nah kalo untuk pernyataan prof. RPK berikut ini 
 
"kita kan tidak menunggu adanya fatwa MUI yang mencari ayat Alquar’an dan 
Haditz yang  mengharamkan atau mensyahkan"
 
saya punya contohnya.. yaitu bila terdapat Indikasi bahwa di BBM non Subsidi 
terdapat kandungan minyak Babi dan alat pengujinya sudah lolos serta memiliki 
SKT Migas.. maka saya setuju agar MUI mengeluarkan fatwa bahwa BBM non 
subsidi tersebut diharamkan...
 
maaf...saya hanya bercanda..dan ga bermaksud ngebikin junk mails... biar ga 
terlalu serius saja..
 
Selamat Sore dan selamat beristirahat..
 
salam
M & M

--- On Thu, 7/7/11, ok.taufik <ok.tau...@gmail.com> wrote:


From: ok.taufik <ok.tau...@gmail.com>
Subject: Re: [iagi-net-l] Teori Baru Punahnya Nenek Moyang Manusia
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Thursday, July 7, 2011, 2:02 AM


Kalau mau bicara science berangkatlah dengan data valid. Alien sendiri tak ada 
dalam pengakuan dunia science, jadi bagaimana pula mau beranggapan alien 
berdimensi homosapiens sp?, ilmiah dikit lah.
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: kartiko samodro <kartiko.samo...@gmail.com> 
Date: Thu, 7 Jul 2011 16:44:20 +0800
To: <iagi-net@iagi.or.id>
ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> 
Subject: Re: [iagi-net-l] Teori Baru Punahnya Nenek Moyang Manusia


Pak Kusuma 
 
Menarik memang mengulas tentang evolusi manusia ini...
karena manusia sebagai "benda manusia" adalah benda yang bisa dijamah, diraba, 
dicium, dipandang, didengar (semua panca indera bisa merasakan kehadiran 
manusia ini..)
 
Pembicaraan mulai menjadi campur aduk antara science dan agama pada saat 
mengungkap darimana asal usul manusia ini..
Agamis menyatakan manusia ciptaan Tuhan ( titik , tidak ada koma), sementara 
para science berpikir bahwa manusia yang bisa dirasakan oleh panca indera tentu 
diciptakan/melalui proses yang bisa dirasakan oleh panca indra juga ( sementara 
Tuhan bagi sebagian besar masyarakat adalah sesuatu yang tdk bisa dirasakan 
oleh panca indra..)
 
Bagaimana kalau Tuhan melalui perantaraan alien menciptakan manusia modern 
melalui penggabungan gen alien dengan gen manusia purba ? apakah lalu kita 
bukan ciptaan Tuhan ? Sama seperti kita lahir dari pencampuran sperma dan ovum 
orang tua kita, apakah lalu kita merupakan ciptaan orang tua kita dan bukan 
Tuhan ?  
 
Bagaimana  kita mendapat konsepsi Tuhan padahal kita tidak pernah bertemu 
Tuhan, tentunya pertama dari orang tua kita.
Bagaimana manusia modern pertama mengenal Tuhan , tentunya kalau alien sebagai 
orang tua manusia modern, ya konsep Tuhan pertama juga berasal dari 
alien....jadi alien juga berTuhan....karena kalau memang Tuhan menciptakan alam 
semesta ini tentu alien juga akan mengenal namanya Tuhan , dan itu malah 
menunjukan kebesaran Tuhan....
 
jadi ya saya sih santai aja kalau manusia modern memang "harus" keturunan 
alien, tdk ada yang bertentangan dengan konsepsi ketuhanan kok.
 
