[bali] Re: Kami Butuh Dukungan Anda
Ya, saya juga, Popo Danes, Denpasar. Terimakasih. - Original Message - From: Gde Wisnaya Wisna To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 28, 2003 5:39 AM Subject: [bali] Re: Kami Butuh Dukungan Anda Terimakasih Pak Wayan Sutka, nama anda sudah saya masukkan kedalam deretan nama-nama kita yang menolak PLTGU Pemaron. Kalau bisa dilengkapi nama Kota tempat anda tinggal dan akan lebih baik sekalian alamat rumah. Ini akan lebih menunjukkan keotentikan. Bisa dibantu menggalang dukungan, minimal 10 orang masing-masing dari kita ? Salam Gde Wisnaya - Original Message - From: Wayansa To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 31, 2003 3:02 PM Subject: [bali] Re: Kami Butuh Dukungan Anda Rekan-rekan LP3B yang menolak PLTGU Pemaron Yth., Saya merasa ikut prihatin atas sikap Bupati Buleleng yang meresmikan peletakan batu pertama pembangunan PLTGU Pemaron, kalau dalam kondisi seperti tsb pada butir 1 s/d 11 dibawah : 1. Desa Pemaron dan sekitarnya, termasuk kawasan Lovina adalah kawasan yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Wisata Kalibukbuk melalui PERDA Propinsi Dati I Bali No. 4 Th. 1999 2. Lokasi PLTGU di Pemaron tidak sesuai dengan peruntukkannya. Hal ini dikuatkan dengan nota dinas Bapedalda Bali kepada Gubernur Bali tanggal 24 Agustus 2001. 3. Kawasan Lovina /Kalibubuk merupakan satu kawasan yang telah berhasil dikembangkan oleh investasi pengusaha lokal selama 30 tahun, dengan nilai asset yang jauh melebihi nilai asset PLTGU di Pemaron yang akan dibangun.4. Kawasan Lovina telah terbukti membuka dan memberi kesempatan kerja bagi ribuan orang yang jumlahnya jauh melebihi kesempatan kerja yang akan dapat diberikan oleh PLTGU Pemaron. 5. Sejak awal diperkenalkannya rencana pembangunan proyek ini, masyarakat setempat bersama-sama komponen pariwisata disana telah menyatakan menolak rencana pembangunan PLTGU tersebut 6. Surat Kelian Desa Adat Pemaron tanggal 19 September 2002 yang menyatakan menolak rencana pembangunan PLTGU di Desa Pemaron karena daerah ini termasuk daerah pariwisata. 7. Surat Pernyataan Sikap Ketua DPRD Kab. Buleleng tanggal 9 Oktober 2001. 8. Surat Ketua DPRD Buleleng tertanggal 29 Agustus 2002. 9. Surat DPRD Propinsi Bali tertanggal 7 Februari 2003 telah menyarankan kepada Gubernur Bali untuk merumuskan kembali pembangunan PLTGU Pemaron.10. Pengambilan keputusan pembangunan PLTGU Pemaron tidak mengacu pada asas pengaturan yang baik (good corporate governance) tanggal 14 Maret 2003 peletakan batu pertama pembangunan PLTGU Pemaron tetap diresmikan Bupati Buleleng. 11. Peresmian peletakan batu pertama pembangunan PLTGU Pemaron tanggal 14 Maret 2003 ini disertai dengan adanya penolakan secara damai oleh masyarakat setempat, tetapi disertai pula adanya dukungan oleh masyarakat dari luar lokasi ( yang tidak langsung terkena dampak keputusan pembangunan proyek ini ), yang nyaris menimbulkan bentrokan fisik. Bagaimana sebetulnya komitmen beliau sebagai Bupati dalam memberikan pelayanan dan memberikan pengayoman kepada masyarakat Pemaron dan Buleleng ini. Dalam usaha mencegah bertambah terjadinya preseden buruk di Bali, saya mendukung perjuangan rekan-rekan menolak pembangunan PLTGU Pemaron. "Selamat Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka 1925" , semoga Catur Brata Penyepian, mulat sarire / introspeksi bisa dilaksanakan, sehingga harmoni dan kedamaian yang diinginkan bisa dicapai. Wayan Sutka Ananta Gde Wisnaya Wisna wrote: Teman-teman di milis LP3B dimanapun berada, Perjuangan menolak PLTGU di Pemaron tak hendak surut selangkahpun, sekalipun Bupati Buleleng telah meletakkan batu pertama di lokasi. Kita memiliki alasan-alasan yang jelas mengapa kita tolak PLTGU tersebut untuk ditempatkan di Pemaron. Selama ini, sejak milis ini dibuka, penolakan masyarakat lokal disana ternyata mendapat simpati dari teman-teman. Dinamika ini tetap hidup sampai detik ini. Maka guna lebih memperkuat dukungan kita kepada masyarakat lokal yang menolak PLTGU tersebut, kami mintakan dukungan anda, dalam bentuk membubuhkan nama, sebagai penandatangan dari surat pernyataan dibawah ini. Jika anda setuju dengan pernyataan dibawah ini, kami mohon berkenan kiranya menambah daftar nama dibawahnya. Atau bisa juga daftarkan ke email saya ini:[EMAIL PROTECTED] atau lewat sms ke hp saya: 08123640629. Salam PerjuanganGde Wisnaya Wisna KAMI MENOLAK PEMBANGUNAN PLTGU DI PEMARON?xml:namespace prefix = o ns = "urn:schemas-microsoft-com:office:office" / Sebagaimana diketahui, bahwa dalam upaya
