RE: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)

2003-10-02 Terurut Topik hoesin hanif
Kalau dapek, kato-kato haus .. nantun indak
dipopulerkan di situs awak ko, beko tabiaso, abih biso
dek biaso, abih gali dek digaligiti. 

__
Do you Yahoo!?
The New Yahoo! Shopping - with improved product search
http://shopping.yahoo.com
~~~
Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com 
Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]
~~~
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---
Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php



RE: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)

2003-10-02 Terurut Topik hoesin hanif
Kalau dapek, kato-kato haus .. nantun indak
dipopulerkan di situs awak ko, beko tabiaso, abih biso
dek biaso, abih gali dek digaligiti. 

__
Do you Yahoo!?
The New Yahoo! Shopping - with improved product search
http://shopping.yahoo.com
~~~
Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com 
Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]
~~~
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---
Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php



RE: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)

2003-10-01 Terurut Topik S.Sehan
Sebenarnya saya tak ingin lagi melanjutkan diskusi wisata ini karena kelihatannya forum udah mulai masuk dalam kesimpulan dan kelevel detail planning. jadi sebenarnya koseptual udah dianggap rampung. termasuk juga konsep oposan yg berguna untuk menguji konsep main stream, juga rupanya telah dianggap cukup.

kalau soal pulang kampung sih, biasanyasekali setahun saya pulang juga lah. walaupun hanya sehari dua hari. 

tapi saya akan tanggapi untk sekedar berbagi pandangan. walaupun ada juga benarnya apa yg anda sampaikan, tapi perlu diingat bahwa semua itu hanyalah market minor saja. tak akan mengembalikan investasi pariwisata (ini hipotesa, jgn pula ada yg nanyain bukti statistik nya). dan juga perlu diingat bahwaorg kebanyakan sekelas saya inilah misalnya, hidup dg budget tertentu. rencana pengeluaran uang sudah diatur sedemikian rupa. dan umumnya kalau pulang kampuang tak ada duit yg tersisa. mulai dari urang gaek, kamanakan dan sampai ka suaru2 telah dialokasikan sebelum pulang. kemudian tradisi pulang secara masal pun adalah berada di hari2 besar seperti hari lebaran. dan biasa nya kita harus pintar2 berkompromi dg jadwal kerja. kalau indak suok awak bisa kabalakang jadinyo. tapi sudahlah, kita memang bicara pada level filosofis yg sebenarnya ngga banyak org paham. mendingan kita tak usah berpanjang2 lagi dengan ini. kalau emang yakin dg apa yg dipikirkan ya... go head lah.

kalau masalah prostitusi itu, jangan hanya ditanggapi dengan sensitivitas perasaan aja. kaji lah baik2. jangan hanya melihat persoalan dari sisi yg menggembirakan saja. dan jangan hanya berencana dan berdiskusi hanya sekedar memacu endorphine belaka tapi juga perlu melibatkan adrenalin. agar seimbang saja. saya tak hendak menyahut2 lagi masalah ini. takut dibilang kurang ajar nantinya.




Terima kasih,


Madahar [EMAIL PROTECTED] wrote:


saya rasa anda tak pernah atau tak tertarik untuk pulang kampung. Mungkin karena satu dan lain hal saya lihat anda seperti bak malambuang tinggi suruik takuik ka tabedo. Coba anda bayangkan, Anda seorang perantau dengan membawa uang Rp 1 jt. Taroklah uang yang anda bagi ke keluarga 500 rb. Karena lah lama ndak pulang kampung kemenakan anda mengajak raun ke Kiktinggi (benteng, panorama, kebun binatang, Bawah jam gadang dll). Secara tak sengaja(yang niatnya tidak ingin pergi wisata dari rantau) maka anda telah ikut menikmati hasil dari pariwisata sebaik atau seburuk apapun kondisinya lokasi tsb. Tak taunya uang anda habis untuk belanja, beli tiket, dll di kawasan tsb 100 rb. Maka jumlah Rp 100 rb tersebut adalah buah dari adanya fasilitas pariwisata. Mungkin bagi orang kampung namanya bukan wisata tapi jalan-jalan atau raun-raun ka Kiktinggi. Tapi dalam konsep global istilahnya itu adalah
 berwisata.

Jadi kalau andadandunsanak tak pergi ke Kiktinggi maka uang anda yang rp 100 rb tadi akan anda bawa kembali ke rantau karena anda memang hanya lalok saja di rumah rang gaek.

Kira-kira demikianlah gambaran yang saya ketahui tentang konsep pariwisata. tapi kalau anda membayangkan hal-hal seperti yang ke maren anda tuliskan di mail sebelum ini maka kalau istilah nya pai ka Kilo-kilo bukan pai berwisata.

demikian tanggapan saya dan mohon ma'af jika salah dan kurang berkenan.

