[media-dakwah] Persatuan Ulama Dunia Serukan Hindari Propaganda Perpecahan
Persatuan Ulama Dunia Serukan Hindari Propaganda Perpecahan http://www.eramuslim.com/news/int/44ca1f82.htm Sabtu, 29 Jul 06 11:41 WIB Banyaknya peringatan yang dikeluarkan para ulama Islam berupa fatwa yang mengharamkan dukungan kepada Hizbullah dalam perang melawan Zionis Israel, membuat Persatuan Ulama Dunia angkat bicara dan mengingatkan bahayanya terjerumus ke dalam propaganda-propaganda busuk yang mencoba mengobarkan fanatisme dan perpecahan di antara kalangan sunnah dan syi'ah terkait dengan konflik di kawasan. Dalam pernyataan yang dikeluarkan Kamis (27/07), Persatuan Ulama Dunia menyebut perlawanan di Palestina dan Libanon sebagai pertempuran kepahlawanan melawan penjajah Israel. Propaganda- propaganda memecah belah telah muncul sejak munculnya kepahlawanan perlawanan Islam di Libanon, yang berasal dari orang-orang yang menginginkan perpecahan antara sunnah dan syi'ah, tegas pernyataan tersebut. Salah seorang ulama senior yang menjadi rujukan fiqih di kalangan salafiyah di Arab Saudi, Syaikh Abdullah bin Jibrin dalam fatwanya telah mengharamkan bantuan kepada pejuang Hizbullah dan tidak boleh berdoa untuk mereka. Karena mereka, menurut Syaikh Bin Jibrin, adalah kaum syi'ah rafidhah yang telah keluar dari Islam. Namun Persatuan Ulama Dunia yang dipimpin Syaikh Yusuf al-Qardhawi menegaskan bahwa kalimat tauhid Laa Ilaaha IllaLlah adalah kata peneguh yang diteguhkan Allah swt buat orang-orang beriman. Kalimat itulah yang menjadikan pengucapnya memiliki sifat Islam. Rasulullah saw bersabda di dalam hadits muttafaqun `alaih yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, Barangsiapa mengucapkan Laa Ilaaha IllaLlah maka telah terpelihara dariku harta dan jiwanya kecuali dengan alasa yang benar, dan masalah hisabnya ada pada Allah ta'ala. Rasulullah saw juga besabda, Cukuplah seseorang dianggap jahat apabila melecehkan saudaranya yang muslim. Setiap muslim atas muslim lainnya haram darah, harta dan kehormatannya. Kemudian Persatuan Ulama Dunia menegaskan larangan Allah swt untuk saling berbantahan yang berakibat pada kekalahan. Dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu. (9/46). Dr. Yusuf al-Qardhawi di harian al-Wafd Mesir edisi Kamis (27/07) telah menegaskan bahwa perlawanan Libanon adalah jihad syar'i, sama kedudukannya dengan jihad di Palestina. Oleh karena itu, wajib bagi setiap muslim untuk membantu perlawanan ini melawan penjajah Zionis Israel. Dalam pernyataan khusus kepada Islamonline, Jum'at (28/07), para ulama Islam mengingatkan keterlibatan sebagian ahli fiqih dan para mufti dalam permainan politik. Mereka menyerukan agar para ulama memperhatikan prinsip-prinsip syara' yang hanif ini dalam fatwanya. Mereka menegaskan pengharaman memberikan bantuan kepada perlawanan Islam di Libanon adalah pemahaman yang salah tentang Islam. Dalam kaitan ini, Jama'ah al-Ikhwan al-Muslimun Mesir juga menolak fatwa yang mengharamkan dukungan kepada Hizbullah dalam pertempuran melawan penjajah Israel. Wakil Mursyid Ikhwan Syaikh Muhammad Habib mengatakan, Saat ini bukan waktunya mengeluarkan fatwa yang seperti ini. Dia menambahkan bahwa fatwa semacam itu memberikan stigma bahwa di sana ada bahaya syi'ah yang mengancam kawasan dan menjadi alat justifikasi untuk tidak memberikan dukungan kepada perlawanan Libanon. Habib mengungkapkan, fatwa semacam ini, untuk saat ini, justru menciptakan perpecahan di dunia Arab dan Islam. (was/iol) Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Negara Syariah Why Not ?
-- Forwarded Message -- Subject: Negara Syariah Why Not ? Date: Wednesday 24 May 2006 07:39 From: edi azka3 [EMAIL PROTECTED] To: agussyafii [EMAIL PROTECTED], ahmad bahari [EMAIL PROTECTED] sg, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], dt- [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], mas hangga [EMAIL PROTECTED], orang kampung [EMAIL PROTECTED], kijeromartani [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], Kunto [EMAIL PROTECTED], M.H.Aziz [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], shofy nafsany [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], firliana putri [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] srias- [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] sufi- [EMAIL PROTECTED], Agah Sugana [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] com [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] swa- [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] com [EMAIL PROTECTED], tulus_wae [EMAIL PROTECTED] com, fatimah wan [EMAIL PROTECTED], sutiyoso wijanarko [EMAIL PROTECTED], ~{..u/cup..}~ [EMAIL PROTECTED] Negara Syariah Why Not ? KH. Muhammad al-Khaththath (DPP HTI MUI Pusat) Negara Syariah Tinggal Selangkah. Demikian judul cover majalah Gatra edisi no 25 Tahun XII 6 Mei 2006. Judul dengan gambar ilustrasi lambang burung garuda dikalungi bendera berwarna hijau dengan gambar Bulan Bintang (lambang Masyumi?) memang terkesan provokatif disamping tentunya harapan... Memang di satu sisi, harapan umat Islam setelah reformasi, setelah nyata berbagai krisis yang dimulai dengan krisis moneter tahun 1997, krisis ekonomi, krisis politik, hingga krisis moral yang terus menjadi-jadi sampai hari ini, adalah diterapkannya syariah Islam yang betul-betul diharapkan akan bisa mengakhiri berbagai krisis tersebut dan menjamin terwujudnya pemeliharaan berbagai kemaslahatan hidup umat. Ini harapan umat yang merupakan mayoritas dari rakyat Indonesia ini. Namun di sisi lain, ada segelintir orang yang merasa terusik dengan aspirasi tersebut. Celakanya yang merasa terusik ini sering salah paham dan mengembangkan paham yang salah. Dan seiring dengan kampanye penerapan syariah yang diusung berbagai ormas dan parpol Islam, mereka pun melakukan contra kampanye. Beberapa tahun lalu jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia pernah diminta bicara di komunitas Jaringan Islam Liberal, beliau menyampaikan tema Selamatkan Indonesia dengan Syariah. Komunitas tersebut justru menyambutnya dengan: Selamatkan Indonesia dari Syariah. Kalangan JIL dan yang serupa dengannya tampaknya menganggap syariah Islam itu berbahaya bagi rakyat Indonesia yang mayoritas muslim. Dalam diskusi di UIN beberapa waktu lalu pentolan JIL setelah Ulil hengkang ke Amrik, Abdul Moqsith Al Ghazali, begitu menggebu-gebu menyudutkan syariat Islam, khilafah Islamiyah serta gerakan radikal, khususnya HT, yang dia sebut-sebut sebagai gerakan makar. Mode-model Moqsith ini bisa kita jumpai dalam pernyataan Adnan Buyung Nasution di Gatra (idem). Juga yang lain-lain yang lebih menunjuk kepada islamphobi. Ada beberapa argumentasi, kalau boleh disebut argumentasi, dari mereka yang menolak syariah atau lebih khusus sistem negara syariah, yakni Khilafah. Pertama, syariah itu adalah dari Arab, produk asing, lalu oleh gerakan radikal difotocopy xerox -meminjam istilah Moqsith-untuk dibawa ke Indonesia, padahal Indonesia budayanya lain. Kedua, negara syariah, yakni khilafah adalah sistem yang gagal, sebab tiga khalifah pada masa awal, yakni Khalifah Umar bin Khaththab r.a., Utsman bin Affan r.a., dan Ali bin Abi Thalib r.a. terbunuh dalam sistem tersebut. Ketiga, penerapan syariah akan memasung budaya, menghancurkan keragaman budaya, sebab dengan syariah diterapkan budaya-budaya yang tidak sesuai dengan syariah seperti koteka dan kebaya akan dimusiumkan. Keempat, penerapan syariah akan memecah-belah persatuan sebab jika di Indonesia diterapkan, maka Bali dan daerah-daerah mayoritas non muslim akan melepaskan diri. Dengan hati bening dan pikiran jernih, mari kita urai benang kusut yang delemparkan tersebut. Argumen pertama, menolak syariah dengan menganggap syariah sebagai produk Arab dan Arab itu asing adalah argumen yang memiliki dua kesalahan. Pertama, orang yang mau sedikit teliti saja --asal jujur-- membaca sejarah asal usul syariah Islam akan mengetahui dengan jelas bahwa syariah sesungguhnya bukanlah dari Arab, melainkan dari langit, dari Allah SWT Pencipta manusia dan seluruh jagad raya ini. Bahwasanya Allah SWT menurunkan syariah-Nya pertama kali kepada bangsa Arab yang buta huruf 15 abad lalu dengan
[media-dakwah] Tapi Kalian Bagai Buih
Bismillah Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh Tapi Kalian Bagai Buih. Kategori: Manhaj oleh: abu_muhammad Tanggal 12 Apr 2006. Dibaca: 188 kali diambil dari :http://www.thullabul-ilmiy.or.id/blog/?p=42#more-42 Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilalie Ketika kita memperhatikan kata-kata wahyu dari Al-Quran dan As-Sunnah, kita melihat bahwa realita umat Islam terlingkupi dengan huruf-huruf yang jelas. Tidak samar bagi orang yang melihat hakikat urusan ini yang tidak tertipu dengan fatamorgana yang muncul tapi sirna bahwa penyakit 'wahn' telah menggerogoti urat-urat umat ini. Realita ini telah ada isyarat kepadanya, peringatan jelas tanpa samar tentangnya. Jelas tanpa kekaburan. Terang tanpa terselubung kabut yang bisa mengganggu pandangan. Itu dalam Hadits Tsauban radhaiyallahu 'anhu maula Rasulullah shallallahi 'alaihi wa sallam ketika beliau berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Hampir terjadi keadaan yang mana umat-umat lain akan mengerumuni kalian bagai orang-orang yang makan mengerumuni makanannya. Salah seorang sahabat berkata: Apakah karena sedikitnya Kami pada waktu itu? Nabi berkata: Bahkan, pada saat itu kalian banyak jumlahnya, tetapi kalian bagai 'ghutsa' (buih kotor yang terbawa air saat banjir). Pasti Allan akan cabut rasa segan yang ada dalam dada- dada musuh kalian, kemudian Allah campakkan kepada kalian rasa 'wahn'. Kata para sahabat: Wahai Rasulullah apa rasa 'wahn' itu? Beliau bersabda: Cinta dunia dan takut mati (HR Abu Daud No.4297, Ahmad 5/278, Abu Nu'aim dalam al-Hilyah 1/182 dengan dua jalan dan dengan keduanya hadits ini menjadi shahih). Hadits ini yang menceritakan apa 'wahn' itu menunjukkan keadaan umat Islam: Pertama: Musuh-musuh Allah dari kalangan tentara iblis serta pendukung syaithan selalu memata-matai perkembangan umat Islam serta negara mereka. Karena mereka telah melihat penyakit 'wahn' ini telah merasuki kaum muslimin. Penyakit ini telah menyembelih leher-leher umat Islam. Maka mereka menerkamnya dan masih menyembunyikan sisanya. Kaum kuffar dan musyrikin ahlul kitab selalu melakukan hal demikian sejak meunculnya fajar Islam. Itu terjadi ketika daulah Islam yang murni yang ditanamkan pondasinya dan dikokohkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Madinah dan sekitarnya. Ini ditegaskan di dalam hadist yang menceritakan tiga orang yang sengaja tidak ikut berperang (HR Bukhari-Muslim), sebagaimana dikatakan oleh Ka'ab bin Malik radhiyallahu 'anhu: . Ketika aku berjalan di pasar madinah, tiba-tiba ada seorang petani dari petani-petani Negeri Syam yang membawa makanan untuk dijual di Madinah berkata: Siapa yang bisa menunjukkan Ka'ab bin Malik kepadaku?, maka orang-orang menunjukinya, maka dia datangi aku kemudian menyerahkan kepadaku sebuah surat dari Raja Ghassan. Dan aku adalah seorang terpelajar, maka aku baca. Ternyata didalamnya tertulis: Amma ba'du. Telah sampai kepada kami berita bahwa teman-temanmu bersikap keras kepadamu. Dan Allah tidak akan membiarkanmu berada di negeri yang penuh dengan kehinaan dan kesempitan, maka datanglah dan bergabunglah dengan kami, kami akan menampungmu. Perhatikanlah wahai Kaum Muslimin yang cerdas dan coba renungkan wahai saudaraku terkasih, bagaimana orang-orang kafir selalu mengawasi berita-berita daulah Islam. Bila ada kesempatan mereka akan menerkamnya dari segala penjuru, Itu juga dijelaskan dengan: Kedua: Sesungguhnya orang-orang kafir saling membantu dan bergabung untuk menyerang Islam, daulahnya, pemeluknya dan para da'inya. Siapa yang membaca sejarah Perang Salib akan tahu bagaimana peristiwa, yang mana Bani Ashfar mempersiapkan pasukannya untuk membinasakan daulah khilafah. Akan jelas hal ini seperti jelasnya cahaya matahari ditengah teriknya siang. Dan hingga sempurna bagi mereka hal itu, maka mereka membuat 'kelompok', kemudian 'badan organisasi', kemudian 'dewan', kemudian 'organisasi dunia', yang dengan itu mereka membakar semangat mereka dengan slogan-slogan. Juga: Ketiga: Negeri-negeri Islam adalah sumber-sumber kebaikan dan berkah. Maka Orang-orang kafir ingin menguasainya. Oleh karena itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyerupakannya dengan makanan baik yang membuat berselera para penyantapnya, maka mereka menyerbunya, setiap penyerbu ingin mendapatkan bagian seperti bagian singa. Keempat: Orang-orang kafir membuat negeri-negeri Islam menjadi berkelompok-kelompok dan terpecah-pecah, sebagaimana dalam hadits 'Abdullah bin Hawalah radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Nanti kalian akan menjadi pasukan yang berkelompok-kelompok. Satu kelompok di Syam, satu kelompok di Iraq, dan satu kelompok di Yaman. Kata sahabat: Berilah pilihan, wahai Rasulullah. Maka beliau bersabda: Pilihlah yang di Syam, siapa yang enggan, maka yang di Yaman. Dan hendaklah ia minum dari airnya, karena Allah menjaminkan untukku negeri Syam dan
[media-dakwah] Orientalis Menolak Jika Rasulullah Seorang Ummiyy
http://hidayatullah.com/index.php? option=com_contenttask=viewid=2792Itemid=1 Senin, 20 Pebruari 2006 Hidayatullah.com--Mengawali perpindahan di kantor barunya, Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS) mengundang beberapa elemen masyarakat yang terdiri dari profesional, mahasiswa, da'i dan dosen dalam acara kajian peradaban yang berkenaan dengan tema aktual, sehubungan dengan munculnya 12 karikatur Nabi Muhammad SAW. Acara ini dimoderatori oleh Ir. Nuim Hidayat, M.Sc dan berlangsung mulai pukul 10.00 sampai 12.30 dan menampilkan dua penyaji makalah, pertama, Fahmi Zarkasyi, MA, M.Phil, Direktur Utama INSISTS, PUREK III dan Director of The Center for Islamic and Occidental Studies di Institut Studi Islam Darussalam, Gontor, kedua, Adnin Armas MA, Direktur eksekutif INSISTS. Saat ini, keduanya adalah kandidat doktor pemikiran Islam di ISTAC Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam kesempatan ini, Hamid Fahmi menyampaikan makalahnya yang berjudul: Mengkritisi Kajian Islam Orientalis. Mengawali kajiannya, Hamid mencoba mengelaborasi makna dan motivasi pembuatan karikatur tersebut secara mendalam. Selanjutnya dijelaskan latar belakang ketertarikan Barat mengkaji Islam dan Timur, yang lebih didominasi oleh motif keagamaan dan politik. Sebagai motif keagamaan, Barat yang diwakili Kristen memandang Islam sejak awal kelahirannya sebagai penentang doktrin-doktrinnya. Thomas Right, penulis buku Early Christianity in Arabia, mensinyalir perseteruan antara Islam dan Kristen terjadi sejak bala tentara Kristen pimpinan Abrahah menyerang Ka'bah dua bulan sebelum Nabi lahir. Right membayangkan kalau saja tentara Abrahah tidak kalah mungkin seluruh jazirah Arab berada ditangan Kristen, dan tanda salib sudah terpampang di Ka'bah. Muhammad pun mungkin mati sebagai pendeta. Jika Right benar berarti orang Kristen sendiri telah lama menentang millah Nabi Ibrahim, sebab mereka bukan menyerang Islam yang dibawa Nabi, tapi Ka'bah yang merupakan khazanah millah Ibrahim itu. Jadi motif orientalisme adalah keagamaan dan berkaitan dengan Kristen dan misionarisme. Adapun sebagai motif politik, bagi Barat dulunya Islam telah mewarnai peradaban manusia dan menguasai dunia dengan begitu cepat. Barat sebagai peradaban yang baru bangkit dari kegelapan, melihat Islam sebagai ancaman besar dan langsung bagi kekuasaan politik dan agama mereka. Barat sadar benar bahwa Islam bukan hanya sekedar istana-istana megah, bala tentara yang gagah berani atau bangunan-bangunan monumental, tapi peradaban yang memiki khazanah dan tradisi ilmu pengetahuan yang tinggi. Oleh sebab itu mereka perlu merebut khazanah ini untuk kemajuan mereka dan sekaligus untuk menaklukkan Islam. Motif politik ini kemudian berkembang menjadi motif perdagangan yang kemudian menjadi kolonialisme. Kebencian Barat terhadap Islam dijelaskan secara objektif oleh pemakalah dengan menyajikan tulisan para cendekiawan Barat yang menuduh Muhammad adalah penyebar wahyu palsu, tokoh penipu, tidak jujur, pelaku sodomi, dsb (Norman Daniel, Islam and the West, hal.246- 296). Lebih lanjut, Adnin Armas yang membawakan tema, Kajian Orientalis terhadap Rasulullah menguraikan bahwa permusuhan Barat terhadap Nabi berawal sejak lahirnya Islam itu sendiri. Penulis buku Metodologi Bibel dalam Studi Al-Qur'an ini merincikan rentetan sejarah caci maki tokoh-tokoh Barat terhadap Nabi SAW. Beragamnya sebutan yang ditujukan kepada Nabi, seperti; Mamed, Mawmet, Mahound, Mahoun, Mahun, Mahomet, Mahon, Machmet, yang kesemua kata tersebut bermakna setan (devil) dan berhala (idol) berkumandang keras khususnya pada zaman pertengahan. Selanjutnya, Adnin mengutip Marthin Luther mengatakan bahwa Al-Qur'an mengajarkan kebohongan dan pembunuhan. Oleh sebab itu, yang mengarang Al-Qur'an (Mahomet) dikontrol oleh setan. Ringkasnya, para orientalis, kata Adnin, menolak jika Rasulullah sebagai seorang ummiyy, karena ingin membuktikan bukan saja terhegemoni Yahudi-Kristen terhadap diri Muhammad, namun juga Muhammad adalah pengarang Al-Qur'an. Sebagai pengarang, Muhammad mesti mengetahui baca dan tulis. Dialog peradaban ini biasa diselenggarakan setiap bulan. itu merupakan acara Diskusi Pandangan Barat terhadap nabi Muhammad SAW' dalam prespektif Historisperingatan kepindahan Kantor INSISTS yang baru di Gedung Gema Insani Pers, Jl. Kalibata Utara II No 84 JakartaSelatan. (Laporan ongri saladin) Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this
[media-dakwah] Sosok Abdul Qodir Jaelani
-Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ummu Ja'far Sent: 13 Januari 2006 15:36 To: sabili Subject: [Sabili] Sosok Abdul Qodir Jaelani http://www.eramuslim.com Sosok Abdul Qodir Jaelani Assalamu `alaikum, Siapakah Syekh Abdul Qodir Jaelani? Dan mengapakah begitu diagungkan oleh sebagian saudara kita? BUDI SUCI Jawaban Assalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Syekh Abdur Qadir Jilany adalah adalah imam yang zuhud dari kalangan sufi. Nama lengkap beliau adalah Abdul Qadir bin Abi Sholih Abdulloh bin Janki Duwast bin Abi Abdillah bin Yahya bin Muhammad bin Daud bin Musa bin Abdillah bin Musa al-Hauzy bin Abdulloh al-mahdh bin Al-Hasan al-mutsanna bin al-Hasan bin Ali bin Abi Tholib Al-Jailani dinisbahkan ke sebuah tempat di dekat thobristan yaitu Jiil, atau Jilan atau Kilan Beliau lahir tahun 471 H di Jiilan dan Kemudian di masa mudanya beliau pergi ke Baghdad dan belajar dari al-Qadhy Abi Sa'd al-Mukhorromy. Beliau pun banyak meriwayatkan hadits dari sejumlah ulama pada masa itu di antaranya; Abu Gholib al-Baqillany dan Abu Muhammad Ja'far as- Sirraj. Syekh 'Izuddin bin Abdissalam mengatakan: Tidak ada seorangpun yang karamahnya diriwayatkan secara mutawatir kecuali Syekh Abdul Qadir Jiilany. Syekh Nuruddin asy-Syathonufy al-Muqry mengarang sebuah buku yang menjelaskan tentang sirah dan karamah beliau dalam 3 jilid, dalam buku tersebut dikumpulkan semua berita yang berkaitan dengan syekh baik itu berita yang benar, palsu maupun hanya cerita rekaan. Di antara cerita yang terdapat dalam buku tersebut adalah sebuah kisah yang diriwayatkan dari Musa bin Syekh Abdul Qadir al-Jilany ia berkata: Aku mendengar ayahku bercerita: Pada suatu waktu, ketika aku sedang berada dalam perjalanan di sebuah gurun. Berhari-hari lamanya aku tidak menemukan air, dan aku sangat kehausan. Tiba-tiba ada awan yang melindungiku dan turun darinya setetes air kemudian aku meminumnya dan hilang rasa dahagaku, kemudian aku melihat cahaya terang benderang, tiba-tiba ada suara memanggilku, Wahai Abdul Qodir, Aku Rabbmu dan Aku telah halalkan segala yang haram kepadamu. Maka Abdul Qodir berkata: Pergilah wahai engkau Syetan terkutuk. Tiba- tiba berubah menjadi gelap dan berasap, kemudian ada suara yang mengucapkan: Wahai Abdul Qodir, engkau telah selamat dariku (syetan) dengan amalmu dan fiqihmu. Demikian sedikit kisah tentang Abdul Qodir. Syekh Abdul Qadir memiliki 49 orang anak, 27 di antaranya adalah laki- laki. Beliaulah yang mendirikan tariqat al-Qadiriyah. Di antara tulisan beliau antara lain kitab Al-Fathu Ar-Rabbani, Al-Ghunyah li Thalibi Thariq Al-Haq dan Futuh Al-Ghaib. Beliau wafat pada tanggal 10 Rabi?ul Akhir tahun 561 H bertepatan dengan 1166 M pada saat usia beliau 90 tahun. Adapun penyebab kenapa begitu banyak orang di zaman sekarang yang mengagungkan beliau, adalah karena beliau termasuk orang yang sholih dan banyak karomahnya. Hanya saja kebanyakan dari mereka bersikap berlebih-lebihan dalam hal tersebut (al-Ghulu) dan menempatkan beliau di atas derajat para Nabi. Tentunya hal tersebut adalah perbuatan yang dilarang. (Tarikhul Islam Lidz-Dzahaby tahun 561-570 H, Siyar A'lam an-Nubala' 20/439-451) Wassalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ahmad Sarwat, Lc. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Nur Muhammad: Penyimpangan Sufi
-Original Message- From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Abu Abdillah Sent: 13 Juli 2005 14:14 To: assunnah@yahoogroups.com Subject: Re: [assunnah] Penjelasan Tentang Nur Muhammad From: Imran [EMAIL PROTECTED] Date: Fri Jul 8, 2005 6:18 pm Subject: mohon penjelasan tentang Nur Muhammad Assalamu 'alaikum wr.wb. Ana mohon penjelasan tuntas tentang Nur Muhammad Wassalamu 'alaikum wr.wb. Abu Saif Alhamdulillah Nur Muhammad adalah keyakinan yang menyimpang dari kaum Sufi... Dan, sesungguhnya orang-orang Sufi, dimana beribu-ribu kaum muslimin dari segala penjuru dirangkul mereka, lalai ketika mengangkat orang-orang tersebut (para imamnya) ke derajat ketuhanan atau yang mendekati hal itu. Yaitu menjadikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkedudukan diantara mereka dalam mengatur semesta, baik masalah penciptaan dan pengaturan, mendatangkan manfaat dan memberikan madharat, qadha dan qadar. Maka, mulailah mereka mengada-ngadakan perkataan terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melalui teori Al-Haqiqah Al- Muhammadiyah yang mengeluarkan Rasulullah dari alam manusia dan menjadikannya cahaya (Nur). Dari cahaya Muhammad itulah seluruh mahluk diciptakan. Dibawah ini akan saya salinkan dari situs http://www.almanhaj.or.id penjelasan tentang keyakian Nur Muhammad, semoga bermanfaat BOROK-BOROK SUFI Oleh Salim Al-Hilali dan Ziyad Ad-Dabij Bagian Terakhir dari Tiga Tulisan [3/3] CAHAYA (NUR) MUHAMMADI Termasuk dalam madzhab wihdah al-wujud, ialah adanya keyakinan dikalangan orang-orang sufi tentang masalah Aqthab, Autad, Abdal, Aghwats, An- Najba (yakni beberapa istilah status, jabatan atau peringkat dikalangan sufi), bahwa ruh Allah berdiam pada diri mereka sehingga merekalah yang mengatur apa yang ada. Mereka menduduki kedudukan Allah dalam mencipta dan mengatur. Yang demikianpun termasuk keyakinan Syi'ah terhadap para imamnya. Seperti dikatakan Khumeini dalam kitabnya Al-Hukumah Al-Islamiyah hal.52 : Sesungguhnya imam mempunyai kedudukan yang terpuji dan derajat yang tinggi, dan kekuasaan untuk mencipta serta tunduk di bawah kekuasaannya seluruh unsur dari semesta ini. Dan termasuk madzhab kami yang sangat penting pula, bahwa para imam kita mempunyai kedudukan yang tidak dapat diraih oleh para malaikat terdekatpun, dan tidak pula oleh nabi yang didekatkan. Dan berdasarkan riwayat-riwayat yang ada pada kita, dengan hadits- haditsnya, bahwa Rasul teragung Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para imam, mereka semua, sebelum adanya alam semesta ini berupa cahaya yang dijadikan Allah mengelilingi Ars-Nya. [1 Artinya : ... Sungguh besar perkataan yang keluar dari mulut mereka. Tiadalah yang mereka katakan itu kecuali dusta. [Al-Kahfi : 5] Berikut ini sebagian dari perkataan mereka : [1]. Muhammad Adalah Asal Semesta. Sesungguhnnya akal yang pertama adalah dinasabkan kepada Muhamad. Karenanya Allah menciptakan Jibril di waktu terdahulu. Maka Muhammad adalah bapak bagi Jibril dan merupakan asal dari seluruh alam semesta. [2] [2]. Muhammad Di Atas 'Arsy. Mahluk yang pertama adalah debu, dan mahluk yang pertama yang berwujud secara hakiki adalah Muhammad yang disifatkan istiwa' di atas 'Arsy Ar-Rahmani, yaitu 'Arsy ilahi. [3] [3]. Cahaya Muhammad (Nur Muhammadi) adalah cahaya Allah. [4]. Muhammad adalah penjaga atas semesta. [5]. Semesta diciptakan karena Muhammad. Ibnu Nabatah Al-Mishri berkata: Kalau bukan karenanya, tidak adalah bumi dan tidak pula ufuk. Tidak pula waktu, tidak pula mahluk, tidak pula gunung. [6]. Muhammad Mengetahui Yang Ghaib. Berikut ini dalil-dalil mereka yang mereka sembunyikan di balik punggung-punggunya : Hadits Pertama. Artinya : Pertama kali yang diciptakan Allah adalah cahaya nabimu, wahai Jabir [Hadits PALSU] Hadits Kedua. Artinya : Aku sudah menjadi nabi sedangkan Adam masih berwujud antara air dan tanah. [Hadits PALSU. Lihat Syarah Jami'ash-Shagir III/91 dan Asna Al-Mathalib hal. 195] Ini adalah perkataan yang sangat lemah dan matan-nya mungkar. Bukankah air adalah bagian dari tanah ? Adapun hadits shahih berlafadz : Artinya : Aku sudah menjadi Nabi, sedangkan Adam adalah keadaan antara ruh dan jasad, tetapi ini pada ilmu Allah yang azali. Hadits Ketiga. Artinya : Kalau tidak karena engkau, maka bintang-bintang itu tidak diciptakan. [Shan'ani berkata bahwa hadits ini PALSU dan disepakati Imam Syaukani dalam kitab Fawaid Al-Majmu'ah hl. 116] Padahal sesungguhnya Allah telah menutup berbagai jalan menuju perbuatan yang melebih-lebihkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman. Artinya : Katakanlah, sesungguhnya aku ini adalah manusia seperti kamu semua. Hanyasanya diwahyukan kepadaku (wahyu). Sesungguhnya sesembahanmu adalah sesembahan yang Esa. Maka barangsiapa yang mengharapkan bertemu dengan Rabbnya, hendaklah ia beramal dengan amalan yang shalih dan tidak menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya.
[media-dakwah] Sejarah Sufi
-Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of grad it Sent: 06 Juli 2005 8:56 To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: [sufi-islam] INILAH RENTETAN SEJARAH Bismillahirrahmanirrahim Sejarah selalunya berulang.Dan seterusnya akan berulang. Pengalaman manusia pada sesuatu abad, akan dirasai juga oleh manusia pada abad seterusnya. Demikian juga dengan generasi yang akan datang, akan turut mengalami apa yang dialami oleh manusia sebelumnya.Demikianlah sunahtulah. Bahawa bermula, berkembang, membangun, menurun dan jatuhnya sesuatu kaum adalah berpunca dan bersebab. Dan kalau punca dan sebab yang sama berlaku pada satu generasi yang bangun pada abad mana sekali pun, nescaya nasib yang sama akan dirasai oleh generasi yang berikutnya. Sebab jatuh bangunnya sesuatu bangsa adalah mengikut kaedah atau presedur yang tertentu. Yang mana kalau prosedur yang sama diikuti oleh sesuatu bangsa lain, nescaya sejarah yang lalu berulang untuk bangsa yang terkemudian itu. Demikianlah yang sedang berlaku kini, sebenarnya telah beberapa kali berlaku dalam sejarah oleh generasi2 sebelumnya yang berlainan bangsa dan keturunan mereka. Diantara ulamak2 sufi yang telah dikecam oleh kawan mereka sendiri, dituduh kafir, syirik, ekstrim,berbau syiah, zindiq, menentang pemerintah, pembawa bidaah, Hinduism, fahaman Parsi Kuno,dituduh membawa unsur2 falsafah yang kurang sihat dan lain2 ialah Imam Syafei, Imam Hanafi, Imam Hambali,Junaid Al Baghdadi,Abu Hassan Al Syaari, Syeikh Abdul Qadir Al Jalani, Yazid Bustami,Imam Ghazali, Ibnu Arabi, Al Hallaj, Syeikh Nuri, Imam Syarani, Imam Haramain, Imam Qusyairi dan lain2 lagi. Penentang2 mereka ini termasuklah ulamak2 yakni ulamak2 lahir atau ulamak rasmi. Yang mana mereka ini tidak mendalami ilmu tasawuf, kesufian dan kerohanian. Namun sejarah juga mencatatkan bahawa golongan ulamak2 itu bukan keseorangan.Mereka juga disokong oleh rakyat jelata dan ulamak2 yang lain. Ulamak2 besar yang menjadi penyokong pada Ulamak2 Sufi dalam sejarah perjuangan mereka ialah Imam Sayuti, Imam Ibnu Hajar, Al Haitami,Imam Nawawi, Syeikh Zakaria Ansari, Syeikh Syahabudin Assahrawardi, Syeikh Fakhrudin Ar Radzi, Syeikh Yafei,Al Firuzabidi, Sirajudin Al Bulqini, Syeikh Taqiyuddin As Subki dan lain2. Mereka ini bukan sebarang ulamak,Ilmu mereka ada yang bertaraf mujtahid dan ada yang bertaraf mujadid. Kitab karangan mereka banyak dan ada yang tersimpan hingga sekarang. Untuk bahan rujukan masyarakat terkemudian. Mereka ini dikenali sebagai ahli ilmi lahir dan ilmu batinnya. Mengapa terjadi pertentangan2 antara ulamak dengan ulamak? Sepatutnya ulamak sesama ulamak berbaik antara satu sama lain , supaya masyarakat tidak bergolak dan berpecah disebabkan oleh mereka. Dengan membaca sejarah silam, kita akan dapat menjawab dengan sebaik-baiknya. Peristiwa penentangan antara ulamak lahir atau ulamak rasmi terhadap ulama2 sufi adalah berpunca kerana adanya perbezaan yang besar antara mereka . Ulamak2 lahir atau ulamak rasmi mendapat ilmu dan pendidikan yang lebih bersifat `aqliah'. Hasil pengajian begini membolehkan sebahagian dari mereka mendapat jawatan rasmi dalam kerajaan atau pemerintah dengan imbuhan gaji dalam jumlah yang tertentu. Ilmu mereka dilahirkan atas tugas2 rasmi tadi, terutamanya untuk menyelesaikan masalah lahiriah masyarakat. Seperti nikah kahwin, perbalahan, kes jenayah dan lain2. Ulamak rasmi disebabkan oleh bekerja dengan pemerintah, maka mereka mempunyai kuasa dari segi undang2 untuk menghukum sekiranya pada pandangan mereka seseorang individu muslim atau sesuatu jemaah didapati bersalah. Sebaliknya ulamak2 sufi ialah orang yang mendapat ilmu dan pendidikan lahir dan batin, iaitu pengajian Tasawuf. Pengajian tasawuf lebih merupakan pengajian dalaman yakni masalah jiwa manusia.(Tapi aspek lahir yakni syariat, tamadun dan kemajuan Islam tidak diabaikan) Penekanan yang dibuat ialah bertujuan membersihkan hati dari godaan nafsu dan syaitan dengan kekuatan iman dan taqwa. Biasanya sebahagian kelompok ini mengambil tareqat sebagai satu cara yang membantu membersihkan hati serta mendekatkan diri insan pada Illahi. Pengajian sufi tidak bermaksud bekerja untuk makan gaji, tetapi lebih mendorong manusia untuk lebih tegas dan gigih melaksanakan perintah Allah dan sunnah Rasulullah saw.Hati mereka sangat sensitif dengan Allah. Iaitu terlalu takut dengan dosa. Mereka sentiasa merindui Allah. Hasil dari usaha2 membersihkan hati, maka golongan sufi mempunyai kemampuan berkorban dan berjuang yang jauh berbeza dengan apa yang dibuat oleh ulamak lahir atau ulamak rasmi.Kesungguhan mereka banyak mengaut simpati dari orang ramai, sehingga masyarakat banyak merujuk masalah pada mereka malah berjuang bersama2 mereka. Sikap tegas mereka bukan sahaja pada diri,keluarga dan kelompok mereka, tetapi juga tegas terhadap pemerintah serta ulamak2
[media-dakwah] Tasawuf di Kalangan Muhammadiyah
-Original Message- From: Bukit R [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 30 Maret 2004 11:49 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [tasawuf] Sedikit Wacana ??? Bersumber dari : http://www.suaramerdeka.com/harian/0110/06/kha2.htm Sedikit menambah wacana bagi kita. Tasawuf di Kalangan Muhammadiyah Oleh: Ibnu Djarir DI kalangan umat Islam di Indonesia masih sering timbul pertanyaan, apakah warga Muhammadiyah mengamalkan tasawuf? Pertanyaan itu timbul karena istilah tasawuf dalam Persyarikatan Muhammadiyah kurang populer. Demikian juga tariqat, Muhammadiyah secara organisatoris tidak mempunyai afiliasi dengan tariqat mana pun. Persyarikatan bisa juga dikatakan sebagai tariqat, dalam arti sebagai satu organisasi yang mempunyai cara tertentu dalam memahami ajaran Islam. Persyarikatan sering disoroti orang luar sebagai organisasi Islam yang kering spiritual''. Ada anggapan dari orang luar, Muhammadiyah sebagai ormas Islam yang berbasis masyarakat kota lebih menyukai cara- cara beribadah yang praktis-praktis saja atau seolah-olah mencari yang ringan-ringan saja. Misalnya dikatakan, sehabis salat fardu tidak diikuti dengan wirid atau zikir panjang, melainkan hanya doa pendek dengan suara lirih. Salat tarawih mencukupkan delapan rakaat ditambah tiga rakaat witir. Tidak ada kebiasaan istighotsah dan mujahadah secara massal dan lain- lain. Kenyataannya tidak sebagaimana anggapan tersebut, sebab Muhammadiyah bukan mencari yang praktis-praktis atau yang ringan-ringan saja, melainkan semata-mata ingin melaksanakan amal ibadah yang mempunyai landasan hukum agama yang kuat sesuai dengan tuntunan Rasul. Misalnya mengenai wirid setelah salat fardu dan salat tarawih, ingin meniru apa yang dulu diamalkan oleh Rasulullah. Mengenai pendalaman amalan spiritual, juga ingin mengamalkan apa yang dulu dicontohkan Rasulullah. Misalnya dengan mengamalkan ibadah-ibadah sunah seperti salat tahajud, puasa sunah, salat sunah rawatib, membaca doa dan wirid, iktikaf di masjid, tadarus Alquran, memiliki al-akhlaqul karimah, dan lain-lain. Istighotsah di kalangan warga Muhammadiyah dilakukan secara individual. Jadi, pengamalan ibadah di kalangan umat Islam di Indonesia itu lebih banyak kesamaannya. Bila terdapat perbedaan dalam cara pelaksanaannya, itu karena perbedaan cara pemahaman dari tiap- tiap golongan. Spiritual Islami Aktualisasi spiritualitas Islam ialah upaya mewujudkan kehidupan islami, dengan menekankan pada penyempurnaan pengamalan ibadah, kesucian rohani, dan kesalihan moral atau al-akhlaqul karimah. Di kalangan warga Muhammadiyah terdapat orang-orang yang dalam mengapresiasi makna ibadah dan zikir sebagai didefinisikan dalam buku Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah, bukan pada ritual formal seperti duduk di masjid sambil memutar-mutar tasbih, melainkan lebih menekankan gerak amal saleh dalam bentuk kiprah kreatif dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat. Pemahaman seperti itu kemudian termanifestasikan dalam bentuk kekurangakraban dengan wirid-wirid, zikir, dan tahlil secara verbal (qauli), dan lebih mengutamakan zikir qalbi dan fi'li (operasional) sehingga orang luar memandang mereka kering spiritual. Karena itu, persyarikatan perlu memberikan penjelasan kepada orang luar tentang pemahaman Muhammadiyah mengenai spiritualitas islami untuk menghilangkan kesalahpahaman orang luar terhadap Muhammadiyah. Di samping itu, persyarikatan perlu mengimbau semua warganya agar meningkatkan pengamalan spiritualitas islami dalam rangka pengukuhan akidah, penyempurnaan ibadah, dan keluhuran akhlak. Aktualisasi spiritualitas islami itu juga berbarengan dengan kehendak mengembangkan pemikiran tajdid (pembaharuan dan pemurnian ajaran Islam). Hal itu dimaksudkan agar segala amalan ibadah dilakukan dengan cara yang benar sesuai dengan petunjuk Alquran dan hadis, bebas dari syirik, bid'ah, khurafat, dan takhayul. Tasawuf Modern Meskipun PP Muhammadiyah dengan Majlis Tarjih belum pernah membahas secara khusus tentang ajaran tasawuf, seorang tokoh yang namanya cukup terkenal, Prof Dr Hamka, telah memperkenalkan istilah tasawuf modern untuk memberikan nama pada ajaran tasawuf yang menurutnya sesuai dengan paham Muhammadiyah. Dia menulis beberapa buku tentang tasawuf, di antaranya berjudul Tasawuf Mo dern. Para pemuka Muhammadiyah yang lain pada umumnya menekankan, semua warga suka menjalankan ibadah-ibadah sunah, di samping ibadah wajib, dan memiliki akhlaqul karimah. Istilah akhlaqul karimah ini mencakup serangkaian sifat-sifat utama seperti: taqwa, zuhud, sabar, faqr, qana'ah, tawakal, ikhlas, syukur, rida, wara', tawadhu', raja', tobat, dan lain-lain sebagaimana dicontohkan Rasulullah. Jadi, mereka tidak menggunakan istilah tasawuf tetapi menganjurkan warganya memiliki sifat-sifat utama sebagaimana yang didambakan para penganut tasawuf. Menurut Hamka, istilah tasawuf modern adalah tasawuf murni yang relevan untuk diterapkan pada zaman modern. Orang yang