Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka
seorang pemimpin seperti bang ali itu ada sisi positif dan negatif nya, kalau menurut saya sisi negatif nya itu adalah menggunakan uang hasil judi buat pembangunan. Pertanyaan yang serius adalah apakah jakarta hanya bisa di bangun dengan uang judi ? tidak adakah dana yang lain yang dapat digunakan untuk membangun jakarta ? padahal jakarta tempat bertumpuknya para pedagang yang membuka usahanya ? jakarta merupakan barometer perdagangan di indonesia, dia bisa mengalahkan daerah-daerah lain seperti surabaya dan bandung. belanda saja yang dicap penjajah bisa membangun jakarta dengan system pengairan yang bagus untuk menghindari terjadinya banjir, sekarang dengan kepemimpinan bangsa sendiri semua menjadi amburadul, jakarta bukan menjadi megapolitan tapi dumpolitan, di mana yang dihasilkan adalah sampah yang banyak di tolak oleh daerah lain. di indonesia sebenarnya tidak ada pembangunan yang terarah, semua menjadi amburadul setelah indonesia merdeka, para pemimpinnya masih bersifat priyayi yang maunya disembah-sembah, padahal sebagai pemimpin mereka harus melayani rakyat bukan melayani dan menggusur rakyat.. masalahnya mbak Lina mengidolakan seorang pemimpin yang sangat istiqhomah seperti Umar bin Khatab, tapi kok menokohkan bang ali yang kehilangan akal untuk mencari dana buat membangun jakarta, sehingga uang judi yang mempunyai dampak buruk buat masyarakat pun di halalkan ... sesuatu yang kontrakdiktif antara bang ali masalah ketegasan adalah Umar sangat tegas untuk membela orang papa, tapi bang ali sangat tegas untuk menggusur rakyat kecil yang seharusnya di ayomi oleh beliau saya mungkin tidak bisa menjawab pertanyaan mbak Lina, tapi sebagai ibu kota dari penduduk yang muslimnya terbesar di indonesia, seharusnya kah Jakarta di bangun dengan uang hasil judi, apa kata anak cucu mbak lina nanti ... sejarah akan lebih mencerca bang ali bila kebijakan ini diteruskan . montecarlo tidak bisa di samakan dengan jakarta, daerah itu sudah mapan dan mereka bukan warisan dari penjajah ! salam, Kalo memang harus turun ya turun lah seorang pemimpin itu, entah melalui konstitusi, entah melalui revolusi, entah melalui mengundurkan diri. Memang gak bisa berkuasa terus. Tapi yang saya mau tau apa pernyataan sampeyan yang mengatakan bang Ali turun karena obsesi judinya itu lho. Biar banyak cukong, tapi gak ada yang bisa memanfaatkan cukong tersebut utk kemajuan Jakarta, apa bisa maju Jakarta? ya buat apa dong Gubernur itu?? Kemajuan kantong nya dewe? kan gak gitu juga. Bandingkan deh gubernur sapa yang bisa bawa Jakarta maju. Aku juga gak buta-buta amat dan suci-suci amat kalo gubernur kena cipretan cukong, tapi fakta ttg Jakarta yang bisa dilihat mata kita itu harus jelas kelihatan. Kan sulit ngarepin pemimpin sekarang ini yang suci-suci banget and sulit apa tolok ukurnya mengetahui nih gubernur suci apa gak. Ya mending liat aja Jakartanya. Jadi, sekarang sampeyan mau bilang bang Ali jatuh karena gusurin tanah rakyat? comon man..., apa sih yang menyebabkan bang Ali turun dari jabatannya. Itu aja kok?..eh tambah deh...berapa periode dia menjabat jadi gubernur?. Udah deh jawab aja yang ini. Kalo gak dijawab ntar pertanyaannya nambah lagi..:-D wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: fakta yang jelas juga beliau walaupun katanya berhasil dan sukses membawa jakarta lebih baik dari segi materiil, ternyata beliau tidak bisa berkuasa terus untuk menjadikan jakarta lebih baik, kepemimpinan beliau tidak dapat terus dipertahankan, dan jakarta itu maju bukan karena bang ali sadikin, jakarta maju karena banyak cukong ... coba tanyain berapa sih tanah- tanah yang dikuasai oleh orang indonesia asli di jakarta ... paling-paling bang ali hanya sebagai bemper aja buat mereka, supaya usaha mereka maju dan duitnya buat judi karena bingung duitnya mau di kemanain, jadi buat judi aja, tanah sih gampang bang ali kan bisa di kasih traktor buat gusurin itu rakyat ... maka jatuhlah bang ali dari kekuasaan di jakarta ... itu berkat rakyat juga ...kan salam, Butuh informasi leih jelas lagi, Bang Ali turun jadi Gubernur karena apa sih??? Apa bener karena obsesinya akan judi ato emang babe dah gak suka karena terlalu populer..dia itu... Faktanya dia adalah satu2nya gubernur DKI yang sukses membawa Jakarta lebih baik secara materiil Nah selain dia itu Jakarta jalan ditempat doang. Materill gak, rohani juga gak! --- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: demikian juga dengan habibie ketika banyak orang menyatakan bahwa yang berhak memimpin bangsa indonesia ini adalah orang jawa ternyata ternyata mitos itu luntur dengan sendirinya, demikian pula dengan ali sadikin beliau telah menjadi gubernur dari ibukota republik ini, sejarahlah yang telah menunjuk beliau, tapi sejarah juga harus menghentikan kepemimpinannya ketika judi sudah merajalela. walaupun obsesi beliau tentang
Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka
gini deh..real-nya gak da sampe hari ini Walikota or gubernur kyk Bang Ali.., yang rela masuk neraka buat rakyat..even judi itu mungkin gak halal tp dana pembebasan judi bisa buat ngasih makan n ngasih kesejahteraan rakyat.. bnyk org punya program2 bagus buat kesejahteraan rakyat tp buntutnya memperkaya segelintir org aja.. buat saya..Bang Ali lebih punya nurani daripada org2 muna yg bersembunyi dibalik moral n agama... [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com 03/28/2005 03:45 cc: PM Subject: Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Please respond to Judi, Saya Rela Masuk Neraka ppiindia seorang pemimpin seperti bang ali itu ada sisi positif dan negatif nya, kalau menurut saya sisi negatif nya itu adalah menggunakan uang hasil judi buat pembangunan. Pertanyaan yang serius adalah apakah jakarta hanya bisa di bangun dengan uang judi ? tidak adakah dana yang lain yang dapat digunakan untuk membangun jakarta ? padahal jakarta tempat bertumpuknya para pedagang yang membuka usahanya ? jakarta merupakan barometer perdagangan di indonesia, dia bisa mengalahkan daerah-daerah lain seperti surabaya dan bandung. belanda saja yang dicap penjajah bisa membangun jakarta dengan system pengairan yang bagus untuk menghindari terjadinya banjir, sekarang dengan kepemimpinan bangsa sendiri semua menjadi amburadul, jakarta bukan menjadi megapolitan tapi dumpolitan, di mana yang dihasilkan adalah sampah yang banyak di tolak oleh daerah lain. di indonesia sebenarnya tidak ada pembangunan yang terarah, semua menjadi amburadul setelah indonesia merdeka, para pemimpinnya masih bersifat priyayi yang maunya disembah-sembah, padahal sebagai pemimpin mereka harus melayani rakyat bukan melayani dan menggusur rakyat.. masalahnya mbak Lina mengidolakan seorang pemimpin yang sangat istiqhomah seperti Umar bin Khatab, tapi kok menokohkan bang ali yang kehilangan akal untuk mencari dana buat membangun jakarta, sehingga uang judi yang mempunyai dampak buruk buat masyarakat pun di halalkan ... sesuatu yang kontrakdiktif antara bang ali masalah ketegasan adalah Umar sangat tegas untuk membela orang papa, tapi bang ali sangat tegas untuk menggusur rakyat kecil yang seharusnya di ayomi oleh beliau saya mungkin tidak bisa menjawab pertanyaan mbak Lina, tapi sebagai ibu kota dari penduduk yang muslimnya terbesar di indonesia, seharusnya kah Jakarta di bangun dengan uang hasil judi, apa kata anak cucu mbak lina nanti ... sejarah akan lebih mencerca bang ali bila kebijakan ini diteruskan . montecarlo tidak bisa di samakan dengan jakarta, daerah itu sudah mapan dan mereka bukan warisan dari penjajah ! salam, Kalo memang harus turun ya turun lah seorang pemimpin itu, entah melalui konstitusi, entah melalui revolusi, entah melalui mengundurkan diri. Memang gak bisa berkuasa terus. Tapi yang saya mau tau apa pernyataan sampeyan yang mengatakan bang Ali turun karena obsesi judinya itu lho. Biar banyak cukong, tapi gak ada yang bisa memanfaatkan cukong tersebut utk kemajuan Jakarta, apa bisa maju Jakarta? ya buat apa dong Gubernur itu?? Kemajuan kantong nya dewe? kan gak gitu juga. Bandingkan deh gubernur sapa yang bisa bawa Jakarta maju. Aku juga gak buta-buta amat dan suci-suci amat kalo gubernur kena cipretan cukong, tapi fakta ttg Jakarta yang bisa dilihat mata kita itu harus jelas kelihatan. Kan sulit ngarepin pemimpin sekarang ini yang suci-suci banget and sulit apa tolok ukurnya mengetahui nih gubernur suci apa gak. Ya mending liat aja Jakartanya. Jadi, sekarang sampeyan mau bilang bang Ali jatuh karena gusurin tanah rakyat? comon man..., apa sih yang menyebabkan bang Ali turun dari jabatannya. Itu aja kok?..eh tambah deh...berapa periode dia menjabat jadi gubernur?. Udah deh jawab aja yang ini. Kalo gak dijawab ntar pertanyaannya nambah lagi..:-D wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: fakta yang jelas juga beliau walaupun katanya berhasil dan sukses membawa jakarta lebih baik dari segi materiil, ternyata beliau tidak bisa berkuasa terus untuk menjadikan jakarta lebih baik, kepemimpinan beliau tidak dapat terus dipertahankan, dan jakarta itu
Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka
Dalam klik militer yang merebut kekuasaan tentu saja ada pertentangan. Sebagain terpakai oleh si babe dan sebahagian lagi ditolak. Contohnya Jenderal Nasution yang bersama-sama menegakan orde baru tak terpakai, hanya dikasi posisi sebagai ketua MPR. Mungkin ada benarnya si babe tak suka yang populer, tetapi apa kepopulerarnnya? Sejumlah perwira yang tak dipakai oleh si babe lalu membentuk petisi 50. Rupanya yang mereka ributkan ialah karena tidak kebagian rejeki, sebab kalau dilihat pada masa ganas-ganasnya pembunuhan di Indonesia, apakah petisi 50 ini tuurt bersuara supaya pembunuhan dihentikan dan hukum yang beradab diterapkan sebagaimana mestinya? - Original Message - From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Monday, March 28, 2005 9:54 AM Subject: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka gitu juga yang aku denger. Anti suapnya itu juga krn bang Ali memang datang dari keluarga yang udah berada, gak perlu ngemis ke cukong. Makanya aku tanya apa yang menyebabkan bang Ali turun jabatan? karena ku dengar lagi juga itu karena dia terlalu populer dan babe gak suka orang yang terlalu populer...he..he...kalah pamor... he..he..masih i'lmi yaqin belum ainul yaqin...apalgai haqul yaqin --- In ppiindia@yahoogroups.com, Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED] wrote: just for ur irritation..:))..kidding.. actually..Bang Ali itu anti disuap..itu kata org2 dulu.apalagi klo ada tender2 yg gak jelas n nantinya bisa ngerugiin rakyat kecil.(gak tau bener ato gak bcs i wasnt even born yet at that time..) [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com 03/28/2005 01:26 cc: PM Subject: Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Please respond to Judi, Saya Rela Masuk Neraka ppiindia fakta yang jelas juga beliau walaupun katanya berhasil dan sukses membawa jakarta lebih baik dari segi materiil, ternyata beliau tidak bisa berkuasa terus untuk menjadikan jakarta lebih baik, kepemimpinan beliau tidak dapat terus dipertahankan, dan jakarta itu maju bukan karena bang ali sadikin, jakarta maju karena banyak cukong ... coba tanyain berapa sih tanah- tanah yang dikuasai oleh orang indonesia asli di jakarta ... paling-paling bang ali hanya sebagai bemper aja buat mereka, supaya usaha mereka maju dan duitnya buat judi karena bingung duitnya mau di kemanain, jadi buat judi aja, tanah sih gampang bang ali kan bisa di kasih traktor buat gusurin itu rakyat ... maka jatuhlah bang ali dari kekuasaan di jakarta ... itu berkat rakyat juga ...kan salam, Butuh informasi leih jelas lagi, Bang Ali turun jadi Gubernur karena apa sih??? Apa bener karena obsesinya akan judi ato emang babe dah gak suka karena terlalu populer..dia itu... Faktanya dia adalah satu2nya gubernur DKI yang sukses membawa Jakarta lebih baik secara materiil Nah selain dia itu Jakarta jalan ditempat doang. Materill gak, rohani juga gak! --- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: demikian juga dengan habibie ketika banyak orang menyatakan bahwa yang berhak memimpin bangsa indonesia ini adalah orang jawa ternyata ternyata mitos itu luntur dengan sendirinya, demikian pula dengan ali sadikin beliau telah menjadi gubernur dari ibukota republik ini, sejarahlah yang telah menunjuk beliau, tapi sejarah juga harus menghentikan kepemimpinannya ketika judi sudah merajalela. walaupun obsesi beliau tentang judi yang mendatangkan pemasukan yang besar terhadap jakarta masih menggebu- gebu. * ** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org * ** _ _ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links __ Disclaimer : - This email and any file transmitted with it are confidential and are intended solely for the use of the individual or entity whom they are addressed, if you are not the original recipient, please delete it from your system. - Any views or opinions expressed in this email are those of the author only
Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka
bang ali kan sukanya jalan pintas, dengan menghalalkan segala cara..padahal apalah artinya pembangunan itu kalau achirnya menghasilkan mental spiritual masy. indon kian terpuruk seperti sekarang ini.., mang jakarte dah megah meriah dengan pembangunannya, tp tetap aja ga merate.., mending biasa² ajalah melalui jalan lurus, tapi semua rakyat merasakan kemakmuran yg sama, setidak-tidaknya jurang perbedaan ga terlalu dalam.. jadi ingat satu bait lagu dangdut deh yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.. hihihhihihiih.. [EMAIL PROTECTED] wrote: seorang pemimpin seperti bang ali itu ada sisi positif dan negatif nya, kalau menurut saya sisi negatif nya itu adalah menggunakan uang hasil judi buat pembangunan. Pertanyaan yang serius adalah apakah jakarta hanya bisa di bangun dengan uang judi ? tidak adakah dana yang lain yang dapat digunakan untuk membangun jakarta ? padahal jakarta tempat bertumpuknya para pedagang yang membuka usahanya ? jakarta merupakan barometer perdagangan di indonesia, dia bisa mengalahkan daerah-daerah lain seperti surabaya dan bandung. belanda saja yang dicap penjajah bisa membangun jakarta dengan system pengairan yang bagus untuk menghindari terjadinya banjir, sekarang dengan kepemimpinan bangsa sendiri semua menjadi amburadul, jakarta bukan menjadi megapolitan tapi dumpolitan, di mana yang dihasilkan adalah sampah yang banyak di tolak oleh daerah lain. di indonesia sebenarnya tidak ada pembangunan yang terarah, semua menjadi amburadul setelah indonesia merdeka, para pemimpinnya masih bersifat priyayi yang maunya disembah-sembah, padahal sebagai pemimpin mereka harus melayani rakyat bukan melayani dan menggusur rakyat.. masalahnya mbak Lina mengidolakan seorang pemimpin yang sangat istiqhomah seperti Umar bin Khatab, tapi kok menokohkan bang ali yang kehilangan akal untuk mencari dana buat membangun jakarta, sehingga uang judi yang mempunyai dampak buruk buat masyarakat pun di halalkan ... sesuatu yang kontrakdiktif antara bang ali masalah ketegasan adalah Umar sangat tegas untuk membela orang papa, tapi bang ali sangat tegas untuk menggusur rakyat kecil yang seharusnya di ayomi oleh beliau saya mungkin tidak bisa menjawab pertanyaan mbak Lina, tapi sebagai ibu kota dari penduduk yang muslimnya terbesar di indonesia, seharusnya kah Jakarta di bangun dengan uang hasil judi, apa kata anak cucu mbak lina nanti ... sejarah akan lebih mencerca bang ali bila kebijakan ini diteruskan . montecarlo tidak bisa di samakan dengan jakarta, daerah itu sudah mapan dan mereka bukan warisan dari penjajah ! salam, Kalo memang harus turun ya turun lah seorang pemimpin itu, entah melalui konstitusi, entah melalui revolusi, entah melalui mengundurkan diri. Memang gak bisa berkuasa terus. Tapi yang saya mau tau apa pernyataan sampeyan yang mengatakan bang Ali turun karena obsesi judinya itu lho. Biar banyak cukong, tapi gak ada yang bisa memanfaatkan cukong tersebut utk kemajuan Jakarta, apa bisa maju Jakarta? ya buat apa dong Gubernur itu?? Kemajuan kantong nya dewe? kan gak gitu juga. Bandingkan deh gubernur sapa yang bisa bawa Jakarta maju. Aku juga gak buta-buta amat dan suci-suci amat kalo gubernur kena cipretan cukong, tapi fakta ttg Jakarta yang bisa dilihat mata kita itu harus jelas kelihatan. Kan sulit ngarepin pemimpin sekarang ini yang suci-suci banget and sulit apa tolok ukurnya mengetahui nih gubernur suci apa gak. Ya mending liat aja Jakartanya. Jadi, sekarang sampeyan mau bilang bang Ali jatuh karena gusurin tanah rakyat? comon man..., apa sih yang menyebabkan bang Ali turun dari jabatannya. Itu aja kok?..eh tambah deh...berapa periode dia menjabat jadi gubernur?. Udah deh jawab aja yang ini. Kalo gak dijawab ntar pertanyaannya nambah lagi..:-D wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: fakta yang jelas juga beliau walaupun katanya berhasil dan sukses membawa jakarta lebih baik dari segi materiil, ternyata beliau tidak bisa berkuasa terus untuk menjadikan jakarta lebih baik, kepemimpinan beliau tidak dapat terus dipertahankan, dan jakarta itu maju bukan karena bang ali sadikin, jakarta maju karena banyak cukong ... coba tanyain berapa sih tanah- tanah yang dikuasai oleh orang indonesia asli di jakarta ... paling-paling bang ali hanya sebagai bemper aja buat mereka, supaya usaha mereka maju dan duitnya buat judi karena bingung duitnya mau di kemanain, jadi buat judi aja, tanah sih gampang bang ali kan bisa di kasih traktor buat gusurin itu rakyat ... maka jatuhlah bang ali dari kekuasaan di jakarta ... itu berkat rakyat juga ...kan salam, Butuh informasi leih jelas lagi, Bang Ali turun jadi Gubernur karena apa sih??? Apa bener karena obsesinya akan judi ato emang babe dah gak suka karena terlalu populer..dia itu... Faktanya dia adalah satu2nya gubernur DKI yang sukses membawa Jakarta lebih baik secara materiil Nah selain dia itu Jakarta
Perlu Pemimpin Pro Rakyat - Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka
Intinya, kita butuh pemimpin yang peduli pada rakyat, punya kemampuan, dan kemauan untuk memberdayakan rakyat dengan menggunakan SDA yang ada. Selain itu, sistem-nya pun harus pro rakyat. Sehingga kebijakannya akan berpihak pada rakyat. APBN harus dianalisa dan dikaji, apakah bermanfaat untuk rakyat atau tidak. Contohnya, APBN-P yang menaikan suku bunga SBI dari 6,5% jadi 8% per tahun jelas tidak berpihak pada mayoritas rakyat. Bagaimana mungkin pemerintah dari memberi bunga sekitar Rp 50 trilyun per tahun kepada segelintir pemegang SBI dan Obligasi negara, setelah APBN-P member Rp 61,5 trilyun per tahun kepada para pemilik uang tsb? Padahal di AS, bunga the Fed saja tak lebih dari 3%! APBN harus digunakan untuk menyelamatkan rakyat kecil dari kelaparan, sekaligus memberi mereka pendidikan dan modal agar bisa bertahan hidup. Padahal jumlah itu sudah lebih dari cukup untuk tidak menaikan harga BBM. --- Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: Dalam klik militer yang merebut kekuasaan tentu saja ada pertentangan. Sebagain terpakai oleh si babe dan sebahagian lagi ditolak. Contohnya Jenderal Nasution yang bersama-sama menegakan orde baru tak terpakai, hanya dikasi posisi sebagai ketua MPR. Mungkin ada benarnya si babe tak suka yang populer, tetapi apa kepopulerarnnya? Sejumlah perwira yang tak dipakai oleh si babe lalu membentuk petisi 50. Rupanya yang mereka ributkan ialah karena tidak kebagian rejeki, sebab kalau dilihat pada masa ganas-ganasnya pembunuhan di Indonesia, apakah petisi 50 ini tuurt bersuara supaya pembunuhan dihentikan dan hukum yang beradab diterapkan sebagaimana mestinya? - Original Message - From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Monday, March 28, 2005 9:54 AM Subject: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka gitu juga yang aku denger. Anti suapnya itu juga krn bang Ali memang datang dari keluarga yang udah berada, gak perlu ngemis ke cukong. Makanya aku tanya apa yang menyebabkan bang Ali turun jabatan? karena ku dengar lagi juga itu karena dia terlalu populer dan babe gak suka orang yang terlalu populer...he..he...kalah pamor... he..he..masih i'lmi yaqin belum ainul yaqin...apalgai haqul yaqin --- In ppiindia@yahoogroups.com, Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED] wrote: just for ur irritation..:))..kidding.. actually..Bang Ali itu anti disuap..itu kata org2 dulu.apalagi klo ada tender2 yg gak jelas n nantinya bisa ngerugiin rakyat kecil.(gak tau bener ato gak bcs i wasnt even born yet at that time..) [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com 03/28/2005 01:26 cc: PM Subject: Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Please respond to Judi, Saya Rela Masuk Neraka ppiindia fakta yang jelas juga beliau walaupun katanya berhasil dan sukses membawa jakarta lebih baik dari segi materiil, ternyata beliau tidak bisa berkuasa terus untuk menjadikan jakarta lebih baik, kepemimpinan beliau tidak dapat terus dipertahankan, dan jakarta itu maju bukan karena bang ali sadikin, jakarta maju karena banyak cukong ... coba tanyain berapa sih tanah- tanah yang dikuasai oleh orang indonesia asli di jakarta ... paling-paling bang ali hanya sebagai bemper aja buat mereka, supaya usaha mereka maju dan duitnya buat judi karena bingung duitnya mau di kemanain, jadi buat judi aja, tanah sih gampang bang ali kan bisa di kasih traktor buat gusurin itu rakyat ... maka jatuhlah bang ali dari kekuasaan di jakarta ... itu berkat rakyat juga ...kan salam, Butuh informasi leih jelas lagi, Bang Ali turun jadi Gubernur karena apa sih??? Apa bener karena obsesinya akan judi ato emang babe dah gak suka karena terlalu populer..dia itu... Faktanya dia adalah satu2nya gubernur DKI yang sukses membawa Jakarta lebih baik secara materiil Nah selain dia itu Jakarta jalan ditempat doang. Materill gak, rohani juga gak! --- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: demikian juga dengan habibie ketika banyak orang menyatakan bahwa yang berhak memimpin bangsa indonesia ini adalah orang jawa ternyata ternyata mitos itu luntur dengan sendirinya, demikian pula dengan ali sadikin beliau telah menjadi gubernur dari ibukota republik ini, sejarahlah yang telah menunjuk beliau, tapi sejarah juga harus menghentikan kepemimpinannya ketika judi sudah merajalela. walaupun obsesi beliau tentang judi yang mendatangkan pemasukan yang besar terhadap jakarta masih menggebu- gebu
[ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka
Oke deh kita lupakan kenapa bang Ali turun dari jabatannya...:-) Dalam beberapa hal saya melihat bang Ali sama cermatnya dengan Umar bin Khattab ra dalam melihat keadaan sosial rakyatnya. Dalam sejarah or hadist, Pertimbangan Umar bin Khattab dalam urusan perang, sosial masyarakat, ada yg dibenarkan olehNya ketimbang pertimbangan Nabi SAW. Juga dalam masalah penerapan zakat/pajak dijaman Umar, Dia merubahnya dari Zakat menjadi apa ya istilahnya untuk pajak yang dipotong bagi non muslim waktu itu...(sorry lupa). Untuk urusan kemasyarakatan, Umar ra gak peduli nama or simbol, yang penting esensi. Nah apa esensi haram itu? apakah uang hasil pajak thdp judi itu ikut haram? Masalahnya, rakyat pada waktu itu sangat tunduk kepada khalifahnya. Kalo Umar (sbg pemimpin tertingg) bilang perang terhadap judi, rakyatnya manut dan takut menentang Umar. Lah kalo bang Ali (kan masih punya bos di INdonesia ini) bilang perang terhadap judi, para cukong yang lebih berkuasa dalam ekonomi di Jakarta tentu akan menguyek-uyek kekuasaan bang Ali. (Perbuatan) Judi itu dilarang agama (haram) karena buat orang males dan syirik. Apakah penjudi itu bukannya pengusaha yang senang berjudi?. Uang itu menjadi haram kalo didapatkan dengan mencuri dan didapatkan dengan menjadikan judi sebagai mata pencaharian. Sedang mencari dana lain untuk membangun Jakarta tidak menjadi masalah dalam diskusi ini. Intinya, apakah haram perbuatan meregulasi dan mengambil keuntungan dana (pajak) dari orang2 yang melakukan pekerjaan haram? Kalau ada seorang pelacur ingin berzakat atau bayar pajak, apakah uang zakatnya itu haram? Yang haram kan pekerjaannya. Kalo gitu sebetulnya pemerintah atau badan amil gak boleh mengambil pajak/zakatnya seorang pelacur? Pajak/zakat itu kan diambil gak ada persyaratan harus uang haram or uang halal. Disitu kecermatan bang Ali. Mungkin dia meniru salah satu sifat Umar ra...:-)...cermat... wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: seorang pemimpin seperti bang ali itu ada sisi positif dan negatif nya, kalau menurut saya sisi negatif nya itu adalah menggunakan uang hasil judi buat pembangunan. Pertanyaan yang serius adalah apakah jakarta hanya bisa di bangun dengan uang judi ? tidak adakah dana yang lain yang dapat digunakan untuk membangun jakarta ? padahal jakarta tempat bertumpuknya para pedagang yang membuka usahanya ? jakarta merupakan barometer perdagangan di indonesia, dia bisa mengalahkan daerah-daerah lain seperti surabaya dan bandung. belanda saja yang dicap penjajah bisa membangun jakarta dengan system pengairan yang bagus untuk menghindari terjadinya banjir, sekarang dengan kepemimpinan bangsa sendiri semua menjadi amburadul, jakarta bukan menjadi megapolitan tapi dumpolitan, di mana yang dihasilkan adalah sampah yang banyak di tolak oleh daerah lain. di indonesia sebenarnya tidak ada pembangunan yang terarah, semua menjadi amburadul setelah indonesia merdeka, para pemimpinnya masih bersifat priyayi yang maunya disembah-sembah, padahal sebagai pemimpin mereka harus melayani rakyat bukan melayani dan menggusur rakyat.. masalahnya mbak Lina mengidolakan seorang pemimpin yang sangat istiqhomah seperti Umar bin Khatab, tapi kok menokohkan bang ali yang kehilangan akal untuk mencari dana buat membangun jakarta, sehingga uang judi yang mempunyai dampak buruk buat masyarakat pun di halalkan ... sesuatu yang kontrakdiktif antara bang ali masalah ketegasan adalah Umar sangat tegas untuk membela orang papa, tapi bang ali sangat tegas untuk menggusur rakyat kecil yang seharusnya di ayomi oleh beliau saya mungkin tidak bisa menjawab pertanyaan mbak Lina, tapi sebagai ibu kota dari penduduk yang muslimnya terbesar di indonesia, seharusnya kah Jakarta di bangun dengan uang hasil judi, apa kata anak cucu mbak lina nanti ... sejarah akan lebih mencerca bang ali bila kebijakan ini diteruskan . montecarlo tidak bisa di samakan dengan jakarta, daerah itu sudah mapan dan mereka bukan warisan dari penjajah ! salam, Kalo memang harus turun ya turun lah seorang pemimpin itu, entah melalui konstitusi, entah melalui revolusi, entah melalui mengundurkan diri. Memang gak bisa berkuasa terus. Tapi yang saya mau tau apa pernyataan sampeyan yang mengatakan bang Ali turun karena obsesi judinya itu lho. Biar banyak cukong, tapi gak ada yang bisa memanfaatkan cukong tersebut utk kemajuan Jakarta, apa bisa maju Jakarta? ya buat apa dong Gubernur itu?? Kemajuan kantong nya dewe? kan gak gitu juga. Bandingkan deh gubernur sapa yang bisa bawa Jakarta maju. Aku juga gak buta-buta amat dan suci-suci amat kalo gubernur kena cipretan cukong, tapi fakta ttg Jakarta yang bisa dilihat mata kita itu harus jelas kelihatan. Kan sulit ngarepin pemimpin sekarang ini yang suci-suci banget and sulit apa tolok ukurnya mengetahui nih gubernur suci apa gak. Ya mending liat aja
MORAL Bang Ali Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka
Aku sangat setuju bahwa masalah di Indonesia itu sekarang ini bukan SAJA Sistem. Sistem perlu dimasyarakatkan dan dibudayakan oleh siapa? Nah karena sistem ini belum membudaya, maka di jaman jatuhnya BK, banyak orang asal percaya dan menyerahkan ke Suharto. Aku pernah dengar bahwa Buyung Nasution mengakui bahwa mahasiswa dulu banyak yg belum tahu kalau si Suharto itu maling dan pernah hampir dipecat ama Nasution di Jwa Tengah. Nah cilakanya si Suharto itu betul-betul pinter dan jenius untuk ngibulin orang. Kejeniusan Suharto adalah membaca langkah politik lawan-lawannya. Ini dibuktikan dengan tidak adanya Pangab yang bertahan lama, M Yusuf diadu sama Benny Murdani, terus ketika Benny mulai ngomongin anak2nya dan mulai ngomongin suksesi dipecat juga. Diadu ama Feisal. Seterusnya Suharto memelhara Pangab yg pangkatnya jendral tapi sikapnya seperti Baturnya Bu Tin. Habibi diangkat jadi Wapres juga bukan karena Suharto sayang Habibi tapi karena Habibi itu bukan politisi sejak muda dan kekuatan massanya (ICMI dll) adalah juga karena direkayasa sama Suharto. Jadi nggak punya massa real. Jadi sekuat-kuatnya Habibi, resiko pengkhianatan thd Suharto hampir nihil, kalau adapun gak kuat. (Suharto hanya keliru tidak menghitung IMF dan Mahasiswa yg sudah muak ama dia dan Keluarganya yg kaya raja). Namun demikian Suharto memang terbukti jago dan terbukti mampu bertahan, dia masih punya lapisan kekuasaan yg sangat sulit tertembus oleh lawan-lawan: yaitu lapisan birokrasi sipil dan militer yg korup dan lapisan milyar dollar yg tersebar di mana-mana. Tidak heran jika Suharto adalah sedikit dari Diktator Dunia yg bisa beristirahat dan menikmati hari tua di negaranya sendiri. Nasib BURUK bangsa Indonesia adalah jatuhnya Kekuasaan di tahun 1965 pada kepemimpinan yg tangguh namun ORIENTASI satu-satunya adalah KEKUASAAN. Indonesia sekarang ini bagaikan Kapal Besar yg hampir tenggelam dan stok makanan dan manusianya adalah tinggalan si Bajak Laut Suharto. Jadi yang perlu direparasi bukan cuman mesin kapal tapi juga awaknya, dalam keadaan begini sangat diperlukan seorang LEADER yg betul-betul ciamik, seciamik Umar, yang menurut mbak Lina tidak silau hanya oleh simbol-simbol sehingga tidak munafik, tapi matanya bersatu dengan hati, mampu menembus melihat esensi. Namun selain itu ada baiknya kita melihat diri kita sendiri ini sebagai WARGA NEGARA. Apa yg dapat kita sumbangkan pada tanah ari tercinta ini? Salah satu yang penting, dengan mulai membangun kekritisan dan rasionalitas kita terhadap para pemimpin kita sendiri. Kalau kita tetapi menjadi lembu maka pemimpin sehebat apapun maka ia akan selalu kelabakan menggembala kita. Jadi bebannya akan sangat berat. Apalagi kalau bodoh terus nanti pemimpin2nya jadi makin gatel untuk membohongi kita. Selain itu sudah saatnya kita membangun budaya demokratis dan adil. Daku percaya semua agama sangat kompatibel dengan SISTEM demokrasi, karena dengan demokrasi semua WARGA NEGARA diminta, dituntut, menggunakan akal budi dan hati nuraninya masing-masing. Karena sistem demokrasi adalah sistem dgn ideologi terbuka, artinya terbuka untuk perdebatan dan dialog, sehingga MUSYAWARAH yg terjadi makin hari makin mendekati kesempurnaan, terus menerus. Terakhir mengenai Ali Sadikin. Sebagai orang Katolik aku akan bersyukur kalau ada orang Katolik yg kaya gitu: saya rela masuk neraka Seperti almarhum Romo Mangun yg rela terjun ke daerah kumuh Kali Code yg banyak jg umat Muslimnya, seperti Romo Sandyawan yg mau menerima segala gosip dgn rendah hati dan jauh dari kemewahan hidup dan berkembang bersama-sama masyarkat multi religion dan multi status (banyak yg preman jg) di tepi kali Ciliwung, menemani mereka kebanjiran tiap musim hujan, hanya untuk memanusiakan mereka tidak mengkristenkannya, menemani mereka di kehidupan Ibu Kota yg kejam. Itulah esensi. Pemimpin seperti Ali Sadikin yg rela masuk neraka demi rakyatnya sungguh-sungguh dibutuhkan tanah air tercinta ini. Bisa saja Bang Ali salah, namun secara historis bisa kita lihat bahwa Bang Ali adalah Gubernur DKI yg tersukses, sampai dia digeser God Father Suharto, karena berani mengkritik gaya kepemimpinan Suharto yg kaya mafia. Dari segi policy (melokalisasi judi) bisa saja salah. NAMUN Secara Moral Bang Ali bukan main kuatnya, KARENA APA? Karena mau mati bahkan LEBIH dari ITU setelah MATI pun beliau RELA masuk neraka. Penyerahan Diri yang total adalah sifat seorang Pemimpin sejati. Pemimpin Indonesia, dimana Dikau Wassalam Bobby B Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Oke deh kita lupakan kenapa bang Ali turun dari jabatannya...:-) Dalam beberapa hal saya melihat bang Ali sama cermatnya dengan Umar bin Khattab ra dalam melihat keadaan sosial rakyatnya. Dalam sejarah or hadist, Pertimbangan Umar bin Khattab dalam urusan perang, sosial masyarakat, ada yg dibenarkan olehNya ketimbang pertimbangan Nabi SAW. Juga dalam masalah penerapan zakat/pajak dijaman
Adil dan Kasih re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka
Sungguh sayang aku baru sempat membaca potongan thread yg ini. Pada kedua saudari Lina dan Carla, aku harus angkat topi. Karena apa? Karena sering kali kasih dipertentangkan dgn keadilan, padahal sesungguhnya adil itu kasih dan kasih itu adil. Kasih sering disalah artikan dengan memanjakan, sehingga sering dipertentangkan dgn sikap adil. Sementara adil sering disamakan dgn balas dendam sehingga dipertentangkan dgn kasih. Padahal jelas bahwa kasih tidak sama dgn manja dan adil tidak sama dengan balas dendam. Tidak heran Gandhi pernah mengatakan pada Nehru muda, anda mau memperbaiki keadaan atau cuman mau balas dendam? (Film Mahatma Gandhi). Hal yg sama aku pernah dengar dari salah satu tokoh sepuh NU. Kasih itu tidak sektarian dan demikian pula dengan keadilan. Ini hal yg paling universal, berlaku untuk semua jenis manusia, semua ras dan agama. Menurut sebuah buku hal ini juga terbukti secara antropologis, di suku Eskimo paling terisolasi budaya pun manusia mengerti kasih dan adil. Makanya ajaran rahmatan 'lil alamin merupakan ajaran yg huebat... Gus Dur, Cak Nur, Prof Asyumardi Azra, Komarudin Hidayat, Bang Ali hanyalah bukti saja, tapi ajaran itu jelas dan tegas: Kasih bagi seluruh alam... sungguh sejuk mendengarnya. Dgn demikian aku menolak mengutuk agama Islam, walaupun ada contoh lain yg sektarian seperti Din Syamsuddin, Fuad Bawasier dan kelompok-kelompok extrem yg menyalahgunakan nama Islam, dan walaupun dipihakku ada saja yg kegenitan untuk menaikkan agama sendiri merendahkan agama lain. Menurut Erich Fromm (buku the art of loving), ada 4 sindroma cinta selain sikap mental memberi. Psikolog Sosial kenamaan ini menyarankan untuk menggunakan 4 sindroma itu untuk mendeteksi apakah sebuah pribadi mencintai atau tidak. Sberapa jauh cintanya. 4 Sindroma itu adalah: Care, Responsibility, Respect dan Knowledge. (CRRK) Pada pribadi mencinta keempat-empatnya pasti ada. Kalau hanya ada Care dan Responsibility maka manusia akan terjerumus pada sikap otoriter atau diktator. Fenomena ini sering terlihat di Indonesia, banyak ortu yg merasa bertanggungjawab dan memaksa anak-anaknya harus ini dan itu. Mereka mungkin Care dan Responsible tapi nggak ada Respect dan Knowlede pada anak. Mereka tidak hormat dan tak mau mengenal PRIBADI anak lebih jauh. Sayangnya agama degan konsep surga neraka sering kali mendukung sikap otoriter ini. Betapa seringnya anak-anak Indonesia diancam oleh hukuman dosa dan neraka untuk menuruti kehendak orang tua. Pribadi mereka tidak dihormati dan diacuhkan. Inilah Ketidak adilan yg paling dalam. Manusia tidak dihormati sbg manusia. Manusia tidak dikenali sbg manusia. Jadi jelas sekali ADIL itu Memang harus berlandaskan kasih. Berhubungan dengan sistem kenegaraan, hal ini akan menjadi rumit. Tapi jelas bahwa negara harus bertanggungjawab, mengayomi, menghormati dan mengenali warga nya sebagai manusia. Sekali lagi salut buat kedua Ladies. Sometimes I feel Ladies are smarter than men.. Yang jelas sering kali mereka lebih tender.. bahkan laki-laki yg kewanitaan pun (nggak mesti bencong, tapi jenis kelamin ini termasuk) juga lebih tender, ... maksudnya mereka tidak cepat agresif... ... ok it's just intermezzzo aja.. Wassalam Bobby B Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED] wrote: Mba Lina, nice talking to u again btw..:) Mba..the basic foundation of Just is Love, it's very danger if someone apply Just without love it will lead to otoritarian/dictactorship..sooner or later.. talking abt spiritual leaders now days..i think it's less than what we expected..mba.., many of them became spiritual-political leaders..but there're no political leader who re spiritual enough..:))..it's a pity, right? Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]To: ppiindia@yahoogroups.com .comcc: Subject: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, 03/28/2005 11:31 Saya Rela Masuk Neraka AM Please respond to ppiindia Who is he? give us one example... Kalo ku
Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka
esensi haram itu ya ...merusak,, atau tidak akan mempunyai masa depan yang cerah bila dilakukan, seorang yang punya duit segudang pun belum tentu akan menjadi dua gudang atau tiga gudang mungkin juga bisa ludes, jadi masa depan nya tidak pasti . seorang yang meminum alkohol sampe mabuk tidak akan memiliki masa depan yang cerah bila suatu saat dia masuk selokan yang banyak airnya karena ke lelep demikian juga dengan pelacuran, masa depannya pasti suram bila sudah mengidap hiv di sinilah Allah mengharamkan, karena cinta-Nya kepada umat manusia, cinta yang benar-benar cinta demi masa depan kemanusiaan itu sendiri. cintanya tulus karena Dia tidak membutuhkan cinta dari umat manusia ... jadi pada dasarnya esensi yang sebenarnya dari pengharaman itu adalah Cinta kasih yang maha Pencipta terhadap ciptaannya. mengambil pajak dari barang haram actually tidak haram tapi umumnya membiarkan dan mengembangkan perbuatan haram itu, artinya kita tidak perduli terhadap akibat yang akan menimpa orang-orang yang melakukan perbuatan haram, kita hanya menghisap uang dari para penjudi, dan pemabok tanpa memperdulikan akibat perbuatan tersebut akan menyengsarakan hidupnya, istilah orang jakarte ... lu mau main judi silahkan .. sampai mampuspun tidak ape-ape ... asal jangan gue yang mampus ... yang penting luh .. harus setor pajak ame gue ... cinta itu selalu menginginkan masa depan dari orang yang di cintainya cerah karena kasih yang keluar dari lubuk hatinya memang benar-benar tulus dan ikhlas , sama dengan Umar bin Khatabb tapi Ali S. nggak peduli si penjudi menjadi hancur yang penting uangnya harus masuk kas daerah dan bisa membangun daerah jadi esensinya adalah cinta kasih ...benar kata mbak Carla, semua berawal dari cinta, tapi sejatine cinta itu bukan untuk menjerumuskan orang lain demi orang yang di cintai, itu namenye kagak fair ... is that true ...mbak Carla ? salam, cinta sejati, Oke deh kita lupakan kenapa bang Ali turun dari jabatannya...:-) Dalam beberapa hal saya melihat bang Ali sama cermatnya dengan Umar bin Khattab ra dalam melihat keadaan sosial rakyatnya. Dalam sejarah or hadist, Pertimbangan Umar bin Khattab dalam urusan perang, sosial masyarakat, ada yg dibenarkan olehNya ketimbang pertimbangan Nabi SAW. Juga dalam masalah penerapan zakat/pajak dijaman Umar, Dia merubahnya dari Zakat menjadi apa ya istilahnya untuk pajak yang dipotong bagi non muslim waktu itu...(sorry lupa). Untuk urusan kemasyarakatan, Umar ra gak peduli nama or simbol, yang penting esensi. Nah apa esensi haram itu? apakah uang hasil pajak thdp judi itu ikut haram? Masalahnya, rakyat pada waktu itu sangat tunduk kepada khalifahnya. Kalo Umar (sbg pemimpin tertingg) bilang perang terhadap judi, rakyatnya manut dan takut menentang Umar. Lah kalo bang Ali (kan masih punya bos di INdonesia ini) bilang perang terhadap judi, para cukong yang lebih berkuasa dalam ekonomi di Jakarta tentu akan menguyek-uyek kekuasaan bang Ali. (Perbuatan) Judi itu dilarang agama (haram) karena buat orang males dan syirik. Apakah penjudi itu bukannya pengusaha yang senang berjudi?. Uang itu menjadi haram kalo didapatkan dengan mencuri dan didapatkan dengan menjadikan judi sebagai mata pencaharian. Sedang mencari dana lain untuk membangun Jakarta tidak menjadi masalah dalam diskusi ini. Intinya, apakah haram perbuatan meregulasi dan mengambil keuntungan dana (pajak) dari orang2 yang melakukan pekerjaan haram? Kalau ada seorang pelacur ingin berzakat atau bayar pajak, apakah uang zakatnya itu haram? Yang haram kan pekerjaannya. Kalo gitu sebetulnya pemerintah atau badan amil gak boleh mengambil pajak/zakatnya seorang pelacur? Pajak/zakat itu kan diambil gak ada persyaratan harus uang haram or uang halal. Disitu kecermatan bang Ali. Mungkin dia meniru salah satu sifat Umar ra...:-)...cermat... wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: seorang pemimpin seperti bang ali itu ada sisi positif dan negatif nya, kalau menurut saya sisi negatif nya itu adalah menggunakan uang hasil judi buat pembangunan. Pertanyaan yang serius adalah apakah jakarta hanya bisa di bangun dengan uang judi ? tidak adakah dana yang lain yang dapat digunakan untuk membangun jakarta ? padahal jakarta tempat bertumpuknya para pedagang yang membuka usahanya ? jakarta merupakan barometer perdagangan di indonesia, dia bisa mengalahkan daerah-daerah lain seperti surabaya dan bandung. belanda saja yang dicap penjajah bisa membangun jakarta dengan system pengairan yang bagus untuk menghindari terjadinya banjir, sekarang dengan kepemimpinan bangsa sendiri semua menjadi amburadul, jakarta bukan menjadi megapolitan tapi dumpolitan, di mana yang dihasilkan adalah sampah yang banyak di tolak oleh daerah lain. di indonesia sebenarnya tidak ada pembangunan yang terarah, semua menjadi amburadul setelah indonesia merdeka, para pemimpinnya masih bersifat priyayi yang maunya
terlalu mencintai aturan? Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka
menurut aku sih ulasan Yustam sangat menarik. Mengapa mebiarkan / melokalisasi judi? Bukankah cinta kasih itu solidaritas dan mengapa membiarkan mereka trjerumus ke dalam lembah nista. Itu kira-kira pendapat Yustam. Selain itu jelas kebanyakan agama menolak judi, pelacuran, dan mabuk-mabukan. Jadi sebenarnya kita mempunyai titik awal yg sama. Kita sama-sama mencintai tanah air tercinta ini, yg memang sekarang ini terkena disasters silih berganti. Namun dengan semangat yg sama mungkin kita bisa melihat Bang Ali dgn lebih fair. Apakah Bang Ali ini memang sukanya judi dan mau menjerumuskan manusia-manusia Jakarta ke lembah nestapa? Kalau melihat track recordnya (melawan Suharto sewaktu Suharto masih kuat, Gubernur Tersukses Jakarta, menaikkan sikap Pede suku Betawi yg dulunya minder etc), jelas bahwa Bang Ali sudah bertaruh nyawa untuk kebaikan Jakarta dan bahkan Indonesia. Jadi rasanya tidak mungkin jika Bang Ali ini mau melokalisasi judi karena tujuan jahat. Lalu apa alasan beliau? Sering dikatakan bahwa Judi dan Pelacuran sudah setua umur umat manusia. Ini bukan berarti kita harus mentolerirnya. Namun ada baiknya kta bertanya mengapa demikian? Menurut studi-studi psikologis yg pernah saya baca, maka kedua hal tersebut sering kali berasal dari masa kecil. Pendidikan anak yg otoriter adalah sumber patologi sosial terkuat. Sepandai apapun badan otoriter mengontrol anak, jika sang anak menjadi dewasa, maka ia hanya akan menjadi anak yg cerdas dalam menelikung peraturan. Tapi seorang idiot yg kehilangan fitrahnya. Sialnya masyarakat yg otoriter cenderung menangani masalah ini lagi-lagi dengan peraturan. Yang sialnya akan sangat mudah ditelikung oleh anak-anak dewasa yg memang terlatih untuk menelikung peraturan. Mungkinkah ini penyebab bertahannya Judi dan Pelacuran dalam tiap kebudayaan umat manusia? Walahualam! Yang jelas Judi, Pelacuran bukan hal yg sederhana, yg dapat dihapuskan begitu saja dgn peraturan atau bahkan ayat-ayat suci. Bukti sudah jelas, di Saudi Arabia yg banyak aturan-aturan suci masih banyak TKW kita, saudari-saudari kita setanah air yg diperkosa. Sampai-sampai MUI mengharamkan mereka untuk ke Saudi sendirian (menurut saya ini komplex bangsa kuli, bukannya marahin si Saudi eh malah melarang saudari sendiri cari nafkah). Demkian juga Pastor-Pastor yg udah janji hidup suci nggak kawin segala, masih saja muncul kasus-kasus penyelewengan sexual yg dilakukan mereka. Ini merupakan bukti bahwa hal ini tidaklah begitu sederhana seprti kelihatannya. Sementara Bang Ali, adalah seorang mantan perwira AL, mungkin bagi beliau melawan sesuatu yg tidak mungkin dilawan sekarang ini sungguh hal yg bodoh. Mungkin beliau berpikir kalau sekarang ini nggak bisa dilawan apakah tidak lebih baik digunakan untuk menyelamatkan Kapal Jakarta yg sudah compang camping. Mungkin... sekali. Dan beliau sudah pernah membuktikan keberhasilannya semasa jadi Gubernur DKI. Apakah Sutiyoso akan juga berhasil seperti Bang Ali? Walahualam. Tapi sekali lagi yg jelas Bang Ali adalah seorang Pemimpin Sejati, beliau bukan saja bersedia mati, tapi bahkan setelah matipun beliau rela masuk neraka bukan main Kebanyakan pemimpin kita berkorban dengan pamrih duniawi dan surgawi, Bang Ali menolak pamrih. Hidup Bang Ali!!! Wassalam Bobby Budiarto [EMAIL PROTECTED] wrote: esensi haram itu ya ...merusak,, atau tidak akan mempunyai masa depan yang cerah bila dilakukan, seorang yang punya duit segudang pun belum tentu akan menjadi dua gudang atau tiga gudang mungkin juga bisa ludes, jadi masa depan nya tidak pasti . seorang yang meminum alkohol sampe mabuk tidak akan memiliki masa depan yang cerah bila suatu saat dia masuk selokan yang banyak airnya karena ke lelep demikian juga dengan pelacuran, masa depannya pasti suram bila sudah mengidap hiv di sinilah Allah mengharamkan, karena cinta-Nya kepada umat manusia, cinta yang benar-benar cinta demi masa depan kemanusiaan itu sendiri. cintanya tulus karena Dia tidak membutuhkan cinta dari umat manusia ... jadi pada dasarnya esensi yang sebenarnya dari pengharaman itu adalah Cinta kasih yang maha Pencipta terhadap ciptaannya. mengambil pajak dari barang haram actually tidak haram tapi umumnya membiarkan dan mengembangkan perbuatan haram itu, artinya kita tidak perduli terhadap akibat yang akan menimpa orang-orang yang melakukan perbuatan haram, kita hanya menghisap uang dari para penjudi, dan pemabok tanpa memperdulikan akibat perbuatan tersebut akan menyengsarakan hidupnya, istilah orang jakarte ... lu mau main judi silahkan .. sampai mampuspun tidak ape-ape ... asal jangan gue yang mampus ... yang penting luh .. harus setor pajak ame gue ... cinta itu selalu menginginkan masa depan dari orang yang di cintainya cerah karena kasih yang keluar dari lubuk hatinya memang benar-benar tulus dan ikhlas , sama dengan Umar bin Khatabb tapi Ali S. nggak peduli si
[ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka
Mereka otoriter tapi tidak mempunyai moral dan mental yang bagus. Alias Islam KTP. Itu saja. Kalo saya merujuk kepada Umar Bin Khatab, itu karena kalau saya merujuk kepada Kanjeng Nabi SAW...orang akan bilang...waah terang aja dia rasulullah...yang gak mungkin bisa ditiru secara keseluruhannya. Memang gak ada sekarang ini orang yang bermental seperti Umar Bin Khattab ra tsb..yang kepada kejahatan...amat tegas hukumnya dan kepada dhua'fa amat tegas kasihnya...Gak mencampurkan urusan pribadi dan negara. Itulah kenapa negara2 Islam itu kebanyakan dodol duwel. Mana ada pemimpin negara yang mo pake baju sederhana. Mana ada pemimpin negara yang mau jadi dhuafa'. Kalopun ada, dibilang munafik...he..he...Mana ada pemimpin negara yang dalam keadaan sekaratnya masih inget malu karena disaku bajunya masih ada duit... Kalau aja Soeharto adalah seorang yang memahami iman dan islam yang kuat, tentu dia tak akan mengumpulkan harta untuk anak cucu dan kroninya, meskipun lingkungannya menghendaki demikian. Bagi orang yang mau belajar dari sejarah, tentu akan faham kalau kedigjayaan Islam dahulu adalah karena pribadi sang pemimpin kanjeng Nabi SAW dan para khulafaurrasyidin, kesadaran insani (iman dan islam), serta 'engeh' thdp realitas sosial...Masa lalu adalah pelajaran, masa depan adalah cita-cita. Gak masalah tatanan bangsa mau kayak apa di Arab, di Barat, di Indonesia, di Cina toh Islam banyak mempunyai pilihan hukum (kan banyak mazhab, ada ilmu fiqih...ada syariah...). Tatanan kayak apapun bentuknya, kalau pemimpinya aware terhadap hukum dan kemiskinan (seperti yg dimiliki Umar bin Khattab ra)...kan asik tenan...Indonesia sekarang ini dah kayak arab jaman jahiliyah...??? Diperlukan seorang pemimpin yang bisa membawa umat sekian banyak ini ke tujuan yang sama...Namun yaitu..kalu cuma lima tahun...gak cukup kayaknya utk Indonesiaku ini. wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, Arriko Indrawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Amin... mudah2an saya memiliki mentalitas or moralitas yang tinggi. Saya yakin anggota millist ini juga demikian... buktinya semua pada jago mengkritisi :o)) Mbak Lina masih ingat jaman Suharto, Pemerintahan yg otoriter?? Bagaimana dg Burma, junta militer?? Afganistan jaman Taliban?? Sudan?? Ada positifnya, tapi banyak negatifnya Itulah resiko kalo negara dipimpin oleh pemimpin otoriter... Apalagi kalo mentalitasnya buruk... punya kuasa, dg atas nama agama pula... Menurut saya itu sangat berbahaya Umar Bin Khattab ra itu masa lalu, mbak Wake up...!!! Saat ini, jaman sudah berubah... Tatanan bangsa Indonesia juga berbeda dg bangsa Arab dijaman Umar Bin Kattab... Menurut mbak Lina, siapa di antara bangsa ini yg sekaliber spt Umar Bin Khattab?? Menurut saya tdk ada!! Kalo cuma mirip mukanya...atau jenggotnya mungkin ada... :o) Sistem di barat bisa berjalan karena mentalitas dan moralitas dlm mengemban tugas, setidaknya, lebih baik dari bangsa ini, untuk masa lalu dan saat ini.. Beberapa di antara aparat pemerintah mereka mungkin masa bodoh dg agama...bahkan atheis... Tapi, mereka bertindak dan berbuat mendekati yg diajarkan di dlm agama Makanya, mereka bisa membawa kemajuan bagi bangsanya... Mereka juga mengalami jatuh dan bangun untuk dapat mencapai hasil saat ini.. Pengamalan nilai-nilai moral dan mental yg baik... itu yg lebih penting daripada hanya sekedar tegaknya negara Agama Saya yakin bangsa ini bisa juga spt negara-negara maju, bila : 1. kita mempunyai visi bersama untuk kemajuan bangsa... 2. mempunyai tekad yg kuat untuk mencapainya... 3. Mengutamakan kepentingan seluruh anak bangsa dalam berpikir 4. mengedepankan kejujuran dan itikad baik dalam mengambil keputusan dan bertindak 5. Bekerja dg keras untuk mencapainya... 6. Tegakkan hukum Contoh negara yg sdh melakukannya : Korea Selatan. Bisakah aparat kita melakukannya??? Saya yakin, siapapun pemimpinnya, apapun sistemnya Kita bisa bergerak maju bersama Kita bisa lebih baik dari Korea Selatan... Bila kita semua mau jujur membenahi diri Jadi, nggak usah repot-repot mengganti dasar negara... tambahkan aja yg kurang Indonesia Raya Majulah, Majulah... Hiduplah Indonesia Raya... Arriko I ps : Selamat berlibur panjang buat semuanya Selamat Paskah untuk anggota millist yg beragama Kristen... === Date: Thu, 24 Mar 2005 03:10:12 - From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Subject: Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka Dalam pengamatanku, bangsa ini memang mesti di pimpin oleh seorang yang otoriter, tapi perlu pemimpin otoriter yang (katanya dik Arriko) punya mentalitas or moralitas yang tinggi. Jadi bayangan saya adalah seperti pemimpin Umar Bin Khattab ra. Bangsa ini gak bisa dirubah dalam waktu 5tahunmesti 40 tahun juga mungkin. Nah kalo butuh 40tahun berubah, tapi orangnya gonta- ganti mulu dan sistem gonta
[ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka
pengennya sih yg baik-baik saja gak neko neko, gak sikut sikutan gak ada mazhab mazhab-an...satu lagi, kalo dibilang indonesia sekarang dah kayak jaman jahiliyah, kayaknya iya juga sih...gak usah disebutin deh contohnya kan disini banyak senior yg pinter-pinter jadi dah pada tau gitu lho hehehe... salam --- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Gak masalah tatanan bangsa mau kayak apa di Arab, di Barat, di Indonesia, di Cina toh Islam banyak mempunyai pilihan hukum (kan banyak mazhab, ada ilmu fiqih...ada syariah...). Tatanan kayak apapun bentuknya, kalau pemimpinya aware terhadap hukum dan kemiskinan (seperti yg dimiliki Umar bin Khattab ra)...kan asik tenan...Indonesia sekarang ini dah kayak arab jaman jahiliyah...??? Diperlukan seorang pemimpin yang bisa membawa umat sekian banyak ini ke tujuan yang sama...Namun yaitu..kalu cuma lima tahun...gak cukup kayaknya utk Indonesiaku ini. wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, Arriko Indrawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Amin... mudah2an saya memiliki mentalitas or moralitas yang tinggi. Saya yakin anggota millist ini juga demikian... buktinya semua pada jago mengkritisi :o)) Mbak Lina masih ingat jaman Suharto, Pemerintahan yg otoriter?? Bagaimana dg Burma, junta militer?? Afganistan jaman Taliban?? Sudan?? Ada positifnya, tapi banyak negatifnya Itulah resiko kalo negara dipimpin oleh pemimpin otoriter... Apalagi kalo mentalitasnya buruk... punya kuasa, dg atas nama agama pula... Menurut saya itu sangat berbahaya Umar Bin Khattab ra itu masa lalu, mbak Wake up...!!! Saat ini, jaman sudah berubah... Tatanan bangsa Indonesia juga berbeda dg bangsa Arab dijaman Umar Bin Kattab... Menurut mbak Lina, siapa di antara bangsa ini yg sekaliber spt Umar Bin Khattab?? Menurut saya tdk ada!! Kalo cuma mirip mukanya...atau jenggotnya mungkin ada... :o) Sistem di barat bisa berjalan karena mentalitas dan moralitas dlm mengemban tugas, setidaknya, lebih baik dari bangsa ini, untuk masa lalu dan saat ini.. Beberapa di antara aparat pemerintah mereka mungkin masa bodoh dg agama...bahkan atheis... Tapi, mereka bertindak dan berbuat mendekati yg diajarkan di dlm agama Makanya, mereka bisa membawa kemajuan bagi bangsanya... Mereka juga mengalami jatuh dan bangun untuk dapat mencapai hasil saat ini.. Pengamalan nilai-nilai moral dan mental yg baik... itu yg lebih penting daripada hanya sekedar tegaknya negara Agama Saya yakin bangsa ini bisa juga spt negara-negara maju, bila : 1. kita mempunyai visi bersama untuk kemajuan bangsa... 2. mempunyai tekad yg kuat untuk mencapainya... 3. Mengutamakan kepentingan seluruh anak bangsa dalam berpikir 4. mengedepankan kejujuran dan itikad baik dalam mengambil keputusan dan bertindak 5. Bekerja dg keras untuk mencapainya... 6. Tegakkan hukum Contoh negara yg sdh melakukannya : Korea Selatan. Bisakah aparat kita melakukannya??? Saya yakin, siapapun pemimpinnya, apapun sistemnya Kita bisa bergerak maju bersama Kita bisa lebih baik dari Korea Selatan... Bila kita semua mau jujur membenahi diri Jadi, nggak usah repot-repot mengganti dasar negara... tambahkan aja yg kurang Indonesia Raya Majulah, Majulah... Hiduplah Indonesia Raya... Arriko I ps : Selamat berlibur panjang buat semuanya Selamat Paskah untuk anggota millist yg beragama Kristen... === Date: Thu, 24 Mar 2005 03:10:12 - From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Subject: Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka Dalam pengamatanku, bangsa ini memang mesti di pimpin oleh seorang yang otoriter, tapi perlu pemimpin otoriter yang (katanya dik Arriko) punya mentalitas or moralitas yang tinggi. Jadi bayangan saya adalah seperti pemimpin Umar Bin Khattab ra. Bangsa ini gak bisa dirubah dalam waktu 5tahunmesti 40 tahun juga mungkin. Nah kalo butuh 40tahun berubah, tapi orangnya gonta- ganti mulu dan sistem gonta ganti juga, piye toh? Sosio kultur bangsa ini memang butuh khilafah islamiyah. Sayangnya musuh Islam itu takut bener ama istilah begini, maka dibuatlah image2 Islam radikal...Islam Liberal...etc...orang dibuat alergi sama kata Islam. Kalo barat memang gak butuh pemimpin model gini, ya silakan krn memang sosio kulturnya memungkinkan. Tapi, jangan kemudian mereka meaksakan kenegara orang yang sosio kulturnya beda! Eksperimen yang sampeyan sebutkan itupun secara tersirat telah BERHASIL memberikan suatu pelajaran, bahwa...waktu memerintah yang panjang sangat dibutuhkan untuk merubah suatu paradigma dalam negara... Sekali lagi sistem apapun (mau demokrasi, mau 5tahun sekali ganti, mau seumur hidup etc..etc...sekalipun komunisme) asal pemimpinnya mempunya moral dan mentalitas
Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka
leader who re not easily fall in love with money, lead by wisdom of heart, have great passion to sacrifies his life for the sake of his own ppl.., a good leader will create a follower but a great leader will create leaders... History noted that there re many good leader but only few of them re great.. i think great leader should know the meaning of love to his ppl, to act upon his love n compassion for his ppl, to sacrifies his own interests or his well-being for the sake of his ppl. Ida Z.A [EMAIL PROTECTED]To: ppiindia@yahoogroups.com .comcc: Subject: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, 03/28/2005 10:27 Saya Rela Masuk Neraka AM Please respond to ppiindia pengennya sih yg baik-baik saja gak neko neko, gak sikut sikutan gak ada mazhab mazhab-an...satu lagi, kalo dibilang indonesia sekarang dah kayak jaman jahiliyah, kayaknya iya juga sih...gak usah disebutin deh contohnya kan disini banyak senior yg pinter-pinter jadi dah pada tau gitu lho hehehe... salam --- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Gak masalah tatanan bangsa mau kayak apa di Arab, di Barat, di Indonesia, di Cina toh Islam banyak mempunyai pilihan hukum (kan banyak mazhab, ada ilmu fiqih...ada syariah...). Tatanan kayak apapun bentuknya, kalau pemimpinya aware terhadap hukum dan kemiskinan (seperti yg dimiliki Umar bin Khattab ra)...kan asik tenan...Indonesia sekarang ini dah kayak arab jaman jahiliyah...??? Diperlukan seorang pemimpin yang bisa membawa umat sekian banyak ini ke tujuan yang sama...Namun yaitu..kalu cuma lima tahun...gak cukup kayaknya utk Indonesiaku ini. wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, Arriko Indrawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Amin... mudah2an saya memiliki mentalitas or moralitas yang tinggi. Saya yakin anggota millist ini juga demikian... buktinya semua pada jago mengkritisi :o)) Mbak Lina masih ingat jaman Suharto, Pemerintahan yg otoriter?? Bagaimana dg Burma, junta militer?? Afganistan jaman Taliban?? Sudan?? Ada positifnya, tapi banyak negatifnya Itulah resiko kalo negara dipimpin oleh pemimpin otoriter... Apalagi kalo mentalitasnya buruk... punya kuasa, dg atas nama agama pula... Menurut saya itu sangat berbahaya Umar Bin Khattab ra itu masa lalu, mbak Wake up...!!! Saat ini, jaman sudah berubah... Tatanan bangsa Indonesia juga berbeda dg bangsa Arab dijaman Umar Bin Kattab... Menurut mbak Lina, siapa di antara bangsa ini yg sekaliber spt Umar Bin Khattab?? Menurut saya tdk ada!! Kalo cuma mirip mukanya...atau jenggotnya mungkin ada... :o) Sistem di barat bisa berjalan karena mentalitas dan moralitas dlm mengemban tugas, setidaknya, lebih baik dari bangsa ini, untuk masa lalu dan saat ini.. Beberapa di antara aparat pemerintah mereka mungkin masa bodoh dg agama...bahkan atheis... Tapi, mereka bertindak dan berbuat mendekati yg diajarkan di dlm agama Makanya, mereka bisa membawa kemajuan bagi bangsanya... Mereka juga mengalami jatuh dan bangun untuk dapat mencapai hasil saat ini.. Pengamalan nilai-nilai moral dan mental yg baik... itu yg lebih penting daripada hanya sekedar tegaknya negara Agama Saya yakin bangsa ini bisa juga spt negara-negara maju, bila : 1. kita mempunyai visi bersama untuk kemajuan bangsa... 2. mempunyai tekad yg kuat untuk mencapainya... 3. Mengutamakan kepentingan seluruh anak bangsa dalam berpikir 4. mengedepankan kejujuran dan itikad baik dalam mengambil keputusan dan bertindak 5. Bekerja dg keras untuk mencapainya... 6. Tegakkan hukum Contoh negara yg sdh melakukannya : Korea Selatan. Bisakah aparat kita melakukannya??? Saya yakin, siapapun pemimpinnya, apapun sistemnya Kita bisa bergerak maju bersama Kita bisa lebih baik dari Korea Selatan... Bila kita semua mau jujur membenahi diri Jadi, nggak usah repot-repot mengganti dasar negara...
RE: [SPAM] - Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka - Bayesian Filter detected spam
Carla u can find it in a comic... ptP -Original Message- From: Carla Annamarie [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 28, 2005 10:45 AM To: ppiindia@yahoogroups.com Subject: [SPAM] - Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka - Bayesian Filter detected spam leader who re not easily fall in love with money, lead by wisdom of heart, have great passion to sacrifies his life for the sake of his own ppl.., a good leader will create a follower but a great leader will create leaders... History noted that there re many good leader but only few of them re great.. i think great leader should know the meaning of love to his ppl, to act upon his love n compassion for his ppl, to sacrifies his own interests or his well-being for the sake of his ppl. Ida Z.A [EMAIL PROTECTED]To: ppiindia@yahoogroups.com .comcc: Subject: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, 03/28/2005 10:27 Saya Rela Masuk Neraka AM Please respond to ppiindia pengennya sih yg baik-baik saja gak neko neko, gak sikut sikutan gak ada mazhab mazhab-an...satu lagi, kalo dibilang indonesia sekarang dah kayak jaman jahiliyah, kayaknya iya juga sih...gak usah disebutin deh contohnya kan disini banyak senior yg pinter-pinter jadi dah pada tau gitu lho hehehe... salam --- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Gak masalah tatanan bangsa mau kayak apa di Arab, di Barat, di Indonesia, di Cina toh Islam banyak mempunyai pilihan hukum (kan banyak mazhab, ada ilmu fiqih...ada syariah...). Tatanan kayak apapun bentuknya, kalau pemimpinya aware terhadap hukum dan kemiskinan (seperti yg dimiliki Umar bin Khattab ra)...kan asik tenan...Indonesia sekarang ini dah kayak arab jaman jahiliyah...??? Diperlukan seorang pemimpin yang bisa membawa umat sekian banyak ini ke tujuan yang sama...Namun yaitu..kalu cuma lima tahun...gak cukup kayaknya utk Indonesiaku ini. wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, Arriko Indrawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Amin... mudah2an saya memiliki mentalitas or moralitas yang tinggi. Saya yakin anggota millist ini juga demikian... buktinya semua pada jago mengkritisi :o)) Mbak Lina masih ingat jaman Suharto, Pemerintahan yg otoriter?? Bagaimana dg Burma, junta militer?? Afganistan jaman Taliban?? Sudan?? Ada positifnya, tapi banyak negatifnya Itulah resiko kalo negara dipimpin oleh pemimpin otoriter... Apalagi kalo mentalitasnya buruk... punya kuasa, dg atas nama agama pula... Menurut saya itu sangat berbahaya Umar Bin Khattab ra itu masa lalu, mbak Wake up...!!! Saat ini, jaman sudah berubah... Tatanan bangsa Indonesia juga berbeda dg bangsa Arab dijaman Umar Bin Kattab... Menurut mbak Lina, siapa di antara bangsa ini yg sekaliber spt Umar Bin Khattab?? Menurut saya tdk ada!! Kalo cuma mirip mukanya...atau jenggotnya mungkin ada... :o) Sistem di barat bisa berjalan karena mentalitas dan moralitas dlm mengemban tugas, setidaknya, lebih baik dari bangsa ini, untuk masa lalu dan saat ini.. Beberapa di antara aparat pemerintah mereka mungkin masa bodoh dg agama...bahkan atheis... Tapi, mereka bertindak dan berbuat mendekati yg diajarkan di dlm agama Makanya, mereka bisa membawa kemajuan bagi bangsanya... Mereka juga mengalami jatuh dan bangun untuk dapat mencapai hasil saat ini.. Pengamalan nilai-nilai moral dan mental yg baik... itu yg lebih penting daripada hanya sekedar tegaknya negara Agama Saya yakin bangsa ini bisa juga spt negara-negara maju, bila : 1. kita mempunyai visi bersama untuk kemajuan bangsa... 2. mempunyai tekad yg kuat untuk mencapainya... 3. Mengutamakan kepentingan seluruh anak bangsa dalam berpikir 4. mengedepankan kejujuran dan itikad baik dalam mengambil keputusan dan bertindak 5. Bekerja dg keras untuk mencapainya... 6. Tegakkan hukum Contoh negara yg sdh melakukannya : Korea Selatan. Bisakah aparat kita melakukannya??? Saya yakin, siapapun pemimpinnya, apapun sistemnya Kita bisa bergerak maju bersama Kita bisa lebih baik dari Korea Selatan... Bila kita semua mau jujur membenahi diri Jadi, nggak usah repot-repot mengganti dasar negara... tambahkan aja yg kurang Indonesia Raya Majulah, Majulah... Hiduplah Indonesia Raya... Arriko I ps : Selamat berlibur panjang buat semuanya Selamat Paskah untuk anggota millist yg beragama Kristen... === Date: Thu, 24 Mar 2005 03:10:12 - From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Subject: Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka
[ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka
Nah kalo bangsa ini jahiliyah harus dipilih cara bagaimana pemerintahan yang dibutuhkan untuk sebuah bangsa yang jahiliyah. Gak bisa meniru caranya orang yang udah maju... kita itu cuma bisa meniru bangsa yang udah maju...gak ngaca bhw kita bukan bangsa yang maju. wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, Ida Z.A [EMAIL PROTECTED] wrote: pengennya sih yg baik-baik saja gak neko neko, gak sikut sikutan gak ada mazhab mazhab-an...satu lagi, kalo dibilang indonesia sekarang dah kayak jaman jahiliyah, kayaknya iya juga sih...gak usah disebutin deh contohnya kan disini banyak senior yg pinter-pinter jadi dah pada tau gitu lho hehehe... salam --- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Gak masalah tatanan bangsa mau kayak apa di Arab, di Barat, di Indonesia, di Cina toh Islam banyak mempunyai pilihan hukum (kan banyak mazhab, ada ilmu fiqih...ada syariah...). Tatanan kayak apapun bentuknya, kalau pemimpinya aware terhadap hukum dan kemiskinan (seperti yg dimiliki Umar bin Khattab ra)...kan asik tenan...Indonesia sekarang ini dah kayak arab jaman jahiliyah...??? Diperlukan seorang pemimpin yang bisa membawa umat sekian banyak ini ke tujuan yang sama...Namun yaitu..kalu cuma lima tahun...gak cukup kayaknya utk Indonesiaku ini. wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, Arriko Indrawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Amin... mudah2an saya memiliki mentalitas or moralitas yang tinggi. Saya yakin anggota millist ini juga demikian... buktinya semua pada jago mengkritisi :o)) Mbak Lina masih ingat jaman Suharto, Pemerintahan yg otoriter?? Bagaimana dg Burma, junta militer?? Afganistan jaman Taliban?? Sudan?? Ada positifnya, tapi banyak negatifnya Itulah resiko kalo negara dipimpin oleh pemimpin otoriter... Apalagi kalo mentalitasnya buruk... punya kuasa, dg atas nama agama pula... Menurut saya itu sangat berbahaya Umar Bin Khattab ra itu masa lalu, mbak Wake up...!!! Saat ini, jaman sudah berubah... Tatanan bangsa Indonesia juga berbeda dg bangsa Arab dijaman Umar Bin Kattab... Menurut mbak Lina, siapa di antara bangsa ini yg sekaliber spt Umar Bin Khattab?? Menurut saya tdk ada!! Kalo cuma mirip mukanya...atau jenggotnya mungkin ada... :o) Sistem di barat bisa berjalan karena mentalitas dan moralitas dlm mengemban tugas, setidaknya, lebih baik dari bangsa ini, untuk masa lalu dan saat ini.. Beberapa di antara aparat pemerintah mereka mungkin masa bodoh dg agama...bahkan atheis... Tapi, mereka bertindak dan berbuat mendekati yg diajarkan di dlm agama Makanya, mereka bisa membawa kemajuan bagi bangsanya... Mereka juga mengalami jatuh dan bangun untuk dapat mencapai hasil saat ini.. Pengamalan nilai-nilai moral dan mental yg baik... itu yg lebih penting daripada hanya sekedar tegaknya negara Agama Saya yakin bangsa ini bisa juga spt negara-negara maju, bila : 1. kita mempunyai visi bersama untuk kemajuan bangsa... 2. mempunyai tekad yg kuat untuk mencapainya... 3. Mengutamakan kepentingan seluruh anak bangsa dalam berpikir 4. mengedepankan kejujuran dan itikad baik dalam mengambil keputusan dan bertindak 5. Bekerja dg keras untuk mencapainya... 6. Tegakkan hukum Contoh negara yg sdh melakukannya : Korea Selatan. Bisakah aparat kita melakukannya??? Saya yakin, siapapun pemimpinnya, apapun sistemnya Kita bisa bergerak maju bersama Kita bisa lebih baik dari Korea Selatan... Bila kita semua mau jujur membenahi diri Jadi, nggak usah repot-repot mengganti dasar negara... tambahkan aja yg kurang Indonesia Raya Majulah, Majulah... Hiduplah Indonesia Raya... Arriko I ps : Selamat berlibur panjang buat semuanya Selamat Paskah untuk anggota millist yg beragama Kristen... === Date: Thu, 24 Mar 2005 03:10:12 - From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Subject: Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka Dalam pengamatanku, bangsa ini memang mesti di pimpin oleh seorang yang otoriter, tapi perlu pemimpin otoriter yang (katanya dik Arriko) punya mentalitas or moralitas yang tinggi. Jadi bayangan saya adalah seperti pemimpin Umar Bin Khattab ra. Bangsa ini gak bisa dirubah dalam waktu 5tahunmesti 40 tahun juga mungkin. Nah kalo butuh 40tahun berubah, tapi orangnya gonta- ganti mulu dan sistem gonta ganti juga, piye toh? Sosio kultur bangsa ini memang butuh khilafah islamiyah. Sayangnya musuh Islam itu takut bener ama istilah begini, maka dibuatlah image2 Islam radikal...Islam Liberal...etc...orang dibuat alergi sama kata Islam. Kalo barat memang gak butuh pemimpin model gini, ya silakan krn memang sosio
[ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka
Who is he? give us one example... Kalo ku pikir pemimpin itu harus yang ngerti apa artinya adil. Adil menempatkan cinta, adil menempatkan ketegasan, adil menempatkan kasih sayang, Adil menempatkan penjahat, adil menempatkan penjahit...alias proporsional. Begitu lah adil menurut syariah Islam: menempatkan sesuatu di tempatnya (proporsional). Kalau yang mbak Carla sebutkan ini cocok untuk pemimpin rohani saja. wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED] wrote: leader who re not easily fall in love with money, lead by wisdom of heart, have great passion to sacrifies his life for the sake of his own ppl.., a good leader will create a follower but a great leader will create leaders... History noted that there re many good leader but only few of them re great.. i think great leader should know the meaning of love to his ppl, to act upon his love n compassion for his ppl, to sacrifies his own interests or his well-being for the sake of his ppl. Ida Z.A [EMAIL PROTECTED]To: ppiindia@yahoogroups.com .com cc: Subject: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, 03/28/2005 10:27 Saya Rela Masuk Neraka AM Please respond to ppiindia pengennya sih yg baik-baik saja gak neko neko, gak sikut sikutan gak ada mazhab mazhab-an...satu lagi, kalo dibilang indonesia sekarang dah kayak jaman jahiliyah, kayaknya iya juga sih...gak usah disebutin deh contohnya kan disini banyak senior yg pinter-pinter jadi dah pada tau gitu lho hehehe... salam --- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Gak masalah tatanan bangsa mau kayak apa di Arab, di Barat, di Indonesia, di Cina toh Islam banyak mempunyai pilihan hukum (kan banyak mazhab, ada ilmu fiqih...ada syariah...). Tatanan kayak apapun bentuknya, kalau pemimpinya aware terhadap hukum dan kemiskinan (seperti yg dimiliki Umar bin Khattab ra)...kan asik tenan...Indonesia sekarang ini dah kayak arab jaman jahiliyah...??? Diperlukan seorang pemimpin yang bisa membawa umat sekian banyak ini ke tujuan yang sama...Namun yaitu..kalu cuma lima tahun...gak cukup kayaknya utk Indonesiaku ini. wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, Arriko Indrawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Amin... mudah2an saya memiliki mentalitas or moralitas yang tinggi. Saya yakin anggota millist ini juga demikian... buktinya semua pada jago mengkritisi :o)) Mbak Lina masih ingat jaman Suharto, Pemerintahan yg otoriter?? Bagaimana dg Burma, junta militer?? Afganistan jaman Taliban?? Sudan?? Ada positifnya, tapi banyak negatifnya Itulah resiko kalo negara dipimpin oleh pemimpin otoriter... Apalagi kalo mentalitasnya buruk... punya kuasa, dg atas nama agama pula... Menurut saya itu sangat berbahaya Umar Bin Khattab ra itu masa lalu, mbak Wake up...!!! Saat ini, jaman sudah berubah... Tatanan bangsa Indonesia juga berbeda dg bangsa Arab dijaman Umar Bin Kattab... Menurut mbak Lina, siapa di antara bangsa ini yg sekaliber spt Umar Bin Khattab?? Menurut saya tdk ada!! Kalo cuma mirip mukanya...atau jenggotnya mungkin ada... :o) Sistem di barat bisa berjalan karena mentalitas dan moralitas dlm mengemban tugas, setidaknya, lebih baik dari bangsa ini, untuk masa lalu dan saat ini.. Beberapa di antara aparat pemerintah mereka mungkin masa bodoh dg agama...bahkan atheis... Tapi, mereka bertindak dan berbuat mendekati yg diajarkan di dlm agama Makanya, mereka bisa membawa kemajuan bagi bangsanya... Mereka juga mengalami jatuh dan bangun untuk dapat mencapai hasil saat ini.. Pengamalan nilai-nilai moral dan mental yg baik... itu yg lebih penting daripada hanya sekedar tegaknya negara Agama Saya yakin bangsa ini bisa juga spt negara-negara maju, bila : 1. kita mempunyai visi bersama untuk kemajuan
RE: [SPAM] - Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka - Bayesian Filter detected spam
in that case..we re really doomed..:)).. surrendered and controlled by the our mind-system, we rejects every thing that's good, just, n every hope for better thing.., we think that moral n integrity only exist in Alice wonderland..not in real life.., life is not work that way.., we re too realistic to hope for an ideal things.., perhaps world and its system has treat not taught us to bow with the system n to have a pessimist attitude..but not rise above it to conquer it.. PETTER TAULAN PINULUNGTo: ppiindia@yahoogroups.com petter_pinulung@cc: bca.co.id Subject: RE: [SPAM] - Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka - Bayesian Filter 03/28/2005 11:12 detected spam AM Please respond to ppiindia Carla u can find it in a comic... ptP -Original Message- From: Carla Annamarie [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 28, 2005 10:45 AM To: ppiindia@yahoogroups.com Subject: [SPAM] - Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka - Bayesian Filter detected spam leader who re not easily fall in love with money, lead by wisdom of heart, have great passion to sacrifies his life for the sake of his own ppl.., a good leader will create a follower but a great leader will create leaders... History noted that there re many good leader but only few of them re great.. i think great leader should know the meaning of love to his ppl, to act upon his love n compassion for his ppl, to sacrifies his own interests or his well-being for the sake of his ppl. Ida Z.A [EMAIL PROTECTED]To: ppiindia@yahoogroups.com .comcc: Subject: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, 03/28/2005 10:27 Saya Rela Masuk Neraka AM Please respond to ppiindia pengennya sih yg baik-baik saja gak neko neko, gak sikut sikutan gak ada mazhab mazhab-an...satu lagi, kalo dibilang indonesia sekarang dah kayak jaman jahiliyah, kayaknya iya juga sih...gak usah disebutin deh contohnya kan disini banyak senior yg pinter-pinter jadi dah pada tau gitu lho hehehe... salam --- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Gak masalah tatanan bangsa mau kayak apa di Arab, di Barat, di Indonesia, di Cina toh Islam banyak mempunyai pilihan hukum (kan banyak mazhab, ada ilmu fiqih...ada syariah...). Tatanan kayak apapun bentuknya, kalau pemimpinya aware terhadap hukum dan kemiskinan (seperti yg dimiliki Umar bin Khattab ra)...kan asik tenan...Indonesia sekarang ini dah kayak arab jaman jahiliyah...??? Diperlukan seorang pemimpin yang bisa membawa umat sekian banyak ini ke tujuan yang sama...Namun yaitu..kalu cuma lima tahun...gak cukup kayaknya utk Indonesiaku ini. wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, Arriko Indrawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Amin... mudah2an saya memiliki mentalitas or moralitas yang tinggi. Saya yakin anggota millist ini juga demikian... buktinya semua pada jago mengkritisi :o)) Mbak Lina masih ingat jaman Suharto, Pemerintahan yg otoriter?? Bagaimana dg Burma, junta militer?? Afganistan jaman Taliban?? Sudan?? Ada positifnya, tapi banyak negatifnya Itulah resiko kalo negara dipimpin oleh pemimpin otoriter... Apalagi kalo mentalitasnya buruk... punya kuasa, dg atas nama agama pula... Menurut saya itu sangat berbahaya Umar Bin Khattab ra itu masa lalu, mbak Wake up...!!! Saat ini, jaman sudah berubah... Tatanan bangsa Indonesia juga berbeda dg bangsa Arab dijaman Umar Bin Kattab... Menurut mbak Lina, siapa di antara bangsa ini yg sekaliber spt Umar Bin Khattab?? Menurut saya tdk ada!! Kalo cuma mirip mukanya...atau jenggotnya mungkin ada... :o) Sistem di
Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka
Mba Lina, nice talking to u again btw..:) Mba..the basic foundation of Just is Love, it's very danger if someone apply Just without love it will lead to otoritarian/dictactorship..sooner or later.. talking abt spiritual leaders now days..i think it's less than what we expected..mba.., many of them became spiritual-political leaders..but there're no political leader who re spiritual enough..:))..it's a pity, right? Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]To: ppiindia@yahoogroups.com .comcc: Subject: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, 03/28/2005 11:31 Saya Rela Masuk Neraka AM Please respond to ppiindia Who is he? give us one example... Kalo ku pikir pemimpin itu harus yang ngerti apa artinya adil. Adil menempatkan cinta, adil menempatkan ketegasan, adil menempatkan kasih sayang, Adil menempatkan penjahat, adil menempatkan penjahit...alias proporsional. Begitu lah adil menurut syariah Islam: menempatkan sesuatu di tempatnya (proporsional). Kalau yang mbak Carla sebutkan ini cocok untuk pemimpin rohani saja. wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED] wrote: leader who re not easily fall in love with money, lead by wisdom of heart, have great passion to sacrifies his life for the sake of his own ppl.., a good leader will create a follower but a great leader will create leaders... History noted that there re many good leader but only few of them re great.. i think great leader should know the meaning of love to his ppl, to act upon his love n compassion for his ppl, to sacrifies his own interests or his well-being for the sake of his ppl. Ida Z.A [EMAIL PROTECTED]To: ppiindia@yahoogroups.com .com cc: Subject: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, 03/28/2005 10:27 Saya Rela Masuk Neraka AM Please respond to ppiindia pengennya sih yg baik-baik saja gak neko neko, gak sikut sikutan gak ada mazhab mazhab-an...satu lagi, kalo dibilang indonesia sekarang dah kayak jaman jahiliyah, kayaknya iya juga sih...gak usah disebutin deh contohnya kan disini banyak senior yg pinter-pinter jadi dah pada tau gitu lho hehehe... salam --- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Gak masalah tatanan bangsa mau kayak apa di Arab, di Barat, di Indonesia, di Cina toh Islam banyak mempunyai pilihan hukum (kan banyak mazhab, ada ilmu fiqih...ada syariah...). Tatanan kayak apapun bentuknya, kalau pemimpinya aware terhadap hukum dan kemiskinan (seperti yg dimiliki Umar bin Khattab ra)...kan asik tenan...Indonesia sekarang ini dah kayak arab jaman jahiliyah...??? Diperlukan seorang pemimpin yang bisa membawa umat sekian banyak ini ke tujuan yang sama...Namun yaitu..kalu cuma lima tahun...gak cukup kayaknya utk Indonesiaku ini. wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, Arriko Indrawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Amin... mudah2an saya memiliki mentalitas or moralitas yang tinggi. Saya yakin anggota millist ini juga demikian... buktinya semua pada jago mengkritisi :o)) Mbak Lina masih ingat jaman Suharto, Pemerintahan yg otoriter?? Bagaimana dg Burma, junta militer?? Afganistan jaman Taliban?? Sudan?? Ada positifnya, tapi banyak negatifnya Itulah resiko kalo negara dipimpin oleh pemimpin otoriter... Apalagi kalo mentalitasnya buruk... punya kuasa, dg atas nama agama pula... Menurut saya itu sangat berbahaya Umar Bin Khattab ra itu masa lalu, mbak Wake up...!!! Saat ini, jaman sudah berubah... Tatanan bangsa Indonesia juga berbeda dg bangsa Arab dijaman Umar Bin Kattab... Menurut mbak Lina, siapa di antara bangsa ini yg sekaliber spt Umar Bin Khattab?? Menurut saya tdk ada!! Kalo cuma mirip mukanya...atau jenggotnya mungkin
Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka
sebenarnya seorang yang menjadi pemimpin memang sudah menjadi garis tangannya, tidak ada seorang pun bisa menahan dan menjegal apabila seseorang akan menjadi pemimpin, bukti yang sangat jelas adalah bagaimana sby menjadi pemimpin, beliau di jegal oleh megawati tapi dasarnya sejarah sudah menentukan beliau akan menjadi pemimpin maka jadilah beliau adalah pemimpin. demikian juga dengan habibie ketika banyak orang menyatakan bahwa yang berhak memimpin bangsa indonesia ini adalah orang jawa ternyata ternyata mitos itu luntur dengan sendirinya, demikian pula dengan ali sadikin beliau telah menjadi gubernur dari ibukota republik ini, sejarahlah yang telah menunjuk beliau, tapi sejarah juga harus menghentikan kepemimpinannya ketika judi sudah merajalela. walaupun obsesi beliau tentang judi yang mendatangkan pemasukan yang besar terhadap jakarta masih menggebu-gebu. demikian juga dengan kepemimpinan khilafah yang sekarang masih menjadi cita-cita idealis kepemimpinan di indonesia ternyata telah di putuskan oleh sejarah bahwa para pemimpin tersebut harus berakhir dengan kematian yang tidak sempurna di mana para khalifah tersebut meninggal akibat pembunuhan, ternyata arus keinginan dan nafsu yang menggebu dari ummat manusia tidak dapat dibendung oleh para khalifah yang sangat ideal tersebut. jaman sekarang mungkin bisa berbeda dengan zaman dahulu, sekarang system telah mengangkangi seseorang untuk menjadi peimpin, tapi zaman dulu siapapun yang punya idea yang bagus dan punya keberanian untuk mewujudkan ideanya serta berani melawan arus pasti menjadi pemimpin. karena ummat manusia selalu ingin perubahan dan selalu merasa bosan dengan keadaan yang bersifat monoton, sehingga sejarah selalu berjalan bagaikan bumi yang berputar, mmmbbuuleet. jadi mengharapkan sesuatu yang idealispun .. ternyata hanya berdasarkan keinginan dari masyarakat itu sendiri yang ingin berubah dan mengharapkan pemimpin yang sesuai dengan keinginan mereka .. selama pemimpin itu sesaui dengan selera masyarakat ... maka pemimpin tersebut masih tetap akan berjaya,tapi kalau selera masyarakat telah bertentangan dengan keinginan pemimpin itu, walaupun beliau mengharapkan suatu idealis yang real tentu pasti akan terguling juga cuma neh sejarah telah mencatat, bahwa keinginan demokrasi amerika berhasil menumbangkan seorang kepada negara lain seperti saddam husein di irak mungkin ini sisi gelap dari demokrasi di amerika ... salam, hidup demokrasi . leader who re not easily fall in love with money, lead by wisdom of heart, have great passion to sacrifies his life for the sake of his own ppl.., a good leader will create a follower but a great leader will create leaders... History noted that there re many good leader but only few of them re great.. i think great leader should know the meaning of love to his ppl, to act upon his love n compassion for his ppl, to sacrifies his own interests or his well-being for the sake of his ppl. Ida Z.A [EMAIL PROTECTED]To: ppiindia@yahoogroups.com .comcc: Subject: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, 03/28/2005 10:27 Saya Rela Masuk Neraka AM Please respond to ppiindia pengennya sih yg baik-baik saja gak neko neko, gak sikut sikutan gak ada mazhab mazhab-an...satu lagi, kalo dibilang indonesia sekarang dah kayak jaman jahiliyah, kayaknya iya juga sih...gak usah disebutin deh contohnya kan disini banyak senior yg pinter-pinter jadi dah pada tau gitu lho hehehe... salam --- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Gak masalah tatanan bangsa mau kayak apa di Arab, di Barat, di Indonesia, di Cina toh Islam banyak mempunyai pilihan hukum (kan banyak mazhab, ada ilmu fiqih...ada syariah...). Tatanan kayak apapun bentuknya, kalau pemimpinya aware terhadap hukum dan kemiskinan (seperti yg dimiliki Umar bin Khattab ra)...kan asik tenan...Indonesia sekarang ini dah kayak arab jaman jahiliyah...??? Diperlukan seorang pemimpin yang bisa membawa umat sekian banyak ini ke tujuan yang sama...Namun yaitu..kalu cuma lima tahun...gak cukup kayaknya utk Indonesiaku ini. wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, Arriko Indrawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Amin... mudah2an saya memiliki mentalitas or moralitas yang tinggi. Saya yakin anggota millist ini juga demikian... buktinya semua pada jago mengkritisi :o)) Mbak Lina masih ingat jaman Suharto, Pemerintahan yg otoriter?? Bagaimana dg Burma, junta militer?? Afganistan jaman Taliban?? Sudan?? Ada positifnya, tapi banyak negatifnya Itulah resiko kalo negara dipimpin oleh pemimpin otoriter... Apalagi kalo mentalitasnya buruk... punya kuasa, dg atas nama agama pula... Menurut saya itu
[ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka
Butuh informasi leih jelas lagi, Bang Ali turun jadi Gubernur karena apa sih??? Apa bener karena obsesinya akan judi ato emang babe dah gak suka karena terlalu populer..dia itu... Faktanya dia adalah satu2nya gubernur DKI yang sukses membawa Jakarta lebih baik secara materiil Nah selain dia itu Jakarta jalan ditempat doang. Materill gak, rohani juga gak! --- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: demikian juga dengan habibie ketika banyak orang menyatakan bahwa yang berhak memimpin bangsa indonesia ini adalah orang jawa ternyata ternyata mitos itu luntur dengan sendirinya, demikian pula dengan ali sadikin beliau telah menjadi gubernur dari ibukota republik ini, sejarahlah yang telah menunjuk beliau, tapi sejarah juga harus menghentikan kepemimpinannya ketika judi sudah merajalela. walaupun obsesi beliau tentang judi yang mendatangkan pemasukan yang besar terhadap jakarta masih menggebu- gebu. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for anyone who cares about public education! http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka
fakta yang jelas juga beliau walaupun katanya berhasil dan sukses membawa jakarta lebih baik dari segi materiil, ternyata beliau tidak bisa berkuasa terus untuk menjadikan jakarta lebih baik, kepemimpinan beliau tidak dapat terus dipertahankan, dan jakarta itu maju bukan karena bang ali sadikin, jakarta maju karena banyak cukong ... coba tanyain berapa sih tanah-tanah yang dikuasai oleh orang indonesia asli di jakarta ... paling-paling bang ali hanya sebagai bemper aja buat mereka, supaya usaha mereka maju dan duitnya buat judi karena bingung duitnya mau di kemanain, jadi buat judi aja, tanah sih gampang bang ali kan bisa di kasih traktor buat gusurin itu rakyat ... maka jatuhlah bang ali dari kekuasaan di jakarta ... itu berkat rakyat juga ...kan salam, Butuh informasi leih jelas lagi, Bang Ali turun jadi Gubernur karena apa sih??? Apa bener karena obsesinya akan judi ato emang babe dah gak suka karena terlalu populer..dia itu... Faktanya dia adalah satu2nya gubernur DKI yang sukses membawa Jakarta lebih baik secara materiil Nah selain dia itu Jakarta jalan ditempat doang. Materill gak, rohani juga gak! --- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: demikian juga dengan habibie ketika banyak orang menyatakan bahwa yang berhak memimpin bangsa indonesia ini adalah orang jawa ternyata ternyata mitos itu luntur dengan sendirinya, demikian pula dengan ali sadikin beliau telah menjadi gubernur dari ibukota republik ini, sejarahlah yang telah menunjuk beliau, tapi sejarah juga harus menghentikan kepemimpinannya ketika judi sudah merajalela. walaupun obsesi beliau tentang judi yang mendatangkan pemasukan yang besar terhadap jakarta masih menggebu- gebu. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for anyone who cares about public education! http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links __ Disclaimer : - This email and any file transmitted with it are confidential and are intended solely for the use of the individual or entity whom they are addressed, if you are not the original recipient, please delete it from your system. - Any views or opinions expressed in this email are those of the author only. __ Yahoo! Groups Sponsor ~-- DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today! http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka
Kalo memang harus turun ya turun lah seorang pemimpin itu, entah melalui konstitusi, entah melalui revolusi, entah melalui mengundurkan diri. Memang gak bisa berkuasa terus. Tapi yang saya mau tau apa pernyataan sampeyan yang mengatakan bang Ali turun karena obsesi judinya itu lho. Biar banyak cukong, tapi gak ada yang bisa memanfaatkan cukong tersebut utk kemajuan Jakarta, apa bisa maju Jakarta? ya buat apa dong Gubernur itu?? Kemajuan kantong nya dewe? kan gak gitu juga. Bandingkan deh gubernur sapa yang bisa bawa Jakarta maju. Aku juga gak buta-buta amat dan suci-suci amat kalo gubernur kena cipretan cukong, tapi fakta ttg Jakarta yang bisa dilihat mata kita itu harus jelas kelihatan. Kan sulit ngarepin pemimpin sekarang ini yang suci-suci banget and sulit apa tolok ukurnya mengetahui nih gubernur suci apa gak. Ya mending liat aja Jakartanya. Jadi, sekarang sampeyan mau bilang bang Ali jatuh karena gusurin tanah rakyat? comon man..., apa sih yang menyebabkan bang Ali turun dari jabatannya. Itu aja kok?..eh tambah deh...berapa periode dia menjabat jadi gubernur?. Udah deh jawab aja yang ini. Kalo gak dijawab ntar pertanyaannya nambah lagi..:-D wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: fakta yang jelas juga beliau walaupun katanya berhasil dan sukses membawa jakarta lebih baik dari segi materiil, ternyata beliau tidak bisa berkuasa terus untuk menjadikan jakarta lebih baik, kepemimpinan beliau tidak dapat terus dipertahankan, dan jakarta itu maju bukan karena bang ali sadikin, jakarta maju karena banyak cukong ... coba tanyain berapa sih tanah- tanah yang dikuasai oleh orang indonesia asli di jakarta ... paling-paling bang ali hanya sebagai bemper aja buat mereka, supaya usaha mereka maju dan duitnya buat judi karena bingung duitnya mau di kemanain, jadi buat judi aja, tanah sih gampang bang ali kan bisa di kasih traktor buat gusurin itu rakyat ... maka jatuhlah bang ali dari kekuasaan di jakarta ... itu berkat rakyat juga ...kan salam, Butuh informasi leih jelas lagi, Bang Ali turun jadi Gubernur karena apa sih??? Apa bener karena obsesinya akan judi ato emang babe dah gak suka karena terlalu populer..dia itu... Faktanya dia adalah satu2nya gubernur DKI yang sukses membawa Jakarta lebih baik secara materiil Nah selain dia itu Jakarta jalan ditempat doang. Materill gak, rohani juga gak! --- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: demikian juga dengan habibie ketika banyak orang menyatakan bahwa yang berhak memimpin bangsa indonesia ini adalah orang jawa ternyata ternyata mitos itu luntur dengan sendirinya, demikian pula dengan ali sadikin beliau telah menjadi gubernur dari ibukota republik ini, sejarahlah yang telah menunjuk beliau, tapi sejarah juga harus menghentikan kepemimpinannya ketika judi sudah merajalela. walaupun obsesi beliau tentang judi yang mendatangkan pemasukan yang besar terhadap jakarta masih menggebu- gebu. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for anyone who cares about public education! http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --- -~- * ** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org * ** _ _ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links __ Disclaimer : - This email and any file transmitted with it are confidential and are intended solely for the use of the individual or entity whom they are addressed, if you are not the original recipient, please delete it from your system. - Any views or opinions expressed in this email are those of the author only. __ Yahoo! Groups Sponsor ~-- Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-
[nasional_list] Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka
** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum ** just for ur irritation..:))..kidding.. actually..Bang Ali itu anti disuap..itu kata org2 dulu.apalagi klo ada tender2 yg gak jelas n nantinya bisa ngerugiin rakyat kecil.(gak tau bener ato gak bcs i wasnt even born yet at that time..) [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com 03/28/2005 01:26 cc: PM Subject: Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Please respond to Judi, Saya Rela Masuk Neraka ppiindia fakta yang jelas juga beliau walaupun katanya berhasil dan sukses membawa jakarta lebih baik dari segi materiil, ternyata beliau tidak bisa berkuasa terus untuk menjadikan jakarta lebih baik, kepemimpinan beliau tidak dapat terus dipertahankan, dan jakarta itu maju bukan karena bang ali sadikin, jakarta maju karena banyak cukong ... coba tanyain berapa sih tanah-tanah yang dikuasai oleh orang indonesia asli di jakarta ... paling-paling bang ali hanya sebagai bemper aja buat mereka, supaya usaha mereka maju dan duitnya buat judi karena bingung duitnya mau di kemanain, jadi buat judi aja, tanah sih gampang bang ali kan bisa di kasih traktor buat gusurin itu rakyat ... maka jatuhlah bang ali dari kekuasaan di jakarta ... itu berkat rakyat juga ...kan salam, Butuh informasi leih jelas lagi, Bang Ali turun jadi Gubernur karena apa sih??? Apa bener karena obsesinya akan judi ato emang babe dah gak suka karena terlalu populer..dia itu... Faktanya dia adalah satu2nya gubernur DKI yang sukses membawa Jakarta lebih baik secara materiil Nah selain dia itu Jakarta jalan ditempat doang. Materill gak, rohani juga gak! --- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: demikian juga dengan habibie ketika banyak orang menyatakan bahwa yang berhak memimpin bangsa indonesia ini adalah orang jawa ternyata ternyata mitos itu luntur dengan sendirinya, demikian pula dengan ali sadikin beliau telah menjadi gubernur dari ibukota republik ini, sejarahlah yang telah menunjuk beliau, tapi sejarah juga harus menghentikan kepemimpinannya ketika judi sudah merajalela. walaupun obsesi beliau tentang judi yang mendatangkan pemasukan yang besar terhadap jakarta masih menggebu- gebu. *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links __ Disclaimer : - This email and any file transmitted with it are confidential and are intended solely for the use of the individual or entity whom they are addressed, if you are not the original recipient, please delete it from your system. - Any views or opinions expressed in this email are those of the author only. __ *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links Yahoo! Groups Sponsor
[ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka
gitu juga yang aku denger. Anti suapnya itu juga krn bang Ali memang datang dari keluarga yang udah berada, gak perlu ngemis ke cukong. Makanya aku tanya apa yang menyebabkan bang Ali turun jabatan? karena ku dengar lagi juga itu karena dia terlalu populer dan babe gak suka orang yang terlalu populer...he..he...kalah pamor... he..he..masih i'lmi yaqin belum ainul yaqin...apalgai haqul yaqin --- In ppiindia@yahoogroups.com, Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED] wrote: just for ur irritation..:))..kidding.. actually..Bang Ali itu anti disuap..itu kata org2 dulu.apalagi klo ada tender2 yg gak jelas n nantinya bisa ngerugiin rakyat kecil.(gak tau bener ato gak bcs i wasnt even born yet at that time..) [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com 03/28/2005 01:26 cc: PM Subject: Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Please respond to Judi, Saya Rela Masuk Neraka ppiindia fakta yang jelas juga beliau walaupun katanya berhasil dan sukses membawa jakarta lebih baik dari segi materiil, ternyata beliau tidak bisa berkuasa terus untuk menjadikan jakarta lebih baik, kepemimpinan beliau tidak dapat terus dipertahankan, dan jakarta itu maju bukan karena bang ali sadikin, jakarta maju karena banyak cukong ... coba tanyain berapa sih tanah- tanah yang dikuasai oleh orang indonesia asli di jakarta ... paling-paling bang ali hanya sebagai bemper aja buat mereka, supaya usaha mereka maju dan duitnya buat judi karena bingung duitnya mau di kemanain, jadi buat judi aja, tanah sih gampang bang ali kan bisa di kasih traktor buat gusurin itu rakyat ... maka jatuhlah bang ali dari kekuasaan di jakarta ... itu berkat rakyat juga ...kan salam, Butuh informasi leih jelas lagi, Bang Ali turun jadi Gubernur karena apa sih??? Apa bener karena obsesinya akan judi ato emang babe dah gak suka karena terlalu populer..dia itu... Faktanya dia adalah satu2nya gubernur DKI yang sukses membawa Jakarta lebih baik secara materiil Nah selain dia itu Jakarta jalan ditempat doang. Materill gak, rohani juga gak! --- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: demikian juga dengan habibie ketika banyak orang menyatakan bahwa yang berhak memimpin bangsa indonesia ini adalah orang jawa ternyata ternyata mitos itu luntur dengan sendirinya, demikian pula dengan ali sadikin beliau telah menjadi gubernur dari ibukota republik ini, sejarahlah yang telah menunjuk beliau, tapi sejarah juga harus menghentikan kepemimpinannya ketika judi sudah merajalela. walaupun obsesi beliau tentang judi yang mendatangkan pemasukan yang besar terhadap jakarta masih menggebu- gebu. * ** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org * ** _ _ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links __ Disclaimer : - This email and any file transmitted with it are confidential and are intended solely for the use of the individual or entity whom they are addressed, if you are not the original recipient, please delete it from your system. - Any views or opinions expressed in this email are those of the author only. __ * ** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny.