Re : Selamat Hari Raya

1999-01-16 Terurut Topik alex

Kami sekeluarga mengucapkan  :

Selamat Idul Fitri

1 Syawal 1419 H

Memohon maaf lahir dan Batin, semoga Ibadah kita di terima oleh Allah
SWT.

Wass
ALCH



Re: BREAKING NEWS!!!!

1999-01-16 Terurut Topik Notrida Mandica

Hello Bang Pohan,

Report anda di Washington Post -- wawancara dengan Bill Liddle--
menarik jugakarya terus dong!!!

smile,

ida


 Dalam pandangan saya, orang-orang yang mengklaim diri dalam partai ini
 adalah orang-orang mengalami depresi politik. Mungkin nama yang tepat
 untuk partai ini adalah:  "Penerima Korupsi dan Pungli" atau
 "Partai orang Kecewa dan Plin-Plan."

  
###
Setuju!
PKP= Partai orang Kemaruk Power
Partai Kandang Penyamun
Parta Kagak tahu Perasaan rakyat
Pokoknya Kantong tetap Penuh
Pasti Kalian Pusing
Partai Kemarin ikut Perampok
Pokoknya Kami punya Partai

nyum!
ramadhan pohan



__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



To Mas Achmad di Toledo

1999-01-16 Terurut Topik RiZwAn RiZaL

Sebelumnya saya memohon maaf kepada seluruh Anggota PERMIAS karena
mempergunakan jalur umum, dikarenakan E-mail mas Achmad yang saya simpan
telah hilang dan Homepage Permias TOLEDO di PERMIAS NET tidak jalan ...
jadi sekali lagi mohon maaf

Dear Mas,

Saya telah melihat homepage mas, dan ada beberapa yang cukup menarik
buat saya mengenai penelitian-penilitian mas di bidang artificial
intelligence, Fuzzy Logic dan Neural Networks.. walaupun beberapa
aplikasi dalam bidang sistem produksi tetapi yang lebih menarik buat
saya adalah aplikasinya dalam bidang keuangan.

Jika tidak ada aral melintang saya juga akan mencoba mendalami bidang
ini khususnya di Expert system dan Neural Net dalam aplikasinya:
1. Mempredikasi Bank Failures, credit risk dan company konfigurasi
2. Membuat model Exchange rates dan Equity market ( mungkin tidak secara
luas)seperti yang sedang saya jalani adalah expert system dalam 1
Internet stock Valuation dan 2 Sector and Business cycles Rotation
strategy

Oleh karena itu saya mohon bimbingan dari mas mengenai beberapa buku
panduaan yang cukup dapat membantu saya dalam beberapa pendalaman
berikutnya khususnya dalam bidang neural networks,

Sebelumnya terima kasih atas perhatiannya,

Rizwan Rizal
MBA candidate in Finance and Artificial Intelligence
NHC Graduate School Of Business
N.H.

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



ada nggak masyarakat indonesi di Seattle????

1999-01-16 Terurut Topik yuni windarti

Hi,
Saya butuh informasi tentang masyarakat Indonesia di Seattle. Saya baru
beberapa bulan lalu pindah dari Canada ke Whidbey Island, pulau kecil dekat
Seattle, Washington State. 

kalau ada rekan-rekan yang tahu orang Indonesia tinggal di Seattle dan
sekitarnya, beritahu saya dong.kesepian nih.


Yuni





More than just email--Get your FREE Netscape WebMail account today at 
http://home.netscape.com/netcenter/mail



BROKEN NEWS 2

1999-01-16 Terurut Topik Notrida Mandica

Dear Permias and Readers...


Tak bosan-bosannya sejarah menulis GEMBONG PKI
Pernah sejarah menulis PEMBERONTAK DI TIMUR
Tak jera menuding dan memfitnah
dan membunuh

Sekarang aku hendak menulis GEMBONG GOLKAR
GEMBONG GOLKAR terbagi atas BEKAS GEMBONG dan MASIH GEMBONG
Tapi klasifikasi itu tidak membedakan
mereka para ular berbisa
membunuh rakyat setelah memeras harta kekayaannya
para pembohong dengan kata manis

Merinding bulu kudukku menyaksikan mereka
tertawa menyuarakan kesejahteraan  rakyat
kala mereka tak pernah tahu makna rakyat
waktu berdebat tentang persatuan
ketika mereka tak tahu warna kesatuan
kala berbicara tentang keadilan
tanpa tahu bahwa mata hati mereka telah
buta

Masya Allah...gempa apalagi yang menimpa bangsa
ketika para pembohong meneriakkan tata krama kebenaran
petaka apalagi yang paling berat ketika para
pencuri berbicara tentang kejujuran

Saya hendak menulis sejarah mereka sejak hari ini
Tahukah mereka bahwa kita tidak sebodoh mereka
Tahukah mereka bahwa mereka membodohi diri sendiri
GEMBONG GOLKAR seharusnya menggantikan GEMBONG PKI
pada sejarah moderen Indonesia
jika seandainya masih ada Indonesia esok hari...


smile ever after,

ida


__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



BROKEN NEWS 3!!!

1999-01-16 Terurut Topik Notrida Mandica

Dear Permias and Readers,


Dingin hatiku mengingat masa laluku di pedesaan
kemurnian cinta tanah kering berpadi
senyum para kerbau mencerna rumput kuning
berlari para kambing mencari perlindungan
dari sengatan matahari

Namun kesejukan kekeringan masih berdesir
tak terasa kemiskinan memeluk tubuh tak bergizi
meski tulang belulang mencuat
senyum hari depan masih nampak

Dingin hatiku mengingat pegunungan di pedesaan
keangkuhannya telah menghilang
kambing liar tergeletak tak bernyawa
para kerbau kehilangan rumput kuning berganti batu
gigi mereka retak tak berguna

Dingin hatiku memandang langit yang menghitam
tak ada sebulir padi tumbuh di tanah dosa
tak ada air mengalir di tanah nista
tak ada mahluk yang peduli untuk hidup

Menghilang dingin berganti takut
tak ada masa depan di pedesaan
senyap, sunyi,
hembusan angin pun telah berhenti
keringdesaku hilang bersama kekeringan.
terhisap airnya dan anginnya oleh orang-orang
serakah di perkotaan



salam,

ida

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: RAMALAN PALSU JUAN VALDEZ (?)

1999-01-16 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Salam!
Belum lama ini, kita mendengar soal ramalan Juan Valdez yang gempita itu.
Lantas saya pun melakukan konfirmasi ke kantor saya. Hasilnya, ya seperti fwd
di bawah ini. Jika ada bantahan tandingan atau apa pun namanya-- please FWD ke
saya ya.

Salam!
ramadhan pohan
p.s. Makasih salamnya, Notrida (Ida), tapi bukan di Washington Post lho :-)

##
--=_NextPart_000_0035_01BE4132.CD80E7A0
Content-Type: text/plain;
charset="iso-8859-1"
content-transfer-encoding: 7bit
content-type: text/plain;
charset="iso-8859-1"

Saya juga memperkirakan kemungkinan itu. Kok sudah masuk Tempo ya? Masak hal
itu
belum dikonfirmasikan oleh mereka?

Kalau itu benar, maka mungkin juga ramalan2 itu dibuat utk melakukan teror.

--Amir

-Original Message-
From: Heri Muliono [EMAIL PROTECTED]



-Original Message-
From: Trisno S. Sutanto [EMAIL PROTECTED]

Yang suka baca ramalan, silakan

Yang suka baca bantahan juga silahkan.
Kemungkinan sangat besar ramalan "seureum" Juan Paul Valdez =  P A L S U !!!
1. Nama Paul bukan nama Spanyol, Paul=Paolo, Paulo ? (Spanyol)
2. Hasil 'search' dengan Alta Vista (terhadap situs di web),
tidak menemukan kata "Juan Paul Valdez" ataupun "Juan Paolo Valdez",
atau "Muntaze" (nama gunung di Spanyol) .
3. Hasil 'search' dengan Dejanews (terhadap seluruh newsgroup)
hanya menemukan kata "Juan Paul Valdez" di newsgroup Indonesia
yang isinya, ya ramalan itu.
Tidak ditemukan kata "Juan Paolo Valdez".
'Searching' khusus di newsgroup Spanyol untuk nama "Juan Valdez", atau
"Juan Paul Valdez" ataupun "Juan Paolo Valdez", tidak memberi hasil.
'Searching' dengan entri "Valdez" memberi beberapa masukan.
Seluruhnya nama orang yang berkirim 'message'.
4. Hasil 'search' dengan entri "Juan Valdez".
Memberi hasil a.l. nama kuda (yang sudah mati, di 'in-memoriam'-kan
lagi,
dan nama perusahaan kopi Columbia.
Kejadian di makam "Valdez", katanya telah membuat geger Spanyol.
Ramalan"nya" yang kemudian diterbitkan sebagai buku mestinya mengundang
perhatian. Sepatutnya membuat heboh di banyak newsgroup.
Sebagaimana terjadi di newsgroup soc.culture.indonesia
(dan banyak milis Indonesia, termasuk milis kita ini, he he).
Jika ramalan tersebut benar-benar ada (dan mendunia) tentu 'netters'
seluruh dunia akan geger:
1. Di Amerika tentang kematian 2 Kennedy
2. Di Inggris tentang kematian Diana
3. Di Irak tentang pencaplokan oleh Kuwait
4. Di Pakistan dan India tentang perang dan pemecahan menjadi 3 negara.
5. Di Taiwan tentang bom atom Cina
6. Di Cina tentang invasi ke AsTeng.
7. Di Spanyol tentang "kesaktian" salah satu anak bangsanya.
8. dst.
Kenyataannya: TIDAK SATU-pun newsgroup di negara-negara tersebut memuat
diskusi tentang ramalan JPV. Hanya di newsgroup Indonesia ada 'posting'
tentang itu. Artinya: ramalan JPV hanya beredar di Indonesia.
Mungkin terpikir, kan buku itu berbahasa Spanyol, kebetulan HANYA ada
seorang manusia Indonesia yang menerjemahkan untuk kawannya (tidak ada orang
bangsa lain yang melakukan hal yang sama).
OK, bagaimana dengan situasi di Spanyol sendiri?.
Sama !. SAMA SEKALI TIDAK ADA satupun 'posting' tentang buku "HUEBATT'
setebal bantal ini. Berarti buku berbahasa Spanyol itu tidak pernah ada !!.
Artinya: Ramalan JPV hanya karangan seorang manusia Indonesia.
Saya berkesimpulan ramalan itu PALSU.
Dibuat orang dengan maksud2 tertentu.
Salam (dan waspadalah terhadap RAMALAN PALSU)
Heri Muliono  [EMAIL PROTECTED]



old Grandma Beatrice

1999-01-16 Terurut Topik Indi Soemardjan

 Joel Chretien [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
  One day, old Grandma Beatrice bought a new bumper sticker for her
 old Buick, and decided to write and tell her family about it in her
 monthly letter to them:
 
  "My Dearest Family,
 
  The other day I went to the local Christian Book Store where I saw a
  'Honk if You Love Jesus' sticker.  I thought this was a wonderful
 way to include my community in teh worship of the Lord,
  so I bought it and put it smack dab on the back
  bumper of my car - and I'm really glad that I did!  What an
uplifting
  experience followed, I'll tell you.
 
