Gobloknya masih dipertontonkan terus!!!! Ayo terusss!!

Koq bisa2nya public school dan private school harus di dikotomi.

Wong namanya saja sudah beda. Emangnya public school = private school sehingga 
harus di dikotomi?

Hehehehehehe bener2 goblok!!!

 

Terus lebih goblok lagi: mau didikotomi antara kaya vs miskin di public school 
dan di private school.

Sedangkan kenyataannya di negara ente banyak orang upper middle class dan yg 
termasuk kaya masukin anak2nya ke public school.

Ente ini tinggal dimana? Dan lagi ngomong apa?

 

Betul kan anak ente di public school?

Kalau betul, kenapa ente tambah2 dengan gifted?

Emangnya kalau gifted baru bisa maen piano?

Kan sudah ane tanya, kalau anak ente gifted, pinter dan practice nya sudah 
berjam2 dipaksa sama bapaknya, apa accomplishment anaknya dalam bidang piano? 
Ayo mari kita lihat bareng2 gimana contohnya seorang tanpa bakat plus gifted 
dan practice berjam2, bisa jadi jago dibidang piano dan classical music 
lainnya! Ayo buktikan!

 

Goblok dipertontonkan terus!

Masih mau ngeyel?!!! Ane telanjangi terusssss…….

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Saturday, November 25, 2017 1:08 PM
To: GELORA45@yahoogroups.com
Subject: RE: RE: [GELORA45] Lang Lang: 'I'd play the piano at 5am'

 

  


sekarang anda membuat dikotomi antara public school dan private school, 
kemudian apalagi? antara kaya dan miskin?

---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> , <nesare1@... 
<mailto:nesare1@...> > wrote :

Sekarang mempertontonkan kesombongannya setelah memperlihatkan kegoblokannya!

 

Ane pancing dengan anaknya di sekolah negeri, eh disamber sama dia.

Dengan sombongnya malahan ditambah disekolah negeri/public dan gifted lagi!

Lucunya dan gayanya seperti orang yg oon bertanya: Anda tahu darimana anak saya 
sekolah di public school dan gifted identified?

Sebetulnya ini bukan pertanyaan, melainkan pernyataan bahwa: anak saya sekolah 
di public school dan gifted identified!

 

Kelihatan kan orang ini seperti apa? sudah goblok, ngeyel dan sombong lagi!

 

Gimana bisa gak tahu anak ente di public school/sekolah negeri?!

Hanya anak2 yg sekolah dipublic school yg mau dipaksa2 oleh orang tua yg 
goblok, GOBLOK!

Anak2 sekolah di private school yg bener pasti tidak akan mau dipaksa2 oleh 
orang tuanya dan juga orang tuanya sudah sadar gak akan paksa2 anaknya utk 
practice krn sekolahnya saja sudah berat sekali dan gak ada waktu utk practice 
apalagi dipaksa, GOBLOK!

 

Bener kan pendapat ane?!

Manusia seperti ente ini tukang bikin kacau dimana2. Lagaknya saja humanis, 
kiri, gereja, bela rakyat, pro demokrasi tetapi kelakuan jauh dari bener!!!!

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>  
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Friday, November 24, 2017 3:41 PM
To: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> 
Subject: RE: RE: [GELORA45] Lang Lang: 'I'd play the piano at 5am'

 

  


Anda tahu darimana anak saya sekolah di public school dan gifted identified?

---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> , <nesare1@... 
<mailto:nesare1@...> > wrote :

Oh sekarang pake’ anaknya ya?!!!

Anaknya sudah jago belum?!!!
pasti sudah ya karena ente paksa2 practice?!!!

Tolong dikirim kesini Sudah juara dimana? Dilevel sekolah sudah menang belum?

Gak usah jauh2 sampai level kota!!! Level school district saja ya!!!

 

Oh ya ngomong2, nanti anaknya akan ikut test minat dan test bakat enggak?

Pasti anak ente sekolah di sekolah negeri yg gratis dan pasti akan disuruh ikut 
test minat dan test bakat?