Do you Yahoo!?
The New Yahoo! Shopping - with improved product search

RE: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)

2003-10-01 Terurut Topik Irdam Syah



Setiap 
saya ketemu teman2 non-minang yang bekerja di sekitar Riau dan Jambi mengagumi 
dan suka mengunjungi tempat2 wisata di Sumbar untuk mengisi weekend ataupun 
libur pendek mereka.
Semenjak dicanangkan OTDA maka kedua tetangga kita 
tersebut seolah2 menjadi OKB. Disamping itu SDA pariwisata mereka sangat 
terbatas sehingga mereka bisa digarap menjadi pasar untuk industri wisata 
Sumbar, misalnya penawaran lokasi untuk seminar, kursus, businees meeting, 
etc.
Disamping urang awak sendiri maka karyawan2 CPI yang 
bukan nerasal dari sumatra misalnya adalah wislok (wisatawan lokal) yang 
potensil untuk mengisi hari2 libur yang sekarang relatif panjang dengan aturan 
penempelannya ke weekend

salam 
- tg

  -Original Message-From: S.Sehan
  Ini sebuah 
  perspektif bagus yg rupanya saya telah lupa melihatnya. tapi apakah ini tidak 
  tumpang tindih dengan tujuan utama mereka adalah pulang kampuang 
  bersilaturahmi. dan dari aspek devisa jka dipandang dari perspektif komunal, 
  rasanya tidak akan menambah pemasukan ekstra ke kawasan sumbar. karena ada 
  atau tidak ada arena wisata, mereka akan pulang juga. dan ada atau tidak ada 
  arena wisata, mereka akan membawa uang dalam jumlah yg sama. jadi pada 
  prinsipnya hal ini hanya akan meubah distribusi devisa tapi mungkin tidak 
  menarik devisa lebih. jika dibading bahwa wisatawan tersebut khusus datang 
  berwisata.
  
  salam,
  darul [EMAIL PROTECTED] wrote:
  ... 
Kini perantau Minang pulang kampuang juga ituwisatawan loka, apa mereka 
pulang kampuang juga haussex
  
  
  Do you Yahoo!?The 
  New Yahoo! Shopping - with improved product 
search


RE: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)

2003-09-30 Terurut Topik Madahar



saya 
rasa anda tak pernah atau tak tertarik untuk pulang kampung. Mungkin karena satu 
dan lain hal saya lihat anda seperti bak malambuang tinggi suruik takuik ka 
tabedo. Coba anda bayangkan, Anda seorang perantau dengan membawa uang Rp 1 jt. 
Taroklah uang yang anda bagi ke keluarga 500 rb. Karena lah lama ndak pulang 
kampung kemenakan anda mengajak raun ke Kiktinggi (benteng, panorama, kebun 
binatang, Bawah jam gadang dll). Secara tak sengaja(yang niatnya tidak ingin 
pergi wisata dari rantau) maka anda telah ikut menikmati hasil dari pariwisata 
sebaik atau seburuk apapun kondisinya lokasi tsb. Tak taunya uang anda habis 
untuk belanja, beli tiket, dll di kawasan tsb 100 rb. Maka jumlah Rp 100 rb 
tersebut adalah buah dari adanya fasilitas pariwisata. Mungkin bagi orang 
kampung namanya bukan wisata tapi jalan-jalan atau raun-raun ka Kiktinggi. 
Tapi dalam konsep global istilahnya itu adalah berwisata.

Jadi 
kalau andadandunsanak tak pergi ke Kiktinggi maka uang anda yang rp 
100 rb tadi akan anda bawa kembali ke rantau karena anda memang hanya lalok saja 
di rumah rang gaek.

Kira-kira demikianlah gambaran yang saya ketahui tentang konsep 
pariwisata. tapi kalau anda membayangkan hal-hal seperti yang ke maren anda 
tuliskan di mail sebelum ini maka kalau istilah nya pai ka Kilo-kilo bukan pai 
berwisata.

demikian tanggapan saya dan mohon ma'af jika salah dan kurang 
berkenan.

  -Original Message-From: S.Sehan 
  [mailto:[EMAIL PROTECTED][Madahar]apakah ini 
  tidak tumpang tindih dengan tujuan utama mereka adalah pulang kampuang 
  bersilaturahmi. dan dari aspek devisa jka dipandang dari perspektif komunal, 
  rasanya tidak akan menambah pemasukan ekstra ke kawasan sumbar. karena ada 
  atau tidak ada arena wisata, mereka akan pulang juga. dan ada atau tidak ada 
  arena wisata, mereka akan membawa uang dalam jumlah yg sama. jadi pada 
  prinsipnya hal ini hanya akan meubah distribusi devisa tapi mungkin tidak 
  menarik devisa lebih. jika dibading bahwa wisatawan tersebut khusus datang 
  berwisata.
  
  salam,
  


RE: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)

2003-09-30 Terurut Topik Madahar



Sampai 
sa'at ini di biliak Potensi masih alun ada lagi kata atau taraf kesimpulan. 
Belum ada satu hal yang dapat kita simpulkan karena kita masih dalam wacana hal 
apa yang sepatutnya didahulukan untuk dibahas dalam konsep spesifik. Sejauh ini 
diskusi yang beredar masih dalam tahap saling berbagi pengalaman dan saran atas 
apa yang dapat dibagikan dalam sebuah diskusi untuk kemajuan 
kampuang.

Kalaulah seandainya potensi wisataini tidak akan 
dapat mengembalikan investasi pariwisata (swasta/pemerintah)setidaknya 
sebagai seorang yang bersaudaradan bertemanmaka setidaknya kita 
telah membantu mereka untuk dapat menikmati perjalanan liburannya. Mungkin 
dengan niat ini setidaknya kita juga akan dapat imbalan dari Allah atas apa yang 
kita lukan walaupun kecil. Masalah mereka setelah ditempat tujuan akan pergi ke 
tempat yang tidak baik itu bukanlah tanggung jawab kita dan saya rasa juga kita 
tidak akan dimintakan pertanggung jawaban oleh Allah atas perbuatan 
mereka.

Pengalaman saya yang walaupun tidak sering tapi ada 
jugalah diminta bantuan untuk urusan wisata ini (dalam lingkungan kantor), 
hal-hal yangditanyakan kepada saya adalah masalah penginapan,daerah 
wisata dan kondisinya. Seandainy mereka seperti yang Luthfi katakan adalah 
ekonomi terbatas atau pas-pasan maka sebelum berangkat pulang kampung sudah 
disusun dulu rencana apakah mau lalok di rumah rang gaek/mintuo atau sanak 
keluarga atau mencari penginapan dan kemana tujuannya.
Apa 
bila hal ini telah kita rencanakan sebelum nya maka kita akan lebih enak dan 
nyaman melakukan perjalanan (diluar batas kekuasaan kita). Hal ini tentunya 
tidak terlepas dari Informasi yang kita peroleh dari kawan-kawan apakah tentang 
situasi daerah tujuan maupun dari isi kantong yang akan 
dibawa.

Dalam 
hal prostitusi mungkin level kita sebagai orang rantau baru sebatas mengingatkan 
atau mengabarkan karena sebetulnya yang lebih bertanggung jawab adalah 
masyarakat sekitarnya tapi tdk ada salahnya kita coba juga membantu memecahkan 
masalahnya sebatas yang kita mampu.

Saya 
rasa tiada alasan bagi seseorang untuk mengatakan kita kurang ajar jika kita 
tidak berbuat demikian, tapi kalau ada yang mengatakan setidaknya kita bisa 
klarifikasi ke yang bersangkutan atas hal apa kekurang ajaran kita. Kalau sudah 
demikian maka tiada lagi yang lebih indah selain saling mema'afkan jika 
persoalan sudah jelas dan dapat diselesaikan.

wassalamu'alaikum

Madahar Batuduang Ameh (36)

  -Original Message-From: S.Sehan 
  [mailto:[EMAIL PROTECTED]Sent: Wednesday, October 01, 2003 10:09 
  AMTo: [EMAIL PROTECTED]Subject: RE: 
  [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su 
  mbar(II)
  Sebenarnya saya tak ingin lagi melanjutkan diskusi wisata ini karena 
  kelihatannya forum udah mulai masuk dalam kesimpulan dan kelevel detail 
  planning. jadi sebenarnya koseptual udah dianggap rampung. termasuk juga 
  konsep oposan yg berguna untuk menguji konsep main stream, juga rupanya telah 
  dianggap cukup.


Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)

2003-09-29 Terurut Topik darul
Kini sdg bakutincak diskusi parawisata Minang di biliak potensi Minang, kalau lai 
ado nan ka ikuik bisiakkan ka  [EMAIL PROTECTED]

Apakah anda sudah melihat komunal tersebut secara
komprehensif. Saya rasa belum, karena berpergian (wisata)
kemana saja, tetap akan dipengaruhi oleh multi faktor.
Misal pernyataan anda bilang ada ngak ada fasilitas mereka
akan pulang kampung juga. Tapi kalau mengambil contoh ke
diri saya dan juga beberapa aorang lain, apa bila daya
tarik sudah tidak ada frequensinya akan berkurang. 

Beberapa daya tarik tersebut ada yang bisa diperbaharui,
ditingkatkan dan ada yang tidak dapat di apaapakan. Yang
terakhirnya misalnya: keberadaan rang gaek (ortu). Jadi
kalau daya tarik ditingkatkan dapat menambah frequensi. Apa
ini bukan termasuk meningkatkan wisata?


S.Sehan writes:

 Ini sebuah perspektif bagus yg rupanya saya telah lupa melihatnya. tapi apakah ini 
 tidak tumpang tindih dengan tujuan utama mereka adalah pulang kampuang 
 bersilaturahmi. dan dari aspek devisa jka dipandang dari perspektif komunal, rasanya 
 tidak akan menambah pemasukan ekstra ke kawasan sumbar. karena ada atau tidak ada 
 arena wisata, mereka akan pulang juga. dan ada atau tidak ada arena wisata, mereka 
 akan membawa  uang dalam jumlah yg sama. jadi pada prinsipnya hal ini hanya akan 
 meubah distribusi devisa tapi mungkin tidak menarik devisa lebih. jika dibading 
 bahwa wisatawan tersebut khusus datang berwisata. 
  
 salam,
  
 
~~~
Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com 
Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]
~~~
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---
Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php



Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)

2003-09-29 Terurut Topik S.Sehan
Mak darul yg budiman,
rasanya udah ya tapi tidak tertutup juga belum. manusia suka khilaf. 

betul bahwa wisata ini dilatari oleh multi faktor. tapi yg jelas kalau kit abicara wisata dalam scope industrialisasi kit aharus bicara tentang target customer yg menyengaja atas dasar ingin berdarmawisata saja. kalau tidak tentu segmen ini tentu tak begitu besar (pls jgn tanya apa data yg melandasi pernyataan saya. ini hanya konsep dan logika sahaja). apalagi kalau kita melihat spesifik kepada minang perantauan yg diharapkan motivasi mereka meningkat jika ada objek wsiata. boleh lah. tapi jikalau pun tak ada objek wisata dan mereka tak tertari utk pulang, maka mereka akan mengirimkan duit. nah ini juga pengalam pribadi. saya rasa banyak yg lain juga begitu. dan lagi2 sebenarnya aspek devisa disini menjadi tak berarti kembali. hanya akan merubah sedikit distribusi saja. sayang nya distribusi itu butuh investasi. dan ujung2nya tentu rugi secara komunal. 

Kalau wisata dalam scope industrialisasi (dihadapi dengan investasi besar dan menjadi orientasi ekonomi sebuah kawasan), maka targetnya haruslah wisatawan dari luar yg menyengaja (maaf saya tak tahu istilah khusus utk ini) datang kesana. kalau tidak ya susah pak. pengelolaan wisata hanya akan jadi hobi saja. :) (maaf, boleh dong sedikit becanda -takut dianggap ngga sopan sih)

begitu padangan sahaya yg singkat kali ini. mudah2an telah mulai masuk garis sopan-santun...


Salam,

darul [EMAIL PROTECTED] wrote:
Apakah anda sudah melihat komunal tersebut secarakomprehensif. Saya rasa belum, karena berpergian (wisata)kemana saja, tetap akan dipengaruhi oleh multi faktor.Misal pernyataan anda bilang ada ngak ada fasilitas merekaakan pulang kampung juga. Tapi kalau mengambil contoh kediri saya dan juga beberapa aorang lain, apa bila dayatarik sudah tidak ada frequensinya akan berkurang. Beberapa daya tarik tersebut ada yang bisa diperbaharui,ditingkatkan dan ada yang tidak dapat di apaapakan. Yangterakhirnya misalnya: keberadaan rang gaek (ortu). Jadikalau daya tarik ditingkatkan dapat menambah frequensi. Apaini bukan termasuk meningkatkan wisata?
Do you Yahoo!?
The New Yahoo! Shopping - with improved product search

Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)

2003-09-29 Terurut Topik mulyadi
Kini sdg bakutincak diskusi parawisata Minang di biliak potensi Minang, kalau lai 
ado nan ka ikuik bisiakkan ka  [EMAIL PROTECTED]

Ass,wr,wb.
Yo coitu dunsanak S.Sehan, awak basenda gurau jo badiskusi antaro awak
samo awak di palanta ko, harus diselingi canda dan senda gurau, tapi indak
sampai ka manyakikkan hati pambaconyo, jaan to the point bana, sebab kito
urang Minang ko tahu jo hereang dan gendeang, alun takilek lah takalam dan
sebagainyo dan sebagainyo, banyak pepatah-petitih tentang indahnyo bahaso
bertutur di nagari awak ko, jadi nuansa itu jaan lah dihilangkan di
palanta kito ko.
Ambo tertarik bakumpua disiko, adolah untuak ma-asah budi jo bahaso ambo
nan nota bene ambo adolah urang Minang kelahiran rantau (lahia di
Bangkahulu), jadi banyak nan dapek dan ambo pelajari dari Mamak2 kito dan
Bundo Kanduang nan alah sepuh nan memang talahia di ranah Minang nan
barado di Palanta ko.
Marilah kito basamo-samo manjago nuansa nan Minang ko tetap ado disiko,
iko bukan berarti ambo ingin memaksakan kehendak ambo agar palanta ko
harus seperti nan ambo bayangkan, cuma sekedar usul dan saran.
Ka dunsanak pendahulu nan duduak di Palanta ko (sebagai pendiri dan
penerus milis ko), mohon maaf ambo kalau terlalu interfensi.

Salam dan maaf ambo,
Mulyadi St.Bangsawan (46 +)
Pusri Palembang


 Mak darul yg budiman,
 rasanya udah ya tapi tidak tertutup juga belum. manusia suka khilaf.

 betul bahwa wisata ini dilatari oleh multi faktor. tapi yg jelas kalau kit
 abicara wisata dalam scope industrialisasi kit aharus bicara tentang
 target customer yg menyengaja atas dasar ingin berdarmawisata saja. kalau
 tidak tentu segmen ini tentu tak begitu besar (pls jgn tanya apa data yg
 melandasi pernyataan saya. ini hanya konsep dan logika sahaja). apalagi
 kalau kita melihat spesifik kepada minang perantauan yg diharapkan
 motivasi mereka meningkat jika ada objek wsiata. boleh lah. tapi jikalau
 pun tak ada objek wisata dan mereka tak tertari utk pulang, maka mereka
 akan mengirimkan duit. nah ini juga pengalam pribadi. saya rasa banyak yg
 lain juga begitu. dan lagi2 sebenarnya aspek devisa disini menjadi tak
 berarti kembali. hanya akan merubah sedikit distribusi saja. sayang nya
 distribusi itu butuh investasi. dan ujung2nya tentu rugi secara komunal.

 Kalau wisata dalam scope industrialisasi (dihadapi dengan investasi besar
 dan menjadi orientasi ekonomi sebuah kawasan), maka targetnya haruslah
 wisatawan dari luar yg menyengaja (maaf saya tak tahu istilah khusus utk
 ini) datang kesana. kalau tidak ya susah pak. pengelolaan wisata hanya
  akan jadi hobi saja. :) (maaf, boleh dong sedikit becanda -takut dianggap
 ngga sopan sih)

 begitu padangan sahaya yg singkat kali ini. mudah2an telah mulai masuk
 garis sopan-santun
 ...


 Salam,

~~~
Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com 
Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]
~~~
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---
Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php



Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)

2003-09-27 Terurut Topik S.Sehan
Ahh ... ngga serius juga. santai aja cecille. samapi usia belasan tahun masih dalam segmen saya kok. jadi santai aja diak

ce cille [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kini sdg intend diskusi parawisata Minang di biliak potensi Minang, kalau lai ado nan ka ikuik bisiakkan ka [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]hihihi...kali ini oom sehan yang salahlangkah.saya panggil "oom" karena oom sehan udahengga okay lagi buat cecille...ih jadi malu ach..ih si oom serius amat...engga perlu ampe masukgelanggang udah ngerti kok oom sehan itu jantan yangsiap berkokok setiap pagi..hihihi...cecille--- "S.Sehan" <[EMAIL PROTECTED]>wrote:__Do you Yahoo!?The New Yahoo! Shopping - with improved product searchhttp://shopping.yahoo.com~~~Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau
 [EMAIL PROTECTED]~~~Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php---Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
Do you Yahoo!?
The New Yahoo! Shopping - with improved product search

RE: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)

2003-09-26 Terurut Topik Irdam Syah



Mungkin kerangka OTDA bisa dimanfaatkan untuak mambasmi 
prostitusi dan turunannya di ranah minang, sakalian juga mangatur aturan2 bisnis 
pariwisata tanpa prostitusi di sana...

salam 
- tg

  -Original Message-From: galia
  
  Kasus prostitusi di Pdg dan kota madya lainnya di sumbar, memang 
  sudah dalam tingkat mengkhawatirkan.
  Sekaran tinggal tindakan pemda dan aprat terkait aja untuk 
  memusnahkannya. KAlau bapak2 kita punya tekat yang bulat untuk tidak memberi 
  izin kegiatan haram ini, saya rasa tidak akan butuh waktu yang lama.
  Bisa kita menciptakan pariwisata yang bebeas prostitusi dan bebas 
  alkohol, bebas narkoba. kalau di tunjang denagn peraturan yang keras. Dan 
  tentu juga kerjasama masyarakat.
  WassalamCysca [EMAIL PROTECTED] 
  wrote:
  



jangankan kawasan pariwisata.
sepanjang lintasan pantura aja banyak warung 
doyong...konsumennya supir2 truk. makanyawilayah ini masuk ke dalam 
rutekampanyeHIV/AIDS.

sekarang ini pun kalau mau disurvai, berapa sih kasus 
prostitusi di sumbar ? udahlumayan juga kan ? di Padang aja ada 
kok.
belum lagi di daerah lain yang enggak kecium media. 


gimana ?


  - Original Message - 
  From: 
  S.Sehan 
  hati2 dg konsep kawasan wisata, dimanapun di dunia ini seluruh industri 
  pariwisata selalu diiukti oelh prostitusi kecuali di roma dan mekah. tapi 
  rupanya kita tak punya ka'bah dan vatikan jadi sangat sulit masuk kedalam 
  pengecualian ini. jadi kalau tak siap dengan prostitusi jangan bicara 
  pariwisata.
  
  


Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)

2003-09-26 Terurut Topik S.Sehan
come on galadia,
kapan aparat dapat menegak kan aturan. kapan? satu2 nya yg pernah jadi prestasi kita disumbar (waktu ambo ketek dulu) adalah juara lomba kebersihan semasa azwar anas. itupun menang karena kita hanya menjaga kebersihan sumbar yg lengeng itu. cobalah disuruh menjaga kebersihan cililitan atau tanah abang pasti mereka tak akan sanggup.

dan lagi mau apa org datang ke sumbar utk berwiasata? mau melihat apa? melihat rumah gonjong? danau singkarak,danau diateh dan danau di bawah? atau mau melihat arau di payokumbuah? atau mau ke bukit tinggi melihat pedagang kaki lima? siapa yg sudi datang kesana? kitapun kalau bukan karena pulang kampuang mungkin tak akan pernah ke sumatera barat. sudahlah yg dibicarakan itu mbok ya yg mungkin2 aja. kecuali kalau di objek2 wisata sumbar itu kita ramaikan dengan tari telanjang dan gadih2 minang yg bisa dibawa tidur atau di impor gadih2 dari berbagai daerah lainnya. mungkin org2 akan berdatangan kesana. jangan ragu2 untuk mengakui bahwa memang demikianlah dunia saat ini adanya.

salamgalia galadia [EMAIL PROTECTED] wrote:

Kasus prostitusi di Pdg dan kota madya lainnya di sumbar, memang sudah dalam tingkat mengkhawatirkan.
Sekaran tinggal tindakan pemda dan aprat terkait aja untuk memusnahkannya. KAlau bapak2 kita punya tekat yang bulat untuk tidak memberi izin kegiatan haram ini, saya rasa tidak akan butuh waktu yang lama.
Bisa kita menciptakan pariwisata yang bebeas prostitusi dan bebas alkohol, bebas narkoba. kalau di tunjang denagn peraturan yang keras. Dan tentu juga kerjasama masyarakat.
WassalamCysca [EMAIL PROTECTED] wrote:




jangankan kawasan pariwisata.
sepanjang lintasan pantura aja banyak warung doyong...konsumennya supir2 truk. makanyawilayah ini masuk ke dalam rutekampanyeHIV/AIDS.

sekarang ini pun kalau mau disurvai, berapa sih kasus prostitusi di sumbar ? udahlumayan juga kan ? di Padang aja ada kok.
belum lagi di daerah lain yang enggak kecium media. 

gimana ?


- Original Message - 
From: S.Sehan hati2 dg konsep kawasan wisata, dimanapun di dunia ini seluruh industri pariwisata selalu diiukti oelh prostitusi kecuali di roma dan mekah. tapi rupanya kita tak punya ka'bah dan vatikan jadi sangat sulit masuk kedalam pengecualian ini. jadi kalau tak siap dengan prostitusi jangan bicara pariwisata.




Do you Yahoo!?The New Yahoo! Shopping - with improved product search
Do you Yahoo!?
The New Yahoo! Shopping - with improved product search

Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)

2003-09-26 Terurut Topik darul
Kini sdg intend diskusi parawisata Minang di biliak potensi Minang, kalau lai ado nan 
ka ikuik bisiakkan ka [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]

S.Sehan writes:

jadi kalau tak siap dengan prostitusi jangan bicara
pariwisata.
  


Kami sedang mendiskusikan Wisata Syariah dibilik potensi.
yang kami lihat pernyataan anda ini tidak selalu benar. Ini
karena anda melihat wisatawan sama dengan si pencari
hiburan sex. Kini perantau Minang pulang kampuang juga itu
wisatawan loka, apa mereka pulang kampuang juga haus
sex
~~~
Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com 
Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]
~~~
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---
Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php



Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)

2003-09-26 Terurut Topik ce cille
Kini sdg intend diskusi parawisata Minang di biliak potensi Minang, kalau lai ado nan 
ka ikuik bisiakkan ka [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]

hihihijadi oom sehan tertarik ke bali atau pattaya
hanya mo liat orang telanjang yah...

kepala boleh sama berbulu oomselera
beda2menara pissa adalah salah satu the world
heritagethe great world adalah yang
lainnyakenapa orang mau berduyun2 setiap tahun
hanya untuk melihat bangunan menara tua yang miring
lagi...kenapa orang mau jalan2 di tembok besar china
yang tak lebih hanya sebuah pagar tembok tinggidi
situlah letak seni berwisata, kalau kita memang
memiliki sence tersebutjadi tidak melulu hanya
soal telanjang...hihihi...jadi kagok ach ngomongnya..

kalo di kampung kita di bikin tempat tarian telanjang
gitu...paling wisatawan yang datang hanya yang sekelas
dengan oom sehan...sehingga potensinya jadi
kec.


cheer 
cecille

 




--- S.Sehan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 dan lagi mau apa org datang ke sumbar utk
 berwiasata? mau melihat apa? melihat rumah gonjong?
 danau singkarak,danau diateh dan danau di bawah?
 atau mau melihat arau di payokumbuah? atau mau ke
 bukit tinggi melihat pedagang kaki lima? siapa yg
 sudi datang kesana? kitapun kalau bukan karena
 pulang kampuang mungkin tak akan pernah ke sumatera
 barat. sudahlah yg dibicarakan itu mbok ya yg
 mungkin2 aja. kecuali kalau di objek2 wisata sumbar
 itu kita ramaikan dengan tari telanjang dan gadih2
 minang yg bisa dibawa tidur atau di impor gadih2
 dari berbagai daerah lainnya. mungkin org2 akan
 berdatangan kesana. jangan ragu2 untuk mengakui
 bahwa memang demikianlah dunia saat ini adanya.
  


__
Do you Yahoo!?
The New Yahoo! Shopping - with improved product search
http://shopping.yahoo.com
~~~
Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com 
Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]
~~~
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---
Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php



Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)

2003-09-26 Terurut Topik S.Sehan
Ini sebuah perspektif bagus yg rupanya saya telah lupa melihatnya. tapi apakah ini tidak tumpang tindih dengan tujuan utama mereka adalah pulang kampuang bersilaturahmi. dan dari aspek devisa jka dipandang dari perspektif komunal, rasanya tidak akan menambah pemasukan ekstra ke kawasan sumbar. karena ada atau tidak ada arena wisata, mereka akan pulang juga. dan ada atau tidak ada arena wisata, mereka akan membawa uang dalam jumlah yg sama. jadi pada prinsipnya hal ini hanya akan meubah distribusi devisa tapi mungkin tidak menarik devisa lebih. jika dibading bahwa wisatawan tersebut khusus datang berwisata.

salam,
darul [EMAIL PROTECTED] wrote:
... Kini perantau Minang pulang kampuang juga ituwisatawan loka, apa mereka pulang kampuang juga haussex
Do you Yahoo!?
The New Yahoo! Shopping - with improved product search

Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)

2003-09-26 Terurut Topik Tanjuang Heri
Guilééé cut, pandangan sdr. Sehan kok picik amat yah? Apa memang maunya provokasi gitu? 

Baa dek sanak di palanta sadonyo, apo sdr. Sehan kita "skors " dulu untuk samantaro atau dipadia an se sarupo ko? Baa Mak Jo Buyuang? 

Sekali lagi , kalau boleh minta ama sdr. Sehan, jangan seperti katak di bawah tempurung dong, lihat dunia, jalan kemana gitu, jangan hanya ngimpi lewat gambar yang disajikan secara gampang oleh internet. 

Kalau Anda memang tidak niat buat ngasih ide positif buat Sumbar, udah deh, jangan bikin orang lain rugi-rugi buka email anda. Kasian dong, belum semuanya pakai fasilitas kabel , jadi pulsanya naik ntar. 




- Original Message - 
From: S.Sehan dan lagi mau apa org datang ke sumbar utk berwiasata? mau melihat apa? melihat rumah gonjong? danau singkarak,danau diateh dan danau di bawah? atau mau melihat arau di payokumbuah? atau mau ke bukit tinggi melihat pedagang kaki lima? siapa yg sudi datang kesana? kitapun kalau bukan karena pulang kampuang mungkin tak akan pernah ke sumatera barat. sudahlah. yg dibicarakan itu mbok ya yg mungkin2 aja. kecuali kalau di objek2 wisata sumbar itu kita ramaikan dengan tari telanjang dan gadih2 minang yg bisa dibawa tidur atau di impor gadih2 dari berbagai daerah lainnya. mungkin org2 akan berdatangan kesana. jangan ragu2 untuk mengakui bahwa memang demikianlah dunia saat ini adanya.Do You Yahoo!? -- Une adresse @yahoo.fr gratuite et en français !
Testez le nouveau Yahoo! Mail

Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)

2003-09-26 Terurut Topik S.Sehan
Hus.. ce cille, jangan ngomong2 kelas deh. nanti anda malu sendiri.
tapi begini sdr cecille, sederhana aja. bukankah kita tak punya menara pisa atau tembok cina? 

Kemudian saya juga belum banyak mengunjungi temapt2 didunia in. hanya beberapa yg pening aja. maklumlah sebagian besar dkunjugi dalam rangka sedang tugas kerja juga. tapi ya... ampir seluruh tempat2 penting elah saya kunjungi. jadi saya sedkit pahamlahkarakter2temapt yg suka dikunjungi org. walaupun tak pintar2 amat, saya cukup senang berfikir2. jadi masala wisata di minang udahada dalam diskuis saya sejak lama. dan telah berurung rembug bekali2 masalh ini dg berbagai pihak. 

Soal sex sih, tak perlu jauh2 di jkt juga banyak. dan lagi saya aliran romantisme jadi ngga bisa hanya sekedar having sex aja. ce cille [EMAIL PROTECTED] wrote:
hihihijadi oom sehan tertarik ke bali atau pattayahanya mo liat orang telanjang yah...kepala boleh sama berbulu oomselerabeda2menara pissa adalah salah satu the worldheritagethe great world adalah yanglainnyakenapa orang mau berduyun2 setiap tahunhanya untuk melihat bangunan menara tua yang miringlagi...kenapa orang mau jalan2 di tembok besar chinayang tak lebih hanya sebuah pagar tembok tinggidisitulah letak seni berwisata, kalau kita memangmemiliki sence tersebutjadi tidak melulu hanyasoal telanjang...hihihi...jadi kagok ach ngomongnya..kalo di kampung kita di bikin tempat tarian telanjanggitu...paling wisatawan yang datang hanya yang sekelasdengan oom sehan...sehingga potensinya jadikec.cheer cecille--- "S.Sehan"
 <[EMAIL PROTECTED]>wrote: dan lagi mau apa org datang ke sumbar utk berwiasata? mau melihat apa? melihat rumah gonjong? danau singkarak,danau diateh dan danau di bawah? atau mau melihat arau di payokumbuah? atau mau ke bukit tinggi melihat pedagang kaki lima? siapa yg sudi datang kesana? kitapun kalau bukan karena pulang kampuang mungkin tak akan pernah ke sumatera barat. sudahlah yg dibicarakan itu mbok ya yg mungkin2 aja. kecuali kalau di objek2 wisata sumbar itu kita ramaikan dengan tari telanjang dan gadih2 minang yg bisa dibawa tidur atau di impor gadih2 dari berbagai daerah lainnya. mungkin org2 akan berdatangan kesana. jangan ragu2 untuk mengakui bahwa memang demikianlah dunia saat ini adanya. __Do you Yahoo!?The New Yahoo! Shopping - with improved product
 searchhttp://shopping.yahoo.com~~~Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]~~~Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php---Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
Do you Yahoo!?
The New Yahoo! Shopping - with improved product search

Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)

2003-09-26 Terurut Topik ce cille
Kini sdg intend diskusi parawisata Minang di biliak potensi Minang, kalau lai ado nan 
ka ikuik bisiakkan ka [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]


--- S.Sehan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Hus.. ce cille, jangan ngomong2 kelas deh. nanti
 anda malu sendiri.

y...napa malu oom...kelas paling bawah pun cecille
engga bakalan malu kalo masih dalam koridor yang
benar..

 tapi begini sdr cecille, sederhana aja. bukankah
 kita tak punya menara pisa atau tembok cina? 

oom sehan...tentu saja kita engga punya menara pisa
dan tembok besar, buat apa kita punya itu, toh udah
ada di tempat laen. kalo mo liat khan tinggal pergi ke
sana ajah...nah apa yang engga ada di tempat laen,
itulah characteristic kita

  
 Kemudian saya juga belum banyak mengunjungi temapt2
 didunia in. hanya beberapa yg pening aja. maklumlah
 sebagian besar dkunjugi dalam rangka sedang tugas
 kerja juga. tapi ya... ampir seluruh tempat2 penting
 elah saya kunjungi. jadi saya sedkit pahamlah
 karakter2 temapt yg suka dikunjungi org. walaupun
 tak pintar2 amat, saya cukup senang berfikir2. jadi
 masala wisata di minang udahada dalam diskuis saya
 sejak lama. dan telah berurung rembug bekali2 masalh
 ini dg berbagai pihak.  

wuuuiihhhebat deh oom sehan...bagi2 donk
pengalamannya mengunjungi tempat2 wisata pening
(penting?)...tentu saja selain tempat penting for
xxx...hihihhi...kalo untuk itu ngak lah yaaa..

 Soal sex sih, tak perlu jauh2 di jkt juga banyak.
 dan lagi saya aliran romantisme jadi ngga bisa hanya
 sekedar having sex aja. 
 

no comment oom

cecille




__
Do you Yahoo!?
The New Yahoo! Shopping - with improved product search
http://shopping.yahoo.com
~~~
Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com 
Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]
~~~
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---
Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php



Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)

2003-09-26 Terurut Topik ce cille
Kini sdg intend diskusi parawisata Minang di biliak potensi Minang, kalau lai ado nan 
ka ikuik bisiakkan ka [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]

hihihi...kali ini oom sehan yang salah
langkah.saya panggil oom karena oom sehan udah
engga okay lagi buat cecille...ih jadi malu ach..

ih si oom serius amat...engga perlu ampe masuk
gelanggang udah ngerti kok oom sehan itu jantan yang
siap berkokok setiap pagi..hihihi...

cecille


--- S.Sehan [EMAIL PROTECTED] wrote:


__
Do you Yahoo!?
The New Yahoo! Shopping - with improved product search
http://shopping.yahoo.com
~~~
Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com 
Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]
~~~
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---
Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php



RE: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)

2003-09-25 Terurut Topik Irdam Syah
Kini sdg intend diskusi parawisata Minang di biliak potensi Minang, kalau lai ado nan 
ka ikuik bisiakkan ka [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]


# -Original Message-
# From: Zubir Amin 
# 
#  Kanakan Cysca et para pemerhati et peminat industri 
# pariwisata nan jo Buyuang hormati et kagumi.
#  Deklah condong matoari ka Lauik(kalau dari 
# Padusunan-Piaman-arah Barat)hampia samo je jo dari
# Marseille),dan pikiran ndak sakali tibo seperti para kanakan 
# nan mudo2,adolo senek lai nan talupokan dalam
# pemikiran industri Pariwisata di Sumbar nan potensinyo dalam 
# industri ini cukup menentukan.
# Aatu,bidang travel biro(14),hendakno para pengusaha 
# Minang nan bergerak dibidang ini wajib sudah
# Go Internasional aratino mempunyai jaringan nan jalin 
# menjalin dengan para pengusaha travel biro di man
# ca negera et dengan badan2 penerbangan Internasional.Itu 
# kalau  memang mau merambah dunia global. cut...
#

Sato lo sakaki... usul ambo untuak maajak turis lua singga ka ranah minang
salamo palancongannyo di INA yaitu para pengelola objek wisata di sumbar
(atau pemda sumbar) manitipkan brosur/booklet mengenai masing2 objek wisata
sumbar di hotel-hotel atau pusat informasi turisme nan ado di Bali karano
memang rato-rato mereka ka INA pasti ka Bali, sahinggo rasonyo caro iko
cukup efektif... Kalau malaysia, dulu mereka malah mamasang iklan gadang2 di
sekitar international airport mancanegara...

salam - tg
~~~
Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com 
Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]
~~~
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---
Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php



RE: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)

2003-09-25 Terurut Topik S.Sehan
Bisa masalah pariwisata, saya jadi tertegun ingat beberapa tahun yg lalu pernah juga mendiskusikannya di sebuah forum urang minang juo.

kira2 beginilah pendapat saya itu:

hati2 dg konsep kawasan wisata, dimanapun di dunia ini seluruh industri pariwisata selalu diiukti oelh prostitusi kecuali di roma dan mekah. tapi rupanya kita tak punya ka'bah dan vatikan jadi sangat sulit masuk kedalam pengecualian ini. jadi kalau tak siap dengan prostitusi jangan bicara pariwisata.

Irdam Syah [EMAIL PROTECTED] wrote:
Sato lo sakaki... usul ambo untuak maajak turis lua singga ka ranah minangsalamo palancongannyo di INA yaitu para pengelola objek wisata di sumbar(atau pemda sumbar) manitipkan brosur/booklet mengenai masing2 objek wisatasumbar di hotel-hotel atau pusat informasi turisme nan ado di Bali karanomemang rato-rato mereka ka INA pasti ka Bali, sahinggo rasonyo caro ikocukup efektif... Kalau malaysia, dulu mereka malah mamasang iklan gadang2 disekitar international airport mancanegara...salam - tg
Do you Yahoo!?
The New Yahoo! Shopping - with improved product search

Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)

2003-09-25 Terurut Topik Cysca



jangankan kawasan pariwisata.
sepanjang lintasan pantura aja banyak warung 
doyong...konsumennya supir2 truk. makanyawilayah ini masuk ke dalam 
rutekampanyeHIV/AIDS.

sekarang ini pun kalau mau disurvai, berapa sih kasus 
prostitusi di sumbar ? udahlumayan juga kan ? di Padang aja ada 
kok.
belum lagi di daerah lain yang enggak kecium media. 


gimana ?


  - Original Message - 
  From: 
  S.Sehan hati2 
  dg konsep kawasan wisata, dimanapun di dunia ini seluruh industri pariwisata 
  selalu diiukti oelh prostitusi kecuali di roma dan mekah. tapi rupanya kita 
  tak punya ka'bah dan vatikan jadi sangat sulit masuk kedalam pengecualian ini. 
  jadi kalau tak siap dengan prostitusi jangan bicara pariwisata.
  
  


Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)

2003-09-25 Terurut Topik galia galadia
Kasus prostitusi di Pdg dan kota madya lainnya di sumbar, memang sudah dalam tingkat mengkhawatirkan.
Sekaran tinggal tindakan pemda dan aprat terkait aja untuk memusnahkannya. KAlau bapak2 kita punya tekat yang bulat untuk tidak memberi izin kegiatan haram ini, saya rasa tidak akan butuh waktu yang lama.
Bisa kita menciptakan pariwisata yang bebeas prostitusi dan bebas alkohol, bebas narkoba. kalau di tunjang denagn peraturan yang keras. Dan tentu juga kerjasama masyarakat.
WassalamCysca [EMAIL PROTECTED] wrote:




jangankan kawasan pariwisata.
sepanjang lintasan pantura aja banyak warung doyong...konsumennya supir2 truk. makanyawilayah ini masuk ke dalam rutekampanyeHIV/AIDS.

sekarang ini pun kalau mau disurvai, berapa sih kasus prostitusi di sumbar ? udahlumayan juga kan ? di Padang aja ada kok.
belum lagi di daerah lain yang enggak kecium media. 

gimana ?


- Original Message - 
From: S.Sehan hati2 dg konsep kawasan wisata, dimanapun di dunia ini seluruh industri pariwisata selalu diiukti oelh prostitusi kecuali di roma dan mekah. tapi rupanya kita tak punya ka'bah dan vatikan jadi sangat sulit masuk kedalam pengecualian ini. jadi kalau tak siap dengan prostitusi jangan bicara pariwisata.


Do you Yahoo!?
The New Yahoo! Shopping - with improved product search