RE: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)
Kalau dapek, kato-kato haus .. nantun indak dipopulerkan di situs awak ko, beko tabiaso, abih biso dek biaso, abih gali dek digaligiti. __ Do you Yahoo!? The New Yahoo! Shopping - with improved product search http://shopping.yahoo.com ~~~ Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] ~~~ Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
RE: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)
Kalau dapek, kato-kato haus .. nantun indak dipopulerkan di situs awak ko, beko tabiaso, abih biso dek biaso, abih gali dek digaligiti. __ Do you Yahoo!? The New Yahoo! Shopping - with improved product search http://shopping.yahoo.com ~~~ Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] ~~~ Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
RE: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)
Sebenarnya saya tak ingin lagi melanjutkan diskusi wisata ini karena kelihatannya forum udah mulai masuk dalam kesimpulan dan kelevel detail planning. jadi sebenarnya koseptual udah dianggap rampung. termasuk juga konsep oposan yg berguna untuk menguji konsep main stream, juga rupanya telah dianggap cukup. kalau soal pulang kampung sih, biasanyasekali setahun saya pulang juga lah. walaupun hanya sehari dua hari. tapi saya akan tanggapi untk sekedar berbagi pandangan. walaupun ada juga benarnya apa yg anda sampaikan, tapi perlu diingat bahwa semua itu hanyalah market minor saja. tak akan mengembalikan investasi pariwisata (ini hipotesa, jgn pula ada yg nanyain bukti statistik nya). dan juga perlu diingat bahwaorg kebanyakan sekelas saya inilah misalnya, hidup dg budget tertentu. rencana pengeluaran uang sudah diatur sedemikian rupa. dan umumnya kalau pulang kampuang tak ada duit yg tersisa. mulai dari urang gaek, kamanakan dan sampai ka suaru2 telah dialokasikan sebelum pulang. kemudian tradisi pulang secara masal pun adalah berada di hari2 besar seperti hari lebaran. dan biasa nya kita harus pintar2 berkompromi dg jadwal kerja. kalau indak suok awak bisa kabalakang jadinyo. tapi sudahlah, kita memang bicara pada level filosofis yg sebenarnya ngga banyak org paham. mendingan kita tak usah berpanjang2 lagi dengan ini. kalau emang yakin dg apa yg dipikirkan ya... go head lah. kalau masalah prostitusi itu, jangan hanya ditanggapi dengan sensitivitas perasaan aja. kaji lah baik2. jangan hanya melihat persoalan dari sisi yg menggembirakan saja. dan jangan hanya berencana dan berdiskusi hanya sekedar memacu endorphine belaka tapi juga perlu melibatkan adrenalin. agar seimbang saja. saya tak hendak menyahut2 lagi masalah ini. takut dibilang kurang ajar nantinya. Terima kasih, Madahar [EMAIL PROTECTED] wrote: saya rasa anda tak pernah atau tak tertarik untuk pulang kampung. Mungkin karena satu dan lain hal saya lihat anda seperti bak malambuang tinggi suruik takuik ka tabedo. Coba anda bayangkan, Anda seorang perantau dengan membawa uang Rp 1 jt. Taroklah uang yang anda bagi ke keluarga 500 rb. Karena lah lama ndak pulang kampung kemenakan anda mengajak raun ke Kiktinggi (benteng, panorama, kebun binatang, Bawah jam gadang dll). Secara tak sengaja(yang niatnya tidak ingin pergi wisata dari rantau) maka anda telah ikut menikmati hasil dari pariwisata sebaik atau seburuk apapun kondisinya lokasi tsb. Tak taunya uang anda habis untuk belanja, beli tiket, dll di kawasan tsb 100 rb. Maka jumlah Rp 100 rb tersebut adalah buah dari adanya fasilitas pariwisata. Mungkin bagi orang kampung namanya bukan wisata tapi jalan-jalan atau raun-raun ka Kiktinggi. Tapi dalam konsep global istilahnya itu adalah berwisata. Jadi kalau andadandunsanak tak pergi ke Kiktinggi maka uang anda yang rp 100 rb tadi akan anda bawa kembali ke rantau karena anda memang hanya lalok saja di rumah rang gaek. Kira-kira demikianlah gambaran yang saya ketahui tentang konsep pariwisata. tapi kalau anda membayangkan hal-hal seperti yang ke maren anda tuliskan di mail sebelum ini maka kalau istilah nya pai ka Kilo-kilo bukan pai berwisata. demikian tanggapan saya dan mohon ma'af jika salah dan kurang berkenan. Do you Yahoo!? The New Yahoo! Shopping - with improved product search
RE: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)
Setiap saya ketemu teman2 non-minang yang bekerja di sekitar Riau dan Jambi mengagumi dan suka mengunjungi tempat2 wisata di Sumbar untuk mengisi weekend ataupun libur pendek mereka. Semenjak dicanangkan OTDA maka kedua tetangga kita tersebut seolah2 menjadi OKB. Disamping itu SDA pariwisata mereka sangat terbatas sehingga mereka bisa digarap menjadi pasar untuk industri wisata Sumbar, misalnya penawaran lokasi untuk seminar, kursus, businees meeting, etc. Disamping urang awak sendiri maka karyawan2 CPI yang bukan nerasal dari sumatra misalnya adalah wislok (wisatawan lokal) yang potensil untuk mengisi hari2 libur yang sekarang relatif panjang dengan aturan penempelannya ke weekend salam - tg -Original Message-From: S.Sehan Ini sebuah perspektif bagus yg rupanya saya telah lupa melihatnya. tapi apakah ini tidak tumpang tindih dengan tujuan utama mereka adalah pulang kampuang bersilaturahmi. dan dari aspek devisa jka dipandang dari perspektif komunal, rasanya tidak akan menambah pemasukan ekstra ke kawasan sumbar. karena ada atau tidak ada arena wisata, mereka akan pulang juga. dan ada atau tidak ada arena wisata, mereka akan membawa uang dalam jumlah yg sama. jadi pada prinsipnya hal ini hanya akan meubah distribusi devisa tapi mungkin tidak menarik devisa lebih. jika dibading bahwa wisatawan tersebut khusus datang berwisata. salam, darul [EMAIL PROTECTED] wrote: ... Kini perantau Minang pulang kampuang juga ituwisatawan loka, apa mereka pulang kampuang juga haussex Do you Yahoo!?The New Yahoo! Shopping - with improved product search
RE: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)
saya rasa anda tak pernah atau tak tertarik untuk pulang kampung. Mungkin karena satu dan lain hal saya lihat anda seperti bak malambuang tinggi suruik takuik ka tabedo. Coba anda bayangkan, Anda seorang perantau dengan membawa uang Rp 1 jt. Taroklah uang yang anda bagi ke keluarga 500 rb. Karena lah lama ndak pulang kampung kemenakan anda mengajak raun ke Kiktinggi (benteng, panorama, kebun binatang, Bawah jam gadang dll). Secara tak sengaja(yang niatnya tidak ingin pergi wisata dari rantau) maka anda telah ikut menikmati hasil dari pariwisata sebaik atau seburuk apapun kondisinya lokasi tsb. Tak taunya uang anda habis untuk belanja, beli tiket, dll di kawasan tsb 100 rb. Maka jumlah Rp 100 rb tersebut adalah buah dari adanya fasilitas pariwisata. Mungkin bagi orang kampung namanya bukan wisata tapi jalan-jalan atau raun-raun ka Kiktinggi. Tapi dalam konsep global istilahnya itu adalah berwisata. Jadi kalau andadandunsanak tak pergi ke Kiktinggi maka uang anda yang rp 100 rb tadi akan anda bawa kembali ke rantau karena anda memang hanya lalok saja di rumah rang gaek. Kira-kira demikianlah gambaran yang saya ketahui tentang konsep pariwisata. tapi kalau anda membayangkan hal-hal seperti yang ke maren anda tuliskan di mail sebelum ini maka kalau istilah nya pai ka Kilo-kilo bukan pai berwisata. demikian tanggapan saya dan mohon ma'af jika salah dan kurang berkenan. -Original Message-From: S.Sehan [mailto:[EMAIL PROTECTED][Madahar]apakah ini tidak tumpang tindih dengan tujuan utama mereka adalah pulang kampuang bersilaturahmi. dan dari aspek devisa jka dipandang dari perspektif komunal, rasanya tidak akan menambah pemasukan ekstra ke kawasan sumbar. karena ada atau tidak ada arena wisata, mereka akan pulang juga. dan ada atau tidak ada arena wisata, mereka akan membawa uang dalam jumlah yg sama. jadi pada prinsipnya hal ini hanya akan meubah distribusi devisa tapi mungkin tidak menarik devisa lebih. jika dibading bahwa wisatawan tersebut khusus datang berwisata. salam,
RE: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)
Sampai sa'at ini di biliak Potensi masih alun ada lagi kata atau taraf kesimpulan. Belum ada satu hal yang dapat kita simpulkan karena kita masih dalam wacana hal apa yang sepatutnya didahulukan untuk dibahas dalam konsep spesifik. Sejauh ini diskusi yang beredar masih dalam tahap saling berbagi pengalaman dan saran atas apa yang dapat dibagikan dalam sebuah diskusi untuk kemajuan kampuang. Kalaulah seandainya potensi wisataini tidak akan dapat mengembalikan investasi pariwisata (swasta/pemerintah)setidaknya sebagai seorang yang bersaudaradan bertemanmaka setidaknya kita telah membantu mereka untuk dapat menikmati perjalanan liburannya. Mungkin dengan niat ini setidaknya kita juga akan dapat imbalan dari Allah atas apa yang kita lukan walaupun kecil. Masalah mereka setelah ditempat tujuan akan pergi ke tempat yang tidak baik itu bukanlah tanggung jawab kita dan saya rasa juga kita tidak akan dimintakan pertanggung jawaban oleh Allah atas perbuatan mereka. Pengalaman saya yang walaupun tidak sering tapi ada jugalah diminta bantuan untuk urusan wisata ini (dalam lingkungan kantor), hal-hal yangditanyakan kepada saya adalah masalah penginapan,daerah wisata dan kondisinya. Seandainy mereka seperti yang Luthfi katakan adalah ekonomi terbatas atau pas-pasan maka sebelum berangkat pulang kampung sudah disusun dulu rencana apakah mau lalok di rumah rang gaek/mintuo atau sanak keluarga atau mencari