[RantauNet.Com] Selamat Idul Fitri 1424 H

2003-11-24 Terurut Topik Indra J Piliang
Server mailing list RantauNet berjalan atas sumbangan para anggota, simpatisan dan 
semua pihak yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan klik: 
http://www.rantaunet.com/sumbangan.php


Saya beserta keluarga mengucapkan selamat Idul Fitri 1424 Hijriyah. 
Semoga hari yang berbahagia ini membawa kegembiraan kepada semua 
orang, terutama terhadap kalangan yang menderita, miskin, dan 
teraniaya oleh perbuatan manusia lainnya di muka bumi ini. Mohon 
maaf lahir batin.  

Salam Ta'zim

Indra J. Piliang
Faridah Thulhotimah
Afzaal Zapata Abhista

~~~
Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com 
Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]
~~~
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php

Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php



Re: [RantauNet.Com] Indra J. Piliang di Metro TV

2003-08-30 Terurut Topik Indra J Piliang
yang bilang pelit siapa? jaga-jaga aja, pergaulan anak muda sekarang. 
ditraktir makan sate, eh, nyatanya malah membawa gerobaknya pulang. 
boleh, kan, jaga-jaga? belum kalo datang bawa teman, calon mertua, 
sopir, baby sitter, dllnya. kan bisa bangkrut. lagian, gaji peneliti 
itu kecil ketimbang jual kain di Tenabang...

kalau mau foto, asal bawa kameranya ya...

ijp

--- In [EMAIL PROTECTED], Cysca [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Ganteng tapi kok pelit yaa ?
 Udah dipuja puji masih nyuruh be-es be-es...
 
 Tadinya sih pingin ngajak foto bareng, tapi ntar malah minta honor, 
wah nggak jadi deh...
 
 C
 
   untuk Cysca dan -- (*o*) --, boleh aja kita makan sate padang di 
Tenabang, asal BS-BS...
 
 
 
 



RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---

Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
===


Re: [RantauNet.Com] Indra J. Piliang di Metro TV

2003-08-30 Terurut Topik Indra J Piliang
tuh, kan, udah dipasangin verbonden masak minta diperistri? abis itu 
pake tanda di tangan lagi. jari yang mana mo dikasih tanda di tangan? 

kebanyakan becanda, jadi kebablasan cysca ini. 

kalo mengalamatkan pujian, silakan kirim surat. nanti dibales, asal 
pakai perangko...

ijp

--- In [EMAIL PROTECTED], Cysca [EMAIL PROTECTED] wrote:
 satu lagi yg lupa tapi penting:
 kita berdua cuma muji2 ganteng ama minta tanda tangan doang kok. 
Nggak minta diperisteri lhooo...(hm...mungkin kebanyakan neliti dan 
berkutat di perpust CSIS kali yaaa??? )
 Sama kayak bilang Arief Suditomo ganteng, Ari Wibowo ganteng, ato 
Tom Cruise ganteng.
 
 Jadi ya stay cool aja yaa...
 But, thanks anyway untuk 'the story of your life' - nya.
 
 
 C
 
 - Original Message - 
   From: Indra J.Piliang 
 
   hahaha, udah ada tanda verboden di depan rumah mertua. dilarang 
lewat. banyak anjing galak. apalagi, bayi kami suka ngamuk kalau 
melihat hil-hil yang mustahal, ...


RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---

Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
===


[RantauNet.Com] Polsek Pasar Minggu Tangkap 7 Pemerkosa

2003-08-30 Terurut Topik Indra J Piliang
Dari sejumlah nama-nama pemerkosa, menyengat bau padangnya...

ijp


-
 
 
Media Indonesia, Sabtu, 30 Agustus 2003

Polsek Pasar Minggu Tangkap 7 Pemerkosa


JAKARTA (Media): Tujuh dari delapan tersangka yang diduga terlibat 
memerkosa perempuan di bawah umur secara bergilir pada 19 Agustus, 
ditangkap Tim Buru Sergap Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Pasar 
Minggu.

Para tersangka disergap di rumah kontrakan masing-masing di kawasan 
Pejaten Timur, Pasar Minggu, tak jauh dari Stasiun Kereta Api Pasar 
Minggu, Jakarta Selatan, kemarin dini hari.

Ketujuh tersangka itu adalah Asman, 27, kondektur Metromini 604 
trayek Pasar Minggu-Tanah Abang; Edi Prayitno, 24, kondektur 
Metromini 62, Pasar Minggu-Manggarai; Rudi, 25, pedagang sandal; 
Masri, 23, pedagang aksesoris di Pasar Minggu; Wendra, 27, dan Ramli, 
26, keduanya pedagang kaki lima di Pasar Minggu. Sedangkan Ari, 25, 
pemilik kontrakan yang diduga sebagai pelaku utama, masih buron.

Tup, 15, seorang pembantu rumah tangga di kawasan Bekasi, mengalami 
nasib nahas, Selasa (19/8) lalu. Ketika itu, korban bersama dua 
rekannya, Bejo dan Riyanti, mengunjungi pasar kaget di Pasar Kranji, 
Bekasi.

Malam itu sekitar pukul 20.00 WIB, korban diajak berkenalan oleh 
seseorang bernama Ari. Korban yang masih polos mengaku telah keluar 
dari rumah majikannya. Ia tidak betah tinggal jauh dari orang tua dan 
ingin pulang ke kampung halaman.

Ari mengaku kasihan dan berjanji mengantarkan saya pulang ke 
Banjarnegara, Jawa Tengah, tutur korban saat melaporkan kejadian itu 
kepada polisi.

Mereka berbagi cerita hingga sekitar pukul 23.00 WIB. Kemudian, Ari 
dengan wajah yang menunjukkan kesungguhan, mengajak Tup menginap di 
rumah kontrakannya. Besok saya akan antarkan kamu ke Banjarnegara. 
Begitu janjinya kepada saya, lanjut Tup.

Korban percaya saja dan minta izin berpisah dengan kedua rekannya. 
Setiba di rumah kontrakan, perilaku Ari berubah menjadi garang. Ia 
memperlakukan saya tidak senonoh. Saya dianuin, ujarnya sambil 
mengusap air mata dengan tisu.

Ternyata perbuatan Ari dilihat tujuh pengontrak lainnya yang 
mengintip dari balik jendela. Ketujuh orang itu tidak segan-segan 
masuk ke dalam rumah, lalu bergiliran memerkosa Tup. Saya di sana 
dua hari dua malam. Mereka terus-menerus menganuin saya, aku korban.

Menurut Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan Komisaris Merdisyam, 
kemarin, hasil visum mengungkapkan, korban positif disetubuhi lebih 
dari satu orang secara bergilir hingga kemaluannya robek.

Setelah dua hari memperlakukan korban secara brutal, salah seorang 
tersangka membawa Tup ke sebuah kafe di kawasan Kemayoran, Jakarta 
Pusat, untuk dipekerjakan.

Di tempat itu, korban berkenalan dengan pegawai kafe yang keibuan. 
Kepada perempuan itulah korban menceritakan semua yang dialaminya 
dengan bercucuran air mata.

Kerabat perempuan itu pada 22 Agustus mengantarkan korban melapor ke 
Polsek Bekasi Barat. Namun, polisi di sana menyarankan melapor ke 
Polsek Pasar Minggu, sesuai dengan tempat kejadian.

Seminggu kemudian, setelah korban mengingat tempat kejadian, mereka 
melapor ke Polsek Pasar Minggu. Kemarin dini hari para tersangka 
ditangkap. Sedangkan Ari kabur. Saat ini petugas kami tengah memburu 
tersangka Ari, ujar Merdisyam. (NV/Sht/J-1)



RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---

Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
===


[RantauNet.Com] Jan Lupo Nonton Trans TV, Ya!!!!

2003-08-16 Terurut Topik Indra J Piliang
, yang
digarap Hanung, misalnya, ditampilkan dengan gaya teatrikal dengan
tajuk Panggung Sjahrir. Dalam sejarah perjalanan bangsa ini, Sjahrir
awalnya memang sebagai awak kelompok tonil. Sementara itu, Sergie
memilih sisi humanis seorang Hatta yang sederhana dan jujur dalam
menjalani hidup.

Imbuhan pendapat sejumlah pengamat yang dicuplik dalam setiap episode
membuat penonton dapat mengenal lebih dekat sang tokoh. Dalam episode
Hatta bertajuk Kesunyian Yang Berbisik ada cuplikan pendapat tokoh
koperasi Adi Sasono yang menggarisbawahi kejujuran Hatta: bersatunya
kata dengan perbuatan. Ada juga bincang-bincang dengan orang-orang
terdekat sang tokoh.

