Re: Telpon murah

1999-10-26 Terurut Topik Roy Kartadinata

Semua kartu telpon .. atau 10-10-### service itu .. Voice over IP technology.
Masalahnya tergantung siapa yang provide switch mereka sama bandwidth mereka.
ngga semuanya jelek kok suaranya...kalau emang mereka berani ngeluarin uang
buat bandwidth gede sama switch provider yang bagus...hasilnya sama aja ama
telpon biasa.

Info doang...:)


Roy Kartadinata
NOC Systems Engineer
UB Networks - Los Angeles



Biografi: Pak Yahya Muhaimin, Anybody?

1999-10-26 Terurut Topik Yusuf-Wibisono

;-)

Saya yakin, di antara orang US banyak yg kenal dg Pak Yahya Muhaimin
(Pak Okki Senobroto, setidaknya kenal seingat saya). Mbok ya o,
berkenan menceritakan ttg ybs (dari pada nggak ada kerjaan ;-).
Terima kasih.

Yw.



GBHN 1999-2004

1999-10-26 Terurut Topik Mahendra Siregar

GARIS-GARIS BESAR HALUAN NEGARA 1999-2004

 BAB  I

  PENDAHULUAN

  A. Dasar Pemikiran

  Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan didorongkan oleh keinginan luhur
supaya berperikehidupan kebangsaan
  yang bebas, merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur maka rakyat
Indonesia menyatakan kemerdekaannya
  pada tanggal 17 Agustus 1945 dan membentuk pemerintah negara Indonesia
untuk melindungi segenap bangsa
  Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
  serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

  Tujuan nasional sebagaimana ditegaskan dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 diwujudkan melalui
  pelaksanaan penyelenggaraan negara yang berkedaulatan rakyat dan
demokratis dengan mengutamakan persatuan
  dan kesatuan bangsa, berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945. Penyelenggaraan negara
  dilaksanakan melalui pembangunan nasional dalam segala aspek kehidupan
bangsa, oleh penyelenggara negara,
  yaitu lembaga tertinggi dan lembaga tinggi negara bersama-sama segenap
rakyat Indonesia di seluruh wilayah
  negara Republik Indonesia.

  Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, dan
masyarakat Indonesia yang dilakukan
  secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional, dengan
memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan
  teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Dalam
pelaksanaannya mengacu pada kepribadian
  bangsa dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan
bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan,
  sejahtera, maju, dan kukuh kekuatan moral dan etikanya.

  Pembangunan yang terpusat dan tidak merata yang dilaksanakan selama
ini ternyata hanya mengutamakan
  pertumbuhan ekonomi serta tidak diimbangi kehidupan sosial, politik,
ekonomi yang demokratis dan berkeadilan.
  Fundamental pembangunan ekonomi yang rapuh, penyelenggaraan negara
yang sangat birokratis dan cenderung
  korup, serta tidak demokratis telah menyebabkan krisis moneter dan
ekonomi, yang nyaris berlanjut dengan krisis
  moral yang memprihatinkan. Hal tersebut kemudian menjadi penyebab
timbulnya krisis nasional yang
  berkepanjangan, telah membahayakan persatuan dan kesatuan, mengancam
kelangsungan kehidupan bangsa dan
  negara. Karena itu, reformasi di segala bidang dilakukan untuk bangkit
kembali dan memperteguh kepercayaan diri
  atas kemampuannya dan melakukan langkah-langkah penyelamatan,
pemulihan, pemantapan, dan pengembangan
  pembangunan dengan paradigma baru Indonesia masa depan yang berwawasan
kelautan dalam   rangka
  mewujudkancita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

  Dengan mengacu pada dasar pemikiran itulah, disusun arah
penyelenggaraan negara dalam bentuk Garis-garis Besar
  Haluan Negara, yang memuat konsepsi penyelenggaraan negara yang
menyeluruh untuk membangun tatanan
  kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta mewujudkan
kemajuan di segala bidang yang
  menempatkan bangsa Indonesia sederajat dengan bangsa lain di dunia.


  B. Pengertian

  Garis-garis Besar Haluan Negara adalah haluan negara tentang
penyelenggaraan negara dalam garis-garis besar
  sebagai pernyataan kehendak rakyat secara menyeluruh dan terpadu yang
ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan
  Rakyat untuk lima tahun guna mewujudkan kesejahteraan rakyat yang
berkeadilan.

  C. Maksud dan Tujuan

  Garis-garis Besar Haluan Negara ditetapkan dengan maksud memberikan
arah penyelenggaraan negara dengan
  tujuan mewujudkan kehidupan yang demokratis, berkeadilan sosial,
melindungi hak asasi manusia, menegakkan
  supremasi hukum dalam tatanan masyarakat dan bangsa yang beradab,
mandiri, bebas, maju dan sejahtera untuk
  kurun waktu lima tahun ke depan.

  D. Landasan

  Garis-garis Besar Haluan Negara disusun atas dasar landasan idiil
Pancasila dan landasan konstitusional
  Undang-Undang Dasar 1945.

  E. Sistematika

  Naskah Garis-garis Besar Haluan Negara ini disusun menurut sistematika
sebagai berikut.

  BAB  I PENDAHULUAN
  BAB II KONDISI UMUM
  BAB III VISI DAN MISI
  BAB IV  ARAH KEBIJAKAN
  BAB V  KAIDAH PELAKSANAAN
  BAB VI PENUTUP

 BAB II

  KONDISI UMUM

  Kukuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945 merupakan berkat
  dan rahmat Tuhan Yang Mahakuasa bagi rakyat Indonesia secara
keseluruhan menjadi dasar dilaksanakannya
  pembangunan di segala bidang.

  Sekalipun seluruh rakyat dan penyelenggara negara serta segenap
potensi bangsa telah berusaha menegakkan dan
  melestarikan Negara Kesatuan Republik Indonesia, tampaknya masih ada
ancaman, hambatan, dan gangguan
  terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

  Kemajemukan yang rentan konflik, otonomi daerah yang belum terwujud,
kebijakan yang terpusat, otoriter, serta
  

Konsep Amandemen UUD 1945

1999-10-26 Terurut Topik Mahendra Siregar

Catatan: Badan Pekerja MPR masih terus bekerja untuk menyempurnakan
konsep amandemen ini yang direncanakan pengesahannya oleh Sidang Tahunan
MPR tanggal 18 Agustus 2000.

Salam
Mahendra

PERUBAHAN PERTAMA
  UNDANG-UNDANG DASAR
   NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

   DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
   MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

 Setelah mempelajari, menelaah, dan mempertimbangkan dengan saksama dan
sungguh-sungguh hal-hal yang bersifat
 mendasar yang dihadapi oleh rakyat, bangsa, dan negara, serta dengan
menggunakan kewenangannya berdasarkan
 Pasal 37 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
 Indonesia mengubah Pasal 5 Ayat (1), Pasal 7, Pasal 9, Pasal 13 Ayat
(2), Pasal 14, Pasal 15, Pasal 17 Ayat (2) dan
 (3), Pasal 20, dan Pasal 21 Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 sehingga selengkapnya menjadi
 berbunyi sebagai berikut :

 Pasal 5

   (1) Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada
Dewan Perwakilan
   Rakyat.

 Pasal 7

   Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima
tahun, dan sesudahnya dapat dipilih
   kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa
jabatan.

 Pasal 9

   (1) Sebelum memangku jabatannya, Presiden dan Wakil Presiden
bersumpah menurut
   agama, atau berjanji dengan sungguh-sungguh dihadapan Jika
Majelis Permusyawaratan
   Rakyat atau Dewan Perwakilan Rakyat sebagai berikut :

   Sumpah Presiden (Wakil Presiden) :
   "Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden
Republik Indonesia (Wakil Presiden
   Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya,
memegang teguh Undang-Undang Dasar
   dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan
selurus-lurusnya serta berbakti kepada
   Nusa dan Bangsa".
   Janji Presiden (Wakil Presiden) :
   "Saya berjanji dengan sungguh-sungguh akan memenuhi kewajiban
Presiden Republik Indonesia ((Wakil
   Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan
seadil-adilnya, memegang teguh
   Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan
peraturannya dengan
   selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa".

   (2) Jika Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan Perwakilan
Rakyat tidak dapat mengadakan
   sidang, Presiden dan Wakil Presiden bersumpah menurut agama,
atau berjanji dengan sungguh-sungguh
   di hadapan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan
disaksikan oleh pimpinan Mahkamah
   Agung.

 Pasal 13

   (1) Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan Dewan
Perwakilan Rakyat.
   (2) Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan
   Perwakilan Rakyat.

 Pasal 14

   (1) Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan
memperhatikan pertimbangan Mahkamah
   Agung.
   (2) Presiden memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan
pertimbangan Dewan
   Perwakilan Rakyat.

 Pasal 15

   Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda
kehormatan yang diatur dengan
   undang-undang.

 Pasal 17

   (2) Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh
Presiden.
   (3) Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam
pemerintahan.

 Pasal 20

   (1) Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk
undang-undang.
   (2) Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh Dewan
Perwakilan Rakyat dan Presiden
   untuk mendapat persetujuan bersama.
   (3) Jika rancangan undang-undang itu tidak mendapat
persetujuan bersama, rancangan
   undang-undang itu tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan
Dewan Perwakilan Rakyat
   masa itu.
   (4) Presiden mengesahkan rancangan undang-undang yang telah
disetujui bersama untuk
   menjadi undang-undang.

 Pasal 21

   Anggota Dewan Perwakilan Rakyat berhak mengajukan usul
rancangan undang-undang.

   Naskah perubahan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari
naskah Undang-Undang
   Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

   Perubahan tersebut diputuskan dalam Rapat Paripurna Majelis
Permusyawaratan Rakyat
   Republik Indonesia ke-12 tanggal 19 Oktober 1999 Sidang Umum
Majelis Permusyawaratan
   Rakyat Republik Indonesia, dan mulai berlaku pada tanggal

Kabinet baru

1999-10-26 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Lho kok nggak ada yang mau forward susunan kabinet baru sih?
Nih, kali saja ada yg belum baca.


1.Menteri Dalam Negeri: Letjen TNI (Purn.) Surjadi Soedirdja
2.Menteri Luar Negeri: Dr. Alwi Shihab
3.Menteri Pertahanan dan Keamanan: Prof. Dr. Juwono Sudarsono
4.Menteri Koordinator Polkam: Jenderal Wiranto
5.Menteri Hukum dan Perundang-undangan: Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra
6.Menteri Koordinator Ekuin: Drs. Kwik Kian Gie
7.Menteri Keuangan: Dr. Bambang Sudibyo
8.Menteri Pertambangan dan Energi: Letjen. TNI Susilo Bambang Yudhoyono
9.Menteri Perindustrian dan Perdagangan: Drs. Yusuf Kalla
10.Menteri Pertanian: Dr. M Prakosa
11.Menteri Kehutanan dan Perkebunan: Dr. Ir. Nur Mahmudi Ismail
12.Menteri Perhubungan: Letjen. TNI Agum Gumelar
13.Menteri Eksplorasi Kelautan: Ir. Sarwono Kusumaatmadja
14.Menko Kesra/Taskin: Dr. Hamzah Haz
15.Menteri Tenaga Kerja: Dr. Bomer Pasaribu
16.Menteri Kesehatan: dr. Ahmad Suyudi, MPA
17.Menteri Pendidikan Nasional: Dr. Yahya Muhaimin
18.Menteri Agama: Drs. KH M Tolchah Hasan
19.Menteri Negara Pemukiman dan Pengembangan wilayah: Ir. Erna Witoelar
20.Menteri Negara Ristek: Dr. AS Hikam
21.Menteri Negara Koperasi dan PKM: Drs. Zarkasih Nur
22.Menteri Negara Lingkungan Hidup: Dr. Soni Keraf
23.Menteri Negara Otonomi Daerah: Dr. Ryaas Rasyid
24.Menteri Negara Pariwisata, Kesenian, dan Budaya: Dr. H Hidayat
Jaelani
25.Menteri Negara Investasi: Ir. Laksamana Sukardi
26.Menteri Negara Pemuda dan Olahraga: Mahadi Sinambela
27.Menteri Negara PU : Dr Ir Sucipto
28.Menteri Negara UPW: Dra. Khofifah Indar Parawansa
29.Menteri Negara HAM: Dr. Hasballah M Saad
30.Menteri Negara Kependudukan: Ir. Al Hilal Hamdi
31.Menteri Negara Pendayagunaan Apartur Negara: Laksda TNI Freddy
Numberi
32.Menteri Negara Penanganan Masalah-masalah Kemasyarakatan: Anak Agung
Gde Agung
33.Jaksa Agung: Marzuki Darusman, SH
34.Panglima TNI: Laksamana TNI Widodo AS
35.Sekretaris Negara: Dr. Ali Rahman


__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Gus Dur tolak alasan Assui intervensi Timtim

1999-10-26 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Penolakan Gus Dur terhadap alasan Aussie memang tepat. Seharusnya Gus Dur
juga menanyakan mengapa Aussie menyusupkan orangnya ke Irja. Biar tahu malu
mereka ini. Orang atau bangsa yang tidak tahu malu mestinya ditangani dengan
sedikit keras. Masak muka gedhek mau dihalus-halusin. Jelas kitanya yg bakal
kena tabok makin sering.

Pernyataan Shihab kemarin semoga saja sekedar lip service. Membina hubungan
dengan Australia kembali adalah wujud dari sikap 'menerima' kelakuan busuk
Aussie yg dibackup (dan membackup dana) beberapa begundal- begundal LSM di
dalam negeri itu. Bila dulu pers Aussie agak beda dengan sikap
pemerintahannya, saat ini sudah idem ditto. Saya rasa membiarkan Aussie dan
NZ dalam kesendiriannya di selatan sana adalah langkah paling tepat. Mari
kita lihat bagaimana mereka membina hubungan dengan saudara-saudaranya Eropa
putih. Apalah arti Indonesia di jaman globalisasi ya?

Sikap merendahkan bangsa Aussie terhadap orang melayu kayak kita ini saya
rasakan sendiri. Hanya dalam 2 minggu saya mendapat perlakuan yang tidak
sedap 3 kali. Beda dengan di sini. Sudah hampir 3 tahun tidak pernah
mendapat perlakuan merendahkan seperti saya terima di Sidney dulu itu.
Untung alhamdullilah sumpah saya untuk tidak mau belajar ke Aussie kok
terlaksana. Hehehe..:)



Jeffrey Anjasmara

-
Gus Dur Tolak Alasan Australia
  Intervensi Timtim

  Canberra, Antara

  KH Abdurrahman Wahid menolak
argumen Dubes Australia John
  McCarthy mengenai alasan kenapa
pemerintah Negara Kanguru
  melakukan intervensi ke Timtim.

  Penolakan Gus Dur, terungkap dalam
bocoran kawat
  diplomatik Dubes McCarthy ke
Canberra, yang dikutip The
  Sydney Morning Herald (SMH),
Selasa.

  Dalam kawat itu McCarthy
menceritakan pertemuannya dengan
  Gus Dur beberapa hari sebelum
berlangsung proses
  pemilihan presiden RI. Pada
pertemuan itu, McCarthy
  memberikan jaminan kepada Gus Dur
bahwa intervensi
  Australia ke Timtim bertujuan
baik.

  McCarthy juga menyampaikan
kerisauan Canberra atas
  kritikan dan penilaian Gus Dur
bahwa Australia telah
  mengancam integritas serta
kedaulatan bangsa Indonesia.

  Gus Dur tentu saja menolak argumen
Australia itu.
  Belakangan terbukti bahwa
intervensi Australia di Timtim
  hanya untuk mewujudkan
anggan-angan kosong John Howard
  menjadi Deputi Amerika Serikat di
kawasan Asia Pasifik.

  Setelah Gus Dur terpilih sebagai
presiden, Canberra
  melakukan pendekatan hati-hati
kepada Indonesia. Apalagi
  Gus Dur sama sekali tidak menyebut
Australia sebagai
  prioritas utama kebijakan luar
negeri Indonesia.

  Berbeda dengan dubes-dubes negara
lain--termasuk AS--yang
  langsung bertemu dengan Presiden
Wahid, Dubes Australia
  di Jakarta sampai sekarang belum
bertemu dengan Gus Dur
  untuk membicarakan hubungan
RI-Australia.

  Sementara itu di Canberra, Menlu
Australia Alexander
  Downer tetap optimis mengenai
perbaikan hubungan
  bilateral RI-Australia dalam
beberapa bulan mendatang.

  "Beberapa pesan optimis datang
dari pemerintahan baru
  Indonesia," kata Downer seperti
dikutip Radio ABC
  Australia, Selasa, tanpa
menyebutkan secara rinci pesan
  yang ia maksud.

  Meski begitu, Downer mengaku belum
berencana untuk ke
  Jakarta, karena isu utama
Australia adalah penyelesaian
  masalah Timtim. "Kami tidak ingin
tergesa-gesa, tetapi
  kami ingin membangun kembali
dengan Indonesia dengan
  langkah dan waktu 

Konfrensi Asia Afrika tentang Sains Matematika Teknologi

1999-10-26 Terurut Topik Nasrullah Idris

 Dalam beberapa bulan terakhir ini masalah "disintegrasi bangsa" menjadi
perbincangan berbagai pihak. Komentar mereka cenderung bernada upaya
mempertahankan "persatuan dan kesatuan" dengan jalan memperhatikan faktor
keadilan.
 Namun perlu diingat bahwa yang tidak kalah pentingnya untuk
mempertahankan "persatuan dan kesatuan" adalah dengan "TIDAK MENGANGGAP
MARTABAT ETNIS DIRI SENDIRI LEBIH TINGGI KETIMBANG ETNIS LAINNYA".
 Jadi perlihatkan dulu mental kebersamaan martabat ETNIS. Apakah mental
ini sudah kita miliki?
 Selama pada diri kita masih muncul mental "MENGANGGAP MARTABAT ETNIS
DIRI SENDIRI LEBIH TINGGI KETIMBANG ETNIS LAINNYA", jelas akan susah untuk
menciptakan "persatuan dan kesatuan"
 Kita sudah merasakan, bagaimana perihnya ketika bangsa kulit putih
menganggap rendah bangsa kulit berwarna, termasuk bangsa kulit melayu, pada
era kolonialisme beberapa puluh tahun yang lalu.
 Karenanya jangan mengulangi kembali terhadap saudara kita sebangsa,
setanah air, dan sebangsa.


Salam,


Nasrullah Idris



FW: [menggugah] TNC: THE VOICE OF PROFESSIONALS Brainstorming Session - 28/10/99

1999-10-26 Terurut Topik Andi Saleh

-Original Message-
From: PURPLE [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: 26 Oktober 1999 13:46
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: Moko Darjatmoko
Subject: [menggugah] TNC: THE VOICE OF PROFESSIONALS "Brainstorming
Session" - 28/10/99


MOHON DI DISTRIBUSIKAN PADA KAWAN-KAWAN ANDA

THURSDAY NIGHT CHAT
Diskusinya Komunitas Profesional

Country: Indonesia
Status: New elected government
Middle Name: Professional Community
Role: Check  balance

How?

Saatnya sekarang,
Berdiskusi, bertukar-pikiran, bercurah-pendapat
meluncurkan ide,
dalam:

"Brainstorming Session" komunitas profesional
Kamis, 28 Oktober 1999
Jam 18:30 - 21:00
di Kafe Kencana
Menara Rajawali Lt. 7
Mega Kuningan, Jakarta

Pengganti kopi/teh/snack Rp. 10,000.-
No RSVP needed

Kontak TNC:
Rosida 576-0808 ex 8834
Sita 0811-177219


TNC adalah forum diskusi interaktif komunitas profesional. TNC
non-membership,
tidak berafiliasi pada partai politik. TNC hadir ditengah komunitas
profesional
sejak Januari 1998.






eGroups.com home: http://www.egroups.com/group/menggugah
http://www.egroups.com - Simplifying group communications



Indonesia Gets Clean, Inexperienced Cabinet

1999-10-26 Terurut Topik Yohanes Sulaiman

October 26, 1999

Indonesia Gets Clean, Inexperienced Cabinet

By Reuters

JAKARTA (Reuters) - Indonesia's new President Abdurrahman Wahid
Tuesday named a cabinet short on experience but long on skills
and integrity and with the fewest generals in the nation's
history.

He also put a civilian in charge of defense for the first time
in decades, pushing aside armed forces commander General Wiranto
following mounting criticism of the military for flagrant human
rights abuses at home.

``We have to make economic recovery our first goal, primary
goal, and the second to maintain our territorial integrity,''
Wahid told reporters after a nationally-televised announcement
of his new government.

Near-blind Wahid asked Vice-President Megawati Sukarnoputri to
read the names, which were largely as expected and represented
an almost complete cross-section of Indonesia's new political
spectrum.



WIRANTO GETS ANOTHER POST

Wiranto, who was defense minister and armed forces commander,
was edged out and made Coordinating Minister for Political and
Security Affairs, an influential post but with no direct control
over troops.

In his place as military commander, Wahid put Admiral Widodo Adi
Sutjipto, the first non-army man to hold the post.

Respected academic Juwono Sudarsono, and one of only four of the
32-member cabinet to have previously been a minister, became the
first civilian defense minister in well over a generation.

Wahid insisted Juwono had been outgoing Wiranto's choice.

``Don't think the military is crazy. They know the whole society
is changing... that the military has to change its attitude
toward society. Don't think like the international press,
judging the military in the wrong way,'' he said.

``We have a strong military and we need them and also they know
how to protect (society)... some of our generals are good some
are bad like in any other society.'' There are five generals in
the cabinet.



KWIK CHOICE PLEASES MARKET

To the delight of Jakarta's financial markets, Wahid picked
outspoken economist and Megawati confidant Kwik Kian Gie as his
chief economic minister, a post which carries with it the
crucial role of dealing with the International Monetary Fund.