penginapan dan kemana tujuannya. Apa bila hal ini telah kita rencanakan sebelum nya maka kita akan lebih enak dan nyaman melakukan perjalanan (diluar batas kekuasaan kita). Hal ini tentunya tidak terlepas dari Informasi yang kita peroleh dari kawan-kawan apakah tentang situasi daerah tujuan maupun dari isi kantong yang akan dibawa. Dalam hal prostitusi mungkin level kita sebagai orang rantau baru sebatas mengingatkan atau mengabarkan karena sebetulnya yang lebih bertanggung jawab adalah masyarakat sekitarnya tapi tdk ada salahnya kita coba juga membantu memecahkan masalahnya sebatas yang kita mampu. Saya rasa tiada alasan bagi seseorang untuk mengatakan kita kurang ajar jika kita tidak berbuat demikian, tapi kalau ada yang mengatakan setidaknya kita bisa klarifikasi ke yang bersangkutan atas hal apa kekurang ajaran kita. Kalau sudah demikian maka tiada lagi yang lebih indah selain saling mema'afkan jika persoalan sudah jelas dan dapat diselesaikan. wassalamu'alaikum Madahar Batuduang Ameh (36) -Original Message-From: S.Sehan [mailto:[EMAIL PROTECTED]Sent: Wednesday, October 01, 2003 10:09 AMTo: [EMAIL PROTECTED]Subject: RE: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II) Sebenarnya saya tak ingin lagi melanjutkan diskusi wisata ini karena kelihatannya forum udah mulai masuk dalam kesimpulan dan kelevel detail planning. jadi sebenarnya koseptual udah dianggap rampung. termasuk juga konsep oposan yg berguna untuk menguji konsep main stream, juga rupanya telah dianggap cukup.
Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)
Kini sdg bakutincak diskusi parawisata Minang di biliak potensi Minang, kalau lai ado nan ka ikuik bisiakkan ka [EMAIL PROTECTED] Apakah anda sudah melihat komunal tersebut secara komprehensif. Saya rasa belum, karena berpergian (wisata) kemana saja, tetap akan dipengaruhi oleh multi faktor. Misal pernyataan anda bilang ada ngak ada fasilitas mereka akan pulang kampung juga. Tapi kalau mengambil contoh ke diri saya dan juga beberapa aorang lain, apa bila daya tarik sudah tidak ada frequensinya akan berkurang. Beberapa daya tarik tersebut ada yang bisa diperbaharui, ditingkatkan dan ada yang tidak dapat di apaapakan. Yang terakhirnya misalnya: keberadaan rang gaek (ortu). Jadi kalau daya tarik ditingkatkan dapat menambah frequensi. Apa ini bukan termasuk meningkatkan wisata? S.Sehan writes: Ini sebuah perspektif bagus yg rupanya saya telah lupa melihatnya. tapi apakah ini tidak tumpang tindih dengan tujuan utama mereka adalah pulang kampuang bersilaturahmi. dan dari aspek devisa jka dipandang dari perspektif komunal, rasanya tidak akan menambah pemasukan ekstra ke kawasan sumbar. karena ada atau tidak ada arena wisata, mereka akan pulang juga. dan ada atau tidak ada arena wisata, mereka akan membawa uang dalam jumlah yg sama. jadi pada prinsipnya hal ini hanya akan meubah distribusi devisa tapi mungkin tidak menarik devisa lebih. jika dibading bahwa wisatawan tersebut khusus datang berwisata. salam, ~~~ Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] ~~~ Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)
Mak darul yg budiman, rasanya udah ya tapi tidak tertutup juga belum. manusia suka khilaf. betul bahwa wisata ini dilatari oleh multi faktor. tapi yg jelas kalau kit abicara wisata dalam scope industrialisasi kit aharus bicara tentang target customer yg menyengaja atas dasar ingin berdarmawisata saja. kalau tidak tentu segmen ini tentu tak begitu besar (pls jgn tanya apa data yg melandasi pernyataan saya. ini hanya konsep dan logika sahaja). apalagi kalau kita melihat spesifik kepada minang perantauan yg diharapkan motivasi mereka meningkat jika ada objek wsiata. boleh lah. tapi jikalau pun tak ada objek wisata dan mereka tak tertari utk pulang, maka mereka akan mengirimkan duit. nah ini juga pengalam pribadi. saya rasa banyak yg lain juga begitu. dan lagi2 sebenarnya aspek devisa disini menjadi tak berarti kembali. hanya akan merubah sedikit distribusi saja. sayang nya distribusi itu butuh investasi. dan ujung2nya tentu rugi secara komunal. Kalau wisata dalam scope industrialisasi (dihadapi dengan investasi besar dan menjadi orientasi ekonomi sebuah kawasan), maka targetnya haruslah wisatawan dari luar yg menyengaja (maaf saya tak tahu istilah khusus utk ini) datang kesana. kalau tidak ya susah pak. pengelolaan wisata hanya akan jadi hobi saja. :) (maaf, boleh dong sedikit becanda -takut dianggap ngga sopan sih) begitu padangan sahaya yg singkat kali ini. mudah2an telah mulai masuk garis sopan-santun... Salam, darul [EMAIL PROTECTED] wrote: Apakah anda sudah melihat komunal tersebut secarakomprehensif. Saya rasa belum, karena berpergian (wisata)kemana saja, tetap akan dipengaruhi oleh multi faktor.Misal pernyataan anda bilang ada ngak ada fasilitas merekaakan pulang kampung juga. Tapi kalau mengambil contoh kediri saya dan juga beberapa aorang lain, apa bila dayatarik sudah tidak ada frequensinya akan berkurang. Beberapa daya tarik tersebut ada yang bisa diperbaharui,ditingkatkan dan ada yang tidak dapat di apaapakan. Yangterakhirnya misalnya: keberadaan rang gaek (ortu). Jadikalau daya tarik ditingkatkan dapat menambah frequensi. Apaini bukan termasuk meningkatkan wisata? Do you Yahoo!? The New Yahoo! Shopping - with improved product search
Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)
Kini sdg bakutincak diskusi parawisata Minang di biliak potensi Minang, kalau lai ado nan ka ikuik bisiakkan ka [EMAIL PROTECTED] Ass,wr,wb. Yo coitu dunsanak S.Sehan, awak basenda gurau jo badiskusi antaro awak samo awak di palanta ko, harus diselingi canda dan senda gurau, tapi indak sampai ka manyakikkan hati pambaconyo, jaan to the point bana, sebab kito urang Minang ko tahu jo hereang dan gendeang, alun takilek lah takalam dan sebagainyo dan sebagainyo, banyak pepatah-petitih tentang indahnyo bahaso bertutur di nagari awak ko, jadi nuansa itu jaan lah dihilangkan di palanta kito ko. Ambo tertarik bakumpua disiko, adolah untuak ma-asah budi jo bahaso ambo nan nota bene ambo adolah urang Minang kelahiran rantau (lahia di Bangkahulu), jadi banyak nan dapek dan ambo pelajari dari Mamak2 kito dan Bundo Kanduang nan alah sepuh nan memang talahia di ranah Minang nan barado di Palanta ko. Marilah kito basamo-samo manjago nuansa nan Minang ko tetap ado disiko, iko bukan berarti ambo ingin memaksakan kehendak ambo agar palanta ko harus seperti nan ambo bayangkan, cuma sekedar usul dan saran. Ka dunsanak pendahulu nan duduak di Palanta ko (sebagai pendiri dan penerus milis ko), mohon maaf ambo kalau terlalu interfensi. Salam dan maaf ambo, Mulyadi St.Bangsawan (46 +) Pusri Palembang Mak darul yg budiman, rasanya udah ya tapi tidak tertutup juga belum. manusia suka khilaf. betul bahwa wisata ini dilatari oleh multi faktor. tapi yg jelas kalau kit abicara wisata dalam scope industrialisasi kit aharus bicara tentang target customer yg menyengaja atas dasar ingin berdarmawisata saja. kalau tidak tentu segmen ini tentu tak begitu besar (pls jgn tanya apa data yg melandasi pernyataan saya. ini hanya konsep dan logika sahaja). apalagi kalau kita melihat spesifik kepada minang perantauan yg diharapkan motivasi mereka meningkat jika ada objek wsiata. boleh lah. tapi jikalau pun tak ada objek wisata dan mereka tak tertari utk pulang, maka mereka akan mengirimkan duit. nah ini juga pengalam pribadi. saya rasa banyak yg lain juga begitu. dan lagi2 sebenarnya aspek devisa disini menjadi tak berarti kembali. hanya akan merubah sedikit distribusi saja. sayang nya distribusi itu butuh investasi. dan ujung2nya tentu rugi secara komunal. Kalau wisata dalam scope industrialisasi (dihadapi dengan investasi besar dan menjadi orientasi ekonomi sebuah kawasan), maka targetnya haruslah wisatawan dari luar yg menyengaja (maaf saya tak tahu istilah khusus utk ini) datang kesana. kalau tidak ya susah pak. pengelolaan wisata hanya akan jadi hobi saja. :) (maaf, boleh dong sedikit becanda -takut dianggap ngga sopan sih) begitu padangan sahaya yg singkat kali ini. mudah2an telah mulai masuk garis sopan-santun ... Salam, ~~~ Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] ~~~ Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)
Ahh ... ngga serius juga. santai aja cecille. samapi usia belasan tahun masih dalam segmen saya kok. jadi santai aja diak ce cille [EMAIL PROTECTED] wrote: Kini sdg intend diskusi parawisata Minang di biliak potensi Minang, kalau lai ado nan ka ikuik bisiakkan ka [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]hihihi...kali ini oom sehan yang salahlangkah.saya panggil "oom" karena oom sehan udahengga okay lagi buat cecille...ih jadi malu ach..ih si oom serius amat...engga perlu ampe masukgelanggang udah ngerti kok oom sehan itu jantan yangsiap berkokok setiap pagi..hihihi...cecille--- "S.Sehan" <[EMAIL PROTECTED]>wrote:__Do you Yahoo!?The New Yahoo! Shopping - with improved product searchhttp://shopping.yahoo.com~~~Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]~~~Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php---Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php Do you Yahoo!? The New Yahoo! Shopping - with improved product search
RE: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)
