Re: [iagi-net-l] Koreksi Rw

2010-03-04 Terurut Topik nyoto - ke-el
Pak Firman,

Hitungan sederhananya : Rwa (Apparent Water Resistivity) = POROSITY pangkat
m (Cementation Factor, kalau Ss nya clean, m=2), kemudian dikalikan dengan
Rt (True Resistivity dalam Ohmm), satuannya Rwa dalam ohmm juga.  Harga Rwa
ini bisa dicari salinity nya berapa ppm NaCl ekivalen, yaitu dengan mencari
teperature pada kedalaman SS yg dihitung Rwanya tsb, kemduian dengan
menggunakan chart Resistivity-Temperature-Salinity, bisa dibaca harga
salinity pada temperature  harga resisvity dari perhitungan Rwa diatas.

Kalau SS yg dihitung Rwa nya tadi berupa clean water ss atau Vcl=0% 
Sw=100%, maka Rwa = Rw, dan harga Rw ini bisa digunakan utk menghitung Sw di
lapisan2 disekitarnya asal belum terjadi perubahan water salnity dari
formasi itu.

Sedang sebaliknya kalau Rwa dihitung dari SS yg dirty (tidak clean SS), maka
harga Rwa yg didapat tidak bisa digunakan utk pengganti Rw.  Jadi metode ini
tidak bisa dibalik, kuncinya Rwa harus dihitung di interval Clean Water
SS, jadi Volume Clay nya harus sebisa mungkin mendekati 0% atau bisa sampai
5% dan harus mengandung water 100%, tidak boleh ada HC (oil ataupun gas)
sedikitpun, sebab akan mempengaruhi harga perolehan Rwa menjadi terlalu
tinggi  ini menghasilkan harga Sw yg tinggi pula sehingga hasilnya lebih
pesimistis.

Mudah2an cukup jelas  bisa membantu.


wass,
nyoto






2010/3/4 Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk

 Dear All,

 Pada kesempatan ini saya ingin bertanya metode yg digunakan untuk
 mengoreksi Rw yg didapat dari water bearing clean sand untuk digunakan
 (analog) dalam perhitungan Sw di hydrocarbon bearing sand yg shale
 content-nya jauh lebih tinggi tapi berdekatan dengan water bearing clean
 sand tersebut, dan sebaliknya (analog Rw water bearing sand yg shale
 content-nya tinggi untuk menghitung Sw di hydrocarbon bearing clean sand).
 Apakah ada persamaan khusus atau chart tertentu? Dan apabila ada literatur
 terkait saya akan sangat berterima kasih dan senang sekali. Trims.

 Salam, FF








 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

 
 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
 2010

 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
 on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
 IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
 or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
 of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
 information posted on IAGI mailing list.
 -




Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-04 Terurut Topik Yanyan Triyana
Pak Bambang,

Selama ini, adakah clue tentang keberadaan Lusi ini dari seismic? Misalkan 
penampakan seperti halnya salt, mud diapir, ataukah velocity anomaly?.
Kalau ada dan kebetulan bisa dipetakan geobody-nya, mungkin bisa di estimasi 
volumenya dan kemudian bisa dijadikan acuan untuk memperkirakan berapa lama 
semburan ini akan berlangsung.
Saya pikir hal ini akan sangat penting sebagai salah satu input utk proses 
penanganan lumpur selanjutnya.

Wass,

=Yanyan=





From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wed, 3 March, 2010 15:56:36
Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Betul cak Yayang,.. selama dalam ranah ilimiah, diskusi ini sehat dan
konstruktif,.. lanjutkan,..

Wass.
Bambang


-Original Message-
From: abachtiar_CBN [mailto:abacht...@cbn.net.id] 
Sent: Wednesday, March 03, 2010 2:02 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Jangan berhenti, Nathan. Jangan berkecil hati. Komentar-komentar-mu bisa

jadi pemicu diskusi yang berat-berat untuk menguraikan ini semua.
Paling 
tidak menguraikan keruwetan status LuSi itu di otak kita, karena bagi 
sebagian politisi, bisnisman, birokrat, ahli hukum, sebagian asosiasi 
profesi, dan sebagian saintis, status penyebab LuSi itu sudah final.
Jangan 
ikut2an terimbas panas dan ngambek.

salam broer,
adb
===
- Original Message - 
From: Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, March 03, 2010 12:20 PM

===
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
No comment Pak Awang. Penilaian bapak terlalu personal, dan subjektif.
Panas adalah istilah bpk, ngambek pun istilah bpk Awang yg terhormat.
Saya tidak menginisiasi 2 kata tsb di pembahasan yang saintifik ini.





PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...


Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
2010

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
list.
-



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-04 Terurut Topik Doddy Suryanto
Yanyan,

Waktu dulu saya merumput beberapa bulan di Santos, saya pernah lihat
lintasan seismic 2D yang kalau ngga salah melewati sumur Banjarpanji-1
ini.

Sependek ingatan saya, patahan normal dan bentuk seperti kerucut
ditengah bentuk yang seperti depresi (paleo mud volcano?) terlihat dalam
lintasan seismik 2D ini.

Coba tanya Greg Harris. Harusnya Santos bisa melihat data2 ini soalnya
kan punya bagian 18%.

 

-DS- 

 

-Original Message-
From: Yanyan Triyana [mailto:yanyantriy...@yahoo.co.uk] 
Sent: Thursday, 04 March, 2010 3:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

 

Pak Bambang,

 

Selama ini, adakah clue tentang keberadaan Lusi ini dari seismic?
Misalkan penampakan seperti halnya salt, mud diapir, ataukah velocity
anomaly?.

Kalau ada dan kebetulan bisa dipetakan geobody-nya, mungkin bisa di
estimasi volumenya dan kemudian bisa dijadikan acuan untuk memperkirakan
berapa lama semburan ini akan berlangsung.

Saya pikir hal ini akan sangat penting sebagai salah satu input utk
proses penanganan lumpur selanjutnya.

 

Wass,

 

=Yanyan=

 

 

 

 



From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com

To: iagi-net@iagi.or.id

Sent: Wed, 3 March, 2010 15:56:36

Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

 

Betul cak Yayang,.. selama dalam ranah ilimiah, diskusi ini sehat dan

konstruktif,.. lanjutkan,..

 

Wass.

Bambang

 

 

-Original Message-

From: abachtiar_CBN [mailto:abacht...@cbn.net.id] 

Sent: Wednesday, March 03, 2010 2:02 PM

To: iagi-net@iagi.or.id

Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

 

Jangan berhenti, Nathan. Jangan berkecil hati. Komentar-komentar-mu bisa

 

jadi pemicu diskusi yang berat-berat untuk menguraikan ini semua.

Paling 

tidak menguraikan keruwetan status LuSi itu di otak kita, karena bagi 

sebagian politisi, bisnisman, birokrat, ahli hukum, sebagian asosiasi 

profesi, dan sebagian saintis, status penyebab LuSi itu sudah final.

Jangan 

ikut2an terimbas panas dan ngambek.

 

salam broer,

adb

===

- Original Message - 

From: Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com

To: iagi-net@iagi.or.id

Sent: Wednesday, March 03, 2010 12:20 PM

 

===

Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

No comment Pak Awang. Penilaian bapak terlalu personal, dan subjektif.

Panas adalah istilah bpk, ngambek pun istilah bpk Awang yg terhormat.

Saya tidak menginisiasi 2 kata tsb di pembahasan yang saintifik ini.

 

 

 





PP-IAGI 2008-2011:

ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id

sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com

* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...





Ayo siapkan diri!

Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember

2010



-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id

To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

-

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no

event shall IAGI or its members be liable for any, including but not

limited to direct or indirect damages, or damages of any kind

whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of

or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing

list.

-

 

 




PP-IAGI 2008-2011:

ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id

sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com

* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...




Ayo siapkan diri!

Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
2010


-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id

To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia 

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-04 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Pak Yanyan,

Silahkan baca paper dengan link dibawah ini pak. Pertanyaan bapak bisa terjawab 
semua.

http://www.sciencedirect.com/science?_ob=ArticleURL_udi=B6V9Y-4W0WJ9J-1_user=10_origUdi=B6V9Y-4W3HX9X-1_fmt=high_coverDate=11%2F30%2F2009_rdoc=1_orig=article_acct=C50221_version=1_urlVersion=0_userid=10md5=3553c39ad1eefd5e156746cb637c87e1

Atau bisa juga saya kirim softfile via japri kalau bisa terima file besar.

wass.
Bambang



-Original Message-
From: Yanyan Triyana [mailto:yanyantriy...@yahoo.co.uk] 
Sent: Thursday, March 04, 2010 3:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Pak Bambang,

Selama ini, adakah clue tentang keberadaan Lusi ini dari seismic? Misalkan 
penampakan seperti halnya salt, mud diapir, ataukah velocity anomaly?.
Kalau ada dan kebetulan bisa dipetakan geobody-nya, mungkin bisa di estimasi 
volumenya dan kemudian bisa dijadikan acuan untuk memperkirakan berapa lama 
semburan ini akan berlangsung.
Saya pikir hal ini akan sangat penting sebagai salah satu input utk proses 
penanganan lumpur selanjutnya.

Wass,

=Yanyan=





From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wed, 3 March, 2010 15:56:36
Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Betul cak Yayang,.. selama dalam ranah ilimiah, diskusi ini sehat dan
konstruktif,.. lanjutkan,..

Wass.
Bambang


-Original Message-
From: abachtiar_CBN [mailto:abacht...@cbn.net.id] 
Sent: Wednesday, March 03, 2010 2:02 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Jangan berhenti, Nathan. Jangan berkecil hati. Komentar-komentar-mu bisa

jadi pemicu diskusi yang berat-berat untuk menguraikan ini semua.
Paling 
tidak menguraikan keruwetan status LuSi itu di otak kita, karena bagi 
sebagian politisi, bisnisman, birokrat, ahli hukum, sebagian asosiasi 
profesi, dan sebagian saintis, status penyebab LuSi itu sudah final.
Jangan 
ikut2an terimbas panas dan ngambek.

salam broer,
adb
===
- Original Message - 
From: Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, March 03, 2010 12:20 PM

===
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
No comment Pak Awang. Penilaian bapak terlalu personal, dan subjektif.
Panas adalah istilah bpk, ngambek pun istilah bpk Awang yg terhormat.
Saya tidak menginisiasi 2 kata tsb di pembahasan yang saintifik ini.





PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...


Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
2010

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
list.
-



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: 

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-04 Terurut Topik Doddy Suryanto
Pak Bambang yth,

Ada beberapa hal yang menurut saya juga menarik dari sumur Banjarpanji-1
ini.

Beberapa diantaranya adalah peletakan 16 casing yang jauh lebih dangkal
dari prognosisnya. Apakah ini karena terdapat lapisan yang bertekanan
tinggi di kedalaman yang relatif dangkal (1135' lebih dangkal dari
rencana)? 

Dan juga yang menarik lagi adalah tidak munculnya lapisan batu gamping
bagian atas seperti di prognosis yang digantikan oleh keberadaan batu
pasir yang tebal (3000'?). 

Pak Awang pernah bercerita soal hilangnya lapisan batu gamping atas dan
munculnya batu pasir yang tebal ini di milis beberapa waktu yang lalu.

Karena batu pasir adalah salah satu lapisan yang release pressure dan
hasil LOT di 13 3/8 casing yang masih bisa menahan besarnya ECD di
section bawahnya, saya berasumsi pihak drilling berhak saja melanjutkan
pengeboran karena masih aman.

Tetapi apakah ada diskusi dgn GG kenapa lapisan batuan yang diprediksi
tidak dijumpai di sumur banjarpanji pada saat pengeboran berlangsung dan
apakah efek yang dapat terjadi kalo kita meneruskan pengeboran tanpa
memasang casing di section yang cukup panjang (~6000'?).

Saya yakin drilling pasti bertanya ke GG soal pemasangan casing lebih
dalam apalagi kalo mau menggabungkan Kujung dan lapisan atasnya.
Pengalaman dgn mas Edy Sutrisno, beliau dulu juga sering berdiskusi soal
pemasangan casing yang lebih dalam di salah satu sumur Jeruknya Santos
di Sampang.

 

Salam,

-DS-  

 

-Original Message-
From: Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com] 
Sent: Thursday, 04 March, 2010 4:20 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

 

Sungguh bijak dan benar sekali kata-kata dari pak Koesoema,.. mungkin
hanya waktu yang akan memutuskan.

 

Bagi saya ini bukan masalah kalah menang, tetapi mencari jawaban apa
yang sesungguhnya terjadi. Dalam hal ini tidak ada pihak yang menang,
baik Lapindo, rakyat sekitar maupun Davies cs. Lusi merupakan fenomena
kelas dunia, masa hanya peneliti asing saja yang asik menggeluti
kejadian dipekarangan rumah kita dan hanya mereka yang nulis di jurnal2
scientific. Karena itulah saya tergelitik untuk mencoba memahami
fenomena ini. Tidak ada salahnya kita terus menggali dan melakukan studi
berdasarkan data2 yang ada.

 

Pada awalnya kita semua, termasuk saya mengira ini bersumber dari sumur,
namun ada beberapa kejanggalan yang saya amati. Jika lumpur bersumber
dari bocornya sumur karena hydro-fractured, kenapa sumur dalam keadaan
statis dan tidak kehilangan drilling mud? Drilling merupakan
closed-system, kalau ada yang bocor, seharusnya volume drilling mud
berkurang. Ibaratnya kalau bak kamar mandi kita bocor, permukaan airnya
pasti turun karena volume berkurang. Lalu kenapa masih bisa sirkulasi
kalau dianggap sudah bocor? Tekanan yang diamati baik di annulus maupun
di drillpipe tidak menunjang adanya kebocoran disumur. Juga saat sample
lumpur diambil dibeberapa tempat lalu dianalisa, tidak ada trace oil
based mud yang dipakai sebagai drilling mud. Ini hanya sedikit contoh
dari beberapa kejanggalan2 yang membuat saya berfikir dua kali.

