Assalamu'alaikum wr. wb.

Nggak tahu nih, siapa takut siapa, yang saya lihat justru Dr. Daud Rasyid
yang sangat takut sama IL.
Satu hal yang perlu saya komentari, beliau menyebutkan "Kita tidak mungkin
menggabungkan kata Islam dengan liberalisme. Sebab keduanya adalah
ideologi."
Saya hanya bisa geleng kepala kalau Islam direndah ke level ideologi oleh
seorang doktor dari Cairo University, maaf kalau saya jadi kurang respek.
Menyebutkan mereka merampas wewenang Allah adalah menunjukkan kekerdilan
pemikiran, Allah SWT terlalu segalanya untuk bisa dirampas wewenangnya oleh
manusia, kalau IL merampas wewenang manusia lain yang selama ini mengklaim
wakil Tuhan yang berwenang mengkafirkan orang rasanya iya. Seperti MUI,
sekumpulan orang dari berbagai organisasi berlabelkan Islam kumpul, lalu
menamakan diri "majelis ulama", absurditas seperti ini yang mau dikokohkan
oleh doktor kita?
Saya justru lebih tertarik mendengar pandangan dari PKS sendiri.
Salam

SBN



----- Original Message -----
From: "Ronald P. Putra" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, September 03, 2003 8:55 AM
Subject: Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi


> ---------- Original Message ----------------------------------
> From: "SBN" <[EMAIL PROTECTED]>
> Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
> Date:  Tue, 2 Sep 2003 23:47:39 +0700
>
> >Assalamu'alaikum wr. wb.
> >
> . Contoh konkrit pembahasan yang dimulai oleh Cak Nur, Ulil dll belum
apa-apa langsung di-kafir-kan. Masalah mendasar memang membebaskan kembali
ummat Islam dalam berfikir, dimulai dengan memanusiakan manusia seperti yang
benarkan.
> >
> >Salam,
> >
> >SBN
>
> -------------------
>
> Mamanda SBN, iko ambo postingkan artikel ttg bahaya pemikiran Cak Nur,
Ulil dll. Silahkan di kaji benar salahnyo...
> --------------------
>
>
> "Mereka Merampas Wewenang Allah"
> Dr. Daud Rasyid, MA,
>
>
> Gencarnya kampanye sekularisasi oleh para aktivis
> Jaringan Islam Liberal (JIL) melalui berbagai media
> mengundang keresahan sejumlah ulama dan cendekiawan
> muslim. Apalagi, isu-isu yang dihasung gerakan ini
> berhadapan secara diametral dengan derasnya tuntutan Islam untuk
menerapkan syariat Islam di segala lini kehidupan. Menurut mereka, konsep
negara sekuler lebih unggul daripada konsep negara Islam yang dianggapnya
sekadar angan-angan.
>
> Melihat gejala itu, sebagai seorang da'i dan akademisi muslim, DR. Daud
Rasyid tak tinggal diam. Apalagi pada awal 1990-an, lulusan Cairo University
ini pernah tampil secara terbuka menantang gagasan sekularisasi Cak Nur yang
dianggapnya sebagai mata rantai tak terpisahkan dengan arus pemikiran JIL.
"Sasaran mereka adalah memandulkan umat Islam," tandas dosen Pascasarjana
IAIN Sunan Gunung Djati Bandung itu kepada wartawan SABILI Yogi W Utomo, M.
Nurkholis Ridwan dan Misbah yang mewawancarainya di lobi kampus Lembaga Ilmu
Pengetahuan Islam dan Arab, Jakarta.
>
> Berikut petikannya:
>
> Pandangan Anda terhadap JIL?
>
> Sebetulnya, JIL hanyalah kelanjutan dari pemikiran-pemikiran kontroversial
sebelumnya yaitu ide
> sekularisasi yang dihasung Nurcholis Madjid pada tahun 1970-an. Hanya
sekadar ganti kulit, tetapi isi dan muatan sama saja. Saya tidak melihat
pengaruh mereka besar di masyarakat. Karena yang bisa menangkap arus
pemikiran mereka hanya kalangan tertentu saja. Sementara kebanyakan
masyarakat kita tidak mau disibukkan dengan pemikiran yang rumit dalam
beragama.
>
> Istilah "Islam Liberal" sendiri sesungguhnya penuh
> kerancuan. Kita tidak mungkin menggabungkan kata Islam dengan liberalisme.
Sebab keduanya adalah ideologi. Tidak mungkin orang mengatakan "Saya seorang
muslim yang baik tetapi juga seorang protestan yang taat." Ketika mereka
sudah menyatakan liberal, maka secara tidak langsung sudah menolak Islam.
Karena sejak mereka menyatakan Islam berarti telah mengikat diri dengan
akidah dan syariat. Makanya, tak bisa lagi bersikap liberal.

----deleted---------



RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
-----------------------------------------------

Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
===============================================

Kirim email ke