  The very first day I went out with that shiny new sticker, I was
 stopped at the light of a busy intersection, just lost in thought
  about the Lord, and I didn't notice that the light had changed.
  That bumper sticker really worked!  I quickly found out that lots of
 folks felt great about expressing their love for Jesus.
  Why, the guy behind me started honking like crazy!  He must really
 love
  the Lord, because pretty soon he leaned out the window and yelled
 "Jesus
  Christ!" as loud as he could!  It was like a football game, with him
  shouting, "Go, Jesus Christ, Go!"
 
  Everyone else around us was soon honking as well, so I leaned out my
 window and
  waved and smiled to all those loving people!
 
  There was another young man behind us, who I think must have been
 from Florida, because I could hear him yelling about a
  'sunny...beach'. Well, at least I know he was from away, because I
 saw him wave at me in a peculiar way - sticking his
  middle finger up in the air. Those silly out-of-towners with their
 new-fangled salutations! Luckily, my two grandsons
  were with me, so I could ask them what the gentleman meant. Well,
 they looked at each other and giggled,
  and then told me it was a Hawaiian good luck sign, so I leaned out
 the window
  and returned his gesture.
 
  A couple of people were so caught up in the joy of the moment that
 they
  actually got out of their cars and began to walk toward me, probably
 to get a closer look at my bumper sticker! I assumed
  they wanted to pray together, but I remembered that I was on my way
 to Bingo and didn't want to be late...and I noticed that the light had
 changed to green, so
  I stepped on the gas.
 
  It's a good thing I did, because I was the only one to make it
through
  the intersection before it turned back to red.  Not wanting the
  experience to end, I looked back, and seeing all those good folks
  standing around, I leaned out of the window and with a wide smile,
 held
  up the Hawaiian Good Luck Sign as I sped away.
 
  Praise the Lord for such wonderful people!
 
  Love, Grandma"



Re: ada nggak masyarakat indonesi di Seattle????

1999-01-16 Terurut Topik Ezra Ibrahim

Sepi, nih yee!

Sepi nan sendiri!

On Sat, 16 Jan 1999, yuni windarti wrote:

 Hi,
 Saya butuh informasi tentang masyarakat Indonesia di Seattle. Saya baru
 beberapa bulan lalu pindah dari Canada ke Whidbey Island, pulau kecil dekat
 Seattle, Washington State.

 kalau ada rekan-rekan yang tahu orang Indonesia tinggal di Seattle dan
 sekitarnya, beritahu saya dong.kesepian nih.


 Yuni




 



Re: Pemimpin Politik (Re: Jeli dan hati-hati (Re: Kulit muka poli tik))

1999-01-16 Terurut Topik HARRY A AZIS

On Fri, 15 Jan 1999, Achmad Aliyadin wrote:

 Harry A. Azis :

  Soal RUU Politik, saya sendiri termasuk yang ragu. Saya termasuk
  yang setuju PNS itu netral. Pemimpin partai yang mempunyai sikap seperti
  ini (PNS harus netral) harusnya konsisten dengan sikapnya. Saya lihat  ada
  tiga ketua partai yang masih PNS (bahkan sekjen yang dua partai juga PNS),
  padahal kalau tidak salah sikap
  partai mereka adalah PNS netral. Saya sebut saja nama2nya  biar diskusi
  kita terbuka yaitu: Amien Rais dan Faisal Basir (Ketua dan sekjen PAN),
  Yusril (Ketua PBB), Nur dan Anis (Ketua dan sekjen PK)
 
 Yadin :

   Saya pernah baca (kalau tidak salah di Detik.com) bahwa Amien Rais dan
 Faisal Basri sudah mengundurkan diri dari kedudukannya sebagai PNS. Mengenai
 Anis Matta ( Sekjen PK ), setahu saya dia bukan PNS. Anis Matta adalah
 direktur Al-manar ( sebuah lembaga pendidikan Islam ). Ada yang bisa
 mengklarifikasi...?

 Mengenai sikap PAN mengenai netralitas PNS, ketika di wawancara di sebuah
 TV, Amien Rais mengatakan kalau PNS boleh berpolitik maka PNS harus
 dibebaskan untuk memilih Partai apapun. Kalau tidak boleh berpolitik ya
 sebaiknya netral.

 Wallahu 'Alam.


Harry Azhar Azis:

Maafkan, kalau saya keliru. Setahu saya, Amin Rais masih PNS. Jadi bukan
mengundurkan diri, tapi istilahnya non aktif. Posisinya kira2 sama
dengan apa yang dilakukan selama ini oleh para PNS yang anggota Golkar dan
kemudian
terpilih sbg anggota DPR/MPR, mereka umumnya non aktif dari PNS dan bukan
mengundurkan
diri. Saya belum mendengar FaisalBasri mengundurkan diri dari UI? Setahu
saya ia masih sebagai ketua suatu lembaga resmi di FEUI. Baru2 ini, Arbi
Sanit bahkan tegas2 minta agar Amin Rais  dan Yusril mundur (total) dari
PNS, kalau mereka mau konsisten dengan sikap dan perjuangannya.
Otherwise,...
Soal Anis Matta, saya hanya baca sendiri riwayat hidupnya, yang
pernah sampai ke meja saya. Ia memang kerja di Al Manar, tapi
menurut daftar riwayat yang ditulisnya sendiri itu ia juga dosen agama di
UI. Soal Sdr. Anis ini sebenarnya tidak terlalu penting. Tetapi yang
lebih penting, yang tidak anda  komentari adalah ttg sdr. Nur yang
sampai sekarang sebagai seorang pejabat BPPT dan ketua Partai Keadilan
itu, yang jelas2 pernah dikirim sbg PNS tugas belajar ke Texas (bukan ke
Jerman) untuk studinya ketika Soeharto masih jaya2nya dulu?
Sekali lagi, maaf, tidak ada niat saya untuk menjelek2kan para pemimpin
itu. Saya pribadi termasuk yang kagum kepada satu dua di antara
mereka atas perjuangannya selama ini. Yang saya  ingin katakan, dengan
mengambil contoh2 itu, adalah bahwa tidak akan ada bedanya
antara "omong kosong" di era Orba dengan "omong kosong" di masa yad, kalau
para pemimpinnya tidak lebih dari sekedar "pemain sandiwara". Bukankah
sikap2 serupa juga terjadi, banyak para "pemimpin" Orba yang menikmati
kekuasaan (dan tidak pernah terdengar suaranya) di masa jaya2nya Soeharto,
kini setelah terdepak malah seolah2 menjadi semacam "pemimpin reformasi".
Tentu anda bertanya kenapa saya memandang penting soal posisi
pemimpin politik di Indonesia saat ini? Jawabnya sederhana saja, karena
Indonesia sampai saat ini tidak mempunyai satupun sistem ketatanegaraan
yang mapan. Sehingga peran pemimpin politik menjadi penting dalam membawa
Indonesia bukan sekedar menjadi "panggung sandiwara". Bandingkan dengan
Amerika Serikat, misalnya, karena sistemnya yang relatif mapan, pemimpin
politik apalagi pemimpin negara tidak bisa "seenak udelnya"
berbuat tanpa kontrol ketat dari sistem dan rakyatnya.
Kasihan memang rakyat kita, kalau yang memimpin mereka adalah
"pemain sandiwara".
Wassalam,



Re: BROKEN NEWS 2

1999-01-16 Terurut Topik Hadeer

Dear :

Sering muncul di diskusi ini jargon ORANG - ORANG LAMA yang kelihatan
nya sudah "berdosa" sejak awal nya hingga sekarangzaman
reformasi

Dengan menjunjung tinggi azas niat  dan prasangka baik, setiap " dosa
lama orang - orang lama " jika dia bertaubat dan berniat menjadi ORANG
BARU haruslah di sambut dengan baik... tanpa mengurangi "pengawasan"
kita tentunya ...

Wallahu'alam... kalau nggak salah Allah Maha Penerima Taubat... :-)

Everlasting Smile




bRidWaN wrote:

 Tapi dasar Opportunis, saat ini mereka malah
 ikut menghujat Orde baru , dan belagak pilon
 saja.
 ohORANG-ORANG LAMA...:(

 Salam,
 bRidWaN

 At 02:03 16/01/99 PST, Notrida Mandica wrote:
  Dear Permias and Readers...
  
  Tak bosan-bosannya sejarah menulis GEMBONG PKI
  Pernah sejarah menulis PEMBERONTAK DI TIMUR
  Tak jera menuding dan memfitnah
  dan membunuh
  
  Sekarang aku hendak menulis GEMBONG GOLKAR
  GEMBONG GOLKAR terbagi atas BEKAS GEMBONG dan MASIH GEMBONG
  Tapi klasifikasi itu tidak membedakan
  mereka para ular berbisa
  membunuh rakyat setelah memeras harta kekayaannya
  para pembohong dengan kata manis
  
  Merinding bulu kudukku menyaksikan mereka
  tertawa menyuarakan kesejahteraan  rakyat
  kala mereka tak pernah tahu makna rakyat
  waktu berdebat tentang persatuan
  ketika mereka tak tahu warna kesatuan
  kala berbicara tentang keadilan
  tanpa tahu bahwa mata hati mereka telah
  buta
  
  Masya Allah...gempa apalagi yang menimpa bangsa
  ketika para pembohong meneriakkan tata krama kebenaran
  petaka apalagi yang paling berat ketika para
  pencuri berbicara tentang kejujuran
  
  Saya hendak menulis sejarah mereka sejak hari ini
  Tahukah mereka bahwa kita tidak sebodoh mereka
  Tahukah mereka bahwa mereka membodohi diri sendiri
  GEMBONG GOLKAR seharusnya menggantikan GEMBONG PKI
  pada sejarah moderen Indonesia
  jika seandainya masih ada Indonesia esok hari...
  
  
  smile ever after,
  ida



Re: BREAKING NEWS!!!!

1999-01-16 Terurut Topik Blucer Rajagukguk

Kalau boleh tanya:
Batasan 'orang-orang lama' itu yang mana?
Jika ada 'orang-orang lama' tentunya ada 'orang-orang baru'. Pertanyaan:
apakah tidak ada yang aneh dan lucu dari 'orang-orang baru'. Tentunya
jawabannya tidak ada kalau ternyata 'orang-orang baru' ini belum muncul.
Menurut bung Ridwan, siapa yang harus masuk ke gerbong baru?
Apakah dalam suasana reformasi atau transformasi ini, yang perlu
diprioritaskan orangnya atau kelompoknya atau sistemnya atau sosial
kontrolnya?
Terimakasih.
peace.


bRidWaN wrote:

 Daeng Ida,
 Begitulah perjalanan 'ORANG-ORANG LAMA' !!
 Masih banyak yang aneh dan lucu dari kelompok
 'ORANG ORANG LAMA'.

 Tetapi, izinkanlah mereka diberi kesempatan
 untuk memperbaiki diri dan kembali kejalan yang
 benar.:)

 Hanya dengan segala hormat saya menghimbau sejak
 bulan Mei yang lalu, agar Orang Orang Lama tidak
 diajak bergabung dalam gerbong yang baru. Berbahaya !

 Salam,
 BRIDWAN

 At 12:06 15/01/99 PST, Notrida Mandica wrote:
 Dear Permias and readers,
 
 Baru saja para ex gembong GOLKAR mendirikan partai: "Partai Keadilan dan
 Persatuan."  Para ex GOLKAR, misalnya Try Sutrisno, Edi Sudrajat, Hayono
 Isman, etc akhirnya menyatakan diri sebagai pendiri 'partai.'
 Menarik! Mereka sepertinya melupakan 'arti' partai yang mereka pernah
 agung-agungkan.  Pada zaman Suharto dan rekan-rekan,  partai adalah kata
 yang menakutkan.  Orang-orang yang berafiliasi dengan partai dituduh
 sebagai 'political animal.'  Bahkan dalam penjelasan UUD 45 dinyatakan
 bahwa Indonesia memiliki dua partai dan satu golongan.
 Ingat,  gembong GOLKAR menghindari referensi 'partai.'
 
 Saat ini,  ex gembong GOLKAR berdiri dan mendirikan "Partai Keadilan dan
 Persatuan."  Nampaknya mereka tidak phobi lagi dengan kata 'partai' dan
 tidak phobi lagi dengan kata 'politik.' Dan akan memperjuangkan
 'keadilan' dan 'persatuan' menilik dari nama yang mereka gunakan.
 
 Dalam pandangan saya, orang-orang yang mengklaim diri dalam partai ini
 adalah orang-orang mengalami depresi politik. Mungkin nama yang tepat
 untuk partai ini adalah:  "Penerima Korupsi dan Pungli" atau
 "Partai orang Kecewa dan Plin-Plan."
 
 
 Smile ever after,
 salam dari DeKalb
 
 
 ida
 
 --
 Partai Keadilan dan Kesatuan Dideklarasikan
 Golkar Dapat Ancaman Serius
 
 Jakarta,Kompas
 Golongan Karya (Golkar) bakal mendapatkan ancaman serius
 dalam pemilihan umum (pemilu) mendatang dengan berdirinya
 Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) yang dideklarasikan di
 Jakarta, Jumat(15/1). Partai yang didirikan tokoh-tokoh
 terkemuka Golkar dan purnawirawan ABRI itu diketuai oleh
 Jenderal TNI (Purn) Edi Sudradjat dengan Sekretaris
 Jenderal Hayono Isman. Dalam Musyawarah Nasional Golkar
 .deleted..



Re: Kalau mau membantu, membantu saja tidak usah mendikte,

1999-01-16 Terurut Topik Blucer Rajagukguk

Apakah bung Ridwan menganggap semua petugas Bulog itu 'orang-orang lama'
atau hanya Rahadi Ramelan yang orang lama?
Ngomong-ngomong boss Bulog, Bustanil Arifin, yang cukup terkenal dekat
dengan Oom Liem kemana yach? Lucunya kedua-duanya tidak pernah muncul
dan diributka. Akhir-akhir ini hanya 'orang-orang lama' seperti Bob
Hasan, Tommy, Gelael ataupun boss Bulog yang baru, Bedu Amang yang agak
disentil.
peace.

bRidWaN wrote:

 Rekan Rekan yang budiman,
 Inilah salah satu bentuk penyakit "ORANG ORANG LAMA".
 Penyakit seperti ini sudah terkontaminasi dan boleh
 dibilang masuk dalam kategori "Menular" !.

 Oleh sebab itu saya selalu menyarankan, agar Orang Orang
 Lama jangan diajak ke Gerbong yang baru !

 Salam,
 BRIDWAN

 At 11:20 14/01/99 +0100, Tengku Zainil Isman wrote:

  "Kalau mau membantu, membantu saja tidak usah mendikte,"
  Itu kata-kata petugas Bulog Indonesia, sewaktu Jepang kecewa
  terhadap bantuan beras kualitas satu mereka hanya disimpan
  di gudang Dolog dengan jumlah puluhan ribu ton. Hanya dengan
  alasan untuk menjaga harga pasar. Dan juga menjadi alasan
  Rahadi Ramelan bahwa jumlah mesin sosoh masih sangat sedikit.
  Dan juga alasan sebagai kendali pasar dengan cara menyimpan
  beras beras sampai rusak pada tingkat tertentu lalu dijual
  dengan harga lebih murah. Ini merupakan skandal yang sangat
  memalukan. Dan bagi rekan-rekan yang mengumpulkan dana bantuan
  kepada Indonesia sudah selayaknya disalurkan melalui NGO atau
  LSM yang sesuai dengan masing-masing tugasnya. Pelajaran ini
  sebenarnya sudah sering terjadi. Terjadi pada setiap bantuan
  yang diberikan kepada Indonesia pada masa Orde Baru dan malahan
  pada masa krisis sekarang ini. Penghisap-penghisap darah ini
  rupanya tidak hanya menghisap darah. Bahkan tahi pun kering
  mereka hisap.(ice)



Re: Jumlah Penduduk Miskin Indonesia

1999-01-16 Terurut Topik Blucer Rajagukguk

Saya setuju dengan Mas Budi ini. Sebenarnya data statistik memegang
peranan yang sangat penting dalam pengelolaan negeri ini.
Masalahnya, bisakah kita percaya dengan data statistik yang ada? Apakah
kita sendiri telah mengisi isian data statistik sesuai dengan keadaan
sebenarnya?
peace.

Budi Haryanto wrote:

 Rekan-rekan yth.,

 Saya sebenarnya meragukan perkiraan jumlah penduduk miskin ini, terutama
 sumber datanya. Karena, justru database ini yang saya lihat sebagai
 kelemahan pemerintah selama ini. Pemerintah daerah tidak pernah mendata
 dan tidak pernah tahu jumlah penduduknya yang miskin (karena inipun
 perlu pelaksanaan dan dana tersendiri). Standar untuk menghitung
 keluarga prasejahtera dll., yang dikeluarkan BKKBN beberapa tahun ini,
 belum sepenuhnya dimengerti aparat daerah. Sementara itu pemerintah
 pusat, yang sangat bergantung dengan data dari daerah, dengan gagahnya
 ngomong tentang data yang bias tsb. Ironisnya, omongan inilah yang jadi
 santapan lezat para 'kuli tinta'.

 Kelemahan lain dari pemerintah adalah kerjasama lintas sektor, baik di
 tingkat pusat maupun di daerah. Hampir semua departemen bekerja
 sendiri-sendiri mengejar target programnya.

 Contoh menarik dari kelemahan-kelemahan tsb adalah kasus bantuan beras.
 Begitu datang bantuan beras dari Jepang (atau dari manapun) yang
 ditangani bulog, maka peninglah para aparat dalam menyalurkannya.
 Hubungan bulog dengan pemerintah daerah hanya terbiasa dengan penyediaan
 jatah beras para PNS yang sudah jelas datanya. Sedangkan untuk
 masyarakat miskin pemerintah daerah tidak punya datanya. Lalu, kemana
 beras bantuan ini mau disalurkan? Belum lagi, ini juga merupakan beban
 tambahan bagi bulog yang sudah barang tentu konsekuensinya adalah
 tambahan insentif dan transportasi, penyimpanan, dsb. Dana supportnya
 darimana? Kalau dianggarkanpun akan makan waktu lama, sedangkan dana
 taktis sudah compang-camping. Sementara itu wartawan, LSM, dan
 orang-orang mulai teriak-teriak karena tahu beras tsb hanya numpuk di
 gudang-gudang bulog. Nah, klop-lah kepeningan para aparat pemerintah ini
 karena lemahnya sistem dan hubungan lintas sektor-nya.

 Lalu, kalau fenomena ini benar atau hampir benar, apa yang harus kita
 lakukan sebagai bagian dari bangsa Indonesia? Bisa nggak sih kita 'share
 ideas' untuk sekali saja membantu memberikan jalan keluar kepada
 pemerintah, sebagai bagian dari berbagai kritikan yang selama ini sudah
 dilakukan oleh kebanyakan dari kita?

 Salam,

 Budi

 Indra Adrisudiro wrote:
 
  On Sat, 16 Jan 1999 07:54:34 +0700, BRidwan wrote:
  --
  | Rekan Rekan,
  |
  | Sadarkah kita semua bahwa jumlah Penduduk Miskin
  | di Indonesia dari waktu ke waktu terus bertambah ?
  |
  | Menurut inforamsi, jumlah Penduduk Miskin pada
  | pertengahan tahun 1998 adalah sebesar 80 juta orang,
  | dan hingga bulan januari 1999 telah naik 50 juta
  | menjadi total seluruhnya sebesar 130 juta Orang !
  | (kira-kira 20 juta Households).
  |
  | Kira kira langkah apa yang akan diambil Pemerintah
  | dakam menanggulangi masalah ini, selain dari acara
  | acara pembagian sembako ?
 
  IA: Seperti biasa, pidato dan ceramah sana-sini,
  planning project ini-itu, tapi nggak pernah
  dilaksanain.
 
  Seandainya pun dilaksanain, jadinya kayak kasus
  beras bantuan Jepang dan Singapura. Numpuk di
  gudang dengan seribu satu macam alasan.
 
  Jangan berharap banyak dari pemerintahan yang
  sekarang. Kecewa nantinya.



Vocational School

1999-01-16 Terurut Topik Pandir Ontohod

Permisi..

Rekan-rekan permias, ada yang bisa kasih informasi mengenai VISA untuk vocational 
school?
Apa perbedaannya dengan visa untuk sekolah biasa.
Biasanya mereka memberi I-20 M-N untuk student-nya, apa perbedaan dengan I-20 A-B?
Bagaimana dengan dependent spouse untuk visa I-20 M-N? Apakah sama dengan visa I-20 
A-B?

Mohon penjelasan dari yang sudah memiliki pengalaman atau informasi tentang hal ini


Wassalam,

Pandir



Get free e-mail and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1



Re: Selamat Hari Raya Idul Fitri

1999-01-16 Terurut Topik Blucer Rajagukguk

aduh...sampai lupa 'smilenya' :)

Notrida Mandica wrote:

 Bang,

 Kalau 'benar' dan 'mengena' perlu dimaafkan tidak ya?

 he..he..

 ida

 Kepada saudara-saudara muslim, saya juga ucapkan selamat hari raya Idul
 Fitri, maafkan saya lahir dan batin jika ada ucapan saya yang salah dan
 kurang mengena.
 peace.
 
 Mochamad Hadiyana wrote:
 
  Yth. rekan-rekan di mailing list Permias,
 
  Assalaamu'alaikum WBT,
 
  Selamat lebaran, semoga amal ibadah dan doa-doa kita diterima oleh
  Allah SWT. Amin.
 
  Bersama ini saya mohon maaf dzahir dan batin atas perkataan yang
  tidak pantas baik disengaja maupun tidak disengaja. Dan Semoga kita
  selalu diberikan daya dan kekuatan oleh ALlah SWT dalam menjalankan
  dan menyelesaikan kehidupan ini. Amin.
 
  Taqabbal Allah minna Wa Minkum, Taqabbal Yaa Kariim.
 
  Wassalaamu'alaikum,
  Asep Mochamad Hadiyana
 

 __
 Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Pegawai Negeri dan Politik

1999-01-16 Terurut Topik Blucer Rajagukguk

Pandu Riono wrote:

 Tentang Pegawai Negeri dan Politik

 Siapakah Pegawai Negeri Sipil?
 - Pegawai Departemen
 - Pegawai Daerah
 - Pegawai BUMN
 - ?
tambahan: pegawai lembaga tinggi negara.
Tolong perhatikan memang pegawainya netral tetapi semua keputusan khan
ada ditangan boss. Kalau bossnya punya partai politik (tidak netral),
bisa menteri, anggota DPR/MPR, ketua/anggota lembaga tinggi negara
apakah aturan netral ini tidak akan berlangsung efektif.

..del..



Re: BROKEN NEWS 2

1999-01-16 Terurut Topik bRidWaN

Bung Hadeer,
Memang saya sering dan setiap kali menulis
kata atau jargon ORANG-ORANG LAMA.
Dan hingga saat ini saya tetap berkeyakinan
bahwa Orang-Orang Lama harus tetap dicurigai.

Soal keinsyafan mereka dan keinginan kembali
kejalan yang benar, tentunya sebagai manusia
kita harus menerimanya dengan bersyukur.
Dan memberikan kesempatan pada mereka untuk
mengeluarkan atau menelurkan ide-ide dan
pemikirannya tentang masa depan Negara kita.

Jadi pada dasarnya saya SETUJU sekali dengan
tulisan bung Hadeer, bahwa Tuhan saja maha
pemurah, dan kita wajib memberi maaf kepada
sesama manusia. Begitu kan ?

Yang saya wanti-wanti adalah, jangan memberi
kesempatan mereka untuk menjadi Pemimpin.
Cilaka kita ! Tiap hari Pemimpin kita itu
pasti akan dicerca oleh segelintir Masyarakat.
Percaya deh !
Bayangkan Pak Harmoko menjadi Presiden kita ?
atau Pak Rudini ? atau Pak Moerdiono ?
atau Pak Baramuli ? atau tokoh seperti
Pak Emil Salim, Pak Wardiman, atau
Pak Jenderal Panggabean ?

Semua tokoh yang sudah ikut asyik (sengaja
maupun tidak sengaja) menikmati masa indah
selama rezim Orde Baru, mendukungnya dan
bahkan melindunginya.

Inilah pemikiran saya mengapa saya selalu
dan akan selalu menulis/mengingatkan
jargon ORANG-ORANG LAMA.
Terutama masalah penyakit menularnya, yang
kini kita bisa lihat banyak 'ditiru' dan
'diikuti' oleh beberapa Menteri kabinet
Reformasi. Kenapa ?
Karena penyakit itu memang menular !
Karena sebahagian Menteri adalah Orang Lama !

Semoga pendapat saya bisa diterima dengan
hati yang lapang, meskipun tentunya teman
teman tidak setuju:)

Salam,
bRidWaN

 At 03:26 17/01/99 +0700, Hadeer wrote:
 | Dear :
 | Sering muncul di diskusi ini jargon ORANG - ORANG LAMA yang
 | kelihatan nya sudah "berdosa" sejak awal nya hingga sekarang
 | zaman reformasi
 |
 | Dengan menjunjung tinggi azas niat  dan prasangka baik, setiap
 | " dosa lama orang - orang lama " jika dia bertaubat dan berniat
 | menjadi ORANG BARU haruslah di sambut dengan baik... tanpa
 | mengurangi "pengawasan" kita tentunya ...
 |
 | Wallahu'alam... kalau nggak salah Allah Maha Penerima
 | Taubat... :-)
 |
 | Everlasting Smile


 bRidWaN wrote:
 
  Tapi dasar Opportunis, saat ini mereka malah
  ikut menghujat Orde baru , dan belagak pilon
  saja.
  ohORANG-ORANG LAMA...:(
 
  Salam,
  bRidWaN

  At 02:03 16/01/99 PST, Notrida Mandica wrote:
   Dear Permias and Readers...
   
   Tak bosan-bosannya sejarah menulis GEMBONG PKI
   Pernah sejarah menulis PEMBERONTAK DI TIMUR
   Tak jera menuding dan memfitnah
   dan membunuh
   
   Sekarang aku hendak menulis GEMBONG GOLKAR
   GEMBONG GOLKAR terbagi atas BEKAS GEMBONG dan MASIH GEMBONG
   Tapi klasifikasi itu tidak membedakan
   mereka para ular berbisa
   membunuh rakyat setelah memeras harta kekayaannya
   para pembohong dengan kata manis
   
   Merinding bulu kudukku menyaksikan mereka
   tertawa menyuarakan kesejahteraan  rakyat
   kala mereka tak pernah tahu makna rakyat
   waktu berdebat tentang persatuan
   ketika mereka tak tahu warna kesatuan
   kala berbicara tentang keadilan
   tanpa tahu bahwa mata hati mereka telah
   buta
   
   Masya Allah...gempa apalagi yang menimpa bangsa
   ketika para pembohong meneriakkan tata krama kebenaran
   petaka apalagi yang paling berat ketika para
   pencuri berbicara tentang kejujuran
   
   Saya hendak menulis sejarah mereka sejak hari ini
   Tahukah mereka bahwa kita tidak sebodoh mereka
   Tahukah mereka bahwa mereka membodohi diri sendiri
   GEMBONG GOLKAR seharusnya menggantikan GEMBONG PKI
   pada sejarah moderen Indonesia
   jika seandainya masih ada Indonesia esok hari...
   
   
   smile ever after,
   ida



Buku Untuk Segala Umat Beragama

1999-01-16 Terurut Topik Indi Soemardjan

Kepada Seluruh Rekan/Kawan;

Beberapa bulan yang lalu, seorang sahabat saya bernama samaran
"Gopar" yang bertempat tinggal di Jakarta telah dengan berbaik hati
membelikan saya sebuah buku berjudul "Islam Inklusif: Menuju Sikap
Terbuka Dalam Beragama" karya Dr. Alwi Shihab. Pada awalnya, sebelum
saya memulai membaca buku ini timbul keraguan dalam diri saya. Saya
sempat bertanya kepada saya sendiri: Apakah Islam Inkslusif itu? Apakah
ini hanya salah satu buku propaganda Islam yang tersebar di pelosok
dunia?

Anehnya, setelah saya mulai membaca buku tersebut, saya menjadi
hanyut dalam berbagai cerita Dr. Alwi Shihab yang "sangat miskin bias"
itu. Maksud saya, beliau dengan cara sederhana namun seksama telah
memilih kosa kata dan skenario yang tepat untuk bisa kita pahami dengan
mudah. Teknik beliau dalam membawakan ide-ide mengenai "eksklusivisme",
"inklusivisme", "pluralisme" dan "transformatif" sulit ditandingi oleh
seorang awam. Meskipun beliau adalah seorang "World Class Scholar",
beliau memilih untuk menggunakan bahasa yang sederhana (non-akademis).
Dengan bukunya, Dr. Alwi telah berhasil memperkenalkan cara berdialog
antaragama yang berkonsekuensi pemerkayaan bagi setiap pelakunya.

Berikut ini adalah cuplikan dari halaman 93:

"...Baik Muslim maupun Kristen berkewajiban secara intelektual dan moral
untuk menegakkan pandangan agama mereka masing-masing. Melibatkan diri
dengan keyakinan orang lain berarti memahami dan mempelajari keyakinan
ini. Dialog tidak lebih dari sebuah pendidikan dalam pengertiannya yang
paling luas dan paling mulia. Jika kita bukan seorang fanatik,
konsekuensi dialog tak lain adalah pemerkayaan bagi setiap pelakunya.
Ringkasnya, bagi Islam dan Kristen, dialog merupakan esensi dari kedua
agama dan ajang untuk menunjukkan kesatuan akhir mereka sebagai agama
Tuhan, agama yang dibawa oleh patriarkh Ibrahim 'alaihissalam."

Bagi seluruh rekan-rekan di Internet, saudara-saudara dan
kawan-kawan yang berada di Indonesia, saya berkeinginan untuk mengajak
Anda semua untuk membaca buku ini. Harapan saya adalah untuk
meningkatkan rasa tenggang rasa dan tepa selira di antara kita semua
yang sedang mengalami cobaan hebat di tengah krisis yang ada di negara
kita (terutama mengenai konflik antaragama).

Judul: Islam Inklusif: Menuju Sikap Terbuka Dalam Beragama
Pengarang:Dr. Alwi Shihab
ISBN: 979-433-147-3

Buku ini adalah buku untuk rakyat dan saya yakin semua WNI pasti
bisa memahami ide-ide yang beliau tawarkan.

Sebagai penutup, saya mohon bantuan Anda semua untuk menyebarluaskan
minat membaca, terutama kepada seluruh pelajar di Indonesia.



Salam damai,

--
Indi

Visit my world: http://pagina.de/indradi



Re: Kelurahan pun Bisa Menjadi Negara Lho!

1999-01-16 Terurut Topik Muhammad Nahar

I wonder how come you suddenly become so so ridiculous? I'm sorry, I get headeche 
easily lately.


On Sun, 14 Nov 1999 09:37:22   Nasrullah Idris wrote:
Kalau peserta referendum pemisahan wilayah dari NKRI hanya diikuti daerah
setempat wah enak sekalee.
Saya pun bisa mengusulkan referendum atas kelurahan di mana saya tinggal
untuk menuju terbentuknya sebuah negara. Dengan wilayah beberapa hektar dan
penduduk belasan ribu jiwa rasanya cukup untuk membentuk negara. Tinggal
pemerintahan saja yang untuk sementara dipimpin oleh saya sendiri.


Salam,


Nasrullah Idris



Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com
Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com



Re: [Re: [Re: Oyea...? Re: Geger referendum]]

1999-01-16 Terurut Topik Muhammad Nahar

Oyeaa... ayo perangi mereka. Kemudian kita malu sendiri menanggung kekalahan 
seperti nenek moyang kita dahulu. Kemudian kita tipu lagi yang lain. Kita tipu 
lagi cucu kita pula seperti nenek moyang kita menipu kita dengan buku ceritanya (Mpu 
Prapanca)

Let's take a look at:
http://www.republika.co.id/9911/18/31267.htm




On Sat, 13 Nov 1999 17:44:50   Rizal Az wrote:

[deleted]

   Sekarang ini pemerintah sudah bersedia melakukan hal2 tersebut, tapi apa
yang GAM lakukan? sekarang mereka ingin merdeka, mereka tidak akan mau
kompromi denga pemerintah. Kenapa berubah total, dan keras kepala? karena
mereka berpendapat bahwa pemerintah itu lemah, tidak berdaya lagi, bisa
dipecundangi, dll, dll!!!. Kalau mereka bisa segitu keras kepala, kenapa kita
harus lemah? sudah sewaktunya kita keras juga, kasih ultimatum berunding atau
perang. kasih tau sama mereka kalau kita bisa mengerahkan TNI untuk melakukan
seperti yang sudah2, jadi jangan macem2!!
Kalau tidak mau berunding, gunungpun bisa kita ratakan supaya GAM keparat itu
tidak punya tempat untuk bersembunyi!!!.



Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com
Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com



Re: PP

1999-01-16 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Sekali preman tetap preman. Bisa jadi perusahaan yg menang lewat MA memang
pihak yang benar, tetapi menyewa preman adalah melanggar hukum. Jadi preman
berikut pucuk pimpinannya yaitu Yorrys harus dibasmi. Mungkin perlu dibentuk
semacam squad khusus untuk mengejar Yorrys, dan squad ini harus bebas dari
militer yang kemungkinan sudah atau akan berkolusi.


Jeffrey Anjasmara

-
From: priadi [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: PP
Date: Thu, 18 Nov 1999 02:35:38 +0100

Mobil PP Dibakar dan Diceburkan Sungai

Sidoarjo, JP.-
Warga Desa Panjunan Taman dan pekerja PT Tambang Kayu Cemerlang (TKC)
membakar mobil Kijang Pemuda Pancasila (PP), sekitar pukul 10.00 kemarin.
Setelah terbakar, mobil warna doreng -- persis seragam organisasi pemuda
itu -- diceburkan sungai depan pabrik kayu itu. Marhan, pengemudinya, babak
belur dihajar massa. Lelaki 39 tahun asal Benowo itu, mengalami luka pada
muka dan bagian belakang kepalanya. Tindakan warga itu sebagai puncak
kekesalan warga dan pekerja melihat perilaku anggota PP, yang sejak Minggu
sore lalu menduduki perusahaan tadi.
''Kehadiran mereka membikin resah,'' ungkap salah pekerja. Warga mengaku
kesal, karena kehadiran anggota PP itu tanpa permisi.

Sejak semula, kehadiran PP di perusahaan tadi, telah menimbulkan ketegangan
dengan warga dan pekerja. Minggu malam warga nglurug ke lokasi pabrik
berniat melabrak anggota PP, yang berjaga-jaga di sana. Petugas Polsek
Taman berhasil meredakan kemarahan warga dan pekerja, sehingga keributan
pun tidak sampai terjadi.
Keributan terpicu kembali setelah pihak perusahaan meliburkan pekerjanya
karena kehadiran anggota PP itu. Pekerja, yang sebagian besar warga
Panjunan pun semakin geram pada anggota PP, yang mereka anggap sebagai
penyebab mereka diliburkan.

Maka, Selasa pagi lalu, mereka mengingatkan anggota PP untuk segera
meninggalkan pabrik. Entah karena takut atau sebab lain, satu demi satu
anggota PP yang berjaga di pabrik tadi pergi.
Ternyata kepergian mereka membawa dendam. Rabu pagi kemarin mereka kembali
datang ke sini, kali ini dengan membawa rekan-rekannya yang lain. Mereka
datang berombongan menumpang empat truk dan sebuah Kijang.

Warga dan pekerja, sudah mengantisipasi kemungkinan balas dendam. Begitu
melihat rombongan PP tadi, mereka langsung menghadang. Melihat gelagat itu,
empat truk tadi langsung memutar balik dan tolak balik meninggalkan pabrik.
Sementara Kijang tadi tidak sempat memutar, sehingga menjadi sasaran
kemarahan warga. Selanjutnya Kijang dengan nomor polisi L 2718 BQ itu
dibakar dan diceburkan ke dalam sungai.

Kehadiran PP ke perusahaan itu adalah atas permintaan PT Sinar Cempaka
Abadi, yang mengklaim pabrik itu sebagai milik mereka. Dalihnya MA
memutuskan mereka menang berperkara melawan TKC. Namun ketika mau
menempatinya, TKC tidak segera menyerahkannya. Maka dengan bantuan PP
itulah mereka berusaha merebut dan menduduki pabrik tadi. (ruk)

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



AGAM kelompok kafir keparat

1999-01-16 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Rupanya memang AGAM kelompok yang hanya berani melawan petani. Agam juga
merupakan kelompok yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat dipercaya.
Katanya tidak akan menyerang tentara dan polisi, nyatanya kemarin menghadang
rombongan tentara yang sedang ditarik.

Kalau kondisi tidak membaik, perlu segera dibentuk milisi-milisi. AGAM
memang dari dulu kelompok pemberontak. Siapa bilang karena ditekan ABRI.
Harusnya dilihat dulu CAUSE-nya. Mengapa dibentuk DOM? Karena AGAM sudah
terlalu mengganggu keamanan. AGAM juga menggunakan penduduk sebagai human
shield. Tak heran banyak penduduk yang tak berdosa mati tertembak karena
memang dikorbankan oleh AGAM keparat ini. Kelompok AGAM juga telah
mengindoktrinasi penduduk dengan kebohongan bahwa memberontak adalah perang
melawan kekafiran. Hanya orang kafir yg akan mengkafirkan orang lain.

AGAM juga telah memaksa kaum perempuan untuk menjadi mata-mata bagi
kepentingan mereka, dengan taruhan anak-anak mereka. Begitu mata-mata
tertangkap baru mereka membuat propaganda bahwa perempuan disiksa. Ini
adalah taktik AGAM yang diperoleh dari Libya. Negara teroris terkenal di
dunia. Negara yang bahkan dijauhi oleh negara-negara Islam.


Jeffrey Anjasmara

-
Kamis, 18 November 1999

Warga Non-Aceh Mulai Eksodus
Medan, Kompas

Tak tahan lagi menanggung penderitaan karena terus dicekam rasa takut,
sejumlah warga transmigran, terutama asal Pulau Jawa, yang bertransmigrasi
ke Aceh, kini mengungsi. Mereka mengimbau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
atau Komnas HAM untuk menolong mereka.

"Kenapa selama ini LSM atau Komnas HAM tak pernah berpaling
kepada kami. Padahal hak asasi kami pun telah diinjak-injak,
senantiasa dalam ketakutan karena dianiaya," kata warga
transmigran Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) II Sumber Batu,
Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat di kawasan Terminal
Pinang Baris, Medan, Sumatera Utara, Rabu (17/11).

Keberatan nama-namanya disebut karena takut ucapannya bisa
membahayakan diri dan keluarga, para transmigran juga mengimbau
pemerintah untuk turun tangan membantu. Sebab, ribuan jiwa lagi
warga transmigran UPT II Sumber Batu tidak bisa berangkat pulang
ke daerah asalnya karena ketiadaan biaya.

Disebutkan, para transmigran yang masih tinggal di lokasi,
benar-benar dalam ketakutan karena situasi keamanan sangat
mencekam. Di sana-sini terlihat kelompok orang-orang bersenjata
yang tak jarang menggertak dan menakut-nakuti warga. Di lain pihak,
tak seorang pun terlihat aparat keamanan untuk minta perlindungan.

Menurut warga transmigran Kecamatan Kaway XVI itu, oleh
kelompok orang-orang bersenjata itu, mereka disuruh melakukan
Siskamling selama 24 jam. Kalau ada orang-orang tak dikenal
datang termasuk aparat keamanan, diminta supaya dilawan. "Mana
mungkin kami bisa melakukan itu. Kami ini 'kan tahunya hanya
bertani," kata warga transmigran lainnya. "Mereka sendiri
(maksudnya kelompok bersenjata itu-Red) berada di tempat lain,
atau tepatnya di belakang kami, sehingga seolah-olah kami dijadikan
tameng," tambahnya.

Apabila ada di antara mereka yang tidak patuh, tak ayal lagi
langsung dianiaya, bahkan ada yang dibunuh. Warga yang dibunuh
juga dituduh cuak (mata-mata aparat keamanan). Begitu juga dengan
kaum ibu yang dianiaya, dituding sering membantu tentara.

"Padahal, sebagai pendatang dari Pulau Jawa, sejak awal kami
mengikuti adat dan budaya setempat. Apalagi kita sesama muslim,"
ujar seorang warga transmigran yang berusia sekitar 70 tahunan,
juga dengan suara pelan karena ketakutan.

Menangis

Cerita senada juga dikemukakan warga transmigrasi UPT IV
Seumeuneum Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Aceh Barat,
yang tiba sehari sebelumnya. Bahkan, ketika dalam perjalanan
menuju Medan, Minggu (14/11) malam, bus yang mereka tumpangi
distop massa di kawasan Kecamatan Kuta Fajar. Semua warga
transmigran diperintahkan turun dan diperiksa satu per satu,
beberapa di antaranya dipukuli.

"Saya sampai tujuh kali dipukul bagian kepala dengan tangan dan
kayu," kata Sutopo (61), yang mengaku berasal dari Desa
Kemecing, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah,
sambil memperlihatkan bekas luka dan benjolan di kepalanya.

Pada saat wawancara berlangsung, tiba-tiba datang seseorang yang
berusaha meluruskan keterangan Sutopo dan warga transmigran dari
UPT IV Seumeuneum lainnya. Menurut lelaki tersebut, yang diduga
asal Aceh, yang menyetop bus mereka bukanlah kelompok
bersenjata dari Aceh. Lelaki itu kemudian disuruh pergi karena
dianggap mencampuri urusan.

Namun, di luar dugaan, tiba-tiba para istri dan anak-anak transmigran
segera menyingkir dan menangis tersedu-sedu. Mereka tampak
ketakutan sekali. Sementara suami mereka setelah menyadari apa
yang terjadi, segera memohon-mohon agar bisa dibawa ke kantor
aparat keamanan, sebelum esoknya meneruskan perjalanan pulang
ke Pulau Jawa.

"Istri dan anak-anak kami takut Pak, karena kami bercerita tentang
keadaan di Aceh. Oleh sebab itu, tolonglah kami diantar ke kantor
polisi atau Komandan Rayon 

[Re: Oyea...? Re: Geger referendum]]]

1999-01-16 Terurut Topik Rizal Az

Yeeaa iya lah. udah gue baca tuh replubika, and you know what... apa
yang ditulis oleh orang2 di luar jawa itu sama bias-nya dengan yang di tulis
oleh orang2 Majapahit. . Kalau berita tentang kekalahan makapahit yang
"memalukan" itu di dapat dari buku harian tentara majapahit sendiri, itu baru
bener, tapi kalau yang nulis itu orang2 Aceh, singapore yang ditaklukan oleh
Majapahit. Itu engga' lebih dari usaha2 mereka untuk mengembalikan harga diri
dan martabat mereka!!!. Itu engga' lebih dari denial and withdrawal.

baca nih:
 "...Teks Sejarah Melayu (edisi Shellabear 1896) memperlihatkan bagaimana
militer Jawa pulang babak belur dengan kekalahan. Bila Majapahit berhasil
mengalahkan Singapura, maka itu merupakan kemenangan murahan, karena Singapura
kalah bukan karena raksasa Majaphit lebih kuat, tapi karena pembelotan elit di
dalam negeri Singapura yang menyuruh dan membantu Majapahit menikam Singapura
dari belakang..."

dan ini:

  "Aceh yang diserbu Majapahit secara besar-besaran di dalam teks Hikayat
Raja-raja Pasai (Koleksi Raffles, MS 67) bukanlah Aceh yang mudah menyerah.
Sekalipun teks ini menyalahkan Sultan Pasal yang memperlemah kekuatannya, tapi
Majapahit sebenarnya tidak berhasil mengalahkan Pasai. Pasai kalah oleh
Majapahit bukan karena militer Majapahit lebih kuat dari militer Pasai, tapi
karena Majapahit dibantu oleh aliansi kerajaan-kerajaan Sumatera untuk
mengeroyok Pasai yang ada dalam kondisi lemah."

 Loe bilang kita babak belur?, babak belur memang tapi end resultnya menang
toh? bukannya itu tujuannya perang, walaupun didapat dengan cara2 yang kurang
terhormat. Come to think of it. Ini sama dengan yang dilakukan GAM sekarang
ini. Dengan intrik2 dan propaganda, bahkan sampai pegusiran transmigran2.
 
  Loe mau percaya oleh berita itu atau engga' terserah, tapi yang pasti, buat
gue berita itu engga' lebih dari usaha orang2 untuk mengeruhkan suasana.
Berita itu sangat mengandung SARA, dan berbahaya untuk persatuan negara. Gue
engga' ngerti kenapa replubika bisa memuat berita gila seperti itu. Anyway
loe tau engga' siapa yang nulis dan alamat replubika? biar gue tulis surat
protes ke mereka2 itu, karena yang diberitakan adalah pendapat seseorang yang
walaupun sumbernya jelas, tapi tidak menulis secara tepat apa yang disebutkan
di buku2 tsb. Doktor goblok, seharusnya dia juga tau kalau buku2 yang ditulis
berdasarkan dari cerita2 orang2 Melayu. Dan itu adalah counter atack terhadap
perasaan kalah mereka. Mereka menulis itu untuk mem-boost up perasaan
nasionalistik mereka.

Gue engga' akan musingin itu karena, itu kejadian undah ratusan tahun yang
lalu. Gue sebagai orang campuran, engga' bisa bangga dengan Jawa, walaupun gue
tinggal di Jakarta, who cares???, karena gue tidak terikat dengan suku apapun
juga. Gue orang Indonesia dan bangga sebagai orang Indonesia. Buat gue
kebanggaan gue adalah melihat negara gue yang terbentuk dari variety of ethnic
and culture. Kalau saudara2 ada yang tidak setuju dengan saya... well... 
YOU!. 
   
  Balik lagi GAM... Loe tau tentang exodus transmigran2 yang di Aceh?? apa loe
pikir itu sebenarnya engga' etnis "cleansing"?. GAM keparat itu berusaha
mengusir orang2 "luar Aceh", supaya waktunya tiba referendum, mereka bisa
menang. Apa itu engga' curang namanya??. 
Mereka engga' mau Gus Dur kesana, karena mereka takut brain-wash mereka
terhadap rakyat Aceh akan hilang, begitu mereka bertemu Gus Dur. Soalnya buat
gue engga' make sense. Orang paling tolol pun tau kalau Pemerintah udah
berusaha keras, untuk baik kepada daerah2 yang waktu jaman Soeharto di peras
habis2an. Dan kalau Gus Dur kesana dia bisa counter attack/ couter propaganda
yang akan bisa menghancurkan propaganda GAM itu sendiri. Makanya si Abdullah
Sapi (baca Tempo) engga' mau Gus Dur ke Aceh.

  Anyway segitu dulu nanti gue sambung lagi

Salam Reformasi
(Reformasi Rugi Bandar)

Ichal

Sekarang buat saudara2 yang bukan orang Jawa, tapi tinggal di Jawa. 
Marah engga' kalau tiba2 anda2 sekalian di "usir" dari Jawa, dengan
intimidasi, dan berbagai cara lainnya? padahal anda2 sudah settle dan KTP anda
juga sudah menunjukkan kalau anda sebenaranya sudah menajadi warga di Jawa.
Ini sama seperti yang terjadi terhadap transmigran2 tersebut.




Muhammad Nahar [EMAIL PROTECTED] wrote:
Oyeaa... ayo perangi mereka. Kemudian kita malu sendiri menanggung
kekalahan seperti nenek moyang kita dahulu. Kemudian kita tipu lagi yang
lain. Kita tipu lagi cucu kita pula seperti nenek moyang kita menipu kita
dengan buku ceritanya (Mpu Prapanca)

Let's take a look at:
http://www.republika.co.id/9911/18/31267.htm




On Sat, 13 Nov 1999 17:44:50   Rizal Az wrote:

[deleted]

   Sekarang ini pemerintah sudah bersedia melakukan hal2 tersebut, tapi apa
yang GAM lakukan? sekarang mereka ingin merdeka, mereka tidak akan mau
kompromi denga pemerintah. Kenapa berubah total, dan keras kepala? karena
mereka berpendapat bahwa pemerintah itu lemah, tidak berdaya lagi, bisa
dipecundangi, dll, dll!!!. Kalau 

[Re: Oyea...? Re: Geger referendum]]]

1999-01-16 Terurut Topik Rizal Az

Yeeaa iya lah. udah gue baca tuh replubika, and you know what... apa
yang ditulis oleh orang2 di luar jawa itu sama bias-nya dengan yang di tulis
oleh orang2 Majapahit. . Kalau berita tentang kekalahan makapahit yang
"memalukan" itu di dapat dari buku harian tentara majapahit sendiri, itu baru
bener, tapi kalau yang nulis itu orang2 Aceh, singapore yang ditaklukan oleh
Majapahit. Itu engga' lebih dari usaha2 mereka untuk mengembalikan harga diri
dan martabat mereka!!!. Itu engga' lebih dari denial and withdrawal.

baca nih:
 "...Teks Sejarah Melayu (edisi Shellabear 1896) memperlihatkan bagaimana
militer Jawa pulang babak belur dengan kekalahan. Bila Majapahit berhasil
mengalahkan Singapura, maka itu merupakan kemenangan murahan, karena Singapura
kalah bukan karena raksasa Majaphit lebih kuat, tapi karena pembelotan elit di
dalam negeri Singapura yang menyuruh dan membantu Majapahit menikam Singapura
dari belakang..."

dan ini:

  "Aceh yang diserbu Majapahit secara besar-besaran di dalam teks Hikayat
Raja-raja Pasai (Koleksi Raffles, MS 67) bukanlah Aceh yang mudah menyerah.
Sekalipun teks ini menyalahkan Sultan Pasal yang memperlemah kekuatannya, tapi
Majapahit sebenarnya tidak berhasil mengalahkan Pasai. Pasai kalah oleh
Majapahit bukan karena militer Majapahit lebih kuat dari militer Pasai, tapi
karena Majapahit dibantu oleh aliansi kerajaan-kerajaan Sumatera untuk
mengeroyok Pasai yang ada dalam kondisi lemah."

 Loe bilang kita babak belur?, babak belur memang tapi end resultnya menang
toh? bukannya itu tujuannya perang, walaupun didapat dengan cara2 yang kurang
terhormat. Come to think of it. Ini sama dengan yang dilakukan GAM sekarang
ini. Dengan intrik2 dan propaganda, bahkan sampai pegusiran transmigran2.
 
  Loe mau percaya oleh berita itu atau engga' terserah, tapi yang pasti, buat
gue berita itu engga' lebih dari usaha orang2 untuk mengeruhkan suasana.
Berita itu sangat mengandung SARA, dan berbahaya untuk persatuan negara. Gue
engga' ngerti kenapa replubika bisa memuat berita gila seperti itu. Anyway
loe tau engga' siapa yang nulis dan alamat replubika? biar gue tulis surat
protes ke mereka2 itu, karena yang diberitakan adalah pendapat seseorang yang
walaupun sumbernya jelas, tapi tidak menulis secara tepat apa yang disebutkan
di buku2 tsb. Doktor goblok, seharusnya dia juga tau kalau buku2 yang ditulis
berdasarkan dari cerita2 orang2 Melayu. Dan itu adalah counter atack terhadap
perasaan kalah mereka. Mereka menulis itu untuk mem-boost up perasaan
nasionalistik mereka.

Gue engga' akan musingin itu karena, itu kejadian undah ratusan tahun yang
lalu. Gue sebagai orang campuran, engga' bisa bangga dengan Jawa, walaupun gue
tinggal di Jakarta, who cares???, karena gue tidak terikat dengan suku apapun
juga. Gue orang Indonesia dan bangga sebagai orang Indonesia. Buat gue
kebanggaan gue adalah melihat negara gue yang terbentuk dari variety of ethnic
and culture. Kalau saudara2 ada yang tidak setuju dengan saya... well... 
YOU!. 
   
  Balik lagi GAM... Loe tau tentang exodus transmigran2 yang di Aceh?? apa loe
pikir itu sebenarnya engga' etnis "cleansing"?. GAM keparat itu berusaha
mengusir orang2 "luar Aceh", supaya waktunya tiba referendum, mereka bisa
menang. Apa itu engga' curang namanya??. 
Mereka engga' mau Gus Dur kesana, karena mereka takut brain-wash mereka
terhadap rakyat Aceh akan hilang, begitu mereka bertemu Gus Dur. Soalnya buat
gue engga' make sense. Orang paling tolol pun tau kalau Pemerintah udah
berusaha keras, untuk baik kepada daerah2 yang waktu jaman Soeharto di peras
habis2an. Dan kalau Gus Dur kesana dia bisa counter attack/ couter propaganda
yang akan bisa menghancurkan propaganda GAM itu sendiri. Makanya si Abdullah
Sapi (baca Tempo) engga' mau Gus Dur ke Aceh.

Anyway segitu dulu, nanti gue sambung lagi

Salam Reformasi
(Reformasi Rugi Bandar)

Ichal


Muhammad Nahar [EMAIL PROTECTED] wrote:
Oyeaa... ayo perangi mereka. Kemudian kita malu sendiri menanggung
kekalahan seperti nenek moyang kita dahulu. Kemudian kita tipu lagi yang
lain. Kita tipu lagi cucu kita pula seperti nenek moyang kita menipu kita
dengan buku ceritanya (Mpu Prapanca)

Let's take a look at:
http://www.republika.co.id/9911/18/31267.htm




On Sat, 13 Nov 1999 17:44:50   Rizal Az wrote:

[deleted]

   Sekarang ini pemerintah sudah bersedia melakukan hal2 tersebut, tapi apa
yang GAM lakukan? sekarang mereka ingin merdeka, mereka tidak akan mau
kompromi denga pemerintah. Kenapa berubah total, dan keras kepala? karena
mereka berpendapat bahwa pemerintah itu lemah, tidak berdaya lagi, bisa
dipecundangi, dll, dll!!!. Kalau mereka bisa segitu keras kepala, kenapa
kita
harus lemah? sudah sewaktunya kita keras juga, kasih ultimatum berunding
atau
perang. kasih tau sama mereka kalau kita bisa mengerahkan TNI untuk
melakukan
seperti yang sudah2, jadi jangan macem2!!
Kalau tidak mau berunding, gunungpun bisa kita ratakan supaya GAM keparat
itu
tidak punya tempat untuk bersembunyi!!!.


Re: PP

1999-01-16 Terurut Topik Arya Indrathama

he he he..
Saya seneng kalau ada yang bicara tegas mengenai PP.
Mungkin sejak mailing list ini dibuka, baru sekarang kita bicara tentang
Pemuda Pancasila. Kenapa sih orang orang mempunyai ketakutan yang berlebih?

Dulu pernah ada jamannya ketika orang takut bicara tentang ketidakadilan di
Indonesia.
Takut dengan Soeharto, takut dengan Golkar dan takut dengan ABRI.
Lantas mulai banyak orang mendobrak ketakutan itu karena penderitaan yang
dihadapi sudah melewati batas ketakutan. Muncullah yang namanya Iwan Fals
dengan lagu lagunya, Ali Sadikin dengan kelompoknya, dan banyak nama nama
lain bermunculan.
Megawati, Amien Rais dan yang terkenal terakhir terakhir ini baru bermunculan
pada awal tahun 1995.

Nah..anehnya sekarang, kita sudah bebas dari Orde Baru yang sewenang wenang.
Kita tidak takut lagi menghujat Soeharto, memprotes kebijakan pemerintah yang
baru dan lebih mampu mengontrol partai partai politik seperti Golkar. Tapi
kenapa masih takut dengan underbouw nya, yang notabene adalah organisasi
kepemudaan bernama Pemuda Pancasila?

Aneh bin ajaib memang orang Indonesia itu.
Mudah mudahan apa yang di forwardkan Deddy Priadi menjadi tanda bahwa
masyarakat mulai berani bereaksi kepada organisasi kepemudaan ini yang nyata
nyata sangat pro orde baru dan tidak ada reformasifnya sama sekali. Harapan
saya saja agar organisasi ini cepat punah sebelum malah menguat. Kalau malah
menjadi besar seperti Mafia di Colombia, Russia, Cina dan Jepang..., mau jadi
apa kita ini? apalagi kalau masyarakatnya lebih suka bersikap nrimo?

Harapan saya mudah mudahan banyak yang setuju dengan sikap saya. Kalau banyak
yang kontra atau tidak peduli.., apa lagi yang mau di harapkan dari Indonesia?


Arya



Huayoo rame.... dan akhirnya: Happy Millenium to all of you

1999-01-16 Terurut Topik Arya Indrathama

Huayoh..si Ichal,

Makin rame aja deh. Saya lagi bahas pemuda pancasila nih, eh dia ngebahas
GAM..
Udah deh...Permias mailing list yang ngeramein cuma anak anak Denver aja..
Sekalian mau bilang bahwa saya bakalan diem dulu dari mailing list sampai
Milenium yang akan datang karena udah mulai test dan akan kembali ke tanah
jawa.

Jadi coba deh buat rekan rekan lain renungkan:
Kita hidup ini semuanya berbangsa satu..bangsa Indonesia.
Kalau kita mau membebaskan semua propinsi di Indonesia...trus kita ini mau
jadi apa?
Timor sudah lepas...dan banyak pejuang kesiangan yang dulu ikut teriak teriak
merdeka.
Sekarang Aceh bermasalah dan mulai banyak pejuang kesiangan yang kembali dari
liburannya. Lalu setelah Aceh lepas...Irian minta dilepaskan, lalu propinsi
propinsi yang lain...

Horeeemungkin begitu pendapat anda anda!

Tapi saya tidak begitu. Siapapun orang Indonesia yang mau menghancur leburkan
tanah air saya akan saya tentang. Dengan lemah lembut atau dengan kata kasar.
Saya selalu bilang: kalau anda peduli dengan satu propinsi, ya datang kesana
dengan ilmu yang anda miliki dan bangun propinsi itu. Kalau anda cuma bisa
memerdekakan Aceh atau Timor timur dengan kata kata, propaganda dan simpati
anda, lantas apa kelanjutannya setelah itu?

Anda ngga bisa membuat mereka maju...malah membuat propinsi propinsi ini
mundur.

Oleh karena itu..jangan jadi pejuang kesiangan. Gunakan lah ilmu yang
diperoleh di luar negeri ini untuk membangun propinsi yang miskin. Kalau anda
melakukan hal itu, anda lah pejuang sejati. Andalah harapan bangsa kita.

Itu yang saya harapkan dari orang yang sekolah di Amerika. Rubah dong cara
berpikirnya.
Kalau anda ngga bisa merubah cara pikir anda dan lebih senang teriak teriak
merdeka, lebih baik anda tinggal saja di Amerika, kerja di Pizza hut delivery
dan ngga usah pulang sampai mati. Seperti orang sakit, Indonesia butuh darah
segar. Indonesia ngga butuh penyakit. Jadi kalau ada anda anda disini yang
termasuk " penyakit ", Amerika memang tempat yang nikmat dan layak untuk anda.

Demikian...

Saya sekaligus ingin mengucapkan Happy Thanksgiving yang tinggal seminggu
lagi,
Juga memasuki Bulan suci Ramadhan yang tinggal beberapa minggu lagi saya
ingin mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa bagi rekan
muslimin/muslimah di seluruh Amerika dan dimanapun yang subscribe permias
mailing list.
Saya ingin mengucapkan selamat Natal bagi rekan rekan saya umat Katolik dan
Protestan dan terakhir, saya ingin mengucapkan Happy Millenium kepada anda
anda semua.

Sampai bertemu di abad yang akan datang.


Arya Indrathama
Denver, Colorado



Re: [Re: Oyea...? Re: Geger referendum]]]

1999-01-16 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Saya sudah baca tulisan orang geblek di Republika itu. Perlu dilihat lagi
apa dia anak buah Hasan Di-Tiro bukan?

Mula-mula si penulis geblek itu berusaha menutupi kebenciannya terhadap
orang Jawa. Jelasnya suku Jawa. Cuma dibalut dengan istilah orang yang
tinggal di tanah Jawa. Contoh yang diambil dengan setting cerita Majapahit
vs. Orang Melayu dan Banjar kan sudah jelas maunya ke mana. Si penulis ini
persis seperti Hasan Di-Tiro yang berusaha memanas-manasi orang-orang di
Sumatra, dengan memberi kesan sedang dijajah orang orang Jawa.

Ada baiknya pengalihan ibukota dari Jakarta ke wilayah yang netral
dihidupkan kembali. Mungkin rencana untuk dipindahkan ke Palangkaraya perlu
dihidupkan kembali. Sayangnya menurut saya kota itu terlalu dekat dengan
Malaysia. Justru Banjarmasin mungkin lebih cocok untuk dijadikan ibukota RI
yang baru. Secara geografis memang sudah menguntungkan, cuma secara geologis
memang Banjarmasin kurang menguntungkan. Kota lain yang agak pas mungkin
kota di Sulawesi Tengah. Mungkin kota Palu. Pertanyaan selanjutnya,
bagaimana dengan bahaya dari Utara? Soalnya kalau kita kembali ke peta,
memang dari segi pertahanan Jakartalah yg paling sip. Lebih sip lagi kalau
dipindahkan ke Bandung. Belanda tahu persis hal ini, makanya mereka memilih
Jakarta (dan Bandung juga sudah didesain sebagai ibukota Hindia Belanda,
tata kota sudah disiapkan). Mereka tahu bahayanya untuk beribukota di
wilayah atas karena terlalu dekat dengan wilayah-wilayah kekuasaan Inggris.

Rencana pengalihan ibukota ini saya rasa penting selain untuk menghabisi
suara-suara seperti penulis geblek dari Republika (yang baru belajar ke
Jerman saja sudah bangga) itu, juga penting untuk memisahkan pusat
perdagangan dengan pusat pemerintahan. Jelas biayanya sangat besar, dan
mungkin tidak masuk akal, tetapi ide ini harus terus dihidupkan. Kali saja
dengan memaksakan kekuatan kita sampai limit ini membuahkan hasil. Misal
dapat mengurangi kemudahan KKN, menyebarkan pembangunan dengan lebih cepat,
dlsb.

Oya, saya masih geregetan dengan sejarawan kesiangan dari Republika itu.
Rasanya tidak pernah ada hikayat atau peninggalan sejarah yg menyebutkan
pemerintahan Lambung Mangkurat pernah mampir ke ibukota Majapahit. Apalagi
sampai si Gajah Mada terkencing-kencing. Kalau si penulis Republika itu
ngibul misalnya kejadiannya terjadi setelah Majapahit menurun sih masuk
akal. Masak pas lagi jaya-jayanya diberitakan raja dan patih sampai
terkencing-kencing gemetaran. Ngibul sih ngibul, tapi pakai ukuran mas. Biar
bisa dipercaya gitu lho.

Saya bukan ahli sejarah, tetapi saya pernah baca bahwa dalam pemerintahan
Majapahit dulu tidak ada kekuasaan mutlak Majapahit. Yang ada negara-negara
kecil itu dibiarkan ada, tetapi mereka diharuskan mengakui hegemoni
Majapahit. Ini mirip dengan Kubilai Khan yg mengharuskan kerajaan Singasari
tunduk ke mereka. Tentunya tak heran kalau banyak kerajaan di Sumatera yang
membantu Majapahit menaklukan Pasai. Bukannya karena mereka sudah terikat
dengan Majapahit? Apa karena mereka sukarela mengeroyok Pasai? Kalau begitu
kenapa sih Pasai tidak disenangi oleh kerajaan se-Sumatera itu? Kok sampai
dikeroyok begitu itu?

Tentang Singapura. Eh, singapura? Saya nggak pernah baca kalau Singapura
punya kerajaan yg kuat. Malaka kali? Tulisan yg dia pakai sebagai referensi
itu tulisan otentik kesejarahan atau science fiction sih?

Sejauh ini menurut saya meributkan Majapahit kok nggak penting. Tulang
belulangnya saja nggak ada lagi kok diributkan. Yang jelas peninggalan nya
ada di mana-mana. Itu saja sudah cukup sebagai bukti. Malaysia saja mengakui
bahwa keris dan batik yg sekarang ada di sana adalah hasil peninggalan
kebudayaan Majapahit kok. Itu ahli mereka sendiri yg bilang. Yang ini bisa
dibaca di booklet pariwisata mereka, bukan di komik. Hmmm penulis
gemblek kok dipercaya.


Jeffrey Anjasmara

--
From: Rizal Az [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [Re: Oyea...? Re: Geger referendum]]]
Date: Thu, 18 Nov 1999 09:01:51 PST

Yeeaa iya lah. udah gue baca tuh replubika, and you know what...
apa
yang ditulis oleh orang2 di luar jawa itu sama bias-nya dengan yang di
tulis
oleh orang2 Majapahit. . Kalau berita tentang kekalahan makapahit yang
"memalukan" itu di dapat dari buku harian tentara majapahit sendiri, itu
baru
bener, tapi kalau yang nulis itu orang2 Aceh, singapore yang ditaklukan
oleh
Majapahit. Itu engga' lebih dari usaha2 mereka untuk mengembalikan harga
diri
dan martabat mereka!!!. Itu engga' lebih dari denial and withdrawal.

baca nih:
  "...Teks Sejarah Melayu (edisi Shellabear 1896) memperlihatkan bagaimana
militer Jawa pulang babak belur dengan kekalahan. Bila Majapahit berhasil
mengalahkan Singapura, maka itu merupakan kemenangan murahan, karena
Singapura
kalah bukan karena raksasa Majaphit lebih kuat, tapi karena pembelotan elit
di
dalam negeri Singapura yang menyuruh dan membantu Majapahit menikam
Singapura

Dalam Negara Kesatuan

1999-01-16 Terurut Topik Nasrullah Idris

Dalam negara kesatuan :
"DAERAH YANG ANDA DIAMI JUGA DAERAH KAMI"
"DAERAH YANG KAMI DIAMI JUGA DAERAH ANDA"

Jadi dalam negara kesatuan seharusnya tidak ada istilah kaum pendatang.

Salam,


Nasrullah Idris



Re: [siyasah] Fw: [proletar] Ethnic cleansing di Aceh

1999-01-16 Terurut Topik Muhammad Nahar

Satu hal yang sangat jelas terjadi di Aceh adalah bahwa di sana sedang bermain 
provokator-provokator yang tidak rela rakyat hidup damai.

Anehnya, rakyat Aceh percaya bahwa para provokator tersebut adalah tentera-tentera 
kebanggaan rakat Indonesia, yang kita panggil dengan nama ABRI atau TNI itu, atau 
orang-orang suruhan mereka. Mereka percaya yang membakar sekolah adalah ABRI/TNI, yang 
memeras rakyat adalah ABRI/TNI, dan yang mengusir warga non Aceh adalah ABRI/TNI juga. 
Ini juga yang terjadi di Timor Timur, Ambon, Lampung, Tj. Priok, Semanggi, dsb.

Lucunya, hal yang sedemikian jelas itu tidak mau kita lihat karena chauvinism kita 
sehingga kita membutakan mata, memekakkkan telinga, dan menutup pintu hati kita untuk 
mengakui hal tersebut.

Upss Nggak benar, ya? Soalnya kita kan percaya hal tersebut berlaku pada kasus 
Semanggi dan "daerah-daerah sekitarnya" kan?



On Thu, 18 Nov 1999 16:34:39   . Brawijaya wrote:
- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, November 16, 1999 03:13 PM
Subject: [proletar] Ethnic cleansing di Aceh





 Diam dihadapan kebiadaban yang sedang berlangsung di Aceh sekarang
 di Aceh adalah kemunafikan!

 Kebiadaban itu bernama ethnic cleansing: pengusiran orang-orang yang
 bukan orang Aceh asli dari tanah Aceh.

 Atau orang Aceh yang tidak sama pendiriannya dengan orang-orang Aceh
 yang menginginkan kemerdekaan Aceh!

 Dan ini terjadi dihadapan mata kita.

 Hingga hari ini saya belum mendengar banyak orang yang dengan
 lantang menyalahkan ethnic cleansing ini.

 Juga para aktivis HAM di Indonesia tidak banyak yang buka mulut!

 Ini adalah kesalahan!

 Agar jangan kita lupa: yang sedang mulai berlangsung di Aceh
 sekarang adalah Bosnia dan Kosovo - tapi pelakunya bukan orang
 Nasrani tapi fundementalisme Islam dan rasialis Aceh.

 Aktivis LSM yang selama ini memasaalahkan pelanggaran hak-hak azasi
 manusia yang dilakukan sedadu Indonesia tapi diam dihadapan
 kebiadaban ini adalah orang-orang munafik.


 Jufiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo
 =

 * Ijtihad untuk mencerdaskan ajaran Islam yang sekarang ini penuh ketololan, 
kedunguan, kegoblokan dan kebodohan

 * Ijtihad untuk memanusiawikan ajaran Islam yang sekarang ini biadab, keji dan nista



 

 eGroups.com home: http://www.egroups.com/group/proletar
 http://www.egroups.com - Simplifying group communications







Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com
Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com