang/berkuasa. As stated by Lenin, “economically and 
politically speaking the New Economic Policy completely ensures to us the 
possibility of building the foundation of a socialist economy.” It was meant to 
be based off of the existence of capitalism. Basically it would be a 
combination of the capitalist economy and the communist politics. Large 
businesses would still be nationalized, in order to ensure that the “petty 
bourgeoisie,” or the capitalist Imperialists, would not gain too much power 
over or get in the way of the growing Socialist society. Lenin believed that 
capitalism would lead to Imperialism, which is the entity which they had only 
just eliminated.  From: GELORA45@yahoogroups.com 
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Thursday, September 22, 2016 11:17 AM
To: yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com>
Subject: RE: [GELORA45] Lenin dan Ekonomi Pasar ==> Program Anti KKN dan 
Demaoisasi Harus Berjalan Bareng (1)  Masyaallah! masak uraian Lenin tentang 
State Capitalism dianggap sebagai bukti Lenin memadukan ekonomi sosialis dan 
ekonomi pasar.  ---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote :


Lenin wrote:State capitalism would be a step forward as compared with the 
present state of affairs in our Soviet Republic. If in approximately six 
months’ time state capitalism became established in our Republic, this would be 
a great success and a sure guarantee that within a year socialism will have 
gained a permanently firm hold and will have become invincible in this 
country.Source: http://www.marxists.org/archive/lenin/works/1921/apr/21.htm - 
this writing also has much more on state capitalism. Lenin wrote:The state 
capitalism, which is one of the principal aspects of the New Economic Policy, 
is, under Soviet power, a form of capitalism that is deliberately permitted and 
restricted by the working class. Our state capitalism differs essentially from 
the state capitalism in countries that have bourgeois governments in that the 
state with us is represented not by the bourgeoisie, but by the proletariat, 
who has succeeded in winning the full confidence of the peasantry.
Unfortunately, the introduction of state capitalism with us is not proceeding 
as quickly as we would like it. For example, so far we have not had a single 
important concession, and without foreign capital to help develop our economy, 
the latter’s quick rehabilitation is inconceivable.Source: 
https://www.marxists.org/archive/lenin/works/1922/nov/14b.htm  From: 
GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Thursday, September 22, 2016 10:26 AM
To: Chan CT <sadar@...>; Lusi D. <lusi_d@...>; GELORA45@yahoogroups.com
Cc: temu_er...@yahoogroups.com; Daeng <menakjinggo@...>; Mitri 
<scorpio2001id@...>; Mang Broto <alimoerti@...>; Roeslan <roeslan12@...>; 
Rachmat Hadi-Soetjipto <nc-hadisora@...>; Ronggo A. <ronggo303@...>; Lingkar 
Sitompul <lingkarsitompul@...>; Jonathan Goeij <jonathangoeij@...>; Hsin Hui 
Lin <ehhlin@...>; Wuting301 <wuting301@...>; Marsiswo Dirgantoro 
<mdirgantoro@...>
Subject: Re: [GELORA45] Lenin dan Ekonomi Pasar ==> Program Anti KKN dan 
Demaoisasi Harus Berjalan Bareng (1)  Mengatakan  Lenin yang mengajukan "teori 
memadukan ekonomi sosialis dan ekonomi pasar", tapi tak ada satu kalimatpun 
dari Lenin yang menunjukkan atau mengekspresikan ide atau teori itu. Sekali 
lagi kalau orang jujur berdebat dan memang mau mencari kebenaran, paling 
sedikit ajukan kata-kata lenin atau praktek Lenin dimana orang bisa dapat bukti 
akan teori itu. Semuanya abstrak!! Gimana orang akan bisa lihat "kebenaran" 
teori itu kalau tidak diperlihatkan kapan dan di mana Lenin mengajukan pemaduan 
ekonomi sosialis dan ekonomi pasar??? Sebaliknya, penelitian orang tentang NEP 
yang saya ajukan berdasarkan kepada kata-kata dan instruksi Lenin sendiri. Ada 
tulisannya yang bisa dicek. On Thursday, September 22, 2016 3:17 PM, Chan CT 
<sadar@...> wrote: Ada baiknya kalau bung baca saja sendiri bagaimana ketua PK 
Jepang, Fuwa Tetsuro itu 
menjelaskan:http://www.gelora45.com/activity/LeninDanEkonomiPasar.pdf  
-----原始郵件-----From: Lusi D.Sent: Thursday, September 22, 2016 5:08 PMTo: Chan 
CT ; GELORA45@yahoogroups.comCc: Tatiana Lukman ; temu_er...@yahoogroups.com ; 
GELORA_In ; Daeng ; Mitri ; Mang Broto ; Roeslan ; Rachmat Hadi-Soetjipto ; 
Ronggo A. ; Lingkar Sitompul ; Jonathan Goeij ; Hsin Hui Lin ; Wuting301 ; 
Marsiswo DirgantoroSubject: Re: [GELORA45] Re: [temu_eropa] Re: Program Anti 
KKN dan Demaoisasi Harus Berjalan Bareng (1) Ikut nimbrung sedikit. Bung Chan 
bisa menjelaskan lebih lanjut pengertian "memadukan ekonomisosialis dan 
ekonomi-pasar itu"? Hakekatnya apa yang dikatakan ekonomisosialis dan apa yang 
dimaksudkan dengan ekonomi pasar, sesuaipengertian yang bung terima dari 
penjelasan Fuwa Tetsuro itu? Saya kutip alinea yang saya maksud sbb.: "> 
Satu-satunya andalan saya pernyataan ketua PK Jepang? Hehehee, ...> Tapi, anda 
tidak mampu membantah kenyataan yang diajukan Fuwa> Tetsuro, bahwa Lenin lah 
orang komunis pertama didunia ini yang> meneliti hubungan ekonomi sosialis dan 
ekonomi pasar! Yang pasti Fuwa> Tetsuro, sekalipun anda tuduh REMO, tidak 
memfitnah bahwa Lenin telah> membuat kesimpulan keharusan memadukan ekonomi 
sosialis dan> ekonomi-pasar itu!"? SalamLusi.-     Am Thu, 22 Sep 2016 16:26:48 
+0800schrieb "Chan CT" <sadar@...>: > Hahahaa, ... rupanya saya sedang 
berhadapan dengan seorang radikalis> yang udah gak ketolongan lagi! Bagaikan 
binatang jalang meraung-raung> dalam sekarat, gunakan berbagai jurus menyerang 
PKT dan berusaha> membusukkan dengan segala berita/tulisan tanpa peduli lagi 
darimana> sumbernya! Sungguh heibat penyataan, peduli amat dari Falungong,> 
pokoknya bisa digunakan untuk menyerang dan menjelekkan PKT!> > Tanpa disadari 
lagi, dimana PENDIRIAN anda kalau begitu? Atau memang> begitu ekstrimnya anda 
jadi tidak lagi peduli ternyata sejalan dengan> Falungong, begundanya AS itu 
untuk menghujat PKT? Sampai-sampai> begitu senangnya seperti mendapatkan 
“SENJATA” ampuh menembak saya  #yiv8032911903 #yiv8032911903 -- 
#yiv8032911903ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 
0;padding:0 10px;}#yiv8032911903 #yiv8032911903ygrp-mkp hr {border:1px solid 
#d8d8d8;}#yiv8032911903 #yiv8032911903ygrp-mkp #yiv8032911903hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv8032911903 #yiv8032911903ygrp-mkp #yiv8032911903ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv8032911903 #yiv8032911903ygrp-mkp .yiv8032911903ad 
{padding:0 0;}#yiv8032911903 #yiv8032911903ygrp-mkp .yiv8032911903ad p 
{margin:0;}#yiv8032911903 #yiv8032911903ygrp-mkp .yiv8032911903ad a 
{color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv8032911903 #yiv8032911903ygrp-sponsor 
#yiv8032911903ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv8032911903 
#yiv8032911903ygrp-sponsor #yiv8032911903ygrp-lc #yiv8032911903hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv8032911903 
#yiv8032911903ygrp-sponsor #yiv8032911903ygrp-lc .yiv8032911903ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv8032911903 #yiv8032911903actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv8032911903 
#yiv8032911903activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv8032911903
 #yiv8032911903activity span {font-weight:700;}#yiv8032911903 
#yiv8032911903activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv8032911903 #yiv8032911903activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv8032911903 #yiv8032911903activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv8032911903 #yiv8032911903activity span 
.yiv8032911903underline {text-decoration:underline;}#yiv8032911903 
.yiv8032911903attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv8032911903 .yiv8032911903attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv8032911903 .yiv8032911903attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv8032911903 .yiv8032911903attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv8032911903 .yiv8032911903attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv8032911903 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv8032911903 .yiv8032911903bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv8032911903 
.yiv8032911903bold a {text-decoration:none;}#yiv8032911903 dd.yiv8032911903last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv8032911903 dd.yiv8032911903last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv8032911903 
dd.yiv8032911903last p span.yiv8032911903yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv8032911903 div.yiv8032911903attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv8032911903 div.yiv8032911903attach-table 
{width:400px;}#yiv8032911903 div.yiv8032911903file-title a, #yiv8032911903 
div.yiv8032911903file-title a:active, #yiv8032911903 
div.yiv8032911903file-title a:hover, #yiv8032911903 div.yiv8032911903file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv8032911903 div.yiv8032911903photo-title a, 
#yiv8032911903 div.yiv8032911903photo-title a:active, #yiv8032911903 
div.yiv8032911903photo-title a:hover, #yiv8032911903 
div.yiv8032911903photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv8032911903 
div#yiv8032911903ygrp-mlmsg #yiv8032911903ygrp-msg p a 
span.yiv8032911903yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv8032911903 
.yiv8032911903green {color:#628c2a;}#yiv8032911903 .yiv8032911903MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv8032911903 o {font-size:0;}#yiv8032911903 
#yiv8032911903photos div {float:left;width:72px;}#yiv8032911903 
#yiv8032911903photos div div {border:1px solid 
#666666;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv8032911903 
#yiv8032911903photos div label 
{color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv8032911903
 #yiv8032911903reco-category {font-size:77%;}#yiv8032911903 
#yiv8032911903reco-desc {font-size:77%;}#yiv8032911903 .yiv8032911903replbq 
{margin:4px;}#yiv8032911903 #yiv8032911903ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv8032911903 #yiv8032911903ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv8032911903 
#yiv8032911903ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv8032911903 
#yiv8032911903ygrp-mlmsg select, #yiv8032911903 input, #yiv8032911903 textarea 
{font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv8032911903 
#yiv8032911903ygrp-mlmsg pre, #yiv8032911903 code {font:115% 
monospace;}#yiv8032911903 #yiv8032911903ygrp-mlmsg * 
{line-height:1.22em;}#yiv8032911903 #yiv8032911903ygrp-mlmsg #yiv8032911903logo 
{padding-bottom:10px;}#yiv8032911903 #yiv8032911903ygrp-msg p a 
{font-family:Verdana;}#yiv8032911903 #yiv8032911903ygrp-msg 
p#yiv8032911903attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv8032911903 
#yiv8032911903ygrp-reco #yiv8032911903reco-head 
{color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv8032911903 #yiv8032911903ygrp-reco 
{margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv8032911903 #yiv8032911903ygrp-sponsor 
#yiv8032911903ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv8032911903 
#yiv8032911903ygrp-sponsor #yiv8032911903ov li 
{font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv8032911903 
#yiv8032911903ygrp-sponsor #yiv8032911903ov ul {margin:0;padding:0 0 0 
8px;}#yiv8032911903 #yiv8032911903ygrp-text 
{font-family:Georgia;}#yiv8032911903 #yiv8032911903ygrp-text p {margin:0 0 1em 
0;}#yiv8032911903 #yiv8032911903ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv8032911903 
#yiv8032911903ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none 
!important;}#yiv8032911903 

   

Kirim email ke