----- Pesan yang Diteruskan ----- Dari: Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>Kepada: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com>Terkirim: Jumat, 15 September 2017 17.02.23 GMT+2Judul: RE: [GELORA45] Re: Ekonomi indonesia no. 5 didunia 2030 menurut PWC
Kepala anda kepanasan ya? posting awal anda hanya mengutip bagian Indonesia yang artinya itu fokus dan bragging anda. Lihat copy & paste dibawah. Tidak terlihat sama sekali intention anda membicarakan 22 negara lain. Laporan/proyeksi PWC itu dalam PPP, kalau tidak membahas dalam PPP terus apa lagi? Penyebutan adanya beberapa gejolak politik besar dalam jangka waktu yang tidak lama itu untuk menunjukkan ketidak stabilan politik, dalam melakukan proyeksi tentu berdasarkan historical data, yang artinya kemungkinan adanya gejolak politik besar lagi cukup besar. Sama sekali tidak stabil, yang menunjukkan proyeksi dalam jangka waktu sekian lama sangat diragukan. ---kutipan:PWC telah mengeluarkan kekuatan ekonomi dunia 2030. Nomer 5 adalah Indonesia. http://www.businessinsider.com/pwc-predicts-the-most-powerful-economies-by-2030-2017-8/#21-nigeria-1794-trillion-1https://seasia.co/2017/09/03/21-most-powerful-economies-in-2030 5. INDONESIA — $5.424 trillionAccording to a professional body ICAS last year, Asia will remain the fastest growing region of the world overall, with Indonesia on course to become the world’s 16th trillion dollar economy, drawing some attention away from the traditional hubs of China and India.It's not surprising though that this one and only nation in the region could project more towards 2030.https://groups.yahoo.com/neo/groups/GELORA45/conversations/topics/213248 ---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote : Alaahhhh hanya bisa nulis kaya’ gini.Buktikan kalau ane gak bisa baca tulisan orang?! Sudah jelas thread ini, ente hanya cuplik dari data dari internet yg mengatakan PPP adalah salah satu asumsi yg dipakai oleh PWC dalam metodologi risetnya. Ente pake’ data yg sebetulnya adalah dikeluarkan oleh PWC sendiri, plus ente tambah dengan “gejolak politik besar”, langsung mengultimatum hasil riset PWC itu = ramalan. Lebih parah lagi adalah hanya RI yang dipakai sbg sample utk mengatakan PWC meramal!Ada 22 negara lain yang tidak singgung!Jelas sekali kan diotak ente hanya mau bashing RI dengan menggunakan/mengatakan PWC meramal.Sedangkan itu adalah hasil riset! Coba pikir2 baek2 rangkuman ane ini. sudah ane peringatkan ente jangan maen2 dengan orang Indonesia! Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Thursday, September 14, 2017 10:37 AM To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com> Subject: RE: [GELORA45] Re: Ekonomi indonesia no. 5 didunia 2030 menurut PWC Anda ini baca tulisan orang saja tidak sanggup, tidak ada harganya diladenin. ---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote : Oh sekarang baru ngomong RRT dan USA? Hehehehehe RRT dan USA itu sama ya posisinya? PWC sudah bikin riset analisanya. Ente pake’ apa bilang RRT dan USA itu sama?Lalu gimana dengan 18 negara yg lain ente pake’ apa utk mengatakan PWC meramal? Koq lari ke bank dunia? Ngomongin PWC saja belum selesai! Koq bisa ngomong bank dunia tidak salah? Yang ngomong ini siapa? Siapa yang bilang benar atau salah?Lari nih yeah! Orang lagi ngomong ente yang bilang hasil riset PWC adalah ramalan!Bener2 goblok tapi ya kalau ente tahu ente goblok mestinya ente sudah insyaf dan menerima dan tidak goblok lagi donk! Ayo lari yg kencang! Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Wednesday, September 13, 2017 4:35 PM To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com> Subject: RE: [GELORA45] Re: Ekonomi indonesia no. 5 didunia 2030 menurut PWC Anda itu sudah kepala besar otak udang, kesurupun, juga mesumnya bukan main sukanya menelanjangin orang. Kalau hobby anda lihat orang telanjang pergi saja ke nudis resort sana puas2in diri anda. Saat ini RRT dan USA keduanya menempati posisi pertama dan kedua, dari segi GDP PPP Tiongkok posisi pertama, dari segi cash USA posisi pertama. Dalam laporan PWC posisi keduanya masih tetap sama tidak berubah. Tidak ada yang menarik yg dibicarakan. Khusus tentang PPP apakah benar daya beli $1 di Indonesia kurang lebih setara dengan $3 di USA? Saya rasa kok tidak tepat dan terlalu generalisasi karena bagi orang perorang belum tentu sama. Sebagai contoh harga Porsche 911 di USA cuman sekitar $90 ribu sedang di Jakarta Rp 3,3 milyar atau sekitar $250 ribu hampir 3x harga USA, atau dengan kata lain bagi pembeli Porsche $1 di USA kurang lebih setara dengan $3 di Indonesia justru berketerbalikan dengan PPP yg dikeluarkan Bank Dunia. Tetapi apakah Bank Dunia salah? Tidak juga karena PPP sejatinya penggunaannya untuk mengukur Poverty Threshold. ---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote : Jonathan: Dilihat dari kemungkinan perubahan PPP itu saja proyeksi PWC lebih merupakan ramalan daripada mendekati kenyataan.Nesare: kelihatan belangnya kan? jelas sekali ente hanya bashing Indonesia! Ini penjelasan/argument ane kenapa ente hanya bashing Indonesia:PWC mengeluarkan riset itu mencakup 21 negara. Yang ente omong ttg PPP itu hanya Indonesia! Kenapa ente gak ngomong ttg negara2 lain? Gimana analisa PWC terhadap 20 negara lain ini? Apakah RRT dan USA juga ramalan bisa jadi no. 1 dan no.2? Masa’ orang pinter seperti ente hanya bilang PWC meramal (sudah gak ngerti beda dan arti ramalan vs analisa dan riset) karena PWC pakai PPP plus ditambah dengan PWC tidak tahu “peristiwa politik besar”, ente bashing RI dengan mengatakan PWC meramal! Coba kalau bukan butatuli plus tukang bashing, apa ini namanya?!!! Tak telanjangi terus ente!!!!Jangan maen2 sama orang Indonesia!!!! Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Tuesday, September 12, 2017 1:32 PM To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com> Subject: RE: [GELORA45] Re: Ekonomi indonesia no. 5 didunia 2030 menurut PWC Yang dikatakan orang kesurupan itu umumnya bertolak belakang dengan dunia nyata; so, dikatain "goblok dan ngibul" sama orang kesurupan tidak ada problema sama sekali karena kenyataannya bertolak belakang. Proyeksi PWC itu dalam PPP bukan dalam nominal (atau cash value), PPP Indonesia 2016 sekitar 3x lebih sedikit yang bisa dilihat dari GDP Nominal yg hanya sekitar $900an billion sementara GDP PPP sekitar $3 trilliun, yang artinya untuk saat ini $1 di Indonesia mempunyai daya beli setara dengan $3 di USA. Dalam menentukan GDP World Bank melihat sekeranjang items (umumnya kebutuhan pokok) yg setiap jangka waktu tertentu akan direvisi, yang artinya PPP saat ini dibandingkan tahun-tahun kedepan belum tentu sama apalagi sampai th 2030. Melihat trend kenaikan harga bahan pokok baik itu beras, daging, ikan, ayam, garam, dlsb. yang sangat tinggi (seperti yang diberitakan) yang artinya daya beli berkurang, artinya juga PPP mengecil. Ditambah lagi dengan perdagangan dunia yang semakin meng-global artinya harga barang disatu negara dengan negara lain tidak akan jauh berbeda, yang akan berpengaruh pada PPP. Sebagai contoh beras (yang import dari Thailand) di USA dan Indonesia harganya bisa jadi sama atau hanya selisih sedikit saja. Dilihat dari kemungkinan perubahan PPP itu saja proyeksi PWC lebih merupakan ramalan daripada mendekati kenyataan ---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote : Hehehehehe biar kesurupan masih bisa kasih argument bahwa ente goblok dan ngibul.Ini ngibulnya: ente bilang jawaban bahwa PWC meramal adalah PPP dan gejolak politik besar. Sedangkan PPP itu adalah salah satu asumsi yg dipakai oleh PWC dalam analisanya. Ente cuplik dari bacaan ente yg pasti dari media diinternet. Lalu klaim seakan2 PPP itu asalnya dari ente. Gimana bisa PPP itu jawaban dari ente?Wong PPP itu adalah PWC dalam menghasilkan riset analisanya! Ngibul aja!Sudah ngibul bilang orang lain kesurupan!Kalau bukan buta tuli dan goblok apa namanya?!! Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Tuesday, September 12, 2017 12:09 AM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: RE: [GELORA45] Re: Ekonomi indonesia no. 5 didunia 2030 menurut PWC kesurupan? ---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote :Oh gitu tokh logikanya?Kalau PWC meramal, ente ngapain? Orang ini memang harus dibabat keakarnya! Saya diamkan ketika ente bilang ini adalah jawabannya PWC meramal itu adalah begini: Makin jauh sebuah proyeksi tingkat ketepatan akan semakin kecil juga akan terlalu banyak asumsi yang dipakai, sebuah hal sederhana saja misalnya politik yang stabil padahal dalam kenyataannya sejak 1945 sampai sekarang telah terjadi setidaknya 3x gejolak politik besar, perhitungan PPP Indonesia saat ini mungkin sekitar 3x cash apakah 13 th yad masih tetap sama, bagaimana dgn growth dengan asumsi berapa persen dan bagaimana mengambil angka itu apakah dari proyeksi pemerintah yang setiap tahun dikatakan tidak memenuhi target Jadi disini proyeksi yang sedemikian jauh lebih tepat kalau dikatakan ramalan Perhitungan PPP itu adalah fakta dari PWC dalam metodologinya melakukan riset ini. Itu salah satu asumsi PWC gunakan dalam menghasilkan riset itu. Tentu asumsi lain masih banyak yang dipakai PWC dalam bikin riset itu. Asumsi2 yg dipakai tentunya adalah rahasia perusahaan PWC dalam melakukan riset itu. Ente dengan sombongnya pakai salah satu asumsi yaitu PPP ditambah dengan gejolak politik besar, sebagai jawaban bahwa PWC meramal! Koq bisa2nya bilang PPP itu adalah jawaban PWC meramal?Sedangkan PPP itu adalah salah satu asumsi yg dipakai oleh PWC dalam analisanya bikin riset itu! Dari mana ente bisa tahu PPP ini dalam analisa menghasilkan suatu riset?Emangnya setiap riset seperti ini harus pakai PPP dalam analisanya?Kan jelas sekali ente dapat fakta ini dari internet?!Lalu dicomot dari internet, lalu diklaim sbg jawaban/argument utk bilang PWC meramal. Goblok atau gila ini? Lalu ente tulis seperti ini lagi seterusnya: Kalau argumen anda "Ane tahu itu bukan ramalan krn PWC itu lembaga keuangan yg terkenal kredibel" saya rasa anda itu kayak katak didalam tempurung, baru2 ini PWC kena denda $6.6 million karena misconduct "PricewaterhouseCoopers LLP was fined 5.1 million pounds ($6.6 million) for misconduct over its audit of RSM Tenon Group Plc in the largest-ever sanction issued by the U.K. accounting regulator." (Bloomberg, August 16, 2017) Ane diamkan. Eh gak ada argumennya. Hanya kasih fakta ini bahwa PWC bisa meleset risetnya. Semua orang tahu riset apapun didunia ini bisa salah. Science selalu bisa salah. Tetapi yg orang lihat adalah science itu berdasarkan asumsi. Kalau ramalan tidak. Ramalan berdasarkan mistik dan non science lainnya. Yang ente tertawakan itu kan hasil science nya PWC.Ane bilang ente butatuli dan gila krn ente mentertawakan riset PWC sbg ramalan.Ane gak bilang riset PWC itu salah atau benar.Yg menyalahkan riset PWC itu adalah ente. Kenapa? Ya jelas sekali jawabannya dengan label: ramalan. Jelas sekali ente mentertawakan riset PWC itu adalah ramalan. Masih ngeyel?Orang mentertawakan ente krn ente bilang riset PWC itu ramalan.Orang gak ngapa2in ente kalau riset PWC salah. Gak ada yg ngutak ngatik ini.Yg ngutak ngatik ini alias riset PWC bisa salah itu ente. Kalau bukan goblok apa namanya?!! Wong ane hanya bilang PWC menghasilkan riset, analisa dan prediksi bukannya PWC selalu benar atau selalu salah.Eh ente bak orang pinter lalu mentertawakan hasil PWC itu adalah ramalan dan menganggap hasil analisa dan prediksi PWC itu salah.Gila kan? Orang ngomong apa aja gak ngerti, tapi maunya hanya bashing PWC saja bilang PWC meramal dan salah.Dasar sombong minta ampun orang satu ini! Mana ada argumennya bilang PWC itu meramal? Gak ada kan?Yg dibilang jawaban hanya ini: “PPP, cash dan gejolak politik besar”.Hehehehehehe Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Sunday, September 10, 20 (Message over 64 KB, truncated)