[GELORA45] Menristekdikti minta inovasi dokter Terawan tidak dimatikan

2018-04-07 Terurut Topik 'Karma, I Nengah [PT. BI-POS]' ineng...@chevron.com [GELORA45]
Bagus, lebih bagus lagi supaya negara  cepat maju, ciptakanlah doctor dibidang 
teknik diantaranya teknik mesin, Teknik elektro, Teknik robot, teknik 
penerbangan dll.
Sehingga akan banyak yang menemukan mesin baru, penemu HP, penemu robot dll


From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com]
Sent: Sunday, April 08, 2018 7:55 AM
To: Gelora 45 
Subject: [**EXTERNAL**] [GELORA45] Re: Menristekdikti minta inovasi dokter 
Terawan tidak dimatikan




 Kementrian Agama akan menciptakan 5.000 doktor dalam waktu dekat maka oleh 
karena itu kita harus bersyukur bahwwa solusi akan diperoleh dlalam waktu yang  
tidak lama lagi.
hip hip hura



Re: Fw: [GELORA45] Zulkifli Hasan: Aksi 212 Tak Akan Terulang di Kasus Sukmawati ; Alumni 212: Sukmawati Soekarnoputri Lebih Parah daripada Ahok

2018-04-07 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
Monggo monggo silah bikin aksi biar ramai


[GELORA45] Re: Menristekdikti minta inovasi dokter Terawan tidak dimatikan

2018-04-07 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
* Kementrian Agama akan menciptakan 5.000 doktor dalam waktu dekat maka
oleh karena itu kita harus bersyukur bahwwa solusi akan diperoleh dlalam
waktu yang  tidak lama lagi.*

*hip hip hura *


Re: [GELORA45] Re: Menristekdikti minta inovasi dokter Terawan tidak dimatikan

2018-04-07 Terurut Topik 'B.H. Jo' b...@yahoo.com [GELORA45]
 Bung Chan,
Kalau dokter sebagai "anggota" dari profesi dokter (seperti, misalnya, IDI), ia 
harus melakukan metode pengobatan yg. telah teruji klinis (clinical trial) 
sebagai terapi "standard of care". Kalau belum teruji klinis, dokter harus 
minta ijin kepada profesi dokter sebelum melakukan pengobatan yg. belum teruji 
ini. Biasanya, ijin akan diberikan dalam rangka uji klinis (clinical trial 
dimana metode yg. baru akan dipelajadi dulu oleh para akhli dokter dan etik 
komiti)) dgn. protokolnya. Ini utk. melindungi pasien. 
Kadang2 pasien di Kanada atau Amerika, sudah tidak bisa disembuhkan disana dan 
mau mencoba terapi apapun, biasanya, misalnya, pasien ini akan pergi ke Mexico 
atau negara lain utk. melakukan terapi yg. belum teruji dan belum ijinkan 
sebagai standard of care atau belum ada ujji klinis protokolnya di Amerika atau 
Kanada.
Kalau orang (bukan dokter) mau mengobati dgn. caranya sendiri, kalau sampai ada 
efek samping yg. mematikan, ya akan berurusan dg. polisi secara langsung.
Salam,BH Jo

On Saturday, April 7, 2018, 5:05:46 AM PDT, Chan CT  
wrote:  
 
 Bung Jo yb, Oouuh, begitu ketentuan IDI, ...! Lalu, kalau seorang dokter 
hendak menyembuhkan penyakit psiennya dengan cara-cara baru yang dianggap 
mungkin bisa, harus mengajukan lebih dahulu pada IDI? Kalau saja, misalnya 
pasien itu sudah menyerah saja, karena berbagai pengobatan oleh dokter lain 
TIDAK BERHASIL, lalu datang kedokter A ini, dia akan mencoba dengan metode 
baru. Tetap TIDAK BOLEH??? Bukankah seorang dokter sudah disumpah untuk 
mendahulukan pengobatan pasiennya, ... jadi, mestinya dokter A diberi kuasa 
untuk melakukan percobaan metode pengobatan barunya itu, sekali lagi tentunya 
dengan persetujuan pasien! Tentu yang menjadi masalah, bagaimana 
mencegah/menghindari adanya dr-dr NAKAL yang gunakan pasien utk klinci 
percobaan secara tidak bertanggungjawab saja, ...! Apalagi hanya untuk kejar 
penghasilan lebih tinggi, ... khususnya operasi kecantikan. Tentu saya sendiri 
tidak tahu pengobatan yg dilakukan dr. Terawan itu, tapi nampaknya sudah 
dilakukan beberapa tahun yl. yang oleh Dahlan Iskan dinyatakan mencuci otak! 
Sebelumnya saya juga pernah baca, adanya pengobatan penyumbatan pembuluh darah 
dengan mengalirkan obat dalam pembuluh darah, melarutkan plak-plak yg melekar 
itu. Entah kebenarannya sampai dimana, ... kayaknya mirip-mirip saja dengan 
metode cuci otak nya dr. Terawan itu? Salam,ChanCT   From: b...@yahoo.com 
[GELORA45] Sent: Saturday, April 7, 2018 4:57 PMTo: GELORA45@yahoogroups.com 
Subject: [GELORA45] Re: Menristekdikti minta inovasi dokter Terawan tidak 
dimatikan   
IDI sudah betul kalau metode penemuan tidak berbasis pada penelitian ilmiah, 
dr. Terawan harus dilarang utk. bekerja sebagai dokter sebab telah melakukan 
professional misconduct. Bedanya dgn dokter dari Nazi Jerman adalah dokter Nazi 
Jerman melakukan kelinci percobaannya terhadap orang Jahudi sedangkan dr. 
Terawan terhadap orang2 Indonesia sendiri. Apalagi penemuan Warsito yg adalah 
boleh dibilang hoax.
  

[GELORA45] Fw: PENGUSAHA CINA DAN POLITIK ORDE BARU

2018-04-07 Terurut Topik 'K. Prawira' k.praw...@ymail.com [GELORA45]



UNDUHAN DARI FB

 Muhammad IlhamFadli



07-04-2018  17 menit · Kota Padang · 

PENGUSAHA CINA DAN POLITIK ORDE BARU

Sejak kecil, saya teramat suka menghafal nama-namapengusaha Cina Indonesia. 
Sebagaimana halnya dengan nama-nama pemimpin-pemimpinbesar dunia. Semua itu 
saya dapatkan dari majalah Tempo dan Panji Masyarakat(Panjimas) serta majalah 
Suara Muhammadiyah yang dilanggani ayah saya sejaktahun 1980.

Majalah yang datangnya selalu telat. Paling cepat 1minggu dari tanggal 
terbitnya. Maklum, Air Bangis, kampung saya masa itu masihberada dalam kategori 
kampung terisolir. Listrik saja masuk tahun 1984. Itupunlistrik diesel di dua 
masjid besar yang kemudian di bagi ke beberapa rumahhanya untuk dua atau tiga 
buah lampu. Rentang hidupnya hanya jelang maghrib.Pukul 10 malam, Air Bangis 
kembali kelam “basipek”.

Pada masa-masa inilah saya yang telah mulai sekolahdi Sekolah Dasar, sering 
melihat foto-foto pengusaha Indonesia yang berasaldari etnik Cina/Tionghoa.. 
Ada William Soerjawidjaja – bosnya Astra, PrajogoPangestu “bosnya kertas/pulp”, 
Eka Tjipta Widjaja “siraja minyak goreng”, BosLippo Mocthar Riyadi, Keluarga 
Sampoerna, Syofyan Wanandi (aktifis ’66 :adiknya bos “think thank” Orde Baru 
CSIS, Jusuf Wanandi), The Kian Seng aliasMohammad Bob Hassan (mantan Menteri 
Perdagangan dan Perindustrian era Soeharto)…… dan yang paling populer, Om Liem 
alias Soedoeno Salim atawa Liem Shie Liong.

Saya sering bertanya pada ayah, “siapakah mereka?”.

Almarhum ayah selalu menjawab, “pengusaha Indonesiaetnik Cina. Kesayangan 
Soeharto. Mereka orang kaya. Soeharto butuh mereka”.Jawaban yang cukup bagi 
saya. Dengan jawaban seperti itu, saya hanya berfikirbahwa pantas mereka sering 
berfoto dengan Presiden Soeharto. Pantas merekasering diliput media massa. 
Maklum, sahabat baik Presiden. Itu saja. Saya takpunya kemampuan untuk 
menganalisis lebih lanjut.

Seiring berjalannya waktu, saya mulai memahamibagaimana seorang penguasa 
senantiasa berkepentingan terhadap pengusaha.Sehingga tidaklah mengherankan 
apabila kasus-kasus interaksi politik, selaluberbau “fulus” (pengusaha). 
Terdapat hubungan simbiosis mutualis. Hubungansaling menguntungkan.

Buku Ong Ho Kham, “Anti Cina, Kapitalisme Cina danGerakan Cina” yang 
diterbitkan (ulang) oleh Komunitas Bambu Yogyakarta sertabuku klasik “Tionghoa 
dalam Pusaran Politik” karangan Benny G. Setiono (bukuini saya beli tahun 1996 
di pasar loak dengan menteng Jakarta, kalau taksalah), menjelaskan dengan baik 
hubungan simbiosis mutualis ini dari aspekkausalitas historis.

Jadi tidaklah mengherankan, dalam konteks OrdeBaru, untuk memastikan seluruh 
mesin politiknya yang membutuhkan biaya besarbisa bergerak sebagaimana 
mestinya, Soeharto berkepentingan untuk menjagahubungan baik dengan para 
pengusaha (etnis Cina) ini. Dalam sebuah wawancara disalah satu majalah (saya 
lupa nama majalahnya), pengusaha Sofjan Wanandi,mengatakan bahwa bahwa sebelum 
Pemilu dimulai, Soeharto akan memanggilpengusaha-pengusaha etnik Cina tersebut 
dan meminta dana dari mereka. Biasanya,Om Liem ditunjuk sebagai “yang dituakan” 
untuk mengumpulkan dana.

Ia memberikan konsesi dankeistimewaan-keistimewaan, sebagaimana yang diakui 
oleh Om Liem dalam bukunya“Liem Sioe Liong’s Salim Group: The Business Pillar 
of Suharto’s Indonesia”(saya tidak pernah membaca buku ini secara utuh. Saya 
hanya membaca resensiserta kritik bukunya di beberapa media, beberapa tahun 
lalu).

Dalam buku ini, Om Liem mengakui bahwa apa yangdiberikannya selama ini buat 
Soeharto adalah bentuk “balas budi”. Bahkan, “balasbudi” tersebut bukan hanya 
kepada mesin politik yang mendukung agar stabilitaspolitik Orde Baru berjalan 
sebagaimana yang diharapkan Soeharto, Liem bahkanmemberikan sebagian saham di 
beberapa perusahaannya kepada keluarga Soeharto.Untuk anak tertua Soeharto, 
Mbak Tutut alias Siti Hardijanti Indra Rukmana danSigit Harjojudanto diberi 
saham “duduk tanpa kerja” di Bank Central Asia (BCA).

Sepupu Soeharto, Sudwikatmono, termasukkroni-kroninya, juga kaya mendadak 
akibat manisnya hubungan Soeharto dengan pengusahaChina. Bacalah buku karangan 
Richard Robinson, “Soeharto dan BangkitnyaKapitalisme di Indonesia”. 
Tentakelnya akan terlihat dengan nyata. Bahkan,besan Soeharto – Soemitro 
Djojohadikusumo (ayahnya Prabowo Subianto) – dianggapsebagai salah satu ekonom 
yang meletakkan dasar mesranya hubungan Soehartodengan pengusaha-pengusaha 
etnik Cina ini. Walaupun belakangan, pak Mitromengkritisi gaya politik Soeharto 
yang berujung pada tidak harmonisnya hubungandiantara dua besan ini.

Wallahu a’lam.

Bagi saya :

Ada Cina yang jelek, sebagaimana juga berlaku pulapada etnik yang lain. Banyak 
saudara-saudara kita etnik Cina yang baik,sebagaimana yang juga di etnik yang 
lain. Ada etnik Cina yang koruptorsebagaimana yang lain pula.

Tapi sudahlah.

Kita semuanya cinta Indonesia. Bukan membencinegara sendiri, menaikkan-naikkan 
negara lain. Dalam setiap konflik sosial,akan selalu ada pihak-pihak yang 

Re: [GELORA45] Hegemoni Negara Maju Sebabkan Sawit Diperlakukan Tidak Adil

2018-04-07 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
Jelas dalam point-point yang lain anda tidak punya argumentasi untuk membantah 
argumentasi yang saya ajukan. Point 4. Saya dapat memastikan dari sekarang 
seandainya Irian Barat (pendapat bung Ajek betul soal nama papua barat. Saya 
jadi sadar tentang pembagian Irian Barat menjadi dua provinsi : Papua Barat dan 
Papua ketika tahun lalu pergi ke Papua Barat. Hanya dalam dunia internasional, 
orang masih pakai nama West Papua untuk menunjuk pada Irian Barat ) berhasil 
memisahkan diri dari Indonesia dengan pemimpin-pemimpin dan 
organisasi-organisasi yang sekarang ini, kemakmuran rakyat Irian Barat tidak 
akan pernah tercapai dan modal asing akan tetap mengelola kekayaan alam Papua. 
Kalau sudah "merdeka" kebijakan harus ditentukan oleh pemerintahnya sendiri ,  
tidak ada urusannya dengan politik Indonesia. Kalau tidak begitu, ya tidak ada 
artinya merdeka dari Indonesia. Kelihatannya anda tidak mengerti arti kata 
"merdeka" bagi sebuah negeri. Kalau memang BETUL-BETUL merdeka dan berdaulat, 
ya tentukan sendiri semua kebijakan dalam negeri dan luar negeri. Kalau tidak 
mampu menentukan kebijakan sendiri dengan menjaga kedaulatan dan 
kemerdekaannya, artinya seperti Indonesia sekarang ini, bukan sebuah negara 
yang merdeka, tapi negara setengah jajahan,. hanya  merdeka secara formil saja! 
Kalau betul-betul merdeka dan berdaulat, semua kontrak antara Indonesia dengan 
pemodal asing, bisa saja dibatalkan. Semua itu tergantung pada watak kelas dari 
pemerintahan West papua sendiri. Anda hanya bisa berspekulasi. Saya tidak 
berspekulasi. Pengalaman sejarah telah membuktikan HANYA sebuah pemerintahan 
progresif -sosialis yang mampu membangun negerinya tanpa bersandar pada modal 
asing dan berani membatalkan semua perjanjian yang tidak adil dengan para 
pemodal asing. Dan secara perlahan memenuhi kebutuhan seluruh rakyat, mencapai 
kesetaraan-kesamaan bagi semua. Kalau sudah merdeka, tidak ada hak lagi bagi 
negara West papua untuk menyalahkan Indonesia!! 
Point 7Anda tampilkan saja bukti-bukti genocide di West papua yang dilakukan 
pada zaman Sukarno. Yang jelas, seperti terhadap RMS, PRRI-Permesta, DI-TII, 
karena semua gerakan itu melawan pemerintah pusat dengan senjata, ya pasti ada 
pertumpahan darah. Dan jangan lupa meneliti peran Belanda pada periode itu. 

On Friday, April 6, 2018 11:04 PM, Jonathan Goeij  
wrote:
 

  Saya hanya ingin merespon point no 4 dan 7anda, point2 yg lain saya rasa 
telah jelas saya tidak merasa perlu mengulang-ulang. 
Point 4. Sebelumnya anda tanyakan apakah bisa menjamin tidak ada modal asing, 
jelas jaminan yg anda minta itu aneh sekali, saat ini sudah begitu banyak modal 
asing masuk Papua bagaimana bisa seandainya merdeka harus dijamin tidak ada 
modal asing? Kebanyakan dari mereka mempunyai kontrak kerja puluhan tahun, 
bahkan utk program lumbung padi nasional lahan2 tsb diberi hak sewa ratusan 
tahun. Seharusnya anda menuntut pemerintah Indonesia memutuskan semua kontrak 
itu dan membayar segala denda atau akibat dari pemutusan itu dan pemerintahan 
Papua yg merdeka bebas dari keterikatan modal asing akibat perbuatan pemerintah 
Indonesia.
Tetapi saya bisa menganalisa seandainya Papua merdeka maka kesejahteraan rakyat 
Papua pasti akan meningkat jauh dibandingkan sekarang, hal ini bisa dijelaskan 
dengan gamblang dan mudah sekali. Itupun kalau anda ingin tahu saya akan 
memberikan analisa tsb. Kalau tidak tertarik ya sudah.
Point 7. Hasil study yg tercantum di website LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan 
Indonesia) dengan judul "Operasi-Operasi Militer di Papua: Pagar Makan Tanaman" 
mengungkapkan genocide yg terjadi sejak tahun 1961 oleh Komando Mandala dan 
berbagai kesatuan dibawahnya sampai Pepera dan terus berlangsung sesudahnya. 
Anda bisa melihat peranan Ali Moertopo, Sarwo Eddhie Wibowo, ataupun Benny 
Moerdani disana, orang2 yg anda kenal sebagai anak buah Soeharto.   

     

 

 

  On Friday, April 6, 2018, 12:54:43 PM PDT, Tatiana Lukman 
 wrote:  
 
   Semuakomentar/bantahan/argumentasi pokok anda tentang PB sudah saya jawab: 
1.   Alasan “fakta sejarah”semu omong kosong klaim sak enak udele dewe nan 
gragas akan wilayah. 2.   Fakta sejarah hanyaklaim Sukarno tanpa ada bukti.. 3. 
  Soal transmigrasi 4.   Soal bila tetap bersamaIndonesia…orang-orang papua 
akan kehilangan tanah mereka….. anda tidak bisamenjamin papua tidak akan 
diserahkan kepda modal asing… karena anda tidak tahuprogram dan hari depan yang 
diperjuangkan oleh para pemberontak separatis 5.   Soal kelainan grup 
etnikpapua dari suku-suku di Indonesia lainnya dan soal sistim kehidupan 
masyarakatkolektif Papua 6.   Soal nation building 7.   Terakhir anda 
menuduhIndonesia melakukan GENOCIDE DI PAPUA, TANPA MENGEMUKAKAN DASAR DAN 
BUKTI YANGMELANDASI TUDUHAN TERSEBUT.  Itu adalahsebuah perbuatan yang KURANG 
AJAR DAN SERAMPANGAN, SEENAK WUDEL SENDIRI.  Sedangkan untuk pembantaian 65-66 
denganjumlah 3 juta korban yang diakui 

Fw: [GELORA45] Zulkifli Hasan: Aksi 212 Tak Akan Terulang di Kasus Sukmawati ; Alumni 212: Sukmawati Soekarnoputri Lebih Parah daripada Ahok

2018-04-07 Terurut Topik Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
 

   - Pesan yang Diteruskan - Dari: 'Chan CT' sa...@netvigator.com 
[GELORA45] Kepada: GELORA_In 
Terkirim: Sabtu, 7 April 2018 09.48.17 GMT+2Judul: 
[GELORA45] Zulkifli Hasan: Aksi 212 Tak Akan Terulang di Kasus Sukmawati ; 
Alumni 212: Sukmawati Soekarnoputri Lebih Parah daripada Ahok
     




 

Zulkifli Hasan: Aksi 212 Tak Akan Terulang di Kasus Sukmawati
Reporter:  
M Julnis Firmansyah
Editor:  
Juli Hantoro
Sabtu, 7 April 2018 10:35 WIB Massa dari persaudaraan Alumni 212 melakukan aksi 
damai di depan Gedung Bareskrim Mabes Polri, Gambir, Jakarta, 6 April 2018. 
Aksi damai tersebut menuntut proses hukum terhadap Sukmawati Soekarnoputri 
karena dianggap telah melakukan penistaan agama. TEMPO/Muhammad Hidayat 
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan 
memprediksi aksi massa sebesar 212 tidak akan terulang kembali dalam kasus 
puisi Sukmawati Soekarnoputri.Sebab, menurut dia, Sukmawati telah meminta maaf 
atas puisi yang dianggap melecehkan agama Islam itu.

"Saya kira tidak akan ada aksi 212. Aksi itu kan spontan saja," kata Zulkifli 
saat ditemui di Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan, Sabtu, 7 April 2018.

Seperti diketahui sebelumnya, puisi Sukmawati berjudul Ibu Indonesia dianggap 
melecehkan umat Islam. Puisi itu Sukmawati bacakan dalam acara 29 Tahun Anne 
Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018, Jakarta, 29 Maret 2018. Adapun 
hal-hal yang dianggap melecehkan itu antara lain soal syariat Islam, cadar, dan 
suara azan.

Baca juga: Aksi Bela Islam Tuntut Sukmawati Soekarnoputri Ditangkap
Atas munculnya berbagai protes itu, Sukmawati meminta maaf kepada umat Islam 
pada Kamis, 5 April lalu.
Salah satu reaksi protes itu muncul dari Persaudaraan Alumni 212. Mereka 
menggelar Aksi Bela Islam di depan Badan Reserse Kriminal Polri di Gambir, 
Jakarta Pusat, untuk meminta Sukmawati segera diperiksa sebelum 11 April (411) 
atau akan ada aksi massa yang lebih besar kembali.

Baca juga: Sambil Menangis, Sukmawati Soekarnoputri Minta Maaf atas Puisinya

Zulkifli berujar, secara pribadi, dia sudah memaafkan Sukmawati atas puisi 
tersebut. Namun, untuk urusan pelaporan yang sudah masuk ke polisi, dia 
menyerahkan sepenuhnya kepada aparat.

"Kalau urusan hukum, kami tidak boleh ikut campur atau intervensilah," tuturnya.
 Alumni 212: Sukmawati Soekarnoputri Lebih Parah daripada AhokReporter:  
Syafiul Hadi
Editor:  
Ali Anwar
Jumat, 6 April 2018 17:08 WIB 
Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maakruf menjelaskan hasil audiensi di 
Bareskrim, Gambir, Jakarta Pusat, 6 April 2018. Maria Fransisca Lahur.
 
TEMPO.CO, Jakarta - Alumni Persaudaraan Aksi 212 menilai Sukmawati 
Soekarnoputri telah melakukan penodaan agama dalam pembacaan puisinya. Bahkan, 
kasus Sukmawati Soekarnoputridinilai lebih parah daripada kasus penodaan agama 
oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Kalau kasus Ahok masih multitafsir. Kalau ini tak multitafsir, sangat jelas 
penghinaannya," ujar Ketua Alumni Persaudaraan Aksi 212 ,Slamet Ma'arif, di 
gedung Badan Reserse Kriminal Polri, Jakarta, Jumat, 6 April 2018.

Massa Persaudaraan Alumni 212 dan Front Pembela Islam menggelar demonstrasi 
menuntut agar Sukmawati Soekarnoputri dipenjarakan. Demo dilakukan di depan 
gedung Bareskrim Polri, Medan Merdeka Timur, Jumat, 6 April 2018.

Unjuk rasa ini merupakan reaksi atas puisi Sukmawati Soekarnoputri berjudul 
“Ibu Indonesia.” Puisi ini dianggap telah menista agama Islam. Puisi itu 
diciptakan Sukmawati dan dibacakan dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya 
di Indonesia Fashion Week 2018.

Menurut Slamet, kasus dugaan penodaan agama oleh Sukmawati Soekarnoputri bukan 
perkara sepele. Dia mendesak agar Sukmawati diproses hukum seperti Ahok.. 
"Secara pribadi kami maafkan, tapi proses hukum tak boleh berhenti," kata 
Slamet.

Slamet berujar, pihaknya akan memberi tenggat waktu kepada kepolisian untuk 
memproses kasus ini. Menurut Slamet, Alumni Persaudaraan 212 akan mengawal 
kasus ini sampai selesai. "Kalau dalam waktu tertentu tak diproses, tak menutup 
kemungkinan kami akan aksi lagi," ucap Slamet.

Sukmawati Soekarnoputri telah meminta maaf atas puisinya itu karena sudah 
menimbulkan kontroversi di masyarakat dan dianggap melecehkan agama Islam. 
"Saya mohon maaf lahir batin kepada umat Islam Indonesia, khususnya bagi yang 
merasa tersinggung dan berkeberatan dengan puisi ‘Ibu Indonesia’," kata 
Sukmawati Soekarnoputri sambil menyeka air matanya di Warung Daun Cikin.

Sukmawati Soekarnoputri mengatakan tidak bermaksud menghina umat Islam di 
Indonesia lewat puisinya. Putri proklamator Soekarno itu mengatakan, ia 
merupakan seorang muslimah dan merasa bersyukur serta bangga dengan 
ke-Islamannya.

 


[GELORA45] Soal TKI, Pemerintah Dilematis Sikapi Malaysia

2018-04-07 Terurut Topik 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
Soal TKI, Pemerintah Dilematis Sikapi Malaysia
Sabtu, 7 April 2018 | 12:45

http://sp.beritasatu.com/home/soal-tki-pemerintah-dilematis-sikapi-malaysia/123521



Ilustrasi TKI [google] 

Berita Terkait

  a.. Taiwan Berencana Buka Vokasional Training TKI di Indonesia 
  b.. Pemerintah Pulangkan 27 Orang TKI Bermasalah di Kuwait 
  c.. Tidak Akan Putus Hubungan, Indonesia Punya Kepentingan Besar di Arab 
Saudi 
  d.. Atas Eksekusi Zaini, RI Sampaikan Nota Protes ke Saudi 
  e.. Bank BRI Beri Layanan Inklusif untuk TKI
[JAKARTA] Pemerintah Indonesia dilematis untuk mengambil sikap atas sikap dan 
tindakan Malaysia dalam mengantisipasi dan menyelesaikan permasalahan tenaga 
kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Pasalnya, sampai saat ini ada sebanyak 2,8 
juta orang TKI di Malaysia. Selain itu, setiap bulan bahkan setiap hari banyak 
orang Indonesia pergi secara ilegal untuk mencari pekerjaan di negeri jiran itu.

Sementara di sini lain, Malaysia sendiri sampai saat enggan memperbaharui Nota 
Kesepakatan Bersama (Memorandum of Understanding/MoU) antara Indonesia dengan 
Malaysia tentang Penempatan dan Perlindungan TKI.

“Kita mau tegas dengan Malaysia seperti melakukan moratorium pengiriman TKI ke 
sana, namun bagaimana dengan nasib 2,8 juta TKI di sana ? Terus bagaimana 
dengan TKI ilegal yang terus mengalir ke sana ? Jujur, kami sebagai pemerintah 
dilematis untuk mengambil sikap,” kata

Direktur Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri (PPTKLN), 
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Soes Hindharno, kepada SP, di 
kantornya, Jumat (6/4).

Soes mengatakan, MoU antara Indonesia dengan Malaysia tentang Penempatan dan 
Perlindungan TKI sudah habis masa berlaku sampai dengan 31 Mei 2016. Beberapa 
bulan sebelum habis masa berlaku MoU, kata Soes, pemerintah Indonesia, dalam 
hal ini Kemnaker sudah mengingatkan Malaysia agar memperbaharui MoU yang masa 
berlaku hanya empat tahun itu. Namun, Malaysia belum juga gubris.

Alasan mendasar Malaysia, kata Soes, adalah kalau Malaysia memperbaharui MoU 
dengan Indonesia itu berarti Malaysia memperbaharui MoU dengan sejumlah negeri 
pengirim tenaga kerja ke Malaysia, seperti dari Filipina, Banglades, India dan 
Tiongkok. “Memang gaji TKI di Malaysia jauh di bawah gaji tenaga kerja dari 
Filipina. Indonesia cuma digaji maksimal 1.000 Ringggit Malaysia (RM) per 
bulan. Sementara tenaga kerja dari Filipina bisa sampai 4.000 RM per bulan. 
Alasannya karena TKI kurang terampil. Padahal kenyataannya tidak selalu seperti 
itu,” kata Soes.

Soes mengatakan, dalam draf pembaharuan MoU Kemnaker mengajukan sejumlah 
permintaan yang bersifat wajib antara lain gaji TKI harus dinaikan minimal 
1.200 RM per bulan, TKI harus diberi akses untuk berkomunikasi dengan pihak 
KBRI di Malaysia dan keluarganya, dalam seminggu harus ada waktu satu hari 
untuk TKI berlibur, seluruh dokumen TKI seperti paspor dan perjanjian kerja 
harus dipegang TKI. “Namun, pengajuan kita sampai saat ini belum ditanggapi 
Malaysia. Mungkin bagi mereka terlalu memberatkan,” kata Soes.

Menurut Soes, walaupun demikian, pemerintah Malaysia juga takut kalau 
pemerintah mengeluarkan kebijakan moratorium pengiriman TKI ke sana. “Bulan 
lalu, Menteri Perburuhan Malaysia mendatangi Menteri Ketenagakerjaan, Hanif 
Dhakiri di Jakarta agar jangan sampai melalukan moratorium pengiriman TKI ke 
sana,” kata Soes.

Dikatakan, dalam pertemuan itu pihak Malaysia berjanji akan membahas secara 
intern Malaysia soal perpanjangan MoU dengan Indonesia dan berjanji tetap 
melindungi TKI di Malaysia.

Soes mengatakan, Malaysia memang tidak mempunyai undang-undang yang melindungi 
tenaga kerja asing seperti Indonesia, Singapura dan Hongkong. “Makanya kita 
penting membuat MoU dengan Malaysia,” kata dia.

Menurut Soes, pemerintah terus menekan Malaysia agar segera memperbaharui MoU 
dengan Indonesia. “Kalau Malaysia belum melakukan maka bukan tidak mungkin 
pemerintah Indonesia mengambil langkah tegas juga seperti moratorium. Namun, 
kita terus melakukan pendekatan dulu,” kata dia.

Soes tidak menampik anggapan bahwa kasus terhadap TKI di Malaysia beberapa 
tahun terakhir tidak terlepas dari kevakum hukum perlindungan TKI di sana.

Contoh terakhir adalah Adelina Sau, Tenaga Kerja Indonesia ( TKI) asal Desa 
Abi, Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara 
Timur (NTT), tewas di Malaysia, awal Februari 2018. Adelina tewas, setelah 
disiksa secara keji oleh majikannya di Malaysia.

Sebelumnya pengamat ketenagakerjaan, Jumhur Hidayat, mendesak pemerintah agar 
segera memperpanjang MoU dengan Malaysia dan beberapa negara lainnya terutama 
Taiwan. “Pemerintah segera buat MoU lagi, supaya TKI terlindungi,” kata Jumhur.

Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo, mengatakan, pemerintah segera 
memperbaharui MoU dengan Malaysia dan Taiwan. Pemerintah dalam membuat MoU itu, 
kata dia, harus disesuaikan dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang 
Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan 

Re: [GELORA45] Hegemoni Negara Maju Sebabkan Sawit Diperlakukan Tidak Adil

2018-04-07 Terurut Topik ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
Cerita pak dosen theologi (Phil Karel Erari) soal Sumpah Pemuda 
justru membuktikan kebiadaban orang Belanda di Papua. Dikatakan 
sejak sebelum tahun 1925 orang-orang Belanda sudah mengutak-atik 
kehidupan masyarakat Papua dengan 'pendidikan peradaban'. 

Begitulah kebodohan kaum kolonial-imperialis, mereka tidak tahu 
apa-apa soal peradaban selain adab penindasan & kebohongan / 
kepalsuan.
Untuk mempertegas bahasan tentang Papua saya usulkan tidak lagi 
menggunakan 'Papua Barat' untuk menyebut wilayah yang sebelumnya 
dikenal sebagai 'Irian Barat'. Sebab, wilayah Irian Barat itu sekarang 
dibagi menjadi 2 provinsi. Yaitu, Provinsi Papua (dengan ibukota 
Jayapura) dan Provinsi Papua-barat dengan ibukota Manokwari.Jangan sampai para 
imperialis menyangka yang dibicarakan Indonesia 
hanya sebatas Provinsi Papua-barat di kawasan Kepala Burung itu, 
sehingga mereka merasa tetap punya hak untuk merampas yang 
Provinsi Papua. 

  

--- jetaimemucho1@... wrote:
   Semuakomentar/bantahan/argumentasi pokok anda tentang PB sudah saya 
jawab: 1.   Alasan “fakta sejarah”semu omong kosong klaim sak enak udele dewe 
nan gragas akan wilayah. 2.   Fakta sejarah hanyaklaim Sukarno tanpa ada 
bukti.. 3.   Soal transmigrasi 4.   Soal bila tetap 
bersamaIndonesia…orang-orang papua akan kehilangan tanah mereka….. anda tidak 
bisamenjamin papua tidak akan diserahkan kepda modal asing… karena anda tidak 
tahuprogram dan hari depan yang diperjuangkan oleh para pemberontak separatis 
5.   Soal kelainan grup etnikpapua dari suku-suku di Indonesia lainnya dan soal 
sistim kehidupan masyarakatkolektif Papua 6.   Soal nation building 7.   
Terakhir anda menuduhIndonesia melakukan GENOCIDE DI PAPUA, TANPA MENGEMUKAKAN 
DASAR DAN BUKTI YANGMELANDASI TUDUHAN TERSEBUT.  Itu adalahsebuah perbuatan 
yang KURANG AJAR DAN SERAMPANGAN, SEENAK WUDEL SENDIRI.  Sedangkan untuk 
pembantaian 65-66 denganjumlah 3 juta korban yang diakui Sarwo Edhi saja, 
pengakuan bahwa rezim Suhartotelah melakukan GENOCIDE harus melalui berbagai 
macam penelitian, pembuktian,kesaksian langsung korban yang secara resmi 
diajukan dalam InternationalTribunal di Den Haag  2015. Maka itu sayabilang 
anda KURANG AJAR!!    Saya sama sekali tidakmenemukan jawaban anda kepada semua 
argumentasi yang saya ajukan. Sangatbertolak belakang dengan saya yang selalu 
memberi jawaban kepada komentar anda.Dan yang paling penting, anda TIDAK BISA 
MEMBERI  ALTERNATIF LAIN kepada batas-batas wilayahIndonesia yang diwariskan 
oleh periode kolonial Belanda yang anda tolak. Tak bisa kasih alternatif, tapi 
toh ngotot tidak mengakui batas-batas yang sudah diakui resmi di seluruh dunia. 
   Andatidak mampu menjawab argumentasi saya, toh anda TETAP NGOTOT menuduh 
Indonesiasebagai penjajah Kolonial Papua. Semua orang punya hak untuk 
mempertahankanpendapatnya, alias ngotot, tapi dalam kasus anda, anda NGOTOT 
TANPA BISAMENAMPILKAN  ARGUMENTASI ,. Nah, dalamhal SIKAP NGOTOT TANPA 
ALASAN/ARGUMENTASI inilah, watak anda mirip dengan Chanyang membela mati-matian 
selubung  danpenipuanTiongkok sebagai Negara sosialis TANPA ALASAN ATAU 
ARGUMENTASI… Sepertitulisan yang anda postingkan sendiri, Tkk dikuasai oleh 104 
billioner, tapi tohtidak mau melepaskan selubung penipuannya dengan terus 
memakai nama sosialisme.Artinya jelas-jelas Sosialisme menentang penghisapan 
manusia atas manusia, tapitoh NGOTOT bilang  Tiongkok yangmelakukan penghisapan 
dan penindasan bahkan di negeri orang lain, adalah sebuahNegara sosialis.   
Oleh karena itu sayamenghentikan diskusi soal PB, karena tidak ada lagi 
argumentasi anda yang patutdipertimbangkan.    Ah, yang terakhir 
andamempostingkan tulisan yang menyinggung tidak adanya Jong Papua di 
KongresPemuda 1928. Apakah itu alasan yang cukup dan masuk akal untuk 
memisahkan diridari Indonesia dan tidak mengakui  artinasional dan patriotik 
dari kongres itu? Seperti saya bilang anda tidak punyaperasaan atau semangat 
patriotic… Ya logis! Lihat sendiri latar belakang andadan mentalitas yang 
dibentuk oleh masyarakat AS!!! Free choice, free world, free trade, pendeknya 
semua yang “free”buatan AS!!!  Free to exploit,, free tomake war, free to kill 
dan masih sederet lagi free to do anything the empirewants!!!     Siapa yang 
bilang adaJong papua di Kongres itu adalah seorang pembohong! Memang tidak ada 
Jong Papuadi situ, juga tidak ada Jong Dayak, tidak ada Jong Toraja, tidak ada 
Jong Sasak,tidak ada Jong Padang, tidak ada Jong Aceh, tidak ada jong 
Olak-Olak!! Sowhat!!!    Bicara soal grup etnikyang anda gunakan sebagai dalih 
pembenaran pemisahan diri PB, anda lupa mengaparakyat Timor Timur yang 
sebenarnya masih lebih dekat hubungan kesukuannyadengan rakyat Timor Barat 
tidak sama-sama menjadi bagian dari satu negeri!!! ???Mengapa yang Barat secara 
legal menjadi bagian dari Indonesia dan tidak adayang mempersoalkan, sedangkan 
yang Timur mempunyai hak sepenuhnya untuk punyasebuah Negara sendiri  
Perbedaan kebangsaan yang menjajah kedua bagian 

[GELORA45] Pekerja Seks dalam Revolusi Kemerdekaan Indonesi

2018-04-07 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
*Apakah tidak dibuat tunggu peringatan jasa mereka?*


https://tirto.id/pekerja-seks-dalam-revolusi-kemerdekaan-indonesia-cuE1


Pekerja Seks dalam Revolusi Kemerdekaan Indonesia


Pekerja seks di masa pergerakan Indonesia. FOTO/Istimewa

16 Agustus 2017

Dibaca Normal 2 menit

*Rencana brilian yang imajinatif: mengirim pekerja seks ke daerah
pendudukan demi melemahkan mental serdadu Belanda dan jadi mata-mata
Republik.*

tirto.id - Revolusi demi kemerdekaan Indonesia butuh ribuan bedil, dan
untuk mendapatkannya, tak cuma mengandalkan jaringan penyelundup maupun
pedagang Republiken. Ia butuh banyak tangan agar bedil-bedil—serta
pelor-pelornya—itu bisa sampai ke tangan para pejuang yang bergerilya
melawan tentara Belanda.

Suka tidak suka, para wanita tunasusila juga punya jasa dalam perkara
tersebut. Mereka mengambil risiko dan meluangkan waktu untuk membantu para
pejuang bersenjata mendapatkan perkakas revolusi.

Setidaknya, sejarawan Australia, Robert Cribb, dalam *Gejolak Revolusi Di
Jakarta 1945-1949* (1990), mencatat bahwa “senjata- senjata itu diperoleh
dari hasil mencuri, melalui penyelundupan dari Singapura, dengan bantuan
sejumlah wanita tuna susila Senen yang memperoleh senjata-senjata itu dari
para serdadu India.”

Para pelacur itu adalah jaringan lama dari orang-orang yang tergabung dalam
Laskar Rakjat Djakarta Raja. Hal ini terjadi ketika tentara Sekutu, dalam
hal ini Inggris, berada di Jakarta.

Pada masa revolusi, keterlibatan para pelacur bukan hal baru. Pada dekade
sebelumnya, ketika Sukarno masih di Bandung dan belum dibuang, para pelacur
Bandung menolongnya.

   -

   *Baca: Sukarno & Para Pekerja Seks di Masa Pergerakan Indonesia
   
*


Tak heran seorang kolonel eksentrik-*cum*-dokter gigi bernama Moestopo
memanfaatkan para pelacur agar ikut membantu Republik Indonesia. Moestopo
sebelumnya terlibat dalam front pertempuran Surabaya, dan sempat mengaku
menteri sebelum 10 November 1945. Ia akhirnya ditarik ke front barat
sekitar Bandung. Menurut Cribb, “Ia adalah seorang perwira eksentrik tapi
imajinatif.”

   -

   *Baca: Usaha Mempertahankan Surabaya tanpa Komandan Terlatih
   
*


Pertengahan 1946, ketika tentara Sukutu berangsur pergi dari Indonesia dan
tentara Belanda mulai menguat, Moestopo dijadikan perwira Pendidikan
Politik Tentara (Pepolit) di Subang. Ia tiba di sana dengan unit bersenjata
yang tidak biasa—disebut Pasukan Terate.

Terate adalah akronim dari Tentara Rahasia Tinggi. Selain terdiri
taruna-taruna Akademi Militer Yogyakarta, ada pula pelacur dan pencopet
dari Surabaya dan Yogyakarta. Mereka dikerahkan untuk menciptakan kekacauan
dan kebingungan di kalangan serdadu-serdadu Belanda di sekitar Bandung.

Para pencuri dan para pelacur ini, menurut Abdul Haris Nasution dalam *Memenuhi
Panggilan Tugas: Kenangan Masa Muda* (1990), diberi pesan: “Boleh bergiat
di daerah musuh terutama terhadap prajurit-prajurit musuh.”

Itu satu rencana yang cukup brilian, sebetulnya: Pihak Republik berusaha
mengirim penyakit masyarakat ke daerah lawan.

Bekerja di daerah pendudukan Belanda, dalam masa revolusi, agaknya bisa
lebih mendatangkan untung mengingat perekonomian daerah pendudukan lebih
baik daripada daerah Republik. Selain itu, pelacur-pelacur pro-Indonesia
bisa menjadi mata-mata bagi Republik.

[image: infografik pelacur di masa revolusi]



Bagaimanapun, tentara-tentara Belanda yang dikirimkan ke Indonesia adalah
pemuda-pemuda Belanda yang jauh dari pacar atau istri. Mereka butuh
kehangatan dan tak jarang para pelacur jadi penuntasan birahi. Pelacuran di
daerah pendudukan Belanda maupun medan perang lain di dunia adalah efek
dari peperangan juga.

Kesulitan bahan makanan dan sumber uang membuat banyak perempuan rela jadi
pelacur. Mengutip kesaksian seorang mantan veteran tentara Belanda di
Indonesia, Frans Bentschap Knook: “Ketika kami memasuki kota dengan truk
militer berkapasitas tiga ton, di sana-sini terdapat perempuan yang sudah
siap bercinta dengan tentara-tentara Belanda.”

“Tetapi Kami sudah mendapat peringatan, dan takut setengah mati akan dampak
perkencanan itu,” ujar Knook, sebagaimana dicatat dalam *Serdadu Belanda di
Indonesia 1945-1950* (2017) yang disusun Gert Oostindie.

Veteran lain, Jan Toledo, berkata: “Sewaktu masih dalam pendidikan, kami
melihat beberapa film tentang penyakit-penyakit yang mengerikan. Waktu itu,
saya masih begitu hijau sehingga mengira bahwa kami bisa tertular dengan
penyakit-penyakit itu dari setiap perempuan.”

Tarif pelacur-pelacur itu, menurut veteran tentara Belanda lain lagi, hanya
sekitar 25 sen.

Selain takut karena menderita penyakit kelamin, Polisi Militer Belanda
mengawasi serdadunya yang memakai jasa pelacuran. Namun, ada saja serdadu
yang bercinta dengan pelacur di daerah pendudukan. Larangan dan 

Re: [GELORA45] Hegemoni Negara Maju Sebabkan Sawit Diperlakukan Tidak Adil

2018-04-07 Terurut Topik 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
Lanjutan nimbrung.

Ada perbedaan yang mendasar dalam memandang masalah spt dlm kalimat
bung Jonathan: "yg saya lihat dari berbagai sudut seperti etnisitas,
bahasa, budaya, dlsb orang2 Papua tidak sama dgn Indonesia."(e-mail
Jonath.: 2 Apr 2018 20:48:26 + (UTC)

Pertanyaannya: Etnisitas, bahasa, budaya Indonesia itu bagaimana
wujudnya kalau mengikuti pendapat bung itu? 

Saya kira bung sudah tahu kalau Indonesia terbentuk bukan dengan alasan
etnis. Oleh karena itu apa bung tidak mau membenarkan kenyataan bahwa
Nasion Indonesia ini terdiri dari berbagai macam suku-suku bangsa
maupun etnis yang berbeda-beda, namun satu jua - Bhineka Tunggal Ika?

Perkembangan sejarah kelahiran Amerika Serikat dan Indonesia sangat
berbeda dan boleh dikatangan bertentangan. Amerika Serikat didirikan
dengan penghancuran etnis-etnis yang bermukim diwilayah kelahirannya. 

Negara Amerika Serikat dibentuk oleh kaum agresor, kaum penakluk yang
mewakili klas-klas penguasa asal Eropa melalui perang pemusnahan secara
kejam dan brutal tanpa peri kemanusiaan terhadap penghuni setempat yang
terdiri dari berbagai etnis terutama suku bangsa Indian yang bermukim di
wilayah-wilayah di benua Amerika Tengah. Makin membesarnya kebrutalan
perang agresi inilah yang nantinya membentuk luas geografi Amerika
Serikat dan karakter penguasa negaranya. Sampai sekarang proses yang
membentuk karakter kekuasaan imperialisme di Amerika Serikat ini belum
juga selesai hingga masih selalu terjadi kekejaman dalam bentuk
ras-diskriminasi dan semangat menduduki wilayah mana saja di seluruh
dunia ini untuk memenuhi kepentingan perekonomian klas-klas penguasa
mereka. Juga sampai di Irian-Barat, a.l. dalam bentuk penghisapan Firma
Freeport.

Sebaliknya wilayah geografi Indonesia terbentuk sebagai hasil
kebersamaan nasib dan solidaritet antara berbagai etnis yang bermukim
di wilayah Hindia-Belanda dalam proses perlawanan mereka melawan
penindasan kolonialisme Belanda. Sampai sekarang proses penyatuannya
yang dalam sejarahnya pernah mencapai puncak keberhasilannya pada 28
Oktober 1928 dan Proklamasi 17 Agustu 1945 juga belum selesai, apalagi
sempurna.

Kalau mau mengupas sejarah, katakanlah juga sejarah kelahiran masyarakat
di Indonesia tidak bisa lain orang mesti mengupas sejarah perjuangan
klas dalam berbagai macam periode sejarah dan bentuknya. 

Semua masyarakat berklas, awalnya juga merupakan masyarakat tanpa klas
yang lazimnya disebut orang sebagai masyarakat ur-komunisme, juga
termasuk yang bermukim di Indonesia sekarang. Sebelum Belanda melakukan
penjajahan, di wilayah Nusantara itu sudah ada negara sebagai lembaga
kekuasaan; sebagian besar dalam bentuk kekuasaan negara-negara kerajaan
- sistim masyarakatnya terutama feodalisme, belum kapitalistis karena
kaum borjuasinya masih belum lahir.

Belanda, melalui VOC yang di Jawa dinamai orang kumpeni, mulai
melancarkan perang kolonial terhadap kekuasaan kerajaan yang tidak mau
memenuhi kepentingan ekonomi kolonialismenya, kemudian ditundukkan atau
melakukan perang penaklukan dan setelah terjadi kolaborasi antara
penguasa feodal atas wilayah kerajaan, lalu melakukan sistim ekonomi
kapitalisme sebagai pelaksana pengembangan masyarakat kapitalismenya di
Eropa ke tingkat imperialisme dunia. Jadi bukan karena membuat
sertifikat seperti argumentasi sepélé bung itu. 

Kalau bung mau memperdalam ilmu sejarah perjuangan rakyat melawan
imperialisme, itu akan menyadarkan seseorang betapa pengorbanan yang
sudah mereka relakan termasuk menjadi faktor sangat penting dalam
perkembangan sejarah kebangkitan nasion baru seperti yang terjadi di
Indonesia. Bung menyebut Bung Karno dalam hubungan dng masalah etnis.
Apa bung tidak tahu, bahwa untuk melaksanakan pembangunan nasion
building ini Bung Karno mengambil sikap teguh dan sangat kokoh:
mempertahankan prinsip hidupnya sebagai penyambung lidah rakyat sampai
titik darah penghabisan. Menolak keinginan kacung imperialis Suharto
untuk bertekuk lutut pada tuntutan imperialis! Bung tidak sampai kesitu
mengartikan sejarah perkembangan Nasion Indonesia?

Kembali ke soal argumentasi bung ttg sertifikat yang itu kalau dlm
sistim admininstrasi negara setara dengan akta-kelahiran saja. Yang
memperkenalkan dan membuat sistim sertifikasi tanah adalah penguasa
kolonial Belanda. Itu dimulai dengan legitimasi berdirinya berbagai
macam plantase, pertanian, perkebunan, kehutanan, pertambangan,
berbagai macam instansi yang mengurus kepentingan penjajahan di segala
bidang kegiatan masyarakat dulu dsb. Yang semacam ini sekarang
dipraktekkan oleh kaum neo-liberalisme dengan istilah land-grabing
terutama di Afrika.
 
Sedangkan penguasa Indonesia sekarang ini sekedar melanjutkan sistim
dan semangat kolonial Belanda untuk memnperlancar pengabdiannya pada
kaum investor saja. Karena itu pertanyaan yang patut diajukan lebih
dulu kalau ada orang menggunakan istilah tanah negara, harus juga
jelas; itu tanah hasil pengkaplingan yang diciptakan oleh kekuasaan
kolonial Belanda atau tanah garapan yang 

[GELORA45] Nelayan Tak bisa Melaut Imbas Tumpahan Minyak di Balikpapan

2018-04-07 Terurut Topik ajegil...@yahoo.com [GELORA45]

 
 Ke mana suara Menteri Susi di Hari Nelayan begini?
 

 -
 

 Nelayan Tak bisa Melaut Imbas Tumpahan Minyak di Balikpapan
  
 Wishnugroho Akbar, CNN Indonesia | Rabu, 04/04/2018 11:42 WIB
  
 
 Tumpahan minyak di Teluk Balikpapan, Sabtu (31/3) membuat ratusan nelayan tak 
bisa melaut. (ANTARA FOTO/Sheravim) 
  
 Jakarta, CNN Indonesia -- Sedikitnya 162 kapal milik puluhan nelayan di 
Balikpapan, Kalimantan Timur, ikut terdampak tumpahan minyak di perairan Teluk 
Balikpapan yang terjadi pada Sabtu (31/3). Akibat tumpahan minyak ratusan kapal 
nelayan itu belum bisa dipakai melaut.
 
 "Alat tangkap mereka harus dibersihkan dulu, begitu juga kapal-kapalnya," kata 
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Tanaman Pangan (DKPP) 
Balikpapan Yosmianto kepada wartawan di Balikpapan, kemarin, seperti dilansir 
Antara.
 
 Kapal-kapal nelayan Balikpapan rata-rata berukuran 2-5 gross ton (GT) yang 
diawaki rata-rata oleh lima sampai tujuh orang.
  
 Para nelayan biasanya menggunakan alat tangkap rengge dipadukan dengan bagan 
dan keramba.
 
 
 "Banyak juga keramba milik nelayan yang kena tumpahan minyak itu," ujar 
Rasyid, nelayan dari Kampung Baru Ujung.
 
 Menurut Yosmianto, sebagian nelayan di wilayah Balikpapan Barat yang tidak 
melaut itu berdampak pada jumlah tangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan 
masyarakat Balikpapan.
 
 "Untuk memenuhi kebutuhan pasokan ikan, untunglah masih ada nelayan dari 
pesisir timur, seperti Manggar dan Lamaru, juga masih bisa dipenuhi dari luar 
Balikpapan," tutur Yosmianto.
  
 Kebutuhan ikan Balikpapan mencapai 20 ton lebih per hari, sebagian besarnya 
didaratkan di Pelabuhan Pendaratan Ikan Manggar dan sebagian lagi di Klandasan.
 
 Pasokan ikan juga didatangkan dari luar Balikpapan, seperti dari Kabupaten 
Penajam Paser Utara dan Paser.
 
 Tumpahan minyak di Perairan Balikpapan terjadi pada Sabtu (31/3) siang. 
Tumpahan itu secara tak terduga kemudian memicu kebakaran yang menghanguskan 
sebuah kapal kargo dan mengakibatkan dua korban tewas.
  
 Mabes Polri menyatakan masih menyelidiki dugaan kejahatan lingkungan dalam 
insiden tersebut. Asal tumpahan minyak yang diduga menjadi penyebab kebakaran 
belum diketahui hingga saat ini.
 
 Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris 
Jenderal Polisi Syafruddin mengatakan polisi masih melakukan investigasi 
asal-usul tumpahan minyak itu. Hal itu dilakukan buat mengetahui apakah minyak 
itu sengaja dibuang ke perairan Balikpapan oleh pihak tertentu atau tidak.
 
 "Kalau dibuang itu kejahatan, nanti kami investigasi, kami akan cek Polda 
Kalimantan Timur. Itu mencemari biota laut, itu harus diinvestigasi siapa 
pelakunya," kata Syafruddin saat ditemui di Kantor Dewan Masjid Indonesia, 
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (2/4). (wis)
 



[GELORA45] Re: Menristekdikti minta inovasi dokter Terawan tidak dimatikan

2018-04-07 Terurut Topik b...@yahoo.com [GELORA45]
IDI sudah betul kalau metode penemuan tidak berbasis pada penelitian ilmiah, 
dr. Terawan harus dilarang utk. bekerja sebagai dokter sebab telah melakukan 
professional misconduct. Bedanya dgn dokter dari Nazi Jerman adalah dokter Nazi 
Jerman melakukan kelinci percobaannya terhadap orang Jahudi sedangkan dr. 
Terawan terhadap orang2 Indonesia sendiri. Apalagi penemuan Warsito yg adalah 
boleh dibilang hoax.

[GELORA45] Re: MUI: Sudah Ada Rasa Penistaan dalam Puisi Sukmawati

2018-04-07 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
*Satu-satunya solusi terbaik untuk mengatasi masalah agama dan etnik ialah
dibebaskan pulau Jawa menjadi negara merdeka berdaulat penuh nan suci bebas
dari yang lain agar tidak ada lagi yang menista agama apapun dan
diskriminasi etnik, biar orang Jawa beragama Islam hidup tentram dan
bahagia serta mudah masuk surga  setelah hayat meninggalkan badan. Di
sana   di surga  mereka disambut  pesta meriah oleh bidadari-bidadari
cantik nan sexy. Patut diingat bahwa barang siapa yang suci dihadiahkan 72
bidadari. Itulah satu-satunya kesempatan untuk kita semua di luar Jawa
sentris bisa hidup dengan kebebasan beragama, mau menyembah pohon, batu,
menyembah gadis-gadis cantik sebagai dewa bisa dilakukan tanpa ada yang
bilang kafir  atau keturuan beruang atau monyet dsb. Kumpulah kekuatan
untuk membebaskan pulau Jawa dan MUInya yang berada dalam cengkraman kaum
kafir. *


[GELORA45] Tiongkok Bakal Segera Melakukan Pembalasan

2018-04-07 Terurut Topik 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]


  Kemlu Tiongkok: Kalau AS Umumkan Daftar Penambahan Tarif Bea Masuk 
Produk, 
  Tiongkok Bakal Segera Melakukan Pembalasan 
2018-04-07 14:47:48  Kantor Berita Xinhua 
  XINHUA: Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lu Kang Jumat malam 
(6/4) menjawab pertanyaan wartawan mengenai pertimbangan pihak AS untuk 
menambahkan pengenaan tarif bea masuk komoditi senilai 100 miliar dolar Amerika 
asal Tiongkok.

  Lu Kang mengatakan, pihak AS rupanya telah dengan serius melihat situasi 
dan mengambil langkah yang sangat keliru. Langkah pihak AS itu pada akhirnya 
akan merugikan kepentingannya sendiri. Pihak Tiongkok kini telah mengadakan 
persiapan sepenuhnya dan kalau AS mengumumkan daftar baru penambahan pengenaan 
tarif bea masuk produk asal Tiongkok senilai 100 miliar dolar Amerika, pihak 
Tiongkok akan melakukan pembalasan keras dengan tak ragu-ragu dan sesegera. 
Pihak AS jangan main untung-untungan.

  Lu Kang mengatakan, pihak Tiongkok berpendapat bahwa itulah pertarungan 
antara unilateralisme AS dengan multilateralisme dan pertarungan antara 
proteksionisme dan kebebasan perdagangan. Kalau multilateralisme dan 
perdagangan bebas terancam, dan proses globalisasi ekonomi terusak, 
rehabilitasi ekonomi seluruh dunia akan terancam serius, ini tak saja merugikan 
kepentingan Tiongkok sendiri, juga merugikan kepentingan bersama seluruh dunia. 
Menghadapi masalah besar tersebut, pihak Tiongkok akan dengan tegas berjuang.

  Lu Kang mengatakan, pihak Tiongkok kini telah mengadakan persiapan untuk 
menanggapi aksi eskalasi pihak AS dan kini telah menyusun langkah pembalasan 
yang kongkret. Pihak Tiongkok tidak akan menimbulkan masalah, tapi tidak akan 
membiarkan orang lain menimbulkan masalah dan akan dengan tegas menentangnya. 
Orang Tiongkok selalu bertindak berdasarkan apa yang dikatakannya.
 


[GELORA45] Zulkifli Hasan: Aksi 212 Tak Akan Terulang di Kasus Sukmawati ; Alumni 212: Sukmawati Soekarnoputri Lebih Parah daripada Ahok

2018-04-07 Terurut Topik 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]


Zulkifli Hasan: Aksi 212 Tak Akan Terulang di Kasus SukmawatiReporter:  M 
Julnis FirmansyahEditor:  Juli HantoroSabtu, 7 April 2018 10:35 WIB Massa dari 
persaudaraan Alumni 212 melakukan aksi damai di depan Gedung Bareskrim Mabes 
Polri, Gambir, Jakarta, 6 April 2018. Aksi damai tersebut menuntut proses hukum 
terhadap Sukmawati Soekarnoputri karena dianggap telah melakukan penistaan 
agama. TEMPO/Muhammad Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan 
memprediksi aksi massa sebesar 212 tidak akan terulang kembali dalam kasus 
puisi Sukmawati Soekarnoputri.Sebab, menurut dia, Sukmawati telah meminta maaf 
atas puisi yang dianggap melecehkan agama Islam itu.

"Saya kira tidak akan ada aksi 212. Aksi itu kan spontan saja," kata Zulkifli 
saat ditemui di Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan, Sabtu, 7 April 2018.

Seperti diketahui sebelumnya, puisi Sukmawati berjudul Ibu Indonesia dianggap 
melecehkan umat Islam. Puisi itu Sukmawati bacakan dalam acara 29 Tahun Anne 
Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018, Jakarta, 29 Maret 2018. Adapun 
hal-hal yang dianggap melecehkan itu antara lain soal syariat Islam, cadar, dan 
suara azan.

Baca juga: Aksi Bela Islam Tuntut Sukmawati Soekarnoputri Ditangkap

Atas munculnya berbagai protes itu, Sukmawati meminta maaf kepada umat Islam 
pada Kamis, 5 April lalu.
Salah satu reaksi protes itu muncul dari Persaudaraan Alumni 212. Mereka 
menggelar Aksi Bela Islam di depan Badan Reserse Kriminal Polri di Gambir, 
Jakarta Pusat, untuk meminta Sukmawati segera diperiksa sebelum 11 April (411) 
atau akan ada aksi massa yang lebih besar kembali.

Baca juga: Sambil Menangis, Sukmawati Soekarnoputri Minta Maaf atas Puisinya

Zulkifli berujar, secara pribadi, dia sudah memaafkan Sukmawati atas puisi 
tersebut. Namun, untuk urusan pelaporan yang sudah masuk ke polisi, dia 
menyerahkan sepenuhnya kepada aparat.

"Kalau urusan hukum, kami tidak boleh ikut campur atau intervensilah," tuturnya.


Alumni 212: Sukmawati Soekarnoputri Lebih Parah daripada AhokReporter:  Syafiul 
HadiEditor:  Ali AnwarJumat, 6 April 2018 17:08 WIB 
Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maakruf menjelaskan hasil audiensi di 
Bareskrim, Gambir, Jakarta Pusat, 6 April 2018. Maria Fransisca Lahur.

TEMPO.CO, Jakarta - Alumni Persaudaraan Aksi 212 menilai Sukmawati 
Soekarnoputri telah melakukan penodaan agama dalam pembacaan puisinya. Bahkan, 
kasus Sukmawati Soekarnoputridinilai lebih parah daripada kasus penodaan agama 
oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Kalau kasus Ahok masih multitafsir. Kalau ini tak multitafsir, sangat jelas 
penghinaannya," ujar Ketua Alumni Persaudaraan Aksi 212 ,Slamet Ma'arif, di 
gedung Badan Reserse Kriminal Polri, Jakarta, Jumat, 6 April 2018.

Massa Persaudaraan Alumni 212 dan Front Pembela Islam menggelar demonstrasi 
menuntut agar Sukmawati Soekarnoputri dipenjarakan. Demo dilakukan di depan 
gedung Bareskrim Polri, Medan Merdeka Timur, Jumat, 6 April 2018.

Unjuk rasa ini merupakan reaksi atas puisi Sukmawati Soekarnoputri berjudul 
“Ibu Indonesia.” Puisi ini dianggap telah menista agama Islam. Puisi itu 
diciptakan Sukmawati dan dibacakan dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya 
di Indonesia Fashion Week 2018.

Menurut Slamet, kasus dugaan penodaan agama oleh Sukmawati Soekarnoputri bukan 
perkara sepele. Dia mendesak agar Sukmawati diproses hukum seperti Ahok.. 
"Secara pribadi kami maafkan, tapi proses hukum tak boleh berhenti," kata 
Slamet.

Slamet berujar, pihaknya akan memberi tenggat waktu kepada kepolisian untuk 
memproses kasus ini. Menurut Slamet, Alumni Persaudaraan 212 akan mengawal 
kasus ini sampai selesai. "Kalau dalam waktu tertentu tak diproses, tak menutup 
kemungkinan kami akan aksi lagi," ucap Slamet.

Sukmawati Soekarnoputri telah meminta maaf atas puisinya itu karena sudah 
menimbulkan kontroversi di masyarakat dan dianggap melecehkan agama Islam. 
"Saya mohon maaf lahir batin kepada umat Islam Indonesia, khususnya bagi yang 
merasa tersinggung dan berkeberatan dengan puisi ‘Ibu Indonesia’," kata 
Sukmawati Soekarnoputri sambil menyeka air matanya di Warung Daun Cikin.

Sukmawati Soekarnoputri mengatakan tidak bermaksud menghina umat Islam di 
Indonesia lewat puisinya. Putri proklamator Soekarno itu mengatakan, ia 
merupakan seorang muslimah dan merasa bersyukur serta bangga dengan 
ke-Islamannya.




[GELORA45] Presiden semangati umat Hindu untuk tingkatkan kualitas diri

2018-04-07 Terurut Topik 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
Presiden semangati umat Hindu untuk tingkatkan kualitas diri
 Sabtu, 7 April 2018 11:49 WIB
 
Presiden Joko Widodo. (ANTARA/Joko Susilo)

Tantangan global mengharuskan umat Hindu untuk semakin cerdas, semakin kreatif, 
dan semakin inovatif merespons perubahan...
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengatakan tantangan global 
mengharuskan umat Hindu Indonesia semakin cerdas dan inovatif dalam merespons 
perubahan, dan menyemangati penganut Hindu untuk menyambut Tahun Baru Saka 1940 
dengan semangat untuk meningkatkan kualitas diri.

"Tantangan global mengharuskan umat Hindu untuk semakin cerdas, semakin 
kreatif, dan semakin inovatif dalam merespons perubahan-perubahan yang ada. 
Perubahan yang terjadi adalah tantangan yang tidak bisa kita hindari dan harus 
dijawab dengan peningkatan kualitas serta peningkatan produktivitas," kata 
Presiden dalam sambutannya pada peringatan Dharma Santi Nasional Hari Raya 
Nyepi Tahun Baru Saka 1940 di GOR Ahmad Yani, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu.

Kepala Negara mengatakan perayaan Nyepi Tahun Saka 1940 menjadi momen istimewa 
bagi umat Hindu karena bertepatan dengan Hari Suci Saraswati, yang diperingati 
sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan.

"Saya meyakini, dengan mengambil inspirasi dari Hari Suci Nyepi dan Saraswati, 
umat Hindu menyambut kedatangan Tahun Baru Saka dengan semangat baru, yaitu 
semangat untuk selalu meningkatkan kualitas diri, semangat untuk lebih 
produktif, dan semangat untuk menjadikan ilmu pengetahuan sebagai modal 
mencapai kemajuan, bekal mencapai kemuliaan hidup," katanya.

Ia mengatakan bahwa rakyat Indonesia tidak boleh terus terlena dengan kekayaan 
alam Nusantara, harus membangun manusia Indonesia yang berkualitas sebagai 
kekuatan untuk menjadi bangsa yang unggul.

Presiden menghadiri peringatan Dharma Santi Nasional Hari Raya Nyepi 1940 
bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum 
dan Keamanan Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Ketua DPD RI 
Oesman Sapta Odang ikut menghadiri acara itu.
  



Baca juga: Presiden Jokowi berharap Nyepi membawa damai
  
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Maryati


[GELORA45] Tempat hiburan Jakarta Utara-Barat jadi target pengawasan peredaran narkoba

2018-04-07 Terurut Topik 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
Tempat hiburan Jakarta Utara-Barat jadi target pengawasan peredaran narkoba
 Sabtu, 7 April 2018 14:12 WIB
 
Arsip Foto. Polisi memeriksa mata pengunjung dalam gelar razia pencegahan 
penyalahgunaan narkoba di tempat hiburan. (ANTARA/Ardiansyah )

Jakbar dan Jakut menjadi tempat yang harus kita taruh di bawah 'mikroskop'
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta mengatakan pemerintah 
provinsi meningkatkan pengawasan tempat-tempat hiburan di daerah Jakarta Utara 
dan Jakarta Barat, yang menurut Badan Narkotika Nasional punya banyak tempat 
hiburan yang menjadi ajang peredaran narkoba.

"Jakbar dan Jakut menjadi tempat yang harus kita taruh di bawah 'mikroskop', 
bahwa semua tempat itu, sempat ada pernyataan Pak Buwas, hampir mayoritas dari 
tempat hiburan itu ada penetrasi daripada narkoba," kata Sandiaga di Balai Kota 
DKI Jakarta, Minggu.

Dia mengatakan negara tidak boleh kalah dalam perang melawan penyalahgunaan 
narkoba, yang membawa petaka bagi generasi bangsa.

"Mestinya PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) bekerja sama 
juga dan tentunya aparat kepolisian, baik dari BNN maupun Bareskrim, semua 
turut dalam upaya yang terkoordinasi, integratif, komprehensif, untuk 
memastikan narkoba ini tidak semakin menjalar," katanya.

Dia juga menyatakan dukungan pemerintah provinsi terhadap upaya BNN menyelidiki 
tempat-tempat hiburan yang ditengarai menjadi lokasi transaksi dan tempat 
peredaran narkoba.

"Saya mendukung sekali ini, sudah bisnis besar dan seperti (yang) ada di 
film-film (yang) dipertontonkan di luar negeri seperti Narcos el Chapo," 
katanya.

Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari sebelumnya mengatakan BNN 
mensinyalir banyak tempat hiburan di Jakarta Utara dan Jakarta Barat yang 
menjadi tempat perdagangan narkoba.

BNN, ia menjelaskan, akan menyelidiki pengendali, pengatur dan orang-orang yang 
terlibat dalam peredaran narkoba di tempat-tempat hiburan Jakarta.

"Jadi kita bisa akan temukan siapa pengendalinya siapa yang mengatur siapa yang 
main, bukan hanya pelayan dan pesuruh tingkat bawah, tapi memeriksa manajemen," 
kata Arman.

BNN sebelumnya mengungkapkan bahwa menurut hasil investigasi ada 36 tempat 
hiburan di DKI Jakarta yang menjadi tempat peredaran narkotika.

Baca juga:
Polisi gagalkan pengiriman 1,3 ton ganja ke Jakarta
Anies: ada 500 ribuan lebih pengguna narkoba di Jakarta

  
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Maryati


[GELORA45] Re: punya 38 isteri

2018-04-07 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
*Jangan chawatir tidak ada yang melarang untuk ditambah, masalah seperti
makan siang bisa tambah nasi atau kentang dan lauk pauk. biar kenayang.
Begitulah cara mencapai surga dunia. Untuk mendapat  lebih lengkap
informasi silahkan hubungi  Imam besar Habib Rizieq yang lagi bergumul di
padang pasir sambil menikmati korma nan lezat. Telepon Habib bisa diperoleh
dari MUI. *


[GELORA45] Menristekdikti minta inovasi dokter Terawan tidak dimatikan

2018-04-07 Terurut Topik 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
Menristekdikti minta inovasi dokter Terawan tidak dimatikan
 Sabtu, 7 April 2018 09:29 WIB
 
Dokter Terawan (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)

Palembang (ANTARA News)- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 
(Menristekdikti) Mohamad Nasir meminta agar inovasi yang dilakukan oleh Mayjen 
TNI Dr Terawan Agus Putranto Sp.Rad (K) dengan metode digital substraction 
angiography (DSA) atau yang dikenal dengan metode cuci otak tidak dimatikan.

"Kami mendorong agar semua inovasi perlu diperhatikan. Kalau dimatikan maka 
inovasi di negeri ini tidak akan berkembang," ujar Menristekdikti saat membuka 
rapat kerja Kopertis wilayah II (Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, 
dan Lampung) di Palembang, Sabtu.

Terawan mendapat sanksi pemecatan sementara per 26 Februari 2018 hingga 25 
Februari 2019. Terawan dianggap melakukan pelanggaran-pelanggaran etika 
kedokteran atas praktik kedokteran dengan menggunakan metode cuci otak untuk 
mengatasi sumbatan di otak.

Meskipun demikian, Menristekdikti mengakui bahwa kasus dokter Terawan tersebut 
lebih pada urusan profesi.

"Inovasi yang dilakukan juga seharusnya mengikuti standar dari profesi yang 
ada. Kalau Warsito (penemu rompi dan helm antikanker) bukan dokter, tetapi 
keduanya sama-sama melakukan inovasi di bidang kesehatan. Jadi kami minta, agar 
inovasi ini jangan dimatikan."

Menristekdikti juga menilai perlu adanya pendampingan agar inovasi yang 
dilakukan semakin baik agar bisa dimanfaatkan. Mengenai kode etik dan 
sebagainya, lanjut Nasir, dapat dibicarakan dengan persatuan profesi.

Metode cuci otak yang ditemukan oleh Terawan dinilai tidak berbasis penelitian 
ilmiah. Metode itu dilakukan dengan memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah 
melalui pangkal paha untuk melihat apakah ada penyumbatan pembuluh darah di 
area otak.

Kemudian, kateter yang dipasang itu akan menyemprotkan obat heparin sebagai 
penghancur plak atau lemak yang menyumbat pembuluh darah.

Penemu rompi dan helm antikanker Warsito Purwo Taruno juga mengakui tak mudah 
menembus kekakuan dunia medis di Tanah Air.

"Saya kira tak mudah menembus kekakuan dunia medis Indonesia. Tetapi mau tidak 
mau itu akan terjadi dengan sendirinya karena ekonomi Indonesia semakin 
terpuruk kalau tak segera beralih ke inovasi," ujar Warsito.

Warsito menambahkan seharusnya polemik antara dunia medis dan inovator tidak 
terjadi jika pemerintah menerapkan Permenkes 1109/Menkes/PER/2007 tentang 
Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer Alternatif di Fasilitas Layanan 
Kesehatan.

Dalam aturan itu disebutkan pengobatan komplementer-alternatif meliputi 
intervensi tubuh dan pikiran, sistem pelayanan pengobatan alternatif, cara 
penyembuhan manual, pengobatan farmakologi dan biologi, diet dan nutrisi untuk 
pencegahan dan pengobatan, dan cara lain dalam diagnosa dan pengobatan. 
Pewarta: Indriani
Editor: Unggul Tri Ratomo