[RantauNet.Com] Selamat Idul Fitri 1424 H
Server mailing list RantauNet berjalan atas sumbangan para anggota, simpatisan dan semua pihak yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan klik: http://www.rantaunet.com/sumbangan.php Saya beserta keluarga mengucapkan selamat Idul Fitri 1424 Hijriyah. Semoga hari yang berbahagia ini membawa kegembiraan kepada semua orang, terutama terhadap kalangan yang menderita, miskin, dan teraniaya oleh perbuatan manusia lainnya di muka bumi ini. Mohon maaf lahir batin. Salam Ta'zim Indra J. Piliang Faridah Thulhotimah Afzaal Zapata Abhista ~~~ Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] ~~~ Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
Re: [RantauNet.Com] Indra J. Piliang di Metro TV
yang bilang pelit siapa? jaga-jaga aja, pergaulan anak muda sekarang. ditraktir makan sate, eh, nyatanya malah membawa gerobaknya pulang. boleh, kan, jaga-jaga? belum kalo datang bawa teman, calon mertua, sopir, baby sitter, dllnya. kan bisa bangkrut. lagian, gaji peneliti itu kecil ketimbang jual kain di Tenabang... kalau mau foto, asal bawa kameranya ya... ijp --- In [EMAIL PROTECTED], Cysca [EMAIL PROTECTED] wrote: Ganteng tapi kok pelit yaa ? Udah dipuja puji masih nyuruh be-es be-es... Tadinya sih pingin ngajak foto bareng, tapi ntar malah minta honor, wah nggak jadi deh... C untuk Cysca dan -- (*o*) --, boleh aja kita makan sate padang di Tenabang, asal BS-BS... RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ===
Re: [RantauNet.Com] Indra J. Piliang di Metro TV
tuh, kan, udah dipasangin verbonden masak minta diperistri? abis itu pake tanda di tangan lagi. jari yang mana mo dikasih tanda di tangan? kebanyakan becanda, jadi kebablasan cysca ini. kalo mengalamatkan pujian, silakan kirim surat. nanti dibales, asal pakai perangko... ijp --- In [EMAIL PROTECTED], Cysca [EMAIL PROTECTED] wrote: satu lagi yg lupa tapi penting: kita berdua cuma muji2 ganteng ama minta tanda tangan doang kok. Nggak minta diperisteri lhooo...(hm...mungkin kebanyakan neliti dan berkutat di perpust CSIS kali yaaa??? ) Sama kayak bilang Arief Suditomo ganteng, Ari Wibowo ganteng, ato Tom Cruise ganteng. Jadi ya stay cool aja yaa... But, thanks anyway untuk 'the story of your life' - nya. C - Original Message - From: Indra J.Piliang hahaha, udah ada tanda verboden di depan rumah mertua. dilarang lewat. banyak anjing galak. apalagi, bayi kami suka ngamuk kalau melihat hil-hil yang mustahal, ... RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ===
[RantauNet.Com] Polsek Pasar Minggu Tangkap 7 Pemerkosa
Dari sejumlah nama-nama pemerkosa, menyengat bau padangnya... ijp - Media Indonesia, Sabtu, 30 Agustus 2003 Polsek Pasar Minggu Tangkap 7 Pemerkosa JAKARTA (Media): Tujuh dari delapan tersangka yang diduga terlibat memerkosa perempuan di bawah umur secara bergilir pada 19 Agustus, ditangkap Tim Buru Sergap Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Pasar Minggu. Para tersangka disergap di rumah kontrakan masing-masing di kawasan Pejaten Timur, Pasar Minggu, tak jauh dari Stasiun Kereta Api Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kemarin dini hari. Ketujuh tersangka itu adalah Asman, 27, kondektur Metromini 604 trayek Pasar Minggu-Tanah Abang; Edi Prayitno, 24, kondektur Metromini 62, Pasar Minggu-Manggarai; Rudi, 25, pedagang sandal; Masri, 23, pedagang aksesoris di Pasar Minggu; Wendra, 27, dan Ramli, 26, keduanya pedagang kaki lima di Pasar Minggu. Sedangkan Ari, 25, pemilik kontrakan yang diduga sebagai pelaku utama, masih buron. Tup, 15, seorang pembantu rumah tangga di kawasan Bekasi, mengalami nasib nahas, Selasa (19/8) lalu. Ketika itu, korban bersama dua rekannya, Bejo dan Riyanti, mengunjungi pasar kaget di Pasar Kranji, Bekasi. Malam itu sekitar pukul 20.00 WIB, korban diajak berkenalan oleh seseorang bernama Ari. Korban yang masih polos mengaku telah keluar dari rumah majikannya. Ia tidak betah tinggal jauh dari orang tua dan ingin pulang ke kampung halaman. Ari mengaku kasihan dan berjanji mengantarkan saya pulang ke Banjarnegara, Jawa Tengah, tutur korban saat melaporkan kejadian itu kepada polisi. Mereka berbagi cerita hingga sekitar pukul 23.00 WIB. Kemudian, Ari dengan wajah yang menunjukkan kesungguhan, mengajak Tup menginap di rumah kontrakannya. Besok saya akan antarkan kamu ke Banjarnegara. Begitu janjinya kepada saya, lanjut Tup. Korban percaya saja dan minta izin berpisah dengan kedua rekannya. Setiba di rumah kontrakan, perilaku Ari berubah menjadi garang. Ia memperlakukan saya tidak senonoh. Saya dianuin, ujarnya sambil mengusap air mata dengan tisu. Ternyata perbuatan Ari dilihat tujuh pengontrak lainnya yang mengintip dari balik jendela. Ketujuh orang itu tidak segan-segan masuk ke dalam rumah, lalu bergiliran memerkosa Tup. Saya di sana dua hari dua malam. Mereka terus-menerus menganuin saya, aku korban. Menurut Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan Komisaris Merdisyam, kemarin, hasil visum mengungkapkan, korban positif disetubuhi lebih dari satu orang secara bergilir hingga kemaluannya robek. Setelah dua hari memperlakukan korban secara brutal, salah seorang tersangka membawa Tup ke sebuah kafe di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, untuk dipekerjakan. Di tempat itu, korban berkenalan dengan pegawai kafe yang keibuan. Kepada perempuan itulah korban menceritakan semua yang dialaminya dengan bercucuran air mata. Kerabat perempuan itu pada 22 Agustus mengantarkan korban melapor ke Polsek Bekasi Barat. Namun, polisi di sana menyarankan melapor ke Polsek Pasar Minggu, sesuai dengan tempat kejadian. Seminggu kemudian, setelah korban mengingat tempat kejadian, mereka melapor ke Polsek Pasar Minggu. Kemarin dini hari para tersangka ditangkap. Sedangkan Ari kabur. Saat ini petugas kami tengah memburu tersangka Ari, ujar Merdisyam. (NV/Sht/J-1) RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ===
[RantauNet.Com] Jan Lupo Nonton Trans TV, Ya!!!!
, yang digarap Hanung, misalnya, ditampilkan dengan gaya teatrikal dengan tajuk Panggung Sjahrir. Dalam sejarah perjalanan bangsa ini, Sjahrir awalnya memang sebagai awak kelompok tonil. Sementara itu, Sergie memilih sisi humanis seorang Hatta yang sederhana dan jujur dalam menjalani hidup. Imbuhan pendapat sejumlah pengamat yang dicuplik dalam setiap episode membuat penonton dapat mengenal lebih dekat sang tokoh. Dalam episode Hatta bertajuk Kesunyian Yang Berbisik ada cuplikan pendapat tokoh koperasi Adi Sasono yang menggarisbawahi kejujuran Hatta: bersatunya kata dengan perbuatan. Ada juga bincang-bincang dengan orang-orang terdekat sang tokoh. Mungkin tak banyak yang tahu jika Des Alwi dulu pernah dimarahi oleh Hatta lantaran bola menyasar ketika Hatta dalam masa pembuangan di Bandaneira, jauh sebelum Indonesia merdeka. Mungkin pula tak banyak dari generasi saat ini yang tahu bahwa Hatta mempunyai koleksi ribuan buku di kediamannya yang hingga kini masih dirawat dengan baik oleh ketiga putrinya: Meutia, Gemala, dan Halida. Pilihan untuk mengambil sudut yang menarik bukannya tanpa risiko. Sukmawati Soekarnoputri, salah seorang putri Bung Karno yang berkesempatan menyaksikan preview seri televisi ini, sempat memberikan catatan ketika melihat episode yang menampilkan kisah perjalanan hidup ayahandanya. Garin dan kawan-kawan mengambil sisi romantis seorang Bung Karno. Episode Bung Karno menampilkan kisah cinta Sang Proklamator dengan Fatmawati dan Inggit Ganarsih. Seorang tokoh bangsa tidak bisa dipisahkan dengan pemikiran ideologisnya. Mengapa itu juga tidak ditampilkan, ujar Sukmawati. telni rusmitantri Sinar Harapan, 15 Agustus 2003 Memperingati Hari Kemerdekaan RI Trans TV Tayangkan Serial TV Pustaka Tokoh Bangsa Jakarta, Sinar Harapan Memperingati Hari Kemerdekaan ke-58 RI, SET bersama Yayasan Bung Karno dan Trans TV memproduksi Seri Pustaka Tokoh Bangsa yang akan ditayangkan mulai 17 Agustus besok. Dari 26 episode yang direncanakan, Trans TV baru akan menayangkan tiga episode awal, masing-masing seri Soekarno, Hatta dan Sutan Sjahrir. Program seri TV Tokoh Bangsa ini ditujukan untuk melestarikan dan mengembangkan nilai kehidupan para pendiri bangsa ini sebagai teladan dalam kehidupan masa kini, sekaligus menunjukkan bagaimana komitmen para tokoh bangsa ini terhadap persatuan dan kemerdekaan Indonesia. Itulah sebabnya mengapa program semacam ini dibuat dalam bentuk serial TV. Menyitir ucapan Garin Nugroho selaku konseptor dan penanggung jawab kreatif, kini memang sudah saatnya proses berbangsa ini secara demokratis diceritakan dalam budaya populer kita. Dengan cara seperti ini, program televisi yang dikemas secara popular, ringan dan melibatkan artis populer akan lebih banyak menghadirkan sejarah secara elegan di tengah -tengah masyarakat populer. Saya sempat dibilang gila karena membuat serial ini dalam waktu yang pendek, sahut Garin di sela-sela penayangan perdana Pustaka Tokoh Bangsa di Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail di Jakarta, Rabu petang kemarin. Bersama rekan-rekannya di SET Film Workshop, Garin hanya memiliki waktu tiga bulan untuk menyelesaikan tiga serial pertama. Hampir semua pihak yang terlibat adalah anak-anak muda, seperti sutradara Hanung Bramantyo dan Dian W Sasmita yang menggarap Soekarno dan Sjahrir serta Sergius Sutanto menggarap Hatta. Sementara tim kreatifnya juga melibatkan ahli sejarah CSIS, Indra J Piliang. Dari deretan pemain adalah artis-artis terkenal seperti Anjas mara sebagai Soekarno, David Chalik sebagai Hatta dan Fathur, yang lebih dikenal sebagai penyanyi, berperan sebagai Sjahrir. Dengan segala keterbatasan ini, Garin meminta agar semua pihak tetap melihat karya ini sebagai semangat anak-anak muda untuk mengenal tokoh-tokoh pendiri bangsanya. Saya memberikan kebebasan mereka untuk berkarya atau menafsir tokoh yang bersangkutan dengan batasan ilmu sejarah dan informasi dari keluarga masing-masing tokoh, tandas Garin yang dikenal sebagai sutradara film itu. Ditambahkan Hanung, dalam mengerjakan proyek ini ia berpatokan pada tiga elemen, yaitu rekonstruksi, footage dan wawancara. Karena keterbatasan biaya dan dana maka ia tidak mungkin melakukan rekonstruksi secara utuh, sehingga ia hanya mengambil salah satu sisi yang ingin ditonjolkan dari seorang tokoh dengan banyak menggabungkan unsur footage dan wawancara. Seperti dalam episode Hatta, Sergius banyak memasukkan wawancara dengan ahli sejarah Des Alwi, yang kebetulan teman dekat Bung Hatta, serta ketiga anak Bung Hatta, Meutia, Gemala dan Halida Hatta. Di situ Sergius juga memasukkan sisi humanisme ataupun komedi, misalnya dalam adegan Hatta muda yang waktu itu masih kuliah di Den Haag, dikerjai teman-temannya untuk pergi ke kafé dan melakukan kencan buta dengan seorang gadis bule. Adegan lain yang mengharukan adalah sikap kesederhanaan Hatta sudah tidak lagi menjabat sebagai Wakil Presiden, keluarga Hatta hidup sangat sederhana, sampai-sampai istrinya, Rahmi Hatta, seringkali menjaminkan
Re: [RantauNet.Com] Innalillah w i i r (Cairo)
innalillahi, ambo ikuik baduka. sabagai urang tuo nan pernah mengalami kejadian sarupo (ambo ndak manyabuiknyo sebagai musibah, karano itu kehendak Allah SWT), kejadianko mudah-mudahan makin mambuek Uni Rahima tegar dan tawakal. Istri ambo pernah baitu taguncang, padahal bayi nan kaguguran itu baru baumue duo bulan di kandungan, alun babantuak. Alhamdulillah, kini ado pagantinyo, Afzaal nan mulai mamasuki usia ka duo bulan. Wassalam, Indra, Istri dan Afzaal - Original Message - From: FST-IAMS-Elect To: rah ima Cc: Rantau-Net (E-mail) Sent: Sunday, July 20, 2003 7:07 PM Subject: [RantauNet.Com] Innalillah w i i r (Cairo) Innalillah wa innaillaihi rajiun Telahkeguguran ( miscariage) dunsanak kito Rahima. Putra beliau yang belum sempat lahir( meninggal dunia) pada 18 Juli 2003 di Cairo. Kami semua terkejut dan ikut merasakan kesedihan Rahima Semoga arwah almarhum ditempatkan disisiNya dan Rahima beserta keluarga dikuatkan iman dalam menerima cobaan ini. Tolong kirim nmr telp Rahima di Cairo, mungkin ado nan akan menelepon. Wass mak Bandaro Bogor ~
Re: [RantauNet.Com] Mohon Do'a Restu
Saya juga mengucapkan selamat menempuh hidup baru... IJP - Original Message - From: mulyadi To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, July 16, 2003 12:09 AM Subject: Re: [RantauNet.Com] Mohon Do'a Restu Ass, wr, wb. Kami warga RN di Bumi Sriwijaya, mengucapkan salamaik pulo ka sanak Nofen jo pasangannyo, nan manikah hari Sabtu tgl.12 Juli 2003 nan lalu di Gunung Putri Bogor. Semoga menjadi keluarga yang Sakinah, Mawaddah wa Rahmah. Kamaa pai bulan madu nyo sanak !!! Wassalam, M.St.Bangsawan - Original Message - From: Cysca To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, July 16, 2003 12:53 PM Subject: Re: [RantauNet.Com] Mohon Do'a Restu Saya mengucapkan selamat menempuh hidup baru - Original Message - From: Nofendri T. Lare Ya Allah Maha Suci Engkau yang telah menciptakan makhluk-Mu berpasang-pasangan Dalam mengikuti Sunnah Rasul-Mu untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah warrahmah. maka izinkanlah kami menikahkan putra-putri/anak kemenakan kami FITRIYARNI SISKA (Siska) dengan NOFENDRI(Nofen)
[RantauNet.Com] 3 Oknum Prajurit TNI Disangka Perkosa 4
Dalam film Naga Bonar ungkapan khas Dedy Mizwar adalah: AH, SUDAH KU BILANG, JANGANLAH KAU BERPERANG. KAU IKUT JUGA. MATILAH KAU. Ketika pertama perang Aceh digelar, saya sempat email di sini soal ini, dalam urutan pertama. Prajurit-prajurit TNI itu kan masih muda- muda, berusia 20-an. setelah sebulan, sapi dibedakinpun dilihat cantik. biasanya, di kamp-kamp prajurit, dibuat rumah bordir khusus. dimana-mana begitu... ijp 3 Oknum Prajurit TNI Disangka Perkosa 4 Warga di Aceh Utara Reporter : Anton Aliabbas detikcom - Lhokseumawe, Tiga oknum prajurit TNI berinisial Praka SP, Pratu HD dan Pratu AL disangka telah memperkosa 4 orang warga di Kabupaten Aceh Utara. Tiga prajurit tersebut berasal dari satu batalyon yang di-BKO-kan ke Koops TNI di Lhokseumawe. Pemeriksaan akan dapat diselesaikan besok (30/6/2003) dan berkas perkara dilimpahkan ke oditur militer untuk segera disidangkan melalui pengadilan militer, ujar Rusli di Lhokseumawe, Minggu (29/6/2003). Terungkapnya kasus tersebut berawal dari laporan masyarakat melalui Danramil setempat di Aceh Utara kepada Satgas POM TNI, Jumat (27/6/2003) lalu. Laporan itu menyebutkan bahwa telah terjadi pemerkosaan terhadap 4 orang warga yang dilakukan oknum TNI. Dansatgas POM TNI Letkol CPM Rusli segera menindaklanjuti laporan tersebut dengan penangkapan dan penahanan terhadap ketiga prajurit itu, Jumat sore. Dalam pemeriksaan, ketiga prajurit itu mengaku telah melakukan tindak pidana pemerkosaan pada 20-22 Juni 2003. Satgas POM juga telah meminta keterangan dari korban, Sabtu (28/6/2003). Empat perempuan yang menjadi korban berinisial SD (25), HS (25), AS (21) dan NL (19). Korban mengaku telah diperkosa oknum prajurit tersebut. Pihak korban meminta jaminan kepada aparat kemanan agar keberadaan dirinya, baik di rumah maupun di persidangan tidak dipublikasikan ke media massa. Permohonan tersebut ditulis di atas kertas segel bermeterai. (rif) PDMD Ingin Prajurit Pemerkosa 4 Wanita Aceh Dipecat Reporter : Anton Aliabbas detikcom - Aceh Besar, Penguasa Darurat Militer Daerah (PDMD) Provinsi NAD Mayjen TNI Endang Suwarya menginginkan para prajurit yang terlibat pemerkosaan terhadap 4 wanita di Aceh Utara dipecat. Ditegaskan, kasus perkosaan itu sangat memalukan TNI. Mau saya seperti itu (dipecat) tapi terserah pimpinan karena ada aturan hukum, kata Endang Suwarya menjawab pertanyaan wartawan apakah akan memecat prajurit yang terlibat perkosaan tersebut. Hal itu disampaikan Endang di sela-sela kunjungan di kamp pengungsi Reuleut kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, Selasa (1/7/2003). Endang lantas meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian yang memalukan TNI tersebut. Itu harus ditindak keras. Itu tindakan yang tak pantas dilakukan prajurit. Memang memalukan. Kita minta maaf pada masyarakat, kata Endang. Meski akan menindak tegas, PDMD menolak menarik batalyon 411 yang anggotanya terlibat perkosaan tersebut. Untuk penarikan batalyon, katanya, akan ditentukan oleh Pangkoop. Biar Pangkoops yang menilai. Nanti akan berdasarkan penilaian, jawabnya. Seperti diberitakan, 3 oknum prajurit TNI berinisial Praka SP, Pratu HD dan Pratu AL disangka telah memperkosa 4 orang warga di Kabupaten Aceh Utara. RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ===
Re: [RantauNet.Com] Maubah Namo Provinsi
labiah urgent di masyarakat --- kecek Mak Ban, sarancaknyo di kuduang --- maaf kalo ado nan tasingguang wass and - Original Message - From: Indra J. Piliang [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, June 28, 2003 3:07 AM Subject: [RantauNet.Com] Maubah Namo Provinsi Sanak-sanak di rantau, dulu pernah ambo manulih di koran soal perubahan namo-namo provinsi, sebagai khasanah identitas kultural dan historis masing-masing. Tujuannyo mampakuek desentralisasi jo otonomi. RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php === RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php === RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ===
Re: [RantauNet.Com] Maubah Namo Provinsi
Mak Buyuang, iyo kito maulang kaji lamo. itu gunonyo badiskusi. jan mode orang di Jakarta, ado nan babeda pandapek, manurunkan parewa, preman, clurit jo badie. iyo bana samakin barbar. kalau memang manyruak-nyuruak ka balakang, sabananyo pamikiran soal Indonesia 6000 tahun itu kan kalakuan M. Yamin dkk. secara historis, ndakado doh Indonesia tuh. Sumpah Pemuda kan kesepakatan. Kesepakatan bisa diubah. kesepakatan para pemuda bukan titah suci, apolai kalau diimani. Sumpah pemuda kan baisi pasan, Bertanah Air satu, Tanah Air Indonesia, Berbangsa Satu, Bangsa Indonesia Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia Itupun banyak versi dalam sejarah. Banyak buku nan manjalehkan perbedaan itu. Ado nan manyabuik Sutan Sjahrir berperan, ado nan manyabuik indak, ada nan punyo buktri, ado nan hanyo badasarkan kasaksian sajo. Bangsa Indonesia kan bukan pencatat yang baik. sejarah adalah milik penguasa. Satu contoh kecil, ada yang menyebut Pembukaan, Preambule, Mukadimah untuk nan kini awak kenal sebagai Pembukaan UUD 1945. Para pemikir negara federal adolah pemikir-pemikir Minang: Sutan Sjahrir, Muhammad Hatta dan Tan Malaka. Ini ada dasarnya, yakni keberadaan konfederasi nagari di Minang. Kekuasaan raja Pagarruyuang kan hanyo sabateh paga halaman. Di Nagari wali nagari nan bakuaso, di Mesjid iyo imam nan bakuaso, di suku iyo datuak/panghulu nan bakuaso, di area baburu iyo muncak buru nan bakuaso, dll. iyo dakek jo polis- polis di Yunani, dengan Merapi-Singgalang sebagai Olympusnyo. Sadang pamikir-pamikir kesatuan, iyo intelektual dalam negeri, biasanya Jawa. itupun bukan tujuan, tapi alat melawan penjajahan. alat kan bisa diubah, asal tak mengubah tujuan. makonyo, ambo iyo ndak sapandapek soal NKRI doh. ado pertentangan antaro pasal 1 ayat 1 dengan pasal 37 ayat 4 UUD 1945 hasil amandemen. manuruik pasal 1, Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. jadi, bentuk negara kita republik, bukan kerajaan, bukan kesultanan, bukan teokrasi, dll. jadi, bentuk negara kita bukan kesatuan. Jadi, NKRI itu mengada-ada saja moh mak. sistem pemerintahan bisa diubah. menjadi sistem federal, misalnya, seperti di India, Jerman, AS, Brazil, dan Rusia. Kelima negara itu kan punya penduduk besar di dunia, sama halnya dengan Indonesia. malah, Indonesia meryupakan negara kepulauan terbesar di dunia. kalau orang Aceh ndak mau disebut orang Ambon, kenapa harus dipaksa atas nama kesatuan? sebut saja orang Aceh, lantas sistem pemerintahannya diperbaiki. Ikrar setia kepada NKRI, nauzubillah, ini kan mendekati syirik. setia, ya, kepada Tuhan, kalau NKRI berubah menjadi Negara Federal Indonesia, bagaimana nasib yang bersumpah tadi? yang namanya manusia, bisa berubah kapan saja. soal batas-batas provinsi, sepakati saja. semua pihak bisa mengklaim apa saja. Sriwijaya, Majapahit, bahkan juga Abbasiyah, Umayah, Mongol, yang menguasai setengah dunia. Tapi kan itu teritori zaman saisuak. Jadi, provinsi Minang bisa saja meliputi Sumbar sekarang, tak perlu sampai ke Kelantan. Jangan sampai model banten dan DKI Jakarta yang berebut 22 pulau di gugus kepulauan seribu atas dasar peta zaman Belanda. Atau antara Jambi dengan Provinsi Kepulauan Riau yang berebut Pulau Berhala (sejak tahun 1980). kenapa tak diubah saja Indonesia kezaman Belanda? ini kan pendidikan politik yang sangat tak cerdas. Salah satu terapi dalam memperbaiki keadaan adalah dengan menggeser letak bangku, mengubah arah rumah, mencat warna lain, mengubah pandangan, melakukan training, etc. metode pemilu saja berubah, koq, kenapa nama provinsi tak bisa? kita sudah lama tenggelam dengan keseragaman, itu yang membuat kita begini terus, bergumul dengan persoalan sama dengan cara yang sama, selalu kembali ke titik nol... ijp NB Saatnya Berpikir Progresif, Sebelum Indonesia Habis --- In [EMAIL PROTECTED], Zubir Amin [EMAIL PROTECTED] wrote: On dated Fri,27 Jun 2003,sanak Indra Piliang al wrote: ...dulu pernah ambo manulih...soal probahan namo2 provinsi sebagai khasanah kultural dan historis masing2(propinsi-ab) tujuannya memperkuat desentralisasi jo otonomi... -- Sanak Indra Piliang nan dihormati.Kalau parubahan namo propinsi Su matra Barat,manjadi propinsi Minangkabau seperti nan pernah sanak tu- lih dan ini sanak mintakan pandapek rang palanta kito ko,secara kultural apalagi dikaitkan dengan sistim OTDA,pandangan itu bisa dimengerti.Mung kin akan bisa labiah merakyat itu Otda di Sumatra Barat. Ado nan agak mengkhawatirkan jo Buyuang komah Indra.Dulu pada saat gencar-gencarnya pembahasan DASAR dab BENTUK negara RI dalam sidang Kons tituante di Bandung tahun-tahun 1956/57,terdapat duo benang merah menge nai bentuk negara inikesatuan atau federasi.Alur pemikiran nan satu ju dengan negara kesatuan,bertumpu pada pengembangan jiwa sumpah pemuda dan semangat Proklamasi 17 Agustus 1945.Identitas kedaerahan agar dile bur menjadi identitas nan berwajah
[RantauNet.Com] Maubah Namo Provinsi
Sanak-sanak di rantau, dulu pernah ambo manulih di koran soal perubahan namo-namo provinsi, sebagai khasanah identitas kultural dan historis masing-masing. Tujuannyo mampakuek desentralisasi jo otonomi. Insya Allah, lembaga nan ambo pimpin, The YHB Center (Yayasan Harkat Bangsa) sadang terlibat dalam perumusan revisi UU Otda yang rencananya bekerjasanma dengan sejumlah stakeholder, antara lain Depdagri dan DPR. Ambo ingin maangkek kembali soal perubahan nama-nama provinsi ko. kalau dicalik, namo-namo provinsi awak dibagi-bagi macam kesatuan militer atau mato angin. Ado Sumatera (Barat, Selatan, tc), jawa (barat, timur, etc), kalimantan (barat, timur, etc), dst. kalau manuruik ambo, iko akan mangurangi identitas kultural dan historis masiang-masing. Usulan ambo sederhana, maubah namo provinsi Sumatarera barat manjadi provinsi Minangkabau, Sumatera Utara manjadi Batak (atau apapunlah, sasuai kesepakatan DPRD dan rakyat setempat), baitupun Sumatera Selatan manjadi Provinsi Palembang, dllnya. Baa agak ati kawan-kawan di rantau ko? lai satuju? kalau indak satuju, alasannyo apo? kalau satuju, apo pulo alasannyo? Salam, Indra J. Piliang NB: anak ambo, Afzaal Zapata Abhista iyo batarimo kasih jo salam kenal jo mamak-mamak, anduang, inyiak, kakak, etek, nan ado di biliak ko RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ===
[RantauNet.Com] Putra Pertama Kami
Alhamdulillah, telah lahir ke dunia ini, putra kami, buah cinta kami, titipan Sang Khalik. Kami sepakat memberi nama AFZAAL ZAPATA ABHISTA. Lahir lewat bedah caesar dengan alasan medis pada tanggal 21 Juni 2003, pukul 05.45, di RS Budi Kemuliaan, Jakarta. Bayi laki-laki yang sehat, dari istri yang juga sedang dalam proses pemulihan. Terima kasih atas dukungan teman-teman yang mengirimkan SMS, email, juga telah menelpon dan datang ke RS, serta mendo'akan kesehatan bayi dan ibunya. Kami yang berbahagia, Indra J. Piliang Faridah Thulhotimah RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ===
[RantauNet.Com] Oesman Sapta: Jalan-jalan Anggota MPR untuk Tarik Investor
Ini salah satu korban pers jalan-jalan di Paris. Orang ini baru saja diangkat menjadi Datuk di salah satu daerah di Minangkabau yang kini kian miskin. Pak Zubir di Marseille, apa kabar? Benarkah kerja Kedubes kita ndak becus? menurutku, orang ini yang ndak becus. Emang semua bisa diatur di Paris sana? Libur, ya, libur, koq suruh pihak kedubes ngatur untuk masuk kerja? Dasar, argumen khas politisi... ijp Oesman Sapta: Jalan-jalan Anggota MPR untuk Tarik Investor Reporter : Iin Yumiyanti detikcom - Jakarta, Siapa saja anggota MPR yang jalan-jalan ke Perancis? Ternyata Wakil Ketua MPR Oesman Sapta salah satunya. Oesman yang sebelumnya enggan memberikan penjelasan akhirnya mengaku. Proyek heboh MPR itu, kata Oesman, untuk menarik investor ke Indonesia. Itu road show dalam rangka mengundang investor masuk ke Indonesia. Bukan hura-hura. Wartawan yang memberitakan itu tak tanya-tanya dulu sih, kata Oesman kepada detikcom yang menghubunginya untuk kedua kali, Kamis (19/6/2003). Dalam wawancara pertama, Oesman enggan memberikan penjelasan soal heboh jalan-jalan anggota MPR itu. Setelah memperoleh informasi Oesman salah satu yang ikut rombongan MPR itu, detikcom kembali menghubungi Oesman. Saat wawancara kedua itulah, Wakil Ketua MPR dari Fraksi Utusan Daerah itu mengakui ia memang ikut jalan-jalan anggota MPR. Jalan-jalan itu, menurut Oesman, dilakukan mulai 7-17 Juni 2003. Selain ke Perancis, anggota MPR juga ngelencer ke Italia dan Spanyol. Pokoknya ke negara-negara yang perdagangannya bagus, ujarnya. Siapa saja yang ikut, Oesman tak mau membeberkannya. Tanya saja ke Sekjen atau wakil Sekjen, katanya. Menurut Oesman, road show anggota MPR itu terkait dengan pertemuan internasional untuk menarik investor ke Indonesia yang akan digelar di Jakarta pada 2 Juli 2003. Itu terkait International Indonesia Regional Investment Forum, kata Wakil Ketua MPR itu. Nah, jalan-jalan itu, kata Oesman untuk mengundang para investor luar negeri untuk ikut forum itu. Tapi kok MPR mengundang investor? Parlemen juga kita undang. Kan parlemen yang mengarahkan investor, jelas Oesman. Di Perancis tak berhasil bertemu parlemen? Itu karena KBRI di Perancis nggak beres. Buktinya mereka tak bisa menghubungi parlemennya. Soal saat itu hari libur kan bisa diatur. Nginap di mana? Nginap tak ada masalah, pakai uang pribadi. Ini kan juga ada kaitannya dengan bisnis kita. Saya kan bisnis di hotel, penerbangan. Jadi menginap atas nama pribadi. Soalnya ongkosnya kurang. Nggak apa-apa kita bantu. Kita ikhlas. Itu saja ya, kata Oesman mengakhiri pembicaraan. Seperti diberitakan, sejumlah anggota MPR menginap di Hotel Crillon, hotel supermewah di Perancis yang tarifnya Rp 6,5 juta-18,5 juta permalam. Selain itu para wakil rakyat itu juga menyewa limusin untuk jalan-jalan. RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ===
[RantauNet.Com] Korupsi di Negeri Busung Lapar
Kompas, Rabu, 28 Mei 2003 Korupsi di Negeri Busung Lapar Oleh Saldi Isra TRAGEDI kemanusiaan busung lapar (honger oedem) yang melanda ribuan bayi di Sumatera Barat (Sumbar) tahun 1999 sampai 2000 sempat menghebohkan masyarakat Indonesia. Berdasarkan kliping kesehatan yang dikeluarkan Pusat Penelitian Pembangunan Pedesaan dan Kawasan Universitas Gadjah Mada, korban busung lapar di seluruh Sumbar mencapai 8.598 balita (Indra J Piliang, 2002). Jika dilakukan pendataan lebih cermat, kemungkinan angka itu akan menjadi lebih besar. Berbarengan dengan tragedi kemanusiaan itu, berlangsung dua agenda politik penting, Pemilu 1999 dan pemilihan Gubernur Sumbar (2000). Tak ayal lagi, busung lapar menjadi salah satu isu sentral yang dikemukakan partai politik (parpol) selama masa kampanye. Janji yang sama juga dikemukakan sebagian besar calon gubernur. Intinya, parpol dan calon gubernur akan menyediakan anggaran lebih besar guna menanggulangi busung lapar. Menurut mereka, anggaran yang memadai amat diperlukan guna meningkatkan sumber daya manusia (SDM) agar Sumbar tidak mengalami the lost generation. Sayang, setelah pemilu usai dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) berhasil memilih Gubernur Sumbar periode 2000-2005, janji menyediakan anggaran yang lebih besar untuk peningkatan SDM lenyap ditelan bumi. Di tengah kesulitan ekonomi dan krisis kemanusiaan yang memprihatinkan, hampir semua kekuatan politik di DPRD Sumbar-baik yang menyebut diri reformis, apalagi yang mengidap virus Orde Baru-mulai menerapkan postulat, kalau mau kaya jadilah politisi. Korupsi adalah salah satu cara memperkaya diri. Meluasnya praktik itu di DPRD dapat diamati dari perubahan cara hidupnya. Sulit dibantah, dalam waktu singkat hampir semua anggota DPRD menjadi orang kaya baru (OKB). Kompas (28/10/2001) secara sederhana menggambarkan seorang wakil rakyat yang sebelum Pemilu 1999 ke mana-mana naik sepeda motor bebek bekas di daerah pemilihannya, setelah menjadi wakil rakyat, dalam dua tahun, sudah punya mobil mewah. PP No 110/2000 Dengan dalih, UU No 22/1999 tentang Pemerintah Daerah memberi hak untuk menentukan anggaran sendiri, sebagian besar anggota DPRD mulai menyiasati penyusunan anggaran daerah (APBD) guna memperkaya diri. Bahkan untuk menyusun anggaran DPRD, anggota Dewan merasa tidak perlu tunduk terhadap peraturan yang dikeluarkan pemerintah pusat. Bagi mereka, pos dan besaran anggaran cukup ditentukan dengan peraturan tata tertib (Tatib) DPRD. Landasan yuridis yang dikedepankan DPRD, pertama, Pasal 34 Ayat (3) huruf g, Ayat (4) huruf c dan Ayat (5) UU No 4/1999 tentang Susunan dan Kedudukan Anggota MPR, DPR, dan DPRD bahwa anggota DPRD mempunyai hak menentukan anggaran, keuangan/administrasi yang pelaksanaannya diatur dalam Tatib. Kedua, Pasal 19 Ayat (1) huruf g dan Pasal 21 Ayat (1) huruf c UU No 22/1999 bahwa anggota DPRD berhak menentukan anggaran belanja, keuangan/administrasi yang pelaksanaannya diatur dengan Tatib. Padahal, bila anggota DPRD mau memedomani aturan yang ada secara komprehensif, tidak akan terjadi pendewaan Tatib dalam menyusun anggaran DPRD. Anggota DPRD harus terikat pada peraturan perundang-undangan yang ada. Pertama, dalam Pasal 86 Ayat (4) UU No 22/1999 ditegaskan, pedoman penyusunan, perubahan, dan penghitungan APBD ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah (PP). Tidak hanya itu, kehadiran PP merupakan perintah Pasal 5 Ayat (1) UUD 1945 bahwa presiden menetapkan PP untuk menjalankan undang-undang. Kedua, dalam Pasal 4 PP No 105/2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah dinyatakan, pengelolaan keuangan daerah dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, efisien, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan dan kepatutan. Ketiga, dalam Pasal 20 PP No 01/2001 tentang Pedoman Penyusunan Tatib DPRD dinyatakan, DPRD bersama pemerintah daerah menyusun anggaran belanja DPRD. Selanjutnya, dalam Pasal 21 dinyatakan, DPRD menetapkan Tatib sesuai ketentuan yang berlaku. Kedua pasal itu dikunci dengan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 52 Ayat (3) bahwa jenis dan biaya kegiatan DPRD ditetapkan sesuai PP tentang Kedudukan dan Keuangan DPRD. Ketiga poin itu mengisyaratkan, kehadiran PP untuk mengatur keuangan penyelenggara pemerintahan daerah, baik keuangan kepala daerah maupun DPRD adalah sebuah keniscayaan. Untuk ini, pemerintah pusat telah mengesahkan PP No 109/2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dan PP No 110/2000 tentang Kedudukan Keuangan DPRD. Khusus untuk keuangan DPRD, Pasal 2 PP No 110/2000 secara eksplisit menentukan penghasilan tetap pimpinan dan anggota DPRD terdiri dari (a) uang representasi, (b) uang paket, (c) tunjangan jabatan, (d) tunjangan komisi, (e) tunjangan khusus, dan (f) tunjangan perbaikan penghasilan. Kemudian, ditambah a) tunjangan kesejahteraan, (b) uang duka, dan (c) tunjangan pakaian dinas. Bila diikuti secara benar, melihat rincian penghasilan
[RantauNet.Com] Fw: Gong Xi Fa Cai
: : : Ini owe ada sedikit nasehat dan lamalan gelatis buat lu olang semua : : di Taon Kambing. Kalu bisa, pelhati'in baek² yaa... : : : : : Lu olang jangan banyak² makan kambing guling, ental kena dala tinggi. : : Kalena itu, bagi elu olang yang kolestelolnya udah tinggi, : : sebaiknya banyak² makan lumput bial sehat... : : : : Bisnis ada bagus taon ini kalu lu olang dagang sop kaki kambing. : : Jeloannya dibikin gule, jual jadi obat kuat (taisen aja makan kambing). : : Bisnis laennya ialah lu olang bisa buka bioskop yang kalcisnya Ceceng : : (kelas kambing), atawa lu dagang kopi (biji kopi 'pan kaya tai-kam)... : : : : Musim keling bakalan panjang woa, itu disebabkan pengaluh kambing : : yang takut ael. Bagusnya lu nimbun ael yang banyak dah. : : Sebisanya mandi jangan seling², ael mahal woo... : : (bialin badan bau kambing juga yg penting ilit) : : : : Taon ini, banyak olang bakal di adu domba. Jadi lu olang kudu lebi ati², : : jangan suka macem² atawa deket² sama itu tukang adu. Lu nonton aja : : juga bisa ke-bawa². Tapi kalu lu kagak punya pilihan, ketimbang : : lu yang diadu, mendingan lu yang jadi tukang adu laa. : : Kambing item juga taon ini bakalan banyak dicali buat jadi kolban... : : : : Koluptol sepelti Kambing Bandot ada kemungkinan : : bakalan di sate secala Welldone. : : Wakil² lakyat yang kaya' Kambing Congek, bakalan : : digiling masuk ke pejagalan ... : : : : Shio yang cocok untuk lu olang yang cali patnel bisnis di taon ini: : : Kuda, kelbau (makannya sama² lumput). : : Ayam ('pan sate ayam sate kambing seling akul bedampingan : : di satu meja dan didalem pelut) : : : : Akil kata, owe tulut bedo'a buat keselamaten lu olang : : dan kita semua. Kalo lu dapet coan yang banyak, lu : : musti ada bagi² itu lejeki ke hopeng². : : Kalo lugi telus²an, lu musti coba buat bagi² : : angpau untuk buang lu punya sial... : : Haiya.! : : : : Kiong Hie, Kiong Hie, Kiong Ciput. : : : : M'pe Wong Kam Pung : : Professional Astrologic Certified : : Ijin praktek: No. 234/6969/APTNI : : Asosiasi Paranormal dan Tidak Normal Indonesia : : : : : : : RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe, anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini. Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ===
Re: [RantauNet.Com] Undangan Minang Inc.
Anbo iyo ndak dapek mambantu, doh. a nan bisa dilakukan dek peneliti politik model ambo? Mungkin ka mangganggu balerong se. Salamaik barapek. Ambo dukuang sapanuahnyo. ijp - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, February 05, 2003 11:17 PM Subject: Re: [RantauNet.Com] Undangan Minang Inc. : : : Mak Parapatiah, buliah ralat saketek yo. : Namo ambo Rafaini (bukan Rifaini), dan ambo indak ahli marketing (walaupun : pernah karajo di bidang iko). Kini ambo di Public Relations. Ndak tau dari : bidang iko apo nan bisa beko ambo sumbangkan untuak MI. Tapi mudah-mudahan ado : nan bisa pulo ambo lakukan. : : Salam, : Iraf : : RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe, anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini. Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ===
Fw: Re: [RantauNet.Com] FW: OOT... Alert Banjir
: Ya, informasi lengkapnya disini Ada daerah per daerah... Ini gunanya : satelit cuaca, ketimbang satelit palapa, barangkali... : : ijp : : : : http://www.weatherunderground.com/global/ID.html : - Original Message - : From: Said Gamal [EMAIL PROTECTED] : Sent: Wednesday, February 05, 2003 2:01 AM : Subject: [indonesia_damai] FW: OOT... Alert Banjir : : : : FYI . : : : : -Original Message- : : From: prayitno [mailto:[EMAIL PROTECTED]] : : Sent: Wednesday, February 05, 2003 3:20 PM : : : : : : Hi all, : : : : PLEASE BEWARE . FLOOD IS COMING : : : : : : Berdasarkan informasi yang disadur dari Bapak Hendra (dari : : weatherunderground.com) warga Jakarta diharapkan waspada malam ini. : : Bibit badai sedang terbentuk di 250km tenggara Banyuwangi dan sedang : terjadi : : penarikan awan uap air ke arah pusat badai. Jakarta siang ini : : diperkirakan tidak hujan (kalau ada hanya gerimis) tetapi seharian akan : : mendung. : : Awan dengan uap air maksimal akan mencapai Jakarta pada malam dinihari ini : : dan hujan akan sangat deras dan berlangsung lama. Keadaan : (hujan-stop-hujan : : dst) ini akan terjadi selama 3-4 hari ke depan. Puncak hujan musim : : hujan ini diperkirakan terjadi anytime dalam periode ini. Bahkan lintas : : Tulungagung-Cilacap diperkirakan akan lumpuh selama 2-3 hari. Seluruh : : lalulintas disarankan lewat pantura. Ombak 4-5 meter di Selatan Pulau : : Jawa dan Lantamal diminta untuk melarang nelayan selatan Jawa melaut. : : For Your Info, kanal di Jl. Yos Sudarso (buat yang di Kelapa Gading tuh) : : ketinggian air 40 cm di bawah muka tanggul. : : Untuk yang mau lebih jelas bisa check di www.weatherunderground.com : : Regards, : : CRM ERP Solution : : : : E. Arthur TJ Riry : : Corporate Services Manager : : Groesser DotCom, PT : : Plaza Tamara 4th Fl : : Jl. Jend. Sudirman Kav.24 : : Jakarta 12920-Indonesia : : Phone: 62-21-5207718 Fax. 5207189 : : Mobile: 0856.88.11.66.7 : : eMail: [EMAIL PROTECTED] : : : : Semoga Bermanfaat. : : : : salam sukses : : http://infonetbiz.int-ltd.com : : : : : : RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe, anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini. Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ===
[RantauNet] Padang emang Makin ajaib
: 46-2 - 16-01-2001 Keajaiban dari Padang Anggota DPRD Sumatera Barat mengelola sendiri duit Rp 11 milyar untuk disalurkan ke masyarakat. Protes pun bermunculan. SETIAP anggota DPRD Sumatera Barat (Sumbar) boleh memberikan bantuan dana sebesar Rp 200 juta kepada siapa pun. Uniknya, dana itu berasal dari APBD Sumbar tahun anggaran 2001, yang dialokasikan sebesar Rp 11 milyar untuk 55 anggota Dewan. Pada akhir Januari ini APBD itu disahkan DPRD. Unik bin aneh, bukan? Menurut Guspardi Gaus, Wakil Ketua Fraksi PPP DPRD Sumbar, beleid yang merupakan keputusan Dewan itu tak mungkin lagi diralat. Dana itu akan dikelola sendiri oleh Dewan dan tak akan ditender ke umum. "Jika ditender, kebocoran akan terjadi sampai 35 persen," kata Gaus. Tak heran bila kini para wakil rakyat di Ranah Minang itu sibuk mengkaji pelbagai proposal yang masuk dari berbagai kalangan yang menginginkan bantuan. Apalagi, ditetapkan pula bahwa mereka harus membagi dana bantuan itu tanpa sisa. "Saya saat ini masih menyeleksi puluhan proposal," kata Azmal Zen, anggota Dewan dari Partai Golkar kepada GAMMA. Tapi, Azmal Zen mengakui bahwa prioritas bantuan yang dia luluskan tentu permohonan dari daerah asal pemilihannya, Kabupaten 50 Kota. "Saya justru mefokuskan kota Padang, baru daerah lain," kata Faigi'asa Bawamenewi, Ketua Fraksi PDI-P asal pemilihan kota Padang. Kebijakan yang unik itu ditempuh, menurut Wakil Ketua DPRD Sumbar, Syahrial, setelah anggota Dewan banyak yang turun ke lapangan. Di situ mereka memperoleh informasi bahwa selama rezim Orde Baru bantuan (tiap tahun) hanya diberikan kepada daerah-daerah yang memenangkan Golkar. Jadi, daerah yang memenangkan PPP atau PDI cuma gigit jari saja. Misalnya yang terjadi pada Kelurahan Sungai Bangek, Padang. Selama ini daerah itu sangat minim bantuan dari pemda. Selidik punya selidik, sejak dulu yang menang di sana ternyata PPP. "Karena itu, pembangunan masjid di sana saya bantu. Sebab, masjid bukan milik partai, tapi milik rakyat banyak," kata Faigi. Aksi membagi-bagi uang ini tentu saja ditentang berbagai elemen di masyarakat. "Saya lihat ini proyek akal-akalan dan tidak terlepas dari unsur politik," kata Ade Waldemar Sababalat, Koordinator Forum Pemersatu Peduli Mentawai. Ade tak yakin bantuan itu murni tanpa embel-embel tertentu. Di mata Direktur LBH Padang, Zenwer Pador, aksi Dewan ini keterlaluan. Sebab, jika bantuan cair dan muncul masalah, susah dipertanggungjawabkan karena Dewan sebagai pengawas sudah menjadi pelaksana. "Apalagi, jika ada masalah di lapangan, pemda akan lepas tangan. Ini jelas runyam," katanya kepada GAMMA. Menurut Zenwer, pemberian bantuan itu seharusnya dilakukan oleh pemda. DPRD cukup membuat sistem, tata cara penyampaian sumbangan, dan merumuskan sistem pengawasannya. Tapi, menurut Faigi, Dewan hanya sebatas mengajukan nama-nama yang diberi bantuan. Pelaksana teknis di lapangan sepenuhnya dilakukan Pemda. "Jadi, bantuan ini tidak berbaju partai," kata Ag. M.S. Datuk Panduko Bandaro, Ketua Fraksi Partai Persatuan DPRD Sumbar kepada GAMMA. Yuen Karnova, juru bicara Pemda Sumbar, membenarkan. Malah, menurutnya, nilai sumbangan sebesar Rp 200 juta itu bisa saja berubah. "Bergantung kemampuan keuangan pemda," kata Yuen. "Apalagi, APBD belum disahkan," kata Wakil Ketua DPRD Sumbar, Syahrial, kepada GAMMA. Maski demikian, Eddy Dasril, Ketua Yayasan Masyarakat Independen Sosial Interes Sumbar, meminta Gubernur Sumbar menolak bleid tersebut. "Alasannya, DPRD sudah melampaui wewenangnya. Pemberian bantuan dari APBD mutlak wewenang eksekutif, bukan legislatif," kata Eddy. Tapi, Zenwer ragu gubernur punya nyali menolak bleid itu. Sebab, dari 55 anggota DPRD, hanya 17 yang memilih Zainal Bakar menjadi gubernur pada tahun lalu. "Jadi, bila pemda nekat menolak keinginan Dewan, bisa-bisa laporan pertanggungjawaban Gubernur Zainal ditolak DPRD," kata Zenwer. Mengancam, atau bergurau? -Sarluhut Napitupulu, Marjeni Rokcalva (Padang) [ Home | Pencarian | Petunjuk Situs ] GAMMA Digital News: Bersih, Berani, Mandiri - Interaktif!© Hak Cipta Dilindungi oleh Undang-Undang, 1999. - Webmaster info Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. RantauNet http://www.rantaunet.com = Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama: - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda] - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda] Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung = WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA =
Re: [RantauNet] Pasambahan Mintak Pulang
Ambo juo mandukuang ditaruihkan proses manimbo ilmu, dari mano sajo. Apo lai kan iko prinsip balerong ko: satitiak jadikan lauik, sakapa jadikan gunuang, alam takambang jadikan guru. Apo lain guru murik ndak paralu batamu muko. Salam, IJP From: "Dedi Nofersi" [EMAIL PROTECTED] Reply-To: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [RantauNet] Pasambahan Mintak Pulang Date: Thu, 21 Dec 2000 10:49:16 +0700 Taruih se lah Mak Bandaro jo Mak Pakiah. Jan lo diambiak asih ciloteh rang nan alun bagala ko. Ma lo kataraso dek no, ano kan masih mantah baru. Kalau lah salasai pasambahan no Mak, jan lupo lo dibuek-an summary no, buliah nak paten lo dibaco no, bantuak nan ta lalah tun Mak. wassalam, dn -Original Message- From: Intansati Alun Bagala [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Thursday, December 21, 2000 5:37 AM Subject: RE: [RantauNet] Pasambahan Mintak Pulang Assalamu'alaikum wr.wb. Tengoklah Mak Bandaro jo Pakiah Sutan ko... Maabih-abihan ari jo pasambahan, bantuak urang barandai. Untuak apolah gunonyo marekako, sambah manyambah dipalantako... Baa dek indak mangecek jo topik lain nan bamanpaat sajo. Banyak urang seso di kampuang awak dek abih dilantak galodo. Labiah elok awak mambantu urang dikampuang awak nan sadang seso tu. Mareka baduo ko indak anti-antinyo saliang sambah manyambah...bantuak urang baralek bana. Mantang-mantang mareka ko tingga iduik sanang di Jakarta, sahinggo bisa maabih-abihkan harinyo , jo pasampahan alek-alek an bantuak iko. Antikanlah sambah-sambah manyambahko, Angku Bandaro, nan lainlah karajo ka di kakok. Indak ado manpaatnyo dek kami nan mudo-mudo alek -alek -an icak-icak ko do! Wassalam, Intan Sati Alun Bagala... Bandaro[SMTP:[EMAIL PROTECTED]] wrote: Pakieh Sutan ( Muaro Paneh, Solok) : Manolah Sutan Bandaro, silang nan bapangka, karakok nan bajunjuang. Sungguhpun Sutan surang nan basabuik namo baimbaukan gala. Nan tinggi tampak jauah, dakek joloang basuo. Stn Bandaro ( Kubang Putiah, Banuampu) : Dikumbalikan pasambahan kapado Pakieh Sutan. Tapi sungguahpun kapado sutan hambo mangumbalikan parsambahan, nak sarapaknyolah kapado pangulu nan gadang basa batuah, ?? Yobana sutan. Maano Pakieh Sutan. Sapanjang buah parsambahan Pakieh Sutan, alah suri tuladan kain, cupak tuladan gantang, banalah tibo pado tampaiknyo. Tapi sungguahpun baitu bana, bak pitua dinan tuo ; duduak surang basampik-sampik, duduak basamo ba lapang-lapang, ~ AB ~ RantauNet http://www.rantaunet.com = Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 Atau kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama: - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda] - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda] Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung = WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA = RantauNet http://www.rantaunet.com = Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 Atau kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama: - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda] - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda] Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung = WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA = RantauNet http://www.rantaunet.com = Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 Atau kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama: - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda] - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda] Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung = WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA = _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. RantauNet http://www.rantaunet.com = Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 Atau kirimkan
[RantauNet] Bangsa Yang Sekarat
Ado nan mambaco Kompas hari Senin kapatang? Kabatulan tulisan Ambo dimuek. Iko nyoa. Ambo juo ka pulang kampuang hari Jum'at malam pakai Kijang. Tapi alun ado stiker lai. Salamaik bahari rayo, mohon maaf lahir batin. Salam, IJP Bangsa Yang Sekarat Oleh Indra J. Piliang Apa yang dulu berperan besar membentuk Indonesia, dari tiada menjadi ada? Sebuah ide, tepatnya bangunan ide-ide yang ditumpuk-tumpuk menjadi kekuatan oleh elemen-elemen perjuangan nasional. Siapa yang paling berperanan di dalamnya? Siapa lagi kalau bukan cendekiawan yang bahu membahu dengan rakyat jelata. Halangan besar yang bernama kolonialisme, todongan senjata, dan minimnya dukungan internasional, dengan susah-payah berhasil dilewati ketka kemerdekaan sudah menjadi ide bersama. Pasca jatuhnya Soeharto, ketika sejumlah cendekiawan yang selama Orde Baru berada di pinggiran kekuasaan, bahkan di penjara, memutuskan terjun ke politik, harapan perbaikan kehidupan bangsa kembali menyembul dalam pikiran saya. Saya berharap ada sesuatu yang dipertaruhkan, juga dipertarungkan, yaitu ide-ide besar guna melepaskan belitan krisis multi-demensional yang mencekik tubuh bangsa Indonesia. Saya berharap, mereka menyalakan obor-obor penerang bagi bangkitnya harapan rakyat, di tengah gelombang kegelapan nurani yang menutupi udara Indonesia. Cendekiawan, yang berfungsi mirip resi dalam negara-negara berkembang, tentu bisa menguak kabut gelap, dan mengundang datangnya sinaran matahari yang memberikan harapan bagi berkembangnya kehidupan. Dengan kehadiran cendekiawan, politik tidak hanya sekedar persekongkolan merebut kekuasaan atas dasar kepentingan kotak-kotak politik yang bernama partai. Baju partai hanya dijadikan sebagai identitas pengenal, tanpa perlu memberatinya dengan muatan-muatan ideologis yang kalau tidak dibawakan dengan penuh ketelitian, bisa berakibat fatal bagi para pengikut politik yang fanatik. Dengan baju partai yang beraneka-warna itu, pluralisme mendapatkan lahannya, dan demokrasi menemukan tanah subur pasca kekeringan total dimasa rezim otoritarian Orde Baru. Tapi apa yang saya temukan kini? Kekeringan ide-ide besar. Nyaris tak ada ide baru yang mengundang keterlibatan banyak pihak untuk mendiskusikannya, dan menjadikan ide itu sebagai tujuan bersama untuk melepaskan bangsa dari belitan krisis. Yang saya saksikan justru perebutan kekuasaan menjadi satu-satunya ide yang dijadikan lahan keroyokan oleh kalangan politisi kita. Padahal, selama lebih dari 38 tahun (1959-1998) kekuasaan menjadi sesuatu yang ditakuti, bahkan oleh kaum cendekiawan, saking seringnya digunakan untuk menindas manusia dan kemanusiaan. Kekuasaan juga membunuh ide-ide, dan memenjarakan pemikiran dan pemikirnya, seperti kita lihat dari banyaknya kaum pembangkang yang ditahan tanpa proses hukum yang layak. Kini kekuasaan yang menakutkan itu dicoba ditaklukkan oleh para politisi kita, untuk bisa digenggam, dan digunakan demi tujuan politik masing-masing. Ketika ide-ide dasar terpuruk, dan kekuasaan menjadi tujuan, saat itu juga nasib bangsa dipertaruhkan. Siapapun yang menjadi politisi dan cendekiawan di masa sekarang, tentu diberi beban sejarah untuk menyelamatkan bangsa dari kehancurannya. Bagi politisi yang memegang kekuasaan, kita tentu berharap bahwa kekuasaan itu bisa digunakan semaksimal mungkin untuk menyelamatkan bangsa. Lebih-lebih bagi cendekiawan yang terjun ke politik, kekuasaan yang diraihnya harus bisa dijadikan sebagai alat untuk menebas kemiskinan, kebodohan, dan penyakit-penyakit sosial-budaya lainnya yang diidap bangsa ini. Pada saat politisi dan cendekiawan mengabaikan soal penting ini, maka sejarah akan mengutuk mereka sebagai orang pertama yang paling bertanggung-jawab atas tenggelamnya bangsa Indonesia ke kuburan sejarah. *** Sebagai bangsa, kita tidak lagi mempunyai kebanggaan. Indonsia lebih mirip seperti animal farm (peternakan binatang), daripada sekumpulan orang-orang beradab yang memiliki peradaban tinggi. Sebagai bangsa, kita saling membunuh, atas nama apapun, dan dengan cara apapun. Siapapun yang hidup di Indonesia sekarang, terutama para politisi dan cendekiawan, mempunyai kontribusi atas pembunuhan demi pembunuhan itu. Kalau pelaku pembunuhan menggunakan pedang atau senapan, para politisi dan cendekiawan menggunakan kata-kata dan pena. Media juga punya peranan, sekecil apapun, karena turut menyebarkan kata-kata dan pena politisi dan cendekiawan ke medan-medan pertempuran. Pembunuhan bukan sekedar pelampiasan dendam yang menahun, tetapi sudah menjadi bagian dari kebiasaan, yang lama-kelamaan bisa menjadi bagian dari budaya bangsa Indonesia. Soalnya budaya dibentuk berdasarkan kebiasaan. Kebiasaan membunuh itu sebetulnya bukan perilaku masyarakat yang baru sama sekali, karena pernah dipraktekkan pasca G 30 S/PKI. Pembunuhan menjadi sesuatu yang menurut pendapat awam dibolehkan, kalau yang dibunuh itu adalah pelaku kejahatan. Kebiasaan ini
[RantauNet] Tulisan Ambo Soal Gerakan Mahasiswa
Gerakan Mahasiswa: Evaluasi dan Orientasi Baru Oleh Indra J. Piliang Tanggal 13 November 2000 yang lalu, tepat 2 (dua) tahun Tragedi Semanggi. Ribuan mahasiswa masih memadati kampus Atmajaya, dan halaman gedung parlemen di Senayan. Ditengah peringatan itu, dan ditengah konflik elite politik sekarang ini dan beragamnya persoalan bangsa yang harus diselesaikan, benarkah mahasiswa seakan kehilangan arah perjuangannya? Seorang pengamat politik terkenal yang sekarang sedang belajar di USA dalam emailnya kepada penulis menyebutnya sebagai disorientasi gerakan mahasiswa. Pelan-pelan gerakan mahasiswa menjadi sangat marginal, padahal begitu banyak persoalan-persoalan bangsa yang notabene membutuhkan perhatian mahasiswa. Apakah benar fungsi mahasiswa hanya sekedar penghela sejarah atau pembuka kotak Pandora dari rezim otoritarian, lalu setelah itu membiarkan kelompok masyarakat lain memainkan peranannya? Memang tidak seluruh komponen mahasiswa diam, setidaknya masih terdapat yang bergerak. Menurut pengamatan penulis, setidaknya terdapat tiga komponen mahasiswa yang masih melakukan gerakan: Pertama, komponen mahasiswa yang konsisten dengan tuntutan-tuntutan reformasi, seperti pengadilan Soeharto, penghapusan dwi-fungsi ABRI, dan penghapusan korupsi-kolusi-nepotisme. Kebanyakan komponen yang mewakilinya berasal dari mahasiswa-mahasiswa radikal, seperti Forkot, Jarkot, dan sejenisnya. Sayangnya komponen mahasiswa ini sudah mengalami perpecahan internal, baik karena pergantian kepemimpinan, atau aktifis-aktifisnya sudah menamatkan bangku kuliah. Pasca Soeharto, mereka tergabung dalam kelompok Reformasi Total yang menyerukan pembentukan Komite Rakyat Indonesia. Kelompok ini juga menolak Pemilu karena merasa bahwa UU Pemilu dihasilkan oleh anggota legislatif yang tidak konstitusional. Pengertian mereka tentang Orde Baru adalah bagian dari kudeta militer yang melanggar konstitusi. Apapun kebijakan Orde Baru harus ditolak, karena proses awalnya sudah tidak konstitusional. Dari pembicaraan dengan sejumlah aktifisnya, penulis mendapat kesan bahwa mereka sedang menyiapkan revolusi generasi (Lebih jauh baca tulisan penulis dalam Kompas, 14 September 2000 tentang "Elite Politik dan Revolusi Generasi). Kedua, komponen mahasiswa yang konsisten dengan tuntutan-tuntutan reformasi, tetapi jarang bergerak di lapangan. Komponen ini lebih memilih jalur aman dengan mempengaruhi wacana publik tentang reformasi lewat seminar dan diskusi di kampus-kampus. Umumnya mereka memilih bergerak berdasarkan momentum khusus, misalnya Sumpah Pemuda atau Hari Pahlawan. Kelompok ini kebanyakan berasal dari lembaga intra kampus, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa, sekalipun juga ada yang berasal dari lembaga ekstra kampus. Sebagian besar dari kelompok ini, pasca Soeharto, memilih jalur reformasi konstitusional, termasuk dengan menerima pemilihan umum. Bahkan banyak diantaranya yang bertindak dalam lembaga pengawasan Pemilu, seperti UNFRELL. Agenda kelompok ini tidak begitu jelas mengingat sebagian besar pimpinannya sudah menyelesaikan kuliah. Agenda formal memang tetap ada, yaitu terkait dengan sejumlah visi reformasi yang diulang-ulang dalam setiap kali diskusi dan demonstrasi. Ketiga, komponen mahasiswa yang bermain dalam lingkaran elite-elite politik. Sebagian besar berasal dari lembaga ekstra kampus, baik yang lama, atau yang baru. Pernyataan eksplisit Amien Rais bahwa dia juga membawa mahasiswa sebagai "teman" dalam tur ke Sumatera, memperlihatkan fenomena ini. Secara garis besar mereka memang berada dalam dua kubu politik, pendukung Amien Rais atau pendukung Gus Dur. Tidak heran kalau di lapangan kita melihat ada "benturan kecil" antara kelompok aktifis HMI (bukan lembaga, tapi perorangan. Pen.) dengan kelompok mahasiswa/santri NU. Dalam sejarah gerakan mahasiswa, mereka dikategorikan sebagai mahasiswa politisi. Agenda mereka apalagi kalau bukan menangguk keuntungan material dari gerakan-gerakan yang mereka lakukan, dan sekaligus melakukan mobilitas vertikal sebagai elite-elite politik baru. Agenda lain, mungkin, menjalankan idealisme perjuangan gerakan mahasiswa melalui orang-orang dan lembaga-lembaga yang mereka nilai "tepat". Dengan menempuh jalur politik, jenis mahasiswa ini menembus jalan pintas untuk mencapai jabatan-jabatan strategis dalam tubuh partai. Jika seorang aktifis partai membutuhkan waktu 5-10 tahun untuk menjadi pimpinan, misalnya, mereka cukup menempuhnya dalam hitungan setahun atau dua tahun setelah terlebih dahulu melakukan satu atau dua proyek politik. Sebetulnya juga terdapat kelompok keempat, tetapi lebih merupakan aliansi pemuda-mahasiswa ekstra kampus. Penulis menemukan satu proposal yang ditujukan kepada penyandang dana, dalam dan luar negeri, untuk aktifitas mereka. Kelompok ini setengah LSM, setengah mahasiswa, dan banyak menyandarkan penghasilan dari pekerjaan-pekerjaan yang tercantum dalam proposal-propos