2011/7/7 R.P.Koesoemadinata <koeso...@melsa.net.id>




Masalah percaya dan tidak percayanya mengenai  Theori  Evolusi saya ingin 
mencuplik dari Pendahuluan kuliah yang saya berikan untuk mahasiswa S3, yaitu 
“Falsafah Ilmu Kebumian”
Masalah ini sangat mengusik pada geoscientist kita yang juga taat beragama, 
mana yang benar, dan bagaimana seorang yang berkeyakinan beragama menghadapi 
theori ini. Pengertian kebenaran sendiri adalah merupakan masalah falsafah 
tersendiri, apa sebenarnya yang disebut ‘kebenaran’ itu?
Dalam agama Islam (sebagaimana tertera dalam Al Quar’an) kita mengenal sebagai 
3 tingkatan kebenaran: Ainal Yaqin (keyakinan benar karena kita dapat 
melihatnya, atau mengamati-nya /secara empiris), Ilmal Yaqin keyakinan (benar)  
karena didasarkan ilmu yang kita geluti, yaitu berdasarkan pengamatan dan 
penalaran logika,  ‘akal’), dan Haqqul Yaqin, kebeneran haqiqi, atau kebenaran 
absolut atau ‘the ultimate truth’ Ini adalah penafsiran saya atas ayat Alqur’an 
, mungkin ulama yang lain menafsirkannya lain.
Dalam science yang bersifat empiris yang kita geluti, masalahnya bukan kita itu 
percaya atau tidak pada suatu teori, termasuk teori evolusi, tetapi apakah kita 
itu bisa menerima (accept) tidak suatu teori itu sebagai sesuatu yang logis/ 
masuk akal dan sesuai dengan apa yang kita amati (fosil2, batuan dsb). Dalam 
science sesuatu itu dianggap ada kalau sesuatu itu dapat kita amati dengan 5 
pancaindera kita ini, tidak termasuk indra ke-6. Dengan demikian ruh, jin, 
bahkan Tuhan pun di ‘anggap’ tidak ada karena tidak dapat diamati dengan ke-5 
panca indera kita (bukan berari seorang scientist tidak boleh percaya Tuhan, 
boleh saja, tetapi itulahsalah satu rule of the game-nya, kita tidak bisa 
menjelaskan terjadinya gejala alam dengan keberadaan kekuatan supernatural 
misalnya yang tidak bisa kita amati). Tujuan science adalah menjelaskan suatu 
gejala alam secara logis berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan manusia. 
Misalnya apakah teori evolusi itu
 dapat menjelaskan keanekaragaman machluk hidup dan adanya deretan fosil-fosil 
yang diketemukan dalam urut2an lapisan batuan di kerak bumi kita ini secara 
logika, atau masuk akalkah teori ini. Science tidak mengharuskan kita untuk 
mempercayainya, tetapi dapat menerimanya sebagai sesuatu yang logis. Selain itu 
tujuan science itu adalah melakukan prediksi (atau untuk geologi: post 
diction), atau bermaanfaat atau dapat digunakan.  Misalnya saya kira evolusi 
itu sesuatu yang masuk akal dan dapat digunakan untuk penentuan umur, korelasi 
dengan menggunakan fosil foram, misalnya. Para scientist juga sadar bahwa 
‘kebenaran’ dalam science itu bersifat sesaat atau relative, karena science itu 
maju terus, berkembang terus. Hal ini terutama sangat kentara dalam 
geosciences, khususnya paleontologi. Di ketemukannya saja 1 butir fossil saja 
dapat menumbangkan suatu teori, dan muncul teori baru. Hal ini juga sama dalam 
ilmu fisika, maupun kimia, apalagi astrofisika
 dan astronomi. Bahkan seorang ahli science philosophy Karl Popper mengatakan 
semua teori apapun akhirnya akan tumbang, dan diganti dengan teori yang lain, 
yang lebih maju.
Jadi dalam hal science, teori evolusi, yang penting adalah bukan soal percaya 
atau tidak, tetapi apakah kita dapat menerimanya sebagai penjelasan yang logis 
dan masuk akal dan sesuai dengan pengamatan kita. ”Geloven doe je in de kerk” 
orang Belanda bilang (masalah percaya adalah masalah dalam gereja). Agama itu 
didasarkan atas kepercayaan atau lebih tepat lagi iman atas wahyu illahi yang 
diturunkan pada para nabi dan dituliskan pada kitab suci, mengenai keberadaan 
malaikat, ruh, setan dan tentunya Tuhan tidak perlu logis atau keberadaannya 
didasarkan atas pengamatan ke-5 pancaindera kita ini. Kebenaran agama kita 
yakini karena iman, dan kita tidak bisa menilainya secara scientific. Science 
itu berdasarkan pengamatan dan pemikiran manusia, dan tidak perlu dinilai 
secara religious/spiritual.
 
Apakah ini dualisme/ kontrakdiksi dalam alam pikiran? Saya  tidak merasa 
demikian.  Kita bekerja dalam science sesuai dengan kaidah dan aturannya dan 
menerima kesimpulannya sesuai dengan logika dan pengamatan. Sama saja kalau 
dengan kita main sepak bola, kalau terjadi goal yang kontroversial, kita kan 
tidak menunggu adanya fatwa MUI yang mencari ayat Alquar’an dan Haditz yang  
mengharamkan atau mensyahkan goal tersebut, tetapi kita menilainya keputusan 
wasit sesuai dengan peraturan sepakbola yang dikeluarkan FIFA. Sekularisme? 
Mungkin. Tetapi saya hidup cukup tenang dan tenteram  dan hidup dalam 
keseimbangan sebagai seorang geoscientist yang beragama.
Wassalam mu’alaikum
RPK


----- Original Message ----- 
From: Eko Prasetyo 
To: iagi-net@iagi.or.id 



Sent: Thursday, July 07, 2011 12:24 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Teori Baru Punahnya Nenek Moyang Manusia

perkataan anda seperti seorang otoritas ilmuwan dan merendahkan level ustadz. 
Banyak doktor-doktor ilmu yang lebih tinggi dari anda yang menganggap evolusi 
itu sampah. Banyak ustadz-ustadz yang level keilmuan eksaknya mungkin lebih 
tinggi dari anda. 

Newton sendiri mungkin jauh lebih religius dari para saintis-saintis atheis 
norak yang memaksakan kalau Tuhan itu imajinari tapi kalau ditanya kenapa Alam 
Semesta itu ada dia berkata "ya ada aja" Sebuah jawaban yang tidak ilmiah dan 
munafik.

sudah baca bahwa penemu homo erectus solo menyembunyikan tulang tengkorak yang 
bisa membantah teori homo erectus di bawah kasurnya selama berpuluh tahun? 
sudah membaca bahwa homo erectus solo itu direkonstruksi dari dua tulang yang 
jauhnya berbelas kaki dan mempunyai kemungkinan perbedaan individu tapi 
dipaksakan sebagai satu kejadian?

Atau fosil sebuah "nenek moyang manusia" yang ditentukan hanya dari sebuah 
fosil..... gigi.

Atau fosil kadal-burung dari china yang ternyata hoax.

Atau kenyataan bahwa banyak manusia sekarang yang tinggi besar berdahi rata 
mirip Neanderthal tapi ternyata homo sapiens.

Atau fosil tengkorak anak berkelainan megacephalus yang diklaim sebagai fosil 
alien.


Lalu apa anda sudah mempelajari bahwa di alam tidak ada yang random, random itu 
hanyalah simplifikasi dari kompleksitas yang tidak dipahami manusia? Bahkan 
ilmu "eksak" geosaintis pun hanya bisa berkata "kemungkinan minyak di sini 
90%". Sebuah ketidakeksakan. 

Sekarang pikirkan: apa kemungkinan dua spesimen jantan dan betina dari  spesies 
berkelamin ganda yang akan menggantikan spesies sebelumnya lahir pada waktu 
yang sama, dengan tingkat kecocokan tinggi, dan dilahirkan dari spesies yang 
lama?

Limit mendekati nol.

Mempercayai evolusi itu nyata sama saja mempercayai bahwa logam mentah bisa 
menjadi mobil yang fungsional hanya dengan terjadinya badai besar-besaran.

Sekarang siapa yang harus melepaskan diri dari keilmuwan? Saya yang sudah 
membaca dua sisi dari evolusi atau anda yang gak punya landasan kuat tapi 
mengusir saya dari keilmiahan?


2011/7/7 Yustinus Suyatno Yuwono <yuw...@gc.itb.ac.id>

Kalo anda menganggap teori evolusi adalah hoax, berhenti saja sebagai ilmuwan, 
lalu menjadi ustadz saja.
Salam,
YSY
----- Original Message ----- From: <strivea...@gmail.com> 

To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Wednesday, July 06, 2011 7:53 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Teori Baru Punahnya Nenek Moyang Manusia 






Dari teori ke teori, saya semakin yakin kalo evolusi ini hoax

visit strivearth.com and be entertained

-----Original Message-----
From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
Date: Wed, 6 Jul 2011 07:42:29
To: IAGI<iagi-net@iagi.or.id>; 
geologi...@googlegroups.com<geologi...@googlegroups.com>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: [iagi-net-l] Teori Baru Punahnya Nenek Moyang Manusia
Mnarik.
Untungnya nenek moyangku orang pelaut :)

Rdp
--------------

Teori Baru Punahnya Nenek Moyang Manusia


» Homo erectus, nenek moyang homo sapiens

Muhammad Firman | Rabu, 6 Juli 2011, 05:29 WIB

VIVAnews - Sebuah studi yang diketuai oleh Etty Indriati, peneliti
dari Universitas Gadjah Mada, Indonesia melakukan investigasi dari dua
situs di sungai Bengawan Solo. Dari penelitian, disimpulkan bahwa Homo
erectus kemungkinan tidak tinggal di habitat yang sama dengan manusia
modern.

Temuan ini memunculkan keraguan pada teori evolusi manusia sebelumnya
dan mengindikasikan bahwa nenek moyang manusia modern itu punah jauh
lebih awal dibandingkan perkiraan sebelumnya.

Seperti diketahui, Homo erectus, yang meninggalkan Afrika sekitar 1,8
juta tahun lalu, disepakati sebagai nenek moyang langsung spesies kita
yakni Homo sapiens. Kedua spesies ini sebelumnya diyakini pernah hidup
berdampingan. Setidaknya sampai muncul teori baru yang membantah itu.

Selama ini, ilmuwan memperkirakan, sekitar 500 ribu tahun lalu Homo
erectus lenyap dari Afrika dan sebagian besar Afrika dan diperkirakan,
bertahan hidup di Indonesia hingga 35 ribu tahun lalu. Adapun Homo
sapiens awal tinggal di kawasan Indonesia sejak 40 ribu tahun lalu dan
tinggal bersama dengan nenek moyangnya tersebut.

Penelitian yang dilakukan Etty dan timnya menunjukkan bahwa asumsi
selama ini tidak benar dan Homo erectus lenyap jauh sebelum kedatangan
Homo sapiens di Asia.

“Homo erectus kemungkinan tidak tinggal di habitat yang sama dengan
manusia modern,” kata Etty, seperti dikutip dari DailyMail, 5 Juli
2011.

Dari ekskavasi dan analisa waktu, hasilnya mengindikasikan bahwa Homo
erectus punah setidaknya 143 ribu tahun lalu, dan bahkan mungkin lebih
dari 550 ribu tahun lalu.

Jika demikian yang terjadi, maka temuan ini membantah teori ‘Out of
Africa’ yang sudah disepakati sebelumnya yakni hipotesis seputar
manusia modern telah berevolusi sepenuhnya di Afrika sebelum
bermigrasi ke belahan lain di Bumi.

Teori itu memperkirakan terjadinya overlap antara Homo sapiens dan
spesies lebih tuah yang mereka gantikan di luar Afrika. Homo erectus
yang ditemukan masih bertahan hidup di Indonesia pada masa itu
dianggap sebagai bukti pendukung teori tersebut.

Dengan temuan terbaru, peneliti menawarkan hipotesis baru bahwa
manusia modern berevolusi dari spesies terdahulu di Afrika, Asia, dan
Eropa. Hasil temuan ini sendiri dipublikasikan di jurnal Public
Library of Science ONE. (sj

-- 
Sent from my mobile device

*"Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !"*

--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
Ayo siapkan diri....!!!!!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------




--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
Ayo siapkan diri....!!!!!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------




-- 
Visit http://www.strivearth.com and be entertained

Kirim email ke