Re: [iagi-net-l] Koreksi Rw
Pak Firman, Hitungan sederhananya : Rwa (Apparent Water Resistivity) = POROSITY pangkat m (Cementation Factor, kalau Ss nya clean, m=2), kemudian dikalikan dengan Rt (True Resistivity dalam Ohmm), satuannya Rwa dalam ohmm juga. Harga Rwa ini bisa dicari salinity nya berapa ppm NaCl ekivalen, yaitu dengan mencari teperature pada kedalaman SS yg dihitung Rwanya tsb, kemduian dengan menggunakan chart Resistivity-Temperature-Salinity, bisa dibaca harga salinity pada temperature harga resisvity dari perhitungan Rwa diatas. Kalau SS yg dihitung Rwa nya tadi berupa clean water ss atau Vcl=0% Sw=100%, maka Rwa = Rw, dan harga Rw ini bisa digunakan utk menghitung Sw di lapisan2 disekitarnya asal belum terjadi perubahan water salnity dari formasi itu. Sedang sebaliknya kalau Rwa dihitung dari SS yg dirty (tidak clean SS), maka harga Rwa yg didapat tidak bisa digunakan utk pengganti Rw. Jadi metode ini tidak bisa dibalik, kuncinya Rwa harus dihitung di interval Clean Water SS, jadi Volume Clay nya harus sebisa mungkin mendekati 0% atau bisa sampai 5% dan harus mengandung water 100%, tidak boleh ada HC (oil ataupun gas) sedikitpun, sebab akan mempengaruhi harga perolehan Rwa menjadi terlalu tinggi ini menghasilkan harga Sw yg tinggi pula sehingga hasilnya lebih pesimistis. Mudah2an cukup jelas bisa membantu. wass, nyoto 2010/3/4 Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk Dear All, Pada kesempatan ini saya ingin bertanya metode yg digunakan untuk mengoreksi Rw yg didapat dari water bearing clean sand untuk digunakan (analog) dalam perhitungan Sw di hydrocarbon bearing sand yg shale content-nya jauh lebih tinggi tapi berdekatan dengan water bearing clean sand tersebut, dan sebaliknya (analog Rw water bearing sand yg shale content-nya tinggi untuk menghitung Sw di hydrocarbon bearing clean sand). Apakah ada persamaan khusus atau chart tertentu? Dan apabila ada literatur terkait saya akan sangat berterima kasih dan senang sekali. Trims. Salam, FF PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Pak Bambang, Selama ini, adakah clue tentang keberadaan Lusi ini dari seismic? Misalkan penampakan seperti halnya salt, mud diapir, ataukah velocity anomaly?. Kalau ada dan kebetulan bisa dipetakan geobody-nya, mungkin bisa di estimasi volumenya dan kemudian bisa dijadikan acuan untuk memperkirakan berapa lama semburan ini akan berlangsung. Saya pikir hal ini akan sangat penting sebagai salah satu input utk proses penanganan lumpur selanjutnya. Wass, =Yanyan= From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wed, 3 March, 2010 15:56:36 Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Betul cak Yayang,.. selama dalam ranah ilimiah, diskusi ini sehat dan konstruktif,.. lanjutkan,.. Wass. Bambang -Original Message- From: abachtiar_CBN [mailto:abacht...@cbn.net.id] Sent: Wednesday, March 03, 2010 2:02 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Jangan berhenti, Nathan. Jangan berkecil hati. Komentar-komentar-mu bisa jadi pemicu diskusi yang berat-berat untuk menguraikan ini semua. Paling tidak menguraikan keruwetan status LuSi itu di otak kita, karena bagi sebagian politisi, bisnisman, birokrat, ahli hukum, sebagian asosiasi profesi, dan sebagian saintis, status penyebab LuSi itu sudah final. Jangan ikut2an terimbas panas dan ngambek. salam broer, adb === - Original Message - From: Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, March 03, 2010 12:20 PM === Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI No comment Pak Awang. Penilaian bapak terlalu personal, dan subjektif. Panas adalah istilah bpk, ngambek pun istilah bpk Awang yg terhormat. Saya tidak menginisiasi 2 kata tsb di pembahasan yang saintifik ini. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Yanyan, Waktu dulu saya merumput beberapa bulan di Santos, saya pernah lihat lintasan seismic 2D yang kalau ngga salah melewati sumur Banjarpanji-1 ini. Sependek ingatan saya, patahan normal dan bentuk seperti kerucut ditengah bentuk yang seperti depresi (paleo mud volcano?) terlihat dalam lintasan seismik 2D ini. Coba tanya Greg Harris. Harusnya Santos bisa melihat data2 ini soalnya kan punya bagian 18%. -DS- -Original Message- From: Yanyan Triyana [mailto:yanyantriy...@yahoo.co.uk] Sent: Thursday, 04 March, 2010 3:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Pak Bambang, Selama ini, adakah clue tentang keberadaan Lusi ini dari seismic? Misalkan penampakan seperti halnya salt, mud diapir, ataukah velocity anomaly?. Kalau ada dan kebetulan bisa dipetakan geobody-nya, mungkin bisa di estimasi volumenya dan kemudian bisa dijadikan acuan untuk memperkirakan berapa lama semburan ini akan berlangsung. Saya pikir hal ini akan sangat penting sebagai salah satu input utk proses penanganan lumpur selanjutnya. Wass, =Yanyan= From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wed, 3 March, 2010 15:56:36 Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Betul cak Yayang,.. selama dalam ranah ilimiah, diskusi ini sehat dan konstruktif,.. lanjutkan,.. Wass. Bambang -Original Message- From: abachtiar_CBN [mailto:abacht...@cbn.net.id] Sent: Wednesday, March 03, 2010 2:02 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Jangan berhenti, Nathan. Jangan berkecil hati. Komentar-komentar-mu bisa jadi pemicu diskusi yang berat-berat untuk menguraikan ini semua. Paling tidak menguraikan keruwetan status LuSi itu di otak kita, karena bagi sebagian politisi, bisnisman, birokrat, ahli hukum, sebagian asosiasi profesi, dan sebagian saintis, status penyebab LuSi itu sudah final. Jangan ikut2an terimbas panas dan ngambek. salam broer, adb === - Original Message - From: Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, March 03, 2010 12:20 PM === Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI No comment Pak Awang. Penilaian bapak terlalu personal, dan subjektif. Panas adalah istilah bpk, ngambek pun istilah bpk Awang yg terhormat. Saya tidak menginisiasi 2 kata tsb di pembahasan yang saintifik ini. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia
RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Pak Yanyan, Silahkan baca paper dengan link dibawah ini pak. Pertanyaan bapak bisa terjawab semua. http://www.sciencedirect.com/science?_ob=ArticleURL_udi=B6V9Y-4W0WJ9J-1_user=10_origUdi=B6V9Y-4W3HX9X-1_fmt=high_coverDate=11%2F30%2F2009_rdoc=1_orig=article_acct=C50221_version=1_urlVersion=0_userid=10md5=3553c39ad1eefd5e156746cb637c87e1 Atau bisa juga saya kirim softfile via japri kalau bisa terima file besar. wass. Bambang -Original Message- From: Yanyan Triyana [mailto:yanyantriy...@yahoo.co.uk] Sent: Thursday, March 04, 2010 3:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Pak Bambang, Selama ini, adakah clue tentang keberadaan Lusi ini dari seismic? Misalkan penampakan seperti halnya salt, mud diapir, ataukah velocity anomaly?. Kalau ada dan kebetulan bisa dipetakan geobody-nya, mungkin bisa di estimasi volumenya dan kemudian bisa dijadikan acuan untuk memperkirakan berapa lama semburan ini akan berlangsung. Saya pikir hal ini akan sangat penting sebagai salah satu input utk proses penanganan lumpur selanjutnya. Wass, =Yanyan= From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wed, 3 March, 2010 15:56:36 Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Betul cak Yayang,.. selama dalam ranah ilimiah, diskusi ini sehat dan konstruktif,.. lanjutkan,.. Wass. Bambang -Original Message- From: abachtiar_CBN [mailto:abacht...@cbn.net.id] Sent: Wednesday, March 03, 2010 2:02 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Jangan berhenti, Nathan. Jangan berkecil hati. Komentar-komentar-mu bisa jadi pemicu diskusi yang berat-berat untuk menguraikan ini semua. Paling tidak menguraikan keruwetan status LuSi itu di otak kita, karena bagi sebagian politisi, bisnisman, birokrat, ahli hukum, sebagian asosiasi profesi, dan sebagian saintis, status penyebab LuSi itu sudah final. Jangan ikut2an terimbas panas dan ngambek. salam broer, adb === - Original Message - From: Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, March 03, 2010 12:20 PM === Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI No comment Pak Awang. Penilaian bapak terlalu personal, dan subjektif. Panas adalah istilah bpk, ngambek pun istilah bpk Awang yg terhormat. Saya tidak menginisiasi 2 kata tsb di pembahasan yang saintifik ini. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1:
RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Pak Bambang yth, Ada beberapa hal yang menurut saya juga menarik dari sumur Banjarpanji-1 ini. Beberapa diantaranya adalah peletakan 16 casing yang jauh lebih dangkal dari prognosisnya. Apakah ini karena terdapat lapisan yang bertekanan tinggi di kedalaman yang relatif dangkal (1135' lebih dangkal dari rencana)? Dan juga yang menarik lagi adalah tidak munculnya lapisan batu gamping bagian atas seperti di prognosis yang digantikan oleh keberadaan batu pasir yang tebal (3000'?). Pak Awang pernah bercerita soal hilangnya lapisan batu gamping atas dan munculnya batu pasir yang tebal ini di milis beberapa waktu yang lalu. Karena batu pasir adalah salah satu lapisan yang release pressure dan hasil LOT di 13 3/8 casing yang masih bisa menahan besarnya ECD di section bawahnya, saya berasumsi pihak drilling berhak saja melanjutkan pengeboran karena masih aman. Tetapi apakah ada diskusi dgn GG kenapa lapisan batuan yang diprediksi tidak dijumpai di sumur banjarpanji pada saat pengeboran berlangsung dan apakah efek yang dapat terjadi kalo kita meneruskan pengeboran tanpa memasang casing di section yang cukup panjang (~6000'?). Saya yakin drilling pasti bertanya ke GG soal pemasangan casing lebih dalam apalagi kalo mau menggabungkan Kujung dan lapisan atasnya. Pengalaman dgn mas Edy Sutrisno, beliau dulu juga sering berdiskusi soal pemasangan casing yang lebih dalam di salah satu sumur Jeruknya Santos di Sampang. Salam, -DS- -Original Message- From: Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com] Sent: Thursday, 04 March, 2010 4:20 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Sungguh bijak dan benar sekali kata-kata dari pak Koesoema,.. mungkin hanya waktu yang akan memutuskan. Bagi saya ini bukan masalah kalah menang, tetapi mencari jawaban apa yang sesungguhnya terjadi. Dalam hal ini tidak ada pihak yang menang, baik Lapindo, rakyat sekitar maupun Davies cs. Lusi merupakan fenomena kelas dunia, masa hanya peneliti asing saja yang asik menggeluti kejadian dipekarangan rumah kita dan hanya mereka yang nulis di jurnal2 scientific. Karena itulah saya tergelitik untuk mencoba memahami fenomena ini. Tidak ada salahnya kita terus menggali dan melakukan studi berdasarkan data2 yang ada. Pada awalnya kita semua, termasuk saya mengira ini bersumber dari sumur, namun ada beberapa kejanggalan yang saya amati. Jika lumpur bersumber dari bocornya sumur karena hydro-fractured, kenapa sumur dalam keadaan statis dan tidak kehilangan drilling mud? Drilling merupakan closed-system, kalau ada yang bocor, seharusnya volume drilling mud berkurang. Ibaratnya kalau bak kamar mandi kita bocor, permukaan airnya pasti turun karena volume berkurang. Lalu kenapa masih bisa sirkulasi kalau dianggap sudah bocor? Tekanan yang diamati baik di annulus maupun di drillpipe tidak menunjang adanya kebocoran disumur. Juga saat sample lumpur diambil dibeberapa tempat lalu dianalisa, tidak ada trace oil based mud yang dipakai sebagai drilling mud. Ini hanya sedikit contoh dari beberapa kejanggalan2 yang membuat saya berfikir dua kali. Untuk mas Agus Hendratno, baiknya drilling report tersebut dilengkapi dengan real time chart mas, supaya bisa cross-check laporan karena drilling report bisa saja subjektif dan bias. Ditunggu ketoprakan mas,.. hehe Wass. Bambang -Original Message- From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Wednesday, March 03, 2010 7:59 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Kita itu harus belajar dari Pansus Century bahwa ternyata ada kebenaran secara politis yang diputuskan oleh sidang Paripurna DPR secara aklamasi atau dengan voting, kebenaran hukum yang diputuskan oleh kekuasan hakim yang dapat naik banding, atau kekuasan penegak hukum untuk meng-SP3-kan, dan kebenaran ilmiah yang hanya dapat diputuskan oleh waktu. Ada maxim di antara geologists: GEOLOGISTS NEVER CHANGE THEIR IDEAS, BUT EVENTUALLY THEY FADE AWAY Debat Lusi ini baik untuk sebagai permainan intelektual tetapi jangan harapkan akan muncul keputusan mana yang benar dalam waktu yang singkat. Yang merasa kalah adu argumen selalu bisa men-generate data baru. Waktu lah yang nanti akan menentukan Wassalam RPK - Original Message - From: Hendratno Agus agushendra...