``Kwik Kian Gie is one of the market's favorites. He is popular
for his sharp criticism of corruption in the old Suharto regime.
His appointment has been widely expected,'' said Ferry Yosia
Hartoyo, head of research at Vickers Ballas Tamara.

Other analysts also gave Wahid's selection high marks and the
rupiah immediately firmed on the announcement.

The new finance minister is Bambang Sudibyo, a U.S.-trained
academic, close to leading former opposition figure Amien Rais
who now heads the top legislative assembly.

A respected government is crucial if Wahid is to lure back the
foreign investment which has all but vanished over the last two
years as Indonesia ploughed deeper into economic and political
mire.

``I think this government has got the resolve to get a better
investment climate,'' one senior diplomat said.

But he warned: ``This government has got to deal with
expectations which are extremely high which, of course, they
can't meet.''



EAST TIMOR LEADER GUSMAO TO VISIT

In a signal to the outside world that he would not carry old
grudges into his rule, Wahid signaled he would invite East
Timorese independence leader Xanana Gusmao to Jakarta for talks.

Gusmao spent seven years in an Indonesian prison until his
release last month following an overwhelming independence vote
in the former Portuguese territory. Gusmao returned home to East
Timor last week.

Wahid was elected last week in the country's first contested
presidential election along with populist opposition figurehead
Megawati Sukarnoputri as his deputy.

He has to grapple with the worst economic recession in 30 years,
an archipelago increasingly splintered by separatist violence
and vested interests from discredited rulers Suharto and B.J.
Habibie who may be reluctant to let go quickly.

Wahid has put economic recovery at the top of his agenda,
pledging to improve the lot of his 200 million people, an
increasing number of them living in abject poverty.

The IMF, heading a $45 billion rescue fund for Indonesia, has
suspended loans until a domestic banking scandal is resolved.

Marzuki Darusman, a top reformist in the former ruling Golkar
party and head of the National Human Rights Commission, was
named the new attorney general, a key post if Wahid is to make
good his pledge to bring Indonesia under the rule of law rather
than the whim of presidents



Re: [Re: [Re: Telpon murah]]

1999-10-26 Terurut Topik Rizal Az

Tapi yang bikin suara macet dan terputus2 itu bukannya bandwidth?, sama
seperti kita pasang internet aja, kalau bandwidthnya kecil, dan pas lagi rame,
khan kita juga suka terputus2 atawa lama. dan Internet Phone yang dijual2
bebas itu, itu perlu duplex sound card supaya engga' kaya "HT". 
Sebenarnya point gue sih, cuma mau tanya aja kalau WQN itu, bukannya pakai IP,
makanya bisa murah? atau loe udah pernah nyoba WQN?
Point selanjutnya, dari sekian banyak perusahaan telpon baru dan 10-10-XXX
(bukan phone sex loh...:)) ada engga', yang bisa kita check integritynya 

sorry yah loe/gue, cape formalitas (ngiktin gus Dur he...he...he...)

ichal

Ismail Rahim [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kalau jaringan telpon pakai Internet, persoalan utama adalah net congestion
yang mengakibatkan suara macet dan terputus2. Biasa dengar radio dari
Internet kan? nah kayak gitu. Belum lagi delay-nya.

Kartu2 telpon yg dijual di 7-11 itu macam2 ada yang Internet Telephony ada
yang pakai cabel or fiber optic. Biasanya yang murah pake yg IP itu.

Thanks


- Original Message -
From: Rizal Az [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, October 25, 1999 3:33 PM
Subject: Re: [Re: Telpon murah]


 Numpang tanya...
 memang kalau perusahaan telpon pakai jaringan internet, mutunya seperti
apa?
 bukannya kartu2 telpon yang di jual2 di 7-11, dll semuanya digital a.k.a
pakai
 jaringan internet, makanya kita bisa telpon dengan murah dan lama (untuk 1
 nomer telpon)

 ichal

 Ismail Rahim [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Saya kira WQN adalah Internet Telephony.
 Mereka pakai jaringan internet, jadi tau sendiri gimana mutunya.

 Semoga bermanfaat


 - Original Message -
 From: M.Syarif.S.MARKABAN (Danu) [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Sunday, October 24, 1999 3:57 PM
 Subject: Telpon murah


  Rekan2x para student Indonesia di PERMIAS Net yg budiman,
 
  Saya ingin menanyakan ke anda2x, apakah kira2x dari kalian pernah/sedang
  memakai servis telepon murah dari WQN (WWW.WQN.COM)  kira2x bagaimana
  pengalaman yg kalian dapat dari perusahaan telpon tsb, karena perusahaan
 telpon
  tsb menjanjikan tarif permenit sebesar US$ 0,17 ke Jakarta-Indonesia.
  Konformasi  penjelasan dari kalian saya tunggu.
 
  Salam dari kawasan Alpen-Austria,
  Danu
 
 
  ===
 
 
 
 
*
 *
*  (X)
 (X) *
*
 *
*Mohammad Syarif Sumitro MARKABAN (Danu)
 *
*
 *
*Waltendorfer Hauptstrasse 84
 *
*A - 8010 Graz
 *
*Österreich-Austria
 *
*
 *
*e-mail  : [EMAIL PROTECTED]
 *
*SMS-mail: [EMAIL PROTECTED]
 *
*Telephone   : +43-316-425-465
 *
*Mobile Tel  : +43-676-403-8628
 *
*Internetfax : +1-413-383-8593
 *
*WEB Adresse :
 http://www.geocities.com/CollegePark/Library/7618/  *
*
 *
*   (X)
 (X) *
*
 *
 
 


 
 Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at
http://webmail.netscape.com.



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: GBHN 1999-2004

1999-10-26 Terurut Topik Donald Saluling

thanks for copyan GBHN-nya.:)Should be useful for all of us.

Thanks,
Donald



Re: [Re: [Re: [Re: FW: [suab] Fw: [menggugah] Another Voice of Professional]]]

1999-10-26 Terurut Topik Rizal Az

Loh biar satu kali tapi masih lebih hebat kebanding tidak sama sekali khan?,
kenapa harus ketawa??. Eh masalah mahasiswa tetap memegang peran/ jabatan, itu
siapa yang bikin?? Gue baru tau kalau dalam suatu perjuangan itu ada
jabatan2/pegang peranan, dan lagi kenapa simpati sama mahasiswa? hanya karena
banyak yang mati???. Kalau perjuangan seseorang/golongan hanya diartikan
sampai jiwa seseorang itu lepas atau  berapa banyak orang yang mati dari
golongan tsb, gue no comment deh... 

Yang satu lagi gue engga' ngerti... kenapa mereka2 ini selalu disangkut
pautkan kepada orang tuanya... so what kalau KKN?, untung mereka toh... tapi
kalau engga' competent, perusahaan juga gerah, pelan2 geser...geserterus
pecat deh... iya khan?? kalau orang2 yang loe bilang dapet kerja karena KKN
DAN masih terus kerja di perusahaan2 tsb, artinya: 1. mereka2 itu mampu dalam
menjalankan tugasnya, atau 2. Anti KKN yang diserukan mahasiswa, sampai mati
puluhan itu engga' ada pengaruhnya.
sad isn't it???

Gue cuma engga' ingin perjuangan orang sia2, bagaimanpun juga kecilnya,
namanya pengorbanan untuk perjuangan itu harus di hargai. Sedih juga mikirin,
hanya karena loe mahasiswa, terus yang profesional cuma demo segitu
diketawain, loe pingin di cap Mahasiswa "penggerak"/demostrator??
gih dah sana jalan sendiri... engga' bisa juga loe banggain status loe itu
kalau engga' ada kontribusi dari yang lain. Loe bilang rakyat memihak
mahasiswa? rakyat toh profesional juga (whatever bidangnya mereka..).

Orang berjuang semampunya. The least you can do is show some appreciation. or
give no comment at all. toh loe juga engga' kontribute apa2 hidup disini.
Daripada kritik yang engga'2, ngetawain orang, ngerasa hebat, bangga terhadap
perjuangan mahasiswa, yang loe juga engga' pernah ikutan.
Gue rasa kalau loe juga ikutan lari2an, kabur dari peluru dan gas air mata,
loe pasti appreciate banget perjuangan orang lain, walaupun sebagaimana kecil
dan "insignifact"-nya

oke...deh... sampai loe bisa ngerasain sendiri... udahan kali ye...

ichal

Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ah, para profesional yang nggak profesional ini dengan satu kali demo yang
dipaksakan itu merasa ikut andil dalam jalannya reformasi ya? Jelas saya
akan terbahak-bahak. Saya rasa mereka-mereka ini perlu diberi sangu oleh
perusahaan bersangkutan berupa surat pemberhentian kerja.

Pemerintah jelas tidak akan tekuk lutut dengan demo-demo oleh kalangan nggak
profesional yang mengaku profesional ini. Kalau mereka memang bekerja di
bidang strategis, misal bikin kelompok yg kerja di BEJ (semua bersatu), maka
pemerintah baru harus berpikir untuk menerapkan larangan mereka berdemo.
Masyarakat juga perlu disadarkan bahwa mereka adalah bahaya bagi stabilitas
ekonomi mereka. Sayangnya saya meragukan hal seperti ini. Secara natural
akan banyak yang memiliki isi kepala yang cukup untuk tidak ikutan yg
seperti ini. Mereka terutama akan berasal dari profesional yg lahir dari
bawah, bukan profesional jadian yg dibesarkan oleh sistem ORBA beserta kasus
korupsinya.

Yang jelas mahasiswa akan tetap memegang peran atau "jabatan" sebagai
demonstrator. Memang sayang bahwa mereka ada yang ditunggangi oleh pihak
lain. Namun sekotor-kotornya mahasiswa jelas jauh lebih bersih dari kalangan
profesional yang punya peluang dirasuki oleh keinginan yang bermacam-macam.

Jeffrey Anjasmara


From: Rizal Az [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Re: [Re: FW: [suab] Fw: [menggugah] Another Voice of
 Professional]]
Date: Fri, 22 Oct 1999 17:10:18 PDT

Exactly!!!. maka'nya caranya white collar worker demo ini, dengan cara
mogok
kerja, karena inilah peranan kunci mereka, mereka sadar benar kalau mereka
mogok, tekuk lutut engga' sih pemerintah?, (atau mereka yang ber-tekuk,
karena
dipecat dan kerjaannya di kasih orang?)
kalau mahasiswa demo, mogok sekolah khan engga' mungkin, makanya mereka
demo
di jalan, yang ujung2-nya anarki, rugi nyawa, kasihan engga' sih???
Kalau seandainya white collar worker ini demo dari dulu, gue yakin engga'
ada
tuh namanya kejadian "Semanggi I" atau "Semanggi II", dll. Karena mereka
ini
simply nongkrong aja dirumah, yang kelabakan juga perusahaan dan dampaknya
ke
pemerintah juga.
Mereka yang sudah kerja susah bikin mereka demo, karena mereka harus cari
uang
sendiri, engga' dapat duit lagi dari orang tua, alhasil kalau disuruh demo
modelan mahasiswa mikir 1000 X.
Gue sih salut sama yang kerja berani demo, karena tau kerjaan susah dapat
di
Jakarta, saingan banyak, yang ngincer kerjaan dia banyak, masih juga nekat
mau
demo, walaupun hanya berapa jam.
Keberanian mereka dan kontribusi yang kaya' gini engga' diliat sama
"mereka"/
mahasiswa yang sok bersih, dan merasa perjuangan reformasi itu,
perjuangannya
mahasiswa...

I'll say  them!!!

Orang sama2 berjuang, kok malah di kritik, disuruh kerja, dan bapak2nya di
cela2, kaya' bapaknya bersih aja...:)). Kalau gue sih malu deh...
Yang gue engga' abis 

Re: [Re: Chepest Way to Save your Telephone Payment Bills $$$$$$$$$$]

1999-10-26 Terurut Topik Rizal Az

Ini baru lucu nih.he...he...he baru sekali gue ngeliat spammer marah
sama spammer lain.. HUA...HA...HA...HA
mba'...mba'... sakit ati yah kacian...kaciancup2 yah... kacian kerja
keras, tapi di colong orang... he...he...he...

ichal

Ika Muljadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
First of all,
saya cuman mo bilang.. bukannya katanya di mailing list ini udah lebih baik
gak
ada advertising2an???

Kedua
Rinalucu I really do know who wrote every single of your advertising...
It
was ME!
kalo emang mau buat advertising... coba creative dikit deh... masa ya cuman
diganti URL address, email address nya sama namanya doang sih? C"MON
sayang aja every single word gak pernah saya register... tapi cuman mo bilang
aja... coba deh creative dikit... udah totally ngopi, berani lagi dikirim
balik
ke public mailing list... ck ck ck...

kayaq gini apa yg bakalan mo jd penerus bangsa???
plagiarism banget


that's all...



 - ka -




"Berita Oke Nih!!!" wrote:

 Hi guys,

 I find a long distance company that really can help you to save money on
 your long distance phone bills.
 There is no hassle, and this is not a hoax at all.
 The company name is WORLDXCHANGE and they offer some calling plans that
give
 you really
 cheap rates to call to Indonesia and other countries.

 The different plans they have are:

 1. PENNY PLAN using 10-10-629
with this plan, there are:
*** NO Service Charge
*** NO Monthly Fee
*** NO Switching
*** NO Card to Buy
The rates are FLAT RATE and 24 hours/7 days a week
For example, the rates:
To call to Indonesia is only 38 cents/min
To call to China is only 45 cents/min
To call to Taiwan is only 19 cents/min
To call to India is only 75 cents/min
To call to Thailand is only 46 cents/min
To call to Japan is only 16 cents/min
To call to South Korea is only 19 cents/min
 How to use it?
 To make an international call:
 Just dial 1010629 + 011 + country code + the number + the access code
 (210109)
 Enter the access code only for the first call.
 To make a domestic call:
 Just dial 1010629 + 1 + area code + the number + the access code (210109)
 Enter the access code only for the first call.
 The charge for all your calls will be in your local phone company bill
 (Southwestern Bell, Pacific Bell, or whatever).
 You can also take the advantage of this plan without dialing 10-10-629 by
 switching your long distance company
 to Worldxchange. Email [EMAIL PROTECTED] for more information.

 2. TALK CENTS xCHANGER using 10-10-275
with this plan, there are:
*** NO Switching
*** NO Card to Buy
The rates are FLAT RATE and 24 hours/7 days a week
For example, the rates:
To call to Indonesia is only 32 cents/min
To call to China is only 38 cents/min
To call to Taiwan is only 16 cents/min
To call to India is only 64 cents/min
To call to Thailand is only 39 cents/min
To call to Japan is only 14 cents/min
To call to South Korea is only 16 cents/min
 For the first 60 days, you'll receive a promotional rate for domestic call
 (interstate - CA to OK): 5 cents/min
 After 60 days, the rate for interstate will be 7 cents/min
 For all calls made within your state (intrastate) will be 9 cents/min (all
 the time)
 ESPECIALLY for this plan, there will be $4.95 monthly access fee + $1.49
 carrier universal service charge
 How to use it?
 To make an international call:
 Just dial 1010275 + 011 + country code + the number + the access code
 (210109)
 Enter the access code only for the first call.
 To make a domestic call:
 Just dial 1010275 + 1 + area code + the number + the access code (210109)
 Enter the access code only for the first call.
 All charges will also be in your local phone company bill (Southwestern
 Bell, Pacific Bell, or whatever).
 You can also take the advantage of this plan without dialing 10-10-275 by
 switching your long distance company to Worldxchange. Email
 [EMAIL PROTECTED] for more information.

 3. ABSOLUTE CENTS
With this plan, there are:
*** NO Service Charge
*** NO Monthly Fee
*** NO Card to Buy
 However, this plan is only available after you switch your long distance
 company to Worldxchange and you have to sign up for it.
 Absolute cents is on-peak/off-peak calling plan. The rate will depend on
the
 hour you make the calls.
 For example, the rates:
 For domestic call is 15 cents/min on peak (7am-6:59pm) and only 5 cents/min
 off-peak (7pm-6:59am)
 To call to Indonesia is 57 cents/min (7am-6:59pm) and only 27 cents/min
 off-peak 

Re: [Re: [Re: [Re: FW: [suab] Fw: [menggugah] Another Voice of Professional]]]

1999-10-26 Terurut Topik Rizal Az

Sebenarnya ini kaya' orang buta ngedescribe awan,iya engga' sih??? karena
dua2nya engga' ada di tempat...:). Tapi memang gue kurang kerjaan aja...:),
dan sekalian kasih tau dari kacamat gue..:)

Alexander Hutapea [EMAIL PROTECTED] wrote:
|o|Exactly!!!. maka'nya caranya white collar worker demo ini, dengan cara
mogok
|o|kerja, karena inilah peranan kunci mereka, mereka sadar benar kalau mereka
|o|mogok, tekuk lutut engga' sih pemerintah?, (atau mereka yang ber-tekuk,
karena
|o|dipecat dan kerjaannya di kasih orang?)

Mungkin maksudnya, apa ngak ada cara lain membuat aksi 'demo' yg lebih
produktif.

Maksudnya siapa nih? yang original e-ail atau maksud loe? kalau yang original
e-mail cukup clear deh, kalau dia itu being sacarstic, dan memandang rendah
orang lain. Kalau maksud loe welll...

Aksi Demo yang lebih productif?, mau seproductif apa lagi? orang bisanya cuma
segitu doang..:). Aksi demo yang paling productif itu, kalau kita tawan semua
orang tua kita masing2 itu baru productif... aje gile ente... nanyanya... nah
mahasiswa yang mati banyak aja engga' ngaruh, kalau aksi demo engga' menuju ke
anarki. 
Indonesia engga' ada sistem demo pasif/damai, mau didenger loe harus bakar
something, rampok, sampai ada yang mati.
Profesiona disuruh begitu ya engga' bisa lah man...

|o|Kalau seandainya white collar worker ini demo dari dulu, gue yakin engga'
ada
|o|tuh namanya kejadian "Semanggi I" atau "Semanggi II", dll. Karena mereka
ini
|o|simply nongkrong aja dirumah, yang kelabakan juga perusahaan dan dampaknya
ke
|o|pemerintah juga.

Jadi mungkin pertanyaannya, kemana saja mereka2 kemarin?

Well...yang ini, gue rasa butuh waktu untuk organize? ngumpulin nyali?,
mungkin mereka2 ini udah berusaha, tapi engga' berhasil? I don't know..:) .
Who knows?. Yang jelas sih, penyataan si whoever itu kemarin, buat gue, yang
paling gila, adalah kurangnya appreciation terhadap perjuangan orang lain.
Walau kecil, walapun terlambat, at least engga' usah comment lah, toh dia juga
nongkrong disini, ... (gue juga nulis ini juga sih ke dia).

jadi bukannya kemana tuh prof2 kemarin atau apa saja yang mereka lakukan
selama ini, engga' penting toh???. Gue cuma ngasih liat kalau mereka2 ini
sacrifice juga, cuma engga' sama darah, dan dilema2 yang mungkin mereka alami,
dll...dll... Kalau jadi nya ngalor-ngidul engga' karuan, wes sorry

|o|anyway segitu aja kali yah...ngamuknya..:). ngomong2 loe balik lagi ke
|o|boulder? bukannya terakhir udah pindah (kemana gitu?).

Summer kemaren cuman sekolah di state lain kok (lebih murah), gue masih
warga boulder yg sepi dan nyaman ini ;)

ooh..

ichal

salam,
Alex



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: Gebyar BCA di Indosiar

1999-10-26 Terurut Topik Budi Haryanto

Yth. Sdr. Ichal,

Apapun pandangan anda terhadap orang 'cacat' itu terserah anda dan memang
hak anda, seperti juga yang telah dilakukan Bagito.

Saya hanya menyampaikan pandangan saya dan ketidak setujuan saya terhadap
perilaku mempermainkan dan menghina cacat fisik seseorang. Bagi saya,
orang-orang yang permisif dan melakukan hal tersebut adalah telah
kehilangan sebagian nuraninya. Kalau ia orang 'normal', tentulah ia arogan
terhadap kesempurnaan fisiknya.

Terhadap yang satu ini, saya tidak akan pernah bersikap flexibel.

Kalau soal tabok-tabokan, kalau menemukan seorang yang cacat kaki lalu
cobalah menirukan jalannya di depannya. Saya pingin dengar, apakah mereka
mempunyai mental yang seperti anda kira dan bisa memaklumi anda (atau
bahkan tertawa...?), atau kepala anda yang babak belur dilempar dia dan
dipukulin orang lain.

Bagaimanapun, kita punya pandangan masing-masing soal ini. Bagi saya ini
adalah masalah prinsip. Terserah kalau anda menganggap ini bukanlah hal
yang serius. Saya tidak akan mengikuti pandangan anda.

Saya pikir hal ini tidak perlu lagi didiskusikan, karena Gus Dur dan warga
NU sendiri sudah memaafkan kekhilafan Bagito. Dan, in general, bangsa
Indonesia telah mendapatkan pengalaman dari hal ini, yaitu sebagian pro dan
sebagian kontra.

Salam,
Budi



Re: [Re: [Re: [Re: FW: [suab] Fw: [menggugah] Another Voice of Professional]]]

1999-10-26 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

From: Rizal Az [EMAIL PROTECTED]

snipped

Yang satu lagi gue engga' ngerti... kenapa mereka2 ini selalu disangkut
pautkan kepada orang tuanya... so what kalau KKN?, untung mereka toh...
tapi
kalau engga' competent, perusahaan juga gerah, pelan2
geser...geserterus
pecat deh... iya khan??

JA:
Lho jadi okay nih ber-KKN. Setelah menikmati hasilnya baru sibuk bilang
kalau Habibie (atau eks ORBA lain) jangan dipilih karena berbau KKN.
Lho...bagaimana sih mas?

RA:
kalau orang2 yang loe bilang dapet kerja karena KKN
DAN masih terus kerja di perusahaan2 tsb, artinya: 1. mereka2 itu mampu
dalam
menjalankan tugasnya, atau 2. Anti KKN yang diserukan mahasiswa, sampai
mati
puluhan itu engga' ada pengaruhnya.
sad isn't it???

JA:
1. Belum tentu mas... apa iya karena mereka mampu menjalankan
   tugasnya. Lagian kalau cuma pakai dasi lalu berlenggang kangkung
   hahahehe di handphone sih setiap orang juga mampu.
2. Rasanya irrelevant deh. Mau disangkutkan ke mana?

RA:
Gue cuma engga' ingin perjuangan orang sia2, bagaimanpun juga kecilnya,
namanya pengorbanan untuk perjuangan itu harus di hargai. Sedih juga
mikirin,
hanya karena loe mahasiswa, terus yang profesional cuma demo segitu
diketawain, loe pingin di cap Mahasiswa "penggerak"/demostrator??
gih dah sana jalan sendiri... engga' bisa juga loe banggain status loe itu
kalau engga' ada kontribusi dari yang lain. Loe bilang rakyat memihak
mahasiswa? rakyat toh profesional juga (whatever bidangnya mereka..).

JA:
Justru karena semua juga profesional, mereka tidak boleh bilang diri mereka
kalangan profesional. Malu ah. Kalangan "profesional" ini harusnya juga
profesional juga dalam menyampaikan pendapat dan keluhan. Turun ke jalan itu
sudah langkah terakhir bagi orang "profesional" betulan. Kalau sampai
mengancam mogok kerja untuk tujuan politis sih namanya bukan "kalangan
profesional" tapi gerombolan politisi preman. Tidak heran kalau mereka tidak
dapat melihat bedanya, karena memang mereka BUKAN kalangan profesional.

RA:
Orang berjuang semampunya. The least you can do is show some appreciation.
or
give no comment at all. toh loe juga engga' kontribute apa2 hidup disini.
Daripada kritik yang engga'2, ngetawain orang, ngerasa hebat, bangga
terhadap
perjuangan mahasiswa, yang loe juga engga' pernah ikutan.

JA:
Kalau mereka profesional tunjukkan keprofesionalan mereka dong. Kalau
kontribusi mereka justru menunjukkan siapa atau apa kapabilitas mereka yg
berkebalikan dg yg mereka klaim, jelas tindakan mereka perlu dikritik.

RA:
Gue rasa kalau loe juga ikutan lari2an, kabur dari peluru dan gas air mata,
loe pasti appreciate banget perjuangan orang lain, walaupun sebagaimana
kecil
dan "insignifact"-nya

JA:
Irrelevant:)

RA:
oke...deh... sampai loe bisa ngerasain sendiri... udahan kali ye...

JA:
Iya dehsemoga saya tidak perlu merasakan sendiri. Thanks.

-
Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ah, para profesional yang nggak profesional ini dengan satu kali demo yang
dipaksakan itu merasa ikut andil dalam jalannya reformasi ya? Jelas saya
akan terbahak-bahak. Saya rasa mereka-mereka ini perlu diberi sangu oleh
perusahaan bersangkutan berupa surat pemberhentian kerja.

Pemerintah jelas tidak akan tekuk lutut dengan demo-demo oleh kalangan
nggak
profesional yang mengaku profesional ini. Kalau mereka memang bekerja di
bidang strategis, misal bikin kelompok yg kerja di BEJ (semua bersatu),
maka
pemerintah baru harus berpikir untuk menerapkan larangan mereka berdemo.
Masyarakat juga perlu disadarkan bahwa mereka adalah bahaya bagi stabilitas
ekonomi mereka. Sayangnya saya meragukan hal seperti ini. Secara natural
akan banyak yang memiliki isi kepala yang cukup untuk tidak ikutan yg
seperti ini. Mereka terutama akan berasal dari profesional yg lahir dari
bawah, bukan profesional jadian yg dibesarkan oleh sistem ORBA beserta
kasus
korupsinya.

Yang jelas mahasiswa akan tetap memegang peran atau "jabatan" sebagai
demonstrator. Memang sayang bahwa mereka ada yang ditunggangi oleh pihak
lain. Namun sekotor-kotornya mahasiswa jelas jauh lebih bersih dari
kalangan
profesional yang punya peluang dirasuki oleh keinginan yang bermacam-macam.

Jeffrey Anjasmara


 From: Rizal Az [EMAIL PROTECTED]
 Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [Re: [Re: FW: [suab] Fw: [menggugah] Another Voice of
  Professional]]
 Date: Fri, 22 Oct 1999 17:10:18 PDT
 
 Exactly!!!. maka'nya caranya white collar worker demo ini, dengan cara
 mogok
 kerja, karena inilah peranan kunci mereka, mereka sadar benar kalau
mereka
 mogok, tekuk lutut engga' sih pemerintah?, (atau mereka yang ber-tekuk,
 karena
 dipecat dan kerjaannya di kasih orang?)
 kalau mahasiswa demo, mogok sekolah khan engga' mungkin, makanya mereka
 demo
 di jalan, yang ujung2-nya anarki, rugi nyawa, kasihan engga' sih???
 Kalau seandainya white collar worker ini demo dari dulu, gue yakin engga'
 ada
 tuh namanya kejadian "Semanggi I" 

Re: [Re: Gebyar BCA di Indosiar]

1999-10-26 Terurut Topik Rizal Az

Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Yth. Sdr. Ichal,

Apapun pandangan anda terhadap orang 'cacat' itu terserah anda dan memang
hak anda, seperti juga yang telah dilakukan Bagito.

Yah disini loe salah tangkap point gue, dan sedikit lari dari original
argument-nya. Argument yang pertamaaa kali itu adalah BAGITO dengan Gus Dur.
Argument gue selalu melihat ini. Yang gue liat BAGITO itu Pelawak, GUS DUR
adalah public figure. Sama seperti pelawak sini yang becandain Stevie Wonder.
Pelawak itu pelawak, Stevie Wonder itu public figure. Buat gue ini normal2
aja, selama engga' kita bawa keluar. Gue khan udah bilang di e-mail gue yang
sebelumnya, kalau gue juga engga' condoned kalau kita memperolok disabled
person, dan geu respect mereka kok , sama seperti gue respect any other
person.

Saya hanya menyampaikan pandangan saya dan ketidak setujuan saya terhadap
perilaku mempermainkan dan menghina cacat fisik seseorang. Bagi saya,
orang-orang yang permisif dan melakukan hal tersebut adalah telah
kehilangan sebagian nuraninya. Kalau ia orang 'normal', tentulah ia arogan
terhadap kesempurnaan fisiknya.

Terhadap yang satu ini, saya tidak akan pernah bersikap flexibel.

Kalau soal tabok-tabokan, kalau menemukan seorang yang cacat kaki lalu
cobalah menirukan jalannya di depannya. Saya pingin dengar, apakah mereka
mempunyai mental yang seperti anda kira dan bisa memaklumi anda (atau
bahkan tertawa...?), atau kepala anda yang babak belur dilempar dia dan
dipukulin orang lain.


Jelas lah gue pasti di gebukin orang kalau gue ngikutin jalannya orang
pincang. Kalau gue ngeliat pelawak ngikutin gaya'nya Stevie Wonder (yang
buta=cacat) dan lucu, pasti gue ketawa, tapi kalau gue ngikutin gaya Stevie
Wonder, yang ada gue juga pasti dipukulin orang karena di anggap menghina dan
engga' lucu!!!. 
Loe harus lihat masalahnya dulu dong. Yang gue lihat, loe ngeliat scope-nya
terlalu broad, gue ngeliat-nya specific. You got to understand, kalau mereka
ini Comedian/Entertainer, bukan memperolok orang, kalau gue yang gitu baru gue
dibakar sama banser NU...:).

Bagaimanapun, kita punya pandangan masing-masing soal ini. Bagi saya ini
adalah masalah prinsip. Terserah kalau anda menganggap ini bukanlah hal
yang serius. Saya tidak akan mengikuti pandangan anda.

Gue sangat menghargai kalau ini prinsip buat loe, but don't get me wrong,
guepun berprinsip sama dengan loe. Perbedaannya gue sama loe, gue engga'
kasihan ngeliat orang cacat, bukan karena gue mati rasa atau hilang sebagian
naruni gue atau merasa arogan, tapi gue engga' ngeliat mereka cacat!.
Contohnya yah, gue pernah pergi main ski, terus gue ngeliat orang lumpuh main
ski, gue langsung samperin dia dan gue ajak balapan. Gue engga' ngeliat kalau
gue bisa ngalahin dia, hanya karena dia lumpuh. Yang ada memang bener, gue
kalah toh sama dia, DAN bukan gue ngalah sama dia atau gue yang bodoh engga'
bisa main ski. Sekarang loe pikir deh, bukannya lebih baik begitu untuk gue
dan dia, daripada gue ngerasa kasihan sama dia, jadi kelakuan gue fake
terhadap dia??.

Saya pikir hal ini tidak perlu lagi didiskusikan, karena Gus Dur dan warga
NU sendiri sudah memaafkan kekhilafan Bagito. Dan, in general, bangsa
Indonesia telah mendapatkan pengalaman dari hal ini, yaitu sebagian pro dan
sebagian kontra.

Ini seperti balesan e-mail gue tadi, tentang orang yang berjiwa besar. Cinta
deh gue sama Gus Dur !!!, karena engga' ada Pejabat di Indonesia yang tahan
"dimainin", di sentil dikit aja marah...:). Lihat dong Habibie, dia admit
khan, kalau ada artikel di tempo tentang dia yang dia engga' suka, terus di
buang majalahnya sama dia. Itu contoh pemimpin Indonesia, engga' mau terima
salah, kritik, kaku !!!, you know they're like that? because they're too damn
uptight!!!. Tapi Gus Dur... dia berjiwa besar, dia tau kalau itu cuma guyonan,
jadi di ma'afkan sama dia...

Gue cuma berharap loe at least liat point2 gue, dan loe pikirin, mana yang
lebih baik, kasihan seperti loe (dengan alasan2 yang loe kasih di e-mail loe
yang sebelumnya) atau seperti gue (yang menganggap mereka seperti kita juga,
engga' cacat). 

Karena pada hakekatnya, kalau ada terdapat cacat di tubuh kita, anggota badan
yang lain akan meng-increase their capability, untuk mengurangi kekurangan
tadi. Contohnya orang buta, pendengarannya tajam sekali, orang cacat kaki,
tangannya kuat sekali, orang cacat mental, tapi lukisanya bagus sekali. Ini
adalah sebagian karunia Allah terhadap mereka2, untuk menjaga supaya orang2
itu tidak "down", dan tetap bisa melakukan pekerjaan mereka sehari2, tanpa
adanya rasa malu, minder, depress, seperti yang loe bilang itu.

Perasaan loe itu justru mencerminkan ke aroganan orang yang mempunyai tubuh
sempurna, iya engga' sih?? think about it.

Kalau loe masih engga' bisa ngeliat dari kacamata gue, memang kita hidup di
dunia yang berbeda kalau gitu...:).

Good luck deh,
Ichal

Salam,
Budi



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account 

Yang Paling Demokratis

1999-10-26 Terurut Topik Nasrullah Idris

Di antara pemimpin nasional di bawah ini, siapakah yang paling demokratis ?


SOEKARNO
SUTAN SYAHRIR
MOHAMMAD NATSIR
SYAFRUDDIN PRAWIRANEGARA
HATTA
SRI SULTAN HAMANGKUBOWONO IX
ADAM MALIK
UMAR WIRAHADIKUSUMAH
SUDHARMONO
TRY SUTRISNO
BJ. HABIBIE

Salam,

Nasrullah Idris



Biografi: Pak Yahya Muhaimin

1999-10-26 Terurut Topik Ali Simplido

Pendidikan:
Ph.D. dari MIT
Pak Yahya sudah berkecimpung dan banyak memberikan
contributions di dunia pendidikan for decades.

Buku-buku:
nulis beberapa buku tapi saya lupa judulnya, tapi
salah satunya adalah masalah yang menyangkut KKN
soeharto.  Kalo nggak salah Pak Yahya pernah kena
tuntut sama si Probosutedjo (rezim soeharto) karena
bukunya itu.

Selama menjabat Atase Dikbud KBRI Washington, D.C.:
Yang saya dengar dari banyak mahasiswa/i :

Banyak sekali mahasiswa/i di DC dan Amrik yang merasa
kehilangan atas pulangnya Pak Yahya ke Indonesia.  Pak
Yahya ini seperti Bapak kandung mahasiswa/i tsb karena
selain banyak membantu di bidang academic, Pak Yahya
juga banyak memperhatikan masalah kesehjateraan
(keluarga dan economy) mahasiswa/i. Dan masalah
kesehjateraan mahasiswa/i ini jarang sekali mendapat
perhatian dari pemerintah, tapi ini berubah sejak Pak
Yahya ditempatkan di DC.

Yang saya dengar dari masyarakat DC, Maryland,
Virginia:

Sebagai seorang pejabat, Pak Yahya ini orangya terbuka
dan merakyat.  Karena dua hal ini, rumah Pak Yahya
sempat mendapat julukan "rumah rakyat", dan ini
satu-satunya rumah pejabat KBRI DC yang mendapat
julukan ini:-)

Characeter:
Pak Yahya adalah seorang intelectual yang sangat
sederhana, easy-going, cool, low profile dan senang
guyon.
To sum up his characters, kalau anda membuka kamus
tentang character, nama Pak Yahya itu adalah di
bahagian "A" list, he is one of the best.

Overall, by choosing Pak Yahya as Mendikbud, Gus Dur
has just made a good choice and decision for
Indonesia.

Insya Allah, sebagai seorang menteri, Pak Yahya akan
banyak meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,
sekaligus memberantas kebobrokan pejabat2 Dikbud
sebelumnya. Amien..Amien..Amien...

salam

Ali Simplido



 On Mon, 25 Oct 1999, Yusuf-Wibisono wrote:

  ;-)
 
  Saya yakin, di antara orang US banyak yg kenal dg
 Pak Yahya Muhaimin
  (Pak Okki Senobroto, setidaknya kenal seingat
 saya). Mbok ya o,
  berkenan menceritakan ttg ybs (dari pada nggak ada
 kerjaan ;-).
  Terima kasih.
 
  Yw.
 
 
 



=

__
Do You Yahoo!?
Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com