Mungkin tak banyak yang tahu jika Des Alwi dulu pernah dimarahi oleh
Hatta lantaran bola menyasar ketika Hatta dalam masa pembuangan di
Bandaneira, jauh sebelum Indonesia merdeka. Mungkin pula tak banyak
dari generasi saat ini yang tahu bahwa Hatta mempunyai koleksi ribuan
buku di kediamannya yang hingga kini masih dirawat dengan baik oleh
ketiga putrinya: Meutia, Gemala, dan Halida.

Pilihan untuk mengambil sudut yang menarik bukannya tanpa risiko.
Sukmawati Soekarnoputri, salah seorang putri Bung Karno yang
berkesempatan menyaksikan preview seri televisi ini, sempat
memberikan catatan ketika melihat episode yang menampilkan kisah
perjalanan hidup ayahandanya.

Garin dan kawan-kawan mengambil sisi romantis seorang Bung Karno.
Episode Bung Karno menampilkan kisah cinta Sang Proklamator dengan
Fatmawati dan Inggit Ganarsih. Seorang tokoh bangsa tidak bisa
dipisahkan dengan pemikiran ideologisnya. Mengapa itu juga tidak
ditampilkan, ujar Sukmawati. telni rusmitantri

Sinar Harapan, 15 Agustus 2003

Memperingati Hari Kemerdekaan RI
Trans TV Tayangkan Serial TV Pustaka Tokoh Bangsa


Jakarta, Sinar Harapan
Memperingati Hari Kemerdekaan ke-58 RI, SET bersama Yayasan Bung
Karno dan Trans TV memproduksi Seri Pustaka Tokoh Bangsa yang akan
ditayangkan mulai 17 Agustus besok. Dari 26 episode yang
direncanakan, Trans TV baru akan menayangkan tiga episode awal,
masing-masing seri Soekarno, Hatta dan Sutan Sjahrir.
Program seri TV Tokoh Bangsa ini ditujukan untuk melestarikan dan
mengembangkan nilai kehidupan para pendiri bangsa ini sebagai teladan
dalam kehidupan masa kini, sekaligus menunjukkan bagaimana komitmen
para tokoh bangsa ini terhadap persatuan dan kemerdekaan Indonesia.
Itulah sebabnya mengapa program semacam ini dibuat dalam bentuk
serial TV. Menyitir ucapan Garin Nugroho selaku konseptor dan
penanggung jawab kreatif, kini memang sudah saatnya proses berbangsa
ini secara demokratis diceritakan dalam budaya populer kita. Dengan
cara seperti ini, program televisi yang dikemas secara popular,
ringan dan melibatkan artis populer akan lebih banyak menghadirkan
sejarah secara elegan di tengah -tengah masyarakat populer.
Saya sempat dibilang gila karena membuat serial ini dalam waktu yang
pendek, sahut Garin di sela-sela penayangan perdana Pustaka Tokoh
Bangsa di Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail di Jakarta, Rabu
petang kemarin. Bersama rekan-rekannya di SET Film Workshop, Garin
hanya memiliki waktu tiga bulan untuk menyelesaikan tiga serial
pertama. Hampir semua pihak yang terlibat adalah anak-anak muda,
seperti sutradara Hanung Bramantyo dan Dian W Sasmita yang menggarap
Soekarno dan Sjahrir serta Sergius Sutanto menggarap Hatta. Sementara
tim kreatifnya juga melibatkan ahli sejarah CSIS, Indra J Piliang.
Dari deretan pemain adalah artis-artis terkenal seperti Anjas mara
sebagai Soekarno, David Chalik sebagai Hatta dan Fathur, yang lebih
dikenal sebagai penyanyi, berperan sebagai Sjahrir.
Dengan segala keterbatasan ini, Garin meminta agar semua pihak tetap
melihat karya ini sebagai semangat anak-anak muda untuk mengenal
tokoh-tokoh pendiri bangsanya. Saya memberikan kebebasan mereka
untuk berkarya atau menafsir tokoh yang bersangkutan dengan batasan
ilmu sejarah dan informasi dari keluarga masing-masing tokoh, tandas
Garin yang dikenal sebagai sutradara film itu.
Ditambahkan Hanung, dalam mengerjakan proyek ini ia berpatokan pada
tiga elemen, yaitu rekonstruksi, footage dan wawancara. Karena
keterbatasan biaya dan dana maka ia tidak mungkin melakukan
rekonstruksi secara utuh, sehingga ia hanya mengambil salah satu sisi
yang ingin ditonjolkan dari seorang tokoh dengan banyak menggabungkan
unsur footage dan wawancara.
Seperti dalam episode Hatta, Sergius banyak memasukkan wawancara
dengan ahli sejarah Des Alwi, yang kebetulan teman dekat Bung Hatta,
serta ketiga anak Bung Hatta, Meutia, Gemala dan Halida Hatta. Di
situ Sergius juga memasukkan sisi humanisme ataupun komedi, misalnya
dalam adegan Hatta muda yang waktu itu masih kuliah di Den Haag,
dikerjai teman-temannya untuk pergi ke kafé dan melakukan kencan buta
dengan seorang gadis bule. Adegan lain yang mengharukan adalah sikap
kesederhanaan Hatta sudah tidak lagi menjabat sebagai Wakil Presiden,
keluarga Hatta hidup sangat sederhana, sampai-sampai istrinya, Rahmi
Hatta, seringkali menjaminkan

Re: [RantauNet.Com] Innalillah w i i r (Cairo)

2003-07-20 Terurut Topik Indra J. Piliang



innalillahi,

ambo ikuik baduka. sabagai urang tuo nan pernah 
mengalami kejadian sarupo (ambo ndak manyabuiknyo sebagai musibah, karano itu 
kehendak Allah SWT), kejadianko mudah-mudahan makin mambuek Uni Rahima tegar dan 
tawakal. Istri ambo pernah baitu taguncang, padahal bayi nan kaguguran itu baru 
baumue duo bulan di kandungan, alun babantuak. Alhamdulillah, kini ado 
pagantinyo, Afzaal nan mulai mamasuki usia ka duo bulan.

Wassalam,

Indra, Istri dan Afzaal

  - Original Message - 
  From: 
  FST-IAMS-Elect 
  To: rah ima 
  Cc: Rantau-Net (E-mail) 
  Sent: Sunday, July 20, 2003 7:07 PM
  Subject: [RantauNet.Com] Innalillah w i i 
  r (Cairo)
  
  


Innalillah wa innaillaihi 
rajiun

Telahkeguguran ( miscariage) 
dunsanak kito Rahima.
Putra beliau yang belum sempat lahir( 
meninggal dunia) pada 18 Juli 2003 di 
Cairo.


Kami semua terkejut dan ikut merasakan kesedihan 
Rahima

Semoga arwah almarhum ditempatkan disisiNya dan 
Rahima beserta keluarga
dikuatkan iman dalam menerima cobaan 
ini.


Tolong kirim nmr telp Rahima di Cairo, mungkin ado 
nan akan menelepon.

Wass
mak Bandaro
Bogor
~


Re: [RantauNet.Com] Mohon Do'a Restu

2003-07-16 Terurut Topik Indra J. Piliang



Saya juga mengucapkan selamat menempuh hidup 
baru...

IJP

  - Original Message - 
  From: 
  mulyadi 
  
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Wednesday, July 16, 2003 12:09 
  AM
  Subject: Re: [RantauNet.Com] Mohon Do'a 
  Restu
  
  Ass, wr, wb.
  
  Kami warga RN di Bumi Sriwijaya, 
  mengucapkan salamaik pulo ka sanak Nofen jo pasangannyo, nan manikah hari 
  Sabtu tgl.12 Juli 2003 nan lalu di Gunung Putri Bogor. Semoga menjadi keluarga 
  yang Sakinah, Mawaddah wa Rahmah.
  Kamaa pai bulan madu nyo sanak 
  !!!
  
  Wassalam,
  M.St.Bangsawan
  
- Original Message - 
From: 
Cysca 

To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, July 16, 2003 12:53 
PM
Subject: Re: [RantauNet.Com] Mohon Do'a 
Restu

Saya mengucapkan selamat menempuh hidup baru

  - Original Message - 
  From: 
  Nofendri T. 
  Lare 
  
  
  Ya Allah 
  Maha Suci Engkau yang telah menciptakan makhluk-Mu 
  berpasang-pasangan
  
  Dalam 
  mengikuti Sunnah Rasul-Mu untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, 
  mawaddah warrahmah. maka izinkanlah kami menikahkan putra-putri/anak 
  kemenakan kami
  
  FITRIYARNI 
  SISKA (Siska)
  
  dengan
  
  NOFENDRI(Nofen)
  
  
  


[RantauNet.Com] 3 Oknum Prajurit TNI Disangka Perkosa 4

2003-07-01 Terurut Topik Indra J Piliang
Dalam film Naga Bonar ungkapan khas Dedy Mizwar adalah:
AH, SUDAH KU BILANG, JANGANLAH KAU BERPERANG. KAU IKUT JUGA. MATILAH 
KAU.

Ketika pertama perang Aceh digelar, saya sempat email di sini soal 
ini, dalam urutan pertama. Prajurit-prajurit TNI itu kan masih muda-
muda, berusia 20-an. setelah sebulan, sapi dibedakinpun dilihat 
cantik. biasanya, di kamp-kamp prajurit, dibuat rumah bordir khusus. 
dimana-mana begitu...

ijp


3 Oknum Prajurit TNI Disangka Perkosa 4 Warga di Aceh Utara
Reporter : Anton Aliabbas
 
detikcom - Lhokseumawe, Tiga oknum prajurit TNI berinisial Praka SP, 
Pratu HD dan Pratu AL disangka telah memperkosa 4 orang warga di 
Kabupaten Aceh Utara. Tiga prajurit tersebut berasal dari satu 
batalyon yang di-BKO-kan ke Koops TNI di Lhokseumawe. 
Pemeriksaan akan dapat diselesaikan besok (30/6/2003) dan berkas 
perkara dilimpahkan ke oditur militer untuk segera disidangkan 
melalui pengadilan militer, ujar Rusli di Lhokseumawe, Minggu 
(29/6/2003).

Terungkapnya kasus tersebut berawal dari laporan masyarakat melalui 
Danramil setempat di Aceh Utara kepada Satgas POM TNI, Jumat 
(27/6/2003) lalu. Laporan itu menyebutkan bahwa telah terjadi 
pemerkosaan terhadap 4 orang warga yang dilakukan oknum TNI.

Dansatgas POM TNI Letkol CPM Rusli segera menindaklanjuti laporan 
tersebut dengan penangkapan dan penahanan terhadap ketiga prajurit 
itu, Jumat sore. Dalam pemeriksaan, ketiga prajurit itu mengaku telah 
melakukan tindak pidana pemerkosaan pada 20-22 Juni 2003. 

Satgas POM juga telah meminta keterangan dari korban, Sabtu 
(28/6/2003). Empat perempuan yang menjadi korban berinisial SD (25), 
HS (25), AS (21) dan NL (19). Korban mengaku telah diperkosa oknum 
prajurit tersebut. 

Pihak korban meminta jaminan kepada aparat kemanan agar keberadaan 
dirinya, baik di rumah maupun di persidangan tidak dipublikasikan ke 
media massa. Permohonan tersebut ditulis di atas kertas segel 
bermeterai. (rif)
 


PDMD Ingin Prajurit Pemerkosa 4 Wanita Aceh Dipecat
Reporter : Anton Aliabbas
 
detikcom - Aceh Besar, Penguasa Darurat Militer Daerah (PDMD) 
Provinsi NAD Mayjen TNI Endang Suwarya menginginkan para prajurit 
yang terlibat pemerkosaan terhadap 4 wanita di Aceh Utara dipecat. 
Ditegaskan, kasus perkosaan itu sangat memalukan TNI. 
Mau saya seperti itu (dipecat) tapi terserah pimpinan karena ada 
aturan hukum, kata Endang Suwarya menjawab pertanyaan wartawan 
apakah akan memecat prajurit yang terlibat perkosaan tersebut. 

Hal itu disampaikan Endang di sela-sela kunjungan di kamp pengungsi 
Reuleut kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, Selasa (1/7/2003).

Endang lantas meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian yang 
memalukan TNI tersebut. 

Itu harus ditindak keras. Itu tindakan yang tak pantas dilakukan 
prajurit. Memang memalukan. Kita minta maaf pada masyarakat, kata 
Endang.

Meski akan menindak tegas, PDMD menolak menarik batalyon 411 yang 
anggotanya terlibat perkosaan tersebut. 

Untuk penarikan batalyon, katanya, akan ditentukan oleh 
Pangkoop. Biar Pangkoops yang menilai. Nanti akan berdasarkan 
penilaian, jawabnya. 

Seperti diberitakan, 3 oknum prajurit TNI berinisial Praka SP, Pratu 
HD dan Pratu AL disangka telah memperkosa 4 orang warga di Kabupaten 
Aceh Utara. 
 



RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---

Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
===


Re: [RantauNet.Com] Maubah Namo Provinsi

2003-06-27 Terurut Topik Indra J Piliang
 labiah urgent di masyarakat
 ---
  kecek Mak Ban, sarancaknyo di kuduang
 ---
 
  maaf kalo ado nan tasingguang
 
  wass
  and
 
  - Original Message -
  From: Indra J. Piliang [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Saturday, June 28, 2003 3:07 AM
  Subject: [RantauNet.Com] Maubah Namo Provinsi
 
 
  Sanak-sanak di rantau, dulu pernah ambo manulih di koran soal 
perubahan
  namo-namo provinsi, sebagai khasanah identitas kultural dan 
historis
  masing-masing. Tujuannyo mampakuek desentralisasi jo otonomi.
 
  RantauNet http://www.rantaunet.com
  Isikan data keanggotaan anda di 
http://www.rantaunet.com/daftar.php
  ---
 
  Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke:
  http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
  ===
 
 
 RantauNet http://www.rantaunet.com
 Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
 ---
 
 Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
 http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
 ===


RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---

Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
===


Re: [RantauNet.Com] Maubah Namo Provinsi

2003-06-27 Terurut Topik Indra J Piliang
Mak Buyuang, iyo kito maulang kaji lamo. itu gunonyo badiskusi. jan
mode orang di Jakarta, ado nan babeda pandapek, manurunkan parewa,
preman, clurit jo badie. iyo bana samakin barbar.

kalau memang manyruak-nyuruak ka balakang, sabananyo pamikiran
soal Indonesia 6000 tahun itu kan kalakuan M. Yamin dkk. secara
historis, ndakado doh Indonesia tuh. Sumpah Pemuda kan kesepakatan.
Kesepakatan bisa diubah. kesepakatan para pemuda bukan titah suci,
apolai kalau diimani.

Sumpah pemuda kan baisi pasan,
Bertanah Air satu, Tanah Air Indonesia,
Berbangsa Satu, Bangsa Indonesia
Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia

Itupun banyak versi dalam sejarah. Banyak buku nan manjalehkan
perbedaan itu. Ado nan manyabuik Sutan Sjahrir berperan, ado nan
manyabuik indak, ada nan punyo buktri, ado nan hanyo badasarkan
kasaksian sajo. Bangsa Indonesia kan bukan pencatat yang baik.
sejarah adalah milik penguasa. Satu contoh kecil, ada yang
menyebut Pembukaan, Preambule, Mukadimah untuk nan kini awak
kenal sebagai Pembukaan UUD 1945.

Para pemikir negara federal adolah pemikir-pemikir Minang: Sutan
Sjahrir, Muhammad Hatta dan Tan Malaka. Ini ada dasarnya, yakni
keberadaan konfederasi nagari di Minang. Kekuasaan raja Pagarruyuang
kan hanyo sabateh paga halaman. Di Nagari wali nagari nan bakuaso, di
Mesjid iyo imam nan bakuaso, di suku iyo datuak/panghulu nan bakuaso,
di area baburu iyo muncak buru nan bakuaso, dll. iyo dakek jo polis-
polis di Yunani, dengan Merapi-Singgalang sebagai Olympusnyo.

Sadang pamikir-pamikir kesatuan, iyo intelektual dalam negeri,
biasanya Jawa. itupun bukan tujuan, tapi alat melawan penjajahan.
alat kan bisa diubah, asal tak mengubah tujuan. makonyo, ambo iyo
ndak sapandapek soal NKRI doh. ado pertentangan antaro pasal 1 ayat 1
dengan pasal 37 ayat 4 UUD 1945 hasil amandemen. manuruik pasal 1,
Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. jadi,
bentuk negara kita republik, bukan kerajaan, bukan kesultanan, bukan
teokrasi, dll. jadi, bentuk negara kita bukan kesatuan. Jadi, NKRI
itu mengada-ada saja moh mak.


sistem pemerintahan bisa diubah. menjadi sistem federal, misalnya,
seperti di India, Jerman, AS, Brazil, dan Rusia. Kelima negara itu
kan punya penduduk besar di dunia, sama halnya dengan Indonesia.
malah, Indonesia meryupakan negara kepulauan terbesar di dunia. kalau
orang Aceh ndak mau disebut orang Ambon, kenapa harus dipaksa atas
nama kesatuan? sebut saja orang Aceh, lantas sistem pemerintahannya
diperbaiki. Ikrar setia kepada NKRI, nauzubillah, ini kan mendekati
syirik. setia, ya, kepada Tuhan, kalau NKRI berubah menjadi Negara
Federal Indonesia, bagaimana nasib yang bersumpah tadi? yang
namanya manusia, bisa berubah kapan saja.

soal batas-batas provinsi, sepakati saja. semua pihak bisa mengklaim
apa saja. Sriwijaya, Majapahit, bahkan juga Abbasiyah, Umayah,
Mongol, yang menguasai setengah dunia. Tapi kan itu teritori zaman
saisuak.

Jadi, provinsi Minang bisa saja meliputi Sumbar sekarang, tak perlu
sampai ke Kelantan. Jangan sampai model banten dan DKI Jakarta yang
berebut 22 pulau di gugus kepulauan seribu atas dasar peta zaman
Belanda. Atau antara Jambi dengan Provinsi Kepulauan Riau yang
berebut Pulau Berhala (sejak tahun 1980). kenapa tak diubah saja
Indonesia kezaman Belanda? ini kan pendidikan politik yang sangat tak
cerdas.

Salah satu terapi dalam memperbaiki keadaan adalah dengan menggeser
letak bangku, mengubah arah rumah, mencat warna lain, mengubah
pandangan, melakukan training, etc. metode pemilu saja berubah, koq,
kenapa nama provinsi tak bisa? kita sudah lama tenggelam dengan
keseragaman, itu yang membuat kita begini terus, bergumul dengan
persoalan sama dengan cara yang sama, selalu kembali ke titik nol...

ijp

NB Saatnya Berpikir Progresif, Sebelum Indonesia Habis

--- In [EMAIL PROTECTED], Zubir Amin [EMAIL PROTECTED]
wrote:

  On dated Fri,27 Jun 2003,sanak Indra Piliang al wrote:
  ...dulu pernah ambo manulih...soal probahan namo2 provinsi
   sebagai khasanah kultural dan historis masing2(propinsi-ab)
   tujuannya memperkuat desentralisasi jo otonomi...
   --

   Sanak Indra Piliang nan dihormati.Kalau parubahan namo
propinsi Su
 matra Barat,manjadi propinsi Minangkabau seperti nan pernah sanak
tu-
 lih dan ini sanak mintakan pandapek rang palanta kito ko,secara
kultural
 apalagi  dikaitkan dengan sistim OTDA,pandangan itu bisa
dimengerti.Mung
 kin akan bisa labiah merakyat itu Otda di Sumatra Barat.

  Ado nan agak mengkhawatirkan jo Buyuang komah Indra.Dulu pada
saat
 gencar-gencarnya pembahasan DASAR dab BENTUK negara RI dalam sidang
Kons
 tituante di Bandung tahun-tahun 1956/57,terdapat duo benang merah
menge
 nai bentuk negara inikesatuan atau federasi.Alur pemikiran nan
satu
 ju dengan negara kesatuan,bertumpu pada pengembangan jiwa sumpah
pemuda
 dan semangat Proklamasi 17 Agustus 1945.Identitas kedaerahan agar
dile
 bur menjadi identitas nan berwajah 

[RantauNet.Com] Maubah Namo Provinsi

2003-06-26 Terurut Topik Indra J. Piliang
Sanak-sanak di rantau, dulu pernah ambo manulih di koran soal perubahan
namo-namo provinsi, sebagai khasanah identitas kultural dan historis
masing-masing. Tujuannyo mampakuek desentralisasi jo otonomi.

Insya Allah, lembaga nan ambo pimpin, The YHB Center (Yayasan Harkat Bangsa)
sadang terlibat dalam perumusan revisi UU Otda yang rencananya bekerjasanma
dengan sejumlah stakeholder, antara lain Depdagri dan DPR.

Ambo ingin maangkek kembali soal perubahan nama-nama provinsi ko. kalau
dicalik, namo-namo provinsi awak dibagi-bagi macam kesatuan militer atau
mato angin. Ado Sumatera (Barat, Selatan, tc), jawa (barat, timur, etc),
kalimantan (barat, timur, etc), dst. kalau manuruik ambo, iko akan
mangurangi identitas kultural dan historis masiang-masing.

Usulan ambo sederhana, maubah namo provinsi Sumatarera barat manjadi
provinsi Minangkabau, Sumatera Utara manjadi Batak (atau apapunlah, sasuai
kesepakatan DPRD dan rakyat setempat), baitupun Sumatera Selatan manjadi
Provinsi Palembang, dllnya.

Baa agak ati kawan-kawan di rantau ko? lai satuju? kalau indak satuju,
alasannyo apo? kalau satuju, apo pulo alasannyo?

Salam,


Indra J. Piliang
NB: anak ambo, Afzaal Zapata Abhista iyo batarimo kasih jo salam kenal jo
mamak-mamak, anduang, inyiak, kakak, etek, nan ado di biliak ko


RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---

Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
===


[RantauNet.Com] Putra Pertama Kami

2003-06-22 Terurut Topik Indra J. Piliang
Alhamdulillah, telah lahir ke dunia ini, putra kami, buah cinta kami,
titipan Sang Khalik. Kami sepakat memberi nama AFZAAL ZAPATA ABHISTA. Lahir
lewat bedah caesar dengan alasan medis pada tanggal 21 Juni 2003, pukul
05.45, di RS Budi Kemuliaan, Jakarta. Bayi laki-laki yang sehat, dari istri
yang juga sedang dalam proses pemulihan.

Terima kasih atas dukungan teman-teman yang mengirimkan SMS, email, juga
telah menelpon dan datang ke RS, serta mendo'akan kesehatan bayi dan ibunya.

Kami yang berbahagia,

Indra J. Piliang  Faridah Thulhotimah



RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---

Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
===


[RantauNet.Com] Oesman Sapta: Jalan-jalan Anggota MPR untuk Tarik Investor

2003-06-19 Terurut Topik Indra J. Piliang
Ini salah satu korban pers jalan-jalan di Paris. Orang ini baru saja
diangkat menjadi Datuk di salah satu daerah di Minangkabau yang kini kian
miskin. Pak Zubir di Marseille, apa kabar? Benarkah kerja Kedubes kita ndak
becus? menurutku, orang ini yang ndak becus. Emang semua bisa diatur di
Paris sana? Libur, ya, libur, koq suruh pihak kedubes ngatur untuk masuk
kerja?

Dasar, argumen khas politisi...

ijp


Oesman Sapta: Jalan-jalan Anggota MPR untuk Tarik Investor
Reporter : Iin Yumiyanti

detikcom - Jakarta, Siapa saja anggota MPR yang jalan-jalan ke Perancis?
Ternyata Wakil Ketua MPR Oesman Sapta salah satunya. Oesman yang sebelumnya
enggan memberikan penjelasan akhirnya mengaku. Proyek heboh MPR itu, kata
Oesman, untuk menarik investor ke Indonesia.
Itu road show dalam rangka mengundang investor masuk ke Indonesia. Bukan
hura-hura. Wartawan yang memberitakan itu tak tanya-tanya dulu sih, kata
Oesman kepada detikcom yang menghubunginya untuk kedua kali, Kamis
(19/6/2003).

Dalam wawancara pertama, Oesman enggan memberikan penjelasan soal heboh
jalan-jalan anggota MPR itu. Setelah memperoleh informasi Oesman salah satu
yang ikut rombongan MPR itu, detikcom kembali menghubungi Oesman.

Saat wawancara kedua itulah, Wakil Ketua MPR dari Fraksi Utusan Daerah itu
mengakui ia memang ikut jalan-jalan anggota MPR. Jalan-jalan itu, menurut
Oesman, dilakukan mulai 7-17 Juni 2003.

Selain ke Perancis, anggota MPR juga ngelencer ke Italia dan Spanyol.
Pokoknya ke negara-negara yang perdagangannya bagus, ujarnya.

Siapa saja yang ikut, Oesman tak mau membeberkannya. Tanya saja ke Sekjen
atau wakil Sekjen, katanya.

Menurut Oesman, road show anggota MPR itu terkait dengan pertemuan
internasional untuk menarik investor ke Indonesia yang akan digelar di
Jakarta pada 2 Juli 2003. Itu terkait International Indonesia Regional
Investment Forum, kata Wakil Ketua MPR itu.

Nah, jalan-jalan itu, kata Oesman untuk mengundang para investor luar negeri
untuk ikut forum itu. Tapi kok MPR mengundang investor? Parlemen juga kita
undang. Kan parlemen yang mengarahkan investor, jelas Oesman.

Di Perancis tak berhasil bertemu parlemen? Itu karena KBRI di Perancis
nggak beres. Buktinya mereka tak bisa menghubungi parlemennya. Soal saat itu
hari libur kan bisa diatur.

Nginap di mana? Nginap tak ada masalah, pakai uang pribadi. Ini kan juga
ada kaitannya dengan bisnis kita. Saya kan bisnis di hotel, penerbangan.
Jadi menginap atas nama pribadi. Soalnya ongkosnya kurang. Nggak apa-apa
kita bantu. Kita ikhlas. Itu saja ya, kata Oesman mengakhiri pembicaraan.

Seperti diberitakan, sejumlah anggota MPR menginap di Hotel Crillon, hotel
supermewah di Perancis yang tarifnya Rp 6,5 juta-18,5 juta permalam. Selain
itu para wakil rakyat itu juga menyewa limusin untuk jalan-jalan.





RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---

Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
===


[RantauNet.Com] Korupsi di Negeri Busung Lapar

2003-05-28 Terurut Topik Indra J. Piliang
Kompas, Rabu, 28 Mei 2003




Korupsi di Negeri Busung Lapar


Oleh Saldi Isra

TRAGEDI kemanusiaan busung lapar (honger oedem) yang melanda ribuan bayi di
Sumatera Barat (Sumbar) tahun 1999 sampai 2000 sempat menghebohkan
masyarakat Indonesia. Berdasarkan kliping kesehatan yang dikeluarkan Pusat
Penelitian Pembangunan Pedesaan dan Kawasan Universitas Gadjah Mada, korban
busung lapar di seluruh Sumbar mencapai 8.598 balita (Indra J Piliang,
2002). Jika dilakukan pendataan lebih cermat, kemungkinan angka itu akan
menjadi lebih besar.

Berbarengan dengan tragedi kemanusiaan itu, berlangsung dua agenda politik
penting, Pemilu 1999 dan pemilihan Gubernur Sumbar (2000). Tak ayal lagi,
busung lapar menjadi salah satu isu sentral yang dikemukakan partai politik
(parpol) selama masa kampanye. Janji yang sama juga dikemukakan sebagian
besar calon gubernur. Intinya, parpol dan calon gubernur akan menyediakan
anggaran lebih besar guna menanggulangi busung lapar. Menurut mereka,
anggaran yang memadai amat diperlukan guna meningkatkan sumber daya manusia
(SDM) agar Sumbar tidak mengalami the lost generation.

Sayang, setelah pemilu usai dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) berhasil memilih Gubernur Sumbar periode 2000-2005, janji menyediakan
anggaran yang lebih besar untuk peningkatan SDM lenyap ditelan bumi. Di
tengah kesulitan ekonomi dan krisis kemanusiaan yang memprihatinkan, hampir
semua kekuatan politik di DPRD Sumbar-baik yang menyebut diri reformis,
apalagi yang mengidap virus Orde Baru-mulai menerapkan postulat, kalau mau
kaya jadilah politisi. Korupsi adalah salah satu cara memperkaya diri.

Meluasnya praktik itu di DPRD dapat diamati dari perubahan cara hidupnya.
Sulit dibantah, dalam waktu singkat hampir semua anggota DPRD menjadi orang
kaya baru (OKB). Kompas (28/10/2001) secara sederhana menggambarkan seorang
wakil rakyat yang sebelum Pemilu 1999 ke mana-mana naik sepeda motor bebek
bekas di daerah pemilihannya, setelah menjadi wakil rakyat, dalam dua tahun,
sudah punya mobil mewah.

PP No 110/2000

Dengan dalih, UU No 22/1999 tentang Pemerintah Daerah memberi hak untuk
menentukan anggaran sendiri, sebagian besar anggota DPRD mulai menyiasati
penyusunan anggaran daerah (APBD) guna memperkaya diri. Bahkan untuk
menyusun anggaran DPRD, anggota Dewan merasa tidak perlu tunduk terhadap
peraturan yang dikeluarkan pemerintah pusat. Bagi mereka, pos dan besaran
anggaran cukup ditentukan dengan peraturan tata tertib (Tatib) DPRD.

Landasan yuridis yang dikedepankan DPRD, pertama, Pasal 34 Ayat (3) huruf g,
Ayat (4) huruf c dan Ayat (5) UU No 4/1999 tentang Susunan dan Kedudukan
Anggota MPR, DPR, dan DPRD bahwa anggota DPRD mempunyai hak menentukan
anggaran, keuangan/administrasi yang pelaksanaannya diatur dalam Tatib.

Kedua, Pasal 19 Ayat (1) huruf g dan Pasal 21 Ayat (1) huruf c UU No 22/1999
bahwa anggota DPRD berhak menentukan anggaran belanja, keuangan/administrasi
yang pelaksanaannya diatur dengan Tatib.

Padahal, bila anggota DPRD mau memedomani aturan yang ada secara
komprehensif, tidak akan terjadi pendewaan Tatib dalam menyusun anggaran
DPRD. Anggota DPRD harus terikat pada peraturan perundang-undangan yang ada.

Pertama, dalam Pasal 86 Ayat (4) UU No 22/1999 ditegaskan, pedoman
penyusunan, perubahan, dan penghitungan APBD ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah (PP). Tidak hanya itu, kehadiran PP merupakan perintah Pasal 5
Ayat (1) UUD 1945 bahwa presiden menetapkan PP untuk menjalankan
undang-undang.

Kedua, dalam Pasal 4 PP No 105/2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah dinyatakan, pengelolaan keuangan daerah
dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku, efisien, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan asas keadilan dan kepatutan.

Ketiga, dalam Pasal 20 PP No 01/2001 tentang Pedoman Penyusunan Tatib DPRD
dinyatakan, DPRD bersama pemerintah daerah menyusun anggaran belanja DPRD.
Selanjutnya, dalam Pasal 21 dinyatakan, DPRD menetapkan Tatib sesuai
ketentuan yang berlaku. Kedua pasal itu dikunci dengan ketentuan yang
terdapat dalam Pasal 52 Ayat (3) bahwa jenis dan biaya kegiatan DPRD
ditetapkan sesuai PP tentang Kedudukan dan Keuangan DPRD.

Ketiga poin itu mengisyaratkan, kehadiran PP untuk mengatur keuangan
penyelenggara pemerintahan daerah, baik keuangan kepala daerah maupun DPRD
adalah sebuah keniscayaan. Untuk ini, pemerintah pusat telah mengesahkan PP
No 109/2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
dan PP No 110/2000 tentang Kedudukan Keuangan DPRD.

Khusus untuk keuangan DPRD, Pasal 2 PP No 110/2000 secara eksplisit
menentukan penghasilan tetap pimpinan dan anggota DPRD terdiri dari (a) uang
representasi, (b) uang paket, (c) tunjangan jabatan, (d) tunjangan komisi,
(e) tunjangan khusus, dan (f) tunjangan perbaikan penghasilan. Kemudian,
ditambah a) tunjangan kesejahteraan, (b) uang duka, dan (c) tunjangan
pakaian dinas.

Bila diikuti secara benar, melihat rincian penghasilan

[RantauNet.Com] Fw: Gong Xi Fa Cai

2003-02-11 Terurut Topik Indra J. Piliang

:
: : Ini owe ada sedikit nasehat dan lamalan gelatis buat lu olang semua
: : di Taon Kambing. Kalu bisa, pelhati'in baek² yaa... :
: :
: : Lu olang jangan banyak² makan kambing guling, ental kena dala tinggi.
: : Kalena itu, bagi elu olang yang kolestelolnya udah tinggi,
: : sebaiknya banyak² makan lumput bial sehat...
: :
: : Bisnis ada bagus taon ini kalu lu olang dagang sop kaki kambing.
: : Jeloannya dibikin gule, jual jadi obat kuat (taisen aja makan kambing).
: : Bisnis laennya ialah lu olang bisa buka bioskop yang kalcisnya Ceceng
: : (kelas kambing), atawa lu dagang kopi (biji kopi 'pan kaya tai-kam)...
: :
: : Musim keling bakalan panjang woa, itu disebabkan pengaluh kambing
: : yang takut ael. Bagusnya lu nimbun ael yang banyak dah.
: : Sebisanya mandi jangan seling², ael mahal woo...
: : (bialin badan bau kambing juga yg penting ilit)
: :
: : Taon ini, banyak olang bakal di adu domba. Jadi lu olang kudu lebi ati²,
: : jangan suka macem² atawa deket² sama itu tukang adu. Lu nonton aja
: : juga bisa ke-bawa². Tapi kalu lu kagak punya pilihan, ketimbang
: : lu yang diadu, mendingan lu yang jadi tukang adu laa.
: : Kambing item juga taon ini bakalan banyak dicali buat jadi kolban...
: :
: : Koluptol sepelti Kambing Bandot ada kemungkinan
: : bakalan di sate secala Welldone.
: : Wakil² lakyat yang kaya' Kambing Congek, bakalan
: : digiling masuk ke pejagalan ...
: :
: : Shio yang cocok untuk lu olang yang cali patnel bisnis di taon ini:
: : Kuda, kelbau (makannya sama² lumput).
: : Ayam ('pan sate ayam  sate kambing seling akul bedampingan
: : di satu meja dan didalem pelut)
: :
: : Akil kata, owe tulut bedo'a buat keselamaten lu olang
: : dan kita semua. Kalo lu dapet coan yang banyak, lu
: : musti ada bagi² itu lejeki ke hopeng².
: : Kalo lugi telus²an, lu musti coba buat bagi²
: : angpau untuk buang lu punya sial...
: : Haiya.!
: :
: : Kiong Hie, Kiong Hie, Kiong Ciput.
: :
: : M'pe Wong Kam Pung
: : Professional Astrologic Certified
: : Ijin praktek: No. 234/6969/APTNI
: : Asosiasi Paranormal dan Tidak Normal Indonesia
: :
: :
:
:
:



RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===



Re: [RantauNet.Com] Undangan Minang Inc.

2003-02-06 Terurut Topik Indra J. Piliang
Anbo iyo ndak dapek mambantu, doh. a nan bisa dilakukan dek peneliti politik
model ambo? Mungkin ka mangganggu balerong se.

Salamaik barapek. Ambo dukuang sapanuahnyo.

ijp
- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, February 05, 2003 11:17 PM
Subject: Re: [RantauNet.Com] Undangan Minang Inc.


:
:
: Mak Parapatiah, buliah ralat saketek yo.
: Namo ambo Rafaini (bukan Rifaini), dan ambo indak ahli marketing (walaupun
: pernah karajo di bidang iko).  Kini ambo di Public Relations.  Ndak tau
dari
: bidang iko apo nan bisa beko ambo sumbangkan untuak MI.  Tapi
mudah-mudahan ado
: nan bisa pulo ambo lakukan.
:
: Salam,
: Iraf
:
:


RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===



Fw: Re: [RantauNet.Com] FW: OOT... Alert Banjir

2003-02-05 Terurut Topik Indra J. Piliang

: Ya, informasi lengkapnya disini Ada daerah per daerah... Ini gunanya
: satelit cuaca, ketimbang satelit palapa, barangkali...
:
: ijp
:
:
:
: http://www.weatherunderground.com/global/ID.html
: - Original Message -
: From: Said Gamal [EMAIL PROTECTED]
: Sent: Wednesday, February 05, 2003 2:01 AM
: Subject: [indonesia_damai] FW: OOT... Alert Banjir
:
:
: : FYI .
: :
: : -Original Message-
: : From: prayitno [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
: : Sent: Wednesday, February 05, 2003 3:20 PM
: :
: :
: : Hi all,
: :
: : PLEASE BEWARE . FLOOD IS COMING
: :
: :
: : Berdasarkan informasi yang disadur dari Bapak Hendra (dari
: : weatherunderground.com) warga Jakarta diharapkan waspada malam ini.
: : Bibit badai sedang terbentuk di 250km tenggara Banyuwangi dan sedang
: terjadi
: : penarikan awan uap air ke arah pusat badai. Jakarta siang ini
: : diperkirakan tidak hujan (kalau ada hanya gerimis) tetapi seharian akan
: : mendung.
: : Awan dengan uap air maksimal akan mencapai Jakarta pada malam dinihari
ini
: : dan hujan akan sangat deras dan berlangsung lama. Keadaan
: (hujan-stop-hujan
: : dst) ini akan terjadi selama 3-4 hari ke depan. Puncak hujan musim
: : hujan ini diperkirakan terjadi anytime dalam periode ini. Bahkan lintas
: : Tulungagung-Cilacap diperkirakan akan lumpuh selama 2-3 hari. Seluruh
: : lalulintas disarankan lewat pantura. Ombak 4-5 meter di Selatan Pulau
: : Jawa dan Lantamal diminta untuk melarang nelayan selatan Jawa melaut.
: : For Your Info, kanal di Jl. Yos Sudarso (buat yang di Kelapa Gading tuh)
: : ketinggian air 40 cm di bawah muka tanggul.
: : Untuk yang mau lebih jelas bisa check di www.weatherunderground.com
: : Regards,
: : CRM  ERP Solution
: :
: : E. Arthur TJ Riry
: : Corporate Services Manager
: : Groesser DotCom, PT
: : Plaza Tamara 4th Fl
: : Jl. Jend. Sudirman Kav.24
: : Jakarta 12920-Indonesia
: : Phone: 62-21-5207718 Fax. 5207189
: : Mobile: 0856.88.11.66.7
: : eMail: [EMAIL PROTECTED]
: :
: : Semoga Bermanfaat.
: :
: : salam sukses
: : http://infonetbiz.int-ltd.com
: :
: :
: :


RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===



[RantauNet] Padang emang Makin ajaib

2001-01-11 Terurut Topik Indra J. Piliang








: 46-2 - 16-01-2001 
Keajaiban dari Padang
Anggota DPRD Sumatera Barat mengelola sendiri duit Rp 11 milyar untuk disalurkan ke masyarakat. Protes pun bermunculan.
SETIAP anggota DPRD Sumatera Barat (Sumbar) boleh memberikan bantuan dana sebesar Rp 200 juta kepada siapa pun. Uniknya, dana itu berasal dari APBD Sumbar tahun anggaran 2001, yang dialokasikan sebesar Rp 11 milyar untuk 55 anggota Dewan. Pada akhir Januari ini APBD itu disahkan DPRD. Unik bin aneh, bukan? 
Menurut Guspardi Gaus, Wakil Ketua Fraksi PPP DPRD Sumbar, beleid yang merupakan keputusan Dewan itu tak mungkin lagi diralat. Dana itu akan dikelola sendiri oleh Dewan dan tak akan ditender ke umum. "Jika ditender, kebocoran akan terjadi sampai 35 persen," kata Gaus. 
Tak heran bila kini para wakil rakyat di Ranah Minang itu sibuk mengkaji pelbagai proposal yang masuk dari berbagai kalangan yang menginginkan bantuan. Apalagi, ditetapkan pula bahwa mereka harus membagi dana bantuan itu tanpa sisa. "Saya saat ini masih menyeleksi puluhan proposal," kata Azmal Zen, anggota Dewan dari Partai Golkar kepada GAMMA. 
Tapi, Azmal Zen mengakui bahwa prioritas bantuan yang dia luluskan tentu permohonan dari daerah asal pemilihannya, Kabupaten 50 Kota. "Saya justru mefokuskan kota Padang, baru daerah lain," kata Faigi'asa Bawamenewi, Ketua Fraksi PDI-P asal pemilihan kota Padang. 
Kebijakan yang unik itu ditempuh, menurut Wakil Ketua DPRD Sumbar, Syahrial, setelah anggota Dewan banyak yang turun ke lapangan. Di situ mereka memperoleh informasi bahwa selama rezim Orde Baru bantuan (tiap tahun) hanya diberikan kepada daerah-daerah yang memenangkan Golkar. Jadi, daerah yang memenangkan PPP atau PDI cuma gigit jari saja. 
Misalnya yang terjadi pada Kelurahan Sungai Bangek, Padang. Selama ini daerah itu sangat minim bantuan dari pemda. Selidik punya selidik, sejak dulu yang menang di sana ternyata PPP. "Karena itu, pembangunan masjid di sana saya bantu. Sebab, masjid bukan milik partai, tapi milik rakyat banyak," kata Faigi. 
Aksi membagi-bagi uang ini tentu saja ditentang berbagai elemen di masyarakat. "Saya lihat ini proyek akal-akalan dan tidak terlepas dari unsur politik," kata Ade Waldemar Sababalat, Koordinator Forum Pemersatu Peduli Mentawai. Ade tak yakin bantuan itu murni tanpa embel-embel tertentu. 
Di mata Direktur LBH Padang, Zenwer Pador, aksi Dewan ini keterlaluan. Sebab, jika bantuan cair dan muncul masalah, susah dipertanggungjawabkan karena Dewan sebagai pengawas sudah menjadi pelaksana. "Apalagi, jika ada masalah di lapangan, pemda akan lepas tangan. Ini jelas runyam," katanya kepada GAMMA. 
Menurut Zenwer, pemberian bantuan itu seharusnya dilakukan oleh pemda. DPRD cukup membuat sistem, tata cara penyampaian sumbangan, dan merumuskan sistem pengawasannya. 
Tapi, menurut Faigi, Dewan hanya sebatas mengajukan nama-nama yang diberi bantuan. Pelaksana teknis di lapangan sepenuhnya dilakukan Pemda. "Jadi, bantuan ini tidak berbaju partai," kata Ag. M.S. Datuk Panduko Bandaro, Ketua Fraksi Partai Persatuan DPRD Sumbar kepada GAMMA. 
Yuen Karnova, juru bicara Pemda Sumbar, membenarkan. Malah, menurutnya, nilai sumbangan sebesar Rp 200 juta itu bisa saja berubah. "Bergantung kemampuan keuangan pemda," kata Yuen. "Apalagi, APBD belum disahkan," kata Wakil Ketua DPRD Sumbar, Syahrial, kepada GAMMA. 
Maski demikian, Eddy Dasril, Ketua Yayasan Masyarakat Independen Sosial Interes Sumbar, meminta Gubernur Sumbar menolak bleid tersebut. "Alasannya, DPRD sudah melampaui wewenangnya. Pemberian bantuan dari APBD mutlak wewenang eksekutif, bukan legislatif," kata Eddy. 
Tapi, Zenwer ragu gubernur punya nyali menolak bleid itu. Sebab, dari 55 anggota DPRD, hanya 17 yang memilih Zainal Bakar menjadi gubernur pada tahun lalu. "Jadi, bila pemda nekat menolak keinginan Dewan, bisa-bisa laporan pertanggungjawaban Gubernur Zainal ditolak DPRD," kata Zenwer. Mengancam, atau bergurau? 

-Sarluhut Napitupulu, Marjeni Rokcalva (Padang)












[ Home | Pencarian | Petunjuk Situs ] 

GAMMA Digital News: Bersih, Berani, Mandiri - Interaktif!© Hak Cipta Dilindungi oleh Undang-Undang, 1999. - Webmaster info 


Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=


Re: [RantauNet] Pasambahan Mintak Pulang

2000-12-20 Terurut Topik Indra J. Piliang


Ambo juo mandukuang ditaruihkan proses manimbo ilmu, dari mano sajo. Apo lai 
kan iko prinsip balerong ko: satitiak jadikan lauik, sakapa jadikan gunuang, 
alam takambang jadikan guru. Apo lain guru murik ndak paralu batamu muko.

Salam,

IJP

From: "Dedi Nofersi" [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [RantauNet] Pasambahan Mintak Pulang
Date: Thu, 21 Dec 2000 10:49:16 +0700

Taruih se lah Mak Bandaro jo Mak Pakiah. Jan lo diambiak asih ciloteh rang 
nan
alun bagala ko. Ma lo kataraso dek no, ano kan masih mantah baru.
Kalau lah salasai pasambahan no Mak, jan lupo lo dibuek-an summary no, 
buliah
nak paten lo dibaco no, bantuak nan ta lalah tun Mak.

wassalam,
dn


-Original Message-
From: Intansati Alun Bagala [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, December 21, 2000 5:37 AM
Subject: RE: [RantauNet] Pasambahan Mintak Pulang


 Assalamu'alaikum wr.wb.
 
 Tengoklah Mak Bandaro jo Pakiah Sutan ko... Maabih-abihan ari jo 
pasambahan,
 bantuak urang barandai. Untuak apolah gunonyo marekako, sambah manyambah
 dipalantako... Baa dek indak mangecek jo topik lain nan bamanpaat sajo.
 Banyak urang seso di kampuang awak dek abih dilantak galodo. Labiah elok
 awak mambantu urang dikampuang awak nan sadang seso tu. Mareka baduo ko
 indak anti-antinyo saliang sambah manyambah...bantuak urang baralek bana.
 Mantang-mantang mareka ko tingga iduik sanang di Jakarta, sahinggo bisa
 maabih-abihkan harinyo , jo pasampahan alek-alek an bantuak iko.
 
 Antikanlah sambah-sambah manyambahko, Angku Bandaro, nan lainlah karajo 
ka
 di kakok. Indak ado manpaatnyo dek kami nan mudo-mudo  alek -alek -an
 icak-icak ko do!
 
 Wassalam,
 
 Intan Sati Alun Bagala...
 
 
 
 Bandaro[SMTP:[EMAIL PROTECTED]] wrote:
 
  Pakieh Sutan  ( Muaro Paneh, Solok) :
 
  Manolah  Sutan   Bandaro,  silang   nan  bapangka,  karakok   nan
 bajunjuang.
  Sungguhpun Sutan surang nan basabuik namo baimbaukan gala.
  Nan tinggi tampak jauah, dakek joloang basuo.
 
 Stn Bandaro ( Kubang Putiah, Banuampu) :
 
 Dikumbalikan pasambahan kapado Pakieh Sutan.
 Tapi sungguahpun kapado sutan hambo  mangumbalikan parsambahan,
 nak sarapaknyolah kapado pangulu nan gadang basa batuah,
 ??
 
 
  Yobana sutan.
 
 Maano Pakieh Sutan.
 Sapanjang buah parsambahan Pakieh Sutan, alah suri tuladan kain,
 cupak tuladan gantang, banalah tibo pado tampaiknyo.
 Tapi sungguahpun baitu bana, bak pitua dinan tuo ;
duduak surang basampik-sampik,
duduak basamo ba lapang-lapang,
 
 
 ~ AB ~
 
 RantauNet http://www.rantaunet.com
 =
 Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
 http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
 
 Atau kirimkan email
 Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
 Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
 - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
 - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
 Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
 =
 WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
 adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
 =
 
 
 
 
 RantauNet http://www.rantaunet.com
 =
 Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
 http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
 
 Atau kirimkan email
 Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
 Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
 - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
 - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
 Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
 =
 WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
 adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
 =
 


RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

Atau kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=

_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.


RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

Atau kirimkan 

[RantauNet] Bangsa Yang Sekarat

2000-12-19 Terurut Topik Indra J. Piliang

Ado nan mambaco Kompas hari Senin kapatang? Kabatulan tulisan Ambo dimuek. 
Iko nyoa.

Ambo juo ka pulang kampuang hari Jum'at malam pakai Kijang. Tapi alun ado 
stiker lai.

Salamaik bahari rayo, mohon maaf lahir batin.

Salam,


IJP




Bangsa Yang Sekarat
Oleh
Indra J. Piliang

Apa yang dulu berperan besar membentuk Indonesia, dari tiada menjadi ada? 
Sebuah ide, tepatnya bangunan ide-ide yang ditumpuk-tumpuk menjadi kekuatan 
oleh elemen-elemen perjuangan nasional. Siapa yang paling berperanan di 
dalamnya? Siapa lagi kalau bukan cendekiawan yang bahu membahu dengan rakyat 
jelata. Halangan besar yang bernama kolonialisme, todongan senjata, dan 
minimnya dukungan internasional, dengan susah-payah berhasil dilewati ketka 
kemerdekaan sudah menjadi ide bersama.

Pasca jatuhnya Soeharto, ketika sejumlah cendekiawan yang selama Orde Baru 
berada di pinggiran kekuasaan, bahkan di penjara, memutuskan terjun ke 
politik, harapan perbaikan kehidupan bangsa kembali menyembul dalam pikiran 
saya. Saya berharap ada sesuatu yang dipertaruhkan, juga dipertarungkan, 
yaitu ide-ide besar guna melepaskan belitan krisis multi-demensional yang 
mencekik tubuh bangsa Indonesia. Saya berharap, mereka menyalakan obor-obor 
penerang bagi bangkitnya harapan rakyat, di tengah gelombang kegelapan 
nurani yang menutupi udara Indonesia. Cendekiawan, yang berfungsi mirip resi 
dalam negara-negara berkembang, tentu bisa menguak kabut gelap, dan 
mengundang datangnya sinaran matahari yang memberikan harapan bagi 
berkembangnya kehidupan.

Dengan kehadiran cendekiawan, politik tidak hanya sekedar persekongkolan 
merebut kekuasaan atas dasar  kepentingan kotak-kotak politik yang bernama 
partai.  Baju partai hanya dijadikan sebagai identitas pengenal, tanpa perlu 
memberatinya dengan muatan-muatan ideologis yang kalau tidak dibawakan 
dengan penuh ketelitian, bisa berakibat fatal bagi para pengikut politik 
yang fanatik. Dengan baju partai yang beraneka-warna itu, pluralisme 
mendapatkan lahannya, dan demokrasi menemukan tanah subur pasca kekeringan 
total dimasa rezim otoritarian Orde Baru.

Tapi apa yang saya temukan kini? Kekeringan ide-ide besar. Nyaris tak ada 
ide baru yang mengundang keterlibatan banyak pihak untuk mendiskusikannya, 
dan menjadikan ide itu sebagai tujuan bersama untuk melepaskan bangsa dari  
belitan krisis. Yang saya saksikan justru perebutan kekuasaan menjadi 
satu-satunya ide yang dijadikan lahan keroyokan oleh kalangan politisi kita. 
Padahal, selama lebih dari 38 tahun (1959-1998) kekuasaan menjadi sesuatu 
yang ditakuti, bahkan oleh kaum cendekiawan, saking seringnya digunakan 
untuk menindas manusia dan kemanusiaan. Kekuasaan juga membunuh ide-ide, dan 
memenjarakan pemikiran dan pemikirnya, seperti kita lihat dari banyaknya 
kaum pembangkang yang ditahan tanpa proses hukum yang layak. Kini kekuasaan 
yang menakutkan itu dicoba ditaklukkan oleh para politisi kita, untuk bisa 
digenggam, dan digunakan demi tujuan politik masing-masing.

Ketika ide-ide dasar terpuruk, dan kekuasaan menjadi tujuan, saat itu juga 
nasib bangsa dipertaruhkan. Siapapun yang menjadi politisi dan cendekiawan 
di masa sekarang, tentu diberi beban sejarah untuk menyelamatkan bangsa dari 
kehancurannya. Bagi politisi yang memegang kekuasaan, kita tentu berharap 
bahwa kekuasaan itu bisa digunakan semaksimal mungkin untuk menyelamatkan 
bangsa. Lebih-lebih bagi cendekiawan yang terjun ke politik, kekuasaan yang 
diraihnya harus bisa dijadikan sebagai alat untuk menebas kemiskinan, 
kebodohan, dan penyakit-penyakit sosial-budaya lainnya yang diidap bangsa 
ini. Pada saat politisi dan cendekiawan mengabaikan soal penting ini, maka 
sejarah akan mengutuk mereka sebagai orang pertama yang paling 
bertanggung-jawab atas tenggelamnya bangsa Indonesia ke kuburan sejarah.

***

Sebagai bangsa, kita tidak lagi mempunyai kebanggaan. Indonsia lebih mirip 
seperti animal farm (peternakan binatang), daripada sekumpulan orang-orang 
beradab yang memiliki peradaban tinggi. Sebagai bangsa, kita saling 
membunuh, atas nama apapun, dan dengan cara apapun. Siapapun yang hidup di 
Indonesia sekarang, terutama para politisi dan cendekiawan, mempunyai 
kontribusi atas pembunuhan demi pembunuhan itu. Kalau pelaku pembunuhan 
menggunakan pedang atau senapan, para politisi dan cendekiawan menggunakan 
kata-kata dan pena. Media juga punya peranan, sekecil apapun, karena turut 
menyebarkan kata-kata dan pena politisi dan cendekiawan ke medan-medan 
pertempuran.

Pembunuhan bukan sekedar pelampiasan dendam yang menahun, tetapi sudah 
menjadi bagian dari kebiasaan, yang lama-kelamaan bisa menjadi bagian dari 
budaya bangsa Indonesia. Soalnya budaya dibentuk berdasarkan kebiasaan. 
Kebiasaan membunuh itu sebetulnya bukan perilaku masyarakat yang baru sama 
sekali, karena pernah dipraktekkan pasca G 30 S/PKI. Pembunuhan menjadi 
sesuatu yang menurut pendapat awam dibolehkan, kalau yang dibunuh itu adalah 
pelaku kejahatan. Kebiasaan ini

[RantauNet] Tulisan Ambo Soal Gerakan Mahasiswa

2000-12-12 Terurut Topik Indra J. Piliang



Gerakan Mahasiswa:
Evaluasi dan Orientasi Baru
Oleh
Indra J. Piliang

Tanggal 13 November 2000 yang lalu, tepat 2 (dua) tahun Tragedi Semanggi. 
Ribuan mahasiswa masih memadati kampus Atmajaya, dan halaman gedung parlemen 
di Senayan. Ditengah peringatan itu, dan ditengah konflik elite politik 
sekarang ini dan beragamnya persoalan bangsa yang harus diselesaikan, 
benarkah mahasiswa seakan kehilangan arah perjuangannya? Seorang pengamat 
politik terkenal yang sekarang sedang belajar di USA dalam emailnya kepada 
penulis menyebutnya sebagai disorientasi gerakan mahasiswa. Pelan-pelan 
gerakan mahasiswa menjadi sangat marginal, padahal begitu banyak 
persoalan-persoalan bangsa yang notabene membutuhkan perhatian mahasiswa. 
Apakah benar fungsi mahasiswa hanya sekedar penghela sejarah atau pembuka 
kotak Pandora dari rezim otoritarian, lalu setelah itu membiarkan kelompok 
masyarakat lain memainkan peranannya?

Memang tidak seluruh komponen mahasiswa diam, setidaknya masih terdapat yang 
bergerak. Menurut pengamatan penulis, setidaknya terdapat tiga komponen 
mahasiswa yang masih melakukan gerakan:

Pertama, komponen mahasiswa yang konsisten dengan tuntutan-tuntutan 
reformasi, seperti pengadilan Soeharto, penghapusan dwi-fungsi ABRI, dan 
penghapusan korupsi-kolusi-nepotisme. Kebanyakan komponen yang mewakilinya 
berasal dari mahasiswa-mahasiswa radikal, seperti Forkot, Jarkot, dan 
sejenisnya. Sayangnya komponen mahasiswa ini sudah mengalami perpecahan 
internal, baik karena pergantian kepemimpinan, atau aktifis-aktifisnya sudah 
menamatkan bangku kuliah. Pasca Soeharto, mereka tergabung dalam kelompok 
Reformasi Total yang menyerukan pembentukan Komite Rakyat Indonesia. 
Kelompok ini juga menolak Pemilu karena merasa bahwa UU Pemilu dihasilkan 
oleh anggota legislatif yang tidak konstitusional. Pengertian mereka tentang 
Orde Baru adalah bagian dari kudeta militer yang melanggar konstitusi. 
Apapun kebijakan Orde Baru harus ditolak, karena proses awalnya sudah tidak 
konstitusional. Dari pembicaraan dengan sejumlah aktifisnya, penulis 
mendapat kesan bahwa mereka sedang menyiapkan revolusi generasi (Lebih jauh 
baca tulisan penulis dalam Kompas, 14 September 2000 tentang "Elite Politik 
dan Revolusi Generasi).

Kedua, komponen mahasiswa yang konsisten dengan tuntutan-tuntutan reformasi, 
tetapi jarang bergerak di lapangan. Komponen ini lebih memilih jalur aman 
dengan mempengaruhi wacana publik tentang reformasi lewat seminar dan 
diskusi di kampus-kampus. Umumnya mereka memilih bergerak berdasarkan 
momentum khusus, misalnya Sumpah Pemuda atau Hari Pahlawan. Kelompok ini 
kebanyakan berasal dari lembaga intra kampus, seperti Badan Eksekutif 
Mahasiswa, sekalipun juga ada yang berasal dari lembaga ekstra kampus. 
Sebagian besar dari kelompok ini, pasca Soeharto, memilih jalur reformasi 
konstitusional, termasuk dengan menerima pemilihan umum. Bahkan banyak 
diantaranya yang bertindak dalam lembaga pengawasan Pemilu, seperti UNFRELL. 
Agenda kelompok ini tidak begitu jelas mengingat sebagian besar pimpinannya 
sudah menyelesaikan kuliah. Agenda formal memang tetap ada, yaitu terkait 
dengan sejumlah visi reformasi yang diulang-ulang dalam setiap kali diskusi 
dan demonstrasi.

Ketiga, komponen mahasiswa yang bermain dalam lingkaran elite-elite politik. 
Sebagian besar berasal dari lembaga ekstra kampus, baik yang lama, atau yang 
baru. Pernyataan eksplisit Amien Rais bahwa dia juga membawa mahasiswa 
sebagai "teman" dalam tur ke Sumatera, memperlihatkan fenomena ini. Secara 
garis besar mereka memang berada dalam dua kubu politik, pendukung Amien 
Rais atau pendukung Gus Dur. Tidak heran kalau di lapangan kita melihat ada 
"benturan kecil" antara kelompok aktifis HMI (bukan lembaga, tapi 
perorangan. Pen.) dengan kelompok mahasiswa/santri NU. Dalam sejarah gerakan 
mahasiswa, mereka dikategorikan sebagai mahasiswa politisi. Agenda mereka 
apalagi kalau bukan menangguk keuntungan material dari gerakan-gerakan yang 
mereka lakukan, dan sekaligus melakukan mobilitas vertikal sebagai 
elite-elite politik baru. Agenda lain, mungkin, menjalankan idealisme 
perjuangan gerakan mahasiswa melalui orang-orang dan lembaga-lembaga yang 
mereka nilai "tepat". Dengan menempuh jalur politik, jenis mahasiswa ini 
menembus jalan pintas untuk mencapai jabatan-jabatan strategis dalam tubuh 
partai. Jika seorang aktifis partai membutuhkan waktu 5-10 tahun untuk 
menjadi pimpinan, misalnya, mereka cukup menempuhnya dalam hitungan setahun 
atau dua tahun setelah terlebih dahulu melakukan satu atau dua proyek 
politik.

Sebetulnya juga terdapat kelompok keempat, tetapi lebih merupakan aliansi 
pemuda-mahasiswa ekstra kampus. Penulis menemukan satu proposal yang 
ditujukan kepada penyandang dana, dalam dan luar negeri, untuk aktifitas 
mereka. Kelompok ini setengah LSM, setengah mahasiswa, dan banyak 
menyandarkan penghasilan dari pekerjaan-pekerjaan yang tercantum dalam 
proposal-propos