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, March 03, 2010 5:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Tapi bagaimana kalau itu ternyata adalah (ini pikiran nakal saja, mohon maaf) : adanya masalah kritis dalam pemboran (yang mestinya mencari jendulan limestone, malah nembak mud diapir) pada saat yang sama ada peluang reaktivasi sesar watukosek dari gempa jogja?? Jadi ini bukan pada pro-gempa atau pro-UGBO, tapi pro dua-duanya. Pada 26 Januari 2006 sore, saat trip geologi antara BPMIGAS - Geologi UGM, kami mampir ke sumur BJP-1 dan disitu terjadi perdebatan stratigrafi dari target sumur, juga
Re: [iagi-net-l] Koreksi Rw
Mas firman, Kalo boleh saya jawab ya, barangkali bisa membantu. Kalo anda percaya bahwa sand yang kotor dan sand yang bersih berasal dari lingkungan pengendapan yang relatif sama (sila diskusi dengan geologistnya), saya pikir anda bisa menggunakan Rw yang didapat dari perhitungan sand yang bersih. Hal ini berdasarkan asumsi bahwa lingkungan pengendapan yang sama akan mempunyai salinitas air dari connate water yang sama, sehingga Rw nya ya sama. Apalagi posisi kedua sand ini berdekatan. Kalo anda punya zona air yang sudah dibuktikan dengan pressure data, maka harga Rw juga bisa diestimasi dari sana. Soal buku, bisa baca punya George B. Asquith, Log Evaluation of Shaly Sandstones: A Practical Guide. Buku yang kuno tapi menarik. Salam Shofi 2010/3/4 Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk Dear All, Pada kesempatan ini saya ingin bertanya metode yg digunakan untuk mengoreksi Rw yg didapat dari water bearing clean sand untuk digunakan (analog) dalam perhitungan Sw di hydrocarbon bearing sand yg shale content-nya jauh lebih tinggi tapi berdekatan dengan water bearing clean sand tersebut, dan sebaliknya (analog Rw water bearing sand yg shale content-nya tinggi untuk menghitung Sw di hydrocarbon bearing clean sand). Apakah ada persamaan khusus atau chart tertentu? Dan apabila ada literatur terkait saya akan sangat berterima kasih dan senang sekali. Trims. Salam, FF PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - -- Salam hangat Shofi
RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Pak Natan, Menjawan pertanyaan pak Natan, secara umum, Mud Loss terjadi apabila pore press hydrostatic press dari mud sesudah ECD, mud cakes dan pressure loss lainnya diperhitungkan. Beberapa saat sesudah terjadinya gempa Yogya, sumur mengalami dua mud loss. Sebelumnya, tidak ada mud losses pada hole section ini. Juga tidak ada penaikan berat lumpur pada interval 5000 ft terakhir. Yang menjadikan loss ini menarik adalah 'timing' dan 'rate of loss'. Mengapa timingnya dekat dengan terjadinya gempa? Mengapa rate of loss nya demikian besar? Data2 nya yang bisa dibaca di paper kami adalah: Mud Loss pertama terjadi ~7 minutes sesudah terjadinya gempa Yogya; Mud Loss kedua ~90 minutes sesudah terjadi dua gempa susulan; Rate of loss pertama adalah ~300 bph dan yang kedua ~900 bph. Rate of loss yang sebegitu besar menunjukkan bahwa ini bukan seepage loss atau loss of mud yang normal terjadi di drilling. Ini adalah suatu rate yang besar yang bisa terjadi karena memasuki formasi karbonat dengan lobang yang besar (cavern) atau formasi yang tiba2 merekah dan terciptanya rongga yang sangat besar. Pertanyaanya adalah mengapa waktu loss ini berdekatan dengan waktu terjadinya gempa? Apakah ini hanya suatu 'kebetulan' saja atau memang ada kaitannya? Wallahu alam. Jadi apakah kita menyalahkan loss ini kepada gempa? Tidak juga, dalam Paper tersebut kami memberikan informasi adanya loss of mud dan gempa Yogya yang berdekatan dan mengatakan '. the proximity of the two events suggests a temporal connection exists ..'. Jadi timing dari loss diberikan sebagai informasi, dan bukan pembenaran dari gempa sebagai penyebab LUSI. Paper tersebut sengaja kami tidak membahas hypotheses lain seperti gempa / fault reactivation atau geothermal process karena kami bukan ahlinya. Yang dibahas secara rinci dan transparan adalah analisa tekanan yang ada di sumur dan kesimpulan bahwa sumur tidak dalam keadaan bocor. Tujuan kedua dari paper tersebut adalah untuk membuka data2 pengeboran, 'black box', evidence dan informasi agar para ilmuwan dimasa depan dapat melakukan research berdasarkan dengan data dan bukan asumsi. Drilling data yang bapak maksud sebagai berikut: * MW in 14.7 ppg. Berat lumpur yang sama dipakai pada 5000 ft terakhir * ECD ~15 ppg dari perhitungan(Mud Eng dan Mud Logger keduanya melakukan perhitungan tersebut). PWD tool atau pressure measurement tool lainnya tidak dipakai * LOT 16.4 ppg @ 3580 ft, 12-1/4 hole section. * Formasi dari kedalaman ~6000 ft adalah batuan volkani-klastic sampai pada kedalaman 9297 ft TD. Berdasarkan mud logs, tidak ada formasi baru yang di bor. Formasi tetap volkani-klastic dan belum ada indikasi bahwa lapisan karbonat sudah dibor. Perlu ditambahkan bahwa top of karbonat di offset wells menunjukkan adanya sekitar 50 ft hard pan pada top of carbonate tanpa adanya mud loss. Wass. Bambang -Original Message- From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com] Sent: Thursday, March 04, 2010 12:54 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Pak Bambang, Mari bicara teknis.. Tolong dijelaskan apa hubungannya Loss Circulation dan Total Loss, dengan gempa? Apa bapak yakin Loss tersebut karena Gempa? Dalam drilling, loss adalah hal biasa..even total loss. Dan tidak harus ada gempa, loss circulation bisa terjadi. Kenapa digiring ke Gempa? Apa memang tidak bisa dijelaskan dengan mekanisme drilling yang biasa? Apa tidak ada Formasi yang bisa menyebabkan loss di depth segitu ataupun depth di atasnya? Lalu..saat loss tersebut berapa MWin? ECD diukur dengan ECD tool atau hanya based on calculation? Loss circulation tidak harus karena ECD Leak pressure. 2010/3/4 Paulus Tangke Allo paulu...@gmail.com -- Forwarded message -- From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com Pak Bosman yang baik, Terima kasih atas pertanyaan dan komentarnya soal ketabahan,.. memang sudah konsekuensi dari seorang geologist yang berasosiasi dengan masalah LUSI. Dengan senang hati saya menjawabnya jika bisa. Berikut saya kirimkan data2 yang dimaksud,.. silahkan diinterpretasikan sendiri, yang kiri berupa seismograph dari stasion BMG Tretes sedangkan yang kanan adalah real time chart atau yang sering disebut sebagai black box. Saya masukkan juga phase report yang ada remark Off Scalle serta peta USGS Intensity map. Wass. Bambang -Original Message- From: bosman batubara [mailto:bosman200...@yahoo.com] Sent: Wednesday, March 03, 2010 4:21 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Pak Bambang y tabah menjawabi e-mail2... Saya ingin mempertajam diskusi kita pada perihal pengukuran gempa Yogyakarta 27 Mei 2006 pada stasiun BMG Tretes. Pak Bambang bilang BMG Tretes menyatakan mereka mencatat Gempa Yogya 27 Mei 2006 sebagai magnitude off scale dan entah artinya seberapa kuatnya gempa ini. Pernyataan2: 1. Saya bukan pakar, akan tetapi secara pemikiran saya, kalau pada saya ada suatu
Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Ok boss. Thanks for the support.. Yang jelas menurut saya, banyak geologist yang belum sadar bahwa masalah Lusi sudah di 'final' kan oleh beberapa pihak. On 3/3/10, abachtiar_CBN abacht...@cbn.net.id wrote: Jangan berhenti, Nathan. Jangan berkecil hati. Komentar-komentar-mu bisa jadi pemicu diskusi yang berat-berat untuk menguraikan ini semua. Paling tidak menguraikan keruwetan status LuSi itu di otak kita, karena bagi sebagian politisi, bisnisman, birokrat, ahli hukum, sebagian asosiasi profesi, dan sebagian saintis, status penyebab LuSi itu sudah final. Jangan ikut2an terimbas panas dan ngambek. salam broer, adb === - Original Message - From: Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, March 03, 2010 12:20 PM === Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI No comment Pak Awang. Penilaian bapak terlalu personal, dan subjektif. Panas adalah istilah bpk, ngambek pun istilah bpk Awang yg terhormat. Saya tidak menginisiasi 2 kata tsb di pembahasan yang saintifik ini. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Ok boss. Thanks for the support.. Yang jelas menurut saya, banyak geologist yang belum sadar bahwa masalah Lusi sudah di 'final' kan oleh beberapa pihak. On 3/3/10, abachtiar_CBN abacht...@cbn.net.id wrote: Jangan berhenti, Nathan. Jangan berkecil hati. Komentar-komentar-mu bisa jadi pemicu diskusi yang berat-berat untuk menguraikan ini semua. Paling tidak menguraikan keruwetan status LuSi itu di otak kita, karena bagi sebagian politisi, bisnisman, birokrat, ahli hukum, sebagian asosiasi profesi, dan sebagian saintis, status penyebab LuSi itu sudah final. Jangan ikut2an terimbas panas dan ngambek. salam broer, adb === - Original Message - From: Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, March 03, 2010 12:20 PM === Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI No comment Pak Awang. Penilaian bapak terlalu personal, dan subjektif. Panas adalah istilah bpk, ngambek pun istilah bpk Awang yg terhormat. Saya tidak menginisiasi 2 kata tsb di pembahasan yang saintifik ini. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Ok boss. Thanks for the support.. Yang jelas menurut saya, banyak geologist yang belum sadar bahwa masalah Lusi sudah di 'final' kan oleh beberapa pihak. On 3/3/10, abachtiar_CBN abacht...@cbn.net.id wrote: Jangan berhenti, Nathan. Jangan berkecil hati. Komentar-komentar-mu bisa jadi pemicu diskusi yang berat-berat untuk menguraikan ini semua. Paling tidak menguraikan keruwetan status LuSi itu di otak kita, karena bagi sebagian politisi, bisnisman, birokrat, ahli hukum, sebagian asosiasi profesi, dan sebagian saintis, status penyebab LuSi itu sudah final. Jangan ikut2an terimbas panas dan ngambek. salam broer, adb === - Original Message - From: Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, March 03, 2010 12:20 PM === Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI No comment Pak Awang. Penilaian bapak terlalu personal, dan subjektif. Panas adalah istilah bpk, ngambek pun istilah bpk Awang yg terhormat. Saya tidak menginisiasi 2 kata tsb di pembahasan yang saintifik ini. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Koreksi Rw
Pak Nyoto dan Pak Shofi, Terima kasih atas penjelasannya, saya jadi lebih mengerti. Nah, untuk kasus ini saya sudah menghitung Rw di clean SS yg 100% air, sementara SS yg berisi minyak ada di dekat clean water SS, SS minyak tersebut kotor (kandungan shale-nya tinggi). Rw hasil perhitungan di SS yg 100% air tadi bisa lgsg dipakai utk menghitung Sw di SS minyak yg kotor tanpa dikoreksi dulu berarti Pak? Bukankah high shale content di SS minyak tsb akan membuat perhitungan Sw menjadi lebih pesimistis bila Rw dr 100% water SS langsung dipakai tanpa dikoreksi terlebih dahulu? Mohon pencerahan lebih jauh Pak. Trims. Salam, FF On Mar 4, 2010, at 3:42 PM, nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com wrote: Pak Firman, Hitungan sederhananya : Rwa (Apparent Water Resistivity) = POROSITY pangkat m (Cementation Factor, kalau Ss nya clean, m=2), kemudian dikalikan dengan Rt (True Resistivity dalam Ohmm), satuannya Rwa dalam ohmm juga. Harga Rwa ini bisa dicari salinity nya berapa ppm NaCl ekivalen, yaitu dengan mencari teperature pada kedalaman SS yg dihitung Rwanya tsb, kemduian dengan menggunakan chart Resistivity-Temperature-Salinity, bisa dibaca harga salinity pada temperature harga resisvity dari perhitungan Rwa diatas. Kalau SS yg dihitung Rwa nya tadi berupa clean water ss atau Vcl=0% Sw=100%, maka Rwa = Rw, dan harga Rw ini bisa digunakan utk menghitung Sw di lapisan2 disekitarnya asal belum terjadi perubahan water salnity dari formasi itu. Sedang sebaliknya kalau Rwa dihitung dari SS yg dirty (tidak clean SS), maka harga Rwa yg didapat tidak bisa digunakan utk pengganti Rw. Jadi metode ini tidak bisa dibalik, kuncinya Rwa harus dihitung di interval Clean Water SS, jadi Volume Clay nya harus sebisa mungkin mendekati 0% atau bisa sampai 5% dan harus mengandung water 100%, tidak boleh ada HC (oil ataupun gas) sedikitpun, sebab akan mempengaruhi harga perolehan Rwa menjadi terlalu tinggi ini menghasilkan harga Sw yg tinggi pula sehingga hasilnya lebih pesimistis. Mudah2an cukup jelas bisa membantu. wass, nyoto 2010/3/4 Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk Dear All, Pada kesempatan ini saya ingin bertanya metode yg digunakan untuk mengoreksi Rw yg didapat dari water bearing clean sand untuk digunakan (analog) dalam perhitungan Sw di hydrocarbon bearing sand yg shale content-nya jauh lebih tinggi tapi berdekatan dengan water bearing clean sand tersebut, dan sebaliknya (analog Rw water bearing sand yg shale content-nya tinggi untuk menghitung Sw di hydrocarbon bearing clean sand). Apakah ada persamaan khusus atau chart tertentu? Dan apabila ada literatur terkait saya akan sangat berterima kasih dan senang sekali. Trims. Salam, FF PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran
Re: [iagi-net-l] Koreksi Rw
Pak Firman, Yg jelas salinity formation water tidak akan berubah kalau masih dalam satu formasi geologi dengan asumsi lingkungan pengendapan formasinya masih sama, mislanya laut terbuka di daerah Asia ini rata2 berkisar 10-20 ppm NaCl. Jadi Rw tidak tergantung dari kotor (argillaceous) atau bersihnya reservoir tsb. Yg harus diperhatikan bahwa kalau reservoirnya kotor dengan tingginya kandungan shale/clay didalamnya, clay atau shale tsb mengandung clay bound water (disebut Rwb) yg salinitynya bisa sama ataupun berbeda dengan salinity di dalam sand nya (Rw). Maka utk perhitungan Sw, kita tidak bisa lagi menggunakan rumus Archie yg hanya memasukkan nilai Rw saja. Jadi utk formasi atau reservoir yg tidak clean, perhitungan Sw bisa menggunakan rumus2 Sw yg sudah memeperhitungkan nilai Rwb tadi, maka SLB membuat rumus Sw dengan input Rw Rwb, yg dikenal dengan sebutan Dual Water Model. Rumus2 Sw utk reservoir yg kotor sudah ada banyak sekali, antara lain Indonesian Equation, ada Simandoux, ada Venezuela, ada Waxman-Smith dll, yg mana semua rumus2 Sw tsb sudah mempertimbangkan perbedaan water salinity dari keduanya (Rw Rwb). Mudah2an tidak membingungkan. wass, nyoto 2010/3/4 Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk Pak Nyoto dan Pak Shofi, Terima kasih atas penjelasannya, saya jadi lebih mengerti. Nah, untuk kasus ini saya sudah menghitung Rw di clean SS yg 100% air, sementara SS yg berisi minyak ada di dekat clean water SS, SS minyak tersebut kotor (kandungan shale-nya tinggi). Rw hasil perhitungan di SS yg 100% air tadi bisa lgsg dipakai utk menghitung Sw di SS minyak yg kotor tanpa dikoreksi dulu berarti Pak? Bukankah high shale content di SS minyak tsb akan membuat perhitungan Sw menjadi lebih pesimistis bila Rw dr 100% water SS langsung dipakai tanpa dikoreksi terlebih dahulu? Mohon pencerahan lebih jauh Pak. Trims. Salam, FF On Mar 4, 2010, at 3:42 PM, nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com wrote: Pak Firman, Hitungan sederhananya : Rwa (Apparent Water Resistivity) = POROSITY pangkat m (Cementation Factor, kalau Ss nya clean, m=2), kemudian dikalikan dengan Rt (True Resistivity dalam Ohmm), satuannya Rwa dalam ohmm juga. Harga Rwa ini bisa dicari salinity nya berapa ppm NaCl ekivalen, yaitu dengan mencari teperature pada kedalaman SS yg dihitung Rwanya tsb, kemduian dengan menggunakan chart Resistivity-Temperature-Salinity, bisa dibaca harga salinity pada temperature harga resisvity dari perhitungan Rwa diatas. Kalau SS yg dihitung Rwa nya tadi berupa clean water ss atau Vcl=0% Sw=100%, maka Rwa = Rw, dan harga Rw ini bisa digunakan utk menghitung Sw di lapisan2 disekitarnya asal belum terjadi perubahan water salnity dari formasi itu. Sedang sebaliknya kalau Rwa dihitung dari SS yg dirty (tidak clean SS), maka harga Rwa yg didapat tidak bisa digunakan utk pengganti Rw. Jadi metode ini tidak bisa dibalik, kuncinya Rwa harus dihitung di interval Clean Water SS, jadi Volume Clay nya harus sebisa mungkin mendekati 0% atau bisa sampai 5% dan harus mengandung water 100%, tidak boleh ada HC (oil ataupun gas) sedikitpun, sebab akan mempengaruhi harga perolehan Rwa menjadi terlalu tinggi ini menghasilkan harga Sw yg tinggi pula sehingga hasilnya lebih pesimistis. Mudah2an cukup jelas bisa membantu. wass, nyoto 2010/3/4 Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk Dear All, Pada kesempatan ini saya ingin bertanya metode yg digunakan untuk mengoreksi Rw yg didapat dari water bearing clean sand untuk digunakan (analog) dalam perhitungan Sw di hydrocarbon bearing sand yg shale content-nya jauh lebih tinggi tapi berdekatan dengan water bearing clean sand tersebut, dan sebaliknya (analog Rw water bearing sand yg shale content-nya tinggi untuk menghitung Sw di hydrocarbon bearing clean sand). Apakah ada persamaan khusus atau chart tertentu? Dan apabila ada literatur terkait saya akan sangat berterima kasih dan senang sekali. Trims. Salam, FF PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive
RE: Bls: [iagi-net-l] perturbation of elisional venting system
Pak Awang, Meskipun saya bukan orang Soft Rock yang ngurusin minyak dsb...saya selalu tertarik dengan pembahasan yang panjang lebar dari Pak Awang yang menambah wawasan saya diluar Hard Rock yang saat ini saya geluti...malah saya simpan dalam folder pribadi sebagai acuan bila suatu saat diperlukan. Salam, Dudy Setyandhaka I Chief Mine Geology PT NEWMONT NUSA TENGGARA Jl. Sriwijaya 258 Mataram, NTB 83126 T +62 372 635318 xt 47434 I M +62 08113949032 E dudy.setyandh...@newmont.com -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com] Sent: Wednesday, March 03, 2010 2:16 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Forum HAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] perturbation of elisional venting system Pak Nyoto, Banyak paper ditulis panjang, apalagi yang pembahasannya komprehensif, tulisan saya di milis pendek sekali; bagaimana kita mau menganalisisnya bila malas membaca paper tersebut. Masakan kesimpulan kita hanya didasarkan kepada obrolan saja atau satu dua paragraf di milis. Mungkin Pak Nyoto sudah punya sasmita bahwa tulisan-tulisan saya soal Lusi pasti tidak pro-pengeboran BJP-1 sebagai penyebabnya, maka ah buat apa dibaca juga he2... Justru kalau Pak Nyoto mau mendebat isi sebuah paper, paper itu harus dibaca dengan teliti dan mendebatnya berdasarkan tesis2 yang diajukannya. Saya menulis latar belakangnya dulu Pak, tak langsung menukik ke satu titik sebab anggota milis ini kan bervariasi sekali pengalaman dan keahliannya. Kesimpulannya pasti ada, tetapi mesti ditelusuri dari awal. Saat saya diminta membedah buku Atlantis tulisan Prof. Santos, saya dengan lelah membaca buku tebal ini sampai selesai, lelah karena saya sudah tahu ke mana saya akan dibawa Santos, tetapi saya harus meneliti jalannya. Dari situ saya bisa menyusun antitesis2 atas tesis-tesis geologi yang diajukan di bukunya. Ternyata begitu juga yang terjadi dengan Prof. Harry Truman, ahli arkeologi senior Indonesia. Pak Truman curhat kepada saya sebelum membahas buku itu kira2 begini, Saya lelah sekali membaca buku Santos ini, membosankan, pembahasannya berulang-ulang... Tetapi itu diselesaikannya sebab Pak Truman hendak meneliti tesis-tesis arkeologi yang diajukan Prof. Santos. salam, Awang --- Pada Rab, 3/3/10, nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com menulis: Dari: nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com Judul: Re: Bls: [iagi-net-l] perturbation of elisional venting system Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Rabu, 3 Maret, 2010, 12:29 PM Pak Awang ini memang senengnya yang panjang2, semua emailnya pak Awang selalu panjng sekaleee yg kadang2 bikin kita jadi males membacanya ... soalnya utk nyari kesimpulannya nggak mudah. wass, nyoto 2010/3/3 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com Panjang Pak ceritanya, nanti saya tuliskan tersendiri; itu kesimpulan saya terakhir soal penyebab Lusi berdasarkan analisis2 terakhir. Tidak semua bisa dicari di google he2.. salam, Awang --- Pada Rab, 3/3/10, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com menulis: Dari: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Judul: [iagi-net-l] perturbation of elisional venting system Kepada: IAGI iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Rabu, 3 Maret, 2010, 11:30 AM hukum geologi bernama perturbation of elisional venting system; kayaknya ada yg terlewat ketika aku belajar geologi dasar. Pak Awang ... Apa sih hukum geologi yg satu ini ? Saya coba gugling kok ndak ketemu. RDP Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.com Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer . === The content of this message may contain the private views and opinions of the sender and does not constitute a formal view and/or opinion of the company unless specifically stated. The contents of this email and any attachments may contain confidential and/or proprietary information, and is intended only for the person/entity to whom it was originally addressed. Any dissemination, distribution or copying of this communication is strictly prohibited. If you have received this email in error please notify the sender immediately by return e-mail and delete this message and any attachments from your system. Please refer to http://www.newmont.com/en/disclaimer for other language versions of this disclaimer. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39
RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Pak Doddy yang baik, Menurut teman2 drilling, fungsi dari 16 intermediate liner di Banjarpanji adalah sebagai casing pertama yang harus dipasang sesudah memasuki transition zone. Ini disebabkan casing 20 tidak di design untuk menahan tekanan transisi. Rupanya transition zone disumur ini lebih dangkal dari yang diprediksi (berdasarkan sumur offset Porong), sehingga 16 intermediate liner tersebut harus dipasang disekitar 2200 ft untuk menjaga kick tolerance yang memadai. Soal secondary target Lapisan karbonat yang hilang merupakan prognosis yang diinterpretasikan sebagai mounding feature yang kemungkinan besar karbonat, tapi ternyata bukan. Sumur wildcat memang sering tidak menjumpai apa yang sebelumnya diperkirakan. Saya pernah melakukan statistics antara prognosis dengan actual encountered dibeberapa lapangan produksi di Kaltim, ternyata meskipun sudah banyak sumurpun tingkat akurasinya kecil, apalagi sumur eksplorasi wildcat. Mengenai kenapa 12-1/4 section di bor sampai 9297'. Asumsi pak Doddy benar bahwa karena LOT di 13-3/8 casing cukup tinggi (16.4 ppg), dan yang di bor adalah volcaniclastic sandstone dengan MW yang relatif rendah (14.7 ppg), maka sumur bisa di bor sampai kedalaman ~9400 ft dengan safe. Safety dari sumur ini serta perhitungannya di bahas secara rinci di paper yang linknya sudah saya berikan. Kalau ingin copynya, bisa bisa saya kirim melalui japri. GG dilibatkan dalam pemilihan casing seat. Kedalaman top of Kujung/Prupuh tersebut diprediksi dengan look ahead seismic dan hasilnya kita diskusikan dengan drilling apakah sumur aman untuk dibor sampai kedalaman tersebut. Benar, pengalaman dari Edi Sutriono dan Ralph Adam pun mengatakan bahwa untuk berhasil menembus lapisan karbonat Kujung Fm/Prupuh, dan bisa melakukan test, maka casing 9-5/8 harus dipasang di top of karbonat. Disumur Jeruk, open hole section 12-1/4 mereka lebih panjang dari Banjarpanji. Jeruk 1 dan 2 adalah 5951 ft dan 6782 ft sedangkan Banjarpanji adalah 5720 ft., yang relative lebih pendek. Sehingga apa yang dituduhkan tidak pakai casing karena mau ngirit atau open hole yang panjang tanpa casing, sebenarnya sudah ada beberapa operator lain yang mem-bor dengan openhole yang lebih panjang dengan stratigraphic section yang sama secara aman, Kuncinya adalah cukup tidak nya kick tolerance. Wass. Bambang -Original Message- From: Doddy Suryanto [mailto:dod...@pttep.com] Sent: Thursday, March 04, 2010 4:47 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Pak Bambang yth, Ada beberapa hal yang menurut saya juga menarik dari sumur Banjarpanji-1 ini. Beberapa diantaranya adalah peletakan 16 casing yang jauh lebih dangkal dari prognosisnya. Apakah ini karena terdapat lapisan yang bertekanan tinggi di kedalaman yang relatif dangkal (1135' lebih dangkal dari rencana)? Dan juga yang menarik lagi adalah tidak munculnya lapisan batu gamping bagian atas seperti di prognosis yang digantikan oleh keberadaan batu pasir yang tebal (3000'?). Pak Awang pernah bercerita soal hilangnya lapisan batu gamping atas dan munculnya batu pasir yang tebal ini di milis beberapa waktu yang lalu. Karena batu pasir adalah salah satu lapisan yang release pressure dan hasil LOT di 13 3/8 casing yang masih bisa menahan besarnya ECD di section bawahnya, saya berasumsi pihak drilling berhak saja melanjutkan pengeboran karena masih aman. Tetapi apakah ada diskusi dgn GG kenapa lapisan batuan yang diprediksi tidak dijumpai di sumur banjarpanji pada saat pengeboran berlangsung dan apakah efek yang dapat terjadi kalo kita meneruskan pengeboran tanpa memasang casing di section yang cukup panjang (~6000'?). Saya yakin drilling pasti bertanya ke GG soal pemasangan casing lebih dalam apalagi kalo mau menggabungkan Kujung dan lapisan atasnya. Pengalaman dgn mas Edy Sutrisno, beliau dulu juga sering berdiskusi soal pemasangan casing yang lebih dalam di salah satu sumur Jeruknya Santos di Sampang. Salam, -DS- -Original Message- From: Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com] Sent: Thursday, 04 March, 2010 4:20 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Sungguh bijak dan benar sekali kata-kata dari pak Koesoema,.. mungkin hanya waktu yang akan memutuskan. Bagi saya ini bukan masalah kalah menang, tetapi mencari jawaban apa yang sesungguhnya terjadi. Dalam hal ini tidak ada pihak yang menang, baik Lapindo, rakyat sekitar maupun Davies cs. Lusi merupakan fenomena kelas dunia, masa hanya peneliti asing saja yang asik menggeluti kejadian dipekarangan rumah kita dan hanya mereka yang nulis di jurnal2 scientific. Karena itulah saya tergelitik untuk mencoba memahami fenomena ini. Tidak ada salahnya kita terus menggali dan melakukan studi berdasarkan data2 yang ada. Pada awalnya kita semua, termasuk saya mengira ini bersumber dari sumur, namun ada beberapa kejanggalan yang saya amati. Jika lumpur bersumber dari bocornya sumur karena hydro-fractured, kenapa sumur dalam
[iagi-net-l] setiap topik adalah menarik (Re: Bls: [iagi-net-l] perturbation of elisional venting system)
wah, om dudy, saya sebaliknya. bahkan juga om rovicky, atau mungkin sebagian yg lain lagi. kami yg dianggap orang2 soft rock, sudah lama tidak bisa menikmati lagi pembahasan ttg hard rock, soalnya kawan2 nggak ada yg menuliskannya di milis ini. kemarin2, meskipun kami tidak aktif (karena memang tidak becus), namun santapan ttg hard rock yg melintas pun kami lirik, bahkan sebagian benar2 ditelan. sama dg sampiyan, saya pun sempat menyimpan semua pembahasan ttg hard rock (seperti halnya topik lainnya). jadi, sekarang saya telah kehilangan sentuhan hard rock yg dulu kadang2 masih melintas... entahlah, selain om rovicky, apakah ada teman2 soft rock lainnya yg merasakan kehilangan ini... salam, syaiful 2010/3/5 Dudy Setyandhaka dudy.setyandh...@newmont.com: Pak Awang, Meskipun saya bukan orang Soft Rock yang ngurusin minyak dsb...saya selalu tertarik dengan pembahasan yang panjang lebar dari Pak Awang yang menambah wawasan saya diluar Hard Rock yang saat ini saya geluti...malah saya simpan dalam folder pribadi sebagai acuan bila suatu saat diperlukan. Salam, Dudy Setyandhaka I Chief Mine Geology PT NEWMONT NUSA TENGGARA Jl. Sriwijaya 258 Mataram, NTB 83126 T +62 372 635318 xt 47434 I M +62 08113949032 E dudy.setyandh...@newmont.com -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com] Sent: Wednesday, March 03, 2010 2:16 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Forum HAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] perturbation of elisional venting system Pak Nyoto, -- Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist Mobile: 62-812-9372808 Emails: msyai...@etti.co.id (business) mohammadsyai...@gmail.com Technical Manager of Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Koreksi Rw
Pak Nyoto, Saya mengerti skrg bhw Rwb adalah salah satu faktor dlm perhitungan Sw di SS kotor, sedangkan Rw-nya bisa dianalogikan dari clean water SS terdekat yg diyakini berasal dari lingkungan pengendapan yg sama. Trims Pak. Salam, FF --- On Thu, 4/3/10, nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com wrote: From: nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Koreksi Rw To: iagi-net@iagi.or.id Date: Thursday, 4 March, 2010, 21:02 Pak Firman, Yg jelas salinity formation water tidak akan berubah kalau masih dalam satu formasi geologi dengan asumsi lingkungan pengendapan formasinya masih sama, mislanya laut terbuka di daerah Asia ini rata2 berkisar 10-20 ppm NaCl. Jadi Rw tidak tergantung dari kotor (argillaceous) atau bersihnya reservoir tsb. Yg harus diperhatikan bahwa kalau reservoirnya kotor dengan tingginya kandungan shale/clay didalamnya, clay atau shale tsb mengandung clay bound water (disebut Rwb) yg salinitynya bisa sama ataupun berbeda dengan salinity di dalam sand nya (Rw). Maka utk perhitungan Sw, kita tidak bisa lagi menggunakan rumus Archie yg hanya memasukkan nilai Rw saja. Jadi utk formasi atau reservoir yg tidak clean, perhitungan Sw bisa menggunakan rumus2 Sw yg sudah memeperhitungkan nilai Rwb tadi, maka SLB membuat rumus Sw dengan input Rw Rwb, yg dikenal dengan sebutan Dual Water Model. Rumus2 Sw utk reservoir yg kotor sudah ada banyak sekali, antara lain Indonesian Equation, ada Simandoux, ada Venezuela, ada Waxman-Smith dll, yg mana semua rumus2 Sw tsb sudah mempertimbangkan perbedaan water salinity dari keduanya (Rw Rwb). Mudah2an tidak membingungkan. wass, nyoto 2010/3/4 Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk Pak Nyoto dan Pak Shofi, Terima kasih atas penjelasannya, saya jadi lebih mengerti. Nah, untuk kasus ini saya sudah menghitung Rw di clean SS yg 100% air, sementara SS yg berisi minyak ada di dekat clean water SS, SS minyak tersebut kotor (kandungan shale-nya tinggi). Rw hasil perhitungan di SS yg 100% air tadi bisa lgsg dipakai utk menghitung Sw di SS minyak yg kotor tanpa dikoreksi dulu berarti Pak? Bukankah high shale content di SS minyak tsb akan membuat perhitungan Sw menjadi lebih pesimistis bila Rw dr 100% water SS langsung dipakai tanpa dikoreksi terlebih dahulu? Mohon pencerahan lebih jauh Pak. Trims. Salam, FF On Mar 4, 2010, at 3:42 PM, nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com wrote: Pak Firman, Hitungan sederhananya : Rwa (Apparent Water Resistivity) = POROSITY pangkat m (Cementation Factor, kalau Ss nya clean, m=2), kemudian dikalikan dengan Rt (True Resistivity dalam Ohmm), satuannya Rwa dalam ohmm juga. Harga Rwa ini bisa dicari salinity nya berapa ppm NaCl ekivalen, yaitu dengan mencari teperature pada kedalaman SS yg dihitung Rwanya tsb, kemduian dengan menggunakan chart Resistivity-Temperature-Salinity, bisa dibaca harga salinity pada temperature harga resisvity dari perhitungan Rwa diatas. Kalau SS yg dihitung Rwa nya tadi berupa clean water ss atau Vcl=0% Sw=100%, maka Rwa = Rw, dan harga Rw ini bisa digunakan utk menghitung Sw di lapisan2 disekitarnya asal belum terjadi perubahan water salnity dari formasi itu. Sedang sebaliknya kalau Rwa dihitung dari SS yg dirty (tidak clean SS), maka harga Rwa yg didapat tidak bisa digunakan utk pengganti Rw. Jadi metode ini tidak bisa dibalik, kuncinya Rwa harus dihitung di interval Clean Water SS, jadi Volume Clay nya harus sebisa mungkin mendekati 0% atau bisa sampai 5% dan harus mengandung water 100%, tidak boleh ada HC (oil ataupun gas) sedikitpun, sebab akan mempengaruhi harga perolehan Rwa menjadi terlalu tinggi ini menghasilkan harga Sw yg tinggi pula sehingga hasilnya lebih pesimistis. Mudah2an cukup jelas bisa membantu. wass, nyoto 2010/3/4 Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk Dear All, Pada kesempatan ini saya ingin bertanya metode yg digunakan untuk mengoreksi Rw yg didapat dari water bearing clean sand untuk digunakan (analog) dalam perhitungan Sw di hydrocarbon bearing sand yg shale content-nya jauh lebih tinggi tapi berdekatan dengan water bearing clean sand tersebut, dan sebaliknya (analog Rw water bearing sand yg shale content-nya tinggi untuk menghitung Sw di hydrocarbon bearing clean sand). Apakah ada persamaan khusus atau chart tertentu? Dan apabila ada literatur terkait saya akan sangat berterima kasih dan senang sekali. Trims. Salam, FF PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to:
Re: [iagi-net-l] Koreksi Rw
Ok sama2, semoga secuplik explanation tsb bisa menambah pengetahuan pak Firman ttg Rw Rwb plus Sw calculation, supaya bisa lebih sukses lagi di kerjaannya. wass, nyoto 2010/3/5 Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk Pak Nyoto, Saya mengerti skrg bhw Rwb adalah salah satu faktor dlm perhitungan Sw di SS kotor, sedangkan Rw-nya bisa dianalogikan dari clean water SS terdekat yg diyakini berasal dari lingkungan pengendapan yg sama. Trims Pak. Salam, FF --- On Thu, 4/3/10, nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com wrote: From: nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Koreksi Rw To: iagi-net@iagi.or.id Date: Thursday, 4 March, 2010, 21:02 Pak Firman, Yg jelas salinity formation water tidak akan berubah kalau masih dalam satu formasi geologi dengan asumsi lingkungan pengendapan formasinya masih sama, mislanya laut terbuka di daerah Asia ini rata2 berkisar 10-20 ppm NaCl. Jadi Rw tidak tergantung dari kotor (argillaceous) atau bersihnya reservoir tsb. Yg harus diperhatikan bahwa kalau reservoirnya kotor dengan tingginya kandungan shale/clay didalamnya, clay atau shale tsb mengandung clay bound water (disebut Rwb) yg salinitynya bisa sama ataupun berbeda dengan salinity di dalam sand nya (Rw). Maka utk perhitungan Sw, kita tidak bisa lagi menggunakan rumus Archie yg hanya memasukkan nilai Rw saja. Jadi utk formasi atau reservoir yg tidak clean, perhitungan Sw bisa menggunakan rumus2 Sw yg sudah memeperhitungkan nilai Rwb tadi, maka SLB membuat rumus Sw dengan input Rw Rwb, yg dikenal dengan sebutan Dual Water Model. Rumus2 Sw utk reservoir yg kotor sudah ada banyak sekali, antara lain Indonesian Equation, ada Simandoux, ada Venezuela, ada Waxman-Smith dll, yg mana semua rumus2 Sw tsb sudah mempertimbangkan perbedaan water salinity dari keduanya (Rw Rwb). Mudah2an tidak membingungkan. wass, nyoto 2010/3/4 Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk Pak Nyoto dan Pak Shofi, Terima kasih atas penjelasannya, saya jadi lebih mengerti. Nah, untuk kasus ini saya sudah menghitung Rw di clean SS yg 100% air, sementara SS yg berisi minyak ada di dekat clean water SS, SS minyak tersebut kotor (kandungan shale-nya tinggi). Rw hasil perhitungan di SS yg 100% air tadi bisa lgsg dipakai utk menghitung Sw di SS minyak yg kotor tanpa dikoreksi dulu berarti Pak? Bukankah high shale content di SS minyak tsb akan membuat perhitungan Sw menjadi lebih pesimistis bila Rw dr 100% water SS langsung dipakai tanpa dikoreksi terlebih dahulu? Mohon pencerahan lebih jauh Pak. Trims. Salam, FF On Mar 4, 2010, at 3:42 PM, nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com wrote: Pak Firman, Hitungan sederhananya : Rwa (Apparent Water Resistivity) = POROSITY pangkat m (Cementation Factor, kalau Ss nya clean, m=2), kemudian dikalikan dengan Rt (True Resistivity dalam Ohmm), satuannya Rwa dalam ohmm juga. Harga Rwa ini bisa dicari salinity nya berapa ppm NaCl ekivalen, yaitu dengan mencari teperature pada kedalaman SS yg dihitung Rwanya tsb, kemduian dengan menggunakan chart Resistivity-Temperature-Salinity, bisa dibaca harga salinity pada temperature harga resisvity dari perhitungan Rwa diatas. Kalau SS yg dihitung Rwa nya tadi berupa clean water ss atau Vcl=0% Sw=100%, maka Rwa = Rw, dan harga Rw ini bisa digunakan utk menghitung Sw di lapisan2 disekitarnya asal belum terjadi perubahan water salnity dari formasi itu. Sedang sebaliknya kalau Rwa dihitung dari SS yg dirty (tidak clean SS), maka harga Rwa yg didapat tidak bisa digunakan utk pengganti Rw. Jadi metode ini tidak bisa dibalik, kuncinya Rwa harus dihitung di interval Clean Water SS, jadi Volume Clay nya harus sebisa mungkin mendekati 0% atau bisa sampai 5% dan harus mengandung water 100%, tidak boleh ada HC (oil ataupun gas) sedikitpun, sebab akan mempengaruhi harga perolehan Rwa menjadi terlalu tinggi ini menghasilkan harga Sw yg tinggi pula sehingga hasilnya lebih pesimistis. Mudah2an cukup jelas bisa membantu. wass, nyoto 2010/3/4 Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk Dear All, Pada kesempatan ini saya ingin bertanya metode yg digunakan untuk mengoreksi Rw yg didapat dari water bearing clean sand untuk digunakan (analog) dalam perhitungan Sw di hydrocarbon bearing sand yg shale content-nya jauh lebih tinggi tapi berdekatan dengan water bearing clean sand tersebut, dan sebaliknya (analog Rw water bearing sand yg shale content-nya tinggi untuk menghitung Sw di hydrocarbon bearing clean sand). Apakah ada persamaan khusus atau chart tertentu? Dan apabila ada literatur terkait saya akan sangat berterima kasih dan senang sekali. Trims. Salam, FF PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5
RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Pak Bambang Benar waktu lah yang akan menentukan . , sebenarnya jargon ini sudah sangat kita kenal . Sebagai mana saya postingkan dalam millis ini beberapa kali , pertanyaan - nya atau saya : apa yang harus dilakukan dengan semburan lumpurnya ???, jadi apakah waktu akan dibiarkan berlalu saja ... dan nanti akan dapat memberikan penjelasan apa yang telah terjadi ? Nah tentunya kita sebagai ilmuwan akan memanfaatkn segala macam data spt kegempaan (apakah benar asumsi Awang ) , karakter lumpur (apakah komposisinya konstan , bagaimana bila dibandingkn dengan lumpur Bleduk Kuwu umpamanya ).dsb dsb. Saya masih ada pertanyaan : Apakah kalau Lapindo di katagorikan sebagai pencemar mempunyai kewajiban untuk melakukan hal diatas ? Ataukah kewajiban tersebut sebatas CSR ? Munkin ada yang bisa menjawabnya . Si Abah Sungguh bijak dan benar sekali kata-kata dari pak Koesoema,.. mungkin hanya waktu yang akan memutuskan. Bagi saya ini bukan masalah kalah menang, tetapi mencari jawaban apa yang sesungguhnya terjadi. Dalam hal ini tidak ada pihak yang menang, baik Lapindo, rakyat sekitar maupun Davies cs. Lusi merupakan fenomena kelas dunia, masa hanya peneliti asing saja yang asik menggeluti kejadian dipekarangan rumah kita dan hanya mereka yang nulis di jurnal2 scientific. Karena itulah saya tergelitik untuk mencoba memahami fenomena ini. Tidak ada salahnya kita terus menggali dan melakukan studi berdasarkan data2 yang ada. Pada awalnya kita semua, termasuk saya mengira ini bersumber dari sumur, namun ada beberapa kejanggalan yang saya amati. Jika lumpur bersumber dari bocornya sumur karena hydro-fractured, kenapa sumur dalam keadaan statis dan tidak kehilangan drilling mud? Drilling merupakan closed-system, kalau ada yang bocor, seharusnya volume drilling mud berkurang. Ibaratnya kalau bak kamar mandi kita bocor, permukaan airnya pasti turun karena volume berkurang. Lalu kenapa masih bisa sirkulasi kalau dianggap sudah bocor? Tekanan yang diamati baik di annulus maupun di drillpipe tidak menunjang adanya kebocoran disumur. Juga saat sample lumpur diambil dibeberapa tempat lalu dianalisa, tidak ada trace oil based mud yang dipakai sebagai drilling mud. Ini hanya sedikit contoh dari beberapa kejanggalan2 yang membuat saya berfikir dua kali. Untuk mas Agus Hendratno, baiknya drilling report tersebut dilengkapi dengan real time chart mas, supaya bisa cross-check laporan karena drilling report bisa saja subjektif dan bias. Ditunggu ketoprakan mas,.. hehe Wass. Bambang -Original Message- From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Wednesday, March 03, 2010 7:59 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Kita itu harus belajar dari Pansus Century bahwa ternyata ada kebenaran secara politis yang diputuskan oleh sidang Paripurna DPR secara aklamasi atau dengan voting, kebenaran hukum yang diputuskan oleh kekuasan hakim yang dapat naik banding, atau kekuasan penegak hukum untuk meng-SP3-kan, dan kebenaran ilmiah yang hanya dapat diputuskan oleh waktu. Ada maxim di antara geologists: GEOLOGISTS NEVER CHANGE THEIR IDEAS, BUT EVENTUALLY THEY FADE AWAY Debat Lusi ini baik untuk sebagai permainan intelektual tetapi jangan harapkan akan muncul keputusan mana yang benar dalam waktu yang singkat. Yang merasa kalah adu argumen selalu bisa men-generate data baru. Waktu lah yang nanti akan menentukan Wassalam RPK - Original Message - From: Hendratno Agus agushendra...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, March 03, 2010 5:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Tapi bagaimana kalau itu ternyata adalah (ini pikiran nakal saja, mohon maaf) : adanya masalah kritis dalam pemboran (yang mestinya mencari jendulan limestone, malah nembak mud diapir) pada saat yang sama ada peluang reaktivasi sesar watukosek dari gempa jogja?? Jadi ini bukan pada pro-gempa atau pro-UGBO, tapi pro dua-duanya. Pada 26 Januari 2006 sore, saat trip geologi antara BPMIGAS - Geologi UGM, kami mampir ke sumur BJP-1 dan disitu terjadi perdebatan stratigrafi dari target sumur, juga pada penampang seismik antara mas Agung Budi Darmoyo dengan Pak Awang-Pak Elan-Pak Budianto Toha. Lalu pada 24 Juni 2006, saat tim yang diketuai mas Rudi Rubiandini, mau presentasi di depan Menteri ESDM,Gub.jatim, Bupati Sidoarjo, pejabat BPMIGAS, ESDM, juga Lapindo, dimana ada 1 slide yang dipaparkan mas Rudi itu disiapkan oleh tim geologi yang berupa gambar Citra SRTM yang last minute itu kami tarik sesar watukosek (selama tersekap di tim Rudi di hotel mewah tsb), dan itu menjadi perdebatan sengit di ruang eksekutif JW Marriot Sby jam 22.30 - 00.30 wib. Saat semua rapat yang tertutup oleh pers, itu semua berpakaian rapi, jas, dan batik, saya yang menyodorkan 1 slide ke mas Rudi
Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
saya suka kalimat Pak Bambang yang ini: Jadi timing dari loss diberikan sebagai informasi, dan bukan pembenaran dari gempa sebagai penyebab LUSI. jadi, yang meyakinkan Pak Bambang bahwa Gempa adalah penyebab Lusi apa Pak? dan datanya apa? karena yang Loss sepertinya Pak Bambang bilang bukan pembenaran dari gempa sebagai penyebab LUSI. atau jangan2 Pak bambang tidak berpendapat bahwa Lusi disebabkan oleh Gempa..(?) 1 hal lagi yang menurut saya sangat patut dipertanyakan. Saat Total Loss, artinya tidak ada return..lalu bagaimana Lapindo yakin bahwa formasi saat Total Loss masih sama (Volcanoclastic Sand/VS)? selain itu untuk VS, apa sama sekali dalam interval 6000 to 9297 ft (TD) samaskali tidak ada shale/calystone yang bagus untuk pasang casing? agak aneh juga Sand bisa develop setebal 3297ft/1100m?? karena salah satu reason open hole panjang di sumur ini katanya Tidak Ada impermeabel layer yang bagus untuk set shoe. 1 lagi Pak..bisa kah dikirim Mudlog/Masterlog ke milis via admin, biar lebih afdol, dan siapa tau juga ada rekan2 yang belum lihat dan tertarik ingin lihat. Trims Pak.. 2010/3/4 Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com Pak Natan, Menjawan pertanyaan pak Natan, secara umum, Mud Loss terjadi apabila pore press hydrostatic press dari mud sesudah ECD, mud cakes dan pressure loss lainnya diperhitungkan. Beberapa saat sesudah terjadinya gempa Yogya, sumur mengalami dua mud loss. Sebelumnya, tidak ada mud losses pada hole section ini. Juga tidak ada penaikan berat lumpur pada interval 5000 ft terakhir. Yang menjadikan loss ini menarik adalah 'timing' dan 'rate of loss'. Mengapa timingnya dekat dengan terjadinya gempa? Mengapa rate of loss nya demikian besar? Data2 nya yang bisa dibaca di paper kami adalah: Mud Loss pertama terjadi ~7 minutes sesudah terjadinya gempa Yogya; Mud Loss kedua ~90 minutes sesudah terjadi dua gempa susulan; Rate of loss pertama adalah ~300 bph dan yang kedua ~900 bph. Rate of loss yang sebegitu besar menunjukkan bahwa ini bukan seepage loss atau loss of mud yang normal terjadi di drilling. Ini adalah suatu rate yang besar yang bisa terjadi karena memasuki formasi karbonat dengan lobang yang besar (cavern) atau formasi yang tiba2 merekah dan terciptanya rongga yang sangat besar. Pertanyaanya adalah mengapa waktu loss ini berdekatan dengan waktu terjadinya gempa? Apakah ini hanya suatu 'kebetulan' saja atau memang ada kaitannya? Wallahu alam. Jadi apakah kita menyalahkan loss ini kepada gempa? Tidak juga, dalam Paper tersebut kami memberikan informasi adanya loss of mud dan gempa Yogya yang berdekatan dan mengatakan '. the proximity of the two events suggests a temporal connection exists ..'. Jadi timing dari loss diberikan sebagai informasi, dan bukan pembenaran dari gempa sebagai penyebab LUSI. Paper tersebut sengaja kami tidak membahas hypotheses lain seperti gempa / fault reactivation atau geothermal process karena kami bukan ahlinya. Yang dibahas secara rinci dan transparan adalah analisa tekanan yang ada di sumur dan kesimpulan bahwa sumur tidak dalam keadaan bocor. Tujuan kedua dari paper tersebut adalah untuk membuka data2 pengeboran, 'black box', evidence dan informasi agar para ilmuwan dimasa depan dapat melakukan research berdasarkan dengan data dan bukan asumsi. Drilling data yang bapak maksud sebagai berikut: * MW in 14.7 ppg. Berat lumpur yang sama dipakai pada 5000 ft terakhir * ECD ~15 ppg dari perhitungan(Mud Eng dan Mud Logger keduanya melakukan perhitungan tersebut). PWD tool atau pressure measurement tool lainnya tidak dipakai * LOT 16.4 ppg @ 3580 ft, 12-1/4 hole section. * Formasi dari kedalaman ~6000 ft adalah batuan volkani-klastic sampai pada kedalaman 9297 ft TD. Berdasarkan mud logs, tidak ada formasi baru yang di bor. Formasi tetap volkani-klastic dan belum ada indikasi bahwa lapisan karbonat sudah dibor. Perlu ditambahkan bahwa top of karbonat di offset wells menunjukkan adanya sekitar 50 ft hard pan pada top of carbonate tanpa adanya mud loss. Wass. Bambang -Original Message- From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com] Sent: Thursday, March 04, 2010 12:54 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Pak Bambang, Mari bicara teknis.. Tolong dijelaskan apa hubungannya Loss Circulation dan Total Loss, dengan gempa? Apa bapak yakin Loss tersebut karena Gempa? Dalam drilling, loss adalah hal biasa..even total loss. Dan tidak harus ada gempa, loss circulation bisa terjadi. Kenapa digiring ke Gempa? Apa memang tidak bisa dijelaskan dengan mekanisme drilling yang biasa? Apa tidak ada Formasi yang bisa menyebabkan loss di depth segitu ataupun depth di atasnya? Lalu..saat loss tersebut berapa MWin? ECD diukur dengan ECD tool atau hanya based on calculation? Loss circulation tidak harus karena ECD Leak pressure. 2010/3/4 Paulus Tangke Allo paulu...@gmail.com -- Forwarded message --
Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Nathan Memang untuk beberapa kepentingan harus dianggap selesai , karena kalau tidak konsekwensinya akan lebih merugkan. Tentu saja kita sebagai ilmuwan harus terus menjawab dan mencari kebenaran dari LUSI ini, Walaupun kebenaran didunia adalah NISBI adanya .Wallahualam Si Abah Ok boss. Thanks for the support.. Yang jelas menurut saya, banyak geologist yang belum sadar bahwa masalah Lusi sudah di 'final' kan oleh beberapa pihak. On 3/3/10, abachtiar_CBN abacht...@cbn.net.id wrote: Jangan berhenti, Nathan. Jangan berkecil hati. Komentar-komentar-mu bisa jadi pemicu diskusi yang berat-berat untuk menguraikan ini semua. Paling tidak menguraikan keruwetan status LuSi itu di otak kita, karena bagi sebagian politisi, bisnisman, birokrat, ahli hukum, sebagian asosiasi profesi, dan sebagian saintis, status penyebab LuSi itu sudah final. Jangan ikut2an terimbas panas dan ngambek. salam broer, adb === - Original Message - From: Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, March 03, 2010 12:20 PM === Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI No comment Pak Awang. Penilaian bapak terlalu personal, dan subjektif. Panas adalah istilah bpk, ngambek pun istilah bpk Awang yg terhormat. Saya tidak menginisiasi 2 kata tsb di pembahasan yang saintifik ini. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - -- ___ Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.
RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Sekilas memperhatikan slide yang dikirim ke Pak Bambang. Loss terjadi 7 menit setelah rekaman di Tretes. Dengan jarak 15 km dan asumsi kecepatan rambat gelombang 2 km/detik, mestinya efek gempa terasa 7,5 detik setelah atau sebelum rekaman di Tretes. Diasumsikan juga lamanya getaran yang dirasakan adalah 1 menit (mungkin perlu cek silang dengan data di Yogya), maka ada gap sekitar 6 menit sebelum terjadinya loss. Apa sebetulnya yang terjadi dalam 6 menit itu? LL -Original Message- From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com] Sent: Friday, March 05, 2010 12:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI saya suka kalimat Pak Bambang yang ini: Jadi timing dari loss diberikan sebagai informasi, dan bukan pembenaran dari gempa sebagai penyebab LUSI. jadi, yang meyakinkan Pak Bambang bahwa Gempa adalah penyebab Lusi apa Pak? dan datanya apa? karena yang Loss sepertinya Pak Bambang bilang bukan pembenaran dari gempa sebagai penyebab LUSI. atau jangan2 Pak bambang tidak berpendapat bahwa Lusi disebabkan oleh Gempa..(?) 1 hal lagi yang menurut saya sangat patut dipertanyakan. Saat Total Loss, artinya tidak ada return..lalu bagaimana Lapindo yakin bahwa formasi saat Total Loss masih sama (Volcanoclastic Sand/VS)? selain itu untuk VS, apa sama sekali dalam interval 6000 to 9297 ft (TD) samaskali tidak ada shale/calystone yang bagus untuk pasang casing? agak aneh juga Sand bisa develop setebal 3297ft/1100m?? karena salah satu reason open hole panjang di sumur ini katanya Tidak Ada impermeabel layer yang bagus untuk set shoe. 1 lagi Pak..bisa kah dikirim Mudlog/Masterlog ke milis via admin, biar lebih afdol, dan siapa tau juga ada rekan2 yang belum lihat dan tertarik ingin lihat. Trims Pak.. 2010/3/4 Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com Pak Natan, Menjawan pertanyaan pak Natan, secara umum, Mud Loss terjadi apabila pore press hydrostatic press dari mud sesudah ECD, mud cakes dan pressure loss lainnya diperhitungkan. Beberapa saat sesudah terjadinya gempa Yogya, sumur mengalami dua mud loss. Sebelumnya, tidak ada mud losses pada hole section ini. Juga tidak ada penaikan berat lumpur pada interval 5000 ft terakhir. Yang menjadikan loss ini menarik adalah 'timing' dan 'rate of loss'. Mengapa timingnya dekat dengan terjadinya gempa? Mengapa rate of loss nya demikian besar? Data2 nya yang bisa dibaca di paper kami adalah: Mud Loss pertama terjadi ~7 minutes sesudah terjadinya gempa Yogya; Mud Loss kedua ~90 minutes sesudah terjadi dua gempa susulan; Rate of loss pertama adalah ~300 bph dan yang kedua ~900 bph. Rate of loss yang sebegitu besar menunjukkan bahwa ini bukan seepage loss atau loss of mud yang normal terjadi di drilling. Ini adalah suatu rate yang besar yang bisa terjadi karena memasuki formasi karbonat dengan lobang yang besar (cavern) atau formasi yang tiba2 merekah dan terciptanya rongga yang sangat besar. Pertanyaanya adalah mengapa waktu loss ini berdekatan dengan waktu terjadinya gempa? Apakah ini hanya suatu 'kebetulan' saja atau memang ada kaitannya? Wallahu alam. Jadi apakah kita menyalahkan loss ini kepada gempa? Tidak juga, dalam Paper tersebut kami memberikan informasi adanya loss of mud dan gempa Yogya yang berdekatan dan mengatakan '. the proximity of the two events suggests a temporal connection exists ..'. Jadi timing dari loss diberikan sebagai informasi, dan bukan pembenaran dari gempa sebagai penyebab LUSI. Paper tersebut sengaja kami tidak membahas hypotheses lain seperti gempa / fault reactivation atau geothermal process karena kami bukan ahlinya. Yang dibahas secara rinci dan transparan adalah analisa tekanan yang ada di sumur dan kesimpulan bahwa sumur tidak dalam keadaan bocor. Tujuan kedua dari paper tersebut adalah untuk membuka data2 pengeboran, 'black box', evidence dan informasi agar para ilmuwan dimasa depan dapat melakukan research berdasarkan dengan data dan bukan asumsi. Drilling data yang bapak maksud sebagai berikut: * MW in 14.7 ppg. Berat lumpur yang sama dipakai pada 5000 ft terakhir * ECD ~15 ppg dari perhitungan(Mud Eng dan Mud Logger keduanya melakukan perhitungan tersebut). PWD tool atau pressure measurement tool lainnya tidak dipakai * LOT 16.4 ppg @ 3580 ft, 12-1/4 hole section. * Formasi dari kedalaman ~6000 ft adalah batuan volkani-klastic sampai pada kedalaman 9297 ft TD. Berdasarkan mud logs, tidak ada formasi baru yang di bor. Formasi tetap volkani-klastic dan belum ada indikasi bahwa lapisan karbonat sudah dibor. Perlu ditambahkan bahwa top of karbonat di offset wells menunjukkan adanya sekitar 50 ft hard pan pada top of carbonate tanpa adanya mud loss. Wass. Bambang -Original Message- From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com] Sent: Thursday, March 04, 2010 12:54 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Pak Bambang, Mari bicara teknis.. Tolong dijelaskan apa
Re: [iagi-net-l] Koreksi Rw
oh gitu toh, masalahnya bukan di Rw tapi calculated Sw nya ya. Ndak papa Sw besar, tapi bukan berarti gak ada minyaknya. Seperti kita tahu clay itu akan mengikat air yang kita namakan sebagai clay bound water (CBW). semakin banyak clay content nya semakin besar pula CBW nya. Namanya juga CBW, dia akan terikat sama clay nya dan tidak ada terproduksi keluar. Kalo ada log MRIL atawa CMR, akan dapat diketahui secara persis apakah besarnya Sw ini akibat CBW atau bukan. Biasanya MRIL log akan menghasilkan Bulk Volume Irreducible Water (BVI) dan Total Porosity (PHIT). Nah derive Swirr dengan rumus : Swirr = BVI/PHIT Nah plot Swirr dengan hasil perhitungan Sw nya. kalo sama sama consisten nilainya, berarti air yang terdapat disana merupakan CBW, otherwise akan berupa mobile water. Kalo MRIL/CMR gak ada, bisa juga dengan menggunakan Buckle Plot, plot antara Sw (y) dan Porosity (x) untuk menilai apakah air formasi dalam keadaan Swirr atawa mobile. Atau bisa juga dengan menggunakan kurva Bulk Volume Water (BVW) yang merupakan perkalian antara Sw dan Porosity. Maximum BVW akan mencerminkan air dan minimum/consistent (diatas oil water contact) BVW akan mencerminkan Swirr. Mungkin yang laen bisa mengkoreksi atau menambahkan. Monggo and met wiken. 2010/3/4 Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk Pak Nyoto dan Pak Shofi, Terima kasih atas penjelasannya, saya jadi lebih mengerti. Nah, untuk kasus ini saya sudah menghitung Rw di clean SS yg 100% air, sementara SS yg berisi minyak ada di dekat clean water SS, SS minyak tersebut kotor (kandungan shale-nya tinggi). Rw hasil perhitungan di SS yg 100% air tadi bisa lgsg dipakai utk menghitung Sw di SS minyak yg kotor tanpa dikoreksi dulu berarti Pak? Bukankah high shale content di SS minyak tsb akan membuat perhitungan Sw menjadi lebih pesimistis bila Rw dr 100% water SS langsung dipakai tanpa dikoreksi terlebih dahulu? Mohon pencerahan lebih jauh Pak. Trims. Salam, FF On Mar 4, 2010, at 3:42 PM, nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com wrote: Pak Firman, Hitungan sederhananya : Rwa (Apparent Water Resistivity) = POROSITY pangkat m (Cementation Factor, kalau Ss nya clean, m=2), kemudian dikalikan dengan Rt (True Resistivity dalam Ohmm), satuannya Rwa dalam ohmm juga. Harga Rwa ini bisa dicari salinity nya berapa ppm NaCl ekivalen, yaitu dengan mencari teperature pada kedalaman SS yg dihitung Rwanya tsb, kemduian dengan menggunakan chart Resistivity-Temperature-Salinity, bisa dibaca harga salinity pada temperature harga resisvity dari perhitungan Rwa diatas. Kalau SS yg dihitung Rwa nya tadi berupa clean water ss atau Vcl=0% Sw=100%, maka Rwa = Rw, dan harga Rw ini bisa digunakan utk menghitung Sw di lapisan2 disekitarnya asal belum terjadi perubahan water salnity dari formasi itu. Sedang sebaliknya kalau Rwa dihitung dari SS yg dirty (tidak clean SS), maka harga Rwa yg didapat tidak bisa digunakan utk pengganti Rw. Jadi metode ini tidak bisa dibalik, kuncinya Rwa harus dihitung di interval Clean Water SS, jadi Volume Clay nya harus sebisa mungkin mendekati 0% atau bisa sampai 5% dan harus mengandung water 100%, tidak boleh ada HC (oil ataupun gas) sedikitpun, sebab akan mempengaruhi harga perolehan Rwa menjadi terlalu tinggi ini menghasilkan harga Sw yg tinggi pula sehingga hasilnya lebih pesimistis. Mudah2an cukup jelas bisa membantu. wass, nyoto 2010/3/4 Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk Dear All, Pada kesempatan ini saya ingin bertanya metode yg digunakan untuk mengoreksi Rw yg didapat dari water bearing clean sand untuk digunakan (analog) dalam perhitungan Sw di hydrocarbon bearing sand yg shale content-nya jauh lebih tinggi tapi berdekatan dengan water bearing clean sand tersebut, dan sebaliknya (analog Rw water bearing sand yg shale content-nya tinggi untuk menghitung Sw di hydrocarbon bearing clean sand). Apakah ada persamaan khusus atau chart tertentu? Dan apabila ada literatur terkait saya akan sangat berterima kasih dan senang sekali. Trims. Salam, FF PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1:
RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Pak Natan, Silahkan baca email saya sebelumnya ...Saya tidak pernah mengatakan gempa sebagai penyebab LUSI, yang kami amati adalah kondisi sumur,... Soal yang lain,.. saya sarankan pak Natan baca 2 paper kami yang sudah dipublish di Elsevier mengenai drilling,.. juga kalau mau lihat mudlog/materlog,.. silahkan datang ke Lapindo, saya akan minta teman2 di Lapindo untuk menunjukan mudlog yang dimaksud. Wass. Bambang -Original Message- From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com] Sent: Friday, March 05, 2010 12:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI saya suka kalimat Pak Bambang yang ini: Jadi timing dari loss diberikan sebagai informasi, dan bukan pembenaran dari gempa sebagai penyebab LUSI. jadi, yang meyakinkan Pak Bambang bahwa Gempa adalah penyebab Lusi apa Pak? dan datanya apa? karena yang Loss sepertinya Pak Bambang bilang bukan pembenaran dari gempa sebagai penyebab LUSI. atau jangan2 Pak bambang tidak berpendapat bahwa Lusi disebabkan oleh Gempa..(?) 1 hal lagi yang menurut saya sangat patut dipertanyakan. Saat Total Loss, artinya tidak ada return..lalu bagaimana Lapindo yakin bahwa formasi saat Total Loss masih sama (Volcanoclastic Sand/VS)? selain itu untuk VS, apa sama sekali dalam interval 6000 to 9297 ft (TD) samaskali tidak ada shale/calystone yang bagus untuk pasang casing? agak aneh juga Sand bisa develop setebal 3297ft/1100m?? karena salah satu reason open hole panjang di sumur ini katanya Tidak Ada impermeabel layer yang bagus untuk set shoe. 1 lagi Pak..bisa kah dikirim Mudlog/Masterlog ke milis via admin, biar lebih afdol, dan siapa tau juga ada rekan2 yang belum lihat dan tertarik ingin lihat. Trims Pak.. 2010/3/4 Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com Pak Natan, Menjawan pertanyaan pak Natan, secara umum, Mud Loss terjadi apabila pore press hydrostatic press dari mud sesudah ECD, mud cakes dan pressure loss lainnya diperhitungkan. Beberapa saat sesudah terjadinya gempa Yogya, sumur mengalami dua mud loss. Sebelumnya, tidak ada mud losses pada hole section ini. Juga tidak ada penaikan berat lumpur pada interval 5000 ft terakhir. Yang menjadikan loss ini menarik adalah 'timing' dan 'rate of loss'. Mengapa timingnya dekat dengan terjadinya gempa? Mengapa rate of loss nya demikian besar? Data2 nya yang bisa dibaca di paper kami adalah: Mud Loss pertama terjadi ~7 minutes sesudah terjadinya gempa Yogya; Mud Loss kedua ~90 minutes sesudah terjadi dua gempa susulan; Rate of loss pertama adalah ~300 bph dan yang kedua ~900 bph. Rate of loss yang sebegitu besar menunjukkan bahwa ini bukan seepage loss atau loss of mud yang normal terjadi di drilling. Ini adalah suatu rate yang besar yang bisa terjadi karena memasuki formasi karbonat dengan lobang yang besar (cavern) atau formasi yang tiba2 merekah dan terciptanya rongga yang sangat besar. Pertanyaanya adalah mengapa waktu loss ini berdekatan dengan waktu terjadinya gempa? Apakah ini hanya suatu 'kebetulan' saja atau memang ada kaitannya? Wallahu alam. Jadi apakah kita menyalahkan loss ini kepada gempa? Tidak juga, dalam Paper tersebut kami memberikan informasi adanya loss of mud dan gempa Yogya yang berdekatan dan mengatakan '. the proximity of the two events suggests a temporal connection exists ..'. Jadi timing dari loss diberikan sebagai informasi, dan bukan pembenaran dari gempa sebagai penyebab LUSI. Paper tersebut sengaja kami tidak membahas hypotheses lain seperti gempa / fault reactivation atau geothermal process karena kami bukan ahlinya. Yang dibahas secara rinci dan transparan adalah analisa tekanan yang ada di sumur dan kesimpulan bahwa sumur tidak dalam keadaan bocor. Tujuan kedua dari paper tersebut adalah untuk membuka data2 pengeboran, 'black box', evidence dan informasi agar para ilmuwan dimasa depan dapat melakukan research berdasarkan dengan data dan bukan asumsi. Drilling data yang bapak maksud sebagai berikut: * MW in 14.7 ppg. Berat lumpur yang sama dipakai pada 5000 ft terakhir * ECD ~15 ppg dari perhitungan(Mud Eng dan Mud Logger keduanya melakukan perhitungan tersebut). PWD tool atau pressure measurement tool lainnya tidak dipakai * LOT 16.4 ppg @ 3580 ft, 12-1/4 hole section. * Formasi dari kedalaman ~6000 ft adalah batuan volkani-klastic sampai pada kedalaman 9297 ft TD. Berdasarkan mud logs, tidak ada formasi baru yang di bor. Formasi tetap volkani-klastic dan belum ada indikasi bahwa lapisan karbonat sudah dibor. Perlu ditambahkan bahwa top of karbonat di offset wells menunjukkan adanya sekitar 50 ft hard pan pada top of carbonate tanpa adanya mud loss. Wass. Bambang -Original Message- From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com] Sent: Thursday, March 04, 2010 12:54 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Pak Bambang, Mari bicara teknis.. Tolong dijelaskan apa hubungannya Loss Circulation dan Total Loss,
Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
kalau saya perhatikan perbandingan chart gempa dan chart mud volume itu dipas-pasin saja...bahasa jawanya 'GATHUK-ENTHUK'. setahu saya, dalam sejarah republik ini, gempa terus terjadi, pengeboran juga terus dilakukan. ..tapi entah kenapa hanya di Sidoarjo 'earthquake related loss' itu terjadi. hmm.. mungkin kondisi geologinya sangat istimewa? saya gak tahu.. setahu saya di geothermal yang arahnya memotong zona sesar.., gempa juga tidak menimbulkan loss tiba-tiba. secara logika, zona sesar akan mudah 'bergerak' jika digoyang gempa. 2010/3/4 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com Sekilas memperhatikan slide yang dikirim ke Pak Bambang. Loss terjadi 7 menit setelah rekaman di Tretes. Dengan jarak 15 km dan asumsi kecepatan rambat gelombang 2 km/detik, mestinya efek gempa terasa 7,5 detik setelah atau sebelum rekaman di Tretes. Diasumsikan juga lamanya getaran yang dirasakan adalah 1 menit (mungkin perlu cek silang dengan data di Yogya), maka ada gap sekitar 6 menit sebelum terjadinya loss. Apa sebetulnya yang terjadi dalam 6 menit itu? LL -Original Message- From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com] Sent: Friday, March 05, 2010 12:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI saya suka kalimat Pak Bambang yang ini: Jadi timing dari loss diberikan sebagai informasi, dan bukan pembenaran dari gempa sebagai penyebab LUSI. jadi, yang meyakinkan Pak Bambang bahwa Gempa adalah penyebab Lusi apa Pak? dan datanya apa? karena yang Loss sepertinya Pak Bambang bilang bukan pembenaran dari gempa sebagai penyebab LUSI. atau jangan2 Pak bambang tidak berpendapat bahwa Lusi disebabkan oleh Gempa..(?) 1 hal lagi yang menurut saya sangat patut dipertanyakan. Saat Total Loss, artinya tidak ada return..lalu bagaimana Lapindo yakin bahwa formasi saat Total Loss masih sama (Volcanoclastic Sand/VS)? selain itu untuk VS, apa sama sekali dalam interval 6000 to 9297 ft (TD) samaskali tidak ada shale/calystone yang bagus untuk pasang casing? agak aneh juga Sand bisa develop setebal 3297ft/1100m?? karena salah satu reason open hole panjang di sumur ini katanya Tidak Ada impermeabel layer yang bagus untuk set shoe. 1 lagi Pak..bisa kah dikirim Mudlog/Masterlog ke milis via admin, biar lebih afdol, dan siapa tau juga ada rekan2 yang belum lihat dan tertarik ingin lihat. Trims Pak.. 2010/3/4 Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com Pak Natan, Menjawan pertanyaan pak Natan, secara umum, Mud Loss terjadi apabila pore press hydrostatic press dari mud sesudah ECD, mud cakes dan pressure loss lainnya diperhitungkan. Beberapa saat sesudah terjadinya gempa Yogya, sumur mengalami dua mud loss. Sebelumnya, tidak ada mud losses pada hole section ini. Juga tidak ada penaikan berat lumpur pada interval 5000 ft terakhir. Yang menjadikan loss ini menarik adalah 'timing' dan 'rate of loss'. Mengapa timingnya dekat dengan terjadinya gempa? Mengapa rate of loss nya demikian besar? Data2 nya yang bisa dibaca di paper kami adalah: Mud Loss pertama terjadi ~7 minutes sesudah terjadinya gempa Yogya; Mud Loss kedua ~90 minutes sesudah terjadi dua gempa susulan; Rate of loss pertama adalah ~300 bph dan yang kedua ~900 bph. Rate of loss yang sebegitu besar menunjukkan bahwa ini bukan seepage loss atau loss of mud yang normal terjadi di drilling. Ini adalah suatu rate yang besar yang bisa terjadi karena memasuki formasi karbonat dengan lobang yang besar (cavern) atau formasi yang tiba2 merekah dan terciptanya rongga yang sangat besar. Pertanyaanya adalah mengapa waktu loss ini berdekatan dengan waktu terjadinya gempa? Apakah ini hanya suatu 'kebetulan' saja atau memang ada kaitannya? Wallahu alam. Jadi apakah kita menyalahkan loss ini kepada gempa? Tidak juga, dalam Paper tersebut kami memberikan informasi adanya loss of mud dan gempa Yogya yang berdekatan dan mengatakan '. the proximity of the two events suggests a temporal connection exists ..'. Jadi timing dari loss diberikan sebagai informasi, dan bukan pembenaran dari gempa sebagai penyebab LUSI. Paper tersebut sengaja kami tidak membahas hypotheses lain seperti gempa / fault reactivation atau geothermal process karena kami bukan ahlinya. Yang dibahas secara rinci dan transparan adalah analisa tekanan yang ada di sumur dan kesimpulan bahwa sumur tidak dalam keadaan bocor. Tujuan kedua dari paper tersebut adalah untuk membuka data2 pengeboran, 'black box', evidence dan informasi agar para ilmuwan dimasa depan dapat melakukan research berdasarkan dengan data dan bukan asumsi. Drilling data yang bapak maksud sebagai berikut: * MW in 14.7 ppg. Berat lumpur yang sama dipakai pada 5000 ft terakhir * ECD ~15 ppg dari perhitungan(Mud Eng dan Mud Logger keduanya melakukan perhitungan tersebut). PWD tool atau pressure measurement tool lainnya tidak dipakai * LOT 16.4 ppg @ 3580 ft, 12-1/4 hole section. *
RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Terima kasih pak Bambang atas penjelasannya. Sangat menarik untuk dicermati lebih dalam. Mengenai look ahead seismic, waktu ketemu Wayne Basden (ex chief Geophysics-nya Santos) yang lagi operasi lutut di Bangkok beberapa tahun kemarin, dia bilang sepertinya bit sudah mencium lapisan Kujung. Tapi ya ini dari cerita ngobrol-ngobrol karena waktu sumur Banjarpanji mengalami BO saya sudah tidak merumput di Santos lagi. Mengenai Jeruk, sependek ingatan saya, di Jeruk tidak dijumpai lapisan batupasir yang sangat tebal sampe ~3000'. Bahkan waktu Dukuh yang terletak di selatan Jeruk dibor juga tidak dijumpai lapisan batupasir yang tebal seperti di Banjarpanji-1. Mungkin Pak Awang bisa menjelaskan secara regional karena pengetahuan saya di offshore madura cuma sejengkal jari saja. Akan tetapi, saya sangat menikmati diskusi ini sekarang karena lebih ilmiah dan menggunakan penjelasan yang bisa diperdebatkan secara ilmiah juga. Semoga Pak Koesoema juga bisa menambahkan cerita-cerita seputar Kujung karena beliau juga salah satu pakar soal Kujung. Dan saya juga menyampaikan terima kasih ke Pak Bambang yang telah mengirim beberapa paper tentang LUSI via Pak Sawolo. Saya juga mengenal pak Sawolo waktu merumput di Unocal dulu. Terima kasih pak dan salam buat Pak Sawolo dan Mas Edy. -DS- -Original Message- From: Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com] Sent: Friday, 05 March, 2010 8:58 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Pak Doddy yang baik, Menurut teman2 drilling, fungsi dari 16 intermediate liner di Banjarpanji adalah sebagai casing pertama yang harus dipasang sesudah memasuki transition zone. Ini disebabkan casing 20 tidak di design untuk menahan tekanan transisi. Rupanya transition zone disumur ini lebih dangkal dari yang diprediksi (berdasarkan sumur offset Porong), sehingga 16 intermediate liner tersebut harus dipasang disekitar 2200 ft untuk menjaga kick tolerance yang memadai. Soal secondary target Lapisan karbonat yang hilang merupakan prognosis yang diinterpretasikan sebagai mounding feature yang kemungkinan besar karbonat, tapi ternyata bukan. Sumur wildcat memang sering tidak menjumpai apa yang sebelumnya diperkirakan. Saya pernah melakukan statistics antara prognosis dengan actual encountered dibeberapa lapangan produksi di Kaltim, ternyata meskipun sudah banyak sumurpun tingkat akurasinya kecil, apalagi sumur eksplorasi wildcat. Mengenai kenapa 12-1/4 section di bor sampai 9297'. Asumsi pak Doddy benar bahwa karena LOT di 13-3/8 casing cukup tinggi (16.4 ppg), dan yang di bor adalah volcaniclastic sandstone dengan MW yang relatif rendah (14.7 ppg), maka sumur bisa di bor sampai kedalaman ~9400 ft dengan safe. Safety dari sumur ini serta perhitungannya di bahas secara rinci di paper yang linknya sudah saya berikan. Kalau ingin copynya, bisa bisa saya kirim melalui japri. GG dilibatkan dalam pemilihan casing seat. Kedalaman top of Kujung/Prupuh tersebut diprediksi dengan look ahead seismic dan hasilnya kita diskusikan dengan drilling apakah sumur aman untuk dibor sampai kedalaman tersebut. Benar, pengalaman dari Edi Sutriono dan Ralph Adam pun mengatakan bahwa untuk berhasil menembus lapisan karbonat Kujung Fm/Prupuh, dan bisa melakukan test, maka casing 9-5/8 harus dipasang di top of karbonat. Disumur Jeruk, open hole section 12-1/4 mereka lebih panjang dari Banjarpanji. Jeruk 1 dan 2 adalah 5951 ft dan 6782 ft sedangkan Banjarpanji adalah 5720 ft., yang relative lebih pendek. Sehingga apa yang dituduhkan tidak pakai casing karena mau ngirit atau open hole yang panjang tanpa casing, sebenarnya sudah ada beberapa operator lain yang mem-bor dengan openhole yang lebih panjang dengan stratigraphic section yang sama secara aman, Kuncinya adalah cukup tidak nya kick tolerance. Wass. Bambang -Original Message- From: Doddy Suryanto [mailto:dod...@pttep.com] Sent: Thursday, March 04, 2010 4:47 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Pak Bambang yth, Ada beberapa hal yang menurut saya juga menarik dari sumur Banjarpanji-1 ini. Beberapa diantaranya adalah peletakan 16 casing yang jauh lebih dangkal dari prognosisnya. Apakah ini karena terdapat lapisan yang bertekanan tinggi di kedalaman yang relatif dangkal (1135' lebih dangkal dari rencana)? Dan juga yang menarik lagi adalah tidak munculnya lapisan batu gamping bagian atas seperti di prognosis yang digantikan oleh keberadaan batu pasir yang tebal (3000'?). Pak Awang pernah bercerita soal hilangnya lapisan batu gamping atas dan munculnya batu pasir yang tebal ini di milis beberapa waktu yang lalu. Karena batu pasir adalah salah satu lapisan yang release pressure dan hasil LOT di 13 3/8 casing yang masih bisa menahan besarnya ECD di section bawahnya, saya berasumsi pihak drilling berhak saja melanjutkan pengeboran karena masih aman. Tetapi apakah ada
Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Difinalkan? Masalah apanya? masalah hukumnya ? I'm not sure. Kalau masalah politiknya saya rada yakin ini masih akan berlanjut sampai 'waktu yang tepat' Kalau masalah ilmiahnya, berdasar diskusi di sini saya yakin masih akan lanjut terus, as it should be. Masalah penderitaan korban ? Sampai pemerintah mengambil alih secara penuh dan komprehensif, saya yakin masih akan berlanjut lama --- On Thu, 4/3/10, Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com wrote: From: Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI To: iagi-net@iagi.or.id Received: Thursday, 4 March, 2010, 9:59 PM Ok boss. Thanks for the support.. Yang jelas menurut saya, banyak geologist yang belum sadar bahwa masalah Lusi sudah di 'final' kan oleh beberapa pihak. On 3/3/10, abachtiar_CBN abacht...@cbn.net.id wrote: Jangan berhenti, Nathan. Jangan berkecil hati. Komentar-komentar-mu bisa jadi pemicu diskusi yang berat-berat untuk menguraikan ini semua. Paling tidak menguraikan keruwetan status LuSi itu di otak kita, karena bagi sebagian politisi, bisnisman, birokrat, ahli hukum, sebagian asosiasi profesi, dan sebagian saintis, status penyebab LuSi itu sudah final. Jangan ikut2an terimbas panas dan ngambek. salam broer, adb === - Original Message - From: Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, March 03, 2010 12:20 PM === Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI No comment Pak Awang. Penilaian bapak terlalu personal, dan subjektif. Panas adalah istilah bpk, ngambek pun istilah bpk Awang yg terhormat. Saya tidak menginisiasi 2 kata tsb di pembahasan yang saintifik ini. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Menurut UU tentang lingkungan hidup, (jika tak keliru) disebutkan bahwa pencemaran lingkungan bukan delik aduan. Artinya siapa yang menyebabkan lingkungan tercemar langsung bisa diperiksa oleh polisi, meski tidak ada yang mengadu. Nah tentang musibah Lumpur lapindo hingga kini belum jelas (masih ada 2 mazhab: ulah manusia atau fenomena alam), meski penyidik sudah meng-SP3-kan. Jadi, jika ulah manusia tentu sang manusia itu yang harus diminta pertanggungan jawabnya. Namun, ketika itu diputuskan sebagai suatu peristiwa alam, ya pemerintah yang menanggungnya, tentu dibantu oleh kita-kita seluruh anak negeri yang bersimpati seperti korban musibah nasional lainnya. Untuk kasus Lumpur Lapindo, kalau lewat CSR apalagi dalam format sebatas charity gak akan sampai pada tahap recovery dan peningkatan taraf hidup para korban. Lain halnya bila CSR disusun lewat program yang holistic/konprehensif dan berkelanjutan dengan target pemberdayaan (empowerment) komunitas melalui pembangunan partisipatoris, tulus, dan transparan insya Allah korban yang tergusur lumpur dimaksud akan mampu menatap masa depan mereka secara mandiri. Tabik; RnB -Original Message- From: yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id] Sent: Friday, March 05, 2010 10:54 AM To: iagi-net Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Pak Bambang Benar waktu lah yang akan menentukan . , sebenarnya jargon ini sudah sangat kita kenal . Sebagai mana saya postingkan dalam millis ini beberapa kali , pertanyaan - nya atau saya : apa yang harus dilakukan dengan semburan lumpurnya ???, jadi apakah waktu akan dibiarkan berlalu saja ... dan nanti akan dapat memberikan penjelasan apa yang telah terjadi ? Nah tentunya kita sebagai ilmuwan akan memanfaatkn segala macam data spt kegempaan (apakah benar asumsi Awang ) , karakter lumpur (apakah komposisinya konstan , bagaimana bila dibandingkn dengan lumpur Bleduk Kuwu umpamanya ).dsb dsb. Saya masih ada pertanyaan : Apakah kalau Lapindo di katagorikan sebagai pencemar mempunyai kewajiban untuk melakukan hal diatas ? Ataukah kewajiban tersebut sebatas CSR ? Munkin ada yang bisa menjawabnya . Si Abah Sungguh bijak dan benar sekali kata-kata dari pak Koesoema,.. mungkin hanya waktu yang akan memutuskan. Bagi saya ini bukan masalah kalah menang, tetapi mencari jawaban apa yang sesungguhnya terjadi. Dalam hal ini tidak ada pihak yang menang, baik Lapindo, rakyat sekitar maupun Davies cs. Lusi merupakan fenomena kelas dunia, masa hanya peneliti asing saja yang asik menggeluti kejadian dipekarangan rumah kita dan hanya mereka yang nulis di jurnal2 scientific. Karena itulah saya tergelitik untuk mencoba memahami fenomena ini. Tidak ada salahnya kita terus menggali dan melakukan studi berdasarkan data2 yang ada. Pada awalnya kita semua, termasuk saya mengira ini bersumber dari sumur, namun ada beberapa kejanggalan yang saya amati. Jika lumpur bersumber dari bocornya sumur karena hydro-fractured, kenapa sumur dalam keadaan statis dan tidak kehilangan drilling mud? Drilling merupakan closed-system, kalau ada yang bocor, seharusnya volume drilling mud berkurang. Ibaratnya kalau bak kamar mandi kita bocor, permukaan airnya pasti turun karena volume berkurang. Lalu kenapa masih bisa sirkulasi kalau dianggap sudah bocor? Tekanan yang diamati baik di annulus maupun di drillpipe tidak menunjang adanya kebocoran disumur. Juga saat sample lumpur diambil dibeberapa tempat lalu dianalisa, tidak ada trace oil based mud yang dipakai sebagai drilling mud. Ini hanya sedikit contoh dari beberapa kejanggalan2 yang membuat saya berfikir dua kali. Untuk mas Agus Hendratno, baiknya drilling report tersebut dilengkapi dengan real time chart mas, supaya bisa cross-check laporan karena drilling report bisa saja subjektif dan bias. Ditunggu ketoprakan mas,.. hehe Wass. Bambang -Original Message- From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Wednesday, March 03, 2010 7:59 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Kita itu harus belajar dari Pansus Century bahwa ternyata ada kebenaran secara politis yang diputuskan oleh sidang Paripurna DPR secara aklamasi atau dengan voting, kebenaran hukum yang diputuskan oleh kekuasan hakim yang dapat naik banding, atau kekuasan penegak hukum untuk meng-SP3-kan, dan kebenaran ilmiah yang hanya dapat diputuskan oleh waktu. Ada maxim di antara geologists: GEOLOGISTS NEVER CHANGE THEIR IDEAS, BUT EVENTUALLY THEY FADE AWAY Debat Lusi ini baik untuk sebagai permainan intelektual tetapi jangan harapkan akan muncul keputusan mana yang benar dalam waktu yang singkat. Yang merasa kalah adu argumen selalu bisa men-generate data baru. Waktu lah yang nanti akan menentukan Wassalam RPK - Original Message - From: Hendratno Agus agushendra...@yahoo.com To: