RE: [iagi-net-l] airborne gravity workshop
Siapa yang bisa kasih rekomendasi untuk Fugro / CArson? Thanks, Herman -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 13 March 2003 15:28 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] airborne gravity workshop Nah, kalau alamat Fugro, saya tahu. Mungkin bisa ngontak pak Agus Wiryawan (geotechnical manager/technical advisor) di imil: [EMAIL PROTECTED] (sempat kenalan pas IPA luncheon talk beberapa bulan lalu). Kantornya di bilangan Tebet. Salam, Syaiful Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] antos.com cc: Subject: RE: [iagi-net-l] airborne gravity workshop 03/13/03 01:15 PM Please respond to iagi-net Dulu Arco pernah pakai Carson untuk di kepala burung tapi tidak sampai prospect level. Ada juga anak perusahaannya Fugro (Fugro LCT ??) Email sama webnya lupa mestinya bisa dicari via google. Oki -Original Message- From: Allo, Paulus T [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, 13 March 2003 16:08 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] airborne gravity workshop mungkin bisa dgn Sander (Sander Geophysics Limited), email: [EMAIL PROTECTED] -- pta (bukan salesnya Sander) -Original Message- From: Darman, Herman H BSP-TSX/4 [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 13, 2003 12:23 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] airborne gravity workshop Saya cari company yang bisa bikin aerogravity/mag survey untuk level prospect. Ada yang bisa kasih saran / rekomendasi? Herman - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED]) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Help on Gas reserves sertification
Nimbrung nich, Boleh MDT boleh DST, tapi liat dulu permeabilitynya. Pake MDT kalau permeabilitynya kurang bagus ya...?podo wae tetap possible akhirnya. Permeability bagus pake MDT pump out selama-lamanya sampe abis tuh fluid di transisi zone---saya rasa bisa dianggap proven.Kalo memang DM mintanya hasil DST yakumpeni harus lakukan DST, atau UUD? big -Original Message- From: Bambang Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 13 Maret 2003 14:48 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Help on Gas reserves sertification Betul mas Ferdi, cuma kalau menurut DM itu ndak cukup. Mungkin sebagai gambaran-nya: Mas Ferdi punya satu botol Coke, lalu di kocok-kocok, terus di flare, nah, bzzt ... kan keluar tuh CO-2nya, cuma sekejap saja kan ? Setelah itu kan ndak ada apa-apanya lagi kan? Nah, concern-nya DM itu kira-kira begitu. MDT dan sejenisnya memang bisa mengindikasikan adanya hidrokarbon, baik dari sampling maupun OFA maupun interpretasi gradien tekanannya. Kalau mengingat lamanya drawdown untuk mengambil sampel dan depth of investigationnya (kan masih di flushed zone juga tuh nozzle-nya), maka efek Coke tersebut sangat mungkin terjadi. Jadi, kalau tool tersebut dapat mengambil katakanlah 1 liter hidrokarbon dalam jangka waktu 1 menit, bukan berarti lantas deliverability-nya = 60 x 24 =1,440 l per hari. Kembali ke definisi reserve, diharapkan deliverability dari reservoir tersebut dapat terjadi dalam waktu yang lama, bukan yang bz lalu habis. Lantas kalau ada test DST atau lebih baik lagi production test, ini akan memberikan tingkat konfidensi yang lebih tinggi dalam meng-assign kualitas reservenya...tuh ada buktinya... Lha kalau dikembangkan lebih lanjut, financial institution akan memegang/percaya pada ucapan si lembaga sertifikasi tadi...buntut-buntutnya UUD juga... Itu saja. -Original Message- From: kartiko samodro [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 13 Maret 2003 14:19 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Help on Gas reserves sertification MDT kan juga small DST ...? Bambang Murti [EMAIL PROTECTED] wrote:'tul Cak Inul...ehh, sorry...Cak Ipul.. Resrves adalah cadangan dalam konteks kemampuan reservoir untuk mengalirkan isinya ke permukaan. Seingatku DM juga mensyaratkan adanya DST, untuk mengetahui deliverability dari reservoir tsb, baru kemudian meng-assign kelasnya (P1, P2, P3). Sepertinya aku juga pernah denger ada salah satu KPS yang rajin melakukan RFT/MDT dan memiliki keyakinan tinggi kalau reservoir ybs bisa men-deliver hidrokarbon, cuma DM agak enggan untuk memberi sertifikat cadangan seperti yang mereka harapkan (lebih pesimis)...ya gara gara ndak ada DST-nya itu tadi. Barangkalai temen-temen yang pernah main di Makassar Strait bisa nambahin... BSM -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 13 Maret 2003 7:34 To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Help on Gas reserves sertification Kang Syafri, setahu saya, kalau sudah mulai dikomersilkan maka sertifikasinya dilakukan oleh suatu badan sertifikasi tertentu, biasanya adalah DM (DeGolyer MacNaughton) yg berkantor di Dallas. Tampaknya DST adalah suatu keharusan utk sertifikasi ini. Kalau hanya RFT atau MDT saja yg dilakukan pada suatu 'field' (via sumur2nya) maka kurang/tidak dipercaya. Meskipun ada pula yg cukup dg RFT/MDT, tetapi di 'field' dekatnya sudah dilakukan DST. Rasanya nggak ada sertifikasi oleh DM yg tanpa 'reservoir test' tsb. Saya yakin ada teman2 lain yg lebih tahu ttg hal ini. Semoga mau menambah info yg lebih sip. Salam, Syaiful [EMAIL PROTECTED] nooc.co.id To: [EMAIL PROTECTED] cc: 03/12/03 04:02 Subject: [iagi-net-l] Help on Gas reserves sertification PM Please respond to iagi-net Dear netters, Mohon sharing informasi terhadap subject diatas. Jika suatu gas field sudah confirmed mengandung cadangan/akumulasi gas tertentu melalui pengeboran explorasi dan delineasi (cuttings dan logs), apakah ada pengaruh reservoir test (RFT/DST/MDT) terhadap tingkatan kategori sertifikasi reserves gas tersebut?. Misalnya kalau hanya berdasarkan geological interpretation maka status gas reserves tsb hanya bisa disebut possible gas reserves, sedangkan kalau hanya melalui petrophysical evaluation setelah pengeboran sumur (explorasi/delineasi) statusnya akan menjadi probable reseves sedangkan jika ada reservoir test (RFT/DST/MDT) maka status gas reserves tersebut akan menjadi proven reserves. Apakah demikian, atau ada hal lain yang menentukan klasifikasi gas reserves tsb?. Mohon pencerahan. Terima kasih Syafri - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED]) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan :
Re: [iagi-net-l] Help on Gas reserves sertification
Pada prinsipnya certifikasi adalah sebagai jaminan (bank garantie) yang diperlukan oleh buyer untuk mendapatkan loan dari bank. Certifikasi yang diakui oleh bank tentunya harus dikeluarkan oleh badan international yang diakui word wide, seperti DM tadi. Tiap oil company pasti melakukan cross check dan control terhadap proses perhitungan (dan klasifikasi) reserves yang dilakukan oleh certifikator. Tentang klasifikasi itu sendiri, apa yang dikemukakan oleh pak Syafri secara garis besar/prinsip sudah benar, walaupuin masih banyak parameter lainnya, antara lain disamping hasil test (apakah DST atau hanya RFT/MDT, conclusive or not), juga status/posisi fluid contact nya, apakah known GOC/GWC/OWC atau LPO,LPG,HPW dsb...untuk menentukan HC column-nya akan menentukan clasifikasi either 1P, 2P atau 3P reserves. Biasanya angka certifikasi hanya untuk yang 1P dan 2P saja karena kedua angka itu yang bisa diterima oleh bank sebagai jaminan. Yang masih possible tentunya masih harus dibuktikan dulu kebenaranya oleh si-empunya lapangan. Semoga ada manfaatnya Salam, Djoko Rusdianto [EMAIL PROTECTED] 13/03/2003 07:34 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [iagi-net-l] Help on Gas reserves sertification Kang Syafri, setahu saya, kalau sudah mulai dikomersilkan maka sertifikasinya dilakukan oleh suatu badan sertifikasi tertentu, biasanya adalah DM (DeGolyer MacNaughton) yg berkantor di Dallas. Tampaknya DST adalah suatu keharusan utk sertifikasi ini. Kalau hanya RFT atau MDT saja yg dilakukan pada suatu 'field' (via sumur2nya) maka kurang/tidak dipercaya. Meskipun ada pula yg cukup dg RFT/MDT, tetapi di 'field' dekatnya sudah dilakukan DST. Rasanya nggak ada sertifikasi oleh DM yg tanpa 'reservoir test' tsb. Saya yakin ada teman2 lain yg lebih tahu ttg hal ini. Semoga mau menambah info yg lebih sip. Salam, Syaiful [EMAIL PROTECTED] nooc.co.idTo: [EMAIL PROTECTED] cc: 03/12/03 04:02Subject: [iagi-net-l] Help on Gas reserves sertification PM Please respond to iagi-net Dear netters, Mohon sharing informasi terhadap subject diatas. Jika suatu gas field sudah confirmed mengandung cadangan/akumulasi gas tertentu melalui pengeboran explorasi dan delineasi (cuttings dan logs), apakah ada pengaruh reservoir test (RFT/DST/MDT) terhadap tingkatan kategori sertifikasi reserves gas tersebut?. Misalnya kalau hanya berdasarkan geological interpretation maka status gas reserves tsb hanya bisa disebut possible gas reserves, sedangkan kalau hanya melalui petrophysical evaluation setelah pengeboran sumur (explorasi/delineasi) statusnya akan menjadi probable reseves sedangkan jika ada reservoir test (RFT/DST/MDT) maka status gas reserves tersebut akan menjadi proven reserves. Apakah demikian, atau ada hal lain yang menentukan klasifikasi gas reserves tsb?. Mohon pencerahan. Terima kasih Syafri - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED]) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Sertifikasi mining
Di mining, laporan-laporan perlu disertifikasi (lebih tepatnya ditulis oleh certified person) untuk kepentingan cari pinjaman di bank atau untuk laporan di bursa. Lebih krusial lagi kalau laporannya sudah menyebut reserve (juga resource) suatu deposit. Di Indonesia certified person (kadang disebut juga competent person) untuk mining dapat sertifikatnya dari luar negeri. Soalnya belum ada lembaga Indonesia yang bisa kasih ini (mudah-mudahan nanti IAGI yang pertama - untuk mining geologist???). Kendalanya lagi, tidak banyak mining coys yang cari fund di bank atau bursa Indonesia, jadi kebutuhan akan certified person di bidang ini juga gak perlu-perlu amat. Kita lihat saja saja perkembangannya Untuk produk mining...Ni, Cu, Au saya gak begitu paham kawan-kawan yang langsung terjun di sektor hilir barangkali bisa kasih info-nya.. Salam - SP - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 13, 2003 3:26 PM Subject: [iagi-net-l] Sertifikasi mining -- was RE: [iagi-net-l] Help on Gas reserves sertification Apakah di pertambangan juga dikenal sertifikasi ? Apakah pembeli juga meminta hal itu, seperti utk gas utk menjamin kelangsungan pasokan/deliverability, atau dijual di spot market ? Trus siapa yg melakukan/memberikan sertifikat? apakah Deptan juga minta sertifikat cadangan juga ? lamsalam rdp - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] [PHYSICS-UI] Edaran 01: Seminar Nasional Bahan Magnet III
Agar IAGI gak berlepotan minyak melulu seperti sentilan bung RDP (padahal gak ada salahnya lho dengan minyak..), ini aku postingkan masukan seorang pengusaha kecil (?) tambang batubara (geologist juga) mengenai aspek praktis bisnis pertambangan batubara di era otoda yang disampaikan melalui salah seorang kawan di PP IAGI. (1) Positip: Disentralisasi dirasakan banyak memberi kemudahan bagi pengusaha tambang batubara nasional di daerah, yang tentu saja berimplikasi pada efisiensi investasi (2) Negatifnya: pandangan para birokrat di Jakarta yang masih diskriminatif terhadap pengusaha lokal. Padahal berdasarkan pengalamannya dengan jumlah karyawan 40 - 100 orang, perusahaannya jauh lebih efisien dibandingkan perusahaan multinasional di sebelah KP-nya yang memiliki 1000an orang karyawan. Dan yang paling 'menggusar'kan adalah, royalty yang hanya 13 % ('padahal menurutnya keuntungan mereka bisa 100 - 150 %, apalagi mereka ekspor'). Jual batubara US $ 25 - 26 / ton, sementara biaya produksi paling top US$ 12. Secara eksplisit ybs minta IAGI untuk melakukan advokasi tentang hal ini (penghapusan diskriminasi perlakuan 'oknum birokrat' thd pengusaha tambang batubara nasional, sekaligus untuk penciptaan iklim usaha yang kondusif -- akses perbankan). Saya sudah menanggapi hal ini terutama masalah pendapatan negara yang tidak hanya dari royalty seperti tax dan restribusi lainnya yang jumlahnya bisa di atas 50% (mestinya beliau ini tahu masalah ini ya..). Salam - SP RDP.aku gak tahu banyak ttg magnet, mungkin kawan lain bisa kasih input.. - Original Message - From: PUTROHARI Rovicky [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 13, 2003 9:50 AM Subject: [iagi-net-l] [PHYSICS-UI] Edaran 01: Seminar Nasional Bahan Magnet III Sebagai geologist aku kok ngga tahu ya .. mineral bahan magnet itu apa saja sih ? selain magnetit tentunya ... ada yang tahu ...logam apa saja yg bisa jadi -- Potensi Sumber Daya Alam di Indonesia untuk Bahan Magnet dari segi geologi tentunya, mineralnya, batuannya, asosiasinya dan terbentuknya. Ah, Dimas nDaru dan temen-temen di mining mustinya lebih tahu, mohon pencerahan doonk !! lumayan kan biar IAGI ngga belepotan minyak mlulu ... !! rdp - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Sertifikasi mining
Info saja Pak sukmamdaru, Pak Rovicky - iagi netters Dalam dunia mining sama kasusnya. Segala sesuatu butuh jaminan, apalagi menyangkut nilai investasi yang tidak sedikit. Namun benar kata Kang sukmandaru bahwa kita orang mining nasional kurang bisa berbuat banyak akan hal ini. Karena bagi yang sudah berproduksi seperti kami setiap akhir tahun harus melaporkan reserve / resources updated ke bursa / maupun pemegang saham. Mereka butuh key person atau orang bersertifikat yang dikeluarkan oleh negara mereka sendiri sesuai standart yang mereka terapkan. Kita orang nasional akan masuk dalam daftar penjamin lapangan, penghitung, geologist, berdasar skills dan tanggunggugat yang kita punyai. Namun untuk the final sign tetep key person tersebut. Dan itu lumrah seandainya kita yang punya uang. Semoga ke depan kita bisa lebih berbenah diri dengan sertifikasi ini. Dengan asumsi kita commit memegang standart kualifikasi yang ada, bukannya obral sertifikat tanpa kejelasan skill dan wawasannya. salam, didik f -Original Message- From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 13, 2003 7:11 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi mining Di mining, laporan-laporan perlu disertifikasi (lebih tepatnya ditulis oleh certified person) untuk kepentingan cari pinjaman di bank atau untuk laporan di bursa. Lebih krusial lagi kalau laporannya sudah menyebut reserve (juga resource) suatu deposit. Di Indonesia certified person (kadang disebut juga competent person) untuk mining dapat sertifikatnya dari luar negeri. Soalnya belum ada lembaga Indonesia yang bisa kasih ini (mudah-mudahan nanti IAGI yang pertama - untuk mining geologist???). Kendalanya lagi, tidak banyak mining coys yang cari fund di bank atau bursa Indonesia, jadi kebutuhan akan certified person di bidang ini juga gak perlu-perlu amat. Kita lihat saja saja perkembangannya Untuk produk mining...Ni, Cu, Au saya gak begitu paham kawan-kawan yang langsung terjun di sektor hilir barangkali bisa kasih info-nya.. Salam - SP - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 13, 2003 3:26 PM Subject: [iagi-net-l] Sertifikasi mining -- was RE: [iagi-net-l] Help on Gas reserves sertification Apakah di pertambangan juga dikenal sertifikasi ? Apakah pembeli juga meminta hal itu, seperti utk gas utk menjamin kelangsungan pasokan/deliverability, atau dijual di spot market ? Trus siapa yg melakukan/memberikan sertifikat? apakah Deptan juga minta sertifikat cadangan juga ? lamsalam rdp - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Fw: [HAGI-Network] close spacing airborne gravity
Saya teruskan (forward) tulisan kecil ini yang saya kirimkan ke HAGI-net. Saya ambil dari Leading Edge Vol 22 No.2, Februari 2003. Ada beberapa orang menanyakan di milis ini apa bisa merekomendasi untuk Fugro atau Carson. Saya kurang mengerti pertanyaan ini. Apa maksudnya? Tetapi barangkali kalau membaca arikel di Leading Edge ini, anda dapat gambaran tentang airborne gravity. Saya siap berdiskusi dengan anda-anda kalau memang diperlukan. Tentang Workshop di Cibinong (Bakosurtanal) sebenarnya isinya biasa-biasa saja. Tetapi pembicara banyak membawa kasus. Saya hadir sampai selesai. Saya lihat ada rekan-rekan muda hadir juga. Entah dari IAGI atau dari HAGI saya tidak tahu. Sekian. M. Untung - Original Message - From: M.Untung [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 10, 2003 2:28 PM Subject: [HAGI-Network] close spacing airborne gravity Sdr-sdr anggota milis HAGI, Di Leading Edge vol.22, No. 2, February 2003, hal. 136 ada artikel pendek berjudul: Advantages of close spacing in airborne gravimetric survey. Hanya 2 halaman termasuk ilustrasi. Selang lintasan antara 50 m sampai 1 km. Secara singkat keuntungan ialah sebagai berikut: 1. Bisingan lebih rendah (lower noise levels) pada data. Kisi-kisi gayaberat (gravity grids) tertapis menjadi bisingan rata-rata pada lintasan disampingnya (seperti halnya stacking dalam sismik). Jumlah data lebih banyak pada suatu area. 2. Koreksi medan lebih baik. DEM (digital elevation model) kebanyakan tidak akurat. Model lapangan (terrain models) diperoleh dengan mengurangi radar altimeter pesawat (aircraft) dari ketinggian terbang pesawat dari ketinggian GPS. 3. Penafsiran data lebih baik dan lebih meyakinkan, karena memisahkan signal dengan gelombang panjang. Jadi tidak ada yang hilang baik yang gelombang pendek dan panjang. 4. Kontrol lebih berkualitas, yaitu lebih mudah meindentifikasi masalah-masalah pada waktu pengolahan. Keempat butir tersebut adalah garis besar keuntungan selang terbang rapat. Untuk jelasnya baca artikel tersebut dan kembangkan untuk bahan riset HAGI. Pak Manurung dari KGN, tolong ini teruskan ke anggota KGN juga kepada Pak Bambang Sapto. Terimakasih. Kalau tidak memiliki artikel ini bisa saya fotokopikan. Wassalam, M. Untung -- http://mailhost.rz.uni-karlsruhe.de/warc/hagi.html -- - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] airborne gravity workshop
Saya kira Fugro atau Carson bisa. Asal diterangkan: untuk apa, spesifikasinya bagaimana, kondisi daerah bagaimana (datar, berbukit-bukit). Kalau terbangnya wide spacing akan didapat basin configuration. Jadi direkomendasikan terbang dengan close spacing antara 50 m sampa1 km. Baru saja saya fordwardkan ke iagi-net tulisan tentang airborne gravity dengan close spacing Tolong baca. Saya ambil dari Leading Edge Vol. 22. No.2, Feb. 2003. Cari artikel ini yang asli. Kalau anda memerlukan dapat saya copykan. M. Untung - Original Message - From: Darman, Herman H BSP-TSX/4 [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 13, 2003 12:23 PM Subject: RE: [iagi-net-l] airborne gravity workshop Saya cari company yang bisa bikin aerogravity/mag survey untuk level prospect. Ada yang bisa kasih saran / rekomendasi? Herman -Original Message- From: Darman, Herman H BSP-TSX/4 Sent: 28 February 2003 11:40 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] airborne gravity workshop Ada yang datang untuk workshop ini? Summary please? Herman -Original Message- From: Franciscus B Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 18 February 2003 17:35 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] airborne gravity workshop ada yang nitipin pengumuman/undangan ini, silahkan hubungi langsung kalau berminat. fbs WORKSHOP AIRBORNE GRAVITY APLIKASI PEMETAAN GEOID DAN EKSPLORASI MINYAK DAN MINERAL Cibinong, 25 Februari 2003 Oleh : Dr Rene Forsberg* National Survey and Cadastre (KMS) Denmark * Pembicara adalah pakar Internasional di bidang Airborne Gravity untuk aplikasi geoid dan eksplorasi geofisik di laut dan di darat. Beberapa proyek yang telah dikerjakan adalah : Airborne Gravity di Greenland untuk ekplorasi dan hitungan geoid; Airborne Gravity di Malaysia untuk hitungan geoid; Airborne Gravity di Scandinavia; The Airborne Geoid MApping System for Coastal Oceanography (AGMASCO) project, Azores 1997 ; Barents Sea 1999; Baltic Sea 1999; Great Barrier Reef 1999; Crete 2001; Greenland 1998 - 2001. Hasil-hasil ini akan dipresentasikan dalam workshop sehari oleh pembicara. Tanya jawab dan diskusi juga disediakan untuk memberikan penjelasan yang lebih lengkap kepada peserta. LATAR BELAKANG * Airborne Gravity dengan ketelitian 1 mgal dapat bermanfaat untuk cara cepat akusisi data bukan hanya di darat tetapi juga di laut. * Komite Gayaberat Nasional (KGN) dalam pertemuan Desember 2002 menyarankanperlunya akuisisi data gaya berat dengan menggunakan wahana pesawat . * Tingginya kebutuhan pengguna akan geoid teliti untuk keperluan penetapan tinggi dengan GPS. * Distribusi data gayaberat yang masih belum merata di berbagai wilayah nasional Indonesia sehingga tidak cukup untuk dapat dipakai dalam kegiatan eksplorasi dan penentuan goid teliti Indonesia. * Survei terestris dengan menggunakan alat ukur gravimeter tradisional seperti Lacoste Romberg memiliki keterbatasan dalam kecepatan akusisi data oleh faktor kesulitan transportasi antar titik, kemungkinan perlu land clearing. MAKSUD DAN TUJUAN * Memperkenalkan kepada instansi pemerintah dan kalangan eksplorasi minyak dan sumber daya mineral tentang teknologi airborne gravity sebagai teknologi alternatif dalam akuisi data gayaberat yang lebih cepat, ekonomis dan ketelitian yang dapat diandalkan. * Membuka peluang penerapan teknologi airborne gravity untuk pemetaan geoid Indonesia yang memungkinkan dapat dilakukannya pengukuran tinggi teliti dengan GPS. * Mendorong minat perusahaan eksplorasi minyak dan mineral untuk melaksanakan survei gayaberat diberbagai daerah di Indonesia dan diharapkan data tersebut dapat memberikan kontribusi untuk hitungan geoid teliti Indonesia. SASARAN * Para Peneliti profesional di bidang eksplorasi geofisik dan geodesi. * Eksekutif dan pengambil keputusan teknologi akusisi data gayaberat dari kalangan industri minyak, gas, mineral dan survei pemetaan. * Para Dosen dan Mahasiswa BENTUK ACARA Workshop, Demo dan Diskusi PESERTA Bakosurtanal, Instansi Penelitian Pemerintah, Perusahaan Survei, Perminyakan, Pertambangan, Geologi, Konsultan serta kalangan perguruan tinggi, dan Mahasiswa dll. WAKTU DAN TEMPAT Hari/tanggal : Selasa 25 Februari 2003 Waktu : 09. 00 - Selesai Tempat : Gedung Auditorium Bakosurtanal Jl.Raya Jakarta - Bogor km 46, Cibinong , Bogor PENDAFTARAN Tempat terbatas, pendaftaran pada tanggal 13 sd 24 Februari 2003, baik melalui telepon maupun datang dan mengisi formulir yang telah disediakan pada leaflet ini dan dikirim kepada : PANITIA PENYELENGGARA WORSHOP AIRBORNE GRAVITY : Bidang Medan Gayaberat dan Pasang Surut Pusat Geodesi dan Geodinamika. BAKOSURTANAL Up: Supriyadi Ruddy M Sorongan Jl. Raya Jakarta Bogor Km 46 Cibinong-Bogor 16911 Telp. 021. 87907730,
Re: [iagi-net-l] Help on Gas reserves sertification
Pada hakekatnya perusahaan sertifikasi seperti DMN itu sangat konservatif dalam menghitung cadangan. Mereka hanya menggunakan data di mana gasnya dapat diamati betul-betul keluar dan diukur. Falsafah mereka adalah jika cadangan yang mereka sertifikasi itu dalam kenyataannya ternyata kurang daripada yang mereka sertifikasikan, mereka terancam di-claim/ dituntut di pengadilan. Tetapi jika reserves yang mereka sertifikasikan itu ternyata lebih besar daripada yang disertifikasikan, tidak ada client yang akan menuntut ganti rugi. Jadi mereka cari aman. - Original Message - From: RUSDIANTO Djoko [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 13, 2003 4:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Help on Gas reserves sertification Pada prinsipnya certifikasi adalah sebagai jaminan (bank garantie) yang diperlukan oleh buyer untuk mendapatkan loan dari bank. Certifikasi yang diakui oleh bank tentunya harus dikeluarkan oleh badan international yang diakui word wide, seperti DM tadi. Tiap oil company pasti melakukan cross check dan control terhadap proses perhitungan (dan klasifikasi) reserves yang dilakukan oleh certifikator. Tentang klasifikasi itu sendiri, apa yang dikemukakan oleh pak Syafri secara garis besar/prinsip sudah benar, walaupuin masih banyak parameter lainnya, antara lain disamping hasil test (apakah DST atau hanya RFT/MDT, conclusive or not), juga status/posisi fluid contact nya, apakah known GOC/GWC/OWC atau LPO,LPG,HPW dsb...untuk menentukan HC column-nya akan menentukan clasifikasi either 1P, 2P atau 3P reserves. Biasanya angka certifikasi hanya untuk yang 1P dan 2P saja karena kedua angka itu yang bisa diterima oleh bank sebagai jaminan. Yang masih possible tentunya masih harus dibuktikan dulu kebenaranya oleh si-empunya lapangan. Semoga ada manfaatnya Salam, Djoko Rusdianto [EMAIL PROTECTED] 13/03/2003 07:34 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [iagi-net-l] Help on Gas reserves sertification Kang Syafri, setahu saya, kalau sudah mulai dikomersilkan maka sertifikasinya dilakukan oleh suatu badan sertifikasi tertentu, biasanya adalah DM (DeGolyer MacNaughton) yg berkantor di Dallas. Tampaknya DST adalah suatu keharusan utk sertifikasi ini. Kalau hanya RFT atau MDT saja yg dilakukan pada suatu 'field' (via sumur2nya) maka kurang/tidak dipercaya. Meskipun ada pula yg cukup dg RFT/MDT, tetapi di 'field' dekatnya sudah dilakukan DST. Rasanya nggak ada sertifikasi oleh DM yg tanpa 'reservoir test' tsb. Saya yakin ada teman2 lain yg lebih tahu ttg hal ini. Semoga mau menambah info yg lebih sip. Salam, Syaiful [EMAIL PROTECTED] nooc.co.idTo: [EMAIL PROTECTED] cc: 03/12/03 04:02Subject: [iagi-net-l] Help on Gas reserves sertification PM Please respond to iagi-net Dear netters, Mohon sharing informasi terhadap subject diatas. Jika suatu gas field sudah confirmed mengandung cadangan/akumulasi gas tertentu melalui pengeboran explorasi dan delineasi (cuttings dan logs), apakah ada pengaruh reservoir test (RFT/DST/MDT) terhadap tingkatan kategori sertifikasi reserves gas tersebut?. Misalnya kalau hanya berdasarkan geological interpretation maka status gas reserves tsb hanya bisa disebut possible gas reserves, sedangkan kalau hanya melalui petrophysical evaluation setelah pengeboran sumur (explorasi/delineasi) statusnya akan menjadi probable reseves sedangkan jika ada reservoir test (RFT/DST/MDT) maka status gas reserves tersebut akan menjadi proven reserves. Apakah demikian, atau ada hal lain yang menentukan klasifikasi gas reserves tsb?. Mohon pencerahan. Terima kasih Syafri - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED]) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2:
RE: [iagi-net-l] Gulf's heritage Warim for sale
Sekedar memberi gambaran atas pertanyaan RDP dan Cak Noor. tapi mungkin juga karena iklim investasi di sini semakin nggak jelas sajakemarin secara terbatas beredar email tentang betapa 'rusaknya' para birokrat migas kita... Disisi lain tentunya yg perlu dilihat ... apakah hanya yg di Indonesia yg dijual assetnya Kenapa Indonesia ? ini yg mungkin akan lebih berarti buat kita (aku kan wong Indonesia :). Seluruh portfolio global di-evaluasi, dan dimasukkan dalam berbagai klasifikasi. Yang jelas rasionalisasi aset tidak saja dilakukan di Indonesia. Yang tidak masuk dalam kriteria2 tertentu akan dilepas, bahkan keberadaan di 49 negara saat ini akan dikurangi secara bertahap,.. gosipnya akan menjadi sekitar 30-20-an. Yang jelas Indonsia masih dianggap aset penting. Jual ini itu supaya punya uang untuk bayar utang dan nantinya untuk beli aset2 lain yang dianggap lebih memenuhi kriteria2 tertentu tadi, termaksud belanja di Indonesia. Disisi lain, saya setuju dengan harapan Hendra: kesempatan (lagi) buat pertamina untuk bener-2 terlibat dalam bisnis hulu di negara sendiri. Kalau Pertamina ikut2an beli2 aset yang dilepas KPS2 tertentu, mungkin hanya akan men generate cash flow untuk jangka waktu tertentu, tapi belum tentu meng create value. Padahal mungkin Pertamina punya data yang paling lengkap untuk terjun di bisnis explorasi, karena seluruh KPS musti menyerahkan seluruh hasil studinya semasa BPPKA dulu. Jika Pertamina mendapatkan penemuan, mungkin asing akan berlomba untuk ikut berpartisipasi dengan membayar harga premium. Ini yang pernah saya posting sebagai belajar dari Cina, tentang beberapa block offshore di Pearl River Mouth yang ber-tahun2 ngga laku, tapi berbagai perusahaan asing berebut setelah CNOOC mendapatkan discovery. wass. Bambang Istadi ConocoPhillips Inc. +1-281-293-3763 - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] [PHYSICS-UI] Edaran 01: Seminar Nasional Bahan Magnet III
Pak Ndaru, maaf bukan mengenai magnet. Menanggapi pernyataan kawan kita itu tentunya harus berhati-hati. Beberapa kenyataan di tempat saya bekerja mungkin bisa memberikan tambahan kejelasan mengenai praktek bisnis pertambangan batubara di era otoda: 1. Desentralisasi memang memberikan kemudahan bagi semua pengusaha (bukan hanya pengusaha nasional), terutama mengenai perizinan yg tidak harus ke pusat (dlm hal ini cukup ke propinsi atau pemkab/kota sesuai dgn locus drpd otoda). Namun hal ini mensyaratkan sdm pemda yg berkualitas spt pengetahuan geologi, pemahaman yg komprehensif thd pengelolaan sda, manajemen lingkungan dan implikasinya thdp strategi pembangunan daerah. Sayangnya, tdk semua daerah sdh memiliki itu, shg izin2 dlm bentuk KP, SIPD dll mudah sekali dikeluarkan dan cenderung belum terkelola sesuai dgn peruntukannya. 2. Saya tdk tahu pandangan birokrat di Jkt thdp pengusaha lokal, namun yg namanya efisiensi tentu bukan hanya menyangkut jumlah orang tapi juga jumlah produksi (material yg dipindahkan, resource yg dikeluarkan, enhanced process, recovery, dll). Maksudnya, jika jumlah total karyawan 40-100 namun produksi batubara cuma 500 ribu ton/tahun tentu sgt tdk efisien dibanding dgn perusahaan yg mempekerjakan 1000 org tapi berproduksi 11-16 juta ton/tahun. Belum lagi kalau menyangkut enhanced process (preparasi: washing, crushing, de-ashing, dll) dimana jml labor hrs ditingkatkan utk memperbaiki recovery shg sda milik rakyat ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Skrg menyangkut kontribusi tdhp negara sbg pemilik sda, perusahaan batubara besar umumnya adl pemegang PKP2B (Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara) yg wajib menyerahkan royalti kepada pemerintah sesuai dgn value dari batubara (rank, type, market value, dll). Benar seperti yg dikatakan Pak Ndaru, selain royalti, ada pajak2 lain yg harus dibayarkan baik ke pusat maupun pemda dan yg paling signifikan besarnya adalah corporate tax (pajak atas keuntungan perusahaan). Semoga bisa menambahkan. Salam, Noel -Original Message- From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 13, 2003 3:40 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] [PHYSICS-UI] Edaran 01: Seminar Nasional Bahan Magnet III Agar IAGI gak berlepotan minyak melulu seperti sentilan bung RDP (padahal gak ada salahnya lho dengan minyak..), ini aku postingkan masukan seorang pengusaha kecil (?) tambang batubara (geologist juga) mengenai aspek praktis bisnis pertambangan batubara di era otoda yang disampaikan melalui salah seorang kawan di PP IAGI. (1) Positip: Disentralisasi dirasakan banyak memberi kemudahan bagi pengusaha tambang batubara nasional di daerah, yang tentu saja berimplikasi pada efisiensi investasi (2) Negatifnya: pandangan para birokrat di Jakarta yang masih diskriminatif terhadap pengusaha lokal. Padahal berdasarkan pengalamannya dengan jumlah karyawan 40 - 100 orang, perusahaannya jauh lebih efisien dibandingkan perusahaan multinasional di sebelah KP-nya yang memiliki 1000an orang karyawan. Dan yang paling 'menggusar'kan adalah, royalty yang hanya 13 % ('padahal menurutnya keuntungan mereka bisa 100 - 150 %, apalagi mereka ekspor'). Jual batubara US $ 25 - 26 / ton, sementara biaya produksi paling top US$ 12. Secara eksplisit ybs minta IAGI untuk melakukan advokasi tentang hal ini (penghapusan diskriminasi perlakuan 'oknum birokrat' thd pengusaha tambang batubara nasional, sekaligus untuk penciptaan iklim usaha yang kondusif -- akses perbankan). Saya sudah menanggapi hal ini terutama masalah pendapatan negara yang tidak hanya dari royalty seperti tax dan restribusi lainnya yang jumlahnya bisa di atas 50% (mestinya beliau ini tahu masalah ini ya..). Salam - SP RDP.aku gak tahu banyak ttg magnet, mungkin kawan lain bisa kasih input.. - Original Message - From: PUTROHARI Rovicky [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 13, 2003 9:50 AM Subject: [iagi-net-l] [PHYSICS-UI] Edaran 01: Seminar Nasional Bahan Magnet III Sebagai geologist aku kok ngga tahu ya .. mineral bahan magnet itu apa saja sih ? selain magnetit tentunya ... ada yang tahu ...logam apa saja yg bisa jadi -- Potensi Sumber Daya Alam di Indonesia untuk Bahan Magnet dari segi geologi tentunya, mineralnya, batuannya, asosiasinya dan terbentuknya. Ah, Dimas nDaru dan temen-temen di mining mustinya lebih tahu, mohon pencerahan doonk !! lumayan kan biar IAGI ngga belepotan minyak mlulu ... !! rdp - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang
Re: RE: [iagi-net-l] Sertifikasi mining
Untuk batubara sebagai penyuplai sumber enegy, apakah juga memerlukan sertifikat untuk menjaga kelanggengan supply. Seperti Gas (LNG) sering diminati sertifikat oleh pembeli gas (bukan pembeli konsesi), maksudku bukan hanya untuk keperluan listing, saham (stock) ataupun pinjam uang di bank ? Sepertinya karena sertifikat dikeluarkan utk dipegang perseorangan, maka hal ini impaknya cukup bagus, ketimbang dikeluarkan oleh sebuah badan/institusi swasta sekalipun (seperti DMG di minyak). Sepertinya cara ini yang mendorong banyaknya geologist di mining yg berprofesi sebagai konsultan lepas (certified consultant geologist). Adakah geologist Indonesia yg sudah mempunyai sertifikat/kualifikasi utk menjadi accessor ? rdp Sebagai tambahan Pak, contohnya kalo mau listing di Australian dan New Zealand Stock Exchanges (ASX, NZSX), sesuai dgn JORC (Joint Ore Reserve Committe) Code yg mereka pakai, jika coy ingin mendeclare resource - reservenya di dlm profile (bukan sebagai attachment oleh pihak ke-3) maka competent person yg membuatnya, selain memiliki local geology knowledge bla bla bla ..., juga hrs memiliki keanggotaan di The Australian Institute of Mining and Metalurgy (AUSIMM) dan/atau The Australian Institute of Geoscientist (mungkin suatu saat cukup anggota IAGI dan/atau PERHAPI ...). Di pertambangan batubara, market (terutama customer yang besar dan jangka kontrak pembeliannya panjang) juga mensyaratkan pelaporan marketable reserve yg dapat dipertanggungjawabkan disamping tentunya mine site visit oleh pihak mereka. Semoga membantu. Salam, Noel -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 13, 2003 4:40 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Sertifikasi mining Info saja Pak sukmamdaru, Pak Rovicky - iagi netters Dalam dunia mining sama kasusnya. Segala sesuatu butuh jaminan, apalagi menyangkut nilai investasi yang tidak sedikit. Namun benar kata Kang sukmandaru bahwa kita orang mining nasional kurang bisa berbuat banyak akan hal ini. Karena bagi yang sudah berproduksi seperti kami setiap akhir tahun harus melaporkan reserve / resources updated ke bursa / maupun pemegang saham. Mereka butuh key person atau orang bersertifikat yang dikeluarkan oleh negara mereka sendiri sesuai standart yang mereka terapkan. Kita orang nasional akan masuk dalam daftar penjamin lapangan, penghitung, geologist, berdasar skills dan tanggunggugat yang kita punyai. Namun untuk the final sign tetep key person tersebut. Dan itu lumrah seandainya kita yang punya uang. Semoga ke depan kita bisa lebih berbenah diri dengan sertifikasi ini. Dengan asumsi kita commit memegang standart kualifikasi yang ada, bukannya obral sertifikat tanpa kejelasan skill dan wawasannya. salam, didik f -Original Message- From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 13, 2003 7:11 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi mining Di mining, laporan-laporan perlu disertifikasi (lebih tepatnya ditulis oleh certified person) untuk kepentingan cari pinjaman di bank atau untuk laporan di bursa. Lebih krusial lagi kalau laporannya sudah menyebut reserve (juga resource) suatu deposit. Di Indonesia certified person (kadang disebut juga competent person) untuk mining dapat sertifikatnya dari luar negeri. Soalnya belum ada lembaga Indonesia yang bisa kasih ini (mudah-mudahan nanti IAGI yang pertama - untuk mining geologist???). Kendalanya lagi, tidak banyak mining coys yang cari fund di bank atau bursa Indonesia, jadi kebutuhan akan certified person di bidang ini juga gak perlu-perlu amat. Kita lihat saja saja perkembangannya Untuk produk mining...Ni, Cu, Au saya gak begitu paham kawan-kawan yang langsung terjun di sektor hilir barangkali bisa kasih info-nya.. Salam - SP - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] Apakah di pertambangan juga dikenal sertifikasi ? Apakah pembeli juga meminta hal itu, seperti utk gas utk menjamin kelangsungan pasokan/deliverability, atau dijual di spot market ? Trus siapa yg melakukan/memberikan sertifikat? apakah Deptan juga minta sertifikat cadangan juga ? lamsalam rdp - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
RE: [iagi-net-l] [PHYSICS-UI] Edaran 01: Seminar Nasional Bahan Magnet III
Sedikit meluruskan tulisan Pak Pranoto pada kalimat-kalimat terakhir: Dalam konsep kita Negara adalah yang menguasai sumber daya alam sedangkan pemiliknya adalah bangsa Indonesia?. Kemudian tentang royalti (atau bagian pemerintah dari produksi batubara) dalam PKP2B adalah ditetapkan 13,5% dari produksi tidak tergantung kualitasnya. Beban pajak-pajak memang cukup besar, antara lain PPh badan yang mengikuti peraturan pada saat kontrak ditandatangani (misalnya tarif PPh badan PT. KPC setelah tahun ke 10 adalah 45% dari laba sebelum pajak), ditambah kewajiban2 lain misalnya Landrent, retribusi daerah (penerangan, air, PKB, BBnKB, dll),dll. Salam, Laung -Original Message- From: Pranoto, Imanuel W [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 14, 2003 7:27 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] [PHYSICS-UI] Edaran 01: Seminar Nasional Bahan Magnet III Pak Ndaru, maaf bukan mengenai magnet. Menanggapi pernyataan kawan kita itu tentunya harus berhati-hati. Beberapa kenyataan di tempat saya bekerja mungkin bisa memberikan tambahan kejelasan mengenai praktek bisnis pertambangan batubara di era otoda: 1. Desentralisasi memang memberikan kemudahan bagi semua pengusaha (bukan hanya pengusaha nasional), terutama mengenai perizinan yg tidak harus ke pusat (dlm hal ini cukup ke propinsi atau pemkab/kota sesuai dgn locus drpd otoda). Namun hal ini mensyaratkan sdm pemda yg berkualitas spt pengetahuan geologi, pemahaman yg komprehensif thd pengelolaan sda, manajemen lingkungan dan implikasinya thdp strategi pembangunan daerah. Sayangnya, tdk semua daerah sdh memiliki itu, shg izin2 dlm bentuk KP, SIPD dll mudah sekali dikeluarkan dan cenderung belum terkelola sesuai dgn peruntukannya. 2. Saya tdk tahu pandangan birokrat di Jkt thdp pengusaha lokal, namun yg namanya efisiensi tentu bukan hanya menyangkut jumlah orang tapi juga jumlah produksi (material yg dipindahkan, resource yg dikeluarkan, enhanced process, recovery, dll). Maksudnya, jika jumlah total karyawan 40-100 namun produksi batubara cuma 500 ribu ton/tahun tentu sgt tdk efisien dibanding dgn perusahaan yg mempekerjakan 1000 org tapi berproduksi 11-16 juta ton/tahun. Belum lagi kalau menyangkut enhanced process (preparasi: washing, crushing, de-ashing, dll) dimana jml labor hrs ditingkatkan utk memperbaiki recovery shg sda milik rakyat ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Skrg menyangkut kontribusi tdhp negara sbg pemilik sda, perusahaan batubara besar umumnya adl pemegang PKP2B (Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara) yg wajib menyerahkan royalti kepada pemerintah sesuai dgn value dari batubara (rank, type, market value, dll). Benar seperti yg dikatakan Pak Ndaru, selain royalti, ada pajak2 lain yg harus dibayarkan baik ke pusat maupun pemda dan yg paling signifikan besarnya adalah corporate tax (pajak atas keuntungan perusahaan). Semoga bisa menambahkan. Salam, Noel -Original Message- From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 13, 2003 3:40 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] [PHYSICS-UI] Edaran 01: Seminar Nasional Bahan Magnet III Agar IAGI gak berlepotan minyak melulu seperti sentilan bung RDP (padahal gak ada salahnya lho dengan minyak..), ini aku postingkan masukan seorang pengusaha kecil (?) tambang batubara (geologist juga) mengenai aspek praktis bisnis pertambangan batubara di era otoda yang disampaikan melalui salah seorang kawan di PP IAGI. (1) Positip: Disentralisasi dirasakan banyak memberi kemudahan bagi pengusaha tambang batubara nasional di daerah, yang tentu saja berimplikasi pada efisiensi investasi (2) Negatifnya: pandangan para birokrat di Jakarta yang masih diskriminatif terhadap pengusaha lokal. Padahal berdasarkan pengalamannya dengan jumlah karyawan 40 - 100 orang, perusahaannya jauh lebih efisien dibandingkan perusahaan multinasional di sebelah KP-nya yang memiliki 1000an orang karyawan. Dan yang paling 'menggusar'kan adalah, royalty yang hanya 13 % ('padahal menurutnya keuntungan mereka bisa 100 - 150 %, apalagi mereka ekspor'). Jual batubara US $ 25 - 26 / ton, sementara biaya produksi paling top US$ 12. Secara eksplisit ybs minta IAGI untuk melakukan advokasi tentang hal ini (penghapusan diskriminasi perlakuan 'oknum birokrat' thd pengusaha tambang batubara nasional, sekaligus untuk penciptaan iklim usaha yang kondusif -- akses perbankan). Saya sudah menanggapi hal ini terutama masalah pendapatan negara yang tidak hanya dari royalty seperti tax dan restribusi lainnya yang jumlahnya bisa di atas 50% (mestinya beliau ini tahu masalah ini ya..). Salam - SP RDP.aku gak tahu banyak ttg magnet, mungkin kawan lain bisa kasih input.. - Original Message - From: PUTROHARI Rovicky [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 13, 2003 9:50 AM Subject: [iagi-net-l] [PHYSICS-UI] Edaran 01: Seminar Nasional Bahan Magnet III Sebagai geologist aku kok ngga tahu ya .. mineral bahan
RE: [iagi-net-l] [PHYSICS-UI] Edaran 01: Seminar Nasional Bahan Magnet III
Betul Pak, terima kasih. Agak tersesat dgn aturan negara tetangga. Untuk PT. Arutmin Indonesia juga 45% dari laba sebelum pajak (EBITDA). Salam, Noel -Original Message- From: Parlaungan (RTI) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 13, 2003 4:49 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] [PHYSICS-UI] Edaran 01: Seminar Nasional Bahan Magnet III Sedikit meluruskan tulisan Pak Pranoto pada kalimat-kalimat terakhir: Dalam konsep kita Negara adalah yang menguasai sumber daya alam sedangkan pemiliknya adalah bangsa Indonesia?. Kemudian tentang royalti (atau bagian pemerintah dari produksi batubara) dalam PKP2B adalah ditetapkan 13,5% dari produksi tidak tergantung kualitasnya. Beban pajak-pajak memang cukup besar, antara lain PPh badan yang mengikuti peraturan pada saat kontrak ditandatangani (misalnya tarif PPh badan PT. KPC setelah tahun ke 10 adalah 45% dari laba sebelum pajak), ditambah kewajiban2 lain misalnya Landrent, retribusi daerah (penerangan, air, PKB, BBnKB, dll),dll. Salam, Laung -Original Message- From: Pranoto, Imanuel W [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 14, 2003 7:27 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] [PHYSICS-UI] Edaran 01: Seminar Nasional Bahan Magnet III Pak Ndaru, maaf bukan mengenai magnet. Menanggapi pernyataan kawan kita itu tentunya harus berhati-hati. Beberapa kenyataan di tempat saya bekerja mungkin bisa memberikan tambahan kejelasan mengenai praktek bisnis pertambangan batubara di era otoda: 1. Desentralisasi memang memberikan kemudahan bagi semua pengusaha (bukan hanya pengusaha nasional), terutama mengenai perizinan yg tidak harus ke pusat (dlm hal ini cukup ke propinsi atau pemkab/kota sesuai dgn locus drpd otoda). Namun hal ini mensyaratkan sdm pemda yg berkualitas spt pengetahuan geologi, pemahaman yg komprehensif thd pengelolaan sda, manajemen lingkungan dan implikasinya thdp strategi pembangunan daerah. Sayangnya, tdk semua daerah sdh memiliki itu, shg izin2 dlm bentuk KP, SIPD dll mudah sekali dikeluarkan dan cenderung belum terkelola sesuai dgn peruntukannya. 2. Saya tdk tahu pandangan birokrat di Jkt thdp pengusaha lokal, namun yg namanya efisiensi tentu bukan hanya menyangkut jumlah orang tapi juga jumlah produksi (material yg dipindahkan, resource yg dikeluarkan, enhanced process, recovery, dll). Maksudnya, jika jumlah total karyawan 40-100 namun produksi batubara cuma 500 ribu ton/tahun tentu sgt tdk efisien dibanding dgn perusahaan yg mempekerjakan 1000 org tapi berproduksi 11-16 juta ton/tahun. Belum lagi kalau menyangkut enhanced process (preparasi: washing, crushing, de-ashing, dll) dimana jml labor hrs ditingkatkan utk memperbaiki recovery shg sda milik rakyat ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Skrg menyangkut kontribusi tdhp negara sbg pemilik sda, perusahaan batubara besar umumnya adl pemegang PKP2B (Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara) yg wajib menyerahkan royalti kepada pemerintah sesuai dgn value dari batubara (rank, type, market value, dll). Benar seperti yg dikatakan Pak Ndaru, selain royalti, ada pajak2 lain yg harus dibayarkan baik ke pusat maupun pemda dan yg paling signifikan besarnya adalah corporate tax (pajak atas keuntungan perusahaan). Semoga bisa menambahkan. Salam, Noel -Original Message- From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 13, 2003 3:40 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] [PHYSICS-UI] Edaran 01: Seminar Nasional Bahan Magnet III Agar IAGI gak berlepotan minyak melulu seperti sentilan bung RDP (padahal gak ada salahnya lho dengan minyak..), ini aku postingkan masukan seorang pengusaha kecil (?) tambang batubara (geologist juga) mengenai aspek praktis bisnis pertambangan batubara di era otoda yang disampaikan melalui salah seorang kawan di PP IAGI. (1) Positip: Disentralisasi dirasakan banyak memberi kemudahan bagi pengusaha tambang batubara nasional di daerah, yang tentu saja berimplikasi pada efisiensi investasi (2) Negatifnya: pandangan para birokrat di Jakarta yang masih diskriminatif terhadap pengusaha lokal. Padahal berdasarkan pengalamannya dengan jumlah karyawan 40 - 100 orang, perusahaannya jauh lebih efisien dibandingkan perusahaan multinasional di sebelah KP-nya yang memiliki 1000an orang karyawan. Dan yang paling 'menggusar'kan adalah, royalty yang hanya 13 % ('padahal menurutnya keuntungan mereka bisa 100 - 150 %, apalagi mereka ekspor'). Jual batubara US $ 25 - 26 / ton, sementara biaya produksi paling top US$ 12. Secara eksplisit ybs minta IAGI untuk melakukan advokasi tentang hal ini (penghapusan diskriminasi perlakuan 'oknum birokrat' thd pengusaha tambang batubara nasional, sekaligus untuk penciptaan iklim usaha yang kondusif -- akses perbankan). Saya sudah menanggapi hal ini terutama masalah pendapatan negara yang tidak hanya dari royalty seperti tax dan restribusi lainnya yang jumlahnya bisa di atas 50% (mestinya beliau ini tahu masalah ini ya..).
RE: [iagi-net-l] Help on Gas reserves sertification
Komentar tentang RFT/MDT vs DST, kita harus mempertimbangkan kapan harus DST dan kapan cukup dengan RFT. Mungkin kami dulu yang termasuk rajin melakukan RFT di 2 fields kami di Mahakam delta area. Mengingat DST jauh lebih mahal (apalagi kalau harus long test), tidak semua sumur explo/delinetion harus di DST. Untuk multi-layers reservoir, biasanya tiap (group of) layer cukup diwakili 1 DST (untuk deliverability, dsb.. - kecuali untuk faulted area -- compartments/blocks), disumur-sumur lainnya untuk layer(s) yang identik cukup dengan RFT/MDT (yang jauh lebih murah) tidak hanya untuk sampling tapi sering-sering dengan pressure tests yang bisa untuk menentukan posisi fluid contact dari pressure gradientnya. Tentu kita harus banyak diskusi dengan pihak sertifikator (DM) untuk mengoptimalkan strategy operational supaya bisa acceptable tapi masih dengan reasonable cost. Salam, DR kartiko samodro [EMAIL PROTECTED] 13/03/2003 02:18 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:RE: [iagi-net-l] Help on Gas reserves sertification MDT kan juga small DST ...? Bambang Murti [EMAIL PROTECTED] wrote:'tul Cak Inul...ehh, sorry...Cak Ipul.. Resrves adalah cadangan dalam konteks kemampuan reservoir untuk mengalirkan isinya ke permukaan. Seingatku DM juga mensyaratkan adanya DST, untuk mengetahui deliverability dari reservoir tsb, baru kemudian meng-assign kelasnya (P1, P2, P3). Sepertinya aku juga pernah denger ada salah satu KPS yang rajin melakukan RFT/MDT dan memiliki keyakinan tinggi kalau reservoir ybs bisa men-deliver hidrokarbon, cuma DM agak enggan untuk memberi sertifikat cadangan seperti yang mereka harapkan (lebih pesimis)...ya gara gara ndak ada DST-nya itu tadi. Barangkalai temen-temen yang pernah main di Makassar Strait bisa nambahin... BSM -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 13 Maret 2003 7:34 To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Help on Gas reserves sertification Kang Syafri, setahu saya, kalau sudah mulai dikomersilkan maka sertifikasinya dilakukan oleh suatu badan sertifikasi tertentu, biasanya adalah DM (DeGolyer MacNaughton) yg berkantor di Dallas. Tampaknya DST adalah suatu keharusan utk sertifikasi ini. Kalau hanya RFT atau MDT saja yg dilakukan pada suatu 'field' (via sumur2nya) maka kurang/tidak dipercaya. Meskipun ada pula yg cukup dg RFT/MDT, tetapi di 'field' dekatnya sudah dilakukan DST. Rasanya nggak ada sertifikasi oleh DM yg tanpa 'reservoir test' tsb. Saya yakin ada teman2 lain yg lebih tahu ttg hal ini. Semoga mau menambah info yg lebih sip. Salam, Syaiful [EMAIL PROTECTED] nooc.co.id To: [EMAIL PROTECTED] cc: 03/12/03 04:02 Subject: [iagi-net-l] Help on Gas reserves sertification PM Please respond to iagi-net Dear netters, Mohon sharing informasi terhadap subject diatas. Jika suatu gas field sudah confirmed mengandung cadangan/akumulasi gas tertentu melalui pengeboran explorasi dan delineasi (cuttings dan logs), apakah ada pengaruh reservoir test (RFT/DST/MDT) terhadap tingkatan kategori sertifikasi reserves gas tersebut?. Misalnya kalau hanya berdasarkan geological interpretation maka status gas reserves tsb hanya bisa disebut possible gas reserves, sedangkan kalau hanya melalui petrophysical evaluation setelah pengeboran sumur (explorasi/delineasi) statusnya akan menjadi probable reseves sedangkan jika ada reservoir test (RFT/DST/MDT) maka status gas reserves tersebut akan menjadi proven reserves. Apakah demikian, atau ada hal lain yang menentukan klasifikasi gas reserves tsb?. Mohon pencerahan. Terima kasih Syafri - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED]) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
[iagi-net-l] mailing list geology yang aktif
Selain fogri dan iagi , ada enggak mailing list profesional yang berhubungan dengan geology yang cukup aktif (baik dalam dan luar negeri) kalau ada bagaimana cara subscribenya? Thanks Ferdi - Do you Yahoo!? Yahoo! Web Hosting - establish your business online
Re: [iagi-net-l] Mengutip dokumen on-line
Rasanya cara mensitir dokumen on-line yang disarankan dalam makalah tersebut tidak berlaku umum (baca: tidak benar). Yang berlaku umum rasanya seperti berikut ini: Lambert B. (2003). Micropaleontological investigations in the modern Mahakam delta, East Kalimantan (Indonesia). http://imbi.uwc.ac.za/cg/CG2003_A02_BL/CG2003_A02_BL.pdf. March, 14, 2003. Setelah penulisan judul, dituliskan alamay URL dan tanggal akses dilakukan. WBS --- PUTROHARI Rovicky [EMAIL PROTECTED] wrote: Aku pikir ini sebuah paper bagus ... tambahan referensi buat para pecinta paleontologi dan mahakam explorer, Confidential ?? ah bukan ... paper ini sudah online sejak minggu lalu ... masih anget ...:-D silahkan donlod kumplit dengan gambar berwarna : http://imbi.uwc.ac.za/cg/CG2003_A02_BL/CG2003_A02_BL.pdf atau http://imbi.uwc.ac.za/cg/CG2003_A02_BL/index.html start quote == PLATE 2 Fig. 1: Pseudorotalia conoides (ORBIGNY) 1826 Fig. 1a: umbilical view Fig. 1b: profile view Fig. 1c: spiral view ah jadi inget ngulik-ulik kutu air nih yg menarik lainnya cara mensitir dokumen online (kenapa tanpa url ya) -- ada dibawah ... hef e nais whik en .. RDP masih mencari lowstand reservoir, nih ;-( == Micropaleontological investigations in the modern Mahakam delta, East Kalimantan (Indonesia) Bernard Lambert Total Fina Elf, DGEP/GSR/PN, Tour Coupole, 2 Place de Coupole, La Défense 6 - Cédex 4, 92078 Paris La Défense (France) [EMAIL PROTECTED] Manuscript online since March 8, 2003 Abstract The Mahakam delta is a mixed, fluvial and wave dominated delta located in the eastern part of the island of Borneo (the East Kalimantan province of Indonesia). The distribution of benthic fauna in this delta system is influenced by the combined or antagonistic action of three main parameters: fluvial input of fresh water and sediment, tide, and a strong regional north to south drift current. A model of the present-day faunal distribution has been established taking into account the perturbations induced by the tide and by the regional drift current. This model has been extrapolated into the recent past through the study of shallow cores that permit the reconstruction of late Holocene deltaic regression patterns. Key Words Indonesia, Kalimantan, Mahakam Delta, fluvial input, tide, drift current, benthonic Foraminifera, biofacies, distribution pattern. Citation Lambert B. (2003).- Micropaleontological investigations in the modern Mahakam delta, East Kalimantan (Indonesia).- Carnets de Géologie / Notebooks on Geology, Maintenon, Article 2003/02 (CG2003_A02_BL) - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - __ Do you Yahoo!? Yahoo! Web Hosting - establish your business online http://webhosting.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -