Pak Bambang,

Mohon maaf jika saya berpendapat beda dengan keterangan dan hitung2an bapak
di bawah ini. Menurut saya, kemungkinan tidak ada yang salah dengan hitungan
tersebut dan juga paper yang mengatakan bahwa volume Lusi 150x Kujung
properties (page 15 Lusi controversy..). Mungkin logikanya saja yang menurut
saya kurang tepat.

Akar kunci dari perdebatan Lusi ada di faktor apa yang mentrigger? Jadi kata
kuncinya adalah TRIGGER.

Kita pasti sangat familiar dengan kasus di kehidupan sehari-hari dimana di
Indonesia ini sangat rentan terhadap kebakaran. Ada suatu deretan perumahan
yang terkadang habis terbakar api dalam waktu lebih dari 6jam. Yang terbakar
pun tidak tanggung2, kadang deretan rumah, kadang juga 1 pasar. Setelah
polisi melakukan olah TKP, disimpulkan bahwa kebakaran tersebut ternyata
'hanya' dipicu (di TRIGGER) oleh meledaknya 1 buah korek gas saja (bahasa
Sunda disebut bensin). 'Bensin' meledak lalu menimbulkan sedikit percikan
api, lalu disekitarnya banyak tumpukan kertas dan juga BBM. Ditambah
beberapa rumah sangat banyak menggunakan material dari kayu.

Tidak ada yang aneh dan semua bisa dijelaskan/diterima oleh logika semua
orang. Kalau dipikir, berapa volume bahan bakar yang di 'bensin' tersebut,
kenapa mampu membakar beberapa rumah dan dalam waktu yang sangat lama (jika
dibandingkan dengan volume bahan bakarnya).

Logika inilah yang menurut saya berlaku di kasus Lusi ini, jadi 14ft
tersebut jangan dianggap remeh dan jangan coba diabaikan. Bisa saja (kalau
saya malah yakin), bahwa logika inilah yang terjadi dikasus Lusi. 14ft
tersebut adalah 'bensin'nya lalu kertas, BBM, dan rumah yang terbuat dari
kayu beranalog dengan Watukosek fault, Mud Volcano, dan Kalibeng shale. Maka
terjadilah Lusi yang ditrigger oleh adanya kesalahan pemboran di well BJP-1
(menembus 14ft unidentified lithology).

Salam,
Natan

On 3/9/10, Bambang P. Istadi <bambang.ist...@energi-mp.com> wrote:
>
> Pak Natan, pak RDP,...
>
> Anggaplah 14ft yang samplenya belum sampai permukaan dan tidak bisa
> didiskripsi tersebut adalah porous carbonate, dan kita asumsikan sebagai
> exposure thickness,.. lalu kita masukkan beberapa parameter lainnya,..
>
> Flow dimension :
> Well depth = 9297 ft
> Well radius = 0.51 ft (1/2 x 12-1/4")
> Radius of investigation = +50 ft (optimistic value)
>
> Fluid properties :
> Viscosity = 0.5 cp (water @ high temperature)
> Formation Volume Factor = 1 (water)
>
> Rock property :
> Permeability = 22.5 mDarcy (perkiraan dari sumur2 existing yang dianggap
> sebagai "high producer well" yang bisa memproduksikan 7000 barrel fluida
> per hari dari karbonat)
>
> System pressures :
> Reservoir static pressure = 7130 psi (equivalent 14.7 ppg).
> Bottom hole flowing pressure = 4026 psi (minimum value @ zero friction
> loss)
>
> Lalu coba hitung berapa banyak fluida yang bisa dihasilkan perhari?
> Anggap saja ini sumber airnya, sedangkan lumpurnya berasal dari Upper
> Kalibeng Formation diatasnya, karena nanno dan foram nya berkorelasi
> dengan yang yang keluar dari pusat semburan LUSI. Anggap saja komposisi
> air 70% pada awal2 semburan.  Berapa rate air yang didapat dari formasi
> karbonat ini? Matching ngga dengan debit lumpur yang keluar selama
> hampir 4 tahun ini? Dulu debit lumpur hampir 1 juta barel per hari, sama
> dengan produksi minyak Indonesia. Perlu diingat saat re-entry BJP-1 mau
> melewati/mendorong/menarik "fish" disumur yang dianggap berproduksi 1
> juta barel saja tidak bisa,... seharusnya diameter lubang sumur sudah
> sangat besar.
>
> Soal loss dan asumsi adanya kick,.. silahkan datang ke Lapindo dan
> periksa data2 drilling dan real time chart,.. soal perizinan BPMIGAS dan
> MIGAS, nanti saya bantu urus deh,.. gimana?? Makin asik niih
> diskusinya,..
>
> Wass.
>
> Bambang
>
>
>
>
> -----Original Message-----
> From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
> Sent: Tuesday, March 09, 2010 3:30 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
>
>
> 2010/3/9 Nataniel Mangiwa <nataniel.mang...@gmail.com>:
> > Pak Nyoto..terimakasih untuk pencerahannya. Ternyata 14ft interval
> mulai
> > dari 9284, 9285, 9286, 9287, 9288, 9289, 9290, 9291, 9292, 9293, 9294,
> 9295,
> > 9296 dan 9297ft itu batuannya hanya 'imajinatif' toh. Ngapain
> ngeributin itu
> > Kujung atau bukan Kujung..lalu yakin itu masih VS..ternyata semua
> keyakinan
> > tsb hanya bermodalkan imajinasi..bukan data yah. Atau mungkin kalau
> sudah
> > 'senior/experienced banget' boleh yah yakin terhadap imajinasi?
> Menurut
> > saya, tidak ada 1 manusia pun yang tahu formasi di TD apa jika tidak
> ada
> > cutting/logging.
>
> Gimana dapet cutting ? kalau ada cuttingnya saya malah curiga itu
> cutting palsu !
> Lah sesuai cerita Pak Bambang Istadi yang mendapati adanya gejala loss
> pada saat drilling. Jadi cutting terakhir ya bablas wes-ewes masuk ke
> formasi ikut-ikutan dengan lumpur pemborannya. Kalau toh ada sisanya
> pasti sudah ga akurat lagi sumbernya.
> Davies mengatakan Kick sedangnya Pak BI mengatakan loss. Konon menurut
> drilling engineer, setiap loss sering diikuti gain. Dan kalau gain ini
> tidak terkontrol menyebabkan kick (semburan balik).
>
> Nah perlu diselidiki apakah sumur mengalami kick atau tidak.
> Btw, apa sih definisi "well kick" ?
>
> rdp
>
> ------------------------------------------------------------------------
> --------
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
> ------------------------------------------------------------------------
> --------
> Ayo siapkan diri....!!!!!
> Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
> 2010
> ------------------------------------------------------------------------
> -----
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
> event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
> whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
> or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
> list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> Ayo siapkan diri....!!!!!
> Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
> 2010
>
> -----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
> IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
> information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>

Kirim email ke