Walaikum salam wr. wb.
Lihat saja bumi tempat kita berpijak,
tanyolah mak Lembang kapan timbulnya minyak yang jadi rebutan sekarang, apa
pada masa sekunder atau tersier. Begitu pula kebudayaan manusia, semuanya
mengalami paling tidak tigo fase. Fase mitologi seperti aborigin dan
animisme, fase ontologi seperti zaman raja-raja feodal eropa, fase
fungsional, sejak revolusi industri sampai milenium ketiga sekarang ini.
Pada suatu bangsa ketiga fase sering bercampur karena ada sebagian
masyarakatnya berubah lebih cepat dibanding yang lain. Kalau melihat
sejarah, maka fase mitologi ini sangat mendominasi peradaban manusia sejak
dari masa Neanderthal (mungkin zaman Adam dan Nuh) sampai ke Ibrahim.
Kelengkapan yang dibawa Muhammad SAW justru pengentasan total dari
mitologi dan ontologi bahkan langsung ke fungsional, karena itu Islam
menjadi wacana yang sangat kuat pada waktu itu, seharusnya juga sekarang.
Sayangnya sekarang ditutupi oleh pemujaan skriptual dan semangat marti
yang berlebihan. Semangat martir sebenarnya punya akar
dalam kebudayaan fase mitologi yaitu kemauan untuk berkurban atau
mempersembahkan kurban untuk penguasa transendental, sekarang mentranfomasi
jadi bom bunuh diri.
Semangat martir akan tetap ada selamanya.
Bukankah ada semboyan "bersedia berkorban demi membela kebenaran"... atau
lebih sempit lagi "... demi membela kehormatan bangsa, negara
dan
agama". Hanya yang perlu dipertanyakan adalah
bentuk implementasinya, apakah seorang
yang
beragama Islam otomatis dia berkorban demi
Islam... apa bukan karena
kelompoknya, bangsanya,
atau mungkin membalas sakit hati
keluarganya. Siapa yang berhak memberi legalisasi bahwa
dia
dapat mengatasnamakan seluruh komunitas
Islam...
Jadi kalau pak SBN mau mendiskusikan
ketidaksenangannya terhadap bom bunuh diri,
tentukan
dulu konteksnya apa berhubungan dengan
komunitas Islam seluruhnya atau kelompok
sempalan
saja atau malah ambisi pribadi saja... Jangan
langsung memburukkan Islam keseluruhan...
salam - tg
Kembali ke pertanyaan St Parpatiah,
yang namanya alam termasuk dunia ini
semuanya berubah, yang pasti tidak berubah ialah Tuhan (silahkan pelajari
Asmaul Husna). Kalau mengingkari perubahan alam artinya mengikuti syirik,
karena yang tidak berubah itu hanyalah Allah SWT.
Kok Tan Parpatiah paralu bacaan, mungkin doens
Evi Gamut bisa mambantu.
Salm
SBN
----- Original Message -----