[media-dakwah] Persatuan Ulama Dunia Serukan Hindari Propaganda Perpecahan

2006-08-01 Terurut Topik Hangga
Persatuan Ulama Dunia Serukan Hindari Propaganda Perpecahan 
 http://www.eramuslim.com/news/int/44ca1f82.htm
Sabtu, 29 Jul 06 11:41 WIB

Banyaknya peringatan yang dikeluarkan para ulama Islam berupa fatwa 
yang mengharamkan dukungan kepada Hizbullah dalam perang melawan 
Zionis Israel, membuat Persatuan Ulama Dunia angkat bicara dan 
mengingatkan bahayanya terjerumus ke dalam propaganda-propaganda 
busuk yang mencoba mengobarkan fanatisme dan perpecahan di antara 
kalangan sunnah dan syi'ah terkait dengan konflik di kawasan.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan Kamis (27/07), Persatuan Ulama 
Dunia menyebut perlawanan di Palestina dan Libanon sebagai 
pertempuran kepahlawanan melawan penjajah Israel. Propaganda-
propaganda memecah belah telah muncul sejak munculnya kepahlawanan 
perlawanan Islam di Libanon, yang berasal dari orang-orang yang 
menginginkan perpecahan antara sunnah dan syi'ah, tegas pernyataan 
tersebut.

Salah seorang ulama senior yang menjadi rujukan fiqih di kalangan 
salafiyah di Arab Saudi, Syaikh Abdullah bin Jibrin dalam fatwanya 
telah mengharamkan bantuan kepada pejuang Hizbullah dan tidak boleh 
berdoa untuk mereka. Karena mereka, menurut Syaikh Bin Jibrin, 
adalah kaum syi'ah rafidhah yang telah keluar dari Islam.

Namun Persatuan Ulama Dunia yang dipimpin Syaikh Yusuf al-Qardhawi 
menegaskan bahwa kalimat tauhid Laa Ilaaha IllaLlah adalah kata 
peneguh yang diteguhkan Allah swt buat orang-orang beriman. Kalimat 
itulah yang menjadikan pengucapnya memiliki sifat Islam. Rasulullah 
saw bersabda di dalam hadits muttafaqun `alaih yang diriwayatkan 
Bukhari dan Muslim, Barangsiapa mengucapkan Laa Ilaaha IllaLlah 
maka telah terpelihara dariku harta dan jiwanya kecuali dengan alasa 
yang benar, dan masalah hisabnya ada pada Allah ta'ala. Rasulullah 
saw juga besabda, Cukuplah seseorang dianggap jahat apabila 
melecehkan saudaranya yang muslim. Setiap muslim atas muslim lainnya 
haram darah, harta dan kehormatannya. Kemudian Persatuan Ulama Dunia 
menegaskan larangan Allah swt untuk saling berbantahan yang berakibat 
pada kekalahan. Dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang 
menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu. (9/46).

Dr. Yusuf al-Qardhawi di harian al-Wafd Mesir edisi Kamis (27/07) 
telah menegaskan bahwa perlawanan Libanon adalah jihad syar'i, sama 
kedudukannya dengan jihad di Palestina. Oleh karena itu, wajib bagi 
setiap muslim untuk membantu perlawanan ini melawan penjajah Zionis 
Israel.

Dalam pernyataan khusus kepada Islamonline, Jum'at (28/07), para 
ulama Islam mengingatkan keterlibatan sebagian ahli fiqih dan para 
mufti dalam permainan politik. Mereka menyerukan agar para ulama 
memperhatikan prinsip-prinsip syara' yang hanif ini dalam fatwanya. 
Mereka menegaskan pengharaman memberikan bantuan kepada perlawanan 
Islam di Libanon adalah pemahaman yang salah tentang Islam.

Dalam kaitan ini, Jama'ah al-Ikhwan al-Muslimun Mesir juga menolak 
fatwa yang mengharamkan dukungan kepada Hizbullah dalam pertempuran 
melawan penjajah Israel.

Wakil Mursyid Ikhwan Syaikh Muhammad Habib mengatakan, Saat ini 
bukan waktunya mengeluarkan fatwa yang seperti ini. Dia menambahkan 
bahwa fatwa semacam itu memberikan stigma bahwa di sana ada bahaya 
syi'ah yang mengancam kawasan dan menjadi alat justifikasi untuk 
tidak memberikan dukungan kepada perlawanan Libanon. Habib 
mengungkapkan, fatwa semacam ini, untuk saat ini, justru menciptakan 
perpecahan di dunia Arab dan Islam. (was/iol)





Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Negara Syariah Why Not ?

2006-05-24 Terurut Topik Hangga



-- Forwarded Message --

Subject: Negara Syariah Why Not ?
Date: Wednesday 24 May 2006 07:39
From: edi azka3 [EMAIL PROTECTED]
To: agussyafii [EMAIL PROTECTED], ahmad bahari [EMAIL PROTECTED]
sg, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], dt-
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], mas hangga 
[EMAIL PROTECTED], orang kampung [EMAIL PROTECTED], 
kijeromartani [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], 
Kunto [EMAIL PROTECTED], M.H.Aziz [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], shofy 
nafsany [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] 
[EMAIL PROTECTED], firliana putri 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] srias-
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] sufi-
[EMAIL PROTECTED], Agah Sugana [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
com [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] swa-
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
com [EMAIL PROTECTED], tulus_wae [EMAIL PROTECTED]
com, fatimah wan [EMAIL PROTECTED], sutiyoso wijanarko 
[EMAIL PROTECTED], ~{..u/cup..}~ [EMAIL PROTECTED]

 Negara Syariah Why Not ?
KH. Muhammad al-Khaththath
(DPP HTI  MUI Pusat)
 Negara Syariah Tinggal Selangkah. Demikian judul cover majalah 
Gatra
 edisi no 25 Tahun XII 6 Mei 2006. Judul dengan gambar ilustrasi 
lambang
 burung garuda dikalungi bendera berwarna hijau dengan gambar Bulan 
Bintang
 (lambang Masyumi?) memang terkesan provokatif disamping tentunya 
harapan...
 Memang di satu sisi, harapan umat Islam setelah reformasi, setelah 
nyata
 berbagai krisis yang dimulai dengan krisis moneter tahun 1997, krisis
 ekonomi, krisis politik, hingga krisis moral yang terus menjadi-jadi 
sampai
 hari ini, adalah diterapkannya syariah Islam yang betul-betul 
diharapkan
 akan bisa mengakhiri berbagai krisis tersebut dan menjamin 
terwujudnya
 pemeliharaan berbagai kemaslahatan hidup umat. Ini harapan umat yang
 merupakan mayoritas dari rakyat Indonesia ini. Namun di sisi lain, 
ada
 segelintir orang yang merasa terusik dengan aspirasi tersebut. 
Celakanya
 yang merasa terusik ini sering salah paham dan mengembangkan paham 
yang
 salah. Dan seiring dengan kampanye penerapan syariah yang diusung 
berbagai
 ormas dan parpol Islam, mereka pun melakukan contra kampanye. 
Beberapa tahun
 lalu jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia pernah diminta bicara di 
komunitas
 Jaringan Islam Liberal, beliau menyampaikan tema Selamatkan 
Indonesia
 dengan Syariah. Komunitas tersebut justru menyambutnya dengan: 
Selamatkan
 Indonesia dari Syariah. Kalangan JIL dan yang serupa dengannya 
tampaknya
 menganggap syariah Islam itu berbahaya bagi rakyat Indonesia yang 
mayoritas
 muslim. Dalam diskusi di UIN beberapa waktu lalu pentolan JIL setelah 
Ulil
 hengkang ke Amrik, Abdul Moqsith Al Ghazali, begitu menggebu-gebu
 menyudutkan syariat Islam, khilafah Islamiyah serta gerakan radikal,
 khususnya HT, yang dia sebut-sebut sebagai gerakan makar. Mode-model 
Moqsith
 ini bisa kita jumpai dalam pernyataan Adnan Buyung Nasution di Gatra 
(idem).
 Juga yang lain-lain yang lebih menunjuk kepada islamphobi. Ada 
beberapa
 argumentasi, kalau boleh disebut argumentasi, dari mereka yang 
menolak
 syariah atau lebih khusus sistem negara syariah, yakni Khilafah. 
Pertama,
 syariah itu adalah dari Arab, produk asing, lalu oleh gerakan radikal
 difotocopy xerox -meminjam istilah Moqsith-untuk dibawa ke Indonesia,
 padahal Indonesia budayanya lain. Kedua, negara syariah, yakni 
khilafah
 adalah sistem yang gagal, sebab tiga khalifah pada masa awal, yakni 
Khalifah
 Umar bin Khaththab r.a., Utsman bin Affan r.a., dan Ali bin Abi 
Thalib r.a.
 terbunuh dalam sistem tersebut. Ketiga, penerapan syariah akan 
memasung
 budaya, menghancurkan keragaman budaya, sebab dengan syariah 
diterapkan
 budaya-budaya yang tidak sesuai dengan syariah seperti koteka dan 
kebaya
 akan dimusiumkan. Keempat, penerapan syariah akan memecah-belah 
persatuan
 sebab jika di Indonesia diterapkan, maka Bali dan daerah-daerah 
mayoritas
 non muslim akan melepaskan diri. Dengan hati bening dan pikiran 
jernih, mari
 kita urai benang kusut yang delemparkan tersebut. Argumen pertama, 
menolak
 syariah dengan menganggap syariah sebagai produk Arab dan Arab itu 
asing
 adalah argumen yang memiliki dua kesalahan. Pertama, orang yang mau 
sedikit
 teliti saja --asal jujur-- membaca sejarah asal usul syariah Islam 
akan
 mengetahui dengan jelas bahwa syariah sesungguhnya bukanlah dari 
Arab,
 melainkan dari langit, dari Allah SWT Pencipta manusia dan seluruh 
jagad
 raya ini. Bahwasanya Allah SWT menurunkan syariah-Nya pertama kali 
kepada
 bangsa Arab yang buta huruf 15 abad lalu dengan

[media-dakwah] Tapi Kalian Bagai Buih

2006-05-23 Terurut Topik Hangga



Bismillah
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Tapi Kalian Bagai Buih.
Kategori: Manhaj oleh: abu_muhammad Tanggal 12 Apr 2006. Dibaca: 188 
kali
 diambil dari :http://www.thullabul-ilmiy.or.id/blog/?p=42#more-42

Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilalie

Ketika kita memperhatikan kata-kata wahyu dari Al-Quran dan As-Sunnah, 
kita
 melihat bahwa realita umat Islam terlingkupi dengan huruf-huruf yang 
jelas.
 Tidak samar bagi orang yang melihat hakikat urusan ini yang tidak 
tertipu
 dengan fatamorgana yang muncul tapi sirna bahwa penyakit 'wahn' telah
 menggerogoti urat-urat umat ini.

Realita ini telah ada isyarat kepadanya, peringatan jelas tanpa samar
 tentangnya. Jelas tanpa kekaburan. Terang tanpa terselubung kabut 
yang bisa
 mengganggu pandangan. Itu dalam Hadits Tsauban radhaiyallahu 'anhu 
maula
 Rasulullah shallallahi 'alaihi wa sallam ketika beliau berkata:

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Hampir terjadi 
keadaan
 yang mana umat-umat lain akan mengerumuni kalian bagai orang-orang 
yang
 makan mengerumuni makanannya. Salah seorang sahabat berkata: Apakah 
karena
 sedikitnya Kami pada waktu itu? Nabi berkata: Bahkan, pada saat itu 
kalian
 banyak jumlahnya, tetapi kalian bagai 'ghutsa' (buih kotor yang 
terbawa air
 saat banjir). Pasti Allan akan cabut rasa segan yang ada dalam dada-
dada
 musuh kalian, kemudian Allah campakkan kepada kalian rasa 'wahn'. 
Kata para
 sahabat: Wahai Rasulullah apa rasa 'wahn' itu?
Beliau bersabda: Cinta dunia dan takut mati (HR Abu Daud No.4297, 
Ahmad
 5/278, Abu Nu'aim dalam al-Hilyah 1/182 dengan dua jalan dan dengan 
keduanya
 hadits ini menjadi shahih).

Hadits ini yang menceritakan apa 'wahn' itu menunjukkan keadaan umat 
Islam:

Pertama: Musuh-musuh Allah dari kalangan tentara iblis serta pendukung
 syaithan selalu memata-matai perkembangan umat Islam serta negara 
mereka.
 Karena mereka telah melihat penyakit 'wahn' ini telah merasuki kaum
 muslimin. Penyakit ini telah menyembelih leher-leher umat Islam. Maka 
mereka
 menerkamnya dan masih menyembunyikan sisanya.

Kaum kuffar dan musyrikin ahlul kitab selalu melakukan hal demikian 
sejak
 meunculnya fajar Islam. Itu terjadi ketika daulah Islam yang murni 
yang
 ditanamkan pondasinya dan dikokohkan oleh Rasulullah shallallahu 
'alaihi wa
 sallam di Madinah dan sekitarnya. Ini ditegaskan di dalam hadist yang
 menceritakan tiga orang yang sengaja tidak ikut berperang (HR
 Bukhari-Muslim), sebagaimana dikatakan oleh Ka'ab bin Malik 
radhiyallahu
 'anhu: . Ketika aku berjalan di pasar madinah, tiba-tiba ada seorang 
petani
 dari petani-petani Negeri Syam yang membawa makanan untuk dijual di 
Madinah
 berkata: Siapa yang bisa menunjukkan Ka'ab bin Malik kepadaku?, 
maka
 orang-orang menunjukinya, maka dia datangi aku kemudian menyerahkan 
kepadaku
 sebuah surat dari Raja Ghassan. Dan aku adalah seorang terpelajar, 
maka aku
 baca. Ternyata didalamnya tertulis:

Amma ba'du.
Telah sampai kepada kami berita bahwa teman-temanmu bersikap keras 
kepadamu.
 Dan Allah tidak akan membiarkanmu berada di negeri yang penuh dengan
 kehinaan dan kesempitan, maka datanglah dan bergabunglah dengan kami, 
kami
 akan menampungmu.

Perhatikanlah wahai Kaum Muslimin yang cerdas dan coba renungkan wahai
 saudaraku terkasih, bagaimana orang-orang kafir selalu mengawasi
 berita-berita daulah Islam. Bila ada kesempatan mereka akan 
menerkamnya dari
 segala penjuru, Itu juga dijelaskan dengan:

Kedua: Sesungguhnya orang-orang kafir saling membantu dan bergabung 
untuk
 menyerang Islam, daulahnya, pemeluknya dan para da'inya. Siapa yang 
membaca
 sejarah Perang Salib akan tahu bagaimana peristiwa, yang mana Bani 
Ashfar
 mempersiapkan pasukannya untuk membinasakan daulah khilafah. Akan 
jelas hal
 ini seperti jelasnya cahaya matahari ditengah teriknya siang. Dan 
hingga
 sempurna bagi mereka hal itu, maka mereka membuat 'kelompok', 
kemudian
 'badan organisasi', kemudian 'dewan', kemudian 'organisasi dunia', 
yang
 dengan itu mereka membakar semangat mereka dengan slogan-slogan. 
Juga:

Ketiga: Negeri-negeri Islam adalah sumber-sumber kebaikan dan berkah. 
Maka
 Orang-orang kafir ingin menguasainya. Oleh karena itu Rasulullah 
shallallahu
 'alaihi wa sallam menyerupakannya dengan makanan baik yang membuat 
berselera
 para penyantapnya, maka mereka menyerbunya, setiap penyerbu ingin
 mendapatkan bagian seperti bagian singa.

Keempat: Orang-orang kafir membuat negeri-negeri Islam menjadi
 berkelompok-kelompok dan terpecah-pecah, sebagaimana dalam hadits 
'Abdullah
 bin Hawalah radhiyallahu 'anhu berkata:

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Nanti kalian akan
 menjadi pasukan yang berkelompok-kelompok. Satu kelompok di Syam, 
satu
 kelompok di Iraq, dan satu kelompok di Yaman. Kata sahabat: Berilah
 pilihan, wahai Rasulullah. Maka beliau bersabda: Pilihlah yang di 
Syam,
 siapa yang enggan, maka yang di Yaman. Dan hendaklah ia minum dari 
airnya,
 karena Allah menjaminkan untukku negeri Syam dan 

[media-dakwah] Orientalis Menolak Jika Rasulullah Seorang Ummiyy

2006-02-20 Terurut Topik Hangga
http://hidayatullah.com/index.php?
option=com_contenttask=viewid=2792Itemid=1
Senin, 20 Pebruari 2006 

Hidayatullah.com--Mengawali perpindahan di kantor barunya, Institute 
for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS) mengundang 
beberapa elemen masyarakat yang terdiri dari profesional, mahasiswa, 
da'i dan dosen dalam acara kajian peradaban yang berkenaan dengan tema 
aktual, sehubungan dengan munculnya 12 karikatur Nabi Muhammad SAW. 

Acara ini dimoderatori oleh Ir. Nuim Hidayat, M.Sc dan berlangsung 
mulai pukul 10.00 sampai 12.30 dan menampilkan dua penyaji makalah, 
pertama, Fahmi Zarkasyi, MA, M.Phil, Direktur Utama INSISTS, PUREK III 
dan Director of The Center for Islamic and Occidental Studies di 
Institut Studi Islam Darussalam, Gontor,  kedua, Adnin Armas MA, 
Direktur eksekutif INSISTS. Saat ini, keduanya adalah kandidat doktor 
pemikiran Islam di ISTAC Kuala Lumpur, Malaysia. 


Dalam kesempatan ini, Hamid Fahmi menyampaikan makalahnya yang 
berjudul: Mengkritisi Kajian Islam Orientalis. 

Mengawali kajiannya, Hamid mencoba mengelaborasi makna dan motivasi 
pembuatan karikatur tersebut secara mendalam. Selanjutnya dijelaskan 
latar belakang ketertarikan Barat mengkaji Islam dan Timur, yang lebih 
didominasi oleh motif keagamaan dan politik.


Sebagai motif keagamaan, Barat yang diwakili Kristen memandang Islam 
sejak awal kelahirannya sebagai penentang doktrin-doktrinnya. Thomas 
Right, penulis buku Early Christianity in Arabia, mensinyalir 
perseteruan antara Islam dan Kristen terjadi sejak bala tentara 
Kristen pimpinan Abrahah menyerang Ka'bah dua bulan sebelum Nabi 
lahir. 

Right membayangkan kalau saja tentara Abrahah tidak kalah mungkin 
seluruh jazirah Arab berada ditangan Kristen, dan tanda salib sudah 
terpampang di Ka'bah. Muhammad pun mungkin mati sebagai pendeta. 

Jika Right benar berarti orang Kristen sendiri telah lama menentang 
millah Nabi Ibrahim, sebab mereka bukan menyerang Islam yang dibawa 
Nabi, tapi Ka'bah yang merupakan khazanah millah Ibrahim itu. Jadi 
motif orientalisme adalah keagamaan dan berkaitan dengan Kristen dan 
misionarisme.


Adapun sebagai motif politik, bagi Barat dulunya Islam telah mewarnai 
peradaban manusia dan menguasai dunia dengan begitu cepat. Barat 
sebagai peradaban yang baru bangkit dari kegelapan, melihat Islam 
sebagai ancaman besar dan langsung bagi kekuasaan politik dan agama 
mereka. 

Barat sadar benar bahwa Islam bukan hanya sekedar istana-istana megah, 
bala tentara yang gagah berani atau bangunan-bangunan monumental, tapi 
peradaban yang memiki khazanah dan tradisi ilmu pengetahuan yang 
tinggi. 

Oleh sebab itu mereka perlu merebut khazanah ini untuk kemajuan mereka 
dan sekaligus untuk menaklukkan Islam. Motif politik ini kemudian 
berkembang menjadi motif perdagangan yang kemudian menjadi 
kolonialisme.


Kebencian Barat terhadap Islam dijelaskan secara objektif oleh 
pemakalah dengan menyajikan tulisan para cendekiawan Barat yang 
menuduh Muhammad adalah penyebar wahyu palsu, tokoh penipu, tidak 
jujur, pelaku sodomi, dsb (Norman Daniel, Islam and the West, hal.246-
296).


Lebih lanjut, Adnin Armas yang membawakan tema, Kajian Orientalis 
terhadap Rasulullah menguraikan bahwa permusuhan Barat terhadap Nabi 
berawal sejak lahirnya Islam itu sendiri. 

Penulis buku Metodologi Bibel dalam Studi Al-Qur'an ini merincikan 
rentetan sejarah caci maki tokoh-tokoh Barat terhadap Nabi SAW. 

Beragamnya sebutan yang ditujukan kepada Nabi, seperti; Mamed, Mawmet, 
Mahound, Mahoun, Mahun, Mahomet, Mahon, Machmet, yang kesemua kata 
tersebut bermakna setan (devil) dan berhala (idol) berkumandang keras 
khususnya pada zaman pertengahan. 

Selanjutnya, Adnin mengutip Marthin Luther mengatakan bahwa Al-Qur'an 
mengajarkan kebohongan dan pembunuhan. Oleh sebab itu, yang mengarang 
Al-Qur'an (Mahomet) dikontrol oleh setan. 


Ringkasnya, para orientalis, kata Adnin, menolak jika Rasulullah 
sebagai seorang ummiyy, karena ingin membuktikan bukan saja 
terhegemoni Yahudi-Kristen terhadap diri Muhammad, namun juga Muhammad 
adalah pengarang Al-Qur'an. Sebagai pengarang, Muhammad mesti 
mengetahui baca dan tulis. 

Dialog peradaban ini biasa diselenggarakan setiap bulan.  

itu merupakan acara Diskusi Pandangan Barat terhadap nabi Muhammad 
SAW' dalam prespektif Historisperingatan kepindahan Kantor INSISTS 
yang baru di Gedung Gema Insani Pers, Jl. Kalibata Utara II No 84 
Jakarta–Selatan. (Laporan ongri saladin)
 






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this 

[media-dakwah] Sosok Abdul Qodir Jaelani

2006-01-13 Terurut Topik Hangga
-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf 
Of Ummu Ja'far
Sent: 13 Januari 2006 15:36
To: sabili
Subject: [Sabili] Sosok Abdul Qodir Jaelani


http://www.eramuslim.com

Sosok Abdul Qodir Jaelani
Assalamu `alaikum, 

Siapakah Syekh Abdul Qodir Jaelani? Dan mengapakah begitu diagungkan 
oleh sebagian saudara kita?

BUDI SUCI


Jawaban

Assalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Syekh Abdur Qadir Jilany adalah adalah imam yang zuhud dari kalangan 
sufi. Nama lengkap beliau adalah Abdul Qadir bin Abi Sholih Abdulloh 
bin Janki Duwast bin Abi Abdillah bin Yahya bin Muhammad bin Daud bin 
Musa bin Abdillah bin Musa al-Hauzy bin Abdulloh al-mahdh bin Al-Hasan 
al-mutsanna bin al-Hasan bin Ali bin Abi Tholib Al-Jailani dinisbahkan 
ke sebuah tempat di dekat thobristan yaitu Jiil, atau Jilan atau Kilan

Beliau lahir tahun 471 H di Jiilan dan Kemudian di masa mudanya beliau 
pergi ke Baghdad dan belajar dari al-Qadhy Abi Sa'd al-Mukhorromy. 
Beliau pun banyak meriwayatkan hadits dari sejumlah ulama pada masa 
itu di antaranya; Abu Gholib al-Baqillany dan Abu Muhammad Ja'far as-
Sirraj.

Syekh 'Izuddin bin Abdissalam mengatakan: Tidak ada seorangpun yang 
karamahnya diriwayatkan secara mutawatir kecuali Syekh Abdul Qadir 
Jiilany. Syekh Nuruddin asy-Syathonufy al-Muqry mengarang sebuah buku 
yang menjelaskan tentang sirah dan karamah beliau dalam 3 jilid, dalam 
buku tersebut dikumpulkan semua berita yang berkaitan dengan syekh 
baik itu berita yang benar, palsu maupun hanya cerita rekaan.

Di antara cerita yang terdapat dalam buku tersebut adalah sebuah kisah 
yang diriwayatkan dari Musa bin Syekh Abdul Qadir al-Jilany ia 
berkata: Aku mendengar ayahku bercerita: Pada suatu waktu, ketika aku 
sedang berada dalam perjalanan di sebuah gurun. Berhari-hari lamanya 
aku tidak menemukan air, dan aku sangat kehausan. Tiba-tiba ada awan 
yang melindungiku dan turun darinya setetes air kemudian aku 
meminumnya dan hilang rasa dahagaku, kemudian aku melihat cahaya 
terang benderang, tiba-tiba ada suara memanggilku, Wahai Abdul Qodir, 
Aku Rabbmu dan Aku telah halalkan segala yang haram kepadamu. Maka 
Abdul Qodir berkata: Pergilah wahai engkau Syetan terkutuk. Tiba-
tiba berubah menjadi gelap dan berasap, kemudian ada suara yang 
mengucapkan: Wahai Abdul Qodir, engkau telah selamat dariku (syetan) 
dengan amalmu dan fiqihmu. Demikian sedikit kisah tentang Abdul 
Qodir.

Syekh Abdul Qadir memiliki 49 orang anak, 27 di antaranya adalah laki-
laki. Beliaulah yang mendirikan tariqat al-Qadiriyah. Di antara 
tulisan beliau antara lain kitab Al-Fathu Ar-Rabbani, Al-Ghunyah li 
Thalibi Thariq Al-Haq dan Futuh Al-Ghaib. Beliau wafat pada tanggal 10 
Rabi?ul Akhir tahun 561 H bertepatan dengan 1166 M pada saat usia 
beliau 90 tahun.

Adapun penyebab kenapa begitu banyak orang di zaman sekarang yang 
mengagungkan beliau, adalah karena beliau termasuk orang yang sholih 
dan banyak karomahnya. Hanya saja kebanyakan dari mereka bersikap 
berlebih-lebihan dalam hal tersebut (al-Ghulu) dan menempatkan beliau 
di atas derajat para Nabi. Tentunya hal tersebut adalah perbuatan yang 
dilarang. (Tarikhul Islam Lidz-Dzahaby tahun 561-570 H, Siyar A'lam 
an-Nubala' 20/439-451)

Wassalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 

Ahmad Sarwat, Lc.






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Nur Muhammad: Penyimpangan Sufi

2006-01-13 Terurut Topik Hangga
-Original Message-
From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On 
Behalf Of Abu Abdillah
Sent: 13 Juli 2005 14:14
To: assunnah@yahoogroups.com
Subject: Re: [assunnah] Penjelasan Tentang Nur Muhammad


From: Imran [EMAIL PROTECTED]
Date: Fri Jul 8, 2005  6:18 pm
Subject: mohon penjelasan tentang Nur Muhammad
Assalamu 'alaikum wr.wb.
Ana mohon penjelasan tuntas tentang Nur Muhammad
Wassalamu 'alaikum wr.wb.
Abu Saif

Alhamdulillah
Nur Muhammad adalah keyakinan yang menyimpang dari kaum Sufi... Dan, 
sesungguhnya orang-orang Sufi, dimana beribu-ribu kaum muslimin dari 
segala penjuru dirangkul mereka, lalai ketika mengangkat orang-orang 
tersebut (para imamnya) ke derajat ketuhanan atau yang mendekati hal 
itu. 
Yaitu menjadikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkedudukan 
diantara mereka dalam mengatur semesta, baik masalah penciptaan dan 
pengaturan, mendatangkan manfaat dan memberikan madharat, qadha dan 
qadar. Maka, mulailah mereka mengada-ngadakan perkataan terhadap 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melalui teori Al-Haqiqah Al- 
Muhammadiyah yang mengeluarkan Rasulullah dari alam manusia dan 
menjadikannya cahaya (Nur). Dari cahaya Muhammad itulah seluruh 
mahluk diciptakan.

Dibawah ini akan saya salinkan dari situs http://www.almanhaj.or.id 
penjelasan tentang keyakian Nur Muhammad, semoga bermanfaat


BOROK-BOROK SUFI

Oleh
Salim Al-Hilali dan Ziyad Ad-Dabij
Bagian Terakhir dari Tiga Tulisan [3/3]


CAHAYA (NUR) MUHAMMADI
Termasuk dalam madzhab wihdah al-wujud, ialah adanya keyakinan 
dikalangan 
orang-orang sufi tentang masalah Aqthab, Autad, Abdal, Aghwats, An-
Najba 
(yakni beberapa istilah status, jabatan atau peringkat dikalangan 
sufi), 
bahwa ruh Allah berdiam pada diri mereka sehingga merekalah yang 
mengatur 
apa yang ada.

Mereka menduduki kedudukan Allah dalam mencipta dan mengatur. Yang 
demikianpun termasuk keyakinan Syi'ah terhadap para imamnya. Seperti 
dikatakan Khumeini dalam kitabnya Al-Hukumah Al-Islamiyah hal.52 : 
Sesungguhnya imam mempunyai kedudukan yang terpuji dan derajat yang 
tinggi, 
dan kekuasaan untuk mencipta serta tunduk di bawah kekuasaannya 
seluruh 
unsur dari semesta ini. Dan termasuk madzhab kami yang sangat penting 
pula, 
bahwa para imam kita mempunyai kedudukan yang tidak dapat diraih oleh 
para 
malaikat terdekatpun, dan tidak pula oleh nabi yang didekatkan. Dan 
berdasarkan riwayat-riwayat yang ada pada kita, dengan hadits-
haditsnya, 
bahwa Rasul teragung Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para imam, 
mereka 
semua, sebelum adanya alam semesta ini berupa cahaya yang dijadikan 
Allah 
mengelilingi Ars-Nya. [1

Artinya : ... Sungguh besar perkataan yang keluar dari mulut mereka. 
Tiadalah yang mereka katakan itu kecuali dusta. [Al-Kahfi : 5]

Berikut ini sebagian dari perkataan mereka :

[1]. Muhammad Adalah Asal Semesta.
Sesungguhnnya akal yang pertama adalah dinasabkan kepada Muhamad. 
Karenanya 
Allah menciptakan Jibril di waktu terdahulu. Maka Muhammad adalah 
bapak bagi 
Jibril dan merupakan asal dari seluruh alam semesta. [2]

[2]. Muhammad Di Atas 'Arsy.
Mahluk yang pertama adalah debu, dan mahluk yang pertama yang 
berwujud 
secara hakiki adalah Muhammad yang disifatkan istiwa' di atas 'Arsy 
Ar-Rahmani, yaitu 'Arsy ilahi. [3]

[3]. Cahaya Muhammad (Nur Muhammadi) adalah cahaya Allah.
[4]. Muhammad adalah penjaga atas semesta.
[5]. Semesta diciptakan karena Muhammad.

Ibnu Nabatah Al-Mishri berkata:

Kalau bukan karenanya,
tidak adalah bumi dan tidak pula ufuk.
Tidak pula waktu, tidak pula mahluk,
tidak pula gunung.

[6]. Muhammad Mengetahui Yang Ghaib.

Berikut ini dalil-dalil mereka yang mereka sembunyikan di balik 
punggung-punggunya :

Hadits Pertama.
Artinya : Pertama kali yang diciptakan Allah adalah cahaya nabimu, 
wahai 
Jabir [Hadits PALSU]

Hadits Kedua.
Artinya : Aku sudah menjadi nabi sedangkan Adam masih berwujud antara 
air 
dan tanah. [Hadits PALSU. Lihat Syarah Jami'ash-Shagir III/91 dan 
Asna 
Al-Mathalib hal. 195]

Ini adalah perkataan yang sangat lemah dan matan-nya mungkar. Bukankah 
air 
adalah bagian dari tanah ? Adapun hadits shahih berlafadz : Artinya : 
Aku 
sudah menjadi Nabi, sedangkan Adam adalah keadaan antara ruh dan 
jasad, 
tetapi ini pada ilmu Allah yang azali.

Hadits Ketiga.
Artinya : Kalau tidak karena engkau, maka bintang-bintang itu tidak 
diciptakan. [Shan'ani berkata bahwa hadits ini PALSU dan disepakati 
Imam 
Syaukani dalam kitab Fawaid Al-Majmu'ah hl. 116]

Padahal sesungguhnya Allah telah menutup berbagai jalan menuju 
perbuatan 
yang melebih-lebihkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Allah 
Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

Artinya : Katakanlah, sesungguhnya aku ini adalah manusia seperti 
kamu 
semua. Hanyasanya diwahyukan kepadaku (wahyu). Sesungguhnya 
sesembahanmu 
adalah sesembahan yang Esa. Maka barangsiapa yang mengharapkan bertemu 
dengan Rabbnya, hendaklah ia beramal dengan amalan yang shalih dan 
tidak 
menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya. 

[media-dakwah] Sejarah Sufi

2006-01-13 Terurut Topik Hangga
-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
On Behalf Of grad it
Sent: 06 Juli 2005 8:56
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [sufi-islam] INILAH RENTETAN SEJARAH

Bismillahirrahmanirrahim

Sejarah selalunya berulang.Dan seterusnya akan berulang. Pengalaman 
manusia pada sesuatu abad, akan dirasai juga oleh manusia pada abad 
seterusnya. Demikian juga dengan generasi yang akan datang, akan turut 
mengalami apa yang dialami oleh manusia sebelumnya.Demikianlah 
sunahtulah. Bahawa bermula, berkembang, membangun, menurun dan 
jatuhnya sesuatu kaum adalah berpunca dan bersebab. Dan kalau punca 
dan sebab yang sama berlaku pada satu generasi  yang bangun pada abad  
mana sekali pun, nescaya nasib yang sama akan dirasai oleh generasi 
yang berikutnya.

Sebab jatuh bangunnya sesuatu bangsa adalah mengikut kaedah atau 
presedur yang tertentu. Yang mana kalau prosedur yang sama diikuti 
oleh sesuatu bangsa lain, nescaya sejarah yang lalu berulang untuk 
bangsa yang terkemudian itu.

Demikianlah yang sedang berlaku kini, sebenarnya telah beberapa kali 
berlaku dalam sejarah oleh generasi2 sebelumnya yang berlainan bangsa 
dan keturunan mereka.

Diantara ulamak2 sufi  yang telah dikecam oleh kawan mereka sendiri, 
dituduh kafir, syirik, ekstrim,berbau syiah, zindiq, menentang 
pemerintah, pembawa bidaah, Hinduism, fahaman Parsi Kuno,dituduh 
membawa unsur2 falsafah yang kurang sihat dan lain2 ialah Imam Syafei,
Imam Hanafi, Imam Hambali,Junaid Al Baghdadi,Abu Hassan Al Syaari, 
Syeikh Abdul Qadir Al Jalani, Yazid Bustami,Imam Ghazali, Ibnu Arabi, 
Al Hallaj, Syeikh Nuri, Imam Syarani, Imam Haramain,  Imam Qusyairi 
dan lain2 lagi.

Penentang2 mereka ini termasuklah ulamak2 yakni ulamak2 lahir atau 
ulamak rasmi. Yang mana mereka ini tidak mendalami ilmu tasawuf, 
kesufian dan kerohanian. Namun sejarah juga mencatatkan bahawa 
golongan ulamak2 itu bukan keseorangan.Mereka juga disokong oleh 
rakyat jelata dan ulamak2 yang lain. Ulamak2 besar yang menjadi 
penyokong pada Ulamak2 Sufi dalam sejarah perjuangan mereka ialah  
Imam Sayuti, Imam Ibnu Hajar, Al Haitami,Imam Nawawi, Syeikh Zakaria 
Ansari, Syeikh Syahabudin  Assahrawardi, Syeikh Fakhrudin Ar Radzi,
Syeikh Yafei,Al Firuzabidi, Sirajudin Al Bulqini, Syeikh Taqiyuddin  
As Subki dan lain2.

Mereka ini bukan sebarang ulamak,Ilmu mereka ada yang bertaraf 
mujtahid dan ada yang bertaraf mujadid. Kitab karangan mereka banyak 
dan ada yang tersimpan hingga sekarang. Untuk bahan rujukan masyarakat 
terkemudian. Mereka ini dikenali sebagai ahli ilmi lahir dan ilmu 
batinnya.

Mengapa terjadi pertentangan2 antara ulamak dengan ulamak? Sepatutnya 
ulamak sesama ulamak berbaik antara satu sama lain , supaya masyarakat 
tidak  bergolak dan berpecah disebabkan oleh mereka.  Dengan membaca 
sejarah silam, kita akan dapat menjawab dengan sebaik-baiknya.

Peristiwa penentangan antara ulamak lahir atau ulamak rasmi terhadap 
ulama2 sufi  adalah berpunca kerana adanya perbezaan yang besar antara 
mereka . Ulamak2 lahir atau ulamak rasmi mendapat ilmu dan pendidikan 
yang lebih bersifat `aqliah'. Hasil pengajian begini membolehkan 
sebahagian dari mereka mendapat jawatan rasmi dalam kerajaan atau 
pemerintah dengan imbuhan gaji dalam jumlah yang tertentu. Ilmu mereka 
dilahirkan atas tugas2 rasmi tadi, terutamanya untuk menyelesaikan 
masalah lahiriah masyarakat.  Seperti nikah kahwin, perbalahan, kes 
jenayah dan lain2. 

Ulamak rasmi disebabkan oleh bekerja dengan pemerintah, maka mereka 
mempunyai kuasa dari segi undang2  untuk menghukum  sekiranya pada 
pandangan mereka seseorang individu  muslim atau sesuatu jemaah 
didapati bersalah.

Sebaliknya ulamak2 sufi ialah orang yang mendapat ilmu dan pendidikan 
lahir dan batin, iaitu pengajian Tasawuf. Pengajian tasawuf lebih 
merupakan pengajian dalaman yakni masalah jiwa manusia.(Tapi aspek  
lahir yakni syariat, tamadun dan kemajuan Islam tidak diabaikan)  
Penekanan yang dibuat ialah bertujuan membersihkan hati dari godaan 
nafsu dan syaitan dengan kekuatan iman dan taqwa.

Biasanya sebahagian kelompok ini mengambil tareqat sebagai satu cara 
yang membantu membersihkan  hati serta mendekatkan diri insan pada 
Illahi. Pengajian sufi tidak bermaksud  bekerja untuk makan gaji, 
tetapi lebih mendorong manusia untuk lebih tegas dan gigih 
melaksanakan perintah Allah dan sunnah Rasulullah saw.Hati mereka 
sangat sensitif dengan Allah. Iaitu terlalu takut dengan dosa. Mereka 
sentiasa merindui Allah.

Hasil dari usaha2 membersihkan hati, maka golongan sufi mempunyai 
kemampuan berkorban dan berjuang yang jauh berbeza dengan apa yang 
dibuat oleh ulamak lahir atau ulamak rasmi.Kesungguhan mereka banyak 
mengaut simpati dari orang ramai, sehingga masyarakat banyak merujuk 
masalah pada mereka malah berjuang bersama2 mereka. Sikap tegas mereka 
bukan sahaja pada diri,keluarga dan kelompok mereka, tetapi juga tegas 
terhadap pemerintah serta ulamak2 

[media-dakwah] Tasawuf di Kalangan Muhammadiyah

2006-01-13 Terurut Topik Hangga
-Original Message-
From: Bukit R [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 30 Maret 2004 11:49
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [tasawuf] Sedikit Wacana ???


Bersumber dari : http://www.suaramerdeka.com/harian/0110/06/kha2.htm
Sedikit menambah wacana bagi kita.


Tasawuf di Kalangan Muhammadiyah
Oleh: Ibnu Djarir

DI kalangan umat Islam di Indonesia masih sering timbul pertanyaan, 
apakah warga Muhammadiyah mengamalkan tasawuf? Pertanyaan itu timbul 
karena istilah tasawuf dalam Persyarikatan Muhammadiyah kurang 
populer. 

Demikian juga tariqat, Muhammadiyah secara organisatoris tidak 
mempunyai afiliasi dengan tariqat mana pun. 

Persyarikatan bisa juga dikatakan sebagai tariqat, dalam arti sebagai 
satu organisasi yang mempunyai cara tertentu dalam memahami ajaran 
Islam.

Persyarikatan sering disoroti orang luar sebagai organisasi Islam yang 
kering spiritual''. Ada anggapan dari orang luar, Muhammadiyah 
sebagai ormas Islam yang berbasis masyarakat kota lebih menyukai cara-
cara beribadah yang praktis-praktis saja atau seolah-olah mencari yang 
ringan-ringan saja. 

Misalnya dikatakan, sehabis salat fardu tidak diikuti dengan wirid 
atau zikir panjang, melainkan hanya doa pendek dengan suara lirih. 
Salat tarawih mencukupkan delapan rakaat ditambah tiga rakaat witir. 
Tidak ada kebiasaan istighotsah dan mujahadah secara massal dan lain-
lain.

Kenyataannya tidak sebagaimana anggapan tersebut, sebab Muhammadiyah 
bukan mencari yang praktis-praktis atau yang ringan-ringan saja, 
melainkan semata-mata ingin melaksanakan amal ibadah yang mempunyai 
landasan hukum agama yang kuat sesuai dengan tuntunan Rasul. 

Misalnya mengenai wirid setelah salat fardu dan salat tarawih, ingin 
meniru apa yang dulu diamalkan oleh Rasulullah. Mengenai pendalaman 
amalan spiritual, juga ingin mengamalkan apa yang dulu dicontohkan 
Rasulullah. Misalnya dengan mengamalkan ibadah-ibadah sunah seperti 
salat tahajud, puasa sunah, salat sunah rawatib, membaca doa dan 
wirid, iktikaf di masjid, tadarus Alquran, memiliki al-akhlaqul 
karimah, dan lain-lain. 

Istighotsah di kalangan warga Muhammadiyah dilakukan secara 
individual. Jadi, pengamalan ibadah di kalangan umat Islam di 
Indonesia itu lebih banyak kesamaannya. Bila terdapat perbedaan dalam 
cara pelaksanaannya, itu karena perbedaan cara pemahaman dari tiap-
tiap golongan.

Spiritual Islami

Aktualisasi spiritualitas Islam ialah upaya mewujudkan kehidupan 
islami, dengan menekankan pada penyempurnaan pengamalan ibadah, 
kesucian rohani, dan kesalihan moral atau al-akhlaqul karimah.

Di kalangan warga Muhammadiyah terdapat orang-orang yang dalam 
mengapresiasi makna ibadah dan zikir sebagai didefinisikan dalam buku 
Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah, bukan pada ritual formal seperti 
duduk di masjid sambil memutar-mutar tasbih, melainkan lebih 
menekankan gerak amal saleh dalam bentuk kiprah kreatif dalam 
kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat.

Pemahaman seperti itu kemudian termanifestasikan dalam bentuk 
kekurangakraban dengan wirid-wirid, zikir, dan tahlil secara verbal 
(qauli), dan lebih mengutamakan zikir qalbi dan fi'li (operasional) 
sehingga orang luar memandang mereka kering spiritual. 

Karena itu, persyarikatan perlu memberikan penjelasan kepada orang 
luar tentang pemahaman Muhammadiyah mengenai spiritualitas islami 
untuk menghilangkan kesalahpahaman orang luar terhadap Muhammadiyah. 

Di samping itu, persyarikatan perlu mengimbau semua warganya agar 
meningkatkan pengamalan spiritualitas islami dalam rangka pengukuhan 
akidah, penyempurnaan ibadah, dan keluhuran akhlak.

Aktualisasi spiritualitas islami itu juga berbarengan dengan kehendak 
mengembangkan pemikiran tajdid (pembaharuan dan pemurnian ajaran 
Islam). Hal itu dimaksudkan agar segala amalan ibadah dilakukan dengan 
cara yang benar sesuai dengan petunjuk Alquran dan hadis, bebas dari 
syirik, bid'ah, khurafat, dan takhayul.

Tasawuf Modern

Meskipun PP Muhammadiyah dengan Majlis Tarjih belum pernah membahas 
secara khusus tentang ajaran tasawuf, seorang tokoh yang namanya cukup 
terkenal, Prof Dr Hamka, telah memperkenalkan istilah tasawuf modern 
untuk memberikan nama pada ajaran tasawuf yang menurutnya sesuai 
dengan paham Muhammadiyah. Dia menulis beberapa buku tentang tasawuf, 
di antaranya berjudul Tasawuf Mo dern.

Para pemuka Muhammadiyah yang lain pada umumnya menekankan, semua 
warga suka menjalankan ibadah-ibadah sunah, di samping ibadah wajib, 
dan memiliki akhlaqul karimah. Istilah akhlaqul karimah ini mencakup 
serangkaian sifat-sifat utama seperti: taqwa, zuhud, sabar, faqr, 
qana'ah, tawakal, ikhlas, syukur, rida, wara', tawadhu', raja', tobat, 
dan lain-lain sebagaimana dicontohkan Rasulullah. 

Jadi, mereka tidak menggunakan istilah tasawuf tetapi menganjurkan 
warganya memiliki sifat-sifat utama sebagaimana yang didambakan para 
penganut tasawuf.

Menurut Hamka, istilah tasawuf modern adalah tasawuf murni yang 
relevan untuk diterapkan pada zaman modern. Orang yang