Ente yg sudah begitu gila sama practice berani ndak menolak test minat dan test 
bakat itu?

Ente berani tidak bilang test minat dan test bakat itu tidak ada gunanya?

Ente berani tidak bilang practice lebih penting drpd bakat oleh krn itu anak 
ente tidak usah ikut test minat dan test bakat?

 

Ayo kita lihat jawabannya sigoblok ini.

Pasti gak berani sigoblok ini! Dia hanya beraninya berkoar2 disini saja. Isinya 
kosong manusia satu ini!

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>  
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Thursday, November 23, 2017 5:28 PM
To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com <mailto:gelora45@yahoogroups.com> >; 
Beng-Hoey Jo <bhjo@... <mailto:bhjo@...> >
Subject: Re: RE: [GELORA45] Lang Lang: 'I'd play the piano at 5am'

 

  

Saya rasa ketika anda mengatakan ini "Orang biasa yg. tidak berbakat musik 
seperti saya, kemungkinan sekali, biarpun berpraktek musik 18 jam sehari juga 
tidak bisa akan mencapai keakhlian 10% dari Lang Lang. " anda menggunakan 
bahasa hiperbola dan merendahkan diri. Saya kok yakin bila anda latihan piano 
sejak kecil seperti Lang Lang (umur 3.5th?) dan berlatih terus secara intensif 
juga dan tidak mutung anda akan jadi pemain piano yang luar biasa juga. Siapa 
tahu bahkan melebihi Lang Lang.

 

Anak saya yang kecil ada kelemahan tidak begitu bisa bermain sesuai tempo 
hampir selalu speeding up ditengah lagu biarpun sudah pakai metronome 
sekalipun. Jadinya saya ganti metode, saya suruh dengar lagunya (Prelude in C 
kalau nggak salah ingat) melalui IMSLP 
http://imslp.org/wiki/Prelude_and_Fugue_in_C_major,_BWV_846_(Bach,_Johann_Sebastian)
 kemudian waktu dia main saya rekam, setelah itu saya suruh mendengarkan 
mainannya sendiri dan saya tanya gimana pendapatnya dan meneruskan latihan. Eh 
keesokan harinya wow mainnya luar biasa, perfect, temponya juga sedemikian 
tepatnya. Dan setelah itu lagu2 yg lain jadi tidak problem sama sekali.

 

Maksud saya jangan cepat mengatakan seseorang tidak berbakat hanya karena 
kesukaran disatu saat ataupun progress yg slow diwaktu itu, terkadang dgn 
sedikit mengganti metode ataupun memberikan encouragement hal itu bisa diatasi. 
Yang penting jangan hanya karena 1-2 obstacles sudah mutung. Dalam contoh Frank 
Huang setelah beliau bisa bermain dengan baik dan lagunya yg dimainkan beliau 
terdengar merdu tidak lagi ngak ngik ngok beliau kemudian merasa hal itu tidak 
jelek.

 

On Wednesday, November 22, 2017, 12:34:29 PM PST, bhjo@... <mailto:bhjo@...>  
[GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > wrote: 

 

 

Pendapat Professor di Conservatory of Music di Beijing dimana seorang yang 
mendewakan bakat adalah betul. Walaupun dia adalah bukan seorang akhli dalam 
neuroscience. Apa yg. dikatakan bung Goeij juga betul bahwa "sebenarnya kita 
tidak tahu pasti apakah seorang anak berbakat atau tidak". Maka dari itu 
Professor ini juga tidak bisa mengetahui mula2 bahwa sebetulnya Lang Lang itu 
berbakat atau tidak berdasarkan susunan otaknya (sel2 otak dan cabang2  
hubungannya satu dgn. yg. lain) yg. cuma diketahui kalau otak Lang Lang di 
otopsi. Barangkali dimasa depan kita bisa mengetahui bakat yg. asalnya dari 
susunan otaknya dgn. funksinya dgn. menggunakan scan seperti MRI scan, PET scan 
dan perkembangan Functional MRI scan Functional PET scan tanpa diperlukan 
otopsi, yg. hanya bisa dibuat setelah orang meninggal.

 

Kita tahu dari otopsi dari otak seorang genius seperti Einstein yg. berlainan 
dgn. orang2 biasa

dimana:

The regions involved in speech and language are smaller, while regions involved 
with numerical and spatial processing are larger. Other studies have suggested 
an increased number of  <https://en.wikipedia.org/wiki/Glial_cell> glial cells 
in Einstein's brain. Juga bagian dari otak yg. menghubungkan otak sebelah kiri 
dan otak sebelah kanan yg. namanya corpus callosum (seperti kabel/kawat tebal 
gabungan) dari Einstein lebih tebal dari orang2 biasa.

 

Jadi kalau kita otopsi Lang Lang, kemungkinan sekali otak bagian musik atau 
bakat musiknya berlainan dari otak2 kita ini.

 

Secara kasarnya seperti Computer yg. bisa berguna dan berfunksi dgn. baik 
karena adanya Hardware/chips (seperti bakat atau funksi neuroanatomy dari otak) 
dan Software (seperti latihan/praktek). Kalau chips-nya kurang bagus 
bagaimanapun bagusnya software, tidak akan mempunyai computer yg bagus. Kalau 
software-nya sama (lama prakteknya sama) utk. dua computer yg. berbeda 
chips-nya (susunan otaknya), tentu hasilnya akan lain.

 

Jadi pendapat Lang Lang bahwa 10% bakat dan 90% praktek adalah ngawur dan salah 
kaprah apalagi dia bukan seorang neuroscientist atau neuropathologist.  Orang 
biasa yg. tidak berbakat musik seperti saya, kemungkinan sekali, biarpun 
berpraktek musik 18 jam sehari juga tidak bisa akan mencapai keakhlian 10% dari 
Lang Lang. Pendapat Praktek adalah lebih penting dari Bakat adalah salah 
kaprah. Kedua2-nya penting tetapi bakat (dari susunan otak dgn. funksinya) jauh 
lebih penting. Ttg. berapa presentasinya masing2, kita bisa tidak tahu dgn. 
tepat. Secara kasarnya, biar lebih jelas, kepandaian manusia dan kera/monyet 
berbeda, ya karena susunan otaknya (yg. menghasilkan bakat) berlainan.

 

BH Jo

 

 

---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> , 
<jonathangoeij@... <mailto:jonathangoeij@...> > wrote :

Yang satu seseorang yang telah mengabdikan diri dan berpengalaman puluhan tahun 
mendidik anak, yang satu seorang yang keminter narcist merasa benar sendiri 
yang rush to judgement. Memangnya siapa yang harus diikutin?

 

Professor di Conservatory of Music di Beijing yang diceritakan Lang Lang itu 
adalah contoh seorang yang mendewakan bakat dan rush to judgement meng-condemn 
seseorang tidak berbakat dan karenanya tidak berharga utk diajarin dan disuruh 
pulang saja. Sang professor tidak bisa melihat minat sang anak (dan keluarga) 
untuk belajar yang sedemikian tinggi, tidak tahu bagaimana pendapat sang 
professor saat ini setelah melihat kesuksesan Lang Lang yang bahkan jauh 
melampaui dirinya sendiri itu.

 

Btw, sang principal sama sekali tidak berkata bakat itu tidak penting, yg 
dikatakan beliau "sebenarnya kita tidak tahu pasti apakah seorang anak berbakat 
atau tidak" dan hal ini memang benar sekali, tidak bisa dengan seenaknya saja 
meng-judge seorang anak tidak berbakat dan tidak ada harganya untuk diajarin, 
yg dilakukan professor di Beijing itu adalah hal nyata rush to judgement. Ada 
anak yang seperti berbakat tinggi tetapi karena lack of interest kurangnya 
minat kurang/tidak mau belajar/latihan dan kurangnya support keluarga pada 
akhirnya bakat itu tetap terpendam dalam2 tidak tergali lagi, sebaliknya ada 
anak yang seakan kurang berbakat tetapi menunjukkan minat tinggi latihan keras 
dan dukungan keluarga pada akhirnya menjadi excel dalam bidangnya itu, Lang 
Lang adalah contoh yang kedua.

