Re: Free speech ?

1999-05-17 Terurut Topik Vincent Sitindjak

Iya dehh, Mas Moko, saya cuman pengen tau aja argumen atas opini anda,
bukannya mau nglarang anda beropini.

 Saya bilang bahwa kalimat tersebut adalah rasis, itu opini saya.
 Saya tidak menilai orangnya (saya tidak kenal pribadi kok), tetapi
 saya menilai apa yang ditulis, apa arti kalimat itu buat saya. Itu
 pendapat saya pribadi, orang boleh setuju atau tidak, seperti saya
 tidak setuju opini anda bahwa "orang Amerika paling rasis" dari
 argumen seperti itu (you can do better than that). Jadi .. apanya
 yang yang "maksain" itu, I have my opinion (karena 'risih' dengan
 kalimat tersebut) dan saya yakin ada pula yang punya opini lain ...
 that's perfectly all right. Setiap pernyataan selalu mengundang
 opini orang lain, sejalan atau berlawanan. Bukan soal setuju atau
 tidak saja, tetapi argumen apa yang mendukung setuju atau tidak
 setuju nya itu. itu yang lebih penting lagi. Inilah esensi sebuah
 forum diskusi. Kalau nggak bisa menerima ya payah ... don't go to
 the kitchen if you can't stand the heat. Masalahnya adalah, apakah
 kita ini bisa 'accomodate" opini yang berbeda tersebut. Ini yang
 menunjukkan tingat 'demokrasi' satu bangsa, sebuah komunitas, atau
 dalam hal ini, kelompok kecil di mailing list ini.


Iya dehh Mas Moko, kalo emang saya suka ngatur-ngatur. Saya cuman pengen tau
aja argumen atas opini anda, tadinya saya kirain kuliah anda tentang rasisme
engga ada hubungannya soalnya tetep aja engga menjawab pertanyaan saya
kenapa koq "it is a racist's remark".

 Sangat menarik bahwa Bung Vincent yang begitu "kesal" pada Andrew
 yang katanya suka "ngatur-ngatur" itu, pada saat yang sama (tanpa
 sadar barangkali :-) suka ngatur-ngatur apa yang musti saya tulis,
 kapan sebaiknya tulisan itu ditayangkan. What an irony! Ini contoh
 klasik dari apa yang oleh teman bule yang 'paling rasis' itu
 disebut sebagai simptom "free speech for me but not for thee". Oh
 well 


Tadinya saya cuman pengen tau napa koq menurut Mas Moko tulisan Mas Jaya "is
a racist's remark", dengan maksud mendiskusikan mengapa orang-orang tertentu
menganggap tulisan2/perkataan2 tertentu adalah rasis. Bukannya untuk pamer
siapa lebih tahu tentang rasisme, siapa bisa beri kuliah paling panjang,
siapa bisa mengutip orang paling banyak, dan yang pasti bukan untuk menang
kalah.

Mohon maaf kalo anda merasa saya menghalangi anda beropini dan menghalangi
anda memberi kuliah di permias mailing-list ini.


Salam,

Vincent Sitindjak
Norman, OK



Sensitivity against prejudice

1999-05-15 Terurut Topik Vincent Sitindjak
riend,
already have a preconceived idea about Jaya (that he is a racist), therefore
anything he says--that has even the slightest suggestion--will be racism to
you. You already have prejudice against him, that's why you interpreted his
writing the way you did. Just read it as it is--without prejudice, then you
won't see any racism, apalagi Mas Jaya dah terangkan maksudnya dengan
penggunaan kata 'tauke'.


Salam,

Vincent Sitindjak
Norma, OK

 Orang Eropa sendiri juga pernah menarik pelajaran [pahit] dari
 sejarahnya (sekitar Perang Dunia II). Ketika Nazi/Hitler mulai
 menagkapi orang Yahudi, sebagian besar yang bukan Yahudi
 'memalingkan muka', juga negara-negara tetangganya. "it doesn't
 cocern us ... they're only Jews", sampai akhirnya serdadu Nazi
 mulai menduduki rumah-rumah mereka (Polandia, Belanda, Perancis,
 dsb) dan juga menangkapi dan membunuhi mereka dalam kamp
 konsentrasi. Salah seorang korban yang meninggal di kamp
 konsentrasi Auschwitz adalah seorang pastor, Martin Niemoller. Dia
 menulis dalam catatannya, yang kemudian berhasil diselamatkan dan
 diselundupkan keluar:

   "In Germany they first came for the communists and I didn't
   speak up because I wasn't a communist. Then they came for the
   Jews, and I didn't speak up because I wasn't a Jew. Then they
   came for the trade unionists, and I didn't speak up because I
   wasn't a trade unionist. Then they came for the Catholics, and
   I didn't speak up because I was a Protestant. Then they came for
   me - and by that time no one was left to speak up."


 In short, I believe that racisim is bad, evil and destroying the
 community. Anyone who still has a hope for living together in
 peace, sharing this beautiful planet should fight racism together.
 Fight against racism doesn't have to resort to violence. Words are
 oftern mightier than swords. Mahatma Gandhi --when asked how he was
 going to fight the mighty British Empire-- answered:

 "You have to make injustice [like racism] visible, exposed ...
  and be prepared to die like a soldier to do so".


 Moko/



Re: RASIALIS VS KEBANGSAAN

1999-05-13 Terurut Topik Vincent Sitindjak

Mas Moko tulis:

 At 11:59 AM 5/11/1999, FNU Brawijaya wrote:

 |Lha KAMU belum jadi tauke lagunya sudah kayak
 |Donald Trump. Bisa bayar 3-20 juta mestinya kan
 |bisa bayarin tiket buat keluarga untuk keluar dari
 |Indonesia. Tauke kayak KAMU ini yang biasanya
 |jadi sasaran pertama tiap ada kerusuhan.

 Siapapun yang sedikit rasional dan mngerti situasi rasial di
 Indonesia mengerti apa maksud kalimat diatas, siapa yang dituju.

 The above phrase DOES send a clear message ... and the word is no
 longer neutral! It is a racist's remark.

he..he..koq saya jadi binun sekarang...

kalo "tauke" dikutipan diatas ditujukan ke orang cina, mungkin aja "it is a
racist's remark".
tapi "tauke" dikutipan diatas khan ditujukan ke orang batak (Patrick
Simanjuntak), apa ini juga masuk dalem kategori "a racist's remark"?

Tapi dari awal juga saya nangkepnya maksudnya Mas Jaya tuh si Patrick wong
belon jadi boss koq lagunya dah kayak Donald Trump.

"Tauke kayak KAMU" tuh khan maksudnya "orang-orang kaya kayak KAMU".
"Orang-orang kaya kayak KAMU" tuh khan maksudnya orang-orang kaya yang kerna
banyak duit terus cabut dari Indonesia. Orang-orang kaya yang seperti ini
khan tidak otomatis harus orang cina. Jadi "racist's remark"nya dimana?

Terus abis gitu, yang dikatain sama Mas Jaya khan orang batak, kalopun yang
dikatain orang cina, koq yang pusing Andrew? Andrew khan neither batak nor
cina. Emang di AKABRI diajarin supaya suka ngatur-ngatur orang laen,
mangkanya ABRI sukanya ngatur orang laen. Saya baru tau kalo ternyata di
Norwich juga diajarin yang sama dengan di AKABRI.


Salam,

Vincent Sitindjak
Norman, OK



Re: RASIALIS VS KEBANGSAAN

1999-05-13 Terurut Topik Vincent Sitindjak

he..he..he...

saya lagi ditengah nggambar menggunakan software trial version yang
tanggalnya dah lewat, jadinya tanggal di CMOS saya mundurin. Maklum dehh,
berhubung bukan tauke, engga mampu beli softwarenya yang $2500 itu.


Salam,

Vincent Sitindjak
Norman, OK


- Original Message -
From: Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED]

 Sorry, topiknya tetep tapi isinya beda.

 Mas Vincent, saya terima postingnya kok tertanggal 11/3/98.
 Apa di OK memang masih tanggal itu sekarang?

 Salam,
 Budi



Re: RASIALIS VS KEBANGSAAN

1999-05-12 Terurut Topik Vincent Sitindjak

- Original Message -
From: Andrew G Pattiwael
 seperti yang sudah saya bilang, sepertinya memang susah diskusi antar
 tingkat yang lebih tinggi dan tingkatan yang agak rendah seperti saya ini.

ya udah tau gitu koq terus aja bolak-balik, kaya ping-pong aja...



Tornado dan Norman, Oklahoma

1999-05-05 Terurut Topik Vincent Sitindjak

 Salam prihatin,

 Vincent dan adiknya bung Syamil, nyahut dong, biar kita tahu pada masih
 ok-ok aja...

 Salam,
 --
 Okki Senobroto

he..he..he... Okki lebih galak dari tornado nihh...

Warga Indonesia di Norman yang sekitar 80-an baik-baik aja dan lagi sibuk
menghadapi finals week (yang mahasiswa OU). Tornadonya cuman nyerempet
pinggiran kota Norman yang engga banyak penduduknya. Kita cuman kebagian
angin yang kuenceng banget, plus kebagian nonton awan gelap saling
berbalap-balapan di langit yang ramai dengan halilintar.

Terima kasih atas memperhatikannya...


Salam,

Vincent Sitindjak
Norman, OK



Re: Tips : ETIKA BERKAMPANYE YANG BAIK !

1999-05-02 Terurut Topik Vincent Sitindjak

Mas Mohamad yth,

Saya engga pusingin koq, saya cuman nanyain apa saran anda tsb ngurusin
parpol atau agama. Kalo mau disatukan urusan parpol dan urusan agama, ya
monggo aja. Kalo Indonesia mau dibikin negara agama, juga monggo aja.


Salam,

Vincent Sitindjak
Norman, OK


- Original Message -

 Bung Vincent yg baik,
 Saya mencoba mengomentari tulisan anda dibawah ini.


 Vincent wrote:

 politik. Tapi ini engga ada hubungannya sama pertanyaan saya ke Mas
 Mohammad Rosadi. Judulnya aja udah Etika Kampanye "DALAM ISLAM", lha yang
 engga "DALAM ISLAM" khan engga perlu pusingin etika karangan Partai
 Keadilan ini.

 Anda benar.., yang nggak "DALAM ISLAM" memang nggak usah pusing. Makanya
 saya heran juga kenapa anda yg non-muslim kok malahan mau
"berpusing-pusing"
 ria menanggapi etika kampanye yg baik dari PK ini..:-)


 Vincent wrote:
 Apalagi isi etika ini. Contohnya: di butir 6 dibilang: "Dalam kampanye
juga
 tidak dibolehkan mengeluarkan kata-kata yang melukai harga diri dan
 martabat seseorang yang tidak dibolehkan Syari'at, ... " Bagi saya yang
 bukan "DALAM ISLAM", saya engga tau apa itu Syari'at, apalagi apa yang
 dibolehkan dan tidak dibolehkan oleh Syari'at. Kecuali emang maksudnya
 Partai Keadilan
 supaya yang engga "DALAM ISLAM" mempelajari tentang Islam.

 Mas Vincent.., postingan saya itu merupakan etika kampanye yang akan
 dilakukan oleh PK dalam Pemilu nanti. Karena PK partai Islam, ya tentu
harus
 memakai syariat Islam.Anda saja yang terlalu berlebihan menerjemahkan
etika
 kampanye tsb sebagai ajakan kepada non-muslim untuk mempelajari Islam.
Masak
 cuma lantaran anda non-muslim dan tidak mengerti syariat, lantas anda
 berprasangka buruk seperti itu..?

 Vincent wrote:

 Semua butir-butir di etika ini emang anjuran perilaku yang baik--seperti
  jangan menghina, jangan berbohong. Engga perlu ditambahin ayat-ayat
juga
  udah baik koq. Kalo mau kasi saran untuk etika berkampanye yang baik,
 kenapa mesti ditambahin ayat-ayat segala?

 Mas Vincent..., sabar dulu dong. Penambahan ayat-ayat al-quran dan hadits
 Rasulullah saw itu cuma menandakan bahwa PK sebagai partai Islam,berusaha
 menyelaraskan segala tindakannya dengan ajaran Islam, makanya selalu
diambil
 beberapa ayat dan hadits sebagai DASAR dari setiap tindakan yang akan
 dilakukan(bukan cuma berdasarkan logika manusia semata). Intinya, PK cuma
 mau berusaha sekuat tenaga agar penggunaan "Islam' bukan cuma label partai
 belaka, tapi benar-benar dijadikan satu-satunya ACUAN dan DASAR dalam
 berbuat dan bertindak, sebagai BUKTI kepatuhan dan ibadah kepada Allah
swt.

 Mas Vincent,
 Rasanya kurang tepat jika anda mengatakan etika berkampanye ini merupakan
 saran dari PK. Ini kan cuma sekedar pengumuman ttg etika berkampanye yg
akan
 dilakukan oleh PK saat berkampanye nanti. Tidak ada keharusan bagi partai
 lain untuk mengikutinya. Namun menurut saya pribadi, tentu akan baik
sekali
 jika partai-partai lain juga mengikuti POINT-POINT etika kampanye seperti
PK
 ini agar tetap terjaga suasana tetib dan aman saat kampanye nanti.Jadi
kalo
 keberatan dengan ayat-ayat yang mendasari etika kampanye tsb, ya nggak
usah
 dibaca.., ikuti saja POINT-POINT nya yang dianggap baik. Ini juga kalo ada
 yang mau


 Vincent wrote:

 Koq saya merasa kehidupan berpolitik dan kehidupan beragama engga perlu
 disatukan.

 Itu sih terserah anda. Anda bebas berpendapat sesuka hati. Tapi tentu
tidak
 ada keharusan bagi orang lain untuk mengikutinya kan..?


 Vincent wrote:

 Saya tidak mempertanyakan kebaikan/keburukan isi butir-butir etika
 berkampanye Partai Keadilan. Yang saya tanya tuh Partai Keadilan (melalui
  Mas Mohammad Rosadi) sedang mengkampanyekan organisasinya sebagai
partai
  politik atau mengkampanyekan agama Islam? Yang mana-mana sihh terserah
 aja.
 Mangkanya saya tanya, maksudnya berkampanye untuk partai politik atau
untuk
 agama Islam?

 Sekali lagi saya jawab.., ini cuma etika kampanye partai politik yang akan
 dilakukan oleh PK semata, BUKAN kampanye Agama.., dan TIDAK ADA keharusan
 bagi partai-partai lain untuk mengikutinya.., jadi ya nggak usah terlalu
 dipusingkan.




 Salam,
 Mohamad Rosadi





 Ngoten Mas Yumartono.
 
 
 Salam,
 
 Vincent Sitindjak
 Norman, OK



Re: Tips : ETIKA BERKAMPANYE YANG BAIK!

1999-04-30 Terurut Topik Vincent Sitindjak

- Original Message -

 Atau bung Vincent punya etika berkampanye yang lain ?  Kemukakan dong
 disini, siapa tahu saya bisa mengambil pelajaran dari etika yang bung
 Vincent sampaikan.
 Gimana ?

Gini:
Berkampanye untuk parpol tuh kaya promosi jualan barang, engga perlu ada
etika, yang perlu tuh ada peraturannya. Etika nantinya akan ditentukan oleh
pemilih sendiri. Contohnya: dalam masa kampanye 92 Presiden Bush pernah
bilang gini tentang Clinton dan Gore: "My dog Millie knows more about
foreign policy than these two bozos." Udah dikatain lebih goblok dari
anjing, ditambah lagi dikatain badut. Dalam peraturannya engga ada tuh
larangan menghina (seperti yang dilakukan oleh Bush terhadap Clinton dan
Gore), tapi etikanya yaa... nanti pemilih sendiri yang menilai. Di AS orang
Amrik punya julukan untuk penjual toko mobil bekas: the lowest form of human
being. Mereka kalo jual mobil bekas engga ada sopan-sopannya, kasar, dll,
tapi ya selama engga melanggar hukum, kita engga bisa buat apa-apa kecuali
cabut dari toko mobil bekas itu.

Ini sihh cuman pendapat saya aja mengenai etika berkampanye untuk partai
politik. Tapi ini engga ada hubungannya sama pertanyaan saya ke Mas Mohammad
Rosadi. Judulnya aja udah Etika Kampanye "DALAM ISLAM", lha yang engga
"DALAM ISLAM" khan engga perlu pusingin etika karangan Partai Keadilan ini.
Apalagi isi etika ini. Contohnya: di butir 6 dibilang: "Dalam kampanye juga
tidak dibolehkan mengeluarkan kata-kata yang melukai harga diri dan martabat
seseorang yang tidak dibolehkan Syari'at, ... " Bagi saya yang bukan "DALAM
ISLAM", saya engga tau apa itu Syari'at, apalagi apa yang dibolehkan dan
tidak dibolehkan oleh Syari'at. Kecuali emang maksudnya Partai Keadilan
supaya yang engga "DALAM ISLAM" mempelajari tentang Islam.

Semua butir-butir di etika ini emang anjuran perilaku yang baik--seperti
jangan menghina, jangan berbohong. Engga perlu ditambahin ayat-ayat juga
udah baik koq. Kalo mau kasi saran untuk etika berkampanye yang baik, kenapa
mesti ditambahin ayat-ayat segala? Koq saya merasa kehidupan berpolitik dan
kehidupan beragama engga perlu disatukan.

Saya tidak mempertanyakan kebaikan/keburukan isi butir-butir etika
berkampanye Partai Keadilan. Yang saya tanya tuh Partai Keadilan (melalui
Mas Mohammad Rosadi) sedang mengkampanyekan organisasinya sebagai partai
politik atau mengkampanyekan agama Islam? Yang mana-mana sihh terserah aja.

Mangkanya saya tanya, maksudnya berkampanye untuk partai politik atau untuk
agama Islam?

Ngoten Mas Yumartono.


Salam,

Vincent Sitindjak
Norman, OK



Re: Fw: Kena Cekal?/Maaf

1999-04-17 Terurut Topik Vincent Sitindjak

- Original Message -
From: Ramadhan Pohan [EMAIL PROTECTED]


 Saya pun sempat mengirim e-mail pribadi ke administrator,
 yang pertama, tidak mendapat jawaban. Lalu kedua, dengan pakai 'dugaan
 teman'' tadi -- maka langsung dapat respon.

 E-mail pribadi itu terpaksa saya sampaikan karena rasa frustrasi saya
 mengalami kegagalan mengirim berulang-ulang selama dua hari. Dengan
bertanya
 kepada administrator, saya berharap akan memperoleh penjelasan.

Anda tidak mengirim e-mail pribadi anda ke administrator Permias@, tapi ke
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED] adalah alamat e-mailnya para pengurus Permias website
(www.permias.org).
Sementara Permias@ yang ngurusin adalah rekan-rekan di Syracuse. Saya
forward e-mail anda ke Permias@ supaya rekan-rekan pengurus Permias@ di
Syracuse mengetahui kesulitan anda mengirim ke Permias@. Saya sendiri tidak
hafal luar kepala alamat e-mail para pengurus Permias@ di Syracuse. Saya
harus cari-cari dulu dari kumpulan e-mail2 saya, supaya cepet langsung aja
saya terusin e-mail anda ke Permias@.

Maaf kalo saya salah nerusin e-mail anda ke Permias@.

Untuk rekan-rekan di Syracuse, mohon saya dikasihtau alamat e-mail
administrator Permias@, biar bisa saya taruh di website Permias, biar yang
ada kesulitan bisa ngirim langsung ke anda-anda.



Salam,

Vincent Sitindjak
Norman, OK



Fw: Kena Cekal?

1999-04-16 Terurut Topik Vincent Sitindjak

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, April 16, 1999 8:56 AM
Subject: Kena Cekal?


 Sudah dua hari ini saya tidak bisa ngirim ke Permias@. Mungkin ada lebih
50
 kali saya coba mengirim-- tapi sebanyak itu pula gagal terus. Dicoba lagi.
 Gagal lagi. Tapi, herannya, saya bisa menerima semua milis
Permias.Listserve
 yang ada.

 Seorang teman menduga bahwa saya DICEKAL sehingga tidak boleh MENGIRIM.
Hanya
 boleh  MEMBACA. Jika ini benar-- saya menyayangkan sekali. Pencekalan,
 menurut saya, adalah tindakan yang paling barbar dalam peradaban politik
 untuk level apa pun.

 Terima kasih.

 salam,
 ramadhan pohan
 [EMAIL PROTECTED]



Fw: contact information requested

1999-04-13 Terurut Topik Vincent Sitindjak

-Original Message-
From: Jeannine Cuevas [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Tuesday, April 13, 1999 5:24 PM
Subject: contact information requested


Hello

I work at the University of San Francisco Center for the Pacific Rim. We
are hosting Indonesian dissident writer Pramoedya Ananta Toer here on May
14, 1999.  He will present a film and talk about his recent autobiography,
The Mute's Soliloquy.

I was wondering if it would be possible to get the addresses of all of the
permias student groups in the San Francisco Bay Area so that we might
inform them about this event.

If you could send any contact information, I would be most grateful.

Thanks and best wishes,

Jeannine Cuevas

Jeannine Cuevas
Project Coordinator
Kiriyama Pacific Rim Book Prize

Mailing address:

University of San Francisco (USF)
Center for the Pacific Rim
2130 Fulton Street
San Francisco, CA  94117-1080
USA

Phone: 415/422-5984 (direct)
Fax: 415/422-5933
email: [EMAIL PROTECTED]

new website url!: http://www.usfca.edu/pac_rim/kiriyama





Re: huuueeeeekkkkkkkk.........

1999-04-07 Terurut Topik Vincent Sitindjak

yaaa...yaaa...yaa..what everr...


Salam,

Vincent Sitindjak
Norman, OK


-Original Message-


Hello Bang Sitindjak

At first I thought you were the NOTHING
soon I realized, you are perfectly the BUT

salam,

ida



huuueeeeekkkkkkkk.........

1999-04-06 Terurut Topik Vincent Sitindjak

bbb... (glegek-en)

hhuuukkhhh ... (gelegek-en lagi)

cuuiiihhh.. (ngludah)

juh...juhjuh...ju. (ngludah, ngludah, ngludah, ngludah lagi)

sss. (ngentut tapi engga bersuara, angin doang, biasanya baunya
minta ampun)

hhhut. (ngentut bersuara, biasanya malah
engga bau)


kamu bilang gini
saya bilang gitu
sapa bilang kamu bilang gini
sapa bilang saya bilang gitu
wong kamu bilang gini koq
wong saya bilang gitu koq
kamu jagoan koq
saya koq yang jagoan
sapa bilang kamu lebih jago
sapa bilang saya lebih jago
kamu ngotot
saya ngotot
kamu bener
saya bener
kamu salah
saya salah
he..he..he.. lucu dehh kamu
he..he..he.. sinis dehh saya

mailing-list...oh...mailing-list
permias...oh...permias
indonesia...oh...indonesia



Salam,

Vincent Sitindjak
Norman, OK