 

Untuk mas Agus Hendratno, baiknya drilling report tersebut dilengkapi
dengan real time chart mas, supaya bisa cross-check laporan karena
drilling report bisa saja subjektif dan bias. Ditunggu ketoprakan mas,..
hehe

 

Wass.

Bambang

 

 

 

 

-Original Message-

From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 

Sent: Wednesday, March 03, 2010 7:59 PM

To: iagi-net@iagi.or.id

Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

 

Kita itu harus  belajar dari Pansus Century bahwa ternyata ada kebenaran


secara politis yang diputuskan oleh sidang Paripurna DPR secara aklamasi


atau dengan voting, kebenaran hukum yang diputuskan oleh kekuasan hakim
yang 

dapat naik banding, atau kekuasan penegak hukum untuk meng-SP3-kan, dan 

kebenaran ilmiah yang hanya dapat diputuskan oleh waktu.

Ada maxim di antara geologists: GEOLOGISTS NEVER CHANGE THEIR IDEAS,
BUT 

EVENTUALLY THEY FADE AWAY Debat Lusi ini baik untuk sebagai permainan 

intelektual tetapi jangan harapkan akan muncul keputusan mana yang benar


dalam waktu yang singkat. Yang merasa kalah adu argumen selalu bisa 

men-generate data baru. Waktu lah yang nanti akan menentukan

Wassalam

RPK

- Original Message - 

From: Hendratno Agus agushendra...@yahoo.com

To: iagi-net@iagi.or.id

Sent: Wednesday, March 03, 2010 5:38 PM

Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

 

 

Tapi bagaimana kalau itu ternyata adalah

(ini pikiran nakal saja, mohon maaf) : adanya masalah kritis dalam
pemboran

(yang mestinya mencari jendulan limestone, malah nembak mud diapir) pada


saat

yang sama ada peluang reaktivasi sesar watukosek dari gempa jogja?? Jadi
ini 

bukan pada

pro-gempa atau pro-UGBO, tapi pro dua-duanya.

 

Pada 26 Januari 2006 sore, saat trip geologi antara BPMIGAS - Geologi
UGM, 

kami

mampir ke sumur BJP-1 dan disitu terjadi perdebatan stratigrafi dari
target

sumur, juga 

Re: [iagi-net-l] Koreksi Rw

2010-03-04 Terurut Topik Shofiyuddin
Mas firman,
Kalo boleh saya jawab ya, barangkali bisa membantu. Kalo anda percaya bahwa
sand yang kotor dan sand yang bersih berasal dari lingkungan pengendapan
yang relatif sama (sila diskusi dengan geologistnya), saya pikir anda bisa
menggunakan Rw yang didapat dari perhitungan sand yang bersih. Hal ini
berdasarkan asumsi bahwa lingkungan pengendapan yang sama akan mempunyai
salinitas air dari connate water yang sama, sehingga Rw nya ya sama. Apalagi
posisi kedua sand ini berdekatan.

Kalo anda punya zona air yang sudah dibuktikan dengan pressure data, maka
harga Rw juga bisa diestimasi dari sana.

Soal buku, bisa baca punya George B. Asquith, Log Evaluation of Shaly
Sandstones:  A Practical Guide.

Buku yang kuno tapi menarik.

Salam

Shofi



2010/3/4 Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk

 Dear All,

 Pada kesempatan ini saya ingin bertanya metode yg digunakan untuk
 mengoreksi Rw yg didapat dari water bearing clean sand untuk digunakan
 (analog) dalam perhitungan Sw di hydrocarbon bearing sand yg shale
 content-nya jauh lebih tinggi tapi berdekatan dengan water bearing clean
 sand tersebut, dan sebaliknya (analog Rw water bearing sand yg shale
 content-nya tinggi untuk menghitung Sw di hydrocarbon bearing clean sand).
 Apakah ada persamaan khusus atau chart tertentu? Dan apabila ada literatur
 terkait saya akan sangat berterima kasih dan senang sekali. Trims.

 Salam, FF








 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

 
 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
 2010

 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
 on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
 IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
 or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
 of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
 information posted on IAGI mailing list.
 -




-- 
Salam hangat

Shofi


RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-04 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Pak Natan,

Menjawan pertanyaan pak Natan, secara umum, Mud Loss terjadi apabila
pore press  hydrostatic press dari mud sesudah ECD, mud cakes dan
pressure loss lainnya diperhitungkan. Beberapa saat sesudah terjadinya
gempa Yogya, sumur mengalami dua mud loss. Sebelumnya, tidak ada mud
losses pada hole section ini. Juga tidak ada penaikan berat lumpur pada
interval 5000 ft terakhir.

Yang menjadikan loss ini menarik adalah 'timing' dan 'rate of loss'.
Mengapa timingnya dekat dengan terjadinya gempa? Mengapa rate of loss
nya demikian besar? Data2 nya yang bisa dibaca di paper kami adalah: Mud
Loss pertama terjadi ~7 minutes sesudah terjadinya gempa Yogya; Mud Loss
kedua ~90 minutes sesudah terjadi dua gempa susulan; Rate of loss
pertama adalah ~300 bph dan yang kedua ~900 bph.

Rate of loss yang sebegitu besar menunjukkan bahwa ini bukan seepage
loss atau loss of mud yang normal terjadi di drilling. Ini adalah suatu
rate yang besar yang bisa terjadi karena memasuki formasi karbonat
dengan lobang yang besar (cavern) atau formasi yang tiba2 merekah dan
terciptanya rongga yang sangat besar. Pertanyaanya adalah mengapa waktu
loss ini berdekatan dengan waktu terjadinya gempa? Apakah ini hanya
suatu 'kebetulan' saja atau memang ada kaitannya? Wallahu alam.

Jadi apakah kita menyalahkan loss ini kepada gempa? Tidak juga, dalam
Paper tersebut kami memberikan informasi adanya loss of mud dan gempa
Yogya yang berdekatan dan mengatakan '. the proximity of the two
events suggests a temporal connection exists ..'. Jadi timing dari
loss diberikan sebagai informasi, dan bukan pembenaran dari gempa
sebagai penyebab LUSI.

Paper tersebut sengaja kami tidak membahas hypotheses lain seperti gempa
/ fault reactivation atau geothermal process karena kami bukan ahlinya.
Yang dibahas secara rinci dan transparan adalah analisa tekanan yang ada
di sumur dan kesimpulan bahwa sumur tidak dalam keadaan bocor. Tujuan
kedua dari paper tersebut adalah untuk membuka data2 pengeboran, 'black
box', evidence dan informasi agar para ilmuwan dimasa depan dapat
melakukan research berdasarkan dengan data dan bukan asumsi.

Drilling data yang bapak maksud sebagai berikut:
* MW in 14.7 ppg. Berat lumpur yang sama dipakai pada 5000 ft terakhir
* ECD ~15 ppg dari perhitungan(Mud Eng dan Mud Logger keduanya melakukan
perhitungan tersebut). PWD tool atau pressure measurement tool lainnya
tidak dipakai
* LOT 16.4 ppg @ 3580 ft, 12-1/4 hole section.
* Formasi dari kedalaman ~6000 ft adalah batuan volkani-klastic sampai
pada kedalaman 9297 ft TD.

Berdasarkan mud logs, tidak ada formasi baru yang di bor. Formasi tetap
volkani-klastic dan belum ada indikasi bahwa lapisan karbonat sudah
dibor. Perlu ditambahkan bahwa top of karbonat di offset wells
menunjukkan adanya sekitar 50 ft hard pan pada top of carbonate tanpa
adanya mud loss.

Wass.
Bambang


-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com] 
Sent: Thursday, March 04, 2010 12:54 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Pak Bambang,

Mari bicara teknis..

Tolong dijelaskan apa hubungannya Loss Circulation dan Total Loss,
dengan
gempa? Apa bapak yakin Loss tersebut karena Gempa? Dalam drilling, loss
adalah hal biasa..even total loss. Dan tidak harus ada gempa, loss
circulation bisa terjadi. Kenapa digiring ke Gempa? Apa memang tidak
bisa
dijelaskan dengan mekanisme drilling yang biasa? Apa tidak ada Formasi
yang
bisa menyebabkan loss di depth segitu ataupun depth di atasnya?

Lalu..saat loss tersebut berapa MWin? ECD diukur dengan ECD tool atau
hanya
based on calculation? Loss circulation tidak harus karena ECD  Leak
pressure.

2010/3/4 Paulus Tangke Allo paulu...@gmail.com

 -- Forwarded message --
 From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com


 Pak Bosman yang baik,

 Terima kasih atas pertanyaan dan komentarnya soal ketabahan,.. memang
 sudah konsekuensi dari seorang geologist yang berasosiasi dengan
masalah
 LUSI. Dengan senang hati saya menjawabnya jika bisa.

 Berikut saya kirimkan data2 yang dimaksud,.. silahkan
diinterpretasikan
 sendiri, yang kiri berupa seismograph dari stasion BMG Tretes
sedangkan
 yang kanan adalah real time chart atau yang sering disebut sebagai
 black box. Saya masukkan juga phase report yang ada remark Off
 Scalle serta peta USGS Intensity map.

 Wass.
 Bambang


 -Original Message-
 From: bosman batubara [mailto:bosman200...@yahoo.com]
 Sent: Wednesday, March 03, 2010 4:21 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

  Pak Bambang y tabah menjawabi e-mail2...

 Saya ingin mempertajam diskusi kita pada perihal pengukuran gempa
 Yogyakarta 27 Mei 2006 pada stasiun BMG Tretes. Pak Bambang bilang BMG
 Tretes menyatakan mereka mencatat Gempa Yogya 27 Mei 2006 sebagai
 magnitude off scale dan entah artinya seberapa kuatnya gempa ini.

 Pernyataan2:

1. Saya bukan pakar, akan tetapi secara pemikiran saya, kalau
 pada saya ada suatu 

Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-04 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
Ok boss. Thanks for the support..

Yang jelas menurut saya, banyak geologist yang belum sadar bahwa
masalah Lusi sudah di 'final' kan oleh beberapa pihak.

On 3/3/10, abachtiar_CBN abacht...@cbn.net.id wrote:
 Jangan berhenti, Nathan. Jangan berkecil hati. Komentar-komentar-mu bisa
 jadi pemicu diskusi yang berat-berat untuk menguraikan ini semua. Paling
 tidak menguraikan keruwetan status LuSi itu di otak kita, karena bagi
 sebagian politisi, bisnisman, birokrat, ahli hukum, sebagian asosiasi
 profesi, dan sebagian saintis, status penyebab LuSi itu sudah final. Jangan
 ikut2an terimbas panas dan ngambek.

 salam broer,
 adb
 ===
 - Original Message -
 From: Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, March 03, 2010 12:20 PM

 ===
 Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
 No comment Pak Awang. Penilaian bapak terlalu personal, dan subjektif.
 Panas adalah istilah bpk, ngambek pun istilah bpk Awang yg terhormat.
 Saya tidak menginisiasi 2 kata tsb di pembahasan yang saintifik ini.



 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...
 
 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
 2010
 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
 on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
 IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
 or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
 of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
 information posted on IAGI mailing list.
 -




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-04 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
Ok boss. Thanks for the support..

Yang jelas menurut saya, banyak geologist yang belum sadar bahwa
masalah Lusi sudah di 'final' kan oleh beberapa pihak.

On 3/3/10, abachtiar_CBN abacht...@cbn.net.id wrote:
 Jangan berhenti, Nathan. Jangan berkecil hati. Komentar-komentar-mu bisa
 jadi pemicu diskusi yang berat-berat untuk menguraikan ini semua. Paling
 tidak menguraikan keruwetan status LuSi itu di otak kita, karena bagi
 sebagian politisi, bisnisman, birokrat, ahli hukum, sebagian asosiasi
 profesi, dan sebagian saintis, status penyebab LuSi itu sudah final. Jangan
 ikut2an terimbas panas dan ngambek.

 salam broer,
 adb
 ===
 - Original Message -
 From: Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, March 03, 2010 12:20 PM

 ===
 Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
 No comment Pak Awang. Penilaian bapak terlalu personal, dan subjektif.
 Panas adalah istilah bpk, ngambek pun istilah bpk Awang yg terhormat.
 Saya tidak menginisiasi 2 kata tsb di pembahasan yang saintifik ini.



 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...
 
 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
 2010
 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
 on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
 IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
 or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
 of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
 information posted on IAGI mailing list.
 -




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-04 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
Ok boss. Thanks for the support..

Yang jelas menurut saya, banyak geologist yang belum sadar bahwa
masalah Lusi sudah di 'final' kan oleh beberapa pihak.

On 3/3/10, abachtiar_CBN abacht...@cbn.net.id wrote:
 Jangan berhenti, Nathan. Jangan berkecil hati. Komentar-komentar-mu bisa
 jadi pemicu diskusi yang berat-berat untuk menguraikan ini semua. Paling
 tidak menguraikan keruwetan status LuSi itu di otak kita, karena bagi
 sebagian politisi, bisnisman, birokrat, ahli hukum, sebagian asosiasi
 profesi, dan sebagian saintis, status penyebab LuSi itu sudah final. Jangan
 ikut2an terimbas panas dan ngambek.

 salam broer,
 adb
 ===
 - Original Message -
 From: Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, March 03, 2010 12:20 PM

 ===
 Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
 No comment Pak Awang. Penilaian bapak terlalu personal, dan subjektif.
 Panas adalah istilah bpk, ngambek pun istilah bpk Awang yg terhormat.
 Saya tidak menginisiasi 2 kata tsb di pembahasan yang saintifik ini.



 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...
 
