Pak Koesoema dan rekan2, 

Multatuli (1860) : ”...een gordel van smaragd die zich slingert rond de 
evenaar...” (sabuk zamrud yang berjajar sepanjang khatulistiwa).

Zamrud (smaragd) permata berwarna hijau lumut tentu dimaksudkan Multatuli 
sebagai busur pulau2 volkanik dengan tutupan vegetasi hutannya yang hijau yang 
membusur menyembul di antara biru lautan di sepanjang khatulistiwa (evenaar).

Indonesia dikepung dan dibelit cincin api... adalah bermakna konotatif yang 
mempersonifikasikan benda mati sebagai berjiwa, ini adalah suatu gaya 
penulisan, tetapi cukup bermakna denotatif juga sebab saya membingkainya dalam 
dimensi ruang dan waktu. Waktu kini mungkin tak terlihat lagi, tetapi jalur2 
gunungapi Indonesia bukan hanya timbul Kuarter saja, dari Eosen pun sudah ada, 
bahkan yang lebih tua seperti Perem di Sumatra; maka sebenarnya Indonesia 
dikelilingi oleh berbagai jalur gunungapi dalam sejarahnya maupun kini. 
Dikepung, dibelit, dikelilingi, dilingkari semuanya satu pengertian (lihat 
Kamus Besar Bahasa Indonesia/KBBI, edisi ke-3, Balai Pustaka, 2007).

"Cincin" biasanya memang ukurannya kecil, tetapi itu bukan keharusan, sebab 
makna cincin juga bisa: segala sesuatu yang berbentuk lingkaran (lihat KBBI, 
2007). Dan istilah aslinya pun menggunakan "ring" yang terjemahannya memang 
cincin. Ada juga istilah cincin yang jauh lebih besar daripada ring of fire 
dipakai dalam menjelaskan suatu massa, yaitu "cincin planet Saturnus" (rings of 
Saturn, lihat "Cosmos" -Carl Sagan, 1980), dan ensiklopedia astronomi Indonesia 
(Radiman et al., 1980, ITB) pun menerjemahkannya sebagai cincin Saturnus.

Tetapi, seperti juga supervolcano, 'ring of fire' bukanlah istilah baku dalam 
geologi maupun volkanologi, istilah ini boleh jadi bermakna konotatif juga, 
tetapi memang tujuannya menggambarkan rangkaian gunungapi yang melingkari 
Samudera Pasifik, maka boleh saja supaya lebih dramatis disebut sebagai ring of 
fire, dan diterjemahkan 'cincin api'. Istilah bakunya, seperti yang telah saya 
tulis, adalah 'andesite line', bahwa di sepanjang jalur ini gunung2apinya 
andesitik, untuk membedakannya dengan gunung2api di cekungan Pasifik yang 
basaltik seperti gunung2 perisai di Hawaii. Antara ring of fire dan andesite 
line memang tak tepat sama, antara lain karena kehadiran gunung2api andesitik 
di Kep. Galapagos dan Kep. Paskah.

Boleh saja kalau kita mau menggunakan 'lingkaran api' di samping 'cincin api', 
biarkan saja kedua penerjemahan ini bersaing, sampai akhirnya ada satu yang 
lebih disukai pemakainya.

salam,
Awang



--- Pada Sen, 19/9/11, R.P.Koesoemadinata <koeso...@melsa.net.id> menulis:

> Dari: R.P.Koesoemadinata <koeso...@melsa.net.id>
> Judul: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas
> Kepada: iagi-net@iagi.or.id
> Tanggal: Senin, 19 September, 2011, 10:00 PM
> Penerjemahan 'ring of fire' menjadi
> 'cincin api' saya kira tidak tepat bahkan dapat memberikan
> kesan yang menyesatkan. Saya baru saja ketemu saja dengan
> seorang seniman terkenal yang menanyakan kepada saya
> mengenai adanya penemuan baru yang yang dia sebut 'cincin
> api' dan sekarang sedang ramai-ramai dilakukan penelitian
> oleh para ilmuwan dunia.
> Saya tertegun sebentar sebab saya mendapatkan kesan beliau
> itu bicara mengenai cincin yang benar2 seperti yang dipasang
> di jari yang seolah-olah membara seperti api.
> Kemudian baru saya sadar, bahwa mungkin beliau itu
> membicarakan acara di Kompas, yaitu mengenai 'Ring of fire'
> yang melingkari Samudera  Pacific. Mungkin istilah yang
> tepat adalah 'lingkaran api' atau 'lingkaran bara'.
> Atau apakah yang dimaksud lingkaran api yang membara yang
> mengepung dan membelit Indonesia seperti diceritakan di
> bawah ini?
> Ungkapan untuk Indonesia yang terkenal adalah "gordel van
> smaragd". atau sabuk zamrud yang menjadi lambang IAGI. Saya
> tidak melihat Indonesia itu dilingkari oleh gunung-gunung
> api, atau dikepung oleh suatu cincin. Kalau dililit mungkin
> sekali
> RPK
> 
> ----- Original Message ----- From: "Awang Harun Satyana"
> <aha...@bpmigas.go.id>
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Sent: Monday, September 19, 2011 10:31 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas
> 
> 
> Indonesia dikepung dan dibelit cincin api...dari berbagai
> dimensi ruang dan waktu, membuatnya subur, membuatnya
> berpanorama menakjubkan, membuatnya punya energi panasbumi
> terbesar di dunia; namun juga berbahaya sebab cincin2 api
> ini telah membunuh sekian banyak penduduknya. Maka mari kita
> daya gunakan dengan baik "pemberian" ini, tahu memanfaatkan
> yang telah diberikan, tahu juga memitigasinya agar korban
> cincin api ini dapat ditekan seminimal mungkin.
> 
> Salam,
> Awang
> 
> -----Original Message-----
> From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
> Sent: 19 September 2011 10:24
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas
> 
> Sewaktu saya mengisi pembekalan ttg proses2 geologi di
> Muhammadiyah
> sby beberapa bulan lalu kebetulan bersamaan dg Pak Maarif
> komandan
> BNPB. Beliau menyampaikan bahwa semestinya istilah
> kebencanaan atau
> bahkan istilah cincin api masuk dalam UUD45. Saat ini
> hampir semua
> rakyat Indonesia mengerti hal ini dan sadar bagaimana dan
> betapa
> besarnya dampak dari bencana selama ini di Indonesia. Namun
> sering
> (hampir selalu) mitigasi kebencanaan dikesampingkan dalam
> kebijakan.
> Hal ini tentusaja dasar legitimasi mitigasi ada dibawah
> ekstraksi.
> Saya baru melihat model Pak Hamzah Latief ttg tsunami
> Sunda. Kalau hal
> ini terjedi tentusaja kerugian materiil maupun non material
> sangat
> besar. Trutama dg adanya pelabuhan serta sentra industri di
> Cilegon.
> Saya ngga yakin mitigasi kebencanaan utk daerah ini sudah
> cukup,
> mungkin sangatlah minim usaha mitigasi dalam artian
> persiapan fisik.
> Secara preliminary riset dan penelitian sudah sering
> dilakukan namun
> jarang dipakai secara riil utk peningkatan usaha fisik.
> Misal
> membuatan tanggul atau usaha tata ruang dalam mengurangi
> dampak bila
> terjadi bencana.
> Sekali terjadi bencana maka musnahlah hasil kerja
> bertahun-tahun.
> Musnahlah jerihpayah pembangunan. Dan pasti menguras APBN
> maupun milik
> rakyat dalam pemulihannya.
> 
> Dengan demikian bisa jadi bukanlah hal yg muluk bila kita
> merevisi
> UUD45 dengan memasukkan kalimat "Bahwa sesungguhnya
> Indonesia berada
> didaerah Cincin Api ... Sehingga diperlukan aturan khusus
> ttg mitigasi
> yg perlu dikedapankan dalam stiap kebijakan.
> 
> Salam waspada.
> Rdp
> 
> On 19/09/2011, Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com>
> wrote:
> > Baguslah kalau kita sendiri menghargai kekayaan dan
> sejarah alam serta
> > budaya Indonesia, semoga makin meluas ketertarikan
> masyarakat kita kepada
> > alam dan budayanya sendiri.
> > 
> > Cincin Api (ring of fire) sebenarnya julukan buat
> semua jalur gunungapi yang
> > memagari Cekungan Samudera Pasifik, mulai dari selatan
> di tepi-tepi barat
> > Chile-Peru, Amerika Tengah, California, Canada sebelah
> barat, Alaska sebelah
> > selatan, menyeberang ke Asia melalui jembatan daratan
> Aleut, memasuki batas
> > timur Eropa-Asia melalui Kuril, lalu Jepang,
> menghunjam ke selatan melalui
> > Mariana, lalu menyusuri tepi utara Papua New Guinea
> dan gugusan kepulauan
> > mikronesia, lalu berakhir di selatan kembali melalui
> Tonga, Kermadec dan
> > akhirnya Selandia Baru. Istilah lain buat Cincin Api
> ini adalah Andesitic
> > Line, mengingat hampir semua komposisi gunungapinya
> andesitik karena hasil
> > subduksi lempeng samudera Pasifik menunjam ke semua
> lempeng-lempeng benua
> > atau samudera yang mengelilinginya. Sebuah teori
> kontroversial pernah
> > dikemukakan oleh para ahli kosmologi, bahwa Bulan kita
> adalah massa Bumi
> > yang tercabut dari Cekungan Samudera Pasifik, dan
> Cincin Api adalah sisa
> >  paling luar bekas luka cabutan itu.
> > 
> > Bagaimana dengan gunung-gunungapi di Indonesia dari
> Sumatra-Jawa-Nusa
> > Tenggara-Banda-Halmahera dan Sulawesi Utara? 
> Banyak literatur
> > menggolongkannya juga sebagai jalur Cincin Api, Ring
> of Fire. Tetapi
> > gunung2api Indonesia tidak duduk di "proper ring of
> fire". Posisi Indonesia
> > justru unik dan sangat menarik sebab ia duduk di
> junction, sambungan,
> > jalur-jalur gunungapi di dunia, dan kemudian membuat
> jalur sendiri.
> > Gunung-gunungapi di Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara-Banda
> adalah jalur paling
> > akhir "Jalur Alpide", yang memanjang dari tepi barat
> Atlantik ke Laut Tengah
> > ke Iran ke Himalaya, menghunjam ke selatan melalui
> Burma dan masuk ke
> > Sumatra lalu membusur melalui Jawa-Nusa Tenggara dan
> Laut Banda.
> > 
> > Adakah gunung2api aktif di sini, tentu saja ada,
> tetapi umumnya pada masa
> > lalu dan sekarang telah mati. Ingat saja gunungapi di
> Pulau Thera, Santorini
> > yang memunahkan kebudayaan Creta pada abad2 sebelum
> Masehi (dari mana
> > legenda Atlantis berasal), atau ingat juga Vesuvius
> yang memunahkan kota
> > Pompeii dan Herculaneum pada AD 79, yang lalu pada AD
> 1815 punya
> > padananannya masih di Jalur Alpide, yaitu "Pompeii of
> the East" Tambora
> > 1815. Bila gunung2 api lain di Jalur Alpina sudah
> berhenti aktif,  di
> > Indonesia justru aktif terus karena lempeng samudera
> Hindia masih menunjam
> > di bawahnya. Kemudian, jalur baru dibuat pula di
> Indonesia, Jalur Halmahera
> > dan Sulawesi Utara, hasil double subduction ke sisi
> barat dan timur yang tak
> > ada duanya di dunia.
> > 
> > Di Indonesialah bertemu jalur-jalur gunuapi dunia,
> Cincin Api Pasifik dan
> > Cincin Api Alpina. Dan statusnya aktif ! 
> Benar-benar kita seperti  duduk di
> > dua 'tungku' mantel Bumi yang luar biasa aktif dalam
> kejapan skala waktu
> > geologi. Maka, tiga ranking VEI (volcanic explosivity
> index) tertinggi di
> > dunia pun dipegang oleh tiga gunungapi Indonesia: Toba
> 74.000 tyl (VEI
> > 8)yang membuat populasi manusia tinggal 20 % saja,
> Tambora 1815 M (VEI 7)
> > yang meniadakan musim panas setahun berikutnya di
> belahan dunia utara, dan
> > Krakatau 1883 (VEI 6) yang teriakannya paling dahsyat
> di Bumi. Lalu jangan
> > lupakan Merapi , gunungapi teraktif di dunia, a decade
> volcano; yang ikut
> > mempengaruh jalannya sejarah kebudayaan di Jawa .
> > 
> > Salam,
> > Awang
> > 
> > --- Pada Sen, 19/9/11, Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
> menulis:
> > 
> > 
> > Dari: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
> > Judul: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas
> > Kepada: iagi-net@iagi.or.id
> > Tanggal: Senin, 19 September, 2011, 7:41 AM
> > 
> > 
> > Dapat dibaca disini :
> > 
> > http://nasional.kompas.com/read/2011/09/16/18584012/Berdebar.Nobar.Ekspedisi.Cincin.Api
> > 
> > TERKAIT:
> > 
> > 
> > Mencintai Cincin Api, Mencintai Indonesia
> > Kita Hidup di Daerah Bencana
> > Sejarah Berhenti di Kebun Kopi
> > LIVE Report: Peluncuran Ekspedisi Cincin Api
> > Jalur Ekspedisi Cincin Api "Kompas"
> > RDP
> > 
> > 
> > 2011/9/19 Shofiyuddin <shofiyud...@gmail.com>
> > 
> > 
> > Sabtu kemarin iseng iseng beli koran Kompas ... dan
> waw ... saya dibuatnya
> > surprise sekali dimana harian ini mengulas perjalanan
> Ekspedisi Cincin Api
> > yang dimulai dari Gunung Tambora di Nusa Tenggara
> Sana. Ekspedisi akan
> > dilanjutkan ke banyak gunung api lainnya seperti Toba
> di Sumatra dsb.
> > 
> > 
> > Ini adalah ekspedisi gabungan yang melibatkan ilmu
> volkanologi, geologi dan
> > arkeologi. Gunung Tambora dijadikan sebagai titik awal
> ekspedisi. Cukup
> > mencengangkan ternyata gunung yang satu ini
> diperkirakan meletus pada April
> > 1815. Kedahsyatan letusannya sanggup mengubah iklim di
> sebagai belahan dunia
> > dan diperkirakan berada 1 tingkat di bawah letusan
> super Toba di Sumatra.
> > Saya belum pernah mendengar ini sebelumnya. Diameter
> kaldera sepanjang 7 km
> > barangkali bisa bercerita kehebatan letusannya dan
> penemuan sisa sisa
> > gelontoran awan panas membumi hanguskan desa desa di
> sekitarnya.
> > Diperkirakan dua kerajaan terkubur hidup hidup karena
> letusan ini dibuktikan
> > dengan penemuan mayat mayat yang terbakar hangus.
> > 
> > 
> > Tulisan lengkap bisa liat langsung di Kompas edisi
> sabtu kemarin.
> > 
> > 
> > Saya tidak tahu apakah ada rekan rekan IAGI yang
> terlibat ekspedisi ini.
> > 
> > 
> > Maaf tidak bermaksud promosi, tapi tulisan itu bagus
> sekali. Dulu harian ini
> > juga melakukan ekspedisi menelusuri sisa sisa kerajaan
> Majapahit, yang
> > menurut saya luar biasa. Jadi inget novelnya nya
> Majapahit karangan LKH
> > terbitan Gramedia.
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Shofi
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --
> > "Everybody is safety leader, You can stop any unsafe
> operation !"
> > 
> > 
> > 
> > 
> >
> --------------------------------------------------------------------------------
> > PP-IAGI 2008-2011:
> > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> > * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak
> biro...
> >
> --------------------------------------------------------------------------------
> > Ayo siapkan diri....!!!!!
> > Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI,
> Sulawesi, 26-29
> > September 2011
> >
> -----------------------------------------------------------------------------
> > To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > 
> > For topics not directly related to Geology, users are
> advised to post the
> > email to: o...@iagi.or.id
> > 
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >
> ---------------------------------------------------------------------
> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard
> to information posted
> > on its mailing lists, whether posted by IAGI or
> others. In no event shall
> > IAGI or its members be liable for any, including but
> not limited to direct
> > or indirect damages, or damages of any kind
> whatsoever, resulting from loss
> > of use, data or profits, arising out of or in
> connection with the use of any
> > information posted on IAGI mailing list.
> >
> ---------------------------------------------------------------------
> > 
> > 
> 
> --
> Sent from my mobile device
> 
> *"Everybody is safety leader, You can stop any unsafe
> operation !"*
> 
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak
> biro...
> --------------------------------------------------------------------------------
> Ayo siapkan diri....!!!!!
> Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI,
> Sulawesi, 26-29
> September 2011
> -----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> 
> For topics not directly related to Geology, users are
> advised to post the email to: o...@iagi.or.id
> 
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
> information posted on its mailing lists, whether posted by
> IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be
> liable for any, including but not limited to direct or
> indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting from loss of use, data or profits, arising out of
> or in connection with the use of any information posted on
> IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
> 
> 
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak
> biro...
> --------------------------------------------------------------------------------
> Ayo siapkan diri....!!!!!
> Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI,
> Sulawesi, 26-29
> September 2011
> -----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> 
> For topics not directly related to Geology, users are
> advised to post the email to: o...@iagi.or.id
> 
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
> information posted on its mailing lists, whether posted by
> IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be
> liable for any, including but not limited to direct or
> indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting from loss of use, data or profits, arising out of
> or in connection with the use of any information posted on
> IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
> 
> 
> __________ NOD32 5559 (20101024) Information __________
> 
> This message was checked by NOD32 antivirus system.
> http://www.eset.com
> 
> 
> 
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak
> biro...
> --------------------------------------------------------------------------------
> Ayo siapkan diri....!!!!!
> Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI,
> Sulawesi, 26-29
> September 2011
> -----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> 
> For topics not directly related to Geology, users are
> advised to post the email to: o...@iagi.or.id
> 
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
> information posted on its mailing lists, whether posted by
> IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be
> liable for any, including but not limited to direct or
> indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting from loss of use, data or profits, arising out of
> or in connection with the use of any information posted on
> IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
> 
>

--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
Ayo siapkan diri....!!!!!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke