Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka

2005-03-28 Terurut Topik Yustam


seorang pemimpin seperti bang ali itu ada sisi positif dan negatif nya,
kalau menurut saya sisi negatif nya itu adalah menggunakan uang hasil
judi buat pembangunan.  Pertanyaan yang serius adalah apakah jakarta
hanya bisa di bangun dengan uang judi ?  tidak adakah dana yang lain
yang dapat digunakan untuk membangun jakarta  ?  padahal jakarta
tempat bertumpuknya para pedagang yang membuka usahanya  ?
jakarta merupakan barometer perdagangan di indonesia,  dia bisa
mengalahkan daerah-daerah lain seperti surabaya dan bandung.

belanda saja yang dicap penjajah bisa membangun jakarta dengan
system pengairan yang bagus untuk menghindari terjadinya banjir,
sekarang dengan kepemimpinan bangsa sendiri semua menjadi
amburadul, jakarta bukan menjadi megapolitan  tapi  dumpolitan,
di mana yang dihasilkan adalah sampah yang banyak di tolak
oleh daerah lain.

di indonesia sebenarnya tidak ada pembangunan yang terarah, semua
menjadi amburadul setelah indonesia merdeka, para pemimpinnya
masih bersifat priyayi yang maunya disembah-sembah,  padahal sebagai
pemimpin mereka harus melayani rakyat bukan melayani dan menggusur
rakyat..

masalahnya mbak Lina mengidolakan seorang pemimpin yang sangat
istiqhomah seperti Umar bin Khatab,  tapi kok menokohkan bang ali yang
kehilangan akal untuk mencari dana buat membangun jakarta, sehingga
uang judi yang mempunyai dampak buruk buat masyarakat pun di halalkan  ...

sesuatu yang kontrakdiktif antara bang ali masalah ketegasan adalah
Umar sangat tegas untuk membela orang papa, tapi bang ali sangat
tegas untuk menggusur rakyat kecil yang seharusnya di ayomi
oleh beliau  

saya mungkin tidak bisa menjawab pertanyaan mbak Lina,  tapi sebagai
ibu kota dari penduduk yang muslimnya terbesar di indonesia, seharusnya
kah Jakarta di bangun dengan uang hasil judi,  apa kata anak cucu
mbak lina nanti  ...  sejarah akan lebih mencerca bang ali bila kebijakan
ini
diteruskan  .  montecarlo tidak bisa di samakan dengan jakarta,
daerah itu sudah mapan dan mereka bukan warisan dari penjajah   !


salam,










Kalo memang harus turun ya turun lah seorang pemimpin itu, entah
melalui konstitusi, entah melalui revolusi, entah melalui
mengundurkan diri. Memang gak bisa berkuasa terus. Tapi yang saya
mau tau apa pernyataan sampeyan yang mengatakan bang Ali turun
karena obsesi judinya itu lho.

Biar banyak cukong, tapi gak ada yang bisa memanfaatkan cukong
tersebut utk kemajuan Jakarta, apa bisa maju Jakarta? ya buat apa
dong Gubernur itu?? Kemajuan kantong nya dewe? kan gak gitu juga.
Bandingkan deh gubernur sapa yang bisa bawa Jakarta maju.

Aku juga gak buta-buta amat dan suci-suci amat kalo gubernur kena
cipretan cukong, tapi fakta ttg Jakarta yang bisa dilihat mata kita
itu harus jelas kelihatan. Kan sulit ngarepin pemimpin sekarang ini
yang suci-suci banget and sulit apa tolok ukurnya mengetahui nih
gubernur suci apa gak. Ya mending liat aja Jakartanya.

Jadi, sekarang sampeyan mau bilang bang Ali jatuh karena gusurin
tanah rakyat?

comon man..., apa sih yang menyebabkan bang Ali turun dari
jabatannya. Itu aja kok?..eh tambah deh...berapa periode dia
menjabat jadi gubernur?. Udah deh jawab aja yang ini. Kalo gak
dijawab ntar pertanyaannya nambah lagi..:-D

wassalam,

--- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 fakta yang jelas juga beliau walaupun katanya berhasil dan sukses
membawa
 jakarta lebih baik dari segi materiil,  ternyata beliau tidak bisa
berkuasa
 terus
 untuk menjadikan jakarta lebih baik,  kepemimpinan beliau tidak
dapat terus
 dipertahankan,   dan jakarta  itu maju bukan karena bang ali
sadikin,
 jakarta
 maju karena banyak cukong  ...   coba tanyain berapa sih tanah-
tanah yang
 dikuasai
 oleh orang indonesia asli di jakarta  ...  paling-paling bang ali
hanya
 sebagai
 bemper aja buat mereka,  supaya usaha mereka maju dan duitnya buat
judi
 karena bingung duitnya mau di kemanain,  jadi buat judi aja,
tanah sih
 gampang
 bang ali kan bisa di kasih traktor buat gusurin itu rakyat  ...
maka
 jatuhlah bang
 ali dari kekuasaan di jakarta  ...  itu  berkat rakyat
juga   ...kan
 

 salam,









 Butuh informasi leih jelas lagi, Bang Ali turun jadi Gubernur
karena
 apa sih??? Apa bener karena obsesinya akan judi ato emang babe dah
gak
 suka karena terlalu populer..dia itu...

 Faktanya dia adalah satu2nya gubernur DKI yang sukses membawa
Jakarta
 lebih baik secara materiil

 Nah selain dia itu Jakarta jalan ditempat doang. Materill gak,
rohani
 juga gak!

 --- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  demikian juga dengan habibie ketika banyak orang menyatakan bahwa
  yang berhak memimpin bangsa indonesia ini adalah orang jawa
ternyata
  ternyata mitos itu luntur dengan sendirinya,  demikian pula
dengan
 ali
  sadikin
  beliau telah menjadi gubernur dari ibukota republik ini,
sejarahlah
 yang
  telah menunjuk beliau,  tapi sejarah juga harus menghentikan
  kepemimpinannya
  ketika judi sudah merajalela.  walaupun obsesi beliau tentang

Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka

2005-03-28 Terurut Topik Carla Annamarie


gini deh..real-nya gak da sampe hari ini Walikota or gubernur kyk Bang
Ali.., yang rela masuk neraka buat rakyat..even judi itu mungkin gak halal
tp dana pembebasan judi bisa buat ngasih makan n ngasih kesejahteraan
rakyat..
bnyk org punya program2 bagus buat kesejahteraan rakyat tp buntutnya
memperkaya segelintir org aja..
buat saya..Bang Ali lebih punya nurani daripada org2 muna yg bersembunyi
dibalik moral n agama...




   
  [EMAIL PROTECTED] 

   To:   
ppiindia@yahoogroups.com  
  03/28/2005 03:45 cc:  
   
  PM   Subject:  Re: [ppiindia] Sistem 
berbahaya Re: Re: Demi  
  Please respond to Judi, Saya Rela Masuk Neraka
   
  ppiindia  
   

   

   






seorang pemimpin seperti bang ali itu ada sisi positif dan negatif nya,
kalau menurut saya sisi negatif nya itu adalah menggunakan uang hasil
judi buat pembangunan.  Pertanyaan yang serius adalah apakah jakarta
hanya bisa di bangun dengan uang judi ?  tidak adakah dana yang lain
yang dapat digunakan untuk membangun jakarta  ?  padahal jakarta
tempat bertumpuknya para pedagang yang membuka usahanya  ?
jakarta merupakan barometer perdagangan di indonesia,  dia bisa
mengalahkan daerah-daerah lain seperti surabaya dan bandung.

belanda saja yang dicap penjajah bisa membangun jakarta dengan
system pengairan yang bagus untuk menghindari terjadinya banjir,
sekarang dengan kepemimpinan bangsa sendiri semua menjadi
amburadul, jakarta bukan menjadi megapolitan  tapi  dumpolitan,
di mana yang dihasilkan adalah sampah yang banyak di tolak
oleh daerah lain.

di indonesia sebenarnya tidak ada pembangunan yang terarah, semua
menjadi amburadul setelah indonesia merdeka, para pemimpinnya
masih bersifat priyayi yang maunya disembah-sembah,  padahal sebagai
pemimpin mereka harus melayani rakyat bukan melayani dan menggusur
rakyat..

masalahnya mbak Lina mengidolakan seorang pemimpin yang sangat
istiqhomah seperti Umar bin Khatab,  tapi kok menokohkan bang ali yang
kehilangan akal untuk mencari dana buat membangun jakarta, sehingga
uang judi yang mempunyai dampak buruk buat masyarakat pun di halalkan  ...

sesuatu yang kontrakdiktif antara bang ali masalah ketegasan adalah
Umar sangat tegas untuk membela orang papa, tapi bang ali sangat
tegas untuk menggusur rakyat kecil yang seharusnya di ayomi
oleh beliau  

saya mungkin tidak bisa menjawab pertanyaan mbak Lina,  tapi sebagai
ibu kota dari penduduk yang muslimnya terbesar di indonesia, seharusnya
kah Jakarta di bangun dengan uang hasil judi,  apa kata anak cucu
mbak lina nanti  ...  sejarah akan lebih mencerca bang ali bila kebijakan
ini
diteruskan  .  montecarlo tidak bisa di samakan dengan jakarta,
daerah itu sudah mapan dan mereka bukan warisan dari penjajah   !


salam,










Kalo memang harus turun ya turun lah seorang pemimpin itu, entah
melalui konstitusi, entah melalui revolusi, entah melalui
mengundurkan diri. Memang gak bisa berkuasa terus. Tapi yang saya
mau tau apa pernyataan sampeyan yang mengatakan bang Ali turun
karena obsesi judinya itu lho.

Biar banyak cukong, tapi gak ada yang bisa memanfaatkan cukong
tersebut utk kemajuan Jakarta, apa bisa maju Jakarta? ya buat apa
dong Gubernur itu?? Kemajuan kantong nya dewe? kan gak gitu juga.
Bandingkan deh gubernur sapa yang bisa bawa Jakarta maju.

Aku juga gak buta-buta amat dan suci-suci amat kalo gubernur kena
cipretan cukong, tapi fakta ttg Jakarta yang bisa dilihat mata kita
itu harus jelas kelihatan. Kan sulit ngarepin pemimpin sekarang ini
yang suci-suci banget and sulit apa tolok ukurnya mengetahui nih
gubernur suci apa gak. Ya mending liat aja Jakartanya.

Jadi, sekarang sampeyan mau bilang bang Ali jatuh karena gusurin
tanah rakyat?

comon man..., apa sih yang menyebabkan bang Ali turun dari
jabatannya. Itu aja kok?..eh tambah deh...berapa periode dia
menjabat jadi gubernur?. Udah deh jawab aja yang ini. Kalo gak
dijawab ntar pertanyaannya nambah lagi..:-D

wassalam,

--- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 fakta yang jelas juga beliau walaupun katanya berhasil dan sukses
membawa
 jakarta lebih baik dari segi materiil,  ternyata beliau tidak bisa
berkuasa
 terus
 untuk menjadikan jakarta lebih baik,  kepemimpinan beliau tidak
dapat terus
 dipertahankan,   dan jakarta  itu 

Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka

2005-03-28 Terurut Topik Ambon

Dalam klik militer yang merebut kekuasaan tentu saja ada pertentangan. 
Sebagain  terpakai oleh si babe dan sebahagian lagi ditolak. Contohnya 
Jenderal Nasution yang bersama-sama menegakan orde baru tak terpakai, hanya 
dikasi posisi sebagai ketua MPR.

Mungkin ada benarnya si babe tak suka yang populer, tetapi  apa 
kepopulerarnnya?  Sejumlah perwira yang tak dipakai oleh si babe lalu 
membentuk petisi 50. Rupanya yang mereka ributkan ialah karena tidak 
kebagian rejeki, sebab kalau dilihat pada  masa ganas-ganasnya pembunuhan di 
Indonesia, apakah petisi 50 ini tuurt  bersuara supaya pembunuhan dihentikan 
dan hukum yang beradab diterapkan sebagaimana mestinya?

- Original Message - 
From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Monday, March 28, 2005 9:54 AM
Subject: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk 
Neraka


 gitu juga yang aku denger. Anti suapnya itu juga krn bang Ali memang
 datang dari keluarga yang udah berada, gak perlu ngemis ke cukong.

 Makanya aku tanya apa yang menyebabkan bang Ali turun jabatan?
 karena ku dengar lagi juga itu karena dia terlalu populer dan babe
 gak suka orang yang terlalu populer...he..he...kalah pamor...

 he..he..masih i'lmi yaqin belum ainul yaqin...apalgai haqul yaqin


 --- In ppiindia@yahoogroups.com, Carla Annamarie
 [EMAIL PROTECTED] wrote:

 just for ur irritation..:))..kidding..

 actually..Bang Ali itu anti disuap..itu kata org2 dulu.apalagi klo
 ada
 tender2 yg gak jelas n nantinya bisa ngerugiin rakyat kecil.(gak
 tau bener
 ato gak bcs i wasnt even born yet at that time..)





 [EMAIL PROTECTED]

To:
 ppiindia@yahoogroups.com
   03/28/2005 01:26
 cc:
   PM   Subject:  Re:
 [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi
   Please respond to Judi, Saya Rela
 Masuk Neraka

 ppiindia











 fakta yang jelas juga beliau walaupun katanya berhasil dan sukses
 membawa
 jakarta lebih baik dari segi materiil,  ternyata beliau tidak bisa
 berkuasa
 terus
 untuk menjadikan jakarta lebih baik,  kepemimpinan beliau tidak
 dapat terus
 dipertahankan,   dan jakarta  itu maju bukan karena bang ali
 sadikin,
 jakarta
 maju karena banyak cukong  ...   coba tanyain berapa sih tanah-
 tanah yang
 dikuasai
 oleh orang indonesia asli di jakarta  ...  paling-paling bang ali
 hanya
 sebagai
 bemper aja buat mereka,  supaya usaha mereka maju dan duitnya buat
 judi
 karena bingung duitnya mau di kemanain,  jadi buat judi aja,
 tanah sih
 gampang
 bang ali kan bisa di kasih traktor buat gusurin itu rakyat  ...
 maka
 jatuhlah bang
 ali dari kekuasaan di jakarta  ...  itu  berkat rakyat
 juga   ...kan
 

 salam,









 Butuh informasi leih jelas lagi, Bang Ali turun jadi Gubernur
 karena
 apa sih??? Apa bener karena obsesinya akan judi ato emang babe dah
 gak
 suka karena terlalu populer..dia itu...

 Faktanya dia adalah satu2nya gubernur DKI yang sukses membawa
 Jakarta
 lebih baik secara materiil

 Nah selain dia itu Jakarta jalan ditempat doang. Materill gak,
 rohani
 juga gak!

 --- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  demikian juga dengan habibie ketika banyak orang menyatakan bahwa
  yang berhak memimpin bangsa indonesia ini adalah orang jawa
 ternyata
  ternyata mitos itu luntur dengan sendirinya,  demikian pula
 dengan
 ali
  sadikin
  beliau telah menjadi gubernur dari ibukota republik ini,
 sejarahlah
 yang
  telah menunjuk beliau,  tapi sejarah juga harus menghentikan
  kepemimpinannya
  ketika judi sudah merajalela.  walaupun obsesi beliau tentang
 judi
 yang
  mendatangkan pemasukan yang besar terhadap jakarta masih
 menggebu-
 gebu.








 *
 **
 Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju
 Indonesia yg
 Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org

 *
 **

 _
 _
 Mohon Perhatian:

 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
 otokritik)
 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan
 dikomentari.
 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

 Yahoo! Groups Links














 __

 Disclaimer :
 - This email and any file transmitted with it are confidential and
 are intended solely for the use of the individual or entity whom
 they are addressed, if you are not the original recipient, please
 delete it from your system.
 - Any views or opinions expressed in this email are those of the
 author only

Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka

2005-03-28 Terurut Topik ÜñÐ!§çlø$úrê

bang ali kan sukanya jalan pintas, dengan menghalalkan segala cara..padahal 
apalah artinya pembangunan itu kalau achirnya menghasilkan mental spiritual 
masy. indon kian terpuruk seperti sekarang ini.., mang jakarte dah megah meriah 
dengan pembangunannya, tp tetap aja ga merate.., mending biasa² ajalah melalui 
jalan lurus, tapi semua rakyat merasakan kemakmuran yg sama, setidak-tidaknya 
jurang perbedaan ga terlalu dalam..
jadi ingat satu bait lagu dangdut deh  yang kaya makin kaya, yang miskin 
makin miskin..
hihihhihihiih..

[EMAIL PROTECTED] wrote:

seorang pemimpin seperti bang ali itu ada sisi positif dan negatif nya,
kalau menurut saya sisi negatif nya itu adalah menggunakan uang hasil
judi buat pembangunan.  Pertanyaan yang serius adalah apakah jakarta
hanya bisa di bangun dengan uang judi ?  tidak adakah dana yang lain
yang dapat digunakan untuk membangun jakarta  ?  padahal jakarta
tempat bertumpuknya para pedagang yang membuka usahanya  ?
jakarta merupakan barometer perdagangan di indonesia,  dia bisa
mengalahkan daerah-daerah lain seperti surabaya dan bandung.

belanda saja yang dicap penjajah bisa membangun jakarta dengan
system pengairan yang bagus untuk menghindari terjadinya banjir,
sekarang dengan kepemimpinan bangsa sendiri semua menjadi
amburadul, jakarta bukan menjadi megapolitan  tapi  dumpolitan,
di mana yang dihasilkan adalah sampah yang banyak di tolak
oleh daerah lain.

di indonesia sebenarnya tidak ada pembangunan yang terarah, semua
menjadi amburadul setelah indonesia merdeka, para pemimpinnya
masih bersifat priyayi yang maunya disembah-sembah,  padahal sebagai
pemimpin mereka harus melayani rakyat bukan melayani dan menggusur
rakyat..

masalahnya mbak Lina mengidolakan seorang pemimpin yang sangat
istiqhomah seperti Umar bin Khatab,  tapi kok menokohkan bang ali yang
kehilangan akal untuk mencari dana buat membangun jakarta, sehingga
uang judi yang mempunyai dampak buruk buat masyarakat pun di halalkan  ...

sesuatu yang kontrakdiktif antara bang ali masalah ketegasan adalah
Umar sangat tegas untuk membela orang papa, tapi bang ali sangat
tegas untuk menggusur rakyat kecil yang seharusnya di ayomi
oleh beliau  

saya mungkin tidak bisa menjawab pertanyaan mbak Lina,  tapi sebagai
ibu kota dari penduduk yang muslimnya terbesar di indonesia, seharusnya
kah Jakarta di bangun dengan uang hasil judi,  apa kata anak cucu
mbak lina nanti  ...  sejarah akan lebih mencerca bang ali bila kebijakan
ini
diteruskan  .  montecarlo tidak bisa di samakan dengan jakarta,
daerah itu sudah mapan dan mereka bukan warisan dari penjajah   !


salam,










Kalo memang harus turun ya turun lah seorang pemimpin itu, entah
melalui konstitusi, entah melalui revolusi, entah melalui
mengundurkan diri. Memang gak bisa berkuasa terus. Tapi yang saya
mau tau apa pernyataan sampeyan yang mengatakan bang Ali turun
karena obsesi judinya itu lho.

Biar banyak cukong, tapi gak ada yang bisa memanfaatkan cukong
tersebut utk kemajuan Jakarta, apa bisa maju Jakarta? ya buat apa
dong Gubernur itu?? Kemajuan kantong nya dewe? kan gak gitu juga.
Bandingkan deh gubernur sapa yang bisa bawa Jakarta maju.

Aku juga gak buta-buta amat dan suci-suci amat kalo gubernur kena
cipretan cukong, tapi fakta ttg Jakarta yang bisa dilihat mata kita
itu harus jelas kelihatan. Kan sulit ngarepin pemimpin sekarang ini
yang suci-suci banget and sulit apa tolok ukurnya mengetahui nih
gubernur suci apa gak. Ya mending liat aja Jakartanya.

Jadi, sekarang sampeyan mau bilang bang Ali jatuh karena gusurin
tanah rakyat?

comon man..., apa sih yang menyebabkan bang Ali turun dari
jabatannya. Itu aja kok?..eh tambah deh...berapa periode dia
menjabat jadi gubernur?. Udah deh jawab aja yang ini. Kalo gak
dijawab ntar pertanyaannya nambah lagi..:-D

wassalam,

--- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 fakta yang jelas juga beliau walaupun katanya berhasil dan sukses
membawa
 jakarta lebih baik dari segi materiil,  ternyata beliau tidak bisa
berkuasa
 terus
 untuk menjadikan jakarta lebih baik,  kepemimpinan beliau tidak
dapat terus
 dipertahankan,   dan jakarta  itu maju bukan karena bang ali
sadikin,
 jakarta
 maju karena banyak cukong  ...   coba tanyain berapa sih tanah-
tanah yang
 dikuasai
 oleh orang indonesia asli di jakarta  ...  paling-paling bang ali
hanya
 sebagai
 bemper aja buat mereka,  supaya usaha mereka maju dan duitnya buat
judi
 karena bingung duitnya mau di kemanain,  jadi buat judi aja,
tanah sih
 gampang
 bang ali kan bisa di kasih traktor buat gusurin itu rakyat  ...
maka
 jatuhlah bang
 ali dari kekuasaan di jakarta  ...  itu  berkat rakyat
juga   ...kan
 

 salam,









 Butuh informasi leih jelas lagi, Bang Ali turun jadi Gubernur
karena
 apa sih??? Apa bener karena obsesinya akan judi ato emang babe dah
gak
 suka karena terlalu populer..dia itu...

 Faktanya dia adalah satu2nya gubernur DKI yang sukses membawa
Jakarta
 lebih baik secara materiil

 Nah selain dia itu Jakarta 

Perlu Pemimpin Pro Rakyat - Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka

2005-03-28 Terurut Topik A Nizami

Intinya, kita butuh pemimpin yang peduli pada rakyat,
punya kemampuan, dan kemauan untuk memberdayakan
rakyat dengan menggunakan SDA yang ada.

Selain itu, sistem-nya pun harus pro rakyat. Sehingga
kebijakannya akan berpihak pada rakyat.

APBN harus dianalisa dan dikaji, apakah bermanfaat
untuk rakyat atau tidak. Contohnya, APBN-P yang
menaikan suku bunga SBI dari 6,5% jadi 8% per tahun
jelas tidak berpihak pada mayoritas rakyat. Bagaimana
mungkin pemerintah dari memberi bunga sekitar Rp 50
trilyun per tahun kepada segelintir pemegang SBI dan
Obligasi negara, setelah APBN-P member Rp 61,5 trilyun
per tahun kepada para pemilik uang tsb? Padahal di AS,
bunga the Fed saja tak lebih dari 3%!

APBN harus digunakan untuk menyelamatkan rakyat kecil
dari kelaparan, sekaligus memberi mereka pendidikan
dan modal agar bisa bertahan hidup.

Padahal jumlah itu sudah lebih dari cukup untuk tidak
menaikan harga BBM.

--- Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dalam klik militer yang merebut kekuasaan tentu saja
 ada pertentangan. 
 Sebagain  terpakai oleh si babe dan sebahagian lagi
 ditolak. Contohnya 
 Jenderal Nasution yang bersama-sama menegakan orde
 baru tak terpakai, hanya 
 dikasi posisi sebagai ketua MPR.
 
 Mungkin ada benarnya si babe tak suka yang populer,
 tetapi  apa 
 kepopulerarnnya?  Sejumlah perwira yang tak dipakai
 oleh si babe lalu 
 membentuk petisi 50. Rupanya yang mereka ributkan
 ialah karena tidak 
 kebagian rejeki, sebab kalau dilihat pada  masa
 ganas-ganasnya pembunuhan di 
 Indonesia, apakah petisi 50 ini tuurt  bersuara
 supaya pembunuhan dihentikan 
 dan hukum yang beradab diterapkan sebagaimana
 mestinya?
 
 - Original Message - 
 From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
 To: ppiindia@yahoogroups.com
 Sent: Monday, March 28, 2005 9:54 AM
 Subject: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi
 Judi, Saya Rela Masuk 
 Neraka
 
 
  gitu juga yang aku denger. Anti suapnya itu juga
 krn bang Ali memang
  datang dari keluarga yang udah berada, gak perlu
 ngemis ke cukong.
 
  Makanya aku tanya apa yang menyebabkan bang Ali
 turun jabatan?
  karena ku dengar lagi juga itu karena dia terlalu
 populer dan babe
  gak suka orang yang terlalu
 populer...he..he...kalah pamor...
 
  he..he..masih i'lmi yaqin belum ainul
 yaqin...apalgai haqul yaqin
 
 
  --- In ppiindia@yahoogroups.com, Carla Annamarie
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  just for ur irritation..:))..kidding..
 
  actually..Bang Ali itu anti disuap..itu kata org2
 dulu.apalagi klo
  ada
  tender2 yg gak jelas n nantinya bisa ngerugiin
 rakyat kecil.(gak
  tau bener
  ato gak bcs i wasnt even born yet at that time..)
 
 
 
 
 
  [EMAIL PROTECTED]
 

 To:
  ppiindia@yahoogroups.com
03/28/2005 01:26
  cc:
PM  
 Subject:  Re:
  [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi
Please respond to
 Judi, Saya Rela
  Masuk Neraka
 
  ppiindia
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  fakta yang jelas juga beliau walaupun katanya
 berhasil dan sukses
  membawa
  jakarta lebih baik dari segi materiil,  ternyata
 beliau tidak bisa
  berkuasa
  terus
  untuk menjadikan jakarta lebih baik, 
 kepemimpinan beliau tidak
  dapat terus
  dipertahankan,   dan jakarta  itu maju bukan
 karena bang ali
  sadikin,
  jakarta
  maju karena banyak cukong  ...   coba tanyain
 berapa sih tanah-
  tanah yang
  dikuasai
  oleh orang indonesia asli di jakarta  ... 
 paling-paling bang ali
  hanya
  sebagai
  bemper aja buat mereka,  supaya usaha mereka maju
 dan duitnya buat
  judi
  karena bingung duitnya mau di kemanain,  jadi
 buat judi aja,
  tanah sih
  gampang
  bang ali kan bisa di kasih traktor buat gusurin
 itu rakyat  ...
  maka
  jatuhlah bang
  ali dari kekuasaan di jakarta  ...  itu  berkat
 rakyat
  juga   ...kan
  
 
  salam,
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  Butuh informasi leih jelas lagi, Bang Ali turun
 jadi Gubernur
  karena
  apa sih??? Apa bener karena obsesinya akan judi
 ato emang babe dah
  gak
  suka karena terlalu populer..dia itu...
 
  Faktanya dia adalah satu2nya gubernur DKI yang
 sukses membawa
  Jakarta
  lebih baik secara materiil
 
  Nah selain dia itu Jakarta jalan ditempat doang.
 Materill gak,
  rohani
  juga gak!
 
  --- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
  
   demikian juga dengan habibie ketika banyak
 orang menyatakan bahwa
   yang berhak memimpin bangsa indonesia ini
 adalah orang jawa
  ternyata
   ternyata mitos itu luntur dengan sendirinya, 
 demikian pula
  dengan
  ali
   sadikin
   beliau telah menjadi gubernur dari ibukota
 republik ini,
  sejarahlah
  yang
   telah menunjuk beliau,  tapi sejarah juga harus
 menghentikan
   kepemimpinannya
   ketika judi sudah merajalela.  walaupun obsesi
 beliau tentang
  judi
  yang
   mendatangkan pemasukan yang besar terhadap
 jakarta masih
  menggebu-
  gebu

[ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka

2005-03-28 Terurut Topik Lina Dahlan


Oke deh kita lupakan kenapa bang Ali turun dari jabatannya...:-)

Dalam beberapa hal saya melihat bang Ali sama cermatnya dengan Umar 
bin Khattab ra dalam melihat keadaan sosial rakyatnya. Dalam sejarah 
or hadist, Pertimbangan Umar bin Khattab dalam urusan perang, sosial 
masyarakat, ada yg dibenarkan olehNya ketimbang pertimbangan Nabi 
SAW. Juga dalam masalah penerapan zakat/pajak dijaman Umar, Dia 
merubahnya dari Zakat menjadi apa ya istilahnya untuk pajak yang 
dipotong bagi non muslim waktu itu...(sorry lupa). Untuk urusan 
kemasyarakatan, Umar ra gak peduli nama or simbol, yang penting 
esensi. Nah apa esensi haram itu? apakah uang hasil pajak thdp judi 
itu ikut haram?

Masalahnya, rakyat pada waktu itu sangat tunduk kepada khalifahnya. 
Kalo Umar (sbg pemimpin tertingg) bilang perang terhadap judi, 
rakyatnya manut dan takut menentang Umar. Lah kalo bang Ali (kan 
masih punya bos di INdonesia ini) bilang perang terhadap judi, para 
cukong yang lebih berkuasa dalam ekonomi di Jakarta tentu akan 
menguyek-uyek kekuasaan bang Ali.  

(Perbuatan) Judi itu dilarang agama (haram) karena buat orang males 
dan syirik. Apakah penjudi itu bukannya pengusaha yang senang 
berjudi?. Uang itu menjadi haram kalo didapatkan dengan mencuri dan 
didapatkan dengan menjadikan judi sebagai mata pencaharian. 

Sedang mencari dana lain untuk membangun Jakarta tidak menjadi 
masalah dalam diskusi ini.

Intinya, apakah haram perbuatan meregulasi dan mengambil keuntungan 
dana (pajak) dari orang2 yang melakukan pekerjaan haram?

Kalau ada seorang pelacur ingin berzakat atau bayar pajak, apakah 
uang zakatnya itu haram? Yang haram kan pekerjaannya. Kalo gitu 
sebetulnya pemerintah atau badan amil gak boleh mengambil 
pajak/zakatnya seorang pelacur? Pajak/zakat itu kan diambil gak ada 
persyaratan harus uang haram or uang halal. Disitu kecermatan bang 
Ali. Mungkin dia meniru salah satu sifat Umar ra...:-)...cermat...

wassalam,

--- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 seorang pemimpin seperti bang ali itu ada sisi positif dan negatif 
nya,
 kalau menurut saya sisi negatif nya itu adalah menggunakan uang 
hasil
 judi buat pembangunan.  Pertanyaan yang serius adalah apakah 
jakarta
 hanya bisa di bangun dengan uang judi ?  tidak adakah dana yang 
lain
 yang dapat digunakan untuk membangun jakarta  ?  padahal jakarta
 tempat bertumpuknya para pedagang yang membuka usahanya  ?
 jakarta merupakan barometer perdagangan di indonesia,  dia bisa
 mengalahkan daerah-daerah lain seperti surabaya dan bandung.
 
 belanda saja yang dicap penjajah bisa membangun jakarta dengan
 system pengairan yang bagus untuk menghindari terjadinya banjir,
 sekarang dengan kepemimpinan bangsa sendiri semua menjadi
 amburadul, jakarta bukan menjadi megapolitan  tapi  dumpolitan,
 di mana yang dihasilkan adalah sampah yang banyak di tolak
 oleh daerah lain.
 
 di indonesia sebenarnya tidak ada pembangunan yang terarah, semua
 menjadi amburadul setelah indonesia merdeka, para pemimpinnya
 masih bersifat priyayi yang maunya disembah-sembah,  padahal 
sebagai
 pemimpin mereka harus melayani rakyat bukan melayani dan menggusur
 rakyat..
 
 masalahnya mbak Lina mengidolakan seorang pemimpin yang sangat
 istiqhomah seperti Umar bin Khatab,  tapi kok menokohkan bang ali 
yang
 kehilangan akal untuk mencari dana buat membangun jakarta, sehingga
 uang judi yang mempunyai dampak buruk buat masyarakat pun di 
halalkan  ...
 
 sesuatu yang kontrakdiktif antara bang ali masalah ketegasan adalah
 Umar sangat tegas untuk membela orang papa, tapi bang ali sangat
 tegas untuk menggusur rakyat kecil yang seharusnya di ayomi
 oleh beliau  
 
 saya mungkin tidak bisa menjawab pertanyaan mbak Lina,  tapi 
sebagai
 ibu kota dari penduduk yang muslimnya terbesar di indonesia, 
seharusnya
 kah Jakarta di bangun dengan uang hasil judi,  apa kata anak cucu
 mbak lina nanti  ...  sejarah akan lebih mencerca bang ali bila 
kebijakan
 ini
 diteruskan  .  montecarlo tidak bisa di samakan dengan jakarta,
 daerah itu sudah mapan dan mereka bukan warisan dari penjajah   !
 
 
 salam,
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Kalo memang harus turun ya turun lah seorang pemimpin itu, entah
 melalui konstitusi, entah melalui revolusi, entah melalui
 mengundurkan diri. Memang gak bisa berkuasa terus. Tapi yang saya
 mau tau apa pernyataan sampeyan yang mengatakan bang Ali turun
 karena obsesi judinya itu lho.
 
 Biar banyak cukong, tapi gak ada yang bisa memanfaatkan cukong
 tersebut utk kemajuan Jakarta, apa bisa maju Jakarta? ya buat apa
 dong Gubernur itu?? Kemajuan kantong nya dewe? kan gak gitu juga.
 Bandingkan deh gubernur sapa yang bisa bawa Jakarta maju.
 
 Aku juga gak buta-buta amat dan suci-suci amat kalo gubernur kena
 cipretan cukong, tapi fakta ttg Jakarta yang bisa dilihat mata kita
 itu harus jelas kelihatan. Kan sulit ngarepin pemimpin sekarang ini
 yang suci-suci banget and sulit apa tolok ukurnya mengetahui nih
 gubernur suci apa gak. Ya mending liat aja 

MORAL Bang Ali Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka

2005-03-28 Terurut Topik Robertus Budiarto

Aku sangat setuju bahwa masalah di Indonesia itu sekarang ini bukan SAJA 
Sistem. Sistem perlu dimasyarakatkan dan dibudayakan oleh siapa? Nah karena 
sistem ini belum membudaya, maka di jaman jatuhnya BK, banyak orang asal 
percaya dan menyerahkan ke Suharto. Aku pernah dengar bahwa Buyung Nasution 
mengakui bahwa mahasiswa dulu banyak yg belum tahu kalau si Suharto itu maling 
dan pernah hampir dipecat ama Nasution di Jwa Tengah. Nah cilakanya si Suharto 
itu betul-betul pinter dan jenius untuk ngibulin orang. Kejeniusan Suharto 
adalah membaca langkah politik lawan-lawannya. Ini dibuktikan dengan tidak 
adanya Pangab yang bertahan lama, M Yusuf diadu sama Benny Murdani, terus 
ketika Benny mulai ngomongin anak2nya dan mulai ngomongin suksesi dipecat juga. 
Diadu ama Feisal. Seterusnya Suharto memelhara Pangab yg pangkatnya jendral 
tapi sikapnya seperti Baturnya Bu Tin. Habibi diangkat jadi Wapres juga bukan 
karena Suharto sayang Habibi tapi karena Habibi itu bukan politisi sejak muda 
dan
 kekuatan massanya (ICMI dll) adalah juga karena direkayasa sama Suharto. Jadi 
nggak punya massa real. Jadi sekuat-kuatnya Habibi, resiko pengkhianatan thd 
Suharto hampir nihil, kalau adapun gak kuat. (Suharto hanya keliru tidak 
menghitung IMF dan Mahasiswa yg sudah muak ama dia dan Keluarganya yg kaya 
raja). Namun demikian Suharto memang terbukti jago dan terbukti mampu bertahan, 
dia masih punya lapisan kekuasaan yg sangat sulit tertembus oleh lawan-lawan: 
yaitu lapisan birokrasi sipil dan militer yg korup dan lapisan milyar dollar yg 
tersebar di mana-mana. Tidak heran jika Suharto adalah sedikit dari Diktator 
Dunia yg bisa beristirahat dan menikmati hari tua di negaranya sendiri.
 
Nasib BURUK bangsa Indonesia adalah jatuhnya Kekuasaan di tahun 1965 pada 
kepemimpinan yg tangguh namun ORIENTASI satu-satunya adalah KEKUASAAN. 
 
Indonesia sekarang ini bagaikan Kapal Besar yg hampir tenggelam dan stok 
makanan dan manusianya adalah tinggalan si Bajak Laut Suharto. Jadi yang perlu 
direparasi bukan cuman mesin kapal tapi juga awaknya, dalam keadaan begini 
sangat diperlukan seorang LEADER yg betul-betul ciamik, seciamik Umar, yang 
menurut mbak Lina tidak silau hanya oleh simbol-simbol sehingga tidak munafik, 
tapi matanya bersatu dengan hati, mampu menembus melihat esensi.
 
Namun selain itu ada baiknya kita melihat diri kita sendiri ini sebagai WARGA 
NEGARA. Apa yg dapat kita sumbangkan pada tanah ari tercinta ini? Salah satu 
yang penting, dengan mulai membangun kekritisan dan rasionalitas kita terhadap 
para pemimpin kita sendiri. Kalau kita tetapi menjadi lembu maka pemimpin 
sehebat apapun maka ia akan selalu kelabakan menggembala kita. Jadi bebannya 
akan sangat berat. Apalagi kalau bodoh terus nanti pemimpin2nya jadi makin 
gatel untuk membohongi kita.
 
Selain itu sudah saatnya kita membangun budaya demokratis dan adil. Daku 
percaya semua agama sangat kompatibel dengan  SISTEM demokrasi, karena dengan 
demokrasi semua WARGA NEGARA diminta, dituntut, menggunakan akal budi dan hati 
nuraninya masing-masing. Karena sistem demokrasi adalah sistem dgn ideologi 
terbuka, artinya terbuka untuk perdebatan dan dialog, sehingga MUSYAWARAH yg 
terjadi makin hari makin mendekati kesempurnaan, terus menerus.
 
Terakhir mengenai Ali Sadikin. Sebagai orang Katolik aku akan bersyukur kalau 
ada orang Katolik yg kaya gitu: saya rela masuk neraka   
 
Seperti almarhum Romo Mangun yg rela terjun ke daerah kumuh Kali Code yg banyak 
jg umat Muslimnya, seperti Romo Sandyawan yg mau menerima segala gosip dgn 
rendah hati dan jauh dari kemewahan hidup dan berkembang bersama-sama masyarkat 
multi religion dan multi status (banyak yg preman jg) di tepi kali Ciliwung, 
menemani mereka kebanjiran tiap musim hujan, hanya untuk memanusiakan mereka 
tidak mengkristenkannya, menemani mereka di kehidupan Ibu Kota yg kejam. Itulah 
esensi.
 
Pemimpin seperti Ali Sadikin yg rela masuk neraka demi rakyatnya 
sungguh-sungguh dibutuhkan tanah air tercinta ini. Bisa saja Bang Ali salah, 
namun secara historis bisa kita lihat bahwa Bang Ali adalah Gubernur DKI yg 
tersukses, sampai dia digeser God Father Suharto, karena berani mengkritik gaya 
kepemimpinan Suharto yg kaya mafia. Dari segi policy (melokalisasi judi) bisa 
saja salah. NAMUN Secara Moral Bang Ali bukan main kuatnya, KARENA APA? Karena 
mau mati bahkan LEBIH dari ITU setelah MATI pun beliau RELA masuk neraka. 
Penyerahan Diri yang total adalah sifat seorang Pemimpin sejati.
 
Pemimpin Indonesia, dimana Dikau
 
Wassalam
Bobby B
 


Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Oke deh kita lupakan kenapa bang Ali turun dari jabatannya...:-)

Dalam beberapa hal saya melihat bang Ali sama cermatnya dengan Umar 
bin Khattab ra dalam melihat keadaan sosial rakyatnya. Dalam sejarah 
or hadist, Pertimbangan Umar bin Khattab dalam urusan perang, sosial 
masyarakat, ada yg dibenarkan olehNya ketimbang pertimbangan Nabi 
SAW. Juga dalam masalah penerapan zakat/pajak dijaman 

Adil dan Kasih re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka

2005-03-28 Terurut Topik Robertus Budiarto

Sungguh sayang aku baru sempat membaca potongan thread yg ini. Pada kedua 
saudari Lina dan Carla, aku harus angkat topi.
 
Karena apa? Karena sering kali kasih dipertentangkan dgn keadilan, padahal 
sesungguhnya adil itu kasih dan kasih itu adil.  Kasih sering disalah artikan 
dengan memanjakan, sehingga sering dipertentangkan dgn sikap adil. Sementara 
adil sering disamakan dgn balas dendam sehingga dipertentangkan dgn kasih. 
Padahal jelas bahwa kasih tidak sama dgn manja dan adil tidak sama dengan balas 
dendam.
 
Tidak heran Gandhi pernah mengatakan pada Nehru muda, anda mau memperbaiki 
keadaan atau cuman mau balas dendam?  (Film Mahatma Gandhi). Hal yg sama aku 
pernah dengar dari salah satu tokoh sepuh NU.
 
 
Kasih itu tidak sektarian dan demikian pula dengan keadilan. Ini hal yg paling 
universal, berlaku untuk semua jenis manusia, semua ras dan agama. Menurut 
sebuah buku hal ini juga terbukti secara antropologis, di suku Eskimo paling 
terisolasi budaya pun manusia mengerti kasih dan adil. Makanya ajaran rahmatan 
'lil alamin merupakan ajaran yg huebat... Gus Dur, Cak Nur, Prof Asyumardi 
Azra, Komarudin Hidayat, Bang Ali hanyalah bukti saja, tapi ajaran itu jelas 
dan tegas: Kasih bagi seluruh alam...  sungguh sejuk mendengarnya.   Dgn 
demikian aku menolak mengutuk agama Islam, walaupun ada contoh lain yg 
sektarian seperti Din Syamsuddin, Fuad Bawasier dan kelompok-kelompok extrem yg 
menyalahgunakan nama Islam, dan  walaupun dipihakku ada saja yg kegenitan 
untuk menaikkan agama sendiri merendahkan agama lain. 
 
Menurut Erich Fromm (buku the art of loving), ada 4 sindroma cinta selain 
sikap mental memberi. Psikolog Sosial kenamaan ini menyarankan untuk 
menggunakan 4 sindroma itu untuk mendeteksi apakah sebuah pribadi mencintai 
atau tidak. Sberapa jauh cintanya.
 
4 Sindroma itu adalah: Care, Responsibility, Respect dan Knowledge. (CRRK) Pada 
pribadi mencinta keempat-empatnya pasti ada. 
Kalau hanya ada Care dan Responsibility maka manusia akan terjerumus pada sikap 
otoriter atau diktator. Fenomena ini sering terlihat di Indonesia, banyak ortu 
yg merasa bertanggungjawab dan memaksa anak-anaknya harus ini dan itu. Mereka 
mungkin Care dan Responsible tapi nggak ada Respect dan Knowlede pada anak. 
Mereka tidak hormat dan tak mau mengenal PRIBADI anak lebih jauh.
 
Sayangnya agama degan konsep surga neraka sering kali mendukung sikap otoriter 
ini. Betapa seringnya anak-anak Indonesia diancam oleh hukuman dosa dan neraka 
untuk menuruti kehendak orang tua. Pribadi mereka tidak dihormati dan diacuhkan.
 
Inilah Ketidak adilan yg paling dalam. Manusia tidak dihormati sbg manusia. 
Manusia tidak dikenali sbg manusia.
 
Jadi jelas sekali ADIL itu Memang harus berlandaskan kasih. 
 
Berhubungan dengan sistem kenegaraan, hal ini akan menjadi rumit. Tapi jelas 
bahwa negara harus bertanggungjawab, mengayomi, menghormati dan mengenali warga 
nya sebagai manusia.
 
Sekali lagi salut buat kedua Ladies. Sometimes I feel Ladies are smarter than 
men..  Yang jelas sering kali mereka lebih tender.. bahkan laki-laki yg 
kewanitaan pun (nggak mesti bencong, tapi jenis kelamin ini termasuk) juga 
lebih tender, ... maksudnya mereka tidak cepat agresif...  ... ok it's just 
intermezzzo aja..  
 
Wassalam
Bobby B
 
 
 
 
 
 
 


Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED] wrote:
Mba Lina,

nice talking to u again btw..:)

Mba..the basic foundation of Just is Love, it's very danger if someone
apply Just without love it will lead to otoritarian/dictactorship..sooner
or later..
talking abt spiritual leaders now days..i think it's less than what we
expected..mba.., many of them became spiritual-political leaders..but
there're no political leader who re spiritual enough..:))..it's a pity,
right?



   
  Lina Dahlan 
   
  [EMAIL PROTECTED]To:   
ppiindia@yahoogroups.com  
  .comcc:  
   
   Subject:  [ppiindia] Sistem 
berbahaya Re: Re: Demi Judi,
  03/28/2005 11:31  Saya Rela Masuk Neraka  
   
  AM
   
  Please respond to 
   
  ppiindia  
   

   

   






Who is he? give us one example...

Kalo ku 

Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka

2005-03-28 Terurut Topik Yustam


esensi haram itu ya ...merusak,, atau tidak akan mempunyai masa depan yang
cerah bila dilakukan, seorang yang punya duit segudang pun belum tentu akan
menjadi dua gudang atau tiga gudang mungkin juga bisa ludes, jadi masa
depan
nya tidak pasti  .  seorang yang meminum alkohol sampe mabuk  tidak
akan
memiliki masa depan yang cerah bila suatu saat dia masuk selokan yang
banyak
airnya karena ke lelep demikian juga dengan pelacuran,  masa depannya pasti
suram bila sudah mengidap hiv  

di sinilah Allah mengharamkan,   karena cinta-Nya kepada umat manusia,
cinta yang
benar-benar cinta demi masa depan kemanusiaan itu sendiri.  cintanya tulus
karena Dia tidak membutuhkan cinta dari umat manusia ...

jadi pada dasarnya esensi yang sebenarnya dari pengharaman itu adalah Cinta
kasih yang maha Pencipta terhadap ciptaannya.

mengambil pajak dari barang haram actually tidak haram  tapi umumnya
membiarkan
dan mengembangkan perbuatan haram itu, artinya kita tidak perduli terhadap
akibat yang akan menimpa orang-orang yang melakukan perbuatan haram,
kita hanya menghisap uang dari para penjudi, dan pemabok tanpa
memperdulikan
akibat perbuatan tersebut akan menyengsarakan hidupnya,  istilah orang
jakarte  ...
lu mau main judi silahkan  ..  sampai mampuspun tidak ape-ape  ...  asal
jangan gue yang
mampus  ...   yang penting luh  ..  harus setor pajak   ame gue  ...

cinta itu selalu menginginkan masa depan dari orang yang di cintainya
cerah  karena  kasih yang keluar dari lubuk hatinya memang benar-benar
tulus dan
ikhlas   ,  sama dengan Umar  bin Khatabb  tapi  Ali S.   nggak peduli
si penjudi menjadi hancur  yang penting uangnya harus masuk kas daerah dan
bisa membangun daerah

jadi esensinya adalah  cinta kasih  ...benar kata mbak Carla, semua berawal
dari
cinta,  tapi sejatine cinta itu bukan untuk menjerumuskan orang lain demi
orang  yang di cintai, itu namenye  kagak   fair  ...  is that true
...mbak Carla  ?


salam,  cinta sejati,









Oke deh kita lupakan kenapa bang Ali turun dari jabatannya...:-)

Dalam beberapa hal saya melihat bang Ali sama cermatnya dengan Umar
bin Khattab ra dalam melihat keadaan sosial rakyatnya. Dalam sejarah
or hadist, Pertimbangan Umar bin Khattab dalam urusan perang, sosial
masyarakat, ada yg dibenarkan olehNya ketimbang pertimbangan Nabi
SAW. Juga dalam masalah penerapan zakat/pajak dijaman Umar, Dia
merubahnya dari Zakat menjadi apa ya istilahnya untuk pajak yang
dipotong bagi non muslim waktu itu...(sorry lupa). Untuk urusan
kemasyarakatan, Umar ra gak peduli nama or simbol, yang penting
esensi. Nah apa esensi haram itu? apakah uang hasil pajak thdp judi
itu ikut haram?

Masalahnya, rakyat pada waktu itu sangat tunduk kepada khalifahnya.
Kalo Umar (sbg pemimpin tertingg) bilang perang terhadap judi,
rakyatnya manut dan takut menentang Umar. Lah kalo bang Ali (kan
masih punya bos di INdonesia ini) bilang perang terhadap judi, para
cukong yang lebih berkuasa dalam ekonomi di Jakarta tentu akan
menguyek-uyek kekuasaan bang Ali.

(Perbuatan) Judi itu dilarang agama (haram) karena buat orang males
dan syirik. Apakah penjudi itu bukannya pengusaha yang senang
berjudi?. Uang itu menjadi haram kalo didapatkan dengan mencuri dan
didapatkan dengan menjadikan judi sebagai mata pencaharian.

Sedang mencari dana lain untuk membangun Jakarta tidak menjadi
masalah dalam diskusi ini.

Intinya, apakah haram perbuatan meregulasi dan mengambil keuntungan
dana (pajak) dari orang2 yang melakukan pekerjaan haram?

Kalau ada seorang pelacur ingin berzakat atau bayar pajak, apakah
uang zakatnya itu haram? Yang haram kan pekerjaannya. Kalo gitu
sebetulnya pemerintah atau badan amil gak boleh mengambil
pajak/zakatnya seorang pelacur? Pajak/zakat itu kan diambil gak ada
persyaratan harus uang haram or uang halal. Disitu kecermatan bang
Ali. Mungkin dia meniru salah satu sifat Umar ra...:-)...cermat...

wassalam,

--- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 seorang pemimpin seperti bang ali itu ada sisi positif dan negatif
nya,
 kalau menurut saya sisi negatif nya itu adalah menggunakan uang
hasil
 judi buat pembangunan.  Pertanyaan yang serius adalah apakah
jakarta
 hanya bisa di bangun dengan uang judi ?  tidak adakah dana yang
lain
 yang dapat digunakan untuk membangun jakarta  ?  padahal jakarta
 tempat bertumpuknya para pedagang yang membuka usahanya  ?
 jakarta merupakan barometer perdagangan di indonesia,  dia bisa
 mengalahkan daerah-daerah lain seperti surabaya dan bandung.

 belanda saja yang dicap penjajah bisa membangun jakarta dengan
 system pengairan yang bagus untuk menghindari terjadinya banjir,
 sekarang dengan kepemimpinan bangsa sendiri semua menjadi
 amburadul, jakarta bukan menjadi megapolitan  tapi  dumpolitan,
 di mana yang dihasilkan adalah sampah yang banyak di tolak
 oleh daerah lain.

 di indonesia sebenarnya tidak ada pembangunan yang terarah, semua
 menjadi amburadul setelah indonesia merdeka, para pemimpinnya
 masih bersifat priyayi yang maunya 

terlalu mencintai aturan? Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka

2005-03-28 Terurut Topik Robertus Budiarto

menurut aku sih ulasan Yustam sangat menarik. Mengapa mebiarkan / melokalisasi 
judi? Bukankah cinta kasih itu solidaritas dan mengapa membiarkan mereka 
trjerumus ke dalam lembah nista. Itu kira-kira pendapat Yustam.
 
Selain itu jelas kebanyakan agama menolak judi, pelacuran, dan mabuk-mabukan. 
 
Jadi sebenarnya kita mempunyai titik awal yg sama. Kita sama-sama mencintai 
tanah air tercinta ini, yg memang sekarang ini terkena disasters silih berganti.
 
Namun dengan semangat yg sama mungkin kita bisa melihat Bang Ali dgn lebih 
fair. Apakah Bang Ali ini memang sukanya judi dan mau menjerumuskan 
manusia-manusia Jakarta ke lembah nestapa?
 
Kalau melihat track recordnya (melawan Suharto sewaktu Suharto masih kuat, 
Gubernur Tersukses Jakarta, menaikkan sikap Pede suku Betawi yg dulunya minder 
etc), jelas bahwa Bang Ali sudah bertaruh nyawa untuk kebaikan Jakarta dan 
bahkan Indonesia. Jadi rasanya tidak mungkin jika Bang Ali ini mau melokalisasi 
judi karena tujuan jahat.
 
Lalu apa alasan beliau? 
 
Sering dikatakan bahwa Judi dan Pelacuran sudah setua umur umat manusia. Ini 
bukan berarti kita harus mentolerirnya. Namun ada baiknya kta bertanya mengapa 
demikian? Menurut studi-studi psikologis yg pernah saya baca, maka kedua hal 
tersebut sering kali berasal dari masa kecil. Pendidikan anak yg otoriter 
adalah sumber patologi sosial terkuat. Sepandai apapun badan otoriter 
mengontrol anak, jika sang anak menjadi dewasa, maka ia hanya akan menjadi anak 
yg cerdas dalam menelikung peraturan. Tapi seorang idiot yg kehilangan 
fitrahnya.
 
Sialnya masyarakat yg otoriter cenderung menangani masalah ini lagi-lagi dengan 
peraturan. Yang sialnya akan sangat mudah ditelikung oleh anak-anak dewasa yg 
memang terlatih untuk menelikung peraturan.
 
Mungkinkah ini penyebab bertahannya Judi dan Pelacuran dalam tiap kebudayaan 
umat manusia?  Walahualam!  Yang jelas Judi, Pelacuran bukan hal yg sederhana, 
yg dapat dihapuskan begitu saja dgn peraturan atau bahkan ayat-ayat suci. Bukti 
sudah jelas, di Saudi Arabia yg banyak aturan-aturan suci masih banyak TKW 
kita, saudari-saudari kita setanah air yg diperkosa. Sampai-sampai MUI 
mengharamkan mereka untuk ke Saudi sendirian (menurut saya ini komplex bangsa 
kuli, bukannya marahin si Saudi eh malah melarang saudari sendiri cari nafkah). 
Demkian juga Pastor-Pastor yg udah janji hidup suci nggak kawin segala, masih 
saja muncul kasus-kasus penyelewengan sexual yg dilakukan mereka.  Ini 
merupakan bukti bahwa hal ini tidaklah begitu sederhana seprti kelihatannya. 
 
Sementara Bang Ali, adalah seorang mantan perwira AL, mungkin bagi beliau 
melawan sesuatu yg tidak mungkin dilawan sekarang ini sungguh hal yg bodoh. 
Mungkin beliau berpikir kalau sekarang ini nggak bisa dilawan apakah tidak 
lebih baik digunakan untuk menyelamatkan Kapal Jakarta yg sudah compang camping.
 
Mungkin... sekali. Dan beliau sudah pernah membuktikan keberhasilannya semasa 
jadi Gubernur DKI. Apakah Sutiyoso akan juga berhasil seperti Bang Ali? 
Walahualam.
 
Tapi sekali lagi yg jelas Bang Ali adalah seorang Pemimpin Sejati, beliau bukan 
saja bersedia mati, tapi bahkan setelah matipun beliau rela masuk neraka 
bukan main Kebanyakan pemimpin kita berkorban dengan pamrih duniawi 
dan surgawi, Bang Ali menolak pamrih.
 
Hidup Bang Ali!!!
 
 
Wassalam
Bobby Budiarto
 


[EMAIL PROTECTED] wrote:
esensi haram itu ya ...merusak,, atau tidak akan mempunyai masa depan yang
cerah bila dilakukan, seorang yang punya duit segudang pun belum tentu akan
menjadi dua gudang atau tiga gudang mungkin juga bisa ludes, jadi masa
depan
nya tidak pasti  .  seorang yang meminum alkohol sampe mabuk  tidak
akan
memiliki masa depan yang cerah bila suatu saat dia masuk selokan yang
banyak
airnya karena ke lelep demikian juga dengan pelacuran,  masa depannya pasti
suram bila sudah mengidap hiv  

di sinilah Allah mengharamkan,   karena cinta-Nya kepada umat manusia,
cinta yang
benar-benar cinta demi masa depan kemanusiaan itu sendiri.  cintanya tulus
karena Dia tidak membutuhkan cinta dari umat manusia ...

jadi pada dasarnya esensi yang sebenarnya dari pengharaman itu adalah Cinta
kasih yang maha Pencipta terhadap ciptaannya.

mengambil pajak dari barang haram actually tidak haram  tapi umumnya
membiarkan
dan mengembangkan perbuatan haram itu, artinya kita tidak perduli terhadap
akibat yang akan menimpa orang-orang yang melakukan perbuatan haram,
kita hanya menghisap uang dari para penjudi, dan pemabok tanpa
memperdulikan
akibat perbuatan tersebut akan menyengsarakan hidupnya,  istilah orang
jakarte  ...
lu mau main judi silahkan  ..  sampai mampuspun tidak ape-ape  ...  asal
jangan gue yang
mampus  ...   yang penting luh  ..  harus setor pajak   ame gue  ...

cinta itu selalu menginginkan masa depan dari orang yang di cintainya
cerah  karena  kasih yang keluar dari lubuk hatinya memang benar-benar
tulus dan
ikhlas   ,  sama dengan Umar  bin Khatabb  tapi  Ali S.   nggak peduli
si 

[ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka

2005-03-27 Terurut Topik Lina Dahlan


Mereka otoriter tapi tidak mempunyai moral dan mental yang bagus.
Alias Islam KTP. Itu saja. Kalo saya merujuk kepada Umar Bin Khatab, 
itu karena kalau saya merujuk kepada Kanjeng Nabi SAW...orang akan 
bilang...waah terang aja dia rasulullah...yang gak mungkin bisa 
ditiru secara keseluruhannya.

Memang gak ada sekarang ini orang yang bermental seperti Umar Bin 
Khattab ra tsb..yang kepada kejahatan...amat tegas hukumnya dan 
kepada dhua'fa amat tegas kasihnya...Gak mencampurkan urusan pribadi 
dan negara. Itulah kenapa negara2 Islam itu kebanyakan dodol duwel.
Mana ada pemimpin negara yang mo pake baju sederhana. Mana ada 
pemimpin negara yang mau jadi dhuafa'. Kalopun ada, dibilang 
munafik...he..he...Mana ada pemimpin negara yang dalam keadaan 
sekaratnya masih inget malu karena disaku bajunya masih ada duit...

Kalau aja Soeharto adalah seorang yang memahami iman dan islam yang 
kuat, tentu dia tak akan mengumpulkan harta untuk anak cucu dan 
kroninya, meskipun lingkungannya menghendaki demikian. 

Bagi orang yang mau belajar dari sejarah, tentu akan faham kalau 
kedigjayaan Islam dahulu adalah karena pribadi sang pemimpin kanjeng 
Nabi SAW dan para khulafaurrasyidin, kesadaran insani (iman dan 
islam), serta 'engeh' thdp realitas sosial...Masa lalu adalah 
pelajaran, masa depan adalah cita-cita. 

Gak masalah tatanan bangsa mau kayak apa di Arab, di Barat, di 
Indonesia, di Cina toh Islam banyak mempunyai pilihan hukum (kan 
banyak mazhab, ada ilmu fiqih...ada syariah...). Tatanan kayak 
apapun bentuknya, kalau pemimpinya aware terhadap hukum dan 
kemiskinan (seperti yg dimiliki Umar bin Khattab ra)...kan asik 
tenan...Indonesia sekarang ini dah kayak arab jaman jahiliyah...???

Diperlukan seorang pemimpin yang bisa membawa umat sekian banyak ini 
ke tujuan yang sama...Namun yaitu..kalu cuma lima tahun...gak cukup 
kayaknya utk Indonesiaku ini. 

wassalam,

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Arriko Indrawan 
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Amin...
 mudah2an saya memiliki mentalitas or moralitas yang tinggi.
 Saya yakin anggota millist ini juga demikian... buktinya
 semua pada jago mengkritisi :o))
 
 Mbak Lina masih ingat jaman Suharto, Pemerintahan yg otoriter??
 Bagaimana dg Burma, junta militer?? Afganistan jaman Taliban?? 
Sudan??
 Ada positifnya, tapi banyak negatifnya
 
 Itulah resiko kalo negara dipimpin oleh pemimpin otoriter...
 Apalagi kalo mentalitasnya buruk... punya kuasa, dg atas nama 
agama pula...
 Menurut saya itu sangat berbahaya
 
 Umar Bin Khattab ra itu masa lalu, mbak
 Wake up...!!! Saat ini, jaman sudah berubah...
 Tatanan bangsa Indonesia juga berbeda
 dg bangsa Arab dijaman Umar Bin Kattab...
 
 Menurut mbak Lina, siapa di antara bangsa ini
 yg sekaliber spt Umar Bin Khattab??
 Menurut saya tdk ada!!
 Kalo cuma mirip mukanya...atau jenggotnya
 mungkin ada... :o)
 
 Sistem di barat bisa berjalan karena
 mentalitas dan moralitas dlm mengemban tugas,
 setidaknya, lebih baik dari bangsa ini,
 untuk masa lalu dan saat ini..
 
 Beberapa di antara aparat pemerintah mereka
 mungkin masa bodoh dg agama...bahkan atheis...
 Tapi, mereka bertindak dan berbuat mendekati
 yg diajarkan di dlm agama
 Makanya, mereka bisa membawa kemajuan bagi bangsanya...
 
 Mereka juga mengalami jatuh dan bangun untuk dapat mencapai
 hasil saat ini..
 
 Pengamalan nilai-nilai moral dan mental yg baik...
 itu yg lebih penting daripada hanya sekedar
 tegaknya negara Agama
 
 Saya yakin bangsa ini bisa juga spt negara-negara maju,
 bila :
 1. kita mempunyai visi bersama untuk kemajuan bangsa...
 2. mempunyai tekad yg kuat untuk mencapainya...
 3. Mengutamakan kepentingan seluruh anak bangsa dalam berpikir
 4. mengedepankan kejujuran dan itikad baik dalam mengambil 
keputusan
dan bertindak
 5. Bekerja dg keras untuk mencapainya...
 6. Tegakkan hukum
 
 Contoh negara yg sdh melakukannya : Korea Selatan.
 Bisakah aparat kita melakukannya???
 
 Saya yakin, siapapun pemimpinnya, apapun sistemnya
 Kita bisa bergerak maju bersama
 Kita bisa lebih baik dari Korea Selatan...
 Bila kita semua mau jujur membenahi diri
 
 Jadi, nggak usah repot-repot mengganti dasar negara...
 tambahkan aja yg kurang
 
 
 Indonesia Raya Majulah, Majulah...
 Hiduplah Indonesia Raya...
 
 Arriko I
 
 
 ps : Selamat berlibur panjang buat semuanya
  Selamat Paskah untuk anggota millist yg beragama Kristen...
 
 ===
 
   Date: Thu, 24 Mar 2005 03:10:12 -
From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka
 
 
 Dalam pengamatanku, bangsa ini memang mesti di pimpin oleh seorang
 yang otoriter, tapi perlu pemimpin otoriter yang (katanya dik
 Arriko) punya mentalitas or moralitas yang tinggi. Jadi bayangan
 saya adalah seperti pemimpin Umar Bin Khattab ra.
 
 Bangsa ini gak bisa dirubah dalam waktu 5tahunmesti 40 tahun
 juga mungkin. Nah kalo butuh 40tahun berubah, tapi orangnya gonta-
 ganti mulu dan sistem gonta 

[ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka

2005-03-27 Terurut Topik Ida Z.A


pengennya sih yg baik-baik saja gak neko neko, gak sikut 
sikutan gak ada mazhab mazhab-an...satu lagi, kalo dibilang indonesia 
sekarang dah kayak jaman jahiliyah, kayaknya iya juga sih...gak usah 
disebutin deh contohnya kan disini banyak senior yg pinter-pinter 
jadi dah pada tau gitu lho hehehe...


salam

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] 
wrote:
 Gak masalah tatanan bangsa mau kayak apa di Arab, di Barat, di 
 Indonesia, di Cina toh Islam banyak mempunyai pilihan hukum (kan 
 banyak mazhab, ada ilmu fiqih...ada syariah...). Tatanan kayak 
 apapun bentuknya, kalau pemimpinya aware terhadap hukum dan 
 kemiskinan (seperti yg dimiliki Umar bin Khattab ra)...kan asik 
 tenan...Indonesia sekarang ini dah kayak arab jaman jahiliyah...???
 
 Diperlukan seorang pemimpin yang bisa membawa umat sekian banyak 
ini 
 ke tujuan yang sama...Namun yaitu..kalu cuma lima tahun...gak cukup 
 kayaknya utk Indonesiaku ini. 
 
 wassalam,
 
 --- In ppiindia@yahoogroups.com, Arriko Indrawan 
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
  Amin...
  mudah2an saya memiliki mentalitas or moralitas yang tinggi.
  Saya yakin anggota millist ini juga demikian... buktinya
  semua pada jago mengkritisi :o))
  
  Mbak Lina masih ingat jaman Suharto, Pemerintahan yg otoriter??
  Bagaimana dg Burma, junta militer?? Afganistan jaman Taliban?? 
 Sudan??
  Ada positifnya, tapi banyak negatifnya
  
  Itulah resiko kalo negara dipimpin oleh pemimpin otoriter...
  Apalagi kalo mentalitasnya buruk... punya kuasa, dg atas nama 
 agama pula...
  Menurut saya itu sangat berbahaya
  
  Umar Bin Khattab ra itu masa lalu, mbak
  Wake up...!!! Saat ini, jaman sudah berubah...
  Tatanan bangsa Indonesia juga berbeda
  dg bangsa Arab dijaman Umar Bin Kattab...
  
  Menurut mbak Lina, siapa di antara bangsa ini
  yg sekaliber spt Umar Bin Khattab??
  Menurut saya tdk ada!!
  Kalo cuma mirip mukanya...atau jenggotnya
  mungkin ada... :o)
  
  Sistem di barat bisa berjalan karena
  mentalitas dan moralitas dlm mengemban tugas,
  setidaknya, lebih baik dari bangsa ini,
  untuk masa lalu dan saat ini..
  
  Beberapa di antara aparat pemerintah mereka
  mungkin masa bodoh dg agama...bahkan atheis...
  Tapi, mereka bertindak dan berbuat mendekati
  yg diajarkan di dlm agama
  Makanya, mereka bisa membawa kemajuan bagi bangsanya...
  
  Mereka juga mengalami jatuh dan bangun untuk dapat mencapai
  hasil saat ini..
  
  Pengamalan nilai-nilai moral dan mental yg baik...
  itu yg lebih penting daripada hanya sekedar
  tegaknya negara Agama
  
  Saya yakin bangsa ini bisa juga spt negara-negara maju,
  bila :
  1. kita mempunyai visi bersama untuk kemajuan bangsa...
  2. mempunyai tekad yg kuat untuk mencapainya...
  3. Mengutamakan kepentingan seluruh anak bangsa dalam berpikir
  4. mengedepankan kejujuran dan itikad baik dalam mengambil 
 keputusan
 dan bertindak
  5. Bekerja dg keras untuk mencapainya...
  6. Tegakkan hukum
  
  Contoh negara yg sdh melakukannya : Korea Selatan.
  Bisakah aparat kita melakukannya???
  
  Saya yakin, siapapun pemimpinnya, apapun sistemnya
  Kita bisa bergerak maju bersama
  Kita bisa lebih baik dari Korea Selatan...
  Bila kita semua mau jujur membenahi diri
  
  Jadi, nggak usah repot-repot mengganti dasar negara...
  tambahkan aja yg kurang
  
  
  Indonesia Raya Majulah, Majulah...
  Hiduplah Indonesia Raya...
  
  Arriko I
  
  
  ps : Selamat berlibur panjang buat semuanya
   Selamat Paskah untuk anggota millist yg beragama Kristen...
  
  ===
  
Date: Thu, 24 Mar 2005 03:10:12 -
 From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
  Subject: Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk 
Neraka
  
  
  Dalam pengamatanku, bangsa ini memang mesti di pimpin oleh seorang
  yang otoriter, tapi perlu pemimpin otoriter yang (katanya dik
  Arriko) punya mentalitas or moralitas yang tinggi. Jadi bayangan
  saya adalah seperti pemimpin Umar Bin Khattab ra.
  
  Bangsa ini gak bisa dirubah dalam waktu 5tahunmesti 40 tahun
  juga mungkin. Nah kalo butuh 40tahun berubah, tapi orangnya gonta-
  ganti mulu dan sistem gonta ganti juga, piye toh?
  
  Sosio kultur bangsa ini memang butuh khilafah islamiyah. Sayangnya
  musuh Islam itu takut bener ama istilah begini, maka dibuatlah
  image2 Islam radikal...Islam Liberal...etc...orang dibuat alergi
  sama kata Islam.
  
  Kalo barat memang gak butuh pemimpin model gini, ya silakan krn
  memang sosio kulturnya memungkinkan. Tapi, jangan kemudian mereka
  meaksakan kenegara orang yang sosio kulturnya beda!
  
  Eksperimen yang sampeyan sebutkan itupun secara tersirat telah
  BERHASIL memberikan suatu pelajaran, bahwa...waktu memerintah yang
  panjang sangat dibutuhkan untuk merubah suatu paradigma dalam
  negara...
  
  Sekali lagi sistem apapun (mau demokrasi, mau 5tahun sekali ganti,
  mau seumur hidup etc..etc...sekalipun komunisme) asal pemimpinnya
  mempunya moral dan mentalitas 

Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka

2005-03-27 Terurut Topik Carla Annamarie


leader who re not easily fall in love with money, lead by wisdom of
heart, have great passion to sacrifies his life for the sake of his own
ppl.., a good leader will create a follower but a great leader will create
leaders...
History noted that there re many good leader but only few of them re
great..
i think great leader should know the meaning of love to his ppl, to act
upon his love n compassion for his ppl, to sacrifies his own interests or
his well-being for the sake of his ppl.





   
  Ida Z.A 
   
  [EMAIL PROTECTED]To:   
ppiindia@yahoogroups.com  
  .comcc:  
   
   Subject:  [ppiindia] Sistem 
berbahaya Re: Re: Demi Judi,
  03/28/2005 10:27  Saya Rela Masuk Neraka  
   
  AM
   
  Please respond to 
   
  ppiindia  
   

   

   






pengennya sih yg baik-baik saja gak neko neko, gak sikut
sikutan gak ada mazhab mazhab-an...satu lagi, kalo dibilang indonesia
sekarang dah kayak jaman jahiliyah, kayaknya iya juga sih...gak usah
disebutin deh contohnya kan disini banyak senior yg pinter-pinter
jadi dah pada tau gitu lho hehehe...


salam

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
wrote:
 Gak masalah tatanan bangsa mau kayak apa di Arab, di Barat, di
 Indonesia, di Cina toh Islam banyak mempunyai pilihan hukum (kan
 banyak mazhab, ada ilmu fiqih...ada syariah...). Tatanan kayak
 apapun bentuknya, kalau pemimpinya aware terhadap hukum dan
 kemiskinan (seperti yg dimiliki Umar bin Khattab ra)...kan asik
 tenan...Indonesia sekarang ini dah kayak arab jaman jahiliyah...???

 Diperlukan seorang pemimpin yang bisa membawa umat sekian banyak
ini
 ke tujuan yang sama...Namun yaitu..kalu cuma lima tahun...gak cukup
 kayaknya utk Indonesiaku ini.

 wassalam,

 --- In ppiindia@yahoogroups.com, Arriko Indrawan
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Amin...
  mudah2an saya memiliki mentalitas or moralitas yang tinggi.
  Saya yakin anggota millist ini juga demikian... buktinya
  semua pada jago mengkritisi :o))
 
  Mbak Lina masih ingat jaman Suharto, Pemerintahan yg otoriter??
  Bagaimana dg Burma, junta militer?? Afganistan jaman Taliban??
 Sudan??
  Ada positifnya, tapi banyak negatifnya
 
  Itulah resiko kalo negara dipimpin oleh pemimpin otoriter...
  Apalagi kalo mentalitasnya buruk... punya kuasa, dg atas nama
 agama pula...
  Menurut saya itu sangat berbahaya
 
  Umar Bin Khattab ra itu masa lalu, mbak
  Wake up...!!! Saat ini, jaman sudah berubah...
  Tatanan bangsa Indonesia juga berbeda
  dg bangsa Arab dijaman Umar Bin Kattab...
 
  Menurut mbak Lina, siapa di antara bangsa ini
  yg sekaliber spt Umar Bin Khattab??
  Menurut saya tdk ada!!
  Kalo cuma mirip mukanya...atau jenggotnya
  mungkin ada... :o)
 
  Sistem di barat bisa berjalan karena
  mentalitas dan moralitas dlm mengemban tugas,
  setidaknya, lebih baik dari bangsa ini,
  untuk masa lalu dan saat ini..
 
  Beberapa di antara aparat pemerintah mereka
  mungkin masa bodoh dg agama...bahkan atheis...
  Tapi, mereka bertindak dan berbuat mendekati
  yg diajarkan di dlm agama
  Makanya, mereka bisa membawa kemajuan bagi bangsanya...
 
  Mereka juga mengalami jatuh dan bangun untuk dapat mencapai
  hasil saat ini..
 
  Pengamalan nilai-nilai moral dan mental yg baik...
  itu yg lebih penting daripada hanya sekedar
  tegaknya negara Agama
 
  Saya yakin bangsa ini bisa juga spt negara-negara maju,
  bila :
  1. kita mempunyai visi bersama untuk kemajuan bangsa...
  2. mempunyai tekad yg kuat untuk mencapainya...
  3. Mengutamakan kepentingan seluruh anak bangsa dalam berpikir
  4. mengedepankan kejujuran dan itikad baik dalam mengambil
 keputusan
 dan bertindak
  5. Bekerja dg keras untuk mencapainya...
  6. Tegakkan hukum
 
  Contoh negara yg sdh melakukannya : Korea Selatan.
  Bisakah aparat kita melakukannya???
 
  Saya yakin, siapapun pemimpinnya, apapun sistemnya
  Kita bisa bergerak maju bersama
  Kita bisa lebih baik dari Korea Selatan...
  Bila kita semua mau jujur membenahi diri
 
  Jadi, nggak usah repot-repot mengganti dasar negara...
  

RE: [SPAM] - Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka - Bayesian Filter detected spam

2005-03-27 Terurut Topik PETTER TAULAN PINULUNG


Carla u can find it in a comic...


ptP

-Original Message-
From: Carla Annamarie [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 28, 2005 10:45 AM
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [SPAM] - Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi,
Saya Rela Masuk Neraka - Bayesian Filter detected spam



leader who re not easily fall in love with money, lead by wisdom of
heart, have great passion to sacrifies his life for the sake of his own
ppl.., a good leader will create a follower but a great leader will
create
leaders...
History noted that there re many good leader but only few of them re
great..
i think great leader should know the meaning of love to his ppl, to act
upon his love n compassion for his ppl, to sacrifies his own interests
or
his well-being for the sake of his ppl.




 

  Ida Z.A

  [EMAIL PROTECTED]To:
ppiindia@yahoogroups.com  
  .comcc:

   Subject:  [ppiindia]
Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi,
  03/28/2005 10:27  Saya Rela Masuk Neraka

  AM

  Please respond to

  ppiindia

 

 







pengennya sih yg baik-baik saja gak neko neko, gak sikut
sikutan gak ada mazhab mazhab-an...satu lagi, kalo dibilang indonesia
sekarang dah kayak jaman jahiliyah, kayaknya iya juga sih...gak usah
disebutin deh contohnya kan disini banyak senior yg pinter-pinter
jadi dah pada tau gitu lho hehehe...


salam

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
wrote:
 Gak masalah tatanan bangsa mau kayak apa di Arab, di Barat, di
 Indonesia, di Cina toh Islam banyak mempunyai pilihan hukum (kan
 banyak mazhab, ada ilmu fiqih...ada syariah...). Tatanan kayak
 apapun bentuknya, kalau pemimpinya aware terhadap hukum dan
 kemiskinan (seperti yg dimiliki Umar bin Khattab ra)...kan asik
 tenan...Indonesia sekarang ini dah kayak arab jaman jahiliyah...???

 Diperlukan seorang pemimpin yang bisa membawa umat sekian banyak
ini
 ke tujuan yang sama...Namun yaitu..kalu cuma lima tahun...gak cukup
 kayaknya utk Indonesiaku ini.

 wassalam,

 --- In ppiindia@yahoogroups.com, Arriko Indrawan
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Amin...
  mudah2an saya memiliki mentalitas or moralitas yang tinggi.
  Saya yakin anggota millist ini juga demikian... buktinya
  semua pada jago mengkritisi :o))
 
  Mbak Lina masih ingat jaman Suharto, Pemerintahan yg otoriter??
  Bagaimana dg Burma, junta militer?? Afganistan jaman Taliban??
 Sudan??
  Ada positifnya, tapi banyak negatifnya
 
  Itulah resiko kalo negara dipimpin oleh pemimpin otoriter...
  Apalagi kalo mentalitasnya buruk... punya kuasa, dg atas nama
 agama pula...
  Menurut saya itu sangat berbahaya
 
  Umar Bin Khattab ra itu masa lalu, mbak
  Wake up...!!! Saat ini, jaman sudah berubah...
  Tatanan bangsa Indonesia juga berbeda
  dg bangsa Arab dijaman Umar Bin Kattab...
 
  Menurut mbak Lina, siapa di antara bangsa ini
  yg sekaliber spt Umar Bin Khattab??
  Menurut saya tdk ada!!
  Kalo cuma mirip mukanya...atau jenggotnya
  mungkin ada... :o)
 
  Sistem di barat bisa berjalan karena
  mentalitas dan moralitas dlm mengemban tugas,
  setidaknya, lebih baik dari bangsa ini,
  untuk masa lalu dan saat ini..
 
  Beberapa di antara aparat pemerintah mereka
  mungkin masa bodoh dg agama...bahkan atheis...
  Tapi, mereka bertindak dan berbuat mendekati
  yg diajarkan di dlm agama
  Makanya, mereka bisa membawa kemajuan bagi bangsanya...
 
  Mereka juga mengalami jatuh dan bangun untuk dapat mencapai
  hasil saat ini..
 
  Pengamalan nilai-nilai moral dan mental yg baik...
  itu yg lebih penting daripada hanya sekedar
  tegaknya negara Agama
 
  Saya yakin bangsa ini bisa juga spt negara-negara maju,
  bila :
  1. kita mempunyai visi bersama untuk kemajuan bangsa...
  2. mempunyai tekad yg kuat untuk mencapainya...
  3. Mengutamakan kepentingan seluruh anak bangsa dalam berpikir
  4. mengedepankan kejujuran dan itikad baik dalam mengambil
 keputusan
 dan bertindak
  5. Bekerja dg keras untuk mencapainya...
  6. Tegakkan hukum
 
  Contoh negara yg sdh melakukannya : Korea Selatan.
  Bisakah aparat kita melakukannya???
 
  Saya yakin, siapapun pemimpinnya, apapun sistemnya
  Kita bisa bergerak maju bersama
  Kita bisa lebih baik dari Korea Selatan...
  Bila kita semua mau jujur membenahi diri
 
  Jadi, nggak usah repot-repot mengganti dasar negara...
  tambahkan aja yg kurang
 
 
  Indonesia Raya Majulah, Majulah...
  Hiduplah Indonesia Raya...
 
  Arriko I
 
 
  ps : Selamat berlibur panjang buat semuanya
   Selamat Paskah untuk anggota millist yg beragama Kristen...
 
  ===
 
Date: Thu, 24 Mar 2005 03:10:12 -
 From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
  Subject: Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk
Neraka

[ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka

2005-03-27 Terurut Topik Lina Dahlan



Nah kalo bangsa ini jahiliyah harus dipilih cara bagaimana 
pemerintahan yang dibutuhkan untuk sebuah bangsa yang jahiliyah. Gak 
bisa meniru caranya orang yang udah maju... kita itu cuma bisa 
meniru bangsa yang udah maju...gak ngaca bhw kita bukan bangsa yang 
maju. 

wassalam,

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Ida Z.A [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 pengennya sih yg baik-baik saja gak neko neko, gak sikut 
 sikutan gak ada mazhab mazhab-an...satu lagi, kalo dibilang 
indonesia 
 sekarang dah kayak jaman jahiliyah, kayaknya iya juga sih...gak 
usah 
 disebutin deh contohnya kan disini banyak senior yg pinter-pinter 
 jadi dah pada tau gitu lho hehehe...
 
 
 salam
 
 --- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] 
 wrote:
  Gak masalah tatanan bangsa mau kayak apa di Arab, di Barat, di 
  Indonesia, di Cina toh Islam banyak mempunyai pilihan hukum (kan 
  banyak mazhab, ada ilmu fiqih...ada syariah...). Tatanan kayak 
  apapun bentuknya, kalau pemimpinya aware terhadap hukum dan 
  kemiskinan (seperti yg dimiliki Umar bin Khattab ra)...kan asik 
  tenan...Indonesia sekarang ini dah kayak arab jaman 
jahiliyah...???
  
  Diperlukan seorang pemimpin yang bisa membawa umat sekian banyak 
 ini 
  ke tujuan yang sama...Namun yaitu..kalu cuma lima tahun...gak 
cukup 
  kayaknya utk Indonesiaku ini. 
  
  wassalam,
  
  --- In ppiindia@yahoogroups.com, Arriko Indrawan 
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
   Amin...
   mudah2an saya memiliki mentalitas or moralitas yang tinggi.
   Saya yakin anggota millist ini juga demikian... buktinya
   semua pada jago mengkritisi :o))
   
   Mbak Lina masih ingat jaman Suharto, Pemerintahan yg otoriter??
   Bagaimana dg Burma, junta militer?? Afganistan jaman Taliban?? 
  Sudan??
   Ada positifnya, tapi banyak negatifnya
   
   Itulah resiko kalo negara dipimpin oleh pemimpin otoriter...
   Apalagi kalo mentalitasnya buruk... punya kuasa, dg atas nama 
  agama pula...
   Menurut saya itu sangat berbahaya
   
   Umar Bin Khattab ra itu masa lalu, mbak
   Wake up...!!! Saat ini, jaman sudah berubah...
   Tatanan bangsa Indonesia juga berbeda
   dg bangsa Arab dijaman Umar Bin Kattab...
   
   Menurut mbak Lina, siapa di antara bangsa ini
   yg sekaliber spt Umar Bin Khattab??
   Menurut saya tdk ada!!
   Kalo cuma mirip mukanya...atau jenggotnya
   mungkin ada... :o)
   
   Sistem di barat bisa berjalan karena
   mentalitas dan moralitas dlm mengemban tugas,
   setidaknya, lebih baik dari bangsa ini,
   untuk masa lalu dan saat ini..
   
   Beberapa di antara aparat pemerintah mereka
   mungkin masa bodoh dg agama...bahkan atheis...
   Tapi, mereka bertindak dan berbuat mendekati
   yg diajarkan di dlm agama
   Makanya, mereka bisa membawa kemajuan bagi bangsanya...
   
   Mereka juga mengalami jatuh dan bangun untuk dapat mencapai
   hasil saat ini..
   
   Pengamalan nilai-nilai moral dan mental yg baik...
   itu yg lebih penting daripada hanya sekedar
   tegaknya negara Agama
   
   Saya yakin bangsa ini bisa juga spt negara-negara maju,
   bila :
   1. kita mempunyai visi bersama untuk kemajuan bangsa...
   2. mempunyai tekad yg kuat untuk mencapainya...
   3. Mengutamakan kepentingan seluruh anak bangsa dalam berpikir
   4. mengedepankan kejujuran dan itikad baik dalam mengambil 
  keputusan
  dan bertindak
   5. Bekerja dg keras untuk mencapainya...
   6. Tegakkan hukum
   
   Contoh negara yg sdh melakukannya : Korea Selatan.
   Bisakah aparat kita melakukannya???
   
   Saya yakin, siapapun pemimpinnya, apapun sistemnya
   Kita bisa bergerak maju bersama
   Kita bisa lebih baik dari Korea Selatan...
   Bila kita semua mau jujur membenahi diri
   
   Jadi, nggak usah repot-repot mengganti dasar negara...
   tambahkan aja yg kurang
   
   
   Indonesia Raya Majulah, Majulah...
   Hiduplah Indonesia Raya...
   
   Arriko I
   
   
   ps : Selamat berlibur panjang buat semuanya
Selamat Paskah untuk anggota millist yg beragama 
Kristen...
   
   ===
   
 Date: Thu, 24 Mar 2005 03:10:12 -
  From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
   Subject: Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk 
 Neraka
   
   
   Dalam pengamatanku, bangsa ini memang mesti di pimpin oleh 
seorang
   yang otoriter, tapi perlu pemimpin otoriter yang (katanya dik
   Arriko) punya mentalitas or moralitas yang tinggi. Jadi 
bayangan
   saya adalah seperti pemimpin Umar Bin Khattab ra.
   
   Bangsa ini gak bisa dirubah dalam waktu 5tahunmesti 40 
tahun
   juga mungkin. Nah kalo butuh 40tahun berubah, tapi orangnya 
gonta-
   ganti mulu dan sistem gonta ganti juga, piye toh?
   
   Sosio kultur bangsa ini memang butuh khilafah islamiyah. 
Sayangnya
   musuh Islam itu takut bener ama istilah begini, maka dibuatlah
   image2 Islam radikal...Islam Liberal...etc...orang dibuat 
alergi
   sama kata Islam.
   
   Kalo barat memang gak butuh pemimpin model gini, ya silakan krn
   memang sosio 

[ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka

2005-03-27 Terurut Topik Lina Dahlan


Who is he? give us one example...

Kalo ku pikir pemimpin itu harus yang ngerti apa artinya adil. 
Adil menempatkan cinta, adil menempatkan ketegasan, adil menempatkan 
kasih sayang, Adil menempatkan penjahat, adil menempatkan 
penjahit...alias proporsional. Begitu lah adil menurut syariah 
Islam: menempatkan sesuatu di tempatnya (proporsional). 

Kalau yang mbak Carla sebutkan ini cocok untuk pemimpin rohani saja.

wassalam,
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Carla Annamarie 
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 leader who re not easily fall in love with money, lead by wisdom 
of
 heart, have great passion to sacrifies his life for the sake of 
his own
 ppl.., a good leader will create a follower but a great leader 
will create
 leaders...
 History noted that there re many good leader but only few of them 
re
 great..
 i think great leader should know the meaning of love to his ppl, 
to act
 upon his love n compassion for his ppl, to sacrifies his own 
interests or
 his well-being for the sake of his ppl.
 
 
 
 


   Ida 
Z.A 
   
   [EMAIL PROTECTED]To:   
ppiindia@yahoogroups.com  
   .com
cc: 
Subject:  
[ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi,
   03/28/2005 10:27  Saya Rela Masuk 
Neraka 
   
AM   

   Please respond 
to   
 
   
ppiindia 





 
 
 
 
 
 
 pengennya sih yg baik-baik saja gak neko neko, gak sikut
 sikutan gak ada mazhab mazhab-an...satu lagi, kalo dibilang 
indonesia
 sekarang dah kayak jaman jahiliyah, kayaknya iya juga sih...gak 
usah
 disebutin deh contohnya kan disini banyak senior yg pinter-pinter
 jadi dah pada tau gitu lho hehehe...
 
 
 salam
 
 --- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
  Gak masalah tatanan bangsa mau kayak apa di Arab, di Barat, di
  Indonesia, di Cina toh Islam banyak mempunyai pilihan hukum (kan
  banyak mazhab, ada ilmu fiqih...ada syariah...). Tatanan kayak
  apapun bentuknya, kalau pemimpinya aware terhadap hukum dan
  kemiskinan (seperti yg dimiliki Umar bin Khattab ra)...kan asik
  tenan...Indonesia sekarang ini dah kayak arab jaman 
jahiliyah...???
 
  Diperlukan seorang pemimpin yang bisa membawa umat sekian banyak
 ini
  ke tujuan yang sama...Namun yaitu..kalu cuma lima tahun...gak 
cukup
  kayaknya utk Indonesiaku ini.
 
  wassalam,
 
  --- In ppiindia@yahoogroups.com, Arriko Indrawan
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Amin...
   mudah2an saya memiliki mentalitas or moralitas yang tinggi.
   Saya yakin anggota millist ini juga demikian... buktinya
   semua pada jago mengkritisi :o))
  
   Mbak Lina masih ingat jaman Suharto, Pemerintahan yg otoriter??
   Bagaimana dg Burma, junta militer?? Afganistan jaman Taliban??
  Sudan??
   Ada positifnya, tapi banyak negatifnya
  
   Itulah resiko kalo negara dipimpin oleh pemimpin otoriter...
   Apalagi kalo mentalitasnya buruk... punya kuasa, dg atas nama
  agama pula...
   Menurut saya itu sangat berbahaya
  
   Umar Bin Khattab ra itu masa lalu, mbak
   Wake up...!!! Saat ini, jaman sudah berubah...
   Tatanan bangsa Indonesia juga berbeda
   dg bangsa Arab dijaman Umar Bin Kattab...
  
   Menurut mbak Lina, siapa di antara bangsa ini
   yg sekaliber spt Umar Bin Khattab??
   Menurut saya tdk ada!!
   Kalo cuma mirip mukanya...atau jenggotnya
   mungkin ada... :o)
  
   Sistem di barat bisa berjalan karena
   mentalitas dan moralitas dlm mengemban tugas,
   setidaknya, lebih baik dari bangsa ini,
   untuk masa lalu dan saat ini..
  
   Beberapa di antara aparat pemerintah mereka
   mungkin masa bodoh dg agama...bahkan atheis...
   Tapi, mereka bertindak dan berbuat mendekati
   yg diajarkan di dlm agama
   Makanya, mereka bisa membawa kemajuan bagi bangsanya...
  
   Mereka juga mengalami jatuh dan bangun untuk dapat mencapai
   hasil saat ini..
  
   Pengamalan nilai-nilai moral dan mental yg baik...
   itu yg lebih penting daripada hanya sekedar
   tegaknya negara Agama
  
   Saya yakin bangsa ini bisa juga spt negara-negara maju,
   bila :
   1. kita mempunyai visi bersama untuk kemajuan 

RE: [SPAM] - Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka - Bayesian Filter detected spam

2005-03-27 Terurut Topik Carla Annamarie


in that case..we re really doomed..:))..

surrendered and controlled by the our mind-system, we rejects every thing
that's good, just, n every hope for better thing.., we think that moral n
integrity only exist in Alice wonderland..not in real life.., life is not
work that way.., we re too realistic to hope for an ideal things.., perhaps
world and its system has treat not taught us to bow with the system n to
have a pessimist attitude..but  not rise above it to conquer it..






   
  PETTER TAULAN
   
  PINULUNGTo:   
ppiindia@yahoogroups.com
  petter_pinulung@cc:  
   
  bca.co.id   Subject:  RE: [SPAM] - Re: 
[ppiindia] Sistem berbahaya Re:  
Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk 
Neraka - Bayesian Filter
  03/28/2005 11:12  detected spam   
   
  AM
   
  Please respond to 
   
  ppiindia  
   

   

   






Carla u can find it in a comic...


ptP

-Original Message-
From: Carla Annamarie [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 28, 2005 10:45 AM
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [SPAM] - Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi,
Saya Rela Masuk Neraka - Bayesian Filter detected spam



leader who re not easily fall in love with money, lead by wisdom of
heart, have great passion to sacrifies his life for the sake of his own
ppl.., a good leader will create a follower but a great leader will
create
leaders...
History noted that there re many good leader but only few of them re
great..
i think great leader should know the meaning of love to his ppl, to act
upon his love n compassion for his ppl, to sacrifies his own interests
or
his well-being for the sake of his ppl.






  Ida Z.A

  [EMAIL PROTECTED]To:
ppiindia@yahoogroups.com
  .comcc:

   Subject:  [ppiindia]
Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi,
  03/28/2005 10:27  Saya Rela Masuk Neraka

  AM

  Please respond to

  ppiindia











pengennya sih yg baik-baik saja gak neko neko, gak sikut
sikutan gak ada mazhab mazhab-an...satu lagi, kalo dibilang indonesia
sekarang dah kayak jaman jahiliyah, kayaknya iya juga sih...gak usah
disebutin deh contohnya kan disini banyak senior yg pinter-pinter
jadi dah pada tau gitu lho hehehe...


salam

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
wrote:
 Gak masalah tatanan bangsa mau kayak apa di Arab, di Barat, di
 Indonesia, di Cina toh Islam banyak mempunyai pilihan hukum (kan
 banyak mazhab, ada ilmu fiqih...ada syariah...). Tatanan kayak
 apapun bentuknya, kalau pemimpinya aware terhadap hukum dan
 kemiskinan (seperti yg dimiliki Umar bin Khattab ra)...kan asik
 tenan...Indonesia sekarang ini dah kayak arab jaman jahiliyah...???

 Diperlukan seorang pemimpin yang bisa membawa umat sekian banyak
ini
 ke tujuan yang sama...Namun yaitu..kalu cuma lima tahun...gak cukup
 kayaknya utk Indonesiaku ini.

 wassalam,

 --- In ppiindia@yahoogroups.com, Arriko Indrawan
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Amin...
  mudah2an saya memiliki mentalitas or moralitas yang tinggi.
  Saya yakin anggota millist ini juga demikian... buktinya
  semua pada jago mengkritisi :o))
 
  Mbak Lina masih ingat jaman Suharto, Pemerintahan yg otoriter??
  Bagaimana dg Burma, junta militer?? Afganistan jaman Taliban??
 Sudan??
  Ada positifnya, tapi banyak negatifnya
 
  Itulah resiko kalo negara dipimpin oleh pemimpin otoriter...
  Apalagi kalo mentalitasnya buruk... punya kuasa, dg atas nama
 agama pula...
  Menurut saya itu sangat berbahaya
 
  Umar Bin Khattab ra itu masa lalu, mbak
  Wake up...!!! Saat ini, jaman sudah berubah...
  Tatanan bangsa Indonesia juga berbeda
  dg bangsa Arab dijaman Umar Bin Kattab...
 
  Menurut mbak Lina, siapa di antara bangsa ini
  yg sekaliber spt Umar Bin Khattab??
  Menurut saya tdk ada!!
  Kalo cuma mirip mukanya...atau jenggotnya
  mungkin ada... :o)
 
  Sistem di

Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka

2005-03-27 Terurut Topik Carla Annamarie


Mba Lina,

nice talking to u again btw..:)

Mba..the basic foundation of Just is Love, it's very danger if someone
apply Just without love it will lead to otoritarian/dictactorship..sooner
or later..
talking abt spiritual leaders now days..i think it's less than what we
expected..mba.., many of them became spiritual-political leaders..but
there're no political leader who re spiritual enough..:))..it's a pity,
right?



   
  Lina Dahlan 
   
  [EMAIL PROTECTED]To:   
ppiindia@yahoogroups.com  
  .comcc:  
   
   Subject:  [ppiindia] Sistem 
berbahaya Re: Re: Demi Judi,
  03/28/2005 11:31  Saya Rela Masuk Neraka  
   
  AM
   
  Please respond to 
   
  ppiindia  
   

   

   






Who is he? give us one example...

Kalo ku pikir pemimpin itu harus yang ngerti apa artinya adil.
Adil menempatkan cinta, adil menempatkan ketegasan, adil menempatkan
kasih sayang, Adil menempatkan penjahat, adil menempatkan
penjahit...alias proporsional. Begitu lah adil menurut syariah
Islam: menempatkan sesuatu di tempatnya (proporsional).

Kalau yang mbak Carla sebutkan ini cocok untuk pemimpin rohani saja.

wassalam,
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Carla Annamarie
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 leader who re not easily fall in love with money, lead by wisdom
of
 heart, have great passion to sacrifies his life for the sake of
his own
 ppl.., a good leader will create a follower but a great leader
will create
 leaders...
 History noted that there re many good leader but only few of them
re
 great..
 i think great leader should know the meaning of love to his ppl,
to act
 upon his love n compassion for his ppl, to sacrifies his own
interests or
 his well-being for the sake of his ppl.






   Ida
Z.A

   [EMAIL PROTECTED]To:
ppiindia@yahoogroups.com
   .com
cc:
Subject:
[ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi,
   03/28/2005 10:27  Saya Rela Masuk
Neraka

AM

   Please respond
to


ppiindia











 pengennya sih yg baik-baik saja gak neko neko, gak sikut
 sikutan gak ada mazhab mazhab-an...satu lagi, kalo dibilang
indonesia
 sekarang dah kayak jaman jahiliyah, kayaknya iya juga sih...gak
usah
 disebutin deh contohnya kan disini banyak senior yg pinter-pinter
 jadi dah pada tau gitu lho hehehe...


 salam

 --- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
  Gak masalah tatanan bangsa mau kayak apa di Arab, di Barat, di
  Indonesia, di Cina toh Islam banyak mempunyai pilihan hukum (kan
  banyak mazhab, ada ilmu fiqih...ada syariah...). Tatanan kayak
  apapun bentuknya, kalau pemimpinya aware terhadap hukum dan
  kemiskinan (seperti yg dimiliki Umar bin Khattab ra)...kan asik
  tenan...Indonesia sekarang ini dah kayak arab jaman
jahiliyah...???
 
  Diperlukan seorang pemimpin yang bisa membawa umat sekian banyak
 ini
  ke tujuan yang sama...Namun yaitu..kalu cuma lima tahun...gak
cukup
  kayaknya utk Indonesiaku ini.
 
  wassalam,
 
  --- In ppiindia@yahoogroups.com, Arriko Indrawan
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Amin...
   mudah2an saya memiliki mentalitas or moralitas yang tinggi.
   Saya yakin anggota millist ini juga demikian... buktinya
   semua pada jago mengkritisi :o))
  
   Mbak Lina masih ingat jaman Suharto, Pemerintahan yg otoriter??
   Bagaimana dg Burma, junta militer?? Afganistan jaman Taliban??
  Sudan??
   Ada positifnya, tapi banyak negatifnya
  
   Itulah resiko kalo negara dipimpin oleh pemimpin otoriter...
   Apalagi kalo mentalitasnya buruk... punya kuasa, dg atas nama
  agama pula...
   Menurut saya itu sangat berbahaya
  
   Umar Bin Khattab ra itu masa lalu, mbak
   Wake up...!!! Saat ini, jaman sudah berubah...
   Tatanan bangsa Indonesia juga berbeda
   dg bangsa Arab dijaman Umar Bin Kattab...
  
   Menurut mbak Lina, siapa di antara bangsa ini
   yg sekaliber spt Umar Bin Khattab??
   Menurut saya tdk ada!!
   Kalo cuma mirip mukanya...atau jenggotnya
   mungkin 

Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka

2005-03-27 Terurut Topik Yustam


sebenarnya seorang yang menjadi pemimpin memang sudah menjadi
garis tangannya, tidak ada seorang pun bisa menahan dan menjegal
apabila seseorang akan menjadi pemimpin,  bukti yang sangat jelas
adalah bagaimana sby menjadi pemimpin, beliau di jegal oleh megawati
tapi dasarnya sejarah sudah menentukan beliau akan menjadi pemimpin
maka jadilah beliau adalah pemimpin.

demikian juga dengan habibie ketika banyak orang menyatakan bahwa
yang berhak memimpin bangsa indonesia ini adalah orang jawa ternyata
ternyata mitos itu luntur dengan sendirinya,  demikian pula dengan ali
sadikin
beliau telah menjadi gubernur dari ibukota republik ini, sejarahlah yang
telah menunjuk beliau,  tapi sejarah juga harus menghentikan
kepemimpinannya
ketika judi sudah merajalela.  walaupun obsesi beliau tentang judi yang
mendatangkan pemasukan yang besar terhadap jakarta masih menggebu-gebu.

demikian juga dengan kepemimpinan khilafah yang sekarang masih menjadi
cita-cita idealis kepemimpinan di indonesia ternyata telah di putuskan oleh
sejarah bahwa para pemimpin tersebut harus berakhir dengan kematian
yang tidak sempurna di mana para khalifah tersebut meninggal akibat
pembunuhan,  ternyata arus keinginan dan nafsu yang menggebu dari
ummat manusia tidak dapat dibendung oleh para khalifah yang sangat
ideal tersebut.

jaman sekarang mungkin bisa berbeda dengan zaman dahulu,
sekarang system telah mengangkangi seseorang untuk menjadi peimpin,
tapi zaman dulu siapapun yang punya idea yang bagus dan punya keberanian
untuk mewujudkan ideanya serta berani melawan arus pasti menjadi
pemimpin.  karena ummat manusia selalu ingin perubahan dan selalu
merasa bosan dengan keadaan yang bersifat monoton,  sehingga
sejarah selalu berjalan bagaikan bumi yang berputar, mmmbbuuleet.

jadi mengharapkan sesuatu yang idealispun   ..  ternyata hanya berdasarkan
keinginan dari masyarakat itu sendiri yang ingin berubah dan mengharapkan
pemimpin yang sesuai dengan keinginan mereka ..   selama pemimpin
itu sesaui dengan selera masyarakat  ... maka pemimpin tersebut masih
tetap akan berjaya,tapi kalau selera masyarakat telah bertentangan
dengan keinginan pemimpin itu,  walaupun beliau mengharapkan suatu
idealis yang real  tentu pasti akan terguling  juga   

cuma  neh  sejarah telah mencatat,  bahwa keinginan demokrasi
amerika berhasil menumbangkan seorang kepada negara lain
seperti saddam husein di irak    mungkin ini sisi gelap dari demokrasi
di amerika  ...


salam, hidup demokrasi  .










leader who re not easily fall in love with money, lead by wisdom of
heart, have great passion to sacrifies his life for the sake of his own
ppl.., a good leader will create a follower but a great leader will create
leaders...
History noted that there re many good leader but only few of them re
great..
i think great leader should know the meaning of love to his ppl, to act
upon his love n compassion for his ppl, to sacrifies his own interests or
his well-being for the sake of his ppl.





  Ida Z.A

  [EMAIL PROTECTED]To:
ppiindia@yahoogroups.com
  .comcc:

   Subject:  [ppiindia] Sistem
berbahaya Re: Re: Demi Judi,
  03/28/2005 10:27  Saya Rela Masuk Neraka

  AM

  Please respond to

  ppiindia









pengennya sih yg baik-baik saja gak neko neko, gak sikut
sikutan gak ada mazhab mazhab-an...satu lagi, kalo dibilang indonesia
sekarang dah kayak jaman jahiliyah, kayaknya iya juga sih...gak usah
disebutin deh contohnya kan disini banyak senior yg pinter-pinter
jadi dah pada tau gitu lho hehehe...


salam

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
wrote:
 Gak masalah tatanan bangsa mau kayak apa di Arab, di Barat, di
 Indonesia, di Cina toh Islam banyak mempunyai pilihan hukum (kan
 banyak mazhab, ada ilmu fiqih...ada syariah...). Tatanan kayak
 apapun bentuknya, kalau pemimpinya aware terhadap hukum dan
 kemiskinan (seperti yg dimiliki Umar bin Khattab ra)...kan asik
 tenan...Indonesia sekarang ini dah kayak arab jaman jahiliyah...???

 Diperlukan seorang pemimpin yang bisa membawa umat sekian banyak
ini
 ke tujuan yang sama...Namun yaitu..kalu cuma lima tahun...gak cukup
 kayaknya utk Indonesiaku ini.

 wassalam,

 --- In ppiindia@yahoogroups.com, Arriko Indrawan
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Amin...
  mudah2an saya memiliki mentalitas or moralitas yang tinggi.
  Saya yakin anggota millist ini juga demikian... buktinya
  semua pada jago mengkritisi :o))
 
  Mbak Lina masih ingat jaman Suharto, Pemerintahan yg otoriter??
  Bagaimana dg Burma, junta militer?? Afganistan jaman Taliban??
 Sudan??
  Ada positifnya, tapi banyak negatifnya
 
  Itulah resiko kalo negara dipimpin oleh pemimpin otoriter...
  Apalagi kalo mentalitasnya buruk... punya kuasa, dg atas nama
 agama pula...
  Menurut saya itu 

[ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka

2005-03-27 Terurut Topik Lina Dahlan


Butuh informasi leih jelas lagi, Bang Ali turun jadi Gubernur karena 
apa sih??? Apa bener karena obsesinya akan judi ato emang babe dah gak 
suka karena terlalu populer..dia itu...

Faktanya dia adalah satu2nya gubernur DKI yang sukses membawa Jakarta 
lebih baik secara materiil

Nah selain dia itu Jakarta jalan ditempat doang. Materill gak, rohani 
juga gak! 

--- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 demikian juga dengan habibie ketika banyak orang menyatakan bahwa
 yang berhak memimpin bangsa indonesia ini adalah orang jawa ternyata
 ternyata mitos itu luntur dengan sendirinya,  demikian pula dengan 
ali
 sadikin
 beliau telah menjadi gubernur dari ibukota republik ini, sejarahlah 
yang
 telah menunjuk beliau,  tapi sejarah juga harus menghentikan
 kepemimpinannya
 ketika judi sudah merajalela.  walaupun obsesi beliau tentang judi 
yang
 mendatangkan pemasukan yang besar terhadap jakarta masih menggebu-
gebu.






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka

2005-03-27 Terurut Topik Yustam


fakta yang jelas juga beliau walaupun katanya berhasil dan sukses membawa
jakarta lebih baik dari segi materiil,  ternyata beliau tidak bisa berkuasa
terus
untuk menjadikan jakarta lebih baik,  kepemimpinan beliau tidak dapat terus
dipertahankan,   dan jakarta  itu maju bukan karena bang ali sadikin,
jakarta
maju karena banyak cukong  ...   coba tanyain berapa sih tanah-tanah yang
dikuasai
oleh orang indonesia asli di jakarta  ...  paling-paling bang ali hanya
sebagai
bemper aja buat mereka,  supaya usaha mereka maju dan duitnya buat judi
karena bingung duitnya mau di kemanain,  jadi buat judi aja,  tanah sih
gampang
bang ali kan bisa di kasih traktor buat gusurin itu rakyat  ...  maka
jatuhlah bang
ali dari kekuasaan di jakarta  ...  itu  berkat rakyat   juga   ...kan


salam,









Butuh informasi leih jelas lagi, Bang Ali turun jadi Gubernur karena
apa sih??? Apa bener karena obsesinya akan judi ato emang babe dah gak
suka karena terlalu populer..dia itu...

Faktanya dia adalah satu2nya gubernur DKI yang sukses membawa Jakarta
lebih baik secara materiil

Nah selain dia itu Jakarta jalan ditempat doang. Materill gak, rohani
juga gak!

--- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 demikian juga dengan habibie ketika banyak orang menyatakan bahwa
 yang berhak memimpin bangsa indonesia ini adalah orang jawa ternyata
 ternyata mitos itu luntur dengan sendirinya,  demikian pula dengan
ali
 sadikin
 beliau telah menjadi gubernur dari ibukota republik ini, sejarahlah
yang
 telah menunjuk beliau,  tapi sejarah juga harus menghentikan
 kepemimpinannya
 ketika judi sudah merajalela.  walaupun obsesi beliau tentang judi
yang
 mendatangkan pemasukan yang besar terhadap jakarta masih menggebu-
gebu.






 Yahoo! Groups Sponsor ~--
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links














__

Disclaimer :
- This email and any file transmitted with it are confidential and
are intended solely for the use of the individual or entity whom
they are addressed, if you are not the original recipient, please
delete it from your system.
- Any views or opinions expressed in this email are those of the
author only.
__

 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources 
often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka

2005-03-27 Terurut Topik Lina Dahlan


Kalo memang harus turun ya turun lah seorang pemimpin itu, entah 
melalui konstitusi, entah melalui revolusi, entah melalui 
mengundurkan diri. Memang gak bisa berkuasa terus. Tapi yang saya 
mau tau apa pernyataan sampeyan yang mengatakan bang Ali turun 
karena obsesi judinya itu lho.

Biar banyak cukong, tapi gak ada yang bisa memanfaatkan cukong 
tersebut utk kemajuan Jakarta, apa bisa maju Jakarta? ya buat apa 
dong Gubernur itu?? Kemajuan kantong nya dewe? kan gak gitu juga.
Bandingkan deh gubernur sapa yang bisa bawa Jakarta maju.

Aku juga gak buta-buta amat dan suci-suci amat kalo gubernur kena 
cipretan cukong, tapi fakta ttg Jakarta yang bisa dilihat mata kita 
itu harus jelas kelihatan. Kan sulit ngarepin pemimpin sekarang ini 
yang suci-suci banget and sulit apa tolok ukurnya mengetahui nih 
gubernur suci apa gak. Ya mending liat aja Jakartanya.

Jadi, sekarang sampeyan mau bilang bang Ali jatuh karena gusurin 
tanah rakyat?

comon man..., apa sih yang menyebabkan bang Ali turun dari 
jabatannya. Itu aja kok?..eh tambah deh...berapa periode dia 
menjabat jadi gubernur?. Udah deh jawab aja yang ini. Kalo gak 
dijawab ntar pertanyaannya nambah lagi..:-D

wassalam,

--- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 fakta yang jelas juga beliau walaupun katanya berhasil dan sukses 
membawa
 jakarta lebih baik dari segi materiil,  ternyata beliau tidak bisa 
berkuasa
 terus
 untuk menjadikan jakarta lebih baik,  kepemimpinan beliau tidak 
dapat terus
 dipertahankan,   dan jakarta  itu maju bukan karena bang ali 
sadikin,
 jakarta
 maju karena banyak cukong  ...   coba tanyain berapa sih tanah-
tanah yang
 dikuasai
 oleh orang indonesia asli di jakarta  ...  paling-paling bang ali 
hanya
 sebagai
 bemper aja buat mereka,  supaya usaha mereka maju dan duitnya buat 
judi
 karena bingung duitnya mau di kemanain,  jadi buat judi aja,  
tanah sih
 gampang
 bang ali kan bisa di kasih traktor buat gusurin itu rakyat  ...  
maka
 jatuhlah bang
 ali dari kekuasaan di jakarta  ...  itu  berkat rakyat   
juga   ...kan
 
 
 salam,
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Butuh informasi leih jelas lagi, Bang Ali turun jadi Gubernur 
karena
 apa sih??? Apa bener karena obsesinya akan judi ato emang babe dah 
gak
 suka karena terlalu populer..dia itu...
 
 Faktanya dia adalah satu2nya gubernur DKI yang sukses membawa 
Jakarta
 lebih baik secara materiil
 
 Nah selain dia itu Jakarta jalan ditempat doang. Materill gak, 
rohani
 juga gak!
 
 --- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  demikian juga dengan habibie ketika banyak orang menyatakan bahwa
  yang berhak memimpin bangsa indonesia ini adalah orang jawa 
ternyata
  ternyata mitos itu luntur dengan sendirinya,  demikian pula 
dengan
 ali
  sadikin
  beliau telah menjadi gubernur dari ibukota republik ini, 
sejarahlah
 yang
  telah menunjuk beliau,  tapi sejarah juga harus menghentikan
  kepemimpinannya
  ketika judi sudah merajalela.  walaupun obsesi beliau tentang 
judi
 yang
  mendatangkan pemasukan yang besar terhadap jakarta masih 
menggebu-
 gebu.
 
 
 
 
 
 
  Yahoo! Groups Sponsor 
~--
 Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site 
for
 anyone who cares about public education!
 http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
 ---
-~-
 
 
*
**
 Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 
Indonesia yg
 Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
 
*
**
 
_
_
 Mohon Perhatian:
 
 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
otokritik)
 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan 
dikomentari.
 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
 Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 __
 
 Disclaimer :
 - This email and any file transmitted with it are confidential and
 are intended solely for the use of the individual or entity whom
 they are addressed, if you are not the original recipient, please
 delete it from your system.
 - Any views or opinions expressed in this email are those of the
 author only.
 __





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks  Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 


[nasional_list] Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka

2005-03-27 Terurut Topik Carla Annamarie
** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **


just for ur irritation..:))..kidding..

actually..Bang Ali itu anti disuap..itu kata org2 dulu.apalagi klo ada
tender2 yg gak jelas n nantinya bisa ngerugiin rakyat kecil.(gak tau bener
ato gak bcs i wasnt even born yet at that time..)



   
  [EMAIL PROTECTED] 

   To:   
ppiindia@yahoogroups.com  
  03/28/2005 01:26 cc:  
   
  PM   Subject:  Re: [ppiindia] Sistem 
berbahaya Re: Re: Demi  
  Please respond to Judi, Saya Rela Masuk Neraka
   
  ppiindia  
   

   

   






fakta yang jelas juga beliau walaupun katanya berhasil dan sukses membawa
jakarta lebih baik dari segi materiil,  ternyata beliau tidak bisa berkuasa
terus
untuk menjadikan jakarta lebih baik,  kepemimpinan beliau tidak dapat terus
dipertahankan,   dan jakarta  itu maju bukan karena bang ali sadikin,
jakarta
maju karena banyak cukong  ...   coba tanyain berapa sih tanah-tanah yang
dikuasai
oleh orang indonesia asli di jakarta  ...  paling-paling bang ali hanya
sebagai
bemper aja buat mereka,  supaya usaha mereka maju dan duitnya buat judi
karena bingung duitnya mau di kemanain,  jadi buat judi aja,  tanah sih
gampang
bang ali kan bisa di kasih traktor buat gusurin itu rakyat  ...  maka
jatuhlah bang
ali dari kekuasaan di jakarta  ...  itu  berkat rakyat   juga   ...kan


salam,









Butuh informasi leih jelas lagi, Bang Ali turun jadi Gubernur karena
apa sih??? Apa bener karena obsesinya akan judi ato emang babe dah gak
suka karena terlalu populer..dia itu...

Faktanya dia adalah satu2nya gubernur DKI yang sukses membawa Jakarta
lebih baik secara materiil

Nah selain dia itu Jakarta jalan ditempat doang. Materill gak, rohani
juga gak!

--- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 demikian juga dengan habibie ketika banyak orang menyatakan bahwa
 yang berhak memimpin bangsa indonesia ini adalah orang jawa ternyata
 ternyata mitos itu luntur dengan sendirinya,  demikian pula dengan
ali
 sadikin
 beliau telah menjadi gubernur dari ibukota republik ini, sejarahlah
yang
 telah menunjuk beliau,  tapi sejarah juga harus menghentikan
 kepemimpinannya
 ketika judi sudah merajalela.  walaupun obsesi beliau tentang judi
yang
 mendatangkan pemasukan yang besar terhadap jakarta masih menggebu-
gebu.







***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links














__

Disclaimer :
- This email and any file transmitted with it are confidential and
are intended solely for the use of the individual or entity whom
they are addressed, if you are not the original recipient, please
delete it from your system.
- Any views or opinions expressed in this email are those of the
author only.
__


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links












 Yahoo! Groups Sponsor 

[ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka

2005-03-27 Terurut Topik Lina Dahlan


gitu juga yang aku denger. Anti suapnya itu juga krn bang Ali memang 
datang dari keluarga yang udah berada, gak perlu ngemis ke cukong.

Makanya aku tanya apa yang menyebabkan bang Ali turun jabatan? 
karena ku dengar lagi juga itu karena dia terlalu populer dan babe 
gak suka orang yang terlalu populer...he..he...kalah pamor...

he..he..masih i'lmi yaqin belum ainul yaqin...apalgai haqul yaqin


--- In ppiindia@yahoogroups.com, Carla Annamarie 
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 just for ur irritation..:))..kidding..
 
 actually..Bang Ali itu anti disuap..itu kata org2 dulu.apalagi klo 
ada
 tender2 yg gak jelas n nantinya bisa ngerugiin rakyat kecil.(gak 
tau bener
 ato gak bcs i wasnt even born yet at that time..)
 
 


   
[EMAIL PROTECTED]  
   
To:   
ppiindia@yahoogroups.com  
   03/28/2005 01:26 
cc: 
   PM   Subject:  Re: 
[ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi  
   Please respond to Judi, Saya Rela 
Masuk Neraka   
   
ppiindia 





 
 
 
 
 
 
 fakta yang jelas juga beliau walaupun katanya berhasil dan sukses 
membawa
 jakarta lebih baik dari segi materiil,  ternyata beliau tidak bisa 
berkuasa
 terus
 untuk menjadikan jakarta lebih baik,  kepemimpinan beliau tidak 
dapat terus
 dipertahankan,   dan jakarta  itu maju bukan karena bang ali 
sadikin,
 jakarta
 maju karena banyak cukong  ...   coba tanyain berapa sih tanah-
tanah yang
 dikuasai
 oleh orang indonesia asli di jakarta  ...  paling-paling bang ali 
hanya
 sebagai
 bemper aja buat mereka,  supaya usaha mereka maju dan duitnya buat 
judi
 karena bingung duitnya mau di kemanain,  jadi buat judi aja,  
tanah sih
 gampang
 bang ali kan bisa di kasih traktor buat gusurin itu rakyat  ...  
maka
 jatuhlah bang
 ali dari kekuasaan di jakarta  ...  itu  berkat rakyat   
juga   ...kan
 
 
 salam,
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Butuh informasi leih jelas lagi, Bang Ali turun jadi Gubernur 
karena
 apa sih??? Apa bener karena obsesinya akan judi ato emang babe dah 
gak
 suka karena terlalu populer..dia itu...
 
 Faktanya dia adalah satu2nya gubernur DKI yang sukses membawa 
Jakarta
 lebih baik secara materiil
 
 Nah selain dia itu Jakarta jalan ditempat doang. Materill gak, 
rohani
 juga gak!
 
 --- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  demikian juga dengan habibie ketika banyak orang menyatakan bahwa
  yang berhak memimpin bangsa indonesia ini adalah orang jawa 
ternyata
  ternyata mitos itu luntur dengan sendirinya,  demikian pula 
dengan
 ali
  sadikin
  beliau telah menjadi gubernur dari ibukota republik ini, 
sejarahlah
 yang
  telah menunjuk beliau,  tapi sejarah juga harus menghentikan
  kepemimpinannya
  ketika judi sudah merajalela.  walaupun obsesi beliau tentang 
judi
 yang
  mendatangkan pemasukan yang besar terhadap jakarta masih 
menggebu-
 gebu.
 
 
 
 
 
 
 
 
*
**
 Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 
Indonesia yg
 Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
 
*
**
 
_
_
 Mohon Perhatian:
 
 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
otokritik)
 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan 
dikomentari.
 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
 Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 __
 
 Disclaimer :
 - This email and any file transmitted with it are confidential and
 are intended solely for the use of the individual or entity whom
 they are addressed, if you are not the original recipient, please
 delete it from your system.
 - Any views or opinions expressed in this email are those of the
 author only.
 __
 
 
 
*
**
 Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 
Indonesia yg
 Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny.