RE: [iagi-net-l] Stiglitz: NEGOsiasi Ulang Kontrak Pertambangan
Kapan mulainya ? tergantung kerelaan waktu dari rekan-rekan IAGI, HAGI, IATMI, Ikatan ahli pertambangan, Himpunan2 mahasiswa seprofesi ditambah Mr. Stiglitz dan orang-orang yang peduli bangsa untuk berdiskusi dgn KOMISI DPR bidang tambang & Energi dan terus ke Istana dst..dst...wah emang panjang urusannya. Merdeka. Edison sirodj -Original Message- From: budi santoso [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, 17 August, 2007 3:53 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Stiglitz: NEGOsiasi Ulang Kontrak Pertambangan Seseorang mengaku bernama 'saya' berkomentar : "Sayang sekali periuk nasi saya dan mungkin banyak saudara-saudara yang lain masih tergantung pada perusahaan-perusahaan itu meskipun demikian karena 'terpanggil oleh seruan patriotik' berupa ide-ide menggetarkan itu maka: jika kontrak karyanya mau dinego ulang ya monggo silakan kita dukung hidup-hidupan (kalau mati-matian malah gak bisa mendukung) wong demi dan atas nama rakyat je . . . kalau mau dinasionalisasi wuah ya lebih monggo lagi . . . . tapi alangkah tercengangya saya; segera setelah ide tersebut; khususnya yang kedua terlaksana maka BANCAKAN NASIONAL ATAS KUE MILIK RAKYAT TESEBUT SEGERA DIMULAI . . lho duit gedhe ini . . . lho ini milik rakyat . . jadi sebagai rakyat maka 'saya' juga berhak mendapat bagiannya kalau perlu paling besar (demikian orang-orang bergumam mencari pembenaran pas mereka ikut bancakan). . . bahkan mestinya jauh-jauh hari 'saya' sudah harus menyiapkan cara dan strategi untuk itu . . . . . Pak Stiglitz: mbok sampean sering-sering ikut kampanye tentang hal ini bersama kami agar rakyat cepet marah dan menuntut maka agenda tersebut bisa segera terlaksana lantas (kata AR) BANCAKANNYA bisa segera dimulai . . . kapan ya???" wallohu 'alam bishowab. sTJ --- Ismail Zaini <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Kontrak Dibatalkan ? > Dari pengalaman Pembatalan Kontrak Panasbumi antara > Pertamina dg Perusahaan > Panasbumi Asing / dari Amrik ternyata masalahnya > jadi panjang sampai ke > Arbitase internasional yang akhirnya Pertamina Kalah > dan harus bayar ratusan > juta dollar ( ingat kasus Karaha Bodas ). dan kalau > tidak salah kalau gak > mau bayar rekeningnya di bank asing di blokir , > padahal proyeknya belum ada > apa apanya sudah harus bayar ratusan juta dollar. > Saya tidak tahu apakah Kontrak Kontrak tsb ( Migas ) > pihak pihak didalam > kontrak itu yang mewakili Negara adalah insitusi > negara seperti ESDM ) > atau Perusahaan ( BUMN/PTM ) dimana di Pihak lain > adalah Perusahan Asing. > Kalau untuk kasus Panasbumi tsb diatas Pihak > Indonesianya adalah Perusahaan > / PTM dan dipihak lain juga Perusahaan ( Asing > ).Jadi Perusahaan vs > Perusahaan , bukan Negara vs perusahaan atau Negara > vs Negara. > Kadang kadang disisi lain kita itu banyak di "kerjai > ' dg kontrak kontrak , > namun disisi lain penawaran untuk kontrak kontrak > baru dipacu terus , apa > tidak bisa sebelum pengkontrakan pengkontrakan ini > tuntas dg formula baru > yang lebih pro ke NKRI ada , tidak dilakukan dulu > penawaran penawaran > kontrak baru , toh juga minyaknya tidak akan hilang > dan tersimpan baik > didalam tanah.. > Yo embuh saya sendiri sangat awam dg masalah > beginian ini , sekedar hanya > wacana saja... > > > Salam Kemerdekaan > > ISM > > > > Sent: Thursday, August 16, 2007 2:30 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang > Kontrak Pertambangan > > > > Opo wani...nego ulang...; jaringan dibalik > kontrak-kontrak, minta > > ampun panjang sekali. Sebetulnya tidak perlu nego > ulang, asal transparan > > saja; saya pikir akan lebih baik atmosfer kegiatan > ekonomi sektor esdm ke > > depan. > > > > Lha..menambah jumlah cekungan sedimen di Indonesia > dari 60 ke misal 77 > > cekungan saja, belum kelar-kelar. Tapi dengan > semangat kemerdekaan RI > > tahun 2007, cekungan sedimen di Indonesia > dijadikan 62 saja... (mumpung > > moment-nya HUT RI ke-62). > > salam Merdeka... > > agus > > > > Agus Irianto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Jan2neCak AR ora ragu2 utk > > berteriak lantang > > MERDEKA...!!!...opo meneh wong Jawa > > Timur?Suroboyotinggal menunggu saatnya yg > tepat > > saja..wong nganggo bambu runcing wae iso > ngusir > > londo je...hehe...bakatnya sbg Jurnalis geologi > > Merdeka bersama cak ndang.terus dikembangkan > > cak..Percayalah rakyat pasti banyak yg > > mendukung..!!! > > > > Indonesia memang harus berani menasionalisasi > bisnis > > asing, kita harus berani meniru langkah2 presiden > > Bolivia Evo Morales yang menasionalisasi semua > bisnis > > asing yang beroperasi di negaranya - Setuju kita > harus > > Negosiasi ulang Kontrak2 Pertambangan dan > > Migas..Para Professional yg tergabung dlm > IAGI, > > IATMI dan HAGI kayaknya harus menjadi ujung tombak > utk > > terus meloby2 RI-1 , RI-2, Mentri ESDM, DEPHAN dan > > Kementrian Lingkungan Hidup dan departemen2 yg > > terkait, juga mas media harus terus menerus > > mempro
Re: [iagi-net-l] Archaean Basement in Kalimantan ? (was Ore in sediment vs BIF in Indonesia)
Pak Awang, sekedar tambahan, kemungkinan adanya Archeaen Basement bukan hanya di Kalimantan dan Jawa, juga kemungkinan berada di Sulawesi. Pak Theo van Leeweun memperlihatkan ke saya beberapa data zircon age dating dengan methoda U-Pb SHRIMP (ANU) dari batuan kontinent (gneiss) menunjukkan angka > 2500 Ma, salah satu-nya yang tertua sekitar 3500 Ma (lupa persisnya?) Jadi bukan suatu yang mustahil bahwa ada Achrean basement di wilayah Nusantara, sebagai bagian continental drift from Australian continent then accreted in Sundaland Margin, walaupun data-data zircon yang ditunjukkan kemungkinan sebagai detrital atau zircon warisan dari Archean Igneous rock, karena terlihat angka yang archean selalu berada di bagian inti zircon (core), sedangkan di rim-nya menunjukkan angka yang lebih muda (Permian etc). Salam dari Sorowako Ade Kadarusman Noel Pranoto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Awang, sedikit menambahkan. Bahwa kondisi anoxic tidak hanya terjadi pada Archaen (>2500 Ma) salah satunya juga bisa ditunjukan dengan Teori Snowball Earth oleh Joseph Kirschvink (Late Proterozoic Low-Latitude Global Glaciation: the Snowball Earth, 1992). Kalau tdk salah seingat saya pernah dibahas di milis ini juga. Kirschvink mengamati adanya banded iron formation (BIF) pada umur Neoproterozoic (1000-550Ma). BIF ini dikatakan terbentuk pada kondisi anoxic akibat ice cap yg menutupi cekungan sedimen, menyebabkan kondisi stagnan dan miskin oksigen serta berujung pada proses pembentukan yg mirip dgn Archean. Salam, Noel On 31/07/07, Awang Harun Satyana wrote: > > > > > Menarik bila ada kerak berumur Archaean-Proterozoic (Archaean > 2500 Ma, > Proterozoic 2500-542 Ma, menurut geologic time scale terbaru Gradstein et > al., 2004) di Kalimantan sebab selama ini kita tahu bahwa Sundaland, di mana > West Kalimantan tergabung di dalamnya adalah Mesozoic continental core of SE > Asia. Pentarikhan granit SW Kalimantan (Hamilton, 1979), Malay Peninsula > (Liew and Page, 1985), Malay Tin Belt (Cobbing et al., 1986) dan Sumatra > (Imtihanah, 2000) tak menghasilkan material berumur Archean atau > menunjukkan adanya kerak batuandasar berumur Archean di wilayah ini. > Bukti2 geokimia juga menunjukkan hadirnya basement yang berumur tak lebih > tua dari Proterozoic, seperti di Malay peninsula (contoh Liew & Page, > 1985). > > > > Informasi terbaru tentang umur basement di wilayah ini berasal dari studi > sediment provenance analyses sedimen Paleogen di Kalimantan bagian utara > yang menggunakan metode U-Pb SHRIMP dating of zircons (van Hattum, 2005). > Dari penelitian ini ditunjukkan bahwa sedimen Paleogen di wilayah ini > diinterpretasikan berasal dari erosi Schwaner Granites of SW Kalimantan dan > dari Malay Tin Belt (van Hattum, 2005) dan tak mengandung Archean zircons. > Artinya adalah bahwa tak ada kerak berumur Archean di bawah Pegunungan > Schwaner, Kalimantan atau Malay peninsula. > > > > Maka, seperti yang ditanyakan pak Herry, apakah kondisi reduksi atau an-oxic > hanya terjadi di era Archaean sehingga kita mesti menafsirkan bahwa hematite > di Ketapang, Kalimantan Barat itu terjadi pada Archaean. Saya pikir kondisi > oxic dan an-oxic terjadi secara siklus sepanjang sejarah Bumi, sehingga bisa > ditemukan lebih dari sekali, bukan hanya di Archaean. > > > > Bisa juga bahwa yang di Ketapang Kalimantan itu benar berumur Archaean > walaupun tak ada literature terdahulu yang pernah menyebutkan itu. Yang > paling baik, tentu kita dating saja umurnya dengan metode pentarikhan kerak > Pra-Kambrium yang sudah banyak dilakukan, yaitu : metode U-Pb SHRIMP dating > of zircons. Bila ya berumur Archaean, maka akan menjadi menarik sekali > bagaimana menafsirkan atau merekonstruksi paleo-tektoniknya. > > > > Saat ini, kerak berumur Archaean hanya ditafsirkan terdapat di suatu tempat > di bawah Pegunungan Selatan Jawa di sebelah barat Yogyakarta (hasil dating > dilaporkan oleh Smyth et al., 2003, 2005). Itu berdasarkan dating zircon > dari wilayah volkanik ini yang menunjukkan umur 2500-3000 Ma. Ditafsirkan > bahwa di bawah Pegunungan Selatan itu terdapat basement Archaean yang > kemudian terlibat dalam partial melting saat subduksi Oligo-Miosen terjadi, > dan menghasilkan volkanik Old-Andesite. Sebagian material OAF itu ternyata > menghasilkan zircon Archaean (source fingerprinting). > > > > Sebaran umur zircon dating ini mirip dating zircon dari Perth, yang diduga > berasal dari Yilgarn Craton berumur 2500-4200 Ma. Maka, mungkin terdapat > sliver craton tersebut yang pecah dari induknya di wilayah Perth-kemudian > terapung ke arah Jawa, oleh pemekaran Paleo-Tethys, dan akhirnya berbentur > dengan Sundaland sebelum Tersier, dan pada kala Oligo-Miosen terlibat dalam > subduksi yang menghasilkan OAF (Old Andesite Formation). > > > > Salam, > > awang > > > > > > From: Herry Maulana [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, July 30, 2007 8:44 C++ > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Ore in sediment v
Re: [iagi-net-l] Jurusan Geologi Terbaik di tanah air?
Yth Pak Sanggam, Kalau saya usul sih, mending ngambil jurusan Teknik Geofisika di ITB Karena di jurusan tersebut 40% belajar geologi, 60% belajar geofisika, terutama seismic. Teknologi seismic untuk ekplorsi migas yg sekarang ada, lumayan sangat berkembang. Dan pakarnya sedikit (sesmic stratigraphy, reservoar geophysisict, processing, inversion, dll...) Disamping itu juga jumlah lulusannya sedikit sekali (+/- 30 orang per tahun di Indonesia) bandingkan dengan geologi mungkin lebih dari 300 orang/tahun di Indonesia (PTN dan PTS). Memang sih ada juga jurusan Geofisika di tempat lain. Atau tetap ngambil Geologi tapi ambil bidang keahlian di seismic, ini juga menarik. Sekarang memang ada wacana G&G disebut juga Geoscientist, Geolog harus tahu seismic, geophysicist harus tahu batuan. Apalagi pertimbangan kerja, kalau di satu kompeni, terima 5 orang G&G fresh, pasti yg daftar geologi jauh lebih banyak daripada dari geofisika. Ini pendapat pribadi saya, tanpa ada tendensi apa-apa. Thanks and Rgds, TJ Hot News!!! EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: 228 papers have been accepted to be presented; send the extended-abstract or full paper by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Stiglitz: NEGOsiasi Ulang Kontrak Pertambangan
Seseorang mengaku bernama 'saya' berkomentar : "Sayang sekali periuk nasi saya dan mungkin banyak saudara-saudara yang lain masih tergantung pada perusahaan-perusahaan itu meskipun demikian karena 'terpanggil oleh seruan patriotik' berupa ide-ide menggetarkan itu maka: jika kontrak karyanya mau dinego ulang ya monggo silakan kita dukung hidup-hidupan (kalau mati-matian malah gak bisa mendukung) wong demi dan atas nama rakyat je . . . kalau mau dinasionalisasi wuah ya lebih monggo lagi . . . . tapi alangkah tercengangya saya; segera setelah ide tersebut; khususnya yang kedua terlaksana maka BANCAKAN NASIONAL ATAS KUE MILIK RAKYAT TESEBUT SEGERA DIMULAI . . lho duit gedhe ini . . . lho ini milik rakyat . . jadi sebagai rakyat maka 'saya' juga berhak mendapat bagiannya kalau perlu paling besar (demikian orang-orang bergumam mencari pembenaran pas mereka ikut bancakan). . . bahkan mestinya jauh-jauh hari 'saya' sudah harus menyiapkan cara dan strategi untuk itu . . . . . Pak Stiglitz: mbok sampean sering-sering ikut kampanye tentang hal ini bersama kami agar rakyat cepet marah dan menuntut maka agenda tersebut bisa segera terlaksana lantas (kata AR) BANCAKANNYA bisa segera dimulai . . . kapan ya???" wallohu 'alam bishowab. sTJ --- Ismail Zaini <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Kontrak Dibatalkan ? > Dari pengalaman Pembatalan Kontrak Panasbumi antara > Pertamina dg Perusahaan > Panasbumi Asing / dari Amrik ternyata masalahnya > jadi panjang sampai ke > Arbitase internasional yang akhirnya Pertamina Kalah > dan harus bayar ratusan > juta dollar ( ingat kasus Karaha Bodas ). dan kalau > tidak salah kalau gak > mau bayar rekeningnya di bank asing di blokir , > padahal proyeknya belum ada > apa apanya sudah harus bayar ratusan juta dollar. > Saya tidak tahu apakah Kontrak Kontrak tsb ( Migas ) > pihak pihak didalam > kontrak itu yang mewakili Negara adalah insitusi > negara seperti ESDM ) > atau Perusahaan ( BUMN/PTM ) dimana di Pihak lain > adalah Perusahan Asing. > Kalau untuk kasus Panasbumi tsb diatas Pihak > Indonesianya adalah Perusahaan > / PTM dan dipihak lain juga Perusahaan ( Asing > ).Jadi Perusahaan vs > Perusahaan , bukan Negara vs perusahaan atau Negara > vs Negara. > Kadang kadang disisi lain kita itu banyak di "kerjai > ' dg kontrak kontrak , > namun disisi lain penawaran untuk kontrak kontrak > baru dipacu terus , apa > tidak bisa sebelum pengkontrakan pengkontrakan ini > tuntas dg formula baru > yang lebih pro ke NKRI ada , tidak dilakukan dulu > penawaran penawaran > kontrak baru , toh juga minyaknya tidak akan hilang > dan tersimpan baik > didalam tanah.. > Yo embuh saya sendiri sangat awam dg masalah > beginian ini , sekedar hanya > wacana saja... > > > Salam Kemerdekaan > > ISM > > > > Sent: Thursday, August 16, 2007 2:30 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang > Kontrak Pertambangan > > > > Opo wani...nego ulang...; jaringan dibalik > kontrak-kontrak, minta > > ampun panjang sekali. Sebetulnya tidak perlu nego > ulang, asal transparan > > saja; saya pikir akan lebih baik atmosfer kegiatan > ekonomi sektor esdm ke > > depan. > > > > Lha..menambah jumlah cekungan sedimen di Indonesia > dari 60 ke misal 77 > > cekungan saja, belum kelar-kelar. Tapi dengan > semangat kemerdekaan RI > > tahun 2007, cekungan sedimen di Indonesia > dijadikan 62 saja... (mumpung > > moment-nya HUT RI ke-62). > > salam Merdeka... > > agus > > > > Agus Irianto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Jan2neCak AR ora ragu2 utk > > berteriak lantang > > MERDEKA...!!!...opo meneh wong Jawa > > Timur?Suroboyotinggal menunggu saatnya yg > tepat > > saja..wong nganggo bambu runcing wae iso > ngusir > > londo je...hehe...bakatnya sbg Jurnalis geologi > > Merdeka bersama cak ndang.terus dikembangkan > > cak..Percayalah rakyat pasti banyak yg > > mendukung..!!! > > > > Indonesia memang harus berani menasionalisasi > bisnis > > asing, kita harus berani meniru langkah2 presiden > > Bolivia Evo Morales yang menasionalisasi semua > bisnis > > asing yang beroperasi di negaranya - Setuju kita > harus > > Negosiasi ulang Kontrak2 Pertambangan dan > > Migas..Para Professional yg tergabung dlm > IAGI, > > IATMI dan HAGI kayaknya harus menjadi ujung tombak > utk > > terus meloby2 RI-1 , RI-2, Mentri ESDM, DEPHAN dan > > Kementrian Lingkungan Hidup dan departemen2 yg > > terkait, juga mas media harus terus menerus > > mempropagandakan hal ini...!!! > > > > "Mereka (para perusahaan tambang asing) tahu kok > > bahwa mereka sedang merampok kekayaan alam negara- > > negara berkembang," kata Stiglitz dalam > > wawancara eksklusif dengan Tempo, > kemarindst2... > > > > Kita punya hak koq utk melindungi kekayaan > Nusantara > > kita ini agar tidak tercabik2 jadi keroyokan, > banca'an > > perusahaan2 atau negara2 asing lainnya sambil > > membiarkan rakyat kita hidup sengsara di negrinya > > sendiri.nasib TKI unskil yg rela meninggalkan > > negrinya
Re: [iagi-net-l] Stiglitz: NEGOsiasi Ulang Kontrak Pertambangan
Sakjane bukan kontrak dibatalkan. Di re-negosiasi karena adanya perubahan tatanan dunia ! Misal perubahan harga, perubahan pola pikir (gombalisasi) dll. Tentunya kalau soal kebernian jangan bertanya ke awak-awak yang sudah diatas kepala empat. Secra psikologis kalau sudah kepala 4 begini selalu berpikir realis, bukan lagi optimis dan bahkan bukan lagi sporadis. Selain sifat-sifat bawaan sesorang yang berani mengambil risiko. Ada saat-saat di usia tertentu dalam kehidupan itu sesorang akan memiliki keberanian tinggi, terutama diwaktu muda. Usia-usia pejuang kebanyakan memang pada usia-usia remaja. Bahkan kalau kita simak balik kejadian masa kemerdekaan dahulu pernah juga looh suatu saat Bung Karno sendiri ragu-ragu, yang akhirnya harus didorong-dorong oleh pemuda-pemudi yang masih jiwa pemberani ini. Jujur saja sewaktu muda (hehehe merasa dah tuwa neeh) banyak kawan saya juga termasuk pemberani. Berani ngeyel berani tanya. terutama ketika mahasiswa. Mereka yang ketika mudanya berani keliru ini memang kebanyakan sukses. Dari keberanian ini (termasuk berani mencoba dan berani salah) akhirnya muncul proses belajar. Aku sendiri menjadi lebih realis setelah bekerja. Namun tetep saja aku seneng kalau ada sesorang yang lebih muda dariku ngeyelin aku. Karena memang ada saat-saat dimana seseorang itu menjadi berani. Aku juga saat ini harus realistis saja melihat keberanian anak muda ini. Ntah apapun yang dipikirkannya. Aku terus terang ngga kan menghalangi hanya mungkin mengingatkan saja. Aku sendiri tidak akan menyodorkan fakta buruk-buruknya Indonesia. Walaupun benar kita kalah di Ligitan, walaupun benar Indonesia banyak koruptor, walaupun benar Indonesia sedang sulit ekonominya. Tapi aku lebih senang menunjukkan apa kelebihan kita yang harus dimanfaatkan. Fakta kekalahan itu emang kebenaran yg secara riil terjadi, tetapi kalau kita lihat secara riil barangkali juga di tahun 1940 kemerdekaan Indonesia hanyalah sebuah mimpi. Kekayaan alam kita dilihat dulu dalam angka potensi besar jumlahnya, apakah potensi kita cukup layak utk di-renegosiasi ? Jangan seperti Cepu yang harus memeras keringat Presiden dan seluruh komponen bangsa untuk angka yang ternyata telah dibesar2 kan itu, kan ? Semestinya cadangan segitu (yg dibilang giant field ternyata susut hanya ukuran kerbau) diurusin sama menteri saja sudah cukup. Presiden suruh mikirin hal lain yang lebih penting. Kan gitu proporsinya. Nah sekarang yag perlu dipikirkan. Apa yang diperlukan kalau kita mau melakukan re-negosiasi ? Konsepnya adalah bagaimana untuk menang !! Mas sudah bisa mulai dengan daftar diperlukannya ahli geologi (sekarang dipikir apa yg dibutuhkan dari si geologist), juga diperlukan ahli hukum internat (apa yg diperlukan dari ahli hukum). Kita pikirkan saja apa saja syarat-syarat untuk menang ? Peradilan belum tentu harus ada kalau memang kita melakukan dengan benar. Nasionalisasi ulang di negaranya Hugo Chaves (Venezuela) dll kemarin ini tidak digugat, wong memang bukan kasus hukum kok. Semua berjalan sesuai konstitusi. Salam merah-putih ! RDP On 8/17/07, Ismail Zaini <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Kontrak Dibatalkan ? > Dari pengalaman Pembatalan Kontrak Panasbumi antara Pertamina dg Perusahaan > Panasbumi Asing / dari Amrik ternyata masalahnya jadi panjang sampai ke > Arbitase internasional yang akhirnya Pertamina Kalah dan harus bayar ratusan > juta dollar ( ingat kasus Karaha Bodas ). dan kalau tidak salah kalau gak > mau bayar rekeningnya di bank asing di blokir , padahal proyeknya belum ada > apa apanya sudah harus bayar ratusan juta dollar. > Saya tidak tahu apakah Kontrak Kontrak tsb ( Migas ) pihak pihak didalam > kontrak itu yang mewakili Negara adalah insitusi negara seperti ESDM ) > atau Perusahaan ( BUMN/PTM ) dimana di Pihak lain adalah Perusahan Asing. > Kalau untuk kasus Panasbumi tsb diatas Pihak Indonesianya adalah Perusahaan > / PTM dan dipihak lain juga Perusahaan ( Asing ).Jadi Perusahaan vs > Perusahaan , bukan Negara vs perusahaan atau Negara vs Negara. > Kadang kadang disisi lain kita itu banyak di "kerjai ' dg kontrak kontrak , > namun disisi lain penawaran untuk kontrak kontrak baru dipacu terus , apa > tidak bisa sebelum pengkontrakan pengkontrakan ini tuntas dg formula baru > yang lebih pro ke NKRI ada , tidak dilakukan dulu penawaran penawaran > kontrak baru , toh juga minyaknya tidak akan hilang dan tersimpan baik > didalam tanah.. > Yo embuh saya sendiri sangat awam dg masalah beginian ini , sekedar hanya > wacana saja... > > > Salam Kemerdekaan > > ISM > > > > Sent: Thursday, August 16, 2007 2:30 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan > > > > Opo wani...nego ulang...; jaringan dibalik kontrak-kontrak, minta > > ampun panjang sekali. Sebetulnya tidak perlu nego ulang, asal transparan > > saja; saya pikir akan lebih baik atmosfer kegiatan ekonomi sektor esdm ke > > depan. > > > > Lha..menambah jumlah cekungan sedimen di Indonesia dari 60 ke misal 77 > > cekung
[iagi-net-l] butuh sampel oil shale
Rekan2 IAGI-NET ysh. Salah seorang kolega saya yang saat ini baru S3 di Jerman untuk studi geokimia organik oil shale dan teknologi ekstraksinya, sedang memerlukan beberapa sampel oil shale untuk lokasi/lapangan di Indonesia. Barangkali diantara rekan2 yang saat ini bekerja di oil company bisa memberikan rekomendasi kira2 lapangan minyak mana yang memiliki deposit oil shale ini. Terima kasih. Salam, Nur H. Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! FareChase. http://farechase.yahoo.com/ Hot News!!! EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: 228 papers have been accepted to be presented; send the extended-abstract or full paper by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Stiglitz: NEGOsiasi Ulang Kontrak Pertambangan
Kontrak Dibatalkan ? Dari pengalaman Pembatalan Kontrak Panasbumi antara Pertamina dg Perusahaan Panasbumi Asing / dari Amrik ternyata masalahnya jadi panjang sampai ke Arbitase internasional yang akhirnya Pertamina Kalah dan harus bayar ratusan juta dollar ( ingat kasus Karaha Bodas ). dan kalau tidak salah kalau gak mau bayar rekeningnya di bank asing di blokir , padahal proyeknya belum ada apa apanya sudah harus bayar ratusan juta dollar. Saya tidak tahu apakah Kontrak Kontrak tsb ( Migas ) pihak pihak didalam kontrak itu yang mewakili Negara adalah insitusi negara seperti ESDM ) atau Perusahaan ( BUMN/PTM ) dimana di Pihak lain adalah Perusahan Asing. Kalau untuk kasus Panasbumi tsb diatas Pihak Indonesianya adalah Perusahaan / PTM dan dipihak lain juga Perusahaan ( Asing ).Jadi Perusahaan vs Perusahaan , bukan Negara vs perusahaan atau Negara vs Negara. Kadang kadang disisi lain kita itu banyak di "kerjai ' dg kontrak kontrak , namun disisi lain penawaran untuk kontrak kontrak baru dipacu terus , apa tidak bisa sebelum pengkontrakan pengkontrakan ini tuntas dg formula baru yang lebih pro ke NKRI ada , tidak dilakukan dulu penawaran penawaran kontrak baru , toh juga minyaknya tidak akan hilang dan tersimpan baik didalam tanah.. Yo embuh saya sendiri sangat awam dg masalah beginian ini , sekedar hanya wacana saja... Salam Kemerdekaan ISM Sent: Thursday, August 16, 2007 2:30 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan Opo wani...nego ulang...; jaringan dibalik kontrak-kontrak, minta ampun panjang sekali. Sebetulnya tidak perlu nego ulang, asal transparan saja; saya pikir akan lebih baik atmosfer kegiatan ekonomi sektor esdm ke depan. Lha..menambah jumlah cekungan sedimen di Indonesia dari 60 ke misal 77 cekungan saja, belum kelar-kelar. Tapi dengan semangat kemerdekaan RI tahun 2007, cekungan sedimen di Indonesia dijadikan 62 saja... (mumpung moment-nya HUT RI ke-62). salam Merdeka... agus Agus Irianto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Jan2neCak AR ora ragu2 utk berteriak lantang MERDEKA...!!!...opo meneh wong Jawa Timur?Suroboyotinggal menunggu saatnya yg tepat saja..wong nganggo bambu runcing wae iso ngusir londo je...hehe...bakatnya sbg Jurnalis geologi Merdeka bersama cak ndang.terus dikembangkan cak..Percayalah rakyat pasti banyak yg mendukung..!!! Indonesia memang harus berani menasionalisasi bisnis asing, kita harus berani meniru langkah2 presiden Bolivia Evo Morales yang menasionalisasi semua bisnis asing yang beroperasi di negaranya - Setuju kita harus Negosiasi ulang Kontrak2 Pertambangan dan Migas..Para Professional yg tergabung dlm IAGI, IATMI dan HAGI kayaknya harus menjadi ujung tombak utk terus meloby2 RI-1 , RI-2, Mentri ESDM, DEPHAN dan Kementrian Lingkungan Hidup dan departemen2 yg terkait, juga mas media harus terus menerus mempropagandakan hal ini...!!! "Mereka (para perusahaan tambang asing) tahu kok bahwa mereka sedang merampok kekayaan alam negara- negara berkembang," kata Stiglitz dalam wawancara eksklusif dengan Tempo, kemarindst2... Kita punya hak koq utk melindungi kekayaan Nusantara kita ini agar tidak tercabik2 jadi keroyokan, banca'an perusahaan2 atau negara2 asing lainnya sambil membiarkan rakyat kita hidup sengsara di negrinya sendiri.nasib TKI unskil yg rela meninggalkan negrinya demi 600 ringgit dan disiksa lagi.ada yg salah dalam mengetrapkan UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yg berbunyi : "Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat." Reklame Gudang Garam yg sudah semingguan ini tayang terus di bbrp sta TV cukup menyentuhsbb syairnya : Rumahku Indonesiaku Ketika aku melihat sesuatu yg belum pernah aku lihat sebelumnya..mataku terpukauBetapa Indahnya Negri Ini. Dan Ketika aku merasakan sesuatu yang belum pernah aku rasakan sebelumnya ..hatiku terpukau..Betapa besarnya Bangsa ini. Hanya disini di rumahku yang membentang luas ke empat penjuru. Kupersembahkan seluruh jiwa dan ragaku. Dan kupastikan tak akan ada yang mampu merebutnya dariku. Hanya disini di INDONESIA. DIRGAHAYU INDONESIA ke 62 Padamu Negri Padamu negri kami berjanji Padamu Negri kami berbakti Padamu Negri kami mengabdi Bagimu Negri Jiwa raga kami Kutuliskan lagu Padamu negri di mailing list ini utk sama2 kita renungkan akan kekhawatiran desintegrasi bangsa.saya berdoa semoga jangan sampai terjadi, mari kita hayati, kita baca2 lagi sejarah perjuangan bangsa, sejarah sumpah pemuda, sejarahnya bung Karno dan Bung Hatta, sejarahnya WR.Soepratman dan komponis2 lainnya dalam melahirkan lagu2nya. Sekali lagi menjelang memperingati hari Kemerdekaan RI yg ke 62 saya mengucapkan : DIRGAHAYU INDONESIA ke 62 Semoga NKRI Tetap JAYA..MERDEKA!!! Lam Salam, Agus Irianto --- Ariadi Subandrio wrote: Kasus Cepu, hasil negosiasi ulang kontraknya malah terbal
[iagi-net-l] Jurusan Geologi Terbaik di tanah air?
Dear teman2 Geolog 2-3 bulan lalu ponakan saya ingin masuk jurusan geologi..dan nanya yang paling 'bagus' jurusan geologi dimana ya? (dalam negri..bukan luar misal jelas CSM sangat bagus). Berhubung satu-dua hal karena kesibukan arahan saya belum sempat saya berikan (juga karena enggak tahu persis apa kriteria"bagus" tadi). Dan sekarang 'syangnya' dia udah masuk UNPAR di Bandung.tentu bukan Geologi karena enggak ada jurusan Geologi disana. Nah apakah teman2 ada yang rajin buat statistik sedemikian rupa (Pak Rovicky??) sehingga bila ada ada ponakan lain ingin masuk Geologi saya bisa arahkan bagusnya kemana berdasarkan fakta/data yang ada (eg cepat dapat kerja, lulusannya yang jadi orang, kwalitas, fasilias dll?) mohon update dan tanggapannya salam geologi, sanggam -- Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
Re: [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan
Opo wani...nego ulang...; jaringan dibalik kontrak-kontrak, minta ampun panjang sekali. Sebetulnya tidak perlu nego ulang, asal transparan saja; saya pikir akan lebih baik atmosfer kegiatan ekonomi sektor esdm ke depan. Lha..menambah jumlah cekungan sedimen di Indonesia dari 60 ke misal 77 cekungan saja, belum kelar-kelar. Tapi dengan semangat kemerdekaan RI tahun 2007, cekungan sedimen di Indonesia dijadikan 62 saja... (mumpung moment-nya HUT RI ke-62). salam Merdeka... agus Agus Irianto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Jan2neCak AR ora ragu2 utk berteriak lantang MERDEKA...!!!...opo meneh wong Jawa Timur?Suroboyotinggal menunggu saatnya yg tepat saja..wong nganggo bambu runcing wae iso ngusir londo je...hehe...bakatnya sbg Jurnalis geologi Merdeka bersama cak ndang.terus dikembangkan cak..Percayalah rakyat pasti banyak yg mendukung..!!! Indonesia memang harus berani menasionalisasi bisnis asing, kita harus berani meniru langkah2 presiden Bolivia Evo Morales yang menasionalisasi semua bisnis asing yang beroperasi di negaranya - Setuju kita harus Negosiasi ulang Kontrak2 Pertambangan dan Migas..Para Professional yg tergabung dlm IAGI, IATMI dan HAGI kayaknya harus menjadi ujung tombak utk terus meloby2 RI-1 , RI-2, Mentri ESDM, DEPHAN dan Kementrian Lingkungan Hidup dan departemen2 yg terkait, juga mas media harus terus menerus mempropagandakan hal ini...!!! "Mereka (para perusahaan tambang asing) tahu kok bahwa mereka sedang merampok kekayaan alam negara- negara berkembang," kata Stiglitz dalam wawancara eksklusif dengan Tempo, kemarindst2... Kita punya hak koq utk melindungi kekayaan Nusantara kita ini agar tidak tercabik2 jadi keroyokan, banca'an perusahaan2 atau negara2 asing lainnya sambil membiarkan rakyat kita hidup sengsara di negrinya sendiri.nasib TKI unskil yg rela meninggalkan negrinya demi 600 ringgit dan disiksa lagi.ada yg salah dalam mengetrapkan UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yg berbunyi : "Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat." Reklame Gudang Garam yg sudah semingguan ini tayang terus di bbrp sta TV cukup menyentuhsbb syairnya : Rumahku Indonesiaku Ketika aku melihat sesuatu yg belum pernah aku lihat sebelumnya..mataku terpukauBetapa Indahnya Negri Ini. Dan Ketika aku merasakan sesuatu yang belum pernah aku rasakan sebelumnya ..hatiku terpukau..Betapa besarnya Bangsa ini. Hanya disini di rumahku yang membentang luas ke empat penjuru. Kupersembahkan seluruh jiwa dan ragaku. Dan kupastikan tak akan ada yang mampu merebutnya dariku. Hanya disini di INDONESIA. DIRGAHAYU INDONESIA ke 62 Padamu Negri Padamu negri kami berjanji Padamu Negri kami berbakti Padamu Negri kami mengabdi Bagimu Negri Jiwa raga kami Kutuliskan lagu Padamu negri di mailing list ini utk sama2 kita renungkan akan kekhawatiran desintegrasi bangsa.saya berdoa semoga jangan sampai terjadi, mari kita hayati, kita baca2 lagi sejarah perjuangan bangsa, sejarah sumpah pemuda, sejarahnya bung Karno dan Bung Hatta, sejarahnya WR.Soepratman dan komponis2 lainnya dalam melahirkan lagu2nya. Sekali lagi menjelang memperingati hari Kemerdekaan RI yg ke 62 saya mengucapkan : DIRGAHAYU INDONESIA ke 62 Semoga NKRI Tetap JAYA..MERDEKA!!! Lam Salam, Agus Irianto --- Ariadi Subandrio wrote: > Kasus Cepu, hasil negosiasi ulang kontraknya malah > terbalik. > Dulu WK-nya Pertamina sekarang malah jadi WK-nya > orang2 yang diceritakan Stiglitz. > > 62 tahun MERDEKA, boro-boro berani > > lam-salam, > ar-. > (.. yang agak ragu untuk lantang2 teriak > MERDEKA > > > > > Rovicky Dwi Putrohari wrote: > Berani ngga ya ? > > RDP > === > Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan > Kamis, 16 Agustus 2007 | 01:04 WIB > > TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah diminta > menegosiasi ulang > kontrak-kontrak pertambangan yang terindikasi > merugikan kepentingan > rakyat. Joseph E. Stiglitz, pemenang hadiah Nobel, > mengatakan, jika > pemerintah Indonesia berani melakukan ini maka akan > memperoleh > keuntungan jauh lebih besar dibandingkan yang > diperoleh para investor > asing. > > "Mereka (para perusahaan tambang asing) tahu kok > bahwa mereka sedang > merampok kekayaan alam negara-negara berkembang," > kata Stiglitz dalam > wawancara eksklusif dengan Tempo, kemarin. > > Negosiasi ulang kontrak karya ini juga sangat > mungkin dilakukan dengan > Freeport McMoran, yang memiliki anak perusahaan PT > Freeport Indonesia. > Freeport merupakan salah perusahaan tambang terbesar > di dunia yang > melakukan kegiatan eksplotasi di Papua. > > Stiglitz mencontohkan ketegasan sikap Rusia terhadap > Shell. Rusia > mencabut izin kelayakan lingkungan hidup yang > dikantongi Shell. Ini > karena perusahaan minyak itu > didapati melanggar Undang-Undang Lingkungan Hidup
Re: [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan
Jan2neCak AR ora ragu2 utk berteriak lantang MERDEKA...!!!...opo meneh wong Jawa Timur?Suroboyotinggal menunggu saatnya yg tepat saja..wong nganggo bambu runcing wae iso ngusir londo je...hehe...bakatnya sbg Jurnalis geologi Merdeka bersama cak ndang.terus dikembangkan cak..Percayalah rakyat pasti banyak yg mendukung..!!! Indonesia memang harus berani menasionalisasi bisnis asing, kita harus berani meniru langkah2 presiden Bolivia Evo Morales yang menasionalisasi semua bisnis asing yang beroperasi di negaranya - Setuju kita harus Negosiasi ulang Kontrak2 Pertambangan dan Migas..Para Professional yg tergabung dlm IAGI, IATMI dan HAGI kayaknya harus menjadi ujung tombak utk terus meloby2 RI-1 , RI-2, Mentri ESDM, DEPHAN dan Kementrian Lingkungan Hidup dan departemen2 yg terkait, juga mas media harus terus menerus mempropagandakan hal ini...!!! "Mereka (para perusahaan tambang asing) tahu kok bahwa mereka sedang merampok kekayaan alam negara- negara berkembang," kata Stiglitz dalam wawancara eksklusif dengan Tempo, kemarindst2... Kita punya hak koq utk melindungi kekayaan Nusantara kita ini agar tidak tercabik2 jadi keroyokan, banca'an perusahaan2 atau negara2 asing lainnya sambil membiarkan rakyat kita hidup sengsara di negrinya sendiri.nasib TKI unskil yg rela meninggalkan negrinya demi 600 ringgit dan disiksa lagi.ada yg salah dalam mengetrapkan UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yg berbunyi : "Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat." Reklame Gudang Garam yg sudah semingguan ini tayang terus di bbrp sta TV cukup menyentuhsbb syairnya : Rumahku Indonesiaku Ketika aku melihat sesuatu yg belum pernah aku lihat sebelumnya..mataku terpukauBetapa Indahnya Negri Ini. Dan Ketika aku merasakan sesuatu yang belum pernah aku rasakan sebelumnya ..hatiku terpukau..Betapa besarnya Bangsa ini. Hanya disini di rumahku yang membentang luas ke empat penjuru. Kupersembahkan seluruh jiwa dan ragaku. Dan kupastikan tak akan ada yang mampu merebutnya dariku. Hanya disini di INDONESIA. DIRGAHAYU INDONESIA ke 62 Padamu Negri Padamu negri kami berjanji Padamu Negri kami berbakti Padamu Negri kami mengabdi Bagimu Negri Jiwa raga kami Kutuliskan lagu Padamu negri di mailing list ini utk sama2 kita renungkan akan kekhawatiran desintegrasi bangsa.saya berdoa semoga jangan sampai terjadi, mari kita hayati, kita baca2 lagi sejarah perjuangan bangsa, sejarah sumpah pemuda, sejarahnya bung Karno dan Bung Hatta, sejarahnya WR.Soepratman dan komponis2 lainnya dalam melahirkan lagu2nya. Sekali lagi menjelang memperingati hari Kemerdekaan RI yg ke 62 saya mengucapkan : DIRGAHAYU INDONESIA ke 62 Semoga NKRI Tetap JAYA..MERDEKA!!! Lam Salam, Agus Irianto --- Ariadi Subandrio <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Kasus Cepu, hasil negosiasi ulang kontraknya malah > terbalik. > Dulu WK-nya Pertamina sekarang malah jadi WK-nya > orang2 yang diceritakan Stiglitz. > > 62 tahun MERDEKA, boro-boro berani > > lam-salam, > ar-. > (.. yang agak ragu untuk lantang2 teriak > MERDEKA > > > > > Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Berani ngga ya ? > > RDP > === > Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan > Kamis, 16 Agustus 2007 | 01:04 WIB > > TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah diminta > menegosiasi ulang > kontrak-kontrak pertambangan yang terindikasi > merugikan kepentingan > rakyat. Joseph E. Stiglitz, pemenang hadiah Nobel, > mengatakan, jika > pemerintah Indonesia berani melakukan ini maka akan > memperoleh > keuntungan jauh lebih besar dibandingkan yang > diperoleh para investor > asing. > > "Mereka (para perusahaan tambang asing) tahu kok > bahwa mereka sedang > merampok kekayaan alam negara-negara berkembang," > kata Stiglitz dalam > wawancara eksklusif dengan Tempo, kemarin. > > Negosiasi ulang kontrak karya ini juga sangat > mungkin dilakukan dengan > Freeport McMoran, yang memiliki anak perusahaan PT > Freeport Indonesia. > Freeport merupakan salah perusahaan tambang terbesar > di dunia yang > melakukan kegiatan eksplotasi di Papua. > > Stiglitz mencontohkan ketegasan sikap Rusia terhadap > Shell. Rusia > mencabut izin kelayakan lingkungan hidup yang > dikantongi Shell. Ini > karena perusahaan minyak itu > didapati melanggar Undang-Undang Lingkungan Hidup > dengan melakukan > pencemaran lingkungan. "Kalau melanggar > undang-undang, ya izinnya > harus dicabut dong," kata dia. > > Dimintai tanggapannya soal ini, Menteri Koordinator > Perekonomian > Boediono enggan berkomentar banyak. Usai seminar > yang juga dihadiri > Stiglitz dua hari lalu, ia engatakan itu hanya > semacam kasus yang > dipelajari mantan kepala ekonom Bank Dunia. "Tapi > tentu kita harus > melihat situasi kita sendiri," katanya. > > Seperti ramai diberitakan beberapa waktu l
RE: [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan
Dear all, Sebagaimana Pak AZD bilang, memang betul untuk royalti <2000 tarifnya adalah 225/kg seperti tercantum dalam Kepmen pertambangan dan energi No. 1166.K/844/M.PE/1992 dated 12 September 1992. Kalau diasumsikan pada saat itu 1 USD = Rp 2.000, maka persentase royalti yang diterima oleh pemerintah adalah sekitar 36 %, sedangkan compare ke USD sekarang = 9200 maka persentasi yang diterima oleh pemerintah adalah sekitar 11/1000 persen. Ironis sekali memang Tapi, sekali lagi pertanyaannya adalah "sebegitu sulit kah menyesuaikan tarif royalti berdasarkan SK 1166 ke kondisi sekarang ?", karena kenyataannya SK tersebut belum dicabut, direvisi, bahkan "dinegosiasikan" saya kira..Bayangkanlah, SK tersebut sudah berlangsung selama 15 tahun Dilain pihak, banyak "pungutan-pungutan" lain yang dilakukan diluar ketentuan CoW yang juga memberatkan company seperti .ah, ga usahlah saya sebutkan nanti jadi polemik. Mohon maaf apabila ada yang tidak berkenan. Salam, Yunita Sidauruk > -Original Message- > > > From: Arif Zardi Dahlius > [mailto:[EMAIL PROTECTED] > > Sent: Thursday, 16 August, > 2007 10:47 AM > > To: iagi-net@iagi.or.id > > Subject: Re: > [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak > Pertambangan > > > > Aku pikir HARUS BERANI Mas RDP. > > Coba bayangkan under > Contract of Work issued by Indonesian Government, a > > royalty is > applicable base on gold production : > > - less than 2,000 kg of > gold production per annum : USD 225 / kg Au > > - greater than > 2,000 : USD 235 / kg Au > > > > Sekarang gold price > USD > 650 / oz (1 oz = 31,10 gram). > > 1 kg Au = 32.15 oz = USD 20,900. > Negara hanya mendapatkan USD 225 / kg > > Au! > > Apa gak > menjual tanah air namanya. Belum untuk metal > comodity > > > lainnya..:( > > > > Salam tanah air. MERDEKA!!! > > > > > -AZD- > > > > > > > >> Berani > ngga ya ? > >> > >> RDP Sick sense of humor? Visit Yahoo! TV's Comedy with an Edge to see what's on, when. http://tv.yahoo.com/collections/222 Hot News!!! EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: 228 papers have been accepted to be presented; send the extended-abstract or full paper by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] "Sirna Ilang Kertaning Bumi" - 1400 Caka/1478 Masehi
Setahu saya, Kartomarmo bukan nama kota, tetapi nama tokoh pewayangan, Tokoh terakhir yang masih hidup dari dinasti Kurawa Hastinapore, sepeninggal Tokoh2 utama pada perang Mahabarath, di Kurusetra. BTW, Marmo itu apa artinya pak, apa Marmer ya? Tempat di buatnya Marmer ? Barangkali kuburan tokoh ini di Padalarang gitu? AS -Original Message- From: Maryanto (Maryant) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 16, 2007 1:50 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] "Sirna Ilang Kertaning Bumi" - 1400 Caka/1478 Masehi Mas Awang. Memang Kerta = di buat ? Kok beda ya pengertian "kerto" menurut kamusku. Kata "kerto", yang juga "karto, karta", berarti tenteram, aman. Untuk arti/maksud "membuat/dibuat", lebih cocok dengan kata "karyo, karya". Ini menurut kamusku, karya Ronggowarsito (1870'an), yang di cetak ulang mungkin th 1990'an atau 2000'an. Kapan-kapan saya tuliskan tahun cetak barunya, wong database (eh buku)-nya di rumah. Kemudian Yogyakarta, dari kata: Ayodya (nama negara terbagus di epos Ramayana, nama rajanya Sri Romo). Mungkin di ambil dari nama tempat di India. Karta = aman Adi = bagus Ningrat = darah-biru, priyayi. Huruf Jawa Ha na ca ra ka, tak kenal A, kecualai harus di tulis Ha. Jadilah Ayodyakarta Adi ningrat, di tulis dan dilapalkan Ngayojokarto Hadiningra. Ini menjadi Yoja, juga Jogya. Kata "kerto" nempel pada, misal: Surakarto, Kartosuro, Purwokerto, Purwakarta, Mojokerto, Jayakarta, Kartomarmo. Salam, Maryanto. Salam Merdeka, 17 Agustus 1945-2007. -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 16, 2007 9:46 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] "Sirna Ilang Kertaning Bumi" - 1400 Caka/1478 Masehi Berikut adalah ulasan saya menyambung tulisan terdahulu tentang Sandhyakala ning Majapahit, meramu sejarah dan geologi. Sepeninggal Mahapatih Gajah Mada (1364 Masehi/M) dan Raja Hayam Wuruk (1389 M), kerajaan pemersatu Nusantara, Kerajaan Majapahit, pecah menjadi Kedaton Wetan dan Kedaton Kulon akibat sengketa keluarga yang saling berebut kekuasaan. Pertengkaran keluarga terjadi. Kelompok-kelompok pendukung dibentuk untuk saling menggalang kekuatan, bersengketa untuk merebut posisi2 kunci kekuasaan. Bau permusuhan dan saling curiga-mencurigai menebar di mana-mana di seluruh wilayah Majapahit, negeri tak terurus. Akhirnya, bisul ketegangan itu pecah, perang antar keturunan Hayam Wuruk tak terhindarkan. Perseteruan antara Wikramawardhana (menantu Hayam Wuruk) dan Wirabbhumi (putra Hayam wuruk dari seorang selir) menyulut sebuah perang besar yang sangat merusak sendi-sendi Majapahit : Perang Paregreg (1401-1406 M). Apa hasil perang ? Majapahit kian melemah. Para pejabat kerajaan tak peduli lagi nasib negerinya. Alih-alih, mereka berlomba-lomba ber-aji mumpung. Korupsi merajalela, krisis multidimensi terjadi. Bertahun-tahun kondisi semacam itu terjadi dan dibiarkan terjadi. Lalu, beberapa dekade menjelang tahun 1500 M, Majapahit, kerajaan pemersatu Nusantara, runtuh setelah berada di bumi Jawa Timur hampir 200 tahun. Babad Tanah Jawi mencatat tahun keruntuhan Majapahit itu dalam suryasengkala "Sirna Ilang Kertaning Bumi" yaitu 1400 caka atau 1478 M. Penelitian2 kesejarahan dan geologi yang pernah dilakukan di wilayah Majapahit, delta Brantas, menyimpulkan bahwa kemunduran Majapahit selain disebabkan perseteruan keluarga juga dapat dihubungkan dengan mundurnya fungsi delta Brantas yang didahului oleh rentetan bencana geomorfologis yang salah satunya pernah tercatat dalam Babad Pararaton : bencana 1296 Caka (1374 M) "pagunung anyar" yang pernah saya tafsirkan sebagai erupsi gunung lumpur (argumennya pernah saya tulis di milis ini beberapa bulan yang lalu, silakan dicek). Bencana ini terjadi pada tahun-tahun terakhir pemerintahan Hayam Wuruk. Diduga bahwa bencana serupa terjadi beberapa kali pada periode setelah Hayam Wuruk tiada. Penelitian Nash, ahli geohidrologi Belanda, dipublikasi pada tahun 1932 (James Nash -1932 , "Enige voorlopige opmerkingen omtrent de hydrogeologie der Brantas vlakte - Handelingen van 6de Ned. Indische Natuur Wetenschappelijke Congres") bisa menjadi acuan tentang bagaimana dinamiknya bumi di bawah Majapahit itu. Rentetan bencana terjadi, sementara negeri tak terurus karena pejabatnya sibuk berkorupsi, apalagi kalau tak runtuh. Yang ingin saya ulas kali ini adalah soal suryasengkala "Sirna Ilang Kertaning Bumi" yang dalam penafsiran saya bisa menunjukkan dan menguatkan cerita bencana seperti yang tercatat pada Babad Pararaton di atas. Menurut ahlinya (Suwito, 2006), sengkala berasal dari kata "saka kala" (tahun saka) yang diberi imbuhan - an kemudian menjadi sengkalan. Sengkalan didefinisikan sebagai angka tahun yang dilambangkan dengan kalimat, gambar, atau ornamen tertentu. Bangsa barat menyebutnya sebagai kronogram. Mengapa untuk menyebut angka tahun digunakan kalimat ? Sebab, para leluhur kita memaksud
RE: [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan
Abah, Saya baru baca kiriman dari rekan Agus. (gile bener itu kapitalis-kapitalis) Kalo ngak dimasyarakatkan masalah ini akan lenyap lagi. Kalo Tsunami, kita masih diingatkan oleh gempa-gempa yang sering muncul, kasus lapindo masih jalan karena lumpurnya masih keluar terus, tapi yang ini agak susah tu. Kecuali diingatkan oleh gempa-gempa melalui massa. Kata Stiglitz juga ,media massa harus mempublikasikannya. "Masyarakat pasti akan sangat marah ketika mengetahuinya, sehingga kontrak-kontrak itu akan dinegosiasi ulang." Kalo ngak disentuh-sentuh juga, anak-cucu kita yang akan merasakan penjajahan ekonomi selanjutnya. Sekarang ini nuansa berpolitik sudah meluas sekali dimasyarakat, Apa IAGI sudah punya seksi Politik? Apa perlu dibentuk? Atau sama sekali menjauhi politik2an. Maaf kalau terlalu antusias dengan masalah ini. Salam Merdeka. Edison Sirodj -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, 16 August, 2007 2:29 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan > ST Tapi harus bisa bisa milih politikus yang mau "dipakai" menyuarakan suara ini lho ! Bisa bisa malahan jadi boomerang !!! Sebetulnya bukan dengan cara pendekatan sperti disebutkan , akan tetapi dengan menyuarakan aspek teknis-nya yang kemudian berujung kepada aspek finansial al. bagian Perusahaan dan Bagian Pemerintah dan rakyat. Nah segi ini para politikus dikasih mengerti , bgaimana mereka berpolitik selanjutnya , ya tersera selera berpolitik mereka. Banyak bahaya-nya kalau asosiasi bekerja sama secara langsung dengan politikus , KECUALI apabila sang profesional akan langsung terjun keduna politik. Boleh boleh saja , dan ini sangat baik. Akan tetapi asosiasi profesi "berpolitik" , wah hati hati. Si-Abah Sepertinya harus lebih banyak lagi nih pendekatan dari IAGI, HAGI, > IATMI, AHLI TAMBANG, himpunan2 mahasiswa seprofesi di kampus2, dll > kepada partai-partai politik. > Political domain harus didekati, baik liwat partai, MPR/DPR maupun > pemerintahan. > > Pendekatan ini memerlukan kesinambungan, kalau putus maka akan kambuh > lagi. > Masalahnya sekarang ini, siapa yang akan memulai? > > Salam MERDEKA > > Edison sirodj > > -Original Message- > From: Arif Zardi Dahlius [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Thursday, 16 August, 2007 10:47 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan > > Aku pikir HARUS BERANI Mas RDP. > Coba bayangkan under Contract of Work issued by Indonesian Government, a > royalty is applicable base on gold production : > - less than 2,000 kg of gold production per annum : USD 225 / kg Au > - greater than 2,000 : USD 235 / kg Au > > Sekarang gold price > USD 650 / oz (1 oz = 31,10 gram). > 1 kg Au = 32.15 oz = USD 20,900. Negara hanya mendapatkan USD 225 / kg > Au! > Apa gak menjual tanah air namanya. Belum untuk metal comodity > lainnya..:( > > Salam tanah air. MERDEKA!!! > > -AZD- > > > >> Berani ngga ya ? >> >> RDP >> === >> Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan >> Kamis, 16 Agustus 2007 | 01:04 WIB >> >> TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah diminta menegosiasi ulang >> kontrak-kontrak pertambangan yang terindikasi merugikan kepentingan >> rakyat. Joseph E. Stiglitz, pemenang hadiah Nobel, mengatakan, jika >> pemerintah Indonesia berani melakukan ini maka akan memperoleh >> keuntungan jauh lebih besar dibandingkan yang diperoleh para investor >> asing. >> >> "Mereka (para perusahaan tambang asing) tahu kok bahwa mereka sedang >> merampok kekayaan alam negara-negara berkembang," kata Stiglitz dalam >> wawancara eksklusif dengan Tempo, kemarin. >> >> Negosiasi ulang kontrak karya ini juga sangat mungkin dilakukan dengan >> Freeport McMoran, yang memiliki anak perusahaan PT Freeport Indonesia. >> Freeport merupakan salah perusahaan tambang terbesar di dunia yang >> melakukan kegiatan eksplotasi di Papua. >> >> Stiglitz mencontohkan ketegasan sikap Rusia terhadap Shell. Rusia >> mencabut izin kelayakan lingkungan hidup yang dikantongi Shell. Ini >> karena perusahaan minyak itu >> didapati melanggar Undang-Undang Lingkungan Hidup dengan melakukan >> pencemaran lingkungan. "Kalau melanggar undang-undang, ya izinnya >> harus dicabut dong," kata dia. >> >> Dimintai tanggapannya soal ini, Menteri Koordinator Perekonomian >> Boediono enggan berkomentar banyak. Usai seminar yang juga dihadiri >> Stiglitz dua hari lalu, ia engatakan itu hanya semacam kasus yang >> dipelajari mantan kepala ekonom Bank Dunia. "Tapi tentu kita harus >> melihat situasi kita sendiri," katanya. >> >> Seperti ramai diberitakan beberapa waktu lalu, Freeport Indonesia >> melakukan pencemaran lingkungan di selama mengebor emas dan tembaga di >> Papua. Namun, kasus ini tidak pernah sampai ke pengadilan. Pemerintah >> hanya memin
Re: [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan
> Ar, Apa benar dalam "kontrak yang baru" dikatakan WK adalah WK ExxonMobil ? Rasanya sih ndak ya . Bahwa dalam mengoperasikan blok ini"kekuasaan" ExxonMobil lebih besar , ya itu mungkin presepsi saja .Tetapi masa sih kontrak aru bunyi-nya demikian. Si-Abah __ rote: > Berani ngga ya ? > > RDP > === > Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan > Kamis, 16 Agustus 2007 | 01:04 WIB > > TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah diminta menegosiasi ulang > kontrak-kontrak pertambangan yang terindikasi merugikan kepentingan > rakyat. Joseph E. Stiglitz, pemenang hadiah Nobel, mengatakan, jika > pemerintah Indonesia berani melakukan ini maka akan memperoleh > keuntungan jauh lebih besar dibandingkan yang diperoleh para investor > asing. > > "Mereka (para perusahaan tambang asing) tahu kok bahwa mereka sedang > merampok kekayaan alam negara-negara berkembang," kata Stiglitz dalam > wawancara eksklusif dengan Tempo, kemarin. > > Negosiasi ulang kontrak karya ini juga sangat mungkin dilakukan dengan > Freeport McMoran, yang memiliki anak perusahaan PT Freeport Indonesia. > Freeport merupakan salah perusahaan tambang terbesar di dunia yang > melakukan kegiatan eksplotasi di Papua. > > Stiglitz mencontohkan ketegasan sikap Rusia terhadap Shell. Rusia > mencabut izin kelayakan lingkungan hidup yang dikantongi Shell. Ini > karena perusahaan minyak itu > didapati melanggar Undang-Undang Lingkungan Hidup dengan melakukan > pencemaran lingkungan. "Kalau melanggar undang-undang, ya izinnya > harus dicabut dong," kata dia. > > Dimintai tanggapannya soal ini, Menteri Koordinator Perekonomian > Boediono enggan berkomentar banyak. Usai seminar yang juga dihadiri > Stiglitz dua hari lalu, ia engatakan itu hanya semacam kasus yang > dipelajari mantan kepala ekonom Bank Dunia. "Tapi tentu kita harus > melihat situasi kita sendiri," katanya. > > Seperti ramai diberitakan beberapa waktu lalu, Freeport Indonesia > melakukan pencemaran lingkungan di selama mengebor emas dan tembaga di > Papua. Namun, kasus ini tidak pernah sampai ke pengadilan. Pemerintah > hanya meminta perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu memperbaiki > fasilitas pengolahan limbahnya. > > Stiglitz juga menyoroti keberhasilan Bolivia menegosiasi ulang > kontrak-kontrak karya dengan para investor asing yang menguasai > penambangan minyak dan gas. > > Negara miskin Amerika Latin itu sekarang memperoleh keuntungan yang > jauh lebih besar. "Jika sebelumnya hanya memperoleh keuntungan 18 > persen, sekarang sebaliknya mereka yang mendapat 82 persen," ujarnya. > Dan para investor asing itu, kata dia, tetap disana. > > Untuk menetralisir tekanan yang muncul dari negara besar seperti > Amerika Serikat yang mendukung perusahaan asing secara diam-diam, > sepeti ExxonMobil, Stiglitz punya saran. Menurutnya, media massa harus > mempublikasikannya. "Masyarakat pasti akan sangat marah ketika > mengetahuinya, sehingga kontrak-kontrak itu akan dinegosiasi ulang." > > Ia menyesalkan sikap seorang duta besar Amerika Serikat yang sempat > meminta Indonesia menghormati kontrak-kontrak pertambangan yang > terindikasi korupsi. Pejabat itu akhirnya diberi posisi manajemen oleh > sebuah perusahaan tambang besar asing. "Ketika dia menguliahi > Indonesia tentang korupsi, justru dia sedang mempraktekkannya," kata > Stiglitz yang enggan menyebut nama pejabat itu. > > BUDIRIZA > > > Hot News!!! > EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: > 228 papers have been accepted to be presented; > send the extended-abstract or full paper > by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED] > Joint Convention Bali 2007 > The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and > Exhibition, > Bali Convention Center, 13-16 November 2007 > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > > > > > - > Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who > knows. > Yahoo! Answers - Check it out.
RE: [iagi-net-l] "Sirna Ilang Kertaning Bumi" - 1400 Caka/1478 Masehi
> > Good discussion Si-Abah ___> Mas Awang. > > Memang Kerta = di buat ? Kok beda ya pengertian "kerto" menurut kamusku. > > > Kata "kerto", yang juga "karto, karta", berarti tenteram, aman. Untuk > arti/maksud "membuat/dibuat", lebih cocok dengan kata "karyo, karya". > Ini menurut kamusku, karya Ronggowarsito (1870'an), yang di cetak ulang > mungkin th 1990'an atau 2000'an. Kapan-kapan saya tuliskan tahun cetak > barunya, wong database (eh buku)-nya di rumah. > > Kemudian Yogyakarta, dari kata: > Ayodya (nama negara terbagus di epos Ramayana, nama rajanya Sri Romo). > Mungkin di ambil dari nama tempat di India. > Karta = aman > Adi = bagus > Ningrat = darah-biru, priyayi. > > Huruf Jawa Ha na ca ra ka, tak kenal A, kecualai harus di tulis Ha. > Jadilah Ayodyakarta Adi ningrat, di tulis dan dilapalkan Ngayojokarto > Hadiningra. Ini menjadi Yoja, juga Jogya. > > Kata "kerto" nempel pada, misal: > Surakarto, Kartosuro, Purwokerto, Purwakarta, Mojokerto, Jayakarta, > Kartomarmo. > > > Salam, > Maryanto. > Salam Merdeka, 17 Agustus 1945-2007. > > -Original Message- > From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Thursday, August 16, 2007 9:46 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Cc: [EMAIL PROTECTED] > Subject: [iagi-net-l] "Sirna Ilang Kertaning Bumi" - 1400 Caka/1478 > Masehi > > Berikut adalah ulasan saya menyambung tulisan terdahulu tentang > Sandhyakala ning Majapahit, meramu sejarah dan geologi. > > > > Sepeninggal Mahapatih Gajah Mada (1364 Masehi/M) dan Raja Hayam Wuruk > (1389 M), kerajaan pemersatu Nusantara, Kerajaan Majapahit, pecah > menjadi Kedaton Wetan dan Kedaton Kulon akibat sengketa keluarga yang > saling berebut kekuasaan. Pertengkaran keluarga terjadi. > Kelompok-kelompok pendukung dibentuk untuk saling menggalang kekuatan, > bersengketa untuk merebut posisi2 kunci kekuasaan. Bau permusuhan dan > saling curiga-mencurigai menebar di mana-mana di seluruh wilayah > Majapahit, negeri tak terurus. > > > > Akhirnya, bisul ketegangan itu pecah, perang antar keturunan Hayam > Wuruk tak terhindarkan. Perseteruan antara Wikramawardhana (menantu > Hayam Wuruk) dan Wirabbhumi (putra Hayam wuruk dari seorang selir) > menyulut sebuah perang besar yang sangat merusak sendi-sendi Majapahit : > Perang Paregreg (1401-1406 M). > > > > Apa hasil perang ? Majapahit kian melemah. Para pejabat kerajaan tak > peduli lagi nasib negerinya. Alih-alih, mereka berlomba-lomba ber-aji > mumpung. Korupsi merajalela, krisis multidimensi terjadi. Bertahun-tahun > kondisi semacam itu terjadi dan dibiarkan terjadi. Lalu, beberapa dekade > menjelang tahun 1500 M, Majapahit, kerajaan pemersatu Nusantara, runtuh > setelah berada di bumi Jawa Timur hampir 200 tahun. Babad Tanah Jawi > mencatat tahun keruntuhan Majapahit itu dalam suryasengkala "Sirna Ilang > Kertaning Bumi" yaitu 1400 caka atau 1478 M. > > > > Penelitian2 kesejarahan dan geologi yang pernah dilakukan di wilayah > Majapahit, delta Brantas, menyimpulkan bahwa kemunduran Majapahit selain > disebabkan perseteruan keluarga juga dapat dihubungkan dengan mundurnya > fungsi delta Brantas yang didahului oleh rentetan bencana geomorfologis > yang salah satunya pernah tercatat dalam Babad Pararaton : bencana 1296 > Caka (1374 M) "pagunung anyar" yang pernah saya tafsirkan sebagai erupsi > gunung lumpur (argumennya pernah saya tulis di milis ini beberapa bulan > yang lalu, silakan dicek). Bencana ini terjadi pada tahun-tahun terakhir > pemerintahan Hayam Wuruk. Diduga bahwa bencana serupa terjadi beberapa > kali pada periode setelah Hayam Wuruk tiada. Penelitian Nash, ahli > geohidrologi Belanda, dipublikasi pada tahun 1932 (James Nash -1932 , > "Enige voorlopige opmerkingen omtrent de hydrogeologie der Brantas > vlakte - Handelingen van 6de Ned. Indische Natuur Wetenschappelijke > Congres") bisa menjadi acuan tentang bagaimana dinamiknya bumi di bawah > Majapahit itu. Rentetan bencana terjadi, sementara negeri tak terurus > karena pejabatnya sibuk berkorupsi, apalagi kalau tak runtuh. > > > > Yang ingin saya ulas kali ini adalah soal suryasengkala "Sirna Ilang > Kertaning Bumi" yang dalam penafsiran saya bisa menunjukkan dan > menguatkan cerita bencana seperti yang tercatat pada Babad Pararaton di > atas. > > > > Menurut ahlinya (Suwito, 2006), sengkala berasal dari kata "saka kala" > (tahun saka) yang diberi imbuhan - an kemudian menjadi sengkalan. > Sengkalan didefinisikan sebagai angka tahun yang dilambangkan dengan > kalimat, gambar, atau ornamen tertentu. Bangsa barat menyebutnya sebagai > kronogram. Mengapa untuk menyebut angka tahun digunakan kalimat ? Sebab, > para leluhur kita memaksudkannya agar para generasi penerus mudah > mengingat peristiwa yang telah terjadi pada tahun yang dimaksud. Jadi, > sengkalan punya dua maksud : angka tahun, dan peristiwa apa yang terjadi > ta
RE: [iagi-net-l] "Sirna Ilang Kertaning Bumi" - 1400 Caka/1478 Masehi
Terima kasih Mas Maryanto atas info-nya, nanti saya cek lagi ke kamus2 Sanskerta Haryati Soebadio dan Kawi Wojowasito dan Purwadi. Ada sih yang menafsirkannya "dibuat". Tetapi, dalam Surya Sengkala, "kertaning" punya watak bilangan 4 yang digolongkan sebagai kata-kata bermakna "membuat atau dibuat". Jadi, apa dong yang dibuat Bumi sampai Majapahit sirna dan hilang begitu...(kalau mengartikannya secara gampang). salam Merah Putih, awang -Original Message- From: Maryanto (Maryant) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 16, 2007 1:50 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] "Sirna Ilang Kertaning Bumi" - 1400 Caka/1478 Masehi Mas Awang. Memang Kerta = di buat ? Kok beda ya pengertian "kerto" menurut kamusku. Kata "kerto", yang juga "karto, karta", berarti tenteram, aman. Untuk arti/maksud "membuat/dibuat", lebih cocok dengan kata "karyo, karya". Ini menurut kamusku, karya Ronggowarsito (1870'an), yang di cetak ulang mungkin th 1990'an atau 2000'an. Kapan-kapan saya tuliskan tahun cetak barunya, wong database (eh buku)-nya di rumah. Kemudian Yogyakarta, dari kata: Ayodya (nama negara terbagus di epos Ramayana, nama rajanya Sri Romo). Mungkin di ambil dari nama tempat di India. Karta = aman Adi = bagus Ningrat = darah-biru, priyayi. Huruf Jawa Ha na ca ra ka, tak kenal A, kecualai harus di tulis Ha. Jadilah Ayodyakarta Adi ningrat, di tulis dan dilapalkan Ngayojokarto Hadiningra. Ini menjadi Yoja, juga Jogya. Kata "kerto" nempel pada, misal: Surakarto, Kartosuro, Purwokerto, Purwakarta, Mojokerto, Jayakarta, Kartomarmo. Salam, Maryanto. Salam Merdeka, 17 Agustus 1945-2007. -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 16, 2007 9:46 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] "Sirna Ilang Kertaning Bumi" - 1400 Caka/1478 Masehi Berikut adalah ulasan saya menyambung tulisan terdahulu tentang Sandhyakala ning Majapahit, meramu sejarah dan geologi. Sepeninggal Mahapatih Gajah Mada (1364 Masehi/M) dan Raja Hayam Wuruk (1389 M), kerajaan pemersatu Nusantara, Kerajaan Majapahit, pecah menjadi Kedaton Wetan dan Kedaton Kulon akibat sengketa keluarga yang saling berebut kekuasaan. Pertengkaran keluarga terjadi. Kelompok-kelompok pendukung dibentuk untuk saling menggalang kekuatan, bersengketa untuk merebut posisi2 kunci kekuasaan. Bau permusuhan dan saling curiga-mencurigai menebar di mana-mana di seluruh wilayah Majapahit, negeri tak terurus. Akhirnya, bisul ketegangan itu pecah, perang antar keturunan Hayam Wuruk tak terhindarkan. Perseteruan antara Wikramawardhana (menantu Hayam Wuruk) dan Wirabbhumi (putra Hayam wuruk dari seorang selir) menyulut sebuah perang besar yang sangat merusak sendi-sendi Majapahit : Perang Paregreg (1401-1406 M). Apa hasil perang ? Majapahit kian melemah. Para pejabat kerajaan tak peduli lagi nasib negerinya. Alih-alih, mereka berlomba-lomba ber-aji mumpung. Korupsi merajalela, krisis multidimensi terjadi. Bertahun-tahun kondisi semacam itu terjadi dan dibiarkan terjadi. Lalu, beberapa dekade menjelang tahun 1500 M, Majapahit, kerajaan pemersatu Nusantara, runtuh setelah berada di bumi Jawa Timur hampir 200 tahun. Babad Tanah Jawi mencatat tahun keruntuhan Majapahit itu dalam suryasengkala "Sirna Ilang Kertaning Bumi" yaitu 1400 caka atau 1478 M. Penelitian2 kesejarahan dan geologi yang pernah dilakukan di wilayah Majapahit, delta Brantas, menyimpulkan bahwa kemunduran Majapahit selain disebabkan perseteruan keluarga juga dapat dihubungkan dengan mundurnya fungsi delta Brantas yang didahului oleh rentetan bencana geomorfologis yang salah satunya pernah tercatat dalam Babad Pararaton : bencana 1296 Caka (1374 M) "pagunung anyar" yang pernah saya tafsirkan sebagai erupsi gunung lumpur (argumennya pernah saya tulis di milis ini beberapa bulan yang lalu, silakan dicek). Bencana ini terjadi pada tahun-tahun terakhir pemerintahan Hayam Wuruk. Diduga bahwa bencana serupa terjadi beberapa kali pada periode setelah Hayam Wuruk tiada. Penelitian Nash, ahli geohidrologi Belanda, dipublikasi pada tahun 1932 (James Nash -1932 , "Enige voorlopige opmerkingen omtrent de hydrogeologie der Brantas vlakte - Handelingen van 6de Ned. Indische Natuur Wetenschappelijke Congres") bisa menjadi acuan tentang bagaimana dinamiknya bumi di bawah Majapahit itu. Rentetan bencana terjadi, sementara negeri tak terurus karena pejabatnya sibuk berkorupsi, apalagi kalau tak runtuh. Yang ingin saya ulas kali ini adalah soal suryasengkala "Sirna Ilang Kertaning Bumi" yang dalam penafsiran saya bisa menunjukkan dan menguatkan cerita bencana seperti yang tercatat pada Babad Pararaton di atas. Menurut ahlinya (Suwito, 2006), sengkala berasal dari kata "saka kala" (tahun saka) yang diberi imbuhan - an kemudian menjadi sengkalan. Sengkalan didefinisikan sebagai angka tahun yang dilambangkan dengan kalimat, gambar, atau ornamen tertentu. Bangsa barat meny
Re: [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan
Kasus Cepu, hasil negosiasi ulang kontraknya malah terbalik. Dulu WK-nya Pertamina sekarang malah jadi WK-nya orang2 yang diceritakan Stiglitz. 62 tahun MERDEKA, boro-boro berani lam-salam, ar-. (.. yang agak ragu untuk lantang2 teriak MERDEKA Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Berani ngga ya ? RDP === Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan Kamis, 16 Agustus 2007 | 01:04 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah diminta menegosiasi ulang kontrak-kontrak pertambangan yang terindikasi merugikan kepentingan rakyat. Joseph E. Stiglitz, pemenang hadiah Nobel, mengatakan, jika pemerintah Indonesia berani melakukan ini maka akan memperoleh keuntungan jauh lebih besar dibandingkan yang diperoleh para investor asing. "Mereka (para perusahaan tambang asing) tahu kok bahwa mereka sedang merampok kekayaan alam negara-negara berkembang," kata Stiglitz dalam wawancara eksklusif dengan Tempo, kemarin. Negosiasi ulang kontrak karya ini juga sangat mungkin dilakukan dengan Freeport McMoran, yang memiliki anak perusahaan PT Freeport Indonesia. Freeport merupakan salah perusahaan tambang terbesar di dunia yang melakukan kegiatan eksplotasi di Papua. Stiglitz mencontohkan ketegasan sikap Rusia terhadap Shell. Rusia mencabut izin kelayakan lingkungan hidup yang dikantongi Shell. Ini karena perusahaan minyak itu didapati melanggar Undang-Undang Lingkungan Hidup dengan melakukan pencemaran lingkungan. "Kalau melanggar undang-undang, ya izinnya harus dicabut dong," kata dia. Dimintai tanggapannya soal ini, Menteri Koordinator Perekonomian Boediono enggan berkomentar banyak. Usai seminar yang juga dihadiri Stiglitz dua hari lalu, ia engatakan itu hanya semacam kasus yang dipelajari mantan kepala ekonom Bank Dunia. "Tapi tentu kita harus melihat situasi kita sendiri," katanya. Seperti ramai diberitakan beberapa waktu lalu, Freeport Indonesia melakukan pencemaran lingkungan di selama mengebor emas dan tembaga di Papua. Namun, kasus ini tidak pernah sampai ke pengadilan. Pemerintah hanya meminta perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu memperbaiki fasilitas pengolahan limbahnya. Stiglitz juga menyoroti keberhasilan Bolivia menegosiasi ulang kontrak-kontrak karya dengan para investor asing yang menguasai penambangan minyak dan gas. Negara miskin Amerika Latin itu sekarang memperoleh keuntungan yang jauh lebih besar. "Jika sebelumnya hanya memperoleh keuntungan 18 persen, sekarang sebaliknya mereka yang mendapat 82 persen," ujarnya. Dan para investor asing itu, kata dia, tetap disana. Untuk menetralisir tekanan yang muncul dari negara besar seperti Amerika Serikat yang mendukung perusahaan asing secara diam-diam, sepeti ExxonMobil, Stiglitz punya saran. Menurutnya, media massa harus mempublikasikannya. "Masyarakat pasti akan sangat marah ketika mengetahuinya, sehingga kontrak-kontrak itu akan dinegosiasi ulang." Ia menyesalkan sikap seorang duta besar Amerika Serikat yang sempat meminta Indonesia menghormati kontrak-kontrak pertambangan yang terindikasi korupsi. Pejabat itu akhirnya diberi posisi manajemen oleh sebuah perusahaan tambang besar asing. "Ketika dia menguliahi Indonesia tentang korupsi, justru dia sedang mempraktekkannya," kata Stiglitz yang enggan menyebut nama pejabat itu. BUDIRIZA Hot News!!! EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: 228 papers have been accepted to be presented; send the extended-abstract or full paper by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out.