[Forum-Pembaca-KOMPAS] RE: Kesenjangan Pendapatan Makin Melebar

2010-08-17 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Dear Pembeca milis Ybb

Sekedar merenung dihari HUT RI Yng ke 65:

 

Rasanya sejak dulu, dari presiden 1 sampai SBY, semua orang mengeluh
lho. Kebetulan saya mengalami bagaimana sepak terjang semua presiden RI.
Yang memuji biasanya yang ada disekitarnya saja kok.

Jadi menurut saya , semua presiden kita semua bisa buruk dan juga semua
baik. Tergantung yang  nulis saja kok.

Tapi yang Jelas  SBY dipilih oleh mayoritas Indonesia. Karena SBY adalah
yangyterbaik dari calon yang lain saat itu. Ini Fakta

Sekarang pertanyaanya...Apakah sih parameter Pemimpin Bangsa/Presiden
Yang baik?Apakah pembaca menilai dengan parameter dan tolok ukur yang
yang sama Untuk para pemimpin kita?

Saya coba ajukan paremeter dibawah ini, yang saya tulis untuk
memeperingati HUT RI ke 62 3 tahun lalu semoga masih relevan.

 

http://jakarta45.wordpress.com/2009/06/19/apa-parameter-pemimpin-indones
ia-yang-baik/

 

Selamat memperingati HUT RI yang ke 65.

Sekali Merdeka, tetap Merdeka.

 

Ridwan Fakih

 

From:  On Behalf Of Alex Simanjuntak
] Kesenjangan Pendapatan Makin Melebar

 

  

Tak pelak lagi "quite revolution" yang dibanggakan oleh No 1 nyatanya
terus berbuah kesenjangan sosial-ekonomis yang makin melebar. Memang
rakyat masih terus diam-diam menerima saja nasib kemiskinan dan
keterbelakangan. Namun apapun selalu ada batasnya. Sanjung puji dari
luar negeri sangat terkait dengan kepentingan ekonomi dan bisnis global
yang menelikung wong cilik.

 

 

[ Minggu, 15 Agustus 2010 ] 

Kesenjangan Pendapatan Makin Melebar 

SBY dikenal sebagai jago diplomasi. Di level internasional, pemimpin
negara lain begitu menghargainya. Dia termasuk salah seorang tokoh G-20
yang sangat dihormati. 

Bahkan, namanya sempat menjadi salah satu unggulan peraih Nobel
Perdamaian 2006. Kesuksesan menciptakan perdamaian di Aceh mengangkat
namanya. Nobel Perdamaian itu akhirnya jatuh ke tangan Muhammad Yunus,
ekonom asal Bangladesh. 

Di bidang penegakan hukum dan kebebasan pers, SBY juga cukup populer.
Dia tidak menghalangi ketika besannya, Aulia Pohan, digiring ke penjara.
Tapi, Cides justru mengapresiasi SBY di bidang ekomomi. Buktinya,
lembaga tersebut mengusulkan SBY sebagai Bapak Kesejahteraan. 

Namun, di mata Indef (Institute for Development of Economics and Finance
Indonesia), masih ada pertanyaan besar bila gelar Bapak Kesejahteraan
diberikan kepada SBY.

''Kalau legasi kesejahteraan diukur pada pendapatan penduduk, tidak ada
justifikasinya,'' kata Direktur Eksekutif Indef Ahmad Erani Yustika saat
dihubungi kemarin (14/8).

Menurut Erani, ada dua aspek untuk mengukur tingkat kesejahteraan
publik. Jika diukur dalam pendapatan per kapita, terdapat sisi positif
dari pemerintahan SBY. Sejak pemerintahannya pada 2004, pendapatan per
kapita penduduk di Indonesia naik secara bertahap. Namun, itu bukan
merupakan prestasi SBY saja. ''Di masa presiden selain Pak SBY juga ada
kenaikan (pendapatan per kapita),'' kata Erani.

Nah, jika diukur pada faktor kesenjangan pendapatan, kelemahan
pemerintahan SBY terlihat. Berdasar Gini Ratio (ukuran ketimpangan
pendapatan, Red), angka kesenjangan pendapatan penduduk pada
pemerintahan SBY adalah 0,37. Padahal, kesenjangan pendapatan pada 2004
lalu adalah 0,34.

''Ini menunjukkan bahwa ketimpangan pendapatan bertambah,'' jelas dosen
Universitas Brawijaya itu.

Perlu diketahui, data Gini Ratio diukur pada angka 0 hingga 1. Jika Gini
Ratio mendekati angka 0, kesenjangan pendapatan penduduk semakin kecil.
Sebaliknya, jika angkanya mendekati 1, jurang pendapatan itu semakin
besar.

''Meski hanya nol koma, angka ini signifikan,'' tegas Erani. Dia
memperkirakan, hanya ada sekitar 20 persen penduduk di Indonesia yang
saat ini benar-benar menikmati kesejahteraan. (bay/pri/c3/tof)




 





[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mana yang haram: Kopi Luwak atau Vaksin Meningitis? Usulan untuk Moderator

2010-08-11 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Mbak Endang dan pembaca FPK Yth.

 

Sedikit mengomentari  kalimat : " kadang-kadang ilmu dan agama "bisa
bersebrangan jalan"sebenarnya karena hanya Belum terkumunikasikan antara
"detail teknologi" dengan "detail hukum islam " tetapi saya sebagai
orang yang berkecimpung dalam teknologi percaya Inti ajaran Agama Islam
"Rohmatan lil Alamin - Agama untuk kebaikan" sehingga nanti akan akan
ditemukan antara "teknologi" dan hukum islam menjadi parallel. Karena
teknologi buatan manusia, manusia berusaha menemukan, karena ajaran
Islam Rohmatan lil Alamin.

 

Contoh : Bahan serum anti manginitis akhirnya ada alternative yang tak
melibatkan proses abu-abu dari barang haram.

 

Kalau masalah process dulang "waste water" dari menjadi air minum. Saya
yang berkecimpung dalam teknologi air lebih 20 tahun, saya pernah
terbesit pertanyaan kemungkinan  " waste water yang mungkin mengandung
barang abu-abu." Menjadi pertanyaan saya. Tetapi melihat kenyataan
sampai saat ini sumber air minum yang paling besar adalah air laut
dijazirah Arab. Pasti ada ayat Al Quran yang memberikan penjelasan
kearah tersebut. Ternyata memang ada. Sekali lagi masalah komunikasi.

 

Jadi Usulan Mbak Endang penting dan sangat patut untuk dilaksanakan,
saya dukung dari jauh.

 

Salam

Ridwan Fakih 

 

 

 

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of endang
werdiningtyas
Sent: Friday, August 06, 2010 4:59 AM
To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com;
forum-pembaca-kompas-ow...@yahoogroups.com
Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mana yang haram: Kopi Luwak atau
Vaksin Meningitis? Usulan untuk Moderator

 

  

Dear Moderator,

Dengan semakin serunya perdebatan dengan halal dan haram vaksin
meningitis, kopi luwak dll, saya punya ide bagaimana dalam bulan
Ramadhan nanti dimana biasanya Forum Pembaca Kompas mengadakan buka
puasa bersama, FPK mengundang LPPOM MUI sebagai pembicara. Dalam
kesempatan tersebut LPPOM MUI dapat menjelaskan prosedur penentuan halal
haramnya suatu bahan. Alangkah lebih baiknya juga pada forum tersebut
ditampilkan ilmuwan spt Prof. Amin dan Dr. Kartono Muhammad yang
menjelaskan dari sisi keilmuan, karena kadang-kadang ilmu dan agama
"bisa bersebrangan jalan". Saya pikir hal ini akan lebih baik daripada
kita mengomentari sesuatu bahkan mendiskreditkan sesuatu yang kita belum
tahu pasti alasannya. 

Mudah-mudahan usulan saya ini bisa ditanggapi dengan baik.

Wassalam,

Endang 





[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mana yang haram: Kopi Luwak atau Vaksin Meningitis?

2010-08-11 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Mas Syarif, saya kira tulisan-tulisan sisnisme yang nggak berdasar tak perlu 
digubris.

Karena bukan tulisan yang membuat wawasan lebih baik, mereka hanya menuangakan 
hasrat

Sinisme, Islamo Phobi, ingin menjelekkan agama islam. Semoga mereka diberi 
petunjuk saja.

Tapi penjelasan ini perlu, untuk banyak orang yang lebih bijak.



Salam

Ridwan Fakih



From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Haniwar Syarif
Sent: Friday, August 06, 2010 7:21 AM
To: Wal Suparmo; Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mana yang haram: Kopi Luwak atau Vaksin 
Meningitis?





tulisan sy berdasar penagalaman sy jelas menyebut

>sejauh ini sy dan teman teman industri makanan
>minuman gak ada yg keberatan dgn biaya sertifikasi halal

kalau ada yg keberatan tolong beri tahu
sy ,mungkin bisa jadi masukan baru yg akan sy terus ke yg berwenang

Kami lebih banyak komplain soal adanya wacana
menjadikannya wajib dr yg sekarang berlaku yaitu sukarela

krn bisa memberatkan UKM yg gak mampu

pernah juga komplain soal stikerisasi, krn biaya stiker sangat mahal

kalau spt sekarang yg masih sukarela dan onglos
nya di banding keuntungan/benefitnmya (
disukaikonsumen musmlim ) masioh seimbangya o k aja

HS



RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JAKARTA LUMPUH ?

2010-08-11 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Halo Yth Bapak-Bapak Polisi:

Menurut saya makin tingggi tingkat ”civilized” suatu bangsa bisa dilihat 
kondisi jalan rayanya.

Atau dgn kata lain kondisi keteraturan di Jalan raya adalah potretnya dari 
sytem yang berlaku di Negara itu.



Siapa yang salah kalau kondisi jalan raya semrawut kaya di Jakarta.

Tentu alamat paling dekat adalah petugas yang menegakkan system. Semrawut Karen 
system nggak bisa ditegakkan.

Harus ada konsistensi dalam menegakkan aturan.

System yang konsisten akan mendidik pengguna jalan tertib dan teratur.



Saya ada usul ke ‘Kepolisian RI dapat mencoba cara penegakan hukum dengan cara 
system sbb:

Pelanggar lalu lintas diberi ganjaran langsung tanda lobang pada STNK/SIM.

Buatkan alat pelubang khusus pada polisi di lapangan – kaya Catut Karcis di 
Bioskop itu.

Nggak usah banyak diskusi. (Pikirkan bentuk pelaporan yang sederhana dan simple)



Nanti 1 tahun kalau memperpanjang STNK, didenda 1 lubang 1 juta misalnya.Untuk 
motor 100 ribu/lubang- misalnya

Jadi nggak ada jalan damai.

Bagaimana kalau mobil/motor pinjam/sewa.

Pada waktu mengembalikan peyewa/peminjam tinggal bayar 1 juta/100 ribu pada 
yang empunya

Untuk menutup nanti perpanjangan STNK. Jadi nggak ada “kongkalingkong” antara 
pelanggar dan polisi.



SIM juga dilubang dengan denda nanti setelah 5 tahun memperbarui. Tinggal itung 
saja “lubangnya” berapa dendanya.

SIM yang bersih menunjukkan dia sebagai”clean driver”, kasi dia surat 
penghargaan kalau perlu – potongan pajak  2% misalnya..



Bagaimana kalau cara ini masih menimbulkan “permainan baru di Jalan Raya”.

Nah ini urusan Jendral jendral sebagai”Think Tank” nya. Apa gunanya dia 
“berada” disana.

Cari dan temukan “pikiran-pikiran solusi creative” bagaimana system bisa 
ditegakkan.

Kenapa Cara ini saya usulkan, karena ini MURAH dan sekaligus test-case. 
Apakahpolisi  di lapangan masih bekerja dengan baik.

Dan cara ini alngsung nggak perlu nunggu lama.

Tentu saya tak akan mengusulkan seperti dinegara yang maju dan kaya, pakai 
system monitoring yang elektronik, yyang butuh beya tinggi

Pakai lelang, nanti ada permainan baru lagi…dst…dst…



Demikian usulan saya buat Pak Polisi Yth…semoga bisa dilaksanakan.



Selamat bertugas

Ridwan Fakih







From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Adyanto Aditomo
Sent: Thursday, August 05, 2010 4:28 PM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JAKARTA LUMPUH ?





Soal Polisi Lalu Lintas, sebetulnya saya kasian sama Polisi Lalu Lintas di 
Jakarta.
Bayangkan, untuk menertibkan Lalu Lintas di suatu perempatan yang sangat padat, 
diperlukan setidaknya 10 Polisi untuk menertibkan dan mengatur Lalu Lintas di 
lokasi tersebut.
Kadang saya lihat jumlah Polisinya bisa lebih dari 10 orang, akibat para 
pengendara tidak tertib.
Saya bandingkan dengan di China, untuk mengatur Lalu Lintas sepadat di 
perempatan tersebut cukup 1 atau 2 Polisi saja yang mengatur dan semuanya beres.
Mengapa???
Karena para Pengendara di China jauh lebih tertib dan jauh lebih menghargai 
Aparat Kepolisian yang bertugas mengatur Lalu Lintas dibandingkan masyarakat 
Indonesia.
Artinya: Kepolisian China bisa lebih menghemat energi dalam mengatur Lalu 
Lintas yang padat dan macet.

Salam,
Adyanto Aditomo


RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Redenominasi

2010-08-05 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Sebenarnya secara tidak sadar Redominasi sudah berlangsung : 

Lihat Kalau di Pasar Traditional:

 

Mbak ini harganya berapa? Dijawab penjual "enambelas (16)" maksudnya Rp 16.000,=

Di promosi Perumahan di Berapa harganya : Harga dimula dengan Rp. 350 
jutaNol dihilangkan...supaya kelihatan murah...

Juga Dalam APBN atau Laporan Keuangan Negara: Tabel Laporan  ditulis dalam 
kurung (  Dalam jutaan).

Sehingga angkanya dipersingkat  6 Nol tidak ditulis.

Karena apa? Karena Nilai uang kita boros pakai Nol...tetapi nilai kecil.

Tetapi Ibu Mega didepan Sidang PDI, menyindir...kalau uang 100, kan nolnya dua, 
Hayo bagaimana...pakai gaya anak kecil menindir Pemerintah.

...Mungkin Mbak Mega belum kenal Kuwait...Jadi Bingung dengan uang 100 , 500 
rupiah??? Terus diapakan ??? Jawabnya mustinya yah 0,5

Dulu ada uang ½ rupiah lho.

Padahal di Kuwait ada mata uang kertas. ¼KD ada mata uang ½ KD Dalam Hati saya 
mbatin...Di Kuwait nggak bingung khan.

 

Kesimpulan, REDENOMINASI sudah berlangsung secara tidak sadar.

 

Itu sekedar info 

  

COPAS dari situs lain..
 

Muhaimin Iqbal..dulu beliau praktisi di bidang asuransi, kl gak salah terakhir 
sbg CEO Asuransi Bintang. Trus berenti, dan giat mengkampanyekan dinar... Ini 
tulisan dia di website gerai dinar miliknya... Smg bermanfaat...

Sanering, Redenominasi dan Reorientasi Nilai... Oleh Muhaimin Iqbal 

Rabu, 04 August 2010 07:53 

Adalah konsekwensi logis dari mata uang yang terus mengalami inflasi akan 
bertambah terus nol-nya dari waktu ke waktu. Untuk Rupiah, tiga angka nol yang 
pernah dibuang dengan susah payah tahun 1965/1966 melalui apa yang dikenal 
dengan Sanering Rupiah , tiga angka nol tersebut 32 tahun kemudian kembali 
memenuhi angka uang kita bahkan kembalinya cenderung tidak cukup tiga angka 
nol, melainkan malah menjadi empat atau bahkan lima angka nol. Mau bukti ?, 
lihat di dompet Anda - kemungkinan besar hanya uang dengan empat atau lima 
angka nol yang ada di dompet - karena yang nolnya hanya tiga kemungkinan sudah 
untuk bayar parkir, masuk kencleng infaq atau diberikan ke Pak Ogah...



Akibat dari bertambahnya angka nol terus menerus tersebut, secara berkala 
memang dibutuhkan otoritas yang berani mengambil keputusan untuk me-reset 
kembali agar angka-angka nol tersebut kembali ke jumlah semula. Proses me-reset 
ini bisa melalui Sanering bila ekonomi lagi gonjang-ganjing, atau melalui 
proses Redenominasi bila ekonomi lagi stabil. Yang pertama (Sanering) disertai 
penurunan daya beli masyarakat melalui pemotongan nilai, yang kedua 
(Redenominasi) hanya pencatatan beberapa angka nol-nya yang dihilangkan 
sedangkan daya beli masyarakat seharusnya tidak berubah.



Proses keduanya membuat panik, menyakitkan, membingungkan dan segala macam 
konsekwensinya - tetapi saya sendiri berpandangan justru harus dilakukan dengan 
berani dan cepat. Bila berlama-lama, justru akan membuat kebingungan dan 
ketidak pastian yang lama. Bila kita menutup mata, justru angka-angka nol yang 
bisa terus bertambah tersebut akan berlama-lama merepotkan dan menghantui kita 
semua.



Bila dilakukan dengan berani dan cepat; rasa sakit tersebut akan berlangsung 
cepat - namun setelah itu kita akan bersyukur telah melalui masa yang 
menyakitkan tersebut. Bayangkan bila tahun 1965 (diimplementasikan sampai 1966) 
pemerintah negeri ini tidak berani mengambil keputusan Sanering - Indonesia 
mungkin tidak akan pernah bisa membangun - dan bisa Anda bayangkan berapa angka 
nol uang kita sekarang ?.



Demikian pula bila otoritas sekarang tidak berani mengambil keputusan untuk 
meng-implementasikan proses Redenominasi ini; berapa angka nol uang kita pada 
saat Anak Anda yang baru lahir sekarang masuk perguruan tinggi delapan belas 
tahun yang akan datang ?. Jadi Redenominasi tetap harus dilakukan, tinggal 
masalahnya kapan dan siapa yang berani mengambil keputusan tidak popular tetapi 
perlu ini. Saya mengenal cukup baik (Pjs) Gubernur BI yang sekarang dan sungguh 
saya berharap beliau berani melakukannya, karena bila tidak maka yang terjadi 
adalah membiarkan hantu Redenominasi ini berlarut-larut ke pejabat berikutnya, 
kemudian pejabat berikutnya lagi dst.



Bila Redenominasi tidak dilakukan, ironi yang terjadi seperti yang kita alami 
sekarang akan terus berlanjut. Ironi karena rata-rata penduduk Indonesia secara 
harfiah dapat disebut 'Jutawan' (Millionaire) karena PDB Per kapita kita 
mencapai lebih dari Rp 24,000,000/ tahun, tetapi rata-rata 'Jutawan' tersebut 
adalah orang miskin menurut standar Islam - karena nilai Rp 24,000,000,- ini 
hanya setara sekitar 16.50 Dinar atau tidak mencapai nisab zakat yang 20 Dinar.



Bila keputusan Redenominasi benar-benar dilaksanakan, yang perlu dipersiapkan 
oleh masyarakat adalah proses Reorientasi nilai. Mengapa proses ini perlu ?, 
berikut saya berikan ilustrasinya.



Saya pernah mendengar keluhan pelayan hotel di daerah wisata negeri ini yang 
dikunjungi banyak turis asing. Ketika mereka mengantarkan pesanan

RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] RE: Ahli ITB: Pemerintah Lemas Atasi Kemacetan

2010-08-05 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Setuju…… Untung aku tinggal diluar…

DKI macet..Wait and See……”apa yang terjadi..terjadilah”…seperti potonga lagunya 
Mbak Titik Puspa…

Salam 

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of 
yuliati_s...@yahoo.com
Sent: Wednesday, August 04, 2010 6:35 AM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] RE: Ahli ITB: Pemerintah Lemas Atasi 
Kemacetan

 

  

Itu karena Singaporean mengikuti paham: "When you are in Rome, do as the Romans 
do". Artinya berbuat sama dengan apa yang ada disekitar anda. Kan di Batam 
belum ada "punishment" untuk membayar S$500, setiap melanggar aturan 
pemerintah? Di Singapore meludah dijalanan dan membuang sampah sembarangan akan 
dikenakan sanksi hukum denda sebesar S$500. Jadi masyarakt sangat "ketakutan", 
karena di Singapore, hukum dijalankan dengan disiplin. Dan uang denda TIDAK 
MASUK KANTONG perorangan ataupun penegak hukum. Jelas bukan? Dinegara kita, 
uang dendanya "NYASAR" dan menghilang. Sluman slumun slamet. 
Yuli 
Sent from my BlackBerry® 
powered by Sinyal Kuat INDOSAT 

-----Original Message- 
From: "Fakih, Ridwan" mailto:rfakih%40kockw.com> > 
Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
<mailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com>  
Date: Tue, 3 Aug 2010 08:41:15 
To: mailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com> > 
Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
<mailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com>  
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] RE: Ahli ITB: Pemerintah Lemas Atasi Kemacetan 

Rekan FPK, 

Seperti anda ketahui di Singapor kita (semua orang) nggak boleh buang sampah 
sembarangan – Dan bisa berjalan dengan tertib, karena ‘System” sudah solid dan 
berjalan dengan baik. 

Tetapi, saya lihat sendiri ada Singaporean, berada di Batam seenaknya buang 
sampah sembarangan.– Dan di Batam (juga di tempat lain di Inonesia) karena 
kelihatannya “ Maturaty System ” masih sangat rendah. Lihat kita membikin 
Aturan Dilarang Merokok, Harus pakai Safety Belt,….wah masyarakat kita masih 
harus sekolah lagi………Kelihatannya system kita yang kurang konsisten…. 

Jadi statement kalimat dibawah ini saya meragukan. 

Kesimpulan “System” harus dibangun oleh para pengambil kebijakan. Manusia akan 
tunduk kalau “system”nya kuat. 

Emangnya orang Indonesia nggak “civilized”. Saya 20 hidup di di Komplex yang 
environmentnya mirip sama di USA saya lihat lebih dari 5000 orang Indonesia 
sangat tertib. So , kesimpulannya : System harus kuat ….dan manusia akan ikut. 





Salam 

Ridwan Fakih 



From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
<mailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com>  
[mailto:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
<mailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com> ] On Behalf Of bodo_kerlchen 
Sent: Saturday, July 31, 2010 7:40 AM 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
<mailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com>  
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: [Koran-Digital] Ahli ITB: Pemerintah Lemas 
Atasi Kemacetan 





Rekan2 FPK, 
andaikata kita diizinkan untuk merenungkan perumpamaan analogi berikut ini: 
Misalnya separuh dari penduduk Singapore diganti serentak dengan penduduk 
indonesia, apakah kondisi lalulintas nya akan berubah kearah kondisi seperti 
amburadul nya lalulintas kita? Saya kok yakin, jawabannya adalah tidak. Kalau 
tokh kondisinya terganggu, maka dalam hitungan bulan, keadaan nya akan pulih 
kembali, karena pendatang baru itu akan dipaksa serta terpaksa menertibkan 
dirinya. Tetapi, apabila berbarengan dengan itu, separuh dari pemegang wewenang 
di Singapore juga secara serentak diganti dengan pemegang wewenang kita (ie. 
polri, kumham, dishub ect.), maka saya tidak yakin lagi dengan jawaban saya 
yang pertama tadi. Jadi apabila pemegang wewenang negeri ini bisa dipaksa oleh 
rakyatnya untuk mulai melakukan sesuatu dalam mengatasi masalah yang jelas2 
telah menjadi super komplex ini, maka dengan analogie diatas, mudah2an penguasa 
kita dapat mulai meletakkan prioritas tindakannya secara lebih effective, 
misalnya tidak lagi bolak-balik omongin panjang jalan dibandingkan dengan 
jumlah kendaraan, atau mengejar quantitas tertinggi didunia untuk jalur bus 
wae, yang semua itu ujungnya, proyek sebagai sumber kebocoran. A long long way 
.. ? 
Salam, 
bodo 


[Non-text portions of this message have been removed]





[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JAKARTA LUMPUH ?

2010-08-05 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Dear milis FPK

Menurut saya, menambah jalan toll, itu bisa jadi solusi tetapi sementara sahaja.

Karena membuat jalan berarti, pemerintah menyuruh penduduknya beli mobil. 
Karena nggak ada Alternative lain dan tambahlah ankot dan bus

Karena penduduk tambah terus, yah macet lagi…sementara luas tanah terbatas.



Saya kira paling bagus kembali ke Literatur yang dipraktekkan banyak Negara 
untuk kota-kota Metropolitan-

Hanya ada 1 solusi  untuk mengeliminate kemacetan. Harus menuju ke  Mass 
Transportation seperti yang pernah saya tulis. Taka da alternative lain. Memang 
kendala untuk Jakarta , ada  tambahan kemacetan sementara selama pembangunan. 
Ini konsekwensi , karena terlambat, karena membangun tanpa teori. ( Ingat 
Busway dibangun rakyat juga menggerutu, tambah macet - karena nggak sabar 
dengan proses membangun yang butuh waktu).

Kalau nggak…yah Nikmatilah Macet Jakarta dengan Senang Hati sambil ….. 
(menggerutu)………



Kadang-kadang saya kasihan kenapa orang bisa tinggal di Jakarta yang punya 2 
problem besar - Macet & Banjir

Alhamdulillah disini, saya nggak di Jakarta,bisa pakai mobil CC Besar,bensin 
murah, kecepatan bisa 120 km/jam dan lancar sekeliling hijau walaupun aslinya 
gurun………



Salam

Ridwan fakih



From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Sophia Louretta
Sent: Tuesday, August 03, 2010 1:07 PM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JAKARTA LUMPUH ?





Salaam…

Saya rasa sebenarnya mereka (pemda) tutup mata dengan solusi. Pembangunan 
monorel dan lain2 itu mungkin adalah sebagian kecil yang akan membantu 
melonggarkan Jakarta. Tapi kendaraan roda 4 dan roda 2 akan ditargetkan terjual 
ribuan dan jutaan unit di kedepannya. Dan itu tentu saja tidak mungkin di stop 
atau dikurangi laju penjualannya. Namun, kenapa masih juga tidak terpikirkan 
oleh pemda untuk membuat jalan layang seperti yang ada di bypass Jl A Yani 
untuk menanggulangi kemacetan? Titik2 macetnya sudah jelas. Sekarang pun sudah 
mulai merembet ke tol TB simatupang bahkan. Jalan bersusun adalah gagasan yang 
harus direka ulang. Gak Cuma ngomong di TV doing. Basi!

SophiE



RE: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan

2010-08-03 Terurut Topik Fakih, Ridwan
NGGak Terbalik Mas Parmo, rasanya banyak Expat yang datang ke Timur
Tengah. Yah termasuk saya. 

Di Kuwait hampr 2/3 orang asing cari rejeki disini.

Yang berimigrasi itu, biasanya  dari  Negara-negara konflik seperti
Afganistan dirusak oleh Bush dulu

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Wal Suparmo
Sent: Sunday, August 01, 2010 5:51 PM
To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com; Naek Djaoloan Hutabarat
Subject: Re: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak
Percaya Tuhan

 

  

Salam, 
Yang sangat mengerankan , ratusan ribu orang Islam dari Timur Tengah,
Pakistan,Afganistan dan Bangladesh NGOTOT lari dan ingin berimigrasi ke
negara kafir seperti Australia setelah negara2 Amerika dan Eropa Barat
mulai sadar atas bahaya agama yang mereka bawa.

Wasalam,
Wal Suparmo




[Forum-Pembaca-KOMPAS] RE: Ahli ITB: Pemerintah Lemas Atasi Kemacetan

2010-08-03 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Rekan FPK,

Seperti anda ketahui di Singapor kita (semua orang)  nggak boleh buang sampah 
sembarangan – Dan bisa berjalan dengan tertib, karena ‘System” sudah solid dan 
berjalan dengan baik.

Tetapi, saya lihat sendiri  ada Singaporean, berada di Batam seenaknya buang 
sampah sembarangan.– Dan di Batam (juga di tempat lain di Inonesia)  karena 
kelihatannya “ Maturaty System ” masih sangat rendah. Lihat kita membikin 
Aturan Dilarang Merokok, Harus pakai Safety Belt,….wah masyarakat kita masih 
harus sekolah lagi………Kelihatannya  system kita yang kurang konsisten….

Jadi  statement kalimat dibawah ini saya meragukan.

Kesimpulan “System” harus dibangun oleh para pengambil kebijakan. Manusia akan 
tunduk kalau “system”nya kuat.

Emangnya orang Indonesia nggak “civilized”.  Saya 20 hidup di di Komplex yang 
environmentnya mirip sama di USA saya lihat lebih dari 5000 orang Indonesia 
sangat tertib. So , kesimpulannya : System harus kuat ….dan manusia akan ikut.





Salam

Ridwan Fakih



From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of bodo_kerlchen
Sent: Saturday, July 31, 2010 7:40 AM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: [Koran-Digital] Ahli ITB: Pemerintah Lemas 
Atasi Kemacetan





Rekan2 FPK,
andaikata kita diizinkan untuk merenungkan perumpamaan analogi berikut ini: 
Misalnya separuh dari penduduk Singapore diganti serentak dengan penduduk 
indonesia, apakah kondisi lalulintas nya akan berubah kearah kondisi seperti 
amburadul nya lalulintas kita? Saya kok yakin, jawabannya adalah tidak. Kalau 
tokh kondisinya terganggu, maka dalam hitungan bulan, keadaan nya akan pulih 
kembali, karena pendatang baru itu akan dipaksa serta terpaksa menertibkan 
dirinya. Tetapi, apabila berbarengan dengan itu, separuh dari pemegang wewenang 
di Singapore juga secara serentak diganti dengan pemegang wewenang kita (ie. 
polri, kumham, dishub ect.), maka saya tidak yakin lagi dengan jawaban saya 
yang pertama tadi. Jadi apabila pemegang wewenang negeri ini bisa dipaksa oleh 
rakyatnya untuk mulai melakukan sesuatu dalam mengatasi masalah yang jelas2 
telah menjadi super komplex ini, maka dengan analogie diatas, mudah2an penguasa 
kita dapat mulai meletakkan prioritas tindakannya secara lebih effective, 
misalnya tidak lagi bolak-balik omongin panjang jalan dibandingkan dengan 
jumlah kendaraan, atau mengejar quantitas tertinggi didunia untuk jalur bus 
wae, yang semua itu ujungnya, proyek sebagai sumber kebocoran. A long long way 
.. ?
Salam,
bodo


RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR

2010-08-03 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Dalam alam demokrasi …itu sangat sangat  wajar……Presiden Obama juga dipilih 
dari suara mayoritas ( lebih dari 50%)…..

Itulah demokrasi………konsekwensi, hidup berdemokrasi…..

Salam

Ridwan fakih



From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Wal Suparmo
Sent: Sunday, August 01, 2010 6:05 PM
To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com; lanogan ginting
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin 
(PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR





Salam
 Founding fathers kita terdiri golongan  mayoritas dan minoritas.Tetapi 
generasi baru sekarang jenderung ke mayoritas, berkat hasutan dari  agamanya.

Wasalam,
Wal Suparmo




RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JAKARTA LUMPUH ?

2010-08-02 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Salam

Saya kira Masalah Kemacetan di DKI belum pernah teratasi.

 

Masalah kemacetan di DKI saat ini yang disiang hari bisa mencapai 15 Juta itu 
kaya Penyakit Kanker Akut (Yang akan mematikan manusia).

Dokter hanya dihadapkan 2 kemungkinan :

1.   Operasi Pengambilan Kangker, dimana dalam proses operasinya akan 
sangat sakit tetapi bisa sembuh. Ada proses

Pembangunan fasilitas transportasi massal yang mengurangi ruang gerak/mungkin 
nambah macet tetapi kalau dilaksanakan secara konsisten akan menyelesaikan 
masalah)

2.   Atau dibiarkan saja si Pasien, biar mati sendiri. (Dibiarkan saja,( 
karena bingung)…apap yang terjjadi..terjadilah….dan DKI Macet total seperti 
yang diramalakn di Tahun 2014)

 

Silahkan pilih mana.

 

Wassalam

Ridwan Fakih

 

 

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Wal Suparmo
Sent: Friday, July 30, 2010 4:44 PM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Cc: Fakih, Ridwan
Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JAKARTA LUMPUH ?

 

  

Salam,
Sebenarnya persoalan kemacetan lalulintas di DKI, sedikit banyak telah dapat 
diatasi sejak 5 tahun yang lalu dengan selesai dibangunya MRT dan Monoril
Semuanya tidak jadi karena rebutan komisi dan ini akan terus terjadi  selama 
korupsi tidak selesai selama korupsi tidak diberantas meskipun di janjikan 2016 
MRT  akan jadi.Semenrta itu penduduk DKI sudah menjadi 15 juta,jadi semuan 
percuma saja.

Wasalam,
Wal Suparmo

--- Pada Kam, 29/7/10, Fakih, Ridwan mailto:rfakih%40kockw.com> > menulis:

Dari: Fakih, Ridwan mailto:rfakih%40kockw.com> >
Judul: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JAKARTA LUMPUH ?
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
<mailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com> 
Tanggal: Kamis, 29 Juli, 2010, 2:04 PM

  

Yth FPK.

Mungkin ada satu yang terlupakan Buat Para Gubernur di Indonesia bahwa:
Supaya Kota Tidak ada macet harus diketahui

Bagimana menata kota yang benar.

Didalam pertumbuhan suatu Kota harus (WajiB)direncanakan adanya
Transportasi massal oleh pemerintah (tentu saja Swasta juga terlibat):

1. Kalau Penduduk suatu kota sudah 3 juta , system transportasi
massal bisa cukup Bus Kota, dan harus sudah lengkap harus dan berjalan
dengan baik.

2. Menuju ke kota berpenduduk 5 Juta harus dilengkapi KA Kota
sejenis Monorail diatas tanah yang melingkar dengan 2 arah berlawanan,
sejajar (satu melingkar searah jarum jam, yang satu berlawanan). Setelah
penduduk sekitar 5 juta. Bus dan KA Harus sudah jadi saling menunjang.
Contoh kota Tokyo didahului dengan "Yamanoto line" melewati
distrik-distrik yang penting.

3. Penduduk akan bertambah terus, maka sekitar 7 juta, Kereta
bawah tanah harus mulai ada yang sudah dibangun dan setelah 10 juta
penduduk 3 System transportasi , Buskota, KA ditas tanah melingkar dan
subway harus sudah ada, seperti di Tokyo ada Bus, Yamanoto line,
Chikatetsu (Subway) dan antar kota ada Shingkansen (Kerat api cepat
diatas 250 km/jam).

Kalau design kita mirip Jakarta yang mebangun Jalan Toll yang melingkar,
berarti Pemerintah menyuruh semua orang kalau bisa beli mobil.

Yang mampu beli mobil lebih dari 2 untuk anak dan Istri, yang nggak
mampu beli mobil bekas da nasal jalan. Dan masyarakat mengusahan ANGKOT
yang susah ditata. Dan ini sangat bahaya karena kota akan semrawut dan
akhirnya akan macet total.

Sebenarnya Transportasi Kota adalah domain pemerintah, swasta dan
masyarakat hanya menyesuaikan pemerintah.

Mustinya tidak ada itu "Angkot" yang tidak lain adalah bentuk mobil
pribadi kolektif.

Singapore stelah program MRT selesai, mereka melanjutkan dengan program
LRT yang dimulai tahun 2002. Designnya

Yaitu: Masyarakat cukup hanya berjalan kaki maksimum 15 menit, akan bisa
menuju kemana saja dengan LRT dan MRT.

Sehingga orang tak perlu lagi memakai mobil pribadi dan Bus Kota mulai
dibatasi.

Kota Kuwait yang berpenduduk sudah 3 Juta dengan design Jalan raya kaya
di Amerika yang sudah sangat bagus,

Sudah memulai perencnakan Kereta Api untuk mengantisipasi kemacetan.

Sebenarnya pemerintah Penjajahan Belanda yang membangun Batavia, dulu
sudah ada trem sebagai KA Kota yang merupaka cikal bakal Transportasi
massal harus dikembangkan dengan plot 1,2,3 diatas.

Lalu bagaimana solusi DKI yang saat ini sudah terlanjur seperti
sekarang?

TAKADA JALAN LAIN MENERUSKAN PROGRAM TRANSPORTASI MASSAL

1. BUSWAY DILANJUTKAN

2. MONORAIl DILANJUTKAN

3. BILA 1,2 SELESAI - MEMULAI MEMBATASI MOBIL ANGKOT/PRIBADI

4. RAKYAT HARUS MAU ---NGGAK PERLU BERDEBAT MASALAH SETUJU/TAK
SETUJU TENTANG TRANSPORTASI MASSAL.

Pasti ada yang protes...dari mana uangnya. .Yah harus mau berusaha,
kencangkan ikat pinggang kalau masih ingin bisa hidup lebih tertib dan
baik dan uang jangan DIKORUPSI, kaya "model GAYUS" dan para mafia yang
korup untuk keperluan pribadi.

Salam

Ridwan Fakih

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
<mailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com> 
[mailto:Forum-Pembac

RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan

2010-08-02 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Dear Pembaca FPK

Saya kira nggak ada kaitannya Agama dengan Budaya korupsi Bangsa ini. 

Menurut saya Budaya Korupsi terkait dengan Sistem Tata Adminstrasi dan Hukum 
Negara yang bersangkutan.

Lihat saja dulu Korea, Cina juga Negara yang pemimpinnya sangat korup tetapi 
setelah Tata administrasi/hukum tertata pemimpin tak berani korupsi, karena ada 
penegasan tentang hukumannya.

 

Di Indonesia, kalau ditengok dari sejarah, kemungkinan bangsa ini bangsa ini 
kemerdekaan dengan merebut, sehingga para pemimpinnya menjadi lupa bahwa Mereka 
menjadi Team Leader bangsa Indonesia yang tidak punya atasan. Sehingga menjadi 
raja-raja kecil, yang sak-maunya- sendiri’=, karena tidak ada supervisor 
diatasnya lagi. Tidak ada Pengawas yang bertindak sebagai “Coach Parenting”, 
sehingga mereka tak terkontrol.

 

Lihat Persiden pertama setelah posisi kuat mengangkat dirinya seumur hidup, tak 
sungkan beristri banyak jelas butuh kekayaan yang banyak semua Presiden kedua 
berusaha sama, berusaha jadi presiden seumur hidup dan berpikir supaya 
keluarganya kaya semua. Padahah kalau keluaganya disuruh sekolah semua jadi 
Doktor, mereka kayapun tak akan ada yang menggugat

 

Padahal Presiden pertama dan kedua diiharapkan harus membangun FONDASI Rumah 
bangsa ini dulu yang kuat (Karena kedua presiden ini masa jabatannya lama 
semua).

 

Apa PONDASI rumah bangsa , Yaitu system administrasi negra dan tata hukum dan 
system masayarakat yang “solid”. 

Kalau system administrasi & hukum sudah solid, disitu “semua yang berbau 
koruptif’ tak akan ada kesempatan. Sehingga presiden-presiden berikutnya 
tinggal bikin rumah bangsa yang bagus, presiden berikutnya lagi, tinggal 
mengisi rumah bangsa dengan Isi rumah yang lebih bagus.

 

Tetapi kenyataan angan-angan saya tentang Rumah Bangsa itu tak terwujud, itulah 
kenapa  saya menilai Negara kita ini bernasib sial?

Kenapa saya menyebut “bernasib sial”Marilah kita berandai-andai , mungkin ini 
disebabkan:

 

1.   Kalau Jepang tidak Kalah Perang (Tidak dibom Atom sama Sekutu), Negara 
kita RI merdeka dengan “Coach Parenting” dari Jepang

Mungkin para pemimpin kita semua berpendidikan Jepang. Semua tahu Bangsa Jepang 
bangsa yang disiplin. Secara logika

Bangsa Indonesia akan dipimpin tetap oleh Bung Karno dengan model admistrasi 
gaya Jepang yang dikenal Disiplin. Pasti Budaya Korupsi tak akan tumbuh di 
Indonesia. Mungkin kita juga diajarai budaya “sumimaseng’ sambil menunduk mohon 
maaf kalau berbuat salah, dan ada budaya malu ala Jepang. Pemimpin akan malu 
berbudaya korupsi. Nggak ada itu pegawai pajak model “Gayus”  apalagi ada 
istilah “mafiapajak”, akan nggak ada Team Anti Korupsi Gaya Presidena pertama, 
nggak perlu KPK. Karen Gaya Manajeman Perusahan kita akan menganut Manajemen 
Gaya Jepang.

2.   Kemungkinan ke-2, kalau Belanda itu lebih bijak sewaktu numpang sekutu 
masuk Indonesia lagi. Mungkin Kita dan Arek-arek Surabaya tak akan berteriak” 
Kumpeni Go to hell”, dan Indonesia Merdeka dengan tetap mesra dengan Belanda. 
Kemungkinan para pemimpin kita dapat bea siswa ke Belanda dan kita juga dapat 
“Coach Parenting” dari Negara belanda dalam menata Negara diawal-awal 
kepemimpinan Presiden Pertama kita. Semua orang tau. Bahwa nenek-kita yang 
dapat pendidikan Belanda, sangat kental rasa disiplinnya. Rasanya para pemimpin 
Negara ini sebagai Team Leader suarau Rumah Bangsa yang baru  akan ada Rasa 
“sungkan” dengan

Supervisor bayangan dari bentuk”Coach Parenting” dari Negara bekas penjajahnya 
memalui para pemimpin hasil pendidikan Eropa/Belanda. Praktis Budaya korupsi 
nggak aka nada.

3.   Agama nggak ada hubungannya dengan budaya korupsi. Lihat Korea dulu 
juga ada budaya korupsi, nggak ada hubungannya dengan Agama rakyat Korea yang 
Budha. Demikian juga Cina dulu juga subur dengan Budaya Korupsi, Pilipina yang 
agama rakyatnya Kristen dari barat juga dikenal subur korupsi, di Arfika juga 
demikian. Semua korupsi itu berhubungan system administrasi Negara yang tidak 
solid. Sang pemimpin seakan tak punya supervisi . 

 

Kenapa point 1 dan 2 perlu saya tulis karena setelah saya mencoba mengaitkan 
adanya cerita-rerita rakyat kita, seperti Kancil Nyolong Timun (KNT), Kura-Kura 
lawan Kancil (Saya pernah menulis KNT Vs Budaya Korupsi). Juga “memedi Sawah”. 
Didalam dunia pertanian ada teknologi memdi Sawah. Saya sedang corat coret 
tulisan’ (Memedi Sawah Vs Manajeman Perusahaan di Indonesia).

 

Sehingga ada karena bangsa ini lama dijajah sehingga tak sadar masuk dalam 
kaitannya Budaya masyarakat  Indonesia kita kalau nggak pakai “Coach Parenting” 
kita nggak pede (PD) untuk bisa hidup tertata. Kadang perusahaan Indonesia 
perlu Manager ‘Bule/Asing untuk bisa lebih tertata kedisiplinannya. 

 

Jadi Taka da kaitannya Kurupsi di Indonesia denga Agama yang dianut. Sifat 
religious bangsa Indonesia itu karena budaya kita yang lebih

mengarah ke pasrahn nrimo. (Yang pasrah dan nrimo adalah rakyatnya sehingga 
memberi kesempatan sang pemimpin menjadi rakus da

RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan

2010-08-02 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Tetangga saya orang Pilipino beragama kristen, orang India beragama hindu…..

Nggak ada masalah apa-apa. Bung Suparmo anda tinggal dimana???Siapa tetangga 
anda dan apa agamanya, terus agama anda apa???

Supaya anda yakin bahwa yang saya tulis benar, datang saja ke Kuwait…baru anda 
yakin.

 

From: Wal Suparmo [mailto:wal.supa...@yahoo.com] 
Sent: Sunday, August 01, 2010 11:16 AM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Cc: Fakih, Ridwan
Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan

 

Salam,

Yakinknlah pendapat Anda kepada orang beragama tentang peroalan beribadah.

Wasalam,
Wal Suparmo

--- Pada Kam, 29/7/10, Fakih, Ridwan  menulis:


Dari: Fakih, Ridwan 
Judul: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya 
Tuhan
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 29 Juli, 2010, 4:39 PM

  

Bung Parmo

Saya pernah di Dubai dan tinggal di Kuwait ngga ada masalah…Bung… (2 
tempat ini yang paling banyak expatnya).Saya pikir kalau mau beribadah tinggal 
sembahyang di rumah khan bisa…

Saya di Amerika,masjid jauh yah sembahyang dirumah…apa susahnya?...

Salam

Ridwan fakih

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
<http://id.mc762.mail.yahoo.com/mc/compose?to=Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com>
  [mailto:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
<http://id.mc762.mail.yahoo.com/mc/compose?to=Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com>
 ] On Behalf Of Wal Suparmo
Sent: Friday, July 23, 2010 6:52 PM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
<http://id.mc762.mail.yahoo.com/mc/compose?to=Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com>
 
    Cc: Fakih, Ridwan; zulkifli harahap
Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak 
Percaya Tuhan

Salam,
Timur Tengah adalah luas.Tergantung di negara mana.Orang Nasrani sulit 
beribadah di Arab Saudi.
Apa sebab PULUHAN JUTA orang dari Timur Tengah yang lari ke negara2 
Barat termasuk Australia, tentu ada sebabnya .

Wasalam,
Wal Suparmo



 



[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JAKARTA LUMPUH ?

2010-08-02 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Dear FKP yang tinggal di Jakarta

Saya kira walaupun Jakarta  sudah terlanjur lebih dari 10 juta ( 15 Juta), tak 
ada jalan lain

Transportasi massal harus dimulai lagi. Apapun kerepotan yang akan terjadi 
sewaktu usaha membangun dilakukan.

Lebih baik sekarang Repot karena akan ada pembangunan “Transportasi Massal yang 
Terlamabat” daripada

Macet total ditahun 2014 mendatang.

 

Kalau dikiaskan seperti orang sakit Kangker Stadium Lanjut: Hanya ada 2 pipihan 
: (1)Mau Operasi penyembuahan atau pilihan (2) 3 tahun lagi kedepan Meninggal.

 

Dengan kata lain : Sekarang merasa sakit sekali karena usaha operasi 
penyembuahan kangker (yang nanti akan menuju sembuh), atau 3 tahun kedepan akan 
mati.

 

Silahkan orang Jakarta memilih: mau menahan rasa sakit karena operasi (Usaha 
memulai lagi Pembangunan Transportasi Massal- Yang jelas bisa lebih repot 
menghadapi kemacetan), atau 3 tahun yang akan mengalami kematian. (tak bisa 
bergerak sama sekali  karena macet karena kelumpuhan kota Jakarta)

 

Saya kira pilihan yang lebih baik, dilakukan operasi penyembuhan, walupun 
rasanya suakit sekali.

 

Salam

Ridwan Fakih 

 

From: Wal Suparmo [mailto:wal.supa...@yahoo.com] 
Sent: Friday, July 30, 2010 4:44 PM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Cc: Fakih, Ridwan
Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JAKARTA LUMPUH ?

 

Salam,

Sebenarnya persoalan kemacetan lalulintas di DKI, sedikit banyak telah dapat 
diatasi sejak 5 tahun yang lalu dengan selesai dibangunya MRT dan Monoril

Semuanya tidak jadi karena rebutan komisi dan ini akan terus terjadi  selama 
korupsi tidak selesai selama korupsi tidak diberantas meskipun di janjikan 2016 
MRT  akan jadi.Semenrta itu penduduk DKI sudah menjadi 15 juta,jadi semuan 
percuma saja.

Wasalam,
Wal Suparmo

--- Pada Kam, 29/7/10, Fakih, Ridwan  menulis:


Dari: Fakih, Ridwan 
Judul: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JAKARTA LUMPUH ?
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 29 Juli, 2010, 2:04 PM

  

Yth FPK.

Mungkin ada satu yang terlupakan Buat Para Gubernur di Indonesia bahwa:
Supaya Kota Tidak ada macet harus diketahui

Bagimana menata kota yang benar.

Didalam pertumbuhan suatu Kota harus (WajiB)direncanakan adanya
Transportasi massal oleh pemerintah (tentu saja Swasta juga terlibat):

1. Kalau Penduduk suatu kota sudah 3 juta , system transportasi
massal bisa cukup Bus Kota, dan harus sudah lengkap harus dan berjalan
dengan baik.

2. Menuju ke kota berpenduduk 5 Juta harus dilengkapi KA Kota
sejenis Monorail diatas tanah yang melingkar dengan 2 arah berlawanan,
sejajar (satu melingkar searah jarum jam, yang satu berlawanan). Setelah
penduduk sekitar 5 juta. Bus dan KA Harus sudah jadi saling menunjang.
Contoh kota Tokyo didahului dengan "Yamanoto line" melewati
distrik-distrik yang penting.

3. Penduduk akan bertambah terus, maka sekitar 7 juta, Kereta
bawah tanah harus mulai ada yang sudah dibangun dan setelah 10 juta
penduduk 3 System transportasi , Buskota, KA ditas tanah melingkar dan
subway harus sudah ada, seperti di Tokyo ada Bus, Yamanoto line,
Chikatetsu (Subway) dan antar kota ada Shingkansen (Kerat api cepat
diatas 250 km/jam).

Kalau design kita mirip Jakarta yang mebangun Jalan Toll yang melingkar,
berarti Pemerintah menyuruh semua orang kalau bisa beli mobil.

Yang mampu beli mobil lebih dari 2 untuk anak dan Istri, yang nggak
mampu beli mobil bekas da nasal jalan. Dan masyarakat mengusahan ANGKOT
yang susah ditata. Dan ini sangat bahaya karena kota akan semrawut dan
akhirnya akan macet total.

Sebenarnya Transportasi Kota adalah domain pemerintah, swasta dan
masyarakat hanya menyesuaikan pemerintah.

Mustinya tidak ada itu "Angkot" yang tidak lain adalah bentuk mobil
pribadi kolektif.

Singapore stelah program MRT selesai, mereka melanjutkan dengan program
LRT yang dimulai tahun 2002. Designnya

Yaitu: Masyarakat cukup hanya berjalan kaki maksimum 15 menit, akan bisa
menuju kemana saja dengan LRT dan MRT.

Sehingga orang tak perlu lagi memakai mobil pribadi dan Bus Kota mulai
dibatasi.

Kota Kuwait yang berpenduduk sudah 3 Juta dengan design Jalan raya kaya
di Amerika yang sudah sangat bagus,

Sudah memulai perencnakan Kereta Api untuk mengantisipasi kemacetan.

Sebenarnya pemerintah Penjajahan Belanda yang membangun Batavia, dulu
sudah ada trem sebagai KA Kota yang merupaka cikal bakal Transportasi
massal harus dikembangkan dengan plot 1,2,3 diatas.

Lalu bagaimana solusi DKI yang saat

RE: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Nasib kopi Luwak, MUI dan cuci bersih?

