Re: Sedih (Re: Disain Operasional Informasi)

2000-04-08 Terurut Topik Nasrullah Idris

From: Marianus DATUBARA <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Sunday, April 09, 2000 01:00
Subject: Sedih (Re: Disain Operasional Informasi)



Hallo Lae Datubara
Apa kabarnya nih? Kok baru nongol lagi?
Coba anda itu kalau nongol ke Permias-Net ini jangan hanya ketika ada
diskusi masalah pribadi netter di mana posting anda sering dengan subject :
"Renungan ." atau "Fenomena .."
 Apa salahnya berkaitan dengan bidang studi anda . Apalagi saya
sekarang sedang mengkampanyekan kemungkinan alumnus Biologi mendiagnosa
penyakit pasien.

*Apakah tulisan saya sebelumnya menunjukkan kegembiraan saya? Silahkan
disimak sekali lagi ya, Uda.
#Kan pada awal kalimat ada tulisan : He he he he he ... Apakah ini
bertanda anda sedih?

*(well, saya sudah cukup lama mengetahuinya, dan bertambah yakin lagi,
setelah mas Juni -dulu- pernah menulis bahwa 'Jeffrey' mengirim email dari
RPI, tapi saya memang sengaja mendiamkannya sampai akhirnya 'Jeffrey' gagal
menyimpan rahasia masa lalu FNU Brawijaya di PERMIAS -red),
#Menyimpulkan ketika orang sudah menyimpulkan tentang hal yang sama
tentang kerahasiaan, itu nilai validitasnya rendah dari aspek ilmu
investigasi.
 Kenapa Lae Irwan yang paling dulu yang  menyimpulkannya?

*tapi sedih karena seorang seperti FNU Brawijaya -yang notabene
pendidikannya dibiayai oleh
negara alias uang rakyat- sudah mampu menipu diri sendiri dan beberapa di
antara kita di permias@ dengan menyaru sebagai 'Jeffrey' dan dapatkah anda
bayangkan,
Saya kan bicara di luar masalah etika, moral, dan agama. Yang saya
pelajari itu adalah tentang esensi intelektualitas dari FNU Brawijaya.

*Akhir kata, saya tidak mengerti maksud uda Nasrul yang mencoba menyebut
nama2 rekan saya, lae Irwan dan mas Okki,
#Emang keduanya bukan rekan saya gitu?

*yang sedikit berkesan (maaf, kalau saya salah) 'mempertentangkan' saya
dengan mereka. Hmm, apakah ini
bagian dari 'usaha2' anda yang mencoba 'memancing' (lagi) di permias@??
#Pertentangan yang mana? Coba sebutkan !

Salam,



Nasrullah Idris
--
Bidang Studi : Reformasi Sains Matematika Teknologi
http://bdg.centrin.net.id/~acu



Re: Elementary ... my dear Watson!

2000-04-08 Terurut Topik Nasrullah Idris

Untuk Mas Budi Haryanto
Nah, ini yang saya maksud dengan contoh Disain Operasional Informasi


Salam,



Nasrullah Idris
--
Bidang Studi : Reformasi Sains Matematika Teknologi
http://bdg.centrin.net.id/~acu



From: Moko Darjatmoko <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Sunday, April 09, 2000 02:29
Subject: Elementary ... my dear Watson!


LAMPIRAN: Email-header originating IP# 24.29.42.151, 13-15 Juli 1999

(1)=
Received: from rpi.edu (cm-24-29-42-151.nycap.rr.com [24.29.42.151]) by
   ns2.nycap.rr.com (8.9.3/8.9.3) with ESMTP id JAA1; Tue,
   13 Jul 1999 09:44:57 -0400 (EDT)
Message-ID:  <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Tue, 13 Jul 1999 09:52:16 -0400
From: FNU Brawijaya <[EMAIL PROTECTED]>
Subject:  Rp 43 Trilyun nguap di Pertamina
X-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
X-cc: [EMAIL PROTECTED]

(2)=
Received: from rpi.edu (cm-24-29-42-151.nycap.rr.com [24.29.42.151]) by
   ns2.nycap.rr.com (8.9.3/8.9.3) with ESMTP id JAA19265 for
   <[EMAIL PROTECTED]>; Tue, 13 Jul 1999 09:57:55 -0400 (EDT)
Message-ID:  <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Tue, 13 Jul 1999 10:05:05 -0400
From: FNU Brawijaya <[EMAIL PROTECTED]>

(3)=
Received: from 24.29.42.151 by www.hotmail.com with HTTP; Wed, 14 Jul
   1999 06:39:48 PDT
X-Originating-IP: [24.29.42.151]
Message-ID:  <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Wed, 14 Jul 1999 09:39:48 EDT
From: Jeffrey Anjasmara <[EMAIL PROTECTED]>

Nama/Name : Jeffry Anjasmara
Alamat rumah/kampus/kerja : Rutgers, Bedmisnter, NJ
Nomor telepon/phone's #   :
Alamat permanen & # telepon   : Tidak ada
Email Address[es] : [EMAIL PROTECTED]
Pendidikan/Education  : S1 (Ekonomi)
Pekerjaan & lembaga   : Swasta
Pengalaman kerja  : 1 tahun

(4)==
Received: from 24.29.42.151 by www.hotmail.com with HTTP; Wed, 14 Jul 1999
   08:34:04 PDT
X-Originating-IP: [24.29.42.151]
Message-ID:  <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Wed, 14 Jul 1999 11:34:04 EDT
From: Jeffrey Anjasmara <[EMAIL PROTECTED]>
Subject:  Re: Pemakaian Agama untuk Tujuan Politik Tertentu (Label
   Halal-Haram)

(5)==
Received: from rpi.edu (cm-24-29-42-151.nycap.rr.com [24.29.42.151]) by
   ns2.nycap.rr.com (8.9.3/8.9.3) with ESMTP id LAA26083 for
   <[EMAIL PROTECTED]>; Wed, 14 Jul 1999 11:58:41 -0400 (EDT)
Message-ID:  <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Wed, 14 Jul 1999 12:06:04 -0400
From: FNU Brawijaya <[EMAIL PROTECTED]>
Subject:  (no subject)

(6)==
Received: from 24.29.42.151 by www.hotmail.com with HTTP; Thu, 15 Jul 1999
   05:17:24 PDT
X-Originating-IP: [24.29.42.151]
Message-ID:  <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Thu, 15 Jul 1999 08:17:24 EDT
From: Jeffrey Anjasmara <[EMAIL PROTECTED]>
Subject:  Re: Label Halal-Haram)

(7)==
Received: from rpi.edu (cm-24-29-42-151.nycap.rr.com [24.29.42.151]) by
   ns2.nycap.rr.com (8.9.3/8.9.3) with ESMTP id JAA21364 for
   <[EMAIL PROTECTED]>; Thu, 15 Jul 1999 09:13:01 -0400 (EDT)
Message-ID:  <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Thu, 15 Jul 1999 09:20:15 -0400
From: FNU Brawijaya <[EMAIL PROTECTED]>
Subject:  (no subject)

=



Re: diskusi Mathori Cs/KBRI/Senin 10 April jam 7 pm

2000-04-08 Terurut Topik Ramadhan Pohan

n a message dated 4/8/00 4:57:27 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

<< In a message dated 4/7/00 7:20:06 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED]
 writes:

 > 1. Hari/tanggal :   Senin, 10 April 2000
 > Waktu:   19:00 s/d selesai
 > Tempat   :   Ruang Garuda
 >  KBRI Washington, DC
 >  2020 Massachusetts Avenue, NW
 >  Washington, DC 20036
 > Acara:   Tatap muka dengan Rombongan Badan
 >  Pekerja MPR (BP-MPR) RI


 Pak Ramadhan, apakah undangan ini terbuka juga bagi
 warga di luar DC?
 Kalau memang ya, apakah harus mendaftar dulu
 atau kah langsung datang untuk memastikan
 kebagian tempat.

 Bisakah diinformasikan apakah ada agenda atau topik
 khusus dalam acara tatap muka tersebut?

 Terima kasih sebelumnya.

 jabat erat,
 Irwan Ariston Napitupulu
  >>

Diskusi yang diselenggarakan di KBRI-- sepanjang pengalaman dua tahun
terakhir ini-- bersifat terbuka bagi siapa saja. Tidak pakai daftar-daftaran,
tapi langsung datang. Kapasitas kursi biasanya untuk 100-130 orang di Ruang
Serba Guna. Tapi kalau mbludak, digandeng dengan Ruangan Garuda, yang lebih
besar lagi. Tapi ini jarang sekali.
Kalau diadain IKI (Ikatan Keluarga Indonesia) atau KBRI , konsumsi minimum
pasti ada. Tetapi biasanya cukupan lah, sederhana saja.

Seperti biasa, tema lebih ditentukan di tempat diskusi. Pembicara bicara 15
menit, biasanya ttg perkembangan terakhir Indonesia. Lalu disusul tanya-jawab
yang tidak mesti terfokus pada apa yang sudah disampaikan pembicara. Siapa
pun penanya dibebaskan menanggapi soal lain , mengkritisi atau pun
"ngomel-ngomel" dll.

Siapa pun yang datang, biasanya soal politik yang paling top dibahas. Kalau
dikecilin lagi, yah tentang politik Gus Dur dengan segala macam gaya dan
substansinya. Tentang reformasi, recovery ekonomi yang macet terus, tentang
tentara, konglomerat, KKN, tentang kemiskinan, tentang utang dsb.
Saya duga Mathori Cs pun bakal ditanya soal yang begitu-begitu.

Yang datang biasanya mahasiswa, tokoh-tokoh masyarakat Indonesia (pendeta,
''tokoh Islam', dll) , orang Indonesia yang bekerja di IMF, World Bank,
swasta, pekerja biasa dsb.


Lebih kurang, mungkin Pak Mahendra akan menambahin.

salam,
rp



Re: Mohon Bantuan Seorang Psikolog

2000-04-08 Terurut Topik Arya Indrathama

Mas Dharma,

Kalau boleh saya ikut berbicara, pertama tama saya ngga ingin terlibat
permasalahan antara Jaya dan Irwan, Moko, Mas Dharma dan yang lain lainnya.
Tapi kalau dikatakan bahwa Bapak Jaya mebutuhkan bantuan Psikolog, itu harus
dilihat dari konsultasi atau intake form yang harus diisi terlebih dahulu.
Kami ngga bisa mengambil kesimpulan secepatnya dari behaviour yang ditunjukan
oleh Bapak Jaya di milis ini bahwa beliau membutuhkan treatment, konsultasi
atau obat obat tertentu. Prosesnya agak panjang, dan tentunya harus dengan
seseorang yang ahli dan terdaftar di kota atau statenya, untuk menyimpulkan
bahwa Bapak Jaya mempunyai disorder dan memerlukan treatment tertentu. Mudah
mudahan informasi ini dapat membantu.


Arya



[Re: [Fenomena 'Jeffrey' alias Jaya [Re: Welcome Back, Eyang Troy...;))

2000-04-08 Terurut Topik Mardhika Wisesa

Mas Priyo, 

To Be or Not To Be, That is the Question, seperti kata
Sastrawan dan Pujangga Terkenal Inggris, William Shakespear.
Mas Priyo sudah kenal kok sama saya, jadi saya tak perlu
menjelaskan diri siapa saya yang sebenarnya.

Salam sih salam mas, hanya salam PNS akan garing kalau
salam golongan kita hanya naik Rp. 100.000,- saja.
Jatah beras sudah diganti dengan Rupiah, tapi harga 
beras juga ikut-ikut naik..aduh mak, mau makan apa nih
si bungsu... :)

Enakan jadi ketua DPR atau MPR, naik sekalian Rp 20,000,000,-
Ngga tanggung-tanggung.


Salam Hormat,
Mardhika Wisesa


Priyo Pujiwasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Numpang nanya juga,
kalau Bung Mardhika Wisesa ini nama asli ya?

salam PNS...;-)

Priyo Pujiwasono



Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1



Re: diskusi Mathori Cs/KBRI/Senin 10 April jam 7 pm

2000-04-08 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 4/7/00 7:20:06 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

> 1. Hari/tanggal :   Senin, 10 April 2000
> Waktu:   19:00 s/d selesai
> Tempat   :   Ruang Garuda
>  KBRI Washington, DC
>  2020 Massachusetts Avenue, NW
>  Washington, DC 20036
> Acara:   Tatap muka dengan Rombongan Badan
>  Pekerja MPR (BP-MPR) RI


Pak Ramadhan, apakah undangan ini terbuka juga bagi
warga di luar DC?
Kalau memang ya, apakah harus mendaftar dulu
atau kah langsung datang untuk memastikan
kebagian tempat.

Bisakah diinformasikan apakah ada agenda atau topik
khusus dalam acara tatap muka tersebut?

Terima kasih sebelumnya.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Mohon Bantuan Seorang Psikolog

2000-04-08 Terurut Topik Marianus DATUBARA

Salam PERMIAS,

'Tembakan jitu' yang baru saja dibidik oleh mas Moko, membuat saya terdiam
dan bertanya dalam hati, mengapa mas Jaya alias FNU Brawijaya alias Eyang
Troy harus mempertaruhkan 'diri dan masa depan' nya dengan menyaru sebagai
'Jeffrey Anjasmara' dan sampai detik ini masih tidak mau mengakui kedoknya
telah terbongkar?

Mungkin ada rekan PERMIAS yang mendalami bidang psikologi mau berbagi ilmu
melihat fenomena eyang kita satu ini, karena biar bagaimanapun juga, suka
tidak suka, mas Jaya adalah aset negara kita (wong doi dibiayain oleh uang
rakyat oi) dan perlu dicarikan jalan keluarnya hingga dia sadar bahwa dia
itu Jaya alias FNU Brawijaya dan bukannya 'Jeffrey Anjasmara'. Atau memang
sudah begitu sukarnya bagi dia untuk menerima jati diri dia yang lalu dan
biar dipaksa pun, dia akan mengakui dia itu 'Jeffrey Anjasmara'.

Eling, mas Jaya...eling, mas Jaya...please, nyebut donk..


Salam hangat,
M. Dharma Datubara



UNSUBSCRIBE

2000-04-08 Terurut Topik aria latief

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Elementary ... my dear Watson!

2000-04-08 Terurut Topik Moko Darjatmoko

Elementary ... my dear Watson!
 (The case of not-so-elusive Jeffrey)

 "Prestasi intelektual seseorang di bidang kerahasiaan
  tidak hanya ditentukan: apakah bisa dibongkar atau tidak
  . Juga berapa lama rahasia itu
  bisa disembunyikannya FNU Brawijaya telah memperlihatkan
  kelas intelektualitasnya tentang itu." -- Nasrullah Idris

Kembali ada bahan yang 'stimulating'untuk menulis di akhir minggu
ini. Kalau ada yang menaruh simpati (atau tepatnya "kasihan" -- I
do!) itu hal yang biasa, karena pada dasarnya di list ini juga masih
banyak orang yang 'baek-baek' (decent,  compassionate, or simply nice
folks), tetapi kalau kemudian ada yang memuji "kelas intelektualitas"
nya ... nah, ini baru berita!

Apa yang bisa dibilang "intelek" dari kemampuan mengganti isi field
"Return Address" di email program yang kita pakai? Semua orang yang
mengerti letak huruf-huruf A-B-C... di keyboard komputer bisa
melakukan ini -- rumor has it, that even Boogie can do better tricks
[Note: Boogie is the legendary and elusive cybermonkey I mentioned in
my high-brows joke on my recent email -- I know, not very many people
get the joke (read again: "Darwin & Cybermonkey Theory " - 8 Mar
2000).

Sebetulnya banyak yang sudah tahu (atau menduga) siapa sesungguhnya
si "Jeffrey Anjasmara" ini. Tetapi seperti sudah saya tulis,
kebanyakan mereka itu "orang baek-baek", jadi tidak terlalu
mempersoalkan masalah ini. Kebanyakan orang lebih tertarik dan
mendasarkan penilain pada materi dan isi tulisan, yang lebih
mencerminkan karakter seseorang, ketimbang isi "return address" nya.
Tentu saja pendapat umum ini akan berubah bila hal-hal diluar
kewajaran dilakukan, kalau identitas palsu/samaran tersebut dipakai
untuk maki-maki kiri-kanan atau kelakuan "jorok" (pinjam istilah Budi
Haryanto), kalau anonimitas [semu] tersebut dimanfaatkan sebagai
'unfair-advantage' (so he can "safely" harass, threaten, and berate
others).

Walau setiap orang punya alasan pribadi mengapa musti
"sembunyi-sembunyi" seperti itu, saya sangat sependapat dengan
pendapat Irwan Ariston: "Toh sekarang sudah jaman reformasi, kenapa
kita masih takut untuk bersuara kalau memang kita yakini apa yang
kita omongkan itu bisa dipertanggung jawabkan dan juga punya tujuan
baik." Selanjutnya Irwan menyarankan 'wayout' yang tidak kalah
menariknya (or 'amusing', to be exact): " Kalau ternyata hal tersebut
memberatkan, saya sarankan sih untuk membuat email baru lagi sekalian
bangun
karakter baru agar tidak bisa dikenali."

Sebetulnya ada cara yang lebih elegan (dan jantan), seperti sudah
saya anjurkan dalam email yang lalu "to tell us who you really are",
atau just make a 'gentle exit' - pelan-pelan lengser atau menghilang
begitu orang lain mulai menunjukkan kecurigaan. It may not be
something to tell home about, but it could save so much face.

Ada beberapa email (japri) yang intinya menanyakan kenapa saya kok
begitu "yakin", sampai berani menganjurkan hal-hal diatas. Well,
sebetulnya saya nggak sampai hati buka rahasia [on the other hand, I
can't tolerate abusive behavior), tetapi karena sekarang sudah
menjadi rahasia umum (siapa 'Jeffrey Anjasmara' ini) - sekarang saya
bisa menunjukkan bagaimana saya tahu dengan pasti. It is very simple,
the clue is out there in the list itself. Anyone can have akses to
the clue. Begini ceritanya:

Dalam setiap email --yang sebetulnya merupakan kumpulan paket-paket
kecil atau 'datagram'-- selalu ada identifikasi dari mana dan mau ke
mana paket email tersebut akan pergi. Sebetulnya tidak beda dengan
menulis address kalau kirim apa-apa lewat pos. Return address
biasanya ada, secara konvensi sebagai alamat pengembalian, kalau yang
dikirim -karena sesuatu hal- tidak sampai alamat yang dituju.
Singkatnya, supaya pembicaraan ini tidak kelewat teknis, di header
email kita selalu ada identifikasi dari mana email tersebut dikirim,
yang sering diberi label sebagai "Originating-IP" [Catatan: "Full
header" ini kadang tidak kelihatan karena 'default setting'nya
begitu, kalau pakai Eudora, tinggal pencet button "Blah-blah" nya].

Apakah "Originating-IP" itu? Ini adalah IP# atau nomor IP (Internet
Protocol), serangkaian angka 'oktet' yang di-assign secara unik pada
setiap mesin yang terhubung ke Internet. IP# di komputer itu kita
bisa tetap (fixed) atau sementara (dynamic). Kalau hubungan itu
"sementara", misalnya dengan cara dial-up yang lazim kita pakai itu,
IP# ini adalah yang di-assign ke port dari terminal server (dial-up
pool) yang kita pakai (apakah itu University dial-up ataupun ISP).

Dibalik satu (atau lebih) nomor telpon untuk dial ke kampus atau ISP
itu ada beberapa ratus (atau ribu, tergantung jumlah pemakai) modem
yang menerima permintaan koneksi. Setiap modem terhubung pada sebuah
IP-port, dengan IP# yang unik diatas. Setiap kali kita kita memulai
hubungan modem, komputer kita mendapat IP# sesuai dengan modem yang
*kebetulan* avaialable. Lebih sering ketimbang tidak, kita mendapat
IP# yang berlainan 

STOP PRESS: Arsip Diskusi Milis PERMIAS

2000-04-08 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Salam PERMIAS,

Atas bantuan Pak Agus Nazaruddin, salah seorang admin
dari milis ini, maka sekarang rekan2 sudah bisa melihat
arsip diskusi di milis ini dengan mudah di alamat:
http://www.egroups.com/messages/diskusi-permias/

Data yang tersedia adalah sejak akhir Pebruari 2000.

Semoga arsip ini bisa berfungsi untuk membantu jalannya
diskusi juga untuk kepentingan menjaga tulisan2 bagus
di milis ini agar setiap saat bisa kita lihat kembali.

Tersedia pula fasilitas polling yang dibuka untuk umum.
Bagi yang memiliki link2 bermanfaat juga bisa diarsipkan.

Selamat berdiskusi kembali.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Sedih (Re: Disain Operasional Informasi)

2000-04-08 Terurut Topik Marianus DATUBARA

Salam PERMIAS,

Apakah tulisan saya sebelumnya menunjukkan kegembiraan saya? Silahkan
disimak sekali lagi ya, Uda.

Btw, saya sedih, bukan karena saya baru tahu sekarang (well, saya sudah
cukup lama mengetahuinya, dan bertambah yakin lagi, setelah mas Juni
-dulu- pernah menulis bahwa 'Jeffrey' mengirim email dari RPI, tapi saya
memang sengaja mendiamkannya sampai akhirnya 'Jeffrey' gagal menyimpan
rahasia masa lalu FNU Brawijaya di PERMIAS -red), tapi sedih karena
seorang seperti FNU Brawijaya -yang notabene pendidikannya dibiayai oleh
negara alias uang rakyat- sudah mampu menipu diri sendiri dan beberapa
diantara kita di permias@ dengan menyaru sebagai 'Jeffrey' dan dapatkah
anda bayangkan, bagaimana kalau nanti FNU Brawijaya kembali ke Indonesia
menjadi salah satu pejabat Indonesia dari lingkungan dia dahulu bekerja,
hmm..penipuan apa lagi yang akan dia tunjukkan kepada rakyat Indonesia,
dan beginikah wajah calon pemimpin bangsa kita "beyond 2000"??

Akhir kata, saya tidak mengerti maksud uda Nasrul yang mencoba menyebut
nama2 rekan saya, lae Irwan dan mas Okki, yang sedikit berkesan (maaf,
kalau saya salah) 'mempertentangkan' saya dengan mereka. Hmm, apakah ini
bagian dari 'usaha2' anda yang mencoba 'memancing' (lagi) di permias@??

Salam hangat dari Pantai Selatan Florida,
M. Dharma Datubara



Re: [Fenomena 'Jeffrey' alias Jaya [Re: Welcome Back, Eyang Troy...;))]]

2000-04-08 Terurut Topik Priyo Pujiwasono

Numpang nanya juga,
kalau Bung Mardhika Wisesa ini nama asli ya?

salam PNS...;-)

Priyo Pujiwasono

--- Mardhika Wisesa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Sudah Saya duga, terbongkar sudah kabut yang selama
> ini menutupi jejak siapa sebenarnya "Anjasmara"
> Anjasmara tidak lebih dari seorang FNU Brawijaya
> alias
> Kang Troy, Alias Pa Imin.
> Hehehehehe
>
> Mardhika
>
>
>
> Marianus DATUBARA <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Salam PERMIAS,
>
> Terima kasih banyak atas 'tuduhan' anda terhadap
> saya, dan tidaklah heran
> bagi saya kalau anda (alias Jaya alias FNU
> Brawijaya) merasa 'terancam'
> dengan kehadiran saya, karena saya tahu sekali,
> 'belang' anda di PERMIAS
> dan sayang sekali, 'usaha' yang selama ini sudah
> anda lakukan dengan rapi
> (walaupun sudah beberapa kali 'ditembak' oleh mas
> Juni) terpeleset juga
> atas kesembronoan 'Jeffrey'...;))
>
> Well, berusaha menarik simpati rekan2 non-PERMIAS
> yang tidak mengenal saya
> dengan baik di PERMIAS ya dengan tulisan di bawah?
> Hmm, selamat 'ngaca.;))
>
> I'm watching you, Jaya alias FNU Brawijaya alias
> Eyang Troy.
>
> Salam hangat,
> Dharma Datubara
>
>
>
>

> Get free email and a permanent address at
> http://www.netaddress.com/?N=1
>

__
Do You Yahoo!?
Talk to your friends online with Yahoo! Messenger.
http://im.yahoo.com



Re: Jenis2 HAM [attn: Nasrullah]

2000-04-08 Terurut Topik Nasrullah Idris

From: Irwan Ariston Napitupulu <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Saturday, April 08, 2000 12:19
Subject: Jenis2 HAM [attn: Nasrullah]


Irwan:
Bisa diberikan contohnya?


Nggak ah ... nanti heboh lagi. Mendingan bicara soal Reformasi Sains
Matematika Teknologi. Soalnya berdasarkan statistik, sumbangsih anda di
bidang ini kepada saya jauh lebih banyak ketimbang masalah agama.

Salam,



Nasrullah Idris
--
Bidang Studi : Reformasi Sains Matematika Teknologi
http://bdg.centrin.net.id/~acu



Disain Operasional Informasi

2000-04-08 Terurut Topik Nasrullah Idris

From: Dharma Datubara <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Saturday, April 08, 2000 12:32


Akhirnya, sepandai-pandainya Eyang Troy alias Jaya alias FNU Brawijaya
menutupi masa lalunya di PERMIAS, ternyata 'Jeffrey' membongkar sendiri
kedok aslinya atawa 'Jeffrey' udah ikut-ikutan "pikun seperti
Eyang"...hmm..masih inget khan kata2 ini..;))
===
 Taroklah Jeffrey Anjasmara = FNU Brawijaya.
 Anda jangan dulu gembira. Lae Irwan saja biasa saja kok.
 Seharusnya anda sedih : mengapa anda baru tahu sekarang 
 Prestasi intelektual seseorang di bidang kerahasiaan tidak hanya
ditentukan :
apakah bisa dibongkar atau tidak . Juga berapa lama
rahasia itu bisa
disembunyikannya.
 Sedangkan lama tidaknya sebuah rahasia itu tersembunyi tergantung
disain operasional informasi yang dibentuknya. FNU Brawijaya telah
memperlihatkan kelas intelektualitasnya tentang itu.
 Saya bicara dari aspek inteleltualitas. Soalnya dilihat dari moral,
etika, atau agama, itu harus dilihat dari sisi apanya.
 Yang jelas esensi dari kemampuan FNU Brawijaya dalam hal "Disain
Operasional Informasi" harus anda manfaatkan. Misalkan dalam memproduksi
"Pakaian Tidur Two in One untuk Suami-Istri". Bukankah hal ini saya
pernahusulkan tempo hari. Mas Okki pun mendukungnya.

Salam,



Nasrullah Idris
--
Bidang Studi : Reformasi Sains Matematika Teknologi
http://bdg.centrin.net.id/~acu



[Re: Masyarakat Aborigin Ancam Kacaukan Olimpiade Sydney]

2000-04-08 Terurut Topik Mardhika Wisesa

Coba apa saya bilang, kita ngga butuh 6000 Kopassus,
ataupun satu divisi Kostrad, Wong radar saja masih
mengandalkan radio CB, wah jelas saja masih banyak
lintas udara illegal. 

Coba Pak Tyasno, perkecil anggaran TNI-AD, pusatkan dulu
buat TNI-AU, beli radar loakan juga ngga apa-apa. Heran saya
itu F-5 masih terus jalan yapadahal di Amerika sudah
jadi besi loakan. Pak Kasau, lho kok hanya 2 F-16 yang
ada di Madiun, sisanya kemana?? kurang spare part karena
embargo nih? atau tiap F-16 dibagi-bagi untuk pertahanan
tiap wilayah? aduh kasihan TNI-AU, sampai F-16 nya harus
dibagi-bagi, bagaimana kalau dog fight atau serangan
massal mendadak, Kacau balau Indonesia, belum tentu 
TNI-AD bisa merespon.

Mardhika 

Jeffrey Anjasmara <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Supaya mata Mardhika lebih awas, penerbangan malam di kawasan Indonesia
Timur masih berjalan terus sampai detik ini. Di tengah embargo senjata oleh
AS (surprise, kita nggak sadar ya?), kelangkaan radar di Indonesia Timur
masih dapat mendeteksi penyusupan-penyusupan oleh pesawat Australia ini.

Sebagai gambaran, radar kita yg terjauh ada di Ujung Pandang (sekarang
Makasar). Kalau masih dapat mendeteksi berarti anda tahu seberapa dalam
mereka menyusup.


Anjasmara





Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1



Re: [Fenomena 'Jeffrey' alias Jaya [Re: Welcome Back, Eyang Troy...;))]]

2000-04-08 Terurut Topik Mardhika Wisesa

Sudah Saya duga, terbongkar sudah kabut yang selama
ini menutupi jejak siapa sebenarnya "Anjasmara"
Anjasmara tidak lebih dari seorang FNU Brawijaya alias
Kang Troy, Alias Pa Imin.
Hehehehehe

Mardhika

 

Marianus DATUBARA <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Salam PERMIAS,

Terima kasih banyak atas 'tuduhan' anda terhadap saya, dan tidaklah heran
bagi saya kalau anda (alias Jaya alias FNU Brawijaya) merasa 'terancam'
dengan kehadiran saya, karena saya tahu sekali, 'belang' anda di PERMIAS
dan sayang sekali, 'usaha' yang selama ini sudah anda lakukan dengan rapi
(walaupun sudah beberapa kali 'ditembak' oleh mas Juni) terpeleset juga
atas kesembronoan 'Jeffrey'...;))

Well, berusaha menarik simpati rekan2 non-PERMIAS yang tidak mengenal saya
dengan baik di PERMIAS ya dengan tulisan di bawah? Hmm, selamat 'ngaca.;))

I'm watching you, Jaya alias FNU Brawijaya alias Eyang Troy.

Salam hangat,
Dharma Datubara




Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1



Re: Welcome Back, Eyang Troy...;)) (Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia)

2000-04-08 Terurut Topik Budi Haryanto

Anjas,

Anda ini memang punya kebiasaan 'jorok'.
Tulisan-tulisan anda sebagian besar berbau 'jorok'. Pantas saja rekan Ida
menyarankan untuk 'menyaring' e-mail yang berasal dari anda.
Sayang sekali, banyak pengetahuan yang ada di otak anda tecampuri oleh sifat
anda yang 'jorok'.

Tolonglah, kurangi atau hilangkan penggunaan kata-kata 'jorok' dalam tulisan
anda, sehingga saya bisa menikmatinya dengan tenang.

Salam,
Budi



Fenomena 'Jeffrey' alias Jaya [Re: Welcome Back, Eyang Troy...;))]

2000-04-08 Terurut Topik Marianus DATUBARA

Salam PERMIAS,

Terima kasih banyak atas 'tuduhan' anda terhadap saya, dan tidaklah heran
bagi saya kalau anda (alias Jaya alias FNU Brawijaya) merasa 'terancam'
dengan kehadiran saya, karena saya tahu sekali, 'belang' anda di PERMIAS
dan sayang sekali, 'usaha' yang selama ini sudah anda lakukan dengan rapi
(walaupun sudah beberapa kali 'ditembak' oleh mas Juni) terpeleset juga
atas kesembronoan 'Jeffrey'...;))

Well, berusaha menarik simpati rekan2 non-PERMIAS yang tidak mengenal saya
dengan baik di PERMIAS ya dengan tulisan di bawah? Hmm, selamat 'ngaca.;))

I'm watching you, Jaya alias FNU Brawijaya alias Eyang Troy.

Salam hangat,
Dharma Datubara


On Sat, 8 Apr 2000, Jeffrey Anjasmara wrote:

> Kemunculan Datubara itu seperti kemunculan komunisme. Selalu menimbulkan
> kerusuhan dan mengatur-atur komunitas PERMIAS. Awas bahaya laten Datubara.
>
>
> Anjasmara



Tambahan Buat Mang Acu (Re: Sedikit ringkasan ttg komunisme)

2000-04-08 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Agama tidak dijadikan titik tolak dalam membangun komunisme. Yang dijadikan
titik tolak adalah ketidakadilan sosial yang memunculkan strata-strata
sosial yg sangat distinctive satu sama lain.

Kalau mau dihubung-hubungkan (tidak langsung), agama yg dijadikan titik
tolak adalah agama Katolik Roma. Mengapa? Gereja di beberapa tempat masih
memegang peranan penting di dalam pemerintahan. Ini yg menempatkan kaum
gereja di kelompok yg sama dengan kaum ningrat. Tapi sekali lagi bukan agama
yg dijadikan titik tolak.

Titik tolak dari ajaran komunis berasal dari revolusi industri di Inggris,
dan berkembang sampai mencakup seluruh Eropa Barat. Perjuangan awal komunis
berasal dari usaha memajukan kaum buruh yg menjadi kaum paling kentara
kesengsaraannya (baca: Kaum proletar).

Strata sosial lain adalah kaum Borjuis yaitu kaum kapitalis baik yg baru
maupun para tuan tanah. Strata sosial lain yg kentara adalah kaum Ningrat
(kerajaan). Pada jaman itu terjadi perebutan kekuasaan antara kaum ningrat
dengan kaum borjuis (dan kelas menengah lainnya). Kaum komunis (proletar)
diinstruksikan untuk membantu menumbangkan kekuasaan kaum Ningrat
(kerajaan), dan pada gilirannya direncanakan menumbangkan kekuasaan kaum
borjuis tadi (baca karya Engels).

Satu lagi adalah kaum Peasant (baca: Kaum Tani). Mereka akhirnya dimasukkan
ke dalam kaum proletar yg dimulai di Rusia yg kuantitasnya sangat
menjanjikan untuk diajak be-revolusi.

Ringkasan saya kemarin jelas tidak memadai untuk mengerti apa itu komunisme.
Mengapa? Posting saya hanya sepotong demi sepotong. Ajaran komunisme berbeda
dengan ajaran lain karena bentuk ajarannya itu
sendiri sangat saklek, terinci sampai tahap step by step implementasinya
termasuk perkiraan korban yg muncul (mirip planning operasi militer yaaa?).
Ini yang sangat berbeda karena paham ini menjadi sangat operasional.

Saya anjurkan untuk baca Principles of Communism oleh Engels di site di
bawah ini. Jangan takut kehabisan waktu karena singkat kok.

http://gate.cruzio.com/~marx2mao/M&E/PC47.html

Di situ kita akan sadar bagaimana korban dari perjuangan antar kelas sudah
diantisipasi. Bagaimana kup atas properti yg dimiliki kaum borjuis
diprediksi akan mengalami perlawanan. Bagaimana strategi mereka untuk
mula-mula membantu kaum borjuis menumbangkan kaum ningrat, lalu setelah
mereka berkuasa akan gantian ditumbangkan kaum komunis.

Saya tiap kali membaca masih suka terkaget-kaget. Makin sebel kalau ada yg
ingin membiarkan paham ini berkembang atas nama HAM. Ah, gila. Ini sama saja
ngajak orang bonceng motor, padahal dia sadar si  pembonceng mau menggolok
lehernya dari belakang. Makanya saya anjurkan para anggota milis macam Irwan
dkk membaca site-site komunisme tadi. Mengapa? Karena kaum humanis dapat
mudah tergelincir ke dalam paham komunis bila tidak awas.

Semua site-site yg saya sebut adalah site resmi para pendukung paham
komunisme, jadi tidak ada maksud mereka untuk menyudutkan paham komunis
tadi.


Anjasmara

'-
>From: Nasrullah Idris <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: Sedikit ringkasan ttg komunisme (Re: Lahirnya Partai Komunis
>Indonesia)
>Date: Fri, 7 Apr 2000 07:19:18 +0700
>
>From: Budi Haryanto <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
>Date: Friday, April 07, 2000 04:06
>Subject: Re: Sedikit ringkasan ttg komunisme (Re: Lahirnya Partai Komunis
>Indonesia)
>
>
>=
>
>Sebenarnya agama mana yang dijadikan titik tolak oleh Karl Marx untuk
>membangun ajaran Komunisme?
>
>
>
>Salam,
>
>Nasrullah Idris

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Serem nian (admin inside)

2000-04-08 Terurut Topik Agus Nazaruddin

Terima kasih atas kesediaan rekan kita Bp. Irwan untuk mengelola arsip Permias
di [EMAIL PROTECTED] Semoga ini dapat membantu dalam diskusi-dikusi
kita dalam media ini.

Semoga persamaan-persamaan yang ada pada kita dapat mempererat kesatuan sesama
kita, dan perbedaan-perbedaan yang ada dapat mendewasakan kita, yang kelak
semuanya ini dapat dibaktikan pada bangsa dan negara

Salam,
Agus

Irwan Ariston Napitupulu wrote:

> In a message dated 4/7/00 2:41:47 PM Eastern Daylight Time,
> [EMAIL PROTECTED] writes:
>
> > Ia sih, tapi Inggris tidak menjagal orang yang tidak berdosa.
> >  Kalau saya sih lebih ingin belajar seperti Umar Ibnu Khatab. Lebih takut
> > kepada
> >  Allah. Tidak pake gelar Kyai dan tidak pongah dan dia bertanggung jawab
> > kepada
> >  Allah.
>
> Pak Agus, terima kasih atas komentarnya.
> Saya pribadi dan juga saya lihat apa yg dilakukan Gandhi,
> jagal menjagal orang itu tidak harus melihat apakah orang
> itu berdosa atau tidak apakah orang itu layak dijagal atau tidak.
> Hal ini karena bagi kami, saya dan Gandhi, soal jagal
> menjagal manusia itu bukan haknya manusia.
> Jagal menjagal manusia itu bukanlah solusi yang bisa
> menyelesaikan masalah karena masalah jagal menjagal
> manusia ini bisa menimbulkan masalah baru yaitu dendam
> yang tidak akan ada habis2nya.
>
> Kata2 terakhir dalam film Gandhi tersebut kira2
> intinya (atau malah arti luasnya) seperti yg saya
> paparkan di atas.
>
> Oh ya, karena saya lihat tampaknya email anda
> termasuk salah satu admin milis ini, bisakah
> ditambahkan ke list milis ini alamat
> [EMAIL PROTECTED]
> sehingga nantinya diskusi di milis ini bisa langsung
> diarsip di egroups.com
> Hal ini akan memudahkan rekan2 lainnya yang
> ingin mengikuti jalannya diskusi dengan melihat
> posting2 yang lalu.
>
> Terima kasih sebelumnya.
>
> jabat erat,
> Irwan Ariston Napitupulu



Re: [Re: Masyarakat Aborigin Ancam Kacaukan Olimpiade Sydney]

2000-04-08 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Supaya mata Mardhika lebih awas, penerbangan malam di kawasan Indonesia
Timur masih berjalan terus sampai detik ini. Di tengah embargo senjata oleh
AS (surprise, kita nggak sadar ya?), kelangkaan radar di Indonesia Timur
masih dapat mendeteksi penyusupan-penyusupan oleh pesawat Australia ini.

Sebagai gambaran, radar kita yg terjauh ada di Ujung Pandang (sekarang
Makasar). Kalau masih dapat mendeteksi berarti anda tahu seberapa dalam
mereka menyusup.


Anjasmara



>From: Mardhika Wisesa <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: [Re: Masyarakat Aborigin Ancam Kacaukan Olimpiade Sydney]
>Date: Fri, 7 Apr 2000 16:33:18 EDT
>
>Tumben ente setuju sama ane sekarang, hahaha
>rupenye kita masih bermental tempe yehmasih panasan
>dan ngga suka di rendahkan sama tuh bule-bule tengik dari
>negeri kangguru. SALUT ane sama ente...
>
>Mardhika
>
>Jeffrey Anjasmara <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>Seharusnya ini perlu ditindaklanjuti. Hipokritisme perlu dihajar bleh.
>Sudah
>selayaknya orang-rang kampungan Aussie dibuka matanya lebar-lebar.
__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Welcome Back, Eyang Troy...;)) (Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia)

2000-04-08 Terurut Topik E R Juni

> Kusuruh push up kau kuya!!
> Ini manifesto politik 3201:
>
> 1. Oles pisang ke ketiak kau kuya.
> 2. Masukkan pisang ke mulut kau.
> 3. Kulum dan kunyah hai kuya.

hati2 boss... jangan terlalu bersemangat... tutup dulu ladang ganjanya

hahaha... :-)


e r juni



Re: Welcome Back, Eyang Troy...;)) (Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia)

2000-04-08 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Kusuruh push up kau kuya!!
Ini manifesto politik 3201:

1. Oles pisang ke ketiak kau kuya.
2. Masukkan pisang ke mulut kau.
3. Kulum dan kunyah hai kuya.


Anjasmara

--
>From: E R Juni <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: Welcome Back,  Eyang Troy...;)) (Re: Lahirnya
>Partai Komunis Indonesia)
>Date: Sat, 8 Apr 2000 01:03:31 -0500
>
> > Akhirnya, sepandai-pandainya Eyang Troy alias Jaya alias FNU Brawijaya
> > menutupi masa lalunya di PERMIAS, ternyata 'Jeffrey' membongkar sendiri
> > kedok aslinya atawa 'Jeffrey' udah ikut-ikutan "pikun seperti
> > Eyang"...hmm..masih inget khan kata2 ini..;))
> >
> > So, welcome back, Eyang Troy dan anda tidak perlu malu untuk memakai
>nama
> > Jaya lagi daripada harus menipu diri sendiri dengan nama palsu (dosa
>lho,
> > 'Yang).
>
>ternyata tanpa saya sadari saya waktu itu berdebat dengan kuya toh...
>heheh... tak terduga memang
>
>oh well...  boss, selamat datang kembali boss.. !!
>
>:)
>
>e r juni

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Welcome Back, Eyang Troy...;)) (Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia)

2000-04-08 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Kemunculan Datubara itu seperti kemunculan komunisme. Selalu menimbulkan
kerusuhan dan mengatur-atur komunitas PERMIAS. Awas bahaya laten Datubara.


Anjasmara

-
>From: Dharma Datubara <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Welcome Back,  Eyang Troy...;)) (Re: Lahirnya Partai
>Komunis Indonesia)
>Date: Fri, 7 Apr 2000 22:22:06 PDT
>
>Salam PERMIAS,
>
>Hehehe..ternyata lae Irwan jeli juga ya melihat munculnya nama "Jaya" di
>sela-sela 4 email beralamat 'Jeffrey' tertanggal 28 Maret 2000 yl.
>
>Akhirnya, sepandai-pandainya Eyang Troy alias Jaya alias FNU Brawijaya
>menutupi masa lalunya di PERMIAS, ternyata 'Jeffrey' membongkar sendiri
>kedok aslinya atawa 'Jeffrey' udah ikut-ikutan "pikun seperti
>Eyang"...hmm..masih inget khan kata2 ini..;))
>
>So, welcome back, Eyang Troy dan anda tidak perlu malu untuk memakai nama
>Jaya lagi daripada harus menipu diri sendiri dengan nama palsu (dosa lho,
>'Yang).
>
>Eh, ngomong2, boleh juga tuch sebenarnya nama 'Jeffrey Anjasmara', tapi
>sayang sekali, nama itu sudah harus anda kubur dalam-dalam. Well, I am so
>sorry to hear that, mas Jaya.
>
>Salam hangat dari sahabat lama anda,
>Dharma Datubara
>[EMAIL PROTECTED]
>
>>In a message dated 4/6/00 11:10:36 AM Eastern Daylight Time,
>>[EMAIL PROTECTED] writes:
>>
>> > Pak Jaya (Troy?)/Anjasmara,
>> >  =
>> >  Ini Maksudnya apa?
>>
>>
>>Pak Nasrullah, saya punya kebiasaan untuk menyapa
>>orang lain dengan nama sebenarnya. Beberapa hari yang
>>lalu beliau sendiri di milis ini yang tampaknya secara
>>tidak sengaja menuliskan nama sebenarnya tersebut
>>sebagai Jaya ketika merespon posting Pak Ali dalam
>>topik seputar Indonesian Night di DC.
>>Mengenai kata Troy dalam kurung menunjukkan nama
>>kota. Dulu di milis ini ada rekan yang bernama
>>Jaya atau lebih dikenal dengan sebutan Eyang Troy.
>>
>>Saya harapkan beliau untuk selanjutnya pakai nama
>>asli saja karena sudah kadung diketahui bersama
>>di milis ini. Toh sekarang sudah jaman reformasi,
>>kenapa kita masih takut untuk bersuara kalau memang
>>kita yakini apa yang kita omongkan itu bisa dipertanggung
>>jawabkan dan juga punya tujuan baik.
>>Kalau ternyata hal tersebut memberatkan, saya sarankan
>>sih untuk membuat email baru lagi sekalian bangun
>>karakter baru agar tidak bisa dikenali.
>>
>>Semoga cukup menjelaskan.
>>
>>jabat erat,
>>Irwan Ariston Napitupulu
>
>__
>Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Serem nian (Gandhi inside)

2000-04-08 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Saya sangat menganjurkan agar Irwan merenungkan 100 kali lebih banyak dari
orang lain. Silakan dibaca terutama baris pertama, yaitu tentang history.
Bagaimana Gandhi merangkai wejangan terakhirnya berasal dari kemampuannya
merangkai sejarah.

Satu hal yang Irwan renungkan lagi bahwa Gandhi ini seorang humanis yg
mungkin ingin ditiru oleh Gus Durno. Humanis tidak pernah menjadi pemimpin
yang sejati karena meninggalkan sifat lahiriyah manusia, dan hidup di
awang-awang.

Ajaran Gandhi berubah menjadi sesuatu yg abstrak karena tidak sangat ideal.
Sungguh ironis kalau suatu ide yg juga sangat ideal lalu berkali-kali
dipersalahkan oleh anda. Di lain pihak Irwan selalu berlindung di balik kata
HAM.

Terakhir, saya menyarankan agar Irwan belajar lebih dalam lagi tentang HAM.
Supaya saya tidak dituduh keminter, langsung saya tunjuk saja bahwa HAM
punya butir-butir yg tertulis, yang terdiri dari belasan pasal (lupa, 18
kali ya). Supaya Irwan tidak lari-lari dari pengertian HAM universal tadi,
maka sebaiknya dipelajari LAGI.


Salam,
Anjasmara,
(bukan kambing, agus, atau nama lain)


'-
>From: Irwan Ariston Napitupulu <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: Serem nian (Gandhi inside)
>Date: Fri, 7 Apr 2000 23:31:03 EDT
>
>In a message dated 4/7/00 2:00:15 PM Eastern Daylight Time,
>[EMAIL PROTECTED] writes:
>
> > Saya termasuk yang mengagumi perjuangan Gandhi
> >  setelah menonton filmnya.
> >  Kata2 terakhir dalam film tersebut saya suka.
> >  Tapi lupa redaksinya.
> >  Ada yg bisa tulis ulang?
>
>Seorang rekan mengirimkan quote tersebut melalui japri.
>Inilah kata2 yang cukup membekas dalam diri saya
>ketika menyaksikan film Mahatma Gandhi
>
>  "When I despair, I remember that all through history, the
>  way of truth and love has always won. There have been
>  tyrants and murderers and, for a time, they seem invincible
>  but in the end, they always fall -- think of it, ALWAYS!"
>
>Semoga bisa menjadi bahan perenungan yang baik.
>
>jabat erat,
>Irwan Ariston Napitupulu

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: diskusi Mathori Cs/KBRI/Senin 10 April jam 7 pm

2000-04-08 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Mathori lagi? Si Plin-plan penjilat kelas satu itu?
Nih, Mathori dengan mengatasnamakan PKB langsung meng-iya-kan waktu Gus
Durno mempunyai ide pencabut TAP MPRS itu. Setelah itu baru kebingungan
dengan reaksi masyarakat, dan akhirnya fraksi dari PKB di MPR-pun ambil
jalan aman diam saja. Cuma dari sini kita bisa tahu bagaimana tipe-tipe
Mathori ini yaitu tipe Kiss Boss' Ass.


Anjas


-
>From: Ramadhan Pohan <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: diskusi Mathori Cs/KBRI/Senin 10 April jam 7 pm
>Date: Fri, 7 Apr 2000 19:18:56 EDT
>
>Priyo dkk,
>Barusan saya mendapat FWD nama-nama rombongan dari Pak Mahendra-- karena
>ada
>kesulitan teknis yang dialaminya bersama bincang@. Di bawah berita ini
>tertera lengkap nama-nama itu.
>
>Membaca nama-nama BP-MPR itu, kayaknya ada satu yang pasti bikin penasaran
>orang: Mathori Abdul Jalil. Pasalnya, Mathori yang ketua umum partainya
>para
>kiai  (PKB) dibacok kepalanya bulan lalu. Alhamdulillah beliau luput dari
>upaya pembunuhan itu. Dengar cerita langsung dari Mathori soal pembacokan
>itu, selain isu-isu laskar jihad, cabut TAP MPR pelarangan komunis, para
>pembisik Gus Dur dll, konspirasi penjungkalan Gus Dur dll-- pasti menjadi
>daya tarik tersendiri.
>
>salam,
>ramadhan pohan
>
>###
>Bersama ini dengan hormat disampaikan bahwa Duta Besar RI untuk Amerika
>Serikat, Dr. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti mengundang Bapak/Ibu/Saudara/i
>pada:
>
>1. Hari/tanggal :   Senin, 10 April 2000
>Waktu:   19:00 s/d selesai
>Tempat   :   Ruang Garuda
> KBRI Washington, DC
> 2020 Massachusetts Avenue, NW
> Washington, DC 20036
>Acara:   Tatap muka dengan Rombongan Badan
> Pekerja MPR (BP-MPR) RI
>
>2. Hari/tanggal :   Rabu, 12 April 2000
>Waktu:   19:00 s/d selesai
>Tempat   :   Ruang Garuda
> KBRI Washington, DC
> 2020 Massachusetts Avenue, NW
> Washington, DC 20036
>Acara:   Tatap muka dengan Menteri Pertahanan RI,
> Dr. Yuwono Sudarsono
>
>Atas kehadiran Bapak/Ibu/Saudara/i diucapkan terima kasih.
>
>  Washington, D.C., 7 April 2000
>  A.n. Kepala Perwakilan RI
>
>  ttd
>
>  Sukanto
>  Kepala Bidang Protokol dan Konsuler
>
>Pakaian:
>Pria: Bebas rapi/Batik lengan panjang
>Wanita: bebas rapi
>
>
>
>e-mail: [EMAIL PROTECTED]
>##
>Info dari Mahendra Siregar:
>
>Anggota MPR yang akan datang ke Washington minggu depan adalah:
>
>1. H. Matori Abdul Djalil Fraksi KB
>2. Prof. Dr. Ir. MuhammadiFraksi Reformasi
>3. H. Alimarwan Hanan, SHFraksi PPP
>4. Ir. Pramana Anung Wibawa Fraksi PDIP
>5. Drs. SoewarnoFraksi PDIP
>6. Ni Gusti Ayu Eka Sukmadewi JaksaFraksi PDIP
>7. Drs. Hariyanto Yasin Thohari   Fraksi PG
>8. Sri Redjeki SoemaryotoFraksi PG
>9. Taufikurahman Saleh, SH, MSiFraksi KB
>10. Drs. Anthonius RahailFraksi KKI
>11. SunartiFraksi UG
>12. Drs. Janedjri dari Sekretariat Jenderal MPR
>13. R. Wiweko, SH dari Sekretariat Jenderal MPR
>
>Mudah-mudahan jelas.
>
>Salam
>Mahendra

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia (attn: Jaya)

2000-04-08 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Iya deh Pak Kambing. Terserah

Anjasmara


>From: Irwan Ariston Napitupulu <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia (attn: Jaya)
>Date: Fri, 7 Apr 2000 17:11:50 EDT
>
>In a message dated 4/7/00 3:02:33 PM Eastern Daylight Time,
>[EMAIL PROTECTED] writes:
>
>Jaya:
> > Irwan, anda ini malah jadinya mengagung-agungkan hukum dan mensakralkan
> >  hukum. Lama-lama hukumnya dijadikan tuhan. Jadinya sama dong dengan
> >  mensakralkan Pancasila, mensakralkan Suharto, mensakralkan Megawati,
>dll.
>
>Irwan:
>Dalam kehidupan bernegara dalam artian sebagai warganegara,
>maka yang perlu dijadikan acuan adalah hukum.
>Dalam kehidupan sebagai pribadi, maka keyakinan
>yg dipeganglah yang dijalankan. Bila berkeyakinan akan
>adanya Tuhan, maka tunduklah akan Tuhan. Bila berkeyakinan
>tidak adanya Tuhan, silahkan jalani kehidupan sesuai
>dengan keyakinan yang dianut.
>
>Jaya:
> >  Untuk yg seperti ini ada istilahnya yaitu keblinger dengan semua yg
>serba
> >  produk AS. Lupa dengan batasan-batasan atau karakteristik yang unik
>dari
> >  setiap negara atau wilayah.
>
>Irwan:
>Saya adalah tipe orang yang akan memakai "produk" dari
>Australia, bila memang "produk" itu menurut saya adalah baik.
>Akan memakai "produk" dari Afrika Selatan bila memang
>"produk" tersebut menurut saya "produk" tersebut adalah baik.
>Akan memakai "produk" dari AS bila menurut saya "produk"
>tersebut adalah baik.
>
>Saya bukan tipe orang yang akan menolak memakai "produk"
>Australia hanya karena takut dikatain Australia minded, padahal
>"produk" tersebut adalah baik untuk saya. Saya bukan tipe
>orang yang akan menolak memakai "produk" AS hanya karena
>takut dikatain AS minded, padahal "produk" tersebut adalah
>baik untuk saya.
>
>"Minds are like parachutes. They only function when they open."
>
>Jaya:
> >  Untuk kesimpulan anda bahwa sila pertama berarti memaksakan kehendak
>dan
> >  melanggar HAM, saya katakan secara gamblang bahwa INDONESIA ADALAH
>NEGARA
>YG
> >  BERAZASKAN AGAMA (Tuh, tahu kan?). Jadi kalau orang tidak mau beragama
>tidak
> >  akan dipaksa untuk tinggal di Indonesia. Silakan cari negara macam AS,
> >  Rusia, dll. Masak yg kayak gini lupa.
>
>
>Irwan:
>Tampaknya anda menulis sudah dengan emosi sehingga nalar
>anda tidak lagi jalan.
>Saya ulangi lagi apa yg saya postingkan dalam posting terdahulu
>tapi dengan bahasa yang berbeda. Moga2 anda menyimak dengan
>baik dan tahan dulu emosi anda:)
>
>Hak Asasi Manusia (HAM) memberikan kebebasan
>seseorang untuk mengimani apa yang dia yakini.
>
>Anggap saja di atas adalah kalimat pertama.
>Mari kita lihat kalimat kedua.
>
>Pancasila mewajibkan orang percaya pada adanya Tuhan
>Yang Maha Esa.
>
>Nah, sebelum berangkat lebih jauh, adakah yang
>salah dari 2 kalimat di atas?
>
>Semuanya adalah benar.
>Nah, ketika digabungkan logika dari keduanya, maka
>akan terlihat adanya pertentangan.
>Pancasila mewajibkan orang untuk percaya pada Tuhan
>Yang Maha Esa sementara dalam HAM memberikan kebebasan
>orang untuk mengimani apa yang dia yakini
>
>Jadi, sangat jelas bisa dilihat bahwa Pancasila khususnya
>sila pertama itu tidak sejalan dengan HAM karena ternyata
>orang tidak memiliki lagi kebebasan untuk meyakini apa
>yang dia yakini. Orang yang hidup dalam lingkungan Pancasila
>diwajibkan untuk percaya dengan adanya Tuhan Yang Maha Esa
>walau itu bukan yang dia yakini.
>
>Mohon dibedakan dengan pertanyaan apakah salah
>bila Indonesia tidak mengikuti HAM dalam contoh di atas?
>
>Pertanyaan ini sudah out of context karena fokus saya
>adalah untuk menunjukkan apa yang menyebabkan
>Pancasila saya lihat tidak sejalan/sesuai dengan HAM.
>Masalah benar atau tidak berlaku demikian, itu sudah
>bicara masalah lain.
>
>Jaya:
> >  Sebelum anda makin membingungkan diri sendiri, perlu dibuka kembali
>buku
> >  pelajarannya bahwa Pancasila juga produk hukum. Bahkan merupakan hukum
> >  tertinggi.
>
>Irwan:
>Anda membahas sesuatu yg tidak dibahas dalam tulisan
>awal. Saya mencoba menunjukkan kenapa saya sampai
>pada kesimpulan Pancasila itu tidak sejalan dengan HAM.
>
>Saya pun dalam posting terdahulu hanya mengatakan kita
>tidak perlu mengagung2kan Pancasila atau pun mensakralkannya.
>
>Jaya:
> >  Kan sungguh ironis kalau anda sibuk membingungkan diri kenapa dg
> >  Pancasila yg disakralkan lalu masih babak belur kok kita mau memakainya
> >  terus. Mending kita bicara hukum (kata anda). Lhadalah, kan jadi aneh
>bin
> >  ajaib. Katanya nggak mau mensakralkan Pancasila, tapi mau mensakralkan
> >  hukum. Padahal Pancasila juga hukum. Apa saya nggak bingung? Coba ada
>yg
>mau
> >  nambahin biar saya tambah bingung?
>
>
>Irwan:
>Pengertian mensakralkan bagi saya itu adalah menjadikannya
>sesuatu yang tidak bisa dirubah. Hukum bagi saya adalah sesuatu
>yg bisa dirubah. Karenanya, saya bukan termasuk orang
>yang mesakralkan hukum. Demikian juga Pancasila. Bagi
>saya, Pancasila bukanlah sesuatu yang perlu disa