[iagi-net-l] JOKE - Bls: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-09 Terurut Topik Amin Bunyamin
Abah, pak Avi gak marah-marah kok, cuman 'marah dikit (nyentil :), maksud 
beliau barangkali sekedar untuk mengingatkan yg suka aneh-aneh (bukan begitu 
khan pak Avi? ;), kalau pinjem bahasa pak ketum hanya mewanti-wanti (alarm, 
for early warning system :)


Nice joke Abah :D, syaratnya sangat menantang adrenalin lho, boleh juga tuch 
dimasukan di 'AD/ART' IAGI-net  (hehehe just jokes juga, piiis :)

salam damai,
aminb
npa: 3323



 Dari: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Kamis, 9 Februari 2012 13:58
Judul: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
 

Avi

Jangan marah  marah dong , mungkin Cak Amin mau niru si Abah  hahahahaha, ada 
syaratnya lho , yaitu aktif di Pengurus IAGI selama minimal 25 tahun dan pernah 
jadi Ketua Umum , hahahahaha .
Don't meintion it , just a joke joke and joke 

si Abah



 From: rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, February 8, 2012 8:56 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
 

Kok mas a-b mbulet ya lha sampeyan punya nama bagus kok mung malah jadi a-b 
doang toh cak

Agama itu faith sedangkan science tidak jadi tetep ga gathuk

Salam
Avianto


Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  a-b amin...@yahoo.com 
Date: Wed, 8 Feb 2012 12:17:20 +
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
Pakdhe rovicky dan rekan2 iagi yg bijaksana,
Sy pikir agama adalah 'ruh' (spirit) atau stidakny inspirasi bagi science(bukan 
aspirasi) dan bagi kecenderungan manusia utk mencari terus kebenaran (bukan 
pembenaran).
Sy kira dalam takaran yg 'wajar' (tdk utk hakimi apalagi utk 'menindas' yg beda 
pendapat) dan proporsional, 'interaksi' science dan agama tdklah jd masalah. 
Sciene pun tdk selamanya bebas nilai, karena dalam kebebasan bepikirpun perlu 
kejujuran. WaLlahu'alam.

3323

thxrgd, a-b


From:  ecep suryana ec...@yahoo.com 
Date: Wed, 8 Feb 2012 03:06:45 -0800 (PST)
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Pak rovicky,ada ungkapanIlmu tanpa agama buta,agama tanpa ilmu lumpuh
Sy selalu yakin kalau ilmu adalah tuntutan yg harus dieksplorasi untuk mencari 
kaidah kebenaran agama...oleh karena itu ilmu tanpa batas  dan akan terus 
berkembang seiring tuntutan permintaan akan pembuktian/hipotesa...
Wslkm
ES



Sent from Yahoo! Mail on Android BelekBeurit 




 From:  Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com; 
To:  iagi-net@iagi.or.id; 
Subject:  Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY 
Sent:  Wed, Feb 8, 2012 10:44:21 AM 
 

saya rasa ketika sitiran-sitirannya sudah mengarah kenabian dan kitab
suci menjadikan science atau scientific approach menjadi kabur. atau
malah boleh disebut psudo sciece.
walaupun saya juga beragama namun agaknya kurang tepat kalau
menyatakan bahwa agama mengandung data science (walau dalam arti
refrensi).
namun saya juga meyakini bahwa kebenaran hakiki bukanlah hanya
kebenaran science. science memang tidak atau belum mampu menjelaskan
semua fenomena, tetapi menggabungkan science dan agama bukan
(seringkali tidak) menjadikan kebenaran yang lebih tinggi (lebih
benar).

rdp

On 2/8/12, Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id wrote:
 Sekali lagi mohon dicermati antara Isi Kitab-2 Suci dan Dokumen-2 Science.
 Yang satu untuk kehidupan Rohani,
 yang satunya untuk kepentingan Fisik
 (duniawi). Tentu saja ada bagian-2 yang overlapping di sana. Sebagai
 scientist saya sulit sekali menerima dengan akal sehat saya bahwa ada Nabi
 Adam (cikal bakal seluruh umat manusia), apalagi untuk menelusuri kapan N
 Adam hidup (bila memang demikian). Tetapi sebagai manusia rohani saya
 menerima Kitab-2 Suci itu, termasuk N Adam dan nabi-2 lainnya, untuk
 membimbing Roh saya dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Itupun kalau
 kita percaya adanya Roh.

 Salam,

 YSY



 From: Muhammad Razi [mailto:mufar...@gmail.com]
 Sent: Wednesday, February 08, 2012 2:11 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN
 SBY



 kalo di runut kejadiannya (gabungan ceritanya milis iagi dan bukunya NatGeo
 - concise history of the World - Neil Kagan)



 76,000 BCE - Toba erupsion

 72,000 BCE - arrival modern humans in southeast asia

 60,000 BCE - modern humans reach New guinea and Australia; first sign of
 human burial found in Australia

 40,000 BCE - Modern humans arrive at Europe; living along side with
 Neanderthal

 28,000 BCE - Neanderthal extintc in Spain; Solomon island settled

 16,000 BCE - Humans cross the Bering strait to Alaska. Native Americans are
 likely present.

 14,000 - 8,000 BCE

Re: [iagi-net-l] JOKE - Bls: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-09 Terurut Topik rakhmadi avianto
Miss you pak Yanto, kayaknya aku udah mau ikutan Explorationist lagi ni
Can Amin piis

Thanks
Avi

2012/2/9 Amin Bunyamin amin...@yahoo.com

 Abah, pak Avi gak marah-marah kok, cuman 'marah dikit (nyentil :),
 maksud beliau barangkali sekedar untuk mengingatkan yg suka aneh-aneh (bukan
 begitu khan pak Avi? ;), kalau pinjem bahasa pak ketum hanya
 mewanti-wanti (alarm, for early warning system :)

 Nice joke Abah :D, syaratnya sangat menantang adrenalin lho, boleh juga
 tuch dimasukan di 'AD/ART' IAGI-net  (hehehe just jokes juga, piiis :)

 salam damai,
 aminb
 npa: 3323
   --
 *Dari:* Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
 *Kepada:* iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 *Dikirim:* Kamis, 9 Februari 2012 13:58
 *Judul:* Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

 Avi

 Jangan marah  marah dong , mungkin Cak Amin mau niru si Abah  hahahahaha,
 ada syaratnya lho , yaitu aktif di Pengurus IAGI selama minimal 25 tahun
 dan pernah jadi Ketua Umum , hahahahaha .
 Don't meintion it , just a joke joke and joke

 si Abah
   --
 *From:* rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Wednesday, February 8, 2012 8:56 PM
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

 Kok mas a-b mbulet ya lha sampeyan punya nama bagus kok mung malah jadi
 a-b doang toh cak

 Agama itu faith sedangkan science tidak jadi tetep ga gathuk

 Salam
 Avianto

 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * a-b amin...@yahoo.com
 *Date: *Wed, 8 Feb 2012 12:17:20 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

 Pakdhe rovicky dan rekan2 iagi yg bijaksana,
 Sy pikir agama adalah 'ruh' (spirit) atau stidakny inspirasi bagi
 science(bukan aspirasi) dan bagi kecenderungan manusia utk mencari terus
 kebenaran (bukan pembenaran).
 Sy kira dalam takaran yg 'wajar' (tdk utk hakimi apalagi utk 'menindas' yg
 beda pendapat) dan proporsional, 'interaksi' science dan agama tdklah jd
 masalah. Sciene pun tdk selamanya bebas nilai, karena dalam kebebasan
 bepikirpun perlu kejujuran. WaLlahu'alam.

 3323
 thxrgd, a-b
 --
 *From: * ecep suryana ec...@yahoo.com
 *Date: *Wed, 8 Feb 2012 03:06:45 -0800 (PST)
 *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

 Pak rovicky,ada ungkapanIlmu tanpa agama buta,agama tanpa ilmu lumpuh
 Sy selalu yakin kalau ilmu adalah tuntutan yg harus dieksplorasi untuk
 mencari kaidah kebenaran agama...oleh karena itu ilmu tanpa batas dan akan
 terus berkembang seiring tuntutan permintaan akan pembuktian/hipotesa...
 Wslkm
 ES


 Sent from Yahoo! Mail on Android BelekBeurit

  --
 * From: * Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com;
 * To: * iagi-net@iagi.or.id;
 * Subject: * Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN
 SBY
 * Sent: * Wed, Feb 8, 2012 10:44:21 AM

   saya rasa ketika sitiran-sitirannya sudah mengarah kenabian dan kitab
 suci menjadikan science atau scientific approach menjadi kabur. atau
 malah boleh disebut psudo sciece.
 walaupun saya juga beragama namun agaknya kurang tepat kalau
 menyatakan bahwa agama mengandung data science (walau dalam arti
 refrensi).
 namun saya juga meyakini bahwa kebenaran hakiki bukanlah hanya
 kebenaran science. science memang tidak atau belum mampu menjelaskan
 semua fenomena, tetapi menggabungkan science dan agama bukan
 (seringkali tidak) menjadikan kebenaran yang lebih tinggi (lebih
 benar).

 rdp

 On 2/8/12, Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id wrote:
  Sekali lagi mohon dicermati antara Isi Kitab-2 Suci dan Dokumen-2
 Science.
  Yang satu untuk kehidupan Rohani, yang satunya untuk kepentingan Fisik
  (duniawi). Tentu saja ada bagian-2 yang overlapping di sana. Sebagai
  scientist saya sulit sekali menerima dengan akal sehat saya bahwa ada
 Nabi
  Adam (cikal bakal seluruh umat manusia), apalagi untuk menelusuri kapan N
  Adam hidup (bila memang demikian). Tetapi sebagai manusia rohani saya
  menerima Kitab-2 Suci itu, termasuk N Adam dan nabi-2 lainnya, untuk
  membimbing Roh saya dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Itupun kalau
  kita percaya adanya Roh.
 
  Salam,
 
  YSY
 
 
 
  From: Muhammad Razi [mailto:mufar...@gmail.com]
  Sent: Wednesday, February 08, 2012 2:11 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
 
 
 
  kalo di runut kejadiannya (gabungan ceritanya milis iagi dan bukunya
 NatGeo
  - concise history of the World - Neil Kagan)
 
 
 
  76,000 BCE - Toba erupsion
 
  72,000 BCE - arrival modern humans in southeast asia
 
  60,000 BCE - modern humans reach New guinea and Australia; first sign of
  human burial found in Australia
 
  40,000 BCE - Modern

RE: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-09 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Ungkapan yang sangat indah, saya setuju sekali.

Tetapi masalahnya apa arti ungkapan itu. Bagi saya pribadi, bila manusia
menguasai iptek dan tidak dibimbing rohaninya, yang terjadi adalah
kekacauan. Bila kita menguasai kaidah agama tanpa memperhatikan kemajuan
iptek, ya akan ditertawakan orang. Tapi jangan sekali- kali mencampur-
adukkan kaidah agama dengan kaidah iptek secara membabi buta, akan kacau.
Contoh nyata: kalau saya memberi soal ujian di disiplin ilmu saya pada mhs
saya (baik S-1, S-2, maupun S-3), lalu ada yang menjawab: Itu adalah
kehendak Tuhan, saya pasti akan menyalahkan jawaban itu, artinya tidak
lulus. Lalu apakah saya akan masuk neraka karena tidak meluluskan mhs tsb?

He..he..

YSY

 

From: ecep suryana [mailto:ec...@yahoo.com] 
Sent: Wednesday, February 08, 2012 6:07 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

 


Pak rovicky,ada ungkapanIlmu tanpa agama buta,agama tanpa ilmu lumpuh
Sy selalu yakin kalau ilmu adalah tuntutan yg harus dieksplorasi untuk
mencari kaidah kebenaran agama...oleh karena itu ilmu tanpa batas dan akan
terus berkembang seiring tuntutan permintaan akan pembuktian/hipotesa...

Wslkm
ES



Sent from Yahoo! Mail on Android BelekBeurit

 

  _  

From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com; 
To: iagi-net@iagi.or.id; 
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY 
Sent: Wed, Feb 8, 2012 10:44:21 AM 


saya rasa ketika sitiran-sitirannya sudah mengarah kenabian dan kitab
suci menjadikan science atau scientific approach menjadi kabur. atau
malah boleh disebut psudo sciece.
walaupun saya juga beragama namun agaknya kurang tepat kalau
menyatakan bahwa agama mengandung data science (walau dalam arti
refrensi).
namun saya juga meyakini bahwa kebenaran hakiki bukanlah hanya
kebenaran science. science memang tidak atau belum mampu menjelaskan
semua fenomena, tetapi menggabungkan science dan agama bukan
(seringkali tidak) menjadikan kebenaran yang lebih tinggi (lebih
benar).

rdp

On 2/8/12, Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id javascript:return
 wrote:
 Sekali lagi mohon dicermati antara Isi Kitab-2 Suci dan Dokumen-2 Science.
 Yang satu untuk kehidupan Rohani, yang satunya untuk kepentingan Fisik
 (duniawi). Tentu saja ada bagian-2 yang overlapping di sana. Sebagai
 scientist saya sulit sekali menerima dengan akal sehat saya bahwa ada Nabi
 Adam (cikal bakal seluruh umat manusia), apalagi untuk menelusuri kapan N
 Adam hidup (bila memang demikian). Tetapi sebagai manusia rohani saya
 menerima Kitab-2 Suci itu, termasuk N Adam dan nabi-2 lainnya, untuk
 membimbing Roh saya dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Itupun kalau
 kita percaya adanya Roh.

 Salam,

 YSY



 From: Muhammad Razi [mailto:mufar...@gmail.com javascript:return ]
 Sent: Wednesday, February 08, 2012 2:11 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id javascript:return 
 Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY



 kalo di runut kejadiannya (gabungan ceritanya milis iagi dan bukunya
NatGeo
 - concise history of the World - Neil Kagan)



 76,000 BCE - Toba erupsion

 72,000 BCE - arrival modern humans in southeast asia

 60,000 BCE - modern humans reach New guinea and Australia; first sign of
 human burial found in Australia

 40,000 BCE - Modern humans arrive at Europe; living along side with
 Neanderthal

 28,000 BCE - Neanderthal extintc in Spain; Solomon island settled

 16,000 BCE - Humans cross the Bering strait to Alaska. Native Americans
are
 likely present.

 14,000 - 8,000 BCE - chatastrophic events (???); Humans arrived in South
 America

 12,000 - 8,000 BCE - start of ceramic arts in Japan

 11,500 BCE - Clovis culture (paleo-indian) begins in North America's great
 plains

 11,000 BCE - Human reach Chile

 11,000 BCE - Cultivation on wild rye in euphrates Syria

 10,000 BCE - first sign of agriculture in China and Mediteran

 7250 BCE - Catal huyuk in Anatolia reached population of 6000

 7000 BCE - Farming tribes spreads from Anatolia into Greece

 5400 BCE - Bandkeramik culture develops in Europe

 4000 - 2000 BCE - ? (some literature listed the forming of modern
 deserts)

 2100 BCE - Ibrahim era in Ur



 katastropi di rentang 14,000 - 8000 BCE sepertinya banyak pendukungnya,

 tapi jika dibilang induk peradaban pertanian dan peternakan berasal dari
 nusantara kok agak meragukan ya?

 China, mediterania dan middle east sudah mengklaim nya terlebih dahulu ??
 (dengan waktu yg hampir bersamaan, 1 BCE)



 Ditinjau dari sisi agama Islam, berandai-andai hadits riwayat Hakim ttg
umur
 umat terdahulu adalah shahih

 maka, jarak Ibrahim ke Nuh hanya 1000 tahun; artinya kemungkinan ada
satu
 even katastropik lagi yg terjadi di kisaran tahun 4000-3000 BCE

 yg menyebabkan terjadinya human dispersal jilid terakhir sebelum masa
 modern (yg diawali tahun 3000 BCE)

 yang lebih menarik lagi, jarak Nuh ke Adam dituliskan hanya 1000 tahun
 juga .., apa mungkin homo sapiens itu

Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-08 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
saya rasa ketika sitiran-sitirannya sudah mengarah kenabian dan kitab
suci menjadikan science atau scientific approach menjadi kabur. atau
malah boleh disebut psudo sciece.
walaupun saya juga beragama namun agaknya kurang tepat kalau
menyatakan bahwa agama mengandung data science (walau dalam arti
refrensi).
namun saya juga meyakini bahwa kebenaran hakiki bukanlah hanya
kebenaran science. science memang tidak atau belum mampu menjelaskan
semua fenomena, tetapi menggabungkan science dan agama bukan
(seringkali tidak) menjadikan kebenaran yang lebih tinggi (lebih
benar).

rdp

On 2/8/12, Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id wrote:
 Sekali lagi mohon dicermati antara Isi Kitab-2 Suci dan Dokumen-2 Science.
 Yang satu untuk kehidupan Rohani, yang satunya untuk kepentingan Fisik
 (duniawi). Tentu saja ada bagian-2 yang overlapping di sana. Sebagai
 scientist saya sulit sekali menerima dengan akal sehat saya bahwa ada Nabi
 Adam (cikal bakal seluruh umat manusia), apalagi untuk menelusuri kapan N
 Adam hidup (bila memang demikian). Tetapi sebagai manusia rohani saya
 menerima Kitab-2 Suci itu, termasuk N Adam dan nabi-2 lainnya, untuk
 membimbing Roh saya dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Itupun kalau
 kita percaya adanya Roh.

 Salam,

 YSY



 From: Muhammad Razi [mailto:mufar...@gmail.com]
 Sent: Wednesday, February 08, 2012 2:11 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY



 kalo di runut kejadiannya (gabungan ceritanya milis iagi dan bukunya NatGeo
 - concise history of the World - Neil Kagan)



 76,000 BCE - Toba erupsion

 72,000 BCE - arrival modern humans in southeast asia

 60,000 BCE - modern humans reach New guinea and Australia; first sign of
 human burial found in Australia

 40,000 BCE - Modern humans arrive at Europe; living along side with
 Neanderthal

 28,000 BCE - Neanderthal extintc in Spain; Solomon island settled

 16,000 BCE - Humans cross the Bering strait to Alaska. Native Americans are
 likely present.

 14,000 - 8,000 BCE - chatastrophic events (???); Humans arrived in South
 America

 12,000 - 8,000 BCE - start of ceramic arts in Japan

 11,500 BCE - Clovis culture (paleo-indian) begins in North America's great
 plains

 11,000 BCE - Human reach Chile

 11,000 BCE - Cultivation on wild rye in euphrates Syria

 10,000 BCE - first sign of agriculture in China and Mediteran

 7250 BCE - Catal huyuk in Anatolia reached population of 6000

 7000 BCE - Farming tribes spreads from Anatolia into Greece

 5400 BCE - Bandkeramik culture develops in Europe

 4000 - 2000 BCE - ? (some literature listed the forming of modern
 deserts)

 2100 BCE - Ibrahim era in Ur



 katastropi di rentang 14,000 - 8000 BCE sepertinya banyak pendukungnya,

 tapi jika dibilang induk peradaban pertanian dan peternakan berasal dari
 nusantara kok agak meragukan ya?

 China, mediterania dan middle east sudah mengklaim nya terlebih dahulu ??
 (dengan waktu yg hampir bersamaan, 1 BCE)



 Ditinjau dari sisi agama Islam, berandai-andai hadits riwayat Hakim ttg umur
 umat terdahulu adalah shahih

 maka, jarak Ibrahim ke Nuh hanya 1000 tahun; artinya kemungkinan ada satu
 even katastropik lagi yg terjadi di kisaran tahun 4000-3000 BCE

 yg menyebabkan terjadinya human dispersal jilid terakhir sebelum masa
 modern (yg diawali tahun 3000 BCE)

 yang lebih menarik lagi, jarak Nuh ke Adam dituliskan hanya 1000 tahun
 juga .., apa mungkin homo sapiens itu sebenarnya hanya dimulai sejak
 4000 BCE?

 lalu siapa manusia yang hidup sebelum 4000 BCE  neanderthal semua? atau
 homo sapiens jenis lain??



 udah ah, kebanyakan berandai-andai 



 salam

 Razi





 2012/2/4 Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com

 Mang Okim dan Rekan-rekan IAGI yang baik,

 Perkenankan saya menguraikan ini dari sudut yang berbeda.

 Kebetulan saya berkesempatan berdiskusi panjang lebar sampai 1 jam lebih
 dengan Mang Stephen Oppenheimer itu waktu  tgl 2 Februari kemarin.  Saya
 juga hadir ketika rombongan Pak Gumilar dan Mang Oppenheimer  bertemu dan
 berbincang-bincang dengan Presiden SBY.



 Oppenheimer adalah seorang dokter spesialisasi di bidang genetika. Obyek
 utama dari riset beliau adalah DNA manusia dari berbagai pelosok Indonesia,
 Asia, Afrika, dll. Saya sangat kagum dengan kemampuan dari riset DNA ini,
 meskipun terusterang belum mengerti sepenuhnya.  Yang jelas, dari DNA
 manusia yang hidup di satu wilayah kita bisa merekonstruksi evolusi
 perkembangan DNA tersebut sampai sampai puluhan ribu tahun ke belakang
 dengan ketelitian yang mengagumkan (meskipun tentu saja tidak seakurat
 radiometric dating untuk time histories-nya).  Nah berdasarkan riset DNA,
 manusia Indonesia yang hidup sekarang dapat diketahui bahwa nenek moyang nya
 sudah di Nusantara sejak 60.000 tahun lalu.  Ini sangat menarik, karena
 kemungkinannya adalah permulaan masa re-populasi manusia setelah Letusan
 Katastropik Toba!

 Dari meneliti DNA ini pula Openheimer

Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-08 Terurut Topik ecep suryana
Pak rovicky,ada ungkapanIlmu tanpa agama buta,agama tanpa ilmu lumpuh
Sy selalu yakin kalau ilmu adalah tuntutan yg harus dieksplorasi untuk mencari 
kaidah kebenaran agama...oleh karena itu ilmu tanpa batas  dan akan terus 
berkembang seiring tuntutan permintaan akan pembuktian/hipotesa...

Wslkm
ES


Sent from Yahoo! Mail on Android BelekBeurit



Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-08 Terurut Topik Muhammad Razi
hehehe, jadi inget cerita seorang teman ketika pertama kali kuliah di
kampus luar indonesia, sang dosen hari pertama wanti wanti : God has no
place within this wall
terlepas dari percaya atau tidak dengan berita agama (apapun), time gap di
kisaran 4000-2000 BCE cukup menarik utk di teliti lebih lanjut.
dibanyak literature memang disebutkan juga adanya banjir besar Mesopotamia
(circa 3200 BCE), tapi apakah ini hanya banjir lokal saja ataukah bersifat
global sampai daratan far-east (sundaland), mungkin jawabannya ada di
gunung Padang ?

menurut saya sih sepertinya akan cukup sulit juga untuk menghindari link ke
agama karena catatan sejarah yg paling runut sejak 3000 BCE adalah berupa
catatan agama. tapi ya manut saja deh dengan pak Ketum.

salam
Razi


2012/2/8 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com

 saya rasa ketika sitiran-sitirannya sudah mengarah kenabian dan kitab
 suci menjadikan science atau scientific approach menjadi kabur. atau
 malah boleh disebut psudo sciece.
 walaupun saya juga beragama namun agaknya kurang tepat kalau
 menyatakan bahwa agama mengandung data science (walau dalam arti
 refrensi).
 namun saya juga meyakini bahwa kebenaran hakiki bukanlah hanya
 kebenaran science. science memang tidak atau belum mampu menjelaskan
 semua fenomena, tetapi menggabungkan science dan agama bukan
 (seringkali tidak) menjadikan kebenaran yang lebih tinggi (lebih
 benar).

 rdp

 On 2/8/12, Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id wrote:
  Sekali lagi mohon dicermati antara Isi Kitab-2 Suci dan Dokumen-2
 Science.
  Yang satu untuk kehidupan Rohani, yang satunya untuk kepentingan Fisik
  (duniawi). Tentu saja ada bagian-2 yang overlapping di sana. Sebagai
  scientist saya sulit sekali menerima dengan akal sehat saya bahwa ada
 Nabi
  Adam (cikal bakal seluruh umat manusia), apalagi untuk menelusuri kapan N
  Adam hidup (bila memang demikian). Tetapi sebagai manusia rohani saya
  menerima Kitab-2 Suci itu, termasuk N Adam dan nabi-2 lainnya, untuk
  membimbing Roh saya dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Itupun kalau
  kita percaya adanya Roh.
 
  Salam,
 
  YSY
 
 
 
  From: Muhammad Razi [mailto:mufar...@gmail.com]
  Sent: Wednesday, February 08, 2012 2:11 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
 
 
 
  kalo di runut kejadiannya (gabungan ceritanya milis iagi dan bukunya
 NatGeo
  - concise history of the World - Neil Kagan)
 
 
 
  76,000 BCE - Toba erupsion
 
  72,000 BCE - arrival modern humans in southeast asia
 
  60,000 BCE - modern humans reach New guinea and Australia; first sign of
  human burial found in Australia
 
  40,000 BCE - Modern humans arrive at Europe; living along side with
  Neanderthal
 
  28,000 BCE - Neanderthal extintc in Spain; Solomon island settled
 
  16,000 BCE - Humans cross the Bering strait to Alaska. Native Americans
 are
  likely present.
 
  14,000 - 8,000 BCE - chatastrophic events (???); Humans arrived in South
  America
 
  12,000 - 8,000 BCE - start of ceramic arts in Japan
 
  11,500 BCE - Clovis culture (paleo-indian) begins in North America's
 great
  plains
 
  11,000 BCE - Human reach Chile
 
  11,000 BCE - Cultivation on wild rye in euphrates Syria
 
  10,000 BCE - first sign of agriculture in China and Mediteran
 
  7250 BCE - Catal huyuk in Anatolia reached population of 6000
 
  7000 BCE - Farming tribes spreads from Anatolia into Greece
 
  5400 BCE - Bandkeramik culture develops in Europe
 
  4000 - 2000 BCE - ? (some literature listed the forming of modern
  deserts)
 
  2100 BCE - Ibrahim era in Ur
 
 
 
  katastropi di rentang 14,000 - 8000 BCE sepertinya banyak pendukungnya,
 
  tapi jika dibilang induk peradaban pertanian dan peternakan berasal dari
  nusantara kok agak meragukan ya?
 
  China, mediterania dan middle east sudah mengklaim nya terlebih dahulu ??
  (dengan waktu yg hampir bersamaan, 1 BCE)
 
 
 
  Ditinjau dari sisi agama Islam, berandai-andai hadits riwayat Hakim ttg
 umur
  umat terdahulu adalah shahih
 
  maka, jarak Ibrahim ke Nuh hanya 1000 tahun; artinya kemungkinan ada
 satu
  even katastropik lagi yg terjadi di kisaran tahun 4000-3000 BCE
 
  yg menyebabkan terjadinya human dispersal jilid terakhir sebelum masa
  modern (yg diawali tahun 3000 BCE)
 
  yang lebih menarik lagi, jarak Nuh ke Adam dituliskan hanya 1000 tahun
  juga .., apa mungkin homo sapiens itu sebenarnya hanya dimulai sejak
  4000 BCE?
 
  lalu siapa manusia yang hidup sebelum 4000 BCE  neanderthal semua?
 atau
  homo sapiens jenis lain??
 
 
 
  udah ah, kebanyakan berandai-andai 
 
 
 
  salam
 
  Razi
 
 
 
 
 
  2012/2/4 Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
 
  Mang Okim dan Rekan-rekan IAGI yang baik,
 
  Perkenankan saya menguraikan ini dari sudut yang berbeda.
 
  Kebetulan saya berkesempatan berdiskusi panjang lebar sampai 1 jam lebih
  dengan Mang Stephen Oppenheimer itu waktu  tgl 2 Februari kemarin.  Saya
  juga hadir ketika rombongan Pak

Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-08 Terurut Topik rakhmadi . avianto
Kalau menurut saya sebaeknya urusan Agama dipisah dari keilmuan umum. Krn Agama 
itu sendiri2 dan itu urusannya personal dan Agama ga bisa selalu pake logika 
malah sebagian besar pake faith

Sedangkan ilmu pada umumnya harus logis dan logis berdasarkan resarch empiris

Mohon maap pak Asep kalo saya bersebrangan dg anda

Suwun
Avi

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: ecep suryana ec...@yahoo.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 03:06:45 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
Pak rovicky,ada ungkapanIlmu tanpa agama buta,agama tanpa ilmu lumpuh
Sy selalu yakin kalau ilmu adalah tuntutan yg harus dieksplorasi untuk mencari 
kaidah kebenaran agama...oleh karena itu ilmu tanpa batas  dan akan terus 
berkembang seiring tuntutan permintaan akan pembuktian/hipotesa...

Wslkm
ES


Sent from Yahoo! Mail on Android BelekBeurit




Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-08 Terurut Topik a-b
Pakdhe rovicky dan rekan2 iagi yg bijaksana,
Sy pikir agama adalah 'ruh' (spirit) atau stidakny inspirasi bagi science(bukan 
aspirasi) dan bagi kecenderungan manusia utk mencari terus kebenaran (bukan 
pembenaran).
Sy kira dalam takaran yg 'wajar' (tdk utk hakimi apalagi utk 'menindas' yg beda 
pendapat) dan proporsional, 'interaksi' science dan agama tdklah jd masalah. 
Sciene pun tdk selamanya bebas nilai, karena dalam kebebasan bepikirpun perlu 
kejujuran. WaLlahu'alam.

3323

thxrgd, a-b

-Original Message-
From: ecep suryana ec...@yahoo.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 03:06:45 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Pak rovicky,ada ungkapanIlmu tanpa agama buta,agama tanpa ilmu lumpuh
Sy selalu yakin kalau ilmu adalah tuntutan yg harus dieksplorasi untuk mencari 
kaidah kebenaran agama...oleh karena itu ilmu tanpa batas  dan akan terus 
berkembang seiring tuntutan permintaan akan pembuktian/hipotesa...

Wslkm
ES


Sent from Yahoo! Mail on Android BelekBeurit




Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-08 Terurut Topik rakhmadi . avianto
Kok mas a-b mbulet ya lha sampeyan punya nama bagus kok mung malah jadi a-b 
doang toh cak

Agama itu faith sedangkan science tidak jadi tetep ga gathuk

Salam
Avianto


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: a-b amin...@yahoo.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 12:17:20 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
Pakdhe rovicky dan rekan2 iagi yg bijaksana,
Sy pikir agama adalah 'ruh' (spirit) atau stidakny inspirasi bagi science(bukan 
aspirasi) dan bagi kecenderungan manusia utk mencari terus kebenaran (bukan 
pembenaran).
Sy kira dalam takaran yg 'wajar' (tdk utk hakimi apalagi utk 'menindas' yg beda 
pendapat) dan proporsional, 'interaksi' science dan agama tdklah jd masalah. 
Sciene pun tdk selamanya bebas nilai, karena dalam kebebasan bepikirpun perlu 
kejujuran. WaLlahu'alam.

3323

thxrgd, a-b

-Original Message-
From: ecep suryana ec...@yahoo.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 03:06:45 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Pak rovicky,ada ungkapanIlmu tanpa agama buta,agama tanpa ilmu lumpuh
Sy selalu yakin kalau ilmu adalah tuntutan yg harus dieksplorasi untuk mencari 
kaidah kebenaran agama...oleh karena itu ilmu tanpa batas  dan akan terus 
berkembang seiring tuntutan permintaan akan pembuktian/hipotesa...

Wslkm
ES


Sent from Yahoo! Mail on Android BelekBeurit




Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-08 Terurut Topik mufarazi
Kata kunci proporsional harusnya sdh cukup bagus utk jadi penengah.

Agama adalah hak personal, terserah dia mau menjadikan agama integrated to his 
life or not. Saya pikir itu hak dasar hidup

Silakan dikembalikan ke aturan milis saja ttg boleh tidaknya menyitir referensi 
agama 

Salam
Razi 


-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 13:56:42 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
Kok mas a-b mbulet ya lha sampeyan punya nama bagus kok mung malah jadi a-b 
doang toh cak

Agama itu faith sedangkan science tidak jadi tetep ga gathuk

Salam
Avianto


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: a-b amin...@yahoo.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 12:17:20 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
Pakdhe rovicky dan rekan2 iagi yg bijaksana,
Sy pikir agama adalah 'ruh' (spirit) atau stidakny inspirasi bagi science(bukan 
aspirasi) dan bagi kecenderungan manusia utk mencari terus kebenaran (bukan 
pembenaran).
Sy kira dalam takaran yg 'wajar' (tdk utk hakimi apalagi utk 'menindas' yg beda 
pendapat) dan proporsional, 'interaksi' science dan agama tdklah jd masalah. 
Sciene pun tdk selamanya bebas nilai, karena dalam kebebasan bepikirpun perlu 
kejujuran. WaLlahu'alam.

3323

thxrgd, a-b

-Original Message-
From: ecep suryana ec...@yahoo.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 03:06:45 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Pak rovicky,ada ungkapanIlmu tanpa agama buta,agama tanpa ilmu lumpuh
Sy selalu yakin kalau ilmu adalah tuntutan yg harus dieksplorasi untuk mencari 
kaidah kebenaran agama...oleh karena itu ilmu tanpa batas  dan akan terus 
berkembang seiring tuntutan permintaan akan pembuktian/hipotesa...

Wslkm
ES


Sent from Yahoo! Mail on Android BelekBeurit




Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-08 Terurut Topik rahardjo_76
Terus terang aja, sejak aku gabung milist IAgI net masih bertanya tanya 
(mungkin yg lain ada juga), sebenarnya a-b itu siapakah gerangan priyayinya. 
Kalau dilihat nomr IAGI nya mungkin usia dsktr 49 an 
Maaf kalau tak berkenan
Rahardjo S
No. Anggota : 0848
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 13:56:42 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Kok mas a-b mbulet ya lha sampeyan punya nama bagus kok mung malah jadi a-b 
doang toh cak

Agama itu faith sedangkan science tidak jadi tetep ga gathuk

Salam
Avianto


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: a-b amin...@yahoo.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 12:17:20 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
Pakdhe rovicky dan rekan2 iagi yg bijaksana,
Sy pikir agama adalah 'ruh' (spirit) atau stidakny inspirasi bagi science(bukan 
aspirasi) dan bagi kecenderungan manusia utk mencari terus kebenaran (bukan 
pembenaran).
Sy kira dalam takaran yg 'wajar' (tdk utk hakimi apalagi utk 'menindas' yg beda 
pendapat) dan proporsional, 'interaksi' science dan agama tdklah jd masalah. 
Sciene pun tdk selamanya bebas nilai, karena dalam kebebasan bepikirpun perlu 
kejujuran. WaLlahu'alam.

3323

thxrgd, a-b

-Original Message-
From: ecep suryana ec...@yahoo.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 03:06:45 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Pak rovicky,ada ungkapanIlmu tanpa agama buta,agama tanpa ilmu lumpuh
Sy selalu yakin kalau ilmu adalah tuntutan yg harus dieksplorasi untuk mencari 
kaidah kebenaran agama...oleh karena itu ilmu tanpa batas  dan akan terus 
berkembang seiring tuntutan permintaan akan pembuktian/hipotesa...

Wslkm
ES


Sent from Yahoo! Mail on Android BelekBeurit




Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-08 Terurut Topik a-b
Kl aturannya gak boleh ya wis ra opo2 ikut ketum.

3323
thxrgd, a-b

-Original Message-
From: mufar...@gmail.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 14:03:45 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Kata kunci proporsional harusnya sdh cukup bagus utk jadi penengah.

Agama adalah hak personal, terserah dia mau menjadikan agama integrated to his 
life or not. Saya pikir itu hak dasar hidup

Silakan dikembalikan ke aturan milis saja ttg boleh tidaknya menyitir referensi 
agama 

Salam
Razi 


-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 13:56:42 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
Kok mas a-b mbulet ya lha sampeyan punya nama bagus kok mung malah jadi a-b 
doang toh cak

Agama itu faith sedangkan science tidak jadi tetep ga gathuk

Salam
Avianto


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: a-b amin...@yahoo.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 12:17:20 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
Pakdhe rovicky dan rekan2 iagi yg bijaksana,
Sy pikir agama adalah 'ruh' (spirit) atau stidakny inspirasi bagi science(bukan 
aspirasi) dan bagi kecenderungan manusia utk mencari terus kebenaran (bukan 
pembenaran).
Sy kira dalam takaran yg 'wajar' (tdk utk hakimi apalagi utk 'menindas' yg beda 
pendapat) dan proporsional, 'interaksi' science dan agama tdklah jd masalah. 
Sciene pun tdk selamanya bebas nilai, karena dalam kebebasan bepikirpun perlu 
kejujuran. WaLlahu'alam.

3323

thxrgd, a-b

-Original Message-
From: ecep suryana ec...@yahoo.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 03:06:45 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Pak rovicky,ada ungkapanIlmu tanpa agama buta,agama tanpa ilmu lumpuh
Sy selalu yakin kalau ilmu adalah tuntutan yg harus dieksplorasi untuk mencari 
kaidah kebenaran agama...oleh karena itu ilmu tanpa batas  dan akan terus 
berkembang seiring tuntutan permintaan akan pembuktian/hipotesa...

Wslkm
ES


Sent from Yahoo! Mail on Android BelekBeurit




Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-08 Terurut Topik a-b
Pak raharjo s dan rekan2 iagi ysh,

Mhn maaf jika penyingkatan nama sy membuat sebagian bertanya-tanya (dan mungkin 
merasa tdk nyaman). Utk itu perkenalkan, nama: amin bunyamin, disingkat aminb 
(a-b) sbg nama pena (biar agak unik pake sedikit kode aritmatik :).  

Priyayinya:) geologist 'lurus' asli garut, sekarang sedang bertugas mencari2 
migas di cekungan sumatera utara. Utk alasan privasi, usia msh rahasia 
perusahaan :). Bagi yg msh penasaran silahkan lewat japri atau dapat melihat di 
database anggota iagi dg no anggota: 04016053323 (mudah2an msh tercatat :).

Semoga semua berkenan, sy ikut menyimak dan sesekali berdiskusi di milis 
iaginet (sebisa mungkin sy akan ikut aturan main :). Trmksh

aminb 
No anggota: 3323 

thxrgd, a-b

-Original Message-
From: rahardjo...@yahoo.co.id
Date: Wed, 8 Feb 2012 14:15:42 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Terus terang aja, sejak aku gabung milist IAgI net masih bertanya tanya 
(mungkin yg lain ada juga), sebenarnya a-b itu siapakah gerangan priyayinya. 
Kalau dilihat nomr IAGI nya mungkin usia dsktr 49 an 
Maaf kalau tak berkenan
Rahardjo S
No. Anggota : 0848
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 13:56:42 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Kok mas a-b mbulet ya lha sampeyan punya nama bagus kok mung malah jadi a-b 
doang toh cak

Agama itu faith sedangkan science tidak jadi tetep ga gathuk

Salam
Avianto


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: a-b amin...@yahoo.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 12:17:20 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
Pakdhe rovicky dan rekan2 iagi yg bijaksana,
Sy pikir agama adalah 'ruh' (spirit) atau stidakny inspirasi bagi science(bukan 
aspirasi) dan bagi kecenderungan manusia utk mencari terus kebenaran (bukan 
pembenaran).
Sy kira dalam takaran yg 'wajar' (tdk utk hakimi apalagi utk 'menindas' yg beda 
pendapat) dan proporsional, 'interaksi' science dan agama tdklah jd masalah. 
Sciene pun tdk selamanya bebas nilai, karena dalam kebebasan bepikirpun perlu 
kejujuran. WaLlahu'alam.

3323

thxrgd, a-b

-Original Message-
From: ecep suryana ec...@yahoo.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 03:06:45 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Pak rovicky,ada ungkapanIlmu tanpa agama buta,agama tanpa ilmu lumpuh
Sy selalu yakin kalau ilmu adalah tuntutan yg harus dieksplorasi untuk mencari 
kaidah kebenaran agama...oleh karena itu ilmu tanpa batas  dan akan terus 
berkembang seiring tuntutan permintaan akan pembuktian/hipotesa...

Wslkm
ES


Sent from Yahoo! Mail on Android BelekBeurit




Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-08 Terurut Topik rakhmadi . avianto
Mbok anda itu pake nama Amin aja or AminB kan lebih keren masak a-b
Kan ga perlu anomim la wong kita ini semua bolo dewe lan sedulur cak Amin

Suwun
Avi
NPA0666

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: a-b amin...@yahoo.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 16:35:20 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
Pak raharjo s dan rekan2 iagi ysh,

Mhn maaf jika penyingkatan nama sy membuat sebagian bertanya-tanya (dan mungkin 
merasa tdk nyaman). Utk itu perkenalkan, nama: amin bunyamin, disingkat aminb 
(a-b) sbg nama pena (biar agak unik pake sedikit kode aritmatik :).  

Priyayinya:) geologist 'lurus' asli garut, sekarang sedang bertugas mencari2 
migas di cekungan sumatera utara. Utk alasan privasi, usia msh rahasia 
perusahaan :). Bagi yg msh penasaran silahkan lewat japri atau dapat melihat di 
database anggota iagi dg no anggota: 04016053323 (mudah2an msh tercatat :).

Semoga semua berkenan, sy ikut menyimak dan sesekali berdiskusi di milis 
iaginet (sebisa mungkin sy akan ikut aturan main :). Trmksh

aminb 
No anggota: 3323 

thxrgd, a-b

-Original Message-
From: rahardjo...@yahoo.co.id
Date: Wed, 8 Feb 2012 14:15:42 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Terus terang aja, sejak aku gabung milist IAgI net masih bertanya tanya 
(mungkin yg lain ada juga), sebenarnya a-b itu siapakah gerangan priyayinya. 
Kalau dilihat nomr IAGI nya mungkin usia dsktr 49 an 
Maaf kalau tak berkenan
Rahardjo S
No. Anggota : 0848
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 13:56:42 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Kok mas a-b mbulet ya lha sampeyan punya nama bagus kok mung malah jadi a-b 
doang toh cak

Agama itu faith sedangkan science tidak jadi tetep ga gathuk

Salam
Avianto


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: a-b amin...@yahoo.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 12:17:20 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
Pakdhe rovicky dan rekan2 iagi yg bijaksana,
Sy pikir agama adalah 'ruh' (spirit) atau stidakny inspirasi bagi science(bukan 
aspirasi) dan bagi kecenderungan manusia utk mencari terus kebenaran (bukan 
pembenaran).
Sy kira dalam takaran yg 'wajar' (tdk utk hakimi apalagi utk 'menindas' yg beda 
pendapat) dan proporsional, 'interaksi' science dan agama tdklah jd masalah. 
Sciene pun tdk selamanya bebas nilai, karena dalam kebebasan bepikirpun perlu 
kejujuran. WaLlahu'alam.

3323

thxrgd, a-b

-Original Message-
From: ecep suryana ec...@yahoo.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 03:06:45 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Pak rovicky,ada ungkapanIlmu tanpa agama buta,agama tanpa ilmu lumpuh
Sy selalu yakin kalau ilmu adalah tuntutan yg harus dieksplorasi untuk mencari 
kaidah kebenaran agama...oleh karena itu ilmu tanpa batas  dan akan terus 
berkembang seiring tuntutan permintaan akan pembuktian/hipotesa...

Wslkm
ES


Sent from Yahoo! Mail on Android BelekBeurit




Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-08 Terurut Topik rahardjo_76
Matur nuwun mas Amin atas infonya
Salam
Rahardjo

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: a-b amin...@yahoo.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 16:35:20 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Pak raharjo s dan rekan2 iagi ysh,

Mhn maaf jika penyingkatan nama sy membuat sebagian bertanya-tanya (dan mungkin 
merasa tdk nyaman). Utk itu perkenalkan, nama: amin bunyamin, disingkat aminb 
(a-b) sbg nama pena (biar agak unik pake sedikit kode aritmatik :).  

Priyayinya:) geologist 'lurus' asli garut, sekarang sedang bertugas mencari2 
migas di cekungan sumatera utara. Utk alasan privasi, usia msh rahasia 
perusahaan :). Bagi yg msh penasaran silahkan lewat japri atau dapat melihat di 
database anggota iagi dg no anggota: 04016053323 (mudah2an msh tercatat :).

Semoga semua berkenan, sy ikut menyimak dan sesekali berdiskusi di milis 
iaginet (sebisa mungkin sy akan ikut aturan main :). Trmksh

aminb 
No anggota: 3323 

thxrgd, a-b

-Original Message-
From: rahardjo...@yahoo.co.id
Date: Wed, 8 Feb 2012 14:15:42 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Terus terang aja, sejak aku gabung milist IAgI net masih bertanya tanya 
(mungkin yg lain ada juga), sebenarnya a-b itu siapakah gerangan priyayinya. 
Kalau dilihat nomr IAGI nya mungkin usia dsktr 49 an 
Maaf kalau tak berkenan
Rahardjo S
No. Anggota : 0848
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 13:56:42 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Kok mas a-b mbulet ya lha sampeyan punya nama bagus kok mung malah jadi a-b 
doang toh cak

Agama itu faith sedangkan science tidak jadi tetep ga gathuk

Salam
Avianto


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: a-b amin...@yahoo.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 12:17:20 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
Pakdhe rovicky dan rekan2 iagi yg bijaksana,
Sy pikir agama adalah 'ruh' (spirit) atau stidakny inspirasi bagi science(bukan 
aspirasi) dan bagi kecenderungan manusia utk mencari terus kebenaran (bukan 
pembenaran).
Sy kira dalam takaran yg 'wajar' (tdk utk hakimi apalagi utk 'menindas' yg beda 
pendapat) dan proporsional, 'interaksi' science dan agama tdklah jd masalah. 
Sciene pun tdk selamanya bebas nilai, karena dalam kebebasan bepikirpun perlu 
kejujuran. WaLlahu'alam.

3323

thxrgd, a-b

-Original Message-
From: ecep suryana ec...@yahoo.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 03:06:45 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Pak rovicky,ada ungkapanIlmu tanpa agama buta,agama tanpa ilmu lumpuh
Sy selalu yakin kalau ilmu adalah tuntutan yg harus dieksplorasi untuk mencari 
kaidah kebenaran agama...oleh karena itu ilmu tanpa batas  dan akan terus 
berkembang seiring tuntutan permintaan akan pembuktian/hipotesa...

Wslkm
ES


Sent from Yahoo! Mail on Android BelekBeurit




Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-08 Terurut Topik Jerry Sihombing
saya pribadi setuju dengan bapake avianto

agama dan science adalah dua hal yang berbeda
dan berseberangan, itu menurut pendapat saya,
so mari kitalihat fenomena Piramida Gn.Sadahurip dri science saja gitu loh
bapake
dan Ibune

Makasih

JCS


2012/2/9 rakhmadi.avia...@gmail.com

 **
 Mbok anda itu pake nama Amin aja or AminB kan lebih keren masak a-b
 Kan ga perlu anomim la wong kita ini semua bolo dewe lan sedulur cak Amin

 Suwun
 Avi
 NPA0666

 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * a-b amin...@yahoo.com
 *Date: *Wed, 8 Feb 2012 16:35:20 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

 Pak raharjo s dan rekan2 iagi ysh,

 Mhn maaf jika penyingkatan nama sy membuat sebagian bertanya-tanya (dan
 mungkin merasa tdk nyaman). Utk itu perkenalkan, nama: amin bunyamin,
 disingkat aminb (a-b) sbg nama pena (biar agak unik pake sedikit kode
 aritmatik :).

 Priyayinya:) geologist 'lurus' asli garut, sekarang sedang bertugas
 mencari2 migas di cekungan sumatera utara. Utk alasan privasi, usia msh
 rahasia perusahaan :). Bagi yg msh penasaran silahkan lewat japri atau
 dapat melihat di database anggota iagi dg no anggota: 04016053323(mudah2an 
 msh tercatat :).

 Semoga semua berkenan, sy ikut menyimak dan sesekali berdiskusi di milis
 iaginet (sebisa mungkin sy akan ikut aturan main :). Trmksh

 aminb
 No anggota: 3323
 thxrgd, a-b
 --
 *From: * rahardjo...@yahoo.co.id
 *Date: *Wed, 8 Feb 2012 14:15:42 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

 Terus terang aja, sejak aku gabung milist IAgI net masih bertanya tanya
 (mungkin yg lain ada juga), sebenarnya a-b itu siapakah gerangan
 priyayinya. Kalau dilihat nomr IAGI nya mungkin usia dsktr 49 an 
 Maaf kalau tak berkenan
 Rahardjo S
 No. Anggota : 0848
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * rakhmadi.avia...@gmail.com
 *Date: *Wed, 8 Feb 2012 13:56:42 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

 Kok mas a-b mbulet ya lha sampeyan punya nama bagus kok mung malah jadi
 a-b doang toh cak

 Agama itu faith sedangkan science tidak jadi tetep ga gathuk

 Salam
 Avianto

 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * a-b amin...@yahoo.com
 *Date: *Wed, 8 Feb 2012 12:17:20 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

 Pakdhe rovicky dan rekan2 iagi yg bijaksana,
 Sy pikir agama adalah 'ruh' (spirit) atau stidakny inspirasi bagi
 science(bukan aspirasi) dan bagi kecenderungan manusia utk mencari terus
 kebenaran (bukan pembenaran).
 Sy kira dalam takaran yg 'wajar' (tdk utk hakimi apalagi utk 'menindas' yg
 beda pendapat) dan proporsional, 'interaksi' science dan agama tdklah jd
 masalah. Sciene pun tdk selamanya bebas nilai, karena dalam kebebasan
 bepikirpun perlu kejujuran. WaLlahu'alam.

 3323
 thxrgd, a-b
 --
 *From: * ecep suryana ec...@yahoo.com
 *Date: *Wed, 8 Feb 2012 03:06:45 -0800 (PST)
 *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

 Pak rovicky,ada ungkapanIlmu tanpa agama buta,agama tanpa ilmu lumpuh
 Sy selalu yakin kalau ilmu adalah tuntutan yg harus dieksplorasi untuk
 mencari kaidah kebenaran agama...oleh karena itu ilmu tanpa batas dan akan
 terus berkembang seiring tuntutan permintaan akan pembuktian/hipotesa...

 Wslkm
 ES


 Sent from Yahoo! Mail on Android BelekBeurit

  --
 * From: * Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com;
 * To: * iagi-net@iagi.or.id;
 * Subject: * Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN
 SBY
 * Sent: * Wed, Feb 8, 2012 10:44:21 AM

   saya rasa ketika sitiran-sitirannya sudah mengarah kenabian dan kitab
 suci menjadikan science atau scientific approach menjadi kabur. atau
 malah boleh disebut psudo sciece.
 walaupun saya juga beragama namun agaknya kurang tepat kalau
 menyatakan bahwa agama mengandung data science (walau dalam arti
 refrensi).
 namun saya juga meyakini bahwa kebenaran hakiki bukanlah hanya
 kebenaran science. science memang tidak atau belum mampu menjelaskan
 semua fenomena, tetapi menggabungkan science dan agama bukan
 (seringkali tidak) menjadikan kebenaran yang lebih tinggi (lebih
 benar).

 rdp

 On 2/8/12, Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id wrote:
  Sekali lagi mohon dicermati antara Isi Kitab-2 Suci dan Dokumen-2
 Science.
  Yang satu untuk kehidupan Rohani, yang satunya untuk kepentingan Fisik
  (duniawi). Tentu saja ada bagian-2 yang overlapping di sana. Sebagai
  scientist saya

Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-08 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Mas Razi Mas Amin dkk lain
Saya ini terbuka dengan segala interpretasi dan mode atau method. Saya
hanya mewanti-wanti saja bahwa kebenaran sains dan kebenaran agama serta
kebenaran klenik itu tidak teppat atau seringkali malah menjerumuskan dalam
mengungkap kebenaran.
Sains memiliki protokol sendiri dalam mengungkap kebenaran sains. Melalui
scientific methods.
Agama juga sama. Memiliki tatacaranya sendiri dalam menyatakan kebenaran
fakrualnya.
Demikian juga klenik maupun mitos.
Seringkali juga hope atau harapan dapat menyimpangkan protokol
scientific method. Keinginan utk meningkatkan kebanggaan pada bangsa ini
adalah tujuan mulia. Namun tanpa kehati-hatian dalam 'ketaatan' scientific
method sering menjadikan sisi sainsnya terdistorsi.

Monggo saja menggunakan ayat kitab maupun mitos. Saya juga beberapa kali
melakukannya. Tapi aku ga dapat ngeklaim bahwa aku telah menjalankan
scientific method dengan 'taat azas'

Silahkan dilanjut. Forum milist tidak harus sains ansich

Salam
Rdp

On Wednesday, February 8, 2012, a-b amin...@yahoo.com wrote:
 Kl aturannya gak boleh ya wis ra opo2 ikut ketum.

 3323
 thxrgd, a-b
 
 From: mufar...@gmail.com
 Date: Wed, 8 Feb 2012 14:03:45 +
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
 Kata kunci proporsional harusnya sdh cukup bagus utk jadi penengah.

 Agama adalah hak personal, terserah dia mau menjadikan agama integrated
to his life or not. Saya pikir itu hak dasar hidup

 Silakan dikembalikan ke aturan milis saja ttg boleh tidaknya menyitir
referensi agama

 Salam
 Razi

 
 From: rakhmadi.avia...@gmail.com
 Date: Wed, 8 Feb 2012 13:56:42 +
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
 Kok mas a-b mbulet ya lha sampeyan punya nama bagus kok mung malah jadi
a-b doang toh cak

 Agama itu faith sedangkan science tidak jadi tetep ga gathuk

 Salam
 Avianto

 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 From: a-b amin...@yahoo.com
 Date: Wed, 8 Feb 2012 12:17:20 +
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
 Pakdhe rovicky dan rekan2 iagi yg bijaksana,
 Sy pikir agama adalah 'ruh' (spirit) atau stidakny inspirasi bagi
science(bukan aspirasi) dan bagi kecenderungan manusia utk mencari terus
kebenaran (bukan pembenaran).
 Sy kira dalam takaran yg 'wajar' (tdk utk hakimi apalagi utk 'menindas'
yg beda pendapat) dan proporsional, 'interaksi' science dan agama tdklah jd
masalah. Sciene pun tdk selamanya bebas nilai, karena dalam kebebasan
bepikirpun perlu kejujuran. WaLlahu'alam.

 3323
 thxrgd, a-b
 
 From: ecep suryana ec...@yahoo.com
 Date: Wed, 8 Feb 2012 03:06:45 -0800 (PST)
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

 Pak rovicky,ada ungkapanIlmu tanpa agama buta,agama tanpa ilmu lumpuh
 Sy selalu yakin kalau ilmu adalah tuntutan yg harus dieksplorasi untuk
mencari kaidah kebenaran agama...oleh karena itu ilmu tanpa batas dan akan
terus berkembang seiring tuntutan permintaan akan pembuktian/hipotesa...

 Wslkm
 ES


 Sent from Yahoo! Mail on Android BelekBeurit

 
 From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com;
 To: iagi-net@iagi.or.id;
 Subject:

-- 
*Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari*


[iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-08 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Mas Razi Mas Amin dkk lain
Saya ini terbuka dengan segala interpretasi dan mode atau method. Saya
hanya mewanti-wanti saja bahwa kebenaran sains dan kebenaran agama serta
kebenaran klenik itu tidak teppat atau seringkali malah menjerumuskan dalam
mengungkap kebenaran.
Sains memiliki protokol sendiri dalam mengungkap kebenaran sains. Melalui
scientific methods.
Agama juga sama. Memiliki tatacaranya sendiri dalam menyatakan kebenaran
fakrualnya.
Demikian juga klenik maupun mitos.
Seringkali juga hope atau harapan dapat menyimpangkan protokol
scientific method. Keinginan utk meningkatkan kebanggaan pada bangsa ini
adalah tujuan mulia. Namun tanpa kehati-hatian dalam 'ketaatan' scientific
method sering menjadikan sisi sainsnya terdistorsi.

Monggo saja menggunakan ayat






On Wednesday, February 8, 2012, a-b amin...@yahoo.com wrote:
 Kl aturannya gak boleh ya wis ra opo2 ikut ketum.

 3323
 thxrgd, a-b
 
 From: mufar...@gmail.com
 Date: Wed, 8 Feb 2012 14:03:45 +
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
 Kata kunci proporsional harusnya sdh cukup bagus utk jadi penengah.

 Agama adalah hak personal, terserah dia mau menjadikan agama integrated
to his life or not. Saya pikir itu hak dasar hidup

 Silakan dikembalikan ke aturan milis saja ttg boleh tidaknya menyitir
referensi agama

 Salam
 Razi

 
 From: rakhmadi.avia...@gmail.com
 Date: Wed, 8 Feb 2012 13:56:42 +
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
 Kok mas a-b mbulet ya lha sampeyan punya nama bagus kok mung malah jadi
a-b doang toh cak

 Agama itu faith sedangkan science tidak jadi tetep ga gathuk

 Salam
 Avianto

 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 From: a-b amin...@yahoo.com
 Date: Wed, 8 Feb 2012 12:17:20 +
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
 Pakdhe rovicky dan rekan2 iagi yg bijaksana,
 Sy pikir agama adalah 'ruh' (spirit) atau stidakny inspirasi bagi
science(bukan aspirasi) dan bagi kecenderungan manusia utk mencari terus
kebenaran (bukan pembenaran).
 Sy kira dalam takaran yg 'wajar' (tdk utk hakimi apalagi utk 'menindas'
yg beda pendapat) dan proporsional, 'interaksi' science dan agama tdklah jd
masalah. Sciene pun tdk selamanya bebas nilai, karena dalam kebebasan
bepikirpun perlu kejujuran. WaLlahu'alam.

 3323
 thxrgd, a-b
 
 From: ecep suryana ec...@yahoo.com
 Date: Wed, 8 Feb 2012 03:06:45 -0800 (PST)
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

 Pak rovicky,ada ungkapanIlmu tanpa agama buta,agama tanpa ilmu lumpuh
 Sy selalu yakin kalau ilmu adalah tuntutan yg harus dieksplorasi untuk
mencari kaidah kebenaran agama...oleh karena itu ilmu tanpa batas dan akan
terus berkembang seiring tuntutan permintaan akan pembuktian/hipotesa...

 Wslkm
 ES


 Sent from Yahoo! Mail on Android BelekBeurit

 
 From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com;
 To: iagi-net@iagi.or.id;
 Subject:

-- 
*Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari*


[iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-08 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Mas Razi Mas Amin dkk lain
Saya ini terbuka dengan segala interpretasi dan mode atau method. Saya
hanya mewanti-wanti saja bahwa kebenaran sains dan kebenaran agama serta
kebenaran klenik itu tidak teppat atau seringkali malah menjerumuskan dalam
mengungkap kebenaran.
Sains memiliki protokol sendiri dalam mengungkap kebenaran sains. Melalui
scientific methods.
Agama juga sama. Memiliki tatacaranya sendiri dalam menyatakan kebenaran
fakrualnya.
Demikian juga klenik maupun mitos.
Seringkali juga hope atau harapan dapat menyimpangkan protokol
scientific method. Keinginan utk meningkatkan kebanggaan pada bangsa ini
adalah tujuan mulia. Namun tanpa kehati-hatian dalam 'ketaatan' scientific
method sering menjadikan sisi sainsnya terdistorsi.

Monggo saja menggunakan ayat






On Wednesday, February 8, 2012, a-b amin...@yahoo.com wrote:
 Kl aturannya gak boleh ya wis ra opo2 ikut ketum.

 3323
 thxrgd, a-b
 
 From: mufar...@gmail.com
 Date: Wed, 8 Feb 2012 14:03:45 +
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
 Kata kunci proporsional harusnya sdh cukup bagus utk jadi penengah.

 Agama adalah hak personal, terserah dia mau menjadikan agama integrated
to his life or not. Saya pikir itu hak dasar hidup

 Silakan dikembalikan ke aturan milis saja ttg boleh tidaknya menyitir
referensi agama

 Salam
 Razi

 
 From: rakhmadi.avia...@gmail.com
 Date: Wed, 8 Feb 2012 13:56:42 +
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
 Kok mas a-b mbulet ya lha sampeyan punya nama bagus kok mung malah jadi
a-b doang toh cak

 Agama itu faith sedangkan science tidak jadi tetep ga gathuk

 Salam
 Avianto

 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 From: a-b amin...@yahoo.com
 Date: Wed, 8 Feb 2012 12:17:20 +
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
 Pakdhe rovicky dan rekan2 iagi yg bijaksana,
 Sy pikir agama adalah 'ruh' (spirit) atau stidakny inspirasi bagi
science(bukan aspirasi) dan bagi kecenderungan manusia utk mencari terus
kebenaran (bukan pembenaran).
 Sy kira dalam takaran yg 'wajar' (tdk utk hakimi apalagi utk 'menindas'
yg beda pendapat) dan proporsional, 'interaksi' science dan agama tdklah jd
masalah. Sciene pun tdk selamanya bebas nilai, karena dalam kebebasan
bepikirpun perlu kejujuran. WaLlahu'alam.

 3323
 thxrgd, a-b
 
 From: ecep suryana ec...@yahoo.com
 Date: Wed, 8 Feb 2012 03:06:45 -0800 (PST)
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

 Pak rovicky,ada ungkapanIlmu tanpa agama buta,agama tanpa ilmu lumpuh
 Sy selalu yakin kalau ilmu adalah tuntutan yg harus dieksplorasi untuk
mencari kaidah kebenaran agama...oleh karena itu ilmu tanpa batas dan akan
terus berkembang seiring tuntutan permintaan akan pembuktian/hipotesa...

 Wslkm
 ES


 Sent from Yahoo! Mail on Android BelekBeurit

 
 From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com;
 To: iagi-net@iagi.or.id;
 Subject:

-- 
*Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari*


Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-08 Terurut Topik mufarazi
Noted pakdhe, 
Di agama sendiri kita harus membiasakan berfikir ilmiah, berpendapat harus 
dengan referensi dan justikasi yg jelas. 
Berbeda dgn klenik, mitos atawa urban legend yg tidak punya referensi kuat dan 
tertulis. 

Saya pribadi berpendapat, di akhirnya kebenaran science dan agama akan menyatu 
juga. Kalo ada klik antara keduanya, ya salah satu berarti salah atau belum 
optimum kebenarannya

Salam
Razi 

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Date: Thu, 9 Feb 2012 13:09:04 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
Mas Razi Mas Amin dkk lain
Saya ini terbuka dengan segala interpretasi dan mode atau method. Saya
hanya mewanti-wanti saja bahwa kebenaran sains dan kebenaran agama serta
kebenaran klenik itu tidak teppat atau seringkali malah menjerumuskan dalam
mengungkap kebenaran.
Sains memiliki protokol sendiri dalam mengungkap kebenaran sains. Melalui
scientific methods.
Agama juga sama. Memiliki tatacaranya sendiri dalam menyatakan kebenaran
fakrualnya.
Demikian juga klenik maupun mitos.
Seringkali juga hope atau harapan dapat menyimpangkan protokol
scientific method. Keinginan utk meningkatkan kebanggaan pada bangsa ini
adalah tujuan mulia. Namun tanpa kehati-hatian dalam 'ketaatan' scientific
method sering menjadikan sisi sainsnya terdistorsi.

Monggo saja menggunakan ayat






On Wednesday, February 8, 2012, a-b amin...@yahoo.com wrote:
 Kl aturannya gak boleh ya wis ra opo2 ikut ketum.

 3323
 thxrgd, a-b
 
 From: mufar...@gmail.com
 Date: Wed, 8 Feb 2012 14:03:45 +
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
 Kata kunci proporsional harusnya sdh cukup bagus utk jadi penengah.

 Agama adalah hak personal, terserah dia mau menjadikan agama integrated
to his life or not. Saya pikir itu hak dasar hidup

 Silakan dikembalikan ke aturan milis saja ttg boleh tidaknya menyitir
referensi agama

 Salam
 Razi

 
 From: rakhmadi.avia...@gmail.com
 Date: Wed, 8 Feb 2012 13:56:42 +
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
 Kok mas a-b mbulet ya lha sampeyan punya nama bagus kok mung malah jadi
a-b doang toh cak

 Agama itu faith sedangkan science tidak jadi tetep ga gathuk

 Salam
 Avianto

 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 From: a-b amin...@yahoo.com
 Date: Wed, 8 Feb 2012 12:17:20 +
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
 Pakdhe rovicky dan rekan2 iagi yg bijaksana,
 Sy pikir agama adalah 'ruh' (spirit) atau stidakny inspirasi bagi
science(bukan aspirasi) dan bagi kecenderungan manusia utk mencari terus
kebenaran (bukan pembenaran).
 Sy kira dalam takaran yg 'wajar' (tdk utk hakimi apalagi utk 'menindas'
yg beda pendapat) dan proporsional, 'interaksi' science dan agama tdklah jd
masalah. Sciene pun tdk selamanya bebas nilai, karena dalam kebebasan
bepikirpun perlu kejujuran. WaLlahu'alam.

 3323
 thxrgd, a-b
 
 From: ecep suryana ec...@yahoo.com
 Date: Wed, 8 Feb 2012 03:06:45 -0800 (PST)
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

 Pak rovicky,ada ungkapanIlmu tanpa agama buta,agama tanpa ilmu lumpuh
 Sy selalu yakin kalau ilmu adalah tuntutan yg harus dieksplorasi untuk
mencari kaidah kebenaran agama...oleh karena itu ilmu tanpa batas dan akan
terus berkembang seiring tuntutan permintaan akan pembuktian/hipotesa...

 Wslkm
 ES


 Sent from Yahoo! Mail on Android BelekBeurit

 
 From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com;
 To: iagi-net@iagi.or.id;
 Subject:

-- 
*Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari*



Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-08 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Avi

Jangan marah  marah dong , mungkin Cak Amin mau niru si Abah  hahahahaha, ada 
syaratnya lho , yaitu aktif di Pengurus IAGI selama minimal 25 tahun dan pernah 
jadi Ketua Umum , hahahahaha .
Don't meintion it , just a joke joke and joke 

si Abah



 From: rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, February 8, 2012 8:56 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
 

Kok mas a-b mbulet ya lha sampeyan punya nama bagus kok mung malah jadi a-b 
doang toh cak

Agama itu faith sedangkan science tidak jadi tetep ga gathuk

Salam
Avianto


Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  a-b amin...@yahoo.com 
Date: Wed, 8 Feb 2012 12:17:20 +
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
Pakdhe rovicky dan rekan2 iagi yg bijaksana,
Sy pikir agama adalah 'ruh' (spirit) atau stidakny inspirasi bagi science(bukan 
aspirasi) dan bagi kecenderungan manusia utk mencari terus kebenaran (bukan 
pembenaran).
Sy kira dalam takaran yg 'wajar' (tdk utk hakimi apalagi utk 'menindas' yg beda 
pendapat) dan proporsional, 'interaksi' science dan agama tdklah jd masalah. 
Sciene pun tdk selamanya bebas nilai, karena dalam kebebasan bepikirpun perlu 
kejujuran. WaLlahu'alam.

3323

thxrgd, a-b


From:  ecep suryana ec...@yahoo.com 
Date: Wed, 8 Feb 2012 03:06:45 -0800 (PST)
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Pak rovicky,ada ungkapanIlmu tanpa agama buta,agama tanpa ilmu lumpuh
Sy selalu yakin kalau ilmu adalah tuntutan yg harus dieksplorasi untuk mencari 
kaidah kebenaran agama...oleh karena itu ilmu tanpa batas  dan akan terus 
berkembang seiring tuntutan permintaan akan pembuktian/hipotesa...
Wslkm
ES



Sent from Yahoo! Mail on Android BelekBeurit 




 From:  Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com; 
To:  iagi-net@iagi.or.id; 
Subject:  Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY 
Sent:  Wed, Feb 8, 2012 10:44:21 AM 
 

saya rasa ketika sitiran-sitirannya sudah mengarah kenabian dan kitab
suci menjadikan science atau scientific approach menjadi kabur. atau
malah boleh disebut psudo sciece.
walaupun saya juga beragama namun agaknya kurang tepat kalau
menyatakan bahwa agama mengandung data science (walau dalam arti
refrensi).
namun saya juga meyakini bahwa kebenaran hakiki bukanlah hanya
kebenaran science. science memang tidak atau belum mampu menjelaskan
semua fenomena, tetapi menggabungkan science dan agama bukan
(seringkali tidak) menjadikan kebenaran yang lebih tinggi (lebih
benar).

rdp

On 2/8/12, Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id wrote:
 Sekali lagi mohon dicermati antara Isi Kitab-2 Suci dan Dokumen-2 Science.
 Yang satu untuk kehidupan Rohani,
 yang satunya untuk kepentingan Fisik
 (duniawi). Tentu saja ada bagian-2 yang overlapping di sana. Sebagai
 scientist saya sulit sekali menerima dengan akal sehat saya bahwa ada Nabi
 Adam (cikal bakal seluruh umat manusia), apalagi untuk menelusuri kapan N
 Adam hidup (bila memang demikian). Tetapi sebagai manusia rohani saya
 menerima Kitab-2 Suci itu, termasuk N Adam dan nabi-2 lainnya, untuk
 membimbing Roh saya dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Itupun kalau
 kita percaya adanya Roh.

 Salam,

 YSY



 From: Muhammad Razi [mailto:mufar...@gmail.com]
 Sent: Wednesday, February 08, 2012 2:11 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN
 SBY



 kalo di runut kejadiannya (gabungan ceritanya milis iagi dan bukunya NatGeo
 - concise history of the World - Neil Kagan)



 76,000 BCE - Toba erupsion

 72,000 BCE - arrival modern humans in southeast asia

 60,000 BCE - modern humans reach New guinea and Australia; first sign of
 human burial found in Australia

 40,000 BCE - Modern humans arrive at Europe; living along side with
 Neanderthal

 28,000 BCE - Neanderthal extintc in Spain; Solomon island settled

 16,000 BCE - Humans cross the Bering strait to Alaska. Native Americans are
 likely present.

 14,000 - 8,000 BCE - chatastrophic events (???); Humans arrived in South
 America

 12,000 - 8,000 BCE - start of ceramic arts in Japan

 11,500 BCE - Clovis culture (paleo-indian) begins in
 North America's great
 plains

 11,000 BCE - Human reach Chile

 11,000 BCE - Cultivation on wild rye in euphrates Syria

 10,000 BCE - first sign of agriculture in China and Mediteran

 7250 BCE - Catal huyuk in Anatolia reached population of 6000

 7000 BCE - Farming tribes spreads from Anatolia into Greece

 5400 BCE - Bandkeramik culture develops in Europe

 4000 - 2000 BCE - ? (some literature listed the forming of modern
 deserts)

 2100 BCE - Ibrahim era in Ur



 katastropi di rentang

Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-07 Terurut Topik koesoema
Kelihatannya dibahas juga Sadahurip di Sarasehan Peradaban dan Katastrofik 
Purba Selasa ini, entah seru entah tidak, tetapi usul saya di milist ini 
beberapa waktu yg lalu utk dibor saja (mungkin juga usul pemboran itu sdh ada 
yg mengusulkan terlebih dulu) kelihatannya diterima, cuman terlalu banyak 
sampai 4, padahal 1 saja cukup. Namun jika piramid (maaf), bangunan tua itu tdk 
diketemukan, core samplesnya tetap bermanfaat dapat dianalisa petrografi dan 
petrokimia, isotope dsb  digunakan disertasi doktor mengenai bagaimana 
terjadinya bentuk2 volkanik seperti kerucut piramid ini. The 150 million rupiah 
doktor!
Namun saya masih penasaran sebetulnya bagaimana gambaran penampang geolistrik 
secara detail sehingga ditafsirkan adanya piramid (uup's) bangunan di dalamnya 
serta dihubungkan dg katastropik purba? Di Blog yg dirujuk mengenai hal ini 
gambarnya sangat kecil dan tidak jelas. RPK
--Original Message--
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
Sent: Feb 6, 2012 16:29

Tapi apakah ada disebut keruntuhan itu yg disebabkan bencana?

--Original Message--
From: o - musakti
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
Sent: Feb 6, 2012 15:54

Pak Koesoema, Jarred Diamond dalam bukunya 'Collapse, how societies choose to 
fail or succeed' menguraikan beberapa sebab keruntuhan suatu masyarakat 
('budaya' ?) dimana kerusakan lingkungan, overpopulasi dan perubahan iklim 
adalah penyebab utamanya. Kehilangan mitra dagang serta perang, yang 
diistilahkan sebagai 'hostile neighbor' juga dimasukkan sebagai sebab kepunahan 
suatu society, tetapi dalam banyak kasus akar dari perang adalah 3 hal yang 
pertama disebutkan. Contoh yang diberikan Diamond dimana lingkungan menjadi 
faktor penting dalam collapse of society antara lain hapusnya masyarakat puak 
Norse dari Greenland, suku pre indian anazazi di amerika, masyarakat asli pulau 
paskah (easter island, padahal budaya mereka mampu membuat patung2 batu raksasa 
yang masih berdiri sampai sekarang) dan seperti yang sudah pak Koesoema 
jelaskan, masyarakat Maya di Amerika Tengah. CAPING : Dalam bukulainnya yangtak 
kalah menarik 'guns, germ and steel' Diamond membahas bagaimana budaya Eurasia 
bisa mendominasi dunia modern. Salah satu argumennya adalah kondisi geografis 
Eurasia yang memanjang dari timur ke barat tanpa disekat oleh major natural 
barrier ( laut, gurun luas, gunung yang terlalu tinggi dll) ) lebih kondusif 
untuk maju dibanding masyarakat yang tumbuh di bentang alam yang berarah 
utara-selatan. Hal ini karena dengan rentang garis lintang (berkaitan dengan 
iklim ) yang terbatas penyebaran manusia, teknologi, perdagangan dan pangannya 
bisa lebih mudah. Gandum, sapi dan kuda serta teknologi pertanian bisa dengan 
mudah berpindah dari iraq ke turkey, spanyol atau iran namun jagung dan llama 
tidak semudah itu bergerak dari mexico ke kanada karena iklimnya yang drastik 
berbeda. Hasilnya, masyarakat eurasia mendapatkan headstart dalam persaingan 
global dengan masyarakat dibelahan dunia lain At least sampai datangnya GFC 
yang membuat eropa mesti minta bantuan ke China dan Brazil...he he he... From: 
R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id; To: iagi-net@iagi.or.id; Subject: 
Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY Sent: Mon, Feb 
6, 2012 2:57:09 AM Pak Sudjatmiko dan Pak Danny: Dalam ilmu budaya itu 
dibedakan antara pengertian Peradaban (Civilization) dan Budaya (Culture). 
Pengertian budaya/culture, seperti Budaya Pacitan, diartikan sebagai komunitas 
yang masih primitif, tetapi sudah melakukan cocok tanam selain berburu, dan 
para anggotanya belum terorganisir dalam bidang keahlian (petani, pedagang, 
pengrajin dsb), dan juga belum ada agama yang terorganisir. Keberadaan budaya 
ini ditafsirkan dari artefact-2 yang ditinggalkan, berupa alat 
pertanian/perburuan. Peradaban/civilization, seperti Peradaban Maya, merupakan 
komunitas yang lebih maju lagi dengan adanya sistim pemerintahan dengan 
hierarchy-nya, dan masyarakatnya yang terorganisier dalam perbagai keahlian, 
termasuk tentara, dan juga sudah ada agama atau pemujaan yang terorganisir, 
biasanya dalam bentuk kuil atau temple. Peradaban dapat dikenali bukan saja 
dari artefact saja tetapi juga dari adanya bangunan, candi (antara lain 
'piramida', tatakota, istana jalan rumah penduduk dsb. Dengan diketemukan 
adanya aftefact, walaupun dari logam, belum tentu disitu ada Peradaban, 
walaupun dalam iklim tropis mungkin bangunan-bagunannya bisa saja terbentuk 
dari kayu. Dari tulisan Pak Danny, kelihatannya Neo-catastrophism ini sudah 
ditarik ke arah yang extreme, di mana setiap unconformity dianggap 
catastrophy. Memang tidak semua catastrophy bersifat global, banyak juga yang 
bersifat lokal. Contoh the Spokane Megaflood di barat laut Amerika Serikat. 
Karena saresehan ini berjudul: MENGUAK TABIR PERADABAN DAN BENCANA

Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-07 Terurut Topik Muhammad Razi
 dengarbaru-baru ini ada larangan ke beberapa
 Negara di Eropa karena iklim di sana sangat ekstrim - banyak orang
 meninggal...). Saya bercanda bahwa:kalau saya adalah bangsa yang paling
 adikuasa di Dunia waktu itu maka sudah dipastikan wilayah Indonesia
 khususnya lembah Laut Jawa yang akan saya diami (kalau perlu saya taklukan
 dulu penduduk aslinya) -  Oppenheimer tertawa, lalu bilang: Benar, tentu
 saja; Saya yakin bahwa manusia  Nusantara Purba mendiami wilayah dataran
 rendah tersebut sebelum digenangi air. Lalu teman di sebelah langsung
 nyeletuk iseng:  Jadi Pak Oppenheimer percaya bahwa Atlantis itu di
 Indonesia.  Ini jawaban Oppenheimer: Hmm, saya selalu berusaha
 menghindari
 nama itu (bukannya tidak percaya) karena setiap saya bilang Atlantis
 orang-orang langsung memalingkan muka.  Katanya sambil mesem-mesem.
 Kemudian teman di sebelah saya nyeletuk lagi: Sudah dengar tentang Piramid
 Sadahurip?  Apakah Pak Oppenheimer percaya Piramid itu ada? (dalam hati
 saya: waduhh konyol juga nih teman...kaya pertanyaan wartawan aja J).
 Jawaban Oppenheimer, seperti yang saya duga: Hmm, yeahh, that's
 interesting, but forgive me that I always be skeptical to hear such things
 until I know the facts.  Teman itu terlihat agak kecewa, tapi saya bisikan
 : Jawaban dia justru bagus, artinya dia peneliti beneran; kalau dia bilang
 percaya saya malah akan kecewa.  Kemudian saya cerita bahwa kami menemukan
 hard facts yang menakjubkan di Gunung Padang - yang dikenal sebagai Situs
 Megalitikum.  Saya cerita sedikit - dan Oppenheimer kelihatannya sangat
 tertarik, dia bilang ingin sekali berdiskusi tentang masalah scientific
 findings detil di Gunung Padang.  Dia bilang kalau punya waktu ingin
 berkunjung ke sana.  Oppenheimer sebetulnay berencana datang pada acara tgl
 7 Februari, tapi minta maaf tidak bisa karena harus segera ke Bali untuk
 persiapan acara Seminar Kebudayaan di Sanur yang diadakan oleh UI.



 Kemudian Oppenheimer bilang bahwa tentu saja akan sangat mengagumkan
 apabila
 kita dapat menemukan artefak berupa sebuah  Monumen/bangunan purba yang
 megah, meskipun demikian dia tidak riset kearah sana karena terlalu susah
 katanya (dalam hati saya:tentu saja, ente kan dokter... ).  Yang saya
 cari
 adalah domestikasi/peralatan-peralatan sederhana untuk pertanian dan
 peternakan karena ini gampang ditemukan dimana-mana.  Untuk bikin monumen
 yang megah-megah  pasti butuh makan kan Kata Oppenheimer sambil senyum.
 Nah, hasil penelitian Oppenheimer ini dahsyat, diantaranya adalah sbb:

 1.   Bahwa binatang ternak ayan, babi, dan kambing (kalo tidak salah)
 adalah berasal dari Nusantara.  Bangsa nusantara sudah berternak ini sejak
 SEBELUM 10.000 tahun lalu!  Oppenheimer menemukan bukti bahwa sekitar 8000
 tahun lalu hewan-hewan ternak ini sudah dibawa oleh para pelaut Nusantara
 ke
 Pulau Bismarck dan pulau-pulau lainnya di Pacific.  Kemudian juga tentunya
 hewan-hewan ternak ini menyebar ke Asia juga.

 2.   Induk peradaban teknologi pertanian juga dari Nusantara (lebih
 dari
 10.000 tahun lalu)

 3.   Teknologi pelayaran di dunia ini asal-muasalnya juga dari
 Nusantara.  Menurut Oppenheimer, yang mendorong bangsa Nusantara dipaksa
 mengembangkan teknologi pelayaran ini adalah peristiwa banjir besar dari
 14.8000 sampai 8000 tahun lalu tersebut.



 Nah, bagi saya konklusi Oppenheimer bahwa di Zaman Pra Sejarah Indonesia
 adalah pusat peradaban dari teknologi  pertanian, perikanan, dan pelayaran
 sudah lebih dari cukup.  Itu adalah basis utama untuk membangun peradaban
 adijaya pada masa itu...apapun namanya...sebut sajalah Kerajaan Inohong
 Sunda Purba...he he he.

 Masa Dokter Oppenheimer kita paksa juga untuk ngerti masalah gunung dan
 piramida  (mending kalo ditemenin Cici Piramida), lebih-lebih lagi disuruh
 nyilem  ke dasar laut seperti candaannya Pak Sby .. Kasian dong bo, udah
 tua
 lagi...tega amat... Ta Iya J.



 Catatan:  Dalam acara temu-muka dengan RI-1, Pak SBY hanya tanya apakah dia
 (Oppenheimer) ada niat untuk melanjutkan penelitian di Indonesia, dan kalo
 iya kenapa engga ditelliti aja tuh Laut jawa yang dia duga sebagai pusat
 peradaban purba-nya.  Si Oppenheimer tentu saja kelabakan  -  klemar-klemer
 dan jawabnya muter-muter ga jelas... Akhirnya Pak SBY ngomong sambil
 nyengir:  Don't worry, I know your background is a medical doctor.  J



 Wassalam

 DHN





 From: Sujatmiko [mailto:m...@cbn.net.id]
 Sent: Saturday, February 04, 2012 4:11 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY





 Rekan-rekan IAGI yang budiman,



 Di tengah riuhnya berita dan diskusi tentang Piramida Gunung Sadahurip ,
 kemaren dulu 2 Februari 2012 , Pak Stephen Oppenheimer, penulis buku Eden
 in
 The East , diberitakan berkunjung ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di
 kantor beliau, didampingi Rektor UI Gumilar Rusliwa Sumantri. Mang Okim
 membaca beritanya dari koran Pikiran Rakyat dan  Kompas Online. Berbeda
 dengan berita yang santer

RE: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-07 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
Uraian Pak Koesoema yang sangat menarik mengingatkan saya kembali tentang
prinsip dasar dalam mainstream geology.  Ada sudut pandang yang berbeda
dari ilmu geologi yang mempelajari gempa dan bencana alam dengan
mainstream ini.  Perbedaan ini utamanya ada pada skala waktunya.
Mainstream cerita tentang sejarah geologi selama jutaan-puluhan juta tahun
sedangkan geologi bencana fokusnya kepada sejarah geologi selama tahunan,
ratusan, puluhan ribu sampai ratusan ribu tahun.  Paleoseismology umumnya
hanya meneliti stratigrafi sampai ribuan tahun, jarang sampai lebih tua dari
10.000 (Holocene).
Seorang mainstream geology melihat fault offsets 100 meter dianggap sebagai
bagian kecil dari pergerakan tektonik yang jauh lebih besar selama jutaan
tahun, sedangkan earthquake geology mengartikan 100 meter offsets tersebut
setara dengan kejadian 5 kali bencana besar gempa yang berkekuatan 9 SR (Mw
9)!
Ilmu tektonik melihat sebuah bangunan (tektonik) besar yang berdiri di atas
suatu ketidakselaran dengan bumi tempatnya berdiri sedangkan earthquake
geology focus kepada elemen-elemen yang membangun bangunan tersebut
(bata-bata, pintu, jendela)yang dibatasi oleh ketidakselarasan yang lebih
kecil (earthquakes are tectonic bricks to mountains).  Ahli tektonik
melihat proses uplift (permanent deformations) yang perlahan-lahan
(uniformitarianisms) pada accretionary prisms - subduction zone sehingga
membentuk fore-arc ridges seperti Kep. Mentawai selama jutaan-puluhan juta
tahun; sedangkan earthquake geology melihat earthquake/megathrust cycles
akibat proses elastic deformation yang membuat outer-arc ridge
bergerak-gerak seperti yo-yo dalam skala ratusan-ribuan tahun.
Mainstream melihat Unconformity-Catastrophic yang besar seperti
Cretaceous-Tertiary (C-T) boundary yang diakibatkan tumbukan meteor yang
jatuh di Chixulub, Mexico.  C-T Unconformity membatasi berakhirnya zaman
dinosaurus dan mulainya dominasi species mamalia dst... sampai munculnya
Homo Sapiens/manusia.   sedangkan geologi bencana focus  kepada proses
catastrophic yang terjadi pada masa dominasi Homo Sapiens ini.  Dalam
skala waktu ini, kejadian bencana katastropik seperti letusan gunung
Krakatau 1883 dan gempa-tsunami besar seperti di Aceh tahun 2004  ini bukan
catastrophic dan tidak meninggalkan jejak unconformity geology dalam
pandangan mainstream, tapi terlihat sebagai disrupted stratigraphy yang
dapat membatasi dua masa kehidupan yang berbeda di atas dan bawahnya.

Wass.
DHN

-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Sunday, February 05, 2012 1:55 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Dari penjelasan Pak Danny, terkuak adanya pemunculan teori atau lebih yang 
prinsip yang mendasar (fundamental prinsiple) baru yaitu kembalinya 
Catastrophism Principle (atau dalam bahasa Indonesia disebut teori 
Malapetaka) dalam ilmu geologi, dan sekarang diaplikasikan ke bidang 
Archeologi, runtuhnya atau hilangnya suatu peradaban adalah disebabkan 
karena adanya bencana, bencana lokal maupun bencana global.

Sebagaimana diketahui ilmu geologi modern dinyatakan setelah munculnya 
Prinsip Uniformitarianism dari James Hutton yang melawan prinsip Malapetaka,

yang terutama meng-invoke adanya suatu  bencana (global) untuk 
perubahan-perubahan yang terjadi di muka bumi, khususnya kepunahan massal 
yang pada waktu itu diketahui dari penelitian fossil, adanya urut-urutan 
lapisan yang masing-masing mengandung susunan (assemblage) fossil tertentu 
dibandingkan dengan urutan lapisan yang di atas maupun di bawahnya, yang 
oleh Cuvier disebabkan terjadi malapetaka global setiap kalinya (kalau tidak

salah dinyatakan ada 13 kali bencana global). Prinsip ini secara telak 
dikalahkan dengan prinsip uniformitarianism, di mana proses2 di bumi 
berjalan seragam, kepunahan massal masih dapat diterangkan dengan evolusi 
yang dipercepat (tentu sangat diperkuat dengan ajaran Darwin). Juga 
gejala-gejala besar seperti Grand Canyon, Pegunungan Himalaya, dsb tidak 
perlu dijelaskan dengan suatu event yang katastropik, cukup dengan proses-2 
yang berlangsung sekarang yang sangat perlahan-perlahan tetapi berilah waktu

jutaan, bahkan ratusan juta tahun maka gejala geologi yang maha besar itu 
akan terwujud. Prinsip uniformitarianism ini menjadi prinsip utama dalam 
ilmu geologi modern bahkan masih dianut, khususnya dalam industri minyak. 
Dalam presentasi mengenai geologi sejarah mengenai suatu cekungan minyak 
bumi tidak pernah disinggung terjadinya bencana untuk menjelaskan 
unconformities, bahkan dalam membahas dari Kapur ke Tersier sekalipun dsb.

Namun prinsip katastrophism mulai muncul kembali dengan hasil temuan Alvarez

ayah-anak (Alvarez Sr adalah nuclear physicist, Alvarez Jr. Geologist) di 
tahun 80-an, yang menemukan adanya peningkatan kadar isotop Irridium yang 
luar biasa pada batas Kapur-Tersier yang kemudian disebutnya KT-boundary 
pada Gubio Shale di Itali. Gejala ini

Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-07 Terurut Topik koesoema
Saya dapat memahami, namun masih belum bisa melihat bagaimana hubungannya 
dengan peradaban. Jelas sekali bencana (katastropi?) sangat 'disrupt' kehidupan 
manusia, tapi sampai di mana hubungannya dg peradaban manusia sebagai mana 
didengungkan dalam Sarasehan? RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 09:05:53 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] KUNJUNGAN  STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Uraian Pak Koesoema yang sangat menarik mengingatkan saya kembali tentang
prinsip dasar dalam mainstream geology.  Ada sudut pandang yang berbeda
dari ilmu geologi yang mempelajari gempa dan bencana alam dengan
mainstream ini.  Perbedaan ini utamanya ada pada skala waktunya.
Mainstream cerita tentang sejarah geologi selama jutaan-puluhan juta tahun
sedangkan geologi bencana fokusnya kepada sejarah geologi selama tahunan,
ratusan, puluhan ribu sampai ratusan ribu tahun.  Paleoseismology umumnya
hanya meneliti stratigrafi sampai ribuan tahun, jarang sampai lebih tua dari
10.000 (Holocene).
Seorang mainstream geology melihat fault offsets 100 meter dianggap sebagai
bagian kecil dari pergerakan tektonik yang jauh lebih besar selama jutaan
tahun, sedangkan earthquake geology mengartikan 100 meter offsets tersebut
setara dengan kejadian 5 kali bencana besar gempa yang berkekuatan 9 SR (Mw
9)!
Ilmu tektonik melihat sebuah bangunan (tektonik) besar yang berdiri di atas
suatu ketidakselaran dengan bumi tempatnya berdiri sedangkan earthquake
geology focus kepada elemen-elemen yang membangun bangunan tersebut
(bata-bata, pintu, jendela)yang dibatasi oleh ketidakselarasan yang lebih
kecil (earthquakes are tectonic bricks to mountains).  Ahli tektonik
melihat proses uplift (permanent deformations) yang perlahan-lahan
(uniformitarianisms) pada accretionary prisms - subduction zone sehingga
membentuk fore-arc ridges seperti Kep. Mentawai selama jutaan-puluhan juta
tahun; sedangkan earthquake geology melihat earthquake/megathrust cycles
akibat proses elastic deformation yang membuat outer-arc ridge
bergerak-gerak seperti yo-yo dalam skala ratusan-ribuan tahun.
Mainstream melihat Unconformity-Catastrophic yang besar seperti
Cretaceous-Tertiary (C-T) boundary yang diakibatkan tumbukan meteor yang
jatuh di Chixulub, Mexico.  C-T Unconformity membatasi berakhirnya zaman
dinosaurus dan mulainya dominasi species mamalia dst... sampai munculnya
Homo Sapiens/manusia.   sedangkan geologi bencana focus  kepada proses
catastrophic yang terjadi pada masa dominasi Homo Sapiens ini.  Dalam
skala waktu ini, kejadian bencana katastropik seperti letusan gunung
Krakatau 1883 dan gempa-tsunami besar seperti di Aceh tahun 2004  ini bukan
catastrophic dan tidak meninggalkan jejak unconformity geology dalam
pandangan mainstream, tapi terlihat sebagai disrupted stratigraphy yang
dapat membatasi dua masa kehidupan yang berbeda di atas dan bawahnya.

Wass.
DHN

-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Sunday, February 05, 2012 1:55 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Dari penjelasan Pak Danny, terkuak adanya pemunculan teori atau lebih yang 
prinsip yang mendasar (fundamental prinsiple) baru yaitu kembalinya 
Catastrophism Principle (atau dalam bahasa Indonesia disebut teori 
Malapetaka) dalam ilmu geologi, dan sekarang diaplikasikan ke bidang 
Archeologi, runtuhnya atau hilangnya suatu peradaban adalah disebabkan 
karena adanya bencana, bencana lokal maupun bencana global.

Sebagaimana diketahui ilmu geologi modern dinyatakan setelah munculnya 
Prinsip Uniformitarianism dari James Hutton yang melawan prinsip Malapetaka,

yang terutama meng-invoke adanya suatu  bencana (global) untuk 
perubahan-perubahan yang terjadi di muka bumi, khususnya kepunahan massal 
yang pada waktu itu diketahui dari penelitian fossil, adanya urut-urutan 
lapisan yang masing-masing mengandung susunan (assemblage) fossil tertentu 
dibandingkan dengan urutan lapisan yang di atas maupun di bawahnya, yang 
oleh Cuvier disebabkan terjadi malapetaka global setiap kalinya (kalau tidak

salah dinyatakan ada 13 kali bencana global). Prinsip ini secara telak 
dikalahkan dengan prinsip uniformitarianism, di mana proses2 di bumi 
berjalan seragam, kepunahan massal masih dapat diterangkan dengan evolusi 
yang dipercepat (tentu sangat diperkuat dengan ajaran Darwin). Juga 
gejala-gejala besar seperti Grand Canyon, Pegunungan Himalaya, dsb tidak 
perlu dijelaskan dengan suatu event yang katastropik, cukup dengan proses-2 
yang berlangsung sekarang yang sangat perlahan-perlahan tetapi berilah waktu

jutaan, bahkan ratusan juta tahun maka gejala geologi yang maha besar itu 
akan terwujud. Prinsip uniformitarianism ini menjadi prinsip utama dalam 
ilmu geologi modern bahkan masih dianut, khususnya dalam industri minyak. 
Dalam presentasi

RE: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-07 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
Terimakasih atas uraian dan dukungannya Pak.
Motivasi saya, selain rasanya sulit menerima data ilmiah(yang ada) yang
diyakini oleh dunia bahwa dari mulai kemunculan Homo Sapiens
(150.000-200.000 tahun lalu) sampai 10.000 tahun lalu tidak pernah ada
peradaban, juga tertantang oleh Info Absolut dari Al-Quran bahwa dahulu kala
ada Kaum-kaum yang dimusnahkan, seperti Kaum Ad, Tsamud, dan Nuh, oleh
bencana alam (seperti di Firman-kan: mereka dibenamkan dalam bumi,
bumi-nya dibalikan atau kaum Nabi Nuh yang ditenggelamkan oleh banjir
besar - yang tersisa hanyalah yang naik ke 'perahu').  Nah, saya menafsirkan
kaum/ummat ini sebagai peradaban.  

Dilihat dari sejarah nabi-nabi 25 (yang belum ketahuan kronologi waktunya
itu - meskipun tafsiran tidak jelas sih banyak) pun rasanya tidak masuk akal
kalau manusia tidak pernah mencapai peradaban tinggi sejak Nabi Adam.  Masa
iya peradaban canggih hanya dicapai oleh Ummat setelah Musa, Isa dan
Muhammad saja.  Nabi Isa menandai permulaan Masehi, Nabi Muhammad dari
600-an Masehi.  Nabi Musa kapan ya? (apakah Kaum di masa Musa ini yang buat
Piramid Mesir?), Nabi Sulaiman kapan? Dalam AlQur'an dikatakan bahwa
Sulaiman dikarunia kekuatan (= IpTek?) yang sangat tinggi yang TIDAK akan
pernah dikalahkan oleh ummat-ummat setelahnya!  Nabi Nuh, kapan?  Setelah
Nuh dunia di-repopulasi oleh manusia yang selamat di Kapal;  Nabi Idris
kapan? (waktu jaman Nabi Idris dikatakan jelas oleh AlQur'an bahwa manusia
sudah tidak tinggal di-gua2 tapi di bangunan tembok). 

Tentu akan 'sesuatu banget' kalau kita dapat menemukan (sebagian) jawabannya
di bumi Nusantara ini.

Wass.
DHN


-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Monday, February 06, 2012 9:57 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Pak Sudjatmiko dan Pak Danny:
Dalam ilmu budaya itu dibedakan antara pengertian Peradaban (Civilization) 
dan Budaya (Culture).
Pengertian budaya/culture, seperti Budaya Pacitan, diartikan sebagai 
komunitas yang masih primitif, tetapi sudah melakukan cocok tanam selain 
berburu, dan para anggotanya belum terorganisir dalam bidang keahlian 
(petani, pedagang, pengrajin dsb), dan juga belum ada agama yang 
terorganisir. Keberadaan budaya ini ditafsirkan dari artefact-2 yang 
ditinggalkan, berupa alat pertanian/perburuan.
Peradaban/civilization, seperti Peradaban Maya, merupakan komunitas yang 
lebih maju lagi dengan adanya sistim pemerintahan dengan hierarchy-nya, dan 
masyarakatnya yang terorganisier dalam perbagai keahlian, termasuk tentara, 
dan juga sudah ada agama atau pemujaan yang terorganisir, biasanya dalam 
bentuk kuil atau temple. Peradaban dapat dikenali bukan saja dari artefact 
saja tetapi juga dari adanya bangunan, candi (antara lain 'piramida', 
tatakota, istana jalan rumah penduduk dsb.
Dengan diketemukan adanya aftefact, walaupun dari logam, belum tentu disitu 
ada Peradaban, walaupun dalam iklim tropis mungkin bangunan-bagunannya bisa 
saja terbentuk dari kayu.
Dari tulisan Pak Danny, kelihatannya Neo-catastrophism ini sudah ditarik ke 
arah yang extreme, di mana setiap unconformity dianggap catastrophy. 
Memang tidak semua catastrophy bersifat global, banyak juga yang bersifat 
lokal. Contoh the Spokane Megaflood di barat laut Amerika Serikat.

Karena saresehan ini berjudul:
MENGUAK TABIR PERADABAN DAN BENCANA KATASTROPIK PURBA DI NUSANTARA UNTUK 
MEMPERKUAT KARAKTER DAN KETAHANAN NASIONAL
yang jadi topik adalah Peradaban, bukan sekedar budaya/culture, dan tentu 
dalam hubungan dengan bencana purba.

Tentu ini sudah masuk ranah arkeologi/sejarah, di mana saya kurang paham.
Seingat saya tidak ada peradaban kuno yang menghilang karena disebabkan 
suatu bencana: Kebudayaan Mesir, Kebudayaan Yunani Lama, Kebudayaan Romawi, 
Kebudayaan Aztec, Kebudayaan Inca, hampir semua menghilang atau ditinggalkan

karena kalah perang atau ditaklukan oleh pihak lain.
Kecuali mungkin Peradaban Maya dan Angkor Wat, yang mungkin menghilang 
disebabkan kekeringan yang luar biasa, atau perubahan iklim yang luar biasa 
yang bisa juga disebut bencana.
Dilain pihak ada kota2 yang musnah dilanda bencana letusan gunung api 
seperti Pompeii (tidak memusnahkan peradaban Roma), dan katanya ada 2 
kerajaan di Sumbawa yang hilang/musnah waktu Tambora meletus di tahun 1815.
Juga tentu juga kerajaan2 di Jawa banyak contoh.
Tapi ini nyaris dapat disebut hilangnya suatu peradaban, karena suatu 
kerajaan dapat saja musnah tetapi peradabannya dapat dilanjutkan oleh 
kerajaan lainnya.
Tentu satu-satunya peradaban yang musnah karena tenggelam adalah Atlantis 
yang legendaris itu, dan inipun masih belum terbukti.
Musnah dan berakhirnya suatu peradaban oleh bencana belum terrekam dalam 
sejarah dunia, juga suatu tsunami atau gempa yang telah menghapus kerajaan 
bahkan peradaban di muka bumi.
Mungkin Pak Danny dan kawan2 akan menemukan ini di Indonesia. Silahkan, 
selamat meneliti!

Wassalam
RPK

- Original Message

Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-07 Terurut Topik koesoema
Saya Anda terpengaruh oleh adanya Atlantis di Sundaland, yg memang logisnya ada 
di daerah tropis, karena 10 ribu th yl adalah zaman es, juga didukung oleh 
teori dari 0ppenheimer mengenai asal usur pertanian. Namun akhir peradaban ini 
tdk perlu karena bencana, sea level rise saja cukup.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 10:40:50 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Terimakasih atas uraian dan dukungannya Pak.
Motivasi saya, selain rasanya sulit menerima data ilmiah(yang ada) yang
diyakini oleh dunia bahwa dari mulai kemunculan Homo Sapiens
(150.000-200.000 tahun lalu) sampai 10.000 tahun lalu tidak pernah ada
peradaban, juga tertantang oleh Info Absolut dari Al-Quran bahwa dahulu kala
ada Kaum-kaum yang dimusnahkan, seperti Kaum Ad, Tsamud, dan Nuh, oleh
bencana alam (seperti di Firman-kan: mereka dibenamkan dalam bumi,
bumi-nya dibalikan atau kaum Nabi Nuh yang ditenggelamkan oleh banjir
besar - yang tersisa hanyalah yang naik ke 'perahu').  Nah, saya menafsirkan
kaum/ummat ini sebagai peradaban.  

Dilihat dari sejarah nabi-nabi 25 (yang belum ketahuan kronologi waktunya
itu - meskipun tafsiran tidak jelas sih banyak) pun rasanya tidak masuk akal
kalau manusia tidak pernah mencapai peradaban tinggi sejak Nabi Adam.  Masa
iya peradaban canggih hanya dicapai oleh Ummat setelah Musa, Isa dan
Muhammad saja.  Nabi Isa menandai permulaan Masehi, Nabi Muhammad dari
600-an Masehi.  Nabi Musa kapan ya? (apakah Kaum di masa Musa ini yang buat
Piramid Mesir?), Nabi Sulaiman kapan? Dalam AlQur'an dikatakan bahwa
Sulaiman dikarunia kekuatan (= IpTek?) yang sangat tinggi yang TIDAK akan
pernah dikalahkan oleh ummat-ummat setelahnya!  Nabi Nuh, kapan?  Setelah
Nuh dunia di-repopulasi oleh manusia yang selamat di Kapal;  Nabi Idris
kapan? (waktu jaman Nabi Idris dikatakan jelas oleh AlQur'an bahwa manusia
sudah tidak tinggal di-gua2 tapi di bangunan tembok). 

Tentu akan 'sesuatu banget' kalau kita dapat menemukan (sebagian) jawabannya
di bumi Nusantara ini.

Wass.
DHN


-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Monday, February 06, 2012 9:57 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Pak Sudjatmiko dan Pak Danny:
Dalam ilmu budaya itu dibedakan antara pengertian Peradaban (Civilization) 
dan Budaya (Culture).
Pengertian budaya/culture, seperti Budaya Pacitan, diartikan sebagai 
komunitas yang masih primitif, tetapi sudah melakukan cocok tanam selain 
berburu, dan para anggotanya belum terorganisir dalam bidang keahlian 
(petani, pedagang, pengrajin dsb), dan juga belum ada agama yang 
terorganisir. Keberadaan budaya ini ditafsirkan dari artefact-2 yang 
ditinggalkan, berupa alat pertanian/perburuan.
Peradaban/civilization, seperti Peradaban Maya, merupakan komunitas yang 
lebih maju lagi dengan adanya sistim pemerintahan dengan hierarchy-nya, dan 
masyarakatnya yang terorganisier dalam perbagai keahlian, termasuk tentara, 
dan juga sudah ada agama atau pemujaan yang terorganisir, biasanya dalam 
bentuk kuil atau temple. Peradaban dapat dikenali bukan saja dari artefact 
saja tetapi juga dari adanya bangunan, candi (antara lain 'piramida', 
tatakota, istana jalan rumah penduduk dsb.
Dengan diketemukan adanya aftefact, walaupun dari logam, belum tentu disitu 
ada Peradaban, walaupun dalam iklim tropis mungkin bangunan-bagunannya bisa 
saja terbentuk dari kayu.
Dari tulisan Pak Danny, kelihatannya Neo-catastrophism ini sudah ditarik ke 
arah yang extreme, di mana setiap unconformity dianggap catastrophy. 
Memang tidak semua catastrophy bersifat global, banyak juga yang bersifat 
lokal. Contoh the Spokane Megaflood di barat laut Amerika Serikat.

Karena saresehan ini berjudul:
MENGUAK TABIR PERADABAN DAN BENCANA KATASTROPIK PURBA DI NUSANTARA UNTUK 
MEMPERKUAT KARAKTER DAN KETAHANAN NASIONAL
yang jadi topik adalah Peradaban, bukan sekedar budaya/culture, dan tentu 
dalam hubungan dengan bencana purba.

Tentu ini sudah masuk ranah arkeologi/sejarah, di mana saya kurang paham.
Seingat saya tidak ada peradaban kuno yang menghilang karena disebabkan 
suatu bencana: Kebudayaan Mesir, Kebudayaan Yunani Lama, Kebudayaan Romawi, 
Kebudayaan Aztec, Kebudayaan Inca, hampir semua menghilang atau ditinggalkan

karena kalah perang atau ditaklukan oleh pihak lain.
Kecuali mungkin Peradaban Maya dan Angkor Wat, yang mungkin menghilang 
disebabkan kekeringan yang luar biasa, atau perubahan iklim yang luar biasa 
yang bisa juga disebut bencana.
Dilain pihak ada kota2 yang musnah dilanda bencana letusan gunung api 
seperti Pompeii (tidak memusnahkan peradaban Roma), dan katanya ada 2 
kerajaan di Sumbawa yang hilang/musnah waktu Tambora meletus di tahun 1815.
Juga tentu juga kerajaan2 di Jawa banyak contoh.
Tapi ini nyaris dapat disebut

RE: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-07 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Dari penggalian arkeologis di Timur Tengah, exodus Nabi Musa terjadi sekitar
abad 11 SM. N Nuh belum diketahui temuan bukti arkeologisnya. Kalo 2500 Th
SM Mesir sudah begitu tinggi peradabannya, Bangsa Yahudi (cikal bakal Agama
Ibrahim: Yahudi, Kristen, Islam) masih mengembara dan tinggal di tenda-
tenda, ini sedikit lebih maju daripada tinggal di gua-2, paling tidak sampai
abad 11 SM.
Salam,
YSY


-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Wednesday, February 08, 2012 11:06 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Saya Anda terpengaruh oleh adanya Atlantis di Sundaland, yg memang logisnya
ada di daerah tropis, karena 10 ribu th yl adalah zaman es, juga didukung
oleh teori dari 0ppenheimer mengenai asal usur pertanian. Namun akhir
peradaban ini tdk perlu karena bencana, sea level rise saja cukup.
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 10:40:50 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Terimakasih atas uraian dan dukungannya Pak.
Motivasi saya, selain rasanya sulit menerima data ilmiah(yang ada) yang
diyakini oleh dunia bahwa dari mulai kemunculan Homo Sapiens
(150.000-200.000 tahun lalu) sampai 10.000 tahun lalu tidak pernah ada
peradaban, juga tertantang oleh Info Absolut dari Al-Quran bahwa dahulu kala
ada Kaum-kaum yang dimusnahkan, seperti Kaum Ad, Tsamud, dan Nuh, oleh
bencana alam (seperti di Firman-kan: mereka dibenamkan dalam bumi,
bumi-nya dibalikan atau kaum Nabi Nuh yang ditenggelamkan oleh banjir
besar - yang tersisa hanyalah yang naik ke 'perahu').  Nah, saya menafsirkan
kaum/ummat ini sebagai peradaban.  

Dilihat dari sejarah nabi-nabi 25 (yang belum ketahuan kronologi waktunya
itu - meskipun tafsiran tidak jelas sih banyak) pun rasanya tidak masuk akal
kalau manusia tidak pernah mencapai peradaban tinggi sejak Nabi Adam.  Masa
iya peradaban canggih hanya dicapai oleh Ummat setelah Musa, Isa dan
Muhammad saja.  Nabi Isa menandai permulaan Masehi, Nabi Muhammad dari
600-an Masehi.  Nabi Musa kapan ya? (apakah Kaum di masa Musa ini yang buat
Piramid Mesir?), Nabi Sulaiman kapan? Dalam AlQur'an dikatakan bahwa
Sulaiman dikarunia kekuatan (= IpTek?) yang sangat tinggi yang TIDAK akan
pernah dikalahkan oleh ummat-ummat setelahnya!  Nabi Nuh, kapan?  Setelah
Nuh dunia di-repopulasi oleh manusia yang selamat di Kapal;  Nabi Idris
kapan? (waktu jaman Nabi Idris dikatakan jelas oleh AlQur'an bahwa manusia
sudah tidak tinggal di-gua2 tapi di bangunan tembok). 

Tentu akan 'sesuatu banget' kalau kita dapat menemukan (sebagian) jawabannya
di bumi Nusantara ini.

Wass.
DHN


-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Monday, February 06, 2012 9:57 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Pak Sudjatmiko dan Pak Danny:
Dalam ilmu budaya itu dibedakan antara pengertian Peradaban (Civilization) 
dan Budaya (Culture).
Pengertian budaya/culture, seperti Budaya Pacitan, diartikan sebagai 
komunitas yang masih primitif, tetapi sudah melakukan cocok tanam selain 
berburu, dan para anggotanya belum terorganisir dalam bidang keahlian 
(petani, pedagang, pengrajin dsb), dan juga belum ada agama yang 
terorganisir. Keberadaan budaya ini ditafsirkan dari artefact-2 yang 
ditinggalkan, berupa alat pertanian/perburuan.
Peradaban/civilization, seperti Peradaban Maya, merupakan komunitas yang 
lebih maju lagi dengan adanya sistim pemerintahan dengan hierarchy-nya, dan 
masyarakatnya yang terorganisier dalam perbagai keahlian, termasuk tentara, 
dan juga sudah ada agama atau pemujaan yang terorganisir, biasanya dalam 
bentuk kuil atau temple. Peradaban dapat dikenali bukan saja dari artefact 
saja tetapi juga dari adanya bangunan, candi (antara lain 'piramida', 
tatakota, istana jalan rumah penduduk dsb.
Dengan diketemukan adanya aftefact, walaupun dari logam, belum tentu disitu 
ada Peradaban, walaupun dalam iklim tropis mungkin bangunan-bagunannya bisa 
saja terbentuk dari kayu.
Dari tulisan Pak Danny, kelihatannya Neo-catastrophism ini sudah ditarik ke 
arah yang extreme, di mana setiap unconformity dianggap catastrophy. 
Memang tidak semua catastrophy bersifat global, banyak juga yang bersifat 
lokal. Contoh the Spokane Megaflood di barat laut Amerika Serikat.

Karena saresehan ini berjudul:
MENGUAK TABIR PERADABAN DAN BENCANA KATASTROPIK PURBA DI NUSANTARA UNTUK 
MEMPERKUAT KARAKTER DAN KETAHANAN NASIONAL
yang jadi topik adalah Peradaban, bukan sekedar budaya/culture, dan tentu 
dalam hubungan dengan bencana purba.

Tentu ini sudah masuk ranah arkeologi/sejarah, di mana saya kurang paham.
Seingat saya tidak ada peradaban kuno yang menghilang karena disebabkan 
suatu bencana: Kebudayaan Mesir, Kebudayaan Yunani Lama

RE: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-07 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Sekali lagi mohon dicermati antara Isi Kitab-2 Suci dan Dokumen-2 Science.
Yang satu untuk kehidupan Rohani, yang satunya untuk kepentingan Fisik
(duniawi). Tentu saja ada bagian-2 yang overlapping di sana. Sebagai
scientist saya sulit sekali menerima dengan akal sehat saya bahwa ada Nabi
Adam (cikal bakal seluruh umat manusia), apalagi untuk menelusuri kapan N
Adam hidup (bila memang demikian). Tetapi sebagai manusia rohani saya
menerima Kitab-2 Suci itu, termasuk N Adam dan nabi-2 lainnya, untuk
membimbing Roh saya dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Itupun kalau
kita percaya adanya Roh.

Salam,

YSY

 

From: Muhammad Razi [mailto:mufar...@gmail.com] 
Sent: Wednesday, February 08, 2012 2:11 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

 

kalo di runut kejadiannya (gabungan ceritanya milis iagi dan bukunya NatGeo
- concise history of the World - Neil Kagan)

 

76,000 BCE - Toba erupsion

72,000 BCE - arrival modern humans in southeast asia

60,000 BCE - modern humans reach New guinea and Australia; first sign of
human burial found in Australia

40,000 BCE - Modern humans arrive at Europe; living along side with
Neanderthal

28,000 BCE - Neanderthal extintc in Spain; Solomon island settled

16,000 BCE - Humans cross the Bering strait to Alaska. Native Americans are
likely present.

14,000 - 8,000 BCE - chatastrophic events (???); Humans arrived in South
America

12,000 - 8,000 BCE - start of ceramic arts in Japan

11,500 BCE - Clovis culture (paleo-indian) begins in North America's great
plains

11,000 BCE - Human reach Chile

11,000 BCE - Cultivation on wild rye in euphrates Syria

10,000 BCE - first sign of agriculture in China and Mediteran

7250 BCE - Catal huyuk in Anatolia reached population of 6000

7000 BCE - Farming tribes spreads from Anatolia into Greece 

5400 BCE - Bandkeramik culture develops in Europe

4000 - 2000 BCE - ? (some literature listed the forming of modern
deserts)

2100 BCE - Ibrahim era in Ur

 

katastropi di rentang 14,000 - 8000 BCE sepertinya banyak pendukungnya, 

tapi jika dibilang induk peradaban pertanian dan peternakan berasal dari
nusantara kok agak meragukan ya? 

China, mediterania dan middle east sudah mengklaim nya terlebih dahulu ??
(dengan waktu yg hampir bersamaan, 1 BCE)

 

Ditinjau dari sisi agama Islam, berandai-andai hadits riwayat Hakim ttg umur
umat terdahulu adalah shahih

maka, jarak Ibrahim ke Nuh hanya 1000 tahun; artinya kemungkinan ada satu
even katastropik lagi yg terjadi di kisaran tahun 4000-3000 BCE 

yg menyebabkan terjadinya human dispersal jilid terakhir sebelum masa
modern (yg diawali tahun 3000 BCE)

yang lebih menarik lagi, jarak Nuh ke Adam dituliskan hanya 1000 tahun
juga .., apa mungkin homo sapiens itu sebenarnya hanya dimulai sejak
4000 BCE?

lalu siapa manusia yang hidup sebelum 4000 BCE  neanderthal semua? atau
homo sapiens jenis lain??

 

udah ah, kebanyakan berandai-andai 

 

salam

Razi

 

 

2012/2/4 Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com

Mang Okim dan Rekan-rekan IAGI yang baik,

Perkenankan saya menguraikan ini dari sudut yang berbeda.

Kebetulan saya berkesempatan berdiskusi panjang lebar sampai 1 jam lebih
dengan Mang Stephen Oppenheimer itu waktu  tgl 2 Februari kemarin.  Saya
juga hadir ketika rombongan Pak Gumilar dan Mang Oppenheimer  bertemu dan
berbincang-bincang dengan Presiden SBY.



Oppenheimer adalah seorang dokter spesialisasi di bidang genetika. Obyek
utama dari riset beliau adalah DNA manusia dari berbagai pelosok Indonesia,
Asia, Afrika, dll. Saya sangat kagum dengan kemampuan dari riset DNA ini,
meskipun terusterang belum mengerti sepenuhnya.  Yang jelas, dari DNA
manusia yang hidup di satu wilayah kita bisa merekonstruksi evolusi
perkembangan DNA tersebut sampai sampai puluhan ribu tahun ke belakang
dengan ketelitian yang mengagumkan (meskipun tentu saja tidak seakurat
radiometric dating untuk time histories-nya).  Nah berdasarkan riset DNA,
manusia Indonesia yang hidup sekarang dapat diketahui bahwa nenek moyang nya
sudah di Nusantara sejak 60.000 tahun lalu.  Ini sangat menarik, karena
kemungkinannya adalah permulaan masa re-populasi manusia setelah Letusan
Katastropik Toba!

Dari meneliti DNA ini pula Openheimer dapat memetakan pergerakan populasi
manusia purba. Yang membuat saya excited adalah hasil pemetaan DNA yang
menunjukan adanya penyebaran populasi tiba-tiba dari manusia (human
dispersions) sebagai respon terhadap bencana banjir besar (kenaikan airlaut
yang sangat cepat atau tiba-tiba) sebanyak tiga kali yaitu dalam perioda
15.000 sampai dengan 8.000 tahun lalu (seperti yang pernah saya uraikan di
email ke Pak Koesoema).  Alhamdulillah, saya juga dapat Info baru dari
Oppenheimer bahwa diduga kuat terjadi banjir katastropik purba sekitar 8000
tahun lalu (6000 SM) ditandai oleh human dispersal tsb .  Jadi banjir
katastropik ini tidak hanya terjadi pada sekitar 14.800 tahun lalu dan
12.000-an tahun lalu

RE: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-07 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Tidak perlu dipertentangkan antara dua teori, baik uniformitarism maupun
catastrophic. Dua- duanya bisa saling melengkapi, perbedaannya hanya pada
Rate of Process: high rate menimbulkan katastrofi, Low Rate mengakibatkan
Uniformitarisme.Tinggal menerapkannya pada kasus per kasus, tak iyo?
Salam,
YSY

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Wednesday, February 08, 2012 9:45 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Saya dapat memahami, namun masih belum bisa melihat bagaimana hubungannya
dengan peradaban. Jelas sekali bencana (katastropi?) sangat 'disrupt'
kehidupan manusia, tapi sampai di mana hubungannya dg peradaban manusia
sebagai mana didengungkan dalam Sarasehan? RPK
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
Date: Wed, 8 Feb 2012 09:05:53 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] KUNJUNGAN  STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Uraian Pak Koesoema yang sangat menarik mengingatkan saya kembali tentang
prinsip dasar dalam mainstream geology.  Ada sudut pandang yang berbeda
dari ilmu geologi yang mempelajari gempa dan bencana alam dengan
mainstream ini.  Perbedaan ini utamanya ada pada skala waktunya.
Mainstream cerita tentang sejarah geologi selama jutaan-puluhan juta tahun
sedangkan geologi bencana fokusnya kepada sejarah geologi selama tahunan,
ratusan, puluhan ribu sampai ratusan ribu tahun.  Paleoseismology umumnya
hanya meneliti stratigrafi sampai ribuan tahun, jarang sampai lebih tua dari
10.000 (Holocene).
Seorang mainstream geology melihat fault offsets 100 meter dianggap sebagai
bagian kecil dari pergerakan tektonik yang jauh lebih besar selama jutaan
tahun, sedangkan earthquake geology mengartikan 100 meter offsets tersebut
setara dengan kejadian 5 kali bencana besar gempa yang berkekuatan 9 SR (Mw
9)!
Ilmu tektonik melihat sebuah bangunan (tektonik) besar yang berdiri di atas
suatu ketidakselaran dengan bumi tempatnya berdiri sedangkan earthquake
geology focus kepada elemen-elemen yang membangun bangunan tersebut
(bata-bata, pintu, jendela)yang dibatasi oleh ketidakselarasan yang lebih
kecil (earthquakes are tectonic bricks to mountains).  Ahli tektonik
melihat proses uplift (permanent deformations) yang perlahan-lahan
(uniformitarianisms) pada accretionary prisms - subduction zone sehingga
membentuk fore-arc ridges seperti Kep. Mentawai selama jutaan-puluhan juta
tahun; sedangkan earthquake geology melihat earthquake/megathrust cycles
akibat proses elastic deformation yang membuat outer-arc ridge
bergerak-gerak seperti yo-yo dalam skala ratusan-ribuan tahun.
Mainstream melihat Unconformity-Catastrophic yang besar seperti
Cretaceous-Tertiary (C-T) boundary yang diakibatkan tumbukan meteor yang
jatuh di Chixulub, Mexico.  C-T Unconformity membatasi berakhirnya zaman
dinosaurus dan mulainya dominasi species mamalia dst... sampai munculnya
Homo Sapiens/manusia.   sedangkan geologi bencana focus  kepada proses
catastrophic yang terjadi pada masa dominasi Homo Sapiens ini.  Dalam
skala waktu ini, kejadian bencana katastropik seperti letusan gunung
Krakatau 1883 dan gempa-tsunami besar seperti di Aceh tahun 2004  ini bukan
catastrophic dan tidak meninggalkan jejak unconformity geology dalam
pandangan mainstream, tapi terlihat sebagai disrupted stratigraphy yang
dapat membatasi dua masa kehidupan yang berbeda di atas dan bawahnya.

Wass.
DHN

-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Sunday, February 05, 2012 1:55 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Dari penjelasan Pak Danny, terkuak adanya pemunculan teori atau lebih yang 
prinsip yang mendasar (fundamental prinsiple) baru yaitu kembalinya 
Catastrophism Principle (atau dalam bahasa Indonesia disebut teori 
Malapetaka) dalam ilmu geologi, dan sekarang diaplikasikan ke bidang 
Archeologi, runtuhnya atau hilangnya suatu peradaban adalah disebabkan 
karena adanya bencana, bencana lokal maupun bencana global.

Sebagaimana diketahui ilmu geologi modern dinyatakan setelah munculnya 
Prinsip Uniformitarianism dari James Hutton yang melawan prinsip Malapetaka,

yang terutama meng-invoke adanya suatu  bencana (global) untuk 
perubahan-perubahan yang terjadi di muka bumi, khususnya kepunahan massal 
yang pada waktu itu diketahui dari penelitian fossil, adanya urut-urutan 
lapisan yang masing-masing mengandung susunan (assemblage) fossil tertentu 
dibandingkan dengan urutan lapisan yang di atas maupun di bawahnya, yang 
oleh Cuvier disebabkan terjadi malapetaka global setiap kalinya (kalau tidak

salah dinyatakan ada 13 kali bencana global). Prinsip ini secara telak 
dikalahkan dengan prinsip uniformitarianism, di mana proses2 di bumi 
berjalan seragam, kepunahan massal masih dapat diterangkan dengan evolusi 
yang dipercepat

Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-06 Terurut Topik o - musakti
Seingat saya tidak disebut Pak. Cuma bencana lingkungan, overpopulasi, 
deforestasi, overfishing dan seperti yang Pak Koesoema bilang, penyakit 
menular.  InshaAllah nanti saya baca2 lagi.

Meletusnya gunung vesuvius menyapu kota Pompeii. Tapi kekaisaran Roma toh masih 
berdiri. Tsunami meluluh lantakkan Banyak kota, tapi DI Aceh apalagi Indonesia 
dengan budayanya masih jaya. Letusan krakatau dan tambora yang menelan korban 
ratusan ribu jiwa ( combined) di abad 19 juga tidak menyebabkan mundurnya VOC 
dari nusantara.  Jaci rasanya saya sependapat dengan pak Koesoema bahwa manusia 
dan budayanya cukup resilient dan tidak gampang punah.kecuali mungkin kalau 
kita sebagai species memilih untuk menghancurkan sendiri

Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-05 Terurut Topik rakhmadi . avianto
Setuju mas Ipul

Thanks pak Koesoema

Avi

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Sun, 5 Feb 2012 14:51:24 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN  STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
Rasa2nya plong membaca penuturan guru besar kita ini. Runut, jelas, dan logis 
sekali. Terimakasih, pak Koesoema.

Salam,
Syaiful

Sent from my deep hart

On Feb 5, 2012, at 1:54 PM, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id wrote:

 Dari penjelasan Pak Danny, terkuak adanya pemunculan teori atau lebih yang 
 prinsip yang mendasar (fundamental prinsiple) baru yaitu kembalinya 
 Catastrophism Principle (atau dalam bahasa Indonesia disebut teori 
 Malapetaka) dalam ilmu geologi, dan sekarang diaplikasikan ke bidang 
 Archeologi, runtuhnya atau hilangnya suatu peradaban adalah disebabkan karena 
 adanya bencana, bencana lokal maupun bencana global.
 
 Sebagaimana diketahui ilmu geologi modern dinyatakan setelah munculnya 
 Prinsip Uniformitarianism dari James Hutton yang melawan prinsip Malapetaka, 
 yang terutama meng-invoke adanya suatu  bencana (global) untuk 
 perubahan-perubahan yang terjadi di muka bumi, khususnya kepunahan massal 
 yang pada waktu itu diketahui dari penelitian fossil, adanya urut-urutan 
 lapisan yang masing-masing mengandung susunan (assemblage) fossil tertentu 
 dibandingkan dengan urutan lapisan yang di atas maupun di bawahnya, yang oleh 
 Cuvier disebabkan terjadi malapetaka global setiap kalinya (kalau tidak salah 
 dinyatakan ada 13 kali bencana global). Prinsip ini secara telak dikalahkan 
 dengan prinsip uniformitarianism, di mana proses2 di bumi berjalan seragam, 
 kepunahan massal masih dapat diterangkan dengan evolusi yang dipercepat 
 (tentu sangat diperkuat dengan ajaran Darwin). Juga gejala-gejala besar 
 seperti Grand Canyon, Pegunungan Himalaya, dsb tidak perlu dijelaskan dengan 
 suatu event yang katastropik, cukup dengan proses-2 yang berlangsung sekarang 
 yang sangat perlahan-perlahan tetapi berilah waktu jutaan, bahkan ratusan 
 juta tahun maka gejala geologi yang maha besar itu akan terwujud. Prinsip 
 uniformitarianism ini menjadi prinsip utama dalam ilmu geologi modern bahkan 
 masih dianut, khususnya dalam industri minyak. Dalam presentasi mengenai 
 geologi sejarah mengenai suatu cekungan minyak bumi tidak pernah disinggung 
 terjadinya bencana untuk menjelaskan unconformities, bahkan dalam membahas 
 dari Kapur ke Tersier sekalipun dsb.
 
 Namun prinsip katastrophism mulai muncul kembali dengan hasil temuan Alvarez 
 ayah-anak (Alvarez Sr adalah nuclear physicist, Alvarez Jr. Geologist) di 
 tahun 80-an, yang menemukan adanya peningkatan kadar isotop Irridium yang 
 luar biasa pada batas Kapur-Tersier yang kemudian disebutnya KT-boundary pada 
 Gubio Shale di Itali. Gejala ini dijelaskan dengan adanya benturan meteor di 
 selatan Teluk Mexico, dan menjadi sangat populer untuk menjelaskan punahnya 
 dinosaurus. Bukti-bukti untuk ini banyak ditemukan dalam bentuknya jelaga, 
 shocked quartz dan banyak lagi. Selain itu para ahli mulai mencari kawah2 
 meteor lainnya yang banyak diketemukan. Punahnya fauna Paleozoic di jelaskan 
 pula dengan benturan asteroid, sehingga terjadi bencana jenis ini harus 
 diakui sebagai proses geologi yang lumrah. Nah mulai lah kembali prinsip 
 malapetaka ini atau disebut Neo-Catastrophism. Selain benturan asteroid 
 sekrang juga keberadaan supervolcanic eruption mulai disadari yang dapat 
 merubah iklim dunia dengan nuclear winternya dan kepunahan kehidupan 
 massal, dan mulai dikenalnya konsep supervolcano yang tidak berbentuk 
 kerucut, seperti Toba Supervolcano, Yellowstone Supervolcano. Juga keberadaan 
 flood-basalt seperti Deccan Trap, Siberian Trap, Columbia Plateau, sekarang 
 ini ditafsirkan sebagai suatu letupan yang dahsyat yang mengeluarkan abu dan 
 gas-gas CO2 dan belerang dan menjadi malapetaka untuk seluruh dunia.
 
 Saluran televisi seperti National Geographic, Discover Channel, BBC 
 Knowledge, History sangat rajin menayangkan masalah malapetaka global ini. 
 Silahkan simak di Indovision atau Cable Vision. Namun 'mainstream geology 
 kelihatannya belum terlalu terpengaruhi dengan fakta-fakta ini dan masih 
 mempertahankan Uniformitarianism. Paling tidak merevisinya dengan apa yang 
 disebut Punctuated Uniformitarianism (proses-proses geologi  berjalan 
 seperti biasa, tetapi diwarnai dengan terjadinya katastrofi pada waktu-waktu 
 tertentu). Apakah prinsip ini sekarang sudah diajarkan pada matakuliah 
 Geologi Dasar Gl 101 atau Geologi Sejarah, saya tidak tahu. Sebagaimana 
 dijelaskan di atas Prinsip uniformitarianism ini menjadi prinsip utama dalam 
 ilmu geologi modern bahkan masih dianut, khususnya dalam industri minyak. 
 Dalam presentasi mengenai geologi sejarah mengenai suatu cekungan minyak bumi 
 tidak pernah disinggung terjadinya bencana untuk menjelaskan unconformities, 
 bahkan dalam membahas

[iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-05 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
 ditemukan
dalam bentuknya jelaga, shocked quartz dan banyak lagi. Selain itu para
ahli mulai mencari kawah2 meteor lainnya yang banyak diketemukan. Punahnya
fauna Paleozoic di jelaskan pula dengan benturan asteroid, sehingga terjadi
bencana jenis ini harus diakui sebagai proses geologi yang lumrah. Nah
mulai lah kembali prinsip malapetaka ini atau disebut Neo-Catastrophism.
Selain benturan asteroid sekrang juga keberadaan supervolcanic eruption
mulai disadari yang dapat merubah iklim dunia dengan nuclear winternya
dan kepunahan kehidupan massal, dan mulai dikenalnya konsep supervolcano
yang tidak berbentuk kerucut, seperti Toba Supervolcano, Yellowstone
Supervolcano. Juga keberadaan flood-basalt seperti Deccan Trap, Siberian
Trap, Columbia Plateau, sekarang ini ditafsirkan sebagai suatu letupan yang
dahsyat yang mengeluarkan abu dan gas-gas CO2 dan belerang dan menjadi
malapetaka untuk seluruh dunia.

 Saluran televisi seperti National Geographic, Discover Channel, BBC
Knowledge, History sangat rajin menayangkan masalah malapetaka global ini.
Silahkan simak di Indovision atau Cable Vision. Namun 'mainstream geology
kelihatannya belum terlalu terpengaruhi dengan fakta-fakta ini dan masih
mempertahankan Uniformitarianism. Paling tidak merevisinya dengan apa yang
disebut Punctuated Uniformitarianism (proses-proses geologi  berjalan
seperti biasa, tetapi diwarnai dengan terjadinya katastrofi pada
waktu-waktu tertentu). Apakah prinsip ini sekarang sudah diajarkan pada
matakuliah Geologi Dasar Gl 101 atau Geologi Sejarah, saya tidak tahu.
Sebagaimana dijelaskan di atas Prinsip uniformitarianism ini menjadi
prinsip utama dalam ilmu geologi modern bahkan masih dianut, khususnya
dalam industri minyak. Dalam presentasi mengenai geologi sejarah mengenai
suatu cekungan minyak bumi tidak pernah disinggung terjadinya bencana untuk
menjelaskan unconformities, bahkan dalam membahas dari Kapur ke Tersier
sekalipun dsb.

 Saya baru sadar dari penjelasan Pak Danny Hilman, bahwa Prinsip
Neo-Catastrophism ini sekarang juga kelihatannya diterapkan dibidang
arkeologi, bahwa suatu peradaban itu berakhir oleh karena suatu bencana,
meskipun bencana yang bersifat lokal, seperti Peradaban Maya dengan
piramide-nya berakhir karena bencana perubahan iklim yang dahsyat, atau
peradaban Borobudur dengan letusan Merapi. Makanya research-nya Pak Andang
dan Pak Danny ini giat mencari bukti-bukti adanya peristiwa bencana purba,
seperti tsunami, gempa bumi, ledakan gunung api dan mencoba menghubungkan
dengan peradaban dalam bentuk piramide atau bangunan megalithik. Maka tidak
aneh kalau bergabung dengan team Katastrophic Purba dan keterkaitannya
dengan piramid

 Mudah-mudahan hal pencerahan ini adalah seusai dengan yang dimaksud Pak
Danny dan Pak Andang.

 RPK

 - Original Message - From: Danny Hilman Natawidjaja 
danny.hil...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Saturday, February 04, 2012 9:33 PM
 Subject: RE: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY


 Mang Okim dan Rekan-rekan IAGI yang baik,

 Perkenankan saya menguraikan ini dari sudut yang berbeda.

 Kebetulan saya berkesempatan berdiskusi panjang lebar sampai 1 jam lebih
 dengan Mang Stephen Oppenheimer itu waktu  tgl 2 Februari kemarin.  Saya
 juga hadir ketika rombongan Pak Gumilar dan Mang Oppenheimer  bertemu dan
 berbincang-bincang dengan Presiden SBY.



 Oppenheimer adalah seorang dokter spesialisasi di bidang genetika. Obyek
 utama dari riset beliau adalah DNA manusia dari berbagai pelosok
Indonesia,
 Asia, Afrika, dll. Saya sangat kagum dengan kemampuan dari riset DNA ini,
 meskipun terusterang belum mengerti sepenuhnya.  Yang jelas, dari DNA
 manusia yang hidup di satu wilayah kita bisa merekonstruksi evolusi
 perkembangan DNA tersebut sampai sampai puluhan ribu tahun ke belakang
 dengan ketelitian yang mengagumkan (meskipun tentu saja tidak seakurat
 radiometric dating untuk time histories-nya).  Nah berdasarkan riset DNA,
 manusia Indonesia yang hidup sekarang dapat diketahui bahwa nenek moyang
nya
 sudah di Nusantara sejak 60.000 tahun lalu.  Ini sangat menarik, karena
 kemungkinannya adalah permulaan masa re-populasi manusia setelah Letusan
 Katastropik Toba!

 Dari meneliti DNA ini pula Openheimer dapat memetakan pergerakan populasi
 manusia purba. Yang membuat saya excited adalah hasil pemetaan DNA yang
 menunjukan adanya penyebaran populasi tiba-tiba dari manusia (human
 dispersions) sebagai respon terhadap bencana banjir besar (kenaikan
airlaut
 yang sangat cepat atau tiba-tiba) sebanyak tiga kali yaitu dalam perioda
 15.000 sampai dengan 8.000 tahun lalu (seperti yang pernah saya uraikan
di
 email ke Pak Koesoema).  Alhamdulillah, saya juga dapat Info baru dari
 Oppenheimer bahwa diduga kuat terjadi banjir katastropik purba sekitar
8000
 tahun lalu (6000 SM) ditandai oleh human dispersal tsb .  Jadi banjir
 katastropik ini tidak hanya terjadi pada sekitar 14.800 tahun lalu dan
 12.000-an tahun lalu saja seperti yang saya pahami sebelumnya

Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-05 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata

Pak Sudjatmiko dan Pak Danny:
Dalam ilmu budaya itu dibedakan antara pengertian Peradaban (Civilization) 
dan Budaya (Culture).
Pengertian budaya/culture, seperti Budaya Pacitan, diartikan sebagai 
komunitas yang masih primitif, tetapi sudah melakukan cocok tanam selain 
berburu, dan para anggotanya belum terorganisir dalam bidang keahlian 
(petani, pedagang, pengrajin dsb), dan juga belum ada agama yang 
terorganisir. Keberadaan budaya ini ditafsirkan dari artefact-2 yang 
ditinggalkan, berupa alat pertanian/perburuan.
Peradaban/civilization, seperti Peradaban Maya, merupakan komunitas yang 
lebih maju lagi dengan adanya sistim pemerintahan dengan hierarchy-nya, dan 
masyarakatnya yang terorganisier dalam perbagai keahlian, termasuk tentara, 
dan juga sudah ada agama atau pemujaan yang terorganisir, biasanya dalam 
bentuk kuil atau temple. Peradaban dapat dikenali bukan saja dari artefact 
saja tetapi juga dari adanya bangunan, candi (antara lain 'piramida', 
tatakota, istana jalan rumah penduduk dsb.
Dengan diketemukan adanya aftefact, walaupun dari logam, belum tentu disitu 
ada Peradaban, walaupun dalam iklim tropis mungkin bangunan-bagunannya bisa 
saja terbentuk dari kayu.
Dari tulisan Pak Danny, kelihatannya Neo-catastrophism ini sudah ditarik ke 
arah yang extreme, di mana setiap unconformity dianggap catastrophy. 
Memang tidak semua catastrophy bersifat global, banyak juga yang bersifat 
lokal. Contoh the Spokane Megaflood di barat laut Amerika Serikat.


Karena saresehan ini berjudul:
MENGUAK TABIR PERADABAN DAN BENCANA KATASTROPIK PURBA DI NUSANTARA UNTUK 
MEMPERKUAT KARAKTER DAN KETAHANAN NASIONAL
yang jadi topik adalah Peradaban, bukan sekedar budaya/culture, dan tentu 
dalam hubungan dengan bencana purba.


Tentu ini sudah masuk ranah arkeologi/sejarah, di mana saya kurang paham.
Seingat saya tidak ada peradaban kuno yang menghilang karena disebabkan 
suatu bencana: Kebudayaan Mesir, Kebudayaan Yunani Lama, Kebudayaan Romawi, 
Kebudayaan Aztec, Kebudayaan Inca, hampir semua menghilang atau ditinggalkan 
karena kalah perang atau ditaklukan oleh pihak lain.
Kecuali mungkin Peradaban Maya dan Angkor Wat, yang mungkin menghilang 
disebabkan kekeringan yang luar biasa, atau perubahan iklim yang luar biasa 
yang bisa juga disebut bencana.
Dilain pihak ada kota2 yang musnah dilanda bencana letusan gunung api 
seperti Pompeii (tidak memusnahkan peradaban Roma), dan katanya ada 2 
kerajaan di Sumbawa yang hilang/musnah waktu Tambora meletus di tahun 1815.

Juga tentu juga kerajaan2 di Jawa banyak contoh.
Tapi ini nyaris dapat disebut hilangnya suatu peradaban, karena suatu 
kerajaan dapat saja musnah tetapi peradabannya dapat dilanjutkan oleh 
kerajaan lainnya.
Tentu satu-satunya peradaban yang musnah karena tenggelam adalah Atlantis 
yang legendaris itu, dan inipun masih belum terbukti.
Musnah dan berakhirnya suatu peradaban oleh bencana belum terrekam dalam 
sejarah dunia, juga suatu tsunami atau gempa yang telah menghapus kerajaan 
bahkan peradaban di muka bumi.
Mungkin Pak Danny dan kawan2 akan menemukan ini di Indonesia. Silahkan, 
selamat meneliti!


Wassalam
RPK

- Original Message - 
From: Sujatmiko m...@cbn.net.id

To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Sadono Irana sadonoin...@hotmail.com; GUNARDI 
sf.guna...@ymail.com; Feni Kertikasyari kertikasy...@yahoo.com; Iman 
Santoso titansp...@ymail.com; mira buana sparkly_...@yahoo.com

Sent: Sunday, February 05, 2012 11:25 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY



Yth. Pak Danny, Pak Koesoemadinata, dan rekan-rekan IAGI yang budiman,



Pencerahan dari Pak Danny dan Pak Koesoemadinata hari ini sangat luar 
biasa,

mengingatkan mang Okim akan masa-masa duduk di bangku kuliah sekitar 50
tahunan yang lalu . Mang Okim jadinya sangat bersyukur karena melontarkan
masalah Piramida Sadahurip ke ranah publik sehingga walaupun telah 
membikin

beberapa pihak terganggu tetapi akhirnya kita bisa mengerti tentang
persoalan yang sebenarnya. Sepengetahuan mang Okim, sejak awal,  pak Danny
memang tidak pernah menyatakan tentang adanya piramida di perut G. 
Sadahurip

ataupun di G. Lalakon, bahkan meragukannya. Yang menyatakan hal itu adalah
Tim Turangga Seta  dan Tim Bencana Katastropik Purba.



Sangat menarik Prinsip Neo-Catastrophism yang diuraikan oleh Pak
Koesoemadinata, yang dihubungkan dengan kegiatan eksplorasi yang sedang
gencar dilakukan oleh Pak Danny dan Pak Andang / Tim BKP. Yang menjadi
pertanyaan adalah mengapa yang diburu bangunan piramida budaya, sementara
menurut para ahli arkeologi, budaya piramida beneran, bukan punden 
berundak,
tidak pernah tercatat di nusantara. Mang Okim sangat gembira atas 
pernyataan

Mang Stephen Oppenheimer bahwa di zaman prasejarah, Indonesia adalah pusat
peradaban dalam teknologi  pertanian, sehingga yang harus dicari adalah
peralatan-peralatan sederhana untuk pertanian, karena ini gampang 
ditemukan

dimana-mana .



Indonesia memang pusat peradaban



Nah, sehubungan dengan

RE: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-05 Terurut Topik Yuriza NOOR
Pak kabarnya waktu gunung Toba meletus bukan cuma 'budaya' yang hilang tapi 
juga makhluknya ...
'Budaya' waktu itu mungkin budayanya para Neanderthal dan sedikit manusia 
modern ya ... kan katanya gunung tsb meletus 76000 tahun yll ... kan katanya 
lagi makanya dna manusia modern punya kemiripan yang kuat karena semua manusia 
modern yang sekarang ini berasal dari segelintir yang tidak musnah jaman g toba 
meletus itu 


-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
Sent: Monday, February 06, 2012 10:57 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Pak Sudjatmiko dan Pak Danny:
Dalam ilmu budaya itu dibedakan antara pengertian Peradaban (Civilization)
dan Budaya (Culture).
Pengertian budaya/culture, seperti Budaya Pacitan, diartikan sebagai
komunitas yang masih primitif, tetapi sudah melakukan cocok tanam selain
berburu, dan para anggotanya belum terorganisir dalam bidang keahlian
(petani, pedagang, pengrajin dsb), dan juga belum ada agama yang
terorganisir. Keberadaan budaya ini ditafsirkan dari artefact-2 yang
ditinggalkan, berupa alat pertanian/perburuan.
Peradaban/civilization, seperti Peradaban Maya, merupakan komunitas yang
lebih maju lagi dengan adanya sistim pemerintahan dengan hierarchy-nya, dan
masyarakatnya yang terorganisier dalam perbagai keahlian, termasuk tentara,
dan juga sudah ada agama atau pemujaan yang terorganisir, biasanya dalam
bentuk kuil atau temple. Peradaban dapat dikenali bukan saja dari artefact
saja tetapi juga dari adanya bangunan, candi (antara lain 'piramida',
tatakota, istana jalan rumah penduduk dsb.
Dengan diketemukan adanya aftefact, walaupun dari logam, belum tentu disitu
ada Peradaban, walaupun dalam iklim tropis mungkin bangunan-bagunannya bisa
saja terbentuk dari kayu.
Dari tulisan Pak Danny, kelihatannya Neo-catastrophism ini sudah ditarik ke
arah yang extreme, di mana setiap unconformity dianggap catastrophy.
Memang tidak semua catastrophy bersifat global, banyak juga yang bersifat
lokal. Contoh the Spokane Megaflood di barat laut Amerika Serikat.

Karena saresehan ini berjudul:
MENGUAK TABIR PERADABAN DAN BENCANA KATASTROPIK PURBA DI NUSANTARA UNTUK
MEMPERKUAT KARAKTER DAN KETAHANAN NASIONAL
yang jadi topik adalah Peradaban, bukan sekedar budaya/culture, dan tentu
dalam hubungan dengan bencana purba.

Tentu ini sudah masuk ranah arkeologi/sejarah, di mana saya kurang paham.
Seingat saya tidak ada peradaban kuno yang menghilang karena disebabkan
suatu bencana: Kebudayaan Mesir, Kebudayaan Yunani Lama, Kebudayaan Romawi,
Kebudayaan Aztec, Kebudayaan Inca, hampir semua menghilang atau ditinggalkan
karena kalah perang atau ditaklukan oleh pihak lain.
Kecuali mungkin Peradaban Maya dan Angkor Wat, yang mungkin menghilang
disebabkan kekeringan yang luar biasa, atau perubahan iklim yang luar biasa
yang bisa juga disebut bencana.
Dilain pihak ada kota2 yang musnah dilanda bencana letusan gunung api
seperti Pompeii (tidak memusnahkan peradaban Roma), dan katanya ada 2
kerajaan di Sumbawa yang hilang/musnah waktu Tambora meletus di tahun 1815.
Juga tentu juga kerajaan2 di Jawa banyak contoh.
Tapi ini nyaris dapat disebut hilangnya suatu peradaban, karena suatu
kerajaan dapat saja musnah tetapi peradabannya dapat dilanjutkan oleh
kerajaan lainnya.
Tentu satu-satunya peradaban yang musnah karena tenggelam adalah Atlantis
yang legendaris itu, dan inipun masih belum terbukti.
Musnah dan berakhirnya suatu peradaban oleh bencana belum terrekam dalam
sejarah dunia, juga suatu tsunami atau gempa yang telah menghapus kerajaan
bahkan peradaban di muka bumi.
Mungkin Pak Danny dan kawan2 akan menemukan ini di Indonesia. Silahkan,
selamat meneliti!

Wassalam
RPK

- Original Message -
From: Sujatmiko m...@cbn.net.id
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Sadono Irana sadonoin...@hotmail.com; GUNARDI
sf.guna...@ymail.com; Feni Kertikasyari kertikasy...@yahoo.com; Iman
Santoso titansp...@ymail.com; mira buana sparkly_...@yahoo.com
Sent: Sunday, February 05, 2012 11:25 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY


 Yth. Pak Danny, Pak Koesoemadinata, dan rekan-rekan IAGI yang budiman,



 Pencerahan dari Pak Danny dan Pak Koesoemadinata hari ini sangat luar
 biasa,
 mengingatkan mang Okim akan masa-masa duduk di bangku kuliah sekitar 50
 tahunan yang lalu . Mang Okim jadinya sangat bersyukur karena melontarkan
 masalah Piramida Sadahurip ke ranah publik sehingga walaupun telah
 membikin
 beberapa pihak terganggu tetapi akhirnya kita bisa mengerti tentang
 persoalan yang sebenarnya. Sepengetahuan mang Okim, sejak awal,  pak Danny
 memang tidak pernah menyatakan tentang adanya piramida di perut G.
 Sadahurip
 ataupun di G. Lalakon, bahkan meragukannya. Yang menyatakan hal itu adalah
 Tim Turangga Seta  dan Tim Bencana Katastropik Purba.



 Sangat menarik Prinsip Neo-Catastrophism yang diuraikan oleh Pak
 Koesoemadinata, yang dihubungkan dengan kegiatan eksplorasi

Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-05 Terurut Topik koesoema
Bukan saja makhluk manusia yg musnah, juga makhluk hidup lainnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Yuriza NOOR yuriza.n...@total.com
Date: Mon, 6 Feb 2012 11:12:40 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Pak kabarnya waktu gunung Toba meletus bukan cuma 'budaya' yang hilang tapi 
juga makhluknya ...
'Budaya' waktu itu mungkin budayanya para Neanderthal dan sedikit manusia 
modern ya ... kan katanya gunung tsb meletus 76000 tahun yll ... kan katanya 
lagi makanya dna manusia modern punya kemiripan yang kuat karena semua manusia 
modern yang sekarang ini berasal dari segelintir yang tidak musnah jaman g toba 
meletus itu 


-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
Sent: Monday, February 06, 2012 10:57 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Pak Sudjatmiko dan Pak Danny:
Dalam ilmu budaya itu dibedakan antara pengertian Peradaban (Civilization)
dan Budaya (Culture).
Pengertian budaya/culture, seperti Budaya Pacitan, diartikan sebagai
komunitas yang masih primitif, tetapi sudah melakukan cocok tanam selain
berburu, dan para anggotanya belum terorganisir dalam bidang keahlian
(petani, pedagang, pengrajin dsb), dan juga belum ada agama yang
terorganisir. Keberadaan budaya ini ditafsirkan dari artefact-2 yang
ditinggalkan, berupa alat pertanian/perburuan.
Peradaban/civilization, seperti Peradaban Maya, merupakan komunitas yang
lebih maju lagi dengan adanya sistim pemerintahan dengan hierarchy-nya, dan
masyarakatnya yang terorganisier dalam perbagai keahlian, termasuk tentara,
dan juga sudah ada agama atau pemujaan yang terorganisir, biasanya dalam
bentuk kuil atau temple. Peradaban dapat dikenali bukan saja dari artefact
saja tetapi juga dari adanya bangunan, candi (antara lain 'piramida',
tatakota, istana jalan rumah penduduk dsb.
Dengan diketemukan adanya aftefact, walaupun dari logam, belum tentu disitu
ada Peradaban, walaupun dalam iklim tropis mungkin bangunan-bagunannya bisa
saja terbentuk dari kayu.
Dari tulisan Pak Danny, kelihatannya Neo-catastrophism ini sudah ditarik ke
arah yang extreme, di mana setiap unconformity dianggap catastrophy.
Memang tidak semua catastrophy bersifat global, banyak juga yang bersifat
lokal. Contoh the Spokane Megaflood di barat laut Amerika Serikat.

Karena saresehan ini berjudul:
MENGUAK TABIR PERADABAN DAN BENCANA KATASTROPIK PURBA DI NUSANTARA UNTUK
MEMPERKUAT KARAKTER DAN KETAHANAN NASIONAL
yang jadi topik adalah Peradaban, bukan sekedar budaya/culture, dan tentu
dalam hubungan dengan bencana purba.

Tentu ini sudah masuk ranah arkeologi/sejarah, di mana saya kurang paham.
Seingat saya tidak ada peradaban kuno yang menghilang karena disebabkan
suatu bencana: Kebudayaan Mesir, Kebudayaan Yunani Lama, Kebudayaan Romawi,
Kebudayaan Aztec, Kebudayaan Inca, hampir semua menghilang atau ditinggalkan
karena kalah perang atau ditaklukan oleh pihak lain.
Kecuali mungkin Peradaban Maya dan Angkor Wat, yang mungkin menghilang
disebabkan kekeringan yang luar biasa, atau perubahan iklim yang luar biasa
yang bisa juga disebut bencana.
Dilain pihak ada kota2 yang musnah dilanda bencana letusan gunung api
seperti Pompeii (tidak memusnahkan peradaban Roma), dan katanya ada 2
kerajaan di Sumbawa yang hilang/musnah waktu Tambora meletus di tahun 1815.
Juga tentu juga kerajaan2 di Jawa banyak contoh.
Tapi ini nyaris dapat disebut hilangnya suatu peradaban, karena suatu
kerajaan dapat saja musnah tetapi peradabannya dapat dilanjutkan oleh
kerajaan lainnya.
Tentu satu-satunya peradaban yang musnah karena tenggelam adalah Atlantis
yang legendaris itu, dan inipun masih belum terbukti.
Musnah dan berakhirnya suatu peradaban oleh bencana belum terrekam dalam
sejarah dunia, juga suatu tsunami atau gempa yang telah menghapus kerajaan
bahkan peradaban di muka bumi.
Mungkin Pak Danny dan kawan2 akan menemukan ini di Indonesia. Silahkan,
selamat meneliti!

Wassalam
RPK

- Original Message -
From: Sujatmiko m...@cbn.net.id
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Sadono Irana sadonoin...@hotmail.com; GUNARDI
sf.guna...@ymail.com; Feni Kertikasyari kertikasy...@yahoo.com; Iman
Santoso titansp...@ymail.com; mira buana sparkly_...@yahoo.com
Sent: Sunday, February 05, 2012 11:25 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY


 Yth. Pak Danny, Pak Koesoemadinata, dan rekan-rekan IAGI yang budiman,



 Pencerahan dari Pak Danny dan Pak Koesoemadinata hari ini sangat luar
 biasa,
 mengingatkan mang Okim akan masa-masa duduk di bangku kuliah sekitar 50
 tahunan yang lalu . Mang Okim jadinya sangat bersyukur karena melontarkan
 masalah Piramida Sadahurip ke ranah publik sehingga walaupun telah
 membikin
 beberapa pihak terganggu tetapi akhirnya kita bisa mengerti tentang
 persoalan yang sebenarnya. Sepengetahuan mang Okim, sejak awal,  pak

Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-05 Terurut Topik o - musakti
Pak Koesoema,
Jarred Diamond dalam bukunya #39;Collapse, how societies choose to fail or 
succeed#39; menguraikan beberapa sebab keruntuhan suatu masyarakat 
(#39;budaya#39; ?) dimana kerusakan lingkungan, overpopulasi dan perubahan 
iklim adalah penyebab utamanya. Kehilangan mitra dagang serta perang, yang 
diistilahkan sebagai #39;hostile neighbor#39; juga dimasukkan sebagai sebab 
kepunahan suatu society, tetapi dalam banyak kasus akar dari perang adalah 3 
hal yang pertama disebutkan.

Contoh yang diberikan Diamond dimana  lingkungan menjadi faktor penting dalam 
collapse of society antara lain hapusnya masyarakat puak Norse dari Greenland, 
suku pre indian anazazi di amerika, masyarakat asli pulau paskah (easter 
island, padahal budaya mereka mampu membuat patung2 batu raksasa yang masih 
berdiri sampai sekarang) dan seperti yang sudah pak Koesoema jelaskan, 
masyarakat Maya di Amerika Tengah.

CAPING : Dalam bukulainnya yangtak kalah menarik #39;guns, germ and steel#39; 
Diamond membahas bagaimana budaya Eurasia bisa mendominasi dunia modern. Salah 
satu argumennya adalah kondisi geografis Eurasia yang memanjang dari timur ke 
barat tanpa disekat oleh major natural barrier ( laut, gurun luas, gunung yang 
terlalu tinggi dll) )  lebih kondusif untuk maju dibanding masyarakat yang 
tumbuh di bentang alam yang berarah utara-selatan.
Hal ini karena dengan rentang garis lintang (berkaitan dengan iklim ) yang 
terbatas penyebaran manusia, teknologi, perdagangan dan pangannya bisa lebih 
mudah. Gandum, sapi dan kuda serta teknologi pertanian  bisa dengan mudah 
berpindah dari iraq ke turkey, spanyol atau iran namun jagung dan llama tidak 
semudah itu bergerak dari mexico ke kanada karena iklimnya yang drastik 
berbeda. Hasilnya, masyarakat eurasia mendapatkan headstart dalam persaingan 
global dengan masyarakat dibelahan dunia lain

At least sampai datangnya GFC yang membuat eropa mesti minta bantuan ke China 
dan Brazil...he he he...


[iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-04 Terurut Topik Sujatmiko
Rekan-rekan IAGI yang budiman,

 

Di tengah riuhnya berita dan diskusi tentang Piramida Gunung Sadahurip ,
kemaren dulu 2 Februari 2012 , Pak Stephen Oppenheimer, penulis buku Eden in
The East , diberitakan berkunjung ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di
kantor beliau, didampingi Rektor UI Gumilar Rusliwa Sumantri. Mang Okim
membaca beritanya dari koran Pikiran Rakyat dan  Kompas Online. Berbeda
dengan berita yang santer ditiupkan selama ini bahwa Pak Stephen Oppenheimer
mendukung hipotesis piramida untuk G. Sadahurip di Garut, ternyata  ketika
didesak oleh wartawan tentang hal itu, beliau  menjawab dengan enteng : Saya
belum bisa memastikan apakah G.Sadahurip di Garut itu piramida atau bukan -
- - Soalnya saya belum melihatnya secara langsung ! Beliau juga mengaku
tidak pernah menemukan bukti bahwa kawasan Indonesia pada zaman dahulu kala
adalah Benua Atlantis yang hilang - - - - nah lho, pada hal bukti  itulah
yang sedang marak dicari oleh banyak orang, baik lewat peralatan super
canggih , penggalian, trenching, pemboran , dll, ataupun  lewat wangsit dari
leluhur  - - - demi menggali kejayaan bangsa kita di zaman baheula !

 

Hal lain yang membuat mang Okim bertanya-tanya adalah pernyataan Presiden
SBY yang disampaikan melalui Mendikbud M.Nuh yang ikut hadir dalam pertemuan
tersebut  sbb : Presiden mengusulkan penelitian lanjutan tentang tesis Benua
Sunda yang terletak di Indonesia sebagai asal muasal bangsa-bangsa lain di
Asia. Jika terbukti, tesis Benua Sunda dapat membangkitkan semangat bagi
kebangkitan bangsa Indonesia pada khususnya dan Asia Tenggara pada umumnya.
Pertanyaan mang Okim :  Apakah karena nenek moyang kita di zaman dahulu
kala merupakan cikal bakal bangsa-bangsa lain di Asia, semangat  kita
kemudian akan bangkit ?  Bukankah kita memiliki begitu banyak tinggalan
prasejarah yang hebat-hebat yang dibiarkan tak terurus seperti antara lain
500-800 an Menhir Megalitik di Nagari Mahat , Payakumbuh, yang setiap
Menhirnya merupakan tanda kubur dari tokoh nenek moyang terkemuka pada zaman
itu ?  Mengapa kita harus mencari piramida dalam perut gunung yang oleh
embahnya ahli gunung api dinyatakan sebagai gunung api purba ? Barangkali
kalau yang memberikan pernyataan tersebut bukan Prof. Riset Dr. Sutikno
Bronto atau Drs. Luitfi Yondri M.Hum. dan apalagi mang Okim, tetapi  Stephen
Oppenheimer - - - mungkin ceritanya akan lain - - - ta' iya ! 

 

Semoga bermanfaat, Salam cinta geologi ,

 

Mang Okim

attachment: winmail.dat
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-

Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-04 Terurut Topik koesoema
Oppenheimer sejak akhir 2010 pada suatu kongres di  Bogor telah berubah 
pikirannya mengenai Sundaland sebagai pusat kebudayaan tertua atau Atlantis, 
dia lebih cenderung Taiwan sebagai pusat pertanian pertama, dan menyebar ke 
Indonesia. Oppenheimer pada waktu itu sudah tdk berbicara lagi mengenai 
Atlantis. Hanya saja moderatornya pada waktu mengatakan dia sebagai pendukung 
keberadaan Atlantis di Sundaland, padahal dia tdk bicara demikian sama sekali 
tetapi mengenai sejarah pnyebaran budaya pertanian. Aneh juga kalau sekarang 
dia diminta pendapatnya mengenai piramid. Dia itu pada dasarnya seorang dokter, 
di Papua, kemudian memperdalam genetika tanaman dan hewan ternak serta 
penyebaran. Pada mulanya memang dia berkesimpulan pusatnya itu berasal dari 
Sundaland, kemudian orang mengaitkannya dg Atlantis. Saya pernah berbicara 
langsung dg beliau di Kongre itu. RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Sujatmiko m...@cbn.net.id
Date: Sat, 4 Feb 2012 16:10:45 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] KUNJUNGAN  STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Rekan-rekan IAGI yang budiman,

 

Di tengah riuhnya berita dan diskusi tentang Piramida Gunung Sadahurip ,
kemaren dulu 2 Februari 2012 , Pak Stephen Oppenheimer, penulis buku Eden in
The East , diberitakan berkunjung ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di
kantor beliau, didampingi Rektor UI Gumilar Rusliwa Sumantri. Mang Okim
membaca beritanya dari koran Pikiran Rakyat dan  Kompas Online. Berbeda
dengan berita yang santer ditiupkan selama ini bahwa Pak Stephen Oppenheimer
mendukung hipotesis piramida untuk G. Sadahurip di Garut, ternyata  ketika
didesak oleh wartawan tentang hal itu, beliau  menjawab dengan enteng : Saya
belum bisa memastikan apakah G.Sadahurip di Garut itu piramida atau bukan -
- - Soalnya saya belum melihatnya secara langsung ! Beliau juga mengaku
tidak pernah menemukan bukti bahwa kawasan Indonesia pada zaman dahulu kala
adalah Benua Atlantis yang hilang - - - - nah lho, pada hal bukti  itulah
yang sedang marak dicari oleh banyak orang, baik lewat peralatan super
canggih , penggalian, trenching, pemboran , dll, ataupun  lewat wangsit dari
leluhur  - - - demi menggali kejayaan bangsa kita di zaman baheula !

 

Hal lain yang membuat mang Okim bertanya-tanya adalah pernyataan Presiden
SBY yang disampaikan melalui Mendikbud M.Nuh yang ikut hadir dalam pertemuan
tersebut  sbb : Presiden mengusulkan penelitian lanjutan tentang tesis Benua
Sunda yang terletak di Indonesia sebagai asal muasal bangsa-bangsa lain di
Asia. Jika terbukti, tesis Benua Sunda dapat membangkitkan semangat bagi
kebangkitan bangsa Indonesia pada khususnya dan Asia Tenggara pada umumnya.
Pertanyaan mang Okim :  Apakah karena nenek moyang kita di zaman dahulu
kala merupakan cikal bakal bangsa-bangsa lain di Asia, semangat  kita
kemudian akan bangkit ?  Bukankah kita memiliki begitu banyak tinggalan
prasejarah yang hebat-hebat yang dibiarkan tak terurus seperti antara lain
500-800 an Menhir Megalitik di Nagari Mahat , Payakumbuh, yang setiap
Menhirnya merupakan tanda kubur dari tokoh nenek moyang terkemuka pada zaman
itu ?  Mengapa kita harus mencari piramida dalam perut gunung yang oleh
embahnya ahli gunung api dinyatakan sebagai gunung api purba ? Barangkali
kalau yang memberikan pernyataan tersebut bukan Prof. Riset Dr. Sutikno
Bronto atau Drs. Luitfi Yondri M.Hum. dan apalagi mang Okim, tetapi  Stephen
Oppenheimer - - - mungkin ceritanya akan lain - - - ta' iya ! 

 

Semoga bermanfaat, Salam cinta geologi ,

 

Mang Okim




Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY mungkin membawa berkah

2012-02-04 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Man Okim dan Rekan rekan

Ndak usah khawatir degan permintaan pak SBY 
Kita ambil hikmahnya saja  Lah ,... apa itu ?
Yaitu kalau presiden 2 yang lalu belum tertarik pada ilmu geologi ,  maka 
Presiden SBY mulai tertarik bahkan mulai terjun pada ilmu geologi kan !!
Mudah mudahan ini membawa pengaruh positip , umpamanya Beliau bertanya Apakah 
IAGI saudah punya Kantor yang repersentatip  ?
 Haaah , masih nebeng , wah kalau begitu pak Jero Wacik tolong disusun biaya 
untuk bikin kantor IAGI 
Kan sip..

si Abah




 From: Sujatmiko m...@cbn.net.id
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Saturday, February 4, 2012 4:10 PM
Subject: [iagi- net-l] KUNJUNGAN  STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
 
Rekan-rekan IAGI yang budiman,



Di tengah riuhnya berita dan diskusi tentang Piramida Gunung Sadahurip ,
kemaren dulu 2 Februari 2012 , Pak Stephen Oppenheimer, penulis buku Eden in
The East , diberitakan berkunjung ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di
kantor beliau, didampingi Rektor UI Gumilar Rusliwa Sumantri. Mang Okim
membaca beritanya dari koran Pikiran Rakyat dan  Kompas Online. Berbeda
dengan berita yang santer ditiupkan selama ini bahwa Pak Stephen Oppenheimer
mendukung hipotesis piramida untuk G. Sadahurip di Garut, ternyata  ketika
didesak oleh wartawan tentang hal itu, beliau  menjawab dengan enteng : Saya
belum bisa memastikan apakah G.Sadahurip di Garut itu piramida atau bukan -
- - Soalnya saya belum melihatnya secara langsung ! Beliau juga mengaku
tidak pernah menemukan bukti bahwa kawasan Indonesia pada zaman dahulu kala
adalah Benua Atlantis yang hilang - - - - nah lho, pada hal bukti  itulah
yang sedang marak dicari oleh banyak orang, baik lewat peralatan super
canggih , penggalian, trenching, pemboran , dll, ataupun  lewat wangsit dari
leluhur  - - - demi menggali kejayaan bangsa kita di zaman baheula !



Hal lain yang membuat mang Okim bertanya-tanya adalah pernyataan Presiden
SBY yang disampaikan melalui Mendikbud M.Nuh yang ikut hadir dalam pertemuan
tersebut  sbb : Presiden mengusulkan penelitian lanjutan tentang tesis Benua
Sunda yang terletak di Indonesia sebagai asal muasal bangsa-bangsa lain di
Asia. Jika terbukti, tesis Benua Sunda dapat membangkitkan semangat bagi
kebangkitan bangsa Indonesia pada khususnya dan Asia Tenggara pada umumnya.
Pertanyaan mang Okim :  Apakah karena nenek moyang kita di zaman dahulu
kala merupakan cikal bakal bangsa-bangsa lain di Asia, semangat  kita
kemudian akan bangkit ?  Bukankah kita memiliki begitu banyak tinggalan
prasejarah yang hebat-hebat yang dibiarkan tak terurus seperti antara lain
500-800 an Menhir Megalitik di Nagari Mahat , Payakumbuh, yang setiap
Menhirnya merupakan tanda kubur dari tokoh nenek moyang terkemuka pada zaman
itu ?  Mengapa kita harus mencari piramida dalam perut gunung yang oleh
embahnya ahli gunung api dinyatakan sebagai gunung api purba ? Barangkali
kalau yang memberikan pernyataan tersebut bukan Prof. Riset Dr. Sutikno
Bronto atau Drs. Luitfi Yondri M.Hum. dan apalagi mang Okim, tetapi  Stephen
Oppenheimer - - - mungkin ceritanya akan lain - - - ta' iya ! 



Semoga bermanfaat, Salam cinta geologi ,



Mang Okim



PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-

Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY mungkin membawa berkah

2012-02-04 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
On Saturday, February 4, 2012, Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com wrote:
 Man Okim dan Rekan rekan
 Ndak usah khawatir degan permintaan pak SBY 
 Kita ambil hikmahnya saja  Lah ,... apa itu ?
 Yaitu kalau presiden 2 yang lalu belum tertarik pada ilmu geologi ,  maka
Presiden SBY mulai tertarik bahkan mulai terjun pada ilmu geologi kan !!
 Mudah mudahan ini membawa pengaruh positip , umpamanya Beliau bertanya
Apakah IAGI saudah punya Kantor yang repersentatip  ?
  Haaah , masih nebeng , wah kalau begitu pak Jero Wacik tolong disusun
biaya untuk bikin kantor IAGI 
 Kan sip..
 si Abah

Abah, sewaktu saya dinner satu meja bareng pak beye di KL tahun 2005. Saya
mendongeng tentang tsunami dan juga kiprah geologist di malaysia.
http://rovicky.wordpress.com/2005/12/15/dinner-dengan-pak-sby-bag1/
http://rovicky.wordpress.com/2005/12/20/dinner-dengan-pak-sby-bag2/
Waktu itu beliau mendengarkan cukup antusias. Macem macam yg ditanyakan.
Tetapi terutama kiprah profesi ini. Ktika ndongeng tsunami saya bilang
kalau tews itu mungkin merepotkan kita karena tidak mampu menyelamatkan
masyarakat disitu, karena waktu tiba setelah gempanya sangat cepat. Tapi
beliau berargumen bahwa itu perlu juga ubtuk menyelamatkan bangsa lain yg
ada diseberang lautan. Ya saya kira beliau benar. Dan bener juga akhirnya
beliau mendapat anugerah champion for disaster preparadness.

Sekilas saja pengalaman ngobrol langsung dengan pak beye
Btw, mudah mudahan nanti IAGI bisa ngundang beliau utk membuka PIT IAGI.

Rdp

-- 
*Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari*


RE: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-04 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
 sederhana untuk pertanian dan
peternakan karena ini gampang ditemukan dimana-mana.  Untuk bikin monumen
yang megah-megah  pasti butuh makan kan Kata Oppenheimer sambil senyum.
Nah, hasil penelitian Oppenheimer ini dahsyat, diantaranya adalah sbb:

1.   Bahwa binatang ternak ayan, babi, dan kambing (kalo tidak salah)
adalah berasal dari Nusantara.  Bangsa nusantara sudah berternak ini sejak
SEBELUM 10.000 tahun lalu!  Oppenheimer menemukan bukti bahwa sekitar 8000
tahun lalu hewan-hewan ternak ini sudah dibawa oleh para pelaut Nusantara ke
Pulau Bismarck dan pulau-pulau lainnya di Pacific.  Kemudian juga tentunya
hewan-hewan ternak ini menyebar ke Asia juga.

2.   Induk peradaban teknologi pertanian juga dari Nusantara (lebih dari
10.000 tahun lalu)

3.   Teknologi pelayaran di dunia ini asal-muasalnya juga dari
Nusantara.  Menurut Oppenheimer, yang mendorong bangsa Nusantara dipaksa
mengembangkan teknologi pelayaran ini adalah peristiwa banjir besar dari
14.8000 sampai 8000 tahun lalu tersebut.

 

Nah, bagi saya konklusi Oppenheimer bahwa di Zaman Pra Sejarah Indonesia
adalah pusat peradaban dari teknologi  pertanian, perikanan, dan pelayaran
sudah lebih dari cukup.  Itu adalah basis utama untuk membangun peradaban
adijaya pada masa itu...apapun namanya...sebut sajalah Kerajaan Inohong
Sunda Purba...he he he.

Masa Dokter Oppenheimer kita paksa juga untuk ngerti masalah gunung dan
piramida  (mending kalo ditemenin Cici Piramida), lebih-lebih lagi disuruh
nyilem  ke dasar laut seperti candaannya Pak Sby .. Kasian dong bo, udah tua
lagi...tega amat... Ta Iya J.

 

Catatan:  Dalam acara temu-muka dengan RI-1, Pak SBY hanya tanya apakah dia
(Oppenheimer) ada niat untuk melanjutkan penelitian di Indonesia, dan kalo
iya kenapa engga ditelliti aja tuh Laut jawa yang dia duga sebagai pusat
peradaban purba-nya.  Si Oppenheimer tentu saja kelabakan  -  klemar-klemer
dan jawabnya muter-muter ga jelas... Akhirnya Pak SBY ngomong sambil
nyengir:  Don't worry, I know your background is a medical doctor.  J

 

Wassalam

DHN

 

 

From: Sujatmiko [mailto:m...@cbn.net.id] 
Sent: Saturday, February 04, 2012 4:11 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

 

 

Rekan-rekan IAGI yang budiman,

 

Di tengah riuhnya berita dan diskusi tentang Piramida Gunung Sadahurip ,
kemaren dulu 2 Februari 2012 , Pak Stephen Oppenheimer, penulis buku Eden in
The East , diberitakan berkunjung ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di
kantor beliau, didampingi Rektor UI Gumilar Rusliwa Sumantri. Mang Okim
membaca beritanya dari koran Pikiran Rakyat dan  Kompas Online. Berbeda
dengan berita yang santer ditiupkan selama ini bahwa Pak Stephen Oppenheimer
mendukung hipotesis piramida untuk G. Sadahurip di Garut, ternyata  ketika
didesak oleh wartawan tentang hal itu, beliau  menjawab dengan enteng : Saya
belum bisa memastikan apakah G.Sadahurip di Garut itu piramida atau bukan -
- - Soalnya saya belum melihatnya secara langsung ! Beliau juga mengaku
tidak pernah menemukan bukti bahwa kawasan Indonesia pada zaman dahulu kala
adalah Benua Atlantis yang hilang - - - - nah lho, pada hal bukti  itulah
yang sedang marak dicari oleh banyak orang, baik lewat peralatan super
canggih , penggalian, trenching, pemboran , dll, ataupun  lewat wangsit dari
leluhur  - - - demi menggali kejayaan bangsa kita di zaman baheula !

 

Hal lain yang membuat mang Okim bertanya-tanya adalah pernyataan Presiden
SBY yang disampaikan melalui Mendikbud M.Nuh yang ikut hadir dalam pertemuan
tersebut  sbb : Presiden mengusulkan penelitian lanjutan tentang tesis Benua
Sunda yang terletak di Indonesia sebagai asal muasal bangsa-bangsa lain di
Asia. Jika terbukti, tesis Benua Sunda dapat membangkitkan semangat bagi
kebangkitan bangsa Indonesia pada khususnya dan Asia Tenggara pada umumnya.
Pertanyaan mang Okim :  Apakah karena nenek moyang kita di zaman dahulu
kala merupakan cikal bakal bangsa-bangsa lain di Asia, semangat  kita
kemudian akan bangkit ?  Bukankah kita memiliki begitu banyak tinggalan
prasejarah yang hebat-hebat yang dibiarkan tak terurus seperti antara lain
500-800 an Menhir Megalitik di Nagari Mahat , Payakumbuh, yang setiap
Menhirnya merupakan tanda kubur dari tokoh nenek moyang terkemuka pada zaman
itu ?  Mengapa kita harus mencari piramida dalam perut gunung yang oleh
embahnya ahli gunung api dinyatakan sebagai gunung api purba ? Barangkali
kalau yang memberikan pernyataan tersebut bukan Prof. Riset Dr. Sutikno
Bronto atau Drs. Luitfi Yondri M.Hum. dan apalagi mang Okim, tetapi  Stephen
Oppenheimer - - - mungkin ceritanya akan lain - - - ta' iya ! 

 

Semoga bermanfaat, Salam cinta geologi ,

 

Mang Okim

attachment: winmail.dat
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-04 Terurut Topik o - musakti
Kalau baca paragraf terahirnya kang Hilman, kelihatannya pak beye itu sudah 
mengerti dan santai-santai saja soal pembuktian kebudayaan  agung bangsa 
Indonesia dimasa lampau. jangan-jangan yang berlebay-lebay itu adalah para 
punggawanya, ingin unjuk prestasi meskipun dibudang yang jauh dari 
portfolionya.

Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-04 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
 menghubungkan 
dengan peradaban dalam bentuk piramide atau bangunan megalithik. Maka tidak 
aneh kalau bergabung dengan team Katastrophic Purba dan keterkaitannya 
dengan piramid


Mudah-mudahan hal pencerahan ini adalah seusai dengan yang dimaksud Pak 
Danny dan Pak Andang.


RPK

- Original Message - 
From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Saturday, February 04, 2012 9:33 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY



Mang Okim dan Rekan-rekan IAGI yang baik,

Perkenankan saya menguraikan ini dari sudut yang berbeda.

Kebetulan saya berkesempatan berdiskusi panjang lebar sampai 1 jam lebih
dengan Mang Stephen Oppenheimer itu waktu  tgl 2 Februari kemarin.  Saya
juga hadir ketika rombongan Pak Gumilar dan Mang Oppenheimer  bertemu dan
berbincang-bincang dengan Presiden SBY.



Oppenheimer adalah seorang dokter spesialisasi di bidang genetika. Obyek
utama dari riset beliau adalah DNA manusia dari berbagai pelosok 
Indonesia,

Asia, Afrika, dll. Saya sangat kagum dengan kemampuan dari riset DNA ini,
meskipun terusterang belum mengerti sepenuhnya.  Yang jelas, dari DNA
manusia yang hidup di satu wilayah kita bisa merekonstruksi evolusi
perkembangan DNA tersebut sampai sampai puluhan ribu tahun ke belakang
dengan ketelitian yang mengagumkan (meskipun tentu saja tidak seakurat
radiometric dating untuk time histories-nya).  Nah berdasarkan riset DNA,
manusia Indonesia yang hidup sekarang dapat diketahui bahwa nenek moyang 
nya

sudah di Nusantara sejak 60.000 tahun lalu.  Ini sangat menarik, karena
kemungkinannya adalah permulaan masa re-populasi manusia setelah Letusan
Katastropik Toba!

Dari meneliti DNA ini pula Openheimer dapat memetakan pergerakan populasi
manusia purba. Yang membuat saya excited adalah hasil pemetaan DNA yang
menunjukan adanya penyebaran populasi tiba-tiba dari manusia (human
dispersions) sebagai respon terhadap bencana banjir besar (kenaikan 
airlaut

yang sangat cepat atau tiba-tiba) sebanyak tiga kali yaitu dalam perioda
15.000 sampai dengan 8.000 tahun lalu (seperti yang pernah saya uraikan di
email ke Pak Koesoema).  Alhamdulillah, saya juga dapat Info baru dari
Oppenheimer bahwa diduga kuat terjadi banjir katastropik purba sekitar 
8000

tahun lalu (6000 SM) ditandai oleh human dispersal tsb .  Jadi banjir
katastropik ini tidak hanya terjadi pada sekitar 14.800 tahun lalu dan
12.000-an tahun lalu saja seperti yang saya pahami sebelumnya.



Ngomong-ngomong soal penggenangan daratan Sunda sejak 20.000 s/d 8000 
tahun

lalu itu, Openheimer bilang bahwa dia terpaksa ngomong bak geologist untuk
bukunya tsb, dan dengan rendah hati minta maaf kalau salah-salah katanya
(sambil tersenyum). Kemudian kita ngobrol tentang betapa indah permainya
lembah Laut Jawa pada waktu masa sebelum tergenang laut, yaitu sebuah
dataran padang rumput yang sangat luas dialiri oleh sungai yang sangat 
besar

yang berhulu ke Pulau Sumatra, Jawa dan Kalimantan sekarang, juga
dikelilingi oleh hutan tropis, dan gunung-gunung api... benar-benar Eden 
in

the East. Ingat juga bahwa pada jaman dingin diantara 20.000 s/d 10.000
tahun lalu iklim masih ekstrim - dan wilayah yang paling tidak ekstrim 
adaah

di dekat khatulistiwa (Saya dengarbaru-baru ini ada larangan ke beberapa
Negara di Eropa karena iklim di sana sangat ekstrim - banyak orang
meninggal...). Saya bercanda bahwa:kalau saya adalah bangsa yang paling
adikuasa di Dunia waktu itu maka sudah dipastikan wilayah Indonesia
khususnya lembah Laut Jawa yang akan saya diami (kalau perlu saya taklukan
dulu penduduk aslinya) -  Oppenheimer tertawa, lalu bilang: Benar, tentu
saja; Saya yakin bahwa manusia  Nusantara Purba mendiami wilayah dataran
rendah tersebut sebelum digenangi air. Lalu teman di sebelah langsung
nyeletuk iseng:  Jadi Pak Oppenheimer percaya bahwa Atlantis itu di
Indonesia.  Ini jawaban Oppenheimer: Hmm, saya selalu berusaha 
menghindari

nama itu (bukannya tidak percaya) karena setiap saya bilang Atlantis
orang-orang langsung memalingkan muka.  Katanya sambil mesem-mesem.
Kemudian teman di sebelah saya nyeletuk lagi: Sudah dengar tentang 
Piramid

Sadahurip?  Apakah Pak Oppenheimer percaya Piramid itu ada? (dalam hati
saya: waduhh konyol juga nih teman...kaya pertanyaan wartawan aja J).
Jawaban Oppenheimer, seperti yang saya duga: Hmm, yeahh, that's
interesting, but forgive me that I always be skeptical to hear such things
until I know the facts.  Teman itu terlihat agak kecewa, tapi saya 
bisikan
: Jawaban dia justru bagus, artinya dia peneliti beneran; kalau dia 
bilang
percaya saya malah akan kecewa.  Kemudian saya cerita bahwa kami 
menemukan

hard facts yang menakjubkan di Gunung Padang - yang dikenal sebagai Situs
Megalitikum.  Saya cerita sedikit - dan Oppenheimer kelihatannya sangat
tertarik, dia bilang ingin sekali berdiskusi tentang masalah scientific
findings detil di Gunung Padang.  Dia bilang kalau punya waktu ingin
berkunjung ke sana.  Oppenheimer

Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-04 Terurut Topik mohammadsyaiful
 dengan 
 piramide-nya berakhir karena bencana perubahan iklim yang dahsyat, atau 
 peradaban Borobudur dengan letusan Merapi. Makanya research-nya Pak Andang 
 dan Pak Danny ini giat mencari bukti-bukti adanya peristiwa bencana purba, 
 seperti tsunami, gempa bumi, ledakan gunung api dan mencoba menghubungkan 
 dengan peradaban dalam bentuk piramide atau bangunan megalithik. Maka tidak 
 aneh kalau bergabung dengan team Katastrophic Purba dan keterkaitannya 
 dengan piramid
 
 Mudah-mudahan hal pencerahan ini adalah seusai dengan yang dimaksud Pak Danny 
 dan Pak Andang.
 
 RPK
 
 - Original Message - From: Danny Hilman Natawidjaja 
 danny.hil...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Saturday, February 04, 2012 9:33 PM
 Subject: RE: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
 
 
 Mang Okim dan Rekan-rekan IAGI yang baik,
 
 Perkenankan saya menguraikan ini dari sudut yang berbeda.
 
 Kebetulan saya berkesempatan berdiskusi panjang lebar sampai 1 jam lebih
 dengan Mang Stephen Oppenheimer itu waktu  tgl 2 Februari kemarin.  Saya
 juga hadir ketika rombongan Pak Gumilar dan Mang Oppenheimer  bertemu dan
 berbincang-bincang dengan Presiden SBY.
 
 
 
 Oppenheimer adalah seorang dokter spesialisasi di bidang genetika. Obyek
 utama dari riset beliau adalah DNA manusia dari berbagai pelosok Indonesia,
 Asia, Afrika, dll. Saya sangat kagum dengan kemampuan dari riset DNA ini,
 meskipun terusterang belum mengerti sepenuhnya.  Yang jelas, dari DNA
 manusia yang hidup di satu wilayah kita bisa merekonstruksi evolusi
 perkembangan DNA tersebut sampai sampai puluhan ribu tahun ke belakang
 dengan ketelitian yang mengagumkan (meskipun tentu saja tidak seakurat
 radiometric dating untuk time histories-nya).  Nah berdasarkan riset DNA,
 manusia Indonesia yang hidup sekarang dapat diketahui bahwa nenek moyang nya
 sudah di Nusantara sejak 60.000 tahun lalu.  Ini sangat menarik, karena
 kemungkinannya adalah permulaan masa re-populasi manusia setelah Letusan
 Katastropik Toba!
 
 Dari meneliti DNA ini pula Openheimer dapat memetakan pergerakan populasi
 manusia purba. Yang membuat saya excited adalah hasil pemetaan DNA yang
 menunjukan adanya penyebaran populasi tiba-tiba dari manusia (human
 dispersions) sebagai respon terhadap bencana banjir besar (kenaikan airlaut
 yang sangat cepat atau tiba-tiba) sebanyak tiga kali yaitu dalam perioda
 15.000 sampai dengan 8.000 tahun lalu (seperti yang pernah saya uraikan di
 email ke Pak Koesoema).  Alhamdulillah, saya juga dapat Info baru dari
 Oppenheimer bahwa diduga kuat terjadi banjir katastropik purba sekitar 8000
 tahun lalu (6000 SM) ditandai oleh human dispersal tsb .  Jadi banjir
 katastropik ini tidak hanya terjadi pada sekitar 14.800 tahun lalu dan
 12.000-an tahun lalu saja seperti yang saya pahami sebelumnya.
 
 
 
 Ngomong-ngomong soal penggenangan daratan Sunda sejak 20.000 s/d 8000 tahun
 lalu itu, Openheimer bilang bahwa dia terpaksa ngomong bak geologist untuk
 bukunya tsb, dan dengan rendah hati minta maaf kalau salah-salah katanya
 (sambil tersenyum). Kemudian kita ngobrol tentang betapa indah permainya
 lembah Laut Jawa pada waktu masa sebelum tergenang laut, yaitu sebuah
 dataran padang rumput yang sangat luas dialiri oleh sungai yang sangat besar
 yang berhulu ke Pulau Sumatra, Jawa dan Kalimantan sekarang, juga
 dikelilingi oleh hutan tropis, dan gunung-gunung api... benar-benar Eden in
 the East. Ingat juga bahwa pada jaman dingin diantara 20.000 s/d 10.000
 tahun lalu iklim masih ekstrim - dan wilayah yang paling tidak ekstrim adaah
 di dekat khatulistiwa (Saya dengarbaru-baru ini ada larangan ke beberapa
 Negara di Eropa karena iklim di sana sangat ekstrim - banyak orang
 meninggal...). Saya bercanda bahwa:kalau saya adalah bangsa yang paling
 adikuasa di Dunia waktu itu maka sudah dipastikan wilayah Indonesia
 khususnya lembah Laut Jawa yang akan saya diami (kalau perlu saya taklukan
 dulu penduduk aslinya) -  Oppenheimer tertawa, lalu bilang: Benar, tentu
 saja; Saya yakin bahwa manusia  Nusantara Purba mendiami wilayah dataran
 rendah tersebut sebelum digenangi air. Lalu teman di sebelah langsung
 nyeletuk iseng:  Jadi Pak Oppenheimer percaya bahwa Atlantis itu di
 Indonesia.  Ini jawaban Oppenheimer: Hmm, saya selalu berusaha menghindari
 nama itu (bukannya tidak percaya) karena setiap saya bilang Atlantis
 orang-orang langsung memalingkan muka.  Katanya sambil mesem-mesem.
 Kemudian teman di sebelah saya nyeletuk lagi: Sudah dengar tentang Piramid
 Sadahurip?  Apakah Pak Oppenheimer percaya Piramid itu ada? (dalam hati
 saya: waduhh konyol juga nih teman...kaya pertanyaan wartawan aja J).
 Jawaban Oppenheimer, seperti yang saya duga: Hmm, yeahh, that's
 interesting, but forgive me that I always be skeptical to hear such things
 until I know the facts.  Teman itu terlihat agak kecewa, tapi saya bisikan
 : Jawaban dia justru bagus, artinya dia peneliti beneran; kalau dia bilang
 percaya saya malah akan kecewa.  Kemudian saya