Tolong dibaca aturan di footer dibawah
--------------------------------------

Saya belum tahu apakah ruqyah itu benar-benar mujarab
menyembuhkan penyakit gawat yang secara kedokteran
susah disembuhkan seperti kanker.
Namun mari kita lihat dari sisi mereka yang sakit dan
sudah berusaha berobat kemana-mana namun tak jua
kunjung sembuh. Saya yakin mereka pun sudah berdoa
dengan sepenuh hati kepada Tuhan, memohon penyakit
mereka sembuh. 
Tatkala doa mereka dikabulkan Tuhan melalui
"tangan-tangan" lain spt dukun, dedemit, jin, pastor
atau apapun namanya, apakah mereka salah?
Apakah ketika penyakit mereka "disembuhkan" oleh
tangan-tangan lain itu, Tuhan sama sekali tidak
ikut-campur dalam proses penyembuhan itu? Kalau ya,
berarti ada satu fragmen kecil dalam tata kehidupan
ini yang luput dari kendaliNya.

Namun demikian saya juga belum percaya jin, dedemit,
setan dan sebangsanya bisa menyembuhkan penyakit.

Wassalam.

--- Ahmad Ridha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Tolong dibaca aturan di footer dibawah
> --------------------------------------
> 
> Catatan: teks Arab dihilangkan. Untuk lengkapnya
> lihat URL sumber:
> 
> http://www.asysyariah.com/print.php?id_online=358
> 
> -----------------------------------
> Praktek Ruqyah yang Menyimpang
> Penulis: Al-Ustadz Abu Muhammad Abdul Mu'thi
> Al-Medani
> Syariah, Kajian Utama, 27 - Juli - 2006, 08:40:54
> 
> 
> Diakui atau tidak, ruqyah memang telah menjadi
> sebuah komoditi yang
> menarik. Tak heran, jika hal itu kemudian dijadikan
> alat untuk
> kepentingan politik praktis di mana ramai-ramai
> parpol yang mengaku
> Islam kemudian menggelar ritual pengobatan gratis.
> Di sejumlah kota
> bahkan mulai menjamur dengan apa yang disebut klinik
> ruqyah. Tak ayal,
> berbagai kekeliruan pun muncul ketika banyak orang
> mempraktekkan
> amalan ini tanpa dilandasi keilmuan yang benar.
> 
> Praktek ruqyah yang marak di tengah-tengah kaum
> muslimin belakangan
> ini menuntut kita untuk bersikap jeli dan teliti.
> Karena tak semua
> praktek ruqyah yang dilakukan sesuai dengan tuntunan
> Al-Qur`an dan
> As-Sunnah. Bahkan banyak yang bertentangan dengan
> kedua wahyu ini. Di
> satu sisi, mereka melakukan pengobatan dengan
> mengharap kesembuhan
> dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Namun di sisi lain,
> dalam melakukannya
> mereka melanggar syariat Allah Subhanahu wa Ta'ala.
> Ini merupakan hal
> yang sangat bertolak belakang. Bagaimana mungkin
> mereka menggabungkan
> pengharapan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan
> pelanggaran terhadap
> syariat-Nya?
> Tak heran, jika banyak orang yang kemudian menjadi
> rusak hati dan
> agamanya karena melakukan praktek ruqyah yang
> menyimpang. Oleh karena
> itu, barangsiapa ingin melakukan amalan ini dengan
> mengharap
> kesembuhan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dan juga
> diridhai oleh-Nya,
> hendaknya dia mempelajari terlebih dahulu
> rambu-rambu syariat Allah
> Subhanahu wa Ta'ala yang dibawa Rasulullah
> Shallallahu 'alaihi wa
> sallam tentang masalah ini.
> 
> Setelah sebelumnya membahas ruqyah syar'i, maka
> dalam kesempatan ini
> akan dikaji tentang ruqyah yang menyimpang. Sehingga
> kita tidak mudah
> tertipu oleh para peruqyah yang membawa berbagai
> bentuk pelanggaran
> terhadap syariat Allah Subhanahu wa Ta'ala. Apalagi
> amat disayangkan,
> sebagian mereka justru membawa label Islam, bergelar
> ustadz, kyai atau
> yang lainnya. Ini merupakan tindakan aniaya terhadap
> Islam dan gelar
> keilmuan itu sendiri.
> 
> Di antara contohnya, yakni menyemarakkan praktek
> ruqyah dengan
> tendensi politik tertentu dalam rangka menggalang
> simpatisan atau
> kader partai, dan lainnya.
> 
> Di antara yang bisa kita sebutkan dari praktek
> ruqyah yang menyimpang
> adalah sebagai berikut:
> 
> 1. Melakukan syirik kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala
> 
> Seharusnya ruqyah-ruqyah itu diambil dari Al-Qur`an
> dan As-Sunnah.
> Bukan dari jampi-jampi, mantera, atau bacaan yang
> berasal dari dukun,
> tukang sihir, paranormal, setan atau jin. Karena
> yang demikian itu tak
> jarang mengandung permintaan tolong kepada setan,
> jin, wali, dan yang
> lainnya. Ini jelas merupakan perbuatan syirik kepada
> Allah Subhanahu
> wa Ta'ala. Bahkan ruqyah-ruqyah yang syirik ini
> terkadang disertai
> penyembelihan, nadzar kepada selain Allah Subhanahu
> wa Ta'ala, dan
> kesyirikan-kesyirikan lainnya. Maka seseorang yang
> melakukan ruqyah
> wajib menjauhi perbuatan syirik. Karena Allah
> Subhanahu wa Ta'ala
> menyatakan dalam Al-Qur`an:
> 
> "Sesungguhnya Allah tidak mengampuni perbuatan
> syirik terhadap-Nya,
> dan mengampuni yang lebih ringan dari itu bagi
> orang-orang yang Allah
> kehendaki." (An-Nisa`:48)
> 
> Bila seseorang ingin menyembuhkan penyakitnya,
> menghindarkan gangguan
> setan atau jin, dengan cara mendatangi dukun, tukang
> sihir, atau
> paranormal, ini termasuk perbuatan dosa yang bisa
> mengeluarkannya dari
> Islam. Meminta jampi-jampi, mantera, jimat yang
> memuat tulisan
> nama-nama setan atau nama-nama yang tidak dikenal,
> lalu dibacakan
> kepada orang yang sakit dengan tujuan mencari
> kesembuhan, merupakan
> syirik kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Hendaknya
> seorang muslim
> melakukan ruqyah dengan cara yang disyariatkan,
> bukan dengan cara-cara
> yang mengandung kesyirikan kepada Allah Subhanahu wa
> Ta'ala. Wallahul
> musta'an.
> 
> 2. Memakai bahasa 'ajam (non-Arab) dan
> kalimat-kalimat yang tidak bisa
> dipahami, kumpulan huruf tidak bermakna, huruf-huruf
> yang terpotong,
> atau yang semisalnya.
> 
> Telah dijelaskan sebelumnya bahwa ruqyah semacam ini
> merupakan hal
> terlarang, karena dikhawatirkan mengandung perbuatan
> syirik.
> Berikut ini beberapa bentuk ruqyah yang menyimpang,
> kita nukilkan dari
> ucapan Asy-Syaikh Hafizh Al-Hakami rahimahullahu
> dalam kitabnya
> Ma'arijul Qabul (hal. 406-407 cet. Darul Hadits).
> Beliau berkata:
> 
> "Di antaranya, ruqyah yang mereka klaim berasal dari
> Al-Qur`an,
> As-Sunnah, atau nama-nama Allah Subhanahu wa Ta'ala
> yang telah
> ditetapkan di dalamnya. Mereka ubah sendiri ke dalam
> bahasa
> Suryaniyah, Ibraniyah, atau yang selainnya dan
> mereka keluarkan dari
> bahasa Arab. Aku tidak tahu –jika kita benarkan
> pengakuan-pengakuan
> mereka– apakah mereka meyakini bahwa ruqyah tidak
> bermanfaat bila
> menggunakan bahasa Arab yang dengannya Al-Qur`an
> turun dan Rasulullah
> Shallallahu 'alaihi wa sallam menyampaikan
> Sunnahnya, sehingga mereka
> perlu menerjemahkannya ke bahasa selain Arab? Atau
> mereka meyakini
> bahwa ruqyah dengan bahasa 'ajam lebih bermanfaat
> daripada ruqyah
> dengan bahasa Arab? Atau ruqyah dengan bahasa Arab
> bermanfaat untuk
> satu perkara sedangkan ruqyah dengan bahasa 'ajam
> bermanfat untuk
> perkara yang lain, dan salah satunya tidak pantas
> digunakan untuk yang
> lainnya? Atau setankah yang telah menghiasi
> perbuatan mereka ini dan
> merasuki jiwa mereka? Atau dusta apakah yang telah
> mereka perbuat?
> 
> Termasuk yang mereka sangka nama-nama Allah
> Subhanahu wa Ta'ala namun
> sesungguhnya tak terdapat dalam Al-Qur`an dan
> As-Sunnah, sementara
> merekapun mengetahuinya dari selain keduanya, adalah
> sesuatu yang
> mereka pakai untuk menyeru Nabi Adam, Nuh, Hud, atau
> para nabi yang
> selain mereka. Di antaranya, sesuatu yang mereka
> katakan tak terdapat
> kecuali dalam Ummul-Kitab, tertulis di Baitul
> Ma'mur, tertulis pada
> sayap malaikat Jibril, Mikail, Israfil, atau sayap
> para malaikat yang
> lainnya. Demikian pula sesuatu yang mereka katakan
> tertulis pada pintu
> surga, dan lain sebagainya. Duhai, kapankah mereka
> pernah menyaksikan
> Al-Lauhul Mahfuzh dan menyalin darinya sesuatu yang
> mereka 
=== message truncated ===




 
____________________________________________________________________________________
Sponsored Link

Get an Online or Campus degree
Associate's, Bachelor's, or Master's - in less than one year.
http://www.findtherightschool.com

--------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
=========================================================
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan,
silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting
* Posting dan membaca email lewat web di
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
dengan tetap harus terdaftar di sini.
--------------------------------------------------------------
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Posting email, DITOLAK atau DIMODERASI oleh system, jika:
1. Email ukuran besar dari >100KB.
2. Email dengan attachment.
3. Email dikirim untuk banyak penerima.
================================================

Kirim email ke