2010-08-02 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Saya kira media komunikasi ini bukan untuk menulis untuik mengumbar  "
kebencian" terhadap agama tertentu.

Tetapi untuk salaing membuka wawasan.

Kalau Bung Zul tak paham tentang agama Islam saya kira tak perlu menulis
yang bukan kepakaran anda.

Lebih baik tulislah yang membuat pembaca bisa lebih terbuka wawasan.
Tulislah tentang kepakaran anda.

Tuliaan anda menunjukkan letak dimana kelas anda.

 

Salam

Ridwan

 

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Zulkifli
Sent: Thursday, July 29, 2010 4:22 PM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Nasib kopi Luwak, MUI dan cuci
bersih?

 

  

Kalau diubah menjadi

Kalau saya pakai kaos bersablon "Islam Tai-Kotok," bukankah itu
merupakan label buat saya? Apakah tidak boleh memproklamirkan saya
sebagai seorang Islam Tai-Kotok? Atau perlu diubah menjadi

"Ane Islam Tai-Kotok"?

Salam,

Zul

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
 , Achmad Jauzi
 wrote:
>
> Tai kotok = Kotoran ayam...Menyebut Islam sebagai ajaran seperti yang
ditulis di bawah adalah penghinaan berat...
> 





[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mana yang haram: Kopi Luwak atau Vaksin Meningitis?

2010-08-02 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Dalam Islam sederhana kok...dalam keadaan darurat...yang haram, bisa jadi halal 
kok.

Jadi pertanyaan dibawah, sebenarnya jawabannya sangat sederhanaBOLEH

Di Islam nggak ada perantara dalam beragama..dengan berpedoman Quran & 
Hadist

Prinsip Ajaran Islam adalah Rohmatan Lil Alamin...memberi Rahmat (Kebaikan ) 
untuk Alam (Kehidupam)

Sebenarnya Islam nggak complicated kok. Yang complicated itu HATI manusia yang 
kadang dikotori oleh

Nafsu Kecurigaan, ketidak percayaan, penuh ketakutan dan serba 
mempersoalkan.Coba kalau anda  baca  Kitab suci Al Quran.

Banyak Ayat yang selalu ditutup dengan Allah Maha Mengetahui dan Maha 
Pengampun..

Artinya Hukum Allah itu mutlak, tetapi ada kasus yang emergensi..Allah Maha 
Mengetahui dan Allah Maha Pengampun

Jadi  pertanyaan dibawah ini sangat gampang : BOLEH.

 

Salam

Ridwan Fakih 

 

 

 

 

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Dharma Hutauruk
Sent: Friday, July 30, 2010 8:20 AM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mana yang haram: Kopi Luwak atau Vaksin 
Meningitis?

 

  

Mari kita diskusi tentang keselamatan.
Dalam adat Batak disebutkan pantang bagi seorang Menantu Laki-laki menyentuh
atau berdekatan dengan Mertua perempuannya dan sebaliknya Mertua Laki-laki
pantang berdekatan atau memegang tangan menantu perempuannya.
Mungkin kalau dalam agama dilarang bersama yang tidak murhimnya.
Lalu menjadi pertanyaan,
ketika ada banjir bandang, Apakah si Menantu laki-laki akan membiarkan saja
mertua perempuannya dihanyutkan banjir???

2010/7/29 Fakih, Ridwan mailto:rfakih%40kockw.com> >

>
>
> Bung Amin,
>
> Maaf, saya mencoba share pendapat saya tentang Vaksin Manginitis.
>
> Kebetulan saya di Kuwait barusan suntik Manginitis lagi setelah 3 tahun
> yang lalu sebelum haji tahun 1997.
>
> Menurut saya kalau memang mau Umroh/Naik Haji diharuskan suntik
> Manginitis demi untuk keselamatan, jadi ikuti saja apa yang ada.
>
> Menurut saya, kita serahkan ke ahlinya, artinya kalau di Indonesia belum
> ada alternative. Saya kira itu kondisi itu darurat.
>
> Saya kira Tuhan Maha Tahu. Alhamdulillah sekarang sudah ada alternative
> yang lebih pasti tidak haram. Jadi saya kira para pakarnya juga akan
> berbuat yang terbaik. Dan sudah terbukti bukan saat ini sudah ada.
>
> Salam
>
> Ridwan Fakih
>
> From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
> <mailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com> 
> 
> Sent: Friday, July 23, 2010 11:31 AM
> To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
> <mailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com> 
> 
> Subject: RE:[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mana yang haram: Kopi Luwak atau
> Vaksin Meningitis?
>
> Bung Ridwan yang saya segani,
> Terima kasih atas pengayaannya.
> Anda benar , saya bukan ahli Hukum Agama Islam. Saya hanya mencoba
> memakai
> kaca mata orang yang sangat awam ketika membaca kedua fatwa haram-halal
> MUI
> tersebut di media masa, terutama ketika berada di posisi terjepit: wajib
> divaksinasi, tetapi vaksin yang direkomendasi Pemerintah Arab Saudi
> diharamkan.
> Wass,
>
> Amin Soebandrio
>
> 
>

[Non-text portions of this message have been removed]





[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan

2010-07-29 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Bung  Parmo

Saya pernah di Dubai dan tinggal di Kuwait ngga ada masalah…Bung… (2 tempat ini 
yang paling banyak expatnya).Saya pikir kalau mau  beribadah tinggal sembahyang 
di rumah khan bisa…

Saya di Amerika,masjid jauh yah sembahyang dirumah…apa susahnya?...

Salam

Ridwan fakih





From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Wal Suparmo
Sent: Friday, July 23, 2010 6:52 PM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Cc: Fakih, Ridwan; zulkifli harahap
Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan





Salam,
Timur Tengah adalah luas.Tergantung di negara mana.Orang Nasrani sulit 
beribadah di Arab Saudi.
Apa sebab PULUHAN JUTA orang dari Timur Tengah yang lari ke negara2 Barat 
termasuk Australia, tentu ada sebabnya .

Wasalam,
Wal Suparmo




RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JAKARTA LUMPUH ?

2010-07-29 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Yth FPK.

Mungkin ada satu yang terlupakan Buat Para Gubernur di Indonesia bahwa:
Supaya Kota Tidak ada macet harus diketahui

Bagimana menata  kota yang benar.

 

Didalam pertumbuhan suatu Kota harus (WajiB)direncanakan adanya
Transportasi massal oleh pemerintah (tentu saja Swasta juga terlibat):

 

1.   Kalau Penduduk suatu kota sudah 3 juta , system transportasi
massal bisa cukup Bus Kota, dan harus sudah lengkap harus dan berjalan
dengan baik.

2.   Menuju ke kota berpenduduk  5 Juta harus dilengkapi KA Kota
sejenis Monorail diatas tanah yang melingkar dengan 2 arah berlawanan,
sejajar (satu melingkar searah jarum jam, yang satu berlawanan). Setelah
penduduk sekitar 5 juta. Bus dan KA Harus sudah jadi saling menunjang.
Contoh kota Tokyo didahului dengan "Yamanoto line" melewati
distrik-distrik yang penting.

3.   Penduduk akan bertambah terus, maka sekitar 7 juta, Kereta
bawah tanah harus mulai  ada yang sudah dibangun dan setelah 10 juta
penduduk 3 System transportasi , Buskota, KA ditas tanah melingkar dan
subway harus sudah ada, seperti di Tokyo ada Bus, Yamanoto line,
Chikatetsu (Subway) dan antar kota ada Shingkansen (Kerat api cepat
diatas 250 km/jam).

 

Kalau design kita mirip Jakarta yang mebangun Jalan Toll yang melingkar,
berarti Pemerintah menyuruh semua orang kalau bisa beli mobil.

Yang mampu beli mobil lebih dari 2 untuk anak dan Istri, yang nggak
mampu beli mobil bekas da nasal jalan. Dan masyarakat mengusahan ANGKOT
yang susah ditata. Dan ini sangat bahaya karena kota akan semrawut dan
akhirnya akan macet total.

 

Sebenarnya Transportasi Kota adalah domain pemerintah, swasta dan
masyarakat hanya menyesuaikan pemerintah.

Mustinya tidak ada itu "Angkot" yang tidak lain adalah bentuk mobil
pribadi kolektif.

 

Singapore stelah program MRT selesai, mereka melanjutkan dengan program
LRT yang dimulai tahun 2002. Designnya

Yaitu: Masyarakat cukup hanya berjalan kaki maksimum 15 menit, akan bisa
menuju kemana saja dengan LRT dan MRT.

Sehingga orang tak perlu lagi memakai mobil pribadi dan Bus Kota mulai
dibatasi.

 

Kota Kuwait yang berpenduduk sudah 3 Juta dengan design Jalan raya kaya
di Amerika yang sudah sangat bagus,

Sudah memulai perencnakan Kereta Api untuk mengantisipasi kemacetan.

 

Sebenarnya pemerintah Penjajahan Belanda yang membangun Batavia, dulu
sudah ada trem sebagai KA Kota yang merupaka cikal bakal Transportasi
massal harus dikembangkan dengan plot 1,2,3 diatas.

 

Lalu bagaimana solusi DKI yang saat ini sudah terlanjur seperti
sekarang?

TAKADA JALAN LAIN MENERUSKAN PROGRAM TRANSPORTASI MASSAL

1.   BUSWAY DILANJUTKAN

2.   MONORAIl DILANJUTKAN

3.   BILA 1,2 SELESAI - MEMULAI MEMBATASI MOBIL ANGKOT/PRIBADI

4.   RAKYAT HARUS MAU ---NGGAK PERLU BERDEBAT MASALAH SETUJU/TAK
SETUJU TENTANG TRANSPORTASI MASSAL.

 

Pasti ada yang protes...dari mana uangnya. .Yah harus mau berusaha,
kencangkan ikat pinggang kalau masih ingin bisa hidup lebih tertib dan
baik dan uang jangan DIKORUPSI, kaya "model GAYUS" dan para mafia yang
korup untuk keperluan pribadi.

 

Salam

Ridwan Fakih

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of dasman
djamaluddin
Sent: Sunday, July 25, 2010 12:37 PM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JAKARTA LUMPUH ?

 

  

Jakarta Lumpuh ? Tema ini sangat menarik dan diperbicangkan minggu lalu
dengan dihadiri Gubernur DKI sebelumnya, Sutiyoso (Bang Yos). Menarik,
karena kalau kemacetan sekarang ini tidak ditanggulangi, maka tahun
2014, Jakarta akan lumpuh. Mungkin lebih cepat dari tahun itu. Terungkap
bahwa Gubernur DKI terdahulu (Sutiyoso) telah melaksanakan
rencana-rencana yang baik untuk menanggulangi kemacetan dan kebanjiran
di Jakarta. tetapi Gubernur DKI sekarang ini tidak melanjutkannya.
Gejala apa ini? Apakah hanya ingin tampil beda, rencana-rencana baik
dari Gubernur DKI terdahulu dinafikan ? Bukankah masalah kemacetan dan
banjir adalah masalah rakyat, bukan masalah perseorangan? Kalau kebijkan
terdahulu itu baik, kenapa tidak dilanjutkan?

[Non-text portions of this message have been removed]





[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mana yang haram: Kopi Luwak atau Vaksin Meningitis?

2010-07-29 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Bung Amin,

Maaf, saya mencoba share pendapat saya tentang Vaksin Manginitis.

Kebetulan saya di Kuwait barusan suntik Manginitis lagi setelah 3 tahun
yang lalu sebelum haji tahun 1997.

Menurut saya kalau memang mau Umroh/Naik Haji diharuskan suntik
Manginitis demi untuk keselamatan, jadi ikuti saja apa yang ada.

Menurut saya, kita serahkan ke ahlinya, artinya kalau di Indonesia belum
ada alternative. Saya kira itu  kondisi itu darurat.

Saya kira Tuhan Maha Tahu. Alhamdulillah sekarang sudah ada alternative
yang lebih pasti tidak haram. Jadi saya kira para pakarnya juga akan
berbuat yang terbaik. Dan sudah terbukti bukan saat ini sudah ada. 

 

Salam

Ridwan Fakih

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Friday, July 23, 2010 11:31 AM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: RE:[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mana yang haram: Kopi Luwak atau
Vaksin Meningitis? 

Bung Ridwan yang saya segani,
Terima kasih atas pengayaannya. 
Anda benar , saya bukan ahli Hukum Agama Islam. Saya hanya mencoba
memakai
kaca mata orang yang sangat awam ketika membaca kedua fatwa haram-halal
MUI
tersebut di media masa, terutama ketika berada di posisi terjepit: wajib
divaksinasi, tetapi vaksin yang direkomendasi Pemerintah Arab Saudi
diharamkan.
Wass,


Amin Soebandrio





RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mana yang haram: Kopi Luwak atau Vaksin Meningitis?

2010-07-29 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Bung Amin, gpp. Kita hanya share informasi. Itu gunanya berdiskusi.