 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
 2010
 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
 on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
 IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
 or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
 of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
 information posted on IAGI mailing list.
 -




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Koreksi Rw

2010-03-04 Terurut Topik Firman Fauzi
Pak Nyoto dan Pak Shofi, Terima kasih atas penjelasannya, saya jadi lebih 
mengerti. Nah, untuk kasus ini saya sudah menghitung Rw di clean SS yg 100% 
air, sementara SS yg berisi minyak ada di dekat clean water SS, SS minyak 
tersebut kotor (kandungan shale-nya tinggi). Rw hasil perhitungan di SS yg 
100% air tadi bisa lgsg dipakai utk menghitung Sw di SS minyak yg kotor tanpa 
dikoreksi dulu berarti Pak? Bukankah high shale content di SS minyak tsb akan 
membuat perhitungan Sw menjadi lebih pesimistis bila Rw dr 100% water SS 
langsung dipakai tanpa dikoreksi terlebih dahulu? Mohon pencerahan lebih jauh 
Pak. Trims.

Salam,
FF


On Mar 4, 2010, at 3:42 PM, nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com wrote:

Pak Firman,

Hitungan sederhananya : Rwa (Apparent Water Resistivity) = POROSITY pangkat
m (Cementation Factor, kalau Ss nya clean, m=2), kemudian dikalikan dengan
Rt (True Resistivity dalam Ohmm), satuannya Rwa dalam ohmm juga.  Harga Rwa
ini bisa dicari salinity nya berapa ppm NaCl ekivalen, yaitu dengan mencari
teperature pada kedalaman SS yg dihitung Rwanya tsb, kemduian dengan
menggunakan chart Resistivity-Temperature-Salinity, bisa dibaca harga
salinity pada temperature  harga resisvity dari perhitungan Rwa diatas.

Kalau SS yg dihitung Rwa nya tadi berupa clean water ss atau Vcl=0% 
Sw=100%, maka Rwa = Rw, dan harga Rw ini bisa digunakan utk menghitung Sw di
lapisan2 disekitarnya asal belum terjadi perubahan water salnity dari
formasi itu.

Sedang sebaliknya kalau Rwa dihitung dari SS yg dirty (tidak clean SS), maka
harga Rwa yg didapat tidak bisa digunakan utk pengganti Rw.  Jadi metode ini
tidak bisa dibalik, kuncinya Rwa harus dihitung di interval Clean Water
SS, jadi Volume Clay nya harus sebisa mungkin mendekati 0% atau bisa sampai
5% dan harus mengandung water 100%, tidak boleh ada HC (oil ataupun gas)
sedikitpun, sebab akan mempengaruhi harga perolehan Rwa menjadi terlalu
tinggi  ini menghasilkan harga Sw yg tinggi pula sehingga hasilnya lebih
pesimistis.

Mudah2an cukup jelas  bisa membantu.


wass,
nyoto






2010/3/4 Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk

Dear All,

Pada kesempatan ini saya ingin bertanya metode yg digunakan untuk
mengoreksi Rw yg didapat dari water bearing clean sand untuk digunakan
(analog) dalam perhitungan Sw di hydrocarbon bearing sand yg shale
content-nya jauh lebih tinggi tapi berdekatan dengan water bearing clean
sand tersebut, dan sebaliknya (analog Rw water bearing sand yg shale
content-nya tinggi untuk menghitung Sw di hydrocarbon bearing clean sand).
Apakah ada persamaan khusus atau chart tertentu? Dan apabila ada literatur
terkait saya akan sangat berterima kasih dan senang sekali. Trims.

Salam, FF









PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...


Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
2010

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
information posted on IAGI mailing list.
-








PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran 

Re: [iagi-net-l] Koreksi Rw

2010-03-04 Terurut Topik nyoto - ke-el
Pak Firman,

Yg jelas salinity formation water tidak akan berubah kalau masih dalam satu
formasi geologi dengan asumsi lingkungan pengendapan formasinya masih sama,
mislanya laut terbuka di daerah Asia ini rata2 berkisar 10-20 ppm NaCl.
Jadi Rw tidak tergantung dari kotor (argillaceous) atau bersihnya reservoir
tsb.  Yg harus diperhatikan bahwa kalau reservoirnya kotor dengan tingginya
kandungan shale/clay didalamnya, clay atau shale tsb mengandung clay bound
water (disebut Rwb) yg salinitynya bisa sama ataupun berbeda dengan
salinity di dalam sand nya (Rw).  Maka utk perhitungan Sw, kita tidak bisa
lagi menggunakan rumus Archie yg hanya memasukkan nilai Rw saja.  Jadi utk
formasi atau reservoir yg tidak clean, perhitungan Sw bisa menggunakan
rumus2 Sw yg sudah memeperhitungkan nilai Rwb tadi, maka SLB membuat rumus
Sw dengan input Rw  Rwb, yg dikenal dengan sebutan Dual Water Model.
Rumus2 Sw utk reservoir yg kotor sudah ada banyak sekali, antara lain
Indonesian Equation, ada Simandoux, ada Venezuela, ada Waxman-Smith dll, yg
mana semua rumus2 Sw tsb sudah mempertimbangkan perbedaan water salinity
dari keduanya (Rw  Rwb).


Mudah2an tidak membingungkan.


wass,
nyoto





2010/3/4 Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk

 Pak Nyoto dan Pak Shofi, Terima kasih atas penjelasannya, saya jadi lebih
 mengerti. Nah, untuk kasus ini saya sudah menghitung Rw di clean SS yg 100%
 air, sementara SS yg berisi minyak ada di dekat clean water SS, SS minyak
 tersebut kotor (kandungan shale-nya tinggi). Rw hasil perhitungan di SS yg
 100% air tadi bisa lgsg dipakai utk menghitung Sw di SS minyak yg kotor
 tanpa dikoreksi dulu berarti Pak? Bukankah high shale content di SS minyak
 tsb akan membuat perhitungan Sw menjadi lebih pesimistis bila Rw dr 100%
 water SS langsung dipakai tanpa dikoreksi terlebih dahulu? Mohon pencerahan
 lebih jauh Pak. Trims.

 Salam,
 FF


 On Mar 4, 2010, at 3:42 PM, nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com wrote:

 Pak Firman,

 Hitungan sederhananya : Rwa (Apparent Water Resistivity) = POROSITY pangkat
 m (Cementation Factor, kalau Ss nya clean, m=2), kemudian dikalikan dengan
 Rt (True Resistivity dalam Ohmm), satuannya Rwa dalam ohmm juga.  Harga Rwa
 ini bisa dicari salinity nya berapa ppm NaCl ekivalen, yaitu dengan mencari
 teperature pada kedalaman SS yg dihitung Rwanya tsb, kemduian dengan
 menggunakan chart Resistivity-Temperature-Salinity, bisa dibaca harga
 salinity pada temperature  harga resisvity dari perhitungan Rwa diatas.

 Kalau SS yg dihitung Rwa nya tadi berupa clean water ss atau Vcl=0% 
 Sw=100%, maka Rwa = Rw, dan harga Rw ini bisa digunakan utk menghitung Sw
 di
 lapisan2 disekitarnya asal belum terjadi perubahan water salnity dari
 formasi itu.

 Sedang sebaliknya kalau Rwa dihitung dari SS yg dirty (tidak clean SS),
 maka
 harga Rwa yg didapat tidak bisa digunakan utk pengganti Rw.  Jadi metode
 ini
 tidak bisa dibalik, kuncinya Rwa harus dihitung di interval Clean Water
 SS, jadi Volume Clay nya harus sebisa mungkin mendekati 0% atau bisa
 sampai
 5% dan harus mengandung water 100%, tidak boleh ada HC (oil ataupun gas)
 sedikitpun, sebab akan mempengaruhi harga perolehan Rwa menjadi terlalu
 tinggi  ini menghasilkan harga Sw yg tinggi pula sehingga hasilnya lebih
 pesimistis.

 Mudah2an cukup jelas  bisa membantu.


 wass,
 nyoto






  2010/3/4 Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk

 Dear All,

 Pada kesempatan ini saya ingin bertanya metode yg digunakan untuk
 mengoreksi Rw yg didapat dari water bearing clean sand untuk digunakan
 (analog) dalam perhitungan Sw di hydrocarbon bearing sand yg shale
 content-nya jauh lebih tinggi tapi berdekatan dengan water bearing clean
 sand tersebut, dan sebaliknya (analog Rw water bearing sand yg shale
 content-nya tinggi untuk menghitung Sw di hydrocarbon bearing clean sand).
 Apakah ada persamaan khusus atau chart tertentu? Dan apabila ada literatur
 terkait saya akan sangat berterima kasih dan senang sekali. Trims.

 Salam, FF









 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...


 
 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
 2010


 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 

RE: Bls: [iagi-net-l] perturbation of elisional venting system

2010-03-04 Terurut Topik Dudy Setyandhaka
Pak Awang,
Meskipun saya bukan orang Soft Rock yang ngurusin minyak dsb...saya selalu 
tertarik dengan pembahasan yang panjang lebar dari Pak Awang yang menambah 
wawasan saya diluar Hard Rock yang saat ini saya geluti...malah saya simpan 
dalam folder pribadi sebagai acuan bila suatu saat diperlukan.

Salam,
Dudy Setyandhaka  I Chief Mine Geology 
PT NEWMONT NUSA TENGGARA
Jl. Sriwijaya 258 Mataram, NTB 83126
T +62 372 635318 xt 47434  I M +62 08113949032
E  dudy.setyandh...@newmont.com

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com] 
Sent: Wednesday, March 03, 2010 2:16 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Forum HAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] perturbation of elisional venting system

Pak Nyoto,
 
Banyak paper ditulis panjang, apalagi yang pembahasannya komprehensif, tulisan 
saya di milis pendek sekali; bagaimana kita mau menganalisisnya bila malas 
membaca paper tersebut. Masakan kesimpulan kita hanya didasarkan kepada obrolan 
saja atau satu dua paragraf di milis. Mungkin Pak Nyoto sudah punya sasmita 
bahwa tulisan-tulisan saya soal Lusi pasti tidak pro-pengeboran BJP-1 sebagai 
penyebabnya, maka ah buat apa dibaca juga he2... Justru kalau Pak Nyoto mau 
mendebat isi sebuah paper, paper itu harus dibaca dengan teliti dan mendebatnya 
berdasarkan tesis2 yang diajukannya.
 
Saya menulis latar belakangnya dulu Pak, tak langsung menukik ke satu titik 
sebab anggota milis ini kan bervariasi sekali pengalaman dan keahliannya. 
Kesimpulannya pasti ada, tetapi mesti ditelusuri dari awal.
 
Saat saya diminta membedah buku Atlantis tulisan Prof. Santos, saya dengan 
lelah membaca buku tebal ini sampai selesai, lelah karena saya sudah tahu 
ke mana saya akan dibawa Santos, tetapi saya harus meneliti jalannya. Dari situ 
saya bisa menyusun antitesis2 atas tesis-tesis geologi yang diajukan di 
bukunya. Ternyata begitu juga yang terjadi dengan Prof. Harry Truman, ahli 
arkeologi senior Indonesia. Pak Truman curhat kepada saya sebelum membahas 
buku itu kira2 begini, Saya lelah sekali membaca buku Santos ini, membosankan, 
pembahasannya berulang-ulang... Tetapi itu diselesaikannya sebab Pak Truman 
hendak meneliti tesis-tesis arkeologi yang diajukan Prof. Santos.
 
salam,
Awang

--- Pada Rab, 3/3/10, nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com menulis:


Dari: nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com
Judul: Re: Bls: [iagi-net-l] perturbation of elisional venting system
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Rabu, 3 Maret, 2010, 12:29 PM


Pak Awang ini memang senengnya yang panjang2, semua emailnya pak Awang
selalu panjng sekaleee  yg kadang2 bikin kita jadi males membacanya
... soalnya utk nyari kesimpulannya nggak mudah.

wass,
nyoto





2010/3/3 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com

 Panjang Pak ceritanya, nanti saya tuliskan tersendiri; itu kesimpulan saya
 terakhir soal penyebab Lusi berdasarkan analisis2 terakhir. Tidak semua bisa
 dicari di google he2..

 salam,
 Awang

 --- Pada Rab, 3/3/10, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com menulis:


 Dari: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 Judul: [iagi-net-l] perturbation of elisional venting system
 Kepada: IAGI iagi-net@iagi.or.id
 Tanggal: Rabu, 3 Maret, 2010, 11:30 AM


  hukum geologi bernama perturbation of elisional venting system;
 kayaknya ada yg terlewat ketika aku belajar geologi dasar.

 Pak Awang ... Apa sih hukum geologi yg satu ini ?
 Saya coba gugling kok ndak ketemu.

 RDP



      Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya
 sekarang! http://id.mail.yahoo.com



  Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke 
Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

.
===
The content of this message may contain the private views and opinions of the 
sender and does not constitute a formal view and/or opinion of the company 
unless specifically stated.

The contents of this email and any attachments may contain confidential and/or 
proprietary information, and is intended only for the person/entity to whom it 
was originally addressed. Any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited.

If you have received this email in error please notify the sender immediately 
by return e-mail and delete this message and any attachments from your system.

Please refer to http://www.newmont.com/en/disclaimer for other language 
versions of this disclaimer. 


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-04 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Pak Doddy yang baik,

Menurut teman2 drilling, fungsi dari 16 intermediate liner di
Banjarpanji adalah sebagai casing pertama yang harus dipasang sesudah
memasuki transition zone. Ini disebabkan casing 20 tidak di design
untuk menahan tekanan transisi. Rupanya transition zone disumur ini
lebih dangkal dari yang diprediksi (berdasarkan sumur offset Porong),
sehingga 16 intermediate liner tersebut harus dipasang disekitar 2200
ft untuk menjaga kick tolerance yang memadai.

Soal secondary target Lapisan karbonat yang hilang merupakan prognosis
yang diinterpretasikan sebagai mounding feature yang kemungkinan besar
karbonat, tapi ternyata bukan. Sumur wildcat memang sering tidak
menjumpai apa yang sebelumnya diperkirakan. Saya pernah melakukan
statistics antara prognosis dengan actual encountered dibeberapa
lapangan produksi di Kaltim, ternyata meskipun sudah banyak sumurpun
tingkat akurasinya kecil, apalagi sumur eksplorasi wildcat.

Mengenai kenapa 12-1/4 section di bor sampai 9297'. Asumsi pak Doddy
benar bahwa karena LOT di 13-3/8 casing cukup tinggi (16.4 ppg), dan
yang di bor adalah volcaniclastic sandstone dengan MW yang relatif
rendah (14.7 ppg), maka sumur bisa di bor sampai kedalaman ~9400 ft
dengan safe. Safety dari sumur ini serta perhitungannya di bahas secara
rinci di paper yang linknya sudah saya berikan. Kalau ingin copynya,
bisa bisa saya kirim melalui japri.

GG dilibatkan dalam pemilihan casing seat. Kedalaman top of
Kujung/Prupuh tersebut diprediksi dengan look ahead seismic dan hasilnya
kita diskusikan dengan drilling apakah sumur aman untuk dibor sampai
kedalaman tersebut.

Benar, pengalaman dari Edi Sutriono dan Ralph Adam pun mengatakan bahwa
untuk berhasil menembus lapisan karbonat Kujung Fm/Prupuh, dan bisa
melakukan test, maka casing 9-5/8 harus dipasang di top of karbonat.
Disumur Jeruk, open hole section 12-1/4 mereka lebih panjang dari
Banjarpanji. Jeruk 1 dan 2 adalah 5951 ft dan 6782 ft sedangkan
Banjarpanji adalah 5720 ft., yang relative lebih pendek. Sehingga apa
yang dituduhkan tidak pakai casing karena mau ngirit atau open hole yang
panjang tanpa casing, sebenarnya sudah ada beberapa operator lain yang
mem-bor dengan openhole yang lebih panjang dengan stratigraphic section
yang sama secara aman, Kuncinya adalah cukup tidak nya kick tolerance.

Wass.
Bambang


-Original Message-
From: Doddy Suryanto [mailto:dod...@pttep.com] 
Sent: Thursday, March 04, 2010 4:47 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Pak Bambang yth,

Ada beberapa hal yang menurut saya juga menarik dari sumur Banjarpanji-1
ini.

Beberapa diantaranya adalah peletakan 16 casing yang jauh lebih dangkal
dari prognosisnya. Apakah ini karena terdapat lapisan yang bertekanan
tinggi di kedalaman yang relatif dangkal (1135' lebih dangkal dari
rencana)? 

Dan juga yang menarik lagi adalah tidak munculnya lapisan batu gamping
bagian atas seperti di prognosis yang digantikan oleh keberadaan batu
pasir yang tebal (3000'?). 

Pak Awang pernah bercerita soal hilangnya lapisan batu gamping atas dan
munculnya batu pasir yang tebal ini di milis beberapa waktu yang lalu.

Karena batu pasir adalah salah satu lapisan yang release pressure dan
hasil LOT di 13 3/8 casing yang masih bisa menahan besarnya ECD di
section bawahnya, saya berasumsi pihak drilling berhak saja melanjutkan
pengeboran karena masih aman.

Tetapi apakah ada diskusi dgn GG kenapa lapisan batuan yang diprediksi
tidak dijumpai di sumur banjarpanji pada saat pengeboran berlangsung dan
apakah efek yang dapat terjadi kalo kita meneruskan pengeboran tanpa
memasang casing di section yang cukup panjang (~6000'?).

Saya yakin drilling pasti bertanya ke GG soal pemasangan casing lebih
dalam apalagi kalo mau menggabungkan Kujung dan lapisan atasnya.
Pengalaman dgn mas Edy Sutrisno, beliau dulu juga sering berdiskusi soal
pemasangan casing yang lebih dalam di salah satu sumur Jeruknya Santos
di Sampang.

 

Salam,

-DS-  

 

-Original Message-
From: Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com] 
Sent: Thursday, 04 March, 2010 4:20 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

 

Sungguh bijak dan benar sekali kata-kata dari pak Koesoema,.. mungkin
hanya waktu yang akan memutuskan.

 

Bagi saya ini bukan masalah kalah menang, tetapi mencari jawaban apa
yang sesungguhnya terjadi. Dalam hal ini tidak ada pihak yang menang,
baik Lapindo, rakyat sekitar maupun Davies cs. Lusi merupakan fenomena
kelas dunia, masa hanya peneliti asing saja yang asik menggeluti
kejadian dipekarangan rumah kita dan hanya mereka yang nulis di jurnal2
scientific. Karena itulah saya tergelitik untuk mencoba memahami
fenomena ini. Tidak ada salahnya kita terus menggali dan melakukan studi
berdasarkan data2 yang ada.

 

Pada awalnya kita semua, termasuk saya mengira ini bersumber dari sumur,
namun ada beberapa kejanggalan yang saya amati. Jika lumpur bersumber
dari bocornya sumur karena hydro-fractured, kenapa sumur dalam 

[iagi-net-l] setiap topik adalah menarik (Re: Bls: [iagi-net-l] perturbation of elisional venting system)

2010-03-04 Terurut Topik mohammad syaiful
wah, om dudy, saya sebaliknya. bahkan juga om rovicky, atau mungkin
sebagian yg lain lagi.

kami yg dianggap orang2 soft rock, sudah lama tidak bisa menikmati
lagi pembahasan ttg hard rock, soalnya kawan2 nggak ada yg
menuliskannya di milis ini. kemarin2, meskipun kami tidak aktif
(karena memang tidak becus), namun santapan ttg hard rock yg melintas
pun kami lirik, bahkan sebagian benar2 ditelan. sama dg sampiyan, saya
pun sempat menyimpan semua pembahasan ttg hard rock (seperti halnya
topik lainnya).

jadi, sekarang saya telah kehilangan sentuhan hard rock yg dulu
kadang2 masih melintas... entahlah, selain om rovicky, apakah ada
teman2 soft rock lainnya yg merasakan kehilangan ini...

salam,
syaiful

2010/3/5 Dudy Setyandhaka dudy.setyandh...@newmont.com:
 Pak Awang,
 Meskipun saya bukan orang Soft Rock yang ngurusin minyak dsb...saya selalu 
 tertarik dengan pembahasan yang panjang lebar dari Pak Awang yang menambah 
 wawasan saya diluar Hard Rock yang saat ini saya geluti...malah saya simpan 
 dalam folder pribadi sebagai acuan bila suatu saat diperlukan.

 Salam,
 Dudy Setyandhaka  I Chief Mine Geology
 PT NEWMONT NUSA TENGGARA
 Jl. Sriwijaya 258 Mataram, NTB 83126
 T +62 372 635318 xt 47434  I M +62 08113949032
 E  dudy.setyandh...@newmont.com

 -Original Message-
 From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com]
 Sent: Wednesday, March 03, 2010 2:16 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: Forum HAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS
 Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] perturbation of elisional venting system

 Pak Nyoto,

-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
msyai...@etti.co.id (business)
mohammadsyai...@gmail.com

Technical Manager of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Koreksi Rw

2010-03-04 Terurut Topik Firman Fauzi
Pak Nyoto,
Saya mengerti skrg bhw Rwb adalah salah satu faktor dlm perhitungan Sw di SS 
kotor, sedangkan Rw-nya bisa dianalogikan dari clean water SS terdekat yg 
diyakini berasal dari lingkungan pengendapan yg sama. Trims Pak.
 
Salam,
FF

--- On Thu, 4/3/10, nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com wrote:


From: nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com
Subject: Re: [iagi-net-l] Koreksi Rw
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Thursday, 4 March, 2010, 21:02


Pak Firman,

Yg jelas salinity formation water tidak akan berubah kalau masih dalam satu
formasi geologi dengan asumsi lingkungan pengendapan formasinya masih sama,
mislanya laut terbuka di daerah Asia ini rata2 berkisar 10-20 ppm NaCl.
Jadi Rw tidak tergantung dari kotor (argillaceous) atau bersihnya reservoir
tsb.  Yg harus diperhatikan bahwa kalau reservoirnya kotor dengan tingginya
kandungan shale/clay didalamnya, clay atau shale tsb mengandung clay bound
water (disebut Rwb) yg salinitynya bisa sama ataupun berbeda dengan
salinity di dalam sand nya (Rw).  Maka utk perhitungan Sw, kita tidak bisa
lagi menggunakan rumus Archie yg hanya memasukkan nilai Rw saja.  Jadi utk
formasi atau reservoir yg tidak clean, perhitungan Sw bisa menggunakan
rumus2 Sw yg sudah memeperhitungkan nilai Rwb tadi, maka SLB membuat rumus
Sw dengan input Rw  Rwb, yg dikenal dengan sebutan Dual Water Model.
Rumus2 Sw utk reservoir yg kotor sudah ada banyak sekali, antara lain
Indonesian Equation, ada Simandoux, ada Venezuela, ada Waxman-Smith dll, yg
mana semua rumus2 Sw tsb sudah mempertimbangkan perbedaan water salinity
dari keduanya (Rw  Rwb).


Mudah2an tidak membingungkan.


wass,
nyoto





2010/3/4 Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk

 Pak Nyoto dan Pak Shofi, Terima kasih atas penjelasannya, saya jadi lebih
 mengerti. Nah, untuk kasus ini saya sudah menghitung Rw di clean SS yg 100%
 air, sementara SS yg berisi minyak ada di dekat clean water SS, SS minyak
 tersebut kotor (kandungan shale-nya tinggi). Rw hasil perhitungan di SS yg
 100% air tadi bisa lgsg dipakai utk menghitung Sw di SS minyak yg kotor
 tanpa dikoreksi dulu berarti Pak? Bukankah high shale content di SS minyak
 tsb akan membuat perhitungan Sw menjadi lebih pesimistis bila Rw dr 100%
 water SS langsung dipakai tanpa dikoreksi terlebih dahulu? Mohon pencerahan
 lebih jauh Pak. Trims.

 Salam,
 FF


 On Mar 4, 2010, at 3:42 PM, nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com wrote:

 Pak Firman,

 Hitungan sederhananya : Rwa (Apparent Water Resistivity) = POROSITY pangkat
 m (Cementation Factor, kalau Ss nya clean, m=2), kemudian dikalikan dengan
 Rt (True Resistivity dalam Ohmm), satuannya Rwa dalam ohmm juga.  Harga Rwa
 ini bisa dicari salinity nya berapa ppm NaCl ekivalen, yaitu dengan mencari
 teperature pada kedalaman SS yg dihitung Rwanya tsb, kemduian dengan
 menggunakan chart Resistivity-Temperature-Salinity, bisa dibaca harga
 salinity pada temperature  harga resisvity dari perhitungan Rwa diatas.

 Kalau SS yg dihitung Rwa nya tadi berupa clean water ss atau Vcl=0% 
 Sw=100%, maka Rwa = Rw, dan harga Rw ini bisa digunakan utk menghitung Sw
 di
 lapisan2 disekitarnya asal belum terjadi perubahan water salnity dari
 formasi itu.

 Sedang sebaliknya kalau Rwa dihitung dari SS yg dirty (tidak clean SS),
 maka
 harga Rwa yg didapat tidak bisa digunakan utk pengganti Rw.  Jadi metode
 ini
 tidak bisa dibalik, kuncinya Rwa harus dihitung di interval Clean Water
 SS, jadi Volume Clay nya harus sebisa mungkin mendekati 0% atau bisa
 sampai
 5% dan harus mengandung water 100%, tidak boleh ada HC (oil ataupun gas)
 sedikitpun, sebab akan mempengaruhi harga perolehan Rwa menjadi terlalu
 tinggi  ini menghasilkan harga Sw yg tinggi pula sehingga hasilnya lebih
 pesimistis.

 Mudah2an cukup jelas  bisa membantu.


 wass,
 nyoto






  2010/3/4 Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk

 Dear All,

 Pada kesempatan ini saya ingin bertanya metode yg digunakan untuk
 mengoreksi Rw yg didapat dari water bearing clean sand untuk digunakan
 (analog) dalam perhitungan Sw di hydrocarbon bearing sand yg shale
 content-nya jauh lebih tinggi tapi berdekatan dengan water bearing clean
 sand tersebut, dan sebaliknya (analog Rw water bearing sand yg shale
 content-nya tinggi untuk menghitung Sw di hydrocarbon bearing clean sand).
 Apakah ada persamaan khusus atau chart tertentu? Dan apabila ada literatur
 terkait saya akan sangat berterima kasih dan senang sekali. Trims.

 Salam, FF









 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...


 
 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
 2010


 -
 To unsubscribe, send email to: 

Re: [iagi-net-l] Koreksi Rw

2010-03-04 Terurut Topik nyoto - ke-el
Ok sama2, semoga secuplik explanation tsb bisa menambah pengetahuan pak
Firman ttg Rw  Rwb plus Sw calculation, supaya bisa lebih sukses lagi di
kerjaannya.

wass,
nyoto





2010/3/5 Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk

 Pak Nyoto,
 Saya mengerti skrg bhw Rwb adalah salah satu faktor dlm perhitungan Sw di
 SS kotor, sedangkan Rw-nya bisa dianalogikan dari clean water SS terdekat
 yg diyakini berasal dari lingkungan pengendapan yg sama. Trims Pak.

 Salam,
 FF

 --- On Thu, 4/3/10, nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com wrote:


 From: nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com
 Subject: Re: [iagi-net-l] Koreksi Rw
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Thursday, 4 March, 2010, 21:02


 Pak Firman,

 Yg jelas salinity formation water tidak akan berubah kalau masih dalam satu
 formasi geologi dengan asumsi lingkungan pengendapan formasinya masih sama,
 mislanya laut terbuka di daerah Asia ini rata2 berkisar 10-20 ppm NaCl.
 Jadi Rw tidak tergantung dari kotor (argillaceous) atau bersihnya reservoir
 tsb.  Yg harus diperhatikan bahwa kalau reservoirnya kotor dengan tingginya
 kandungan shale/clay didalamnya, clay atau shale tsb mengandung clay bound
 water (disebut Rwb) yg salinitynya bisa sama ataupun berbeda dengan
 salinity di dalam sand nya (Rw).  Maka utk perhitungan Sw, kita tidak bisa
 lagi menggunakan rumus Archie yg hanya memasukkan nilai Rw saja.  Jadi utk
 formasi atau reservoir yg tidak clean, perhitungan Sw bisa menggunakan
 rumus2 Sw yg sudah memeperhitungkan nilai Rwb tadi, maka SLB membuat rumus
 Sw dengan input Rw  Rwb, yg dikenal dengan sebutan Dual Water Model.
 Rumus2 Sw utk reservoir yg kotor sudah ada banyak sekali, antara lain
 Indonesian Equation, ada Simandoux, ada Venezuela, ada Waxman-Smith dll, yg
 mana semua rumus2 Sw tsb sudah mempertimbangkan perbedaan water salinity
 dari keduanya (Rw  Rwb).


 Mudah2an tidak membingungkan.


 wass,
 nyoto





 2010/3/4 Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk

  Pak Nyoto dan Pak Shofi, Terima kasih atas penjelasannya, saya jadi lebih
  mengerti. Nah, untuk kasus ini saya sudah menghitung Rw di clean SS yg
 100%
  air, sementara SS yg berisi minyak ada di dekat clean water SS, SS minyak
  tersebut kotor (kandungan shale-nya tinggi). Rw hasil perhitungan di SS
 yg
  100% air tadi bisa lgsg dipakai utk menghitung Sw di SS minyak yg kotor
  tanpa dikoreksi dulu berarti Pak? Bukankah high shale content di SS
 minyak
  tsb akan membuat perhitungan Sw menjadi lebih pesimistis bila Rw dr 100%
  water SS langsung dipakai tanpa dikoreksi terlebih dahulu? Mohon
 pencerahan
  lebih jauh Pak. Trims.
 
  Salam,
  FF
 
 
  On Mar 4, 2010, at 3:42 PM, nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com wrote:
 
  Pak Firman,
 
  Hitungan sederhananya : Rwa (Apparent Water Resistivity) = POROSITY
 pangkat
  m (Cementation Factor, kalau Ss nya clean, m=2), kemudian dikalikan
 dengan
  Rt (True Resistivity dalam Ohmm), satuannya Rwa dalam ohmm juga.  Harga
 Rwa
  ini bisa dicari salinity nya berapa ppm NaCl ekivalen, yaitu dengan
 mencari
  teperature pada kedalaman SS yg dihitung Rwanya tsb, kemduian dengan
  menggunakan chart Resistivity-Temperature-Salinity, bisa dibaca harga
  salinity pada temperature  harga resisvity dari perhitungan Rwa diatas.
 
  Kalau SS yg dihitung Rwa nya tadi berupa clean water ss atau Vcl=0% 
  Sw=100%, maka Rwa = Rw, dan harga Rw ini bisa digunakan utk menghitung Sw
  di
  lapisan2 disekitarnya asal belum terjadi perubahan water salnity dari
  formasi itu.
 
  Sedang sebaliknya kalau Rwa dihitung dari SS yg dirty (tidak clean SS),
  maka
  harga Rwa yg didapat tidak bisa digunakan utk pengganti Rw.  Jadi metode
  ini
  tidak bisa dibalik, kuncinya Rwa harus dihitung di interval Clean Water
  SS, jadi Volume Clay nya harus sebisa mungkin mendekati 0% atau bisa
  sampai
  5% dan harus mengandung water 100%, tidak boleh ada HC (oil ataupun gas)
  sedikitpun, sebab akan mempengaruhi harga perolehan Rwa menjadi terlalu
  tinggi  ini menghasilkan harga Sw yg tinggi pula sehingga hasilnya lebih
  pesimistis.
 
  Mudah2an cukup jelas  bisa membantu.
 
 
  wass,
  nyoto
 
 
 
 
 
 
   2010/3/4 Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk
 
  Dear All,
 
  Pada kesempatan ini saya ingin bertanya metode yg digunakan untuk
  mengoreksi Rw yg didapat dari water bearing clean sand untuk digunakan
  (analog) dalam perhitungan Sw di hydrocarbon bearing sand yg shale
  content-nya jauh lebih tinggi tapi berdekatan dengan water bearing clean
  sand tersebut, dan sebaliknya (analog Rw water bearing sand yg shale
  content-nya tinggi untuk menghitung Sw di hydrocarbon bearing clean
 sand).
  Apakah ada persamaan khusus atau chart tertentu? Dan apabila ada
 literatur
  terkait saya akan sangat berterima kasih dan senang sekali. Trims.
 
  Salam, FF
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  PP-IAGI 2008-2011:
  ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
  sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
  * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-04 Terurut Topik yanto R.Sumantri



 Pak Bambang

Benar  waktu lah yang akan
menentukan . , sebenarnya jargon ini sudah
sangat kita kenal .
Sebagai mana saya postingkan dalam  millis
ini beberapa kali , pertanyaan - nya atau  saya :  apa
yang  harus dilakukan dengan semburan lumpurnya ???, jadi
apakah waktu akan dibiarkan berlalu saja ... dan
nanti akan dapat memberikan penjelasan apa yang telah terjadi ? Nah
tentunya kita sebagai ilmuwan akan memanfaatkn segala macam data spt
kegempaan (apakah benar asumsi Awang ) , karakter lumpur  (apakah
komposisinya konstan , bagaimana bila dibandingkn dengan lumpur Bleduk
Kuwu umpamanya ).dsb dsb.

Saya masih ada pertanyaan :
 Apakah kalau Lapindo di katagorikan sebagai pencemar
mempunyai kewajiban untuk melakukan hal diatas ? Ataukah kewajiban
tersebut sebatas CSR ?

Munkin ada yang bisa menjawabnya .

Si Abah




    Sungguh bijak dan benar sekali kata-kata dari
pak Koesoema,.. mungkin
 hanya waktu yang akan memutuskan.
 
 Bagi saya ini bukan masalah kalah menang, tetapi mencari
jawaban apa yang
 sesungguhnya terjadi. Dalam hal ini tidak ada
pihak yang menang, baik
 Lapindo, rakyat sekitar maupun Davies
cs. Lusi merupakan fenomena kelas
 dunia, masa hanya peneliti
asing saja yang asik menggeluti kejadian
 dipekarangan rumah kita
dan hanya mereka yang nulis di jurnal2 scientific.
 Karena itulah
saya tergelitik untuk mencoba memahami fenomena ini. Tidak
 ada
salahnya kita terus menggali dan melakukan studi berdasarkan data2
 yang ada.
 
 Pada awalnya kita semua, termasuk
saya mengira ini bersumber dari sumur,
 namun ada beberapa
kejanggalan yang saya amati. Jika lumpur bersumber dari
 bocornya
sumur karena hydro-fractured, kenapa sumur dalam keadaan
statis
 dan tidak kehilangan drilling mud? Drilling merupakan
closed-system, kalau
 ada yang bocor, seharusnya volume drilling
mud berkurang. Ibaratnya kalau
 bak kamar mandi kita bocor,
permukaan airnya pasti turun karena volume
 berkurang. Lalu
kenapa masih bisa sirkulasi kalau dianggap sudah bocor?
 Tekanan
yang diamati baik di annulus maupun di drillpipe tidak menunjang

adanya kebocoran disumur. Juga saat sample lumpur diambil dibeberapa
 tempat lalu dianalisa, tidak ada trace oil based mud yang dipakai
sebagai
 drilling mud. Ini hanya sedikit contoh dari beberapa
kejanggalan2 yang
 membuat saya berfikir dua kali.
 
 Untuk mas Agus Hendratno, baiknya drilling report tersebut
dilengkapi
 dengan real time chart mas, supaya bisa cross-check
laporan karena
 drilling report bisa saja subjektif dan bias.
Ditunggu ketoprakan mas,..
 hehe
 
 Wass.
 Bambang
 
 
 
 

-Original Message-

From: R.P.Koesoemadinata
[mailto:koeso...@melsa.net.id]
 Sent: Wednesday, March 03, 2010
7:59 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re:
[iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
 
 Kita itu harus  belajar
dari Pansus Century bahwa ternyata ada kebenaran
 secara politis
yang diputuskan oleh sidang Paripurna DPR secara aklamasi
 atau
dengan voting, kebenaran hukum yang diputuskan oleh kekuasan hakim
 yang
 dapat naik banding, atau kekuasan penegak hukum
untuk meng-SP3-kan, dan
 kebenaran ilmiah yang hanya dapat
diputuskan oleh waktu.
 Ada maxim di antara geologists:
GEOLOGISTS NEVER CHANGE THEIR IDEAS, BUT
 EVENTUALLY THEY
FADE AWAY Debat Lusi ini baik untuk sebagai permainan

intelektual tetapi jangan harapkan akan muncul keputusan mana yang
benar
 dalam waktu yang singkat. Yang merasa kalah adu argumen
selalu bisa
 men-generate data baru. Waktu lah yang
nanti akan menentukan
 Wassalam
 RPK
 -
Original Message -

From: Hendratno Agus
agushendra...@yahoo.com
 To:
iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, March 03, 2010 5:38
PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
 
 
 Tapi bagaimana kalau itu ternyata adalah
 (ini
pikiran nakal saja, mohon maaf) : adanya masalah kritis dalam

pemboran
 (yang mestinya mencari jendulan limestone, malah nembak
mud diapir) pada
 saat
 yang sama ada peluang reaktivasi
sesar watukosek dari gempa jogja?? Jadi
 ini
 bukan
pada
 pro-gempa atau pro-UGBO, tapi pro dua-duanya.
 
 Pada 26 Januari 2006 sore, saat trip geologi antara BPMIGAS -
Geologi UGM,
 kami
 mampir ke sumur BJP-1 dan disitu
terjadi perdebatan stratigrafi dari
 target
 sumur, juga
pada penampang seismik antara mas Agung Budi Darmoyo dengan

Pak
 Awang-Pak Elan-Pak Budianto Toha.
 
 Lalu
pada 24 Juni 2006, saat tim yang diketuai mas Rudi Rubiandini, mau
 presentasi di depan Menteri ESDM,Gub.jatim, Bupati Sidoarjo,
pejabat
 BPMIGAS,
 ESDM, juga Lapindo, dimana ada 1
slide yang dipaparkan mas Rudi itu
 disiapkan
 oleh tim
geologi yang berupa gambar Citra SRTM yang last minute itu kami

tarik
 sesar watukosek (selama tersekap di tim Rudi di
hotel mewah tsb),
 dan itu menjadi perdebatan sengit di
ruang eksekutif JW Marriot Sby jam
 22.30 -
 00.30 wib.
Saat semua rapat yang tertutup oleh pers, itu semua berpakaian

rapi,
 jas, dan batik, saya yang menyodorkan 1 slide ke mas Rudi

Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-04 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
saya suka kalimat Pak Bambang yang ini: Jadi timing dari loss diberikan
sebagai informasi, dan bukan pembenaran dari gempa sebagai penyebab LUSI.
jadi, yang meyakinkan Pak Bambang bahwa Gempa adalah penyebab Lusi apa Pak?
dan datanya apa? karena yang Loss sepertinya Pak Bambang bilang bukan
pembenaran dari gempa sebagai penyebab LUSI. atau jangan2 Pak bambang tidak
berpendapat bahwa Lusi disebabkan oleh Gempa..(?)

1 hal lagi yang menurut saya sangat patut dipertanyakan. Saat Total Loss,
artinya tidak ada return..lalu bagaimana Lapindo yakin bahwa formasi saat
Total Loss masih sama (Volcanoclastic Sand/VS)?

selain itu untuk VS, apa sama sekali dalam interval 6000 to 9297 ft (TD)
samaskali tidak ada shale/calystone yang bagus untuk pasang casing? agak
aneh juga Sand bisa develop setebal 3297ft/1100m?? karena salah satu reason
open hole panjang di sumur ini katanya Tidak Ada impermeabel layer yang
bagus untuk set shoe.

1 lagi Pak..bisa kah dikirim Mudlog/Masterlog ke milis via admin, biar lebih
afdol, dan siapa tau juga ada rekan2 yang belum lihat dan tertarik ingin
lihat.

Trims Pak..

2010/3/4 Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com

 Pak Natan,

 Menjawan pertanyaan pak Natan, secara umum, Mud Loss terjadi apabila
 pore press  hydrostatic press dari mud sesudah ECD, mud cakes dan
 pressure loss lainnya diperhitungkan. Beberapa saat sesudah terjadinya
 gempa Yogya, sumur mengalami dua mud loss. Sebelumnya, tidak ada mud
 losses pada hole section ini. Juga tidak ada penaikan berat lumpur pada
 interval 5000 ft terakhir.

 Yang menjadikan loss ini menarik adalah 'timing' dan 'rate of loss'.
 Mengapa timingnya dekat dengan terjadinya gempa? Mengapa rate of loss
 nya demikian besar? Data2 nya yang bisa dibaca di paper kami adalah: Mud
 Loss pertama terjadi ~7 minutes sesudah terjadinya gempa Yogya; Mud Loss
 kedua ~90 minutes sesudah terjadi dua gempa susulan; Rate of loss
 pertama adalah ~300 bph dan yang kedua ~900 bph.

 Rate of loss yang sebegitu besar menunjukkan bahwa ini bukan seepage
 loss atau loss of mud yang normal terjadi di drilling. Ini adalah suatu
 rate yang besar yang bisa terjadi karena memasuki formasi karbonat
 dengan lobang yang besar (cavern) atau formasi yang tiba2 merekah dan
 terciptanya rongga yang sangat besar. Pertanyaanya adalah mengapa waktu
 loss ini berdekatan dengan waktu terjadinya gempa? Apakah ini hanya
 suatu 'kebetulan' saja atau memang ada kaitannya? Wallahu alam.

 Jadi apakah kita menyalahkan loss ini kepada gempa? Tidak juga, dalam
 Paper tersebut kami memberikan informasi adanya loss of mud dan gempa
 Yogya yang berdekatan dan mengatakan '. the proximity of the two
 events suggests a temporal connection exists ..'. Jadi timing dari
 loss diberikan sebagai informasi, dan bukan pembenaran dari gempa
 sebagai penyebab LUSI.

 Paper tersebut sengaja kami tidak membahas hypotheses lain seperti gempa
 / fault reactivation atau geothermal process karena kami bukan ahlinya.
 Yang dibahas secara rinci dan transparan adalah analisa tekanan yang ada
 di sumur dan kesimpulan bahwa sumur tidak dalam keadaan bocor. Tujuan
 kedua dari paper tersebut adalah untuk membuka data2 pengeboran, 'black
 box', evidence dan informasi agar para ilmuwan dimasa depan dapat
 melakukan research berdasarkan dengan data dan bukan asumsi.

 Drilling data yang bapak maksud sebagai berikut:
 * MW in 14.7 ppg. Berat lumpur yang sama dipakai pada 5000 ft terakhir
 * ECD ~15 ppg dari perhitungan(Mud Eng dan Mud Logger keduanya melakukan
 perhitungan tersebut). PWD tool atau pressure measurement tool lainnya
 tidak dipakai
 * LOT 16.4 ppg @ 3580 ft, 12-1/4 hole section.
 * Formasi dari kedalaman ~6000 ft adalah batuan volkani-klastic sampai
 pada kedalaman 9297 ft TD.

 Berdasarkan mud logs, tidak ada formasi baru yang di bor. Formasi tetap
 volkani-klastic dan belum ada indikasi bahwa lapisan karbonat sudah
 dibor. Perlu ditambahkan bahwa top of karbonat di offset wells
 menunjukkan adanya sekitar 50 ft hard pan pada top of carbonate tanpa
 adanya mud loss.

 Wass.
 Bambang


 -Original Message-
 From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com]
  Sent: Thursday, March 04, 2010 12:54 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

 Pak Bambang,

 Mari bicara teknis..

 Tolong dijelaskan apa hubungannya Loss Circulation dan Total Loss,
 dengan
 gempa? Apa bapak yakin Loss tersebut karena Gempa? Dalam drilling, loss
 adalah hal biasa..even total loss. Dan tidak harus ada gempa, loss
 circulation bisa terjadi. Kenapa digiring ke Gempa? Apa memang tidak
 bisa
 dijelaskan dengan mekanisme drilling yang biasa? Apa tidak ada Formasi
 yang
 bisa menyebabkan loss di depth segitu ataupun depth di atasnya?

 Lalu..saat loss tersebut berapa MWin? ECD diukur dengan ECD tool atau
 hanya
 based on calculation? Loss circulation tidak harus karena ECD  Leak
 pressure.

 2010/3/4 Paulus Tangke Allo paulu...@gmail.com

  -- Forwarded message --
  

Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-04 Terurut Topik yanto R.Sumantri



 Nathan

Memang untuk beberapa
kepentingan harus dianggap selesai , karena kalau tidak 
konsekwensinya akan lebih merugkan.
Tentu saja kita sebagai ilmuwan
harus terus menjawab dan mencari kebenaran dari LUSI ini, Walaupun
kebenaran didunia adalah NISBI adanya .Wallahualam

Si Abah
 

   Ok boss. Thanks for the support..
 
 Yang jelas menurut saya, banyak geologist yang belum
sadar bahwa
 masalah Lusi sudah di 'final' kan oleh beberapa
pihak.
 
 On 3/3/10, abachtiar_CBN
abacht...@cbn.net.id wrote:
 Jangan berhenti, Nathan.
Jangan berkecil hati. Komentar-komentar-mu bisa
 jadi pemicu
diskusi yang berat-berat untuk menguraikan ini semua.
 Paling
 tidak menguraikan keruwetan status LuSi
itu di otak kita, karena bagi
 sebagian politisi, bisnisman,
birokrat, ahli hukum, sebagian asosiasi
 profesi, dan
sebagian saintis, status penyebab LuSi itu sudah final.

Jangan
 ikut2an terimbas panas dan ngambek.

 salam broer,
 adb

===
 - Original Message -

From: Nataniel Mangiwa
nataniel.mang...@gmail.com
 To:
iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, March 03, 2010
12:20 PM

 ===

Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
 No comment Pak
Awang. Penilaian bapak terlalu personal, dan subjektif.

Panas adalah istilah bpk, ngambek pun istilah bpk Awang yg terhormat.
 Saya tidak menginisiasi 2 kata tsb di pembahasan yang saintifik
ini.





 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT,
lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL,
mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5
departemen, banyak biro...


 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39
IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
 2010

-
 To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email
to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123
0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia
(IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No.
Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

-
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information
 posted
 on its mailing lists,
whether posted by IAGI or others. In no event
 shall
 IAGI or its members be liable for any, including but not
limited to
 direct
 or indirect damages, or
damages of any kind whatsoever, resulting from
 loss
 of use, data or profits, arising out of or in connection with
the use of
 any
 information posted on IAGI
mailing list.

-


 


 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT,
lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL,
mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5
departemen, banyak biro...


 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39 IAGI,
Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
 2010

-
 To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123
0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

-
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no event
 shall IAGI or its members be liable for
any, including but not limited to
 direct or indirect damages, or
damages of any kind whatsoever, resulting
 from loss of use, data
or profits, arising out of or in connection with
 the use of any
information posted on IAGI mailing list.

-
 
 


-- 
___
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.


RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-04 Terurut Topik Leonard Lisapaly

Sekilas memperhatikan slide yang dikirim ke Pak Bambang. Loss terjadi 7 menit
setelah rekaman di Tretes. Dengan jarak 15 km dan asumsi kecepatan rambat
gelombang 2 km/detik, mestinya efek gempa terasa 7,5 detik setelah atau
sebelum rekaman di Tretes. Diasumsikan juga lamanya getaran yang dirasakan
adalah 1 menit (mungkin perlu cek silang dengan data di Yogya), maka ada gap
sekitar 6 menit sebelum terjadinya loss. Apa sebetulnya yang terjadi dalam 6
menit itu?

LL

-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com] 
Sent: Friday, March 05, 2010 12:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

saya suka kalimat Pak Bambang yang ini: Jadi timing dari loss diberikan
sebagai informasi, dan bukan pembenaran dari gempa sebagai penyebab LUSI.
jadi, yang meyakinkan Pak Bambang bahwa Gempa adalah penyebab Lusi apa Pak?
dan datanya apa? karena yang Loss sepertinya Pak Bambang bilang bukan
pembenaran dari gempa sebagai penyebab LUSI. atau jangan2 Pak bambang tidak
berpendapat bahwa Lusi disebabkan oleh Gempa..(?)

1 hal lagi yang menurut saya sangat patut dipertanyakan. Saat Total Loss,
artinya tidak ada return..lalu bagaimana Lapindo yakin bahwa formasi saat
Total Loss masih sama (Volcanoclastic Sand/VS)?

selain itu untuk VS, apa sama sekali dalam interval 6000 to 9297 ft (TD)
samaskali tidak ada shale/calystone yang bagus untuk pasang casing? agak
aneh juga Sand bisa develop setebal 3297ft/1100m?? karena salah satu reason
open hole panjang di sumur ini katanya Tidak Ada impermeabel layer yang
bagus untuk set shoe.

1 lagi Pak..bisa kah dikirim Mudlog/Masterlog ke milis via admin, biar lebih
afdol, dan siapa tau juga ada rekan2 yang belum lihat dan tertarik ingin
lihat.

Trims Pak..

2010/3/4 Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com

 Pak Natan,

 Menjawan pertanyaan pak Natan, secara umum, Mud Loss terjadi apabila
 pore press  hydrostatic press dari mud sesudah ECD, mud cakes dan
 pressure loss lainnya diperhitungkan. Beberapa saat sesudah terjadinya
 gempa Yogya, sumur mengalami dua mud loss. Sebelumnya, tidak ada mud
 losses pada hole section ini. Juga tidak ada penaikan berat lumpur pada
 interval 5000 ft terakhir.

 Yang menjadikan loss ini menarik adalah 'timing' dan 'rate of loss'.
 Mengapa timingnya dekat dengan terjadinya gempa? Mengapa rate of loss
 nya demikian besar? Data2 nya yang bisa dibaca di paper kami adalah: Mud
 Loss pertama terjadi ~7 minutes sesudah terjadinya gempa Yogya; Mud Loss
 kedua ~90 minutes sesudah terjadi dua gempa susulan; Rate of loss
 pertama adalah ~300 bph dan yang kedua ~900 bph.

 Rate of loss yang sebegitu besar menunjukkan bahwa ini bukan seepage
 loss atau loss of mud yang normal terjadi di drilling. Ini adalah suatu
 rate yang besar yang bisa terjadi karena memasuki formasi karbonat
 dengan lobang yang besar (cavern) atau formasi yang tiba2 merekah dan
 terciptanya rongga yang sangat besar. Pertanyaanya adalah mengapa waktu
 loss ini berdekatan dengan waktu terjadinya gempa? Apakah ini hanya
 suatu 'kebetulan' saja atau memang ada kaitannya? Wallahu alam.

 Jadi apakah kita menyalahkan loss ini kepada gempa? Tidak juga, dalam
 Paper tersebut kami memberikan informasi adanya loss of mud dan gempa
 Yogya yang berdekatan dan mengatakan '. the proximity of the two
 events suggests a temporal connection exists ..'. Jadi timing dari
 loss diberikan sebagai informasi, dan bukan pembenaran dari gempa
 sebagai penyebab LUSI.

 Paper tersebut sengaja kami tidak membahas hypotheses lain seperti gempa
 / fault reactivation atau geothermal process karena kami bukan ahlinya.
 Yang dibahas secara rinci dan transparan adalah analisa tekanan yang ada
 di sumur dan kesimpulan bahwa sumur tidak dalam keadaan bocor. Tujuan
 kedua dari paper tersebut adalah untuk membuka data2 pengeboran, 'black
 box', evidence dan informasi agar para ilmuwan dimasa depan dapat
 melakukan research berdasarkan dengan data dan bukan asumsi.

 Drilling data yang bapak maksud sebagai berikut:
 * MW in 14.7 ppg. Berat lumpur yang sama dipakai pada 5000 ft terakhir
 * ECD ~15 ppg dari perhitungan(Mud Eng dan Mud Logger keduanya melakukan
 perhitungan tersebut). PWD tool atau pressure measurement tool lainnya
 tidak dipakai
 * LOT 16.4 ppg @ 3580 ft, 12-1/4 hole section.
 * Formasi dari kedalaman ~6000 ft adalah batuan volkani-klastic sampai
 pada kedalaman 9297 ft TD.

 Berdasarkan mud logs, tidak ada formasi baru yang di bor. Formasi tetap
 volkani-klastic dan belum ada indikasi bahwa lapisan karbonat sudah
 dibor. Perlu ditambahkan bahwa top of karbonat di offset wells
 menunjukkan adanya sekitar 50 ft hard pan pada top of carbonate tanpa
 adanya mud loss.

 Wass.
 Bambang


 -Original Message-
 From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com]
  Sent: Thursday, March 04, 2010 12:54 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

 Pak Bambang,

 Mari bicara teknis..

 Tolong dijelaskan apa 

Re: [iagi-net-l] Koreksi Rw

2010-03-04 Terurut Topik Shofiyuddin
oh gitu toh, masalahnya bukan di Rw tapi calculated Sw nya ya.
Ndak papa Sw besar, tapi bukan berarti gak ada minyaknya. Seperti kita tahu
clay itu akan mengikat air yang kita namakan sebagai clay bound water (CBW).
semakin banyak clay content nya semakin besar pula CBW nya. Namanya juga
CBW, dia akan terikat sama clay nya dan tidak ada terproduksi keluar. Kalo
ada log MRIL atawa CMR, akan dapat diketahui secara persis apakah besarnya
Sw ini akibat CBW atau bukan. Biasanya MRIL log akan menghasilkan Bulk
Volume Irreducible Water (BVI) dan Total Porosity (PHIT). Nah derive Swirr
dengan rumus :

Swirr = BVI/PHIT

Nah plot Swirr dengan hasil perhitungan Sw nya. kalo sama sama consisten
nilainya, berarti air yang terdapat disana merupakan CBW, otherwise akan
berupa mobile water.

Kalo MRIL/CMR gak ada, bisa juga dengan menggunakan Buckle Plot, plot antara
Sw (y) dan Porosity (x) untuk menilai apakah air formasi dalam keadaan Swirr
atawa mobile.  Atau bisa juga dengan menggunakan kurva Bulk Volume Water
(BVW) yang merupakan perkalian antara Sw dan Porosity. Maximum BVW akan
mencerminkan air dan minimum/consistent (diatas oil water contact) BVW akan
mencerminkan Swirr.

Mungkin yang laen bisa mengkoreksi atau menambahkan.
Monggo and met wiken.



2010/3/4 Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk

 Pak Nyoto dan Pak Shofi, Terima kasih atas penjelasannya, saya jadi lebih
 mengerti. Nah, untuk kasus ini saya sudah menghitung Rw di clean SS yg 100%
 air, sementara SS yg berisi minyak ada di dekat clean water SS, SS minyak
 tersebut kotor (kandungan shale-nya tinggi). Rw hasil perhitungan di SS yg
 100% air tadi bisa lgsg dipakai utk menghitung Sw di SS minyak yg kotor
 tanpa dikoreksi dulu berarti Pak? Bukankah high shale content di SS minyak
 tsb akan membuat perhitungan Sw menjadi lebih pesimistis bila Rw dr 100%
 water SS langsung dipakai tanpa dikoreksi terlebih dahulu? Mohon pencerahan
 lebih jauh Pak. Trims.

 Salam,
 FF


 On Mar 4, 2010, at 3:42 PM, nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com wrote:

 Pak Firman,

 Hitungan sederhananya : Rwa (Apparent Water Resistivity) = POROSITY pangkat
 m (Cementation Factor, kalau Ss nya clean, m=2), kemudian dikalikan dengan
 Rt (True Resistivity dalam Ohmm), satuannya Rwa dalam ohmm juga.  Harga Rwa
 ini bisa dicari salinity nya berapa ppm NaCl ekivalen, yaitu dengan mencari
 teperature pada kedalaman SS yg dihitung Rwanya tsb, kemduian dengan
 menggunakan chart Resistivity-Temperature-Salinity, bisa dibaca harga
 salinity pada temperature  harga resisvity dari perhitungan Rwa diatas.

 Kalau SS yg dihitung Rwa nya tadi berupa clean water ss atau Vcl=0% 
 Sw=100%, maka Rwa = Rw, dan harga Rw ini bisa digunakan utk menghitung Sw
 di
 lapisan2 disekitarnya asal belum terjadi perubahan water salnity dari
 formasi itu.

 Sedang sebaliknya kalau Rwa dihitung dari SS yg dirty (tidak clean SS),
 maka
 harga Rwa yg didapat tidak bisa digunakan utk pengganti Rw.  Jadi metode
 ini
 tidak bisa dibalik, kuncinya Rwa harus dihitung di interval Clean Water
 SS, jadi Volume Clay nya harus sebisa mungkin mendekati 0% atau bisa
 sampai
 5% dan harus mengandung water 100%, tidak boleh ada HC (oil ataupun gas)
 sedikitpun, sebab akan mempengaruhi harga perolehan Rwa menjadi terlalu
 tinggi  ini menghasilkan harga Sw yg tinggi pula sehingga hasilnya lebih
 pesimistis.

 Mudah2an cukup jelas  bisa membantu.


 wass,
 nyoto






  2010/3/4 Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk

 Dear All,

 Pada kesempatan ini saya ingin bertanya metode yg digunakan untuk
 mengoreksi Rw yg didapat dari water bearing clean sand untuk digunakan
 (analog) dalam perhitungan Sw di hydrocarbon bearing sand yg shale
 content-nya jauh lebih tinggi tapi berdekatan dengan water bearing clean
 sand tersebut, dan sebaliknya (analog Rw water bearing sand yg shale
 content-nya tinggi untuk menghitung Sw di hydrocarbon bearing clean sand).
 Apakah ada persamaan khusus atau chart tertentu? Dan apabila ada literatur
 terkait saya akan sangat berterima kasih dan senang sekali. Trims.

 Salam, FF









 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...


 
 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
 2010


 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: 

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-04 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Pak Natan,

Silahkan baca email saya sebelumnya ...Saya tidak pernah mengatakan
gempa sebagai penyebab LUSI, yang kami amati adalah kondisi sumur,...

Soal yang lain,.. saya sarankan pak Natan baca 2 paper kami yang sudah
dipublish di Elsevier mengenai drilling,.. juga kalau mau lihat
mudlog/materlog,.. silahkan datang ke Lapindo, saya akan minta teman2 di
Lapindo untuk menunjukan mudlog yang dimaksud. 

Wass.
Bambang


-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com] 
Sent: Friday, March 05, 2010 12:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

saya suka kalimat Pak Bambang yang ini: Jadi timing dari loss diberikan
sebagai informasi, dan bukan pembenaran dari gempa sebagai penyebab
LUSI.
jadi, yang meyakinkan Pak Bambang bahwa Gempa adalah penyebab Lusi apa
Pak?
dan datanya apa? karena yang Loss sepertinya Pak Bambang bilang bukan
pembenaran dari gempa sebagai penyebab LUSI. atau jangan2 Pak bambang
tidak
berpendapat bahwa Lusi disebabkan oleh Gempa..(?)

1 hal lagi yang menurut saya sangat patut dipertanyakan. Saat Total
Loss,
artinya tidak ada return..lalu bagaimana Lapindo yakin bahwa formasi
saat
Total Loss masih sama (Volcanoclastic Sand/VS)?

selain itu untuk VS, apa sama sekali dalam interval 6000 to 9297 ft (TD)
samaskali tidak ada shale/calystone yang bagus untuk pasang casing? agak
aneh juga Sand bisa develop setebal 3297ft/1100m?? karena salah satu
reason
open hole panjang di sumur ini katanya Tidak Ada impermeabel layer yang
bagus untuk set shoe.

1 lagi Pak..bisa kah dikirim Mudlog/Masterlog ke milis via admin, biar
lebih
afdol, dan siapa tau juga ada rekan2 yang belum lihat dan tertarik ingin
lihat.

Trims Pak..

2010/3/4 Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com

 Pak Natan,

 Menjawan pertanyaan pak Natan, secara umum, Mud Loss terjadi apabila
 pore press  hydrostatic press dari mud sesudah ECD, mud cakes dan
 pressure loss lainnya diperhitungkan. Beberapa saat sesudah terjadinya
 gempa Yogya, sumur mengalami dua mud loss. Sebelumnya, tidak ada mud
 losses pada hole section ini. Juga tidak ada penaikan berat lumpur
pada
 interval 5000 ft terakhir.

 Yang menjadikan loss ini menarik adalah 'timing' dan 'rate of loss'.
 Mengapa timingnya dekat dengan terjadinya gempa? Mengapa rate of loss
 nya demikian besar? Data2 nya yang bisa dibaca di paper kami adalah:
Mud
 Loss pertama terjadi ~7 minutes sesudah terjadinya gempa Yogya; Mud
Loss
 kedua ~90 minutes sesudah terjadi dua gempa susulan; Rate of loss
 pertama adalah ~300 bph dan yang kedua ~900 bph.

 Rate of loss yang sebegitu besar menunjukkan bahwa ini bukan seepage
 loss atau loss of mud yang normal terjadi di drilling. Ini adalah
suatu
 rate yang besar yang bisa terjadi karena memasuki formasi karbonat
 dengan lobang yang besar (cavern) atau formasi yang tiba2 merekah dan
 terciptanya rongga yang sangat besar. Pertanyaanya adalah mengapa
waktu
 loss ini berdekatan dengan waktu terjadinya gempa? Apakah ini hanya
 suatu 'kebetulan' saja atau memang ada kaitannya? Wallahu alam.

 Jadi apakah kita menyalahkan loss ini kepada gempa? Tidak juga, dalam
 Paper tersebut kami memberikan informasi adanya loss of mud dan gempa
 Yogya yang berdekatan dan mengatakan '. the proximity of the
two
 events suggests a temporal connection exists ..'. Jadi timing dari
 loss diberikan sebagai informasi, dan bukan pembenaran dari gempa
 sebagai penyebab LUSI.

 Paper tersebut sengaja kami tidak membahas hypotheses lain seperti
gempa
 / fault reactivation atau geothermal process karena kami bukan
ahlinya.
 Yang dibahas secara rinci dan transparan adalah analisa tekanan yang
ada
 di sumur dan kesimpulan bahwa sumur tidak dalam keadaan bocor. Tujuan
 kedua dari paper tersebut adalah untuk membuka data2 pengeboran,
'black
 box', evidence dan informasi agar para ilmuwan dimasa depan dapat
 melakukan research berdasarkan dengan data dan bukan asumsi.

 Drilling data yang bapak maksud sebagai berikut:
 * MW in 14.7 ppg. Berat lumpur yang sama dipakai pada 5000 ft terakhir
 * ECD ~15 ppg dari perhitungan(Mud Eng dan Mud Logger keduanya
melakukan
 perhitungan tersebut). PWD tool atau pressure measurement tool lainnya
 tidak dipakai
 * LOT 16.4 ppg @ 3580 ft, 12-1/4 hole section.
 * Formasi dari kedalaman ~6000 ft adalah batuan volkani-klastic sampai
 pada kedalaman 9297 ft TD.

 Berdasarkan mud logs, tidak ada formasi baru yang di bor. Formasi
tetap
 volkani-klastic dan belum ada indikasi bahwa lapisan karbonat sudah
 dibor. Perlu ditambahkan bahwa top of karbonat di offset wells
 menunjukkan adanya sekitar 50 ft hard pan pada top of carbonate tanpa
 adanya mud loss.

 Wass.
 Bambang


 -Original Message-
 From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com]
  Sent: Thursday, March 04, 2010 12:54 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

 Pak Bambang,

 Mari bicara teknis..

 Tolong dijelaskan apa hubungannya Loss Circulation dan Total Loss,
 

Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-04 Terurut Topik Amir Al Amin
kalau saya perhatikan perbandingan chart gempa dan chart mud volume itu
dipas-pasin saja...bahasa jawanya 'GATHUK-ENTHUK'.

setahu saya, dalam sejarah republik ini, gempa terus terjadi, pengeboran
juga terus dilakukan. ..tapi entah kenapa hanya di Sidoarjo 'earthquake
related loss' itu terjadi.

hmm.. mungkin kondisi geologinya sangat istimewa? saya gak tahu..

setahu saya di geothermal yang arahnya memotong zona sesar..,
gempa juga tidak menimbulkan loss tiba-tiba. secara logika,
zona sesar akan mudah 'bergerak' jika digoyang gempa.

2010/3/4 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com


 Sekilas memperhatikan slide yang dikirim ke Pak Bambang. Loss terjadi 7
 menit
 setelah rekaman di Tretes. Dengan jarak 15 km dan asumsi kecepatan rambat
 gelombang 2 km/detik, mestinya efek gempa terasa 7,5 detik setelah atau
 sebelum rekaman di Tretes. Diasumsikan juga lamanya getaran yang dirasakan
 adalah 1 menit (mungkin perlu cek silang dengan data di Yogya), maka ada
 gap
 sekitar 6 menit sebelum terjadinya loss. Apa sebetulnya yang terjadi dalam
 6
 menit itu?

 LL

 -Original Message-
 From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com]
 Sent: Friday, March 05, 2010 12:45 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

 saya suka kalimat Pak Bambang yang ini: Jadi timing dari loss diberikan
 sebagai informasi, dan bukan pembenaran dari gempa sebagai penyebab LUSI.
 jadi, yang meyakinkan Pak Bambang bahwa Gempa adalah penyebab Lusi apa Pak?
 dan datanya apa? karena yang Loss sepertinya Pak Bambang bilang bukan
 pembenaran dari gempa sebagai penyebab LUSI. atau jangan2 Pak bambang tidak
 berpendapat bahwa Lusi disebabkan oleh Gempa..(?)

 1 hal lagi yang menurut saya sangat patut dipertanyakan. Saat Total Loss,
 artinya tidak ada return..lalu bagaimana Lapindo yakin bahwa formasi saat
 Total Loss masih sama (Volcanoclastic Sand/VS)?

 selain itu untuk VS, apa sama sekali dalam interval 6000 to 9297 ft (TD)
 samaskali tidak ada shale/calystone yang bagus untuk pasang casing? agak
 aneh juga Sand bisa develop setebal 3297ft/1100m?? karena salah satu reason
 open hole panjang di sumur ini katanya Tidak Ada impermeabel layer yang
 bagus untuk set shoe.

 1 lagi Pak..bisa kah dikirim Mudlog/Masterlog ke milis via admin, biar
 lebih
 afdol, dan siapa tau juga ada rekan2 yang belum lihat dan tertarik ingin
 lihat.

 Trims Pak..

 2010/3/4 Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com

  Pak Natan,
 
  Menjawan pertanyaan pak Natan, secara umum, Mud Loss terjadi apabila
  pore press  hydrostatic press dari mud sesudah ECD, mud cakes dan
  pressure loss lainnya diperhitungkan. Beberapa saat sesudah terjadinya
  gempa Yogya, sumur mengalami dua mud loss. Sebelumnya, tidak ada mud
  losses pada hole section ini. Juga tidak ada penaikan berat lumpur pada
  interval 5000 ft terakhir.
 
  Yang menjadikan loss ini menarik adalah 'timing' dan 'rate of loss'.
  Mengapa timingnya dekat dengan terjadinya gempa? Mengapa rate of loss
  nya demikian besar? Data2 nya yang bisa dibaca di paper kami adalah: Mud
  Loss pertama terjadi ~7 minutes sesudah terjadinya gempa Yogya; Mud Loss
  kedua ~90 minutes sesudah terjadi dua gempa susulan; Rate of loss
  pertama adalah ~300 bph dan yang kedua ~900 bph.
 
  Rate of loss yang sebegitu besar menunjukkan bahwa ini bukan seepage
  loss atau loss of mud yang normal terjadi di drilling. Ini adalah suatu
  rate yang besar yang bisa terjadi karena memasuki formasi karbonat
  dengan lobang yang besar (cavern) atau formasi yang tiba2 merekah dan
  terciptanya rongga yang sangat besar. Pertanyaanya adalah mengapa waktu
  loss ini berdekatan dengan waktu terjadinya gempa? Apakah ini hanya
  suatu 'kebetulan' saja atau memang ada kaitannya? Wallahu alam.
 
  Jadi apakah kita menyalahkan loss ini kepada gempa? Tidak juga, dalam
  Paper tersebut kami memberikan informasi adanya loss of mud dan gempa
  Yogya yang berdekatan dan mengatakan '. the proximity of the two
  events suggests a temporal connection exists ..'. Jadi timing dari
  loss diberikan sebagai informasi, dan bukan pembenaran dari gempa
  sebagai penyebab LUSI.
 
  Paper tersebut sengaja kami tidak membahas hypotheses lain seperti gempa
  / fault reactivation atau geothermal process karena kami bukan ahlinya.
  Yang dibahas secara rinci dan transparan adalah analisa tekanan yang ada
  di sumur dan kesimpulan bahwa sumur tidak dalam keadaan bocor. Tujuan
  kedua dari paper tersebut adalah untuk membuka data2 pengeboran, 'black
  box', evidence dan informasi agar para ilmuwan dimasa depan dapat
  melakukan research berdasarkan dengan data dan bukan asumsi.
 
  Drilling data yang bapak maksud sebagai berikut:
  * MW in 14.7 ppg. Berat lumpur yang sama dipakai pada 5000 ft terakhir
  * ECD ~15 ppg dari perhitungan(Mud Eng dan Mud Logger keduanya melakukan
  perhitungan tersebut). PWD tool atau pressure measurement tool lainnya
  tidak dipakai
  * LOT 16.4 ppg @ 3580 ft, 12-1/4 hole section.
  * 

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-04 Terurut Topik Doddy Suryanto
Terima kasih pak Bambang atas penjelasannya. Sangat menarik untuk
dicermati lebih dalam.

Mengenai look ahead seismic, waktu ketemu Wayne Basden (ex chief
Geophysics-nya Santos) yang lagi operasi lutut di Bangkok beberapa tahun
kemarin, dia bilang sepertinya bit sudah mencium lapisan Kujung.

Tapi ya ini dari cerita ngobrol-ngobrol karena waktu sumur Banjarpanji
mengalami BO saya sudah tidak merumput di Santos lagi.

Mengenai Jeruk, sependek ingatan saya, di Jeruk tidak dijumpai lapisan
batupasir yang sangat tebal sampe ~3000'. Bahkan waktu Dukuh yang
terletak di selatan Jeruk dibor juga tidak dijumpai lapisan batupasir
yang tebal seperti di Banjarpanji-1. Mungkin Pak Awang bisa menjelaskan
secara regional karena pengetahuan saya di offshore madura cuma
sejengkal jari saja.

Akan tetapi, saya sangat menikmati diskusi ini sekarang karena lebih
ilmiah dan menggunakan penjelasan yang bisa diperdebatkan secara ilmiah
juga.

Semoga Pak Koesoema juga bisa menambahkan cerita-cerita seputar Kujung
karena beliau juga salah satu pakar soal Kujung.

Dan saya juga menyampaikan terima kasih ke Pak Bambang yang telah
mengirim beberapa paper tentang LUSI via Pak Sawolo.

Saya juga mengenal pak Sawolo waktu merumput di Unocal dulu.

Terima kasih pak dan salam buat Pak Sawolo dan Mas Edy.

 

-DS- 

 

-Original Message-
From: Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com] 
Sent: Friday, 05 March, 2010 8:58 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

 

Pak Doddy yang baik,

 

Menurut teman2 drilling, fungsi dari 16 intermediate liner di

Banjarpanji adalah sebagai casing pertama yang harus dipasang sesudah

memasuki transition zone. Ini disebabkan casing 20 tidak di design

untuk menahan tekanan transisi. Rupanya transition zone disumur ini

lebih dangkal dari yang diprediksi (berdasarkan sumur offset Porong),

sehingga 16 intermediate liner tersebut harus dipasang disekitar 2200

ft untuk menjaga kick tolerance yang memadai.

 

Soal secondary target Lapisan karbonat yang hilang merupakan prognosis

yang diinterpretasikan sebagai mounding feature yang kemungkinan besar

karbonat, tapi ternyata bukan. Sumur wildcat memang sering tidak

menjumpai apa yang sebelumnya diperkirakan. Saya pernah melakukan

statistics antara prognosis dengan actual encountered dibeberapa

lapangan produksi di Kaltim, ternyata meskipun sudah banyak sumurpun

tingkat akurasinya kecil, apalagi sumur eksplorasi wildcat.

 

Mengenai kenapa 12-1/4 section di bor sampai 9297'. Asumsi pak Doddy

benar bahwa karena LOT di 13-3/8 casing cukup tinggi (16.4 ppg), dan

yang di bor adalah volcaniclastic sandstone dengan MW yang relatif

rendah (14.7 ppg), maka sumur bisa di bor sampai kedalaman ~9400 ft

dengan safe. Safety dari sumur ini serta perhitungannya di bahas secara

rinci di paper yang linknya sudah saya berikan. Kalau ingin copynya,

bisa bisa saya kirim melalui japri.

 

GG dilibatkan dalam pemilihan casing seat. Kedalaman top of

Kujung/Prupuh tersebut diprediksi dengan look ahead seismic dan hasilnya

kita diskusikan dengan drilling apakah sumur aman untuk dibor sampai

kedalaman tersebut.

 

Benar, pengalaman dari Edi Sutriono dan Ralph Adam pun mengatakan bahwa

untuk berhasil menembus lapisan karbonat Kujung Fm/Prupuh, dan bisa

melakukan test, maka casing 9-5/8 harus dipasang di top of karbonat.

Disumur Jeruk, open hole section 12-1/4 mereka lebih panjang dari

Banjarpanji. Jeruk 1 dan 2 adalah 5951 ft dan 6782 ft sedangkan

Banjarpanji adalah 5720 ft., yang relative lebih pendek. Sehingga apa

yang dituduhkan tidak pakai casing karena mau ngirit atau open hole yang

panjang tanpa casing, sebenarnya sudah ada beberapa operator lain yang

mem-bor dengan openhole yang lebih panjang dengan stratigraphic section

yang sama secara aman, Kuncinya adalah cukup tidak nya kick tolerance.

 

Wass.

Bambang

 

 

-Original Message-

From: Doddy Suryanto [mailto:dod...@pttep.com] 

Sent: Thursday, March 04, 2010 4:47 PM

To: iagi-net@iagi.or.id

Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

 

Pak Bambang yth,

 

Ada beberapa hal yang menurut saya juga menarik dari sumur Banjarpanji-1

ini.

 

Beberapa diantaranya adalah peletakan 16 casing yang jauh lebih dangkal

dari prognosisnya. Apakah ini karena terdapat lapisan yang bertekanan

tinggi di kedalaman yang relatif dangkal (1135' lebih dangkal dari

rencana)? 

 

Dan juga yang menarik lagi adalah tidak munculnya lapisan batu gamping

bagian atas seperti di prognosis yang digantikan oleh keberadaan batu

pasir yang tebal (3000'?). 

 

Pak Awang pernah bercerita soal hilangnya lapisan batu gamping atas dan

munculnya batu pasir yang tebal ini di milis beberapa waktu yang lalu.

 

Karena batu pasir adalah salah satu lapisan yang release pressure dan

hasil LOT di 13 3/8 casing yang masih bisa menahan besarnya ECD di

section bawahnya, saya berasumsi pihak drilling berhak saja melanjutkan

pengeboran karena masih aman.

 

Tetapi apakah ada 

Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-04 Terurut Topik oki musakti
Difinalkan? 
Masalah apanya?

masalah hukumnya ? I'm not sure.
Kalau masalah politiknya saya rada yakin ini masih akan berlanjut sampai 'waktu 
yang tepat'
Kalau masalah ilmiahnya, berdasar diskusi di sini saya yakin masih akan lanjut 
terus, as it should be.
Masalah penderitaan korban ? Sampai pemerintah mengambil alih secara penuh dan 
komprehensif, saya yakin masih akan berlanjut lama

--- On Thu, 4/3/10, Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com wrote:

From: Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
To: iagi-net@iagi.or.id
Received: Thursday, 4 March, 2010, 9:59 PM

Ok boss. Thanks for the support..

Yang jelas menurut saya, banyak geologist yang belum sadar bahwa
masalah Lusi sudah di 'final' kan oleh beberapa pihak.

On 3/3/10, abachtiar_CBN abacht...@cbn.net.id wrote:
 Jangan berhenti, Nathan. Jangan berkecil hati. Komentar-komentar-mu bisa
 jadi pemicu diskusi yang berat-berat untuk menguraikan ini semua. Paling
 tidak menguraikan keruwetan status LuSi itu di otak kita, karena bagi
 sebagian politisi, bisnisman, birokrat, ahli hukum, sebagian asosiasi
 profesi, dan sebagian saintis, status penyebab LuSi itu sudah final. Jangan
 ikut2an terimbas panas dan ngambek.

 salam broer,
 adb
 ===
 - Original Message -
 From: Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, March 03, 2010 12:20 PM

 ===
 Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
 No comment Pak Awang. Penilaian bapak terlalu personal, dan subjektif.
 Panas adalah istilah bpk, ngambek pun istilah bpk Awang yg terhormat.
 Saya tidak menginisiasi 2 kata tsb di pembahasan yang saintifik ini.



 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...
 
 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
 2010
 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
 on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
 IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
 or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
 of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
 information posted on IAGI mailing list.
 -




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-




  

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-04 Terurut Topik Ridwan Nyak Baik
Menurut UU tentang lingkungan hidup, (jika tak keliru) disebutkan bahwa 
pencemaran lingkungan bukan delik aduan. 
Artinya siapa yang menyebabkan lingkungan tercemar langsung bisa diperiksa oleh 
polisi, meski tidak ada yang mengadu.
Nah tentang musibah Lumpur lapindo hingga kini belum jelas (masih ada 2 mazhab: 
ulah manusia atau fenomena alam), meski penyidik sudah meng-SP3-kan.
Jadi, jika ulah manusia tentu sang manusia itu yang harus diminta pertanggungan 
jawabnya. 
Namun, ketika itu diputuskan sebagai suatu peristiwa alam, ya pemerintah yang 
menanggungnya, tentu dibantu oleh kita-kita seluruh anak negeri yang bersimpati 
seperti korban musibah nasional lainnya.
Untuk kasus Lumpur Lapindo, kalau lewat CSR apalagi dalam format sebatas 
charity gak akan sampai pada tahap recovery dan peningkatan taraf hidup para 
korban. Lain halnya bila CSR disusun lewat program yang holistic/konprehensif 
dan berkelanjutan dengan target pemberdayaan (empowerment) komunitas melalui 
pembangunan partisipatoris, tulus, dan transparan insya Allah korban yang 
tergusur lumpur dimaksud akan mampu menatap masa depan mereka secara mandiri.
Tabik;
RnB

-Original Message-
From: yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id] 
Sent: Friday, March 05, 2010 10:54 AM
To: iagi-net
Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

 Pak Bambang

Benar  waktu lah yang akan
menentukan . , sebenarnya jargon ini sudah
sangat kita kenal .
Sebagai mana saya postingkan dalam  millis
ini beberapa kali , pertanyaan - nya atau  saya :  apa
yang  harus dilakukan dengan semburan lumpurnya ???, jadi
apakah waktu akan dibiarkan berlalu saja ... dan
nanti akan dapat memberikan penjelasan apa yang telah terjadi ? Nah
tentunya kita sebagai ilmuwan akan memanfaatkn segala macam data spt
kegempaan (apakah benar asumsi Awang ) , karakter lumpur  (apakah
komposisinya konstan , bagaimana bila dibandingkn dengan lumpur Bleduk
Kuwu umpamanya ).dsb dsb.

Saya masih ada pertanyaan :
 Apakah kalau Lapindo di katagorikan sebagai pencemar
mempunyai kewajiban untuk melakukan hal diatas ? Ataukah kewajiban
tersebut sebatas CSR ?

Munkin ada yang bisa menjawabnya .

Si Abah




Sungguh bijak dan benar sekali kata-kata dari
pak Koesoema,.. mungkin
 hanya waktu yang akan memutuskan.
 
 Bagi saya ini bukan masalah kalah menang, tetapi mencari
jawaban apa yang
 sesungguhnya terjadi. Dalam hal ini tidak ada
pihak yang menang, baik
 Lapindo, rakyat sekitar maupun Davies
cs. Lusi merupakan fenomena kelas
 dunia, masa hanya peneliti
asing saja yang asik menggeluti kejadian
 dipekarangan rumah kita
dan hanya mereka yang nulis di jurnal2 scientific.
 Karena itulah
saya tergelitik untuk mencoba memahami fenomena ini. Tidak
 ada
salahnya kita terus menggali dan melakukan studi berdasarkan data2
 yang ada.
 
 Pada awalnya kita semua, termasuk
saya mengira ini bersumber dari sumur,
 namun ada beberapa
kejanggalan yang saya amati. Jika lumpur bersumber dari
 bocornya
sumur karena hydro-fractured, kenapa sumur dalam keadaan
statis
 dan tidak kehilangan drilling mud? Drilling merupakan
closed-system, kalau
 ada yang bocor, seharusnya volume drilling
mud berkurang. Ibaratnya kalau
 bak kamar mandi kita bocor,
permukaan airnya pasti turun karena volume
 berkurang. Lalu
kenapa masih bisa sirkulasi kalau dianggap sudah bocor?
 Tekanan
yang diamati baik di annulus maupun di drillpipe tidak menunjang

adanya kebocoran disumur. Juga saat sample lumpur diambil dibeberapa
 tempat lalu dianalisa, tidak ada trace oil based mud yang dipakai
sebagai
 drilling mud. Ini hanya sedikit contoh dari beberapa
kejanggalan2 yang
 membuat saya berfikir dua kali.
 
 Untuk mas Agus Hendratno, baiknya drilling report tersebut
dilengkapi
 dengan real time chart mas, supaya bisa cross-check
laporan karena
 drilling report bisa saja subjektif dan bias.
Ditunggu ketoprakan mas,..
 hehe
 
 Wass.
 Bambang
 
 
 
 

-Original Message-

From: R.P.Koesoemadinata
[mailto:koeso...@melsa.net.id]
 Sent: Wednesday, March 03, 2010
7:59 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re:
[iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
 
 Kita itu harus  belajar
dari Pansus Century bahwa ternyata ada kebenaran
 secara politis
yang diputuskan oleh sidang Paripurna DPR secara aklamasi
 atau
dengan voting, kebenaran hukum yang diputuskan oleh kekuasan hakim
 yang
 dapat naik banding, atau kekuasan penegak hukum
untuk meng-SP3-kan, dan
 kebenaran ilmiah yang hanya dapat
diputuskan oleh waktu.
 Ada maxim di antara geologists:
GEOLOGISTS NEVER CHANGE THEIR IDEAS, BUT
 EVENTUALLY THEY
FADE AWAY Debat Lusi ini baik untuk sebagai permainan

intelektual tetapi jangan harapkan akan muncul keputusan mana yang
benar
 dalam waktu yang singkat. Yang merasa kalah adu argumen
selalu bisa
 men-generate data baru. Waktu lah yang
nanti akan menentukan
 Wassalam
 RPK
 -
Original Message -

From: Hendratno Agus
agushendra...@yahoo.com
 To: