Assalamu'alaikum wr. wb,
 
Terima kasih atas peringatan jangan asbun dari sanak nan budiman, insyaAllah apa yang saya sampaikan bukan sekedar asbun Karena yang saya cari dan tanyakan selama ini apasih logical motives prri?  Bung Hatta setengah mati berusaha mencegah prri, sayang beliau-beliau yang pegang badia waktu itu bakareh ati. Sampai sekarang belum ada jawaban yang memuaskan selain para petinggi militer (TNI) yang memberontak itu tidak kebagian perusahaan belanda yang dinasionalisasi, sedang yang dijakarta pesta pora. Apa yang dirampok prri? Jati diri dan masa depan anak-anak minang, bahasa mentereng harga diri, rasa persesukuan, harta fisik, jiwa dan kehancuran ekonomi. PRRI tidak pernah berasal dari kehendak masyarakat Minang, semuanya rekayasa dari persekongkolan TNI dengan partai politik waktu itu, adat? jelas ditinggalkan. Nama prri (pemerintahan revolusioner republik indonesia) mencerminkan kerancuan tujuan gerakan itu, mau mengganti sukarno kok proklamasi di padang, lalu barter karet dengan senjata (separo masuk kantong), lalu para pemuda dihasut untuk ikut, lalu mereka yang bertempur menghadapi tentara pusat, yang tentara asli malah menyerah duluan.
Mengatakan prri sama dengan urang minang, maaf ya, kok kelihatan motif yang sama diulangi oleh pt sp.
Sekali lagi mohon maaf, bukan maksud menyinggung pribadi, namun kalau sanak punya bukti historis lain silahkan.
Salam
 
St. Bagindo Nagari
 
----- Original Message -----
Sent: Tuesday, August 20, 2002 7:48 AM
Subject: Re: [RantauNet] PT SP

 Ojie Said <[EMAIL PROTECTED]>wrote:

Maaf yah....dari gaya tulisan antara st.bagindo dengan
rarach kayaknya, orangnya sama...itu kesimpulan
ambo....

ojie...

Tolong pak Basri jangan asalan asbun saja kalau ka mengatakan prri jangan dikait-kaitkan dengan pt sp dan apo yang dirampok prri - jangan asal tuduh sajo. Kalau mengejek prri berarti seluruh penduduk Minang yang diejek.

 Mustika


--- Basri Hasan <[EMAIL PROTECTED]>wrote:

 >
> [SBN]
> Setuju sekali, zaman sudah berubah, mari kita rubah
> negeri ini jadi lebih baik, prinsip saya setuju
> dengan pengalihan asset pusat jadi asset daerah,
> hanya masalah prosesnya, kalau dengan pakai mmsb +
> knpi + atas nama adat yang chaos dan tidak mau
> berjalan atas hukum, seperti istilah sdri rarachm
> ... namanya rampok.
> Kalau mau berubah, ya robah dong uud, uu bumn dan
> uud otonomi dan banyak lagi, dan yang paling
> peenting robah cara berfikir, jangan diulangi lagi
> cara-cara rampok kaya p.r.r.i. dahulu. Atau kalau
> nggak sabar tuntut dulu atau perkarakan tanah yang
> dipakai oleh pt sp oleh yang berhak. Tapi soal
> splitt off? nanti siapa yang pegang share hasil
> split off? Gubernur?, DPRD, rakyat atau
> walinagariLubuk Kilangan? Semua jelas kan hanya
> interest mereka-mereka yang executive pt sp dan
> kantor gubern ur + knpi

 



Do You Yahoo!?
HotJobs, a Yahoo! service - Search Thousands of New Jobs

Kirim email ke