Kalau kembali ke pertanyaan dasarnya : Kenapa PGN dan Pertamina
nggak digabung saja toh sama sama BUMN dan sama sama ngurusi
Gas.Kalau menurut saya ini bisnis biasa saja ibaratnya spt Merpati
dg Garuda sama sama BUMN yg ngurusi penerbangan. Bedanya di
Trayek dan Konsumennya kalau Garuda antar Kota Kota Besar dg
pesawat berbadan lebar/ Boeing, kalau Merpati lebih ke Kota
kota kecil khususnya di IBT kebanyakan pesawatnya kecil kecil
spt CN 235 mungkin nanti Sukhoi,Begitu juga PGN ini konsumennya lbh banyak 
Industri khususnya
untuk yg kecil kecil ( Power plant , industri makanan,
tekstil,kayu,kimia,keramik,kaca,logam , termasuk rumah tangga
)maka   trayeknya disamping  Jaringan Transmisi ( spt ruas SSWJ
II ( Grissik-Bekasi) dan banyak di Distribusi ada lebih 10
Wilayah Jaringan Distribusinya  ( Medan , jakarta, sampai
Pasuruhan-pubolinggo ), sedangkan Pertamina banyak untuk
industri besar ( spt PLN)dan ijin trayeknya banyak di
Transmisi, misalnya ruas Gresik- Semarang , ( kalau Cirebon -
Semarang oleh Rekin dan Bontang- Semarang oleh Bakrie )
ISM



> Oki
>
> Memang BUMN dibikin beberapa tentunya supaya bisa berasing
> secara sehat , dan kalau bersaing dengan sehat maka akan
> lahir effesiensi , dan kwalitas produk yang tinggi. Monopoli
> , dengan alasan apapun tidak disukai oleh liberalisme ,
> Itu theori liberalisme yang positip , apa begitu yang
> terjadi , ya semoga. BP Migas kan buka entity bisnis , jadi
> KPI-nya sesuai dengan perintah Pemerintah .
>
> si Abah
>
>
> ________________________________
> From: Bandono Salim <bandon...@gmail.com>
> To: Iagi <iagi-net@iagi.or.id>
> Sent: Friday, May 18, 2012 4:27 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ???
>
>
> Mas, selama pemerintah memikirkan kepentingan nasional, hal
> tersebut semewstinya tidak perlu terjadi. Persaingan atar
> bumn yang begerak dibidang energi kan akhirnya tidak
> melibatkan rAkyat sebagai pengguna, malah membebani mereka.
> Trus kenapa menteri energi tidak ambil kebijakan
> mensinergikan (?) Penjualan minyak gas dan listrik dalam
> satu perusahaan saja? Memang akan ramei, seperti halnya
> jaman minyak dulu, persaingan antara pertamin permina danll,
> disatukan jadi  pertamina.
> Yang dihulu biar begerak dihulu, yang dihilir kan paling
> banyak dapat untungnya, ini yang benar2 harus diatur. Gas
> minyak batubara untuk dalam negeri sebaiknya dibawah satu
> dirjen, murni tidak ambil keuntungan. Penjualan dan
> pembelian ke dan dari luar dikelola saja sama kenmentrian
> perdagangan, sudah jelas jual beli kan? Itu pikiran konyol
> saya, yang tidak faham ruwetnya memikirkan keuntungan untuk
> investor. Salam.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> ________________________________
>
> From:  o - musakti <o_musa...@yahoo.com.au>
> Date: Thu, 17 May 2012 07:29:37 -0700 (PDT)
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> ReplyTo:  <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: RE: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ???
>
> Terimakasih atas ulasannya, Pak Ong yang saya kagumi....
>
> Kalau boleh mengajukan pertanyaan lanjutan, bagaimana
> pendapat pak Ong, atau teman-teman yang lain tentang
> tatakelola gas di Indonesia khususnya interaksi antara
> produser (BP Migas dan KPS2nya termasuk Pertamina),
> distributor/trader (PGN) dan konsumen (industri dalam negeri
> dan masyarakat).
>
> Maksud saya at least dua dari dari tiga komponen diatas
> yaitu BPMigas atau KPSnya  dan PGN adalah milik negara,
> tetapi masing-masing entitas mempunyai KPI sendiri-sendiri
> hingga tentunya akan ada persaingan yang entah sehat atau
> tidak sehat diantara mereka.
>
> Misalnya Pertamina menemukan cadangan gas baru di selat
> Madura. Apakah PGN akan 'membiarkan' Pertamina membangun
> pipa sendiri ke surabaya atau gresik alias langsung
> mengakses konsumen atau apakah mereka akan memaksa Pertamina
> untuk menjual ke mereka ? 
>
> Karena PGN juga adalah satu entitas yang mencari untung,
> tentunya dia ingin beli semurah dia bisa (5-6 US$ per MMBTU)
> dan menjual dengan harga setinggi mungkin (11-12 $ ?).
> Tentunya muncul pertanyaan, apakah spread keuntungan PGN
> yang 100% an itu wajar mengingat yang berkeringat paling
> banyak adalah produsen dengan segala resiko eksplorasinya
> dan konsumen yang memproduksi barang riil. 
>
> Dari  kacamata PGN, tentu hal ini sah-sah saja karena KPI
> mereka terpenuhi, harga saham moncer dan pendapatan sebagai
> BUMN masuk ke kas negara. Tapi bukankah Pertamina kehilangan
> potensi keuntungan karena tidak bisa menjual produk gasnya
> dengan harga tinggi dan konsumen industri terkena getah
> karena biaya produksi meningkat karena harga gas
> tinggi....ujung-ujungnya berimbas pula ke penerimaan pajak
> negara dan ekonomi riil rakyat. Jadi ibarat terima banyak
> uang di kantong kiri, tapi hilang banyak uang di kantong
> kanan
>
> Note: Berita Jakarta Pos hari ini, konsumen industri di Jawa
> Barat teriak gara-gara PGN menaikkan harga gas 50% secara
> tiba-tiba akibat harga beli mereka dari produser juga naik
> .... http://www.thejakartapost.com/news/2012/05/15/pgn-raises-gas-prices-almost-50-percent-west-java.html>
> Lantas saya baca berita lain yang yang menyebutkan bahwa PGN
> malah sekarang main di hilir dengan membeli satu KPS. Lha
> bukannya malah berpotensi conflict of interest nantiny...a ?
>
> Tidakkah lebih baik kalau PGN dan Pertamina digabungkan saja
> supaya terjadi sinergy yang mantap dalam pengelolaan gas di
> tanah air? 
>
> Eniwe  Ini hanya omongan punuk yang sok mikir
> negara......he he he
>
> Salam
> Oki
> (Bangga pernah jadi anak didik pak Ong)
>
>
>
>
> --- On Thu, 17/5/12, Ong Han Ling <wim...@singnet.com.sg>
> wrote:
>
>
>>From: Ong Han Ling <wim...@singnet.com.sg>
>>Subject: RE: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ???
>>To: iagi-net@iagi.or.id
>>Received: Thursday, 17 May, 2012, 1:26 AM
>>
>>
>>Harga gas yang disinggung oleh Pak Yanto adalah real.
>>Sekarang di US harga gas berkisar antara $1.90-2.50/mmbtu
>>untuk tahun 2012 turun dari tahun harga $12/mmbtu tahun
>>2008. US kebanjiran gas. Presiden Obama merencanakan
>>penggunaan gas untuk transpor bus  antar kota besar dalam
>>kurun waktu dua tahun kedepan.  Pak Yanto juga menanyakan
>>bagaiman efek ke pasaran Indonesia. Karena gas adalah
>>commodity dunia dan bisa diangkut dengan LNG, maka harga
>>pasar internasional berlaku.   
>>Turunnya harga gas terutama adalah karena penemuan shale
>>gas. Yang disebut unncoventional gas adalah  CBM, tight
>>gas, dan shale gas. Tight gas adalah konsep geologi lama,
>>yaitu terdapat di antiklinal, sperti minyak. Sedangkan shale
>>gas bisa terdapat dimana-man termasuk di sinklin, yaitu yang
>>dulu disebut sebagai “dapurnya” atau batu induk/source
>>rock. Ini merupakan revolusi dalam geologi (lih. slides).
>>Karena terdapat di shale dengan permeabilitas milidarcy,
>>maka gas tight sekali. Untuk mengeluarkan gas, shale perlu
>>di-fracture dan pemboran horizontal dangan mengunakan coil
>>tubing adalah yang efektif. Kombinasi revolusi dalam
>>teknologi horizontal drilling, hydraullic fracturing, dan
>>konsep geologi,menyebabkan produksi gas di US turun dari
>>$12/mmbtu tahun 2008 menjadi sekitar $2-2.50/mmbtu tahun
>>2012.   
>>Karena harga gas turun demikian drastisnya, maka produsen
>>LNG akan memasuki pasaran Asia yang sangat lucrative.
>>Indonesia yang dulunya monopoli LNG di Pacific akan mendapat
>>persaingan. Di US yang tadinya membangun degassing plant
>>untuk menerima LNG import sekarang berlomba membangun LNG
>>plant untuk ekspor. Alaska sekarang kelebihan gas karena
>>harga gas murah sekali hingga untuk disalurkan ke
>>continental US, perlu harga sekitar $2/mmbtu. Gas di
>>continental US hanya $2.50. Jadi gas Alaska tidak laku dan
>>direncanakan untuk membangun LNG untuk pasaran Jepang,
>>Korea, and Jepang. British Columbia (BC) akan membangun LNG
>>dari shale gas dan sudah dapat izin ekspor dengan tujuan
>>pasaran Asia. Petronas akan membangun LNG di BC.  Bahkan
>>Lousiana akan dibangun beberapa LNG plant untuk ekspor.
>>Sabine, Lousiana, akan ekspor LNG tiga tahun lagi dengan
>>tujuan Asia dengan diperlebarnya Panama Canal. Ongkos angkut
>>dari Lousiana ke Asia, paling-paling berbeda $1/mmbtu.
> Bahkan Sempra, pembeli LNG Tangguh, akan membangun LNG di
> Lousiana tanpa punya gas dan hanya akan memproses LNG dari
> gas siapa saja dengan harga $3,50/mmbtu.
>> 
>>Australia akan membangun delapan pabrik LNG yang sudah
>>disetujui Foreign Direct Investment (FDI). Ada 5 LNG plant
>>dalam perencanaan dan 4 dalam ekspansi.  Gas di Western
>>Austrlia berupa associated gas, proven reserve 160 TCF dan
>>dari CBM di Queensland 50 TCF.    
>>Bagaimana dengan Indonesia. Sebetulnya menyedihkan. Proven
>>reserve Masela sekitar 6-14 TCF. Dongi hanya 1-3TCF.
>>Persetujuan FID Masela paling cepat 2015. Artinya baru pada
>>tahun 2015 kita mengetahui apakah Masela akan diproduksi
>>atau tidak. Kita terlalu lama mengambil keputusan. Kita
>>tidak pernah belajar dari kesalahan sebelumnya. Sebetulnya
>>waktu zaman Suharto peluang besar untuk produksi Exxon
>>Natuna. Peluang tsb. telah hilang. Gas Natuna tidak akan
>>bisa diproduksi lagi secara ekonomis dengan kompetisi yang
>>demikian banyaknya. Mungkin ada baiknya kita simpan untuk
>>anak cucu kita, yaitu 20-40 tahun lagi.   
>>Dengan impor gas LNG dari Bontang ke Jakarta lewat terminal
>>degassing di teluk Jakarta, terjadi perubahan paradigma gas
>>di Indonesia. LNG ke Jakarta harganya sekitar $11/mmbtu.
>>Kita jual ke Taiwan, Korea, dan Jepang sekitar $16/mmbtu.
>>Berarti kita secara terselubung melakukan subsidi gas
>>sebesar $5/mmbtu. LNG dari Wiryagar dijual ke Fujian, China
>>dan Korea sekitar $3.40/mmbtu. Ini berarti kita subsidi gas
>>ke China dan Korea sebesar $12.60/mmbtu (16-3.40). Artinya
>>LNG yang kita impor ke Jakarta maupun yang kita ekspor ke
>>luar negeri, keduanya kita berikan subsidi terselubung.
>>Artinya subsidi minyak akan terulang lagi. Minyak sudah
>>mulai habis, dan kita sekarang melakukan subsidi gas yang
>>relatip masih berlimpah. Apakah ini yang kita kehendaki?  
>> 
>>Beberapa minggu yang lalu produsen gas K3S di Jawa dan
>>Sumatra senang karena Pemerintah menyetujui kenaikan harga
>>gas sampai dua kali karena sudah beberapa tahun tidak 
>>dapat kenaikan. Harga baru berkisar antara $5-6/mmbtu.
>>Pemerintah juga senang karena penambahan pendapatan Negara
>>yang cukup significant.   
>>Pemerintah telah berani membayar harga LNG sampai $11/mmbtu
>>ditambah regassing $1/mmbtu, atau gas pipa $12/mmbtu.
>>Sebagai konsekwensi impor LNG dari Bontang, maka Pemerintah
>>sebaiknya juga berani memberikan harga $12/mmbtu untuk
>>delivery Jawa untuk penemuan gas baru. Dengan demikian ini
>>akan mengiatkan eksplorasi pencarian gas termasuk CBM, tight
>>gas, dan shale gas. Di geologi ada kaidah, kalau dicari
>>pasti dapat. Dengan penemuan-penemuan gas baru, maka gas
>>dari Bontang bisa dijual kembali ke Taiwan/Jepang/Korea
>>dengan harga $16/mmbtu.  
>>Bersama ini saya sampaikan beberapa slides tentang
>>Unconventional gas:  eksplorasi, produksi, dan harga LNG
>>pasaran Asia Pacific yang saya ambil dari kuliah S2 ITB.  
>>Moga-moga ketrerangan singkat ini berguna.
>> 
>>Salam,
>> 
>>HL Ong   
>>  
>> 
>>From:Mufarazi [mailto:mufar...@gmail.com]
>>Sent: Wednesday, May 16, 2012 10:02 AM
>>To: <iagi-net@iagi.or.id>
>>Subject: Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ???
>> 
>>Betul juga ya pak, dulu saya juga mengira seperti minyak,
>>gas akan terpengaruh isu global, tapi ternyata di mid-east,
>>gas berlimpah dari qatar dan Iran, tetap aja Oman meringis
>>mencari yg mau jual gas gak dapat-dapat. Sampai2 tight gas
>>production (horizontal + hydraulic fract) jadi ekonomis
>>
>>Razi 
>>2708
>>
>>On May 15, 2012, at 10:37 AM, rakhmadi avianto
>><rakhmadi.avia...@gmail.com> wrote: Saya kira ngga Abah,
>>karena gas itu melimpah di US, kalo di bawa rebet, jadi ngga
>>mungkin ngaruh ke pasaran di luar US.
>>>Contoh gas dari Rusia bisa di pipa ke Eropa, maka harganya
>>>bagus
>>>
>>>Demikian Abah, gimana kemarin apa bagus maen Golfnya
>>>
>>>Avi
>>>2012/5/15 Yanto R. Sumantri <yrs_...@yahoo.com>
>>>Rekan anggota IAGI
>>> 
>>>Katanya harga narural gas di USA sudah berada dibawah
>>>kisran US 2.00 per MBtu, apakah ini akan berdampak kepada
>>>harga natural gas dunia ?
>>>Sampai dimana hal ini akan berdampak pada harga gas
>>>domestik ?
>>> 
>>>Mohon pecerahannya . Terima kasih.
>>> 
>>>si Abah
>>> 
>>-------------------------------------------------------------------------------->>PP-IAGI
>> 2011-2014:
>>Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
>>Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
>>-------------------------------------------------------------------------------->>Jangan
>> lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20
>>September 2012. Kirim abstrak ke email:
>>pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman
> abstrak 28 Februari 2012.
>>-------------------------------------------------------------------------------->>To
>> unsubscribe, send email to:
>>iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email
>>to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>>For topics not directly related to Geology, users are
>>advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI
>>Website: http://iagi.or.id
>>Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>>No. Rek: 123 0085005314
>>Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>>Bank BCA KCP. Manara Mulia
>>No. Rekening: 255-1088580
>>A/n: Shinta Damayanti
>>IAGI-net Archive 1:
>>http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net
>>Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>>--------------------------------------------------------------------->>DISCLAIMER:
>> IAGI disclaims all warranties with regard to
>>information posted on its mailing lists, whether posted by
>>IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be
>>liable for any, including but not limited to direct or
>>indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
>>resulting from loss of use, data or profits, arising out of
>>or in connection with the use of any information posted on
>>IAGI mailing list.
>>--------------------------------------------------------------------->>



___________________________________________________________
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.
--------------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke