Re: [GELORA45] Ratusan Mahasiswa Indonesia Diduga Alami Kerja Paksa di Taiwan

2019-01-04 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Bung Jo,
Kalau saya baca, rupanya bukan keharusan, karena ada yang tidak kerja,
diongkosi dari Indonesia.
Sebaliknya, banyak mahasiswa Taiwan nyambi kerja.
Banyak teman yang dulu belajar di Jerman, sambil nyambi kerja.
Ada yang dapat kerjaan dai Prof.nya pelihara tikus dan kalau week-end kerja
di restaurant indonesia.
Ada juga yang kerja di kereta api, turunkan barang-barang.
Ada yang sampai jadi kuli turunkan barang dari truck. Rupanya waktu itu
belum pakai hefttruck ?
Ada yang kerja di pabrik kertas. Mertuanya cerita pada saya beratnya dorong
gulungan besar kertas
yang baru selesai diproduksi, padahal dia atleet Kung Fu.
Kalau yang ambil PhD dapat bayaran bulanan dari prof.nya yang terima
kerjaan dari perusahaan.
Yang ini bisa hidup cukup.
Ada yang pagi hari antar koran. Pulang makan, terus kuliah. Week-end kerja
di bengkel perumahan
yang terima pekerjaan dari perusahaan besar.
Hebatnya, yang saya kenal, semuanya lulus. Ada yang punya 2 PhD, fisika dan
kedokteran.
Ada yang punya Dr. Habilation.
Ada yang pindah dari Nederland ke Jerman, karena uang kuliah di Belanda
mahal, sedangkan di
jerman gratis dan asuransi kesehatan untuk mahasiswa murah sekali, apalagi
makan di Mensa
murah, dan cari pekerjaan sambilan gampang.
Salam,
KH


Pada tanggal Jum, 4 Jan 2019 pukul 08.41 b...@yahoo.com [GELORA45] <
GELORA45@yahoogroups.com> menulis:

> Bung Djie
>
> Kalau pekerjaan dari mahasiswa, tidak ada hubungannya dgn mata
> pelajarannya, juga mesti dicari tahu apakah mahasiswa dari penduduk Taiwan
> jugga harus bekerja begitu atau tidak. Kalau tidak begitu, baru universitas
> bisa disalahkan dgn adanya diskriminasi.
>
> Salam,
> BH Jo


Re: [GELORA45] Ratusan Mahasiswa Indonesia Diduga Alami Kerja Paksa di Taiwan

2019-01-03 Terurut Topik b...@yahoo.com [GELORA45]
Bung Djie

Kalau pekerjaan dari mahasiswa, tidak ada hubungannya dgn mata pelajarannya, 
juga mesti dicari tahu apakah mahasiswa dari penduduk Taiwan jugga harus 
bekerja begitu atau tidak. Kalau tidak begitu, baru universitas bisa disalahkan 
dgn adanya diskriminasi.

Salam, 
BH Jo

Re: [GELORA45] Ratusan Mahasiswa Indonesia Diduga Alami Kerja Paksa di Taiwan

2019-01-03 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Apakah pengertian magang di dunia pendidikan ?
https://gajimu.com/tips-karir/sistem-magang-di-indonesia

Pada tanggal Jum, 4 Jan 2019 pukul 07.45 kh djie  menulis:

> Bung Jo,
> Kalau saya baca artikel-artikel di koran Indonesia, kok rasanya mereka
> salah pakai istilah magang.
> Istilah magang itu tepat seperti bung Jo tulis = internship, kalau di
> Belanda namanya Stage, sedangkan
> yang kerja magang itu disebut stagiair. Anak saya pernah stage di
> universitas Tokyo selama 2 bulan,
> dapat E 250,- bantuan dari universitas Tokyo, dan E 250,- dari fakultas di
> Belanda. Selebihnya dia
> (kami) yang harus bayar sendiri, seperti ongkos pesawat terbang, ongkos
> nginap di guest house universitas
> Tokyo, ongkos hidup (makan).
> Dalam praktek dia tidak pernah bayar ongkos makan malam, karena habis
> kerja jam 5 sore, semua staf, stagiair
> makan minum bersama sampai jam 9 malam, sambil omong2 tentang pekerjaan
> dan rapat. Yang bayar
> sang professor. Tidak tahu apa dari sakunya sendiri, atau memang ada
> budget untuk itu.
> Nah, yang di Taiwan itu sama sekali bukan magang dalam arti seperti di
> atas ( seperti antara Lehrling dan Meister)
> tetapi mahasiswa dihubungkan oleh universitasnya supaya dapat kerja di
> perusahaan tertentu, dan kalau
> saya baca, sepertinya tidak ada hubungan langsung dengan mata pelajaran
> yang sedang dipelajari. Hanya dibantu
> dapat kerja tetap 2 hari setiap minggu pada hari-hari tertentu.
> Jadi bukan seperti Vocational Training di Jerman.
> Salam,
> KH
>
> Pada tanggal Jum, 4 Jan 2019 pukul 06.57 b...@yahoo.com [GELORA45] <
> GELORA45@yahoogroups.com> menulis:
>
>>
>>
>> Pemerintah Indonesia jangan ter-buru2 "menuduh" adanya kerja paksa di
>> universitas di Taiwan. Di pendidikan akademik tertentu, mahasiswa harus
>> menjalani magang (internship?)) dimana bukan harus belajar teori saja
>> tetapi belajar prakteknya juga. Internship biasanya dibayar rendah sekali
>> atau boleh dibilang cuma mendapat uang saku saja utk makan. Saya dan istri
>> saya harus menjalani internship waktu menjalani pendidikan universitas di
>> Jerman.
>>
>> Sebelum menuduh seharusnya diselidiki dulu apakah:
>> 1) program akademiknya memang memerlukan internship (magang)?
>> 2) mahasiswa Taiwan juga harus menjalani internship?
>>
>> Maaf kalau saya salah mengerti kata "magang" (yg saya baru pernah baca) yg
>> saya artikan internship.
>>
>> BH Jo
>>
>> 
>>
>


Re: [GELORA45] Ratusan Mahasiswa Indonesia Diduga Alami Kerja Paksa di Taiwan

2019-01-03 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Bung Jo,
Kalau saya baca artikel-artikel di koran Indonesia, kok rasanya mereka
salah pakai istilah magang.
Istilah magang itu tepat seperti bung Jo tulis = internship, kalau di
Belanda namanya Stage, sedangkan
yang kerja magang itu disebut stagiair. Anak saya pernah stage di
universitas Tokyo selama 2 bulan,
dapat E 250,- bantuan dari universitas Tokyo, dan E 250,- dari fakultas di
Belanda. Selebihnya dia
(kami) yang harus bayar sendiri, seperti ongkos pesawat terbang, ongkos
nginap di guest house universitas
Tokyo, ongkos hidup (makan).
Dalam praktek dia tidak pernah bayar ongkos makan malam, karena habis kerja
jam 5 sore, semua staf, stagiair
makan minum bersama sampai jam 9 malam, sambil omong2 tentang pekerjaan dan
rapat. Yang bayar
sang professor. Tidak tahu apa dari sakunya sendiri, atau memang ada budget
untuk itu.
Nah, yang di Taiwan itu sama sekali bukan magang dalam arti seperti di atas
( seperti antara Lehrling dan Meister)
tetapi mahasiswa dihubungkan oleh universitasnya supaya dapat kerja di
perusahaan tertentu, dan kalau
saya baca, sepertinya tidak ada hubungan langsung dengan mata pelajaran
yang sedang dipelajari. Hanya dibantu
dapat kerja tetap 2 hari setiap minggu pada hari-hari tertentu.
Jadi bukan seperti Vocational Training di Jerman.
Salam,
KH

Pada tanggal Jum, 4 Jan 2019 pukul 06.57 b...@yahoo.com [GELORA45] <
GELORA45@yahoogroups.com> menulis:

>
>
> Pemerintah Indonesia jangan ter-buru2 "menuduh" adanya kerja paksa di
> universitas di Taiwan. Di pendidikan akademik tertentu, mahasiswa harus
> menjalani magang (internship?)) dimana bukan harus belajar teori saja
> tetapi belajar prakteknya juga. Internship biasanya dibayar rendah sekali
> atau boleh dibilang cuma mendapat uang saku saja utk makan. Saya dan istri
> saya harus menjalani internship waktu menjalani pendidikan universitas di
> Jerman.
>
> Sebelum menuduh seharusnya diselidiki dulu apakah:
> 1) program akademiknya memang memerlukan internship (magang)?
> 2) mahasiswa Taiwan juga harus menjalani internship?
>
> Maaf kalau saya salah mengerti kata "magang" (yg saya baru pernah baca) yg
> saya artikan internship.
>
> BH Jo
>
> 
>


Re: [GELORA45] Ratusan Mahasiswa Indonesia Diduga Alami Kerja Paksa di Taiwan

2019-01-03 Terurut Topik jonathango...@yahoo.com [GELORA45]

 Yg membangkitkan reaksi sebetulnya bukan magangnya, ttp "makanan mengandung 
babi" itu he he he. lha namanya jg Taiwan ya makan babi. Lucunya sdh tahu babi 
kok ya tetap dimakan kemudian teriak2 dipaksa makan babi, munafik pol2an. Kalau 
tdk mau dianggap haram ya bawa makanan sendiri khan bisa.

---In GELORA45@yahoogroups.com,  wrote :

 Pemerintah Indonesia jangan ter-buru2 "menuduh" adanya kerja paksa di 
universitas di Taiwan. Di pendidikan akademik tertentu, mahasiswa harus 
menjalani magang (internship?)) dimana bukan harus belajar teori saja tetapi 
belajar prakteknya juga. Internship biasanya dibayar rendah sekali atau boleh 
dibilang cuma mendapat uang saku saja utk makan. Saya dan istri saya harus 
menjalani internship waktu menjalani pendidikan universitas di Jerman. 

 Sebelum menuduh seharusnya diselidiki dulu apakah:
 1) program akademiknya memang memerlukan internship (magang)?
 2) mahasiswa Taiwan juga harus menjalani internship?
 

 Maaf kalau saya salah mengerti kata "magang" (yg saya baru pernah baca) yg 
saya artikan internship.
 

 BH Jo




Re: [GELORA45] Ratusan Mahasiswa Indonesia Diduga Alami Kerja Paksa di Taiwan

2019-01-03 Terurut Topik b...@yahoo.com [GELORA45]
Pemerintah Indonesia jangan ter-buru2 "menuduh" adanya kerja paksa di 
universitas di Taiwan. Di pendidikan akademik tertentu, mahasiswa harus 
menjalani magang (internship?)) dimana bukan harus belajar teori saja tetapi 
belajar prakteknya juga. Internship biasanya dibayar rendah sekali atau boleh 
dibilang cuma mendapat uang saku saja utk makan. Saya dan istri saya harus 
menjalani internship waktu menjalani pendidikan universitas di Jerman. 

 Sebelum menuduh seharusnya diselidiki dulu apakah:
 1) program akademiknya memang memerlukan internship (magang)?
 2) mahasiswa Taiwan juga harus menjalani internship?
 

 Maaf kalau saya salah mengerti kata "magang" (yg saya baru pernah baca) yg 
saya artikan internship.
 

 BH Jo


Re: [GELORA45] Ratusan Mahasiswa Indonesia Diduga Alami Kerja Paksa di Taiwan

2019-01-03 Terurut Topik jonathango...@yahoo.com [GELORA45]

Memang ada 2 macam program; bea siswa yg serba gratis dan terima uang saku, dan 
program magang kuliah sambil kerja. 

 Program bea siswa ada quota-nya jg ada syarat2 akademik yg lebih besar, jika 
tdk dapat bea siswa ya pilihan berikutnya kuliah sambil kerja itu. 
 

 Kerja itupun gajinya lumayan besar utk ukuran Indonesia NT 150 per jam (Rp 
70,000 per jam). Normalnya utk mahasiswa 20 jam seminggu, ttp dalam kasus ini 
kelihatannya ada yg bekerja 40 jam seminggu sama dgn yg dull time. Mungkin 
mengejar utk membayar kebutuhan atau bisa jd kepincut utk dpt duit lebih.

---In GELORA45@yahoogroups.com,  wrote :

 Dari 2 pemberitaan yg berbeda ini, bukankah merupakan 2 cetusan dari mental 
orang yang BERBEDA? Yang pertama mental orang MALAS atau salah pengertian, 
bea-siswa dan program magang yang sedang dijalankan itu. Jadi berbeda dengan 
apa yang mimpikan, ke Taiwan sekolah/kuliah penuh tanpa harus bekerja dan untuk 
menarik perhatian, dicetuskanlah rintihannya  "kerja-paksa" dari jam 07:30 - 
19:30 dan makan babi, ...! ; yang kedua, mental seperti Andini ini, yg dengan 
jernih merima program magang ke Taiwan, untuk bisa meneruskan kuliah sambil 
bekerja, sehingga bisa meringankan BEBAN orang-tuanya!
 
 
 kh djie djiekh@... mailto:djiekh@... [GELORA45] 於 4/1/2019 8:45 寫道:
 
   
http://belitung.tribunnews.com/2018/04/11/kisah-mahasiswa-babel-kuliah-sambil-magang-di-taiwan-kami-dihargai-sebagai-muslim-minoritas?page=1
 
http://belitung.tribunnews.com/2018/04/11/kisah-mahasiswa-babel-kuliah-sambil-magang-di-taiwan-kami-dihargai-sebagai-muslim-minoritas?page=1
 
 
 
 Pada tanggal Kam, 3 Jan 2019 pukul 21.09 Sunny ambon ilmesengero@... 
mailto:ilmesengero@... [GELORA45] mailto:GELORA45@yahoogroups.com> menulis:
 
   Kerajaan Mojopahit zaman dulu kala mempekerjakan budak, jadi tidak heran 
kalau zaman rezim neo-Mojopahit dikirim pekerja paksa ke Taiwan sebagai 
pahlawan devisa.
 
 
 
https://sp.beritasatu.com/home/ratusan-mahasiswa-indonesia-diduga-alami-kerja-paksa-di-taiwan/127889
 
https://sp.beritasatu.com/home/ratusan-mahasiswa-indonesia-diduga-alami-kerja-paksa-di-taiwan/127889
 
 
 Ratusan Mahasiswa Indonesia Diduga Alami Kerja Paksa di Taiwan
 U-5 | Kamis, 3 Januari 2019 | 9:05
 
