Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham 
mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler 
seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang.
Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di daerah 
Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. 
Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi 
pemukiman.
Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 oleh 
Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi 
Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient,  dan dapat dibeli di Gramedia. 
Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007.
Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), dan 
juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan 
jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur 
sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. 
Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan 
di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak 
obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin 
sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di 
Cekungan Bandung.
Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan 
Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah selesai.
Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa Barat 
telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan bahwa 
agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. 
Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai abad 
ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di serang 
oleh Kerajaan Sriwijaya.
Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, itu 
adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang datangnya orang 
Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di medan 'bubat' adalah 
kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang sekarang ini kebanyakan 
mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di Jawa Barat seperti di 
Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas hubungannnya.
RPK

  ----- Original Message ----- 
  From: Bandono Salim 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, February 16, 2012 8:46 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


  Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis dlm bhs sunda jua.
  Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar baca, belum jadi 
pengetahuan di kepalaku, apalagi faham.
  Pak Kusumadinata dapat bantu?
  Powered by Telkomsel BlackBerry®

------------------------------------------------------------------------------

  From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> 
  Date: Thu, 16 Feb 2012 08:27:14 +0700
  To: <iagi-net@iagi.or.id>
  ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> 
  Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]


  Aku ubah dikit judulnya.


  2012/2/16 Bandono Salim <bandon...@gmail.com>

    Nah nah, jabar the lain afiliasi majapait. Terafiliasi mah jaman sultan 
agung mau perangi kompeni di batavia.
    Jaman mojopait jabar/sunda negeri merdeka.
    Jadi tiada hub "piramid" jabar dgn mojopait (aslinya sih negeri Majalengka 
dan atau wilwatikta).


  Saya agak heran mengapa sejarah sunda itu agak sedikit gelap dibanding 
sejarah kerajaan lain di nusantara. Paling tidak sewaktu pelajaran sejarah saya 
sekolah dulu. Apakah ada usaha penghapusan sejarah sunda oleh majapahit ? Atau 
karena secara keseluruhan Majapahit mendominasi nusantara sedangkan Sunda sudah 
'merdeka' dimana akhirnya sejarah Sunda 'terpinggirkan' ?
  Mohon pencerahan atau info ttg Sejarah Sunda.


  RDP 

Kirim email ke