Salam

Ridwan Fakih 

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Amin
Soebandrio
Sent: Friday, July 23, 2010 11:31 AM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mana yang haram: Kopi Luwak atau
Vaksin Meningitis?

 

  

Bung Ridwan yang saya segani,
Terima kasih atas pengayaannya. 
Anda benar , saya bukan ahli Hukum Agama Islam. Saya hanya mencoba
memakai
kaca mata orang yang sangat awam ketika membaca kedua fatwa haram-halal
MUI
tersebut di media masa, terutama ketika berada di posisi terjepit: wajib
divaksinasi, tetapi vaksin yang direkomendasi Pemerintah Arab Saudi
diharamkan.
Wass,


Amin Soebandrio





RE: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Jokes : Belajar Bahasa

2010-07-28 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Dear FPK

Membahas masalah salam versi umat Islam“Assalamualikum” saya kira itu juga 
sudah menjadi budaya Indonesia, termasuk nama saya yang  “dari Arab” walaupun 
etnis Jawa……..khan itu semua sudah menjadi budaya Indonesia berarti sudah 
Universal to Mas ….…..apa yang salah entoh sebagian besar muslim……..saya kira 
bagi yang bukan muslim memakai juga bisa lebih “in” dalam pergaulan.

Seperti saya sewaktu di Amerika yah pakai Good morning, sewaktu saya di Jepang 
saya paka “Ohayo Gozaimasu” dan sekarang saya tinggal ditengah Kuwait, yah saya 
kira sama saja seperti saya tinggal di Amerika, sepertinya expat-2 dari 
Amerika/Eropa/Asia juga enjoy saja tinggal dinegara-negara Islam. Memang 
ditengah jaman yang bernuasa  globalisasi, kita harus mampu berinteraksi secara 
global sesuai denga mayoritasnya ditempat. Tak perlu canggung dan kikuk.

 

Justru “Assalamualaikum” ada yang  artinya lebih dalam dari sekedar sugeng 
enjing, sugeng siang, sugeng ndalu…..mengko malah salah dengan 

Mas Sugeng Saryadi…Atau selamet malam, selamet siang,,dst…nanti ada Mas 
Selamet…yang tersinggung…….

 

Saya kira kalau mau membahas istilah bahasa/budaya baru itu menurut saya lebih 
tertarik (Yang lebih berarti negatip, kurang produktip)seperti istilah ASPAL 
dalam bahasa kita……ini yang perlu dibahas.

Kok ada istilah Ijazah ASPAL…mustinya dalam bahasa Indonesia tak perlu  ada 
istilah ASPAL ( Asli tapi Palsu).

Yang namanya Asli ya…asli…nggak pakai TAPI….Yang namanya PALSU yah palsu

Mustinya Ijazal ASPAL itu disebut Ijazah PALSU…….walaupun yang tanda tangan 
ASLI dan dari PT yang ASLI…tapi kalau caranya

ILLEGAL….nggak ikut proses yang benar secara hukum…..yah namanya 
PALSU….TITIK……nggak perlu lagi pakai alasan…macam-macam

Pemakaian istilah ASPAL dalam bahasa Indonesia sangat tidak produktip dan 
sangat bernuana NEGATIP buat bangsa ini.

 

Kelihatannya itu ada kaitannya….BAHASA MENUNJUKKAN BANGSA…. (Kata Pepatah 
kita………betul !?...niru gaya AA Gym).

Ada sedikit persepsi dalam bangsa kita, bahwa kita menerima ada istilah ASPAL. 
Berarti bangsa kita tidak bisa bilang YES or NO…..

Ada persepsi : Dalam kehidupan berbangsa kita….kalau disuruh pilih YES OR 
NO….bangsa ini banyak memilih “OR”…karena kita anggap

“Yang Ditengah” adalah  paling baik atau “sikap ditengah”….adalah berada 
diantara dua ekstrim YES or NO adalah paling baik…maka kita memilih …OR…dengan 
perkataan lain…….Sepertinya bangsa kita susah untuk mengambil keputususan yang 
baik dan tepat.

Alhasil dengan munculnya istilah “aspal” ada kecenderungan bangsa ini selalu 
memilih yang tidak tepat. Dan itun tercermin bangsa ini setelah

Bebas dari penjajahan, masih melingkar-lingkar dalam pikiran yang rumit, dalam 
dimensi ruang yang membingungkan , sehingga gampanglah 

Pikiran-pikiran kotor muncul, seperti suka korupsi, suka merekayasa setiap 
usaha untuk berpikir sempit dan jangka pendek saja.

 

Lihat bagaimana kita memilih system pendidikan kita……Kita sekarang pakai mau 
system Amerika atau Eropa..

Kelihatannya kita cenderung yah pakai pakai system campuran, yah USA yah 
Eropa……kita cenderung ditengah, 

digabung, dicari yang lebih baik sesuai dgn budaya…dst..dst……..Pokoknya kita 
berusa lebih pinter dan lebih bijak…..tetapai….

sebetulnya malah ……..seperti istilah Jawa:..Pinter tapi keblinger…

 

Contoh lain: Kenapa dulu kita suka ada 3 partai bukan 2 partai seperti di 
Amerika. ( Apalagi  lagi sekarang :banyak partai….dst..dst). nanti bisa panjang

 

Saya kira masih banyak contoh sikap bangsa ini lebih suka”membingungkan diri” 
dalam banyak alternative yang kelihatannya memang lebih

Sempurna tetapi ternyata terjebak kearah yang tidak produktip sehingga menjadi 
kurang tepat.

 

 

Juga dalam sifat karakter bangsa ini suka memakai banyak alasan untuk 
membenarkan yang jelas NO…lawannya YES…untuk dinetralkan menjadi “OR’ ada 
kecenderungan bangsa ini berikir’KORUPTIF”…sehingga jangan kaget kalau budaya 
koruptif ini meraja lela sebagaimana

Cekokan dongeng anak-anak kita ‘Kancil Nyolong Timun’,…..Cerita larinya 
Kura-Kura mengalahkan Kancil……seperti tertulis dalam tulisan

Yang pernah saya tulis diblog dibawah  ini

http://ridwanfakih.wordpress.com/2007/09/22/hello-world/

 

Terima kasih atas perhatiannya, semoga persepsi saya ini salah, karena 
sebenarnya saya tidak ingin menjelekkan diri sendiri/bangsa sendiri.

 

Salam 

Ridwan Fakih

 

 

 

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of end...@gmx.de
Sent: Thursday, July 22, 2010 10:55 AM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com; Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Jokes : Belajar Bahasa

 

  

NDH
22 7 2010

PAK PAR
DI NKRI

JUGA hampir hilang :

HORAS  DAN MAJUAJUA 

TAPI TOH TAK SALAH "SALAM" ASAL ARAB
KARENA SEMUA HARUSLAH KONVERGENSI
TAPI YANG TBB TEPAT BAIK BENAR
YANG GENERASI GENERASI JANGAN SOK MODEMODEAN IMPLEMENTASINYA.

UNTUK ITU PERLU EDUKATOR 
YANG SANGGUP LAKUKAN 
TUTWURIHAN

RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kiblat, dimanakah kau berada ?

2010-07-22 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Saya kira, pembetulan arah lebih tepat..itu adalah tugas "Pakar Arah
Kiblat". Kita ikuti saja..
Karena disetiap Negara Islam ada Bagian Waqof yang selalu mengingatkan
'Koreksi Arah Kiblat" Biasanya Setahun Sekali.
Disaat Waktu tertentu saat posisi Matahari tertentu.
Arah Barat laut itu artinya ke Barat kearah agak ke Utarasaya kira
itu semua tahu...kalau nembaknya nggak pas tepat
Betul di KA'ABAH.saya kira Yang Di Atas. Maha Mengetahui dan
Maha Pengampun.atas kekurangan manusia.
Saya kira Pak Nasir tak berbeda dengan saya...kebetulan saya hanya
berjarak 2 jam dgn pesawat dari Kaabah pun saya
Kadang arahnya juga nggak tepat, kalau solat dirumah.makanya saya
lebih suka di Masjid/Musolla di Plaza-Plasa/Kantor/Hotel ..
Tentu saja Musolla disini jauh lebih bagus, ada AC.sangat
terpelihara...

Salam buat Pak Nasir
Ridwan Fakih






RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Setneg: Taman Ria Senayan Tetap Jadi Mal

2010-07-22 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Tapi pembuat kebijakan harus membuat sesuatu Bijak, jangan mengatasi
masalah muncul masalah baru yang membuat Masalah baru.

Kepada Sang Pembuat kebijakan, saya menyarankan Bikinlah Mall dipinggir
kota. Jangan ditengah kota yang nanti pasti akan

Menambah tingkat kemacetan Lagi. Lihat Negara-negara yang lebih maju. 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Dewono
Siswardiyanto
Sent: Wednesday, July 21, 2010 3:10 PM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Setneg: Taman Ria Senayan Tetap Jadi Mal

Coba bandingkan deh apa untung ruginya:

Mal = Pemasukan = Menambah PAD untuk DKI
Mal = Lapangan Kerja Baru (jadi yg punya tetangga, ponakan, bahkan anak
pengangguran, bisa apply deh) << ini yg paling penting
Mal = Mau Olah Raga bisa (kan ada fitness center) << dipajekin, jadi
pemasukan pemda
Mal = Arena Bermain (ada timezone, miniapolis, dsb) << dipajekin, jadi
pemasukan pemda
Mal = Tempat Makan << dipajekin, jadi pemasukan pemda
Mal = Tempat belanja << dipajekin, jadi pemasukan pemda

Taman/Hutan Kota = Biaya Perawatan << Pengeluaran bagi Pemda DKI
Taman/Hutan Kota = Bukan Lapangan Kerja (sori, tetangga, ponakan, bahkan
anak, tetep nganggur)
Taman/Hutan Kota = Tempat Olah Raga << buat apa, kan di seberang sudah
ada
kompleks gelora selain itu juga disediain lokasi di jalan protokol tiap
car-free day << gak bisa dipajekin, gak ada pemasukan buat pemda
Taman/Hutan Kota = Arena Bermain << tiap car-free day juga sudah dikasih
tempat di jalan protokol, jadi buat apa << gak bisa dipajekin, gak ada
pemasukan buat pemda

Walaupun memang ujung2nya duit, ya apa boleh buat. Memang semua orang
butuh
duit, terutama yg pengangguran.

Salam,
Dewono



RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kiat: Biar gas bocor, ttp tak ada ledakan

2010-07-22 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Bukan “lagi-lagi uang”.’Lagi-lagi uang..itu….syair lagu dang dutnya bintang 
 KDI Indosiar…..tetapi lagu

“LAGI-LAGI MISS MANAJEMEN’nya…..bapak-bapak birokrat……Minyak Cap Kuda laut 
(dulu)…….eh  wkwkwk….

 

Dari

Pekerja minyak Cap Manuk di Q8

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Joe D Santos
Sent: Wednesday, July 21, 2010 7:09 AM
To: Forum Kompas
Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kiat: Biar gas bocor, ttp tak ada 
ledakan

 

  

Lagi-lagi uang bicara. 

---Original Message---

From: Fakih, Ridwan
Date: 21/07/2010 8:14:20
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
<mailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com> 
Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kiat: Biar gas bocor, ttp tak ada
ledakan


Dear All 

Sebenarnya untuk memasyaraktkan pemakaikan LGP. 

Perlu disosialisasikan tentang 1 issu yang terlupakan : Yi issu “Safety
Culture “ dimasyarakat kita yang masih rendah dan harus ditingkatkan. 

Saat ini masyarakat kita belum memiliki apa itu “ Safety Culture” yang
memadai/baik atau dengan kata lain “Safety culture “ kita masih payah 

Apa parameter masyarakat yang sudah mempunyai “Safety Culture “ yang baik” a
l. : Bisa dilihat dalam 

Budaya ber-lalu lintas/transportasi yang baik dan kedisiplinan mematuhi
aturan. 

Lihat kita masih banyak mengacuhkan aturan penumpang dalam Bus kota/KA dan
lain-lain. 

Masih banyak naik KA diatap, naik bus berjubel dan
bergelantungan……penggunaan safety belt, larangan merokok disembarang tempat 

Banyak anggota masyrakat kita, bahwa membuang putung rokok bisa menimbulkan
kebakaran hutan, dan bisa menimbulkan kebakaran dibanyak tempat…dst…dst. 

Memang kebijakan harus ditumpu oleh system masyarakatnya juga, apakah sudah
disiapkan paling tidak disosialisasikan 

BTW: Apakah Indonesia sudah memiliki Komite Keselamatn Nasional semacam
National Safety Council seperti dinegara-negara lain? 

(Mungkin sudah ada tapi rasanya masyarakat nggak tahu apa ……) 

Semoga Pemerintah lebih ”aware”……dan ternyata masih banyak PR dalam dunia
keselamatan kita. 

Salam Tingkatkan Keselamatan. 

Ridwan Fakih 





[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kiblat, dimanakah kau berada ?

2010-07-22 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Mas Akmal, promosi juga bagus kok, saya juga jadi pengin baca :"Sang
Pencerah" Novel Mas Akmal.

Siapa sang pencerah itu"? Apakah KHA Dahlan?

Nanti kalau saya cuti ke Indonesia, nanti saya carinya Novel 'Sang
Pencerah" di toko buku.

Makanya banyak masjid di Jogya garis shof nya banyak yang
disesuaikan

 

Saya kira kita sebagai umat Islam yang bukan ahli...berpikir positip
saja.

Kalau koreksi lebih baik...mengapa nggak diikuti saja.

 

Salam dari Kuwait buat Mas Akmal.

 

Ridwan Fakih  

 

 

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Akmal N.
Basral
Sent: Wednesday, July 21, 2010 4:57 AM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kiblat, dimanakah kau berada ?

 

  

hari ini pembicaraan mengenai perubahan/pergeseran arah kiblat masih
jauh
lebih rileks dibandingkan saat kiai ahmad dahlan mengusulkan hal serupa
terhadap masjid gedhe kauman, dan masjid-masjid lain di jawa pada
1897-1899.
saat itu resiko yang dihadapi kiai dahlan jauh lebih serius: langgarnya
tempat mengajar dibongkar paksa oleh orang-orang suruhan kiai penghulu
kamaludiningrat yang "mengepalai" masjid gedhe kauman.

argumen para kiai lain yang merasa tak perlu merevisi arah kiblat (saat
itu
jauh lebih senior dari kiai dahlan seperti kiai siraj pakualaman, dan
kiai
kamaludiningrat) adalah bahwa Tuhan itu ada di mana saja, dan kemana pun
menghadapkan wajah akan menuju Tuhan jua adanya. dengan kata lain,
miring-miring sedikit tak apa-apalah.

kiai dahlan memberikan argumentasi, kalau begitu mengapa Allah
memindahkan
kiblat dari masjidil aqsha ke masjidil haram, yang membuat nabi harus
memutar badan 180 derajat dalam melaksanakan shalat?

jika berkenan, rekonstruksi dramatik perdebatan itu termasuk ketika kiai
dahlan dijuluki "kiai kafir" oleh warga setempat (kauman, jogja), bisa
dibaca pada novel terbaru saya "sang pencerah" (mizan, 2010). sebenarnya
bukan mau promosi, hanya ingin menunjukkan ini bukan diskursus baru
dalam
tradisi keislaman di tanah air. kiai dahlan sudah melakukannya lebih
dari
seabad silam.

salam,

akmal nasery basral



RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mana yang haram: Kopi Luwak atau Vaksin Meningitis?

2010-07-22 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Kalau anda tahu arti Mutanajis...itu najis yang ringan, seperti air
kencing bayi..

Pensuciannya lebih ringan...dan sederhana 

 

Kalau Enzim berasal dari BabiBabi itu sudah Harambukan
barang Najis...Kalau Jadi konsep pikirnya

Lain : Barang Najis dan Barang Haram. 

 

Bung Amin harus tahu dulu berangkat dari mana menuju
kemana...sehingga jalan logika bisa lebih jelas.

Kalau saya tebak Bung Amin mungkin bukan dalam Hukum Agama Islam dan
sudah bergelut dibidangnya lebih dari 30-40 tahun.

Yah lebih baik berpendapat dalam bidang kepakarannya Bung Amin
saja...

 

Salam Damai

Ridwan Fakih

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Amin
Soebandrio
Sent: Wednesday, July 21, 2010 7:53 AM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mana yang haram: Kopi Luwak atau Vaksin
Meningitis?

 

  

MUI kemarin menyatakan bahwa Kopi Luwak halal, karena walaupun
dikeluarkan
bersama feses, sudah dicuci (tidak diketahui berapa kali).
Sebelumnya, MUI juga menyatakan vaksin meningitis produksi beberapa
perusahaan tidak halal, karena pernah bersentuhan dengan produk babi.
Dalam
pembuatan vaksin tersebut, memang digunakan suatu enzim yang diisolasi
dari
jaringan babi, tetapi ezim tersebut hanya katalisator dan tidak ikut di
dalam produknya. Produknya sendiri sudah melalui berbagai proses
filtrasi
dan sebagainya, sehingga secara matematis enzim tersebut sudah mengalami
pengenceran ratusan ribu kali (kalau masih ada).

Disisi lain, vaksin tersebut terbukti dapat melindungi seseorang dari
kematian akibat infeksi bakteri pada selaput otaknya
Nah, rasanya ada standar ganda yang diterapkan oleh MUI dalam menentukan
halan tidaknya suatu produk.
Mohon pencerahan.

Amin Soebandrio


[Non-text portions of this message have been removed]





[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan

2010-07-22 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Aku tinggal di Timur tengah, rasanya nggak ada penindasan disini.

Justru semua senang tinggal di Timur Tengah.

Sebagai statistic kasar : India Paling Banyak bisa 1.5 Penduduk asilnya (Arab), 
Kemudian Pilipino/Bangladesh dan banyak Negara-negara lain dari 
Asia/Eropa/Amerika.  Kiita orang-orang Tenaga professional  Indonesia biasanya 
dikira Pilipino, kalau disuruh nebak biasanya 
ditebak/Korea/Jepang/Thailand.bukan Indonesia. Karena Indonesia yang ada 
hanya di tingkat Pembantu RT.Kelas paling bontot.



Masalah TKW yang terlantar itu adalah masalah ketidak beresan PJTKI Indonesia 
dan kebijakan Pemerinatah RI.

Saya sudah hampir 4 tahun hidup di Timur Tengah rasanya nggak ada penindasan. 
Saya hidup di Kuwait rasanya sama dengan sewaktu saya merantau di Amerika. 
Bedanya hanya saya gampang sembahyang di Masjid.



Harap and tahu...disana lebih aman lebih teratur, jalan lebar-lebar, mobil 
bagus-bagus dan lancar semua.
Harap Bung Zulkifli kalau nulis jangan  asal nulis..Masalah TKW yang 
terlantar itu..itu salahnya PJTKI..

Di timur Tengah Tenaga 2/3 penduduk Tim Teng itu orang asing semua...mereka 
bisa memnfaatkan lowongan kerja yang ada

Dari Penguasaha Mall..sampai Janitor...semua senang...termasuk 
saya..



Salam Damai

Ridwan







From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Zulkifli
Sent: Thursday, July 22, 2010 7:17 AM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan






Biasalah menggunakan agama untuk tujuan ekonomi (duit) yang berganti iman bukan 
karena kesadaran. Dengan menggumakan istilah kita di sini, mereka ini termasuk 
Katolik atau Protestan KTP. Hal serupa terjadi di kalangan orang-orang yang 
diayomi oleh Romo Mangun di Kali Code. Mudah2an mereka yang di Jerman ini tidak 
dikutuk oleh orang-orang yang tadinya seiman dengan mereka sebagai yang terjadi 
pada saudara-saudara kita yang dikutuk setelah mengikuti iman Romo.

Hal yang lebih parah terjadi di daerah kami, yang sebelum kedatangan kolonialis 
Paderi nenek moyang kami masih animisme. Islam dikembangkan dengan cara-cara 
yang dipaksakan (yang tidak disuruh oleh Allah). Sangkin senangnya kolonialis 
ini "mengembangkan Islam," DNA sebagian warga di tempat tertentu tidak tidak 
murni DNA suku Batak lagi. Mungkin, karena doa nenek moyang kami yang ditindas 
itu didengar dan dikabulkan oleh-Nya, Dia selama beberapa tahun memperlihatkan 
tontonan penindasan yang terjadi di Timur Tengah untuk dijadikan sebagai bahan 
renungan buat saya dan umat Islam lainnya.

Salam,

Zul






[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Parlemen Keberatan "Bertetangga" dengan Mall

2010-07-21 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Harusnya Mall-mall itu dipinggir kota, supaya tidak menambah kemacetan ditengah 
kota.

Dinegara-negara maju , yang sudah tertata, juga mengarahkan Mal-Mal ada 
dipinggir kota.

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Sentot Soeatmadji
Sent: Wednesday, July 21, 2010 8:22 AM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Parlemen Keberatan "Bertetangga" dengan Mall

 

  

Dear Ibu Ning Purnomohadi Yth,
Saya dari jauh, dapat membayangkan kesedihan dan keresahan hati Anda melihat 
perkembangan
Mall-2 di Ibu Kota, termasuk rencana terakhir didekat gedung parlemen. Problema 
yang sama dihadapi disemua kota besar di negeri tercinta kita, dimana pejabat-2 
pengambil kebijaksanaan dan penguasa, lupa akan hukum alam. Yang merusak alam 
dan lingkungan pasti akan mendapat 

akibatnya. Ruang hijau yang makin menyusut, mengurangi oksigen yang menjadi 
sumber kehidupan dan kesehatan warga termasuk semua mahluk hidup di 
lingkungannya. Kami tinggal di Surabaya, sejak usia kanak-2, sejak tahun 1938 
dan mengalami perkembangan kota dengan segala akibatnya. Mall-2 pun tumbuh 
dimana-mana, bagaikan cendawan, jalan-2 juga jadi macet, debu jalan berwarna 
hitam (zat carbon), hasil emisi buang bahan bakar kendaraan bermotor yang
celakanya masih berupa bensin bertimah hitam ("leaded gasoline)!
Gas emisi buang mengandung CO, SO2, N (gas zat lemas/stikstof), CO2 dan masih 
ditambah partikel timah hitam yang toksis utk tubuh dan juga mengurangi 
kesuburan tanah.
Sama dengan di Jkt, di Sby-pun tambahnya kendaraan bermotor sangat tidak 
sebanding dengan bertambahnya/panjang jalan-2. 

Ketentuan WHO untuk partikel/debu timah hitam 20-25 part permillion, ini yang 
masih dapat ditolerir oleh kesehatan, sedang di jalan-2 yang sibuk, terutama 
pada jam-2 yang sibuk ('spits hours"), kadar timah hitam sudah lebih dari 10-15 
X lipat. Kami berharap Ibu-2/Bpk-2 anggota DPR kita yang terhormat, wakil-2 
rakyat kita dapat menelorkan keputusan-2/peraturan-2 perundangan yang dapat 
lebih menjamin pembangunan di kota-2 di seluruh tanah air tercinta kita. 
Sebagai 
seorang yang menekuni profesi kesehatan dan mengajar, hidup di kota besar 
selama 
berpuluh tahun, kami melihat perkembangan dan tata kota masih meninggalkan 
kerawanan-2 yang mengancam kesehatan warganya. Kiranya problema ini menjadi 
kendala untuk semua kota negeri kita. Bu Ning yang resah, marilah kita 
bersama-sama melalui forum ini dan forum-2 lain berusaha agar masalah yang 
sangat crucial ini dapat dipecahkan, khususnya melalui peraturan-2 perundangan 
yang lebih ketat dengan sanksi-2 atas pelanggarannya yang lebih berat. Ini 
tugas 
dan wewenang dari wakil-wakil kita di DPR, DPRD Tk I & II dan pemerintah kita. 
Disamping itu melalui lembaga-2 pendidikan, mulai dari Taman Kanak-2 sampai 
dengan Pendidikan Tinggi, kiranya Pendidikan ttg Lingkungan Hidup mutlak 
menjadi 
bagian dari kurikulum, dan tidak kalah pentingnya dilingkungan kita sendiri, 
rumah tangga sendiri menjadi kewajiban dari orang tua terhadap anak-2nya.
Saya teringat suatu petisi dari BPPI (Badan Pelestarian Pusaka Indonesia), yang 
dicetuskan di Bau-Bau Sulawesi Tenggara, tanggal 3 Desember 2004, yang 
ditujukan 
kpd Presiden, Ketua DPR, Ketua DPD, para anggota Kabinet Indonesia Bersatu, 
Para 
Gubernur slrh indonesia, Para Bupati/Walikota slrh Indonesia untuk melestarikan 
Pusaka Alam-Budaya. Sekalipun Petisi ini khusus ditujukan terhadap pelestarian 
pusaka alam-budaya, tidak terlepas dari pelestarian lingkungan dikota-kota. 
Sebagaimana Ibu mungkin sudah maklum, BPPI berada di Jakarta dan saya berharap 
kalau belum, Bu Ning dapat menjadi aktivis dilingkungan BPPI, menambah teman 
dan 
jajaran yang aktif dalam penyelamatan lingkungan termasuk Pusaka Alam-Budaya, 
salam hangat dan lestari,

Sentot Soeatmadji
Warga Kodya Surabaya,
Pemerhati Lingkungan dan Cagar budaya.
NB.: Petisi Melestarikan Pusaka Alam-Budaya dipersiapkan di Jkt, pada hari 
peringatan Sumpah
Pemuda, 28 Oktober 2004, disuarakan pertama di Bau-Bau, Buton, Sulawesi 
Tenggara, 3 

Desember 2004 ("International Seminar and workshop on Heritage 
Conservation",
diselenggarakan oleh Pusat Kajian Indonesia Timur Univ. Hasanuddin).



From: ning purnomohadi mailto:prasetyo%40centrin.net.id> >
To: greenlifest...@googlegroups.com  
Cc: lintas_angkatan_fal_trisa...@yahoogroups.com 
 ; 
lantanbentala-ow...@yahoogroups.com 
 ; u...@ullysigarrusady.com 
 ; 
pdai_2...@cban.net.id  ; 
b...@bppi-indonesianheritage.org  ; 
Connector TCPID 
mailto:tcpindonesia%40gmail.com> >; 
kembalikan-bum...@yahoogroups.com  
; 
ecosociopreneurs...@googlegroups.

RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kiat: Biar gas bocor, ttp tak ada ledakan

2010-07-20 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Dear All

Sebenarnya untuk memasyaraktkan pemakaikan LGP.

Perlu disosialisasikan tentang 1 issu yang terlupakan : Yi issu “Safety Culture 
“ dimasyarakat kita yang masih rendah dan harus ditingkatkan.

Saat ini masyarakat kita belum memiliki apa itu “ Safety Culture” yang 
memadai/baik atau dengan kata lain “Safety culture “ kita masih payah 

Apa parameter masyarakat yang sudah mempunyai “Safety Culture “ yang baik” a.l. 
: Bisa dilihat dalam

Budaya ber-lalu lintas/transportasi yang baik dan kedisiplinan mematuhi aturan. 

Lihat kita masih banyak mengacuhkan aturan penumpang dalam Bus kota/KA dan 
lain-lain.

Masih banyak naik KA diatap, naik bus berjubel dan bergelantungan……penggunaan 
safety belt, larangan merokok disembarang tempat

Banyak anggota masyrakat kita, bahwa membuang putung rokok bisa menimbulkan 
kebakaran hutan, dan bisa menimbulkan kebakaran dibanyak tempat…dst…dst.

 

Memang kebijakan harus ditumpu oleh system masyarakatnya juga, apakah sudah 
disiapkan  paling tidak disosialisasikan

 

BTW: Apakah Indonesia sudah memiliki Komite Keselamatn Nasional semacam 
National Safety Council seperti dinegara-negara lain?

(Mungkin sudah ada tapi rasanya masyarakat nggak tahu apa ……)

Semoga Pemerintah lebih ”aware”……dan ternyata masih banyak PR dalam dunia 
keselamatan kita.

 

Salam Tingkatkan Keselamatan.

 

Ridwan Fakih

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Adyanto Aditomo
Sent: Monday, July 19, 2010 6:04 PM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kiat: Biar gas bocor, ttp tak ada 
ledakan

 

  

Saat pertamakali masyarakat diperkenalkan Gas LPG untuk memasak sekitar th. 
1980'an, penjelasan dari Pertamina begitu rinci dan jelas, dimana dijelaskan 
soal persyarakat dapur yang harus memiliki lubang ventilasi udara di dekat 
Kompor dan tabung Gas, setinggi sekitar 0,5 m dari lantai, dimana lubang 
ventilasi tersebut harus berhubungan dengan ruang terbuka dan udara bebas.
Tujuannya: bila ada kebocoran pada Sistem Kompor Gas LPG (bisa pada tabung gas, 
regulator, selang gas atau pada komponen Kompor), maka gas LPG yang bocor 
tersebut akan tersebar secara merata, sehingga konsentrasinya rendah.
Dengan demikian, potensi terjadinya ledakan bila terjadi kebocoran pada gas 
bisa dihindarkan.
 
Dalam jaman Pemerintahan SBY ini, yang difikirkan bukan soal keselamatan 
masyarakat pengguna gas LPG, tetapi jumlah penghematan yang bisa dilakukan, 
yaitu sekitar Rp. 50 Triliun/ tahunnya.
Soal spesifikasi dapur masyarakat miskin tidak memenuhi syarat untuk Kompor 
gas, tidak pernah dibahas oleh Pemerintah SBY.
Yang dibahas cuma: bagaimana masyarakat harus mengganti selang dan regulator 
yang bocor atas biaya masyarakat sendiri.
Pemerintah menolak untuk memberikan subsidi, walaupun nilainya cuma sekitar Rp. 
100 milyar/ tahunnya, padahal penghematannya Rp. 50 triliun/ tahunnya.
 
Apakah penggantian selang gas dan regulator sudah memecahkan persoalan
Berdasarkan pengalaman saya selama lebih dari 20 tahun menangani penggunaan Gas 
LPG, baik untuk kepentingan Pabrik maupun Rumah Tangga, bila persyaratan 
standard untuk dapur Masyarakat tidak sesuai dengan syarat keamanan untuk 
Kompor gas, maka potensi terjadinya Ledakan Gas LPG masih tetap  akan terjadi.
Pemerintah, terutama Pertamina dan Staf Kementrian Perindustrian sangat 
menyadari hal ini, namun kelihatannya mereka sengaja Tutup Mulut dan Tutup Mata 
soal potensi ledakan Gas LPG ini.
Mereka kelihatannya sudah tidak punya nurani lagi.
Para Korban Ledakan Kompor gas hanya dilihat sebagai angka kecelakaan dan 
menyiapkan anggaran untuk biaya Pemakaman bagi yang meninggal dan biaya Rumah 
Sakit bagi yang Luka - Luka.
Tidak pernah terbesit di kepala Pemerintah, bagaimana menderitanya masyarakat 
korban Ledakan Tabung Gas LPG ini.
 
Tidak ada upaya secara bersungguh - sungguh dari Pemerintah untuk menanggulangi 
Ledakan Kompor Gas ini.
 
Salam,
Adyanto Aditomo
 
--- Pada Sab, 17/7/10, bodo_kerlchen mailto:bodo_kerlchen%40yahoo.de> > menulis:

Dari: bodo_kerlchen mailto:bodo_kerlchen%40yahoo.de> >
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kiat: Biar gas bocor, ttp tak ada ledakan
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
 
Tanggal: Sabtu, 17 Juli, 2010, 10:37 AM

  

Namun kita tidak boleh melupakan kenyataan, bahwa sejak pemegang wewenang 
negeri ini "memaksakan" penggunaan BBG pada mayoritas rakyat golongan bawah, 
maka "bencana" seperti ini sudah dengan sendirinya ter program. Akan absurd 
sekali, apabila golongan saudara kita yang kesehariannya saja sudah sangat 
minim itu, lalu diwajibkan memenuhi kondisi/sarana ini-itu, agar dapurnya 
ngebul?? Mending si "pembuat" kebijakan itu yang mulai "diharuskan/diwajibkan" 
pake otak dengan pantas, sebelum mengeluarkan kebijakan.





[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Amien Rais Penjahat Nasional! Suharto Pahlawan nasional

2010-07-16 Terurut Topik Fakih, Ridwan
Komentar Tulisan dibawah

Mengomentari kisah-kisah dan tulisan-tulisan perdebatan dibawah saya mencoba 
berpikir secara sederhana.Kelihatannya merupakan beda pendapat kontroversial 
yang akan abadi disepanjang sejarah perpolitikandi Indonesia. Kelihatannya ada 
2 mainstrean : Kelompok Yang nggak suka dengan Pak Harto (ORBA) dan diseberang 
ada kelompok yang yang nggak suka Pak Harto mengidolakan kepempinan sejenis 
Bung Karno (ORLA). Yang model Tengah belum ada.

Sehingga Penulisan/pendapat tentang gaya kepimpinan dari kedua tokoh tersebut 
(tentang Orla dan Orba) kebanyakan sangat subyektif dan tergantung siapa yang 
menulis, yang dekat dengan dengan keluarga politisi Orla akan membela Orla 
tentu saja dan sebaliknya.

Menurut saya Presiden pertama dan kedua adalah mungkin presiden yang paling 
populer, karena mempunyai masa jabatan yang cukup lama. Menjabat dalam waktu 
yang lama tidak salah, tetapi harus memberikan hasil yang maksimal.

Saya mencoba berpikir diluar kedua lingkaran, untuk mencoba menilai apakah 
presiden 1 dan ke-2 itu berhasil dalam menegakkan pondasi-pondasi bangsa? Saya 
yakin kedua presiden tersebut sudah berusaha untuk membuat pondasi rumah bangsa 
bangsa. Tetapi pertanyaannya apakah berhasil atau tidak. Nah dari sana saya 
mencoba menilai kedua Tokoh tersebut baik atau belum baik, berhasil atau tidak. 
Penilain ini tentu tidak berarti penulis tidak mengakui kepahlawanan/kebesaran 
beliau berdua. Tetapi saya hanya mencoba untuk melihat kelemahan yang kan bisa 
ditutupi oleh kepemimpinan selanjutnya.

Saya mencoba menilai dengan 4  parameter berikut ini. Semoga ada manfaatnya.

Apa Parameter Pemimpin Indonesia Yang Baik

Saat ini Indonesia tercinta sudah berumur lebih dari 65 tahun. Ada seorang 
pakar psikologi mengatakan, kita perlu waspada untuk mengamati posisi umur 
memasuki angka 18-40-60. Umur negara mungkin tidak identik dengan umur manusia. 
Memang. Tetapi tidak ada salahnya kita perlu merenung dengan umur negara kita 
yang sudah berumur lebih dari 65 tahun ini, untuk mengetahui sudah seberapa 
jauh kita berjalan. Sudah benarkah arah perjalanan kita. Apakah jalan kita yang 
kita tempuh sudah mengarah kepada tujuan yang kita tetapkan.

Dengan umur diatas 65 tahun, banyak anggota masyarakat masih menyatakan rasa 
tidak puas dengan kondisi negaranya sendiri. Kadang-kadang kita sadar kenapa 
kita justru selalu mengeluhkan kondisi negaranya sendiri yang tidak pernah 
kunjung memuaskan. Apalagi kalau kita melihat negara-negara tetangga di ASEAN. 
Apanya yang salah, siapa yang perlu disalahkan apa rakyatnya atau pemimpinya? 
Apa kedua-duanya perlu dipersalahkan? Pertanyaan-pertanyaan itu cukup 
menggelitik.

Mungkin kedua-duanya ada kesalahan, secara system. Tetapi menyalahkan rakyat 
bisa kurang mengenai sasaran karena alamatnya tidak jelas, rakyat yang mana, 
sehingga paling mudah bagaimana kita mencoba melihat dan mencoba menilai para 
pemimpin kita sebagai perwakilan rakyatnya untuk melihat posisi negara kita 
saat ini.

Tulisan ini menjadi tidak menyenangkan bagi para pemimpin, karena tulisan ini 
akan ditujukan kepada mereka para pemimpin bangsa dan calon para pemimpin 
bangsa. Dan alangkah bijaksananya kalau para pemimpin dan calon para pemimpin 
bisa memandang ini tulisan ini sebagai masukan bukan sebagai kritikan pedas, 
anggaplah ini sebagai bahan renungan.Renungan ini akan menuju sebuah 
pertanyaan. Apakah pemimpin-pemimpin negara kita sudah baik dan benar dalam 
mempimpin?

Menjadi sulit kita akan menilainya kalau kita tidak mempunyai parameter atau 
ukuran yang jelas. Menentukan ukuran dan parameter mungkin juga menjadi susah, 
karena perlu criteria yang variabelnya banyak sehingga bisa menjadi tolok ukur 
atau sebagai parameter.

Mungkin untuk menyederhanakan kita perlu parameter yang sesedikit mungkin, 
sehingga kita bisa berpikir lebih linier, dan memakai bahasa yang sederhana, 
mungkin tidak perlu memerlukan referensi literatur yang menumpuk di 
perpustakaan, tetapi cukup dengan kejujuran hati untuk menilai diri sendiri.

Seorang pemimpin negara mungkin bisa disebut sebagai negarawan. Pertanyaan 
berikutnya apakah negarawan kita sebagai pemimpin bangsa kita sudah baik dan 
sukses memimpin negara kita, sesukses kepopuleran mereka? Nah marilah kita 
merenung sejenak tentang kepemimpinan negara kita.

1. Visi tentang Saat Suksesi Kepemimpinannya
Parameter Pemimpin Bangsa Yang Baik.Parameter pertama , bagaimana menjaga 
proses suksesinya. Nah marilah kita merenung sejenak tentang kepemimpinan 
negara kita. Pengertian sederhana seorang negarawan adalah secara jelas harus 
mempunyai visi kenegaraan yang mengarah untuk membangun negara menjadi tegak 
berdiri kokoh, Mampu memimpin dengan hati yang tulus untuk negara dan rakyat 
sesuai dengan sumpahnya. Pembangunan negara tentu saja tidak seperti membalik 
telapak tangan dan memerlukan waktu yang cukup. Pemimpin negara yang mempunyai 
visi jauh kedepan sangat sadar bahwa kepemimpinanya harus bisa diteruskan 
pemimpin generas