 
 [TAIPEI] Pemerintah Indonesia meminta agar perwakilan Taiwan menghentikan 
pemberian visa untuk program kuliah magang setelah muncul laporan bahwa ratusan 
mahasiswa Indonesia diduga mengalami kerja paksa di pabrik-pabrik.
 Seperti dilaporkan BBC, Kamis (3/1), Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi 
Indonesia di Taipei, Didi Sumedi mengatakan pihaknya telah menerjunkan tim ke 
universitas-universitas yang dituding melakukan praktik itu dan juga meminta 
klarifikasi ke kementerian luar negeri setempat.
 "Kita telah mengirim surat ke perwakilan Taiwan di Jakarta untuk sementara 
waktu menghentikan visa mahasiswa untuk program magang sementara sampai 
persoalan jelas," kata Didi.
 Sebelumnya, anggota parlemen Taiwan dari Partai Kuomintang, Ko Chih-en, 
menyebutkan sejumlah universitas mempekerjakan secara paksa ratusan mahasiswa 
Indonesia ke pabrik-pabrik dalam program magang.
 Ko, seperti dilaporkan China Times, menyebut sekitar 300 mahasiswa Indonesia 
di bawah usia 20 tahun terdaftar di Universitas Hsing Wu melalui program yang 
dimulai Oktober tahun lalu.
 Kementerian pendidikan setempat sejatinya melarang adanya magang untuk 
mahasiswa tahun pertama. Namun perguruan tinggi yang dimaksud tetap 
mempekerjakan para mahasiwa yang diangkut ke pabrik-pabrik.
 Ko mengatakan para mahasiswa kuliah pada Kamis dan Jumat, sedangkan pada hari 
Minggu sampai Rabu mereka diangkut dengan bus-bus ke pabrik di Hsinchu.
 Di sana, menurut Ko, mereka bekerja dari pukul 07:30 pagi sampai 19:30, dan 
hanya istirahat dua jam. Mereka juga disebutkan harus berdiri 10 jam per hari, 
mengepak 30.000 lensa kontak.
 Disebutkan Ko, sebagian besar mahasiswa Indonesia merupakan Muslim. Namun, 
yang mengejutkan, kata Ko, makanan yang disediakan pihak pabrik mencakup 
hidangan babi. Dia menuduh pihak universitas tidak mendengar keluhan dari para 
mahasiswa.
 Penyimpangan Jam Kerja
 Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei, Didi Sumedi, 
memperkirakan pekan ini sudah ada hasil temuan pihaknya yang diterjunkan ke 
universitas-universitas.
 Dugaan awal, menurut Didi, penyimpangan yang terjadi menyangkut jam kerja dan 
bukan kerja paksa.
 "Kurang pas kalau disebut kerja paksa, karena itu program magang sambil kerja. 
Kelebihan jam kerja yang menjadi masalah dan kita minta Kemenlu (Taiwan) untuk 
menegur industri dan juga memberikan penalti kepada universitas bila ada."
 Sementara itu, Sutarnis selaku ketua Persatuan Pelajar Indonesia Taiwan, 
mengatakan dirinya dan s
 
 
 
 
 
 
 
 
 
http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email_source=link_campaign=sig-email_content=emailclient
 不含病毒。www.avg.com 
http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email_source=link_campaign=sig-email_content=emailclient
 #DAB4FAD8-2DD7-40BB-A1B8-4E2AA1F9FDF2
 



Re: [GELORA45] Ratusan Mahasiswa Indonesia Diduga Alami Kerja Paksa di Taiwan

2019-01-03 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
Dari 2 pemberitaan yg berbeda ini, bukankah merupakan 2 cetusan dari 
mental orang yang BERBEDA? Yang pertama mental orang MALAS atau salah 
pengertian, bea-siswa dan program magang yang sedang dijalankan itu. 
Jadi berbeda dengan apa yang mimpikan, ke Taiwan sekolah/kuliah penuh 
tanpa harus bekerja dan untuk menarik perhatian, dicetuskanlah 
rintihannya  "kerja-paksa" dari jam 07:30 - 19:30 dan makan babi, ...! ; 
yang kedua, mental seperti Andini ini, yg dengan jernih merima program 
magang ke Taiwan, untuk bisa meneruskan kuliah sambil bekerja, sehingga 
bisa meringankan BEBAN orang-tuanya!



kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] 於 4/1/2019 8:45 寫道:

http://belitung.tribunnews.com/2018/04/11/kisah-mahasiswa-babel-kuliah-sambil-magang-di-taiwan-kami-dihargai-sebagai-muslim-minoritas?page=1

Pada tanggal Kam, 3 Jan 2019 pukul 21.09 Sunny ambon 
ilmeseng...@gmail.com  [GELORA45] 
mailto:GELORA45@yahoogroups.com>> menulis:


/Kerajaan Mojopahit zaman dulu kala mempekerjakan budak, jadi
tidak heran kalau zaman rezim neo-Mojopahit dikirim pekerja paksa
ke Taiwan sebagai pahlawan devisa./



https://sp.beritasatu.com/home/ratusan-mahasiswa-indonesia-diduga-alami-kerja-paksa-di-taiwan/127889


*Ratusan Mahasiswa Indonesia Diduga Alami Kerja Paksa di Taiwan*
*U-5* | Kamis, 3 Januari 2019 | 9:05


[TAIPEI] Pemerintah Indonesia meminta agar perwakilan Taiwan
menghentikan pemberian visa untuk program kuliah magang setelah
muncul laporan bahwa ratusan mahasiswa Indonesia diduga mengalami
kerja paksa di pabrik-pabrik.

Seperti dilaporkan /BBC,/ Kamis (3/1), Kepala Kantor Dagang dan
Ekonomi Indonesia di Taipei, Didi Sumedi mengatakan pihaknya telah
menerjunkan tim ke universitas-universitas yang dituding melakukan
praktik itu dan juga meminta klarifikasi ke kementerian luar
negeri setempat.

"Kita telah mengirim surat ke perwakilan Taiwan di Jakarta untuk
sementara waktu menghentikan visa mahasiswa untuk program magang
sementara sampai persoalan jelas," kata Didi.

Sebelumnya, anggota parlemen Taiwan dari Partai Kuomintang, Ko
Chih-en, menyebutkan sejumlah universitas mempekerjakan secara
paksa ratusan mahasiswa Indonesia ke pabrik-pabrik dalam program
magang.

Ko, seperti dilaporkan/ China Times/, menyebut sekitar 300
mahasiswa Indonesia di bawah usia 20 tahun terdaftar di
Universitas Hsing Wu melalui program yang dimulai Oktober tahun lalu.

Kementerian pendidikan setempat sejatinya melarang adanya magang
untuk mahasiswa tahun pertama. Namun perguruan tinggi yang
dimaksud tetap mempekerjakan para mahasiwa yang diangkut ke
pabrik-pabrik.

Ko mengatakan para mahasiswa kuliah pada Kamis dan Jumat,
sedangkan pada hari Minggu sampai Rabu mereka diangkut dengan
bus-bus ke pabrik di Hsinchu.

Di sana, menurut Ko, mereka bekerja dari pukul 07:30 pagi sampai
19:30, dan hanya istirahat dua jam. Mereka juga disebutkan harus
berdiri 10 jam per hari, mengepak 30.000 lensa kontak.

Disebutkan Ko, sebagian besar mahasiswa Indonesia merupakan
Muslim. Namun, yang mengejutkan, kata Ko, makanan yang disediakan
pihak pabrik mencakup hidangan babi. Dia menuduh pihak universitas
tidak mendengar keluhan dari para mahasiswa.

*Penyimpangan Jam Kerja*

Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei, Didi Sumedi,
memperkirakan pekan ini sudah ada hasil temuan pihaknya yang
diterjunkan ke universitas-universitas.

Dugaan awal, menurut Didi, penyimpangan yang terjadi menyangkut
jam kerja dan bukan kerja paksa.

"Kurang pas kalau disebut kerja paksa, karena itu program magang
sambil kerja. Kelebihan jam kerja yang menjadi masalah dan kita
minta Kemenlu (Taiwan) untuk menegur industri dan juga memberikan
penalti kepada universitas bila ada."

Sementara itu, Sutarnis selaku ketua Persatuan Pelajar Indonesia
Taiwan, mengatakan dirinya dan s





---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com


Re: [GELORA45] Ratusan Mahasiswa Indonesia Diduga Alami Kerja Paksa di Taiwan

2019-01-03 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
http://belitung.tribunnews.com/2018/04/11/kisah-mahasiswa-babel-kuliah-sambil-magang-di-taiwan-kami-dihargai-sebagai-muslim-minoritas?page=1

Pada tanggal Kam, 3 Jan 2019 pukul 21.09 Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com
[GELORA45]  menulis:

>
>
> *Kerajaan Mojopahit zaman dulu kala mempekerjakan budak, jadi tidak heran
> kalau zaman rezim neo-Mojopahit dikirim pekerja paksa ke Taiwan sebagai
> pahlawan devisa.*
>
>
>
> https://sp.beritasatu.com/home/ratusan-mahasiswa-indonesia-diduga-alami-kerja-paksa-di-taiwan/127889
>
>
> *Ratusan Mahasiswa Indonesia Diduga Alami Kerja Paksa di Taiwan*
> *U-5* | Kamis, 3 Januari 2019 | 9:05
>
>
> [TAIPEI] Pemerintah Indonesia meminta agar perwakilan Taiwan menghentikan
> pemberian visa untuk program kuliah magang setelah muncul laporan bahwa
> ratusan mahasiswa Indonesia diduga mengalami kerja paksa di pabrik-pabrik..
>
> Seperti dilaporkan *BBC,* Kamis (3/1), Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi
> Indonesia di Taipei, Didi Sumedi mengatakan pihaknya telah menerjunkan tim
> ke universitas-universitas yang dituding melakukan praktik itu dan juga
> meminta klarifikasi ke kementerian luar negeri setempat.
>
> "Kita telah mengirim surat ke perwakilan Taiwan di Jakarta untuk sementara
> waktu menghentikan visa mahasiswa untuk program magang sementara sampai
> persoalan jelas," kata Didi.
>
> Sebelumnya, anggota parlemen Taiwan dari Partai Kuomintang, Ko Chih-en,
> menyebutkan sejumlah universitas mempekerjakan secara paksa ratusan
> mahasiswa Indonesia ke pabrik-pabrik dalam program magang.
>
> Ko, seperti dilaporkan* China Times*, menyebut sekitar 300 mahasiswa
> Indonesia di bawah usia 20 tahun terdaftar di Universitas Hsing Wu melalui
> program yang dimulai Oktober tahun lalu.
>
> Kementerian pendidikan setempat sejatinya melarang adanya magang untuk
> mahasiswa tahun pertama. Namun perguruan tinggi yang dimaksud tetap
> mempekerjakan para mahasiwa yang diangkut ke pabrik-pabrik.
>
> Ko mengatakan para mahasiswa kuliah pada Kamis dan Jumat, sedangkan pada
> hari Minggu sampai Rabu mereka diangkut dengan bus-bus ke pabrik di Hsinchu.
>
> Di sana, menurut Ko, mereka bekerja dari pukul 07:30 pagi sampai 19:30,
> dan hanya istirahat dua jam. Mereka juga disebutkan harus berdiri 10 jam
> per hari, mengepak 30.000 lensa kontak.
>
> Disebutkan Ko, sebagian besar mahasiswa Indonesia merupakan Muslim. Namun,
> yang mengejutkan, kata Ko, makanan yang disediakan pihak pabrik mencakup
> hidangan babi. Dia menuduh pihak universitas tidak mendengar keluhan dari
> para mahasiswa.
>
> *Penyimpangan Jam Kerja*
>
> Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei, Didi Sumedi,
> memperkirakan pekan ini sudah ada hasil temuan pihaknya yang diterjunkan ke
> universitas-universitas.
>
> Dugaan awal, menurut Didi, penyimpangan yang terjadi menyangkut jam kerja
> dan bukan kerja paksa.
>
> "Kurang pas kalau disebut kerja paksa, karena itu program magang sambil
> kerja. Kelebihan jam kerja yang menjadi masalah dan kita minta Kemenlu
> (Taiwan) untuk menegur industri dan juga memberikan penalti kepada
> universitas bila ada."
>
> Sementara itu, Sutarnis selaku ketua Persatuan Pelajar Indonesia Taiwan,
> mengatakan dirinya dan s
>
> 
>