Mungkin kerangka OTDA bisa dimanfaatkan untuak mambasmi prostitusi dan turunannya di ranah minang, sakalian juga mangatur aturan2 bisnis pariwisata tanpa prostitusi di sana... salam - tg -Original Message-From: galia Kasus prostitusi di Pdg dan kota madya lainnya di sumbar, memang sudah dalam tingkat mengkhawatirkan. Sekaran tinggal tindakan pemda dan aprat terkait aja untuk memusnahkannya. KAlau bapak2 kita punya tekat yang bulat untuk tidak memberi izin kegiatan haram ini, saya rasa tidak akan butuh waktu yang lama. Bisa kita menciptakan pariwisata yang bebeas prostitusi dan bebas alkohol, bebas narkoba. kalau di tunjang denagn peraturan yang keras. Dan tentu juga kerjasama masyarakat. WassalamCysca [EMAIL PROTECTED] wrote: jangankan kawasan pariwisata. sepanjang lintasan pantura aja banyak warung doyong...konsumennya supir2 truk. makanyawilayah ini masuk ke dalam rutekampanyeHIV/AIDS. sekarang ini pun kalau mau disurvai, berapa sih kasus prostitusi di sumbar ? udahlumayan juga kan ? di Padang aja ada kok. belum lagi di daerah lain yang enggak kecium media. gimana ? - Original Message - From: S.Sehan hati2 dg konsep kawasan wisata, dimanapun di dunia ini seluruh industri pariwisata selalu diiukti oelh prostitusi kecuali di roma dan mekah. tapi rupanya kita tak punya ka'bah dan vatikan jadi sangat sulit masuk kedalam pengecualian ini. jadi kalau tak siap dengan prostitusi jangan bicara pariwisata.
Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)
come on galadia, kapan aparat dapat menegak kan aturan. kapan? satu2 nya yg pernah jadi prestasi kita disumbar (waktu ambo ketek dulu) adalah juara lomba kebersihan semasa azwar anas. itupun menang karena kita hanya menjaga kebersihan sumbar yg lengeng itu. cobalah disuruh menjaga kebersihan cililitan atau tanah abang pasti mereka tak akan sanggup. dan lagi mau apa org datang ke sumbar utk berwiasata? mau melihat apa? melihat rumah gonjong? danau singkarak,danau diateh dan danau di bawah? atau mau melihat arau di payokumbuah? atau mau ke bukit tinggi melihat pedagang kaki lima? siapa yg sudi datang kesana? kitapun kalau bukan karena pulang kampuang mungkin tak akan pernah ke sumatera barat. sudahlah yg dibicarakan itu mbok ya yg mungkin2 aja. kecuali kalau di objek2 wisata sumbar itu kita ramaikan dengan tari telanjang dan gadih2 minang yg bisa dibawa tidur atau di impor gadih2 dari berbagai daerah lainnya. mungkin org2 akan berdatangan kesana. jangan ragu2 untuk mengakui bahwa memang demikianlah dunia saat ini adanya. salamgalia galadia [EMAIL PROTECTED] wrote: Kasus prostitusi di Pdg dan kota madya lainnya di sumbar, memang sudah dalam tingkat mengkhawatirkan. Sekaran tinggal tindakan pemda dan aprat terkait aja untuk memusnahkannya. KAlau bapak2 kita punya tekat yang bulat untuk tidak memberi izin kegiatan haram ini, saya rasa tidak akan butuh waktu yang lama. Bisa kita menciptakan pariwisata yang bebeas prostitusi dan bebas alkohol, bebas narkoba. kalau di tunjang denagn peraturan yang keras. Dan tentu juga kerjasama masyarakat. WassalamCysca [EMAIL PROTECTED] wrote: jangankan kawasan pariwisata. sepanjang lintasan pantura aja banyak warung doyong...konsumennya supir2 truk. makanyawilayah ini masuk ke dalam rutekampanyeHIV/AIDS. sekarang ini pun kalau mau disurvai, berapa sih kasus prostitusi di sumbar ? udahlumayan juga kan ? di Padang aja ada kok. belum lagi di daerah lain yang enggak kecium media. gimana ? - Original Message - From: S.Sehan hati2 dg konsep kawasan wisata, dimanapun di dunia ini seluruh industri pariwisata selalu diiukti oelh prostitusi kecuali di roma dan mekah. tapi rupanya kita tak punya ka'bah dan vatikan jadi sangat sulit masuk kedalam pengecualian ini. jadi kalau tak siap dengan prostitusi jangan bicara pariwisata. Do you Yahoo!?The New Yahoo! Shopping - with improved product search Do you Yahoo!? The New Yahoo! Shopping - with improved product search
Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)
Kini sdg intend diskusi parawisata Minang di biliak potensi Minang, kalau lai ado nan ka ikuik bisiakkan ka [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] S.Sehan writes: jadi kalau tak siap dengan prostitusi jangan bicara pariwisata. Kami sedang mendiskusikan Wisata Syariah dibilik potensi. yang kami lihat pernyataan anda ini tidak selalu benar. Ini karena anda melihat wisatawan sama dengan si pencari hiburan sex. Kini perantau Minang pulang kampuang juga itu wisatawan loka, apa mereka pulang kampuang juga haus sex ~~~ Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] ~~~ Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)
Kini sdg intend diskusi parawisata Minang di biliak potensi Minang, kalau lai ado nan ka ikuik bisiakkan ka [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] hihihijadi oom sehan tertarik ke bali atau pattaya hanya mo liat orang telanjang yah... kepala boleh sama berbulu oomselera beda2menara pissa adalah salah satu the world heritagethe great world adalah yang lainnyakenapa orang mau berduyun2 setiap tahun hanya untuk melihat bangunan menara tua yang miring lagi...kenapa orang mau jalan2 di tembok besar china yang tak lebih hanya sebuah pagar tembok tinggidi situlah letak seni berwisata, kalau kita memang memiliki sence tersebutjadi tidak melulu hanya soal telanjang...hihihi...jadi kagok ach ngomongnya.. kalo di kampung kita di bikin tempat tarian telanjang gitu...paling wisatawan yang datang hanya yang sekelas dengan oom sehan...sehingga potensinya jadi kec. cheer cecille --- S.Sehan [EMAIL PROTECTED] wrote: dan lagi mau apa org datang ke sumbar utk berwiasata? mau melihat apa? melihat rumah gonjong? danau singkarak,danau diateh dan danau di bawah? atau mau melihat arau di payokumbuah? atau mau ke bukit tinggi melihat pedagang kaki lima? siapa yg sudi datang kesana? kitapun kalau bukan karena pulang kampuang mungkin tak akan pernah ke sumatera barat. sudahlah yg dibicarakan itu mbok ya yg mungkin2 aja. kecuali kalau di objek2 wisata sumbar itu kita ramaikan dengan tari telanjang dan gadih2 minang yg bisa dibawa tidur atau di impor gadih2 dari berbagai daerah lainnya. mungkin org2 akan berdatangan kesana. jangan ragu2 untuk mengakui bahwa memang demikianlah dunia saat ini adanya. __ Do you Yahoo!? The New Yahoo! Shopping - with improved product search http://shopping.yahoo.com ~~~ Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] ~~~ Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)
Ini sebuah perspektif bagus yg rupanya saya telah lupa melihatnya. tapi apakah ini tidak tumpang tindih dengan tujuan utama mereka adalah pulang kampuang bersilaturahmi. dan dari aspek devisa jka dipandang dari perspektif komunal, rasanya tidak akan menambah pemasukan ekstra ke kawasan sumbar. karena ada atau tidak ada arena wisata, mereka akan pulang juga. dan ada atau tidak ada arena wisata, mereka akan membawa uang dalam jumlah yg sama. jadi pada prinsipnya hal ini hanya akan meubah distribusi devisa tapi mungkin tidak menarik devisa lebih. jika dibading bahwa wisatawan tersebut khusus datang berwisata. salam, darul [EMAIL PROTECTED] wrote: ... Kini perantau Minang pulang kampuang juga ituwisatawan loka, apa mereka pulang kampuang juga haussex Do you Yahoo!? The New Yahoo! Shopping - with improved product search
Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)
Guilééé cut, pandangan sdr. Sehan kok picik amat yah? Apa memang maunya provokasi gitu? Baa dek sanak di palanta sadonyo, apo sdr. Sehan kita "skors " dulu untuk samantaro atau dipadia an se sarupo ko? Baa Mak Jo Buyuang? Sekali lagi , kalau boleh minta ama sdr. Sehan, jangan seperti katak di bawah tempurung dong, lihat dunia, jalan kemana gitu, jangan hanya ngimpi lewat gambar yang disajikan secara gampang oleh internet. Kalau Anda memang tidak niat buat ngasih ide positif buat Sumbar, udah deh, jangan bikin orang lain rugi-rugi buka email anda. Kasian dong, belum semuanya pakai fasilitas kabel , jadi pulsanya naik ntar. - Original Message - From: S.Sehan dan lagi mau apa org datang ke sumbar utk berwiasata? mau melihat apa? melihat rumah gonjong? danau singkarak,danau diateh dan danau di bawah? atau mau melihat arau di payokumbuah? atau mau ke bukit tinggi melihat pedagang kaki lima? siapa yg sudi datang kesana? kitapun kalau bukan karena pulang kampuang mungkin tak akan pernah ke sumatera barat. sudahlah. yg dibicarakan itu mbok ya yg mungkin2 aja. kecuali kalau di objek2 wisata sumbar itu kita ramaikan dengan tari telanjang dan gadih2 minang yg bisa dibawa tidur atau di impor gadih2 dari berbagai daerah lainnya. mungkin org2 akan berdatangan kesana. jangan ragu2 untuk mengakui bahwa memang demikianlah dunia saat ini adanya.Do You Yahoo!? -- Une adresse @yahoo.fr gratuite et en français ! Testez le nouveau Yahoo! Mail
Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)
Hus.. ce cille, jangan ngomong2 kelas deh. nanti anda malu sendiri. tapi begini sdr cecille, sederhana aja. bukankah kita tak punya menara pisa atau tembok cina? Kemudian saya juga belum banyak mengunjungi temapt2 didunia in. hanya beberapa yg pening aja. maklumlah sebagian besar dkunjugi dalam rangka sedang tugas kerja juga. tapi ya... ampir seluruh tempat2 penting elah saya kunjungi. jadi saya sedkit pahamlahkarakter2temapt yg suka dikunjungi org. walaupun tak pintar2 amat, saya cukup senang berfikir2. jadi masala wisata di minang udahada dalam diskuis saya sejak lama. dan telah berurung rembug bekali2 masalh ini dg berbagai pihak. Soal sex sih, tak perlu jauh2 di jkt juga banyak. dan lagi saya aliran romantisme jadi ngga bisa hanya sekedar having sex aja. ce cille [EMAIL PROTECTED] wrote: hihihijadi oom sehan tertarik ke bali atau pattayahanya mo liat orang telanjang yah...kepala boleh sama berbulu oomselerabeda2menara pissa adalah salah satu the worldheritagethe great world adalah yanglainnyakenapa orang mau berduyun2 setiap tahunhanya untuk melihat bangunan menara tua yang miringlagi...kenapa orang mau jalan2 di tembok besar chinayang tak lebih hanya sebuah pagar tembok tinggidisitulah letak seni berwisata, kalau kita memangmemiliki sence tersebutjadi tidak melulu hanyasoal telanjang...hihihi...jadi kagok ach ngomongnya..kalo di kampung kita di bikin tempat tarian telanjanggitu...paling wisatawan yang datang hanya yang sekelasdengan oom sehan...sehingga potensinya jadikec.cheer cecille--- "S.Sehan" <[EMAIL PROTECTED]>wrote: dan lagi mau apa org datang ke sumbar utk berwiasata? mau melihat apa? melihat rumah gonjong? danau singkarak,danau diateh dan danau di bawah? atau mau melihat arau di payokumbuah? atau mau ke bukit tinggi melihat pedagang kaki lima? siapa yg sudi datang kesana? kitapun kalau bukan karena pulang kampuang mungkin tak akan pernah ke sumatera barat. sudahlah yg dibicarakan itu mbok ya yg mungkin2 aja. kecuali kalau di objek2 wisata sumbar itu kita ramaikan dengan tari telanjang dan gadih2 minang yg bisa dibawa tidur atau di impor gadih2 dari berbagai daerah lainnya. mungkin org2 akan berdatangan kesana. jangan ragu2 untuk mengakui bahwa memang demikianlah dunia saat ini adanya. __Do you Yahoo!?The New Yahoo! Shopping - with improved product searchhttp://shopping.yahoo.com~~~Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]~~~Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php---Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php Do you Yahoo!? The New Yahoo! Shopping - with improved product search
Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)
Kini sdg intend diskusi parawisata Minang di biliak potensi Minang, kalau lai ado nan ka ikuik bisiakkan ka [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] --- S.Sehan [EMAIL PROTECTED] wrote: Hus.. ce cille, jangan ngomong2 kelas deh. nanti anda malu sendiri. y...napa malu oom...kelas paling bawah pun cecille engga bakalan malu kalo masih dalam koridor yang benar.. tapi begini sdr cecille, sederhana aja. bukankah kita tak punya menara pisa atau tembok cina? oom sehan...tentu saja kita engga punya menara pisa dan tembok besar, buat apa kita punya itu, toh udah ada di tempat laen. kalo mo liat khan tinggal pergi ke sana ajah...nah apa yang engga ada di tempat laen, itulah characteristic kita Kemudian saya juga belum banyak mengunjungi temapt2 didunia in. hanya beberapa yg pening aja. maklumlah sebagian besar dkunjugi dalam rangka sedang tugas kerja juga. tapi ya... ampir seluruh tempat2 penting elah saya kunjungi. jadi saya sedkit pahamlah karakter2 temapt yg suka dikunjungi org. walaupun tak pintar2 amat, saya cukup senang berfikir2. jadi masala wisata di minang udahada dalam diskuis saya sejak lama. dan telah berurung rembug bekali2 masalh ini dg berbagai pihak. wuuuiihhhebat deh oom sehan...bagi2 donk pengalamannya mengunjungi tempat2 wisata pening (penting?)...tentu saja selain tempat penting for xxx...hihihhi...kalo untuk itu ngak lah yaaa.. Soal sex sih, tak perlu jauh2 di jkt juga banyak. dan lagi saya aliran romantisme jadi ngga bisa hanya sekedar having sex aja. no comment oom cecille __ Do you Yahoo!? The New Yahoo! Shopping - with improved product search http://shopping.yahoo.com ~~~ Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] ~~~ Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)
Kini sdg intend diskusi parawisata Minang di biliak potensi Minang, kalau lai ado nan ka ikuik bisiakkan ka [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] hihihi...kali ini oom sehan yang salah langkah.saya panggil oom karena oom sehan udah engga okay lagi buat cecille...ih jadi malu ach.. ih si oom serius amat...engga perlu ampe masuk gelanggang udah ngerti kok oom sehan itu jantan yang siap berkokok setiap pagi..hihihi... cecille --- S.Sehan [EMAIL PROTECTED] wrote: __ Do you Yahoo!? The New Yahoo! Shopping - with improved product search http://shopping.yahoo.com ~~~ Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] ~~~ Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
RE: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)
Kini sdg intend diskusi parawisata Minang di biliak potensi Minang, kalau lai ado nan ka ikuik bisiakkan ka [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] # -Original Message- # From: Zubir Amin # # Kanakan Cysca et para pemerhati et peminat industri # pariwisata nan jo Buyuang hormati et kagumi. # Deklah condong matoari ka Lauik(kalau dari # Padusunan-Piaman-arah Barat)hampia samo je jo dari # Marseille),dan pikiran ndak sakali tibo seperti para kanakan # nan mudo2,adolo senek lai nan talupokan dalam # pemikiran industri Pariwisata di Sumbar nan potensinyo dalam # industri ini cukup menentukan. # Aatu,bidang travel biro(14),hendakno para pengusaha # Minang nan bergerak dibidang ini wajib sudah # Go Internasional aratino mempunyai jaringan nan jalin # menjalin dengan para pengusaha travel biro di man # ca negera et dengan badan2 penerbangan Internasional.Itu # kalau memang mau merambah dunia global. cut... # Sato lo sakaki... usul ambo untuak maajak turis lua singga ka ranah minang salamo palancongannyo di INA yaitu para pengelola objek wisata di sumbar (atau pemda sumbar) manitipkan brosur/booklet mengenai masing2 objek wisata sumbar di hotel-hotel atau pusat informasi turisme nan ado di Bali karano memang rato-rato mereka ka INA pasti ka Bali, sahinggo rasonyo caro iko cukup efektif... Kalau malaysia, dulu mereka malah mamasang iklan gadang2 di sekitar international airport mancanegara... salam - tg ~~~ Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] ~~~ Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
RE: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)
Bisa masalah pariwisata, saya jadi tertegun ingat beberapa tahun yg lalu pernah juga mendiskusikannya di sebuah forum urang minang juo. kira2 beginilah pendapat saya itu: hati2 dg konsep kawasan wisata, dimanapun di dunia ini seluruh industri pariwisata selalu diiukti oelh prostitusi kecuali di roma dan mekah. tapi rupanya kita tak punya ka'bah dan vatikan jadi sangat sulit masuk kedalam pengecualian ini. jadi kalau tak siap dengan prostitusi jangan bicara pariwisata. Irdam Syah [EMAIL PROTECTED] wrote: Sato lo sakaki... usul ambo untuak maajak turis lua singga ka ranah minangsalamo palancongannyo di INA yaitu para pengelola objek wisata di sumbar(atau pemda sumbar) manitipkan brosur/booklet mengenai masing2 objek wisatasumbar di hotel-hotel atau pusat informasi turisme nan ado di Bali karanomemang rato-rato mereka ka INA pasti ka Bali, sahinggo rasonyo caro ikocukup efektif... Kalau malaysia, dulu mereka malah mamasang iklan gadang2 disekitar international airport mancanegara...salam - tg Do you Yahoo!? The New Yahoo! Shopping - with improved product search
Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)
jangankan kawasan pariwisata. sepanjang lintasan pantura aja banyak warung doyong...konsumennya supir2 truk. makanyawilayah ini masuk ke dalam rutekampanyeHIV/AIDS. sekarang ini pun kalau mau disurvai, berapa sih kasus prostitusi di sumbar ? udahlumayan juga kan ? di Padang aja ada kok. belum lagi di daerah lain yang enggak kecium media. gimana ? - Original Message - From: S.Sehan hati2 dg konsep kawasan wisata, dimanapun di dunia ini seluruh industri pariwisata selalu diiukti oelh prostitusi kecuali di roma dan mekah. tapi rupanya kita tak punya ka'bah dan vatikan jadi sangat sulit masuk kedalam pengecualian ini. jadi kalau tak siap dengan prostitusi jangan bicara pariwisata.
Re: [RantauNet.Com] [RN-Potensi] Pemikiran Industri Pariwisata Su mbar(II)
Kasus prostitusi di Pdg dan kota madya lainnya di sumbar, memang sudah dalam tingkat mengkhawatirkan. Sekaran tinggal tindakan pemda dan aprat terkait aja untuk memusnahkannya. KAlau bapak2 kita punya tekat yang bulat untuk tidak memberi izin kegiatan haram ini, saya rasa tidak akan butuh waktu yang lama. Bisa kita menciptakan pariwisata yang bebeas prostitusi dan bebas alkohol, bebas narkoba. kalau di tunjang denagn peraturan yang keras. Dan tentu juga kerjasama masyarakat. WassalamCysca [EMAIL PROTECTED] wrote: jangankan kawasan pariwisata. sepanjang lintasan pantura aja banyak warung doyong...konsumennya supir2 truk. makanyawilayah ini masuk ke dalam rutekampanyeHIV/AIDS. sekarang ini pun kalau mau disurvai, berapa sih kasus prostitusi di sumbar ? udahlumayan juga kan ? di Padang aja ada kok. belum lagi di daerah lain yang enggak kecium media. gimana ? - Original Message - From: S.Sehan hati2 dg konsep kawasan wisata, dimanapun di dunia ini seluruh industri pariwisata selalu diiukti oelh prostitusi kecuali di roma dan mekah. tapi rupanya kita tak punya ka'bah dan vatikan jadi sangat sulit masuk kedalam pengecualian ini. jadi kalau tak siap dengan prostitusi jangan bicara pariwisata. Do you Yahoo!? The New Yahoo! Shopping - with improved product search