 

 

---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> , <nesare1@... 
<mailto:nesare1@...> > wrote :

Ya jelas salah pendapat principalnya. Mana ada orang music bilang: bakat tidak 
penting?

Gak ada!

Bakat selalu ada. Begitu juga practice harus ada.

Jelas sekali principalnya jualan dagangannya: sekolah music.

Yg beli ya orang2 seperti ente yg mau paksa2 anak belajar music supaya dianggap 
hebat dan bagus di resume shg bisa masuk ivy league.

Ini yg sedang dan masih terjadi dinegara ente.

 

Liszt yg virtuosi piano pertama itu bilang practice itu penting krn dia harus 
perform bagus dalam setiap tournya terutama utk ngimbangi counterpart biolanya 
paganini. Ini yg dikutip oleh orang2 musik terutama piano utk menekankan 
pentingya practice. Kalau seorang professional cari duitnya dari music, ya gak 
usah disuruh juga dia harus practice donk. Gimana gak practice? Kan mesti 
ngapalin lagunya? Ini baru notes belum lagi emotion, musical, dynamic dll? Gak 
usah disuruh juga dia harus practice!!!!!

 

Orang bakatnya main basket, disuruh main biola atau piano terutama classical 
music gimana bisa?

Kalau bisa sampai mana bisanya?

 

Ente suka paksa2 anak2 ente itu sudah bener! Itu urusan ente!

Tapi jangan paksa2 anak orang lain!

 

Ngomong2 ente emangnya bisa main piano atau string instrument yg lain ndak?!

Jangan hanya sembunyi diketiak principal yg jualan sekolah musiknya!

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>  
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Wednesday, November 22, 2017 11:08 AM
To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com <mailto:gelora45@yahoogroups.com> >
Subject: [GELORA45] Lang Lang: 'I'd play the piano at 5am' [1 Attachment]

 

 

Lang Lang pun pernah satu saat dikatakan tidak punya bakat, hanya karena 
perseverance yang membuat Lang Lang bertahan. Saat ini, setelah "practice makes 
perfect" yang membuat Lang Lang menjadi salah satu pianist terkemuka saat ini, 
adakah lagi yang mengatakan Lang Lang tidak berbakat? Principal disekolahan 
tempat anak2 saya belajar piano pernah berkata kurang lebih begini "sebenarnya 
kita tidak tahu pasti apakah seorang anak berbakat atau tidak, kita cuman 
mengajar dan membuat anak senang belajar/latihan, setelah anak tsb terus 
latihan dan akhirnya jadi bagus barulah kita tahu anak itu berbakat atau 
tidak."  

 

---

However, his teacher in Beijing, nicknamed Professor Angry by Lang Lang, had 
other ideas. "Professor Angry didn't like me and she always gave me a hard 
time," he remembers. "One afternoon she said that I had no talent, that I 
shouldn't play the piano and I should go home. She basically fired me before I 
could even get into the conservatory!"

....

 


 
<https://www.theguardian.com/lifeandstyle/2011/may/14/lang-lang-piano-china-father>
 Lang Lang: 'I'd play the piano at 5am'


 




                


  <https://s.yimg.com/nq/storm/assets/enhancrV2/23/logos/theguardian.png> 


Lang Lang: 'I'd play the piano at 5am'


Rosanna Greenstreet

Aged nine, Lang Lang, the virtuoso Chinese pianist, was told by his ambitious 
father to kill himself after his t...

 

 

 

 

Aged nine, Lang Lang, the virtuoso Chinese pianist, was told by his ambitious 
father to kill himself after his teacher 'fired' him for having no talent. He 
tells Rosanna Greenstreet about the extreme pressure put on him to succeed

 

 <https://www.theguardian.com/profile/rosannagreenstreet> Rosanna Greenstreet

Friday 13 May 2011 19.05 EDT

 


(Message over 64 KB, truncated)



Kirim email ke