[bali] Re: SELAMAT HARI RAYA NYEPI
Sama-sama, saya juga mengucapkan selamat berpuasa dan Hari Raya Nyepi, semoga segalanya berjalan dengan lancar, diberikan kemudahan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa Made W -- From: Gde Wisnaya Wisna[SMTP:[EMAIL PROTECTED] Reply To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 28, 2003 2:43 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [bali] SELAMAT HARI RAYA NYEPI Kepada rekan-rekan di milis LP3B yang merayakannya: Saya ucapkan SELAMAT HARI RAYA NYEPI, TAHUN CAKA 1925, Semoga Damai Dimana Saja, termasuk di hati kita semua. Gde Wisnaya Wisna -- Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia. Publikasi : http://www.lp3b.or.id Arsip : http://bali.lp3b.or.id Moderators: mailto: [EMAIL PROTECTED] Berlangganan : mailto: [EMAIL PROTECTED] Henti Langgan : mailto: [EMAIL PROTECTED]
[bali] Re: Kami Butuh Dukungan Anda
Mohon maaf, saya lupa ngetik tempat saya. Saya di Bandung di PT. Dirgantara Indonesia. Saya kira sudah banyak rekan-rekan saya di Bandung, khususnya yang berasal dari Singaraja sudah masuk dalam miling list ini, saya yakin rekan-rekan pasti peduli dan mendukungnya, seperti a.l: Pak Made Wirata Pak Edy Gunawan Pak Ketut Darsana Pak Ketut Yoden Pak Kettut Darma I G.A.N. Satyawati dan masih banyak lagi. Itu yang baru satu kantor dengan saya, belum lagi yang ada di PT. TELKOM dan lainnya. Belum lagi adik-adik mahasiswa di ITB, ITENAS, dan lainnya. Wayan Sutika A. Gde Wisnaya Wisna wrote: Terimakasih Pak Wayan Sutka, nama anda sudah saya masukkan kedalam deretan nama-nama kita yang menolak PLTGU Pemaron.Kalau bisa dilengkapi nama Kota tempat anda tinggal dan akan lebih baik sekalian alamat rumah. Ini akan lebih menunjukkan keotentikan.Bisa dibantu menggalang dukungan, minimal 10 orang masing-masing dari kita ?SalamGde Wisnaya - Original Message - From: Wayansa To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 31, 2003 3:02 PM Subject: [bali] Re: Kami Butuh Dukungan Anda Rekan-rekan LP3B yang menolak PLTGU Pemaron Yth., Saya merasa ikut prihatin atas sikap Bupati Buleleng yang meresmikan peletakan batu pertama pembangunan PLTGU Pemaron, kalau dalam kondisi seperti tsb pada butir 1 s/d 11 dibawah : 1. Desa Pemaron dan sekitarnya, termasuk kawasan Lovina adalah kawasan yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Wisata Kalibukbuk melalui PERDA Propinsi Dati I Bali No. 4 Th. 1999 2. Lokasi PLTGU di Pemaron tidak sesuai dengan peruntukkannya. Hal ini dikuatkan dengan nota dinas Bapedalda Bali kepada Gubernur Bali tanggal 24 Agustus 2001. 3. Kawasan Lovina /Kalibubuk merupakan satu kawasan yang telah berhasil dikembangkan oleh investasi pengusaha lokal selama 30 tahun, dengan nilai asset yang jauh melebihi nilai asset PLTGU di Pemaron yang akan dibangun. 4. Kawasan Lovina telah terbukti membuka dan memberi kesempatan kerja bagi ribuan orang yang jumlahnya jauh melebihi kesempatan kerja yang akan dapat diberikan oleh PLTGU Pemaron. 5. Sejak awal diperkenalkannya rencana pembangunan proyek ini, masyarakat setempat bersama-sama komponen pariwisata disana telah menyatakan menolak rencana pembangunan PLTGU tersebut 6. Surat Kelian Desa Adat Pemaron tanggal 19 September 2002 yang menyatakan menolak rencana pembangunan PLTGU di Desa Pemaron karena daerah ini termasuk daerah pariwisata. 7. Surat Pernyataan Sikap Ketua DPRD Kab. Buleleng tanggal 9 Oktober 2001. 8. Surat Ketua DPRD Buleleng tertanggal 29 Agustus 2002. 9. Surat DPRD Propinsi Bali tertanggal 7 Februari 2003 telah menyarankan kepada Gubernur Bali untuk merumuskan kembali pembangunan PLTGU Pemaron. 10. Pengambilan keputusan pembangunan PLTGU Pemaron tidak mengacu pada asas pengaturan yang baik (good corporate governance) tanggal 14 Maret 2003 peletakan batu pertama pembangunan PLTGU Pemaron tetap diresmikan Bupati Buleleng. 11. Peresmian peletakan batu pertama pembangunan PLTGU Pemaron tanggal 14 Maret 2003 ini disertai dengan adanya penolakan secara damai oleh masyarakat setempat, tetapi disertai pula adanya dukungan oleh masyarakat dari luar lokasi ( yang tidak langsung terkena dampak keputusan pembangunan proyek ini ), yang nyaris menimbulkan bentrokan fisik. Bagaimana sebetulnya komitmen beliau sebagai Bupati dalam memberikan pelayanan dan memberikan pengayoman kepada masyarakat Pemaron dan Buleleng ini. Dalam usaha mencegah bertambah terjadinya preseden buruk di Bali, saya mendukung perjuangan rekan-rekan menolak pembangunan PLTGU Pemaron. "Selamat Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka 1925" , semoga Catur Brata Penyepian, mulat sarire / introspeksi bisa dilaksanakan, sehingga harmoni dan kedamaian yang diinginkan bisa dicapai. Wayan Sutka Ananta Gde Wisnaya Wisna wrote: Teman-teman di milis LP3B dimanapun berada, Perjuangan menolak PLTGU di Pemaron tak hendak surut selangkahpun, sekalipun Bupati Buleleng telah meletakkan batu pertama di lokasi. Kita memiliki alasan-alasan yang jelas mengapa kita tolak PLTGU tersebut untuk ditempatkan di Pemaron. Selama ini, sejak milis ini dibuka, penolakan masyarakat lokal disana ternyata mendapat simpati dari teman-teman. Dinamika ini tetap hidup sampai detik ini. Maka guna lebih memperkuat dukungan kita kepada masyarakat lokal yang menolak PLTGU tersebut, kami mintakan dukungan anda, dalam bentuk membubuhkan nama, sebagai penandatangan dari surat pernyataan dibawah ini. Jika anda setuju dengan pernyataan dibawah ini, kami mohon berkenan kiranya menambah daftar nama dibawahnya. Atau bisa juga daftarkan ke email saya ini:[EMAIL PROTECTED] atau lewat sms ke hp saya: 08123640629. Salam PerjuanganGde Wisnaya Wisna KAMI MENOLAK PEMBANGUNAN PLTGU DI PEMARON?xml:namespace prefix = o ns = "urn:schemas-microsoft-com:office:office" /> Sebagaimana diketahui, bahwa dalam upaya menambah pasokan listrik untuk Bali, PT. PLN melalui anak perusahaannya yaitu PT. Indonesia Power, sejak 2 tahun yang lalu (Desember th.
[bali] Re: SELAMAT HARI RAYA NYEPI
Selamat hari raya Nyepi, tahun Caka 1925, kepada teman-teman anggota milis ini, semoga berhasil dengan baik dalam melaksanakan berate penyepian, yang sudah barang tentu sangat-sangat banyak sekali godaannya, lebih-lebih lagi dengan lingkungan kita (juga di Bali) yang semakin beragam keyakinan dan tingkat toleransinya masih rendah. Berate penyepian khususnya di Bali yang orang luar melihatnya pelaksanaannya sangat disiplin, unik dan tiada duanya didunia manapun hendaknya tetap dijaga. Hari raya Nyepi adalah satu asset besar agama kita yang selalu kitalaksanakan agar kita selalu memperoleh kedamaian dihati, kedamaian didunia dan aherat. Sekali lagi selamat melakukan upawasa Nyepi, mohon maaf lahir dan batin. Om Shanti Shanti Shanti Om KD - Original Message - From: Gde Wisnaya Wisna To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 28, 2003 2:43 AM Subject: [bali] SELAMAT HARI RAYA NYEPI Kepada rekan-rekan di milis LP3B yang merayakannya: Saya ucapkan SELAMAT HARI RAYA NYEPI, TAHUN CAKA 1925, Semoga Damai Dimana Saja, termasuk di hati kita semua. Gde Wisnaya Wisna
[bali] Kami mendukung anda
Yth. teman-teman milis LP3B. Dari semula proyek yang kontroversial ini mencuat, saya sudah sangat khawatir bahwa proyek ini akan tetap dipaksakan. Dan dampak dari proyek ini kedepan juga sangat menghawatirkan dari pelestarian lingkungan hidup utamanya sektor pariwisata dan perikanan. Sebagaimana kita ketahui sejak dulu Kabupaten Buleleng sangat terkenal dengan sektor wisata, sektor perikanan, peternakan dan juga perkebunan serta kota pendidikan. Pembangunan proyek PLTGU yang memakai BBM HSD yang distribusinya lewat laut itu sangat berbahaya bagi dua sektor yang saya sebut tadi. Tengoklah Pelabuhan Celukan Bawang, limbah sisa solar, olie dari kapal-kapal besar yang bersandar sudah mulai terlihat tanpa ada biro kontrol yang menanganinya!!. Ini sangat mengkhawatirkan saudara-saudara kita yang bergerak di sektor perikanan yang sangat pesat itu disepanjang pesisir pantai utara Singaraja mulai dari pantai Pengastulan sampai pantai Sumberkima. Dan tidak menutup kemungkinan pantai Lovina akan terkena pula. Jadi saya sangat menolak rencana pembangunan PLTGU tersebut dibangun di Pemaron. Sekian dari salah satu warga Buleleng yang perduli dengan Bali masa depan yang tinggal di JL. Holis Permai II No. 18 Bandung dan sekarang bekerja di Indonesian Aerospace Ltd. Selamat berjuang semoga sukses dan Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng tetap asri dan lestari, KD
[bali] Re: Kami Butuh Dukungan Anda
Om Swastiastu Gede Sumioto Alamat : Jl. Akasia I No. 81 C, Taman Bukit Lagadar, Cimahi, Bandung 40216 Saya sangat mendukung terhadap penolakan pembangunan PLTGU Pemaron. Bukan hanya itu, gimana kalau isu-nya ditambahin lagi yaitu : penggulingan terhadap Bupati Buleleng. Kita lihat DPRD Surabaya bisa membuat Walikota-nya lengser, kenapa kita tidak?. Kedaulatan masyarakat Buleleng melalui wakilnya (DPRD) meyatakan telah menolak pembangunan PLTGU tersebut, jadi Bupati telah melakukan pembangkangan terhadap kehendak rakyat-nya. Saran saya : kita hire pengacara untuk melakukan class action. Kan banyak orang Bali yang jadi pengacara, terutama yang perduli dengan masalah ini. Terimakasih banyak, Saya dan keluarga mengucapkan selamat Hari Raya Nyepi tahun Caka 1925. Semoga kita mampu melakukan Brata Penyepian. Om Canti Canti Canti Om - From: Wayansa[SMTP:[EMAIL PROTECTED] Reply To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 31, 2003 12:32 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:[bali] Re: Kami Butuh Dukungan Anda File: ATT2.html Rekan-rekan LP3B yang menolak PLTGU Pemaron Yth., Saya merasa ikut prihatin atas sikap Bupati Buleleng yang meresmikan peletakan batu pertama pembangunan PLTGU Pemaron, kalau dalam kondisi seperti tsb pada butir 1 s/d 11 dibawah : 1. Desa Pemaron dan sekitarnya, termasuk kawasan Lovina adalah kawasan yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Wisata Kalibukbuk melalui PERDA Propinsi Dati I Bali No. 4 Th. 1999 2. Lokasi PLTGU di Pemaron tidak sesuai dengan peruntukkannya. Hal ini dikuatkan dengan nota dinas Bapedalda Bali kepada Gubernur Bali tanggal 24 Agustus 2001. 3. Kawasan Lovina /Kalibubuk merupakan satu kawasan yang telah berhasil dikembangkan oleh investasi pengusaha lokal selama 30 tahun, dengan nilai asset yang jauh melebihi nilai asset PLTGU di Pemaron yang akan dibangun. 4. Kawasan Lovina telah terbukti membuka dan memberi kesempatan kerja bagi ribuan orang yang jumlahnya jauh melebihi kesempatan kerja yang akan dapat diberikan oleh PLTGU Pemaron. 5. Sejak awal diperkenalkannya rencana pembangunan proyek ini, masyarakat setempat bersama-sama komponen pariwisata disana telah menyatakan menolak rencana pembangunan PLTGU tersebut 6. Surat Kelian Desa Adat Pemaron tanggal 19 September 2002 yang menyatakan menolak rencana pembangunan PLTGU di Desa Pemaron karena daerah ini termasuk daerah pariwisata. 7. Surat Pernyataan Sikap Ketua DPRD Kab. Buleleng tanggal 9 Oktober 2001. 8. Surat Ketua DPRD Buleleng tertanggal 29 Agustus 2002. 9. Surat DPRD Propinsi Bali tertanggal 7 Februari 2003 telah menyarankan kepada Gubernur Bali untuk merumuskan kembali pembangunan PLTGU Pemaron. 10. Pengambilan keputusan pembangunan PLTGU Pemaron tidak mengacu pada asas pengaturan yang baik (good corporate governance) tanggal 14 Maret 2003 peletakan batu pertama pembangunan PLTGU Pemaron tetap diresmikan Bupati Buleleng. 11. Peresmian peletakan batu pertama pembangunan PLTGU Pemaron tanggal 14 Maret 2003 ini disertai dengan adanya penolakan secara damai oleh masyarakat setempat, tetapi disertai pula adanya dukungan oleh masyarakat dari luar lokasi ( yang tidak langsung terkena dampak keputusan pembangunan proyek ini ), yang nyaris menimbulkan bentrokan fisik. Bagaimana sebetulnya komitmen beliau sebagai Bupati dalam memberikan pelayanan dan memberikan pengayoman kepada masyarakat Pemaron dan Buleleng ini. Dalam usaha mencegah bertambah terjadinya preseden buruk di Bali, saya mendukung perjuangan rekan-rekan menolak pembangunan PLTGU Pemaron. Selamat Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka 1925 , semoga Catur Brata Penyepian, mulat sarire / introspeksi bisa dilaksanakan, sehingga harmoni dan kedamaian yang diinginkan bisa dicapai. Wayan Sutka Ananta Gde Wisnaya Wisna wrote: Teman-teman di milis LP3B dimanapun berada, Perjuangan menolak PLTGU di Pemaron tak hendak surut selangkahpun, sekalipun Bupati Buleleng telah meletakkan batu pertama di lokasi. Kita memiliki alasan-alasan yang jelas mengapa kita tolak PLTGU tersebut untuk ditempatkan di Pemaron. Selama ini, sejak milis ini dibuka, penolakan masyarakat lokal disana ternyata mendapat simpati dari teman-teman. Dinamika ini tetap hidup sampai detik ini. Maka guna lebih memperkuat dukungan kita kepada masyarakat lokal yang menolak PLTGU tersebut, kami mintakan dukungan anda, dalam bentuk membubuhkan nama, sebagai penandatangan dari surat pernyataan dibawah ini. Jika anda setuju dengan pernyataan dibawah ini, kami mohon berkenan kiranya menambah daftar nama dibawahnya. Atau bisa juga daftarkan ke email saya ini:[EMAIL PROTECTED] atau lewat sms ke hp saya: 08123640629. Salam PerjuanganGde Wisnaya Wisna KAMI MENOLAK PEMBANGUNAN PLTGU DI PEMARON?xml:namespace prefix = o ns = urn:schemas-microsoft-com:office:office / Sebagaimana diketahui, bahwa dalam upaya menambah pasokan listrik untuk Bali, PT. PLN melalui anak perusahaannya yaitu PT. Indonesia Power, sejak 2 tahun yang lalu (Desember th.
[bali] FW: Re: Kami Butuh Dukungan Anda
Kami Menolak perusakan lingkungan!!! -Original Message-From: Gde Wisnaya Wisna [mailto:[EMAIL PROTECTED]Sent: Friday, March 28, 2003 4:40 AMTo: [EMAIL PROTECTED]Subject: [bali] Re: Kami Butuh Dukungan Anda Terimakasih Pak Wayan Sutka, nama anda sudah saya masukkan kedalam deretan nama-nama kita yang menolak PLTGU Pemaron. Kalau bisa dilengkapi nama Kota tempat anda tinggal dan akan lebih baik sekalian alamat rumah. Ini akan lebih menunjukkan keotentikan. Bisa dibantu menggalang dukungan, minimal 10 orang masing-masing dari kita ? Salam Gde Wisnaya - Original Message - From: Wayansa To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 31, 2003 3:02 PM Subject: [bali] Re: Kami Butuh Dukungan Anda Rekan-rekan LP3B yang menolak PLTGU Pemaron Yth., Saya merasa ikut prihatin atas sikap Bupati Buleleng yang meresmikan peletakan batu pertama pembangunan PLTGU Pemaron, kalau dalam kondisi seperti tsb pada butir 1 s/d 11 dibawah : 1. Desa Pemaron dan sekitarnya, termasuk kawasan Lovina adalah kawasan yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Wisata Kalibukbuk melalui PERDA Propinsi Dati I Bali No. 4 Th. 1999 2. Lokasi PLTGU di Pemaron tidak sesuai dengan peruntukkannya. Hal ini dikuatkan dengan nota dinas Bapedalda Bali kepada Gubernur Bali tanggal 24 Agustus 2001. 3. Kawasan Lovina /Kalibubuk merupakan satu kawasan yang telah berhasil dikembangkan oleh investasi pengusaha lokal selama 30 tahun, dengan nilai asset yang jauh melebihi nilai asset PLTGU di Pemaron yang akan dibangun.4. Kawasan Lovina telah terbukti membuka dan memberi kesempatan kerja bagi ribuan orang yang jumlahnya jauh melebihi kesempatan kerja yang akan dapat diberikan oleh PLTGU Pemaron. 5. Sejak awal diperkenalkannya rencana pembangunan proyek ini, masyarakat setempat bersama-sama komponen pariwisata disana telah menyatakan menolak rencana pembangunan PLTGU tersebut 6. Surat Kelian Desa Adat Pemaron tanggal 19 September 2002 yang menyatakan menolak rencana pembangunan PLTGU di Desa Pemaron karena daerah ini termasuk daerah pariwisata. 7. Surat Pernyataan Sikap Ketua DPRD Kab. Buleleng tanggal 9 Oktober 2001. 8. Surat Ketua DPRD Buleleng tertanggal 29 Agustus 2002. 9. Surat DPRD Propinsi Bali tertanggal 7 Februari 2003 telah menyarankan kepada Gubernur Bali untuk merumuskan kembali pembangunan PLTGU Pemaron.10. Pengambilan keputusan pembangunan PLTGU Pemaron tidak mengacu pada asas pengaturan yang baik (good corporate governance) tanggal 14 Maret 2003 peletakan batu pertama pembangunan PLTGU Pemaron tetap diresmikan Bupati Buleleng. 11. Peresmian peletakan batu pertama pembangunan PLTGU Pemaron tanggal 14 Maret 2003 ini disertai dengan adanya penolakan secara damai oleh masyarakat setempat, tetapi disertai pula adanya dukungan oleh masyarakat dari luar lokasi ( yang tidak langsung terkena dampak keputusan pembangunan proyek ini ), yang nyaris menimbulkan bentrokan fisik. Bagaimana sebetulnya komitmen beliau sebagai Bupati dalam memberikan pelayanan dan memberikan pengayoman kepada masyarakat Pemaron dan Buleleng ini. Dalam usaha mencegah bertambah terjadinya preseden buruk di Bali, saya mendukung perjuangan rekan-rekan menolak pembangunan PLTGU Pemaron. "Selamat Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka 1925" , semoga Catur Brata Penyepian, mulat sarire / introspeksi bisa dilaksanakan, sehingga harmoni dan kedamaian yang diinginkan bisa dicapai. Wayan Sutka Ananta Gde Wisnaya Wisna wrote: Teman-teman di milis LP3B dimanapun berada, Perjuangan menolak PLTGU di Pemaron tak hendak surut selangkahpun, sekalipun Bupati Buleleng telah meletakkan batu pertama di lokasi. Kita memiliki alasan-alasan yang jelas mengapa kita tolak PLTGU tersebut untuk ditempatkan di Pemaron. Selama ini, sejak milis ini dibuka, penolakan masyarakat lokal disana ternyata mendapat simpati dari teman-teman. Dinamika ini tetap hidup sampai detik ini. Maka guna lebih memperkuat dukungan kita kepada masyarakat lokal yang menolak PLTGU tersebut, kami mintakan dukungan anda, dalam bentuk membubuhkan nama, sebagai penandatangan dari surat pernyataan dibawah ini. Jika anda setuju dengan pernyataan dibawah ini, kami mohon berkenan kiranya menambah daftar nama dibawahnya. Atau bisa juga daftarkan ke email saya ini:[EMAIL PROTECTED] atau lewat sms ke hp saya: 08123640629. Salam PerjuanganGde Wisnaya Wisna KAMI MENOLAK PEMBANGUNAN PLTGU DI PEMARON?xml:namespace prefix = o ns = "urn:schemas-microsoft-com:office:office" / Sebagaimana diketahui, bahwa dalam upaya menambah pasokan listrik untuk Bali, PT. PLN melalui anak perusahaannya yaitu PT. Indonesia Power, sejak 2 tahun yang lalu (Desember th. 2000) selalu berusaha untuk membangun PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap) di
[bali] selamat hari raya Nyepi
Ysh. Teman-teman LP3B Selamat hari raya Nyepi bagi teman-teman yang merayakannya. Semoga Ida Sang Hyang Widhi selalu menuntun kita ke jalan Dharma. salam sejahtera dari Nyoman Bangsing -- Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia. Publikasi : http://www.lp3b.or.id Arsip : http://bali.lp3b.or.id Moderators: mailto: [EMAIL PROTECTED] Berlangganan : mailto: [EMAIL PROTECTED] Henti Langgan : mailto: [EMAIL PROTECTED]
[bali] PTUN
Yth. Bapak Ketut Englan, Ketua PHRI Buleleng Saya sementara masih berada di Karawang, menjadi mandor bangunan sekedar bisa menikmati gorengannya tahu Karawang. Saya terus mengikuti perkembangan PLTGU Pemaron melalui Milis dan artikel yang difax. oleh Pak Wisnaya. Menyikapi langkah kita selama ini, mulai dari surat kepada Bupati dijaman Tumenggung Wirata Sindhu, sampai Plt. Bupati dan terakhir Yang Mulia Bapak Drs. Putu Bagiada MM, orasi damai yang berhadapan dengan celurit dan pedang terhunus, pintu dialog sudah ditutup oleh yang berkuasa di bumi Panji Sakti ini, saya berpendapat hanya ada satu jalan yang seharusnya ditempuh, yaitu jalur HUKUM, dengan mengajukan PTUN, seperti pernyataan Bapak di mass media.PTUN will be the last resort. Alasannya : Saya tidak memiliki lagi kepercayaan kepada lembaga yang namanya DPRD baik Kabupaten maupun Propinsi. Bapak ingat kan, ada Surat Ketua DPRD Buleleng yang isinya menolak pembangunan PLTGU di Pemaron, tapi kemudian ada pernyataan anggota DPRD, Bapak Nuaba menyatakan menyerahkan masalah PLTGU kepada Bupati. Sebelumnya Ketua-ketua Komisi dan Wakil Ketua, menanda tangani risalah rapat di Bali Taman menolak PLTGU di Pemaron. Tapi kemudian Wakil Ketua menghadiri peletakan batu pertama PLTGU. How could I trust them? Katanya mereka mewakili rakyat, rakyat yang mana? Forget them mate, we live in a crazy world. DPRD Bali dilecehkan, tapi apa reaksinya? Katanya di era Otda ini, lembaga wakil rakyat ini, bukan main kekuasaannya, bisa menjatuhkan Bupati atau Gubvernur. Lalu mengapa sekarang setelah dilecehkan tidak nampak kewenangan itu? Forget it, friends, this is a crazy world. Kalau usul kita untuk mencari win-win solution telah ditutup oleh Bupati Buleleng, we have no other choice, the last resort is : lose or win. Dan, dengan PTUN. Tunjukkan kalau Forum kita adalah kelompok yang patuh hukum. Dari awal, seperti tulisannya Pak Sudja dan Pak Wisnaya di Bisnis Bali, bahwa pembangunan PLTGU Pemaron ini telah penuh dengan perkosaan hukum. Mulai dari pelanggaran Perda tentang Kawasan Wisata. Logika mana yang bisa membenarkan PLTGU sebagai imdustri dengan segala pencemarannya bisa dibangun di Kawasan Wisata, hanya dengan memplesetkan pengertian kawasan wisata sebagai "KAWASAN CAMPURAN". Yang sangat menyedihkan adalah justru mereka yang seharusnya mengamankan Perda yang dibuatnya justru memberi contoh untuk melanggarnya. Memang dengan PTUN akan memerlukan biaya. Teman-teman kita seperti Pak Sudja, Pak Wisnaya, Pak Suyatna, Pak Sucipta dari UNIUD dan masih banyak lagi gigih menolak PLTGU ini karena didasari oleh hati nurani mereka, bagaimana dengan teman-teman kita pemilik hotel yang masa depannya paling terancam dengan PLTGU ini? Mengapa kita tidak kumpulkan mereka dan minta apakah mereka bersedia bersama-sama menanggung biaya ini? Kalau mereka tidak mau, ya bubarkan saja Forum Penolakan ini. Kasihan teman-teman yang tidak ada kepentingan langsung disuruh berjuang untuk mereka. Harapan saya, bahwa HAKIM yang akan mengadili masih punya HATI NURANI, kalau tidak, only in God we trust, dan apa boleh buat : KITA TERIMA MASIB INI. Demikian dan selamat berjuang. Nyoman Suwela. Do you Yahoo!? Yahoo! Tax Center - File online, calculators, forms, and more
[bali] Re: SELAMAT HARI RAYA NYEPI
Dear teman2, met Nyepi juga ya...buat semua, saya pikir ini dari Krisdayanti (habis KD sih) widi --- ketutd [EMAIL PROTECTED] wrote: Selamat hari raya Nyepi, tahun Caka 1925, kepada teman-teman anggota milis ini, semoga berhasil dengan baik dalam melaksanakan berate penyepian, yang sudah barang tentu sangat-sangat banyak sekali godaannya, lebih-lebih lagi dengan lingkungan kita (juga di Bali) yang semakin beragam keyakinan dan tingkat toleransinya masih rendah. Berate penyepian khususnya di Bali yang orang luar melihatnya pelaksanaannya sangat disiplin, unik dan tiada duanya didunia manapun hendaknya tetap dijaga. Hari raya Nyepi adalah satu asset besar agama kita yang selalu kita laksanakan agar kita selalu memperoleh kedamaian dihati, kedamaian didunia dan aherat. Sekali lagi selamat melakukan upawasa Nyepi, mohon maaf lahir dan batin. Om Shanti Shanti Shanti Om KD - Original Message - From: Gde Wisnaya Wisna To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 28, 2003 2:43 AM Subject: [bali] SELAMAT HARI RAYA NYEPI Kepada rekan-rekan di milis LP3B yang merayakannya: Saya ucapkan SELAMAT HARI RAYA NYEPI, TAHUN CAKA 1925, Semoga Damai Dimana Saja, termasuk di hati kita semua. Gde Wisnaya Wisna __ Do you Yahoo!? Yahoo! Tax Center - File online, calculators, forms, and more http://platinum.yahoo.com -- Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia. Publikasi : http://www.lp3b.or.id Arsip : http://bali.lp3b.or.id Moderators: mailto: [EMAIL PROTECTED] Berlangganan : mailto: [EMAIL PROTECTED] Henti Langgan : mailto: [EMAIL PROTECTED]
[bali] Re: Kami Butuh Dukungan Anda
-- Wayansa wrote: Rekan-rekan LP3B yang menolak PLTGU Pemaron Yth., Saya merasa ikut prihatin atas sikap Bupati Buleleng yang meresmikan peletakan batu pertama pembangunan PLTGU Pemaron, kalau dalam kondisi seperti tsb pada butir 1 s/d 11 dibawah : 1. Desa Pemaron dan sekitarnya, termasuk kawasan Lovina adalah kawasan yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Wisata Kalibukbuk melalui PERDA Propinsi Dati I Bali No. 4 Th. 1999 2. Lokasi PLTGU di Pemaron tidak sesuai dengan peruntukkannya. Hal ini dikuatkan dengan nota dinas Bapedalda Bali kepada Gubernur Bali tanggal 24 Agustus 2001. 3. Kawasan Lovina /Kalibubuk merupakan satu kawasan yang telah berhasil dikembangkan oleh investasi pengusaha lokal selama 30 tahun, dengan nilai asset yang jauh melebihi nilai asset PLTGU di Pemaron yang akan dibangun. 4. Kawasan Lovina telah terbukti membuka dan memberi kesempatan kerja bagi ribuan orang yang jumlahnya jauh melebihi kesempatan kerja yang akan dapat diberikan oleh PLTGU Pemaron. 5. Sejak awal diperkenalkannya rencana pembangunan proyek ini, masyarakat setempat bersama-sama komponen pariwisata disana telah menyatakan menolak rencana pembangunan PLTGU tersebut 6. Surat Kelian Desa Adat Pemaron tanggal 19 September 2002 yang menyatakan menolak rencana pembangunan PLTGU di Desa Pemaron karena daerah ini termasuk daerah pariwisata. 7. Surat Pernyataan Sikap Ketua DPRD Kab. Buleleng tanggal 9 Oktober 2001. 8. Surat Ketua DPRD Buleleng tertanggal 29 Agustus 2002. 9. Surat DPRD Propinsi Bali tertanggal 7 Februari 2003 telah menyarankan kepada Gubernur Bali untuk merumuskan kembali pembangunan PLTGU Pemaron. 10. Pengambilan keputusan pembangunan PLTGU Pemaron tidak mengacu pada asas pengaturan yang baik (good corporate governance) tanggal 14 Maret 2003 peletakan batu pertama pembangunan PLTGU Pemaron tetap diresmikan Bupati Buleleng. 11. Peresmian peletakan batu pertama pembangunan PLTGU Pemaron tanggal 14 Maret 2003 ini disertai dengan adanya penolakan secara damai oleh masyarakat setempat, tetapi disertai pula adanya dukungan oleh masyarakat dari luar lokasi ( yang tidak langsung terkena dampak keputusan pembangunan proyek ini ), yang nyaris menimbulkan bentrokan fisik. Bagaimana sebetulnya komitmen beliau sebagai Bupati dalam memberikan pelayanan dan memberikan pengayoman kepada masyarakat Pemaron dan Buleleng ini. Dalam usaha mencegah bertambah terjadinya preseden buruk di Bali, saya mendukung perjuangan rekan-rekan menolak pembangunan PLTGU Pemaron. Selamat Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka 1925 , semoga Catur Brata Penyepian, mulat sarire / introspeksi bisa dilaksanakan, sehingga harmoni dan kedamaian yang diinginkan bisa dicapai. Wayan Sutka Ananta Gde Wisnaya Wisna wrote: Teman-teman di milis LP3B dimanapun berada, Perjuangan menolak PLTGU di Pemaron tak hendak surut selangkahpun, sekalipun Bupati Buleleng telah meletakkan batu pertama di lokasi. Kita memiliki alasan-alasan yang jelas mengapa kita tolak PLTGU tersebut untuk ditempatkan di Pemaron. Selama ini, sejak milis ini dibuka, penolakan masyarakat lokal disana ternyata mendapat simpati dari teman-teman. Dinamika ini tetap hidup sampai detik ini. Maka guna lebih memperkuat dukungan kita kepada masyarakat lokal yang menolak PLTGU tersebut, kami mintakan dukungan anda, dalam bentuk membubuhkan nama, sebagai penandatangan dari surat pernyataan dibawah ini. Jika anda setuju dengan pernyataan dibawah ini, kami mohon berkenan kiranya menambah daftar nama dibawahnya. Atau bisa juga daftarkan ke email saya :[EMAIL PROTECTED] atau lewat sms ke hp saya: 08123640629. Salam Perjuangan Gde Wisnaya Wisna KAMI MENOLAK PEMBANGUNAN PLTGU DI PEMARON? Sebagaimana diketahui, bahwa dalam upaya menambah pasokan listrik untuk Bali, PT. PLN melalui anak perusahaannya yaitu PT. Indonesia Power, sejak 2 tahun yang lalu (Desember th. 2000) selalu berusaha untuk membangun PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap) di Desa Pemaron, Kabupaten Buleleng. Sejak awal diperkenalkannya rencana pembangunan proyek ini, masyarakat setempat bersama-sama komponen pariwisata disana telah menyatakan menolak rencana pembangunan PLTGU tersebut di lokasi Pemaron. Namun pihak PT.PLN dan PT. Indonesia Power tetap bersikukuh untuk meneruskan rencana tersebut, sehingga sampai kini timbullah suasana pro dan kontra terhadap rencana pembangunan ini. Dalam kaitan ini, sikap DPRD Buleleng telah jelas menolak PLTGU di Pemaron seperti tercantum dalam Surat Pernyataan Sikap Ketua DPRD Kab. Buleleng tanggal 9 Oktober 2001 dan dipertegas lagi dengan Surat Ketua DPRD Buleleng tertanggal 29 Agustus 2002. Sementara itu dengan surat tertanggal, 7 Februari 2003 DPRD Propinsi Bali telah menyarankan kepada Gubernur Bali untuk merumuskan kembali pembangunan PLTGU Pemaron. Tapi sangat disayangkan pada tanggal 14 Maret 2003 peletakan batu pertama pembangunan PLTGU Pemaron tetap diresmikan Bupati Buleleng. Peristiwa ini ramai