Re: Sedih (Re: Disain Operasional Informasi)
From: Marianus DATUBARA <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> Date: Sunday, April 09, 2000 01:00 Subject: Sedih (Re: Disain Operasional Informasi) Hallo Lae Datubara Apa kabarnya nih? Kok baru nongol lagi? Coba anda itu kalau nongol ke Permias-Net ini jangan hanya ketika ada diskusi masalah pribadi netter di mana posting anda sering dengan subject : "Renungan ." atau "Fenomena .." Apa salahnya berkaitan dengan bidang studi anda . Apalagi saya sekarang sedang mengkampanyekan kemungkinan alumnus Biologi mendiagnosa penyakit pasien. *Apakah tulisan saya sebelumnya menunjukkan kegembiraan saya? Silahkan disimak sekali lagi ya, Uda. #Kan pada awal kalimat ada tulisan : He he he he he ... Apakah ini bertanda anda sedih? *(well, saya sudah cukup lama mengetahuinya, dan bertambah yakin lagi, setelah mas Juni -dulu- pernah menulis bahwa 'Jeffrey' mengirim email dari RPI, tapi saya memang sengaja mendiamkannya sampai akhirnya 'Jeffrey' gagal menyimpan rahasia masa lalu FNU Brawijaya di PERMIAS -red), #Menyimpulkan ketika orang sudah menyimpulkan tentang hal yang sama tentang kerahasiaan, itu nilai validitasnya rendah dari aspek ilmu investigasi. Kenapa Lae Irwan yang paling dulu yang menyimpulkannya? *tapi sedih karena seorang seperti FNU Brawijaya -yang notabene pendidikannya dibiayai oleh negara alias uang rakyat- sudah mampu menipu diri sendiri dan beberapa di antara kita di permias@ dengan menyaru sebagai 'Jeffrey' dan dapatkah anda bayangkan, Saya kan bicara di luar masalah etika, moral, dan agama. Yang saya pelajari itu adalah tentang esensi intelektualitas dari FNU Brawijaya. *Akhir kata, saya tidak mengerti maksud uda Nasrul yang mencoba menyebut nama2 rekan saya, lae Irwan dan mas Okki, #Emang keduanya bukan rekan saya gitu? *yang sedikit berkesan (maaf, kalau saya salah) 'mempertentangkan' saya dengan mereka. Hmm, apakah ini bagian dari 'usaha2' anda yang mencoba 'memancing' (lagi) di permias@?? #Pertentangan yang mana? Coba sebutkan ! Salam, Nasrullah Idris -- Bidang Studi : Reformasi Sains Matematika Teknologi http://bdg.centrin.net.id/~acu
Re: Elementary ... my dear Watson!
Untuk Mas Budi Haryanto Nah, ini yang saya maksud dengan contoh Disain Operasional Informasi Salam, Nasrullah Idris -- Bidang Studi : Reformasi Sains Matematika Teknologi http://bdg.centrin.net.id/~acu From: Moko Darjatmoko <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> Date: Sunday, April 09, 2000 02:29 Subject: Elementary ... my dear Watson! LAMPIRAN: Email-header originating IP# 24.29.42.151, 13-15 Juli 1999 (1)= Received: from rpi.edu (cm-24-29-42-151.nycap.rr.com [24.29.42.151]) by ns2.nycap.rr.com (8.9.3/8.9.3) with ESMTP id JAA1; Tue, 13 Jul 1999 09:44:57 -0400 (EDT) Message-ID: <[EMAIL PROTECTED]> Date: Tue, 13 Jul 1999 09:52:16 -0400 From: FNU Brawijaya <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Rp 43 Trilyun nguap di Pertamina X-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]> X-cc: [EMAIL PROTECTED] (2)= Received: from rpi.edu (cm-24-29-42-151.nycap.rr.com [24.29.42.151]) by ns2.nycap.rr.com (8.9.3/8.9.3) with ESMTP id JAA19265 for <[EMAIL PROTECTED]>; Tue, 13 Jul 1999 09:57:55 -0400 (EDT) Message-ID: <[EMAIL PROTECTED]> Date: Tue, 13 Jul 1999 10:05:05 -0400 From: FNU Brawijaya <[EMAIL PROTECTED]> (3)= Received: from 24.29.42.151 by www.hotmail.com with HTTP; Wed, 14 Jul 1999 06:39:48 PDT X-Originating-IP: [24.29.42.151] Message-ID: <[EMAIL PROTECTED]> Date: Wed, 14 Jul 1999 09:39:48 EDT From: Jeffrey Anjasmara <[EMAIL PROTECTED]> Nama/Name : Jeffry Anjasmara Alamat rumah/kampus/kerja : Rutgers, Bedmisnter, NJ Nomor telepon/phone's # : Alamat permanen & # telepon : Tidak ada Email Address[es] : [EMAIL PROTECTED] Pendidikan/Education : S1 (Ekonomi) Pekerjaan & lembaga : Swasta Pengalaman kerja : 1 tahun (4)== Received: from 24.29.42.151 by www.hotmail.com with HTTP; Wed, 14 Jul 1999 08:34:04 PDT X-Originating-IP: [24.29.42.151] Message-ID: <[EMAIL PROTECTED]> Date: Wed, 14 Jul 1999 11:34:04 EDT From: Jeffrey Anjasmara <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: Pemakaian Agama untuk Tujuan Politik Tertentu (Label Halal-Haram) (5)== Received: from rpi.edu (cm-24-29-42-151.nycap.rr.com [24.29.42.151]) by ns2.nycap.rr.com (8.9.3/8.9.3) with ESMTP id LAA26083 for <[EMAIL PROTECTED]>; Wed, 14 Jul 1999 11:58:41 -0400 (EDT) Message-ID: <[EMAIL PROTECTED]> Date: Wed, 14 Jul 1999 12:06:04 -0400 From: FNU Brawijaya <[EMAIL PROTECTED]> Subject: (no subject) (6)== Received: from 24.29.42.151 by www.hotmail.com with HTTP; Thu, 15 Jul 1999 05:17:24 PDT X-Originating-IP: [24.29.42.151] Message-ID: <[EMAIL PROTECTED]> Date: Thu, 15 Jul 1999 08:17:24 EDT From: Jeffrey Anjasmara <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: Label Halal-Haram) (7)== Received: from rpi.edu (cm-24-29-42-151.nycap.rr.com [24.29.42.151]) by ns2.nycap.rr.com (8.9.3/8.9.3) with ESMTP id JAA21364 for <[EMAIL PROTECTED]>; Thu, 15 Jul 1999 09:13:01 -0400 (EDT) Message-ID: <[EMAIL PROTECTED]> Date: Thu, 15 Jul 1999 09:20:15 -0400 From: FNU Brawijaya <[EMAIL PROTECTED]> Subject: (no subject) =
Re: diskusi Mathori Cs/KBRI/Senin 10 April jam 7 pm
n a message dated 4/8/00 4:57:27 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: << In a message dated 4/7/00 7:20:06 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: > 1. Hari/tanggal : Senin, 10 April 2000 > Waktu: 19:00 s/d selesai > Tempat : Ruang Garuda > KBRI Washington, DC > 2020 Massachusetts Avenue, NW > Washington, DC 20036 > Acara: Tatap muka dengan Rombongan Badan > Pekerja MPR (BP-MPR) RI Pak Ramadhan, apakah undangan ini terbuka juga bagi warga di luar DC? Kalau memang ya, apakah harus mendaftar dulu atau kah langsung datang untuk memastikan kebagian tempat. Bisakah diinformasikan apakah ada agenda atau topik khusus dalam acara tatap muka tersebut? Terima kasih sebelumnya. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu >> Diskusi yang diselenggarakan di KBRI-- sepanjang pengalaman dua tahun terakhir ini-- bersifat terbuka bagi siapa saja. Tidak pakai daftar-daftaran, tapi langsung datang. Kapasitas kursi biasanya untuk 100-130 orang di Ruang Serba Guna. Tapi kalau mbludak, digandeng dengan Ruangan Garuda, yang lebih besar lagi. Tapi ini jarang sekali. Kalau diadain IKI (Ikatan Keluarga Indonesia) atau KBRI , konsumsi minimum pasti ada. Tetapi biasanya cukupan lah, sederhana saja. Seperti biasa, tema lebih ditentukan di tempat diskusi. Pembicara bicara 15 menit, biasanya ttg perkembangan terakhir Indonesia. Lalu disusul tanya-jawab yang tidak mesti terfokus pada apa yang sudah disampaikan pembicara. Siapa pun penanya dibebaskan menanggapi soal lain , mengkritisi atau pun "ngomel-ngomel" dll. Siapa pun yang datang, biasanya soal politik yang paling top dibahas. Kalau dikecilin lagi, yah tentang politik Gus Dur dengan segala macam gaya dan substansinya. Tentang reformasi, recovery ekonomi yang macet terus, tentang tentara, konglomerat, KKN, tentang kemiskinan, tentang utang dsb. Saya duga Mathori Cs pun bakal ditanya soal yang begitu-begitu. Yang datang biasanya mahasiswa, tokoh-tokoh masyarakat Indonesia (pendeta, ''tokoh Islam', dll) , orang Indonesia yang bekerja di IMF, World Bank, swasta, pekerja biasa dsb. Lebih kurang, mungkin Pak Mahendra akan menambahin. salam, rp
Re: Mohon Bantuan Seorang Psikolog
Mas Dharma, Kalau boleh saya ikut berbicara, pertama tama saya ngga ingin terlibat permasalahan antara Jaya dan Irwan, Moko, Mas Dharma dan yang lain lainnya. Tapi kalau dikatakan bahwa Bapak Jaya mebutuhkan bantuan Psikolog, itu harus dilihat dari konsultasi atau intake form yang harus diisi terlebih dahulu. Kami ngga bisa mengambil kesimpulan secepatnya dari behaviour yang ditunjukan oleh Bapak Jaya di milis ini bahwa beliau membutuhkan treatment, konsultasi atau obat obat tertentu. Prosesnya agak panjang, dan tentunya harus dengan seseorang yang ahli dan terdaftar di kota atau statenya, untuk menyimpulkan bahwa Bapak Jaya mempunyai disorder dan memerlukan treatment tertentu. Mudah mudahan informasi ini dapat membantu. Arya
[Re: [Fenomena 'Jeffrey' alias Jaya [Re: Welcome Back, Eyang Troy...;))
Mas Priyo, To Be or Not To Be, That is the Question, seperti kata Sastrawan dan Pujangga Terkenal Inggris, William Shakespear. Mas Priyo sudah kenal kok sama saya, jadi saya tak perlu menjelaskan diri siapa saya yang sebenarnya. Salam sih salam mas, hanya salam PNS akan garing kalau salam golongan kita hanya naik Rp. 100.000,- saja. Jatah beras sudah diganti dengan Rupiah, tapi harga beras juga ikut-ikut naik..aduh mak, mau makan apa nih si bungsu... :) Enakan jadi ketua DPR atau MPR, naik sekalian Rp 20,000,000,- Ngga tanggung-tanggung. Salam Hormat, Mardhika Wisesa Priyo Pujiwasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Numpang nanya juga, kalau Bung Mardhika Wisesa ini nama asli ya? salam PNS...;-) Priyo Pujiwasono Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1
Re: diskusi Mathori Cs/KBRI/Senin 10 April jam 7 pm
In a message dated 4/7/00 7:20:06 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: > 1. Hari/tanggal : Senin, 10 April 2000 > Waktu: 19:00 s/d selesai > Tempat : Ruang Garuda > KBRI Washington, DC > 2020 Massachusetts Avenue, NW > Washington, DC 20036 > Acara: Tatap muka dengan Rombongan Badan > Pekerja MPR (BP-MPR) RI Pak Ramadhan, apakah undangan ini terbuka juga bagi warga di luar DC? Kalau memang ya, apakah harus mendaftar dulu atau kah langsung datang untuk memastikan kebagian tempat. Bisakah diinformasikan apakah ada agenda atau topik khusus dalam acara tatap muka tersebut? Terima kasih sebelumnya. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Mohon Bantuan Seorang Psikolog
Salam PERMIAS, 'Tembakan jitu' yang baru saja dibidik oleh mas Moko, membuat saya terdiam dan bertanya dalam hati, mengapa mas Jaya alias FNU Brawijaya alias Eyang Troy harus mempertaruhkan 'diri dan masa depan' nya dengan menyaru sebagai 'Jeffrey Anjasmara' dan sampai detik ini masih tidak mau mengakui kedoknya telah terbongkar? Mungkin ada rekan PERMIAS yang mendalami bidang psikologi mau berbagi ilmu melihat fenomena eyang kita satu ini, karena biar bagaimanapun juga, suka tidak suka, mas Jaya adalah aset negara kita (wong doi dibiayain oleh uang rakyat oi) dan perlu dicarikan jalan keluarnya hingga dia sadar bahwa dia itu Jaya alias FNU Brawijaya dan bukannya 'Jeffrey Anjasmara'. Atau memang sudah begitu sukarnya bagi dia untuk menerima jati diri dia yang lalu dan biar dipaksa pun, dia akan mengakui dia itu 'Jeffrey Anjasmara'. Eling, mas Jaya...eling, mas Jaya...please, nyebut donk.. Salam hangat, M. Dharma Datubara
UNSUBSCRIBE
__ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Elementary ... my dear Watson!
Elementary ... my dear Watson! (The case of not-so-elusive Jeffrey) "Prestasi intelektual seseorang di bidang kerahasiaan tidak hanya ditentukan: apakah bisa dibongkar atau tidak . Juga berapa lama rahasia itu bisa disembunyikannya FNU Brawijaya telah memperlihatkan kelas intelektualitasnya tentang itu." -- Nasrullah Idris Kembali ada bahan yang 'stimulating'untuk menulis di akhir minggu ini. Kalau ada yang menaruh simpati (atau tepatnya "kasihan" -- I do!) itu hal yang biasa, karena pada dasarnya di list ini juga masih banyak orang yang 'baek-baek' (decent, compassionate, or simply nice folks), tetapi kalau kemudian ada yang memuji "kelas intelektualitas" nya ... nah, ini baru berita! Apa yang bisa dibilang "intelek" dari kemampuan mengganti isi field "Return Address" di email program yang kita pakai? Semua orang yang mengerti letak huruf-huruf A-B-C... di keyboard komputer bisa melakukan ini -- rumor has it, that even Boogie can do better tricks [Note: Boogie is the legendary and elusive cybermonkey I mentioned in my high-brows joke on my recent email -- I know, not very many people get the joke (read again: "Darwin & Cybermonkey Theory " - 8 Mar 2000). Sebetulnya banyak yang sudah tahu (atau menduga) siapa sesungguhnya si "Jeffrey Anjasmara" ini. Tetapi seperti sudah saya tulis, kebanyakan mereka itu "orang baek-baek", jadi tidak terlalu mempersoalkan masalah ini. Kebanyakan orang lebih tertarik dan mendasarkan penilain pada materi dan isi tulisan, yang lebih mencerminkan karakter seseorang, ketimbang isi "return address" nya. Tentu saja pendapat umum ini akan berubah bila hal-hal diluar kewajaran dilakukan, kalau identitas palsu/samaran tersebut dipakai untuk maki-maki kiri-kanan atau kelakuan "jorok" (pinjam istilah Budi Haryanto), kalau anonimitas [semu] tersebut dimanfaatkan sebagai 'unfair-advantage' (so he can "safely" harass, threaten, and berate others). Walau setiap orang punya alasan pribadi mengapa musti "sembunyi-sembunyi" seperti itu, saya sangat sependapat dengan pendapat Irwan Ariston: "Toh sekarang sudah jaman reformasi, kenapa kita masih takut untuk bersuara kalau memang kita yakini apa yang kita omongkan itu bisa dipertanggung jawabkan dan juga punya tujuan baik." Selanjutnya Irwan menyarankan 'wayout' yang tidak kalah menariknya (or 'amusing', to be exact): " Kalau ternyata hal tersebut memberatkan, saya sarankan sih untuk membuat email baru lagi sekalian bangun karakter baru agar tidak bisa dikenali." Sebetulnya ada cara yang lebih elegan (dan jantan), seperti sudah saya anjurkan dalam email yang lalu "to tell us who you really are", atau just make a 'gentle exit' - pelan-pelan lengser atau menghilang begitu orang lain mulai menunjukkan kecurigaan. It may not be something to tell home about, but it could save so much face. Ada beberapa email (japri) yang intinya menanyakan kenapa saya kok begitu "yakin", sampai berani menganjurkan hal-hal diatas. Well, sebetulnya saya nggak sampai hati buka rahasia [on the other hand, I can't tolerate abusive behavior), tetapi karena sekarang sudah menjadi rahasia umum (siapa 'Jeffrey Anjasmara' ini) - sekarang saya bisa menunjukkan bagaimana saya tahu dengan pasti. It is very simple, the clue is out there in the list itself. Anyone can have akses to the clue. Begini ceritanya: Dalam setiap email --yang sebetulnya merupakan kumpulan paket-paket kecil atau 'datagram'-- selalu ada identifikasi dari mana dan mau ke mana paket email tersebut akan pergi. Sebetulnya tidak beda dengan menulis address kalau kirim apa-apa lewat pos. Return address biasanya ada, secara konvensi sebagai alamat pengembalian, kalau yang dikirim -karena sesuatu hal- tidak sampai alamat yang dituju. Singkatnya, supaya pembicaraan ini tidak kelewat teknis, di header email kita selalu ada identifikasi dari mana email tersebut dikirim, yang sering diberi label sebagai "Originating-IP" [Catatan: "Full header" ini kadang tidak kelihatan karena 'default setting'nya begitu, kalau pakai Eudora, tinggal pencet button "Blah-blah" nya]. Apakah "Originating-IP" itu? Ini adalah IP# atau nomor IP (Internet Protocol), serangkaian angka 'oktet' yang di-assign secara unik pada setiap mesin yang terhubung ke Internet. IP# di komputer itu kita bisa tetap (fixed) atau sementara (dynamic). Kalau hubungan itu "sementara", misalnya dengan cara dial-up yang lazim kita pakai itu, IP# ini adalah yang di-assign ke port dari terminal server (dial-up pool) yang kita pakai (apakah itu University dial-up ataupun ISP). Dibalik satu (atau lebih) nomor telpon untuk dial ke kampus atau ISP itu ada beberapa ratus (atau ribu, tergantung jumlah pemakai) modem yang menerima permintaan koneksi. Setiap modem terhubung pada sebuah IP-port, dengan IP# yang unik diatas. Setiap kali kita kita memulai hubungan modem, komputer kita mendapat IP# sesuai dengan modem yang *kebetulan* avaialable. Lebih sering ketimbang tidak, kita mendapat IP# yang berlainan
STOP PRESS: Arsip Diskusi Milis PERMIAS
Salam PERMIAS, Atas bantuan Pak Agus Nazaruddin, salah seorang admin dari milis ini, maka sekarang rekan2 sudah bisa melihat arsip diskusi di milis ini dengan mudah di alamat: http://www.egroups.com/messages/diskusi-permias/ Data yang tersedia adalah sejak akhir Pebruari 2000. Semoga arsip ini bisa berfungsi untuk membantu jalannya diskusi juga untuk kepentingan menjaga tulisan2 bagus di milis ini agar setiap saat bisa kita lihat kembali. Tersedia pula fasilitas polling yang dibuka untuk umum. Bagi yang memiliki link2 bermanfaat juga bisa diarsipkan. Selamat berdiskusi kembali. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Sedih (Re: Disain Operasional Informasi)
Salam PERMIAS, Apakah tulisan saya sebelumnya menunjukkan kegembiraan saya? Silahkan disimak sekali lagi ya, Uda. Btw, saya sedih, bukan karena saya baru tahu sekarang (well, saya sudah cukup lama mengetahuinya, dan bertambah yakin lagi, setelah mas Juni -dulu- pernah menulis bahwa 'Jeffrey' mengirim email dari RPI, tapi saya memang sengaja mendiamkannya sampai akhirnya 'Jeffrey' gagal menyimpan rahasia masa lalu FNU Brawijaya di PERMIAS -red), tapi sedih karena seorang seperti FNU Brawijaya -yang notabene pendidikannya dibiayai oleh negara alias uang rakyat- sudah mampu menipu diri sendiri dan beberapa diantara kita di permias@ dengan menyaru sebagai 'Jeffrey' dan dapatkah anda bayangkan, bagaimana kalau nanti FNU Brawijaya kembali ke Indonesia menjadi salah satu pejabat Indonesia dari lingkungan dia dahulu bekerja, hmm..penipuan apa lagi yang akan dia tunjukkan kepada rakyat Indonesia, dan beginikah wajah calon pemimpin bangsa kita "beyond 2000"?? Akhir kata, saya tidak mengerti maksud uda Nasrul yang mencoba menyebut nama2 rekan saya, lae Irwan dan mas Okki, yang sedikit berkesan (maaf, kalau saya salah) 'mempertentangkan' saya dengan mereka. Hmm, apakah ini bagian dari 'usaha2' anda yang mencoba 'memancing' (lagi) di permias@?? Salam hangat dari Pantai Selatan Florida, M. Dharma Datubara
Re: [Fenomena 'Jeffrey' alias Jaya [Re: Welcome Back, Eyang Troy...;))]]
Numpang nanya juga, kalau Bung Mardhika Wisesa ini nama asli ya? salam PNS...;-) Priyo Pujiwasono --- Mardhika Wisesa <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Sudah Saya duga, terbongkar sudah kabut yang selama > ini menutupi jejak siapa sebenarnya "Anjasmara" > Anjasmara tidak lebih dari seorang FNU Brawijaya > alias > Kang Troy, Alias Pa Imin. > Hehehehehe > > Mardhika > > > > Marianus DATUBARA <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Salam PERMIAS, > > Terima kasih banyak atas 'tuduhan' anda terhadap > saya, dan tidaklah heran > bagi saya kalau anda (alias Jaya alias FNU > Brawijaya) merasa 'terancam' > dengan kehadiran saya, karena saya tahu sekali, > 'belang' anda di PERMIAS > dan sayang sekali, 'usaha' yang selama ini sudah > anda lakukan dengan rapi > (walaupun sudah beberapa kali 'ditembak' oleh mas > Juni) terpeleset juga > atas kesembronoan 'Jeffrey'...;)) > > Well, berusaha menarik simpati rekan2 non-PERMIAS > yang tidak mengenal saya > dengan baik di PERMIAS ya dengan tulisan di bawah? > Hmm, selamat 'ngaca.;)) > > I'm watching you, Jaya alias FNU Brawijaya alias > Eyang Troy. > > Salam hangat, > Dharma Datubara > > > > > Get free email and a permanent address at > http://www.netaddress.com/?N=1 > __ Do You Yahoo!? Talk to your friends online with Yahoo! Messenger. http://im.yahoo.com
Re: Jenis2 HAM [attn: Nasrullah]
From: Irwan Ariston Napitupulu <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> Date: Saturday, April 08, 2000 12:19 Subject: Jenis2 HAM [attn: Nasrullah] Irwan: Bisa diberikan contohnya? Nggak ah ... nanti heboh lagi. Mendingan bicara soal Reformasi Sains Matematika Teknologi. Soalnya berdasarkan statistik, sumbangsih anda di bidang ini kepada saya jauh lebih banyak ketimbang masalah agama. Salam, Nasrullah Idris -- Bidang Studi : Reformasi Sains Matematika Teknologi http://bdg.centrin.net.id/~acu
Disain Operasional Informasi
From: Dharma Datubara <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> Date: Saturday, April 08, 2000 12:32 Akhirnya, sepandai-pandainya Eyang Troy alias Jaya alias FNU Brawijaya menutupi masa lalunya di PERMIAS, ternyata 'Jeffrey' membongkar sendiri kedok aslinya atawa 'Jeffrey' udah ikut-ikutan "pikun seperti Eyang"...hmm..masih inget khan kata2 ini..;)) === Taroklah Jeffrey Anjasmara = FNU Brawijaya. Anda jangan dulu gembira. Lae Irwan saja biasa saja kok. Seharusnya anda sedih : mengapa anda baru tahu sekarang Prestasi intelektual seseorang di bidang kerahasiaan tidak hanya ditentukan : apakah bisa dibongkar atau tidak . Juga berapa lama rahasia itu bisa disembunyikannya. Sedangkan lama tidaknya sebuah rahasia itu tersembunyi tergantung disain operasional informasi yang dibentuknya. FNU Brawijaya telah memperlihatkan kelas intelektualitasnya tentang itu. Saya bicara dari aspek inteleltualitas. Soalnya dilihat dari moral, etika, atau agama, itu harus dilihat dari sisi apanya. Yang jelas esensi dari kemampuan FNU Brawijaya dalam hal "Disain Operasional Informasi" harus anda manfaatkan. Misalkan dalam memproduksi "Pakaian Tidur Two in One untuk Suami-Istri". Bukankah hal ini saya pernahusulkan tempo hari. Mas Okki pun mendukungnya. Salam, Nasrullah Idris -- Bidang Studi : Reformasi Sains Matematika Teknologi http://bdg.centrin.net.id/~acu
[Re: Masyarakat Aborigin Ancam Kacaukan Olimpiade Sydney]
Coba apa saya bilang, kita ngga butuh 6000 Kopassus, ataupun satu divisi Kostrad, Wong radar saja masih mengandalkan radio CB, wah jelas saja masih banyak lintas udara illegal. Coba Pak Tyasno, perkecil anggaran TNI-AD, pusatkan dulu buat TNI-AU, beli radar loakan juga ngga apa-apa. Heran saya itu F-5 masih terus jalan yapadahal di Amerika sudah jadi besi loakan. Pak Kasau, lho kok hanya 2 F-16 yang ada di Madiun, sisanya kemana?? kurang spare part karena embargo nih? atau tiap F-16 dibagi-bagi untuk pertahanan tiap wilayah? aduh kasihan TNI-AU, sampai F-16 nya harus dibagi-bagi, bagaimana kalau dog fight atau serangan massal mendadak, Kacau balau Indonesia, belum tentu TNI-AD bisa merespon. Mardhika Jeffrey Anjasmara <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Supaya mata Mardhika lebih awas, penerbangan malam di kawasan Indonesia Timur masih berjalan terus sampai detik ini. Di tengah embargo senjata oleh AS (surprise, kita nggak sadar ya?), kelangkaan radar di Indonesia Timur masih dapat mendeteksi penyusupan-penyusupan oleh pesawat Australia ini. Sebagai gambaran, radar kita yg terjauh ada di Ujung Pandang (sekarang Makasar). Kalau masih dapat mendeteksi berarti anda tahu seberapa dalam mereka menyusup. Anjasmara Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1
Re: [Fenomena 'Jeffrey' alias Jaya [Re: Welcome Back, Eyang Troy...;))]]
Sudah Saya duga, terbongkar sudah kabut yang selama ini menutupi jejak siapa sebenarnya "Anjasmara" Anjasmara tidak lebih dari seorang FNU Brawijaya alias Kang Troy, Alias Pa Imin. Hehehehehe Mardhika Marianus DATUBARA <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Salam PERMIAS, Terima kasih banyak atas 'tuduhan' anda terhadap saya, dan tidaklah heran bagi saya kalau anda (alias Jaya alias FNU Brawijaya) merasa 'terancam' dengan kehadiran saya, karena saya tahu sekali, 'belang' anda di PERMIAS dan sayang sekali, 'usaha' yang selama ini sudah anda lakukan dengan rapi (walaupun sudah beberapa kali 'ditembak' oleh mas Juni) terpeleset juga atas kesembronoan 'Jeffrey'...;)) Well, berusaha menarik simpati rekan2 non-PERMIAS yang tidak mengenal saya dengan baik di PERMIAS ya dengan tulisan di bawah? Hmm, selamat 'ngaca.;)) I'm watching you, Jaya alias FNU Brawijaya alias Eyang Troy. Salam hangat, Dharma Datubara Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1
Re: Welcome Back, Eyang Troy...;)) (Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia)
Anjas, Anda ini memang punya kebiasaan 'jorok'. Tulisan-tulisan anda sebagian besar berbau 'jorok'. Pantas saja rekan Ida menyarankan untuk 'menyaring' e-mail yang berasal dari anda. Sayang sekali, banyak pengetahuan yang ada di otak anda tecampuri oleh sifat anda yang 'jorok'. Tolonglah, kurangi atau hilangkan penggunaan kata-kata 'jorok' dalam tulisan anda, sehingga saya bisa menikmatinya dengan tenang. Salam, Budi
Fenomena 'Jeffrey' alias Jaya [Re: Welcome Back, Eyang Troy...;))]
Salam PERMIAS, Terima kasih banyak atas 'tuduhan' anda terhadap saya, dan tidaklah heran bagi saya kalau anda (alias Jaya alias FNU Brawijaya) merasa 'terancam' dengan kehadiran saya, karena saya tahu sekali, 'belang' anda di PERMIAS dan sayang sekali, 'usaha' yang selama ini sudah anda lakukan dengan rapi (walaupun sudah beberapa kali 'ditembak' oleh mas Juni) terpeleset juga atas kesembronoan 'Jeffrey'...;)) Well, berusaha menarik simpati rekan2 non-PERMIAS yang tidak mengenal saya dengan baik di PERMIAS ya dengan tulisan di bawah? Hmm, selamat 'ngaca.;)) I'm watching you, Jaya alias FNU Brawijaya alias Eyang Troy. Salam hangat, Dharma Datubara On Sat, 8 Apr 2000, Jeffrey Anjasmara wrote: > Kemunculan Datubara itu seperti kemunculan komunisme. Selalu menimbulkan > kerusuhan dan mengatur-atur komunitas PERMIAS. Awas bahaya laten Datubara. > > > Anjasmara
Tambahan Buat Mang Acu (Re: Sedikit ringkasan ttg komunisme)
Agama tidak dijadikan titik tolak dalam membangun komunisme. Yang dijadikan titik tolak adalah ketidakadilan sosial yang memunculkan strata-strata sosial yg sangat distinctive satu sama lain. Kalau mau dihubung-hubungkan (tidak langsung), agama yg dijadikan titik tolak adalah agama Katolik Roma. Mengapa? Gereja di beberapa tempat masih memegang peranan penting di dalam pemerintahan. Ini yg menempatkan kaum gereja di kelompok yg sama dengan kaum ningrat. Tapi sekali lagi bukan agama yg dijadikan titik tolak. Titik tolak dari ajaran komunis berasal dari revolusi industri di Inggris, dan berkembang sampai mencakup seluruh Eropa Barat. Perjuangan awal komunis berasal dari usaha memajukan kaum buruh yg menjadi kaum paling kentara kesengsaraannya (baca: Kaum proletar). Strata sosial lain adalah kaum Borjuis yaitu kaum kapitalis baik yg baru maupun para tuan tanah. Strata sosial lain yg kentara adalah kaum Ningrat (kerajaan). Pada jaman itu terjadi perebutan kekuasaan antara kaum ningrat dengan kaum borjuis (dan kelas menengah lainnya). Kaum komunis (proletar) diinstruksikan untuk membantu menumbangkan kekuasaan kaum Ningrat (kerajaan), dan pada gilirannya direncanakan menumbangkan kekuasaan kaum borjuis tadi (baca karya Engels). Satu lagi adalah kaum Peasant (baca: Kaum Tani). Mereka akhirnya dimasukkan ke dalam kaum proletar yg dimulai di Rusia yg kuantitasnya sangat menjanjikan untuk diajak be-revolusi. Ringkasan saya kemarin jelas tidak memadai untuk mengerti apa itu komunisme. Mengapa? Posting saya hanya sepotong demi sepotong. Ajaran komunisme berbeda dengan ajaran lain karena bentuk ajarannya itu sendiri sangat saklek, terinci sampai tahap step by step implementasinya termasuk perkiraan korban yg muncul (mirip planning operasi militer yaaa?). Ini yang sangat berbeda karena paham ini menjadi sangat operasional. Saya anjurkan untuk baca Principles of Communism oleh Engels di site di bawah ini. Jangan takut kehabisan waktu karena singkat kok. http://gate.cruzio.com/~marx2mao/M&E/PC47.html Di situ kita akan sadar bagaimana korban dari perjuangan antar kelas sudah diantisipasi. Bagaimana kup atas properti yg dimiliki kaum borjuis diprediksi akan mengalami perlawanan. Bagaimana strategi mereka untuk mula-mula membantu kaum borjuis menumbangkan kaum ningrat, lalu setelah mereka berkuasa akan gantian ditumbangkan kaum komunis. Saya tiap kali membaca masih suka terkaget-kaget. Makin sebel kalau ada yg ingin membiarkan paham ini berkembang atas nama HAM. Ah, gila. Ini sama saja ngajak orang bonceng motor, padahal dia sadar si pembonceng mau menggolok lehernya dari belakang. Makanya saya anjurkan para anggota milis macam Irwan dkk membaca site-site komunisme tadi. Mengapa? Karena kaum humanis dapat mudah tergelincir ke dalam paham komunis bila tidak awas. Semua site-site yg saya sebut adalah site resmi para pendukung paham komunisme, jadi tidak ada maksud mereka untuk menyudutkan paham komunis tadi. Anjasmara '- >From: Nasrullah Idris <[EMAIL PROTECTED]> >Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]> >To: [EMAIL PROTECTED] >Subject: Re: Sedikit ringkasan ttg komunisme (Re: Lahirnya Partai Komunis >Indonesia) >Date: Fri, 7 Apr 2000 07:19:18 +0700 > >From: Budi Haryanto <[EMAIL PROTECTED]> >To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> >Date: Friday, April 07, 2000 04:06 >Subject: Re: Sedikit ringkasan ttg komunisme (Re: Lahirnya Partai Komunis >Indonesia) > > >= > >Sebenarnya agama mana yang dijadikan titik tolak oleh Karl Marx untuk >membangun ajaran Komunisme? > > > >Salam, > >Nasrullah Idris __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: Serem nian (admin inside)
Terima kasih atas kesediaan rekan kita Bp. Irwan untuk mengelola arsip Permias di [EMAIL PROTECTED] Semoga ini dapat membantu dalam diskusi-dikusi kita dalam media ini. Semoga persamaan-persamaan yang ada pada kita dapat mempererat kesatuan sesama kita, dan perbedaan-perbedaan yang ada dapat mendewasakan kita, yang kelak semuanya ini dapat dibaktikan pada bangsa dan negara Salam, Agus Irwan Ariston Napitupulu wrote: > In a message dated 4/7/00 2:41:47 PM Eastern Daylight Time, > [EMAIL PROTECTED] writes: > > > Ia sih, tapi Inggris tidak menjagal orang yang tidak berdosa. > > Kalau saya sih lebih ingin belajar seperti Umar Ibnu Khatab. Lebih takut > > kepada > > Allah. Tidak pake gelar Kyai dan tidak pongah dan dia bertanggung jawab > > kepada > > Allah. > > Pak Agus, terima kasih atas komentarnya. > Saya pribadi dan juga saya lihat apa yg dilakukan Gandhi, > jagal menjagal orang itu tidak harus melihat apakah orang > itu berdosa atau tidak apakah orang itu layak dijagal atau tidak. > Hal ini karena bagi kami, saya dan Gandhi, soal jagal > menjagal manusia itu bukan haknya manusia. > Jagal menjagal manusia itu bukanlah solusi yang bisa > menyelesaikan masalah karena masalah jagal menjagal > manusia ini bisa menimbulkan masalah baru yaitu dendam > yang tidak akan ada habis2nya. > > Kata2 terakhir dalam film Gandhi tersebut kira2 > intinya (atau malah arti luasnya) seperti yg saya > paparkan di atas. > > Oh ya, karena saya lihat tampaknya email anda > termasuk salah satu admin milis ini, bisakah > ditambahkan ke list milis ini alamat > [EMAIL PROTECTED] > sehingga nantinya diskusi di milis ini bisa langsung > diarsip di egroups.com > Hal ini akan memudahkan rekan2 lainnya yang > ingin mengikuti jalannya diskusi dengan melihat > posting2 yang lalu. > > Terima kasih sebelumnya. > > jabat erat, > Irwan Ariston Napitupulu
Re: [Re: Masyarakat Aborigin Ancam Kacaukan Olimpiade Sydney]
Supaya mata Mardhika lebih awas, penerbangan malam di kawasan Indonesia Timur masih berjalan terus sampai detik ini. Di tengah embargo senjata oleh AS (surprise, kita nggak sadar ya?), kelangkaan radar di Indonesia Timur masih dapat mendeteksi penyusupan-penyusupan oleh pesawat Australia ini. Sebagai gambaran, radar kita yg terjauh ada di Ujung Pandang (sekarang Makasar). Kalau masih dapat mendeteksi berarti anda tahu seberapa dalam mereka menyusup. Anjasmara >From: Mardhika Wisesa <[EMAIL PROTECTED]> >Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]> >To: [EMAIL PROTECTED] >Subject: Re: [Re: Masyarakat Aborigin Ancam Kacaukan Olimpiade Sydney] >Date: Fri, 7 Apr 2000 16:33:18 EDT > >Tumben ente setuju sama ane sekarang, hahaha >rupenye kita masih bermental tempe yehmasih panasan >dan ngga suka di rendahkan sama tuh bule-bule tengik dari >negeri kangguru. SALUT ane sama ente... > >Mardhika > >Jeffrey Anjasmara <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >Seharusnya ini perlu ditindaklanjuti. Hipokritisme perlu dihajar bleh. >Sudah >selayaknya orang-rang kampungan Aussie dibuka matanya lebar-lebar. __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: Welcome Back, Eyang Troy...;)) (Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia)
> Kusuruh push up kau kuya!! > Ini manifesto politik 3201: > > 1. Oles pisang ke ketiak kau kuya. > 2. Masukkan pisang ke mulut kau. > 3. Kulum dan kunyah hai kuya. hati2 boss... jangan terlalu bersemangat... tutup dulu ladang ganjanya hahaha... :-) e r juni
Re: Welcome Back, Eyang Troy...;)) (Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia)
Kusuruh push up kau kuya!! Ini manifesto politik 3201: 1. Oles pisang ke ketiak kau kuya. 2. Masukkan pisang ke mulut kau. 3. Kulum dan kunyah hai kuya. Anjasmara -- >From: E R Juni <[EMAIL PROTECTED]> >Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]> >To: [EMAIL PROTECTED] >Subject: Re: Welcome Back, Eyang Troy...;)) (Re: Lahirnya >Partai Komunis Indonesia) >Date: Sat, 8 Apr 2000 01:03:31 -0500 > > > Akhirnya, sepandai-pandainya Eyang Troy alias Jaya alias FNU Brawijaya > > menutupi masa lalunya di PERMIAS, ternyata 'Jeffrey' membongkar sendiri > > kedok aslinya atawa 'Jeffrey' udah ikut-ikutan "pikun seperti > > Eyang"...hmm..masih inget khan kata2 ini..;)) > > > > So, welcome back, Eyang Troy dan anda tidak perlu malu untuk memakai >nama > > Jaya lagi daripada harus menipu diri sendiri dengan nama palsu (dosa >lho, > > 'Yang). > >ternyata tanpa saya sadari saya waktu itu berdebat dengan kuya toh... >heheh... tak terduga memang > >oh well... boss, selamat datang kembali boss.. !! > >:) > >e r juni __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: Welcome Back, Eyang Troy...;)) (Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia)
Kemunculan Datubara itu seperti kemunculan komunisme. Selalu menimbulkan kerusuhan dan mengatur-atur komunitas PERMIAS. Awas bahaya laten Datubara. Anjasmara - >From: Dharma Datubara <[EMAIL PROTECTED]> >Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]> >To: [EMAIL PROTECTED] >Subject: Welcome Back, Eyang Troy...;)) (Re: Lahirnya Partai >Komunis Indonesia) >Date: Fri, 7 Apr 2000 22:22:06 PDT > >Salam PERMIAS, > >Hehehe..ternyata lae Irwan jeli juga ya melihat munculnya nama "Jaya" di >sela-sela 4 email beralamat 'Jeffrey' tertanggal 28 Maret 2000 yl. > >Akhirnya, sepandai-pandainya Eyang Troy alias Jaya alias FNU Brawijaya >menutupi masa lalunya di PERMIAS, ternyata 'Jeffrey' membongkar sendiri >kedok aslinya atawa 'Jeffrey' udah ikut-ikutan "pikun seperti >Eyang"...hmm..masih inget khan kata2 ini..;)) > >So, welcome back, Eyang Troy dan anda tidak perlu malu untuk memakai nama >Jaya lagi daripada harus menipu diri sendiri dengan nama palsu (dosa lho, >'Yang). > >Eh, ngomong2, boleh juga tuch sebenarnya nama 'Jeffrey Anjasmara', tapi >sayang sekali, nama itu sudah harus anda kubur dalam-dalam. Well, I am so >sorry to hear that, mas Jaya. > >Salam hangat dari sahabat lama anda, >Dharma Datubara >[EMAIL PROTECTED] > >>In a message dated 4/6/00 11:10:36 AM Eastern Daylight Time, >>[EMAIL PROTECTED] writes: >> >> > Pak Jaya (Troy?)/Anjasmara, >> > = >> > Ini Maksudnya apa? >> >> >>Pak Nasrullah, saya punya kebiasaan untuk menyapa >>orang lain dengan nama sebenarnya. Beberapa hari yang >>lalu beliau sendiri di milis ini yang tampaknya secara >>tidak sengaja menuliskan nama sebenarnya tersebut >>sebagai Jaya ketika merespon posting Pak Ali dalam >>topik seputar Indonesian Night di DC. >>Mengenai kata Troy dalam kurung menunjukkan nama >>kota. Dulu di milis ini ada rekan yang bernama >>Jaya atau lebih dikenal dengan sebutan Eyang Troy. >> >>Saya harapkan beliau untuk selanjutnya pakai nama >>asli saja karena sudah kadung diketahui bersama >>di milis ini. Toh sekarang sudah jaman reformasi, >>kenapa kita masih takut untuk bersuara kalau memang >>kita yakini apa yang kita omongkan itu bisa dipertanggung >>jawabkan dan juga punya tujuan baik. >>Kalau ternyata hal tersebut memberatkan, saya sarankan >>sih untuk membuat email baru lagi sekalian bangun >>karakter baru agar tidak bisa dikenali. >> >>Semoga cukup menjelaskan. >> >>jabat erat, >>Irwan Ariston Napitupulu > >__ >Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: Serem nian (Gandhi inside)
Saya sangat menganjurkan agar Irwan merenungkan 100 kali lebih banyak dari orang lain. Silakan dibaca terutama baris pertama, yaitu tentang history. Bagaimana Gandhi merangkai wejangan terakhirnya berasal dari kemampuannya merangkai sejarah. Satu hal yang Irwan renungkan lagi bahwa Gandhi ini seorang humanis yg mungkin ingin ditiru oleh Gus Durno. Humanis tidak pernah menjadi pemimpin yang sejati karena meninggalkan sifat lahiriyah manusia, dan hidup di awang-awang. Ajaran Gandhi berubah menjadi sesuatu yg abstrak karena tidak sangat ideal. Sungguh ironis kalau suatu ide yg juga sangat ideal lalu berkali-kali dipersalahkan oleh anda. Di lain pihak Irwan selalu berlindung di balik kata HAM. Terakhir, saya menyarankan agar Irwan belajar lebih dalam lagi tentang HAM. Supaya saya tidak dituduh keminter, langsung saya tunjuk saja bahwa HAM punya butir-butir yg tertulis, yang terdiri dari belasan pasal (lupa, 18 kali ya). Supaya Irwan tidak lari-lari dari pengertian HAM universal tadi, maka sebaiknya dipelajari LAGI. Salam, Anjasmara, (bukan kambing, agus, atau nama lain) '- >From: Irwan Ariston Napitupulu <[EMAIL PROTECTED]> >Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]> >To: [EMAIL PROTECTED] >Subject: Re: Serem nian (Gandhi inside) >Date: Fri, 7 Apr 2000 23:31:03 EDT > >In a message dated 4/7/00 2:00:15 PM Eastern Daylight Time, >[EMAIL PROTECTED] writes: > > > Saya termasuk yang mengagumi perjuangan Gandhi > > setelah menonton filmnya. > > Kata2 terakhir dalam film tersebut saya suka. > > Tapi lupa redaksinya. > > Ada yg bisa tulis ulang? > >Seorang rekan mengirimkan quote tersebut melalui japri. >Inilah kata2 yang cukup membekas dalam diri saya >ketika menyaksikan film Mahatma Gandhi > > "When I despair, I remember that all through history, the > way of truth and love has always won. There have been > tyrants and murderers and, for a time, they seem invincible > but in the end, they always fall -- think of it, ALWAYS!" > >Semoga bisa menjadi bahan perenungan yang baik. > >jabat erat, >Irwan Ariston Napitupulu __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: diskusi Mathori Cs/KBRI/Senin 10 April jam 7 pm
Mathori lagi? Si Plin-plan penjilat kelas satu itu? Nih, Mathori dengan mengatasnamakan PKB langsung meng-iya-kan waktu Gus Durno mempunyai ide pencabut TAP MPRS itu. Setelah itu baru kebingungan dengan reaksi masyarakat, dan akhirnya fraksi dari PKB di MPR-pun ambil jalan aman diam saja. Cuma dari sini kita bisa tahu bagaimana tipe-tipe Mathori ini yaitu tipe Kiss Boss' Ass. Anjas - >From: Ramadhan Pohan <[EMAIL PROTECTED]> >Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]> >To: [EMAIL PROTECTED] >Subject: diskusi Mathori Cs/KBRI/Senin 10 April jam 7 pm >Date: Fri, 7 Apr 2000 19:18:56 EDT > >Priyo dkk, >Barusan saya mendapat FWD nama-nama rombongan dari Pak Mahendra-- karena >ada >kesulitan teknis yang dialaminya bersama bincang@. Di bawah berita ini >tertera lengkap nama-nama itu. > >Membaca nama-nama BP-MPR itu, kayaknya ada satu yang pasti bikin penasaran >orang: Mathori Abdul Jalil. Pasalnya, Mathori yang ketua umum partainya >para >kiai (PKB) dibacok kepalanya bulan lalu. Alhamdulillah beliau luput dari >upaya pembunuhan itu. Dengar cerita langsung dari Mathori soal pembacokan >itu, selain isu-isu laskar jihad, cabut TAP MPR pelarangan komunis, para >pembisik Gus Dur dll, konspirasi penjungkalan Gus Dur dll-- pasti menjadi >daya tarik tersendiri. > >salam, >ramadhan pohan > >### >Bersama ini dengan hormat disampaikan bahwa Duta Besar RI untuk Amerika >Serikat, Dr. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti mengundang Bapak/Ibu/Saudara/i >pada: > >1. Hari/tanggal : Senin, 10 April 2000 >Waktu: 19:00 s/d selesai >Tempat : Ruang Garuda > KBRI Washington, DC > 2020 Massachusetts Avenue, NW > Washington, DC 20036 >Acara: Tatap muka dengan Rombongan Badan > Pekerja MPR (BP-MPR) RI > >2. Hari/tanggal : Rabu, 12 April 2000 >Waktu: 19:00 s/d selesai >Tempat : Ruang Garuda > KBRI Washington, DC > 2020 Massachusetts Avenue, NW > Washington, DC 20036 >Acara: Tatap muka dengan Menteri Pertahanan RI, > Dr. Yuwono Sudarsono > >Atas kehadiran Bapak/Ibu/Saudara/i diucapkan terima kasih. > > Washington, D.C., 7 April 2000 > A.n. Kepala Perwakilan RI > > ttd > > Sukanto > Kepala Bidang Protokol dan Konsuler > >Pakaian: >Pria: Bebas rapi/Batik lengan panjang >Wanita: bebas rapi > > > >e-mail: [EMAIL PROTECTED] >## >Info dari Mahendra Siregar: > >Anggota MPR yang akan datang ke Washington minggu depan adalah: > >1. H. Matori Abdul Djalil Fraksi KB >2. Prof. Dr. Ir. MuhammadiFraksi Reformasi >3. H. Alimarwan Hanan, SHFraksi PPP >4. Ir. Pramana Anung Wibawa Fraksi PDIP >5. Drs. SoewarnoFraksi PDIP >6. Ni Gusti Ayu Eka Sukmadewi JaksaFraksi PDIP >7. Drs. Hariyanto Yasin Thohari Fraksi PG >8. Sri Redjeki SoemaryotoFraksi PG >9. Taufikurahman Saleh, SH, MSiFraksi KB >10. Drs. Anthonius RahailFraksi KKI >11. SunartiFraksi UG >12. Drs. Janedjri dari Sekretariat Jenderal MPR >13. R. Wiweko, SH dari Sekretariat Jenderal MPR > >Mudah-mudahan jelas. > >Salam >Mahendra __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia (attn: Jaya)
Iya deh Pak Kambing. Terserah Anjasmara >From: Irwan Ariston Napitupulu <[EMAIL PROTECTED]> >Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]> >To: [EMAIL PROTECTED] >Subject: Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia (attn: Jaya) >Date: Fri, 7 Apr 2000 17:11:50 EDT > >In a message dated 4/7/00 3:02:33 PM Eastern Daylight Time, >[EMAIL PROTECTED] writes: > >Jaya: > > Irwan, anda ini malah jadinya mengagung-agungkan hukum dan mensakralkan > > hukum. Lama-lama hukumnya dijadikan tuhan. Jadinya sama dong dengan > > mensakralkan Pancasila, mensakralkan Suharto, mensakralkan Megawati, >dll. > >Irwan: >Dalam kehidupan bernegara dalam artian sebagai warganegara, >maka yang perlu dijadikan acuan adalah hukum. >Dalam kehidupan sebagai pribadi, maka keyakinan >yg dipeganglah yang dijalankan. Bila berkeyakinan akan >adanya Tuhan, maka tunduklah akan Tuhan. Bila berkeyakinan >tidak adanya Tuhan, silahkan jalani kehidupan sesuai >dengan keyakinan yang dianut. > >Jaya: > > Untuk yg seperti ini ada istilahnya yaitu keblinger dengan semua yg >serba > > produk AS. Lupa dengan batasan-batasan atau karakteristik yang unik >dari > > setiap negara atau wilayah. > >Irwan: >Saya adalah tipe orang yang akan memakai "produk" dari >Australia, bila memang "produk" itu menurut saya adalah baik. >Akan memakai "produk" dari Afrika Selatan bila memang >"produk" tersebut menurut saya "produk" tersebut adalah baik. >Akan memakai "produk" dari AS bila menurut saya "produk" >tersebut adalah baik. > >Saya bukan tipe orang yang akan menolak memakai "produk" >Australia hanya karena takut dikatain Australia minded, padahal >"produk" tersebut adalah baik untuk saya. Saya bukan tipe >orang yang akan menolak memakai "produk" AS hanya karena >takut dikatain AS minded, padahal "produk" tersebut adalah >baik untuk saya. > >"Minds are like parachutes. They only function when they open." > >Jaya: > > Untuk kesimpulan anda bahwa sila pertama berarti memaksakan kehendak >dan > > melanggar HAM, saya katakan secara gamblang bahwa INDONESIA ADALAH >NEGARA >YG > > BERAZASKAN AGAMA (Tuh, tahu kan?). Jadi kalau orang tidak mau beragama >tidak > > akan dipaksa untuk tinggal di Indonesia. Silakan cari negara macam AS, > > Rusia, dll. Masak yg kayak gini lupa. > > >Irwan: >Tampaknya anda menulis sudah dengan emosi sehingga nalar >anda tidak lagi jalan. >Saya ulangi lagi apa yg saya postingkan dalam posting terdahulu >tapi dengan bahasa yang berbeda. Moga2 anda menyimak dengan >baik dan tahan dulu emosi anda:) > >Hak Asasi Manusia (HAM) memberikan kebebasan >seseorang untuk mengimani apa yang dia yakini. > >Anggap saja di atas adalah kalimat pertama. >Mari kita lihat kalimat kedua. > >Pancasila mewajibkan orang percaya pada adanya Tuhan >Yang Maha Esa. > >Nah, sebelum berangkat lebih jauh, adakah yang >salah dari 2 kalimat di atas? > >Semuanya adalah benar. >Nah, ketika digabungkan logika dari keduanya, maka >akan terlihat adanya pertentangan. >Pancasila mewajibkan orang untuk percaya pada Tuhan >Yang Maha Esa sementara dalam HAM memberikan kebebasan >orang untuk mengimani apa yang dia yakini > >Jadi, sangat jelas bisa dilihat bahwa Pancasila khususnya >sila pertama itu tidak sejalan dengan HAM karena ternyata >orang tidak memiliki lagi kebebasan untuk meyakini apa >yang dia yakini. Orang yang hidup dalam lingkungan Pancasila >diwajibkan untuk percaya dengan adanya Tuhan Yang Maha Esa >walau itu bukan yang dia yakini. > >Mohon dibedakan dengan pertanyaan apakah salah >bila Indonesia tidak mengikuti HAM dalam contoh di atas? > >Pertanyaan ini sudah out of context karena fokus saya >adalah untuk menunjukkan apa yang menyebabkan >Pancasila saya lihat tidak sejalan/sesuai dengan HAM. >Masalah benar atau tidak berlaku demikian, itu sudah >bicara masalah lain. > >Jaya: > > Sebelum anda makin membingungkan diri sendiri, perlu dibuka kembali >buku > > pelajarannya bahwa Pancasila juga produk hukum. Bahkan merupakan hukum > > tertinggi. > >Irwan: >Anda membahas sesuatu yg tidak dibahas dalam tulisan >awal. Saya mencoba menunjukkan kenapa saya sampai >pada kesimpulan Pancasila itu tidak sejalan dengan HAM. > >Saya pun dalam posting terdahulu hanya mengatakan kita >tidak perlu mengagung2kan Pancasila atau pun mensakralkannya. > >Jaya: > > Kan sungguh ironis kalau anda sibuk membingungkan diri kenapa dg > > Pancasila yg disakralkan lalu masih babak belur kok kita mau memakainya > > terus. Mending kita bicara hukum (kata anda). Lhadalah, kan jadi aneh >bin > > ajaib. Katanya nggak mau mensakralkan Pancasila, tapi mau mensakralkan > > hukum. Padahal Pancasila juga hukum. Apa saya nggak bingung? Coba ada >yg >mau > > nambahin biar saya tambah bingung? > > >Irwan: >Pengertian mensakralkan bagi saya itu adalah menjadikannya >sesuatu yang tidak bisa dirubah. Hukum bagi saya adalah sesuatu >yg bisa dirubah. Karenanya, saya bukan termasuk orang >yang mesakralkan hukum. Demikian juga Pancasila. Bagi >saya, Pancasila bukanlah sesuatu yang perlu disa