Re : Selamat Hari Raya
Kami sekeluarga mengucapkan : Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1419 H Memohon maaf lahir dan Batin, semoga Ibadah kita di terima oleh Allah SWT. Wass ALCH
Re: BREAKING NEWS!!!!
Hello Bang Pohan, Report anda di Washington Post -- wawancara dengan Bill Liddle-- menarik jugakarya terus dong!!! smile, ida Dalam pandangan saya, orang-orang yang mengklaim diri dalam partai ini adalah orang-orang mengalami depresi politik. Mungkin nama yang tepat untuk partai ini adalah: "Penerima Korupsi dan Pungli" atau "Partai orang Kecewa dan Plin-Plan." ### Setuju! PKP= Partai orang Kemaruk Power Partai Kandang Penyamun Parta Kagak tahu Perasaan rakyat Pokoknya Kantong tetap Penuh Pasti Kalian Pusing Partai Kemarin ikut Perampok Pokoknya Kami punya Partai nyum! ramadhan pohan __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
To Mas Achmad di Toledo
Sebelumnya saya memohon maaf kepada seluruh Anggota PERMIAS karena mempergunakan jalur umum, dikarenakan E-mail mas Achmad yang saya simpan telah hilang dan Homepage Permias TOLEDO di PERMIAS NET tidak jalan ... jadi sekali lagi mohon maaf Dear Mas, Saya telah melihat homepage mas, dan ada beberapa yang cukup menarik buat saya mengenai penelitian-penilitian mas di bidang artificial intelligence, Fuzzy Logic dan Neural Networks.. walaupun beberapa aplikasi dalam bidang sistem produksi tetapi yang lebih menarik buat saya adalah aplikasinya dalam bidang keuangan. Jika tidak ada aral melintang saya juga akan mencoba mendalami bidang ini khususnya di Expert system dan Neural Net dalam aplikasinya: 1. Mempredikasi Bank Failures, credit risk dan company konfigurasi 2. Membuat model Exchange rates dan Equity market ( mungkin tidak secara luas)seperti yang sedang saya jalani adalah expert system dalam 1 Internet stock Valuation dan 2 Sector and Business cycles Rotation strategy Oleh karena itu saya mohon bimbingan dari mas mengenai beberapa buku panduaan yang cukup dapat membantu saya dalam beberapa pendalaman berikutnya khususnya dalam bidang neural networks, Sebelumnya terima kasih atas perhatiannya, Rizwan Rizal MBA candidate in Finance and Artificial Intelligence NHC Graduate School Of Business N.H. __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
ada nggak masyarakat indonesi di Seattle????
Hi, Saya butuh informasi tentang masyarakat Indonesia di Seattle. Saya baru beberapa bulan lalu pindah dari Canada ke Whidbey Island, pulau kecil dekat Seattle, Washington State. kalau ada rekan-rekan yang tahu orang Indonesia tinggal di Seattle dan sekitarnya, beritahu saya dong.kesepian nih. Yuni More than just email--Get your FREE Netscape WebMail account today at http://home.netscape.com/netcenter/mail
BROKEN NEWS 2
Dear Permias and Readers... Tak bosan-bosannya sejarah menulis GEMBONG PKI Pernah sejarah menulis PEMBERONTAK DI TIMUR Tak jera menuding dan memfitnah dan membunuh Sekarang aku hendak menulis GEMBONG GOLKAR GEMBONG GOLKAR terbagi atas BEKAS GEMBONG dan MASIH GEMBONG Tapi klasifikasi itu tidak membedakan mereka para ular berbisa membunuh rakyat setelah memeras harta kekayaannya para pembohong dengan kata manis Merinding bulu kudukku menyaksikan mereka tertawa menyuarakan kesejahteraan rakyat kala mereka tak pernah tahu makna rakyat waktu berdebat tentang persatuan ketika mereka tak tahu warna kesatuan kala berbicara tentang keadilan tanpa tahu bahwa mata hati mereka telah buta Masya Allah...gempa apalagi yang menimpa bangsa ketika para pembohong meneriakkan tata krama kebenaran petaka apalagi yang paling berat ketika para pencuri berbicara tentang kejujuran Saya hendak menulis sejarah mereka sejak hari ini Tahukah mereka bahwa kita tidak sebodoh mereka Tahukah mereka bahwa mereka membodohi diri sendiri GEMBONG GOLKAR seharusnya menggantikan GEMBONG PKI pada sejarah moderen Indonesia jika seandainya masih ada Indonesia esok hari... smile ever after, ida __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
BROKEN NEWS 3!!!
Dear Permias and Readers, Dingin hatiku mengingat masa laluku di pedesaan kemurnian cinta tanah kering berpadi senyum para kerbau mencerna rumput kuning berlari para kambing mencari perlindungan dari sengatan matahari Namun kesejukan kekeringan masih berdesir tak terasa kemiskinan memeluk tubuh tak bergizi meski tulang belulang mencuat senyum hari depan masih nampak Dingin hatiku mengingat pegunungan di pedesaan keangkuhannya telah menghilang kambing liar tergeletak tak bernyawa para kerbau kehilangan rumput kuning berganti batu gigi mereka retak tak berguna Dingin hatiku memandang langit yang menghitam tak ada sebulir padi tumbuh di tanah dosa tak ada air mengalir di tanah nista tak ada mahluk yang peduli untuk hidup Menghilang dingin berganti takut tak ada masa depan di pedesaan senyap, sunyi, hembusan angin pun telah berhenti keringdesaku hilang bersama kekeringan. terhisap airnya dan anginnya oleh orang-orang serakah di perkotaan salam, ida __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: RAMALAN PALSU JUAN VALDEZ (?)
Salam! Belum lama ini, kita mendengar soal ramalan Juan Valdez yang gempita itu. Lantas saya pun melakukan konfirmasi ke kantor saya. Hasilnya, ya seperti fwd di bawah ini. Jika ada bantahan tandingan atau apa pun namanya-- please FWD ke saya ya. Salam! ramadhan pohan p.s. Makasih salamnya, Notrida (Ida), tapi bukan di Washington Post lho :-) ## --=_NextPart_000_0035_01BE4132.CD80E7A0 Content-Type: text/plain; charset="iso-8859-1" content-transfer-encoding: 7bit content-type: text/plain; charset="iso-8859-1" Saya juga memperkirakan kemungkinan itu. Kok sudah masuk Tempo ya? Masak hal itu belum dikonfirmasikan oleh mereka? Kalau itu benar, maka mungkin juga ramalan2 itu dibuat utk melakukan teror. --Amir -Original Message- From: Heri Muliono [EMAIL PROTECTED] -Original Message- From: Trisno S. Sutanto [EMAIL PROTECTED] Yang suka baca ramalan, silakan Yang suka baca bantahan juga silahkan. Kemungkinan sangat besar ramalan "seureum" Juan Paul Valdez = P A L S U !!! 1. Nama Paul bukan nama Spanyol, Paul=Paolo, Paulo ? (Spanyol) 2. Hasil 'search' dengan Alta Vista (terhadap situs di web), tidak menemukan kata "Juan Paul Valdez" ataupun "Juan Paolo Valdez", atau "Muntaze" (nama gunung di Spanyol) . 3. Hasil 'search' dengan Dejanews (terhadap seluruh newsgroup) hanya menemukan kata "Juan Paul Valdez" di newsgroup Indonesia yang isinya, ya ramalan itu. Tidak ditemukan kata "Juan Paolo Valdez". 'Searching' khusus di newsgroup Spanyol untuk nama "Juan Valdez", atau "Juan Paul Valdez" ataupun "Juan Paolo Valdez", tidak memberi hasil. 'Searching' dengan entri "Valdez" memberi beberapa masukan. Seluruhnya nama orang yang berkirim 'message'. 4. Hasil 'search' dengan entri "Juan Valdez". Memberi hasil a.l. nama kuda (yang sudah mati, di 'in-memoriam'-kan lagi, dan nama perusahaan kopi Columbia. Kejadian di makam "Valdez", katanya telah membuat geger Spanyol. Ramalan"nya" yang kemudian diterbitkan sebagai buku mestinya mengundang perhatian. Sepatutnya membuat heboh di banyak newsgroup. Sebagaimana terjadi di newsgroup soc.culture.indonesia (dan banyak milis Indonesia, termasuk milis kita ini, he he). Jika ramalan tersebut benar-benar ada (dan mendunia) tentu 'netters' seluruh dunia akan geger: 1. Di Amerika tentang kematian 2 Kennedy 2. Di Inggris tentang kematian Diana 3. Di Irak tentang pencaplokan oleh Kuwait 4. Di Pakistan dan India tentang perang dan pemecahan menjadi 3 negara. 5. Di Taiwan tentang bom atom Cina 6. Di Cina tentang invasi ke AsTeng. 7. Di Spanyol tentang "kesaktian" salah satu anak bangsanya. 8. dst. Kenyataannya: TIDAK SATU-pun newsgroup di negara-negara tersebut memuat diskusi tentang ramalan JPV. Hanya di newsgroup Indonesia ada 'posting' tentang itu. Artinya: ramalan JPV hanya beredar di Indonesia. Mungkin terpikir, kan buku itu berbahasa Spanyol, kebetulan HANYA ada seorang manusia Indonesia yang menerjemahkan untuk kawannya (tidak ada orang bangsa lain yang melakukan hal yang sama). OK, bagaimana dengan situasi di Spanyol sendiri?. Sama !. SAMA SEKALI TIDAK ADA satupun 'posting' tentang buku "HUEBATT' setebal bantal ini. Berarti buku berbahasa Spanyol itu tidak pernah ada !!. Artinya: Ramalan JPV hanya karangan seorang manusia Indonesia. Saya berkesimpulan ramalan itu PALSU. Dibuat orang dengan maksud2 tertentu. Salam (dan waspadalah terhadap RAMALAN PALSU) Heri Muliono [EMAIL PROTECTED]
old Grandma Beatrice
Joel Chretien [EMAIL PROTECTED] wrote: One day, old Grandma Beatrice bought a new bumper sticker for her old Buick, and decided to write and tell her family about it in her monthly letter to them: "My Dearest Family, The other day I went to the local Christian Book Store where I saw a 'Honk if You Love Jesus' sticker. I thought this was a wonderful way to include my community in teh worship of the Lord, so I bought it and put it smack dab on the back bumper of my car - and I'm really glad that I did! What an uplifting experience followed, I'll tell you. The very first day I went out with that shiny new sticker, I was stopped at the light of a busy intersection, just lost in thought about the Lord, and I didn't notice that the light had changed. That bumper sticker really worked! I quickly found out that lots of folks felt great about expressing their love for Jesus. Why, the guy behind me started honking like crazy! He must really love the Lord, because pretty soon he leaned out the window and yelled "Jesus Christ!" as loud as he could! It was like a football game, with him shouting, "Go, Jesus Christ, Go!" Everyone else around us was soon honking as well, so I leaned out my window and waved and smiled to all those loving people! There was another young man behind us, who I think must have been from Florida, because I could hear him yelling about a 'sunny...beach'. Well, at least I know he was from away, because I saw him wave at me in a peculiar way - sticking his middle finger up in the air. Those silly out-of-towners with their new-fangled salutations! Luckily, my two grandsons were with me, so I could ask them what the gentleman meant. Well, they looked at each other and giggled, and then told me it was a Hawaiian good luck sign, so I leaned out the window and returned his gesture. A couple of people were so caught up in the joy of the moment that they actually got out of their cars and began to walk toward me, probably to get a closer look at my bumper sticker! I assumed they wanted to pray together, but I remembered that I was on my way to Bingo and didn't want to be late...and I noticed that the light had changed to green, so I stepped on the gas. It's a good thing I did, because I was the only one to make it through the intersection before it turned back to red. Not wanting the experience to end, I looked back, and seeing all those good folks standing around, I leaned out of the window and with a wide smile, held up the Hawaiian Good Luck Sign as I sped away. Praise the Lord for such wonderful people! Love, Grandma"
Re: ada nggak masyarakat indonesi di Seattle????
Sepi, nih yee! Sepi nan sendiri! On Sat, 16 Jan 1999, yuni windarti wrote: Hi, Saya butuh informasi tentang masyarakat Indonesia di Seattle. Saya baru beberapa bulan lalu pindah dari Canada ke Whidbey Island, pulau kecil dekat Seattle, Washington State. kalau ada rekan-rekan yang tahu orang Indonesia tinggal di Seattle dan sekitarnya, beritahu saya dong.kesepian nih. Yuni
Re: Pemimpin Politik (Re: Jeli dan hati-hati (Re: Kulit muka poli tik))
On Fri, 15 Jan 1999, Achmad Aliyadin wrote: Harry A. Azis : Soal RUU Politik, saya sendiri termasuk yang ragu. Saya termasuk yang setuju PNS itu netral. Pemimpin partai yang mempunyai sikap seperti ini (PNS harus netral) harusnya konsisten dengan sikapnya. Saya lihat ada tiga ketua partai yang masih PNS (bahkan sekjen yang dua partai juga PNS), padahal kalau tidak salah sikap partai mereka adalah PNS netral. Saya sebut saja nama2nya biar diskusi kita terbuka yaitu: Amien Rais dan Faisal Basir (Ketua dan sekjen PAN), Yusril (Ketua PBB), Nur dan Anis (Ketua dan sekjen PK) Yadin : Saya pernah baca (kalau tidak salah di Detik.com) bahwa Amien Rais dan Faisal Basri sudah mengundurkan diri dari kedudukannya sebagai PNS. Mengenai Anis Matta ( Sekjen PK ), setahu saya dia bukan PNS. Anis Matta adalah direktur Al-manar ( sebuah lembaga pendidikan Islam ). Ada yang bisa mengklarifikasi...? Mengenai sikap PAN mengenai netralitas PNS, ketika di wawancara di sebuah TV, Amien Rais mengatakan kalau PNS boleh berpolitik maka PNS harus dibebaskan untuk memilih Partai apapun. Kalau tidak boleh berpolitik ya sebaiknya netral. Wallahu 'Alam. Harry Azhar Azis: Maafkan, kalau saya keliru. Setahu saya, Amin Rais masih PNS. Jadi bukan mengundurkan diri, tapi istilahnya non aktif. Posisinya kira2 sama dengan apa yang dilakukan selama ini oleh para PNS yang anggota Golkar dan kemudian terpilih sbg anggota DPR/MPR, mereka umumnya non aktif dari PNS dan bukan mengundurkan diri. Saya belum mendengar FaisalBasri mengundurkan diri dari UI? Setahu saya ia masih sebagai ketua suatu lembaga resmi di FEUI. Baru2 ini, Arbi Sanit bahkan tegas2 minta agar Amin Rais dan Yusril mundur (total) dari PNS, kalau mereka mau konsisten dengan sikap dan perjuangannya. Otherwise,... Soal Anis Matta, saya hanya baca sendiri riwayat hidupnya, yang pernah sampai ke meja saya. Ia memang kerja di Al Manar, tapi menurut daftar riwayat yang ditulisnya sendiri itu ia juga dosen agama di UI. Soal Sdr. Anis ini sebenarnya tidak terlalu penting. Tetapi yang lebih penting, yang tidak anda komentari adalah ttg sdr. Nur yang sampai sekarang sebagai seorang pejabat BPPT dan ketua Partai Keadilan itu, yang jelas2 pernah dikirim sbg PNS tugas belajar ke Texas (bukan ke Jerman) untuk studinya ketika Soeharto masih jaya2nya dulu? Sekali lagi, maaf, tidak ada niat saya untuk menjelek2kan para pemimpin itu. Saya pribadi termasuk yang kagum kepada satu dua di antara mereka atas perjuangannya selama ini. Yang saya ingin katakan, dengan mengambil contoh2 itu, adalah bahwa tidak akan ada bedanya antara "omong kosong" di era Orba dengan "omong kosong" di masa yad, kalau para pemimpinnya tidak lebih dari sekedar "pemain sandiwara". Bukankah sikap2 serupa juga terjadi, banyak para "pemimpin" Orba yang menikmati kekuasaan (dan tidak pernah terdengar suaranya) di masa jaya2nya Soeharto, kini setelah terdepak malah seolah2 menjadi semacam "pemimpin reformasi". Tentu anda bertanya kenapa saya memandang penting soal posisi pemimpin politik di Indonesia saat ini? Jawabnya sederhana saja, karena Indonesia sampai saat ini tidak mempunyai satupun sistem ketatanegaraan yang mapan. Sehingga peran pemimpin politik menjadi penting dalam membawa Indonesia bukan sekedar menjadi "panggung sandiwara". Bandingkan dengan Amerika Serikat, misalnya, karena sistemnya yang relatif mapan, pemimpin politik apalagi pemimpin negara tidak bisa "seenak udelnya" berbuat tanpa kontrol ketat dari sistem dan rakyatnya. Kasihan memang rakyat kita, kalau yang memimpin mereka adalah "pemain sandiwara". Wassalam,
Re: BROKEN NEWS 2
Dear : Sering muncul di diskusi ini jargon ORANG - ORANG LAMA yang kelihatan nya sudah "berdosa" sejak awal nya hingga sekarangzaman reformasi Dengan menjunjung tinggi azas niat dan prasangka baik, setiap " dosa lama orang - orang lama " jika dia bertaubat dan berniat menjadi ORANG BARU haruslah di sambut dengan baik... tanpa mengurangi "pengawasan" kita tentunya ... Wallahu'alam... kalau nggak salah Allah Maha Penerima Taubat... :-) Everlasting Smile bRidWaN wrote: Tapi dasar Opportunis, saat ini mereka malah ikut menghujat Orde baru , dan belagak pilon saja. ohORANG-ORANG LAMA...:( Salam, bRidWaN At 02:03 16/01/99 PST, Notrida Mandica wrote: Dear Permias and Readers... Tak bosan-bosannya sejarah menulis GEMBONG PKI Pernah sejarah menulis PEMBERONTAK DI TIMUR Tak jera menuding dan memfitnah dan membunuh Sekarang aku hendak menulis GEMBONG GOLKAR GEMBONG GOLKAR terbagi atas BEKAS GEMBONG dan MASIH GEMBONG Tapi klasifikasi itu tidak membedakan mereka para ular berbisa membunuh rakyat setelah memeras harta kekayaannya para pembohong dengan kata manis Merinding bulu kudukku menyaksikan mereka tertawa menyuarakan kesejahteraan rakyat kala mereka tak pernah tahu makna rakyat waktu berdebat tentang persatuan ketika mereka tak tahu warna kesatuan kala berbicara tentang keadilan tanpa tahu bahwa mata hati mereka telah buta Masya Allah...gempa apalagi yang menimpa bangsa ketika para pembohong meneriakkan tata krama kebenaran petaka apalagi yang paling berat ketika para pencuri berbicara tentang kejujuran Saya hendak menulis sejarah mereka sejak hari ini Tahukah mereka bahwa kita tidak sebodoh mereka Tahukah mereka bahwa mereka membodohi diri sendiri GEMBONG GOLKAR seharusnya menggantikan GEMBONG PKI pada sejarah moderen Indonesia jika seandainya masih ada Indonesia esok hari... smile ever after, ida
Re: BREAKING NEWS!!!!
Kalau boleh tanya: Batasan 'orang-orang lama' itu yang mana? Jika ada 'orang-orang lama' tentunya ada 'orang-orang baru'. Pertanyaan: apakah tidak ada yang aneh dan lucu dari 'orang-orang baru'. Tentunya jawabannya tidak ada kalau ternyata 'orang-orang baru' ini belum muncul. Menurut bung Ridwan, siapa yang harus masuk ke gerbong baru? Apakah dalam suasana reformasi atau transformasi ini, yang perlu diprioritaskan orangnya atau kelompoknya atau sistemnya atau sosial kontrolnya? Terimakasih. peace. bRidWaN wrote: Daeng Ida, Begitulah perjalanan 'ORANG-ORANG LAMA' !! Masih banyak yang aneh dan lucu dari kelompok 'ORANG ORANG LAMA'. Tetapi, izinkanlah mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki diri dan kembali kejalan yang benar.:) Hanya dengan segala hormat saya menghimbau sejak bulan Mei yang lalu, agar Orang Orang Lama tidak diajak bergabung dalam gerbong yang baru. Berbahaya ! Salam, BRIDWAN At 12:06 15/01/99 PST, Notrida Mandica wrote: Dear Permias and readers, Baru saja para ex gembong GOLKAR mendirikan partai: "Partai Keadilan dan Persatuan." Para ex GOLKAR, misalnya Try Sutrisno, Edi Sudrajat, Hayono Isman, etc akhirnya menyatakan diri sebagai pendiri 'partai.' Menarik! Mereka sepertinya melupakan 'arti' partai yang mereka pernah agung-agungkan. Pada zaman Suharto dan rekan-rekan, partai adalah kata yang menakutkan. Orang-orang yang berafiliasi dengan partai dituduh sebagai 'political animal.' Bahkan dalam penjelasan UUD 45 dinyatakan bahwa Indonesia memiliki dua partai dan satu golongan. Ingat, gembong GOLKAR menghindari referensi 'partai.' Saat ini, ex gembong GOLKAR berdiri dan mendirikan "Partai Keadilan dan Persatuan." Nampaknya mereka tidak phobi lagi dengan kata 'partai' dan tidak phobi lagi dengan kata 'politik.' Dan akan memperjuangkan 'keadilan' dan 'persatuan' menilik dari nama yang mereka gunakan. Dalam pandangan saya, orang-orang yang mengklaim diri dalam partai ini adalah orang-orang mengalami depresi politik. Mungkin nama yang tepat untuk partai ini adalah: "Penerima Korupsi dan Pungli" atau "Partai orang Kecewa dan Plin-Plan." Smile ever after, salam dari DeKalb ida -- Partai Keadilan dan Kesatuan Dideklarasikan Golkar Dapat Ancaman Serius Jakarta,Kompas Golongan Karya (Golkar) bakal mendapatkan ancaman serius dalam pemilihan umum (pemilu) mendatang dengan berdirinya Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) yang dideklarasikan di Jakarta, Jumat(15/1). Partai yang didirikan tokoh-tokoh terkemuka Golkar dan purnawirawan ABRI itu diketuai oleh Jenderal TNI (Purn) Edi Sudradjat dengan Sekretaris Jenderal Hayono Isman. Dalam Musyawarah Nasional Golkar .deleted..
Re: Kalau mau membantu, membantu saja tidak usah mendikte,
Apakah bung Ridwan menganggap semua petugas Bulog itu 'orang-orang lama' atau hanya Rahadi Ramelan yang orang lama? Ngomong-ngomong boss Bulog, Bustanil Arifin, yang cukup terkenal dekat dengan Oom Liem kemana yach? Lucunya kedua-duanya tidak pernah muncul dan diributka. Akhir-akhir ini hanya 'orang-orang lama' seperti Bob Hasan, Tommy, Gelael ataupun boss Bulog yang baru, Bedu Amang yang agak disentil. peace. bRidWaN wrote: Rekan Rekan yang budiman, Inilah salah satu bentuk penyakit "ORANG ORANG LAMA". Penyakit seperti ini sudah terkontaminasi dan boleh dibilang masuk dalam kategori "Menular" !. Oleh sebab itu saya selalu menyarankan, agar Orang Orang Lama jangan diajak ke Gerbong yang baru ! Salam, BRIDWAN At 11:20 14/01/99 +0100, Tengku Zainil Isman wrote: "Kalau mau membantu, membantu saja tidak usah mendikte," Itu kata-kata petugas Bulog Indonesia, sewaktu Jepang kecewa terhadap bantuan beras kualitas satu mereka hanya disimpan di gudang Dolog dengan jumlah puluhan ribu ton. Hanya dengan alasan untuk menjaga harga pasar. Dan juga menjadi alasan Rahadi Ramelan bahwa jumlah mesin sosoh masih sangat sedikit. Dan juga alasan sebagai kendali pasar dengan cara menyimpan beras beras sampai rusak pada tingkat tertentu lalu dijual dengan harga lebih murah. Ini merupakan skandal yang sangat memalukan. Dan bagi rekan-rekan yang mengumpulkan dana bantuan kepada Indonesia sudah selayaknya disalurkan melalui NGO atau LSM yang sesuai dengan masing-masing tugasnya. Pelajaran ini sebenarnya sudah sering terjadi. Terjadi pada setiap bantuan yang diberikan kepada Indonesia pada masa Orde Baru dan malahan pada masa krisis sekarang ini. Penghisap-penghisap darah ini rupanya tidak hanya menghisap darah. Bahkan tahi pun kering mereka hisap.(ice)
Re: Jumlah Penduduk Miskin Indonesia
Saya setuju dengan Mas Budi ini. Sebenarnya data statistik memegang peranan yang sangat penting dalam pengelolaan negeri ini. Masalahnya, bisakah kita percaya dengan data statistik yang ada? Apakah kita sendiri telah mengisi isian data statistik sesuai dengan keadaan sebenarnya? peace. Budi Haryanto wrote: Rekan-rekan yth., Saya sebenarnya meragukan perkiraan jumlah penduduk miskin ini, terutama sumber datanya. Karena, justru database ini yang saya lihat sebagai kelemahan pemerintah selama ini. Pemerintah daerah tidak pernah mendata dan tidak pernah tahu jumlah penduduknya yang miskin (karena inipun perlu pelaksanaan dan dana tersendiri). Standar untuk menghitung keluarga prasejahtera dll., yang dikeluarkan BKKBN beberapa tahun ini, belum sepenuhnya dimengerti aparat daerah. Sementara itu pemerintah pusat, yang sangat bergantung dengan data dari daerah, dengan gagahnya ngomong tentang data yang bias tsb. Ironisnya, omongan inilah yang jadi santapan lezat para 'kuli tinta'. Kelemahan lain dari pemerintah adalah kerjasama lintas sektor, baik di tingkat pusat maupun di daerah. Hampir semua departemen bekerja sendiri-sendiri mengejar target programnya. Contoh menarik dari kelemahan-kelemahan tsb adalah kasus bantuan beras. Begitu datang bantuan beras dari Jepang (atau dari manapun) yang ditangani bulog, maka peninglah para aparat dalam menyalurkannya. Hubungan bulog dengan pemerintah daerah hanya terbiasa dengan penyediaan jatah beras para PNS yang sudah jelas datanya. Sedangkan untuk masyarakat miskin pemerintah daerah tidak punya datanya. Lalu, kemana beras bantuan ini mau disalurkan? Belum lagi, ini juga merupakan beban tambahan bagi bulog yang sudah barang tentu konsekuensinya adalah tambahan insentif dan transportasi, penyimpanan, dsb. Dana supportnya darimana? Kalau dianggarkanpun akan makan waktu lama, sedangkan dana taktis sudah compang-camping. Sementara itu wartawan, LSM, dan orang-orang mulai teriak-teriak karena tahu beras tsb hanya numpuk di gudang-gudang bulog. Nah, klop-lah kepeningan para aparat pemerintah ini karena lemahnya sistem dan hubungan lintas sektor-nya. Lalu, kalau fenomena ini benar atau hampir benar, apa yang harus kita lakukan sebagai bagian dari bangsa Indonesia? Bisa nggak sih kita 'share ideas' untuk sekali saja membantu memberikan jalan keluar kepada pemerintah, sebagai bagian dari berbagai kritikan yang selama ini sudah dilakukan oleh kebanyakan dari kita? Salam, Budi Indra Adrisudiro wrote: On Sat, 16 Jan 1999 07:54:34 +0700, BRidwan wrote: -- | Rekan Rekan, | | Sadarkah kita semua bahwa jumlah Penduduk Miskin | di Indonesia dari waktu ke waktu terus bertambah ? | | Menurut inforamsi, jumlah Penduduk Miskin pada | pertengahan tahun 1998 adalah sebesar 80 juta orang, | dan hingga bulan januari 1999 telah naik 50 juta | menjadi total seluruhnya sebesar 130 juta Orang ! | (kira-kira 20 juta Households). | | Kira kira langkah apa yang akan diambil Pemerintah | dakam menanggulangi masalah ini, selain dari acara | acara pembagian sembako ? IA: Seperti biasa, pidato dan ceramah sana-sini, planning project ini-itu, tapi nggak pernah dilaksanain. Seandainya pun dilaksanain, jadinya kayak kasus beras bantuan Jepang dan Singapura. Numpuk di gudang dengan seribu satu macam alasan. Jangan berharap banyak dari pemerintahan yang sekarang. Kecewa nantinya.
Vocational School
Permisi.. Rekan-rekan permias, ada yang bisa kasih informasi mengenai VISA untuk vocational school? Apa perbedaannya dengan visa untuk sekolah biasa. Biasanya mereka memberi I-20 M-N untuk student-nya, apa perbedaan dengan I-20 A-B? Bagaimana dengan dependent spouse untuk visa I-20 M-N? Apakah sama dengan visa I-20 A-B? Mohon penjelasan dari yang sudah memiliki pengalaman atau informasi tentang hal ini Wassalam, Pandir Get free e-mail and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1
Re: Selamat Hari Raya Idul Fitri
aduh...sampai lupa 'smilenya' :) Notrida Mandica wrote: Bang, Kalau 'benar' dan 'mengena' perlu dimaafkan tidak ya? he..he.. ida Kepada saudara-saudara muslim, saya juga ucapkan selamat hari raya Idul Fitri, maafkan saya lahir dan batin jika ada ucapan saya yang salah dan kurang mengena. peace. Mochamad Hadiyana wrote: Yth. rekan-rekan di mailing list Permias, Assalaamu'alaikum WBT, Selamat lebaran, semoga amal ibadah dan doa-doa kita diterima oleh Allah SWT. Amin. Bersama ini saya mohon maaf dzahir dan batin atas perkataan yang tidak pantas baik disengaja maupun tidak disengaja. Dan Semoga kita selalu diberikan daya dan kekuatan oleh ALlah SWT dalam menjalankan dan menyelesaikan kehidupan ini. Amin. Taqabbal Allah minna Wa Minkum, Taqabbal Yaa Kariim. Wassalaamu'alaikum, Asep Mochamad Hadiyana __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: Pegawai Negeri dan Politik
Pandu Riono wrote: Tentang Pegawai Negeri dan Politik Siapakah Pegawai Negeri Sipil? - Pegawai Departemen - Pegawai Daerah - Pegawai BUMN - ? tambahan: pegawai lembaga tinggi negara. Tolong perhatikan memang pegawainya netral tetapi semua keputusan khan ada ditangan boss. Kalau bossnya punya partai politik (tidak netral), bisa menteri, anggota DPR/MPR, ketua/anggota lembaga tinggi negara apakah aturan netral ini tidak akan berlangsung efektif. ..del..
Re: BROKEN NEWS 2
Bung Hadeer, Memang saya sering dan setiap kali menulis kata atau jargon ORANG-ORANG LAMA. Dan hingga saat ini saya tetap berkeyakinan bahwa Orang-Orang Lama harus tetap dicurigai. Soal keinsyafan mereka dan keinginan kembali kejalan yang benar, tentunya sebagai manusia kita harus menerimanya dengan bersyukur. Dan memberikan kesempatan pada mereka untuk mengeluarkan atau menelurkan ide-ide dan pemikirannya tentang masa depan Negara kita. Jadi pada dasarnya saya SETUJU sekali dengan tulisan bung Hadeer, bahwa Tuhan saja maha pemurah, dan kita wajib memberi maaf kepada sesama manusia. Begitu kan ? Yang saya wanti-wanti adalah, jangan memberi kesempatan mereka untuk menjadi Pemimpin. Cilaka kita ! Tiap hari Pemimpin kita itu pasti akan dicerca oleh segelintir Masyarakat. Percaya deh ! Bayangkan Pak Harmoko menjadi Presiden kita ? atau Pak Rudini ? atau Pak Moerdiono ? atau Pak Baramuli ? atau tokoh seperti Pak Emil Salim, Pak Wardiman, atau Pak Jenderal Panggabean ? Semua tokoh yang sudah ikut asyik (sengaja maupun tidak sengaja) menikmati masa indah selama rezim Orde Baru, mendukungnya dan bahkan melindunginya. Inilah pemikiran saya mengapa saya selalu dan akan selalu menulis/mengingatkan jargon ORANG-ORANG LAMA. Terutama masalah penyakit menularnya, yang kini kita bisa lihat banyak 'ditiru' dan 'diikuti' oleh beberapa Menteri kabinet Reformasi. Kenapa ? Karena penyakit itu memang menular ! Karena sebahagian Menteri adalah Orang Lama ! Semoga pendapat saya bisa diterima dengan hati yang lapang, meskipun tentunya teman teman tidak setuju:) Salam, bRidWaN At 03:26 17/01/99 +0700, Hadeer wrote: | Dear : | Sering muncul di diskusi ini jargon ORANG - ORANG LAMA yang | kelihatan nya sudah "berdosa" sejak awal nya hingga sekarang | zaman reformasi | | Dengan menjunjung tinggi azas niat dan prasangka baik, setiap | " dosa lama orang - orang lama " jika dia bertaubat dan berniat | menjadi ORANG BARU haruslah di sambut dengan baik... tanpa | mengurangi "pengawasan" kita tentunya ... | | Wallahu'alam... kalau nggak salah Allah Maha Penerima | Taubat... :-) | | Everlasting Smile bRidWaN wrote: Tapi dasar Opportunis, saat ini mereka malah ikut menghujat Orde baru , dan belagak pilon saja. ohORANG-ORANG LAMA...:( Salam, bRidWaN At 02:03 16/01/99 PST, Notrida Mandica wrote: Dear Permias and Readers... Tak bosan-bosannya sejarah menulis GEMBONG PKI Pernah sejarah menulis PEMBERONTAK DI TIMUR Tak jera menuding dan memfitnah dan membunuh Sekarang aku hendak menulis GEMBONG GOLKAR GEMBONG GOLKAR terbagi atas BEKAS GEMBONG dan MASIH GEMBONG Tapi klasifikasi itu tidak membedakan mereka para ular berbisa membunuh rakyat setelah memeras harta kekayaannya para pembohong dengan kata manis Merinding bulu kudukku menyaksikan mereka tertawa menyuarakan kesejahteraan rakyat kala mereka tak pernah tahu makna rakyat waktu berdebat tentang persatuan ketika mereka tak tahu warna kesatuan kala berbicara tentang keadilan tanpa tahu bahwa mata hati mereka telah buta Masya Allah...gempa apalagi yang menimpa bangsa ketika para pembohong meneriakkan tata krama kebenaran petaka apalagi yang paling berat ketika para pencuri berbicara tentang kejujuran Saya hendak menulis sejarah mereka sejak hari ini Tahukah mereka bahwa kita tidak sebodoh mereka Tahukah mereka bahwa mereka membodohi diri sendiri GEMBONG GOLKAR seharusnya menggantikan GEMBONG PKI pada sejarah moderen Indonesia jika seandainya masih ada Indonesia esok hari... smile ever after, ida
Buku Untuk Segala Umat Beragama
Kepada Seluruh Rekan/Kawan; Beberapa bulan yang lalu, seorang sahabat saya bernama samaran "Gopar" yang bertempat tinggal di Jakarta telah dengan berbaik hati membelikan saya sebuah buku berjudul "Islam Inklusif: Menuju Sikap Terbuka Dalam Beragama" karya Dr. Alwi Shihab. Pada awalnya, sebelum saya memulai membaca buku ini timbul keraguan dalam diri saya. Saya sempat bertanya kepada saya sendiri: Apakah Islam Inkslusif itu? Apakah ini hanya salah satu buku propaganda Islam yang tersebar di pelosok dunia? Anehnya, setelah saya mulai membaca buku tersebut, saya menjadi hanyut dalam berbagai cerita Dr. Alwi Shihab yang "sangat miskin bias" itu. Maksud saya, beliau dengan cara sederhana namun seksama telah memilih kosa kata dan skenario yang tepat untuk bisa kita pahami dengan mudah. Teknik beliau dalam membawakan ide-ide mengenai "eksklusivisme", "inklusivisme", "pluralisme" dan "transformatif" sulit ditandingi oleh seorang awam. Meskipun beliau adalah seorang "World Class Scholar", beliau memilih untuk menggunakan bahasa yang sederhana (non-akademis). Dengan bukunya, Dr. Alwi telah berhasil memperkenalkan cara berdialog antaragama yang berkonsekuensi pemerkayaan bagi setiap pelakunya. Berikut ini adalah cuplikan dari halaman 93: "...Baik Muslim maupun Kristen berkewajiban secara intelektual dan moral untuk menegakkan pandangan agama mereka masing-masing. Melibatkan diri dengan keyakinan orang lain berarti memahami dan mempelajari keyakinan ini. Dialog tidak lebih dari sebuah pendidikan dalam pengertiannya yang paling luas dan paling mulia. Jika kita bukan seorang fanatik, konsekuensi dialog tak lain adalah pemerkayaan bagi setiap pelakunya. Ringkasnya, bagi Islam dan Kristen, dialog merupakan esensi dari kedua agama dan ajang untuk menunjukkan kesatuan akhir mereka sebagai agama Tuhan, agama yang dibawa oleh patriarkh Ibrahim 'alaihissalam." Bagi seluruh rekan-rekan di Internet, saudara-saudara dan kawan-kawan yang berada di Indonesia, saya berkeinginan untuk mengajak Anda semua untuk membaca buku ini. Harapan saya adalah untuk meningkatkan rasa tenggang rasa dan tepa selira di antara kita semua yang sedang mengalami cobaan hebat di tengah krisis yang ada di negara kita (terutama mengenai konflik antaragama). Judul: Islam Inklusif: Menuju Sikap Terbuka Dalam Beragama Pengarang:Dr. Alwi Shihab ISBN: 979-433-147-3 Buku ini adalah buku untuk rakyat dan saya yakin semua WNI pasti bisa memahami ide-ide yang beliau tawarkan. Sebagai penutup, saya mohon bantuan Anda semua untuk menyebarluaskan minat membaca, terutama kepada seluruh pelajar di Indonesia. Salam damai, -- Indi Visit my world: http://pagina.de/indradi
Re: Kelurahan pun Bisa Menjadi Negara Lho!
I wonder how come you suddenly become so so ridiculous? I'm sorry, I get headeche easily lately. On Sun, 14 Nov 1999 09:37:22 Nasrullah Idris wrote: Kalau peserta referendum pemisahan wilayah dari NKRI hanya diikuti daerah setempat wah enak sekalee. Saya pun bisa mengusulkan referendum atas kelurahan di mana saya tinggal untuk menuju terbentuknya sebuah negara. Dengan wilayah beberapa hektar dan penduduk belasan ribu jiwa rasanya cukup untuk membentuk negara. Tinggal pemerintahan saja yang untuk sementara dipimpin oleh saya sendiri. Salam, Nasrullah Idris Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com
Re: [Re: [Re: Oyea...? Re: Geger referendum]]
Oyeaa... ayo perangi mereka. Kemudian kita malu sendiri menanggung kekalahan seperti nenek moyang kita dahulu. Kemudian kita tipu lagi yang lain. Kita tipu lagi cucu kita pula seperti nenek moyang kita menipu kita dengan buku ceritanya (Mpu Prapanca) Let's take a look at: http://www.republika.co.id/9911/18/31267.htm On Sat, 13 Nov 1999 17:44:50 Rizal Az wrote: [deleted] Sekarang ini pemerintah sudah bersedia melakukan hal2 tersebut, tapi apa yang GAM lakukan? sekarang mereka ingin merdeka, mereka tidak akan mau kompromi denga pemerintah. Kenapa berubah total, dan keras kepala? karena mereka berpendapat bahwa pemerintah itu lemah, tidak berdaya lagi, bisa dipecundangi, dll, dll!!!. Kalau mereka bisa segitu keras kepala, kenapa kita harus lemah? sudah sewaktunya kita keras juga, kasih ultimatum berunding atau perang. kasih tau sama mereka kalau kita bisa mengerahkan TNI untuk melakukan seperti yang sudah2, jadi jangan macem2!! Kalau tidak mau berunding, gunungpun bisa kita ratakan supaya GAM keparat itu tidak punya tempat untuk bersembunyi!!!. Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com
Re: PP
Sekali preman tetap preman. Bisa jadi perusahaan yg menang lewat MA memang pihak yang benar, tetapi menyewa preman adalah melanggar hukum. Jadi preman berikut pucuk pimpinannya yaitu Yorrys harus dibasmi. Mungkin perlu dibentuk semacam squad khusus untuk mengejar Yorrys, dan squad ini harus bebas dari militer yang kemungkinan sudah atau akan berkolusi. Jeffrey Anjasmara - From: priadi [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: PP Date: Thu, 18 Nov 1999 02:35:38 +0100 Mobil PP Dibakar dan Diceburkan Sungai Sidoarjo, JP.- Warga Desa Panjunan Taman dan pekerja PT Tambang Kayu Cemerlang (TKC) membakar mobil Kijang Pemuda Pancasila (PP), sekitar pukul 10.00 kemarin. Setelah terbakar, mobil warna doreng -- persis seragam organisasi pemuda itu -- diceburkan sungai depan pabrik kayu itu. Marhan, pengemudinya, babak belur dihajar massa. Lelaki 39 tahun asal Benowo itu, mengalami luka pada muka dan bagian belakang kepalanya. Tindakan warga itu sebagai puncak kekesalan warga dan pekerja melihat perilaku anggota PP, yang sejak Minggu sore lalu menduduki perusahaan tadi. ''Kehadiran mereka membikin resah,'' ungkap salah pekerja. Warga mengaku kesal, karena kehadiran anggota PP itu tanpa permisi. Sejak semula, kehadiran PP di perusahaan tadi, telah menimbulkan ketegangan dengan warga dan pekerja. Minggu malam warga nglurug ke lokasi pabrik berniat melabrak anggota PP, yang berjaga-jaga di sana. Petugas Polsek Taman berhasil meredakan kemarahan warga dan pekerja, sehingga keributan pun tidak sampai terjadi. Keributan terpicu kembali setelah pihak perusahaan meliburkan pekerjanya karena kehadiran anggota PP itu. Pekerja, yang sebagian besar warga Panjunan pun semakin geram pada anggota PP, yang mereka anggap sebagai penyebab mereka diliburkan. Maka, Selasa pagi lalu, mereka mengingatkan anggota PP untuk segera meninggalkan pabrik. Entah karena takut atau sebab lain, satu demi satu anggota PP yang berjaga di pabrik tadi pergi. Ternyata kepergian mereka membawa dendam. Rabu pagi kemarin mereka kembali datang ke sini, kali ini dengan membawa rekan-rekannya yang lain. Mereka datang berombongan menumpang empat truk dan sebuah Kijang. Warga dan pekerja, sudah mengantisipasi kemungkinan balas dendam. Begitu melihat rombongan PP tadi, mereka langsung menghadang. Melihat gelagat itu, empat truk tadi langsung memutar balik dan tolak balik meninggalkan pabrik. Sementara Kijang tadi tidak sempat memutar, sehingga menjadi sasaran kemarahan warga. Selanjutnya Kijang dengan nomor polisi L 2718 BQ itu dibakar dan diceburkan ke dalam sungai. Kehadiran PP ke perusahaan itu adalah atas permintaan PT Sinar Cempaka Abadi, yang mengklaim pabrik itu sebagai milik mereka. Dalihnya MA memutuskan mereka menang berperkara melawan TKC. Namun ketika mau menempatinya, TKC tidak segera menyerahkannya. Maka dengan bantuan PP itulah mereka berusaha merebut dan menduduki pabrik tadi. (ruk) __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
AGAM kelompok kafir keparat
Rupanya memang AGAM kelompok yang hanya berani melawan petani. Agam juga merupakan kelompok yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat dipercaya. Katanya tidak akan menyerang tentara dan polisi, nyatanya kemarin menghadang rombongan tentara yang sedang ditarik. Kalau kondisi tidak membaik, perlu segera dibentuk milisi-milisi. AGAM memang dari dulu kelompok pemberontak. Siapa bilang karena ditekan ABRI. Harusnya dilihat dulu CAUSE-nya. Mengapa dibentuk DOM? Karena AGAM sudah terlalu mengganggu keamanan. AGAM juga menggunakan penduduk sebagai human shield. Tak heran banyak penduduk yang tak berdosa mati tertembak karena memang dikorbankan oleh AGAM keparat ini. Kelompok AGAM juga telah mengindoktrinasi penduduk dengan kebohongan bahwa memberontak adalah perang melawan kekafiran. Hanya orang kafir yg akan mengkafirkan orang lain. AGAM juga telah memaksa kaum perempuan untuk menjadi mata-mata bagi kepentingan mereka, dengan taruhan anak-anak mereka. Begitu mata-mata tertangkap baru mereka membuat propaganda bahwa perempuan disiksa. Ini adalah taktik AGAM yang diperoleh dari Libya. Negara teroris terkenal di dunia. Negara yang bahkan dijauhi oleh negara-negara Islam. Jeffrey Anjasmara - Kamis, 18 November 1999 Warga Non-Aceh Mulai Eksodus Medan, Kompas Tak tahan lagi menanggung penderitaan karena terus dicekam rasa takut, sejumlah warga transmigran, terutama asal Pulau Jawa, yang bertransmigrasi ke Aceh, kini mengungsi. Mereka mengimbau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau Komnas HAM untuk menolong mereka. "Kenapa selama ini LSM atau Komnas HAM tak pernah berpaling kepada kami. Padahal hak asasi kami pun telah diinjak-injak, senantiasa dalam ketakutan karena dianiaya," kata warga transmigran Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) II Sumber Batu, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat di kawasan Terminal Pinang Baris, Medan, Sumatera Utara, Rabu (17/11). Keberatan nama-namanya disebut karena takut ucapannya bisa membahayakan diri dan keluarga, para transmigran juga mengimbau pemerintah untuk turun tangan membantu. Sebab, ribuan jiwa lagi warga transmigran UPT II Sumber Batu tidak bisa berangkat pulang ke daerah asalnya karena ketiadaan biaya. Disebutkan, para transmigran yang masih tinggal di lokasi, benar-benar dalam ketakutan karena situasi keamanan sangat mencekam. Di sana-sini terlihat kelompok orang-orang bersenjata yang tak jarang menggertak dan menakut-nakuti warga. Di lain pihak, tak seorang pun terlihat aparat keamanan untuk minta perlindungan. Menurut warga transmigran Kecamatan Kaway XVI itu, oleh kelompok orang-orang bersenjata itu, mereka disuruh melakukan Siskamling selama 24 jam. Kalau ada orang-orang tak dikenal datang termasuk aparat keamanan, diminta supaya dilawan. "Mana mungkin kami bisa melakukan itu. Kami ini 'kan tahunya hanya bertani," kata warga transmigran lainnya. "Mereka sendiri (maksudnya kelompok bersenjata itu-Red) berada di tempat lain, atau tepatnya di belakang kami, sehingga seolah-olah kami dijadikan tameng," tambahnya. Apabila ada di antara mereka yang tidak patuh, tak ayal lagi langsung dianiaya, bahkan ada yang dibunuh. Warga yang dibunuh juga dituduh cuak (mata-mata aparat keamanan). Begitu juga dengan kaum ibu yang dianiaya, dituding sering membantu tentara. "Padahal, sebagai pendatang dari Pulau Jawa, sejak awal kami mengikuti adat dan budaya setempat. Apalagi kita sesama muslim," ujar seorang warga transmigran yang berusia sekitar 70 tahunan, juga dengan suara pelan karena ketakutan. Menangis Cerita senada juga dikemukakan warga transmigrasi UPT IV Seumeuneum Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Aceh Barat, yang tiba sehari sebelumnya. Bahkan, ketika dalam perjalanan menuju Medan, Minggu (14/11) malam, bus yang mereka tumpangi distop massa di kawasan Kecamatan Kuta Fajar. Semua warga transmigran diperintahkan turun dan diperiksa satu per satu, beberapa di antaranya dipukuli. "Saya sampai tujuh kali dipukul bagian kepala dengan tangan dan kayu," kata Sutopo (61), yang mengaku berasal dari Desa Kemecing, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, sambil memperlihatkan bekas luka dan benjolan di kepalanya. Pada saat wawancara berlangsung, tiba-tiba datang seseorang yang berusaha meluruskan keterangan Sutopo dan warga transmigran dari UPT IV Seumeuneum lainnya. Menurut lelaki tersebut, yang diduga asal Aceh, yang menyetop bus mereka bukanlah kelompok bersenjata dari Aceh. Lelaki itu kemudian disuruh pergi karena dianggap mencampuri urusan. Namun, di luar dugaan, tiba-tiba para istri dan anak-anak transmigran segera menyingkir dan menangis tersedu-sedu. Mereka tampak ketakutan sekali. Sementara suami mereka setelah menyadari apa yang terjadi, segera memohon-mohon agar bisa dibawa ke kantor aparat keamanan, sebelum esoknya meneruskan perjalanan pulang ke Pulau Jawa. "Istri dan anak-anak kami takut Pak, karena kami bercerita tentang keadaan di Aceh. Oleh sebab itu, tolonglah kami diantar ke kantor polisi atau Komandan Rayon
[Re: Oyea...? Re: Geger referendum]]]
Yeeaa iya lah. udah gue baca tuh replubika, and you know what... apa yang ditulis oleh orang2 di luar jawa itu sama bias-nya dengan yang di tulis oleh orang2 Majapahit. . Kalau berita tentang kekalahan makapahit yang "memalukan" itu di dapat dari buku harian tentara majapahit sendiri, itu baru bener, tapi kalau yang nulis itu orang2 Aceh, singapore yang ditaklukan oleh Majapahit. Itu engga' lebih dari usaha2 mereka untuk mengembalikan harga diri dan martabat mereka!!!. Itu engga' lebih dari denial and withdrawal. baca nih: "...Teks Sejarah Melayu (edisi Shellabear 1896) memperlihatkan bagaimana militer Jawa pulang babak belur dengan kekalahan. Bila Majapahit berhasil mengalahkan Singapura, maka itu merupakan kemenangan murahan, karena Singapura kalah bukan karena raksasa Majaphit lebih kuat, tapi karena pembelotan elit di dalam negeri Singapura yang menyuruh dan membantu Majapahit menikam Singapura dari belakang..." dan ini: "Aceh yang diserbu Majapahit secara besar-besaran di dalam teks Hikayat Raja-raja Pasai (Koleksi Raffles, MS 67) bukanlah Aceh yang mudah menyerah. Sekalipun teks ini menyalahkan Sultan Pasal yang memperlemah kekuatannya, tapi Majapahit sebenarnya tidak berhasil mengalahkan Pasai. Pasai kalah oleh Majapahit bukan karena militer Majapahit lebih kuat dari militer Pasai, tapi karena Majapahit dibantu oleh aliansi kerajaan-kerajaan Sumatera untuk mengeroyok Pasai yang ada dalam kondisi lemah." Loe bilang kita babak belur?, babak belur memang tapi end resultnya menang toh? bukannya itu tujuannya perang, walaupun didapat dengan cara2 yang kurang terhormat. Come to think of it. Ini sama dengan yang dilakukan GAM sekarang ini. Dengan intrik2 dan propaganda, bahkan sampai pegusiran transmigran2. Loe mau percaya oleh berita itu atau engga' terserah, tapi yang pasti, buat gue berita itu engga' lebih dari usaha orang2 untuk mengeruhkan suasana. Berita itu sangat mengandung SARA, dan berbahaya untuk persatuan negara. Gue engga' ngerti kenapa replubika bisa memuat berita gila seperti itu. Anyway loe tau engga' siapa yang nulis dan alamat replubika? biar gue tulis surat protes ke mereka2 itu, karena yang diberitakan adalah pendapat seseorang yang walaupun sumbernya jelas, tapi tidak menulis secara tepat apa yang disebutkan di buku2 tsb. Doktor goblok, seharusnya dia juga tau kalau buku2 yang ditulis berdasarkan dari cerita2 orang2 Melayu. Dan itu adalah counter atack terhadap perasaan kalah mereka. Mereka menulis itu untuk mem-boost up perasaan nasionalistik mereka. Gue engga' akan musingin itu karena, itu kejadian undah ratusan tahun yang lalu. Gue sebagai orang campuran, engga' bisa bangga dengan Jawa, walaupun gue tinggal di Jakarta, who cares???, karena gue tidak terikat dengan suku apapun juga. Gue orang Indonesia dan bangga sebagai orang Indonesia. Buat gue kebanggaan gue adalah melihat negara gue yang terbentuk dari variety of ethnic and culture. Kalau saudara2 ada yang tidak setuju dengan saya... well... YOU!. Balik lagi GAM... Loe tau tentang exodus transmigran2 yang di Aceh?? apa loe pikir itu sebenarnya engga' etnis "cleansing"?. GAM keparat itu berusaha mengusir orang2 "luar Aceh", supaya waktunya tiba referendum, mereka bisa menang. Apa itu engga' curang namanya??. Mereka engga' mau Gus Dur kesana, karena mereka takut brain-wash mereka terhadap rakyat Aceh akan hilang, begitu mereka bertemu Gus Dur. Soalnya buat gue engga' make sense. Orang paling tolol pun tau kalau Pemerintah udah berusaha keras, untuk baik kepada daerah2 yang waktu jaman Soeharto di peras habis2an. Dan kalau Gus Dur kesana dia bisa counter attack/ couter propaganda yang akan bisa menghancurkan propaganda GAM itu sendiri. Makanya si Abdullah Sapi (baca Tempo) engga' mau Gus Dur ke Aceh. Anyway segitu dulu nanti gue sambung lagi Salam Reformasi (Reformasi Rugi Bandar) Ichal Sekarang buat saudara2 yang bukan orang Jawa, tapi tinggal di Jawa. Marah engga' kalau tiba2 anda2 sekalian di "usir" dari Jawa, dengan intimidasi, dan berbagai cara lainnya? padahal anda2 sudah settle dan KTP anda juga sudah menunjukkan kalau anda sebenaranya sudah menajadi warga di Jawa. Ini sama seperti yang terjadi terhadap transmigran2 tersebut. Muhammad Nahar [EMAIL PROTECTED] wrote: Oyeaa... ayo perangi mereka. Kemudian kita malu sendiri menanggung kekalahan seperti nenek moyang kita dahulu. Kemudian kita tipu lagi yang lain. Kita tipu lagi cucu kita pula seperti nenek moyang kita menipu kita dengan buku ceritanya (Mpu Prapanca) Let's take a look at: http://www.republika.co.id/9911/18/31267.htm On Sat, 13 Nov 1999 17:44:50 Rizal Az wrote: [deleted] Sekarang ini pemerintah sudah bersedia melakukan hal2 tersebut, tapi apa yang GAM lakukan? sekarang mereka ingin merdeka, mereka tidak akan mau kompromi denga pemerintah. Kenapa berubah total, dan keras kepala? karena mereka berpendapat bahwa pemerintah itu lemah, tidak berdaya lagi, bisa dipecundangi, dll, dll!!!. Kalau
[Re: Oyea...? Re: Geger referendum]]]
Yeeaa iya lah. udah gue baca tuh replubika, and you know what... apa yang ditulis oleh orang2 di luar jawa itu sama bias-nya dengan yang di tulis oleh orang2 Majapahit. . Kalau berita tentang kekalahan makapahit yang "memalukan" itu di dapat dari buku harian tentara majapahit sendiri, itu baru bener, tapi kalau yang nulis itu orang2 Aceh, singapore yang ditaklukan oleh Majapahit. Itu engga' lebih dari usaha2 mereka untuk mengembalikan harga diri dan martabat mereka!!!. Itu engga' lebih dari denial and withdrawal. baca nih: "...Teks Sejarah Melayu (edisi Shellabear 1896) memperlihatkan bagaimana militer Jawa pulang babak belur dengan kekalahan. Bila Majapahit berhasil mengalahkan Singapura, maka itu merupakan kemenangan murahan, karena Singapura kalah bukan karena raksasa Majaphit lebih kuat, tapi karena pembelotan elit di dalam negeri Singapura yang menyuruh dan membantu Majapahit menikam Singapura dari belakang..." dan ini: "Aceh yang diserbu Majapahit secara besar-besaran di dalam teks Hikayat Raja-raja Pasai (Koleksi Raffles, MS 67) bukanlah Aceh yang mudah menyerah. Sekalipun teks ini menyalahkan Sultan Pasal yang memperlemah kekuatannya, tapi Majapahit sebenarnya tidak berhasil mengalahkan Pasai. Pasai kalah oleh Majapahit bukan karena militer Majapahit lebih kuat dari militer Pasai, tapi karena Majapahit dibantu oleh aliansi kerajaan-kerajaan Sumatera untuk mengeroyok Pasai yang ada dalam kondisi lemah." Loe bilang kita babak belur?, babak belur memang tapi end resultnya menang toh? bukannya itu tujuannya perang, walaupun didapat dengan cara2 yang kurang terhormat. Come to think of it. Ini sama dengan yang dilakukan GAM sekarang ini. Dengan intrik2 dan propaganda, bahkan sampai pegusiran transmigran2. Loe mau percaya oleh berita itu atau engga' terserah, tapi yang pasti, buat gue berita itu engga' lebih dari usaha orang2 untuk mengeruhkan suasana. Berita itu sangat mengandung SARA, dan berbahaya untuk persatuan negara. Gue engga' ngerti kenapa replubika bisa memuat berita gila seperti itu. Anyway loe tau engga' siapa yang nulis dan alamat replubika? biar gue tulis surat protes ke mereka2 itu, karena yang diberitakan adalah pendapat seseorang yang walaupun sumbernya jelas, tapi tidak menulis secara tepat apa yang disebutkan di buku2 tsb. Doktor goblok, seharusnya dia juga tau kalau buku2 yang ditulis berdasarkan dari cerita2 orang2 Melayu. Dan itu adalah counter atack terhadap perasaan kalah mereka. Mereka menulis itu untuk mem-boost up perasaan nasionalistik mereka. Gue engga' akan musingin itu karena, itu kejadian undah ratusan tahun yang lalu. Gue sebagai orang campuran, engga' bisa bangga dengan Jawa, walaupun gue tinggal di Jakarta, who cares???, karena gue tidak terikat dengan suku apapun juga. Gue orang Indonesia dan bangga sebagai orang Indonesia. Buat gue kebanggaan gue adalah melihat negara gue yang terbentuk dari variety of ethnic and culture. Kalau saudara2 ada yang tidak setuju dengan saya... well... YOU!. Balik lagi GAM... Loe tau tentang exodus transmigran2 yang di Aceh?? apa loe pikir itu sebenarnya engga' etnis "cleansing"?. GAM keparat itu berusaha mengusir orang2 "luar Aceh", supaya waktunya tiba referendum, mereka bisa menang. Apa itu engga' curang namanya??. Mereka engga' mau Gus Dur kesana, karena mereka takut brain-wash mereka terhadap rakyat Aceh akan hilang, begitu mereka bertemu Gus Dur. Soalnya buat gue engga' make sense. Orang paling tolol pun tau kalau Pemerintah udah berusaha keras, untuk baik kepada daerah2 yang waktu jaman Soeharto di peras habis2an. Dan kalau Gus Dur kesana dia bisa counter attack/ couter propaganda yang akan bisa menghancurkan propaganda GAM itu sendiri. Makanya si Abdullah Sapi (baca Tempo) engga' mau Gus Dur ke Aceh. Anyway segitu dulu, nanti gue sambung lagi Salam Reformasi (Reformasi Rugi Bandar) Ichal Muhammad Nahar [EMAIL PROTECTED] wrote: Oyeaa... ayo perangi mereka. Kemudian kita malu sendiri menanggung kekalahan seperti nenek moyang kita dahulu. Kemudian kita tipu lagi yang lain. Kita tipu lagi cucu kita pula seperti nenek moyang kita menipu kita dengan buku ceritanya (Mpu Prapanca) Let's take a look at: http://www.republika.co.id/9911/18/31267.htm On Sat, 13 Nov 1999 17:44:50 Rizal Az wrote: [deleted] Sekarang ini pemerintah sudah bersedia melakukan hal2 tersebut, tapi apa yang GAM lakukan? sekarang mereka ingin merdeka, mereka tidak akan mau kompromi denga pemerintah. Kenapa berubah total, dan keras kepala? karena mereka berpendapat bahwa pemerintah itu lemah, tidak berdaya lagi, bisa dipecundangi, dll, dll!!!. Kalau mereka bisa segitu keras kepala, kenapa kita harus lemah? sudah sewaktunya kita keras juga, kasih ultimatum berunding atau perang. kasih tau sama mereka kalau kita bisa mengerahkan TNI untuk melakukan seperti yang sudah2, jadi jangan macem2!! Kalau tidak mau berunding, gunungpun bisa kita ratakan supaya GAM keparat itu tidak punya tempat untuk bersembunyi!!!.
Re: PP
he he he.. Saya seneng kalau ada yang bicara tegas mengenai PP. Mungkin sejak mailing list ini dibuka, baru sekarang kita bicara tentang Pemuda Pancasila. Kenapa sih orang orang mempunyai ketakutan yang berlebih? Dulu pernah ada jamannya ketika orang takut bicara tentang ketidakadilan di Indonesia. Takut dengan Soeharto, takut dengan Golkar dan takut dengan ABRI. Lantas mulai banyak orang mendobrak ketakutan itu karena penderitaan yang dihadapi sudah melewati batas ketakutan. Muncullah yang namanya Iwan Fals dengan lagu lagunya, Ali Sadikin dengan kelompoknya, dan banyak nama nama lain bermunculan. Megawati, Amien Rais dan yang terkenal terakhir terakhir ini baru bermunculan pada awal tahun 1995. Nah..anehnya sekarang, kita sudah bebas dari Orde Baru yang sewenang wenang. Kita tidak takut lagi menghujat Soeharto, memprotes kebijakan pemerintah yang baru dan lebih mampu mengontrol partai partai politik seperti Golkar. Tapi kenapa masih takut dengan underbouw nya, yang notabene adalah organisasi kepemudaan bernama Pemuda Pancasila? Aneh bin ajaib memang orang Indonesia itu. Mudah mudahan apa yang di forwardkan Deddy Priadi menjadi tanda bahwa masyarakat mulai berani bereaksi kepada organisasi kepemudaan ini yang nyata nyata sangat pro orde baru dan tidak ada reformasifnya sama sekali. Harapan saya saja agar organisasi ini cepat punah sebelum malah menguat. Kalau malah menjadi besar seperti Mafia di Colombia, Russia, Cina dan Jepang..., mau jadi apa kita ini? apalagi kalau masyarakatnya lebih suka bersikap nrimo? Harapan saya mudah mudahan banyak yang setuju dengan sikap saya. Kalau banyak yang kontra atau tidak peduli.., apa lagi yang mau di harapkan dari Indonesia? Arya
Huayoo rame.... dan akhirnya: Happy Millenium to all of you
Huayoh..si Ichal, Makin rame aja deh. Saya lagi bahas pemuda pancasila nih, eh dia ngebahas GAM.. Udah deh...Permias mailing list yang ngeramein cuma anak anak Denver aja.. Sekalian mau bilang bahwa saya bakalan diem dulu dari mailing list sampai Milenium yang akan datang karena udah mulai test dan akan kembali ke tanah jawa. Jadi coba deh buat rekan rekan lain renungkan: Kita hidup ini semuanya berbangsa satu..bangsa Indonesia. Kalau kita mau membebaskan semua propinsi di Indonesia...trus kita ini mau jadi apa? Timor sudah lepas...dan banyak pejuang kesiangan yang dulu ikut teriak teriak merdeka. Sekarang Aceh bermasalah dan mulai banyak pejuang kesiangan yang kembali dari liburannya. Lalu setelah Aceh lepas...Irian minta dilepaskan, lalu propinsi propinsi yang lain... Horeeemungkin begitu pendapat anda anda! Tapi saya tidak begitu. Siapapun orang Indonesia yang mau menghancur leburkan tanah air saya akan saya tentang. Dengan lemah lembut atau dengan kata kasar. Saya selalu bilang: kalau anda peduli dengan satu propinsi, ya datang kesana dengan ilmu yang anda miliki dan bangun propinsi itu. Kalau anda cuma bisa memerdekakan Aceh atau Timor timur dengan kata kata, propaganda dan simpati anda, lantas apa kelanjutannya setelah itu? Anda ngga bisa membuat mereka maju...malah membuat propinsi propinsi ini mundur. Oleh karena itu..jangan jadi pejuang kesiangan. Gunakan lah ilmu yang diperoleh di luar negeri ini untuk membangun propinsi yang miskin. Kalau anda melakukan hal itu, anda lah pejuang sejati. Andalah harapan bangsa kita. Itu yang saya harapkan dari orang yang sekolah di Amerika. Rubah dong cara berpikirnya. Kalau anda ngga bisa merubah cara pikir anda dan lebih senang teriak teriak merdeka, lebih baik anda tinggal saja di Amerika, kerja di Pizza hut delivery dan ngga usah pulang sampai mati. Seperti orang sakit, Indonesia butuh darah segar. Indonesia ngga butuh penyakit. Jadi kalau ada anda anda disini yang termasuk " penyakit ", Amerika memang tempat yang nikmat dan layak untuk anda. Demikian... Saya sekaligus ingin mengucapkan Happy Thanksgiving yang tinggal seminggu lagi, Juga memasuki Bulan suci Ramadhan yang tinggal beberapa minggu lagi saya ingin mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa bagi rekan muslimin/muslimah di seluruh Amerika dan dimanapun yang subscribe permias mailing list. Saya ingin mengucapkan selamat Natal bagi rekan rekan saya umat Katolik dan Protestan dan terakhir, saya ingin mengucapkan Happy Millenium kepada anda anda semua. Sampai bertemu di abad yang akan datang. Arya Indrathama Denver, Colorado
Re: [Re: Oyea...? Re: Geger referendum]]]
Saya sudah baca tulisan orang geblek di Republika itu. Perlu dilihat lagi apa dia anak buah Hasan Di-Tiro bukan? Mula-mula si penulis geblek itu berusaha menutupi kebenciannya terhadap orang Jawa. Jelasnya suku Jawa. Cuma dibalut dengan istilah orang yang tinggal di tanah Jawa. Contoh yang diambil dengan setting cerita Majapahit vs. Orang Melayu dan Banjar kan sudah jelas maunya ke mana. Si penulis ini persis seperti Hasan Di-Tiro yang berusaha memanas-manasi orang-orang di Sumatra, dengan memberi kesan sedang dijajah orang orang Jawa. Ada baiknya pengalihan ibukota dari Jakarta ke wilayah yang netral dihidupkan kembali. Mungkin rencana untuk dipindahkan ke Palangkaraya perlu dihidupkan kembali. Sayangnya menurut saya kota itu terlalu dekat dengan Malaysia. Justru Banjarmasin mungkin lebih cocok untuk dijadikan ibukota RI yang baru. Secara geografis memang sudah menguntungkan, cuma secara geologis memang Banjarmasin kurang menguntungkan. Kota lain yang agak pas mungkin kota di Sulawesi Tengah. Mungkin kota Palu. Pertanyaan selanjutnya, bagaimana dengan bahaya dari Utara? Soalnya kalau kita kembali ke peta, memang dari segi pertahanan Jakartalah yg paling sip. Lebih sip lagi kalau dipindahkan ke Bandung. Belanda tahu persis hal ini, makanya mereka memilih Jakarta (dan Bandung juga sudah didesain sebagai ibukota Hindia Belanda, tata kota sudah disiapkan). Mereka tahu bahayanya untuk beribukota di wilayah atas karena terlalu dekat dengan wilayah-wilayah kekuasaan Inggris. Rencana pengalihan ibukota ini saya rasa penting selain untuk menghabisi suara-suara seperti penulis geblek dari Republika (yang baru belajar ke Jerman saja sudah bangga) itu, juga penting untuk memisahkan pusat perdagangan dengan pusat pemerintahan. Jelas biayanya sangat besar, dan mungkin tidak masuk akal, tetapi ide ini harus terus dihidupkan. Kali saja dengan memaksakan kekuatan kita sampai limit ini membuahkan hasil. Misal dapat mengurangi kemudahan KKN, menyebarkan pembangunan dengan lebih cepat, dlsb. Oya, saya masih geregetan dengan sejarawan kesiangan dari Republika itu. Rasanya tidak pernah ada hikayat atau peninggalan sejarah yg menyebutkan pemerintahan Lambung Mangkurat pernah mampir ke ibukota Majapahit. Apalagi sampai si Gajah Mada terkencing-kencing. Kalau si penulis Republika itu ngibul misalnya kejadiannya terjadi setelah Majapahit menurun sih masuk akal. Masak pas lagi jaya-jayanya diberitakan raja dan patih sampai terkencing-kencing gemetaran. Ngibul sih ngibul, tapi pakai ukuran mas. Biar bisa dipercaya gitu lho. Saya bukan ahli sejarah, tetapi saya pernah baca bahwa dalam pemerintahan Majapahit dulu tidak ada kekuasaan mutlak Majapahit. Yang ada negara-negara kecil itu dibiarkan ada, tetapi mereka diharuskan mengakui hegemoni Majapahit. Ini mirip dengan Kubilai Khan yg mengharuskan kerajaan Singasari tunduk ke mereka. Tentunya tak heran kalau banyak kerajaan di Sumatera yang membantu Majapahit menaklukan Pasai. Bukannya karena mereka sudah terikat dengan Majapahit? Apa karena mereka sukarela mengeroyok Pasai? Kalau begitu kenapa sih Pasai tidak disenangi oleh kerajaan se-Sumatera itu? Kok sampai dikeroyok begitu itu? Tentang Singapura. Eh, singapura? Saya nggak pernah baca kalau Singapura punya kerajaan yg kuat. Malaka kali? Tulisan yg dia pakai sebagai referensi itu tulisan otentik kesejarahan atau science fiction sih? Sejauh ini menurut saya meributkan Majapahit kok nggak penting. Tulang belulangnya saja nggak ada lagi kok diributkan. Yang jelas peninggalan nya ada di mana-mana. Itu saja sudah cukup sebagai bukti. Malaysia saja mengakui bahwa keris dan batik yg sekarang ada di sana adalah hasil peninggalan kebudayaan Majapahit kok. Itu ahli mereka sendiri yg bilang. Yang ini bisa dibaca di booklet pariwisata mereka, bukan di komik. Hmmm penulis gemblek kok dipercaya. Jeffrey Anjasmara -- From: Rizal Az [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [Re: Oyea...? Re: Geger referendum]]] Date: Thu, 18 Nov 1999 09:01:51 PST Yeeaa iya lah. udah gue baca tuh replubika, and you know what... apa yang ditulis oleh orang2 di luar jawa itu sama bias-nya dengan yang di tulis oleh orang2 Majapahit. . Kalau berita tentang kekalahan makapahit yang "memalukan" itu di dapat dari buku harian tentara majapahit sendiri, itu baru bener, tapi kalau yang nulis itu orang2 Aceh, singapore yang ditaklukan oleh Majapahit. Itu engga' lebih dari usaha2 mereka untuk mengembalikan harga diri dan martabat mereka!!!. Itu engga' lebih dari denial and withdrawal. baca nih: "...Teks Sejarah Melayu (edisi Shellabear 1896) memperlihatkan bagaimana militer Jawa pulang babak belur dengan kekalahan. Bila Majapahit berhasil mengalahkan Singapura, maka itu merupakan kemenangan murahan, karena Singapura kalah bukan karena raksasa Majaphit lebih kuat, tapi karena pembelotan elit di dalam negeri Singapura yang menyuruh dan membantu Majapahit menikam Singapura
Dalam Negara Kesatuan
Dalam negara kesatuan : "DAERAH YANG ANDA DIAMI JUGA DAERAH KAMI" "DAERAH YANG KAMI DIAMI JUGA DAERAH ANDA" Jadi dalam negara kesatuan seharusnya tidak ada istilah kaum pendatang. Salam, Nasrullah Idris
Re: [siyasah] Fw: [proletar] Ethnic cleansing di Aceh
Satu hal yang sangat jelas terjadi di Aceh adalah bahwa di sana sedang bermain provokator-provokator yang tidak rela rakyat hidup damai. Anehnya, rakyat Aceh percaya bahwa para provokator tersebut adalah tentera-tentera kebanggaan rakat Indonesia, yang kita panggil dengan nama ABRI atau TNI itu, atau orang-orang suruhan mereka. Mereka percaya yang membakar sekolah adalah ABRI/TNI, yang memeras rakyat adalah ABRI/TNI, dan yang mengusir warga non Aceh adalah ABRI/TNI juga. Ini juga yang terjadi di Timor Timur, Ambon, Lampung, Tj. Priok, Semanggi, dsb. Lucunya, hal yang sedemikian jelas itu tidak mau kita lihat karena chauvinism kita sehingga kita membutakan mata, memekakkkan telinga, dan menutup pintu hati kita untuk mengakui hal tersebut. Upss Nggak benar, ya? Soalnya kita kan percaya hal tersebut berlaku pada kasus Semanggi dan "daerah-daerah sekitarnya" kan? On Thu, 18 Nov 1999 16:34:39 . Brawijaya wrote: - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, November 16, 1999 03:13 PM Subject: [proletar] Ethnic cleansing di Aceh Diam dihadapan kebiadaban yang sedang berlangsung di Aceh sekarang di Aceh adalah kemunafikan! Kebiadaban itu bernama ethnic cleansing: pengusiran orang-orang yang bukan orang Aceh asli dari tanah Aceh. Atau orang Aceh yang tidak sama pendiriannya dengan orang-orang Aceh yang menginginkan kemerdekaan Aceh! Dan ini terjadi dihadapan mata kita. Hingga hari ini saya belum mendengar banyak orang yang dengan lantang menyalahkan ethnic cleansing ini. Juga para aktivis HAM di Indonesia tidak banyak yang buka mulut! Ini adalah kesalahan! Agar jangan kita lupa: yang sedang mulai berlangsung di Aceh sekarang adalah Bosnia dan Kosovo - tapi pelakunya bukan orang Nasrani tapi fundementalisme Islam dan rasialis Aceh. Aktivis LSM yang selama ini memasaalahkan pelanggaran hak-hak azasi manusia yang dilakukan sedadu Indonesia tapi diam dihadapan kebiadaban ini adalah orang-orang munafik. Jufiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo = * Ijtihad untuk mencerdaskan ajaran Islam yang sekarang ini penuh ketololan, kedunguan, kegoblokan dan kebodohan * Ijtihad untuk memanusiawikan ajaran Islam yang sekarang ini biadab, keji dan nista eGroups.com home: http://www.egroups.com/group/proletar http://www.egroups.com - Simplifying group communications Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com