----- Original Message -----
saya rasa kalau soal nama adalah adat dan kebiasaan. bukan
agama. kita pisahkan dulu antara arab dan islam, yaa...? kegagalan
memisahkan arab dan islam itu yang membuat sorban lebih tinggi setingkat
dari kupiah.
~rarach.
assalamualaikum,
Rach, untuk memahami diskurs seputar nama2 yang Arabosentris dianggap
sebagai nama yang Islami atau mengapa sorban setingkat lebih tinggi dari
kopiah, kamu harus masuk kedalam pemahaman bahwa sebagian orang
Islam menganggap peradaban ini berawal dari turunnya wahyu kepada Nabi
Muhammad.Jadi batasi daya jelajah ilmu sejarah kamu ke tahun turunnya wahyu
untuk pertama kali. Stop! Berhenti disana. Jangan tengok ke belakang karena
dibelakang ada jaman jahiliyya. Kalau sudah begitu persoalan lebih mudah.
Bahkan kamu tidak akan bertemu dengan Umar bin Khatab yang tetap Umar bin
Khatab baik dijaman jahiliyya maupun sesudah memeluk Islam.
Atau Siti Chadijah, atau Aminah binti Wahb atau Abdul Mutthalib yang tetap
menyandang nama-nama Arab jahiliyya mereka setelah masuk Islam. Ohya tolong
juga tambahkan Abu Lahab. Bahkan persfektifmu akan jauh lebih tajam jika
kamu juga mengabaikan fakta orang-orang Arab bergama Yahudi dan Kristen yang
tetap memakai nama-nama warisan leluhur mereka.
Wassalam,
Evi
Epi
Eve
Eva
Siti Hawa
ps. Untuk Miko...
|