Re: [linux-aktivis] Penetrasi ke Pemerintah was Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Tuesday 16 March 2004 04:35 pm, you wrote: -cut- > > Mas, > Kapan-kapan kalau mau di kalibata Insya Allah siap. Paling nggak kopi > juga evelebel. papan tulis dan spidol juga ada. Notulen jika perlu juga > bisa disiapin. > > Tinggal komando aja kapan harinya. Thanks mas Sofyan. Nanti akan kita kontak. =Toosa= > > -- > fade2bl.ac > > -- > Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] > Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php > > > -- Prihantoosa PT Nurulfikri Cipta Solusi Jl Margonda Raya 522 - Depok 16424 Telp : +62 21 27609039 Fax : +62 21 7874223 HP : +62-811-914580 http://www.nurulfikri.co.id -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
--- resza <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Saya harap beban seperti ini bisa diambil alih sama > lembaga lobi yang > dipromote bersama2 entah mo dikasih nama apa kek > (walau mungkin nama > KPLI sudah lebih dikenal karena dimasa lalu sudah > ngurusin yang > beginian). Sama gimana yah spy KPLI/LUGnya ga > ditinggalin saking pada > sibuk ngurusin lembaga baru yang sebetulnya lebih ke > bisnis karena kalo > udah bisnis pasti lupa sama LUGnya ini pengalaman > empiris terutama di > Jakarta. sekedar opini, jika nanti memang dibentuk suatu badan hukum yg lebih mengarah ke bisnis, sptnya memang agak sulit untuk tetap 'bertahan' di LUG yang 'beda', beda - karna gak ada uangnya. yang terpikirkan, bagaimana jika LUG di 'handle' oleh temen2 mahasiswa, yang biasanya masih suka untuk 'berkorban' dan kira2 masih blum kepikir untuk bisnis, minimal untuk masa waktu kepengurusan 1 tahun. afaik, banyak temen2 mahasiswa yg suka aktif di kegiatan spt KPLI dan 'murni' ingin berpartisipasi + cari pengalaman...(ask 1st to yourself,saya sendiri gimana? mau gak mau musti jawab siap dong :)) > Gimana bkn mekanisme yang enak supaya > Asosiasi ini bisa punya > hubungan sama KPLI biar kalo tiap acara minimal KPLI > ga para pengurus ga > keluar uang dari kantong sendiri atawa nombok. soal mekanisme saya blum punya ide, yg terpikir mungkin perlu dibikin 'rule' atau semacam komitmen dari asosiasi, nantinya sekian persen provit di'sumbangkan' tuk dana kampanye LUG, toh orang2nya juga banyak yg dari KPLI... Wassalam, Fajar. __ Do you Yahoo!? Yahoo! Mail - More reliable, more storage, less spam http://mail.yahoo.com -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
IMHO, Kalau boleh usul pengambilan sikap, untuk ke vendor besar, seharusnya kita tidak perlu mendatangi mereka (baca: sowan). Biar mereka yang mendatangi kita. Kita fokus ke SME aja. Kecil kecil asal banyak pasti kuat. Jika basis ini kuat, pasti yang berkepentingan akan datang. ps. sori, ini konteksnya lebih ke komunitas 'usaha', bukan hanya pengguna. Dan untuk komunitas usaha ini mau tidak mau harus terpisah dari kpli.. atau paling nggak, tidak pake nama kpli. pake aja aplix, asli, aosi atau apa lah namanya. -- fade2bl.ac Setuju ama Mas Sofyan sebenernya saya juga pengennya gitu. Tapi selama ini KPLI Jakarta jadi sasaran dari para pebisnis dan vendor besar yang notabene bukan komunitas kita. Karena mereka taunya KPLI berhubung dimasa lalu si KPLI ini udah punya nama dalam sosialisasi Linux, dari seminar2 sampe ngudang Stallman semua pake KPLI. Sialnya karena umumnya mereka ada di Jakarta jadi yang kena getahnya KPLI Jakarta termasuk Oracle dia dulu ngubungi. Nah di Jakarta ini makin aneh kondisi KPLI karena banyak yang narik-narik kalo kaga ngedorong-dorong KPLI Jakarta ato mungkin make stempel komunitas yg di wakili KPLI Jakarta. Dan kayaknya ga fair kalo acara ama KPLI Jakarta mereka bisa bikin transaksi yang ukurannya bisa ribuan dollar sedangkan KPLI Jakarta sendiri untuk oprasional dan datengnya masih nombok pake uang sendiri-sendiri. Disini di Jakarta KPLI cuma dipake buat cap sedangkan kita ga punya kekuatan yang ngiket karena bkn bdn hukum. Wah susah emang enak jaman dulu sebenernya. Di Jakarta KPLI dituntut buat jd profesional enak sih kalo fungsi ini bisa diambil lembaga yang emang profesional ASLI kah, APLIX kah, dll. Cuma emang kalo badan2 baru ini dipertanyakan sumbangannya sama acara2 yang pure komunitas yang mana selama ini di laksanakan sama user groupnya. Kalo seinget saya KPLI Jakarta sudah melakukan fungsi layaknya Asosiasi ato apalah coba inget acara-acara sama beberapa vendor mulai dari ILC(IBM&Oracle), RO#1(Oracle), RO#2(Oracle), bahkan zamannya mas batara masalah sertifikasi KPLI Jakarta sudah audensi sama BPPT, Dep Pendidikan, Menekominfo. Saya harap beban seperti ini bisa diambil alih sama lembaga lobi yang dipromote bersama2 entah mo dikasih nama apa kek (walau mungkin nama KPLI sudah lebih dikenal karena dimasa lalu sudah ngurusin yang beginian). Sama gimana yah spy KPLI/LUGnya ga ditinggalin saking pada sibuk ngurusin lembaga baru yang sebetulnya lebih ke bisnis karena kalo udah bisnis pasti lupa sama LUGnya ini pengalaman empiris terutama di Jakarta. Gimana bkn mekanisme yang enak supaya Asosiasi ini bisa punya hubungan sama KPLI biar kalo tiap acara minimal KPLI ga para pengurus ga keluar uang dari kantong sendiri atawa nombok. Maap kalo isinya lebih banyak ngambil contoh Jakarta karena emang ini masalah yang kita hadapi disini. Satu sisi saya setuju kalo ada pemisahan masalah lobi baik ke bisnis maupun ke pemerintahan dari KPLI. Padahal baik di GBHO maupun pada AD/ART KPLI Jakarta yang di bebankan ke kami disini menjurus kepada fungsi-fungsi pemasyarakatan dan lobi ke berbagai kalangan sialnya termasuk bisnis dan pemerintahan melanjutkan apa yang sudah dirintis pengurus sebelumnya. Kami di KPLI Jakarta serba dilematis. :-( -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
waktu itu, Mon, Mar 15, 2004 at 01:29:44PM +, Harry Sufehmi menulis: > > Kita perlu menjalin kerjasama dengan entitas bisnis yang berkepentingan dengan Linux > - seperti IBM ini. > > Nah, siapa yang mau handle ini secara intensif dan profesional ? KPLI kalau saya > lihat sejauh ini kelihatannya kurang tertarik - maaf kalau saya salah. > Bagaimana kabarnya Aplix ? > IMHO, Kalau boleh usul pengambilan sikap, untuk ke vendor besar, seharusnya kita tidak perlu mendatangi mereka (baca: sowan). Biar mereka yang mendatangi kita. Kita fokus ke SME aja. Kecil kecil asal banyak pasti kuat. Jika basis ini kuat, pasti yang berkepentingan akan datang. ps. sori, ini konteksnya lebih ke komunitas 'usaha', bukan hanya pengguna. Dan untuk komunitas usaha ini mau tidak mau harus terpisah dari kpli.. atau paling nggak, tidak pake nama kpli. pake aja aplix, asli, aosi atau apa lah namanya. -- fade2bl.ac -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Penetrasi ke Pemerintah was Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
waktu itu, Mon, Mar 15, 2004 at 12:13:29PM +0700, Toosa menulis: > On Monday 15 March 2004 09:23 am, you wrote: > > > Bagaimana kalau dibuat "tim sukses" > > Saya pikir ini lebih realistis, tim sukses ini sebisa mungkin bisa ketemu > darat secara rutin. Tidak harus di Jakarta, di dareah juga dibuat tim sukses > yang juga bisa secara rutin temu darat. Kenapa temu darat, karena menurut > pengalaman temu darat masih lebih efektif dari di dimilis, mungkin karena > memang budaya kita enakan temu darat sambil ngopi/ngeteh :) > > Btw, sebenarnya KPLI juga sudah merupakan tim sukses ya :) > Tapi kalau tim sukses yang ini 'sasarannya' lebih focus pada aktifitas > praktis tertentu. > > Tempat di Mampang bisa di pakai buat meeting gak Pak Rus ? > Mas, Kapan-kapan kalau mau di kalibata Insya Allah siap. Paling nggak kopi juga evelebel. papan tulis dan spidol juga ada. Notulen jika perlu juga bisa disiapin. Tinggal komando aja kapan harinya. -- fade2bl.ac -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
Kalau Aplix = Asosiasi Linux kan, :) apakah membernya harus orang yang bergerak dilinux, terus posisinya dengan aspiluki gimana? sepertinya ini dulu yang dibahas deh, betul ngga Pak Ase!! Setelah itu clear, baru bisa maju. jadi semua KPLI yang punya nama sendiri di satu kota bisa menjalin kerja sama ini. Mengenai dana, IBM sudah sediakan dana, :) eventnya sedang dibuat, :) saya yang lagi buat contentnya. Yang pasti dana dari IBM sudah oke, lumayan bisa buat event 400 orang-an, tetapi sponsor yang lainnya harus nyari juga. Frans Harry Sufehmi wrote: On 11/03/2004 at 08:57 Irvan wrote: Last But not Least, Saya juga sempat ngobrol dengan perwakilan IBM, beliau bilanng dalam waktu dekat ini kira2 bulan mei nanti, IBM akan mengadakan Seminar Linux, dan saya meminta Beliau untuk mengundak Komunitas Kita. Bagaimana?? Mungkin jbisa ditindaklanjuti untuk hal yang ini??? Kita perlu menjalin kerjasama dengan entitas bisnis yang berkepentingan dengan Linux - seperti IBM ini. Nah, siapa yang mau handle ini secara intensif dan profesional ? KPLI kalau saya lihat sejauh ini kelihatannya kurang tertarik - maaf kalau saya salah. Bagaimana kabarnya Aplix ? regards, -HS -- Kampanye open-source Indonesia - http://www.DariWindowsKeLinux.com Solusi canggih, bebas ikatan, dan bebas biaya v0sw6Chw5ln3ck4u6Lw5-2Tl6+8Ds5MRr5e7t2Tb8TOp2/3en5+7g5HC - hackerkey.com -- Regards, Frans Thamura Chief Technology Officer Intercitra Innovation Center, We help You Manage and Control Are You ready to be Part of Emotional Revolution? HP: +62 - 855 - 7888 - 699 Address: Cempaka Putih Tengah II Blok C No. 21 Jakarta Utara - Indonesia Telp: +62 21 4260933 Yahoo: fthamura Jabber: [EMAIL PROTECTED] MCP ID: 1285331 (Microsoft Certified Professional ID) -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On 11/03/2004 at 08:57 Irvan wrote: >Last But not Least, Saya juga sempat ngobrol dengan perwakilan IBM, >beliau bilanng dalam waktu dekat ini kira2 bulan mei nanti, IBM akan >mengadakan Seminar Linux, dan saya meminta Beliau untuk mengundak >Komunitas Kita. Bagaimana?? Mungkin jbisa ditindaklanjuti untuk hal yang >ini??? Kita perlu menjalin kerjasama dengan entitas bisnis yang berkepentingan dengan Linux - seperti IBM ini. Nah, siapa yang mau handle ini secara intensif dan profesional ? KPLI kalau saya lihat sejauh ini kelihatannya kurang tertarik - maaf kalau saya salah. Bagaimana kabarnya Aplix ? regards, -HS -- Kampanye open-source Indonesia - http://www.DariWindowsKeLinux.com Solusi canggih, bebas ikatan, dan bebas biaya v0sw6Chw5ln3ck4u6Lw5-2Tl6+8Ds5MRr5e7t2Tb8TOp2/3en5+7g5HC - hackerkey.com -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Penetrasi ke Pemerintah was Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
biar seru, kegiatan ginian dikasih nama Rusmanto wrote: Dicky Wahyu Purnomo wrote: Pak Rus, kalo emang perlu temen. Bareng2 aja yuk dari Jakarta :D Soal transport en tempat tinggal, gampang lah ;-) Baru saja saya ngobrol dengan para panitia seminar dan workshop linux di Bandung (Univ. Pasundan). Tepatnya, seminar Sabtu, 24-4-2004 butuh minimal 2 pembicara. Workshop Minggu, 25-4-2004 butuh minimal 1 pengajar. Agar tak berat, pengajar 2 orang, 1 pagi 1 sore. Dicky sudah OK utk Sabtu atau Minggu, tinggal cari minimal 1 teman lagi, untuk Minggu, mengajar workshop Linux untuk pemula: instalasi dan aplikasi deskstop (X Window based). Ok, japri saja karena diskusi sudah ke teknis. Rus -- Regards, Frans Thamura Chief Technology Officer Intercitra Innovation Center, We help You Manage and Control Are You ready to be Part of Emotional Revolution? HP: +62 - 855 - 7888 - 699 Address: Cempaka Putih Tengah II Blok C No. 21 Jakarta Utara - Indonesia Telp: +62 21 4260933 Yahoo: fthamura Jabber: [EMAIL PROTECTED] MCP ID: 1285331 (Microsoft Certified Professional ID) -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
budi utomo wrote: Pak Rus, Kalau mau kampanye Linux ajak-ajak ya... Kalau gambaran saya jangan tinggalkan 'asbab-asbab' sehingga linux bisa meluas seperti sekarang ini. Perjalanan panjang Linux dari tangan Linux hingga ke Ind. Dan ke negara lain.tidak lepas dari dukungan dunia pendidikan. So kalau mau kampanye hendaknya dari kerja sama yang erat dengan pendidikan dasar hingga tinggi. Jalin hubungan dengan pengendalinyaDIKNAS, baik lokal (karna otonomi) maupun nasional. Saya setuju, ajak atau ikut aktivitas di pendidikan. Ikut? Karena ada aktivis pendidikan yg sudah aktif juga kampanye Linux, seperti jis (jaringan informasi sekolah), dll. Rus -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Penetrasi ke Pemerintah was Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
Dicky Wahyu Purnomo wrote: Pak Rus, kalo emang perlu temen. Bareng2 aja yuk dari Jakarta :D Soal transport en tempat tinggal, gampang lah ;-) Baru saja saya ngobrol dengan para panitia seminar dan workshop linux di Bandung (Univ. Pasundan). Tepatnya, seminar Sabtu, 24-4-2004 butuh minimal 2 pembicara. Workshop Minggu, 25-4-2004 butuh minimal 1 pengajar. Agar tak berat, pengajar 2 orang, 1 pagi 1 sore. Dicky sudah OK utk Sabtu atau Minggu, tinggal cari minimal 1 teman lagi, untuk Minggu, mengajar workshop Linux untuk pemula: instalasi dan aplikasi deskstop (X Window based). Ok, japri saja karena diskusi sudah ke teknis. Rus -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Penetrasi ke Pemerintah was Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
Hehe, program Linux dimulai nih ceritanya. boleh ikutan ngga nih, cuman saya orang Java, jadi agendanya development gitu. jadi kan unsur komunitasnya lebih jelas. Frans wrote: On Monday 15 March 2004 09:23 am, you wrote: Bagaimana kalau dibuat "tim sukses" Saya pikir ini lebih realistis, tim sukses ini sebisa mungkin bisa ketemu darat secara rutin. Tidak harus di Jakarta, di dareah juga dibuat tim sukses yang juga bisa secara rutin temu darat. Kenapa temu darat, karena menurut pengalaman temu darat masih lebih efektif dari di dimilis, mungkin karena memang budaya kita enakan temu darat sambil ngopi/ngeteh :) Btw, sebenarnya KPLI juga sudah merupakan tim sukses ya :) Tapi kalau tim sukses yang ini 'sasarannya' lebih focus pada aktifitas praktis tertentu. Tempat di Mampang bisa di pakai buat meeting gak Pak Rus ? Wassalaam =Toosa= yaitu sekumpulan orang yang siap terjun ke pemerintah, kampus, sekolah dan company untuk "kampanye Linux"? Minimal bisa cerita apa itu Linux. Misal kita kumpul 20 orang, masing-masing hanya punya 2 jam sehari, kan dapat 40 jam seminggu :) Kalau CD free masih mungkin, yg di dalamnya bisa terdapat Linux (Knoppix based) plus buku PDF atau HTML. Rus -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php -- Regards, Frans Thamura Chief Technology Officer Intercitra Innovation Center, We help You Manage and Control Are You ready to be Part of Emotional Revolution? HP: +62 - 855 - 7888 - 699 Address: Cempaka Putih Tengah II Blok C No. 21 Jakarta Utara - Indonesia Telp: +62 21 4260933 Yahoo: fthamura Jabber: [EMAIL PROTECTED] MCP ID: 1285331 (Microsoft Certified Professional ID) -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Penetrasi ke Pemerintah was Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Monday 15 March 2004 09:23 am, you wrote: > Bagaimana kalau dibuat "tim sukses" Saya pikir ini lebih realistis, tim sukses ini sebisa mungkin bisa ketemu darat secara rutin. Tidak harus di Jakarta, di dareah juga dibuat tim sukses yang juga bisa secara rutin temu darat. Kenapa temu darat, karena menurut pengalaman temu darat masih lebih efektif dari di dimilis, mungkin karena memang budaya kita enakan temu darat sambil ngopi/ngeteh :) Btw, sebenarnya KPLI juga sudah merupakan tim sukses ya :) Tapi kalau tim sukses yang ini 'sasarannya' lebih focus pada aktifitas praktis tertentu. Tempat di Mampang bisa di pakai buat meeting gak Pak Rus ? Wassalaam =Toosa= > yaitu sekumpulan orang yang siap terjun > ke pemerintah, kampus, sekolah dan company > untuk "kampanye Linux"? > Minimal bisa cerita apa itu Linux. > Misal kita kumpul 20 orang, masing-masing > hanya punya 2 jam sehari, kan dapat 40 jam seminggu :) > > Kalau CD free masih mungkin, yg di dalamnya bisa > terdapat Linux (Knoppix based) plus buku PDF atau HTML. > > Rus > > > -- > Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] > Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php > > > -- Prihantoosa PT Nurulfikri Cipta Solusi Jl Margonda Raya 522 - Depok 16424 Telp : +62 21 27609039 Fax : +62 21 7874223 HP : +62-811-914580 http://www.nurulfikri.co.id -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
RE: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
Pak Rus, Kalau mau kampanye Linux ajak-ajak ya... Kalau gambaran saya jangan tinggalkan 'asbab-asbab' sehingga linux bisa meluas seperti sekarang ini. Perjalanan panjang Linux dari tangan Linux hingga ke Ind. Dan ke negara lain.tidak lepas dari dukungan dunia pendidikan. So kalau mau kampanye hendaknya dari kerja sama yang erat dengan pendidikan dasar hingga tinggi. Jalin hubungan dengan pengendalinyaDIKNAS, baik lokal (karna otonomi) maupun nasional. Salam Budi U -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Penetrasi ke Pemerintah was Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Mon, 2004-03-15 at 09:37 +0700, Rusmanto wrote: > Rusmanto wrote: > > > Misal kita kumpul 20 orang, masing-masing > > hanya punya 2 jam sehari, kan dapat 40 jam seminggu :) > > Maaf, maksud saya tiap diri kita > sediakan waktu 2 jam per minggu utk kampanye Linux. > Ringan, kan? > > Btw, halo teman-teman yg tinggal di Bandung, > ada permintaan jadi pembicara April nanti > (setelah pemilu), hari Sabtu, ada yg bisa? > Saya insya Allah juga ke sana, tapi > tidak bisa seharian, sehingga perlu teman dari Bandung > untuk menghemat biaya transport :) Pak Rus, kalo emang perlu temen. Bareng2 aja yuk dari Jakarta :D Soal transport en tempat tinggal, gampang lah ;-) -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Penetrasi ke Pemerintah was Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
Rusmanto wrote: Misal kita kumpul 20 orang, masing-masing hanya punya 2 jam sehari, kan dapat 40 jam seminggu :) Maaf, maksud saya tiap diri kita sediakan waktu 2 jam per minggu utk kampanye Linux. Ringan, kan? Btw, halo teman-teman yg tinggal di Bandung, ada permintaan jadi pembicara April nanti (setelah pemilu), hari Sabtu, ada yg bisa? Saya insya Allah juga ke sana, tapi tidak bisa seharian, sehingga perlu teman dari Bandung untuk menghemat biaya transport :) Rus -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Penetrasi ke Pemerintah was Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
David Sudjiman wrote: Maksud saya adalah bagaimana jika training/seminar gratis dilakukan dengan menggunakan buku dari pak Rus. Nah, karena buku pak Rus itu tidak free, maka para peserta harus membeli sambil kita kasi gratis training/seminar ttg linux. itung2 sambil promosi bukunya pak rus :-) Ide menarik, dan bisa dengan siapa saja selain saya. Karena saya lihat sudah banyak buku Linux dan open source. Meskipun, cara ini masih terkesan "jualan buku" daripada promosi Linux itu sendiri. Bagaimana kalau dibuat "tim sukses" yaitu sekumpulan orang yang siap terjun ke pemerintah, kampus, sekolah dan company untuk "kampanye Linux"? Minimal bisa cerita apa itu Linux. Misal kita kumpul 20 orang, masing-masing hanya punya 2 jam sehari, kan dapat 40 jam seminggu :) Kalau CD free masih mungkin, yg di dalamnya bisa terdapat Linux (Knoppix based) plus buku PDF atau HTML. Rus -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Mon, 15 Mar 2004 08:32:03 +0700 Frans Thamura <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Benar sekali, dan itu artinya tahun dimana Linux akan menjadi sebuah > komoditas bagi semua orang, Teori AAker terbukti. Sudah baca? Teori Aaker apaan tuh ? Pinjem bukunya dong...he..he.. > Ini artinya orang non Linux akan memiliki skill yang standard, seperti > orang Windows, :) Ah gak seru ah kalo skill saya ntar standar dengan yang laen, bayarannya juga standar dong.hik...hik > Dulu tahun 1993-1995, saya ini trainer Windows, dan tahun 1997, > Windows sudah dipakai semua orang, dan tidak perlu training lagi. siapa bilang gak perlu training lagi ? sampe sekarang masih banyak tuh training Windows, padahal cuma diajarin klik-klik doang, tapi harus bayar mahal. > nanti deh kalau teori experiential technology sudah selesai, :) saya > minta kalian review. Kapan tuh selesainya ? > di Jakarta aja banyak kok, kepolisian. :) tahu kan kapan saya terakhir > pakai Word Start 1993. kasihan kan. Word Start 1993 program apaan ya ? -- `When you say "I wrote a program that crashed Windows", people just stare at you blankly and say "Hey, I got those with the system, *for free*".' (By Linus Torvalds) -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Jum, 2004-03-12 at 08:25, Frans Thamura wrote: > semuanya sama linux, di indonesia juga ada mie sedaap, mie & Mie , Mie > ABC, Gaga Mie 100, > > sama ngga? jadi dikepala orang orang diatas, linux itu saling bersaing, > bukan rukun, karena teorinya dari sananya gitu teori kan? dan itu teori bisnis dan linux bukanlah produk bisnis atau anda nggak suka kalau linux dan open-source itu hanya sebuah paradigma? > nah coba saya mau tanya berapa banyak yang pas install linux malam, > makan mie, mienya apa? tadi malam replace desktop ke mandrake 10 tanpa indomie, tanpa kopi dan sudah lupa kapan terakhir makan mie instan saya mandrake user, tak perlu berkoar-koar 'pakailah mandrake!' saya juga slackware user, nggak perlu berkoar-koar 'pakailah slackware!' dan juga nggak perlu saya jualan mandrake atau slackware karena sudah cukup dengan berkoar-koar 'use linux, it's open source' -- "women who desire to be like men, lack ambition" -- Quake II Gladiator -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
> Kalau di genetika, Roy Suryo dengan Sukma Ayu vs anggota milis, disini > Frans vs anggota Linux. Saya gak mau ngebahas topic yg lain, krn nanti dipikir cuman gak mau melihat sudut pandang orang awam, ato ingin memojokkan seseorang. Saya pengen bilang, di sini gak ada yg namanya "Frans vs anggota Linux". Musti nya kita semua diskusi sejalan, bukan bertentangan. Kalo bisa kerja dengan cara yg menyenangkan dan mudah. kenapa harus ambil cara yg susah dan menyakitkan ? -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
Benarkan ramalan/prediksi 2006 adalah moment untuk Linux ? Bisa ya dan tidak, tergantung kita juga, dan microsoft juga :) Mungkin akan lebih ampuh kalau kita punya sasaran tembak yang sama. Dengan peluru kecil tapi sasaran nya sama, yang bisa tembus juga ...tul ? """ Benar sekali, dan itu artinya tahun dimana Linux akan menjadi sebuah komoditas bagi semua orang, Teori AAker terbukti. Sudah baca? Ini artinya orang non Linux akan memiliki skill yang standard, seperti orang Windows, :) Dulu tahun 1993-1995, saya ini trainer Windows, dan tahun 1997, Windows sudah dipakai semua orang, dan tidak perlu training lagi. dan saya lihat hal itu terjadi ketika "suara" pak Frans mulai kembali "memancing api". **egh, benarkah??;-P~** Saya ingat instruktur pertandiangan bela diri, himbauan kepada penonton fanatik masing-2 kubu: """ Janganlah kita sampai bermusuhan. Kalo tidak ada lawan, siapa yang jadi juara? """ Yah bener, Frans vs The Gang, sayangnya kalau di god father lawannya seimbang, 2 orang mafia, satu gang, satu personal, hue hue... pistolnya apa yah, disini ngga seimbang, malah terkesan ngga nyambung. Sebelumnya meminta maaf kepada Bapak Frans, saya jadikan contoh sebagai "lawan". Lakukan terus, terbuka kok :) nanti deh kalau teori experiential technology sudah selesai, :) saya minta kalian review. Kalau di genetika, Roy Suryo dengan Sukma Ayu vs anggota milis, disini Frans vs anggota Linux. Semoga teori saya benar :) Lalu, pertanyaan pak Frans itu bagaimana? Okelah, akhirnya banyak debat kusir malah disini. Tapi coba bayangkan, kalo mendapat pertanyaan yang sama di luar sana (maksudnya masyarakat awam Indonesia). Meskipun kaga bisa dihitung besar prosentasenya kalo yang bingung satu orang, tapi dia punya "kekuatan" yang besar? Besar sekali ? yang internet 3%, ini kecil banget, dan yang pakai WS di Jakarta aja banyak kok, kepolisian. :) tahu kan kapan saya terakhir pakai Word Start 1993. kasihan kan. Frans -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Penetrasi ke Pemerintah was Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
Dana dari pemerintah? seperti kata2 mimpi untuk satu negara yang warna benderanya hitam putih, eh salah , merah putih. malah bukan kebalik, mereka kalau dibuat acara ginian, dapat duit ngga.. kalau MS jelas Frans David Sudjiman wrote: On Fri, 12 Mar 2004, Toosa wrote: Pertanyaannya sekarang : Bagaimana strategi riil yang 'baik' dari kita di komunitas linux, atau lebih sempit lagi kita yang di linux-aktivis agar supaya Pemerintah atau DPR/DPRD (go.id) bisa lebih significant dalam per'linux'kan di Ind ? Mungkin waktu itu sempat diperbincangkan dengan Core Team KPLI Jakarta. Sudah mulai dipikirkan bagaimana caranya kita bisa masuk ke bag. pemerintahan memberikan kuliah/seminar/intro gratis mengenai linux. dari pihak pemerintah yang penting kasih dana aja buat fc materi dan transport dan snack. buat materi ntar rame2 dibuat, ato minta sponsor dari pak rus buat sekalian bisa jalan ma bukunya (nembak neh kekekekek). Dari rekan2 ada yang mau jadi kepanjangan tangan buat KPLI Jakarta (dan KPLI yang lain) agar bisa masuk ke pemerintahan. Sukur2 bisa ketemu bu Mega, ato ntar sapa yang jadi presiden :-) thx .dave -- Regards, Frans Thamura Chief Technology Officer Intercitra Innovation Center, We help You Manage and Control Are You ready to be Part of Emotional Revolution? HP: +62 - 855 - 7888 - 699 Address: Cempaka Putih Tengah II Blok C No. 21 Jakarta Utara - Indonesia Telp: +62 21 4260933 Yahoo: fthamura Jabber: [EMAIL PROTECTED] MCP ID: 1285331 (Microsoft Certified Professional ID) -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Penetrasi ke Pemerintah was Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Sat, 13 Mar 2004, Made Wiryana wrote: > Mas Rus aja harus ngerogoh dari kantung sendiri 8-) masih kena tembak lagi Pak Made, mungkin saya kurang jelas dalam memberikan ide. Maksud saya adalah bagaimana jika training/seminar gratis dilakukan dengan menggunakan buku dari pak Rus. Nah, karena buku pak Rus itu tidak free, maka para peserta harus membeli sambil kita kasi gratis training/seminar ttg linux. itung2 sambil promosi bukunya pak rus :-) thx .dave "Given the choice between accomplishing something and just lying around, I'd rather lie around. No contest." -- Eric Clapton -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
--diambil akhir aja, meski gak nyambung ama yg mo dijawab-- > lagi, beberapa minggu kemudian, dia sudah diterima kerja, dan tidak tanya > soal linux lagi mungkin perusahaan itu tidak mensyaratkan kali yah. --- memang bener yg dikatakan dikatakan, bahwa diskusi itu perlu terbuka. tp gak perlu jadi "lawan" ... tapi teman bertukar pikiran. justru yg saya tangkep dari diskusi dgn teman kita, Frans. dia selalu diem kl kita mencoba memberi argumen. dan dia memulai lagi di saat yg lain. jadi seakan2 di saat diskusi menarik, ada yg diem. di saat orang lain sudah gak diskusi kan itu lagi, dia nongol lagi. dan di saat orang mulai menjawab, dia diem lagi. nah mana pernah ada akhir nya ... dan saya gak setuju kl satu orang saja bingung tapi power nya besar ? koq masih mainan power ya :D iya deh, mo ngomongin realita ... di luar sana, orang gak peduli mo pake linux kek, windows kek, mo pake dos kek. asal bisa kerja, nge-game, dan yg namanya punya komputer itu hrs bisa memenuhi kebutuhan dia, gak peduli apa pun OS nya. tul gak ? jadi, kl kita melihat aspek orang awam ... maka lihat lah fenomena tsb. tapi kalo kita mo melihat aspek bisnis, ya ikuti perkataan frans. yg memang bener ... saya gak menyangkal kl kata2 frans itu bener. tapi itu dilihat dari kacamata orang bisnis. bukan orang awam. kalo dari aspek teknis, maka muncul pertanyaan2 ... knp sih orang bingung ? kan udah jelas, yg ini buat ini ... yg itu buat itu ... makanya beda distro aja koq diributin ... kan sama aja ... itu linux. nah kan ... skrg sudah jelas :D kita mo ngebahas aspek apa dulu :D saya setuju kl KPLI secara nasional syukur2 bisa menggaet pemerintah, merupakan kebanggaan ... me-Linux-kan semua orang Indonesia ? jgn sampe rakyat indonesia makin menderita karena pake Linux :D nanti jadi senjata makan tuan :-) tau sendiri kan Linux dg aplikasi2 terbarunya kl mo diinstall dg baik dan indah hrs di komputer dg spek yg lumayan powerful utk workstation. KPLI di mata awam ? Kl memang kita mo maju ke pemerintah, ya bendera nya satu lah ... KPLI. ngapain juga bawa bendera KLUB, KLAS, dll ? Tapi pada pelaksanaan nya di lapangan, kita serahkan pada temen2 KPLI di daerah masing2, dan terserah pake nama apa ... setidaknya dulu, KLuB di saat melakukan kegiatan, selalu menggunakan nama KPLI Bandung (KLuB). Dan setahu saya, sebagian besar nama khusus per daerah, hanya digunakan utk menggaet anggota dan pertemuan antar anggota saja. Ya mungkin kl masuk di majalah, ya nama keren per daerah itu yg dipake gak papa lah : D ato perlu kita bikin press release kl semua nama2 itu adalah KPLI ? :D skrg yg penting ... apa yg perlu kita lakukan utk melakukan pendekatan dengan pemerintah ? strategi apa yg perlu kita bikin utk bisa memasyarakatkan linux ? apa yg pengen kita sajikan pada pemerintah ato pengguna komputer lain di indonesia ? menurut saya, bahas dulu yg prioritas nya lebih penting ? apa memang penamaan kpli per daerah itu menjadi masalah ? jgn sampe kita melupakan prioritas yg terpenting dan membahas sesuatu yg tidak berhubungan dg masalah utama yg dihadapi ... dan menurut pendapat saya, temen2 KPLI mungkin perlu menyajikan sesuatu yg khusus, yg berasal dari pemikiran aspek teknis, di mana bisa menyuguhkan Linux yg "WAAHHH" utk pemerintah dan orang awam lain nya ... WAHHH = mudah diinstall, mudah dimengerti dan dipake, enak dilihat, menarik, ringan, tidak mahal di hardware, stabil, bisa memenuhi kebutuhan standard kantoran. Kl belum bisa nyuguhin ini ... jgn mikir muluk2 dulu deh ... hehehehehee :D Murah sih murah ... open source sih open source ... stabil ya ya ya ... tapi kl nyusahin ... ke laut aja deh :D -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
nulis di "top" dulu yah...;-) Poster pertama, Pak Irvan, ngeluh soal Open Source dimata masyarakat (http://www.mail-archive.com/linux-aktivis%40linux.or.id/msg04305.html). Beberapa thread yang mengikutinya masih baik, menggambarkan kondisi riil di Indonesia. Dengan mengacu penutup email bapak Toosa http://www.mail-archive.com/linux-aktivis%40linux.or.id/msg04332.html """ Benarkan ramalan/prediksi 2006 adalah moment untuk Linux ? Bisa ya dan tidak, tergantung kita juga, dan microsoft juga :) Mungkin akan lebih ampuh kalau kita punya sasaran tembak yang sama. Dengan peluru kecil tapi sasaran nya sama, yang bisa tembus juga ...tul ? """ saya masih senang, teratur lah. Tapi isi email yang sama terjadi juga (satu paragraf diatasnya lagi):-( """ So, tetap bergerak dengan semangat dan cerdik serta efisien. Pendekatan hati juga punya pengaruh cukup significant walaupun biasanya lambat secara quantity. Saling memberi respon positif lebih di perlukan dari pada debat kusir yang melelahkan. """ dan saya lihat hal itu terjadi ketika "suara" pak Frans mulai kembali "memancing api". **egh, benarkah??;-P~** Saya ingat instruktur pertandiangan bela diri, himbauan kepada penonton fanatik masing-2 kubu: """ Janganlah kita sampai bermusuhan. Kalo tidak ada lawan, siapa yang jadi juara? """ Mengapa Microsoft tidak kita jadikan "lawan" seperti halnya lawan suatu pertandingan? Apakah lawan pertandingan harus dibunuh? Jadi "sasaran tembak yang sama" yang ditanyakan bapak Toosa apa dong? > Bukan kah itu misi dari masing2 KPLI per daerah ? > > Untuk memasyarakatkan Linux dan melinuxkan masyarakat ... > > Dan apakah memang pada kenyataan nya publik itu kebingungan dengan > perbedaan nama KPLI ? Tolong didukung dengan fakta atas kebingungan ini. Gue sudah tanya nih di kawan sebelah. "sempat bingung sih, sithik-2..saiki sih ora" (aku bukan nodong dia lho yah..) Sebelumnya meminta maaf kepada Bapak Frans, saya jadikan contoh sebagai "lawan". Lalu, pertanyaan pak Frans itu bagaimana? Okelah, akhirnya banyak debat kusir malah disini. Tapi coba bayangkan, kalo mendapat pertanyaan yang sama di luar sana (maksudnya masyarakat awam Indonesia). Meskipun kaga bisa dihitung besar prosentasenya kalo yang bingung satu orang, tapi dia punya "kekuatan" yang besar? Sebenarnya ada diskusi di miling list baik, uneg-2, pikiran-2 di masing-2 kepala orang bisa dikeluarkan. Sayangnya, akhirnya jadi berkembang ke "personal attack" sehingga fungsi antitesis-sintesis malah kaga berjalan. "Sparing partner" jadinya malah saling menjatuhkan, dan bukannya untuk "menjatuhkan lawan" yang sebenarnya. Bukankah semakin baik "sparing partner", semakin besar kemungkinan berhasilnya sang Calon juara? > En, kalo memang orang awam lebih suka dengan Rp. 2000 tinggal klik ini > klik itu ... ya silahkan ... tho memang kita tidak memaksakan semua > orang untuk memakai Linux tho ... > > Kita hanya mencoba mengenalkan alternatif lain ... tho Windows itu jg > merupakan alternatif ... :D Ini bukan tentang pemaksaan. Tapi sasaran tembak (analogi pertandingan diatas, tapi untuk memajukan diri kita sendiri, dan bukan "membunuhnya"). Disini juga "Windows sebagai lawan" juga punya beda masing-2 arti. Bisa berarti "benci windows karena banyak virus, bugnya", bisa juga "benci windows karena penduduk Indonesia jadinya terkenal sebagai tukang pembajak", bisa uga "kok banyak yang miskinnya warga ini sehingga beli asli saja kaga bisa, sehingga memakai Linux dituduh karena gratisnya" dll dll dll. Lalu, sasaran tembak yang ditanyakan pak Toosa, apa yah?.. tentang paragraf dibawah, saya tidak minta jawaban, karena diutarakan oleh orang-2 yang aku kenal, orang-2 disekelingku. Sayangnya mereka kaga ikut milis ini... "ngapain sih di IT, temen gue banyak tuh yang menyerah..yuk kita kerja di ..(tidak berhubungan dengan komputer)" (percakapan dengan seseorang, setelah aku ngomong kalo hanya suka memegang komputer saja, tapi kaga tahu apa itu IT) "kaga bisa elo hidup dengan itu di Indonesia.kalo di luar negeri mungkin.." "A:ngapain sih utak atik saja depan linux. kan sudah ada ..., sudah ada ... enak...kaga perlu mikir lama-2.. beberapa tahun kemudian setelah dia lulus dan cari kerjaan... A: ajarin gue soal linux dong, ada tawaran pekerjaan mensyaratkan tahu soal Linux B:pasang dong linux di rumah A masih ngeyel, beberapa minggu kemudian, tanya hal yang sama B: sudah pasang belum. A:belum sih lagi, beberapa minggu kemudian, dia sudah diterima kerja, dan tidak tanya soal linux lagi mungkin perusahaan itu tidak mensyaratkan kali yah. Ciao -=FIN=- -- Program Diploma Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada Yogyakarta gpg-key: http://te.pdft.ugm.ac.id/~jaya/jaya.gpg Key fingerprint = 8F89 C7CF 0B0C 27F2 4F64 9DED DB5F E088 079E C5E4 -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Penetrasi ke Pemerintah was Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Sat, 13 Mar 2004, David Sudjiman wrote: > buat materi ntar rame2 dibuat, ato minta sponsor dari pak rus buat > sekalian bisa jalan ma bukunya (nembak neh kekekekek). Mas Rus aja harus ngerogoh dari kantung sendiri 8-) masih kena tembak lagi IMW -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Sat, 2004-03-13 at 15:16 +0700, I Gede Wijaya S wrote: > Kalo say aperhatikan, cara pandangnya beda kali yah.. > Yang diutarakan oleh Frans, dipandang dari "orang awam" termasuk > pemerintah yang "awam" sama organisasi-2 pengguna Linux Indonesia. Kok > ada KLAS, KPLI, KLUB? berkompetisikah mereka? **ingat, posisikan diri > sebagai mereka yang awam** > > itulah kondisi di luar sana, yang berbeda dengan "orang-2 Linux" di > milis ini. Ayolah, posisikan diri anda sebagai orang awam, agar bisa > menyadari "ketakutan" orang awam, jangan memposisikan diri sebagai yang > terbiasa dengan Linux, sehingga yang didebatkan tentang linuxnya, tapi > bukan "tingkah lakunya" di masyarakat biasa. > > Kalau memang masih mengandalkan debat soal "install dari source dong", > "distro A lebih enak dari distro B", yah ndak usah bahas soal HAKI di > Indonesia, lha wong Rp 2000 aja tinggal klak klik klak klik Bukan kah itu misi dari masing2 KPLI per daerah ? Untuk memasyarakatkan Linux dan melinuxkan masyarakat ... Dan apakah memang pada kenyataan nya publik itu kebingungan dengan perbedaan nama KPLI ? Tolong didukung dengan fakta atas kebingungan ini. Kalo memang kebingungan mengenai antar distro, masih bisa saya maklumi. Karena hal pertama yg saya coba jelaskan pada orang awam adalah ... apa sih itu Operating System, koq ada Linux, Windows, Unix ... Dibukakan dulu wawasan mereka ttg kata2 yg sudah sering mereka dengar tapi gak mereka mengerti. Saya tidak mencoba menjelaskan secara detil tapi cukup analogi di mana mereka bisa membedakan dan tau apa yang harus dipilih. Baru setelah itu saya coba jelaskan apa itu distro ... apa sih bedanya antar distro ... harus pilih yg mana ... :D Menurut saya, KPLI bernama apa pun, semua nya adalah kelompok pengguna Linux yg sama2 berada di Indonesia. Terserah mau punya nama group apa pun, yg menurut saya pd umumnya punya misi yg secara garis besar sama. Saya gak suka orang yg menjelekkan sesuatu tanpa mencoba memahami terlebih dahulu apa yg dijelek2an. Tolong beri hasil survey lapangan yg menyatakan bahwa mereka mengalami kebingungan dengan perbedaan nama KPLI ? En, kalo memang orang awam lebih suka dengan Rp. 2000 tinggal klik ini klik itu ... ya silahkan ... tho memang kita tidak memaksakan semua orang untuk memakai Linux tho ... Kita hanya mencoba mengenalkan alternatif lain ... tho Windows itu jg merupakan alternatif ... :D -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Fri, Mar 12, 2004 at 09:12:21AM +0700, CT Lee wrote: > > BAgi saya beda distro beda tujuan, gentoo dan fedora, debian dan > > mandrake, itu semua beda. > Apa tuh tujuan dari masing-masing distro yang kamu sebutkan ? > > > mereka pakai teknologi dasar yang sama linux, tetapi mereka barang > > yang berbeda. > kok bisa begitu ya. ane jadi binun. > > > wong di debian aja apt-get, di mandrake apa? > urpmi, rpm. Kalo say aperhatikan, cara pandangnya beda kali yah.. Yang diutarakan oleh Frans, dipandang dari "orang awam" termasuk pemerintah yang "awam" sama organisasi-2 pengguna Linux Indonesia. Kok ada KLAS, KPLI, KLUB? berkompetisikah mereka? **ingat, posisikan diri sebagai mereka yang awam** Bagi yang sudah lama berkecimpung, tentu saj menolak mentah-2, karena mereka merasakan dan kenyataanya di lapangan mereka, tidak. Jadi masalahnya, mereka (orang awam) itu belum tentu mengerti. Begitu juga ttg "beda distro". Orang yang lama di Linux, tentu saja akan mendebat bahwa "TIDAK ADA BEDANYA". Tapi "orang awam" masih bingung dimana bedanya. Jadi kalo mendebatkan perbedaan distro disini, percuma, lha wong-2 didalamnya satu aliran. mendebatnya yah pas ketemu sama yang benar-2 awam. Jadi, kalo saya lihat, yang satu "memposisikan sebagai orang awam" dan yang lain "mendebatnya" karena mereka berkecimpung di dunia Linux. Jadinya, yah,di masyarakat umum, kayak gini, debat mulu nantinya kaga nyambung. Padahal "medan perang sebenarnya" bukan di milis ini, tetapi "di kehidupan masyarakat". Jadi kalo aku prediksi, bagaimana membuat "mengerti" memberi pencerahan, memberitahukan "identitas" yang sebenarnya dari organisasi-2 "Jelas beda apt-getnya debian dengan urpminya mandrake. apt-get debian, enak installnya, enak hapusnya, nama paketnya konsisten. urpmi, hanya bisa install otomatis yang enak. hapus, susah. emang, pake gui bisa dilakukan, tapi kalo komputernya klas ngos-2an, dan pingin mengandalkan CLI? dst dst dst dstlalu satu lagi TERIAK."lha jadinya "didalamnya" malah perang sendiri, lupa pada poster pertama tentang diskusi "aspek luar" dari organisasi Linux di sini. Lalu ada yang ahli bilang, "install dari source aja kenapa". Lupa yah, kalo diskusinya "Oleh-2 seminar HAKI", yang tentu saja berimbas ke masyarakat umum, yang baca manual bahasa inggrisnya masih gelagepan, yang ngapalin perintah-2 CLI sudah bikin takut, yang hanya pinginnya "yang penting kerjaan gue cepet selse". itulah kondisi di luar sana, yang berbeda dengan "orang-2 Linux" di milis ini. Ayolah, posisikan diri anda sebagai orang awam, agar bisa menyadari "ketakutan" orang awam, jangan memposisikan diri sebagai yang terbiasa dengan Linux, sehingga yang didebatkan tentang linuxnya, tapi bukan "tingkah lakunya" di masyarakat biasa. Kalau memang masih mengandalkan debat soal "install dari source dong", "distro A lebih enak dari distro B", yah ndak usah bahas soal HAKI di Indonesia, lha wong Rp 2000 aja tinggal klak klik klak klik > > -- > "A word to the wise: a credentials dicksize war is usually a bad idea on > the > net." > (David Parsons in c.o.l.development.system, about coding in C.) > > > -- > Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] > Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php > -- Program Diploma Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada Yogyakarta gpg-key: http://te.pdft.ugm.ac.id/~jaya/jaya.gpg Key fingerprint = 8F89 C7CF 0B0C 27F2 4F64 9DED DB5F E088 079E C5E4 -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Penetrasi ke Pemerintah was Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Fri, 12 Mar 2004, Toosa wrote: > Pertanyaannya sekarang : > Bagaimana strategi riil yang 'baik' dari kita di komunitas linux, atau lebih > sempit lagi kita yang di linux-aktivis agar supaya Pemerintah atau DPR/DPRD > (go.id) bisa lebih significant dalam per'linux'kan di Ind ? Mungkin waktu itu sempat diperbincangkan dengan Core Team KPLI Jakarta. Sudah mulai dipikirkan bagaimana caranya kita bisa masuk ke bag. pemerintahan memberikan kuliah/seminar/intro gratis mengenai linux. dari pihak pemerintah yang penting kasih dana aja buat fc materi dan transport dan snack. buat materi ntar rame2 dibuat, ato minta sponsor dari pak rus buat sekalian bisa jalan ma bukunya (nembak neh kekekekek). Dari rekan2 ada yang mau jadi kepanjangan tangan buat KPLI Jakarta (dan KPLI yang lain) agar bisa masuk ke pemerintahan. Sukur2 bisa ketemu bu Mega, ato ntar sapa yang jadi presiden :-) thx .dave -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
Sip, Yang gue buat noodle baru, mie cafe :) malah mimpinya buatnya seperti Apple Store, meeting diatas, makan mie dibawah, minum kopi disebelah, Tempat lagi nyari juga, wah boleh juga nih di franchise, :) kita share deh, :) Udah kumpul duit lagi, bikin cafe, tiap minggu bikin acara Linux kumpul2 di sono ! Microsoft aja ngak punya cafe MS. Supplier mie nya udah ada ! Ada yang tau tempat sewa warung yang murah ? serius nih ! ayo Frans ! salam, Ase On Friday 12 March 2004 10:02, CT Lee wrote: On Fri, 12 Mar 2004 10:06:18 +0700 Udah bikin cafe yo ! ada kopi java, mie linux, soto mandrake, seragam ce pelayannya pake pinguin atau kostum setan kecil BSD pasti rame ! nyok...nyok. kenapa pelayannya ce ya ? -BEGIN PGP SIGNATURE- Version: GnuPG v1.2.1 (GNU/Linux) iD8DBQFAUS81R8UQ90iPYOIRAnMEAJ9cjHPbOOtN3gHEn7GsLwG8CDcuIACeJxoQ vbbYwZpZ42ibz1/YTfmepy0= =rkLX -END PGP SIGNATURE- -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
Biar nanti kalau si Tedy kesel, bosen, loe bisa buat kasus sukma ayu dua haha kenapa pelayannya ce ya ? -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Fri, 12 Mar 2004, Frans Thamura wrote: > Jadi inget film alien, mustinya ada connected devices antara IMW brain > dan kita2, jadi ilmunya bisa ditransfer, > Jangan, ntar bisa-bisa pada dibilang "bigot" 8-) he .. he .. seperti yg disebutkan oleh seorang pakar sekitar 3 tahun lalu, ketika saya menyarankan penerapan Linux secara luas, atau dibilang ber"politis" ketika menyarankan dukungan pemerintah terhadap Open Source. Penasaran ?? cari saja diarsip milis. IMW -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
[linux-aktivis] Penetrasi ke Pemerintah was Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
linux-aktivis tersayang :), Kelihatannya subject : "Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor" dari Irvan telah bercabang menjadi beberapa arah, salah satu nya lebih ke arah bagaimana Pemerintah bisa melakukan action yang lebih besar terhadap komunitas linux dan linux nya itu sendiri atau sebaliknya. Yang punya arah lain, silahkan subject nya di ganti tuh, supaya matching :) (wah kok saya seperti jadi moderator milis he.he.he... sorry guys :) Pertanyaannya sekarang : Bagaimana strategi riil yang 'baik' dari kita di komunitas linux, atau lebih sempit lagi kita yang di linux-aktivis agar supaya Pemerintah atau DPR/DPRD (go.id) bisa lebih significant dalam per'linux'kan di Ind ? Istilah 'baik' mungkin bisa diartikan SMART kali ye ... orang management lebih ngatri dah. Singkatannya SMART agak lupa, mungkin Simple, Measurable, Achievable, Realistic and Timely .. CMIIW, karena ada juga yang singkatannya beda seperti SMART = simple, measurable, accountable, realistic and timely SMART = Specific, Measurable, Agreed, and Time-bound SMART = Simple Measurable, Attainable, Realistic & Timebound Monggo, silahkan, yuk ... Semoga lebih ada gerakan riil ... Salam hangat dari Depok Valley :) -- Prihantoosa PT Nurulfikri Cipta Solusi Jl Margonda Raya 522 - Depok 16424 Telp : +62 21 27609039 Fax : +62 21 7874223 HP : +62-811-914580 http://www.nurulfikri.co.id On Thursday 11 March 2004 05:37 pm, you wrote: > On Thu, 11 Mar 2004, Toosa wrote: > > Seperti biasa ... 'inlander mentality' :( > > Ini mungkin terkait dengan evolusi peradaban bangsa kita, atau memang > > 'nature' ? semoga bukan nature ... > > > > Kita sebenarnya punya peran juga sepertinya dengan 'mental' pemerintah yang > > 'seperti itu', yaitu kita memang masih kurang terasa eksistensi nya di mata > > pemerintah maupun DPR, kalau pun ada ... masih kurang. > > Tapi saya percaya pergerakan itu terus membesar, bukan antara linux dan > > microsoft saja, tetapi lebih kepada yang esensial, yaitu 'self confidence' > > terhadap produk negeri sendiri. > > > > Kalau kita lihat sejarah, misalnya 'windows 3.1', lalu lihat sekarang, > > tampilan desktop 'windows 3.1' jadi terlihat sangat primitif, bukan? Sama > > blackbox saja lewat. Tapi orang mau bersama-sama memakainya sehingga akhirnya > > menjadi seperti sekarang ini. Kuncinya konsisten. > > > > Kita memang memerlukan lebih banyak event lagi dari berbagai arah untuk > > penetrasi ke masyarakat. Contoh : Dari masyarakat pendidikan dasar, nampaknya > > pergerakan di teman-teman Dikmenjur Diknas cukup memberikan warna. > > Program-program seperti SMK TI, JIS, dst merupakan bagian dari evolusi ini. > > Dari Linux user group, mulai dari KLUB, KLAS, KPLI Jakarta (setahu saya dulu > > yang pakai istilah KPLI cuma jakarta, CMIIW, makanya dulu sempat ada thread > > cukup panjang ketika KPLI.ORG akan digunakan KPLI Jakarta, but thats our > > history lah), lalu muncul KSL, dst. > > > > Kalau kita perhatikan itu semua, lumayan loh pergerakannya, tapi lagi-lagi > > belum cukup besar karena kita punya barier jumlah penduduk yang besar, > > geografis yang luas, infrastruktur internet yang masih belum cukup realistis, > > dan 'inlander mentality' :( ..dst. (but siapa takut he.he.he.) > > > > So, tetap bergerak dengan semangat dan cerdik serta efisien. Pendekatan hati > > juga punya pengaruh cukup significant walaupun biasanya lambat secara > > quantity. Saling memberi respon positif lebih di perlukan dari pada debat > > kusir yang melelahkan. > > > > Benarkan ramalan/prediksi 2006 adalah moment untuk Linux ? > > Bisa ya dan tidak, tergantung kita juga, dan microsoft juga :) > > Mungkin akan lebih ampuh kalau kita punya sasaran tembak yang sama. > > Dengan peluru kecil tapi sasaran nya sama, yang bisa tembus juga ...tul ? > > > > Have a nice journey guys ... > > > > Salam hangat dari Depok Valley :) > > > > Saya senang sekali jika milis ini akhirnya kedatangan komentar yang cukup > panjang dan bijak dari Pak Toosa. Yang biasanya kelihatan santai ternyata > bisa memberikan komentar historis yang pas. > > Pendapat Pak Toosa sendiri sebenarnya mencoba melihat modal dasar > (introvert) dari para pengguna komputer di tanah air. Kesan yang diberikan > adalah adanya 'mental dasar' yang memang 'inlander' punya. > > IMHO, Saya kira masalah 'mental inlander' tidak bisa dijadikan biang > keladi mengapa penggunaan linux kurang dikenal. Linux mempunyai pasar > sendiri sehingga (baca: biasanya) penggunanya ad
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
-BEGIN PGP SIGNED MESSAGE- Hash: SHA1 Maaf no offence, orang IT biasa susah cari ce, habis tiap hari tekan2 keyboard doang jarang keliling2 kayak sales. Jadi kalau cafenya banyak ce2 manis pasti laku dan sesuai target segment marketnya. Udah kumpul duit lagi, bikin cafe, tiap minggu bikin acara Linux kumpul2 di sono ! Microsoft aja ngak punya cafe MS. Supplier mie nya udah ada ! Ada yang tau tempat sewa warung yang murah ? serius nih ! ayo Frans ! salam, Ase On Friday 12 March 2004 10:02, CT Lee wrote: > On Fri, 12 Mar 2004 10:06:18 +0700 > > > Udah bikin cafe yo ! ada kopi java, mie linux, soto mandrake, seragam > > ce pelayannya pake pinguin atau kostum setan kecil BSD pasti rame ! > > nyok...nyok. > > kenapa pelayannya ce ya ? > -BEGIN PGP SIGNATURE- Version: GnuPG v1.2.1 (GNU/Linux) iD8DBQFAUS81R8UQ90iPYOIRAnMEAJ9cjHPbOOtN3gHEn7GsLwG8CDcuIACeJxoQ vbbYwZpZ42ibz1/YTfmepy0= =rkLX -END PGP SIGNATURE- -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Fri, 12 Mar 2004 10:06:18 +0700 Effendy Kho <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Family bisnis nya Frans itu mie, jadi dia tau benar lika liku Mie, > soalnya dari kecil udah tiap hari makan mie. Oalapantesan.:) > Bokapnya udah teriak2 suruh jualan mie tapi dia ngotot jualan java ! > Menurut Bokapnya yang udah pengalaman puluhan tahun bisnis, jualan > sesuatu yang ngak bisa dipegang, diliat, dicicipi dan ditelan ngak > masuk akal, apalagi cuman jualan "ide" ngak bisa bikin perut kenyang. Wah bener tuh kata-kata Bokapnya Frans. > Udah bikin cafe yo ! ada kopi java, mie linux, soto mandrake, seragam > ce pelayannya pake pinguin atau kostum setan kecil BSD pasti rame ! nyok...nyok. kenapa pelayannya ce ya ? -- Fatal Error: Found [MS-Windows] System -> Repartitioning Disk for Linux... (By [EMAIL PROTECTED], Christopher Browne) -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
-BEGIN PGP SIGNED MESSAGE- Hash: SHA1 Family bisnis nya Frans itu mie, jadi dia tau benar lika liku Mie, soalnya dari kecil udah tiap hari makan mie. Bokapnya udah teriak2 suruh jualan mie tapi dia ngotot jualan java ! Menurut Bokapnya yang udah pengalaman puluhan tahun bisnis, jualan sesuatu yang ngak bisa dipegang, diliat, dicicipi dan ditelan ngak masuk akal, apalagi cuman jualan "ide" ngak bisa bikin perut kenyang. Udah bikin cafe yo ! ada kopi java, mie linux, soto mandrake, seragam ce pelayannya pake pinguin atau kostum setan kecil BSD pasti rame ! salam, Ase On Friday 12 March 2004 09:35, CT Lee wrote: > wah sekarang udah alih profesi ya Frans, jualan Mie Sedap. :)) > > > nah coba saya mau tanya berapa banyak yang pas install linux malam, > > makan mie, mienya apa? > -BEGIN PGP SIGNATURE- Version: GnuPG v1.2.1 (GNU/Linux) iD8DBQFAUSkqR8UQ90iPYOIRAq1zAJ97C40jd5t0zwLHOYRwcZRSTB/C2gCfShT8 xYME5ojqtzXO0Sit0Jx4Uxs= =XjsT -END PGP SIGNATURE- -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Fri, 12 Mar 2004 07:09:10 +0700 Frans Thamura <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > sayang nih ilmunya banyak, terutama buahasa, yang buat ngejelmiet. makanya stop tulis email-email dan mulai pelajari bahasa yang aneh-aneh. :)) -- As usual, this being a 1.3.x release, I haven't even compiled this kernel yet. So if it works, you should be doubly impressed. (Linus Torvalds, announcing kernel 1.3.3 on the linux-kernel mailing list.) -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Fri, 12 Mar 2004 08:03:33 +0700 Frans Thamura <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > :) baca buku Hermawan dulu deh :) buku yang mana ? Frans, lo kebanyakan baca buku kali tuh, sampe mumet:)) > tahu beda indomie dan super mie gak tahu.. gak suka makan mie instant, tidak sehat. :) > BAgi saya beda distro beda tujuan, gentoo dan fedora, debian dan > mandrake, itu semua beda. Apa tuh tujuan dari masing-masing distro yang kamu sebutkan ? > mereka pakai teknologi dasar yang sama linux, tetapi mereka barang > yang berbeda. kok bisa begitu ya. ane jadi binun. > wong di debian aja apt-get, di mandrake apa? urpmi, rpm. -- "A word to the wise: a credentials dicksize war is usually a bad idea on the net." (David Parsons in c.o.l.development.system, about coding in C.) -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Thu, 11 Mar 2004 16:21:15 +0100 (CET) Made Wiryana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Kalau pakai "proprietary" lainnnya bisa tinggal lepas tangan, saya > sudah pakai merk yg banyak orang pakai, kalau masih jelek atau gagal > ya gimana lagi ??? Benar sekali, ada temen yang menceritakan soal ini juga : dia sekarang jadi males mengusulkan penggunaan Linux ke semua user di kantornya, karena nanti bila timbul masalah, yang mungkin bukan karena Linuxnya, bisa jungkir balik dia memperbaiki sistem-sistem itu, belum lagi ditambah kena marah big bozznya, padahal gak ada kompensasi untuk hal tersebut. -- /* * Oops. The kernel tried to access some bad page. We'll have to * terminate things with extreme prejudice. */ die_if_kernel("Oops", regs, error_code); (From linux/arch/i386/mm/fault.c) -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Fri, 12 Mar 2004 01:21:17 +0700 (WIT) adi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > pikirkan sebaliknya. undang 'orang-orang' pemerintah dalam > kegiatan KPLI, jadikan anggota KPLI dst. justru di situ > KPLI berperan sebagai kelompok _pengguna_ linux. wah ini repot, karena mungkin banyak "orang-orang" pemerintah hanya mau hadir bila nanti selesai acara "diamplopi". -- "Are [Linux users] lemmings collectively jumping off of the cliff of reliable, well-engineered commercial software?" (By Matt Welsh) -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Thu, 11 Mar 2004 21:17:52 +0700 Rusmanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Teman saya lalu pikir-pikir dg pertimbangan "sistem komisi". > Kalau MS based, lebih seratus juta lari ke luar. > Linux based, lebih seratus juta itu bisa utk komisi :) > Akhirnya ia ikuti saran saya. > > Terlepas dari baik/buruk komisi, > Linux telah menyelamatkan devisa hehehe Tapi kita gak pernah tahu apakah "komisi" yang ada di tangan si penerima komisi itu akhirnya gak lari ke rekening di bank Swiss atau Caymand Island. Oops... -- "Besides, I think [Slackware] sounds better than 'Microsoft,' don't you?" (By Patrick Volkerding) -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Thu, 11 Mar 2004 16:19:40 +0100 (CET) Made Wiryana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Kenapa sih takut memihak ke Linux 8-) he hehe takut kurang "cool" > mungkin. Linux and Open Source is ueber cool. :) > Memang soal hutang ini sebetulnya sekali lagi menunjukkan bahwa kita > ini belum mandiri. Sampai milih OS buat kepentingan diri sendiri aja > kita nggak bebas. Karena dana adalah hutang. Jadi mau nggak mau kita > terikat apa yang harus kita beli. mungkin gak usah ngutang kali ya.. orang yang ngutang kan emang "diikat", beda dengan yang ngasih utang bisa bebas menentukan. -- Running Windows on a Pentium is like having a brand new Porsche but only be able to drive backwards with the handbrake on. (Unknown source) -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Thu, 11 Mar 2004 21:15:15 +0700 Rusmanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Wakil pemerintah bilang, "Kami ingin pakai Linux, > tapi semua komputer dikantor kami pakai OS prop asli, > karena merupakan paket hutang luar negeri." > > Saya pikir ini juga aneh, sudah hutang masih harus beli, > kalau hibah, baru saya maklum. Oh tidak aneh Pak Rus, biasanya memang dalam paket pemberian hutang dari luar negeri, biasanya lewat CGI atau WorldBank, hutang baru diberikan jika syarat-syarat tertentu telah dipenuhi. Bisa saja dalam syarat itu ada pernyataan harus membeli software X dari perusahaan Y. > - Pemerintah sangat tergantung dg luar negeri, > sehingga tidak bebas memilih software. tidak cuma tidak bebas memilih software kok.he..he.. -- "[In 'Doctor' mode], I spent a good ten minutes telling Emacs what I thought of it. (The response was, 'Perhaps you could try to be less abusive.')" (By Matt Welsh) -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Fri, 12 Mar 2004 08:25:42 +0700 Frans Thamura <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Nah kasus diatas Kita itu Mie Sedaap, dan Microsoft itu Windows. Saya bukan Mie Sedap ah. > Kamu udah coba belom Mie Sedaaap? pake kriuk kriuk loh. wah sekarang udah alih profesi ya Frans, jualan Mie Sedap. :)) > nah coba saya mau tanya berapa banyak yang pas install linux malam, > makan mie, mienya apa? Sori Frans, gak pernah instal Linux malam. Yang pernah diinstalasi adalah Debian GNU/Linux, SuSE Linux, Red Hat Linux, Mandrake Linux. :) Dan lagi, kalau instalasi Linux gak pernah sambil makan mie tuh. :p -- "Never make any mistaeks." (Anonymous, in a mail discussion about to a kernel bug report.) -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Fri, 12 Mar 2004 07:45:42 +0700 Frans Thamura <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Baru dapat client baru, pemiliknya kaya banget, tetapi urusan IT, > pelitnya setengah mati > > pas dikasih proposal bahasa inggris dimana standard disini, ngga > ngerti eh standar apaan nih? > pas ditanya beda web based sama foxpro, bingung. bedanya apa ya? > tetapi ngomel kertasnya banyak. berarti dia bukan bos pabrik kertas.:) > Nah loh, kalau kasus gini, apakah harus linux, tetapi yah. saya pasang > linux :) pasangin Windows aja. kasih yang paling mahal banget:)) -- "Linux: the operating system with a CLUE... Command Line User Environment". (seen in a posting in comp.software.testing) -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Thu, 11 Mar 2004 21:37:25 +1100 (EST) David Sudjiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Pendapat Pak Toosa sendiri sebenarnya mencoba melihat modal dasar > (introvert) dari para pengguna komputer di tanah air. Kesan yang > diberikan adalah adanya 'mental dasar' yang memang 'inlander' punya. Saya sih gak mau dibilang punya "mental dasar" inlander. Lha wong denger istilah inlander juga setelah nonton pelem-pelem seperti Si Pitung. > sendiri sehingga (baca: biasanya) penggunanya adalah para kaum yang > mempunyai pendidikan cukup atau setidaknya pernah tahu bagaimana > windows(r) itu dan kemudian menjatuhkan pilihannya pada linux dengan > alasan ekonomis atau pembelajaran atau sekedar ingin tahu. jangan lupakan juga, mungkin saja ada pengguna Linux yang dulunya tidak pernah menggunakan Windows. > Bicara jujur saja, Linux masih mempunyai masalah lebih banyak dalam > instalasi maupuna penggunaan dan konfigurasi sedangkan windows(r) > mempunyai kelebihan dalam hal tersebut. He...he...heah yang bener Salah seorang teman saya pernah mencoba instalasi Windows, namun karena dia menggunakan VGA Card buatan perusahaan antah berantah, card tersebut tidak terdeteksi. Saat ingin instalasi driver yang disertakan dalam CD, program instalasinya error. Mau download drivernya dari site perusahaan tersebut, malah disodori formulir untuk pembelian. Akhirnya iseng-iseng cobain untuk memeriksa VGA Card tersebut menggunakan Knoppix 3.2, eh lhadalah terdeteksi sebagai S3 Virge. Dan hebatnya kita masih bisa masuk ke dalam lingkungan KDE, walaupun dengan resolusi 800x600 16 bit. So, belum tentu instalasi dan konfigurasi Windows itu lebih mudah. > Ya, memang windows(r) > mempunyai kekurangan, tetapi kekurangan tersebut bisa dengan mudah > ditutup dengan segala kemudahan yang ditawarkan sehingga sampai saat > ini, Microsoft(r) patut diacungi jempol sebagai entity yang mendorong > pertumbuhan penggunaan komputer. salah satu kekurangannya yang jelas adalah di bidang pervirusan kali ya setahu saya Windows belum mampu menawarkan kemudahan untuk mengatasi masalah satu ini. > Mungkin contoh gamblangnya adalah > penggunaan perangkat lunak Microsoft Office. Dulu sebelum ada Microsoft Office, orang-orang juga sudah menggunakan komputer untuk masalah perkantoran, namun masih bisa dibilang untuk masalah sederhana. > sama dengan Linux. Oya, bukankah di MangDu dan tempat yang jual CD > lebih mudah menemukan produk windows xp daripada debian ato fedora. ah gak juga, sekarang udah mulai banyak kok yang jual produk open source. silakan dicek ke toko-toko penjual CD. > Kita juga tidak dapat memasarkan Linux dengan alasan keamanan karena > keluarga BSD (bagi beberapa orang) masih tetap kecap nomor 1. ah yang bener. > Mungkin alasan yang bisa kita gunakan adalah linux adalah sistem > operasi yang ekonomis, aman dan didukung cukup banyak H/W h.. > Mengenai masalah penggunaan Linux di dunia pendidikan. Keadaan ideal > seharusnya para siswa tidak hanya diajarkan windows saja, dan juga > bukan linux saja. jadi diajarin apaan dong > Ah, dunia pendidikan sekarang semakin sulit bahkan > buat anak SD yang seharusnya bisa layangan dan maen di lapangan bola. terus bagaimana solusinya ya? > Semakin banyak sistem operasi yang ada, rasanya semakin banyak > tanggung jawab pendidik untuk dapat memberikan semua jawab kepada apa perlu diberikan semua? seorang teman saya bahkan tidak bisa windows dan sepertinya dia tidak kesulitan tuh dalam melakukan tugasnya. > siswa. Duh, sulitnya jadi guru di Indo. belum lagi gajinya sering terlambat dan dipotong sana sini...ooops... > Saya kira pendapat ini saya tutup dengan pemikiran yang sedikit > subjektif bahwa para pengguna linux di indonesia (saat ini masih) > merupakan orang-orang yang mau berbagi dan open-minded sehingga rasa > gotong-royong di milis ini masih ada untuk berbagi ide dan pendapat. > Itu yang rasanya semua orang cari, ... kekerabatan. wow.. > ini orang masih berpikir bahwa 'harga' windows adalah ceban ato ban-go > di MangDu. udah naek goceng tuh buat biaya keamanan...payah deh jadi mahal. :)) > indonesia. GDP di Indo terlalu rendah dibandingkan dengan harga-legal > S/W yang ada. apakah ini bisa jadi sebuah pembenaran untuk membajak, I don't think so. -- 'Mounten' wird fuer drei Dinge benutzt: 'Aufsitzen' auf Pferde, 'einklinken' von Festplatten in Dateisysteme, und, nun, 'besteigen' beim Sex. (Christa Keil in a German posting: "Mounting is used for three things: climbing on a horse, linking in a hard disk unit in data systems, and, well, mounting during sex".) -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
-BEGIN PGP SIGNED MESSAGE- Hash: SHA1 Bisa jadi Pak, biasanya ada saja oknum pengurus menyalah gunakan posisinya dengan kendaraan organisasinya untuk cari duit. Tapi kalau dasar pikirannya sudah gitu ya ngak akan ada yang namanya apkomindo, kadin, bahkan mungkin negara RI ini. Di Apkomindo, salah satu contohnya (hasil raker kemarin). Berusaha memperjuangkan bagaimana teman2 yang punya toko kecil dan obeng kembang saja itu boleh merakit komputer dengan tenang untuk mengasapi dapur rumahnya, tanpa harus takut digrebek polisi karena ngak punya izin perakitan dari Deperindag. Tahu ngak bahwa masang mother board ke casing, colokin processor, ram dan hdd harus pakai izin merakit ! Ada juga sih orang2 yang sowan ke pejabat2 buntut2nya minta proyek, selalu ada manusia semacam itu dimana saja, wong kebetulan satu kampung sama pejabat saja bisa datang minta proyek kok. Tapi saya pikir kita harus berpikir positif, karena orang2 macam itu kan ketahuan juga maunya apa, maksudnya apa, apalagi dilingkungan orang2 IT yang cerdas2. Ya kita tonjok rame2 lah. salam, Ase On Friday 12 March 2004 01:21, adi wrote: > kebutuhan berbadan-hukum dan sowan ke petinggi indonesia > hanya untuk (ujung-ujungnya) cari duit. > > Salam, > > P.Y. Adi Prasaja -BEGIN PGP SIGNATURE- Version: GnuPG v1.2.1 (GNU/Linux) iD8DBQFAUSJRR8UQ90iPYOIRAk0/AJsG8SxUd2WuQSYbQJ6W5eM23kpVdgCghgi9 kjufKDvPhdM52FyTfz4PH1g= =SRmK -END PGP SIGNATURE- -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
-BEGIN PGP SIGNED MESSAGE- Hash: SHA1 Kan IMW di Jerman lagi di cloning terus, tuh udah ada 1 yang jadi ! Ayo Pak ! bikin 10 lagi ! Jadi butuh 20 tahun lagi lah Frans hasilnya. Makanya Frans ! cepetan kawin ! Ntar kalah cepat produksi kompor nya. salam, Ase On Friday 12 March 2004 07:09, Frans Thamura wrote: > Jadi inget film alien, mustinya ada connected devices antara IMW brain > dan kita2, jadi ilmunya bisa ditransfer, > > sayang nih ilmunya banyak, terutama buahasa, yang buat ngejelmiet. > -BEGIN PGP SIGNATURE- Version: GnuPG v1.2.1 (GNU/Linux) iD8DBQFAUSMyR8UQ90iPYOIRAnpUAKCDsJAeGP5T3AibU7ZvTPdDLEtyyQCfa2R0 9eF3yB2AhIvEZUcGU/5jKGQ= =tI21 -END PGP SIGNATURE- -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Fri, 2004-03-12 at 07:45, Frans Thamura wrote: <--snip--> > pas ditanya beda web based sama foxpro, bingung. > sebab, memang tidak ada bedanya. jagad -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
> nah di indonesia, ada kata KPLI, KLAS, KLUB > > semuanya sama linux, di indonesia juga ada mie sedaap, mie & Mie , Mie > ABC, Gaga Mie 100, > > sama ngga? jadi dikepala orang orang diatas, linux itu saling bersaing, > bukan rukun, karena teorinya dari sananya gitu > wong gaga mie, mie abc, mie & mie aja berantem. walaupun semuanya sama2 > yang dijualnya mie Apakah antar KPLI itu jualan ? Apa sih yang kita perebutkan ? Linux ato KPLI yang kita bahas ? yang fokus deh pembahasan nya ... Tau gak strategi segmentasi pasar indomie dan supermie ? kamu hanya liat efek dari konsumen aja ... kamu gak liat keuntungan yg dirasakan ama INDOFOOD sebagai produsen sebagian besar mie2 di Indonesia. Dan ini gak ada hub nya ama KPLI. Bisnis dan pure komunitas ... tolong dibedakan -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
Indomie itu di harga premium Rp. 1000-an Supermie lebih murah. sama seperti Gudang Garam Nusantara dan Gudang Garam Filter, harganya beda kan. istilah ini disebut ceruk/segment Super mie saat ini dibilang namanya fighting brandnya untuk melawan semua mie mie di Indonesia, dimana yang paling gede itu indomie nah si Mie Sedaap itu buatan Wing Group, sekarnag lagi naik daun gara dia punya jalur distribusi sendiri, karena IndoFood ngancem yang jual mie2 selain Indomie ngga bakalan dikasih mie lagi, dan ini artinya kematiaan bagi sang distirbutor, dan ini terjadi loh. Nah kasus diatas Kita itu Mie Sedaap, dan Microsoft itu Windows. Kamu udah coba belom Mie Sedaaap? pake kriuk kriuk loh. Nah Linux itu kriuk kriuknya adalah kata open source Windows kan orang2 biasa pake, indomie juga kita biasa makan. nah coba pikirkan mengapa Mie Sedaap bisa tetap hidup, padahal Unilever yang sukses dengan BlueBand, Pepsodent, pas lawan IndoMie aja dnegna Mie & Mie ngga bisa jalan, dan akhirnya gulung tikar. hal ini terjadi juga sama OS/2 yang sudah gulung tikar. Nah kriuk kriuk linux selain open source itu adalah komunitas yang kuat. nah di indonesia, ada kata KPLI, KLAS, KLUB semuanya sama linux, di indonesia juga ada mie sedaap, mie & Mie , Mie ABC, Gaga Mie 100, sama ngga? jadi dikepala orang orang diatas, linux itu saling bersaing, bukan rukun, karena teorinya dari sananya gitu wong gaga mie, mie abc, mie & mie aja berantem. walaupun semuanya sama2 yang dijualnya mie linux dan windows jualannya sama kan, operating system nah coba saya mau tanya berapa banyak yang pas install linux malam, makan mie, mienya apa? nah loh.. Frans Dicky Wahyu Purnomo wrote: On Fri, 2004-03-12 at 08:03 +0700, Frans Thamura wrote: tahu beda indomie dan super mie kamu tau gak latar belakang indomie dan supermie, dan apa konsep/ strategi marketing di belakang indomie dan supermie itu ? Jelasin ke kita deh kalo emang kamu tau dan mengerti semua itu ... dan gimana analoginya dengan kondisi KPLI sekarang ini ... BAgi saya beda distro beda tujuan, gentoo dan fedora, debian dan mandrake, itu semua beda. bukan tujuan nya tuh ... tapi kemasan nya ... mereka pakai teknologi dasar yang sama linux, tetapi mereka barang yang berbeda. masa sih ?? beda di mana ya ??? wong redhat saya ama mandrake temen saya sama koq ... slackware di server ama debian di server jg sama ... wong di debian aja apt-get, di mandrake apa? pernah denger yum, apt-rpm, autopkg, slapt-get, redcarpet, dst ... dan kenapa harus pake tools ini ??? Kayak gak bisa download package nya sendiri, dan install sendiri aja ... :D -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Fri, 2004-03-12 at 08:09 +0700, Dicky Wahyu Purnomo wrote: > On Fri, 2004-03-12 at 08:03 +0700, Frans Thamura wrote: > > > tahu beda indomie dan super mie > > kamu tau gak latar belakang indomie dan supermie, dan apa konsep/ > strategi marketing di belakang indomie dan supermie itu ? Terus terang aja ... saya dulu pelajari kasus indomie dan supermie di kuliah manajemen pemasaran ... Jadi kalo Frans bisa jelasin ke yang lain2 ... apa maksud nya ... dan analogi apa yg bisa dipake di KPLI ini ... Krn saya gak ngeliat persamaan kasus nya ... selain beda nama saja. -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Fri, 2004-03-12 at 08:03 +0700, Frans Thamura wrote: > tahu beda indomie dan super mie kamu tau gak latar belakang indomie dan supermie, dan apa konsep/ strategi marketing di belakang indomie dan supermie itu ? Jelasin ke kita deh kalo emang kamu tau dan mengerti semua itu ... dan gimana analoginya dengan kondisi KPLI sekarang ini ... > BAgi saya beda distro beda tujuan, gentoo dan fedora, debian dan > mandrake, itu semua beda. bukan tujuan nya tuh ... tapi kemasan nya ... > mereka pakai teknologi dasar yang sama linux, tetapi mereka barang yang > berbeda. masa sih ?? beda di mana ya ??? wong redhat saya ama mandrake temen saya sama koq ... slackware di server ama debian di server jg sama ... > wong di debian aja apt-get, di mandrake apa? pernah denger yum, apt-rpm, autopkg, slapt-get, redcarpet, dst ... dan kenapa harus pake tools ini ??? Kayak gak bisa download package nya sendiri, dan install sendiri aja ... :D -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
:) baca buku Hermawan dulu deh :) tahu beda indomie dan super mie BAgi saya beda distro beda tujuan, gentoo dan fedora, debian dan mandrake, itu semua beda. mereka pakai teknologi dasar yang sama linux, tetapi mereka barang yang berbeda. wong di debian aja apt-get, di mandrake apa? Frans Dicky Wahyu Purnomo wrote: On Fri, 2004-03-12 at 07:19 +0700, Frans Thamura wrote: See, pemerintah tiap kota akan datang ke acara, tetapi kita harus satu kata "KPLI" yah kpli, KLAS, KLUB itu beda kata, beda arti dan beda tujuan. visi KPLI = mengedukasi Linux di Indonesia visi KLAS = ??? mengedukasi Linux di Surabaya Kalo mbedain distro aja masih gak bener, jangan sok berani menilai dan sok tau ttg KPLI donk ! Beda nama KPLI sama aja beda distro ! Yang penting kernel nya Linux ! Yg membedakan adalah komponen2 nya ... dan style nya ... Arti dan tujuan ??? Sama tuh ... memasyarakatkan Linux dan meLinuxkan masyarakat ... Dan setiap KLuB ato KLAS ato yang lain nya ... masih selalu menyebutkan dirinya itu KPLI ! Tolong tunjukan bukti kalo ada masalah dengan adanya beda penamaan KPLI per daerah !!! Apakah Linus pernah mengatur penamaan Distro ??? -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Fri, 2004-03-12 at 07:19 +0700, Frans Thamura wrote: > See, > > pemerintah tiap kota akan datang ke acara, tetapi kita harus satu kata > > "KPLI" yah kpli, KLAS, KLUB itu beda kata, beda arti dan beda tujuan. > > visi KPLI = mengedukasi Linux di Indonesia > > visi KLAS = ??? mengedukasi Linux di Surabaya Kalo mbedain distro aja masih gak bener, jangan sok berani menilai dan sok tau ttg KPLI donk ! Beda nama KPLI sama aja beda distro ! Yang penting kernel nya Linux ! Yg membedakan adalah komponen2 nya ... dan style nya ... Arti dan tujuan ??? Sama tuh ... memasyarakatkan Linux dan meLinuxkan masyarakat ... Dan setiap KLuB ato KLAS ato yang lain nya ... masih selalu menyebutkan dirinya itu KPLI ! Tolong tunjukan bukti kalo ada masalah dengan adanya beda penamaan KPLI per daerah !!! Apakah Linus pernah mengatur penamaan Distro ??? -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
Baru dapat client baru, pemiliknya kaya banget, tetapi urusan IT, pelitnya setengah mati pas dikasih proposal bahasa inggris dimana standard disini, ngga ngerti pas ditanya beda web based sama foxpro, bingung. tetapi ngomel kertasnya banyak. Nah loh, kalau kasus gini, apakah harus linux, tetapi yah. saya pasang linux :) Frans Note: - *) Mohon dimengerti bahwa saya tidak menganjurkan untuk membeli produk bajakan, tetapi hanya melihat contoh yang ada dipasar bahwa sekarang ini orang masih berpikir bahwa 'harga' windows adalah ceban ato ban-go di MangDu. Apakah kita dapat memotivasi mereka? Tentu saja dapat, tetapi pilihan tetap pada rumput bergoyang dan oya, perekonomian di indonesia. GDP di Indo terlalu rendah dibandingkan dengan harga-legal S/W yang ada. -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
See, pemerintah tiap kota akan datang ke acara, tetapi kita harus satu kata "KPLI" yah kpli, KLAS, KLUB itu beda kata, beda arti dan beda tujuan. visi KPLI = mengedukasi Linux di Indonesia visi KLAS = ??? mengedukasi Linux di Surabaya pemerintah = membuat sebuah mekanisme telematika untuk Indonesia. :) adi wrote: On Thu, Mar 11, 2004 at 06:02:27PM +0700, Effendy Kho wrote: KPLI-Jakarta itu belum terdaftar sebagai organisasi "resmi" jadi belum tercatat dalam berita negara. Jadi pemerintah gimana mau ngundang secara resmi suatu organisasi tidak "resmi". pikirkan sebaliknya. undang 'orang-orang' pemerintah dalam kegiatan KPLI, jadikan anggota KPLI dst. justru di situ KPLI berperan sebagai kelompok _pengguna_ linux. kebutuhan berbadan-hukum dan sowan ke petinggi indonesia hanya untuk (ujung-ujungnya) cari duit. Salam, P.Y. Adi Prasaja -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
Saya inget chat saya sama Eko BS, (JLinux/DFN) Saya tipe radikal, malah cenderung suka asal :) sorry nih, terus njeplak, dan cuek bebek, yang penting maju terus, kalau salah majunya yah maju terus. Beliau member ini juga, dan mungkin bisa share chat kita tahun kemarin Kita membahas kultur, khususnya Jawa, yang ndeso. Dimana disini diterapkan nyali ngga mau ngelawan. Selain itu bukannya kita ini tipe musyarawah mufakat juga, yah kalau gini mufakat sama MS dong Frans Made Wiryana wrote: On Thu, 11 Mar 2004, Rusmanto wrote: Frans Thamura wrote: mustinya IMW yang diundang atau pak rus, saya udah bilang kan, itu lebih mewakilii Ini 2 pengalaman nyata: - Saya diundang depperindag bersama dg wakil MS, dan para pakar (aspiluki, intel, oracle, dll.) dalam seminar pengembangan idustri IT di daerah. Apa kata para pakar (saya bukan pakar lo), "Kami tidak memihak MS atau Linux." "Terima kasih kepada Linux." Kenapa sih takut memihak ke Linux 8-) he hehe takut kurang "cool" mungkin. Emangnya kalau memihak ke Linxu artinya memihak ke salah satu persh ?? Saya pikir ini aneh, Linux dianggap perusahaan sejajar MS. Betul... banyak yg mencap lebih parah lagi, berpihak ke Open Souce artinya berpihak ke salah satu persh Open Source. - Saya diundang utk debat terbuka, mau pilih proprietary atau free software, dihadiri wakil MS dan pemerintah. Saya tanya, mengapa pemerintah tak beri contoh, dg menggunakan Linux, terutama kalau hanya utk Office dan Internet. Wakil pemerintah bilang, "Kami ingin pakai Linux, tapi semua komputer dikantor kami pakai OS prop asli, karena merupakan paket hutang luar negeri." Saya pikir ini juga aneh, sudah hutang masih harus beli, kalau hibah, baru saya maklum. Memang soal hutang ini sebetulnya sekali lagi menunjukkan bahwa kita ini belum mandiri. Sampai milih OS buat kepentingan diri sendiri aja kita nggak bebas. Karena dana adalah hutang. Jadi mau nggak mau kita terikat apa yang harus kita beli. Jadi artikel "Miskin koq boros" mungkin harus diganti judul menjadi "Udah miskin dipaksa boros" IMW -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
:) saya pernah diskusi ini, US donasi misalnya US$ 100 juta, tahu kan berapa persen yang balik lagi? Frans Rusmanto wrote: Frans Thamura wrote: mustinya IMW yang diundang atau pak rus, saya udah bilang kan, itu lebih mewakilii Imho, dalam sistem pemerintah saat ini, siapa pun agak sulit diterima, kecuali kita buat gebrakan bersama, "Kampanye Linux" Ini 2 pengalaman nyata: - Saya diundang depperindag bersama dg wakil MS, dan para pakar (aspiluki, intel, oracle, dll.) dalam seminar pengembangan idustri IT di daerah. Apa kata para pakar (saya bukan pakar lo), "Kami tidak memihak MS atau Linux." "Terima kasih kepada Linux." Saya pikir ini aneh, Linux dianggap perusahaan sejajar MS. - Saya diundang utk debat terbuka, mau pilih proprietary atau free software, dihadiri wakil MS dan pemerintah. Saya tanya, mengapa pemerintah tak beri contoh, dg menggunakan Linux, terutama kalau hanya utk Office dan Internet. Wakil pemerintah bilang, "Kami ingin pakai Linux, tapi semua komputer dikantor kami pakai OS prop asli, karena merupakan paket hutang luar negeri." Saya pikir ini juga aneh, sudah hutang masih harus beli, kalau hibah, baru saya maklum. Intinya (bisa benar, bisa salah): - Konsep Linux (Open Source/Free Software) belum difahami banyak kalangan, swasta dan pemerintah. - Pemerintah sangat tergantung dg luar negeri, sehingga tidak bebas memilih software. Ayo, Kampanye Linux! Rus (bukan pakar). -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
Jadi inget film alien, mustinya ada connected devices antara IMW brain dan kita2, jadi ilmunya bisa ditransfer, sayang nih ilmunya banyak, terutama buahasa, yang buat ngejelmiet. Made Wiryana wrote: On Thu, 11 Mar 2004, Frans Thamura wrote: Harga negara indonesia itu jauh jauh jauh lebih besar dari harga tiket dan hidup IMW sampai tua :) bener ngga rekan2 jadi tiket dan project linux sampai IMW ngga bisa ngetik lagi, itu masih murah murah Nggak usah ngetik, pakai Brain Interface yg dipamerin Fraunhofer di CeBIT kali...h.e.h.eh. IMW -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Thu, 11 Mar 2004, Toosa wrote: > Seperti biasa ... 'inlander mentality' :( > Ini mungkin terkait dengan evolusi peradaban bangsa kita, atau memang > 'nature' ? semoga bukan nature ... > > Kita sebenarnya punya peran juga sepertinya dengan 'mental' pemerintah yang > 'seperti itu', yaitu kita memang masih kurang terasa eksistensi nya di mata > pemerintah maupun DPR, kalau pun ada ... masih kurang. > Tapi saya percaya pergerakan itu terus membesar, bukan antara linux dan > microsoft saja, tetapi lebih kepada yang esensial, yaitu 'self confidence' > terhadap produk negeri sendiri. > > Kalau kita lihat sejarah, misalnya 'windows 3.1', lalu lihat sekarang, > tampilan desktop 'windows 3.1' jadi terlihat sangat primitif, bukan? Sama > blackbox saja lewat. Tapi orang mau bersama-sama memakainya sehingga akhirnya > menjadi seperti sekarang ini. Kuncinya konsisten. > > Kita memang memerlukan lebih banyak event lagi dari berbagai arah untuk > penetrasi ke masyarakat. Contoh : Dari masyarakat pendidikan dasar, nampaknya > pergerakan di teman-teman Dikmenjur Diknas cukup memberikan warna. > Program-program seperti SMK TI, JIS, dst merupakan bagian dari evolusi ini. > Dari Linux user group, mulai dari KLUB, KLAS, KPLI Jakarta (setahu saya dulu > yang pakai istilah KPLI cuma jakarta, CMIIW, makanya dulu sempat ada thread > cukup panjang ketika KPLI.ORG akan digunakan KPLI Jakarta, but thats our > history lah), lalu muncul KSL, dst. > > Kalau kita perhatikan itu semua, lumayan loh pergerakannya, tapi lagi-lagi > belum cukup besar karena kita punya barier jumlah penduduk yang besar, > geografis yang luas, infrastruktur internet yang masih belum cukup realistis, > dan 'inlander mentality' :( ..dst. (but siapa takut he.he.he.) > > So, tetap bergerak dengan semangat dan cerdik serta efisien. Pendekatan hati > juga punya pengaruh cukup significant walaupun biasanya lambat secara > quantity. Saling memberi respon positif lebih di perlukan dari pada debat > kusir yang melelahkan. > > Benarkan ramalan/prediksi 2006 adalah moment untuk Linux ? > Bisa ya dan tidak, tergantung kita juga, dan microsoft juga :) > Mungkin akan lebih ampuh kalau kita punya sasaran tembak yang sama. > Dengan peluru kecil tapi sasaran nya sama, yang bisa tembus juga ...tul ? > > Have a nice journey guys ... > > Salam hangat dari Depok Valley :) > Saya senang sekali jika milis ini akhirnya kedatangan komentar yang cukup panjang dan bijak dari Pak Toosa. Yang biasanya kelihatan santai ternyata bisa memberikan komentar historis yang pas. Pendapat Pak Toosa sendiri sebenarnya mencoba melihat modal dasar (introvert) dari para pengguna komputer di tanah air. Kesan yang diberikan adalah adanya 'mental dasar' yang memang 'inlander' punya. IMHO, Saya kira masalah 'mental inlander' tidak bisa dijadikan biang keladi mengapa penggunaan linux kurang dikenal. Linux mempunyai pasar sendiri sehingga (baca: biasanya) penggunanya adalah para kaum yang mempunyai pendidikan cukup atau setidaknya pernah tahu bagaimana windows(r) itu dan kemudian menjatuhkan pilihannya pada linux dengan alasan ekonomis atau pembelajaran atau sekedar ingin tahu. Bicara jujur saja, Linux masih mempunyai masalah lebih banyak dalam instalasi maupuna penggunaan dan konfigurasi sedangkan windows(r) mempunyai kelebihan dalam hal tersebut. Ya, memang windows(r) mempunyai kekurangan, tetapi kekurangan tersebut bisa dengan mudah ditutup dengan segala kemudahan yang ditawarkan sehingga sampai saat ini, Microsoft(r) patut diacungi jempol sebagai entity yang mendorong pertumbuhan penggunaan komputer. Mungkin contoh gamblangnya adalah penggunaan perangkat lunak Microsoft Office. Melihat keadaan di Indonesia, kita tidak dapat memasarkan Linux dengan alasan ekonomis karena memang otomatis 'harga'* produk MS kurang lebih sama dengan Linux. Oya, bukankah di MangDu dan tempat yang jual CD lebih mudah menemukan produk windows xp daripada debian ato fedora. Kita juga tidak dapat memasarkan Linux dengan alasan keamanan karena keluarga BSD (bagi beberapa orang) masih tetap kecap nomor 1. Mungkin alasan yang bisa kita gunakan adalah linux adalah sistem operasi yang ekonomis, aman dan didukung cukup banyak H/W Berikut matrix sederhananya === AmanH/W Ekonomis Win X X Lin X X X BSD X X Oya, satu hal yang cukup menarik untuk per-linux-an di indonesia. networking menjadi lebih luas ;-) Mengenai masalah penggunaan Linux di dunia pendidikan. Keadaan ideal seharusnya para siswa tidak hanya diajarkan windows saja, dan juga bukan linux saja. Ah, dunia pendidikan sekarang semakin sulit bahkan buat anak SD yang seharusnya bisa layangan dan maen di lapangan bola. Semakin banyak sistem operasi yang ada, rasanya semakin banyak tanggung jawab pendidik untuk dapat memberikan semua jawab kepada siswa. Duh, sulitnya jadi guru di Indo. Saya kira pendapat ini saya tutup dengan pemikir
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Thu, Mar 11, 2004 at 06:02:27PM +0700, Effendy Kho wrote: > KPLI-Jakarta itu belum terdaftar sebagai organisasi "resmi" jadi belum > tercatat dalam berita negara. Jadi pemerintah gimana mau ngundang secara > resmi suatu organisasi tidak "resmi". pikirkan sebaliknya. undang 'orang-orang' pemerintah dalam kegiatan KPLI, jadikan anggota KPLI dst. justru di situ KPLI berperan sebagai kelompok _pengguna_ linux. kebutuhan berbadan-hukum dan sowan ke petinggi indonesia hanya untuk (ujung-ujungnya) cari duit. Salam, P.Y. Adi Prasaja -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Thu, 11 Mar 2004, Rusmanto wrote: > Made Wiryana wrote: > > On Thu, 11 Mar 2004, Irvan wrote: > > > Kalau saya fikir "bukti nyata" sepertinya kurang bunyi kalau udah bicara > > soal "proyek pemerintah" apalagi yg jumlahnya besar. Yang lebih berperan > > mungkin kepastian komisi heheh > > > Teman saya lalu pikir-pikir dg pertimbangan "sistem komisi". > Kalau MS based, lebih seratus juta lari ke luar. > Linux based, lebih seratus juta itu bisa utk komisi :) > Akhirnya ia ikuti saran saya. > > Terlepas dari baik/buruk komisi, > Linux telah menyelamatkan devisa hehehe Tapi 1 hal mungkin yg selalu masih jadi pertimbangan yaitu "support" atau tanggung jawab. Kalau pakai Linux orang nggak bisa ngeles... dengan kata lain tanggung jawab jatuh ke penyedia layanan. Kalau pakai "proprietary" lainnnya bisa tinggal lepas tangan, saya sudah pakai merk yg banyak orang pakai, kalau masih jelek atau gagal ya gimana lagi ??? MAsih inget sekitar tahun 70-80, ketika orang semua terkena demam "pakai IBM kalau nggak mau dipecat". IMW -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Thu, 11 Mar 2004, Rusmanto wrote: > Frans Thamura wrote: > > > mustinya IMW yang diundang atau pak rus, saya udah bilang kan, itu lebih > > mewakilii > > Ini 2 pengalaman nyata: - Saya diundang depperindag bersama dg wakil MS, > dan para pakar (aspiluki, intel, oracle, dll.) dalam seminar > pengembangan idustri IT di daerah. Apa kata para pakar (saya bukan pakar > lo), "Kami tidak memihak MS atau Linux." "Terima kasih kepada Linux." Kenapa sih takut memihak ke Linux 8-) he hehe takut kurang "cool" mungkin. Emangnya kalau memihak ke Linxu artinya memihak ke salah satu persh ?? > Saya pikir ini aneh, Linux dianggap perusahaan sejajar MS. Betul... banyak yg mencap lebih parah lagi, berpihak ke Open Souce artinya berpihak ke salah satu persh Open Source. > > - Saya diundang utk debat terbuka, mau pilih > proprietary atau free software, > dihadiri wakil MS dan pemerintah. > Saya tanya, mengapa pemerintah tak beri contoh, > dg menggunakan Linux, terutama kalau hanya utk > Office dan Internet. > Wakil pemerintah bilang, "Kami ingin pakai Linux, > tapi semua komputer dikantor kami pakai OS prop asli, > karena merupakan paket hutang luar negeri." > > Saya pikir ini juga aneh, sudah hutang masih harus beli, > kalau hibah, baru saya maklum. Memang soal hutang ini sebetulnya sekali lagi menunjukkan bahwa kita ini belum mandiri. Sampai milih OS buat kepentingan diri sendiri aja kita nggak bebas. Karena dana adalah hutang. Jadi mau nggak mau kita terikat apa yang harus kita beli. Jadi artikel "Miskin koq boros" mungkin harus diganti judul menjadi "Udah miskin dipaksa boros" IMW -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
Made Wiryana wrote: On Thu, 11 Mar 2004, Irvan wrote: Kalau saya fikir "bukti nyata" sepertinya kurang bunyi kalau udah bicara soal "proyek pemerintah" apalagi yg jumlahnya besar. Yang lebih berperan mungkin kepastian komisi heheh Betul, kisah saya ini "bukti nyata" soal komisi, bukan "bukti nyata" yang lain :) Teman saya dapat proyek di suatu instansi, pengadaan beberapa server dg OS dan aplikasi dari MS. Total "nilai proyek" hampir 1 milyar rupiah. Saya beri saran, ganti spec semua OS dan aplikasi (firewall, proxy, CMS, dan mail server) dg Linux based, tapi hardware dan "nilai proyek" tetap. Teman saya lalu pikir-pikir dg pertimbangan "sistem komisi". Kalau MS based, lebih seratus juta lari ke luar. Linux based, lebih seratus juta itu bisa utk komisi :) Akhirnya ia ikuti saran saya. Terlepas dari baik/buruk komisi, Linux telah menyelamatkan devisa hehehe Rus -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
Frans Thamura wrote: mustinya IMW yang diundang atau pak rus, saya udah bilang kan, itu lebih mewakilii Imho, dalam sistem pemerintah saat ini, siapa pun agak sulit diterima, kecuali kita buat gebrakan bersama, "Kampanye Linux" Ini 2 pengalaman nyata: - Saya diundang depperindag bersama dg wakil MS, dan para pakar (aspiluki, intel, oracle, dll.) dalam seminar pengembangan idustri IT di daerah. Apa kata para pakar (saya bukan pakar lo), "Kami tidak memihak MS atau Linux." "Terima kasih kepada Linux." Saya pikir ini aneh, Linux dianggap perusahaan sejajar MS. - Saya diundang utk debat terbuka, mau pilih proprietary atau free software, dihadiri wakil MS dan pemerintah. Saya tanya, mengapa pemerintah tak beri contoh, dg menggunakan Linux, terutama kalau hanya utk Office dan Internet. Wakil pemerintah bilang, "Kami ingin pakai Linux, tapi semua komputer dikantor kami pakai OS prop asli, karena merupakan paket hutang luar negeri." Saya pikir ini juga aneh, sudah hutang masih harus beli, kalau hibah, baru saya maklum. Intinya (bisa benar, bisa salah): - Konsep Linux (Open Source/Free Software) belum difahami banyak kalangan, swasta dan pemerintah. - Pemerintah sangat tergantung dg luar negeri, sehingga tidak bebas memilih software. Ayo, Kampanye Linux! Rus (bukan pakar). -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Thu, 11 Mar 2004, Frans Thamura wrote: > Harga negara indonesia itu jauh jauh jauh lebih besar dari harga tiket > dan hidup IMW sampai tua :) bener ngga rekan2 > > jadi tiket dan project linux sampai IMW ngga bisa ngetik lagi, itu masih > murah murah > Nggak usah ngetik, pakai Brain Interface yg dipamerin Fraunhofer di CeBIT kali...h.e.h.eh. IMW -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
Harga negara indonesia itu jauh jauh jauh lebih besar dari harga tiket dan hidup IMW sampai tua :) bener ngga rekan2 jadi tiket dan project linux sampai IMW ngga bisa ngetik lagi, itu masih murah murah Made Wiryana wrote: On Thu, 11 Mar 2004, Frans Thamura wrote: inget kan apa beda pakar dan 'pakar' yang dibahasa di telamatika :) mustinya IMW yang diundang atau pak rus, saya udah bilang kan, itu lebih mewakilii Jangan undang saya (ke-Geeran deh gua), ticketnya mahal..he.he. IMW -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Thu, 11 Mar 2004, Frans Thamura wrote: > inget kan apa beda pakar dan 'pakar' yang dibahasa di telamatika :) > > mustinya IMW yang diundang atau pak rus, saya udah bilang kan, itu lebih > mewakilii > Jangan undang saya (ke-Geeran deh gua), ticketnya mahal..he.he. IMW -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
buat asosiasi baru ngelawan aspiluki atau join aspiluki rame2 dan kita komporin KPLI tetap sebagai KPLI CT Lee wrote: On Thu, 11 Mar 2004 17:35:26 +0700 Effendy Kho <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Bisa Pak, kalau semua "go.id" seperti Pak Irvan atau Pak Irvan jadi Presiden, kan tinggal bikin keppres saja beres ! emang musti pake Keppres dulu biar persoalan beres ? Mau diundang ? KPLI jadi badan hukum dulu, dan katanya bentar lagi ! KPLI berbadan hukum..bingung Habis itu KPLI masuk Kadin ! Kadin itu kan Kamar Dagang dan Industri, sedangkan KPLI: Kelompok Pengguna Linux INdonesia, gimana nyambungnya yach => jadi tambah bingung nih. :( -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
bagus tuh, harus didukung WinBi nih Made Wiryana wrote: On Thu, 11 Mar 2004, CT Lee wrote: On Thu, 11 Mar 2004 10:22:28 +0100 (CET) Made Wiryana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: - eGov award launching (hehe disponsori oleh Microsoft, tapi launching WinBI) bagaimana perkembangan WinBI saat ini ? Dengna model lisensi dan diseminiarsi WinBI (semua source, hasil dan panduan tersedia di Web), WinBI bisa dikembangkan oleh siapa saja. Jadi saya sendiri sulit mentrack siapa saja sudah memanfaatkannya (dari buku, hasil terjemahan dan distro) sudah ada rencana untuk rilis versi berikutnya ? Utk WinBI-nya belum, fokus utama mbenerin ANOA dan datanya (ehem) - WinBI dan Komura didanai pemerintah dengan menggunakan uang rakyat. Yang kurang di Indonesia itu adalah orang orang "Pakar" yg deket dengan pemerintah, dan berani bilang ke pemerintah. DORONG PAKAI OPEN SOURCE. siapa aja nih yang termasuk "pakar" ? Hm.. siapa ya Mungkin harus ada orang orang pakar yg berani nyaranin seperti di MUenchen, walau dikasih murah ama MS, tapi tetep pilih Linux. kalo di Muenchen siapa tuh orang-orangnya? Di Muenchen ada 2 kubu para pakar itu yaitu ternantung partainya. - Partai CDU/CSU (rata-rata orang konservatif dan banyak bisnis di Muenchen) memilih MS - SPD dan Gruen cenderung memilih Linux dan Open Source, Karena SPD ini mirip partai "Labour" dan Partai Gruen sendiri gayanya memagn cenderung "populis" Debat terbuka di parlemen Muenchen ketika menjelang keputusan itu ada koq arsipnya di Web Muenchen (berbahasa JErman). IMW -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
saya selalu ngaku kemana2 Mr. Green Passport (Indonesian passport) Made Wiryana wrote: On Thu, 11 Mar 2004, Irvan wrote: pernah keluar negeri, tetapi dari pembicaraan dengan peserta seminar kemarin cukup menyedihkan, banyak yang mengatakan bahwa tidak sedikit orang indonesia yang berada di luar negeri sana tidak berani mengakui bhw mereka adalah orang indonesia.. benar atau tidak sungguh menyedihkan :-( (jadi OOT nih) Wah saya yang baru sekitar 6 tahunan di Jerman ini koq nggak pernah merasa malu yang ngaku orang Indonesia. Tiap tahun ikut karnaval, ke CeBIT kemana-mana berani ngaku orang Indoensia (walau sempat diomelin ama orang Yopy, gara-gara banyak carder dari Indonesia), atau di"sindir" orang Siemens gara-gara negara kita tertinggi piracy ratenya JAngan mau enaknya aja lah 8-) giliran cap cantik kita ngaku orang Indonesia, giliran cap buruk kita malu ngaku orang Indonesia..he.he. Mungkin benar, yang harus kita lakukan adalah memberikan bukti nyata meski hal itu kecil, melakukan trobosan yang "wah" terhadap pemerintah (meski saya belum memiliki Ide, apa trobosan tsb?) agar negara kita ini bisa "melek" mata dan tidak terus menjadi bangsa "pembajak" bahkan yang lebih parah lagi negara "penghutang" mungkin? (sorry...) Kalau saya fikir "bukti nyata" sepertinya kurang bunyi kalau udah bicara soal "proyek pemerintah" apalagi yg jumlahnya besar. Yang lebih berperan mungkin kepastian komisi heheh IMW -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
inget kan apa beda pakar dan 'pakar' yang dibahasa di telamatika :) mustinya IMW yang diundang atau pak rus, saya udah bilang kan, itu lebih mewakilii Made Wiryana wrote: On Thu, 11 Mar 2004, Irvan wrote: Pertanyaan saya yang pertama dijawab oleh Pak Budi, beliau mengatakan bahwa pemerintah belum kenal dengan apa yang disebut dengan Open Source, hal ini di karenakan komunitas kita belum menunjukan suatu langkah yang "wah" atau apa tujuan kita? Bagaimana nih teman2 apa langkah kita, supaya pemerintah dapat "melek" mata bahwa ada alternatif lain? Padahal cukup memalukan buat pemerintah, masa setiap kali mengadakan seminar harus di sponsori oleh pihak2 swasta. Ini seminar yang kedua kalinya yang saya ikuti mengenai HAKi yang di adakan oleh pemerintah, dan dua-duanya disponsori oleh "Microsoft, BSA, APILUKI" Memalukan... Maaf saya kurang paham dg jawaban mas Budi (atau mas Budi sengaja dg tujuan biar rekan rekan Open Source lebih ngedektin pemerintah), kalau pemerintah belum kenal mungkin saya heran. - INPRES 06/2004 - eGov award launching (hehe disponsori oleh Microsoft, tapi launching WinBI) - WinBI dan Komura didanai pemerintah - Meeting bupati dsb yg membahas soal Open Source, saya nggak sebutin yg di level Pemda Yang kurang di Indonesia itu adalah orang orang "Pakar" yg deket dengan pemerintah, dan berani bilang ke pemerintah. DORONG PAKAI OPEN SOURCE. Bukan cuma biar terkesan "cool" bilang ya Linux belum siap buat desktop, saya sendiri sudah pakai Linxu sebagai desktop dsb. Dan bukan cuma "pilih aja X" karena lebih murah saat ini. Ya bukannya seharusnya dijadikan momentum dengan menggunakan Linux sebagai bahan dasar untuk membuat sistem yang cocok buat kita. Mungkin harus ada orang orang pakar yg berani nyaranin seperti di MUenchen, walau dikasih murah ama MS, tapi tetep pilih Linux. IMW -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
tul, kita cuman perlu peluru karet yang bagus, Maklum dulu di sukabumi sempat ada pertandingan tembak tikus pakai peluru karet, dan tokcer, kalau mimis tidak nembus kepala Frans Toosa wrote: On Thursday 11 March 2004 09:24 am, you wrote: -cut- Justru itu yang menjadi pertanyaan di benak saya. BPPT sudah melakukan trobosan yang sangat bagus. Tapi kenapa? kenapa Pemerintah malah merengek-rengerk minta lisensi khusus kepada microsoft?? Seperti biasa ... 'inlander mentality' :( Ini mungkin terkait dengan evolusi peradaban bangsa kita, atau memang 'nature' ? semoga bukan nature ... Kita sebenarnya punya peran juga sepertinya dengan 'mental' pemerintah yang 'seperti itu', yaitu kita memang masih kurang terasa eksistensi nya di mata pemerintah maupun DPR, kalau pun ada ... masih kurang. Tapi saya percaya pergerakan itu terus membesar, bukan antara linux dan microsoft saja, tetapi lebih kepada yang esensial, yaitu 'self confidence' terhadap produk negeri sendiri. Kalau kita lihat sejarah, misalnya 'windows 3.1', lalu lihat sekarang, tampilan desktop 'windows 3.1' jadi terlihat sangat primitif, bukan? Sama blackbox saja lewat. Tapi orang mau bersama-sama memakainya sehingga akhirnya menjadi seperti sekarang ini. Kuncinya konsisten. Kita memang memerlukan lebih banyak event lagi dari berbagai arah untuk penetrasi ke masyarakat. Contoh : Dari masyarakat pendidikan dasar, nampaknya pergerakan di teman-teman Dikmenjur Diknas cukup memberikan warna. Program-program seperti SMK TI, JIS, dst merupakan bagian dari evolusi ini. Dari Linux user group, mulai dari KLUB, KLAS, KPLI Jakarta (setahu saya dulu yang pakai istilah KPLI cuma jakarta, CMIIW, makanya dulu sempat ada thread cukup panjang ketika KPLI.ORG akan digunakan KPLI Jakarta, but thats our history lah), lalu muncul KSL, dst. Kalau kita perhatikan itu semua, lumayan loh pergerakannya, tapi lagi-lagi belum cukup besar karena kita punya barier jumlah penduduk yang besar, geografis yang luas, infrastruktur internet yang masih belum cukup realistis, dan 'inlander mentality' :( ..dst. (but siapa takut he.he.he.) So, tetap bergerak dengan semangat dan cerdik serta efisien. Pendekatan hati juga punya pengaruh cukup significant walaupun biasanya lambat secara quantity. Saling memberi respon positif lebih di perlukan dari pada debat kusir yang melelahkan. Benarkan ramalan/prediksi 2006 adalah moment untuk Linux ? Bisa ya dan tidak, tergantung kita juga, dan microsoft juga :) Mungkin akan lebih ampuh kalau kita punya sasaran tembak yang sama. Dengan peluru kecil tapi sasaran nya sama, yang bisa tembus juga ...tul ? Have a nice journey guys ... Salam hangat dari Depok Valley :) -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
-BEGIN PGP SIGNED MESSAGE- Hash: SHA1 On Thursday 11 March 2004 17:29, CT Lee wrote: > On Thu, 11 Mar 2004 17:35:26 +0700 > > Effendy Kho <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Bisa Pak, kalau semua "go.id" seperti Pak Irvan atau Pak Irvan jadi > > Presiden, kan tinggal bikin keppres saja beres ! > > emang musti pake Keppres dulu biar persoalan beres ? emmm Keppres udah ada dulu, berarti perlu UU ! > > > Mau diundang ? KPLI jadi badan hukum dulu, dan katanya bentar lagi ! > > KPLI berbadan hukum..bingung KPLI-Jakarta itu belum terdaftar sebagai organisasi "resmi" jadi belum tercatat dalam berita negara. Jadi pemerintah gimana mau ngundang secara resmi suatu organisasi tidak "resmi". > > > Habis itu KPLI masuk Kadin ! > > Kadin itu kan Kamar Dagang dan Industri, sedangkan KPLI: Kelompok > Pengguna Linux INdonesia, gimana nyambungnya yach => jadi tambah > bingung nih. :( Maaf maksud saya dengan kpli itu KPLI-Jakarta yang dalam perubahan ad/artnya akan menerima anggota berupa badan usaha jadi tidak perorangan lagi (cmiiw). Ini salah satu jalur perjuangan Pak ! Dan kita punya pendukung disana seperti Pak Sumitro Rustam. Jadi nanti KPLI-Jakarta harus ikut disebanyak mungkin organisasi yang bisa di masuki dan mulai "ngomporin" linux disana. salam, Ase - -- PT. Linuxindo Total Solusi 100% Linux Based Solution http://www.linuxindo.com -BEGIN PGP SIGNATURE- Version: GnuPG v1.2.1 (GNU/Linux) iD8DBQFAUEdDR8UQ90iPYOIRAjRpAJ4w/7SV6PeegL/cIPxShdnv6WNE1gCePT5a b5mqsbAkMOFuYJUSSTrM8zg= =tu/6 -END PGP SIGNATURE- -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Thu, 11 Mar 2004 17:35:26 +0700 Effendy Kho <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Bisa Pak, kalau semua "go.id" seperti Pak Irvan atau Pak Irvan jadi > Presiden, kan tinggal bikin keppres saja beres ! emang musti pake Keppres dulu biar persoalan beres ? > Mau diundang ? KPLI jadi badan hukum dulu, dan katanya bentar lagi ! KPLI berbadan hukum..bingung > Habis itu KPLI masuk Kadin ! Kadin itu kan Kamar Dagang dan Industri, sedangkan KPLI: Kelompok Pengguna Linux INdonesia, gimana nyambungnya yach => jadi tambah bingung nih. :( -- quit When the quit statement is read, the bc processor is terminated, regardless of where the quit state- ment is found. For example, "if (0 == 1) quit" will cause bc to terminate. (Seen in the manpage for "bc". Note the "if" statement's logic) -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
-BEGIN PGP SIGNED MESSAGE- Hash: SHA1 Ya ampun Pak ! Bapak yang go.id saja bingung apalagi kita ! hehehe. Bisa Pak, kalau semua "go.id" seperti Pak Irvan atau Pak Irvan jadi Presiden, kan tinggal bikin keppres saja beres ! Mau diundang ? KPLI jadi badan hukum dulu, dan katanya bentar lagi ! ya ngak Mas Reza ? Habis itu KPLI masuk Kadin ! salam, Ase On Thursday 11 March 2004 09:24, Irvan wrote: > > Justru itu yang menjadi pertanyaan di benak saya. BPPT sudah melakukan > trobosan yang sangat bagus. Tapi kenapa? kenapa Pemerintah malah > merengek-rengerk minta lisensi khusus kepada microsoft?? apa langkah > dari BPPT itu belum cukup?? atau cuma sekedar untuk "menyenangkan" hati > komunitas Open Source?? > Saya juga bertanya-tanya?? kapan Komunitas Seperti kita ini bisa di > undang dalam seminar-seminar pemerintah?? > > Regards > > Irvan -BEGIN PGP SIGNATURE- Version: GnuPG v1.2.1 (GNU/Linux) iD8DBQFAUEDuR8UQ90iPYOIRAswiAJ4ulq02KrRPw+R7UI9Rx2FO8iGYFwCfR/y5 orpYywaV9y/hMjS67m70SJk= =/H3x -END PGP SIGNATURE- -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Thu, 11 Mar 2004, CT Lee wrote: > On Thu, 11 Mar 2004 10:42:49 +0100 (CET) > Made Wiryana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > sudah ada rencana untuk rilis versi berikutnya ? > > Utk WinBI-nya belum, fokus utama mbenerin ANOA dan datanya (ehem) > ANOA itu apa ya? > maksud mbenerin ini apa ? Hihihiih http://wiryana.pandu.org/Next-WINBI/ > > Di Muenchen ada 2 kubu para pakar itu yaitu ternantung partainya. > waks kalo di Indo ada 16 partai berarti ruwet bener ya alirannya...:) > Nggak koq walau partainya banyak, mungkin alirannya 1. Yang pendek mikiranya, toh 5 tahun berikutnya "saya belum tentu jadi caleg" ngapain mikirin keuntungan jangka panjang Yang penting pas bikin decision nggak disalahin orang banyak, alias cari amannya IMW -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Thu, 11 Mar 2004 10:42:49 +0100 (CET) Made Wiryana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > sudah ada rencana untuk rilis versi berikutnya ? > Utk WinBI-nya belum, fokus utama mbenerin ANOA dan datanya (ehem) ANOA itu apa ya? maksud mbenerin ini apa ? > Di Muenchen ada 2 kubu para pakar itu yaitu ternantung partainya. waks kalo di Indo ada 16 partai berarti ruwet bener ya alirannya...:) -- "Whip me. Beat me. Make me maintain AIX." (By Stephan Zielinski) -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Thu, 11 Mar 2004, CT Lee wrote: > On Thu, 11 Mar 2004 10:22:28 +0100 (CET) > Made Wiryana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > - eGov award launching (hehe disponsori oleh Microsoft, tapi launching > > WinBI) > bagaimana perkembangan WinBI saat ini ? Dengna model lisensi dan diseminiarsi WinBI (semua source, hasil dan panduan tersedia di Web), WinBI bisa dikembangkan oleh siapa saja. Jadi saya sendiri sulit mentrack siapa saja sudah memanfaatkannya (dari buku, hasil terjemahan dan distro) > sudah ada rencana untuk rilis versi berikutnya ? Utk WinBI-nya belum, fokus utama mbenerin ANOA dan datanya (ehem) > > - WinBI dan Komura didanai pemerintah > dengan menggunakan uang rakyat. > > > Yang kurang di Indonesia itu adalah orang orang "Pakar" yg deket > > dengan pemerintah, dan berani bilang ke pemerintah. DORONG PAKAI OPEN > > SOURCE. > siapa aja nih yang termasuk "pakar" ? Hm.. siapa ya > > Mungkin harus ada orang orang pakar yg berani nyaranin seperti di > > MUenchen, walau dikasih murah ama MS, tapi tetep pilih Linux. > kalo di Muenchen siapa tuh orang-orangnya? > Di Muenchen ada 2 kubu para pakar itu yaitu ternantung partainya. - Partai CDU/CSU (rata-rata orang konservatif dan banyak bisnis di Muenchen) memilih MS - SPD dan Gruen cenderung memilih Linux dan Open Source, Karena SPD ini mirip partai "Labour" dan Partai Gruen sendiri gayanya memagn cenderung "populis" Debat terbuka di parlemen Muenchen ketika menjelang keputusan itu ada koq arsipnya di Web Muenchen (berbahasa JErman). IMW -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Thu, 11 Mar 2004 10:22:28 +0100 (CET) Made Wiryana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > - eGov award launching (hehe disponsori oleh Microsoft, tapi launching > WinBI) bagaimana perkembangan WinBI saat ini ? sudah ada rencana untuk rilis versi berikutnya ? > - WinBI dan Komura didanai pemerintah dengan menggunakan uang rakyat. > Yang kurang di Indonesia itu adalah orang orang "Pakar" yg deket > dengan pemerintah, dan berani bilang ke pemerintah. DORONG PAKAI OPEN > SOURCE. siapa aja nih yang termasuk "pakar" ? > Mungkin harus ada orang orang pakar yg berani nyaranin seperti di > MUenchen, walau dikasih murah ama MS, tapi tetep pilih Linux. kalo di Muenchen siapa tuh orang-orangnya? -- "Problem solving under linux has never been the circus that it is under AIX." (By Pete Ehlke in comp.unix.aix) -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Thu, 11 Mar 2004, Irvan wrote: > pernah keluar negeri, tetapi dari pembicaraan dengan peserta seminar > kemarin cukup menyedihkan, banyak yang mengatakan bahwa tidak sedikit > orang indonesia yang berada di luar negeri sana tidak berani mengakui > bhw mereka adalah orang indonesia.. benar atau tidak sungguh menyedihkan > :-( (jadi OOT nih) Wah saya yang baru sekitar 6 tahunan di Jerman ini koq nggak pernah merasa malu yang ngaku orang Indonesia. Tiap tahun ikut karnaval, ke CeBIT kemana-mana berani ngaku orang Indoensia (walau sempat diomelin ama orang Yopy, gara-gara banyak carder dari Indonesia), atau di"sindir" orang Siemens gara-gara negara kita tertinggi piracy ratenya JAngan mau enaknya aja lah 8-) giliran cap cantik kita ngaku orang Indonesia, giliran cap buruk kita malu ngaku orang Indonesia..he.he. > Mungkin benar, yang harus kita lakukan adalah memberikan bukti nyata > meski hal itu kecil, melakukan trobosan yang "wah" terhadap pemerintah > (meski saya belum memiliki Ide, apa trobosan tsb?) agar negara kita ini > bisa "melek" mata dan tidak terus menjadi bangsa "pembajak" bahkan yang > lebih parah lagi negara "penghutang" mungkin? (sorry...) > Kalau saya fikir "bukti nyata" sepertinya kurang bunyi kalau udah bicara soal "proyek pemerintah" apalagi yg jumlahnya besar. Yang lebih berperan mungkin kepastian komisi heheh IMW -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Thu, 11 Mar 2004, Irvan wrote: > > >Saya jadi bertanya-tanya, apakah BPPT itu bukan termasuk Pemerintah ? > >Mereka kan telah membuat terobosan bekerja sama dengan universitas dan > >komunitas membuat distro Linux, WinBI. Selain itu juga membuat sistem > >Kantaya serta Komura (Komputer Murah). > > > >Silakan lihat www.software-ri.or.id untuk informasi lebih lengkapnya. > > > > > > Justru itu yang menjadi pertanyaan di benak saya. BPPT sudah melakukan > trobosan yang sangat bagus. Tapi kenapa? kenapa Pemerintah malah > merengek-rengerk minta lisensi khusus kepada microsoft?? apa langkah > dari BPPT itu belum cukup?? atau cuma sekedar untuk "menyenangkan" hati > komunitas Open Source?? > Saya juga bertanya-tanya?? kapan Komunitas Seperti kita ini bisa di > undang dalam seminar-seminar pemerintah?? Bukan pemerintah yang merengek-rengek. MS yg memberikan discount.h.e.he.h IMW -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Thu, 11 Mar 2004, Irvan wrote: > Pertanyaan saya yang pertama dijawab oleh Pak Budi, beliau mengatakan > bahwa pemerintah belum kenal dengan apa yang disebut dengan Open Source, > hal ini di karenakan komunitas kita belum menunjukan suatu langkah yang > "wah" atau apa tujuan kita? Bagaimana nih teman2 apa langkah kita, > supaya pemerintah dapat "melek" mata bahwa ada alternatif lain? Padahal > cukup memalukan buat pemerintah, masa setiap kali mengadakan seminar > harus di sponsori oleh pihak2 swasta. Ini seminar yang kedua kalinya > yang saya ikuti mengenai HAKi yang di adakan oleh pemerintah, dan > dua-duanya disponsori oleh "Microsoft, BSA, APILUKI" > Memalukan... > Maaf saya kurang paham dg jawaban mas Budi (atau mas Budi sengaja dg tujuan biar rekan rekan Open Source lebih ngedektin pemerintah), kalau pemerintah belum kenal mungkin saya heran. - INPRES 06/2004 - eGov award launching (hehe disponsori oleh Microsoft, tapi launching WinBI) - WinBI dan Komura didanai pemerintah - Meeting bupati dsb yg membahas soal Open Source, saya nggak sebutin yg di level Pemda Yang kurang di Indonesia itu adalah orang orang "Pakar" yg deket dengan pemerintah, dan berani bilang ke pemerintah. DORONG PAKAI OPEN SOURCE. Bukan cuma biar terkesan "cool" bilang ya Linux belum siap buat desktop, saya sendiri sudah pakai Linxu sebagai desktop dsb. Dan bukan cuma "pilih aja X" karena lebih murah saat ini. Ya bukannya seharusnya dijadikan momentum dengan menggunakan Linux sebagai bahan dasar untuk membuat sistem yang cocok buat kita. Mungkin harus ada orang orang pakar yg berani nyaranin seperti di MUenchen, walau dikasih murah ama MS, tapi tetep pilih Linux. IMW -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
Toosa wrote: Seperti biasa ... 'inlander mentality' :( Ini mungkin terkait dengan evolusi peradaban bangsa kita, atau memang 'nature' ? semoga bukan nature ... Waaahh akhirnya Pak Toosa "Nongol" juga.. :-) Apa Kabar Pak??? Betul pak, semoga bukan Nature Kita sebenarnya punya peran juga sepertinya dengan 'mental' pemerintah yang 'seperti itu', yaitu kita memang masih kurang terasa eksistensi nya di mata pemerintah maupun DPR, kalau pun ada ... masih kurang. Tapi saya percaya pergerakan itu terus membesar, bukan antara linux dan microsoft saja, tetapi lebih kepada yang esensial, yaitu 'self confidence' terhadap produk negeri sendiri. Kalo ditelaah lagi, bukan hanya self confidence yang kurang terhadap produk negeri sendiri. Bahkan yang lebih parah lagi, tidak sedikit dari kita yang tidak "bangga" menjadi bangsa Indonesia. Meski saya belum pernah keluar negeri, tetapi dari pembicaraan dengan peserta seminar kemarin cukup menyedihkan, banyak yang mengatakan bahwa tidak sedikit orang indonesia yang berada di luar negeri sana tidak berani mengakui bhw mereka adalah orang indonesia.. benar atau tidak sungguh menyedihkan :-( (jadi OOT nih) --cut-- Kalau kita perhatikan itu semua, lumayan loh pergerakannya, tapi lagi-lagi belum cukup besar karena kita punya barier jumlah penduduk yang besar, geografis yang luas, infrastruktur internet yang masih belum cukup realistis, dan 'inlander mentality' :( ..dst. (but siapa takut he.he.he.) So, tetap bergerak dengan semangat dan cerdik serta efisien. Pendekatan hati juga punya pengaruh cukup significant walaupun biasanya lambat secara quantity. Saling memberi respon positif lebih di perlukan dari pada debat kusir yang melelahkan. Pergerakan memang harus terus berjalan karena Open Source termasuk Linux lahir dari sebuah komunitas CMIIW. Saya selalu berharap, kapan pemerintah kita bisa mengambil langkah tegas seperti negara-negara luar yang mengambil keputusan untuk menggunakan software negeri sendiri ketimbang menggunakan software negara lain. Semua pasti sudah tau lah banyak sikap yang diambil oleh negara Jerman untuk mendukung penggunakan Software Lokal jerman, lalu kolaborasi 3 negara Asia (Jepang, Cina, Korea) CMIIW untuk mengembangkan Sistem Operasi Sendiri, serta Prancis yang "Mengharamkan penggunaan istilah "email" CMIIW lagi krn mereka memiliki tekonologi yang dikembangkan sendiri dalam hal surat menyurat elektronik (saya lupa apa namanya) Mungkin benar, yang harus kita lakukan adalah memberikan bukti nyata meski hal itu kecil, melakukan trobosan yang "wah" terhadap pemerintah (meski saya belum memiliki Ide, apa trobosan tsb?) agar negara kita ini bisa "melek" mata dan tidak terus menjadi bangsa "pembajak" bahkan yang lebih parah lagi negara "penghutang" mungkin? (sorry...) Lalu bagaimana caranya kita bisa merangkul dan meyakinkan pemerintah, sperti yang dilakukan oleh vendor2 software proprierty?? Regards Irvan -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Thursday 11 March 2004 09:24 am, you wrote: -cut- > Justru itu yang menjadi pertanyaan di benak saya. BPPT sudah melakukan > trobosan yang sangat bagus. Tapi kenapa? kenapa Pemerintah malah > merengek-rengerk minta lisensi khusus kepada microsoft?? Seperti biasa ... 'inlander mentality' :( Ini mungkin terkait dengan evolusi peradaban bangsa kita, atau memang 'nature' ? semoga bukan nature ... Kita sebenarnya punya peran juga sepertinya dengan 'mental' pemerintah yang 'seperti itu', yaitu kita memang masih kurang terasa eksistensi nya di mata pemerintah maupun DPR, kalau pun ada ... masih kurang. Tapi saya percaya pergerakan itu terus membesar, bukan antara linux dan microsoft saja, tetapi lebih kepada yang esensial, yaitu 'self confidence' terhadap produk negeri sendiri. Kalau kita lihat sejarah, misalnya 'windows 3.1', lalu lihat sekarang, tampilan desktop 'windows 3.1' jadi terlihat sangat primitif, bukan? Sama blackbox saja lewat. Tapi orang mau bersama-sama memakainya sehingga akhirnya menjadi seperti sekarang ini. Kuncinya konsisten. Kita memang memerlukan lebih banyak event lagi dari berbagai arah untuk penetrasi ke masyarakat. Contoh : Dari masyarakat pendidikan dasar, nampaknya pergerakan di teman-teman Dikmenjur Diknas cukup memberikan warna. Program-program seperti SMK TI, JIS, dst merupakan bagian dari evolusi ini. Dari Linux user group, mulai dari KLUB, KLAS, KPLI Jakarta (setahu saya dulu yang pakai istilah KPLI cuma jakarta, CMIIW, makanya dulu sempat ada thread cukup panjang ketika KPLI.ORG akan digunakan KPLI Jakarta, but thats our history lah), lalu muncul KSL, dst. Kalau kita perhatikan itu semua, lumayan loh pergerakannya, tapi lagi-lagi belum cukup besar karena kita punya barier jumlah penduduk yang besar, geografis yang luas, infrastruktur internet yang masih belum cukup realistis, dan 'inlander mentality' :( ..dst. (but siapa takut he.he.he.) So, tetap bergerak dengan semangat dan cerdik serta efisien. Pendekatan hati juga punya pengaruh cukup significant walaupun biasanya lambat secara quantity. Saling memberi respon positif lebih di perlukan dari pada debat kusir yang melelahkan. Benarkan ramalan/prediksi 2006 adalah moment untuk Linux ? Bisa ya dan tidak, tergantung kita juga, dan microsoft juga :) Mungkin akan lebih ampuh kalau kita punya sasaran tembak yang sama. Dengan peluru kecil tapi sasaran nya sama, yang bisa tembus juga ...tul ? Have a nice journey guys ... Salam hangat dari Depok Valley :) -- Prihantoosa PT Nurulfikri Cipta Solusi Jl Margonda Raya 522 - Depok 16424 Telp : +62 21 27609039 Fax : +62 21 7874223 http://www.nurulfikri.co.id apa langkah > dari BPPT itu belum cukup?? atau cuma sekedar untuk "menyenangkan" hati > komunitas Open Source?? > Saya juga bertanya-tanya?? kapan Komunitas Seperti kita ini bisa di > undang dalam seminar-seminar pemerintah?? > > Regards > > Irvan > > -- > Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] > Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php > > > -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
BPPT itu lembaga riset, tetapi ini step bagus CT Lee wrote: On Thu, 11 Mar 2004 08:57:09 +0700 Irvan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pertanyaan saya yang pertama dijawab oleh Pak Budi, beliau mengatakan bahwa pemerintah belum kenal dengan apa yang disebut dengan Open Source, hal ini di karenakan komunitas kita belum menunjukan suatu langkah yang "wah" atau apa tujuan kita? Saya jadi bertanya-tanya, apakah BPPT itu bukan termasuk Pemerintah ? Mereka kan telah membuat terobosan bekerja sama dengan universitas dan komunitas membuat distro Linux, WinBI. Selain itu juga membuat sistem Kantaya serta Komura (Komputer Murah). Silakan lihat www.software-ri.or.id untuk informasi lebih lengkapnya. -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
Saya jadi bertanya-tanya, apakah BPPT itu bukan termasuk Pemerintah ? Mereka kan telah membuat terobosan bekerja sama dengan universitas dan komunitas membuat distro Linux, WinBI. Selain itu juga membuat sistem Kantaya serta Komura (Komputer Murah). Silakan lihat www.software-ri.or.id untuk informasi lebih lengkapnya. Justru itu yang menjadi pertanyaan di benak saya. BPPT sudah melakukan trobosan yang sangat bagus. Tapi kenapa? kenapa Pemerintah malah merengek-rengerk minta lisensi khusus kepada microsoft?? apa langkah dari BPPT itu belum cukup?? atau cuma sekedar untuk "menyenangkan" hati komunitas Open Source?? Saya juga bertanya-tanya?? kapan Komunitas Seperti kita ini bisa di undang dalam seminar-seminar pemerintah?? Regards Irvan -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
On Thu, 11 Mar 2004 08:57:09 +0700 Irvan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Pertanyaan saya yang pertama dijawab oleh Pak Budi, beliau mengatakan > bahwa pemerintah belum kenal dengan apa yang disebut dengan Open > Source, hal ini di karenakan komunitas kita belum menunjukan suatu > langkah yang "wah" atau apa tujuan kita? Saya jadi bertanya-tanya, apakah BPPT itu bukan termasuk Pemerintah ? Mereka kan telah membuat terobosan bekerja sama dengan universitas dan komunitas membuat distro Linux, WinBI. Selain itu juga membuat sistem Kantaya serta Komura (Komputer Murah). Silakan lihat www.software-ri.or.id untuk informasi lebih lengkapnya. -- "Whip me. Beat me. Make me maintain AIX." (By Stephan Zielinski) -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
LIHAT rekan2, meeting ini dibayarin microsoft, tetapi di bisnis indonesia kata microsoft ngga ada, adanya BSA emang BSA peduli open source, dia pedulinya lisensi dan duit, negara ini bangkrut beli lisensi, emang peduli? aspiluki Indonesia sepertinya ngga peduli open source. :) ngga ada orang open source murni yang diundang, Pak BR bukan orang open source mustinya Pak Rus nih Where is KPLI, apakah ini komunitas kurang bergensi, sehingga ngga diundang. Irvan wrote: Dear all, Harusnya berita ini saya posting kemarin. Tanggal 9 Maret 2004 kemarin saya mendapat undangan seminar di Novotel Bogor dengan judul: "Implementasi UU No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta; Pemerintah Sebagai Panutan Dalam Ketaatan Lisensi Peranti Lunak" Salah satu pembicaranya adalah Budi Rahardjo. Cukup menarik, tapi saya sangat prihatin dengan kondisi komunitas Open Source di negara kita. Dari judul di atas, jelas bahwa Pemerintah ingiin menjadi Panutan Dalam Ketaatan Lisensi Peranti Lunak. Tapi apa yang terjadi, dari sekian banyak pokok bahasan dan pertanyaan yang di lontarkan, Pemerintah tidak bisa mencari kan solusi yang lebih baik baik atau solusi yang lebih murah. Yang terjadi pemerintah kita "merengek-rengek" kepada Microsoft untuk memberikan lisensi khusus terhadap lembaga pemerintahan dalam menggunakan software microsoft agar tidak di tuduh sebagai pembajak. Lalu saya bertanya? Sejauh mana sih Pemerintah kita ini kenal dengan komunitas kita? kenapa mereka hanya bisa merengek-rengek meminta lisensi khusus kpd microsoft? Bukankah hal demikian akan memberikan image bahwa software di dunia ini hanya satu?? Microsoft rrrh sungguh menjengkelkan. Dapat dibayangkan, jika pemerintah meminta lisensi khusus, kpd microsoft, dan mereka menyetujui. maka pemerintah akan menjadi panutan bagi masyrakat, dan tentunya masyarakat ingin menggunakan produk yang sama dengan yang digunakan oleh pemerintah? dan itu merupakan hal mustahil, sebab mana mungkin microsoft akan memberikan potongan yang sama seperti pemerintah, jika hal ini terjadi maka pembajakan pun akan terus merajalela. Pertanyaan lain dari saya? apa pemerintah ini benar2 tidak tau akan adanya software lain selain micorsoft? atau pemerintah memang "bodoh" atau "gaptek" dalam dunia software? Pertanyaan saya yang pertama dijawab oleh Pak Budi, beliau mengatakan bahwa pemerintah belum kenal dengan apa yang disebut dengan Open Source, hal ini di karenakan komunitas kita belum menunjukan suatu langkah yang "wah" atau apa tujuan kita? Bagaimana nih teman2 apa langkah kita, supaya pemerintah dapat "melek" mata bahwa ada alternatif lain? Padahal cukup memalukan buat pemerintah, masa setiap kali mengadakan seminar harus di sponsori oleh pihak2 swasta. Ini seminar yang kedua kalinya yang saya ikuti mengenai HAKi yang di adakan oleh pemerintah, dan dua-duanya disponsori oleh "Microsoft, BSA, APILUKI" Memalukan... C'mon guys, kita tunjukan pada mereka bahwa kita ini exist apa langkah kita selanjutnya? Last But not Least, Saya juga sempat ngobrol dengan perwakilan IBM, beliau bilanng dalam waktu dekat ini kira2 bulan mei nanti, IBM akan mengadakan Seminar Linux, dan saya meminta Beliau untuk mengundak Komunitas Kita. Bagaimana?? Mungkin jbisa ditindaklanjuti untuk hal yang ini??? Regards Irvan -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Re: [linux-aktivis] Oleh-Oleh dari Seminar Haki Di Novotel Bogor
> Pertanyaan saya yang pertama dijawab oleh Pak Budi, beliau mengatakan > bahwa pemerintah belum kenal dengan apa yang disebut dengan Open Source, > hal ini di karenakan komunitas kita belum menunjukan suatu langkah yang > "wah" atau apa tujuan kita? Bagaimana nih teman2 apa langkah kita, > supaya pemerintah dapat "melek" mata bahwa ada alternatif lain? Padahal > cukup memalukan buat pemerintah, masa setiap kali mengadakan seminar > harus di sponsori oleh pihak2 swasta. Ini seminar yang kedua kalinya > yang saya ikuti mengenai HAKi yang di adakan oleh pemerintah, dan > dua-duanya disponsori oleh "Microsoft, BSA, APILUKI" > Memalukan... > > C'mon guys, kita tunjukan pada mereka bahwa kita ini exist apa > langkah kita selanjutnya? Ok. Adakah dari kita-kita ini ada yg punya channel bagus ke pemerintah ? Mari kita adakan pertemuan dengan mereka. Jangan atasnamakan komunitas kalo memang bikin susah. Individu2 sapa saja yg mau berjuang bersama utk mensosialisasikan OpenSource ke pemerintah ? Saya mau !!! Kapan kita ketemu pemerintah ? Nanti kalo kita sukses lobby nya, baru kita bawa komunitas utk membangun IT bersama. -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php